4
Nama : Natalia Kristiani Lase NIM : 8146173014 Kelas : Pendidikan Biologi Reg’A/2014 Matakuliah : Desain Media Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr. Elly Djulia, M.Pd DESAIN ALAT PERAGA MODEL SEL SYARAF (NEURON) A. Tingkat satuan pendidikan : Sekolah Menengah Pertama B. Kelas : IX C. Standar Kompetensi : 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia D. Kompetensi Dasar : 1.3.Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. E. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem koordinasi pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja sistem koordinasi pada manusia. 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun alat indera pada manusia. 4. Siswa dapat menjelaskan sistem hormon pada manusia. 5. Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi pada manusia.. F. Materi Pembelajaran : Sistem koordinasi dan indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. G. Desain Alat Peraga 1. Alat dan bahan: a) Serbuk sabut kelapa b) Serat sabut kelapa c) Tripleks ukuran 40 x 30 cm 1 lembar d) Pola sel saraf (neuron) e) Lem Fox f) Cat minyak ukuran kecil warna kuning, merah dan hitam g) Kuas kecil 2. Cara kerja a) Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat- serat kasar kelapa . Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Serat sabut kelapa kita bersihkan dengan cara menyisirnya. Terlepasnya serat sabut kelapa menyebabkan terjatuhnya serbuk dari sabut kelapa tersebut.

Desain alat peraga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Alat Peraga

Citation preview

Page 1: Desain alat peraga

Nama : Natalia Kristiani Lase NIM : 8146173014Kelas : Pendidikan Biologi Reg’A/2014Matakuliah : Desain Media PembelajaranDosen Pengampu: Dr. Elly Djulia, M.Pd

DESAIN ALAT PERAGA MODEL SEL SYARAF (NEURON)

A. Tingkat satuan pendidikan : Sekolah Menengah PertamaB. Kelas : IXC. Standar Kompetensi : 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusiaD. Kompetensi Dasar : 1.3.Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan.E. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem koordinasi pada manusia.2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja sistem koordinasi pada manusia. 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun alat indera pada manusia.4. Siswa dapat menjelaskan sistem hormon pada manusia.5. Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi pada manusia..

F. Materi Pembelajaran : Sistem koordinasi dan indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

G. Desain Alat Peraga1. Alat dan bahan:

a) Serbuk sabut kelapab) Serat sabut kelapa c) Tripleks ukuran 40 x 30 cm 1 lembard) Pola sel saraf (neuron)e) Lem Foxf) Cat minyak ukuran kecil warna kuning, merah dan hitamg) Kuas kecil

2. Cara kerjaa) Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar kelapa . Sabut

biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Serat sabut kelapa kita bersihkan dengan cara menyisirnya. Terlepasnya serat sabut kelapa menyebabkan terjatuhnya serbuk dari sabut kelapa tersebut.

b) Setelah itu serat dan serbuk sabut kelapa tersebut dikumpulkan dan dijemur agar tidak lembab.c) Cetak pola gambar sel saraf (neuron) pada permukaan tripleks.d) Gambar sel saraf (neuron) yang telah kita cetak tadi, kita perjelas dengan menggunakan pena

kemudian bubuhi dengan lem fox untuk merekatkan serbuk pada permukaan tripleks mengikuti pola yang telah dibuat sebelumnya. Untuk bagian akson, kita tempelkan serat sabut kelapa, tunggu hingga kering.

e) Setelah serat dan serbuk sabut kelapa melekat erat dengan permukaan tripleks, dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan cat minyak.

f) Kemudian dikeringkan agar catnya melekat sempurnag) Setelah itu lengkapi dengan penjelasan bagian-bagian dari sel saraf (neuron) tersebut.

Page 2: Desain alat peraga

Sel Saraf (Neuron)Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial.

Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.

3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). 4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi

untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.

5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.

6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).

7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.

8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya.

Page 3: Desain alat peraga

Nama : Natalia Kristiani Lase NIM : 8146173014Kelas : Pendidikan Biologi Reg’A/2014Matakuliah : Desain Media PembelajaranDosen Pengampu: Dr. Elly Djulia, M.Pd

DESAIN ALAT PERAGA MODEL STRUKTUR DNA

A. Tingkat satuan pendidikan : Sekolah Menengah AtasB. Kelas : XIIC. Kompetensi Inti : 3. Substansi Materi GenetikD. Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA,

kromosom dalam proses penurunan sifat pada mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan.

E. Materi Pembelajaran : Materi Genetik Gen, DNA, Kromosom.F. Desain Alat Peraga

1. Alat dan bahan:a) Kertas origamib) Karton hitamc) Sedotand) Kardus bekase) Lemf) Gunting

2. Cara kerjaa. Bentuk kertas origami sesuai dengan polab.