60
DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING DEVICE MESIN PENANAM KEDELAI ADHIKA ROZI AHMAD DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

DESAIN DAN KINERJA

RODA PENGGERAK METERING DEVICE

MESIN PENANAM KEDELAI

ADHIKA ROZI AHMAD

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang
Page 3: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Desain dan Kinerja Roda

Penggerak Metering Device Mesin Penanam Kedelai adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skipsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Adhika Rozi Ahmad

NIM F14100119

Page 4: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

ABSTRAK

ADHIKA ROZI AHMAD. Desain dan Kinerja Roda Penggerak Metering Device

Mesin Penanam Kedelai. Dibimbing oleh WAWAN HERMAWAN.

Untuk merancang sebuah mesin penanam kedelai dua alur yang ditarik

traktor tangan, diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak untuk

penjatah benihnya. Roda penggerak ini diharapkan mampu memutar dua piringan

penjatah benih, memiliki tingkat luncuran roda yang rendah, dan jumlah tanah

yang lengket sedikit. Untuk itu, telah dirancang roda penggerak yang dilengkapi

poros fleksibel untuk mentransmisikan torsi putar ke kedua piringan penjatah.

Untuk mendapatkan bentuk dan bahan roda yang terbaik, telah dibuat dan diuji

lima jenis roda, yaitu: 1) roda karet bersirip karet, 2) roda baja bersirip karet, 3)

roda baja bersirip baja, 4) roda baja tanpa sirip dan 5) roda karet tanpa sirip.

Diameter roda 25 cm dan lebar roda 10 cm. Roda dipasangkan pada unit penanam

kedelai, lalu diujicoba dalam penanaman di tanah kering (kadar air 31%) dan

tanah basah (kadar air 53%). Kinerja roda yang diukur antara lain: tingkat

luncuran roda dan banyaknya tanah yang lengket pada roda. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa roda mampu memutar kedua piringan penjatah benih kedelai.

Roda karet bersirip karet memiliki tingkat luncuran yang paling rendah (21.33%

pada tanah kering, dan 22.32% pada tanah basah). Roda karet tanpa sirip memiliki

keunggulan dimana tanah yang lengket paling sedikit pada tanah basah.

Kata kunci: roda penggerak, penjatah benih, mesin penanam, roda karet, roda baja.

ABSTRACT

ADHIKA ROZI AHMAD. Design and performance of towed wheels for metering

devices of soybean planting machine. Supervised by WAWAN HERMAWAN

In order to support the design of two rows soybean planting machine

powered by a hand tractor, it is needed to design and determine the towed wheel

for the metering device. The towed wheel is expected to be able to rotate two

metering discs, has a low level of wheel sliding, and less soil sticking. For the

purpose, the towed wheel was fitted by flexible shafts for transmitting torque to

rotate the metering discs. To get the best wheel, five different types of wheels

were made and tested, i,e. 1) rubber wheel with rubber lugs, 2) steel wheel with

rubber lugs, 3) steel wheel with steel lugs, 4) steel wheel and 5) rubber wheel.

Wheel diameter was 25 cm and wheel width was 10 cm. The wheels were tested

using the planting machine operated on dry soil (31% of water content) and wet

soil (53% of water content). Wheel performances were measured, using

parameters: level of wheel sliding and soil sticking on wheel. The test result

showed that the wheels could rotate the metering discs of the soybean planting

machine. The rubber wheel with rubber lugs had the lowest level of wheel sliding

(22% on dry soil, and 21% on wet soil). Rubber wheel without lugs had advantage

where the amount of soil sticking was least, on the wet soil.

Key words: towed wheel, seed metering, planting machine, rubber wheel, steel

wheel.

Page 5: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

DESAIN DAN KINERJA

RODA PENGGERAK METERING DEVICE

MESIN PENANAM KEDELAI

ADHIKA ROZI AHMAD

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang
Page 7: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

Judul Skripsi : Desain dan Kinerja Roda Penggerak Metering Device Mesin

Penanam Kedelai

Nama : Adhika Rozi Ahmad

NIM : F14100119

Disetujui oleh

Dr Ir Wawan Hermawan, MS

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Desrial, MEng

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian berjudul

“Desain dan Kinerja Roda Penggerak Metering Device Mesin Penanam Kedelai”

ini telah dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 dan selesai pada bulan Juni 2014.

Terima kasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir.

Wawan Hermawan, MS. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

dukungan, arahan, dan bimbingan selama penelitian dan pembuatan skripsi. Rasa

terima kasih penulis sampaikan kepada para dosen penguji yang juga memberikan

saran-saran manfaat untuk sempurnanya tulisan ini, yaitu Dr. Lenny Saulia S.Tp

M.Si dan Dr. Ir. Mohamad Solahudin M.Si. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada orang tua, serta seluruh keluarga penulis atas segala doa dan

kasih sayangnya. Selain itu, penulis sampaikan terima kasih kepada Ciptaningtyas

Dyah Ayu I, Elgy Mohammad R, Yahya Al Mahdi, Fika Rahimah, Candra Viki

A, Oldga Agusta D, Deny Saputro, Febri A. Sigiro, Husen, dan semua rekan-

rekan Teknik Mesin dan Biosistem (TMB 47) yang namanya tidak bisa

disebutkan satu-satu. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

Adhika Rozi Ahmad

Page 9: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

ABSTRACT ii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Budi daya Kedelai 2

Mesin Penanam Benih 3

Penjatah Benih (Metering device) 6

Roda Penggerak pada Mesin Tanam dan Interaksinya dengan Tanah 6

Flexible Shaft 8

Pengolahan Tanah 9

Sifat Fisik dan Mekanik Tanah 9

Ketenggelaman Roda (Sinkage) 10

METODOLOGI 11

Waktu dan Tempat Pelaksanaan 11

Alat dan Bahan 11

Tahapan Penelitian 12

Pengukuran Kondisi Tanah 14

Metode Pengujian Kinerja 20

ANALISIS RANCANGAN 21

Kriteria Perancangan 21

Rancangan Fungsional 21

Analisis Rancangan Struktural 22

HASIL DAN PEMBAHASAN 26

Konstruksi Prototipe Roda Penggerak 26

Kinerja Prototipe Roda Penggerak 29

Page 10: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

DAFTAR ISI (Lanjutan..)

SIMPULAN DAN SARAN 33

Simpulan 33

Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 33

LAMPIRAN 36

RIWAYAT HIDUP 49

Page 11: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

DAFTAR TABEL

1. Jarak dan populasi kedelai per hektar (Sumarno dan Harnoto 1983) 3 2. Nilai kohesi dan sudut gesek dalam tanah untuk roda bersirip 15 3. Nilai adhesi dan sudut gesek dalam tanah untuk roda polos 15 4. Hasil perhitungan torsi 19 5. Rancangan fungsional 22 6. Perbandingan nc dan dr 24 7. Luncuran pada masing-masing roda penggerak 30 8. Jumlah tanah lengket pada roda 30 9. Keamblasan tanah 32

DAFTAR GAMBAR

1. Mesin tanam sebar dan hasil penempatannya (Srivastava et al. 1996) 4 2. Mesin tanam acak dan hasil penempatannya (Srivastava et al. 1996) 4 3. Proses penempatan benih (Srivastava et al. 1996) 5 4. Bagian-bagian mesin penanam (Hermawan 2011) 5 5. Mesin tanam presisi (Pneumatic Planter) dan hasil penanamannya

(Agromaster 2014) 6 6. Konsep penjatah benih piringan bercelah miring (Srivastava et al.

1996) 6

7. Roda penggerak metering device pada mesin penanam dan pemupuk

jagung (Hermawan 2011) 7 8. Roda bantu pada alat penanam benih butiran (Srivastava et al. 1996) 7 9. a) free-body diagram dari roda yang ditarik, b) free-body dari diagram

roda yang digerakkan oleh mesin ( Liljedahl et al. 1989 ) 8 10. Konstruksi flexible shaft 9 11. Traktor tangan Yanmar tipe YZC-L dan mesin penanam kedelai 12 12. Diagram alir tahapan penelitian 13

13. Kurva hubungan tekanan normal ( ) dan tahanan geser ( ) tanah 15 14. Benih kedelai yang berada di atas piringan penjatah 16 15. Benih kedelai yang berada pada celah benih di piringan penjatah 16 16. Roda sirip pada saat beroperasi 19

17. Cara pengukuran keamblasan tanah yang dilintasi roda penggerak 21 18. Pengukuran jarak vertikal dudukan rangka utama ke permukaan tanah 22 19. Rancangan rangka utama roda 23

20. Mekanisme perputaran metering device 23 21. Mekanisme perputaran metering device 24 22. Simulasi perhitungan sudut minimal sirip roda penggerak 25 23. Posisi penempatan sirip roda 25 24. Mekanisme penguncian flexible shaft 26

25. Rancangan roda penggerak piringan penjatah 26 26. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) rangka utama 27 27. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) lengan ayun 27 28. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda 27

29. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja tanpa sirip 28

30. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda karet tanpa sirip 28

Page 12: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

31. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda karet bersirip karet 28 32. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja bersirip karet 29 33. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja bersirip baja 29 34. Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) dudukan pegas 29 35. Tanah yang melekat pada roda 31 36. Pegas A (kiri), pegas B (kanan) 31 37. Rata-rata pengukuran jarak tanam 32

DAFTAR LAMPIRAN

1. Spesifikasi traktor roda-2 yang digunakan 35

2. Karakteristik flexible shaft 36 3. Hasil Pengkuran Jarak Tanam Lima Jenis Roda Penggerak 36 4. Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Basah (Pegas B) 37 5. Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Kering (Pegas

B) 37 6. Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Basah (Pegas A) 38 7. Jumlah Tanah Melekat pada Roda 38 8. Hasil Pengukuran Kondisi Tanah pada Tanah Kering 39 9. Pengukuran Kondisi Tanah pada Tanah Basah 41 10. Gambar Kerja Roda Penggerak 42 11. Gambar Teknik 42

Page 13: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedelai merupakan tanaman pangan yang penting, mengingat berbagai

macam makanan yang berbahan baku kedelai seperti tempe, tahu, dan kecap

merupakan makanan asli Indonesia dan menjadi komoditi ekspor. Kebutuhan

kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan

penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Oleh karena itu, diperlukan suplai

kedelai tambahan yang harus diimpor karena produksi dalam negeri belum dapat

mencukupi kebutuhan tersebut. Lahan budidaya kedelai pun diperluas dan

produktivitasnya ditingkatkan.

