10
PEMURNIAN ETANOL METODE DISTILASI A. TUJUAN a. Mahasiswa dapat mengetahui cara- cara pemurnian secara destilasi b. Mahasiswa dapat mengetahui kemurnian etanol setelah proses pemurnian dengan metode distilasi B. DASAR TEORI Etanol atau etil alkohol adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang tidak beracun. Etanol adalah cairan jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,4 0 C dan titik beku pada -112 0 C. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memiliki bau yang khas. Rumus molekul etanol adalah C 2 H 5 OH. Sifat fisika etanol dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel I.1. Sifat-sifat Fisika Etanol 1 Berat molekul 46,07 gr/grmol Titik lebur -112 o C Titik didih 78,4 o C Densitas 0,7893 gr/ml Indeks bias 1,36143 Cp Viskositas 20 o C 1,17 cP Panas penguapan 200,6 kal/gr Merupakan cairan tidak berwarna Dapat larut dalam air dan ester Memiliki bau yang khas

destilasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum destilasi

Citation preview

PEMURNIAN ETANOL METODE DISTILASIA. TUJUAN

a. Mahasiswa dapat mengetahui cara- cara pemurnian secara destilasib. Mahasiswa dapat mengetahui kemurnian etanol setelah proses pemurnian dengan metode distilasi B. DASAR TEORI

Etanol atau etil alkohol adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang tidak beracun. Etanol adalah cairan jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,4 0C dan titik beku pada -112 0C.

Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memiliki bau yang khas. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH. Sifat fisika etanol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel I.1. Sifat-sifat Fisika Etanol

Berat molekul46,07 gr/grmol

Titik lebur-112 oC

Titik didih78,4 oC

Densitas0,7893 gr/ml

Indeks bias1,36143 Cp

Viskositas 20oC1,17 cP

Panas penguapan200,6 kal/gr

Merupakan cairan tidak berwarna

Dapat larut dalam air dan ester

Memiliki bau yang khas

Berikut merupakan sifat-sifat kimia. Sifat-sifat kimia tersebut adalah : a. Merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik.

b. Mudah menguap dan mudah terbakar.

c. Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkyl halida dan air.

CH3CH2OH + HC=CH CH3CH2OCH=CH2d. Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air.CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOCH2CH3 + H2O

e. Dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid.

f. Mudah terbakar diudara sehingga menghasilkan lidah api (flame) yang berwarna biru muda dan transparan, dan membentuk H2O dan CO2.Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.

Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Distilasi adalah suatu proses yang melibatkan campuran cairan atau uap yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang dipisahkan menjadi fraksi komponen yang diinginkan, dengan memasukkan dan mengeluarkan panas. Pemisahan komponen dari campuran cairan dengan distilasi tergantung pada titik didih masing-masing komponen. Dan juga tergantung pada konsentrasi, karena masing-masing mempunyai karekteristik titik didih, sehingga proses distilasi tergantung pada karakteristik tekanan uap campuran cairan.

Distilasi pada dasarnya adalah proses pemisahan suatu campuran menjadi dua atau lebih produk lewat eksploitasi perbedaan kemampuan menguap komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisahan. Distilasi dilakukan dalam beberapa tahap pembuatan uap dengan mendidihkan campuran zat cair yang akan dipisahkan, kemudian pembentukan fasa seimbang dan mengembangkan uap tanpa ada zat cair yang kemudian masuk kedalam labu alas bulat. Metode kedua berdasarkan atas pengambilan sebagian dari kondensat ke labu alas bulat dalam kondisi tertentu, sehingga zat cair yang dikembalikan ini mengalami kontak langsung dengan uap yang mengalir ke atas menuju kondensor. Masing-masing dari metode ini dapat dilaksankan dalam proses kontinyu maupun dalam proses batch.Pada distilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah larutan dipanaskan, uap dan cairannya dibiarkan mengadakan kontak langsung sehingga dalam waktu yang relatif cukup dibiarkan mengadakan kontak komponen yang dalam campuran akan seluruhnya terdistribusi ke dalam fasa cair dan uap sehingga kesetimbangan fisis bisa tercapai, uap segera dipisahkan dari cairannya. Kemudian dikondensasikan membentuk embun atau distilat. Pada keadaan seimbang, komponen distilat tidak sama dengan komponen komposisi residunya. Dalam distilat banyak mengandung komponen dengan tekanan dan kemurnian tinggi serta titik didih rendah. Sedangkan komponen yang mempunyai tekanan uap murni redah atau yang mempunyai titik didih tinggi sebagian besar terdapat pada residu.

