27
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SEMENTARA SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2014 2015 I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 28 Januari 2015 3. Waktu : 10.35 WIB Selesai 4. Tempat : R.Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Acara : 1. Pengambilan Keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang perubahan atas Undang- Undang No. 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun Anggaran 2015. 2. Pengambilan Keputusan terkait Prolegnas DPD RI Tahun 2015-2019 3. Pengambilan Keputusan tentang pembentukan pansus yaitu mengenai perubahan kedua atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 yaitu Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. 4. Pengambilan Keputusan tentang pembentukan pansus yaitu mengenai perubahan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

  • Upload
    haliem

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH SEMENTARA

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI

MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2014 – 2015

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 28 Januari 2015

3. Waktu : 10.35 WIB – Selesai

4. Tempat : R.Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Sidang :

1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI)

2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI)

3. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal

DPD RI)

2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI)

7. Acara : 1. Pengambilan Keputusan DPD RI tentang pertimbangan

DPD RI terhadap RUU tentang perubahan atas Undang-

Undang No. 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun

Anggaran 2015.

2. Pengambilan Keputusan terkait Prolegnas DPD RI

Tahun 2015-2019

3. Pengambilan Keputusan tentang pembentukan pansus

yaitu mengenai perubahan kedua atas Undang-Undang

No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 yaitu Undang-Undang

tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

4. Pengambilan Keputusan tentang pembentukan pansus

yaitu mengenai perubahan Undang-Undang No. 33

Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan

daerah

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 1

II. JALANNYA SIDANG

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik teman-teman sekalian karena waktu juga berjalan sudah 10.35 WIB, kami

mohon supaya menempati tempat duduk yang telah ditetapkan oleh Sekretariat Jenderal

karena kita akan memulai acara Sidang Paripurna Istimewa. Baiklah, menunggu supaya kita

bisa sampai ke kuorum saya mohon kita akan menyegerakan acara ini karena banyak

keputusan yang harus kita ambil, mengingat waktu sudah berjalan kita harapkan sebelum

jam 12, setengah satu kita sudah bisa menyelesikan Paripurna ini.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu

Sebagaimana lazim dalam setiap kegiatan yang resmi termasuk juga Sidang

Paripurna kali ini mari lah kita sejenak menyanyikan lagu kebangsaan kita lagu Indonesia

Raya. Kepada seluruh para Anggota yang terhormat dan seluruh hadirin yang ada di ruangan

ini kami mohon berdiri itu bersama-sama kita menyanyikan lagu.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.35 WIB

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Hadirin kami persilahkan untuk duduk kembali. Coba dicek ada satu belum kuorum

dong kan 130 ada yang masuk? Coba di cek. Sudah lah ya, kita anggap saja 67 ya. Baik saya

sengaja untuk menunggu sedikit dan karena tadi sebelum setelah mau mengakhiri di lagu

kebangsaan dan 65 orang dari mencek ternyata sudah lebih, 67-68 barangkali. Berikut Bapak

Ibu sekalian, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal

sampai saat ini telah hadir melebihi 65 orang ya, sebanyak 67 yang ada di daftar kami

karena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan

bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan Perwakilan Daerah kami buka

dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari ini

mempunyai 4 agenda pokok yaitu pertama pengambilan Keputusan DPD RI tentang

pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-

Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun Anggaran 2015. Ini adalah tugas

khusus konstitusional kita yang kita harus mengambil keputusan pada hari ini .

Yang kedua, kita juga harus mengambil keputusan terhadap program legislasi nasional

dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang diprioritas untuk tahun 2015

kemudian prioritas tahun 2015 sampai tahun 2015. Ini salah satu agenda pokok kita sebagai

legislator.

Yang ketiga kita mengambil keputusan tentang pembentukan pansus yaitu mengenai

perubahan kedua atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 yaitu Undang-

Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Yang keempat, karena kita dimintakan keputusannya untuk pembentukan pansus

tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang mengatur tentang

perimbangan keuangan pusat dan daerah dan juga sangat penting dan strategis yang harus

kita putuskan juga.

Sidang dewan yang mulia, Sidang Paripurna Istimewa hari ini berdasarkan

kesepakatan Rapat Panitia Musyawarah yang telah kami lakukan kemarin telah menyepakati

dan menyetujui permohonan dari Pimpinan Komite IV melalui surat yang dikirimkan dengan

nomor DN130/5.DPD/I Tahun 2015 yang tertanggal 16 Januari 2015 dan juga surat dari

Pimpinan PPUU melalui surat DN160/3.DPD/I Tahun 2015 dikirimkan pada tanggal 3

Januari 2015 terkait pelaksanaan Sidang Paripurna Luar Biasa pada pagi ini.

Sebagaimana kita ketahui terkait tugas konstitusional DPD di yang termaktub dalam

Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yaitu

mengatur tentang untuk memberikan pertimbangan DPD tentang APBN itu harus

disampaikan selambat-lambatnya 14 hari sebelum diambil persetujuan antara DPR dan

Presiden. Oleh karena pengambilan keputusan di DPR tentang RAPBN Tahun Anggaran

2015 akan dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2015 itulah dasarnya hari ini kita harus

mengadakan Sidang Paripurna Luar Biasa sehingga berbagai aspirasi yang kita tangkap, yang

kita dapati, yang kita jemput melalui mekanisme yang ada di internal kita dan untuk itu kita

akan memberikan pertimbangan APBN tersebut.

