16
69 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang terdiri atas beberapa komponen yang menyatu satu sama lain untuk memperoleh data dan/atau fakta dalam rangka menjawab pertanyaan atau masalah didalam penelitian (Lapau, 2012). Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenis quasi-experimental. Desain penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2. Kelompok perlakuan 1 dilakukan selama dua siklus dan dalam tiap-tiap siklus dilakukan tindakan yang berupa, perencanaan, pelaksanaan, pembelajaran dan evaluasi/refleksi, sedangkan kelompok perlakuan 2 diberikan penyuluhan sebanyak 6x di dalam seminggu. Bentuk rancangan penelitian eksperimen semu Quasi- experimental dengan pendekatan post-test sebagai berikut : Tabel 4. 1 Tabel Rancangan Penelitian eksperimen Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes Kelompok A (K-A) Kelompok B (K-B) - - P1 P2 O-A O-B Keterangan Tabel : K-A : Subjek perlakuan dengan pemberian intervensi yang telah ditetapkan yaitu metode bercerita. K-B : Subjek kontrol sebagai kelompok pembanding dengan diberikan tindakan seperti penyuluhan. O-A : Pemberian kuesioner sesudah perlakuan O-B : Pemberian Kuesioner sesudah perlakuan P1 : Perlakuan edukasi metode bercerita

METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

69

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang terdiri atas beberapa

komponen yang menyatu satu sama lain untuk memperoleh data dan/atau fakta

dalam rangka menjawab pertanyaan atau masalah didalam penelitian (Lapau, 2012).

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

eksperimental jenis quasi-experimental. Desain penelitian ini mengungkapkan hubungan

sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan

2. Kelompok perlakuan 1 dilakukan selama dua siklus dan dalam tiap-tiap siklus

dilakukan tindakan yang berupa, perencanaan, pelaksanaan, pembelajaran dan

evaluasi/refleksi, sedangkan kelompok perlakuan 2 diberikan penyuluhan sebanyak

6x di dalam seminggu. Bentuk rancangan penelitian eksperimen semu Quasi-

experimental dengan pendekatan post-test sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Tabel Rancangan Penelitian eksperimen

Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes Kelompok A (K-A) Kelompok B (K-B)

- -

P1 P2

O-A O-B

Keterangan Tabel :

K-A : Subjek perlakuan dengan pemberian intervensi yang telah ditetapkan yaitu

metode bercerita.

K-B : Subjek kontrol sebagai kelompok pembanding dengan diberikan tindakan

seperti penyuluhan.

O-A : Pemberian kuesioner sesudah perlakuan

O-B : Pemberian Kuesioner sesudah perlakuan

P1 : Perlakuan edukasi metode bercerita

Page 2: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

70

P2 : Perlakuan edukasi penyuluhan

4.2 Kerangka Penelitian

Gambar 4. 1 Kerangka Penelitian

Edukasi metode bercerita lebih efektiv

dibandingkan dengan penyuluhan terhadap

perilaku PHBS penggunaan jamban pada usia

anak sekolah sekolah dasar di Kecamatan

Camplong Kabupaten Sampang

Populasi : Siswa Sekolah Dasar Negeri Dharma Camplong 1 dan 5

Sampling : Purposive sampling

Sampel : Siswa SDN Dharma Camplong 1 dan 5 kelas 4 dan 5

Anak diberikan intervensi berupa edukasi

melalui penyuluhan sebanyak 6 kali

Post-test : memberikan kuisioner untuk

mengetahui perilaku PHBS pada penggunaan

jamban sesudah dilakukan intervensi edukasi

melalui metode cerita

Analisis data : Uji Mann Whitney U-test

Pengolahan data : editing, koding, skoring, entry data, tabulasi

Kesimpulan

Edukasi penyuluhan lebih efektiv

dibandingkan dengan metode bercerita

terhadap perilaku PHBS penggunaan jamban

pada usia anak sekolah sekolah dasar di

Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang

Kelompok kontrol Kelompok intervensi

Anak diberikan intervensi berupa edukasi

melalui metode bercerita sebanyak 2 siklus

Post-test : memberikan kuisioner untuk

mengetahui perilaku PHBS pada penggunaan

jamban sesudah dilakukan intervensi edukasi

melalui penyuluhan

Page 3: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

71

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah subyek (misalnya manusia) didalam sebuah penelitian yang

akan diteliti dengan memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan (Nursalam, 2011).

