34
Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 1 DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK Abd. Halik endeklamasikan dan mementaskan sasra anak-anak merupakan unit IX mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia di SD. Unit ini terdiri atas 2 subunit yaitu: (1) Mendeklamasikan puisi-anak-anak, dan (2) mementaskan drama anak-anak. Dengan memahami materi ini, diharapkan Anda mampu mendeklamsikan dan mementaskan drama anak-anak dengan baik. Secara khusus setelah mempelajari unit ini diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian baca puisi dan perbedaannya dengan deklamasi puisi; 2. Syarat-syarat menjadi deklamator puisi; 3. Mengemukakan unsur penilaian deklamasi sastra anak-anak; 4. Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; 6. Mengemukakan dasar-dasar penguasaan pementasan drama anak-anak. Materi ini menjadi modal awal bagi Anda yang ingin menjadi pengajar bahasa Indonesia yang baik di SD, karena dengan dikuasainya materi ini Anda telah memiliki kemampuan yang dapat mendukung tugasnya dalam membimbing anak didiknya sehingga semakin mahir mengapresiasi sastra anak-anak seara produktif. Selain itu, Anda akan semakin luas wawasannya tentang nilai-nilai pengalaman kemanusiaannya dan semakin tumbuh sikap positifnya terhadap sastra anak-anak. Setelah memahami tujuan mempelajari unit ini, ikutilah bagian-bagian bahan ajar ini secara bertahap-berkesinambungan. Pelajari setiap bagian secara cermat dan saksama. Mulailah dengan membaca konsep, uraian, dan contoh- M Unit 9

DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 1

DEKALAMASI DAN PEMENTASAN

KARYA SASTRA ANAK-ANAK

Abd. Halik

endeklamasikan dan mementaskan sasra anak-anak merupakan unit IX mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia di SD. Unit ini terdiri atas 2

subunit yaitu: (1) Mendeklamasikan puisi-anak-anak, dan (2) mementaskan drama anak-anak. Dengan memahami materi ini, diharapkan Anda mampu mendeklamsikan dan mementaskan drama anak-anak dengan baik. Secara khusus setelah mempelajari unit ini diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian baca puisi dan perbedaannya dengan deklamasi

puisi; 2. Syarat-syarat menjadi deklamator puisi; 3. Mengemukakan unsur penilaian deklamasi sastra anak-anak; 4. Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; 6. Mengemukakan dasar-dasar penguasaan pementasan drama anak-anak.

Materi ini menjadi modal awal bagi Anda yang ingin menjadi pengajar bahasa Indonesia yang baik di SD, karena dengan dikuasainya materi ini Anda telah memiliki kemampuan yang dapat mendukung tugasnya dalam membimbing anak didiknya sehingga semakin mahir mengapresiasi sastra anak-anak seara produktif. Selain itu, Anda akan semakin luas wawasannya tentang nilai-nilai pengalaman kemanusiaannya dan semakin tumbuh sikap positifnya terhadap sastra anak-anak.

Setelah memahami tujuan mempelajari unit ini, ikutilah bagian-bagian bahan ajar ini secara bertahap-berkesinambungan. Pelajari setiap bagian secara cermat dan saksama. Mulailah dengan membaca konsep, uraian, dan contoh-

M

Unit 9

Page 2: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 2 Unit 9

contoh yang terdapat di dalamnya. Untuk menambah pemahaman dan wawasan Anda, pelengkap materi unit ini juga terdapat di web-site. Bukalah web-site. Masih ingat kan, caranya? Jangan lupa mengerjakan latihan/tugas. Setiap latihan/tugas disertai dengan rambu pengerjaan atau jawaban latihan. Rambu-rambu tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada Anda tentang bagaimana latihan dikerjakan dan seperti apa hasil pengerjaan latihan yang dianggap benar. Tapi ingat, jangan terburu-buru membuka rambu-rambu atau kunci jawaban. Karena, bila hal itu Anda lakukan, Anda akan terbiasa tidak akan pernah belajar.

Jangan lupa pula membaca rangkuman. Pahamilah rangkuman dengan baik. Bila Anda mendapat kesulitan dalam memahami kata atau istilah yang terdapat pada unit ini, lihatlah glosarium dalam unit ini atau manfaatkanlah Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Setelah melakukan kegiatan secara bertahap-berkelanjutan seperti disebutkan di atas, dan merasa telah menguasai materi unit ini, sekarang kerjakan soal-soal tes formatif. Setelah itu, cocokkan jawaban tes formati Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di akhir unit ini sehingga dapat mengetahui kemampuan Anda yang sesungguhnya. Analisislah materi mana yang telah Anda kuasai dengan baik dan materi mana yang belum Anda kuasai. Untuk materi yang belum Anda kuasai, bacalah kembali konsep, uraian, contoh-contoh, dan rangkuman yang ada.

Selamat berlatih mendeklamasi dan mementaskan sastra anak-anak dengan baik! Semoga Anda kelak sukses menjadi deklamator dan aktor yang baik dan mampu memukau penonton !

Page 3: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 3

Subunit 1

Deklamasi Karya Sastra Anak-Anak

pakah Anda ingin menjadi deklamator/pembaca puisi yang hebat? Tentu, karena menjadi pemabca puisi yang baik, di samping dapat menyenangkan

bagi diri sendiri juga dapat menghibur orang lain. Namun permasalahannya, sekarang sudahkah Anda memahami perbedaan antara deklamasi puisi dan baca puisi, serta aspek-aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam mendeklamasikan puisi dengan baik. Untuk memperoleh pemahaman tentang deklamasi puisi dan aspek yang perlu diperhatikan agar pada saat mendeklamasikan puisi supaya dapat terasa indah bagi penikmat, ikuti dengan sungguh-sungguh uraian berikut.

Pengertian Deklamasi Kata “deklamasi“ berasal dari bahasa Inggris “declamation” yang berarti penyuaraan sesuatu lewat suara. Secara umum, deklamasi merupakan suatu kegiatan membawakan atau menyampaikan puisi atau prosa secara lisan disertai mimik, intonasi, dan gerak jasmaniah yang wajar sesuai konteks makna larik atau yang dituturkan. Aspek-aspek tersebut harus saling menunjang dan atau saling melengkapi dalam menciptakan suasana deklamasi yang dapat memukau para penonton. Secara umum saat ini, yang membedakan dengan deklamasi adalah baca puisi “poetry reading” disampaikan dengan memegang naskah, sedangkan deklamasi dilaksanakan dengan menghafal sajak yang akan dideklamasikan tersebut. Selanjutnya, Junaedi (1989) mengemukakan beberapa perbedaan antara baca puisi dan deklamasi dari berbagai segi: (1) baca puisi sipembaca memegang naskah puisi sedang deklamasi tidak memegang naskah puisi sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik melakukan gerak jasmaniah secara bervariasi, (2) pada baca puisi, jumlah dan panjang puisi yang dibaca lebih banyak dan panjang daripada deklamasi, (3) pada baca puisi faktor suara/intonasi banyak berperan, sedang deklamasi disamping intonasi juga faktor mimik dan gestur atau gerak jasmaniah, (4) baca puisi relatif untuk diri sendiri dan orang lain, sedang deklamasi semata-mata untuk orang lain.