KETOK 2X

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 3

Kemudian yang berikutnya, Pimpinan PPUU mengusulkan untuk dilaksanakan Sidang

Paripurna Luar Biasa untuk kita ambil keputusan tentang Program Legislasi Nasional di

lingkungan DPD untuk periode tahun 2015 dan juga prioritas yang kita laksanakan nantinya

di tahun 2015 sampai 2019. Oleh karena itu Saudara-saudara sekalian kami mohon pada

kesempatan Sidang Paripurna yang terhormat ini untuk kita hadir untuk mengikuti proses

pengambilan keputusan ini dengan khidmat dan tentu dengan kalau ada pertanyaan singkat

dan tepat sehingga bisa sebelum jam 12 sidang ini kita akhiri . Jadi kalaupun ada pertanyaan,

jelaskan singkat, kalau di berbagai parlemen internasional itu biasanya tidak lebih pertanyaan

itu dari 2 menit, kalau lebih 2 menit nanti pimpinan sidang, ketua sidang akan menstop

supaya bisa kita disiplin dengan waktunya.

Baiklah, sebelum nanti floor kita buka, kami persilakan terlebih dulu kepada Pimpinan

Komite IV untuk bisa menyampaikan laporannya.

PEMBICARA : L.M. RUSMAN EMBA, ST. (SULTRA)

Sebelunya Pak Ketua, Pimpinan.

Pimpinan yang saya hormati, yang saya hormati rekan-rekan Senator . Pertama saya

kira, agenda pertama kita dalam rangka pertimbangan pada RAPBN, saya kira ini agenda-

agenda yang sangat luar biasa sebenarnya tapi yang ironis ini di sini kita tidak mengahdirkan

seharusnya ada pemerintah, ada menteri atau ada apa begitu idealnya, harus seperti itu

sehingga apa kita bacakan itu langsung masuk dalam pikiran mereka, kalau perlu kita buat

dalam bentuk MoU sehingga ini bukan hanya sesuatu yang ceremonial belaka. Nah apakah

misalnya salah dalam regulasi dalam Rapat Paripurna seperti ini kita hadirkan para menteri

kalau perlu kita hadirkan presiden atau misalnya pak wakil presiden, itu saja mungkin Pak

Ketua.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik saya kira usul yang simpatik ya. Catatan kita. Baik, untuk itu kami persilahkan

kepada Pimpinan Komite IV.

PEMBICARA : H. ACENG HULIK MUNAWAR FIKRI, S. Ag (JAWA BARAT)

Pimpinan, paling depan.

Terima kasih. B-47.

Seperti yang disampaikan tadi saya sepakat sekali dan substansinya dari memberikan

pertimbangan itu seperti yang sudah-sudah dilakukan, apakah itu terkontrol atau hanya

merupakan pertimbangan catatan tertulis saja sehingga ketika dibawa ke dalam pembahasan

rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara tambahan atau perubahan itu betul-betul

apa yang menjadi pertimbangan DPD itu menjadi substansi diubah, begitu. Mengapa saya

bisa saya sampaikan karena pada perubahan APBNP yang akan datang akan sangat

signifikan sekali terlebih lagi ini ditandai dengan fluktuasinya harga minyak dunia. Nah ini

akan sangat berdampak sekali terhadap perubahan yang akan dilakukan pada 12 Februari

yang akan datang. Maka dari itu saya mengharapkan bukan hanya kehadiran para Senator

yang terhormat pada saat ini tapi hasil daripada memberikan pertimbangan itu harus betul-

betul terkawal dan bukan hanya disiarkan dengan para pejabat eksekutif tapi lebih terkawal

sehingga betul-betul yang menjadi catatan dan pertimbangan kita itu betul-betul masuk di

dalam regulasi satu keputusan yang akan diputuskan pada APBN-P. Itu mungkin Pimpinan.

Terima kasih.

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 4

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Kita lanjut. Kami persilahkan Pimpinan ...

PEMBICARA : Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)

Lanjut Pimpinan, B-64. Sambung.

Terima kasih Pimpinan dan Anggota yang saya muliakan, Paripurna kali ini dan

Paripurna sebelum-sebelumnya saya merasakan suasana yang sangat hambar sekali dengan

paripurna-paripurna DPD ini. Kenapa? Tadi seperti disampaikan Paripurna kita ini tidak ada

nuansa paripurnanya itu tidak ada, suasananya hambar kayak rapat-rapat biasa hanya beda

tempat saja.

Pertama, kita tahu bahwa paripurna adalah sidang tertinggi bagi kita semua sehingga

suasananya itu ada suasana khas. Di dalamnya juga tadi kita bisa undang daripada eksekutif

tapi ini kita tidak rasakan. Jadi biasa ketemu Sesjen lagi, Sesjen lagi, anggota lagi, anggota

lagi hanya itu-itu saja. Jadi tidak ada nuansa.

