Upload
kamilah-nasar
View
156
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bapak Soecipto, usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua lubang hidungnya tersumbat yang makin lama makin berat karena bernafas dengan hidung mulai sulit, pasien lalu bernafas melalui mulut kemudian memutuskan datang ke RS
Citation preview
HIDUNG TERSUMBATKELOMPOK 2
+Arief Purwodito 030.10.038
Atikasiah Riza Wibawa 030.10.041
Bima Ghovaroliy 030.10.056
Sarah Margareth Felicia 030.10.070
Ira Nurul Afina 030.10.135
Kamilah Nasar 030.10.146
Liana Anggara Rizkia 030.10.160
Maulita Agustine 030.10.171
Mochammad Satrio Faiz 030.10.180
Muhamad Arfan Eriansyah 030.10.186
Muhammad Dainul Muakhir 030.10.189
Muhammad Iqbal Tawakal 030.10.193
Yuse Rishna Kania Ramandhaty 030.11.319
Laporan KasusBapak Soecipto, usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua lubang hidungnya tersumbat yang makin lama makin berat karena bernafas dengan hidung mulai sulit, pasien lalu bernafas melalui mulut kemudian memutuskan datang ke RS
TERMINOLOGI
Hidung tersumbat (kongesti nasal)
Penyumbatan saluran hidung yang dapat mengganggu fungsi hidung. Makin berat bernafas dengan mulut:
Sebagai kompensasi terhadap hidung yang tersumbat
MASALAHFAKTOR PENCETUS:• Daya tahan tubuh
menurun• Alergi• Infeksi (virus, bakteri,
jamur)• Kelainan anatomis• Obat• Tumor• Benda asing
MEKANISME PERTAHANAN:• Udema mukosa• Hipersekresi mukus
Gangguan drainase
OBSTRUKSI NASAL
KOMPENSASI TUBUH:• Bernapas melalui mulut
Jika gejala semakin berat
ANATOMI HIDUNG
FUNGSI HIDUNGJalan nafas
Pengatur suhu udara
Penyaring udara
Indra penciuman
Resonator suara
Membantu proses bicara
Refleks nasal
Estetika
Sebagai jalan nafas
Tempat masuknya udara pertama kali
Meneruskan aliran udara ke faring dan seterusnya hingga mencapai paru-paru.
Udara masuk ke hidung dan menuju ke bagian superior nares →
berbelok 90◦ ke arah nasofaring → berebelok 90◦ inferior menuju faring →
laring s/d paru-paru
Pengatur suhu & kelembaban udara
Berhubungan dengan aliran darah ke membrana mukosa hidung
Mukosa hidung kaya akan pembuluh darah
Suhu udara lingkungan disesuaikan dengan suhu tubuh, melalui
kontak udara-pembuluh darah terutama di concha nasalis
inferior
Kelembaban dijaga sekitar 75-80%, melalui evaporasi cairan di
hidung
Laju aliran darah diatur oleh ganglion nasal
PENYARING UDARA Cillia dan mukus yang terdapat pada hidung dapat menyaring benda-benda
asing, allergen atau patogen.
Cillia pada hidung bergerak mendorong filtrat kearah posterior untuk ditelan.