Kegiatan penanaman dan pemupukan pada budidaya pertanian di Indonessia

khususnya budidaya tanaman kedelai masih dilaksanakan secara manual.

Penanaman dan pemupukan kedelai dilakukan dengan cara ditugal atau disebar.

Penanaman dan pemupukan kedelai secara manual membutuhkan tenaga kerja

yang banyak dan waktu yang lama.

Dalam rangka peningkatan kapasitas, kualitas kerja dan efesiensi biaya dari

alat dan mesin untuk mendukung budidaya kedelai, saat ini telah banyak

dikembangkan peralatan yang inovatif dan spesifik lokasi khususnya kondisi

usaha tani di Indonesia, karena ternyata penggunaan tenaga traktor tangan,

implement pengolahan tanah, alat tanam dan pemupuk terbukti mampu

meningkatkan kapasitas kerja lima hingga enam kali lipat dibandingkan dengan

cara manual (Virawan 1989; Sembiring, et al. 2000; Pitoyo, et al. 2006). Walau

demikian, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada alat

penanam dan pemupuk, di antaranya: ketepatan penjatahan benih, pengurangan

tingkat kerusakan benih oleh mekanisme penjatah benih, luncuran pada roda

penggerak, dan sistem penggandengan traktor tangan untuk mempermudah saat

pembelokan dan berbalik arah.

Mesin pengolah tanah, penanam, dan pemupuk terintegerasi dengan tenaga

gerak traktor berroda-2 telah berhasil didesain dan diuji coba (Hermawan 2011).

Mesin ini digerakkan oleh traktor berroda-2 dan mampu melakukan proses

pengolahan tanah, pembentukan guludan tanam, penanam benih jagung dan

pemupukan (Urea, TSP, dan KCl). Berdasarkan hasil pengujian tingkat luncuran

roda penggerak metering device didapatkan sebesar 22.97% (Eriska 2012).

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka perlu dirancang mesin tanam dan

pemupuk kedelai dengan merujuk kepada masalah-masalah yang sudah ada

dengan harapan waktu penanaman dan pemupukan dapat dipersingkat, ketepatan

dan keseragaman jarak tanam, dan jumlah benih yang tepat, sehingga pada

akhirnya produksi kedelai dapat ditingkatkan, minimal untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang, membangun dan menguji unit

roda penggerak metering device mesin penanam kedelai dengan tenaga

penggerak traktor roda dua.

Page 14: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

2

TINJAUAN PUSTAKA

Budi daya Kedelai

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) termasuk famili Leuminosae, sub famili

Papilionoidwae dan genus Glycine, merupakan tanaman semusim yang berupa

semak rendah, berdaun lebat, dengan beragam morfologi. Tanaman kedelai

mempunyai sistem perakaran tunggang. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai

jenis tanah dengan syarat drainase cukup baik serta ketersediaan air cukup selama

pertumbuhan tanaman. Lahan sawah beririgasi, lahan sawah tadah hujan, lahan

kering (tegalan) dapat digunakan untuk budi daya kedelai (Hidayat 1985).

Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau

persawahan. Pengolahan tanah bagi pertanaman kedelai di lahan kering sebaiknya

dilakukan pada akhir musim kemarau, sedangkan pada lahan sawah, umumnya

dilakukan pada musim kemarau.

Menurut Adisarwanto (1999) persiapan lahan penanaman kedelai di areal

persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa

dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya,

dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3-10 m, yang panjangnya disesuaikan

dengan kondisi lahan. Di antaranya petak penanaman dibuat saluran drainase

selebar 25-30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selama 7-10 hari,

tanah siap ditanami.

Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau

tegalan, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul

atau dibajak sedalam 15–20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm

dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan-petakan dengan panjang

antara 10–15 cm, lebar antara 3–10 cm, dan tinggi 20–30 cm. Antara petakan

yang satu dengan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25

cm. Antara petakan satu dengan petakan di belakangnya dibuat parit selebar 30

cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih.

Apabila lahan yang digunakan termasuk tanah asam (memiliki pH <5),

bersamaan dengan pengolahan tanah dilakukan pengapuran. Dosis pengapuran

disesuaikan dengan pH lahan. Lahan sawah supra insus dianjurkan diberi kapur

sebanyak 300 kg ha-1

. Kapur disebarkan merata, kemudian tanah dibalik sedalam

20–30 cm dan disiram hingga cukup basah.

Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar.

Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75–200 kg ha-1

, KCl

50–100 kg ha-1

, dan Urea 50 kg ha-1

. Dosis pupuk dapat pula disesuaikan dengan

anjuran petugas Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) setempat. Pupuk

disebar secara merata di lahan atau dimasukkan ke dalam lubang di sisi kanan dan

kiri lubang tanam sedalam 5 cm.

Penempatan arah tanam di daerah tropik tidak menunjukkan perbedaan

antara ditanam arah timur-barat dengan utara-selatan. Hal yang terpenting yaitu

arah tanam harus sejajar dengan arah saluran irigasi atau pematusan sehingga air

tidak menggenang dalam petakan. Berikut jarak tanam dan populasi kedelai per

hektar disajikan pada Tabel 1.

Page 15: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

3

Tabel 1 Jarak dan populasi kedelai per hektar (Sumarno dan Harnoto 1983)

Lingkungan Jarak tanam

(cm x cm)

Populasi

Tanaman/ha

a. Tanah kurus kurang air

b. Kesuburan tanah sedang, pengairan cukup

c. Tanah subur, pengairan cukup

10 x 35

10 x 40

20 x 20

15 x 25

10 x 50

5 x 50

10 x 45

15 x 35

15 x 40

20 x 25

20 x 30

15 x 45

7.5 x 45

15 x 50

20 x 35

20 x 40

25 x 25

25 x 30

571428

500000

500000

533333

400000

400000

444444

380925

333332

400000

333333

296296

296296

266666

285714

250000

320000

266666

Keterangan : ditanam dua benih per lubang tanam

Mesin Penanam Benih

Mesin penanaman adalah peralatan tanam untuk mengatur dan

menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau

menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam

tanah. Penanaman dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta

pertumbuhan biji yang baik. Perkecambahan dan pertumbuhan biji suatu tanaman

dipengaruhi suatu faktor yaitu: jumlah biji yang ditanam, daya kecambah biji,

perlakuan terhadap biji, keseragaman ukuran biji, kedalaman penanaman, jenis

tanah, kelembaban tanah, mekanisme pengeluaran biji, keseragaman penyebaran,

tipe pembuka dan penutup alur, waktu penanaman, tingkat pemadatan tanah

sekitar biji, drainase yang ada, hama dan penyakit, dan keterampilan operator.

Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan

alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Unit penanam benih harus mampu menanam benih dengan jumlah benih per

lubang tanam yang sesuai kebutuhan (1-2 benih) serta pada jarak tanam 20 cm

dalam barisan dan 75 cm antar baris, dengan satu tanaman per rumpun, atau jarak

40 cm dalam barisan dengan dua tanaman per rumpun (Hermawan 2011). Metode

penanaman benih dengan bantuan mesin dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Page 16: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

4

Mesin Tanam Sebar (Broadcast Seeder)

Pada mesin ini penjatahan benih dari hopper masuk melalui satu lubang

variabel (variable orifice). Suatu agitator ditempatkan di atas lubang variabel

tersebut untuk mencegah kemacetan karena benih-benih saling mengunci (seed

bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu. Centrifugal spreader merupakan

alat yang cukup fleksibel karena dapat dipergunakan untuk menyebar benih,

pupuk, pestisida, dan material lain yang berupa butiran. Setelah operasi tanam

sebar kemudian dilakukan operasi pengolahan tanah kedua untuk menutup benih

dengan tanah. Alat tanam sebar dan hasil penempatannya dapat dilihat pada

Gambar 1 (Srivastava 1996).

Mesin Tanam Acak dalam Lajur (Drill Seeder)

Pada mesin ini setiap alur tanam, benih dijatah dari hopper oleh suatu

silinder bercoak yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel). Jumlah

benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat

diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke

lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.

Umumnya jarak antara benih berkisar antara 150-400 mm.

Metoda penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai tarik, yang

ditempatkan di belakang pembuka alur (furrrow opener). Setelah benih tertutup

tanah maka tanah di atas dan di samping benih tersebut akan diperkeras

menggunakan roda tekan.

Gambar 1 Mesin tanam sebar dan hasil penempatannya (Srivastava et al. 1996)

Gambar 2 Mesin tanam acak dan hasil penempatannya (Srivastava et al. 1996)

Page 17: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

5

Mesin tanam acak dan hasil penempatannya dapat dilihat pada Gambar 2.

Proses penempatan benih dan bagian-bagian mesin penanam dapat dilihat pada

Gambar 3 dan 4.

Mesin Tanam Presisi (Precision Seeder)

Mesin tanam presisi memberikan penempatan yang tepat dari setiap benih

pada interval yang sama dalam setiap alur tanam. Jarak antara alur tanam atau

sering juga disebut jarak barisan, umumnya dibuat cukup lebar untuk keperluan

penyiangan. Sumber tenaga yang digunakan untuk menarik mesin tanam presisi

adalah traktor roda-4. Secara umum ada 4 bagian utama yang selalu ada dalam

alat tanam presisi, yaitu: 1) pembuka alur (furrow opener) untuk mengontrol

kedalaman tanam, 2) penjatah benih (metering seed) untuk menjaga interval jarak

benih dalam alur dapat seragam, 3) penutup alur untuk menutup alur tanam, dan

4) roda tekan (pressing wheel) untuk memadatkan tanah di sekitar benih agar

kontak antara benih dan tanah cukup baik (Srivastava et al. 1996). Mesin tanam

presisi dan hasil penempatannya dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 3 Proses penempatan benih (Srivastava et al. 1996)

Gambar 4 Bagian-bagian mesin penanam (Hermawan 2011)

Page 18: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

6

Penjatah Benih (Metering device)

Alat penjatah benih merupakan unit alat penanam yang menentukan hasil

dari penanaman. Konsep penjatah benih dapat menggunakan piringan bercelah

miring (Gambar 6). Jumlah celah benih dianalisis dari transmisi putaran roda

penggeraknya.