Yang kedua, protokoler acaranya kayak sidang-sidang biasa saja, bahwa ini Paripurna

harusnya ada protokoler acara, pemandu acara, bukan langsung pimpinan yang langsung

memimpin untuk kita menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya rasa itu di awal dan penutup

itu harus ada pemandu acara. Nah ini protokoler acara ini juga harus jadi catatan buat kita

semua. Ini Paripurna .

Dan yang ketiga, standar busana. Ini busana yang kadang-kadang kita pakai juga ini

busana rapat pleno ya begini, busana rapat sidang panmus juga begini, batik lagi, ini lagi.

Sebenarnya standar busana paripurna itu ada atau tidak? Kalau kita di DPR atau DPRD ini

standar busananya jelas yaitu PSL lengkap kita. Nah ini kita, lihat ada yang pakai baju biasa,

ada yang pakai baju batik, tangan pendek. Ini Paripurna atau apa? Oleh karena itu saya

merasa kehilangan sekali suasana Paripurna ini.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Ya saya rasa semuanya itu kita tampung, nanti kita bahas, apalagi yang

tergabung dalam Panmus. Nah itulah forum yang tepat ya supaya hal-hal yang ingin

perbaikan kita sempurnakan tapi tolong juga kita kembalikan baca juga tatib bagaimana

pertimbangan APBN dilaksanakan. Barangkali catatan ini akan kita insya Allah pada waktu

dekat nanti Pimpinan akan ada rapat konsultasi pertama dengan Presiden Jokowi. Mudahan-

mudahan apa yang disampaikan ini bisa menjadi masukan kita semua. Jadi bisa kita sepakati?

Baik.

Baik kami persilahkan untuk disampaikan.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (WAKIL KETUA KOMITE

IV)

Bismilahirohmanirohim.

Laporan pelaksanaan tugas Komite IV DPD RI pada Sidang Paripurna Luar Biasa

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Rabu20 Januari 2015. Saya mewakili

Pimpinan Komite menyampaikan meskipun ada Pak Cholid di sana.

KETOK 1X

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 5

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu

Yang saya hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah selaku pimpinan rapat, yang

saya hormati yang terhormat para Anggota Dewan Perwakilan Daerah, para Senator seluruh

Indonesia dan hadirin yang berbahagia. Terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji

syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya

kepada kita sekalian sehingga kita dapat menghadiri Sidang Paripurna Luar Biasa. Dewan

Perwakilan Daerah pada hari ini atas nama pimpinan dan segenap Anggota Komite IV

Dewan Perwakilan Daerah kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan

untuk menyampaikan laporan ini Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas

Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 diajukan

sebagai penerjemahan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 yang

dituangkan dalam kerangka program dan kegiatan serta kerangka pendanaan pada tahun

pertama RPJMN tahun 2015-2019.

Sesuai dengan amanat Pasal 22d dan Pasal 23 Ayat 2 Undang-Undang Dasar Tahun

1945, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang

No.17 Tahun 2014 tentang Susduk sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.

42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang Susduk

maka Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) wajib memberikan

pertimbangan kepada DPR terhadap RAPBN Perubahan Tahun Anggaran 2015.

Pertimbangan DPD RI ini dibuat berdasarkan masukan aspirasi masyarakat melalui dengar

pendapat dengan pemerintah, para pakar dan pelaku pembangunan dalam berbagai

kesempatan rapat kerja dan kunjungan kerja ke daerah. Dengan pertimbangan DPD RI

penyusunan dokumen RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 diharapkan menjadi lebih baik,

realistis dan sesuai dengan aspirasi rakyat dan daerah di seluruh Indonesia. Sehubungan

dengan penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN Perubahan Tahun 2015 dari

pemerintah dan rencana undang-undang tersebut akan diambil persetujuan bersama antara

DPR dan pemerintah direncanakan pada tanggal 12 Februari 2015 maka memperhatikan

ketentuan pasal sebagaimana peraturan pemerintah di atas yang harus sampaikan paling

lambat 14 hari sebelum diambil keputusan bersama DPR dan pemerintah. Oleh karena itu

DPD memandang perlu untuk segera menyampaikan pertimbangan tersebut kepada DPR

yang diputuskan melalui Sidang Paripurna Luar Biasa DPD pada hari ini. Merespon

pembahasan RAPBN-P yang sangat ketat, Komite IV mengadakan serangkaian rapat

termasuk Rapat Dengar Pendapat bersama Tim Anggaran Komite I, II dan III dan Dirjen

Anggaran, Dirjen Perimbangan Keuangan dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian

Keuangan RI pada tanggal 22 Januari 2015. Komite IV juga membahas RAPBN-P 2015

bersama Budget Office atau Pusat Data dan Analisis Anggaran DPD RI sebagai unit

pendukung akademis yang independent dan non partisan. Akhirnya materi ini di finalisasi

tanggal 23 Januari 2015 di kantor DPD RI.

