3
Definisi dan Kriteria Anemia Menurut WHO(2001), anemia dalam individu adalah ditentukan sebagai konsentrasi hb dalam darah dibawah nilai yang diharapkan, dimana usia, jenis kelamin, dan faktor lingkungan termasuk sikap juga perlu diperhitungkan. Hemoglobin sendiri berfungsi untuk membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke semua bagian tubuh. Batas Normal Kadar Hemoglobin dan Anemia untuk Dewasa dan Ibu Hamil Kelompok Normal Hb Anemia jika Hb Dewasa laki- laki 13-17 <13 Dewasa wanita 12-15 <12 Ibu hamil: Trimester 1 11-14 <11 Trimester 2 10,5-14 <10,5 Trimester3 11-14 < 11 Kriteria Anemia Dalam Kehamilan Menurut WHO Kriteria Anemia Hb (g/dl) Tidak anemia ≥ 11 Anemia ringan 10- 10,9 Anemia sedang 7-9,9 Anemia berat < 7 Anemia menurut penyebab terjadinya dibagi menjadi beberapa tipe. Menurut Carola, R.et.al (1992), pembagian anemia berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut: 1. Anemia hemorhagi, karena kehilangan darah dalam jumlah yang banyak, misalnya pada menstruasi yang banyak, luka berat, atau perdarahan internal yang terjadi karena luka usus yang serius. 2. Anemia defisiensi besi, merupakan sebab yang paling umum dan terjadi antara lain karena kehilangan darah dalam jangka lama, asupan Fe yang rendah, kesalahan tubuh dalam

Definisi Dan Kriteria Anemia (Wahyu)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qwerty

Citation preview

Page 1: Definisi Dan Kriteria Anemia (Wahyu)

Definisi dan Kriteria Anemia

Menurut WHO(2001), anemia dalam individu adalah ditentukan sebagai konsentrasi hb dalam darah dibawah nilai yang diharapkan, dimana usia, jenis kelamin, dan faktor lingkungan termasuk sikap juga perlu diperhitungkan. Hemoglobin sendiri berfungsi untuk membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke semua bagian tubuh.

Batas Normal Kadar Hemoglobin dan Anemia untuk Dewasa dan Ibu Hamil

Kelompok Normal Hb Anemia jika HbDewasa laki-laki 13-17 <13Dewasa wanita 12-15 <12

Ibu hamil:    Trimester 1 11-14 <11Trimester 2 10,5-14 <10,5Trimester3 11-14 < 11

Kriteria Anemia Dalam Kehamilan Menurut WHO

Kriteria Anemia Hb (g/dl)Tidak anemia ≥ 11Anemia ringan 10- 10,9Anemia sedang 7-9,9Anemia berat < 7

Anemia menurut penyebab terjadinya dibagi menjadi beberapa tipe. Menurut Carola, R.et.al (1992), pembagian anemia berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut:

1.      Anemia hemorhagi, karena kehilangan darah dalam jumlah yang banyak, misalnya pada menstruasi yang banyak, luka berat, atau perdarahan internal yang terjadi karena luka usus yang serius.

2.      Anemia defisiensi besi, merupakan sebab yang paling umum dan terjadi antara lain karena kehilangan darah dalam jangka lama, asupan Fe yang rendah, kesalahan tubuh dalam mengabsorbsi Fe, dan eritrosit dengan konsentrasi rendah ( hipokromik) atau bentuk yang lebih kecil (mikrositik).

3.      anemia aplastik, yaitu sumsum tulang tidak berfungsi normal karena keracunan zat seperti benzene, timbal, arsen, radiasi sinar X atau radiasi atom, sehingga produksi eritrosit dan leukosit menurun drastis.

4.      anemia hemolitik, kerusakan darah ( hemolisi) yang dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya infeksi pada organ tubuh akibat parasit malaria, suatu yang diturunkan atau herediter seperti thalasemia atau karena reaksi dari obat-obatan.

5.      anemia pernisiosa, absorbsi vitamin B12 tidak mencukupi, karena faktor intrinsik yang terdapat pada sel mukosa usus rusak oleh antibodi.

Page 2: Definisi Dan Kriteria Anemia (Wahyu)

anemia sel sabit(sickle cell anaemia), merupakan anemia kerusakan darah karena genetik yang terjadi pada orang kulit hitam

Patofisiologi Anemia secara Umum         Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup kejaringan perifer (penurunan oxygen carrying capacity). Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit (red cell count). Tetapi yang paling lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri, tetapi merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Gejala anemia yang timbul merupakan manifestasi dari anoksia organ dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap daya angkut oksigen ke jaringan.

Gejala Klinis Anemia

rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging (tinitus), mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak napas dan dispepsia. Pada pemeriksaan pasien tampak pucat, yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan dibawah kuku

 

Pencegahan Anemia

Secara umum pencegahan anemia adalah dengan meningkatkan asupan makanan yang mengandung besi, misalnya daging merah, susu, kacang-kacangan dan sebagainya, pada berbagai anemia seperti anemia karena pendarahan, peningkatan kadar hb dalam darah harus dilakukan dengan transfusi darah.