5
Definisi tentang Isotonis, Isohidris, Hipertonis, Hipotonis, dan Tonisitas 18:29 Posted by Titi Permatasari Nahumarury No Comments a. Isotonis Menurut ilmu resep, hal. 203 Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama dengan tekanan osmosis cairan tubuh kita (darah, air mata) Menurut R.Voight, hal. 479 Larutan injeksi dan infus serta larutan bahan obat yang ditetapkan penggunaannya pada mata sebaiknya memiliki sifat yang dapat diterima mata dengan baik, yang jika dibandingkan dengan cairan darah, cairan jaringan atau cairan air mata harus sesuai yakni diisotonisasikan artinya turunnya titik beku terhadap air murni dibuat sama. Menurut Scoville’s, hal. 152 Isotonis, larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama dikatakan isotonik satu sama lain. Untuk cairan yang digunakan dalam tubuh manusia, larutan isotonik adalah salah satu yang

Definisi tentang Isotonis

  • Upload
    nodya

  • View
    1.333

  • Download
    70

Embed Size (px)

DESCRIPTION

54

Citation preview

Page 1: Definisi tentang Isotonis

Definisi tentang Isotonis, Isohidris, Hipertonis, Hipotonis, dan Tonisitas 18:29 Posted by Titi Permatasari Nahumarury No Comments

a.      Isotonis

  Menurut ilmu resep, hal. 203

Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama

dengan tekanan osmosis cairan tubuh kita (darah, air mata)

  Menurut R.Voight, hal. 479

Larutan injeksi dan infus serta larutan bahan obat yang ditetapkan penggunaannya

pada mata sebaiknya memiliki sifat yang dapat diterima mata dengan baik, yang jika

dibandingkan dengan cairan darah, cairan jaringan atau cairan air mata harus sesuai

yakni diisotonisasikan artinya turunnya titik beku terhadap air murni dibuat sama.

  Menurut Scoville’s, hal. 152

Isotonis, larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama dikatakan isotonik satu

sama lain. Untuk cairan yang digunakan dalam tubuh manusia, larutan isotonik adalah

salah satu yang memiliki tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh.

Demonstrasi menunjukkan tekanan osmotik itu, ketika 2 larutan atau pelarut dari larutan

memiliki konsentrasi yang lebih besar sehingga meningkatkan volume larutan yang

terakhir.

b.     Isohidris

  Menurut formulasi steril, hal. 54

Isohidris adalah kondisi suatu larutan zat yang pHnya sesuai dengan pH fisiologis

tubuh sekitar 7,4.

Page 2: Definisi tentang Isotonis

  Menurut IImu Resep, hal. 20

Isohidri adalah pH optimal untuk darah atau cairan tubuh yang lain adalah 7,4 .

c.      Hipertonis

   Menurut Formulasi Steril, Hal. 5O

Hipertonis, turunannya titik beku besar yaitu tekakan osmosisnya lebih tinggi dari

serum darah sehingga menyebabkan air keluar dari sel darah merah melintasi

membran semipermiabel dan menyebabkan terjadinya penciutan sel-sel darah merah,

peristiwa demikian disebut plasmolisa.

  Menurut IImu Resep, hal. 202 - 203

Hipertonis adalah tekanan osmosis laruitan obat lebih besar daripada tekanan

osmosis iran tubuh. Jika larutan injeksi hipertonis disuntikkan, air dalam sel akan ditarik

luar dari sel sehingga sel akan mengerut, tetapi keadaan ini bersifat sementara dan

idak akan menyebabkan kerusakan sel tersebut. Keadaan hipertonis adalah jika nilai B

negatif; maka b,c > 0,52

d.     Hipotonis

  Menurut Formulasi Steril, Hal. 50

Hipotonis turunannya titik beku keeil, yaitu tekanan osmosisnya lebih rendah dari

serum darah sehingga menyebabakanb air akan melintasi membran sel darah merah .

'ang permiabel memperbesar sel darah merah dan menyebabkan peningkatan tekanan

dalam sel. Tekakan yang lebih besar menyebebkan peeabnya sel-sel darah merah

peristiwa tersebut disebut hemolisa.

  Menurut IImu Resep, hal. 202 - 203

Page 3: Definisi tentang Isotonis

Hipotonis adalah tekanan osmosis larutan obat lebih kecil daripada tekanan osmosis

cairan tubuh, jika larutan injeksi yang hipotonis disuntikkan, air dari larutan injeksi akan

diserap dan masuk kedalam sel, akibatnya sel akan mengembang dan peeah, dan

keadaan ini bersifat tetap, Jika yang peeah itu sel darah merah, disebut "haemolisis".

Pecah sel ini akan dibawa aliran darah dan dapat menyumbat pembuluh darah yang

Kecil. Keadaan hipotonis adalah jika nilai B positif; maka b, C < 0,52.

e.      Tonisitas

  Menurut kamus lengkap kedokteran, hal. 263

Tonisitas adalah tegangan otot yang sehat

  Menurut Farmasi Fisik, hal. 483

Tonisitas larutan dapat ditentukan dengan menggunakan salah satu yaitu hemolisis,

pengaruh berbagai larutan diperiksa berdasarkan timbulnya efek ketika disuspensikan

dengan darah.

  Menurut SDF, hal. 358

Tonisitas mengacu pada tekanan osmotik yang diberikan oleh larutan atau padatan

terlarut ini. Cairan/ air mata dan cairan tubuh lainnya mengerahkan tekanan osmotik

sama dengan normal saline atau 0,9% larutan natrium klorida. Larutan dengan

sejumlah besar zat terlarut dari cairan mata memiliki tekanan osmotik yang lebih besar

dan disebut “hipertonik”, sebaliknya, larutan dengan zat terlarut kurang memiliki

tekanan osmotik yang lebih rendah “hipotonik”. Mata dapat mentoleransi larutan yang

memiliki nilai tonisitas mulai dari setara 0,5% menjadi natrium klorida 1,6% tanpa

ketidaknyamanan besar.