Pimpinan, Anggota dan hadirin peserta Sidang Paripurna yang kami hormati, beberapa

pokok-pokok pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN-P Tahun 2015 sebagai berikut :

1. Pentingnya perbaikan terhadap asumsi makro ekonomi dan pokok-pokok kebijakan

fiskal dengan memasukkan indikator strategis lainnya seperti tingkat kemiskinan,

pengangguran, Gini Rasio dan lain sebagainya

2. RAPBN-P Tahun Anggaran tahun 2015 agar dapat mencerminkan baseline anggaran

RPJMN tahun 2015-2019 dengan memperjelas perioritas anggaran kementerian dan

lembaga dengan dan transfer daerah dengan 9 agenda prioritas nawacita dan trisakti

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 6

3. Peningkatan penerimaan perpajakan lebih dari 104,69 trilyun dengan melakukan

inttensifikasi ekstensifikasi dan regulasi perpajakan khususnya pada PPH orang

pribadi dan badan yang potensinya masih sangat besar.

4. Tambahan untuk transfer daerah agar dapat ditingkatkan tidak hanya terdapat dana

alokasi khusus namun pada porsi atau anggaran lainnya. Hal ini di barengi dengan

upaya perbaikan baik akuntabilitas dan transparansi anggaran tersebut

5. Dana desa yang dialokasikan perlu ditambahkan kegiatan pendampingan bagi

masyarakat desa agar kualitas program dan kegiatan serta akuntabilitas dana desa

lebih optimal termasuk pula memenuhi amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2014

tentang desa agar anggaran dana desa sepenuhnya dapat dipenuhi pemerintah .

6. Penggunaan dana PMN penyertaan modal untuk badan usaha milik negara lebih

selektif dalam mempertimbangkan kinerja BUMN agar target pembangunan benar-

benar realistis untuk dijalankan. BUMN yang perlu mendapakan prioritas yakni

BUMN untuk infrastruktur dan pertanian.

7. Penyusunan RAPBNP Tahun Anggaran 2015 harus didukung dengan langkah

melakukan optimalisasi seluruh instrumen anggaran baik berupa belanja pusat dalam

bentuk dana dekonsentrasi tugas pembantuan, dana transfer daerah, dana perbankan

dan investasi swasta serta sumber dana lainnya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran

pembangunan nasional dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan

pemerataan pembangunan dan mendorong percepatan pembangunan daerah.

Bapak Ibu hadirin peserta rapat yang kami hormati, pertimbangan DPD RI terhadap

RAPBNP 2015 secara lebih rinci antara lain:

Asumsi dasar ekonomi makro

1. RAPBNP Tahun Anggaran 2015 telah memasukkan asumsi makro ekonomi seperti

pertumbuhan ekonomi inflasi nilai tukar harga minyak mentah Indonesia (lifting

minyak dan gas), DPD RI berpandangan sebaiknya pemerintah juga memasukkan

asumsi lain seperti tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, gini rasio, nilai tukar

petani dan nilai tukar nelayan. DPD RI berpendapat bahwa tujuan penggunaan APBN

perlu untuk kesejahteraan rakyat sehingga asumsi lain menjadi prioritas untuk

dimasukan dalam RAPBNP tahun 2015

2. Dalam RAPBNP Tahun Anggaran 2015 pertemuan ekonomi diasumsikan sebesar 5,8

persen atau tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan APBN tahun anggaran

2015. DPD RI berpandangan bahwa target yang cukup baik tersebut akan dicapai

apabila pemerintah dapat mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat lebih tinggi

di atas 5,2 persen, membaiknya kinerja konsumsi pemerintah di atas 4,2 persen serta

pembentukan modal tetap bruto di atas 8,1 persen. DPD berpendapat langkah yang

harus dilakukan tetap mempertahankan konsumsi kelompok miskin dan hampir

miskin, memperbesar pendanaan infrastruktur pada tingkat kabupaten/kota serta

mempermudah pelayanan investor di sektor ril.

3. Dalam RAPBNP tahun 2015 pemerintah mengajukan asumsi inflasi diperkirakan

mencapai 5,0 persen atau lebih tinggi dari asumsi APBN tahun 2015 sebesar 4,4

persen. Peningkatan asumsi ini selain disebabkan penyesuaian harga BBM juga

disebabkan karena harga komoditas pangan maupun gejolak nilai tukar rupiah. DPD

RI berpandangan bahwa target inflasi tetap berada pada kisaran 4,0 ±1,0 persen masih

jauh lebih realistis seperti sampaikan Bank Indonesia data tahun 2015. Target tersebut

dapat dicapai pemerintah apabila pemerintah dapat menjaga ketersediaan pangan pada

beberapa daerah yang produksi pangan rendah dan memperbaiki efisiensi jalur

distribusi logistik pangan. DPD RI berpendapat pemerintah juga perlu mengimplikasi

penyusunan harga BBM pada tarif angkutan, biaya BBM pada industri hingga

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 7

pemihakan penyesuaian tarif tenaga listrik pada golongan rumah tangga

berpenghasilan rendah. Langkah diatas juga perlu dibarengi upaya peningkatan

koordinasi kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil

sehingga barang modal yang bersumber impor jauh lebih stabil.

4. Pemerintah juga mengajukan asumsi rata-rata nilai rupiah terhadap dollar US yang

diperkirakan berada pada kisaran Rp.12.200 atau lebih tinggi dari asumsi APBN

pokok tahun 2015 sebesar Rp.11.900 per USD. DPD RI berpandangan pemerintah

perlu segera meredam gejolak nilai tukar dengan memperbaiki fundamental struktur

fiskal dan alokasi belanja pada sektor-sektor unggulan dan rill, perbaikan infrastruktur

ekonomi secara proporsional antar wilayah baik irigasi, energi, pelabuhan, jalan dan

jembatan. DPD berpendapat bahwa upaya ini perlu dibarengi dengan perbaikan di

pasar keuangan termasuk akses masyarakat ke lembaga keuangan. Hal ini akan

meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian sehingga dapat

meningkatkan modal masuk.

