25
MAKALAH PEMAHAMAN INDIVIDU ll ( Tinjauan tentang jenis-jenis tes dari berbagai sudut dan kepentingan ) DI SUSUN Oleh : Nama : 1. Edwin ( 2012.141.014 ) 2. Ayu Marsela ( 2012.141.020 ) 3. Deni Indrawati ( 2012.141.189 ) 4. Reni Anggraeni ( 2012.141.020 ) 5. Okta Astarina ( 2012.141.044 ) 6. Lusi Ulandari ( 2012.141.063 ) Kelas : 2A Semester : 2 (dua) Mata Kuliah : Pemahaman Individu ll Program Studi : Pend.Bimbingan Konseling

Deny

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Deny

Citation preview

Page 1: Deny

MAKALAH PEMAHAMAN INDIVIDU ll

( Tinjauan tentang jenis-jenis tes dari berbagai sudut dan kepentingan )

DI SUSUN

Oleh :

Nama : 1. Edwin ( 2012.141.014 )

2. Ayu Marsela ( 2012.141.020 )

3. Deni Indrawati ( 2012.141.189 )

4. Reni Anggraeni ( 2012.141.020 )

5. Okta Astarina ( 2012.141.044 )

6. Lusi Ulandari ( 2012.141.063 )

Kelas : 2ASemester : 2 (dua)

Mata Kuliah : Pemahaman Individu ll

Program Studi : Pend.Bimbingan Konseling

Dosen Pembimbing : Arum Ningsih, S.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2012/2013

Page 2: Deny

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami kelompok 4, sehingga

makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal. Makalah ini di buat

sebagai tugas mata kuliah pemahaman individu ll yang diasuh oleh ibuk Arum

Ningsih,S.Pd. Makalah ini dapat digunakan sebagai materi pembelajaran oleh

mahasiswa-mahasiswi.

Kami kelompok 4 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna dan banyak kekurangan, tapi kami berusaha secara maksimal untuk

menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kritik dan

saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini.

Demikianlah, apabila ada kata-kata yang salah kami mohon maaf. Kami

ucapkan terimakasih, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat untuk

menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palembang, Februari 2013

Tim penulis

Page 3: Deny

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................

B.RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................

C.TUJUAN MANFAAT.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

A. Pengertian individu………………………………………………………..

B. Perilaku yang telah ada pada diri manusia……………………………

C. Kemampuan dasar konseling di sekolah……………………………..

D. Tijauan beberapa teknik tes………………………………………….

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Deny

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Materi pemahaman individu ada dua macam yaitu teknik tes dan non-tes. Meski mencakup

teknik tes dan non-tes, tetapi dalam buku ini hanya disajikan teknik tes,”, teknik tes

lazimnya diberikan secara terpisah dalam materi “Pemahaman individu 2”

Mengingat aspek yang hendak dipahami utamanya berkaitan dengan gejala-gejala

seseorang dalam kerangka bimbingan dan konseling, maka prasyarat yang diperlukan

sebelum mempelajari pemahaman individu baik pemahaman individu 1 maupun 2 adalah

Psikologi dan Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.

pengetahuan dasar psikologi ini mutlak, mengingat gejala yang dipahami adalah gejala-

gejala yang bersifat psikologis yang muncul dalam bentuk ucapan dan tingkah laku dalam

kehidupan sehari-hari. Sedang kebutuhan akan pengetahuan dasar bimbingan dan konseling

mengingat, bahwa hasil pemahaman terhadap individu adalah untuk kepentingan layanan

bimbingan, bukan untuk kepentingan selainnya.

Petunjuk Belajar

1. Sebelum pelatihan dilaksankan seharusnya peserta pelatihan telah membaca terlebih

dahulu materi, dan akan lebih bagus lagi jika ada teman yang bisa diajak berdiskusi

dalam memahami isi buku dan jika masih belum terjawab bisa ditanyakan kepada

dosen atau instruktur ketika acara pelatihan berlangsung.

2. Ikuti ceramah yang diberikan oleh dosen atau instruktur dengan cermat, dan catatlah

hal-hal yang menurut ada penting. Jika diberi kesempatan bertanya oleh dosen,

manfaatkanlah untuk minta penjelasan hal-hal yang belum bisa saudara pahami dengan

baik, dan jika saudara menemukan sumber yang berbeda tanyakan pula kepada dosen

saudara dengan cara yang baik.

