43
OLEH : AMIRAH BINTI MAHMOOD C 111 11 883 GANGGUAN DEPRESI & PENANGANANNYA REFARAT

depressi berat (jiwa)

Embed Size (px)

Citation preview

GANGGUAN DEPRESI & PENANGANANNYA

OLEH : AMIRAH BINTI MAHMOODC 111 11 883GANGGUAN DEPRESI & PENANGANANNYAREFARATTARIF & PENGERTIAN

EPIDEMIOLOGYETIOLOGYTEORI PATOFISIOLOGITeori Amina Biogenik menyatakan bahwa depresi disebabkan karena kekurangan (defisiensi) senyawa monoamin, terutama : noradrenalin dan serotoninKarena itu, menurut teori ini depresi dapat dikurangi oleh obat yang dapat meningkatkan ketersediaan serotonin dan noradrenalin, misalnya MAO inhibitor atau antidepresan trisiklikNamun teori ini tidak dapat menjelaskan fakta mengapa onset obat-obat antidepresan umumnya lama (6-8 minggu), padahal obat-obat tadi bisa meningkatkan ketersediaan neutrotransmiter secara cepat.Maka muncullah HIPOTESIS SENSITIVITAS RESEPTOR

Teori : depresi merupakan hasil perubahan patologis pada reseptor, yang diakibatkan oleh terlalu kecilnya stimulasi oleh monoaminSaraf post-sinaptik akan ber-respon sebagai kompensasi terhadap besar-kecilnya stimulasi oleh neurotransmiterJika stimulasi terlalu kecil saraf akan menjadi lebih sensitif (supersensitivity) atau jumlah reseptor meningkat (up-regulasi)Jika stimulasi berlebihan saraf akan mengalami desensitisasi atau down-regulasiObat-obat antidepresan umumnya bekerja meningkatkan neurotransmiter meningkatkan stimulasi saraf menormalkan kembali saraf yang supersensitifProses ini membutuhkan waktu MENJELASKAN mengapa aksi obat antidepresan tidak terjadi secara segera

Menurut teori ini: kontrol emosi diperoleh dari keseimbangan antara serotonin dan noradrenalinSerotonin memiliki fungsi regulasi terhadap noradrenalin menentukan kondisi emosi depresi atau manikTeori ini mempostulatkan : kadar serotonin yang rendah dapat menyebabkan(permit) kadar noradrenalin menjadi tidak normal yang dapat menyebabkan gangguan mood.Jika kadar serotonin rendah, noradrenalin rendah depresiJika kadar serotonin rendah, noradrenalin tinggi manikMenurut hipotesis ini, meningkatkan kadar 5-HT akan memperbaiki kondisi sehingga tidak muncul bakat gangguan mood

MENIFESTASI KLINIKDIAGNOSISKLASIFIKASI DEPRESI PENANGANAN

(A) FARMAKOLOGI(B) NON-FARMAKOLOGIPROGNOSISGANGGUAN DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK NON-ORGANIK (F32.3)

LAPORAN KASUS PSIKOTIKOLEH :AMIRAH BINTI MAHMOODC 111 11 883IDENTITAS PASIENKELUHAN UTAMA

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

HENDAYA/ DISFUNGSIFAKTOR STRESS PSIKOSOSIALPerselingkuhan suaminyaC. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYATrauma (-)Infeksi (-)Kejang(-)NAPZA : Merokok (-)Alkohol (-)Obat-obatan (-)D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

e. Riwayat masa dewasaE. RIWAYAT KEHIDUPAN BERKELUARGA

F. SITUASI SEKARANG

Pasien merupakan anak tunggal dalam keluarganya. Orang tua pasien sudah bercerai semenjak pasien berusia 5 tahun. Orang tua pasien bercerai karena bapaknya menikah satu lagi tanpa pengetahuan ibunya. Hal ini tidak dapat diterima oleh ibu pasien lalu meminta perceraian. Selepas berpisah, pasien tinggal bersama ibunya dikampung bersama orang tua ibunya (kakek dan nenek). Hubungan dengan keluarga dikatakan sangat baik dan akrab. Riwayat penyakit yang sama yaitu emosian, ada pada kakek dan neneknya.F. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN KEHIDUPANNYAPEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIKSTATUS MENTALA. DESKRIPSI UMUM B. KEADAAN AFEKTIF (MOOD),PERASAAN, DAN PERHATIAN

D.GANGGUAN PERSEPSI :

E.PROSES BERFIKIR IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNASeorang pasien perempuan berumur 38 tahun datang ke poli RSUD Dayak dengan keluhan cepat emosi dan marah. Awal perubahan perilaku dialami kurang lebih 1 tahun yang lalu selepas membaca perbualan sms suaminya yang bekerja sebagai wirausaha dengan pekerja perempuannya yang sangat menyinggungkan. Hal ini telah diakui oleh suaminya dan masalah tersebut telah diselesaikan dengan baik. Namun semenjak dari itu, pasien dikatakan hypersensitive terhadap hal-hal yang dulunya tidak dianggap mengganggu. Apabila pasien lagi emosian, pasien dikatakan akan melempar-lempar barang yang berada didekatnya dan tidak dapat mengawal diri. Pernah juga didapatkan pasien kejang-kejang apabila sangat marah.