5. Suku bunga SPN 3 bulan perkirakan akan turut mengalami tekanan dan sedikit lebih

tinggi di atas asumsi APBN tahun 2015 yakni 6,0 persen menjadi 6,2 persen. DPD RI

berpandangan bahwa sepatutnya suku bunga SPN 3 bulan tersebut dapat jauh rendah

dari target yang ditetapkan. DPD RI berpendapat pemerintah harus mulai mengurangi

tingkat inflasi sebagai salah satu penyebab meningkatnya SPN 3 bulan. Pemerintah

perlu memperkuat kepemilikan domestik pada Surat Perbendaharaan Negara atau

SPN sehingga fundamental ekonomi domestik jauh lebih baik .

6. Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan akan berada pada kisaran rata-rata USD

70 per barel atau lebih rendah dari asumsi ICP dalam APBN tahun 2015 sebesar 105

dollar per barel. Perkiraan tersebut sebabkan oleh proyeksi masih besarnya pasokan

minyak dunia dibandingkan permintaan dunia. DPD RI berpandangan bahwa

turunnya harga ICP harusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk secepatnya

melakukan kebijakan bauran energi baik untuk pembangunan geothermal,

pembangunan jaringan pipa gas, pembangunan mikro hidro dan sebagainya. DPD RI

berpendapat penurunan harga ICP yang berimplikasi kepada penurunan penerimaan

negara perlu dibarengi dengan penerimaan peningkatan pajak yang bersumber dari

migas. Langkah di atas juga perlu diimbangi dengan penurunan tekanan inflasi

khususnya berasal dari cost plus implassion atau industri transportasi maupun barang

modal lainnya.

7. Lifting minyak diperkirakan akan terealisasi sebesar 849 ribu barel per hari, lebih

rendah dibandingkan asumsi APBN dasar tahun 2015 yang ditetapkan sebesar 900

ribu barel per hari. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan produksi pada

sumber minyak lama meskipun pencapaian Blok Cepu diperkirakan mampu

memproduksi 165 ribu barel per hari pada tahun 2015. DPD berpendapat bahwa Blok

Cepu masih memiliki problem yang belum tuntas, baik terkait masalah perizinan pipa

serta pembebasan dan konsinyasi lahan. Penting kiranya pemerintah memastikan

bahwa permasalahan tersebut dapat tuntaskan pada tahun 2015 sehingga jangan

sampai kelemahan dari sektor produksi dimanfaatkan importir minyak yang akan

merugikan negara.

8. Lifting gas bumi diperkirakan mencapai 1.177 ribu barel setara minyak per hari atau

lebih rendah dibandingkan asumsi lifting gas bumi pada APBN tahun 2015 yang

ditetapkan sebesar 1.248 ribu barel setara minyak minyak per hari . DPD berpendapat

pemerintah untuk terus mempertahankan target lifting gas bumi tersebut meski

demikian perlu kebijakannya lebih tegas penggunaan gas bumi tersebut untuk

kepentingan konsumsi dalam negeri yang disebar secara adil pada berbagai daerah di

Indonesia.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 8

Kebijakan dan target pendapatan negara

1. Sektor perpajakkan mengalami kenaikan sebesar 104,69 trilyun dari semula 1.379

trilyun menjadi 1.484,6 trilyun. Kenaikan sebesar 8,2 persen ini sebabkan karena

target pajak dari PPN non minyak dan gas bumi, pajak pertambahan nilai, pendapatan

cukai dan pendapatan pajak lainnya. DPD berpandangan agar dilakukan optimalisasi

penerimaan pajak melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan regulasi. Untuk itu DPD RI

berpendapat perlu segera dilakukan reformasi Undang-Undang Perpajakan agar

sistem perpajakan self assesment dapat laksanakan dengan baik sesuai dalam

peraturan dasar perpajakan Pasal 23 Amandemen ke 3 UUD 1945 bahwa pajak dan

pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam Undang-

Undang. Dalam rangka meningkatkan penerimaan perpajakan selain memberikan

sanksi yang tegas bagi wajib pajak dan aparat pajak yang melanggar ketentuan

perpajakan hendaknya pemerintah memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang

memadai kepada instansi perpajakan. Selain itu juga pemerintah memberikan insentif

bagi instansi perpajakan yang telah berprestasi melampaui target penerimaan yang

telah ditetapkan.

2. Dalam pendapatan negara bukan pajak tahun 2015 diperkirakan mencapai 281,1

trilyun atau lebih rendah sebesar 129,3 trilyun atau menurun sebesar 31,2 persen dari

target APBN tahun 2015. Perubahan ini disebabkan penurunan pendapatan karena

sumber daya alam migas sebesar 57,4 persen dari 224,25 trilyun menjadi 95,63 puluh

trilyun dan bagian laba BUMN sebesar 20,6 persen dari 44 trilyun menjadi 34,95

trilyun. Untuk mendukung penguatan dan permodalan BUMN terhadap penurun dari

PNBP tersebut DPD RI berpendapat pemerintah agar melakukan negosiasi pro-duk

sesuai kontrak atas ekplorasi dan eksploitasi migas serta pemanfaatan peluang Asean

Free Trade Area (AFTA) atau Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun 2015

untuk meningkatkan laba BUMN.