Page 5: Deny

3. Pada akhir setiap bab yang membahas suatu teknik, diberikan juga tugas-tugas yang

harus saudara lakukan untuk melakukan persiapan hingga melakukan tindakan praktek

teknik tertentu. Meski sifatnya latihan, seharusnya saudara lakukan dengan sungguh-

sungguh dan lakukan pencatatan dengan sebaik-baiknya sebagai laporan praktek.

4. Untuk mempraktekkan teknik-teknik yang disajikan dalam buku ini tidak terlalu sulit,

karena subyek yang bisa saudara gunakan untuk praktek bias juga yang ada di sekitar

saudara; subyek itu bisa tetangga sebelah, teman duduk, teman kost, teman guru, atau

murid di sekolah di mana saudara bertugas. Untuk itu praktekkanlah dan manfaatkan

setiap kesempatan untuk berlatih memahami sifat-sifat atau karakteristik orang lain.

5. Untuk lebihlebih manambah ilmu pengetahuan kita, ada baiknya saudara suka

membaca buku-buku yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

Kompetensi dan Indikator

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki konselor di samping menguasai konsep dan

praksis pendidikan, kesadaran dan komitmen etika professional, menguasai konsep

perilaku dan perkembangan individu, mampu mengelola program bimbingan dan

konseling, menguasai konsep dan perilaku riset dalam bimbingan dan konseling

menguasai konsep dan praksis asesmen. Oleh sebab itu, indikator tercapainya tujuan

pelatihan mata latih pemahman individu adalah jika peserta latih telah menunjukkan

penguasaan minimal 80% dari konsep-konsep asesmmen, mampu merancang asesmen,

dan melakukan asesmen dengan memanfaatkan teknik-teknik yang dilatihkan secara

benar

Page 6: Deny

Rumusan masalah

a. Apa pengertian individu?

b.Bagaimana tinjauan tentang jenis-jenis tes menurut kalian ?

c. bagaimana cara bimbingan konseling di sekolah ?

TUJUAN

a. Menjelaskan pengertian individu

b. Mengetahui dan memahami karakteristik individu

c. Mengetahui jenis – jenis tes

Page 7: Deny

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Individu “Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai

sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek

filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia

dengan berbagia kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk

yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang

dapat di didik atau homo educandum dan seterusnya. Kini bangsa Indonesia telah

menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud dengan manusia secara utuh adalah

manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya berbagai

berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai

segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan

akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan antara

manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar

atau lingkungannya, dan manusi dengan Tuhan. Dalam kaitannya dengan kepentingan

pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk

individu dan makhluk sosial. Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya

tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai

keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu

sebagai manusia perseorangan. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah

kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Individu

menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai

mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang

meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya

suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha

mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras

dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA |

Karakteristik dan Perbedaan Individu 3 .

Perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di

tengah- tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi

Page 8: Deny

pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya.

Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi

ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan

masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya

adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi

masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya

dengan manusia. Manusia sebagai makhluk individu adalah bahwa manusia itu

merupakan keseluruhan atau totalitas yang tidak dapat dibagi. Maksudnya, manusia tidak

dapat dipisahkan dari jiwa dan raganya, rohani dan jasmani. Setiap manusia memiliki

berbagai potensi manusiawi, seperti bakat, minat, kebutuhan sosial – emosional -

personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui

proses pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara utuh

menjadi manusia dewasa atau matang. Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam

kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang tetrus

mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu

merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara saksama. Dalam

pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan. Pada

awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum

peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan

fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai

mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman,

keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non

fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.2. Karakteristik Individu Karakteristik individu

itu sendiri adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada individu sebagai

hasil dari pembawaan dan lingkungannya. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik

keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor Kelompok I Kelas C.

Profil kemampuan dasar konseling sekolah adalah :

1. Menguasai bahan bimbingan, 

2. Mampu mengelola layanan bimbingan, 

3. Mampu mengelola layanan konseling, 

Page 9: Deny

4. Mampu menggunakan media dan sumber-sumber bimbingan, 

5. Mampu menyelenggarakan administrasi bimbingan di sekolah, 

6. Mampu melaksanakan tugas-tugas bimbingan yang berkaitan dengan pengajaran, 

7. Menguasai landasan-landasan kependidikan/bimbingan, 

8. Memahami proses pengajaran, 

9. Memahami asas-asas penelitian dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

pendidikan/bimbingan

Dari tinjauan kami ada beberapa teknik tes

1. Tes Intelligensi

Maksud dan Tujuan Tes Intelligensi

Inteligensi merupakan faktor pembawaan atau faktor  dasar yang dimiliki seseorang

yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajarnya,

sehingga bagaimanapun diusahakannya peralatan, kondisi, serta metode yang

sempurna, pada akhirnya hasil belajar seseorang akan ditentukan oleh tingkat

kecerdasan orang tersebut. Untuk mengetahuinya dapat menggunakan instrumen tes

inteligensi. 