INDRA PENCIUMAN
Berhubungan dengan inervasi kavum nasal
Pada hidung terdapat epitel olfaktori di concha nasalis superior, epitel-epitel olfaktori ini memiliki neuron sensori olfaktori yang memiliki reseptor olfaktori
Molekul bau (ligan) masuk ke hidung → molekul dilarutkan oleh mukus → ditangkap oleh reseptor olfaktori pada neuron sensoris di epitel → potensial aksi → impuls melalui glomerulus → melalui sel mitral → nervus olfaktorius →
nucleus olfactorius anterior
Etiologi Deviasi Septum :
1. Trauma (sesudah lahir, partus, masa janin intrauterin)
2. Ketidakseimbangan Pertumbuhan
(tulang rawan septum nasi terus tumbuh meskipun batas superior dan inferior telah menetap)
Bentuk Deformitas deviasi septum
Deviasi (bentuk huruf C / S)Dislokasi (bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksila & masuk ke rongga hidung)Penonjolan tulang / tulang rawan septum(memanjang depan ke belakang : krista & bila sangat runcing dan pipih : spina)Sinekia bila deviasi / krista septum bertemu & melekat dengan konka bentuk menambah beratnya obstruksi
Gejala Klinis Deviasi Septum
Sumbatan Hidung(Keluhan Tersering)
Unilateral
Bilateralsebab :
pada sisi deviasiKonka Hipotrofi
&sisi sebelahnya
Konka Hipertrofiakibat kompensasi
Nyeri : Kepala & sekitar mataPenciuman Terganggu (deviasi di atas septum)
Deviasi Septum menyumbat ostium sinus
Faktor predisposisi : Sinusitis
Keluhanlainnya
Terapi Deviasi Septum
Reseksi Submukosa(submucous septum resection SMR)
Operasi :Mukoperikondrium & mukoperiostium kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan & tulang septum
Bagian tulang/tulang rawan dari septum diangkat
Muko-perikondrium & Mukoperiostium kiri dan kanan
langsung bertemu di garis tengah
Komplikasi : Hidung Pelana (saddle nose) Akibat turunnya puncak hidung karena bagian atas tulang rawan septum terlalu banyak diangkat
Septoplasti / Reposisi septum
1. Tulang rawan yang bengkok di reposisi.
2. Bagian yang berlebihan dikeluarkan.
Dapat mencegah komplikasi yang timbul pada reseksi submukosa : perforasi septum & hidung pelana
Bila gejala tidak ada / keluhan ringan : tidak ada tindakan koreksi Septum.2 jenis operatif yang dilakukan pada pasien dengan keluhan yang nyata :
POLIPadalah tumor jinak yang harus diwaspadai karena bisa
berkembang menjadi ganas (kanker).
massa patologis yang lunak, licin dan berwarna putih keabu-abuan, mengkilat, lunak
karena banyak mengandung cairan (polip edematosa) yang ditemukan pada selaput lendir rongga hidung dan sinus
paranasal.
akibat reaksi radang yang berkepanjangan tanpa disertai rasa nyeri.
EDEMA MUKOSAdi meatus medius
POLIP
1. PERADANGAN
Prolaps Submukosa
Re-epitalisasi
Bentuk Kelanjar baru Penyerapan
Na
Retensi air
2. KETIDAKSEIMBANGAN SARAF VASOMOTOR
Peningkatan Permeabilitaskapiler
Regulasi Vaskular
Sel Mast (+)Sitokin
EDEMA MUKOSA
PATOFISIOLOGI POLIP
Diagnosis PolipANAMNESISKeluhan utama : Hidung Terasa Tersumbat(dari yang ringan - berat, rinore jernih – purulen, hiposmia / anosmia)
Keluhan tambahan : disertai bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal.Gejala Sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.
PEMERIKSAAN FISIK , polip nasi yang masif menyebabkan : deformitas hidung luarsehingga : hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidungRinoskopi anterior : massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah digerakkan
Pemeriksaan Penunjang PolipNaso – endoskopi : sangat membantu polip
awal
Pemeriksaan Tomografi (TK, CT scan)
TERAPI POLIPKortikosteroid : untuk menghilangkan polip masif (Polipektomi
medika mentosa)
Terapi Bedah : ekstraksi polip (polipektomi)
Trauma Cedera dapat menyebabkan sumbatan melalui mekanisme berikut :
1. Kolaps dinding samping ke medial, sehingga mempersempit fosa nasalis
(mempersempit jalan nafas). Kartilago lateralis superior ikut tergeser karena
kartilago ini melekat pada tulang hidung, sehingga terjadi sumbatan.
2. Pergeseran septum. Pergeseran unilateral mempersempit satu saluran dan
memperbesar yang lainnya, menimbulkan obstruksi unilateral. Obstruksi
bilateral terjadi bila fraktur septum nasi menyebabkan fragmen-fragmen
tergeser ke dalam masing-masing fosa nasalis.
3. Septum nasi seringkali mengalami fraktur bersama tulang hidung,
menyebabkan hambatan jalan napas lebih lanjut.
Haematoma Septum
- Akibat pengumpulan darah dibawah mukoperikondrium.