A

Page 4: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 4 Unit 9

Meskipun banyak segi yang membedakan deklamasi dan baca puisi, tak perlu ditonjolkan, seperti yang dikatakan oleh Ali (1982) bahwa perbedaan tersebut tidak merupakan suatu ketentuan yang definitif dan bersifat mengikat. Kalau deklamator menghafal sajak, tidak lain hanyalah persoalan teknis, sekedar untuk memberikan kekebasan kepada si deklamator untuk berimprovisasi. Dengan kata lain, deklamasi dan baca puisi, pada hakikatnya sama, yakni keduanya menyampaikan puisi secara lisan kepada khalayak penonton untuk dinikmati nilai-nilai estetis dan nilai-nilai humanistik puisi tersebut. Syarat Mendeklamasikan Puisi Menjadi pendeklamasi puisi yang baik ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi. Syarat-syarat tersebut sifatnya saling menunjang. Salah satu syarat yang kurang dipenuhi akan berpengaruh secara totalitas terhadap taraf kemenarikan deklamasi puisi yang ditampilkan. Menurut Ali (1982) syarat yang harus dipenuhi seorang pembaca/deklamasi pusi adalahsebagaia berikut. a. Mempunyai kemampuan teknis Kemampuan teknis yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pem-

baca atau deklamator puisi yang baik adalah suara yang jelas, vokal yang sempurna, mahir membentuk irama, mamp mengubah warna suara secara teat dan menarik.

b. Penguasaan mimik Seorang deklamator harus memiliki kemampuan mengubah-ubah raut

muka yang alamiah dan wajar sesuai makna larik atau bait puisi yang dideklamasikan, mimik marah, mimik takut, mimik terharu, mimik sedih, mimik.heran, dan sebagainya

c. Penguasaan gestur Seorang pembaca atau deklamator puisi harus memiliki penguasan

gerak anggota tubuh (gestur) secara reflek dan pantas sesuai isi larik puisi yang dideklamasikan. Fungsinya sebagai komplementer bagi pelafalan dan intonasi larik/baik yang dilantunkan.

d. Penguasaan memahami puisi dengan tepat Salah memahami isi suatu sajak yang dideklamasikan akan

berpengaruh terhadap lafal-intonasi, mimik, dan gerak tubuh yang

Page 5: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 5

ditampilkan. Karena itu, seorag pembaca/deklamator puisi harus memiliki kemampuan memahami isi, suasana, sikap pengarang yang tersembunyi dalam puisi yang dideklamasikan.

Deklamsi dan Unsur Penilaiannya

Menilai dan menentukan suatu deklamasi yang baik perlu memperhatikan berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut, menurut Ali (1984) meliputi aspek interpretasi dan presentasi. Interpretasi meliputi: visi, artikulasi, dan intonasi, sedang presentasi meliputi: vokal, gestur atau gerak, tekanan, volume suara, ekspresi mimik. Sedangkan menuurut Aminuddin (2004) bahwa aspek-aspek yang diiperhatikan dalam menilai suatu deklamasi adalah (1) aspek pemahaman dan penghayatan tentang makna, suasana penuturan, sikap pengarang, dan intensi pengarang, (2) aspek pemaparan yang meliputi: kualitas ujaran, tempo, durasi, pelafalan, ekspresi wajah., kelenturan tubuh, dan konversasi. Sasaran penilaian deklamasi di atas adalah untuk orang dewasa. Yang diperlukan adalah aspek penilaian untuk keperluan deklamasi anak usia Sekolah Dasar. Namun demikian, aspek penilaian di atas tetap dijadikan acuan, hanya saja mengalami penyederhanaan. Penilaian deklamsi puisi untuk keperluan anak usia Sekolah Dasar adalah terdiri atas lima aspek.

Kelima aspek tersebut dapat dilihat secara utuh pada skema berikut.

a. Pelafalan

Pelafalan yang dimaksud adalah pelafalan bunyi vokal, konsonan secara tepat, misalnya makan tidak diucapkan makang tetapi makan, cepat tidak dilafalkan cepa’ tetapi cepat, kemana tidak dilafalkan kEmana tetapi kemana, kiri tidak dilafalkan keri tetapi kiri dan sebagainya. Di samping itu, pelafalan menyangkut pula dengan masalah kejelasan, yakni pelafalan bunyi vokal,

Penilaian deklamasi

di SD

pelafalan

Intonasi

Mimik

Gestur

Konversasi

Page 6: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 6 Unit 9

konsonan, dengan volume suara yang jelas dan sempurna, misalanya vokal /o/ dilafalkan denga suara yang keras atau jelas serta dengan bentuk mulut yang tidak setenga bundar.

b. Intonasi

Intonasi yang dimaksud kaitannya dengan deklamasi puisi bukan hanya berkaitan dengan aspek panjang pendeknya suara (tempo), tinggi rendahnya suara (nada) melainkan juga termasuk keras lembutnya suara (tekanan) dan perhentian suara sejenak (jeda) pada saat mendeklamasikan larik atau bait puisi. Keseluruhan aspek tersebut tentu nampak secara keseluruha sebagai suatu komponen yang saling berhubungan secara utuh.

Intonasi yang dimaksud di atas beranjak dari pengertian yang dikemukakan oleh Keraf (1980:43) “bahwa intonasi adalah kerjasama antara tekanan, nada, tekanan waktu, dan perhentian (jeda) yang menyertai suatu tutur dari awal hingga akhir. Pengertian tersebut sejalan dengan pengertian intonasi yang disampaikan oleh Asmara (1981:26) dengan istilah “lagu tutur, yang meliputi: aksen, nada, irama, timbre, tempo, dan jeda.”

Pemaparan intonasi yang tepat dan sesuai pada saat mendek-lamasikan suatu puisi tentu mencerminkan kualitas pemahaman dan penghayatan deklamator tentang makna, suasana penuturan, dan sikap pengarang. Puisi yang bersuasana sedih seperti puisi doa dan puisi yang berisi penderitaan, intonasinya adalah nada rendah, tekanan lembut, tempo lambat. Puisi yang bersuasana marah atau tegas seperti puisi kepahlawanan, intonasinya: nada tinggi, tempo cepat, dan tekanan keras. Sedangkan puisi yang bersuasana gembira seperti puisi yang mendeskripsikan keindahan alam, intonasinya: nada sedang (tidak tinggi dan tidak rendah, tempo sedang, dan tekanan sedang).

Berdasarkan hal tersebut, puisi yang berjudul “Doa” jika dibaca dengan intonasi tegas/marah seperti puisi kepahlawanan, tentu hilang nilai estetisnya dan maknanya Demikian pula sebaliknya, puisi kepahlawan dibaca dengan intonasi sedih tentu hilang pula nilai estetis dan makna yang dikandungnya. Bahkan lebih dari itu akan menimbulkan kelucuan atau bahan tertawaan bagi pendengar c. Ekspresi Wajah (mimik)

Page 7: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 7

Mimik adalah perubahan raut wajah sesuai konteks makna dan suasana puisi atau prosa yang dibaca. Penampakan mimik yang tepat merupakan cerminan dari tingkat pemahaman dan penghayatan makna dan suasana penuturan, dan sikap pengarang karya sastra tersebut.

Ekspresi wajah (mimik) dalam deklamasi sastra dapat terdiri atas beberapa macam, antara lain, mimik sedih, mimik marahh/tegas, mimik gembira, dan sebagainya. Menurut Remelan, (1982) mengungkapkan berbagai ciri mimik sebagai berikut.

“Mimik sedih: wajah tampak muram, pandangan mata kelihatan sayu , bibir mengatup rapat. Mimik marah: mata membelalak , tampak galak, dahi berkerut. Mimik gembira: pandangan mata bercahaya, muka berbinar-binar, bibir merekah tersenyum.”