Pada proses pemisahan seperti distilasi fase uap akan segera terbentuk sejumlah cairan dipanaskan, uap tertahankan kontak dengan cairannya (dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu antara fase uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu.

Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fasa cair, berarti menujukkan bahwa adanya suatu pemisahan sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-komponen dalam keadaan relatif murni.

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian untuk penggunaan khusus seperti transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara di distilasi menjadi komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk mengisi balon. Distilasi juga digunakan untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan fermentasi.

C. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

Kompor listrik Labu distilasi Kondensor libik Pompa Selang Ember Statif dan klem

Piknometer 10 ml

Labu takar 100 ml

Gelas ukur 100 ml

Gelas ukur 10 ml

Pipet ukur 25 ml

Neraca analitik Ball fillerb. Bahan

Etanol 30%

AquadesD. CARA KERJA

Gambar I.2. Skema Kerja Praktikum Distilasi

a) Pembahasan

Pada praktikum ini, distilasi yang digunakan adalah distilasi sederhana yang prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan yaitu cenderung substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer, aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan etanol dengan air. Sampel yang digunakan adalah etanol absolut sebanyak 30 ml yang kemudian di campurkan kedalam 100 ml aquades. Fraksi mol mula-mula sampel adalah 0,3. Selanjutnya sampel didistilasi sebanyak 2 stage. Pada stage pertama diperoleh destilat sebanyak 12 ml dengan densitas sebesar 0,867 gr/ml. Pada stage kedua diperoleh destilat sebanyak 12 ml dengan densitas sebesar 0,877 gr/ml.Proses destilasi atau penyulingan dihentikan ketika sudah tidak terdapat destilat yang menetes. Hal ini menandakan bahwa komponan yang bersifat volatile sudah menguap. Sedangkan komponen yang tertinggal pada labu destilasi adalah komponen yang kurang bersifat volatil atau yang biasa disebut larutan bottom. Larutan bottom yang tersisa sebanyak 66 ml dengan densitas 1,015 gr/ml. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dapat diketahui bahwa presentase hasil atas berupa distilat sebesar 26,7 % sedangkan hasil bawah yang merupakan bottom adalah sebesar 73,3%.I. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

a. Destilasi sederhana merupakan suatu cara pemisahan etanol dari pelarutnya yang didasarkan pada perbedaan titik didihnya.

b. Hasil atas yang dipisahkan adalah sebesar 26,7 % v/v sedangkan hasil bawah sebesar 73,3% v/v.

c. Komponen cairan yang volatil adalah etanol .2. SaranSebaiknya larutan jangan sering dipindahkan pada alat atau wadah yang berbeda karena larutan akan tertinggal pada wadah sehingga mengurangi volume larutan mula-mula.II. DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen, 2014. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Universitas Negeri Semarang Tim dosen, 2014. Petunjuk Praktikum Pemurnian Bahan. Universitas Negeri SemarangOde, W.A. 2013. Laporan Praktikum Destilasi Sederhana. Diakses tanggal 29 Oktober 2014. http://www.slideshare.net/asterias/laporan-praktikum-destilasi-sederhanaKiki,K. Dkk. 2010. Pemurnian Zat Cair dengan Destilasi. Diakses tanggal 29 Oktober 2014. http://www. alchemist08.files.wordpress.com/.../percobaan-ii-pemurnian-zat-cair-den...Etanol Absolut 30 ml

Aquades 100 ml

Mixing

Etanol 30%

Distilat 12 ml

Distilasi I

Distilat 12 ml

Distilasi II

Bottom

5