Populasi terbagi menjadi dua bagian yakni populasi target dan populasi terjangkau.

Populasi target yaitu populasi yang telah memenuhi kriteria sampling dan menjadi

sasaran didalam akhir penelitian, sedangkan populasi terjangkau adalah populasi yang

telah memenuhi kriteria penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti (Nursalam,

2011).

4.3.2 Teknik Sampling

Sampling adalah proses dalam pemilihan porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang akan diteliti. Teknik sampling adalah cara yang dilakukan

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai dengan

keseluruhan subjek peneliti (Sastroasmoro & Ismail,1995 : Nursalam, 2008 dalam

Nursalam 2016). Teknik dalam pengambilan sampling dibagi menjadi dua, yakni :

probability sampling dan non probability sampling (Nursalam, 2016). Teknik pengambilan

sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan

purposive sampling. Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,2016).

4.3.3 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang dipergunakan sebagai subyek dalam

penelitian melalui sampling, sedangkan sampling adalah proses dalam penyeleksian

Page 4: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

72

porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2016). Sampel

dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang hasilnya

akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang akan diberikan

edukasi melalui metode cerita sebanyak 2 siklus dalam 2 pertemuan, sedangkan

kelompok kontrol diberikan edukasi melalui penyuluhan biasa sebanyak 6 kali dalam

1 minggu.

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteri inklusi

Kriteris inklusi adalah karakteristik umum pada subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan yang akan diteliti. Kriteri inklusi didalam

penelitian ini adalah :

a Siswa aktif SDN Dharma Camplong 1 dan 5

b Siswa kelas 4 dan 5 SDN Dharma Camplong 1 dan 5

c Bersedia menjadi responden yang di setuji oleh wali responden

d Siswa yang berperilaku buruk terhadap penggunaan jamban pada hasil

screening

2. Kriteri eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak memenuhi sampel didalam

penelitian dikarenakan berbagai sebab, yaitu :

a Siswa yang tidak aktif di SDN Dharma Camplong 1 dan 5

b Tidak bersedia menjadi responden

c Siswa yang berperilaku baik terhadap penggunaan jamban

Page 5: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

73

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik atau perilaku yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Soeparto, Putra, & Haryanto, 2000

dalam Nursalam 2016). Variabel juga merupakan konsep yang digunakan untuk

pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju didalam

penelitian dapat bersifat konkret dan secara langsung bisa diukur. Jenis vaaribael

diklasifikasikan menjadi bermacam-macan tipe untuk menjelaskan penggunaannya

dalam penelitian yaitu : variabel Independen dan Variabel Dependen.

4.4.1 Variabel Independen

Variabel Independen atau variable bebas adalah variable yang mempengaruhi

atau nilainya menentukan variabel yang lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi,

diamati, dan diukur untuk diketahui hubungan atau pengaruhnya terhadap variabel

lain. Dalam Ilmu Keperawatan biasanya variable bebas adalah stimulus atau

intervensi keperawatan yang akan diberikan kepada klien untuk mempengaruhi

tingkah laku kalien (Nursalam, 2016). Variabel Independen dalam penelitian ini

adalah pemberian edukasi melalui metode cerita dan penyuluhan.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variable terikat merupakan variabel yang nilainya

dipengaruhi dan ditentukan oleh variable lain.Variabel respons akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi variable-variabel lain. Varibel terikat adalah faktor yang diamati

dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variable

bebas (Nursalam,2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Perilaku

Hidup bersih dan Sehat.