Kemampuan seorang pemain dalam menunjukkan mimik yang sesuai

tuntutan peran dalam naskah merupakan suatu hal yang turut menentukan taraf keberhasilan suatu pementasan; kapan mimik atau ekspresi wajah pemain khususnya pemain utama kurang sesuai, penonton akan memberi penilaian kurang menyenangkan.

d. Gestur (kelenturan tubuh)

Yakni kemampuan pembaca menguasai anggota tubuh dalam menggerakkannya secara lentur, refleks namun kelihatan wajar dan alamiah sebagai sarana penunjang. Gestur atau gerak jasmaniah harus selalu sejalan dengan pemaparan intonasi dan perasaan pembaca, misalnya saat membaca larik puisi gunung yang tinggi, tangan menunjuk ke atas secara lentur dan refleks, pada saat membaca larik /sungai yang berkelok-kelok/ tangan bergerak berkelok-kelok secara lentur dan refleks dan sebagainya e. Konversasi

Berdeklamasi di hadapan khalayak penonton secara langsung menurut Aminuddin (2004) pada hakikatnya sedang berkomunikasi dengan penikmat itu sendiri. Olehnya itu, deklamator selayaknya memperhatikan sikap yang dapat menumbuhkan suasana simpatik dan keakraban antara dirinya dengan khalayak penonton, misalnya penciptaan kontak lewat pandangan mata, pengaturan posisi tubuh, pengaturan gerak-gerik tubuh secara wajar. Kepribadian

Page 8: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 8 Unit 9

deklamator yang gampang demam panggung, pemalu, dan tidak percaya diri, tentu sulit menampilkan kesan yang simpati yang dapat memukau bagi khalayak penonton. Kompersasi mengindikasikan bahwa deklamator mampu tampil di atas pentas dengan sikap dan penampilan yang komunikatif dan menarik bagi penonton. Anda telah mencermati kelima aspek penilaian deklamasi puisi di atas, bukan! Bagaimana mendeklamasikan puisi yang berjudul “Di Kala Kuberdoa” berikut ini? Di Kala Kuberdoa Elviani

Dikala kuberdoa Ada rasa damai di hati

Di kala kuberdoa Air mata ini jatuh Satu-satu di pipi

Di kala kuberdoa Kusadari siapa diriku Tidak putih, Tuhan

Ketika kuberdoa Kudengar bisikanmu menyejukkan Sekan menghapus keresahan hatiku

Terima kasih Tuhan Atas kasih sayang-Mu padaku

Dengan memperhatikan secara kritis puisi di atas, maka berikut

dipaparkan hal hal yang perlu diperhatikan saat membaca puisi di atas, khususnya dari segi intonasi, mimik, gestut tubuh, dan konversasi.

- Pembacaan puisi “Di Kala Keberdoa” dominan menggunakan intonasi .sedih: tempo lambat, nada rendah, dan tekanan dinamik yang lembut

- Pembacaan puisi “Di Kala Kuberdoa” menggunakan mimik sedih pada bait kedua, ketiga, keempat, dan mimik gembira pada bait pertama dan larik kedua bait ke-4 .

- Gerak refleks anggota tubuh saat mendeklamasikan puisi di atas adalahSaat membaca bait I, kedua tangan diangkat ke atas seperti berdoa lalu diletakkan di atas dada

Page 9: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 9

- Saat membaca bait II, kedua tangan diangkat seperti berdoa lalu telunjuk menunjuk ke mata lalu ke pipi secara berulang-ulang

- Saat membaca bait III, kedua tangan diangkat seperti saat berdoa lalu tangan diletakkan di kening lalu telapak digerakkan ke kiri-kanan tanda menolak.

- Saat membaca bait IV, kedua tangan diangkat ke atas seperti saat berdoa lalu tangan kanan didekatkan ke telinga selanjutnya tangan disilangkan lalu digerakan kedepan simbol menghapus.

- Saat membaa bait V, tangan kanan diangkat keatas lalu badan membungkuk tanda hormat.

- Konversasi deklamator saat menampilkan puisi di atas tidak banyak bergerak ke sana kemari secara cepat. Namun boleh juga pindah dari depan ke belakang atau kiri ke kanan secara perlahan.

Anda telah perhatikan penjelasan di atas, bukan? Bagaimana? Sudah memahami tentang deklamasi dan baca puisi serta unsur penilaiannya? Apakah sudah bisa mendeklamasikan puisi dengan baik? Kalau ya, silakan kerjakan latihan berikut! (1) Jelaskan perbedaan antara baca puisi dan deklamasi puisi! (2) Unsur apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam deklamasi puisi dan

bagaimana perbedan antara unsur penilaian tersebut? (3) Pilihlah salah satu puisi yang Anda senangi berikut ini untuk

dideklamasikan!

Alam Indonesia Karina Kencana Alangkah indah alam Indonesia Gunung-gung menjulang tinggi Sungainya tampak berliku-liku Sawah dan ladang luas membentang

Nyiur melambai di pantai Angin bertiup sepoi-spoi Hawa pun terasa sejuk Ombak memecah di tengah laut

Matahariari terbit di lereng gunung Merah menyala pantulkan sinarnya

Page 10: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 10 Unit 9

Burung-burung berkicau merdu mengasyikkan Seakan memberi salam pada-Nya. Harian Pedoman Rakyat , 22 April 2004 Engkau Yang Berjasa S. Pebriani Kupuji tugasmu Kuhormati dirimu Kukagumi ketabahanmu Kuhargai pengabdianmu

Hidupmu yang penuh kesederhanaan Hatimu yang penuh keikhlasan Kata-katamu yang berisi nasihat dan saran Bagaikan pelita di dalam kegelapan

Engkaulah pahawan tanpa tanda jasa Engkaulah penunjang kemajuan bangsa Engkau sumbangkan jiwa dan raga Untuk tanah air tercinta

Guru…. Betapa mulia tugasmu Tanpa keikutsertaanm Tak mungkin negaraku maju

Rambu-rambu pengerjaan latihan

(1) Untuk mengerjakan latihan bagian pertama perlu Anda memiliki pemahaman berbagai aspek terkait kedua hal tersebut dengan baik, yakni memahami arti dasar kedua kata tersebut!

(2) Sebelum Anda mengerjakan latihan bagian kedua, Anda perlu mencermati dan membayangkan dirinya sedang mengikuti atau menonton perlombaan baca puisi di suatu tempat!

(3) Kalau Anda akan mendeklamasikan puisi di atas, baca secara berlang-ulang lalu berkonsentrasi dengan sungguh-sungguh. Pahami dengan baik makna kata demi kata dan suasana penuturannya. Selanjutnya, perhatikan pelafalan, intonasi, mimik, gestur dan konversasi Anda di atas pentas.

Page 11: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 11

Rangkuman

Deklamasi puisi atau prosa anak-anak merupakan suatu kegiatan penyampaian sajak atau prosa melalui suara secara langsung atau secara lisan di depan khalayak.

Syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi pembaca puisi yang baik adalah kemampuan teknis, gestur tubuh yang wajar, pengugasaan mimik, dan pemahaman isi sajak.

Unsur-unsur yang dinilai dalam deklamasi puisi adalag aspek pelafalan atau volume suara yang sempurna, (2) intonasi yakni penuturan suatu larik atau kalimat yang di dalamnya merangkaikan secara harmonis antara tempo, nada, tekanan sesuai konteks makna kalimat/larik yang dilafalkan, (3) mimik yakni perubahan raut wajah atau ekspresi wajah sesuai konteks makna larik/kalimat yang mendukung intonasi yang dituturkan, (4) gestur yakni gerak tubuh secara refleks dan wajar sesuai konteks makna larik/kalimat untuk mendukung mimik yang dipaparkan, (5) konversasi adalah sikap deklamator di atas pentas yang dapat menumbukan keakraban dan simpati para penonton.

Page 12: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 12 Unit 9

Tes Formatif 1 Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Deklamasi berasal kata...