Kebijakan dan anggaran belanja.

1. Alasan dasar perubahan belanja negara dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2015

dilakukan adalah perubahan kebijakan alokasi anggaran untuk mengakomodasi

implementasi konsep Trisakti dan Nawacita. DPD RI berpandangan bahwa konsep

Trisakti dan Nawacita tersebut perlu diperjelas dalam RAPBN-P tahun 2015. DPD RI

berpendapat beberapa prioritas agenda pembangunan seperti melakukan revolusi

karakter bangsa dan memperteguh kebhinekaan serta memperkuat restorasi sosial

Indonesia belum tergambar secara jelas dan tegas dalam RAPBN-P tahun 2015

sehingga pemerintah perlu mempertegas hal tersebut dan penyebaran program, dan

kegiatan RAPBN-P tahun 2015.

2. Dimensi pembangunan yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 salah satunya

dimensi pemerataan dan kewilayahan yang mendorong pembangunan antar kelompok

pendapatan antar wilayah desa, kota, wilayah pinggiran dan pusat, Jawa dan luar

Jawa, kawasan barat, kawasan timur Indonesia termaksud kepulauan. DPD RI

berpandangan bahwa RAPBN-P 2015 sebagai baseline anggaran RPJM 2015-2019

sepatutnya dapat memperhitungkan dimensi pemerataan dan kewilayahan. DPD

berpendapat bahwa belanja kementerian/lembaga dapat menyajikan data anggaran per

wilayah agar dimensi pemerataan dan kewilayahan dapat lebih terukur dan

dipertanggungjawabkan. Selain itu dimensi pemerataan dan kewilayahan juga

mempertimbangkan wilayah kepulauan.

3. Belanja pemerintah pusat menurut fungsi dalam RAPBN-P tahun 2015 yakni fungsi

pelayanan umum terjadi penurunan dari RAPBN-P terhadap RAPBN tahun 2015

dengan nominal sebesar 178,96 milyar atau sebesar negatif 20,1 persen sementara

fungsi lainnya mengalami peningkatan termasuk fungsi perlindungan sosial yang

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 9

meningkat sebesar 20trilyun 841,1 milyar atau sebesar 250,5 persen. DPD RI

berpendapat pemerintah perlu melihat kembali realokasi menurut fungsi sehingga

terjadi keadilan bagi fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, ketertiban, dan

keamanan, serta pendidikan.

4. Terdapat penambahan alokasi tambahan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

untuk pemenuhan kewajiban dasar sebesar 7,1 trilyun dalam RAPBN tahun 2015 .

Peningkatan ini fokus pada program KIP dan bea cetak kartu riplet dan biaya

pengiriman KIP yang dilakukan oleh pemerintah pusat. DPD berpendapat sebaiknya

terdapat alokasi tambahan dalam RAPBN-P tahun 2015 untuk Kemendikbud yang

mencerminkan revolusi mental dalam dimensi pendidikan. Selain itu juga perlu di

dorong alokasi di atas agar target rata-rata sekolah dapat tercapai sehingga indeks

pembangunan manusia Indonesia juga meningkat.

5. Kementerian Perhubungan mendapatkan alokasi tambahan sebesar 20,02 trilyun

sehingga anggaranya dalam RAPBN-P 2015 menjadi 64,69 trilyun. Tambahan

anggaran tersebut dipergunakan untuk pembangunan sektor unggulan, pengurangan

kesenjangan dan infrastruktur konektifitas. DPD RI berpandangan perlu adanya

alokasi RAPBN-P tahun 2015 khususnya bagi pelabuhan udara atau bandara di

wilayah yang tingkat kebutuhannya tinggi namun ketersedianya terbatas. DPD RI

berpendapat pemerintah perlu mendorong perbaikan regulasi mengenai bagi hasil

keuntungan bandara antar Kementerian Perhubungan dengan pemerintah daerah

6. Sebagai akibat pergeseran belanja dan kebijakan penyusunan subsidi BBM maka

belanja Kementerian dan Lembaga naik sebesar 20,4 persen pada RAPBN-P 2015

atau senilai 132,2 trilyun. Sementara belanja transfer ke daerah hanya meningkat

sebesar 2,6 persen atau senilai 13,1 trilyun. DPD RI berpendapat bahwa keadilan dan

pemerataan alokasi belanja dalam RAPBN-P 2015 dengan mendorong proporsi

belanja transfer ke daerah lebih besar. Hal ini mengingat bahwa kewenangan dan

tugas pemerintah daerah jauh lebih banyak dibandingkan pemerintah pusat.