Tes intelegensi merupakan suatu teknik atau alat yang digunakan untuk

mengungkapkan tarap kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam

berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara efektif. Tes Inteligensi sebagai

suatu instrumen dalam tes psikologi dapat menyajikan fungsi-fungsi tertentu.

 

Adapun tujuan dari tes intelegensi secara umum, antara lain :

1. Membantu siswa untuk memahami dirinya, sehingga para siswa mampu

mengambil keputusan, perencanaan, dan pemecahan masalah secara arif dan

bijaksana. 

2. Membantu Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan orang

tua siswa agar mereka mengerti dan memahami anak didiknya sehingga mereka

dapat menyediakan lingkungan yang memadai dan dibutuhkan anak.

Sedangkan tujuan pengukuran intelegensi antara lain :

a) Untuk tujuan seleksi

Page 10: Deny

 Karena melalui tes inteligensi, faktor-faktor yang ada pada diri seseorang,

termasuk faktor yang karena suatu sebab belum berkembang tetapi jelas

dimiliki, ikut diperhitungkan. Sehingga, apabila penggunannya benar-benar

terlaksana dengan teliti dan objektiif, maka akan dapat membantu pembimbing

dalam menyeleksi individu dan menempatkannya secara tepat. 

Misalnya, secara kelompok hasil tes inteligensi dapat dipakai sebagai tes seleksi

penerimaan siswa baru.

b) Untuk tujuan diagnostik

Karena melaui tes inteligensi dapat diketahui mengenai kesulitan-kesulitan yang

dialami seseorang yang disebabkan oleh taraf inteligensi seseorang tersebut.

c) Hasil tes inteligensi dapat dipakai sebagai dasar penggolongan kelas secara

homogin.

d) Hasil tes inteligensi disambungkan untuk bimbingan belajar. Dar hasil tes

inteligensi dapat diidentifikasikan anak yang lambat belajar.

e) Hasil tes inteligensi dapat berguna untuk menentukan siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar.

f) Hasil tes inteligensi dapat disambungkan pada program pemilihan jurusan

dan study sambungan.

g) Hasil test inteligensi sangat berguna untuk mengidentifikasi anak yang

cerdas dan superior.

h) Apabila hasil tes inteligensi ini dilengkapi dengan data-data hasil tes

kepribadian prestasi, bakat, minat dan hasil tes lain Maka semua data yang

terpadu ini sangat berguna bagi kepala sekolah, guru, orang tua untuk lebih

memahami anak didiknya dan mereka dapat menyediakan lingkungan yang

dibutuhkan anak didiknya.

2. Tes Bakat

Maksud Dan Tujuan Tes Bakat

Tes bakat adalah tes yang mengungkap bakat seseorang, yang juga merupakan

kemampuan intelligensi khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang, maka

proses pendidikan dapat diarahkan pada bidang-bidang yang sesuai, sehingga

Page 11: Deny

akan lebih mudah mencapai hasil.

Tes bakat dilakukan dengan tujuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan

dan industri. Dalam bidang pendidikan, dengan mengetahui bakat siswa maka ia

dapat diarahkan sesuai dengan bakatnya tersebut agar siswa dapat mencapai

prestasi sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hasil tes bakat sangat

bermanfaat khususnya pada saat penjurusan, baik di SMA maupun SMK, dan

untuk menentukan pilihan fakultas atau jurusan yang diinginkan di perguruan

tinggi.

Dalam bidang industri, bakat seseorang perlu diketahui apakah ia tepat

menduduki jabatan tertentu. Hasil tes bakat bisa membantu suatu perusahaan

atau lembaga untuk menempatkan karyawan atau calon karyawan pada posisi

yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Dengan tes bakat dapat diramalkan bakat-bakat seseorang dalam berbagai

bidang atau dalam hal pelajaran, pekerjaan yang dipilihnya, serta kesuksesan-

kesuksesan bekerja di masa datang

Oleh karena itu apabila tes bakat itu diberikan pada awal sebelum seseorang

individu memilih suatu jurusan sekolah atau pekerjaan tertentu maka akan dapat

dipastikan akan dapat menghemat biaya dan waktu yang terbuang akibat tidak

tepatnya seseorang individu memilih suatu sekolah atau lapangan pekerjaan.