A. deklamation B. declamation C. declamatio D. declamatisation

2. Saat deklamator membaca larik puisi /lari ke kiri ke kanan/ lalu tangannya bergerak kiri ke kanan. Gerak deklamator tersebut dinilai dari segi... A. ekspresi B. gestur C. konversasi D. intonasi

3. Mimik sedih ditandai dengan dengan ciri-ciri...... A. Muka bercahaya, pandangan mata bercahaya, mulut tersenyum B. Muka tanpak muram, mulut terbuka, dan pandang mata sayu C. muka tanpak muram, pandangan mata sayu, mulut tertutup D. Mata terbelalak/melotot, muka kemerah-merah, dan kening berkerut.

4. Indahnya negeriku Alanya hijau Bertaburan bunga mewangi ................... Saat membaca penggalan puisi diatas sebaiknya dengan intonasi. yang ...

A. Tempo cepat, nada tinggi, tekanan lembut B. Tempo sedang, tekanan sedang, nada sedang C. Tempo lambat, nada rendah. tekanan lembut D. Tempo cepat, nada tinggi, tekanan dinamik keras

5. Matanya membelalak-melotot, mukanya kemerah-merahan, dan keningnya

berkerut adalah ciri-ciri.... A. Mimik marah B. Mimik humor C. Mimik sedih D. Mimik gembira

Page 13: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 13

6. Pada saat membaca larik puisi / Aku sedih/ , /Ibu telah tiada/ raut wajahnya kelihatan muram, pandangan matanya sayu dan mulutnya tertutup, peristiwa

deklamasi puisi tersebut dinilai dari segi A. Mimik B. Gestur C. Konversasi D. Intonasi

7. Untuk kepeluan baca puisi anak SD, unsur yang dinilai dalam baca puisi terdiri atas A. Dua unsur B. Tiga unsur C. Empat unsur D. Lima unsur

8. Berikut ini adalah aspek yang membedakan deklamasi puisi dan baca puisi, KECUALI .... A. Baca puisi pegang naskah sedang deklamasi puisi hapal naskah B. Baca puisi relatif lebih panjang/banyak , deklamasi puisi terbatas C. Intonasi merupakan penekanan dalam baca puisi , penekanan deklamsi

puisi adalah intonasi, mimik, dan gestur D. Baca puisi lebih mudah dan menyenangkan , deklamasi puisi lebih sulit

dan kurang menyenangkan. 9. Unsur-unsur yang dinilai saat deklamasi sastra (prosa – puisi) anak-anak

adalah.... A. Pelafalan – mimik – artikulasi – pengayatan - gestur B. Pelafalan – intonasi – mimik – ekspresi - konversasi C. Pelafalan - tempo - artikulasi - intonasi - mimik D. Pelafalan – intonasi - mimik – gestur - konversasi

10. Kerja secara proporsional antara nada, tempo tekanan dinamik, jeda yang menyertai suatu tutur disebut .... A. Intonasi B. mimik C. Gestur D. Konversasi

Page 14: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 14 Unit 9

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Apakah semua soal sudah Anda kerjakan dengan baik? Sudah, kan!.

Kalau sudah, sekarang cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif subunit 1 ini yang terdapat pada bagian akhir Unit 1 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi subunit 1.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100%

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, selamat! Anda sukses! Anda dapat terus mempelajari subunit berikutnya. Bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, jangan putus asa. Ulangilah mempelajari subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 15: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 15

Subunit 2

Pementasan Drama

iasa Anda mementaskan drama? Atau, sering menoton pementasan drama? Anda sangat menikmatinya sekaligus memperoleh pengalaman yang dapat

memperkaya kepribadian Anda, bukan! Yah, oleh karena itu, mungkin Anda bertanya dalam hati, apa itu drama dan teknik pementasannya, teknik-teknik apa saja yang perlu dipahami sebagai pemain drama, serta adakah dasar-dasar apresiasi drama anak-anak yang perlu dikuasai? Untuk memahami hal tersebut ikuti uraian berikut dengan teliti dan saksama. Pengertian Drama

Apakah yang disebut drama? Drama adalah suatu genre sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang tujuannya bukan untuk dibaca melainkan untuk dipertunjukkan oleh aktor di atas pentas. Hal tersebut sejalan dengan Hermawan (1988:2) bahwa “drama merupakan cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton.” Sehubungan dengan drama sebagai salah satu karya sastra, oleh Sumardjo (1984) memiliki unsur-unsur: tema, plot, latar, karakter, dialog, pembagian waktu, efek, dan retorika. Unsur-unsur tersebut saling mendukung dalam membentuk suatu sistem yang kompak. Namun demikian Japi Tambojang (dalam Tjahyono dan Setiawan, 1998: 6.3) menyatakan bahwa secara teknis naskah drama dibangun dua komponen penting yaitu wawancang dan kramaagung.

Wawancang adalah suatu percakapan yang harus dihapal oleh aktor yang disertai pemahaman intonasi yang tepat. Dalam wawancang atau dialog tentu harus dipahami suasana emotif yang menyertainya sepoerti jengkel, terharu, marah, sedih, bangga, bimbang, dan sebagainya. Sedangkan kramagung merupakan instruksi yang membantu aktor untuk berakting di atas panggung dengan tepat sekaligus sebagai rambu-rambu atau petunjuk bagi penata panggung mempersiapkan tempat pementasan yang sesuai latar adegan atau babak yang akan dipentaskan. Misalnya:

B

Page 16: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 16 Unit 9

LISWATY DUDUK DI KURSI BELAKANG. IA ADALAH GADIS JELITA, BERUSIA SEKITAR 20 TAHUN, MENGENAKAN PAKAIAN DAN DANAN MUTKHIR. TAS DAN SATU EKS BUKU DIKTAT YANG DIBAWA, RTERLETAK DI KURSI KIRI. SEKARANG IA SEDANG MEMBACA KORAN SAMBIL SESEKALI MENOLEHH ARAH PINTU BELAKANG.

KEMUDIAN SAPARI MUNCUL DAR IP INTU BELAKANG DENGAN TERSENYUM. IA BERUSIA SEKITAR 27 TAHUN UMURNYA...

Lisawaty Sapari Lisawaty Sapari

: : : :

“Bagaimana si Orok. Tak perlu bantuanku, bukan?” “O, tidak Dsudah beres. Tidur pulas ia sekarang. Jadinya lega aku.” “Tak kusangka engkau seterampil itu.” (MELANGKAH KE KURSI DEKAT MEJA) “Ucapan orang bijaksana memang selalu benar.”

(Drama Pendek“Tanpa Pembantu”, oleh A.Adjib Hamzah, 1985)

Naskah yang ditulis dengan huruf kapital dan dalam kurung disebut

kramagung sedangkan yang bagimana naskah yang ditulis dengan huruf kecil disertai tanda petik adalah contoh wawancang atau dialog.

Teknik Mementaskan Drama

Dalam mementaskan atau bermain drama perlu memahami berbagai teknik. Menurut Rendra (1978) ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mementaskan drama Teknik tersebut dilihat secara jelas dan utuh pada skema berikut.

Page 17: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 17

1. Teknik Muncul Cara pemain memunculkan diri pada saat tampil pertama kalinya di

atas pentas dalam satu drama babak, atau adegan. Pemunculan tersebut memberi kesan pada para penonton sesuai peran yang dimainkan. Jika memerankan seorang ustadz, dia harus memperlihat diri sebagaimana layaknya ustadz, berpakaian muslim dengan tutur kata yang lemah lembut sesuai dan prilaku kelihatan sopan dan santun kepada siapa pun.

