16
Manual Material Handling Material Handling merupakan seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya. Gambar 1. Manual Material Handling Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). NIOSH (National Institute Occupational for Safety and Health) adalah sebuah lembaga yang menangani masalah K3 atau analisis terhadap biomekanika, manual handling adalah penyebab utama yang paling sering menimbulkan rasa 1

Design Manual Handling Tasks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Citation preview

Page 1: Design Manual Handling Tasks

Manual Material Handling

Material Handling merupakan seni dan ilmu yang meliputi penanganan

(handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan

(storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.

Gambar 1. Manual Material Handling

Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas

dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling).

NIOSH (National Institute Occupational for Safety and Health) adalah

sebuah lembaga yang menangani masalah K3 atau analisis terhadap biomekanika,

manual handling adalah penyebab utama yang paling sering menimbulkan rasa

nyeri pada bagian tubuh manusia. Sekitar 60% cedera akibat manual handling ini

disebabkan karena kegiatan ‘lifting’dan 20% karena kegiatan ‘pushing’ atau

‘pulling’ serta berakibat pada kerugian perusahaan secara eknomis hingga 25%

total upah akibat kesalahan penanganan material

.

1

Page 2: Design Manual Handling Tasks

A. Anatomy and Biomechanics of Manual Handling

Manual handling adalah suatu kegiatan yang menggunakan kekuatan

badan sebagai tumpuan. Kegiatan ini masih banyak ditemui di industri,

dikarenakan mempunyai kelebihan seperti contohnya untuk memindahkan beban

dalam ruang yang terbatas akan lebih efisien.

Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut terdapat kekurangan, yaitu dalam

hal keselamatan yang disebabkan kesalahan penanganan material tersebut,

misalnya posisi tubuh yang salah (awkward posture) dalam bekerja, serta adanya

beban kerja yang berat (forceful exertions).

B. Forceful Exertion

Peradangan pada tendon, saraf, dan sendi

Contributing factors :

1. Cara menggenggam objek

2. Berat objek

3. Posisi tubuh

4. Jenis dan durasi pekerjaan

Gambar 2. Beban Kerja Berat(forceful exertion)

2

Page 3: Design Manual Handling Tasks

Satu standar yang biasa digunakan untuk menentukan batas angkat yang aman

adalah ISO Standard 11228 Bagian 1: Lifting. Standar ini memiliki massa

referensi untuk mengangkat menggunakan dua tangan dalam kondisi ideal :

1. 25 kg untuk 95% pria

2. 15 kg untuk 99% wanita

Kondisi ideal yang dimaksud adalah : posisi tubuh tegak, tubuh tidak

berputar, jarak tubuh dengan objek <25cm, durasi < 1 jam/hari, dan kondisi

lingkungan yg baik.

Gambar 3. Posisi Optimal Pekerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan

3

Page 4: Design Manual Handling Tasks

C. Back Injuries, Lifting and Carrying

Gambar 4. Slipped Disk

Pendekatan NIOSH, back up injury akibat arah beban yang diangkat dan

frekuensi aktivitas. Slipped Disk adalah piringan yang terselip di sepanjang tulang

belakang. Situasi tersebut terjadi disaat seluruh atau sebagian pusat piringan

tulang belakang yang lunak ditekan sepanjang bagian atau piringan yang lemah

sehingga bagian penutup pada piringan tulang belakang pecah sehingga

menyebabkan nyeri otot, saraf terjepit dan tertekan.

4

Page 5: Design Manual Handling Tasks

Gambar 5. (a)Kiri: Incorrect Lifting; (b) Kanan: Correct Lifting

Workspace Design

A. Design of Lifting Task

Ayoub (1982) telah merumuskan desain pengangkutan dalam jurnalnya

Journal of Occupational Medicine mengenai penentuan beban maksimum yang

mampu diterima pekerja berdasarkan frekuensi pengangkatan, jarak beban dari

tubuh, dan lain-lain.