Orang yang dapat memilih, meyesuaikan dengan pekerjaan yang sesuai dengan

bakatnya akan membuat seseorang tersebut mempunyai semangat kerja yang

tinggi dan kepuasan kerja akan tercapai. Sebaliknya seseorang individu yang

dipaksa atau terpaksa bekerja tidak sesuai dengan bakatnya akan menimbulkan

kelesuan kerja, semangat kerja rendah, ketidakpercayaan pada diri sendiri,

banyak membuat kesalahan-kesalahan dan menimbulkan frustrasi bagi individu

yang bersangkutan.

Tes bakat memiliki tujuan, antara lain:

a. Untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan

pendidikan maupun pekerjaan,

b. Untuk mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang,

c. Sebagai sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki

Page 12: Deny

a. DAT (Differential Aptitude Test) 

Tes ini berusaha untuk menentukan ke arah manakah kecenderungan bakat

seseorang itu. Dari hasil tes tersebut dapat diperoleh skor seseorang dari

masing-masing sub tes, yaitu:

1. Tes Kemampuan Verbal (Verbl Reasoning)

Sebagai kemampuan memberikan pengertian dalam hal bahasa. Untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-

konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Selain itu untuk mengetahui

seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah-masalah

yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.

2. Tes Kemampuan Numerik (Numerical Reasoning)

Sebagai kemampuan dalam hal hitungan angka. Untuk mengetahui seberapa

baik seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan

dalam bentuk angka-angka. Selain itu, seberapa mudah seseorang dapat

berpikir dan memecahkan masalah-masalah dengan angka-angka.

3. Tes Penalaran abstrak (Abstract Reasoning)

Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum testee.

Kemampuan dalam memberikan pengertian dan pemahaman materi yang

bersifat abstrak.

4. Tes Kecepatan dan Ketelitian (Clerical speed and accurary)

Kemampuan di dalam hal kecepatan dan ketelitian. Tujuannya adalah untuk

mengukur kecepatan memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi

sederhana, mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat,

kemampuan memberi tanggapan. Untuk mengetahui seberapa cepat dan teliti

seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas tulis menulis, pekerjaan

pembukuan atau ramu meramu yang sangat diperlukan di kantor- kantor,

laboratorium, perusahaan dagang, gudang, dan tempat- tempat lain. 

5. Tes Pengertian Mekanik (Machanical Reasoning)

Kemampuan di dalam hubungannya dengan permesinan. Mengukur aspek

daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan

salah satu faktor intelligensi dalam arti luas. Penyajian tes ini dapat dilakukan

Page 13: Deny

secara perseorangan maupun kelompok. Waktu yang ditentukan untuk

mengerjakan tes ini ialah 30 menit. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar

lima sampai dengan sepuluh menit.

Tujuan tes ini untuk mengetahui kemampuan khusus dalam bidang

kemampuan mekanik. Dengan mengetahui kemampuan ini maka dapat

ditentukan jurusan studi maupun untuk memilih pekerjaan. Bidang pekerjaan

yang membutuhkan kemampuan ini antara lain tukang kayu, ahli mesin,

pemelihara mesin, dan perakit (assembler). Tes ini juga untuk mengetahui

seberapa mudah seseorang memahami prinsip-prinsip umum ilmu

pengetahuan alamiah sebagaimana terlihat dalam kejadian sehari-hari yang

berhubungan dengan kehidupan. Untuk mengetahui seberapa baik seseorang

mengerti tata kerja atau hokum-hukum, yang berlaku dalam perkakas-

perkakas sederhana, mesin-mesin, dan peralatan-peralatan.

6. Tes Ruang Bidang (Space Relation)

Kemampuan dalam hubungannya dengan ruang. Tes ini mengukur

kemampuan berpikir secara visual dari bentuk geometris memahami gambar

dari dua dimensi untuk menjadi bentuk tiga dimensi. Tes ini dapat disajikan

secara individual maupun secara klasikal. Waktu penyajian total waktu sekitar

delapan menit dengan perincian tiga menit untuk memberikan penjelasan dan

lima menit untuk mengerjakan soal.

7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage)

Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda

baca, dan penggunaan kata, serta untuk mengukur seberapa baik seseorang

mengeja kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

Adapun tujuan dari DAT adalah :

1) Untuk mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan 

standard.

2) Untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

3) untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi 

hubungan antara benda-benda.

Page 14: Deny

4) untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih 

spesifik (kemampuan khusus).

8. Kraeplin

Tes kraeplin adalah tes bakat tuggal. Tes kraeplin ini untuk mengetahui bakat

(kemampuan) seseorang dalam bekerja. Faktor- factor yang diungkap dalam

tes ini adalah:

a) Kecepatan kerja (Panker), yang ditunjukan pada berapa prestasi yang

dicapai dalam mengerjakan tes.

b) Ketelitian kerja (Tianker), yang ditunjukan pada berapa kesalahan

(salah+loncatan) yang diperbuatdalam mengerjakan tes.

c) Keajegan kerja (Janker), yang ditunjukan dengan irama kerja seseorang di

dalam mengerjakan tes.

d) Ketahanan kerja (Hanker), yaitu ditunjukan oleh garis ausdaner dalam

mengerjakan tes. 

3. Tes Minat 

Maksud Dan Tujuan Tes Minat

Pada dasarnya para ahli psikologi sepakat bahwa minat dipandang sebagai aspek

non kognitif yang sama sekali berbeda dengan aspek kognitif. Sebagai

konsekuensinya,untuk mengetahui minat seseorang digunakan instrumen (yang

antara lain berupa tes) yang harus tidak mengungkap aspek kognitif, yang

biasanya disebut kemampuan. Sejarah tes minat dimulai tahun 1921 dengan

diterbitkannya tes minat yang pertama, yakni Carnegie Interest Inventory.

Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk pada typical

performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau

tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang akan menjadi

berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan minat yang

tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.

Tujuan dari tes ini, antara lain :

1) Untuk menunjukkan jabatan-jabatan bagi studi lebih lanjut. Jabatan-jabatan ini

Page 15: Deny

meliputi tipe kerja yang disukai, atau yang ditampilkan oleh seorang siswa.

Tetapi disamping itu siswa harus memperhatikan tentang kemampuan yang

dimilikinya.

2) Untuk menguji seseorang yang telah memilih suatu jabatan tertentu. Kuder

Preference Record khususnya dipergunakan sebagai suatu pemeriksaan apakah

pilihan jabatan seseorang itu sesuai dengan tipe kesukaan yang dikerjakannya.

Apabila jabatan ini tidak memuat kegiatan-kegiatan yang biasanya ia sukai, maka

berarti bahwa pilihannya itu salah.

3) Untuk mengcek pilihan karier sebelum meningkat lebih lanjut. Mengetahui

derajat kedalaman minat sehingga dapat dipergunakan sebagai kontribusi untuk

mencapai hasil pendidikan.

a. Tes Minat Jabatan Lee-ThorpeTes ini dirancang untuk mengukur dan menganalisa minat jabatan individu. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk membantu menemukan minat jabatan dasar dari individu. Dalam tes ini, terdapat 6 bidang minat yaitu:1. Bidang Pribadi social/ personal-social, mencakup pekerjaan- pekerjaan yang menuntut hubungan dan bidang layanan.2. Bidang Natural/ natural, mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dan yang member banyak kesempatan untuk bergaul dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan.3. Bidang Sains/ science, mempuyai minat yang tinggi untuk memanipulasi lingkungan fisik.4. Bidang Seni/ art, mempunyai minat yang berhubungan dengan seni, keinginan untuk meningkatkan estetika melalui kehidupannya sehari-hari.5. Bidang Bisnis/ business, mempunyai minat dalam bidang perniagaan dan kontak social (ada nuansa laba/ rugi)6. Bidang Mekanik/ mechanical, mempunyai minat yang memerlukan pemahaman tentang mekanik dan permesinan. 

Page 16: Deny

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak

ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal

yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan

manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya.

Perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan bahasa,

perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan

kesiapan belajar, perbedaan tingkat pencapaian, perbedaaan lingkungan keluarga, latar

belakang budaya dan etnis, dan faktor pendidikan.

B. SARAN

Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga

penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan

dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak,

terutama Dosen. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca, baik bagi

siswa,orang tua,guru dan masyarakat.Jika yang membaca adalah seorang siswa,

hendaknya ia mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan baik serta

dapat menerapkannya.Jika orang tua, hendaknya ia dapat mengontrol tugas-tugas

perkembangan anak yang belum diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta

mengantarkan ke arah yang positif.Orang tua dan guru membantu menyelesaikan tugas

perkembangan sehingga mencapai tingkat sempurna.

Page 17: Deny