2. Teknik memmberi Isi

Pengucapan suatu kalimat dengan penekanan makna tertentu melalui tempo, nada, dinamik, misalnya : DIA sangat baik padaku (bukan saya atau mereka) Dia SANGAT baik padaku (bukan kurang atau cukup) Dia sagat BAIK padaku ( bukan tidak baik ) Dia sangat baik PADAKU (bukan orang lain tapi padaku)

Teknik ini harus terpadu dengan teknik jasmaniah seperti mimik, sikap, gerak anggota badan lainnya (gestur)

TEKNIK BERMAIN DRAMA

Teknik Muncul

Teknik Pengembangan

Teknik Memberi Isi

Teknik Pengembangan

Teknik Timing

Teknik Penonjolan

Page 18: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 18 Unit 9

3. Teknik Pengembangan Teknik membuat drama bergerak dinamis menuju klimas atau drama tidak datar. Teknik terbagi atas beberapa teknik yang intinya menyangkut penggunan pengucapan dan jasmaniah, (a) Teknik pengembangan pengucapan: seperti menaikkan volume suara

atau sebaliknya, menaikkan tinggi nada suara atau sebaliknya, menaikkan kecepatan tempo suara atau sebaliknya

(b) Teknik pengembangan jasmaniah, yakni - Menaikkan posisi jasmaniah, dari duduk menjadi berdiri lalu

berjongkok dan seterusnya - Dengan cara memalingkan kepala, tubuh atau seluruh tubuh - Dengan cara berpindah tempat dari kiri ke kanan , dari belakang ke

depan, dan sebagainya. - Dengan cara menggerakan anggota badan tanpa berubah tempat

seperti menggerakkan kaki atau jari - Dengan ekspresi wajah (mimik) untuk mencerminkan emosi

tertentu, misalnya mata sendu, muram untuk mengekspresikan kesedihan dan sebagainya.

4. Teknik Timing

Tekni ini merupakan ketepatan hubungan antara gerakan jasmaniah dengan kata-kata atau kalimat yang diucapkan dalam waktu yang singkat atau sekejap, misalnya: - Bergerak sebelum mengucapkan kata-kata tertentu, seperti menepuk

kepala “aku lupa, maaf!’ - Bergerak sambil mengucapkan sesuatu seperti menepuk kepala sambil

mengucapkan “Aku lupa, maaf!” - Bergerak setelah mengucapkan sesuatu seperti “Aku lupa, maaf!” lalu

menepuk kepala.

5. Teknik Penonjolan Penonjolan isi merupakan teknik dimana seorang pemain harus

memahami pada bagian mana suatu kalimat yang perlu ditonjolkan pada saat diucapkan. Seterusnya pada bagian mana dalam suatu adegan/babak yang perlu ditonjokan. Hal ini agar penonton dapat menikmati pementasan dengan penuh keharuan.

Page 19: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 19

Dasar-dasar Pementasan Drama Anak-anak Sebelum bermain drama anak-anak, Junaedi (1989) dan Ramelan (1982)

mengemukakan beberapa dasar-dasar pementasan yang perlu dikuasai dengan baik supaya pemntasan dapat menarik simpati penonton. Dasar-dasar tersebut sebagai berikut.

(1) Penguasaan Vokal

Seorang calon pemain drama harus menguasai pelafalan bunyi konsonandan vokal sesuai artikulasinya secara tepat dan sempurna. Disertai suara yang jelas dan keras.. Penguasaan vokal ini biasanya di tempat terbuka untuk mengulang-ulang vokal tertentu sampai sempurna pengucapannya.

(2) Penguasaan Mimik.-Intonasi Dasar

Seorang calon pemin harus menguasai mimik dasar seperti mimik sedih, gembira, marah. Mimik marah biasa ditandai dengan mata melotot, muka kemerah-merahan, kening berkerut, mimik sedih ditandai dengan wajah muram, pandangan mata sayu, dan mulut tertutup, sedang mimik gembira ditandai muka yang bercahaya, mata bersinar, dan mulut terseyum.. Di samping mimik harus pula menguasai intonasi dasar sedih (tempo lambat-nada rendah- tekanan lembut) intonasi marah (tempo cepat- nada tinggi- tekanan keras) dan intonasi gembira (tempo-nada-tekanan bersifat sedang).Mimik dan intonasi sangat mendukung peran yang dimainkan.

(3) Penguasan Kelenturan Tubuh

Tubuh seorang pemain drama harus lentur atau elastis sehingga dalam memainkan peran tertentu tidak kelihatan kaku. Untuk mencapai penguasaai tubuh yang elastis, perlu melakukan serangkaian gerakan seperti berlari cepat dalam jarak dekat, bolak balik ke utara, selatan, timur, barat, ke segala penjuru. Berjalan dengan menggambarkan perasaan sedih, jalan kepayahan membayangkan berjalan di padang pasir hingga jatuh bergulingan, dan seterusnya.

(4) Penguasaan Pemahaman Watak Peran

Suatu peran menjadi hidup bila aktornya memiliki penguasaan pemahaman dan penghayatan watak peran yang tepat. Untuk memperoleh

Page 20: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 20 Unit 9

pemahaman watak peran yang tepat, perlu mengadakan analisis peran berdasarkan naskah, seperti memahami alur cerita, pengenalan, permasalahan, klimaks , dan penyelesaian lalu mencatat peran yang akan dimainkan. Selanjutnya, mencatat secara lengkap tentang umur, pekerjaan, ligkungan keseharan, latar belakang keluarga, tingkat pendidikan dan kepribadian peran yang akan dimainkan. Watak tersebut dibayangkan sedalam-dalamnya sehingga pda saat memainkan peran tersebut, watak pribadi aktor terganti dengan watak peran yang semestinya diperankan.

(5) Penguasaan pemanggungan

Penuguasaan pemanggungan sebagai suatu yang harus dimiliki oleh setiap pemain dama, antara lain berkaitan dengan: (a) teknik muncul pada saat pertama kali aktor tampil di panggung

sesuai peran yang dimainkan Pemunculan itu befungsi memberi kesan simpati bagi penonton;

(b) bloking, yakni penguasaan masing-masing aktor tentang daerah gerakannya di atas panggung sehingga panggung kelihatan tak berat sebelah;

(c) penguasaan cahaya dan bunyi, yakni aktor perlu penguasaan menyesuaikan diri dengan perubahan cahaya dan bunyi (sound system) di atas panggung.

Sebelum mementaskan drama tentu harus membaca dan menelaah naskah secara cermat supaya bisa beracting sesuai peran yang ditugaskan oleh sutradara. Namun demikian, agar kita mampu memainkan peran diberikan perlu mengetahui langkah-langkah mementaskan drama, yakni sebagai berikut. (a) Menganalisis dan menyimpulkan bentuk tindakan pokok yang akan

diperankan dalam pementasan di atas panggung, misalnya menendang kaki seseorang hingga terjatuh, menangis tersedu-sedu saat menyaksikan ibunda tercinta di rumah sakit sedang diopename dan kaget saat melihat suatu peristiwa tertentu, sebagainya.

(b) Menganalisis dan menyimpulkan sifat atau watak yang akan diperan dalam pementasan misalnya sebagai ibu yang lembut atau ibu yang keras dalam mendidik anaknya, atau bapak yang penuh perhatian kepada anak-anaknya dan sebagainya.

Page 21: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 21

(c) Mencari dalam naskah atau adegan/babak tentang bagian-bagian yang perlu yang ditonjolkan, baik dalam bentuk penonjolan pengucapan maupun dalam bentuk penonjolan jasmaniah.

(d) Menciptakan ekspresi wajah atau mimik muka, atau sikap yang mendukung watak peran yang dimainkan sehingga peranan yang dibawakan memukau penonton.

(e) Menganalisis naskah untuk menciptakan timing (berbicara sebelum bergerak, bergerak sambil, bicara, atau bergerak lalu berbicara) yang tepat dan sempurna saat pementasan. Sehinga penonton dapat menikmati keindahan pementasan yang di dalamnya terkandung pesan yang dapat memperkaya rokhaninya.

