Upload
aidil-fa
View
54
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lapkas
Citation preview
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RSUD CUT MEUTIALAPORAN KASUSRabu, 13 Januari 2016Fathurrahman Ridho,S.Ked 110610029
Demam TifoidDr. Maghfirah, Sp.APembimbing :
PendahuluanDemam typhoid merupakan infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh Salmonellatyphi, atau jenis yang virulensinya lebih rendah yaitu Salmonella paratyphi. Salmonella adalah kuman gram negatif yang berflagela, tidak membentuk spora, dan merupakan anaerob fakultatifyang memfermentasikan glukosa dan mereduksi nitrat menjadi nitrit. S.typhi memiliki antigen H yang terletak pada flagela, O yang terletak pada badan, dan K yang terletak pada envelope, serta komponen endotoksin yang membentuk bagian luar dari dinding sel
Identitas Pasien
Nama: An. M NUsia: 7 Tahun 6 BulanJenis Kelamin: Laki-lakiNama Orangtua: Tn. IsAgama: IslamAlamat: Tanjong Awe, GeudongTangal msk RS: 9 Desember 2015
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit DahuluKejang demam (-)Thypoid fever (+)DHF (-)Campak (-) usia 2 bulanTB paru (-)Bronkopneumonia (-)
Thypoid fever (-)DHF (-)Campak (-) kakak Os saat usia 2 tahunKejang demam (-)TB paru (-)Bronkopneumonia (-)Riwayat Asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Kunjungan ANC teratur di bidanIbu tidak mengkonsumsi obat-obatan selama masa kehamilanPenyulit kehamilan tidak adaRiwayat Kehamilan Ibu
ANC teratur di bidanRiwayat penyakit saat hamil (-)Konsumsi obat-obatan selama hamil (+) obat-obatan yang diberikan bidan (vitamin)
Riwayat Kelahiran
Riwayat MakananASI sejak usia 0 12 bulanSusu formula sejak usia 0 bulan dan > 1 tahunMakanan tambahan diberikan sejak usia 4 bulan
Kesan : Makanan sesuai usia
Riwayat Pertumbuhan
BB : 20 KgTB : 118 cmBB/TB= 20/22x 100 %= 90,9% gizi baikKesan : pertumbuhan sesuai usi
Riwayat Perkembangan
Bisa tengkurap usia 3 bulanDuduk usia 5 bulanMerangkak usia 7 bulanMengucapkan beberapa kata 10 bulanBerdiri sendiri tanpa dibantu 11 bulanBisa berjalan usia 12 bulan
Kesan : perkembangan sesuai usia
Riwayat Imunisasi
BCGHepatitis BDPTPolioCampak
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
RIWAYAT ALERGI alergi obat (-), alergi makanan-susu sapi (-) alergi cuaca-debu (-)
RIWAYAT PENGOBATANMinum obat penurun panas, panas sempat turun, namun beberapa jam panas tinggi lagiBelum pernah dirawat inap di RS sebelumnyaPengobatan jangka lama (TB paru) disangkal
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
BB : 20 KgTB : 118 cmBB/TB= 20/22x 100 %= 90,9% gizi baikKesan : pertumbuhan sesuai usi
Status Gizi baik
Status Generalis
Paru
Jantung
Abdomen
Genitalia: Perempuan, tidak ada keluhanAnus dan rektum : tidak ada keluhan
Extremitas Atas : akral hangat, peteki (-/-), udem (-/-), pucat (-)Bawah :akral hangat, peteki (-/-), udem (-/-), pucat (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM11 Desember 2015
PemeriksaanHasilSatuanNilai RujukanHemoglobin12,5g/dL13 18Leukosit 50,8103/uL4 11Hematokrit43,2%37 47Trombosit434103/uL150-450Widal test1/320(+) Positive kuatNegative
PEMERIKSAAN LABORATORIUM16 Desember 2015
PemeriksaanHasilSatuanNilai RujukanHemoglobin12,5g/dL13 18Leukosit 24,5103/uL4 11Hematokrit39,7%37 47Trombosit365103/uL150-450
DAFTAR MASALAH DEMAM TIFOID DHF SEPSIS
Status Follow up
TanggalSOAPTerapiRabu, 9-12-2015Demam (+)Batuk (+)Sakit perut (+)Sakit kepala (+)Mual(+)Muntah (+)BAB (+) mencretBAK (+)KU :LemahKes: SamnolenHR: 140x/iRR: 52x/iT: 37,6 CObs Febris ec Demam typhoid, DHFDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.-IVFD RL 10 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 400 mg/12 jam- Inj. Ranitidin amp/12 jam-Inj. Ondansetron amp/12 jam-PCT 3x 250 mg
