Upload
akbalnurkarim
View
5
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
Desain penelitian merupakan rancangan
penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga
dapat menuntun peneliti untuk dapat
memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitian.
Desain penelitian mencakup berbagai hal yang
dilakukan peneliti mulai dari identifikasi
masalah, rumusan hipotesis, operasionalisasi
hipotesis, cara pengumpulan data, sampai
akhirnya pada analisis data.
Desain yang direncanakan dengan baik sangat
membantu peneliti untuk mengandalkan
observasi dan intervensi, serta melakukan
inferensi atau generalisasi hasil penelitian ke
populasi yang lebih luas.
KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN
1. Penelitian Deskriptif
Ex: survei morbiditas dan mortalitas,
gambaran klinis dan laboratorium sindrom atau
penyakit tertentu, laporan retrospektif hasil
pengobatan (pelayanan pasien) yang dilakukan
tanpa kontrol.
2. Penelitian Analitik
Ex: beda kadar kolesterol dokter anak dan
dokter bedah, peran pelbagai faktor resiko dalam
terjadinya penyakit tertentu, penggunaan obat
nyamuk semprot dengan BKB (Batuk Kronik
Berulang) pada balita
Penelitian Analitik
1. Cross Sectional (potong lintang)
2. Case Control (kasus kontrol)
3. Cohort (kohort)
1.Cross Sectional
Rancangan cross sectional: rancangan penelitian
dengan melakukan pengukuran/pengamatan pada
saat bersamaan, atau melakukan pemeriksaan
status paparan dan status penyakit pada titik
yang sama.
Ex 1.
Hubungan kualitas menyusui terhadap kelancaran pengeluaran air susu ibu. Pengukuran/pengamatan: kualitas menyusui meliputi cara, frekuensi, waktu diukur bersamaan dengan variabel kelancaran pengeluaran ASI
Subyek penelitian:
VI:
VD:
Ibu menyusui
Kualitas menyusui
Kelancaran pengeluaran ASI
Pengamatan atau pengukuran pada VI dan VD dilakukan secara bersamaan atau satu waktu
MULAI
Prevalensi
Case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu dan kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor resiko).
Penelitian ini membandingkan kelompok kasus dengan kelompok kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Penelitian ini berupaya untuk melihat faktor penyebab dimasa lalu terhadap kejadian sekarang
2. Case-control
Ex 1. Seorang peneliti ingin mempelajari pengaruh status gizi ibu hamil pada trimester I dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR), menggunakan desain case-control. VD : Subyek penelitian:
Identifikasikan penyebab kasus yang akan diteliti:
Bayi berat badan lahir normal (kontrol)
Bayi berat badan lahir rendah (kasus)
Kejadian BBLR
Identifikasikan status gizi ibu hamil pada trimester I pada masing-masing kelompok
Lakukan analisis dari kedua kelompok
Retrospektif Faktor resiko/ penyebab
MULAI
Studi case-control bersifat retrospektif, menentukan status penyakit dulu, lalu mengusut riwayat paparan ke belakang (anti-logis
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok terpapar dengan tidak terpapar, kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidaknya fenomena.
Sekelompok subyek diikuti prospektif. Secara alamiah mereka terbagi menjadi: (1) kelompok dengan faktor resiko dan (2) kelompok tanpa faktor resiko; diikuti sampai waktu tertentu.
3. Cohort (Kohort)
Ex 1.
Seorang peneliti ingin mempelajari pengaruh status gizi ibu hamil pada trimester I dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR), menggunakan desain kohort.
VD :
Subyek penelitian:
-
Ibu hamil dengan gizi kurang (terpapar)
Ibu hamil dengan gizi baik (tidak terpapar)
Kejadian BBLR
Lakukan pengamatan hingga kelahiran bayi, lalu ukur BB bayi pada kedua kelompok
Lakukan analisis dari kedua kelompok
Subjek penelitian
Prospektif
MULAI
Studi kohort bersifat analitik, yakni mempelajari VI (faktor resiko) dgn VD (efek/penyakit) dengan rasio insidens atau yg lebih dikenal risiko relatif (rasio risk). RR= membandingkan insidens efek pada kelompok dengan risiko dengan insidens pada kelompok tanpa risiko.