Apabila pasien tersingggung, sakit kepalanya akan timbul. Keluhan sakit kepala ini timbul memberat secara drastic kira-kira 3 bulan lalu. Keluhan bersifat kambuh-kambuhan setiap ada isu yang memicunya. Namun sebelumnya pasien tidak pernah mengeluhkan sakit kepala. Menurut pasien, keluhan akan hilang selepas pasien coba untuk bertenang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Jika keluhan muncul, pasien tidak dapat melakukan pekerjaan seperti biasa dan mencoba mencederai dirinya dengan menghantam kepalanya ke dinding karena dikeluhkan nyeri hebat. Pasien pernah disorientasi waktu dan tempat 2 bulan lalu. Kejadian terjadi selepas kejadian pertengkaran hebat antara pasien dan suaminya. Pasien kemudiannya ditemukan sedang berbaring di atas rumput agak jauh dari tempat awal ditinggalkan dalam keadaan yang tidak terurus. Pasien mengeluh seperti tidak pernah berada di tempat tersebut padahal tempat tersebut tidak jauh dari rumahnya dan sering dia lewati jika berjalan kaki. Peristiwa ini menunjukkan adanya hendaya konsentrasi yang berat pada pasien. Pasien juga ditemukan halusinasi visual apabila mengakui pernah melihat omnya yang telah meninggal baring di sampinnya dan berbicara dengannya sekitar 4 bulan yang lalu. Tetapi peristiwa itu terjadi sekali sahaja semasa keluhan sakit kepalanya pertama timbul. Dan peristiwa ini didengar oleh suami pasien. Namun sekitar 3 bulan kebelakangan ini sering melihat bayangan putih yang tidak dapat digambarkan apa itu berupa manusia atau bukan. Dan keluhan ini terjadi kadang-kadang apabila sakit kepalanya kambuh. Pasien pernah melihat seperti ada yang melemparinya dengan objek-objek namun pasien sadar kalau itu bukan manusia dan tidak nyata, dan berusaha meninggalkan tempat tersebut. Pasien tidak mencoba untuk berkomunikasi dengan bayangan tersebut. Kali terakhir pasien mengeluh melihat makhluk tersebut ialah sekitar 1 minggu lalu. Pasien juga pernah memarahi anaknya sehingga mengurungnya di dalam kamar mandi, dan kemudian menyesalinya. Namun pasien sering bilang kalau dirinya tidak berguna dan seorang ibu dan isteri yang jahat apabila sadar dari emosinya. Pasien juga mempunyai hasrat untuk berhenti mengajar sahaja karena terasa terbeban dengan tugasan di sekolah. Pasien juga sudah tidak mahu diajak jalan-jalan ke mall bersama suaminya lagi. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami perubahan emosi anhedonia. Pasien dikatakan lebih sering berbaring dan beristirahat apabila di rumah dan tidak mengurus bunga di halamanya seperti rutinnya. Hal ini sudah bisa menunjukkan terdapat gejala anergi pada pasien. Pasien mengeluh tidurnya sering terganggu dengan bunyi-bunyi kandaraan yang lewat ditengah malam dan sulit tidur kembali. Nafsu makan menurun sekali dan diperkirakan sudah turun berat badan 5kg sejak 1 bulan lalu. Riwayat keluhan yang sama pada kakek dan nenek. Orang tua pasien telah bercerai semenjak pasien berumur 5 tahun. EVALUASI MULTI AKSIALDAFTAR MASALAHPROGNOSISDUBIA ET BONAMRENCANA TERAPIDISKUSIGangguan episode depresi merujuk pada buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi ke III (PPDGJ-III) terbagi kepada gejala utama dan gejala lainnya.GEJALA UTAMA (pada derajat ringan, sedang dan berat):Afek depresif ;Kehilangan minat dan kegembiraan ; danBerkurangan anergi yang menuju meningkatnya kedaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerjasedikit sahaja) dan menurunnya aktivitas.GEJALA LAINNYA :a)Konsentrasi dan perhatian berkurang ;b)Harga diri dan kepercayaan diri berkurang ;c)Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;d)Pandangan masa depan yang suram dan pessimistic ;e)Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri ;f)Tidur terganggu;g)Nafsu makan berkurangBerdasarkan anamnesis,alloanamnesis dan status mental, pasien ini mengalami ketiga-tiga gejala utama depresi yaitu afek dan mood depresif yang bisa dilihat dari wajah dan perilakunya secara umum; kehilangan minat dan kegembiraan (anhedonia) yang mana pasien mahu berhenti bekerja sebagai guru padahal dahulunya dia sangat menyukai pekerjaannya ; pasien juga sudah tidak mahu diajak berjalan-jalan ke mall oleh suaminya dan kedaan mudah lelah (anergi) yang mana pasien lebih suka baring dan beristirahat dan tidak mengurus bunga yang ditanam dihalamannya seperti rutinnya. Ditemukan 5 gejala minor depresi yaitu merasa bersalah dan tidak berguna apabila terlalu sering memarahi anak dan orang di sekitarnya, pasien juga mengalami penurunan konsentrasi berat yang mana pasien pernah disorientasi tempat dan orang, pasien juga pernah mencederakan diri dengan membentur kepala ke dinding karena nyeri kepala yang dirasakan apabila marah, tidurnya terganggu dan berat badan menurun secara mendadak kira-kira 5 kg dalam masa sebulan kerana kehilangan nafsu makan. Pasien juga didapatkan kelainan Gangguan Kepribadian Anankastik. Sifat Keperibadian Anankastik merupakan factor resiko berlakunya depresi karena pasien terlalu striktif dengan persekitaran dan lingkungan dan membuatkan dirinya stress dengan hal kecil dan remeh. Dengan ini,pasien didiagnosa sebagai Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik Non-Organik (F32.3) buat sementara waktu.

FOLLOW UPMemantau keadaan umum dan perkembangan penyakit seperti menilai efetifitas obat yang diberikan serta kemungkinan efek samping obat yang diberikan.