Page 6: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

74

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau yang berkaitan tentang apa yang diukur oleh variabel yang

bersangkutan.

Tabel 4. 2 Definisi Operasional Pemberian edukasi melalui Metode cerita dan Penyuluhan

Variabel Definisi Operasional

Indikator Alat Ukur Skala Data

Skoring

Variable Independent

Metode cerita dan penyuluhan PHBS

1. Metode cerita adalah sebuah metode yang di pakai untuk menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran secara lisan dengan menggunakan media dalam bentuk cerita anak didiknya. 2. Penyuluhan merupakan Suatu proses yang dapat membantu individu melalui proses belajar dan penyesuaian diri, agar responden dapat berperan dalam kelompoknya.

1. Tata cara PHBS pada penggunaan jamban

2. Syarat-syarat pada PHBS penggunaan jamban

3. Tata cara mencuci tangan dengan menggunakan teknik 7 langkah

- - -

Variable Dependent Perilaku Hidup Bersih dan Sehat penggunaan Jamban pada anak Sekolah Dasar

Adalah perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran pada anak Sekolah dasar Negeri di wilayah dekat panatai camplong sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan anak mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan jamban.

1. Pengetahuan - Pengertian

Jamban (WC) - Mengetahui

penyakit akibat tidak menerapkan PHBS penggunaan jamban

- Macam-macam penyakit akibat tidak menerapkan PHBS penggunan jamban

- Manfaat penggunaan

Kuesioner Ordinal

Baik ≥ 75% Cukup 56-74 % Kurang < 55%

Tidak ada efektifitas edukasi pada anak usia sekolah

dasar terhadap PHBS jamban di kecamatan

Sampang

Page 7: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

75

jamban - Syarat-syarat

mengunakan jamban yang benar

2. Sikap - Pendapat

tentang buang air besar di jamban

- Pendapat tentang pilihan memakai jamban (tempat tertutup), atau pantai, kebun dan halaman (tempat terbuka)

- Pendapat tentang partisipasi keluarga dalam menggunakan jamban

3. Konatif - Menerapkan

buang air besar di jamban

- Menerapkan cara menggunakan jamban yang benar

- Menerapkan cebok setelah buang air besar

- Menerapkan mencuci tangan setelah buang air besar dengan 7 langkah , menggunakan air mengalir dan memakai sabun.

Page 8: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

76

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Dharma Camplong 1 dan 5 yang akan

dilaksanakan Agustus 2018.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan

data pada waktu penelitian (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian yang

digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner. Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti berdasarkan teori yang telah dijelaskan

sebelumnya. Jenis kuesioner yang dipakai oleh peneliti yaitu kuesioner tertutup dan

terbuka yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti, sehingga responden hanya

memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Pada

kuesioner penelitian ini skala sikap yang di pakai menggunakan skala Likert. . Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Ada dua bentuk skala Likert yaitu positif

dan negatif, jika positif diberikan skor dari SS=4, S=3, TS=2 dan STS=1, tetapi jika

sebaliknya negatif diberikan skor dari SS=1, S=2, TS=3, STS =4 (Sugiyono, 2015)

Tabel 4. 3 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Tentang PHBS Penggunaan Jamban pada anak usia Sekolah

Dasar

No. Aspek Jumlah soal Item

1. Pengetahuan 5 1,2,3,4,5

2. Sikap 4 6,7,8,9

3. Perilaku 7 10,11,12,13,14,15,16

Page 9: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

77

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur yang berbentuk test dan digunakan untuk

pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrument dalam

pengumpulan data (Nursalam, 2017). Instrumen harus dapat mengukur apa yang

seharusnya dapat diukur. Kuesioner penelitian akan melalui tahapuji validitas yang

akan dilakukan kepada anak sekolah dasar yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan

peneliti. Uji validitas menggunakan rumus person product moment dengan bantuan

computer melalui software SPSS versi 21 for windows (Susila & Suyanto).