Tata Artistik Pementasan Drama Pementasaan drama memerlukan tata artistik agar nampak memakau penonton. Tata artistik menurut Tjokroatmojo dkk (1984) yang perlu diperhatikan dalam pementasan drama ada lima macam. Kelima jenis tata artistik tersebut dapat dilihat secara utuh dan jelas pada skema berikut.

(a) Tata artistik rias wajah Tata rias merupakan salah satu bagian yang menunjang pemain

dalam memerankan suatu peran. Dengan tata rias wajah, membantu mengubah aktor muda memerankan aktor yang kelihatan tua sekali , aktor yang sehat kelihatan sakit, atau aktor muda kelihatan sangat tampan atau sangat cantik sehingga semakin menarik perhatian penonton

TATA ARTISTIK

PEMENTASAN DRAMA

Tata rias wajah

Tata rias wajah

Tata rias wajah

Tata rias wajah

Tata rias wajah

Page 22: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 22 Unit 9

(b) Tata artisitik busana Dengan tata busana yang relevan dengan peran yang

dimainkan, secara tak langung mencerminkan karakter atau pribadi pemain bersangkutan. Melalui tata busana yang tepat, seorang aktor diketahui kepribadian atau karakternya, profesi, pendidikan, kegemaran, umur dan sebagainya. Di samping itu, tata busana akan semakin memberikan nilai keindahan, efek visual yang menarik saat pementasan.

(c) Tata artistik musik Apa yang dimaksud dengan tata musik? Tata musik merupakan

iringan musik atau ilustrasi seni suara yang mengantar suatu adegan / babak sehingga peristiwa yang digambarkan semakin hidup, jelas dan menarik. Misalnya, drama yang mengisahkan kepahlawanan akan lebih menarik jika diringi dengan lagu-lagu kepahlawan, drama yang berkisah tentang percintaan akan lebih menarik jika diiringi lagu-lagu percintaan, atau drama yang mengisahkan nilai-nilai spiritual penonton akan lebih tertarik jika diiringi lagu yang bersyahdu rebana atau keagamaan.

(d) Tata artistik sinar /cahaya Suatu drama yang menggunakan tata artisitik sinar yang

berwarna-warni akan memberikan efek estetis yang memukau dibanding drama tanpa penataan cahaya. Melalui tata cahaya membantu permainan dalam menggambarkan peristiwa tertentu, seperti malam, pagi, sore. Selain itu, atata cahaya dapat membantu pada saat menjelang memasuki pembukaan, lampu di panggung padam sambil layar tertutup. Bersamaan layar terbuka, lampu menyala diiringi suara musik yang sesuai serta munculnya pelaku yang berdialog/ monolog .

(e) Tata artistik suara (sound system) Seni artistik suara (sound system) juga perlu dipersiapkan

dengan cermat. Dengan seni artistik suara yang baik, suara musik, dialog atau -monolog pemain akan terdengar jernih, jelas, dan menarik, baik penonton yang berada di depan maupun yang ada di belakang. Masalah tata suara sering dianggap remeh padahal fungsinya tidak kalah pentingnya dengan aspek lainnya. Tata artsitik suara yang

Page 23: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 23

terganggu akan menimbulkan bebagai efek sampingan, bahkan akan menyebabkan gagalnya suatu pementasan secara total.

Sutradara dan Pementasan Drama Tak dapat dipungkiri bahwa peran sutradara dalam pementasan drama sangat penting. Keberhasilan suatu pementasan drama tak lepas dari kreatifitas sutradara. Mengapa demikian? Menurut Tambojan (1981) sutradara bertang-gungjawab atas beberapa peran vital yang menentukan taraf keberhasilan suatu pementasan drama. Peran sutradara tersebut adalah sebagai beikut. (1) Memilih naskah bermutu

Sutradara memilih naskah bermutu dengan berlandas pada nilai filsafati yakni naskah tersebut mengandung perenungan yang hakiki, segi artistik yakni naskah tersebut memiliki nilai estetis yang tinggi, segi etis-humanistik, yakni naskah tersebut memiliki nilai moral yang dapat memperkaya rokhani penonton, segi komersil yakni naskah itu memiliki daya minat yang mampu memacing penonton.

(2) Menentukan penafsiran naskah Naskah yang akan dipentaskan harus sesuai keinginan penafsiran

sutradara berdasarkan naskah. meskipun penafsiran itu kadangkala merupakan hasil diskusi bersama dengan para aktor. Semua akting dan dialog merupakan anjuran atau persetujuan sutradara karena berhasil atau gagalnya banyak ditentukan oleh kreativitas, etos kerja, dan tangungjawabnya.

(3) Memilih aktor Berdasarkan hasil penafsiran terhadap naskah, sutradara memilih

dan menentuan aktor esuai postur tubuh, umur, dan jenis kelamin dan keahlian tokoh yang dinginkan dalam naskah.

(4) Melatih aktor Setelah memilih aktor, tugas sutradara adalah menentukan jadwal

latihan untuk melatih aktor kepiawian aktor dalam memainkan peran yang diembannya sebagai prapementasan final. Hal ini agar pagelaran drama berjalan dengan tepat dan menarik.

(5) Bekerjasama dengan tim Sutradara juga harus mampu menentukan tim yang dapat

membantunya mempersiapkan tata artistik: sinar, rias, busana, musik, panggung. Tim tersebut haris memiliki jiwa kreatif dan semangat kerja yang tinggi.

Page 24: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 24 Unit 9

Anda sudah mempelajari dengan baik materi di atas? Terntu sudah! Kalau sudah, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi subunit 2 ini cobalah kerjakan latihan berikut.

1. Ada berapa macam teknik yang perlu dikuasai sebelum tampil di atas pentas? Sebutkan dan jelaskan satu demi satu !

2. Jelaskan 4 jenis dasar-dasar penguasaan panggung yang harus dimiliki oleh seorang pemain drama!

3. Pementasan drama didukukung oleh berabagai tata artistik: musik, rias wajah, busana, dan cahayasuara (sound system). Jelaskan tata artistik tersebut menurut pemahaman Anda.

4. Sutradara memiliki peran vital terhada keberhasilan suatu pementasan drama. Kemukakan peran sutradara tersebut

5. Bentuklah kelompok di kelasnya lalu Anda pentaskan drama tiga babak secara kelompok berikut ini.

Penyesalan RIO Tokoh: - Rio sebagai adik, - Raka (aku dalam cerita sebagai kakak) - Bibi, Ibu, dan Ayah Babak I Disebuah ruangan di rumah sakit, tampak Rio tidur pada sebuah

tempat tidur yang diberi seperei berwarna putih, dan selimut berwarna hijau. Di sebelah kiri atas tempat tidur terdapat meja kecil yang berhias bunga. Di sebelah kanan atas tempat tidur terdapat sebuah meja kecil yang berisi sekeranjang buah-buahan. Ruang tersebut disekat dengan kain berwarna hijau .

Rio terbaring di tempat tidur. Di sampingnya berdiri seorang perawat yang baru saja selesai mengukur suhu tubuhnya. Dari pintu, masuk bibi dan Raka dengan membawa bungkusan buat RIO. Bibi : “Hai Rio! Bagaimana, sudah makin baik?” (tangannya mengusap

tangan Rio) Rio : “Lumayan Bi!” Raka : “Wah, kamu kelihatan sudah sehat! Sebentar lagi bisa pulang, ya! Nih, kakak bawakan sankis buah kesukaan kamu! (Raka menuju

meja menyimpan bawaannya)

Page 25: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 25

Rio : “Iya, kak! Terimakasih!” Rio : “Bi, maafkan Rio ya!” (memelas) Bibi : “Lho, memang mengapa? Sudah, kamu jangan punya pikiran yang

bukan-bukan, biar cepat sembuh!” Rio : “Iya, Bi! Tapi Bibi mememaafkan Rio, kan?” Bibi : “Bibi sangat sayang kepadamu, sebelum kau minta bibi sudah

memaafkanmu!” Raka : “Bagaimana ? Apa sekarang masih akan tidur dengan kucing?” Rio : “No way!” (sambil menggerakkan telapak tangannya menyata- kan tidak). Raka : “Bagus, kamu memang anak yang baik!” (Bibi tersenyum meman-

dang dua kakak beradik itu dengan penuh sayang) Raka : “Kucingmu boleh tetap dipelihara, asalkna tidak diajak bermain di

dalam dan diajak tidur”. Rio : “Walaupun aku tetap sayang sama kuccing tapi sekarang kucingku

harus tidur di rumah-rumahannya. Dan bibi tak usah segan mengepruknya ke luar, jika kucing itu masuk rumah kita” (sambil memandang ke arah bibi).

