Click here to load reader
Upload
tomblenk
View
282
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRESS
A. Definisi Stres
Stress adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan dan
dianggap penting oleh individu itu dihadapkan dengan kondisi yang hasilnya tidak pasti.
Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stress adalah semua perubahan yang
memerlukan penyesuaian serta penyelesaian.
Beberapa definisi terkait stress:
1. Lazarus dan Folkman (1984) mendefinisikan stress sebagai segala sesuatu yang
dipandang oleh seseorang sebagai sesuatu yang menantang, mengancam, atau
menyakitkan (Lazarus & Folkman, dalam Wortman, 1999).
2. Holmes dan Rahe mendefnisikan stress sebagai suatu keadaan dimana individu
harus berubah dan menyesuaikan diri terhadap suatu peristiwa yang terjadi (Holmes
& Rahe dalam Aronson, 2004).
3. Papalia (2004) mendefinisikan stress sebagai respon terhadap tuntutan fisik ataupun
psikologis.
Stres tidak selalu buruk, walaupun umumnya dibahas dalam konteks negatif,
karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.
Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat
dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan
mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres
tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat
berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.
Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti
awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit
negatifnya dibanding stres hambatan.
B. Penggolongan Stres
Selye (dalamRice, 1992) menggolongkan stres ke dalam dua golongan yang
didasarkan atas persepsi individu terhadap stress yang dialaminya:
1. Distress (stress negatif)
Merupakan stress yang merusak (bersifat tidak menyenangkan) serta dirasakan
sebagai suatu keadaan di mana individu mengalami rasa cemas, ketakutan,
khawatir, atau pun gelisah. Sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang
negative, menyakitkan dan timbul keinginan untuk menghindarinya.
Misalnya: Pada saat kita jatuh cinta kita merasa takut, lemah, tidak percaya diri,
rendah diri, kualitas diri yang berkurang, terkadang merasa cemas yang amat
sangat, bahkan dapat menimbulkan frustasi yang berkepanjangan.
2. Eustress (stress positif)
Merupakan stress yang menyenangkan dan merupakan pengalaman yang
memuaskan. Eustress dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi,
dan performansi individu. Serta eustress dapat juga meningkatkan motivasi individu
untuk menciptakan sesuatu, misalnya menciptakan karya seni.
Misalnya: Pada saat kita jatuh cinta kita merasa lebih percaya diri, tertantang atau
termotivasi dan membuat diri kita merasa nyaman, performa diri yang meningkat,
sistem kekebalan meningkat, menjadi kuat.
C. Jenis-jenis Stres
1. Fisik disebut stres organobiologis
2. Jiwa disebut stres psikososial
3. Sosial disebut stres psikososial
D. Sumber-sumber Potensi Stres
Dalam kepribadian yang sudah matang atau stabil dapat timbul stress. Dimana
stres setiap individu memiliki alasan yang berbeda-beda. Penyebab stress itu sendiri
disebut stressor dapat dibagi ke dalam tiga yaitu:
1. Stressor fisikbiologik.
Adalah stress yang muncul karena keadaan biologis seseorang yang dipengaruhi
oleh tingkah laku-tingkah laku orang tersebut. Misalnya rasa dingin, panas, infeksi,
rasa nyeri, pukulan dan lain sebagainya.
2. Stressor psikologis.
Adalah stress yang muncul karena pengaruh keadaan lingkungan. Misalnya rasa
takut, khawatir, cemas, marah, kecewa, kesepian, jatuh cinta dan lain sebagainya.
3. Stressor social budaya (kepribadian)
Adalah stress yang muncul akibat kepribadian orang tersebut. Misalnya
menganggur, perceraian, perselisihan dan lain sebagainya.
Selain di atas, berikut ada beberapa sumber potensi stress lainnya:
1. Frustrasi, karena mempunyai satu tujuan tetapi terhalang.
2. Konflik, yang terdiri atas tiga kategori:
a. konflik pendekatan ganda
b. konflik penolakan ganda
c. konflik pendekatan-penolakan
3. Tekanan, dapat dari luar/dari dalam
4. Krisis adalah satu keadaan dimana seseorang berada dalam suatu keadaan
mendekati nilai ambang frustrasi, dan bila dapat dilalui dengan baik akan menjadi
lebih matang tetapi bila tidak akan memperburuk keadaan jiwanya.