TanggalSOAPTerapiKamis 10-12-2015Demam (+) Batuk (+)Sakit kepala (+)Muntah (+)Mual(+)Nyeri sendi(+)BAB (-)BAK (+)KU : LemahT: 38CHR: 142x/iRR: 54x/iDemam typhoid, DHFDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.-IVFD Asering 10 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 400 mg/12 jam- Inj. Ranitidin amp/12 jam-Inj. Ondansetron amp/8 jam-PCT 3x 125 mg-Ambroxol 3xcthIPCT infus 20 cc (kp)
TanggalSOAPTerapiJumat 11- 12- 2015Demam (+) Batuk (+)Sakit kepala (-)Muntah (+)Mual (+)Kejang (+) sederhanaNyeri sendi(+)BAB (-) 2 hariBAK (+)KU : LemahT: 38CHR: 139x/iRR: 48x/i Demam TyphoidDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.--IVFD KAEN 3B 18 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Ondansetron 1/3 amp/8 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 3x Cth 1/2-Ambroxol 3x cth IPCT infus 20 cc (kp)-Stesolid 2mg supp (kp)
TanggalSOAPTerapiSabtu 12-12-2015Demam (-) Batuk (+)Sakit kepala (-)Muntah (-)Mual (-)Nyeri sendi(+)BAB (-) 3 hariBAK (+)KU : LemahT: 36,6CHR: 108x/iRR: 24x/i (+)Demam TyphoidDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.-IVFD KAEN 3B 18 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Ondansetron 1/3 amp/8 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 3x Cth 1/2-Ambroxol 3x cth I
TanggalSOAPTerapiMinggu 13-12-2015Demam (-)Sakit perut (+) Batuk (+)Sakit kepala (+)Muntah (+)Mual (+)Nyeri sendi(+)BAB (-) 4 hari, BAK (+)KU : LemahT: 36,8CHR: 100x/iRR: 22x/i Demam Typhoid + SepsisDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.-IVFD KAEN 3B 18 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Ondansetron 1/3 amp/8 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 3x Cth 1/2-Ambroxol 3x cth I
TanggalSOAPTerapiSenin 14-12-2015Demam (-)Sakit perut (+) Batuk (+)Sakit kepala (+)Sakit tenggorokan (+)Muntah (-)Mual (-)Nyeri sendi(+)BAB (+) mencretBAK (+)KU : LemahT: 37CHR: 96x/iRR: 28x/i Typhoid EnsefalophatiDarah rutin, urin rutin, serologi, widal test.-IVFD KAEN 3B 18 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Ondansetron 1/3 amp/8 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 3x Cth 1/2-Ambroxol 3x cth I-Becefort 1x cth I
TanggalSOAPTerapiSelasa 15-12-2015Demam (-)Sakit perut (-) Batuk (+)Sakit kepala (+)Sakit tenggorokan (-)Muntah (-)Mual (+)Nyeri sendi(+)BAB (+)BAK (+)KU : LemahT: 36,4CHR: 110x/iRR: 28x/i Typhoid EnsefalophatiDarah rutin ulang-IVFD Dex 5% NaCl 0,45% 16 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 3x Cth 1/2-Ambroxol 3x cth I-Becefort 1x cth I
TanggalSOAPTerapiRabu 16-12-2015Demam (-)Sakit perut (-) Batuk (+)Sakit kepala (-)Sakit tenggorokan (-)Muntah (-)Mual (-)Nyeri sendi(-)BAB (+)BAK (+)KU : BaikT: 36,8CHR: 102x/iRR: 26x/i Typhoid Ensefalophati--IVFD Dex 5% NaCl 0,45% 16 gtt/I makro-Inj.Ceftriaxone 500 mg/12 jam- Inj. Ranitidin 1/3 amp/12 jam-Inj. Dexamethason amp/12 jam-PCT 4x Cth 1-Ambroxol 2x cth 1/2-Becefort 1x cth I
TanggalSOAPTerapiKamis 17-12-2015Demam (-)Sakit perut (-) Batuk (+)Sakit kepala (-)Sakit tenggorokan (-)Muntah (-)Mual (-)Nyeri sendi(-)BAB (+)BAK (+)KU : BaikT: 36,2CHR: 94x/iRR: 24x/i Typhoid EnsefalophatiPBJ- Cefixim 2x cthI-Ambroxol 3x cth I-PCT 3xcth I-Becefort 1x cth1
TINJAUAN PUSTAKADemam Tifoid
DEMAM TIFOIDTyphus Abdominalis Enteric FeverFebris TyphoideaTyphoid Fever
DEFINISIPenyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran
EPIDEMIOLOGI96% Demam tifoid disebabkan S.typhi