Roda Penggerak pada Mesin Tanam dan Interaksinya dengan Tanah

Mesin penanam dan pemupuk jagung bertenaga tarik traktor tangan dengan

roda penggerak telah berhasil didesain pada tahun 2011 yang ditunjukkan pada

Gambar 7 (Hermawan 2011)

Besarnya tingkat luncuran roda penggerak berkaitan dengan kebutuhan torsi

putar roda penggerak. Semakin besar kebutuhan torsi putar roda penggerak maka

gaya reaksi tanah yang dibutuhkan juga akan semakin besar. Hasil pengujian

luncuran roda penggerak yang didapatkan sebesar 22.97 %. Menurut Srivastava,

et al (1996). Salah satu bentuk roda penggerak pada mesin tanam ditunjukkan

pada Gambar 8.

Gambar 5 Mesin tanam presisi (Pneumatic Planter) dan hasil penanamannya

(Agromaster 2014)

Gambar 6 Konsep penjatah benih piringan bercelah miring (Srivastava et al. 1996)

Page 19: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

7

Roda penggerak untuk menggerakkan metering device mesin tanam, pada

umumnya merupakan roda jenis towed wheel (roda yang ditarik). Roda tersebut

menurut Liljedahl et al. (1989) memiliki bentuk gaya-gaya yang bekerja seperti

diperlihatkan pada gambar 9 a) free-body diagram dari roda yang ditarik. Akibat

gaya tarik TF dan reaksi tanah G pada roda maka dihasilkan reaksi tanah

komponen horizontal sebesar gaya TF, gaya tersebut menghasilkan torsi untuk

dapat memutar metering device.

Menurut Liljedahl et al. (1989) interaksi roda yang memiliki sirip dan

masuk ke permukaan tanah menghasilkan gaya geser sebesar persamaan (1)

tanWAcF (1)

F : gaya geser (N)

A : luas bidang kontak roda dengan tanah (m2)

C : kohesi tanah (Pa)

W : beban vertikal (N)

: sudut gesekan dalam tanah (o)

Gambar 7 Roda penggerak metering device pada mesin penanam dan pemupuk

jagung (Hermawan 2011)

Gambar 8 Roda bantu pada alat penanam benih butiran (Srivastava et al. 1996)

Page 20: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

8

Menurut Mandang dan Nishimura (1991) kelengketan tanah dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu: (a) kecepatan maju, (b) luas kontak tanah, (c) tekanan

per satuan luas, (d) tegangan permukaan dari lapisan air, (e) sifat permukaan, (f)

kadar air, (g) tekstur, dan (h) bahan pembentuk alat. Besarnya kelengketan tanah

biasanya dinyatakan dengan stickness index. Teori yang mendasari fenomena ini

adalah sebagai berikut:

1111 tanqpcF (2)

dimana

F1 = tegangan geser yang terjadi dalam tanah

c1 = kohesi tanah

p1 = tekanan normal pada tanah

q1 = sudut gesekan antara partikel tanah

2222 tanqpcF (3)

dimana

F2 = tegangan gesek antara bahan dan tanah

c2 = adhesi

p2 = tekanan normal pada permukaan gesekan

q2 = sudut gesekan bahan dan tanah

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kelengketan tanah pada suatu

bahan akan terjadi bila F2 > F1

Flexible Shaft

Flexlible shaft merupakan sebuah poros lentur yang mentransmisikan

gerakan berputar seperti transmisi poros baja pejal. Tetapi flexible shaft dapat

diatur melewati atas bawah maupun mengelilingi penghalang sehingga

mempermudah dalam instalasinya. Flexible shaft terdiri dari poros berputar (inti)

dengan bagian akhir baja untuk digabungkan pada bagian lain. Casing luar

pelindung digunakan bila diperlukan. Casing ini memiliki perlengkapan sendiri

disebut ferrules yang akan tetap diam saat digunakan. Susunan flexible shaft dapat

dilihat pada Gambar 10.

(a) (b)

Gambar 9 a) free-body diagram dari roda yang ditarik, b) free-body dari

diagram roda yang digerakkan oleh mesin ( Liljedahl et al. 1989 )

Page 21: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

9

Gambar 10 Konstruksi flexible shaft

Pengolahan Tanah

Setiap kegiatan budidaya pertanian di lahan pasti membutuhkan

pengkondisian lahan terlebih dahulu, karena tanaman salah satunya akan tumbuh

dengan baik pada kondisi fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman.

Secara umum tanaman membutuhkan kondisi lahan yang siap untuk ditanam, di

antaranya memiliki tingkat kegemburan tanah yang cukup untuk pertumbuhan

akarnya dan kandungan hara tanah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.

Menurut Oisat (2001) dalam budi daya tanaman, pengolahan tanah diperlukan

untuk menciptakan lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan

tanaman.

Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan tanah pertama dan

pengolahan tanah kedua (Daywin et al. 1993). Alat pengolahan tanah pertama

adalah alat yang pertama sekali digunakan, yaitu untuk memotong, memecah dan

membalik tanah. Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan.

Pengolahan tanah kedua membuat tanah menjadi gembur dan rata, tata air

diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan

dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberikan kepadatan tertentu

pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludan atau alur penanaman.

Sifat Fisik dan Mekanik Tanah

Menurut Hardjowigeno (1995), tanah adalah sekumpulan dari benda alam di

permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran

bahan mineral, bahan organik, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.

Bahan-bahan penyusun tanah memiliki jumlah yang berbeda untuk setiap jenis

tanah setiap lapisan tanah.

Tekstur Tanah

Hardjowigeno (1995) menyatakan bahwa tanah terdiri dari butir-butir tanah

berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil

dari pedon disebut fragmen batuan (rock fragment) atau bahan kasar (kerikil

sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah

halus (fine earth fraction). Fraksi tanah halus ini dapat dibedakan menjadi: pasir

(2mm-50µ), debu (50-2µ), dan liat (< 2µ).

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus

(<2mm). Tanah yang bertekstur pasir maka setiap satuan berat (misal setiap

gramnya) mempunyai luas permukaan lebih kecil sehingga sulit untuk menyerap

(menahan) air dan unsur hara. Tanah bertekstur liat maka setiap satuan beratnya

Page 22: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

10

memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan

menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno, 1995).

Kadar Air Tanah

Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air dengan berat tanah

pada suatu sampel tanah yang diambil. Kadar air tanah ini dapat dinyatakan dalam

basis basah maupun basis kering. Kadar air tanah dapat ditentukan dengan

persamaan (4) berikut (Budhu 2007) :

k

kbA

m

m-m =K (4)

Dengan: KA = kadar air tanah basis kering (%)

mb = massa tanah basah (g)

mk = massa tanah kering (g)

Bulk Density Tanah

Bulk density atau bobot isi merupakan perbandingan antara berat tanah

kering dengan volume total tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density

sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah, kandungan bahan organik, struktur tanah

dan cara pengolahan tanah.

Hillel (1980) menyatakan bahwa nilai bulk density tanah berkisar antara

1.1– 1.6 g cm-3

, sedangkan Wesley (1973) menyatakan bulk density tanah berkisar

dari 0.6 g cm-3

sampai 2.4 g cm-3

. Semakin tinggi nilai, maka semakin kecil pori-

porinya dan semakin tinggi derajat kepadatannya. Bulk density tanah ini dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan (5) berikut (Budhu 2007) :

v

m = k

d (5)

Dengan: ρd = kerapatan isi tanah (g/cm3)

mk = massa tanah kering (g)

v = volume tanah (cm3)

Ketenggelaman Roda (Sinkage)

Menurut Mandang dan Nishimura (1991) terjadinya penurunan permukaan

tanah akibat gaya dari luar khususnya karena lalu lintas, merupakan pertanda

terjadinya pemadatan tanah pada daerah tersebut. Penurunan permukaan akan

terjadi sampai pada keadaan di mana gaya penahanan dari tanah seimbang dengan

beban yang diberikan.

Ketenggelaman roda yang besar akan menyebabkan tahanan gelinding

(motion resistance) semakin besar pula. Menurut Sembiring et al. (1990), tahanan

gelinding adalah besarnya tahanan yang harus diatasi traktor untuk dapat bergerak

menarik melalui rodanya. Besarnya tahanan gelinding dipengaruhi oleh kondisi

permukaan tanah dan ukuran roda. Bila roda masuk ke dalam tanah atau

tenggelam maka akan menaikkan tahanan gelinding dan menurunkan gaya

tarikan.

Menurut Sudianto (2000) dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa

dengan meningkatnya pembebanan mendatar maka nilai ketenggelaman roda

cenderung bertambah. Hal ini disebabkan oleh terdeformasinya tanah untuk

Page 23: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

11

mengatasi beban tarik yang ditumpu oleh tanah yang ditekan sirip lebih besar

pada saat pembebanan mendatar yang besar.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Perancangan, pabrikasi serta pengujian kinerja roda penggerak metering

device ini dilakukan mulai dari bulan Februari sampai dengan Juni 2014. Tahap

perancangan dilakukan pada akhir Februari hingga pertengahan Maret, dilanjutkan

tahap pabrikasi hingga akhir Mei. Pengujian kinerja roda penggerak dilakukan

pada bulan Juni 2014. Seluruh kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Lapangan Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan berdasarkan tahapan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Alat dan Bahan Perancangan

Alat yang digunakan dalam perancangan, yaitu perangkat komputer,

software Computer Aided Design SolidWorks 2012 x32 Edition, software

Microsoft Excel 2010, printer, kalkulator teknik, mistar, jangka sorong dan

peralatan tulis. Alat tersebut digunakan pada tahap perancangan terutama gambar

teknik serta analisis teknik roda penggerak.