Berikut beberapa potensi stress, selain yang telah disebutkan di atas:
1. Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan
juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam
siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi
memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
2. Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk
menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban
kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja
yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat
mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. [4] Tuntutan
tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik
pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang
selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.
Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor
emosional bisa menjadi sumber stres.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai
fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran
menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya
dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan
stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
3. Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta
kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan
hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan,
retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah
beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah
kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu
konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda
menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai
pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang
dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada
kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren
untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini
benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar
seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi
sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu
E. Gejala-gejala stress
Sekitar 23 gejala stres. Waspada, jika Anda memiliki lebih dari lima gejala ini
bisa dikategorikan terkena stres sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut yaitu:
1. Merasa berkeringat atau sering menggigil
2. Jantung berdebar
3. Pergi ke toilet lebih sering dari biasanya
4. Mulut kering
5. Sakit di perut (seperti sakit maag)
6. Mudah lelah
7. Mengalami sakit yang tidak biasa
8. Lebih banyak merokok dan minum
9. Gampang lelah dalam bekerja
10. Sakit kepala tanpa sebab
11. Tak punya waktu menjalankan hobi apapun
12. Mudah tersinggung
13. Selalu berpikir “tidak bisa mengatasi apapun”
14. Kehilangan selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks
15. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
16. Kehilangan rasa humor
17. Tidak tertarik pada orang lain
18. Tidak tertarik terhadap penampilan diri
19. Merasa segala sesuatu tidak berguna
20. Selalu dirundung kesedihan
21. Pelupa
22. Tidak bergairah
23. Sulit tidur, tidur tidak tenang dan mudah terganggu di pagi buta, bangun tidak fresh.
Nah, jika ada lima gejala di atas yang anda alami, cepat temukan sumber stres dan
cari solusi!
F. Akibat atau Dampak Stres
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu
yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah
jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan
terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis. Terdapat riset yang
menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme,
meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan
sakit kepala, dan memicu serangan jantung.
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait
dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata
dari stres. Namun, stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain misalnya,
ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda
pekerjaan.
Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat
produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam
kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan
dan ketidakteraturan waktu tidur. Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-
kinerja. Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan
U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai
menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi. Pola U-
terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap
perubahan dalam intensitas stres.
G. Cara Menghilangkan Stres
Stress adalah penyakit yang banyak menemani masyarakat modern jaman ini.
Stress di dunia kerja, kuliah, kebutuhan hidup hingga masalah hubungan seksual.
Terkadang usaha untuk menghilangkan stress malah memunculkan stress yang baru.
Cara-cara Tradisional hingga metode modern diterapkan agar terhindar dari stress.
Berikut empat strategi yang dapat diterapkan dalam menghilangkan stress dan menjadi
lebih baik dari sebelumnya yaitu:
1. Menghindari
Hindarilah stres karena sebenarnya tak perlu terjadi. Buatlah perencanaan matang
untuk menjalani berbagai aktivitas harian Anda dengan kreatif mencari alternatif
cara mengatasi berbagai hambatan. Sebagai contoh:
a. Atasi masalah di sekitar Anda. Jika macet menjadi penyebab stres Anda,
maka berangkatlah lebih pagi atau cari alternatif rute yang bisa menghindarkan
Anda dari kemacetan. Stres mengantri saat makan siang? Siapkan makan siang
dari rumah, artinya Anda perlu bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan.
b. Hindari orang yang mengganggu. Jika Anda punya teman kantor yang gemar
memancing emosi Anda, ambil jarak fisik darinya. Saat rapat, hindari duduk di
dekatnya, atau bahkan berjalan berdekatan dengannya.
c. Belajar bilang tidak. Pekerjaan Anda membutuhkan tanggung jawab dan
menuntut waktu Anda. Jika lima atau enam hari dalam seminggu waktu Anda
sudah habis untuk bekerja, manfaatkan waktu luang untuk aktivitas yang
menyenangkan dan menyegarkan tubuh kembali seperti berkumpul bersama
teman atau keluarga dalam suasana santai. Jadi, jangan ragu bilang tidak pada
orang yang mengajak Anda mengikuti kegiatan yang menuntut waktu dan
tenaga namun tak menyenangkan bagi Anda.