Faktor-Faktor yang Meningkatkan Tekanan dalam Lifting Task

1. Ruang yang terbatas

2. Ketinggian Objek

3. Flooring

Meminimasi Beban yang Dikerjakan

1. Mengkondisikan kapasitas beban dengan jumlah pekerja

2. Merubah model pekerjaan dari mengangkat menjadi menurunkan, dari

menurunkan menjadi membawa, membawa menjadi menarik & menarik

menjadi mendorong

3. Menggunakan alat untuk memindahkan beban di permukaan

5

Page 6: Design Manual Handling Tasks

4. Menggunakan handles, pegas, atau tools lainnya yang memungkinkan

pekerja untuk mendapat pegangan dalam menggenggam objek yang

diangkut

5. Mendesain kontainer sedemikian rupa agar dekat dengan posisi tubuh

6. Ratakan permukaan atau flooring untuk memudahkan dalam menggerakan

kontainer

Meminimumkan Jarak Jangkauan dan Pengangkutan

1. Menyimpan komponen yang berat diantara rak meja dengan tinggi antara

bahu dan lutut

2. Menghindari penyimpanan yang terlalu dalam pada rak penyimpanan

3. Tumpukan benda tidak melebihi tinggi bahu

4. Memberikan ruang disekitar ruang kerja sehingga meningkatkan

jangkauan fungsional

5. Hindari pengangkatan dengan posisi duduk

Memperbesar Waktu yang Tersedia untuk Pengangkatan

1. Melebihkan waktu dengan melonggarkan standar waktu kerja

2. Memberikan siklus kerja serta istirahat yang sesuai

B. Pendekatan NIOSH untuk Desain dan Evaluasi Kerja

Pengangkutan

Metode ini digunakan untuk memperkirakan risiko yang berhubungan

dengan pekerjaan aktivitas lifting berdasarkan parameter NIOSH yang diperluas.

6

Page 7: Design Manual Handling Tasks

The NIOSH Approach’s Criteria:

1. Berat objek yang diangkat (W)

2. Jarak horizontal (H)

3. Jarak vertikal (V)

4. Jarak tempuh vertikal (D)

5. Frekuensi Lifting (F)

6. Durasi (DL)

Recommended Weight Limit

Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban

yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan

tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Hanya berlaku pada:

1. Beban statis tidak ada penambahan atau pengurangan beban di tengah

pekerjaan

2. Diangkat kedua tangan

3. Maksimum 8 jam(pengangkatan dan penurunan)

4. Tidak dilakukan dengan duduk dan ruang kerja sempit

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

Load Constant

Konstanta beban ini bernilai 51 lbs (23 kg). Besaran tersebut merupakan beban

maksimum yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada lokasi standar, yaitu

posisi diam pada 30 in (76 cm) dari lantai dan berjarak horizontal 10 in (25 cm)

dari titik tengah antara mata kaki, dan pada kondisi optimal, yaitu posisi sagital,

pengangkatan yang tidak terus menerus, pemegangan yang baik, dan perpindahan

vertikal kurang dari 10 in (25 cm).

7

Page 8: Design Manual Handling Tasks

Horizontal Multiplier

Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal dari titik tengah antara

mata kaki dan titik hasil proyeksi titik tengah pegangan kedua tangan ke lantai .

Faktor pengali horizontal dinyatakan dalam rumus:

HM = 10/H (untuk inci) dan HM = 25/H (untuk cm)

Vertical Multiplier

Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari lantai ke titik tengah

antara kedua

pegangan tangan. Faktor pengali vertikal dinyatakan dalam rumus:

VM = 1 – (0.003 │V-75│) (untuk cm)

Distance Multiplier

Faktor pengali jarak ditentukan dari perpindahan vertikal kedua tangan, mulai dari

titik asal

sampai ke tujuan pengangkatan.

Faktor pengali jarak dinyatakan dalam rumus:

DM = 0.82 + (1.8 / D) (untuk inci)

DM = 0.82 + (4.5/D) (untuk cm)

Asymmetry Multiplier

Faktor pengali asimetri dinyatakan dalam rumus:

AM = 1 – (0.0032 x A)

Frequency Multiplier

Faktor pengali frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya pengangkatan per

menit (frekuensi), lamanya waktu untuk aktivitas pengangkatan (durasi), dan jarak

vertikal pengangkatan dari lantai. Frekuensi pengangkatan dihitung dari rata-rata

pengangkatan yang dilakukan per menitselama rentang waktu 15 menit.

Pekerjaan digolongkan dalam durasi SINGKAT bila dilakukan selama 1 jam atau

kurang, lalu diikuti waktu istirahat selama 1-2 kali waktu kerja.

Pekerjaan digolongkan dalam durasi MODERAT bila dilakukan selama 1-2 jam,

diikuti dengan waktu istirahat setidaknya 0.3 kali waktu kerja.

Pekerjaan digolongkan dalam durasi PANJANG bila dilakukan selama 2-8 jam

dengan kelonggaran istirahat standar.

8

Page 9: Design Manual Handling Tasks

Coupling Multiplier

Persamaan NIOSH membagi pemegangan berdasarkan kualitas pemegangan dan

posisi vertikal beban. Pemegangan yang baik (GOOD) berarti kontainer memiliki

pegangan yang dirancang secara optimal; cukup (FAIR) berarti pegangan kurang

optimal; buruk (POOR) berarti kontainer berdimensi besar, sulit ditangani, atau

memiliki sudut tajam.