7. Dana transfer ke daerah utamamya diperoleh dari dana perimbangan yang terdiri dari

dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus. Dalam RAPBN-P 2015

perubahan kenaikan menonjol terhadap APBN adalah dari dana bagi hasil pajak

sebesar 3,8 trilyun. DPD RI berpendapat bahwa penerimaan pajak jenis PPh orang

pribadi dan PPh karyawan yang dibagihasilkan kepada daerah dilakukan dengan

transparan, adil serta mempertimbangkan masing-masing kondisi daerah.

8. DAK akan mendapatkan tambahan sebesar 20 trilyun sehingga menjadi 55,82 trilyun.

DAK tambahan tersebut dialokasikan untuk mendukung program perioritas kabinet

kerja baik untuk infrastruktur, irigasi pertanian, transportasi subbidang jalan, sarana

perdagangan dan pelayanan kesehatan rujukan. DPD RI berpandangan bahwa

kenaikan dana menyelesaikan dengan kebutuhan daerah sesuai dengan indikator yang

dapat dipertanggungjawabkan dengan pengelolaan yang transparan. DPD RI

berpendapat bahwa pemerintah dalam pelaksanaan DAK perlu mempercepat

penerbitan juknis yang diberikan ke daerah serta memberlakukan juknis DAK yang

berlaku antara 3-5 tahun.

9. Dalam RAPBN-P tahun 2015 anggaran desa yang semula 9 trilyun rupiah mendapat

alokasi tambahan 11,7 trilyun atau meningkat 129,1 persen terhadap APBN pokok

2015. Ini merupakan suatu kenaikannya cukup signifikan. DPD RI berpandangan agar

dana tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif dengan kesiapan aparatur desa dalam

pengelolaan keuangan desa. DPD RI berpendapat perlu pendampingan yang

berkelanjutan bagi desa dalam pengelolaan dana desa tersebut.

Saya sengaja pertegas ini karena paling banyak, paling banyak muncul dalam

pembahasan.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 10

10. Harap dicermati dengan baik. Anggaran dana desa dalam RAPBN-P tahun 2015

totalnya sebesar 20,7 trilyun sementara jumlah desa menurut data BPS pada tahun

2013 sebanyak 74.045 desa. Hal ini berarti terdapat alokasi yang bersumber dari

APBN-P tahun 2015 rata-rata per desa sebesar 279,559 juta per desa. DPD RI

berpandangan bahwa salah satu amanat dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014

tentang desa bahwa desa akan mendapatkan alokasi sebesar 10 persen dari dana

perimbangan setelah dikurangi DAK atau untuk tahun 2015 yang diperkirakan

sebesar 48,55 trilyun dengan asumsi jumlah desa yang sama. DPD RI berpendapat

bahwa pemerintah perlu segera secara tegas melaksanakan perhitungan alokasi dana

desa secara cermat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu

pemerintah perlu melakukan kaji ulang terhadap pertumbuhan jumlah desa yang

mempengaruhi alokasi dana desa secara keseluruhan agar target rata-rata alokasi desa

sebesar minimal 1 miliar lebih per desa dapat terpenuhi sebagaimana sering

dinyatakan Presiden terpilih RI Bapak Jokowi Dodo dan Wakil Presiden Bapak

Jusuf Kalla.

Kebijakan defisit anggaran dan pembiayaan anggaran

1. Rancangan APBN-P tahun 2015 terdapat defisit anggaran dari 245,8 trilyun atau 2,21

persen PDB (Produk Domestik Bruto) menjadi sebesar 225,9 trilyun atau sekitar 1,9

persen terhadap PDB yang mengakibatkan pembiayaan anggaran juga mengalami

penurunan dengan jumlah yang sama . Defisit tersebut sebagian besar disebabkan

oleh kenaikan pembiayaan yang bersumber dari hutang sebesar 291,4 trilyun atau

naik sebesar 36,5 trilyun (14,3 persen) sementara yang pembiayaan yang non hutang

sebesar negatif 65,5 trilyun. DPD RI berpandangan pemerintah perlu melakukan

penurunan defisit anggaran dengan mendorong penerimaan negara khususnya dari

sektor perpajakan. Terkait dengan pembiayaan DPD RI berpendapat bahwa

pembiayaan utang khususnya melalui SBN perlu di dorong SBN yang sifatnya jangka

menengah dan panjang serta menerapkan prinsip kehati-hatian. Hal ini mengingat

sebagian SBN yang sifatnya jangka pendek lebih dari 30 persen telah dikuasai asing.

2. Pemerintah perlu mengkaji ulang dan lebih selektif dalam memilih BUMN yang

dialokasikan. BUMN yang kinerjanya perusahaannya buruk yang telah melakukan go

publik maupun yang statusnya masih belum jelas perlu dipertimbangkan untuk tidak

mendapatkan PMN. DPD RI berpendapat bahwa pemerintah perlu memproritaskan

dan pengalokasian PMN terhadap BUMN yang berkaitan dengan infrastruktur dan

pertanian agar produktivitas masyarakat terjamin sehingga dapat terjadi peningkatan

kesejahteraan secara keseluruhan.

Pimpinan, anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, dalam Sidang

Paripurna yang terhormat ini kami menyampaikan rancangan keputusan ini dengan harapan

dapat diambil keputusan DPD tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015. Selengkapnya

kami serahkan kepada Pimpinan DPD.