d. Hindari pekerjaan yang tidak perlu. Anda tentu memiliki agenda kerja dan
aktivitas harian. Nah, buatlah prioritas dengan kategori A, B, C pada daftar
tugas Anda. Jika pekerjaan terpenting Anda belum terselesaikan, dan waktu
cukup padat, singkirkan daftar tugas di kelompok C yang tak terlalu penting
dilakukan pada hari itu.
2. Mengubah
Buatlah daftar masalah yang paling sering membuat Anda stres, lalu lakukan
perubahan. Misalnya dengan cara:
a. Minta dengan sopan kepada si pembuat masalah untuk mengubah perilakunya,
dan sebaiknya Anda pun siap jika diminta demikian. Masalah kecil akan
memicu masalah yang lebih besar jika tak segera diselesaikan. Jika Anda lelah
diperlakukan seenaknya oleh pasangan dalam sebuah kegiatan bersama teman,
minta kepadanya untuk tak lagi melibatkan Anda dalam kegiatannya.
b. Komunikasikan perasaan Anda dengan terbuka. Jika merasa terbebani dengan
jadwal kerja yang terlalu ketat, Anda bisa terbuka mengungkapkan masalah
Anda. Katakan dengan tegas bahwa Anda merasa frustrasi dengan jadwal kerja
seperti itu, dan ajaklah lawan bicara Anda (rekan atau atasan), untuk mencari
solusi bersama.
c. Mengelola waktu lebih baik. Efisiensi waktu dalam bekerja memberikan bonus
waktu ekstra untuk bersantai. Jadi, mulailah mengatur tugas dan waktu kerja
lebih baik lagi.
d. Membatasi waktu. Bersikaplah proaktif terhadap berbagai hal yang hanya akan
menyita waktu Anda. Jika rekan kerja tak hentinya mengeluhkan atau
berargumentasi atas tugas yang seharusnya sudah mulai dijalankan, segera
katakan bahwa Anda hanya punya waktu sebentar mengerjakannya, jadi
sebaiknya mulai saja, tak usah banyak bicara.
3. Menerima
Ada kalanya masalah tak menemukan titik temu dan solusi, dan pada akhirnya
Anda hanya bisa menerima. Sikap menerima seperti ini perlu dilatih agar Anda
mampu mengatasi stres. Cara untuk menerima keadaan di antaranya dengan teknik
berikut:
a. Berbicara dengan orang lain. Menerima bukan berarti mengabaikan perasaan
Anda. Saat stres namun tak bisa berbuat apapun, tenangkan diri dengan
menghubungi teman yang bisa menjadi tempat curhat atau rehatlah sejenak
menikmati kopi di kedai kesukaan bersama sahabat. Anda akan merasa lebih
lega jika sudah mengungkapkan uneg-uneg kepada orang lain.
b. Memaafkan. Kemarahan akan menguras energi Anda. Dengan mulai belajar
memaafkan, Anda akan membebaskan diri dari energi negatif.
c. Berlatih berkomunikasi positif pada diri sendiri. Saat sedang stres
kecenderungan yang muncul adalah Anda menjadi tak objektif. Alhasil, pikiran
negatif yang muncul kemudian akan memicu sekumpulan pikiran negatif yang
menumpuk dalam otak Anda. Jadi, berlatihlah berpikir positif. Mulai saja
dengan masalah keuangan Anda. Jika kondisi finansial membuat Anda stres,
katakan kepada diri sendiri bahwa Anda menerima telah berbuat kesalahan
dengan uang Anda, tetapi Anda yakin bisa mengatasinya.
d. Belajar dari kesalahan. Perlu latihan untuk menerima kesalahan, melupakan apa
yang sudah terjadi dan meyakini bahwa ke depan, Anda akan menjadi lebih baik
lagi. Ingat salah itu manusiawi. Yang penting adalah belajar dari kesalahan
tersebut.