Uji validitas penelitian ini dlakukan sebanyak 2 kali. Uji validitas tahap

pertama, peneliti menyebar kuesioner berjumlah 17 item pernyataan kepada 10 orang

responden dengan karakteristik yang sama dengan sampel yaitu anak sekolah dasar di

SDN Sumbersari 2 Malang kelas 4. Hasil dari Uji validitas tahap pertama yaitu 4

pernyataan dinyatakan valid dengan memiliki nila signifikansi 0,05 yaitu pada butir

soal nomer 1, 11, 12 ,16.

Uji validitas tahap kedua, peneliti menyebar 10 kuesioner yang di lakukan

pada 10 orang responden dengan karakteristik yang sama pada tahap yang pertama di

sekolah yang sama dan pada kelas yang beberbeda yakni kelas 5. Hasil uji validitas

tahap kedua 17 item pernyataan di nyatakan valid dengan nilai signifikansi <0,05,

sehingga kuesioner dikatakan valid.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah kesamaan dari hasil pengukuran atau pengamatan yang

digunakan untuk mengukur dan mengamati berkali-kali menghasilkan data yang

sama dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2017). Alat dan cara pengukuran atau

Page 10: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

78

pengamatan sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu yang

bersamaan. Statistik reliabilitas dihitung dengan bantuan SPSS versi 21 for windows.

Jika nilai Crobanch Alpha >0,6 maka reliable. Tetapi jika Crobanch Alpha <0,6 maka

tidak reliable. Pada penelitian ini telah dilakukan uji reliabilitas kuesioner yang

dilakukan kepada Anak Sekolah Dasar di SDN Sumbersari 2 Malang, sebanyak 10

orang dengan hasil r alpha (0,939), sehingga instrument ini dinyatakan reliabel.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan data karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian

dan teknik isntrumen yang digunakan (Nursalam, 2017). Selama proses pengumpulan

data, peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, melatih tenaga pengumpulan

data (jika diperlukan), memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesua dengan

rancangan dan rencana yang telah ditetapkan (Nursalam, 2017). Teknik pengumpulan

data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.9.1 Persiapan

1. Peneliti mempersiapkan surat studi pendahuluan dan penelitian dengan

mengajukan permohonan kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang ditujukan diserahkan kepada pihak

Sekolah SDN Dharma camplong 1 dan 5.

2. Peneliti mempersiapkan surat izin penelitian kepada pihak Sekolah dan

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada kepala Sekolah dan

Page 11: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

79

melakukan pendekatan kepada wali murid di SDN Dharma camplong 1 dan

5.

3. Peneliti mempersiapkan alat dan bahan instrument yang akan dibutuhkan.

4.9.1 Pelaksanaan

1. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu, yaitu kelompok metode bercerita 2

siklus dan kelompok penyuluhan 6 kali.

2. Peneliti memberikan penjelasan kepada kepala sekolah tentang tujuan dan

prosedur, alur dan waktu penelitian.

3. Peneliti memberikan informed consent dan menanyakan kesediannya orang

tua/ wali dari anak bahwa anak akan dijadikan responden pada penelitin ini.

4. Peneliti melalukan screening dengan menggunakan pertanyaan yang harus di isi

pada data umum responden serta surat kesediaan pada wali untuk

menentukan jumlah responden yang nantinya akan diteliti.

5. Setelah dilakukan screening, peneliti mengelompokkan responden yang sesuai

kriteria inklusi dan ekslusi pada penelitian ini.

6. Hasil screening di dapatkan pada kelompok intervensi di dapatkan sebanyak 33

responden yang terdiri dari kelas 4 dan 5 SDN Dharma 1. Sedangkan pada

kelompok kontrol di dapatkan sebanyak 34 responden yang juga terdiri dar

kelas 4 dan 5 SDN Dharma 5 Kecamatan Camplong.