Untuk pekerja Indonesia, terdapat perbedaan dalam menentukan VM dan AM.

Untuk VM

a. VM = 1 – 0,0132 (V-69); untuk pengangkatan dengan ketinggian awal di

atas 69cm

b. VM = 1 – 0,0145 (69-V); untuk pengangkatan dengan ketinggian awal di

bawah 69cm

Untuk AM

a.    AM = 1 – (0,005 A) ; untuk 0o ≤ A ≤ 30o

b.    AM = 1 – (0,0031 A); untuk 30o < A ≤ 60o

c.    AM = 1 – (0,0025 A); untuk A > 60o

Tabel 1. Faktor Pengali Frekuensi

9

Page 10: Design Manual Handling Tasks

Tabel 2. Faktor Pengali Kopling

Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index, untuk

mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang

belakang, dengan membagi task load dengan RWL

Keterangan:

Jika LI ≤ 1, maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko cidera tulang

belakang. Jika LI ¿ 1, maka aktivitas tersebut mengandung resiko cidera tulang

belakang.

Slips, Trips, and Falls: Catastrophic Failure of the Erect Position

Kerugian keseimbangan mengakibatkan slip, perjalanan, dan penyebab

utama cedera yang berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Komisi Medis

Inggris Pencegahan Kecelakaan, lebih dari 40 persen dari kecelakaan industri

yang hilang-waktu yang karena sebab ini saja (Porritt, 1985).

Masalah ini adalah hasil asumsi oleh beberapa aspek yang mungkin di

tempat-tempat yang tak terduga; mungkin ada perbedaan dalam kedalaman atau

ketinggian langkah-langkah di tangga; atau mungkin ada karpet longgar atau

lantai tiba-tiba basah atau sangat halus. Semua faktor ini dapat meningkatkan

risiko tergelincir, tersandung, dan jatuh.

10

Page 11: Design Manual Handling Tasks

A. The Foot-Floor Interface

Salah satu faktor yang paling penting yang mempengaruhi kejadian

tergelincir dan tersandung adalah desain permukaan antara kaki-lantai. Bahan

lantai seperti beton, besi, tanah, ubin, dan tikar karet berbeda dalam sifat gesekan

mereka, seperti halnya bahan sepatu seperti karet sintetis, kulit alami, dll gesekan

statis antara sepatu dan lantai tergantung pada sifat gesekan bahan masing-masing

dan pada daerah kontak antara mereka.

Sepatu hak tinggi lebih berbahaya daripada sol datar untuk alasan ini.

Karet dan sol sintetis memiliki gesekan yang lebih tinggi di lantai kering daripada

sepatu kulit tapi tidak di lantai yang basah. NIOSH merekomendasikan sepatu dan

permukaan kerja disesuaikan dengan menghasilkan koefisien gesek statis 0,5 dan

ada transisi halus antara daerah dengan sifat gesekan permukaan yang berbeda.

Swenson dkk. (1992) memperkirakan bahwa koefisien ambang gesekan untuk

berjalan adalah antara 0,2 dan 0,4.

B. Current and Future Research Directions

Sedikit penelitian telah dilakukan pada cedera punggung yang

berhubungan dengan pekerjaan di negara-negara berkembang. Daerah ini akan

muncul menjadi salah satu yang penting untuk penelitian masa depan karena

ekonomi negara-negara ini bergantung pada pekerjaan manual pada tingkat yang

jauh lebih besar dari negara-negara industri maju. Kepentingan particural adalah

topik penelitian berikut:

1. Evaluasi biomekanik dan postural praktek kerja tradisional

2. Pengembangan solusi murah dan alat bantu menyerahkan Panduan

11

Page 12: Design Manual Handling Tasks

DAFTAR PUSTAKA

Revised NIOSH Lifting Equation. Universitas Gunadarma.

R.S Bridger. 1995. Introduction to Ergonomics

Website:

Shrawan Kumar, Advances in Occupational Ergonomics and safety 2, IOSPress,

UK, 1998. Dalam http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/04/niosh.html

diunduh pada 1 Desember 2014

https://alvinburhani.wordpress.com/2012/06/08/mpl-rwl-calculator/ diunduh

pada 1 Desember 2014

http://jawiherbscentre.blogspot.com/2013/02/back-pain-slip-disc-sakit-tulang.html

diunduh pada 14 Desember 2014

12