Alat dan Bahan Pembuatan Prototipe

Alat yang digunakan pada proses pembuatan roda penggerak antara lain:

alat-alat perbengkelan seperti, gerinda, bor duduk, las listrik, las argon, mesin

bubut, mesin roll, ragum, gergaji baja, pemotong baja plat, tang, palu, obeng,

kikir, siku, mistar, jangka sorong, dan peralatan pendukung lainnya. Bahan yang

digunakan dalam pembuatan prototipe antara lain: baja plat (ketebalan 2, 3, dan 5

mm), baja silinder, roda ban sepeda, cat, mur dan baut.

Alat dan Bahan Pengujian Kinerja

Pada tahap pengujian kinerja digunakan traktor tangan Yanmar tipe YZC-L

(Gambar 11) yang menarik garu rotari dan mesin penanam kedelai. Spesifikasi

traktor dapat dilihat pada Lampiran 1. Alat yang digunakan pada pengujian antara

lain: timbangan, ring sample, pita meter, mistar dan stopwatch. Pada saat

pengujian digunakan alat bantu berupa: kunci pas, obeng, tang, kamera digital dan

tiang pancang, sedangkan bahan yang digunakan adalah benih kedelai dan bahan

bakar solar.

Page 24: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

12

Tahapan Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan pendekatan perancangan mesin secara umum

yaitu dengan pendekatan fungsional dan pendekatan struktural. Tahapan

penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 12.

Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dicari permasalahan-permasalahan yang ada dan dilakukan

pengumpulan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam perancangan. Roda

penggerak harus dapat menghasilkan torsi putaran untuk memutar piringan

penjatah benih pada mesin penanam kedelai. Sementara ini untuk

mentransmisikan putaran masih menggunakan sistem transmisi rantai – sprocket

dan pasangan bevel gear. Luncuran roda penggerak masih tinggi, sekitar 22%. Hal

ini akan mempengaruhi kinerja penjatahan benih pada mesin tanam.

Penyempurnaan Ide dan Pemilihan Konsep

Setelah mengetahui permasalahan, analisis dilakukan untuk mencari solusi-

solusi pemecahan masalah. Solusi pemecahan masalah yang dihasilkan berupa

beberapa konsep rancangan fungsional maupun rancangan struktural dari roda

penggerak metering device mesin penanam kedelai yang potensial untuk

dikembangkan. Konsep-konsep tersebut berupa: lima jenis roda yang berbeda,

daya ditansmisikan oleh poros lentur, roda penggerak bekerja pada posisi traktor

mengolah dengan kedalaman 12 cm, dan roda bekerja pada tanah gembur.

Gambar 11 Traktor tangan Yanmar tipe YZC-L dan mesin penanam kedelai

Page 25: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

13

Pemilihan Konsep Rancangan, Analisis dan Pembuatan Gambar Kerja

Dari beberapa konsep rancangan yang dihasilkan pada tahap sebelumnya,

dilakukan analisis kelayakan baik dari segi teknis maupun segi ekonomisnya

untuk menentukan suatu konsep rancangan yang akan diteruskan dalam

pembuatan prototipenya. Berdasarkan konsep rancangan yang dipilih, dilakukan

analisis teknik untuk menentukan: bahan, bentuk, ukuran dan cara pembuatan dari

tiap-tiap bagian alat. Dari hasil analisis tersebut kemudian dibuat gambar kerjanya

dengan bantuan software untuk mempermudah pembuatannya.

Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe dilaksanakan dengan bantuan gambar kerja yang telah

dibuat sebagai dasar. Proses fabrikasi prototipe diupayakan menghasilkan hasil

nyata yang memiliki ukuran-ukuran yang sama persis dengan yang telah tertera

pada perancangan gambar teknik.

Gambar 12 Diagram alir tahapan penelitian

Page 26: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

14

Pengujian Mesin

Pada tahap ini dilakukan pengujian fungsional dan pengujian kinerja.

Pengujian fungsional mencakup pengujian komponen unit penggerak metering

device untuk memastikan setiap komponen dapat berfungsi dengan baik. Jika

diperlukan, dilakukan beberapa modifikasi lanjutan agar komponen unit

penggerak metering device dapat bekerja dengan baik. Pengujian kinerja meliputi:

luncuran roda, keamblasan roda dan tanah yang lengket pada roda. Pengujian alat

ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo Departemen Teknik

Mesin dan Biosistem.

Pengukuran Kondisi Tanah

Pengukuran kondisi tanah bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air tanah,

bulk density tanah, kohesi tanah, nilai adhesi antara tanah dan karet, nilai adhesi

antara baja dan tanah serta sudut gesek dalam tanah.

Pengukuran densitas tanah dan kadar air tanah dilakukan tiga kali

pengulangan dengan mengambil sampel tanah menggunakan ring sampel

kemudian tanah dioven selama 24 jam. Kadar air tanah dapat dihitung

menggunakan persamaan (4) dan bulk density tanah dihitung menggunakan

persamaan (5).

Pengukuran nilai kohesi, nilai adhesi dan sudut gesekan dalam tanah

dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Penetrometer SR-2 dilengkapi ring

gesek dan ring geser bersirip digunakan untuk mengukur kondisi tanah tersebut.

Pengukuran dilakukan dengan dua kondisi tekanan normal ( ) yaitu sebesar

39017.05 Pa dan 78034.09 Pa serta pada dua kondisi tanah yang berbeda, yaitu

tanah dengan kadar air 30.13% dan tanah dengan kadar air 52.38%. Persamaan (6)

digunakan untuk menentukan tahanan geser tanah (Oida 1992).

Arir

rir

M

o

o

22

33

3

2

Arir

rir

M

o

o

33

33

3

2

332

3

rir

M

o

(6)

Dengan: M = momen puntir (N.m)

= tahanan geser (N/m2)

ro = jari-jari luar cincin (0.05m)

ri = jari-jari dalam cincin (0.03m)

Grafik hubungan antara tahanan geser tanah dan tekanan normal (Gambar

13) digunakan untuk menentukan nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah.

Setelah mendapatkan nilai kohesi, maka sudut geser dalam tanah dihitung dengan

menggunakan persamaan (7).

Page 27: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

15

c1tan (7)

Dimana:

: sudut gesekan dalam tanah (o)

: tahanan geser tanah (Pa)

c : nilai kohesi (Pa)

: tekanan normal (Pa)

Tabel 2 dan 3 menunjukkan hasil pengukuran nilai kohesi, adhesi dan sudut

gesek dalam tanah.

Tabel 2 Nilai kohesi dan sudut gesek dalam tanah untuk roda bersirip

Kadar air (%) Kohesi (Pa) (o)

30.13 3982.86 30.61

52.38 6373.23 29.20

Tabel 3 Nilai adhesi dan sudut gesek dalam tanah untuk roda polos

Jenis bahan Kadar air (%) Adhesi (Pa) δ (o)

Karet 30.13 2788.66 33.14

52.38 3188.25 31.83

Baja 30.13 1994.05 32.28

52.38 3982.86 30.08

Perhitungan Kebutuhan Torsi Piringan Penjatah

Beban putaran roda penggerak berupa beban torsi putar piringan penjatah

benih, yang bersumber dari: 1) gesekan benih kedelai yang berada di atas piringan

penjatah (Gambar 14), 2) gesekan benih pada celah benih di piringan penjatah

dengan dasar hoper (Gambar 15), dan 3) gesekan yang terjadi pada bearing dan

kabel fleksible shaft. Perhitungan beban torsi total metering device dijelaskan

sebagai berikut:

Gambar 13 Kurva hubungan tekanan normal ( ) dan tahanan geser ( ) tanah

Page 28: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

16

Asumsi lebar piringan penjatah (acrylic) yang menampung benih sama

dengan sepertiga diameter lingkaran (jatuhan benih dari hopper) yaitu 40 mm.

Maka didapatkan panjang tali busur adalah 113.14 mm dan besar sudut juring

adalah 141°. Untuk menghitung volume benih yang berada di atas piringan

penjatah dihitung terlebih dahulu luas lingkaran (LO) luas juring (Lj) luas

tembereng (Ltm), sebagai berikut:

2

Ο r×π=L (8) 22 mm 11309.73=60×3.14=LΟ

360 ×L=L Ojr

(9)

2mm 4429.64=360

141 × 11309.73=L jr

Gambar 14 Benih kedelai yang berada di atas piringan penjatah

Gambar 15 Benih kedelai yang berada pada celah benih di piringan penjatah

Page 29: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

17

2

t×a =LΔ (10)

2mm 1131.40=2

20×113.14 =LΔ

Volume tembereng (Vtm) dapat dihitung sebagai berikut:

LΔL=L jrtm - (11)

2mm 3298.24= 1131.40- 4429.64=Ltm

t×L=V tmtm (12)

3mm 131929.60= 40× 3298.24=Vtm

Dengan angle of repose sebesar 45°, maka volume yang terisi benih (Vtb)

adalah:

3

tb =V mm 65964.80 2

131929.60

Beban torsi (τ) pada metering device dapat dihitung menggunakan rumus

berikut:

v×=mbk (13)

N=Fg (14)

l×F=1 (15)

dalam hal ini:

mbk : massa benih kedelai (g)

ρ : massa jenis benih kedelai (gram/cm3)

v : volume yang terisi benih (cm3)

Fg : gaya (N)

l : jarak (m)

g : gravitasi (9.81 m/s2)

Jika diketahui volume benih (v) adalah 65.96 cm3, massa jenis benih kedelai

(ρ) adalah 0.7 gram/cm3, sudut kemiringan metering device (θ) adalah 45° dan

friksi antara benih dengan piringan penjatah (μ) adalah 0.332 (LoCurto et al.