Bibi :”Iya, sayang! Sekarang, Rio tidur, ya! Bibi dan Raka harus segera pulang supaya tidak kemalaman”. (mengusap kepala Rio).

Raka : “Ayo, (tangannya melakukan salam tepuk dengan adiknya) kak pulang dulu , ya!”

Rio : “Ya,......”Terima kasih ,Bi, Kak!”

Babak II

Di sebuah ruang tengah seorang ayah dan seorang ibu sedang duduk beristirahat. Ayah tampak membaca. Di atas meja terhidang te hangat dan kue. Ayah :“Bagaimana belajar anak-anak, Bu?” Ibu :“Bagus, Pk! Malah sekarang juga mereka sedang (Rio datang mengam-

piri orang tuanya, sambil mengelus sekor kucing). Rio :“Bibi nakal, bu! Kucing Rio selalu dipukul sapu lidi, dan tak boleh ke

dalam”. (Ayah melihat ke arah bibi menggerakan tangannya) Ayah : “Ada apa lagi, sudah ke sana! (mengibaskan tangannya). Bibi :“Kak, sekarang kucing itu berak, mengotori rumah ini!” Ayah :“Apa! Berak?” (Ayah melihat ke arah Rio) Ayah :“Ccoba lihat tanganmu kucing itu pasti belum bersih!”

Page 26: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 26 Unit 9

Rio :“O, iya ada kotorannya di tanganku”. (Rio meninggalkan kembali orang tuanya).

Ayah :“Nin, dimana beraknya kucing itu?” Bibi :“Disana! Di kamar Rio dan koridor, lihatlah!” Ibu :“Kucing berak, malah nyuruh kakakmu melihatnya! Gimana kamu ini?”

(marah) Ayah :“Bersihkan kotoran itu!” (bangkit,meninggalkan ruangan diikuti dan bibi)

____________________________________________ Babak III

Di sebuah ruangan di rumah sakit. Dekorasi sama dengan babak satu. Ditambah kopor kecil yang diletakkan di atas tempat tidur. Rio duduk bersama Ibu, disaksikan Raka dan Bibi. Raka :”Wah sekarang sudah siap untuk tidur dengan si Meng lagi nihh!” (tersenyum sambil melihat Rio) Rio :”Jangan gitu, Kak. Rio kan sudah janji pada Bibi, kaka, dan diriku

sendiri. Tidur sama kucing. No way! No way! (semua tertawa) Raka :”Benar kamu sdah janji dan sampai dalam hati? Rio :“Kak jangan ragu, insyaallah akan saya buktikan nanti!” Rio :“Terima kasih, kalau adik sudah sadar!” Ayah :“Mari ita pulang ke rumah, nak!” (wajah mereka tanpa bahagia ) (Karya Mien R. dalam Apresiasi Drama anak-anak, 2000)

Rambu-rambu pengerjaan latihan subunit 2. 1. Untuk mengerjakan latihan bagian pertama perlu Anda memahami

secara mendalam arti dasar setiap jenis teknik bermain drama. 2. Sebelum Anda mengerjakan latihan bagian kedua pahami dahulu satu

demi satu dasar-dasar pemanggungan tersebut dengan ccara membuat skema. Dengan skema tersebut memudahkan Anda memahami materi tersebut.

3. Untuk mengerjakan latihan pementasan drama anak-anak di atas, perlu Anda memperhatikan dengan sungguh-sungguh teknik muncul, teknik pengembangan isi, teknik penonjolan, dan teknik timing. Di samping itu

Page 27: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 27

Anda jangan lupa melatih dasar-dasar penguasaan vokal, mimik, gestur dan, pemahaman watak peran, dan penguasaan pemanggungan.

Rangkuman

Drama adalah suatu cerita konflik tentang kehidupan manusia yang

ditulis dfalambntuk dialog. Secara teknis unsur r drama meliputi wawancang atau dialo dan kramagung yang merupakan pentunjuk bagi aktor , penata panggung, dan sutradara melaksanakan tugasnya dengan baik

Beberapa teknik yang perlu dipahami setiap calon aktor agar dapat tampil di pentas dengan baik, yakni: teknik timing, teknik muncul, teknik penonjolan isi, dan teknik pengembangan. Di samping itu, seorang calon aktor perlu pula memiliki penguasaan vokal, penguasaan mimik, penguasaan gestur atau kelenturan tubuh, dan penguasan peanggungan yang meliputi blocking, cahaya dan bunyi atau sound system.

Tata artistik pementasan drama meliputi tata artistik rias wajah, tata artistik busana, tata artistik cahaya atau lampu, tata artistik musik, dan tata artistik suara (sound system).

Peran vital seorang sutradara terhada keberasila suatu pementasan drama adalah: memilih naskah bermutu, menentukan penafsiran naskah yang tepat, memilih dan melatih pemain, dan bekerjasama dengan seluruh tim.

Page 28: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 28 Unit 9

Tes Formatif 2 Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1 Suatu cerita konflik tentang kehidupan manusia yangn ditulis dalam bentuk

dialog untuk dipertunjukkan disebut A. Esay B. Drama C. Puisi D. Prosa.

2. Berikut ini berkaitan erat dengan kramagung KECUALI... A. Petunjuk bagi aktor untuk berakting dengan tepat B. Petunjuk bagi penata panggung mempersiapkan panggung yang sesuai C. Petunjuk bagi sutradara mengarahkan para aktor bermain dengan baik D. Petumjuk bagi penonton memberi tanggapan yang tepat kepada

sutradara. 3. Cara simpati menampilkan diri pada saat pertama kali tampil di panggung

adalah...... A. Teknik memberi isi B. Teknik muncul C. Teknik pengembangan D. Teknik timing

4. Menurut Japi Tambojan, drama secara teknis terdiri atas....... A. dua unsur B. tiga unsur C. empat unsur D. lima unsur

5. Teknik yang mengarahkan agar terjadi hubungan yang tepat antara gerak dengan kalimat yang diucapkan dalam waktu sepintas adalah... A. teknik Pengembangan B. teknik penonjolan C. teknik timing D. Teknik muncul

6. Penguasaan blocking berkaitan dengan.... A. Agar setiap pemain memahami daerah geraknya di panggung B. Agar setiap pemain memahami peran yang dibawakan C. Agar setiap pemain menguasai pengaturan cahaya saat acting D. Agar sutradara mampu mengontrol setiap dengan

Page 29: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 29

7. Teknik yang mengarahkan drama bergerak menuju klimaks, tidak monoton adalah.... A. Teknik muncul B. Teknik pengembangan C. Teknik timing D. Teknik penonjolan isi

8 . Artikulasi merupakan salah satu aspek yang perlu dikuasai oleh calon aktor, yang intinya tentang A. Melafalkan vokal-konsonan secara jelas dan sempurna B. Memahami jiwa dan arti setiap kata yang diucapkan C. Memahami bentuk perubahan raut muka sesuai kalimat yang diucapkan D. Memahami gestur tubuh secara tepat sesuai kalimat yang dilafalkan

9. Aktor yang mampu menunjukkan perubahan raut muka muram, sedih, gembira berkaitan dengan..... A. Penguasaan mimik B. Penguasaan artikulasi C. Penguasaan pemanggungan D. Penguasaan gestur tubuh

10. Unsur yang membangun suatu drama sebagai suatu kesatuan utuh adalah.......

A. Tema, latar, alur penokohan, amanat B. Tema. latar, penokohan, sudut pandang C. Tema, plot alur, penokohan, gaya bahasa D. Tema, latar, alur, penokohan, dialog

Page 30: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 30 Unit 9

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Saya yakin Anda telah mengerjakan semua soal di atas dengan baik.