Prevalensi 91% kasus terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun
ETIOLOGISalmonella typhi (S. typhi) berbentuk basil gram negatif bergerak dengan flagel peritrik, tidak bersporatidak memfermentasi laktosa dan sukrosa, memproduksi hidrogen sulfide atau H2Santigen somatik (O) terdiri dari oligosakarida, flagelarantigen (H) yang teridi dari protein dan envelope antigen (Vi) yang terdiri polisakarida
FAKTOR RESIKO
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANGDARAH TEPI PERIFERAnemia, pada umumnya terjadi karena supresi sumsum tulang, defisiensi Fe atau perdarahan ususLeukopenia, namun jarang kurang dari 3000/uLLimfositosis relativeTrombositopenia, terutama pada demam tifoid berat
PEMERIKSAAN SEROLOGISerologi widal : kenaikan titer S.typhi titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase konvalesensKadar IgM dan igG (Typhi-dot)Pemeriksaan biakan salmonellaKultur darah terutama pada minggu 1-2 dari perjalanan penyakitBiakan sumsum tulang masih positif sampai minggu ke-4
PEMERIKSAAN RADIOLOGIFoto thoraks apabila diduga terjadinya komplikasi pneumoniaFoto abdomen, apabila diduga terjadi komplikasi intraintestinal seperti perforasi usus atau perdarahan saluran cernaPada perforasi usus tampak :- Distribusi udara tidak merata- Airfluid level- Bayangan radiolusen di daerah hepar- Udara bebas pada abdomen
DIFFERENTIAL DIAGNOSISInfluenza, gastroenteritis, bronkitis danbronkopneumoniaTuberkulosis, infeksi jamur sistemik, bruselosis, tularemia, shigelosis dan malariaTifoid yang berat, sepsis, leukimia, limfoma dan penyakit hodgkin
PENATALAKSANAAN
TERAPI CAUSALPILIHAN PERTAMAKloramfenikol 75 100 mg/kgBB/hari selama 10 hariTiamfenikol 75 100 mg/kgBB/hari selama 10 hari
PILIHAN LAIN Kotrimoxazole : 6mg/kgBB/hari selama 10 hari Amoksisilin : 50-150 mg/KgBB/hari selama 2 minggu Sefriakson : 80 mg/kgBB/hari selama 5 hariCefixime : 10-15 mg/kg bb/hari selama 10 hari
INDIKASI RAWATDemam tinggi, muntah atau diare, memerlukan asupan cairan dan kalori dari sondeMemerlukan observasi febris, pengaturan diet atau transfusi darah
KOMPLIKASI
EnsefalopatiMerupakan suatu kondisi otak yang global yang menyebabkan terjadinya perubahan kesadaran,perubahan tingkah laku dan kejang yang disebabkan oleh kelainan pada otak maupun diluar otak.kondisi ini mempengaruhi fungsi ascending reticular activating sistem atau mengganggu proyeksinya di kortek serebri sehingga terjadi gangguan kesadaran dan atau kejang. Mekanisme terjadinya disfungsi otak ini multifaktor, termasukperubahan aliran darah dan gangguan fungsi neurotransmiter diikuti gagalnya energi metabolisme dan depolarisasi selular.
Manifestasi klinik pasien dengan ensefalopati metabolik tergantung penyebabnya,usia dan keadaan neural( misalnya kapasitas untuk kompensasi pada suatu disfungsi),biasanya klinisnya mirip, berupapenurunan kesadaran, kehilangan intelek progres (dementia), hypereksitasi seperti dementiaagitasi (dilirium) atau kejang (myoclonus general dan multifokal, kejang tonik-klonik).
Faktor resiko Bila terdapat :Penurunan kadar oksigen dalam darah.InfeksiBedah mayorPenyakit beratPenggunaan zat-zat sedatif dan narkotik Perdarahan saluran cerna Diare atau muntah persisten yang menyebabkan penurunan kadar potasiumKetidak seimbangan elektrolit
PREVENTIFTiga strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid
Identifikasi & eradikasi Salmonella typhi Pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi S. typhiProteksi pd orang yang berisiko terinfeksi
PROGNOSISPrognosis demam tifoid bergantung padaKetepatan terapiUsiaKeadaan kesehatan sebelumnyaAda tidaknya komplikasi
**