1997), maka:

v×=mbk (16)

g 46.18 65.96 0.7 =mbk

N=Fg (17)

cos gmbk=Fg

Page 30: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

18

N 0.106 )cos(459.81 1046.180.332 -3 =Fg

l×F=T1 (18)

Nm 0.0064 0.06×0.106 =T1

Jumlah lubang pada piringan penjatah adalah lima lubang. Jika rancangan

jari-jari lubang adalah 5 mm dan ketebalan piringan penjatah adalah 10 mm. Torsi

pada celah benih di piringan penjatah dapat dihitung sebagai berikut:

tπr 5=V 2

lp (19)

3mm 392699 10×253.145 =Vlp

v×=mbk (20)

gram 2.753.92×0.7 =mbk

N=Fg (21)

cosθgm=F bkg

N 0.0063 )cos(459.81102.750.332 -3 =Fg

l×F=T2 (22)

Nm 0.00033 0.0525×0.0063 =T2

maka, total beban torsi yang ada pada metering device (τtotal) adalah

21total TT=T (23)

Nm 0.00673 0.00033+ 0.0064 =Ttotal

Perhitungan Torsi Roda

Perhitungan torsi pada roda dilakukan dengan kondisi roda menekan tanah

dan masuk pada tanah sedalam ±4.5 cm dari permukaan tanah (Gambar 16).

Panjang permukaan roda (l) yang kontak dengan tanah dihitung menggunakan

persamaan (24) dan lebar roda (b) yang kontak tanah yaitu sebesar 10 cm.

Persamaan (25) digunakan untuk menentukan luas permukaan (A) roda yang

kontak dengan tanah. Gaya geser (Fr) dan gaya gesek (Ff) tanah maksimum yang

dapat dihasilkan roda baja tanpa sirip dan roda karet tanpa sirip dihitung

menggunakan persamaan (26) dan (28). Persamaan (27) digunakan untuk

menghitung torsi yang dihasilkan oleh roda bersirip. Dengan menggunakan bobot

vertikal roda (W) sebesar 191.3 N, maka hasil perhitungan torsi pada masing-

masing roda disajikan pada Tabel 4 dan 7. Untuk roda polos (tanpa sirip) maka

gaya gesek roda dengan tanah dihitung dengan persamaan (29).

Page 31: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

19

222 zRRl (24)

blA (25)

)tan(WAcFr (26)

RFT r (27)

)tan(WAcF af (28)

RFT f (29)

dimana:

: sudut geser dalam tanah (o)

Fr : tahanan geser tanah (kg/cm2)

c : nilai kohesi (kg/cm2)

l : panjang permukaan kontak cm)

b : lebar permukaan kontak (cm)

z : kedalaman keamblasan roda (cm)

R : jari-jari roda (cm)

T : torsi (kg.cm)

Ff : tahanan gesek tanah (kg/cm2)

ac : nilai adhesi (kg/cm2)

Tabel 4 Hasil perhitungan torsi

Jenis bahan Kadar air (%) Fr (N) Ff (N) T(N.m)

Bersirip 30.13% 151.43 - 18.93

52.38% 168.12 - 21.02

Karet polos 30.13% - 159.33 18.96

52.38% - 164.63 18.67

Baja tanpa sirip 30.13% - 139.99 17.50

52.38% - 141.42 18.63

Gambar 16 Roda sirip pada saat beroperasi

Page 32: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

20

Hasil perhitungan torsi roda penggerak diatas lebih besar dari kebutuhan

torsi metering device yaitu sebesar 0.00673 Nm. Ini berarti roda penggerak

mampu menggerakkan metering device.

Metode Pengujian Kinerja

Setelah setiap komponen dari unit penggerak dipastikan dapat bekerja

dengan baik maka dilakukan pengujian kinerja unit penggerak metering device.

Uji kinerja unit penggerak metering device yang dilakukan antara lain: 1)

mengukur tingkat luncuran dari roda penggerak dengan lima macam tipe roda

yang berbeda, 2) mengukur tingkat pemadatan tanah dengan cara membandingkan

nilai bulk density tanah sebelum dilewati oleh roda dan setelah dilewati oleh roda

penggerak metering device, 3) pengukuran keamblasan tanah setelah dilewati oleh

roda penggerak metering device, 4) serta menguji kemudahan pengaturan dan

pengendalian traktor dalam pengoperasiannya

Luncuran Roda

Luncuran semua pengujian dilakukan pada saat menggerakkan mesin

penanam. Pengukuran luncuran roda dilakukan dengan cara mengukur jarak

tempuh dalam tiga putaran roda penggerak penjatah benih saat mengoprasikan

mesin tanam. Pengukuran luncuran roda dilakukan sebanyak tiga kali

pengulangan di setiap tipe roda. Luncuran roda dihitung menggunakan rumus:

%1003

rp

rp

ldK

SS (30)

dimana:

Sld : luncuran roda penggerak (%)

Srp : jarak tempuh roda penggerak dalam tiga putaran (m)

Krp : keliling roda penggerak (m)

Perubahan Bulk Density

Pengukuran bulk density tanah dilakukan dengan cara mengambil contoh

tanah menggunakan ring sample pada lintasan yang akan dilewati oleh roda

penggerak dan mengambil kembali sampel tanah menggunakan ring sample pada

tanah yang telah dilewati oleh roda penggerak. Bulk density tanah ditentukan

dengan menggunakan persamaan (7):

Keamblasan Tanah

Pengukuran kedalaman keamblasan tanah dilakukan dengan cara

menempatkan penggaris pada tanah yang telah dilintasi oleh roda penggerak

kemudian mengukurnya dengan menggunakan penggaris lainnya. Cara

Page 33: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

21

pengukuran kedalaman tanah dapat dilihat pada Gambar 17.

Kelengketan Tanah pada Roda Penggerak

Pengukuran kelengketan tanah pada masing masing roda dilakukan setelah

roda penggerak berjalan dengan jarak 10 m. Tanah yang lengket pada roda

dikumpulkan pada lembaran kertas penampung (yang telah ditimbang) ditaruh di

bawah roda kemudian membersihkan tanah yang melekat pada roda secara

perlahan dan menimbang berat tanah pada kertas koran tersebut.

ANALISIS RANCANGAN

Kriteria Perancangan

Roda penggerak metering device ini merupakan tenaga penggerak dari

piringan penjatah. Kriteria perancangan dijelaskan pada beberapa poin berikut:

1. Roda penggerak harus dapat dipasangkan pada traktor roda dua dengan

mesin tanam.

2. Roda penggerak memiliki tingkat luncuran yang rendah dan mampu

memutar metering device.

3. Putaran roda penggerak dapat ditransmisikan oleh poros lentur (flexible

shaft)

Rancangan Fungsional

Berdasarkan fungsinya, roda penggerak metering device berfungsi untuk

memutar piringan penjatah dengan menggunakan transmisi daya poros lentur

(flexible shaft). Rancangan fungsional disajikan pada Tabel 5:

Roda penggerak akan berputar akibat majunya mesin oleh tenaga tarik

traktor tangan. Putaran roda disalurkan dengan sistem transmisi flexible shaft

untuk memutar piringan penjatah benih serta jumlah putaran roda sama dengan

jumlah putaran piringan penjatah benih.

Gambar 17 Cara pengukuran keamblasan tanah yang dilintasi roda penggerak

Page 34: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

22

Tabel 5 Rancangan fungsional

Fungsi Utama Sub fungsi Komponen

Memutar piringan

penjatah dengan

menggunakan

transmisi daya poros

lentur

Menghasilkan tenaga putar Roda

Menyalurkan tenaga putar dari

roda ke piringan penjatah

Poros lentur (flexible

shaft)

Menahan roda Garpu roda

Memberikan gaya tekan ke

roda

Pegas

Menahan garpu roda dan

memasangkan pada bagian

rangka rotari traktor

Rangka utama roda

penggerak

Analisis Rancangan Struktural

Struktur roda penggerak yang dirancang adalah: rangka utama, pegas, roda

dan flexible shaft.

Rangka Utama

Dalam perancangan rangka utama perlu dilakukan pengukuran jarak bebas

antara spakboard dengan permukaan tanah (y) dan jarak yang tersedia untuk

dudukan bawah rangka utama (x). Pengukuran ini disimulasikan dengan cara garu

rotari turun (lebih rendah) posisinya dari roda traktor ±12 cm dari permukaan

tanah (Gambar 18).

Hasil pengukuran di atas didapatkan x sebesar 140 mm yaitu jarak yang

tersedia untuk batang pengunci rangka utama, serta y sebesar 255 mm yaitu jarak

yang tersedia untuk komponen komponen roda penggerak lainnya. Rancangan

rangka utama roda dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 18 Pengukuran jarak vertikal dudukan rangka utama ke permukaan

tanah

Page 35: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

23

Perancangan Roda Penggerak

Roda penggerak dirancang untuk menggerakkan piringan penjatah bibit

kedelai yang ditransmisikan oleh flexible shaft. Roda penggerak berputar dengan

memanfaatkan gaya gesekan dan gaya geseran dari tanah yang dilaluinya. Putaran

tersebut akan menggerakkan sistem transmisi flexible shaft yang akan memutar

poros pada piringan penjatah. Adapun gambar mekanisme perputaran piringan

penjatah dapat dilihat pada Gambar 20.

Berdasarkan dari gambar 21 jarak 1 putaran roda adalah jumlah dari keliling

roda dan luncuran roda penggerak (Persamaan 31) serta jarak tanam per baris

kedelai yaitu 20 cm. Lebar dari roda penggerak dibuat 10 cm untuk menjaga agar

tidak terjadi pemadatan tanah pada daerah tanam. Diameter dari roda penggerak

dipengaruhi oleh jarak tanam bibit tanaman kedelai, luncuran pada roda

Gambar 19 Rancangan rangka utama roda

Gambar 20 Mekanisme perputaran metering device

Page 36: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

24

penggerak, serta jumlah lubang pada piringan penjatah. Luncuran pada roda

penggerak diasumsikan sebesar 25%. Untuk menentukan diameter roda penggerak

digunakan persamaan 32:

rnp dlJ )1( (31)

n

tcr

l

Jnd

1 (32)

di mana:

dr : diamater roda penggerak (cm)

nc : jumlah lubang pada piringan penjatah

Jt : jarak tanam bibit kedelai (cm)

Jp : jarak satu putaran roda(cm)

ln : luncuran yang terjadi pada roda penggerak (diasumsikan 25%)

Dari perhitungan menggunakan rumus di atas maka diperoleh perbandingan

antara jumlah lubang pada piringan penjatah dan diameter roda dalam Tabel 6

sebagai berikut:

Tabel 6 Perbandingan nc dan dr

nc dr (cm)

3 15.27

4 20.36

5 25.55

6 30.55

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka digunakan lima lubang pada

piringan penjatah dan diameter roda penggerak sebesar 25.55 cm.