Anda memang pebelajar yang tekun dan cerdas. Jika demikian halnya, sekarang cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif subunit 2 ini yang terdapat pada bagian akhir Unit 2 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi subunit 2.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100%

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, selamat dan sukses! Hal itu menunjukkan bahwa Anda telah mempelajari materi dengan saksama sehingga pemahamannya optimal, khususnya subunit 2 dari Unit terakhir modul ini. Sekali lagi, Anda patut mendapat pujian. Namun demikian, bilamana tingkat penguasaan Anda ternyata masih di bawah 80%, tidak apa-apa, masih ada kesempatan mengulang-ulangi materi itu sampai Anda kuasai dengan baik, khususnya materi-materi yang dianggap belum dipahami dengan baik.

Page 31: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 31

Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1

1. B 2. B

3. C

4. B

5. A

6. A

7. D

8. D

9. D

10. A

Dari segi struktur fonetis bahasa Inggris, istilah yang benar declamation Salah keahlian yang perlu dikuasai pembaca puisi adalahpenguasan gerak jasmaniah atau disebut juga gestur. Saat marah muka merah dan mata melotot; sedang saat sedih mata sayu dan muka muram; saat gembira muka bercahaya dan mata bersinar Puisi itu harus dibacadengan suasana gembira. Jad,i tempo, nada, tekanan harus sadang; bukan tempo cepat/lambat, nada tinggi atau rendah, tekanan keras atau lembut. Mimik marah mata melotot, muka agak kemerah-merahan, dan kening berkerut. Sedangkan mimik sedih wajah kelihatan murung. Adapun mimik gembira, wajah kelihatan bersinar. Mimik atau ekspresi wajah berkaitan perubahan raut wajah sesuai makna larik/bait yang dibaca, apakah mimik sedih, marah atau gembira Untuk kebutuhan anak SD, unsur yang dinilai adalah pelafalan, intonasi, mimik, gestur, dan konversasi/sikap Baca puisi atau deklamasi puisi keduanya dapat menyenangkan bagi khalayak penonton Yang dinilai saat deklamasi puisi untuk kepeluan anak sekolah dasar meliputi aspek: pelafalan, intonasi, mimik, gestur dan konversasi Intonasi adalah kerja secara harmonis antara nada, tempo tekanan dinamik, jeda yang menyertai suatu tutur

Page 32: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 32 Unit 9

Tes Formatif 2

. B:

. B:

. B:

. A:

. C:

. A:

. B: 8. A: 9. A:

10. D:

Aspek menonjol yang membedakan puisi, prosa, dengan drama adalah dari karya itu bukan untuk dibaca tetapi untuk dipentaskan di atas panggung. Kramagung tak ada hubngannya dengan penonton; hanya berkaitan dengan sutradara, aktor, penata artistik rias wajah, sinar, musik, dan penata pangung. Teknik yang mengarahkan pemain agar pada saat petama tampil berkesan simpati bagi penonton adalah teknik muncul. Drama secara teknis terdiri atas dua komponen utama yakni wawancang dan kramagung. Wawancang berkaitaan dengan dialog sedang kramagung berkaitan dengan petunjuk pelaksanaan pementasan. Teknik yang mengarahkan agar terjadi hubungan yang tepat antara gerak dengan kalimat yang diucapkan dalam waktu sepintas adalah teknik timing. Latihan Bloking mengarahkan para pemain memanfaatkan panggung secara berimbang saat pentas; panggung tidak tidak berat sebelah. Agar para pemain dapat mengembangkan lakon secara klimaks dan menarik, aktor perlu memiliki penguasaan teknik pnonjolan Kemampuan melafalkan bunyi vokal dan konsonan secara sempurna disebut kemampuan artikulasi. Aktor yang mampu mengubah-ubah ekspresi wajah atau raut muka sesuai makna dialog/monolog yang ditampilkan adalah kemampuan berkaitan dengan penguasaan mimik. Unsur utama yang membedakan genre sastra drama dengan puisi dan prosa adalah unsur dialog; unsur yang sama adalah alur, tema, dan latar.

Page 33: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

Kajian Bahasa Indonesia di SD 9- 33

Glosarium

artistik improvisasi optimal khalayak konversasi proporsional gestur larik bait tempo nada tekanan dinamik busana rambu-rambu konflik efek karakter kompelementer emotif dinamik simpati naskah afektif vital sutradara

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

berkaitan dengan keindahan gerak yang secara refleks saat mengucapkan seuatu dalam pentas tanpa persiapan sebelumnya secara matang pencapaian sesuatu secara maksimal orang banyak pada suatu kegiatan tertentu percakapan atau komunikasi dengan orang lain. secara seimbang gerak tubuh yang lentur baris puisi dalam bait beberapa larik membentuk suatu kesatuan makna dalam suatu puisi panjang pendeknya suara saat mengucapkan susuatu berkaitan tinggi rendahnya suara saat pengucapan sesuatu tekanan keras lembutnya suara saat mengucapkan sesuatu berkaitan dengan pakaian tanda atau petunjuk tentang sesuatu peselisihan tentang sesuatu pengaruh negatif atau positif watak atau prilaku seseorang saling melengapi atau menunjang perasaan tertentu tekanan suara yang keras rasa suka atau suka kepada karangan yang masih ditulis denga tangan masalah sikap atau kepribadian penting orang yang bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama

Page 34: DEKALAMASI DAN PEMENTASAN KARYA SASTRA ANAK-ANAK · Menjelaskan pengertian drama; 5. Menjelaskan teknik-teknik mementaskan drama anak-anak; ... dan contoh-M Unit 9. 9 - 2 Unit 9 contoh

9 - 34 Unit 9

Daftar Pustaka Ali, Muhammad. 1982. Teknik Berklamasi dan Baca Puisi. Surabaya: CV.

Warga Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algesindo Asmara, Adhy.1982. Apresiasi Puisi bagi Pemula. Yogyakarta: CV Nur Cahaya Hamzah, A.Ajib. 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: Rosda Karya Hermawan. 1988. Dramaturgi. Bandung:Rosda Karya Junaedi, Moha. 1982. Apresiasi Sastra II. Ujung Pandang: FPBS IKIP Press Mien, Rukmieni..2000. Apresiasi Drama Secara Produktif. Jakarta: Depdikbud Keraf, Gorys. 1980. Tatabahasa Indonesia. Ende Flores:Nusa Indah Ramelan, Kastoyo. 1980. Seni Drama. Jakarta: Tiga Serangkai Rendra, W.S. 1978. Tentang Bermain Drama. Jakarta: Pustaka Jaya. Tambojan, Japi. 1981. Dasar-dasar Dramatugi. Bandung: Putaka Prima Tjahjono, T. dan Setiawan, W. 1998. Sanggar Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jakarta: Depdikbud Tjokroatmodjo dkk. 1985. Pendidikan Seni Drama Suatu Pengantar. Surabaya:

Usaha Nasional Sumardjo, Yakob. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung Perbi Alumni.