4. Beradaptasi
Melakukan adaptasi dengan mengubah standar dan harapan Anda lebih rasional,
membantu Anda mengatasi stres.
a. Beradaptasi dengan standar diri. Stres cenderung muncul saat standar yang
sudah Anda tetapkan terlalu tinggi dan tak juga terjangkau. Jika sudah begini,
definisikan kembali arti kesuksesan dan kesempurnaan bagi Anda. Lakukan
adaptasi, dan Anda akan menemukan diri lebih terbebas dari rasa bersalah dan
frustrasi.
b. Hentikan segera sikap muram. Cobalah untuk tidak merespons situasi negatif
dengan sikap negatif.
c. Melihat sisi baik dari setiap masalah. Daripada merasa frustrasi harus
meninggalkan pekerjaan karena sakit, sebaiknya lihat masalah dari sudut
pandang lain. Anda bisa memanfaatkan waktu untuk lebih mendekatkan
hubungan dengan keluarga, atau bisa juga menikmati waktu untuk lebih rileks
dan beristrahat.
d. Menguasai pikiran dengan afirmasi positif. Saat stres lakukan adaptasi dengan
situasi yang tak menyenangkan melalui kekuatan kata-kata. Ucapkanlah kata-
kata yang bersifat positif yang membantu mental Anda lebih kuat mengatasi
masalah.
e. Membayangkan keindahan atau sesuatu yang membuat Anda senang. Stres yang
tak bisa terhindarkan sama sekali perlahan akan mereda jika Anda
membayangkan tengah berada di suatu tempat yang paling Anda suka. Atau
bayangkan Anda sedang berada dalam liburan menyenangkan bersama anak-
anak. Pikiran seperti ini akan mengalihkan perhatian dan membantu Anda
mengatasi situasi sulit.
f. Melihat dari sudut pandang lebih luas. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah
stres yang Anda alami saat ini akan terjadi selamanya, atau sepanjang 5-10
tahun ke depan? Umumnya tekanan pada pekerjaan hanya terjadi dalam waktu
sementara. Dengan menyadari bahwa perasaan tertekan hanya akan bertahan
sementara, situasi penuh tekanan akan terasa lebih ringan.
Adapun cara-cara yang lebih mudah untuk Kita terapkan dalam mengatasi
masalah stress yaitu:
1. Atur tarikan nafas.
Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan dengan perlahan, konsentrasi pada
gerakan diafragma anda. Lakukan dua atau tiga kali, hingga mulai merasa
terkendali.
2. Redakan ketegangan.
Jika sedang duduk, berdirilah dan lakukan perenggangan yang lembut. Gerakan
tangan dan lengan bergantian, lalu angkat bahu dan buat tubuh anda terasa rileks.
3. Bergerak
Lakukan jalan cepat, walaupun hanya jalan – jalan di seputar ruangan atau kamar
mandi. Hal itu berguna untuk membantu melancarkan aliran darah. Bergerak secara
teratur juga dapat membantu membakar efek negatif dari hormon stres.
4. Berteriak dan menjerit
Pergilah ke suatu tempat pribadi lalu berteriak dan menjerit sepuasnya. Cara itu
dapat dipakai untuk terapi pereda stres.
5. Terapi Esensial Bunga
Petakan beberapa titis sari bunga, seperti Bach Rescue Remedy, Jan de Vries
Emergency Essence atau Australian Bush Flower Emergency Essence di lidah anda.
6. Berpikirlah positif
Pilih sesuatu yang layak, suatu pemikiran pribadi yang positif. Ulangi secara teratur
pada diri anda sendiri.
7. Konsumsi makanan sehat
Diet dan jangan tergoda makan secara berlebihan.
8. Dengarkan music
Irama musik yang lembut dapat membantu anda lebih tenang.
9. Terorganisasi
Mulai mengatur kehidupan dan waktu secara efektif. Membuat prioritas, sehingga
anda dapat mengatasi tekanan dalam suatu waktu.
10. Tertawa
Menonton komedi, tertawa bersama teman anda, atau kunjungi website lelucon
merupakan penawar luarbiasa bagi stres.