Dalam penelitian ini digunakan lima jenis roda yang berbeda, yaitu roda

baja tanpa sirip, roda karet tanpa sirip, roda karet dengan sirip karet, roda baja

dengan sirip karet, dan roda baja dengan sirip baja. Tinggi sirip (ts) yang

digunakan pada roda ini sebesar 1 cm, jari jari roda (r) 12.5 cm. Dengan

menggunakan persamaan (33) maka didapatkan sudut (α) minimal dari sirip

tersebut sebesar 44.38o. Simulasi perhitungan dari sudut maksimal sirip dapat

dilihat pada Gambar 22.

Gambar 21 Mekanisme perputaran metering device

Page 37: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

25

str

r1cos2

(33)

Setelah didapatkan sudut maksimal antar sirip maka dapat ditentukan

jumlah sirip (Js) minimal yang digunakan pada roda. Jumlah sirip minimal yang

digunakan pada roda adalah:

11.838.44

360360

sJ (34)

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sirip harus lebih dari 8 buah.

Dalam desain ini digunakan sirip pada setiap sisi roda sebanyak 10 sirip. Jadi total

sirip yang digunakan pada roda adalah 20 sirip. Gambar 23 menunjukkan posisi

penempatan sirip roda.

Transmisi Daya

Flexible shaft yang digunakan harus mampu menahan semua beban yang

diterima. Perhitungan beban torsi tersebut belum termasuk beban yang ada pada

bearing dan flexible shaft, maka beban torsi minimal yang harus dapat ditahan

oleh flexible shaft adalah 0.00673 Nm. Proses perancangan menggunakan bahan

yang mudah ditemukan di pasaran, sehingga digunakan flexible shaft berdiameter

3.2 mm yang mampu menahan beban 1.3 Nm (Lampiran 2).

Gambar 22 Simulasi perhitungan sudut minimal sirip roda penggerak

Gambar 23 Posisi penempatan sirip roda

Page 38: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

26

Mekanisme penguncian yang digunakan pada sistem transmisi flexible shaft

adalah dengan cara menekan poros flexible shaft dengan baut pada poros roda.

Mekanisme penguncian tersebut digambarkan pada Gambar 24.

Gambar 24 Mekanisme penguncian flexible shaft

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konstruksi Prototipe Roda Penggerak

Roda penggerak piringan penjatah terdiri dari rangka utama (1), pegas (2),

garpu roda (3) dan roda (4). Hasil perancangan roda penggerak piringan penjatah

dapat dilihat pada gambar 25.

Rangka utama dari roda penggerak ini terbuat dari baja silinder dengan

diameter 40 mm, serta plat baja dengan ketebalan 5 mm. Kemudian plat dilubangi

sebesar 12 mm untuk menempatkan poros pengunci. Rangka utama ini kemudian

dipasangkan pada tempat roda penggerak yang terdapat pada spakboard traktor

roda utama. Gambar dari rancangan rangka utama dapat dilihat pada Gambar 26.

Desain lengan ayun dapat dilihat pada Gambar 27. Lengan ayun dibuat dari

plat baja dengan ketebalan 5 mm yang disambungkan dengan las pada pipa baja

berdiameter 20 mm dengan diameter dalam 12 mm kemudian dipasangkan pada

rangka utama dan dikunci menggunakan baut as ukuran M14. Pada plat baja

dibuat lubang 10 mm untuk poros pengunci dudukan pegas

Gambar 25 Rancangan roda penggerak piringan penjatah

Page 39: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

27

Desain dari roda dapat dilihat pada Gambar 28. Untuk mempermudah

pembuatan, bagian poros dan velg roda digunakan roda ban sepeda yang banyak

dijual di pasaran kemudian disesuaikan ukuran velg dengan diameter roda yang

akan dirancang, sedangkan bagian luar roda dibuat dari plat baja dengan

ketebalan 3 mm yang dilingkarkan. Pelengkungan plat roda menggunakan mesin

roll. Roda dibuat dengan diameter 250 mm dan lebar 100 mm. Dibuat lima jenis

roda dengan sirip yang berbeda yaitu: roda karet bersirip karet, roda besi bersirip

karet, roda besi bersirip besi, roda karet tanpa sirip, roda besi tanpa sirip.

Roda baja tanpa sirip dirancang dengan cara melingkarkan plat besi 3 mm

menggunakan mesin rol. Roda karet tanpa sirip dirancang dengan menambahkan

lapisan karet yang di buat melingkar dan dimasukkan pada roda baja tanpa sirip.

Gambar roda baja tanpa sirip dan roda karet tanpa sirip dapat dilihat pada Gambar

29 dan 30.

Gambar 26 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) rangka utama

Gambar 27 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) lengan ayun

Gambar 28 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda

Page 40: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

28

Roda karet bersirip karet dirancang dengan menambahkan sirip karet pada

roda karet tanpa sirip. Sirip karet yang dipasang memiliki tebal 10 mm panjang

70 mm dan lebar 20 mm dan dipasangkan dengan kemiringan 450. Gambar roda

karet bersirip karet dapat dilihat pada Gambar 31.

Roda baja bersirip karet dirancang dengan menambahkan sirip karet pada

roda baja tanpa sirip dengan dimensi dan peletakan sirip sama dengan roda karet

bersirip karet. Gambar dari roda baja bersirip karet dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 29 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja tanpa sirip

Gambar 30 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda karet tanpa sirip

Gambar 31 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda karet bersirip karet

Page 41: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

29

Terakhir yaitu roda baja bersirip baja yaitu dengan memasangkan sirip baja

pada roda baja tanpa sirip dengan dimensi panjang sirip 50 mm, tebal 2 mm, dan

tinggi 10 mm yang dipasangkan dengan sudut 900. Gambar dari roda baja bersirip

baja dapat dilihat pada Gambar 33.

Bagian terakhir dari komponen roda penggerak yaitu dudukan pegas yang

dibuat dari pipa baja dengan diameter luar 20 mm, diameter dalam 12 mm dan

panjang 130 mm yang kemudian dilaskan dengan batang baja dengan diameter 10

mm, untuk mempermudah agar dudukan pegas ini bergerak bebas dibuat poros

dengan diameter 12 mm, serta masing-masing ujung poros dilubangi sebesar baut

M12. Desain dari dudukan pegas dapat dilihat pada Gambar 34.

Kinerja Prototipe Roda Penggerak

Pengukuran kinerja roda penggerak dilakukan pada tanah basah dengan

kadar air rata-rata 53.3 % dan tanah kering dengan kadar air rata-rata 31.05 %

Gambar 32 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja bersirip karet

Gambar 33 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) roda baja bersirip baja

Gambar 34 Rancangan (kiri) dan prototipe (kanan) dudukan pegas

Page 42: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

30

untuk data kadar air lengkap terlampir pada Lampiran 8 dan 9. Tingkat luncuran

roda penggerak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja alat

penanam. Kemacetan atau luncuran roda penggerak mengakibatkan jarak tanam

yang dihasilkan akan bertambah besar (Khaerudin 2009). Tabel 7 menunjukkan

data setelah dilakukan pengujian. Data lengkap pengukuran luncuran roda

terlampir pada Lampiran 4 dan 5.

Tabel 7 Luncuran pada masing-masing roda penggerak

Kadar

air (%)

luncuran (%)

Roda karet

bersirip

karet

Roda baja

bersirip

karet

Roda baja

bersirip

baja

Roda baja

tanpa sirip

Roda karet

tanpa sirip

31.05 21.33 24.44 29.39 34.91 35.75

53.30 22.32 26.57 26.99 29.11 29.81

Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 7 roda karet bersirip karet

mempunyai luncuran paling kecil yaitu 21.33% pada tanah kering (kadar air

31.05%) dan 22.32% pada tanah basah (kadar air 53.3%). Roda bersirip

mempunyai luncuran paling kecil dibandingkan dengan tanpa sirip dikarenakan

pada perhitungan torsi yang dihasilkan roda (Tabel 4) roda bersirip menghasilkan

torsi lebih besar dibandingkan dengan roda tanpa sirip.

Tanah yang melekat pada roda penggerak akan mempengaruhi kinerja roda

penggerak, khususnya pada roda yang bersirip semakin banyak tanah yang

melekat pada roda bersirip akan semakin besar pula luncuran yang dihasilkan. Hal

ini terbukti pada data hasil pengukuran. Foto dari tanah yang melekat pada roda

dapat dilihat pada Gambar 35. Pengukuran tanah yang lengket pada roda tersaji

pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah tanah lengket pada roda

Kadar

air (%)

Tanah yang lengket pada roda (gram)

Roda karet

bersirip

karet

Roda baja

bersirip

karet

Roda baja

bersirip

baja

Roda baja

tanpa sirip

Roda karet

tanpa sirip

31.05 12 4 28 3 2

53.30 2373 2798 2608 1274 987

Baik pada lahan basah maupun lahan kering tanah yang melekat pada roda

baja tanpa sirip lebih besar dibandingkan dengan tanah yang melekat pada roda

karet tanpa sirip. Hal ini dikarenakan nilai adhesi karet (3188.25 Pa) lebih kecil

dari nilai adhesi baja (3982.86 Pa). Untuk mengurangi tanah yang melekat pada

roda dapat digunakan bahan sirip yang memiliki nilai adhesi rendah serta

menggunakan sirip lentur.