7. Responden yang telah di creening akan diberikan intervensi berupa edukasi

melalui metode bercerita (Kelompok intervensi) selama 2 siklus dalam 2

pertemuan dan edukasi melalui penyuluhan (kelompok control) selama 6 kali

pertemuan sebagai bentuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada

penggunaan jamban.

Page 12: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

80

8. Hari pertama di mulai dengan memberikan penyuluhan sesuai materi SOP

pada kelompok kontrol kelas 4 dan 5 Dharma 5, sebelumnya meminta izin

wali kelas untuk masuk melakukan penyuluhan.

9. Sampai pada hari terakhir pemberian penyuluhan dan praktek pada kelompok

kontrol sebanyak 4 orang tidak masuk sekolah selama 3 hari berturut-turut,

maka 4 responden ini di keluarkan dari penelitian oleh peneliti. Kemudian

pada hari ini terakhir di berikan kuesioner sebagai alat ukur pemberian

edukasi melalui penyuluhan.

10. Tahap selanjutnya peneliti melakukan edukasi melalui metode bercerita yakni

pada kelompok intervensi kelas 4 dan 5 Dharma 1. Tahap awal di absen oleh

peneliti, dan 5 orang pada penelitian hari pertama tidak masuk sekolah.

11. Setelah mengabsen peneliti memulai bercerita dengan menggunakan alat yang

telah tersedia.

12. Hari kedua pada siklus kedua di kelompok intervensi peneliti mengabsen

kembali responden, dan 5 anak pada hari pertama tidak masuk sekolah

kembali tidak masuk sekolah. Maka peneliti mengeluarkan 5 responden ini

pada penelitian.

13. Setelah selesai melakukan edukas melalui metode bercerita dan evaluasi,

peneliti mengakhiri serta membagikan kuesioner sebagai alat ukut pada

penelitian ini.

14. Setelah selesai melakukan peneltian pada responden selama 2 minggu maka,

peneliti berpamitan dan mengucapkan terimakash pada guru dan kepala

sekolah yang selama ini membantu, mengizinkan dan memberikan kebebasan

peneliti dalam memasuki jam sekolah.

Page 13: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

81

4.10 Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Editing merupakan upaya pemeriksaan kembali kebenaran data yang

didapatkan atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan ketika tahap pengumpulan

data atau sesudah data terkumpul (Hidayat, 2014). Tahap editing bertujuan untuk

melaksanakan pengecekan kuesioner tentang kelengkapan, kejelasan, dan

konsistennya jawaban. Pada penelitian ini , tahap editing akan dilakukan setiap

selesai pengisian kuesioner. Pengecekan berulang akan dilaksanakan bila ada data

yang tidak lengkap dalam pengisian kuesioner.

2. Coding

Coding adalah kegiatan untuk merubah data berbentuk huruf manjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Coding bertujuan untuk mempermudah pada saat

analisa dan untuk mempercepat ketika melakukan entry data. Pada tahap ini

pemberian kode berperan sangat penting, terlebih jika pengolan dan analisis data

menggunakan computer (Hidayat,2014).

3. Entry data

Entri data merupakan kegiatan memasukkan data yang sudah dikumpulkan

kedalam kolom-kolom atau lembar kode yang sesuai dengan jawaban dari setiap

pertanyaan ( Notoatmodjo, 2012). Pada tahap Entry dilakukan setelah semua

jawaban kuesioner telah terisi penuh dan benar,serta telah dilakukan coding.

Langkah selanjutnya data di-entry ke dalam perangkat computer dan berikutnya

data diproses untuk dianalisis.

4. Tabulating

Tabulating yakni membuat table-tabel data yang sesuai dengan tujuan dari

penelitian seperti yang diinginkan oleh peneliti ( Notoatmodjo, 2012).

Page 14: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

82

4.11 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang penting untuk mencapai tujuan dari

penelitian dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang berdasarkan data

yang diperlukan (Nursalam, 2017).

