2
A. DEFINISI Malnutrisi yaitu gizi buruk atau Kurang Energi Protein (KEP) dan defisiensi mikronutrien merupakan masalah yang membutuhkan perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang, yang merupakan faktor risiko penting terjadinya kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita (Krisnansari, Diah, 2010). Malnutrisi akut adalah kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan kegagalan perrtumbuhan secara linear. Pada malnutrisi kronik, anak terlihat pendek, sedangkan tipe yang ketiga adalah malnutrisi akut dan kronik sehingga anak terlihat kurus dan pendek (London School of Hygiene and Tropical Medicine, 2009) Gizi buruk adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umurnya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor. Sementara itu, pengertian di masyarakat tentang ”Busung Lapar” adalah tidak tepat. (Depkes, 2010)

DEFINISI malnutrisi (gizi buruk).docx

Embed Size (px)

Citation preview

A. DEFINISIMalnutrisi yaitu gizi buruk atau Kurang Energi Protein (KEP) dan defisiensi mikronutrien merupakan masalah yang membutuhkan perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang, yang merupakan faktor risiko penting terjadinya kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita (Krisnansari, Diah, 2010). Malnutrisi akut adalah kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan kegagalan perrtumbuhan secara linear. Pada malnutrisi kronik, anak terlihat pendek, sedangkan tipe yang ketiga adalah malnutrisi akut dan kronik sehingga anak terlihat kurus dan pendek (London School of Hygiene and Tropical Medicine, 2009)Gizi buruk adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umurnya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor. Sementara itu, pengertian di masyarakat tentang Busung Lapar adalah tidak tepat. (Depkes, 2010)Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian, yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan keduaduanya. Gizi buruk ini biasanya terjadi pada anak balita (bawah lima tahun) dan ditampakkan oleh membusungnya perut (busung lapar). Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi, atau dengan ungkapan lain status gizinya berada di bawah standar rata-rata. Zat gizi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. (Yunita Hasaroh, 2010 dalam Nency 2005)

DAFTAR PUSTAKA1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009. 2. Hasaroh, Yunita. 2010. Perubahan berat badan anak balita gizi buruk yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan. Medan: USU dalam Nency. 2005. Gizi Buruk Ancaman Generasi Yang Hilang,http://io.ppijepang.org/article.php?id=113, Diakses tanggal 14 November 2007