Page 43: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

31

Selain tanah yang melekat pada roda penggerak, gaya tekan roda ke tanah

pun akan mempengaruhi kinerja pada roda penggerak. Semakin kecil gaya tekan

roda pada tanah maka semakin besar luncuran yang dihasilkan. Pengujian gaya

tekan pada tanah dilakukan dengan menggunakan dua pegas yang berbeda

(Gambar 36). Pegas A dengan perubahan 10 mm dapat menghasilkan gaya

sebesar 46.107 N sehingga nilai konstanta pegasnya 46107 Nm-1

, sedangkan

pegas B dengan perubahan panjang 10 mm dapat menghasilkan gaya sebesar

212.88 N dengan konstanta pegas 212877 Nm-1

. Pengukuran gaya yang dihasilkan

dari pegas tersebut adalah dengan cara menarik pegas sampai suatu jarak tertentu

dengan mengguunakan timbangan tarik digital. Kedua pegas tersebut diuji pada

lahan kering dengan menggunakan roda karet bersirip karet untuk mengetahui

luncuran yang terjadi pada masing-masing pegas, luncuran yang dihasilkan dari

pegas A adalah sebesar 36.59 %, sedangkan pegas B sebesar 21.33%. Hal ini

dikarenakan semakin besar dorongan gaya yang diberikan pegas pada roda, maka

roda akan lebih menekan pada tanah dan akan menaikkan nilai beban vertikal (W).

Berdasarkan persamaan 35, nilai beban vertikal sejajar dengan nilai gaya gesek

(Ff) antara roda dengan tanah. Jika nilai beban vertikal naik, maka nilai gaya

gesek akan meningkat dan torsi dari roda penggerak pun akan naik.

Gambar 35 Tanah yang melekat pada roda

Gambar 36 Pegas A (kiri), pegas B (kanan)

Page 44: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

32

)tan( WAcFf

RFT f (35)

Pengukuran rata-rata jarak tanam pada tanah kering masing-masing roda

dapat dilihat pada Gambar 37 serta pengukuran lengkap jarak tanam terlampir

pada Lampiran 3. Berdasarkan Gambar 37 jarak tanam yang sesuai dengan yang

direncanakan yaitu sebesar 20.1 cm dengan menggunakan roda besi tanpa sirip.

Bersamaan dengan naiknya gaya gesek antara roda dengan tanah, maka

luncuran roda pun akan semakin berkurang. Data luncuran hasil percobaan

terlampir pada Lampiran 3 dan 4. Untuk membuktikan pegas tersebut bekerja,

maka dilakukan pengukuran keamblasan tanah yang telah dilewati oleh roda

tersebut. Hasil pengukuran keamblasan tanah untuk dua kondisi tanah yang

berbeda dapat dilihat pada Tabel 10. Kerapatan isi tanah sebelum roda melintas

sebesar 0.91 g/cm3 lebih kecil dari pada kerapatan isi tanah setelah roda melintas

yaitu sebesar 0.94 g/cm3. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemadatan tanah

setelah lahan dilintasi oleh roda penggerak. Data kerapatan isi tanah telampir pada

Lampiran 8 dan 9.

Tabel 9 Keamblasan tanah

Kadar air (%) Keamblasan (cm)

31.05 4.2

53.30 4.5

Berdasarkan hasil pengujian kinerja roda penggerak roda karet bersirip karet

mempunyai data terbaik daripada roda tipe lainnya. Hasil pengujian roda karet

bersirip karet mempunyai luncuran sebesar 21.33% pada tanah kering dan 22.32%

pada tanah basah. Berat tanah lengket pada roda karet bersirip karet sebesar

12 g pada tanah kering dan 2373 g pada tanah basah. Pegas yang digunakan

adalah pegas dengan konstanta pegasnya sebesar 212877 Nm-1

karena pegas

tersebut mampu menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga akan menaikkan

torsi yang dihasilkan oleh roda.

Gambar 37 Rata-rata pengukuran jarak tanam

Page 45: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

33

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa roda mampu memutar kedua piringan

penjatah benih kedelai. Pegas dengan konstanta 212877 N/m mampu bekerja

dengan baik dan mengurangi luncuran pada roda. Roda karet bersirip karet

memiliki tingkat luncuran yang paling rendah (21.33% pada tanah kering, dan

22.32% pada tanah basah). Roda karet tanpa sirip memiliki keunggulan dimana

jumlah tanah yang lengket paling sedikit pada tanah basah.

Saran

Roda karet bersirip karet digunakan untuk memutar kedua piringan penjatah

pada mesin penanam kedelai. Pada hasil pengujian didapatkan berat tanah yang

lengket pada roda masih besar. Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan

bahan sirip dengan nilai adhesi rendah dan sirip lentur.

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto T dan Wudianto. 1999. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan

Sawah-Kering-Pasang Surut. Penebar Swadaya. Bogor

Agromaster. 2014. Pneumatic Precision Planter. [terhubung berkala]

http://www.astepar.com.tr [18 oktober 2014]

Budhu M. 2007. Soil Mechanics and Foundation. New Jersey: John Wiley, INC

Daywin FJ, Sitompul RG, Hidayat I. 1993. Mesin-mesin Budidaya Pertanian.

Academic Development of the Graduate Program, the Faculty of Agricultural

Engineering and Technology, Bogor Agricultural University. Bogor.

Durney Construction Machinary [DCM]. 2014. DURNEY Universal Speedometer

/Tachometer Inner Wire. [terhubung berkala] http://www.durney.net/.

Eriska A. 2012. Skripsi. Peningkatan Kinerja Unit Pemupuk Pada Mesin

Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi. Bogor: IPB Press.p-

Hardjowigeno.1995. Ilmu Tanah I. Granesia Pustaka, Jakarta

Hermawan W. 2011. Perbaikan desain mesin penanam dan pemupuk jagung

bertenaga traktor tangan. Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP). ISSN: 0216-

3365.

Hidayat OD. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Hal 73 - 86. Dalam

S.Somaatmadja et al (Eds.). Griffin, Georgia. 325-541 p.

Hillel D. 1980. Fundamentals of Soil Physics. Academic Press, New York, 413 pp.

Liljedahl JB, Turnquist PK, Smith DW, Hoki Makoto. 1989. Tractors and Their

Power Units. New York: Van Nostrand Reinhold

Mandang T, Isao Nishimura. 1991. Hubungan Tanah dan Alat Pertanian. JICA-

DGHE/IPB PROJECT/ADAET: JTA-9a (132). Proyek Peningkatan Perguruan

Tinggi. Institut Pertanian Bogor.

Oida A. 1992. Report on Terramechanics, FEM and FFT Analyzer. JICA-

DGHE/IPB PROJECT : JTA-9a(132). Academic Development of the Graduate

Program, IPB.

Page 46: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

34

Oisat.2001. Soil Tillage (www.oisat.org/control_methods).p.1-2 Pitoyo J, dan Sulistyosari N. 2006. Mesin Penanam Jagung dan Kedelai (Seeder)

untuk permukaan bergelombang. Prosiding Seminar Mekanisasi Pertanian. Balai

Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Bogor. P. 75-81.

Sembiring EN, Hermawan W, Suastawa IN, Radite PAS. 2000. Rancang Bangun

Mesin Penanam dan Pemupuk Kedelai. Laboratorium Teknik Mesin Budidaya

Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, IPB.

Sembiring EN, Suastawa I, Desrial. 1990. Sumber Tenaga Tarik di Bidang Pertanian.

JICA/DGHE/IPB PROJECT/ADAET : JTA-9a(132). Proyek Peningkatan

Perguruan Tinggi, IPB.

Srivastava AK, Goering CE, Rohrbach RP. 1996. Engineering Principles of

Agricultural Machines. Michigan: ASAE Sudianto D. 2000. Perancangan dan Pengukuran Kemampuan Traksi Roda baja

Bersirip Gerak dengan Mekanisme Sirip Berpegas dan Sirip Karet pada Tanah

Basah. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian, IPB, Bogor.

Sumarno dan Harnoto. 1983. Kedelai dan cara bercocok tanamnya. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Pangan. Buletin Teknik 6:53 hal.

Virawan G. 1989. Skripsi. Disain dan Uji Mesin Penanam dan Pemupuk Dengan

Tenaga Tarik Traktor Tangan. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Wesley LD. 1973. Some Basic Engineering Properties of Halloysite and

Allophane Clays in Java, Indonesia. Geotechnique Vol 23, No. 4, pp. 471- 494.

Yanmar Diesel Indonesia [YDI]. 2014. Spesifikasi - YZC Seri. [terhubung berkala]

http://id.yanmar.com/ [1 Juli 2014]

Page 47: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

35

Lampiran 1 Spesifikasi traktor roda-2 yang digunakan

Sumber: YDI 2014

Model YZC-L

Dimensi Panjang – mm 2414

Lebar – mm 800

Tinggi – mm 1130

Berat Berat, kg 352

Motor Penggerak Model TF 105 ML-di

Sistem pembakaran Injeksi langsung

Volume langkah (cc) 583

Daya keluaran , KW (PS)/rpm 10,5/2400

Bahan Bakar solar

Kapasitas Tangki Bahan Bakar, L 11

Metode penyalaan Manual (engkol)

Transmisi Tipe transmisi Roda gigi - rantai

Transmisi mundur Roda gigi - rantai

Transmisi utama Roda gigi - rantai

Jumlah gigi F3/R1

Jalur penggerak Roda depan 5-12

Kopeling Cakram majemuk kering

Rem bantalan rem

Kemudi Kopling belok

PTO Gigi PTO F2

Kopeling Cakram majemuk kering

Penggandengan Stay hitch

Traktor yang sesuai Traktor rotary

Metode penyambungan Traktor rotary

Metode pembajakan Stay hitch

Lebar pembajakan, mm Rotary

Kedalaman bajak 660

25

Page 48: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

36

Lampiran 2 Karakteristik flexible shaft

Diameter

(mm)

Toleransi

(mm)