4.11.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2012). Karatkteristik didalam

penelitian ini adalah kelas, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir orang tua,

informasi penggunaan jamban, sumber informasi penggunaan jamban, ketersediaan

jamban, tempat buang air besar pada anak sekolah siswa kelas 4 dan 5 SDN Dharma

Camplong 1 dan 5.

4.11.2 Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang menunjukkan antara satu variable

independen dengan satu variable dependen (Lapau, 2012). Analisis bivariate

digunakan untuk mengetahui perbedaan efektivitas edukasi antara metode bercerita

dan penyuluhan. Pada penelitian ini analisis bivariate yang digunakan untuk

menganalisa kedua kelompok, yaitu kelompok perlakuan 1 (kelompok dengan

edukasi melalui metode bercerita selama 2 siklus dalam 2 pertemuan) dengan

kelompok perlakuan 2 ( kelompok dengan edukasi melalui penyuluhan selama 6 kali

dalam 1 minggu). Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah

data dan menganalisa data dengan menggunakan Uji Mann Whitney U-test untuk

mengetahui perbedaan efektivitas edukasi melalui metode bercerita dan edukasi

melalui penyuluhan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi selama 6x dalam 1

minggu. Dimana uji Mann Whitney merupakan tes non parametric untuk menguji

Page 15: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

83

perbedaan yang signifikan antara dua variabel independen dengan variable dependen yang

termasuk pada skala ordinal (Sekaran, 2003) Interpretasi hasil uji Mann Whitney

adalah jika nilai p ≤ α (0,05), maka H1 diterima yang berarti terdapat terdapat

perbedaan efektivitas edukasi melalui metode bercerita dan penyuluhan sesudah

perlakuan. Ho di tolak jika p ≥ α 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan efektivitas

edukasi melalui metode bercerita dan penyuluhan sesudah perlakuan.

4.12 Etika Penelitian

Permasalahan dalam etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia

menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian di Ilmu Keperawatan,

hamper 90% subjek yang digunakan adalah manusia, oleh karena itu peneliti harus

memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2017). Secara umum prinsip

etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat,

prinsip mengharga hak-hak subjek dan prinsip keadilan (Nursalam, 2017).

4.12.1 Autonomity

Autonomity (hak untuk menjad responden) adalah mebagikan lembar

pengantar kuesioner kepada subjek penelitian yang bertujuan bahwa subjek

mengetahui identitas peneliti, maksud dan tujuan, serta manfaat dari penelitian.

Subjek penelitian yang akan dijadikan responden harus menandatangani lebar

peersetujuan (informed consent), tetapi jika subjek tidak bersedia terlibat didalam

penelitian maka peneliti tidak boleh memaksakan karena subjek mempunyai hak

untuk tidak bersedia terlibat dalam penelitian (Hidayat, 2014).

Page 16: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

84

4.12.2 Anonimity (Tanpa nama)

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama

pada lembar pengumpulan data dan hanya mencantumkan inisial nama dari

responden pada lembar pengumpulan data. Kerahasiaan yang dilakukan peneliti

merpakan upaya untuk melindungi setiap identitas responden dan semua data yang

dibutuhkan dalam lingkup penelitian (Hidayat, 2014).

4.12.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality (Kerahasiaan) yakni data dan informasi yang mengenai

responden didalam kuesioner dan hanya peneliti saja yang dapat mengetahui

informasi dari responden. Data dan informasi disimpan dalam suatu tempat untuk

menghindari banyak pihak yang dapat mengakses informasi tersebut. Semua

informasi dan data yang sudah dikumpulkan harus terjamin kerahasiaannya dan hanya

digunakan pada kepentingan peneliti serta disajikan sebagai hasil penelitian yang

selanjutnya akan dimusnahkan bila data sudah tidak dibutuhkan kembali (Hidayat,

2014).