11. Menemukan ketenangan dari dalam
Visualisasi atau meditasi dapat membantu menemukan sebuah ketenangan dari
dalam, pada saat disekeliling anda dipenuhi tekanan dan kegaduhan.
12. Konsumsi vitamin dan suplemen
Anda mungkin membutuhkan sejumlah vitamin B dan antioksidan semacam
vitamin C dan E pada saat sedang tertekan. Suplemen probiotik dapat juga
membantu anda mengatasi stress.
Kiat menghadapi stress di tempat kerja
Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi stress, diantaranya:
1. Relaksasi
Pada jam istirahat, cobalah untuk melakukan relaksasi otot secara progresif dan
sistematis. Lemaskan otot-otot tubuh dengan bertumpu pada tangan, lengan, muka,
kepala, leher, bahu, dada, lambung dan punggung bawah, lalu terakhir ke daerah
kaki. Tiap otot ditegangkan selama 5-7 detik kemudian dikendorkan selama 12-15
detik. Prosedur tersebut diulang sampai 5 kali. Metode relaksasi ini niscaya bisa
membantu untuk mereda stress yang anda alami.
2. Terapi music.
Hal lain yang bisa membuat anda berada dalam kondisi rileks adalah musik.
Seorang pakar bernama Corelini telah meneliti pengaruh positif musik terhadap
kesehatan jiwa. Musik dapat memperbaiki gangguan psikologis dan mengembalikan
tubuh pada kondisi normal. Pilihlah musik yang sesuai dengan minat anda.
Kemudian dengarkanlah dalam situasi yang rileks untuk menghilangkan rasa penat
seusai pulang kantor. Musik yang dianjurkan adalah jenis musik yang tidak terlalu
serius dan memiliki ritme yang mengalun. Jenis musik seperti ini biasanya yang
bernuansa instrumentalia. Musik tersebut kemudian diputar dengan durasi 10-30
menit, bisa membantu anda menghilangkan rasa penat sehabis pulang kantor di
tengah kemacetan atau kepadatan mobil yang sedang anda kendarai.
3. Berolah raga.
Olah raga merupakan salah satu bentuk kartasis yang bisa melepaskan sedikit demi
sedikit rasa stress yang anda alami. Dengan berolah raga, anda bisa melepaskan
ketegangan yang kerapkali anda alami di tempat kerja dan menggantinya dengan
memberikan suasana rileks pada tubuh. Sepulang dari kantor, anda bisa mencari
bentuk olah raga yang bisa menimbulkan perasaan senang, seperti mengunjungi
pusat kebugaran di dekat kantor anda atau bahkan renang di tempat sport club
terdekat di rumah anda.
4. Selesaikan masalah anda.
Jika anda memiliki masalah dengan atasan atau dengan rekan sekerja, seberapa
besar usaha anda untuk mengatasi rasa stress tersebut, tentu saja tidak berhasil
karena anda tidak menyelesaikan dari sumber permasalahannya. Cobalah mencari
jalan keluar dengan cara berdiskusi mengenai kesalahpahaman yang seringkali
terjadi sehingga lingkungan kerjapun terasa nyaman dan menyenangkan bagi anda.
Jika masalah tersebut berkaitan dengan pekerjaan, mungkin anda perlu memikirkan
ulang metode kerja anda selama ini. Cobalah membuat perencanaan kerja
berdasarkan prioritas dan derajat kepentingannya sehingga semua pekerjaan dapat
selesai dalam waktu deadline yang ditentukan.
5. Ubahlah persepsi negative yang anda miliki selama ini.
Cobalah untuk berpikir positif dalam melihat suatu permasalahan di tempat kerja
anda. Atasan yang marah-marah pada anda bukan berarti ia sentimen atas hasil
kerja anda. Tapi cobalah ambil positifnya bahwa atasan anda memberikan suatu
masukan atau feedback yang berguna untuk pengembangan kinerja anda di
kemudian hari. Segala sesuatunya bersumber dari pikiran. Kuncinya dalam
menghadapi stress adalah just positive thinking. Di atas semuanya itu, cobalah
untuk menghargai pekerjaan anda saat ini mengingat beribu-ribu orang di luar sana
yang sulit mencari pekerjaan karena tidak bernasib mujur seperti anda.