- Keluhan : Sumbatan hebat
- Drainase harus segera dilakukan, sering kali dilanjutkan
dengan pemasangan tampon untuk menghindari
terbentuknya Abses Septum
Rinitis Alergi• Inflamasi pada mukosa hidung yang
disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi.
Atopi :
1. Rinitis Alergi
2. Asma Bronkiale
3. Dermatitis Kontak Alergi
Patofisiologi
Alergen Reaksi Inflamasi
Hipersekresi Sel Goblet
Hidung Tersumbat
Bernapas Dengan Mulut
Gejala pada Rinitis AlergiBersin-bersin
Rinorhea
Hidung tersumbat
Kadang-kadang lakrimasi
Pemeriksaan Fisik
• Allergic shinner• Allergic Salute• Alergic Crease• Pada rinoskopi anterior :
– Mukosa edema– Sekret encer
Pemeriksaan penunjang
• Darah rutin :– Peningkatan serum IgE– Peningkatan jumlah EosinofilPrick test untuk konfirmasi jenis Alergen
Tatalaksana
• Eliminasi Alergen
• Antihistamin (difenhidramin, loratadine)
• Dekongestan nasal
SinusitisInflamasi mukosa sinus paranasal
• Etiologi
a) bakteri : lebih sering diakibatkan oleh kuman Streptococcus pneumoniae
dan Haemophilus influenzae.
b) virus : paling sering diakibatkan oleh virus flu yang memberikan efek pada
hidung dan membran mukosa dalam memproduksi mukus lebih banyak sehingga
menghalangi jalan napas dari hidung dan aliran sinus.
c) jamur
d) reaksi alergi yang memicu terjadinya hipersekresi dari mukus yang pada
akhirnya menghalangi aliran drainase mukus dari hidung.
e) polutan yang terinhalansi dan mengiritasi sinus
f) kelainan anatomi
- wanita hamil- nasal dryness- DM- setelah pemasangan NGT- berenang dan menyelam- luka pada hidung dan pipi- pengunaan ventilator
• ..
- terasa adanya tekanan di sekitar sinus- sakit kepala yang hebat- nyeri pada sekitar mata
- nyeri pada rahang atas dan gigi- runny nose- nyeri tenggorok terus-menerus- adanya kumpulan cairan di belakang tenggorokan (post nasal drip)- fatigue- fungsi penghidu dan pengecapan berkurang
Faktor Predisposisi
GEJALA - GEJALA
• Pemeriksaan Fisik
- pemeriksaan mukosa nasal dengan nasal speculum untuk mengetahui
apakah ada kelainan atau tidak
- palpasi pada sinus maxillaris dan sinus frontal
- pemeriksaan transluminasi dari sinus-sinus dengan sinar
• Pemeriksaan Penunjang
- cek darah rutin untuk mengetahui apakah sinusitis karena infeksi atau
bukan
- X ray pada daerah sinus
- sinus puncture (jarang dilakukan)
- CT scan atau MRI
• Terapi :
- dekongestan
- antibiotik pada infeksi bakteri
- pain relief seperti Paracetamol
atau Ibuprofen
- obat-obatan anti alergi
- nasal saline irrigation
- nasal spray
- pembedahan
• Komplikasi :
- meningitis
- abses otak
- sepsis
Hubungan Asthma dengan sumbatan hidung
• Penyakit asma diketahui sering bersamaan dengan penyakit alergi saluran napas
lainnya. Hal ini karena saluran napas atas dan saluran napas bawah merupakan
saluran yang berhubungan dan bila terjadi gangguan pada saluran napas atas akan
mempengaruhi saluran napas bawah.
• Obstruksi saluran napas dapat terjadi karena vasodilatasi, edema jaringan,
sumbatan mukus, dan kontraksi otot polos. Bila terjadi sumbatan pada hidung
maka pernapasan dilakukan melalui mulut sehingga peran hidung untuk
humidifikasi akan hilang atau berkurang. Biasanya hal tersebut menimbulkan
masalah terutama bila udara yang dihirup dingin dan kering karena akan
mengeringkan sekret dan menimbulkan spasme bronkus di saluran napas bagian
bawah.