Jumlah

lapisan

Momen (N.m) (pada

sampel dengan panjang

500 mm)

Berat

(kg/

100m)

2.0 +0.02

-0.02

3/5 0.8 1.8

2.5 3/5 1.0 2.8

3.2 3/5 1.3 4.6

3.8 3/5 1.5 6.5

5.0 +0.00

-0.05

3/4/5 1.8 11.3

6.0 3/4/5 2.4 16.2

6.5 4/5/7 2.9 18.7

8.0 5/7 7.5 28.8

10 4/5/6 22.5 45.5

12 5/7 39.0 66.5

13 5/7 50.5 77.5

16 5/7 115.0 114.0

18 5/7 160.0 145.0

Sumber : DCM 2014

Lampiran 3 Hasil Pengkuran Jarak Tanam Lima Jenis Roda Penggerak

Pengulangan

Jarak Tanam (cm)

Roda karet

bersirip karet

Roda besi

bersirip karet

Roda besi

bersirip besi

Roda besi

tanpa sirip

Roda karet

tanpa sirip

1 19 21 23 23 24

2 20 19 21 22 22

3 22 22 24 25 23

4 20 19 20 21 24

5 22 21 22 21 23

6 19 23 20 22 25

7 20 23 21 24 21

8 21 18 23 19 21

9 21 23 21 22 23

10 20 23 23 18 28

Rata-rata (x) 20.4 21.2 21.8 21.7 23.4

Page 49: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

37

Lampiran 4 Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Basah (Pegas

B)

Jenis Roda Ulangan Jarak 3

putaran (cm)

rata-rata

(cm)

Keliling aktual 3

putaran roda (cm)

Luncuran

(%)

Roda karet

tanpa sirip

1 311

306.00 235.71 29.82 2 300

3 307

Roda baja

tanpa sirip

1 308

304.33 235.71 29.11 2 307

3 298

Roda baja

bersirip

karet

1 281

298.33 235.71 26.57 2 308

3 306

Roda baja

bersirip

baja

1 303

299.33 235.71 26.99 2 290

3 305

Roda karet

bersirip

karet

1 275

278.33 235.71 22.32 2 280

3 280

Lampiran 5 Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Kering (Pegas

B)

Jenis Roda Ulangan

Jarak tiga

putaran

(cm)

Rata-rata

(cm)

Keliling aktual

tiga putaran roda

(cm)

Luncuran

(%)

Roda karet

tanpa sirip

1 310

320.00 235.71 35.76 2 325

3 325

Roda baja

tanpa sirip

1 300

318.00 235.71 34.91 2 364

3 290

Roda baja

bersirip karet

1 296

293.33 235.71 24.44 2 314

3 270

Roda baja

bersirip baja

1 298

305.00 235.71 29.39 2 310

3 307

Roda karet

bersirip karet

1 290

286.00 235.71 21.33 2 270

3 298

Page 50: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

38

Lampiran 6 Data Pengujian Luncuran Roda Penggerak pada Lahan Basah (Pegas

A)

Jenis Roda Ulangan Jarak tiga

putaran (cm)

rata-rata

(cm)

Keliling aktual

tiga putaran roda

(cm)

Luncuran

(%)

Roda karet

bersirip

karet

1 375

323.33 236.71 36.59 2 315

3 280

Lampiran 7 Jumlah Tanah Melekat pada Roda

Jenis Lahan Jenis Roda Berat Tanah (gram)

Basah

Karet tanpa sirip 987

Baja tanpa sirip 1274

Baja bersirip karet 2798

Baja bersirip baja 2608

Karet bersirip karet 2373

Kering

Karet tanpa sirip 2

Baja tanpa sirip 3

Baja bersirip karet 4

Baja bersirip baja 28

Karet bersirip karet 12

Page 51: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

39

Lampiran 8 Hasil Pengukuran Kondisi Tanah pada Tanah Kering

1. Roda Karet Bersirip Karet

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 199.71 94.52 105.19 83.38 26.16 0.85

B 98.21 206.85 92.79 114.06 88.91 28.29 0.91

2 A 98.21 205.75 98.85 106.90 83.55 27.95 0.85

B 98.21 204.40 93.53 110.87 89.67 23.64 0.91

3 A 98.21 213.85 99.48 114.37 92.02 24.29 0.94

B 98.21 214.85 93.80 121.05 96.50 25.44 0.98

2. Roda Besi Bersirip Karet

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 178 86 92 70 31.43 0.71

B 98.21 198 93 105 71 47.89 0.72

2 A 98.21 195 94 101 77 31.17 0.78

B 98.21 196 95 101 76 32.89 0.77

3 A 98.21 177 85 92 70 31.43 0.71

B 98.21 188 87 101 75 34.67 0.76

3. Roda Besi Bersirip Besi

Page 52: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

40

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 190 94 96 74 29.73 0.75

B 98.21 168 66 102 77 32.47 0.78

2 A 98.21 205 93 112 87 28.74 0.89

B 98.21 176 76 100 74 35.14 0.75

3 A 98.21 186 89 97 75 29.33 0.76

B 98.21 172 67 105 78 34.62 0.79

4. Roda Besi Tanpa Sirip

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 194 88 106 80 32.50 0.81

B 98.21 182 94 88 68 29.41 0.69

2 A 98.21 195 94 101 78 29.49 0.79

B 98.21 188 94 94 71 32.39 0.72

3 A 98.21 186 93 93 71 30.99 0.72

B 98.21 194 95 99 77 28.57 0.78

Page 53: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

41

5. Roda Karet Tanpa Sirip

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 189 85 104 78 33.33 0.79

B 98.21 202 95 107 82 30.49 0.83

2 A 98.21 188 93 95 72 31.94 0.73

B 98.21 204 99 105 82 28.05 0.83

3 A 98.21 165 71 94 71 32.39 0.72

B 98.21 202 94 108 79 36.71 0.80

Lampiran 9 Pengukuran Kondisi Tanah pada Tanah Basah

1. Roda Karet Bersirip Karet

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 230.81 93.15 137.66 87.72 56.93 0.89

B 98.21 238.40 98.44 139.96 89.40 56.55 0.91

2 A 98.21 227.61 94.39 133.22 84.66 57.36 0.86

B 98.21 235.82 93.53 142.29 91.61 55.32 0.93

3 A 98.21 240.04 96.50 143.54 95.96 49.58 0.98

B 98.21 244.92 94.95 149.97 97.27 54.18 0.99

Page 54: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

42

2. Roda Besi Bersirip Karet

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 241.17 94.56 146.61 96.49 51.94 0.98

B 98.21 239.59 92.52 147.07 96.73 52.04 0.98

2 A 98.21 243.21 94.75 148.46 96.32 54.13 0.98

B 98.21 240.82 93.56 147.26 98.49 49.52 1.00

3 A 98.21 224.72 94.62 130.10 88.46 47.07 0.90

B 98.21 227.11 94.38 132.73 89.84 47.74 0.91

3. Roda Besi Bersirip Besi

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 235.69 94.42 141.27 88.72 59.23 0.90

B 98.21 238.98 94.82 144.16 90.83 58.71 0.92

2 A 98.21 241.74 93.28 148.46 95.67 55.18 0.97

B 98.21 239.53 86.06 153.47 96.69 58.72 0.98

3 A 98.21 238.40 94.50 143.90 97.12 48.17 0.99

B 98.21 242.34 93.68 148.66 98.22 51.35 1.00

Page 55: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

43

4. Roda Besi Tanpa Sirip

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 233.93 94.14 139.79 92.05 51.86 0.94

B 98.21 235.42 93.70 141.72 93.01 52.37 0.95

2 A 98.21 238.58 94.64 143.94 89.18 61.40 0.91

B 98.21 239.34 93.54 145.80 90.87 60.45 0.93

3 A 98.21 232.67 99.17 133.50 94.72 40.94 0.96

B 98.21 235.20 93.34 141.86 95.60 48.39 0.97

5. Roda Karet Tanpa Sirip

Sampel No.

Ring

Vol. Ring

(cm3)

Ring + Tanah

Basah (g)

Ring

Kosong (g)

Massa Tanah

Basah (g)

Massa Tanah

Kering (g)

Kadar

Air (%)

Kerapatan Isi

Tanah (g cm-3

)

1 A 98.21 228.13 94.37 133.76 86.30 54.99 0.88

B 98.21 235.76 97.15 138.61 89.44 54.98 0.91

2 A 98.21 233.35 94.14 139.21 88.12 57.98 0.90

B 98.21 235.95 99.90 136.05 92.68 46.80 0.94

3 A 98.21 231.98 94.62 137.36 90.30 52.12 0.92

B 98.21 234.87 94.74 140.13 91.57 53.03 0.93

Page 56: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

44

Lampiran 10 Gambar Kerja Roda Penggerak

Page 57: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

45

Page 58: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

46

Page 59: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

47

Page 60: DESAIN DAN KINERJA RODA PENGGERAK METERING … · RODA PENGGERAK METERING DEVICE ... diperlukan perancangan dan penentuan jenis roda penggerak ... telah dirancang roda penggerak yang

48

48 RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara,

Nita Ekana’ul, dan Adhika Rozi Ahmad, dari ayah

Sukarminto Adi Winarno dan ibu Sulastri. Penulis

menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri

Bogorejo, dan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Tuban, serta Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Tuban. Penulis kemudian melanjutkan kuliah di

Institut Pertanian Bogor melalui jalur masuk UTM, dengan

memilih Departemen Teknik Mesin dan Biosistem sebagai

program studi tujuan. Penulis berkontribusi aktif dalam kepanitian Sapa Himateta

pada tahun 2012, dan Agriculture Mechanical Fair (AMF) pada tahun 2012.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten praktikum Gambar

Teknik pada tahun ajaran 2013/2014. Penulis aktif sebagai ketua club mesin dan

energi dibawah naungan Himateta serta anggota Engineering Desain Club (EDC).

Penulis juga pernah melaksanakan Praktik Lapangan selama 40 hari kerja di PT

Citra Borneo Indah (CBI), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.