Demikian laporan pelaksanaan tugas Komite IV yang dapat kami sampaikan. Atas

nama Pimpinan Anggota Komite IV DPD mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan

dukungannya yang terhormat Pimpinan, Anggota dan Sekretariat Jenderal DPD RI beserta

seluruh jajarannya. Kepada Budget Office, staf ahli dan rekan-rekan termasuk dari media

massa dalam pelaksanaan tugas Komite IV ini.

Kepada Anggota Komite IV terutama yang memberikan masukan tertulis, kami mohon

maaf kalau tidak secara implisit persis sama dengan rumusan yang tertuang dalam

kesimpulan ini begitupun dengan masukan dari tim anggaran komite-komite. Kami telah

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 11

berupaya untuk itu namun inilah kemampuan dapat kami hasilkan. Mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Wabillahi Taufik Walhidayah

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om santi santi om

Pimpinan Komite IV. Bapak Cholid Mahmud, Ajieb Padindang, Ghazali Abas dan

seluruh Anggota Komite IV.

Terima kasih

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Bapak Ibu sekalian. Tentu saja kita telah mendengarkan laporan terhadap

RAPBN Perubahan sebagai bagian daripada pertimbangan DPD oleh Pimpinan Komite IV

yaitu Ajieb Padindang. Oleh karena itu kepada kita dimintakan persetujuannya terhadap

RUU Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 tentang APBN Tahun Anggaran 2015.

Apakah ini dapat kita setujui? Silakan Pak Jhon.

PEMBICARA : Prof. Dr. JHON PIERIS, SH., MS. (MALUKU)

Ketua, ini tambahan saja tidak mempersoalkan. Saya Anggota Komite IV.

Pembahasan di komite itu mempersoalkan 4 indikator, transfer pusat ke desa. Dan kemarin

juga saya persoalkan itu kepada Panmus. Belum tergambar di sini Pak Ketua. Saya usulkan

pada pada halaman 9 itu poin 10, ada anak kalimat setelah kalimat kedua. Saya baca supaya

tidak salah. Poin 10 kalimat kedua, kalimat ketiga, maaf.

“DPD RI berpandangan bahwa salah satu amanat dalam Undang-Undang No. 6 Tahun

2014 tentang desa, bahwa desa akan mendapatkan alokasi sebesar 10 persen dari dana

perimbangan setelah dikurangi DAK untuk tahun 2015 akan diperkirakan sebesar 48,55

trilyun dengan asumsi jumlah desa yang sama. DPD RI berpendapat bahwa pemerintah perlu

secara tegas melaksanakan perhitungan alokasi dana desa secara cermat sesuai dengan

peraturan Undang-Undang yang berlaku.”

Saya menyisipkan satu kalimat saja sebagaimana yang saya usulkan pada Panmus

kemarin belum tercover di sini. “Oleh sebab itu pemerintah juga harus memperhatikan 4

indikator utama, besaran transfer pusat untuk pembangunan desa antara lain jumlah

penduduk, luas wilayah, letak geografis dan jumlah akademis kita. Menyangkut luas wilayah

dan letak provinsi itu bagi provinsi kepulauan itu memang luas wilayah laut harus dihitung

juga Ketua. Sebab jika tidak maka provinsi kepulauan akan mengalami kerugian yang luar

biasa. Demikian juga letak geografis desa-desa di perbatasan.”

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, ini menjadi catatan buat Komite IV untuk formulasi atau dasar selain untuk

menentukan alokasinya. Baik, kalau tidak ada bisakah.. Silakan.

PEMBICARA : ADRIANUS GARU, SE., M.Si (NTT)

Berkaitan apa yang disampaikan Pak Jhon juga, itu di poin 10 saya ada hal-hal yang

satu yang perlu ditambah tentang pengalokasian dana desa itu. Jadi dalam penjelasan Dirjen

Anggaran kemarin dialokasikan tiap tahap yang dimulai pada April. Saya berpendapat bahwa

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 12

kalau seandainya nanti dana yang dialokasikan per April ini sudah celaka buat pemerintahan

desa pasti ini gagalnya banyak dan saya sudah marah-marah kemarin waktu rapat bahwa

pemerintah pusat punya andil 70 persen dalam rangka menggagalkan ini. Karena kalau

memang mau sama dengan DIPA DAU maupun DAK diserahkan pada tanggal 2 Januari.

supaya startnya sama. Nanti kalau April nanti alasannya banyak, apalagi sumber dayanya

rendah. Jadi mungkin ditambah jadi minta kepada pemerintah juga supaya pengalokasian

dana desa itu sama startnya dengan alokasi dana DAU maupun DAK.

Terima kasih, saya kembali.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, sebagai catatan. Baiklah Bapak Ibu sekalian. Ada lagi? Bapak Aceng.

PEMBICARA : H. ACENG HULIK MUNAWAR FIKRI, S. Ag (JAWA BARAT)

Pimpinan, masih di poin 10.

Kalau tadi disampaikan oleh rekan Senator yang dua orang itu terkait dengan apa

namanya penerimaan dana desa. Kebetulan setelah saya berkonsultasi dengan para Ketua

TAPD (Tim Anggaran Pemerintahan Daerah) ternyata ini seolah-olah desa itu dibiayai oleh

APBN. Padahal rilnya, faktanya itu tetap masuk dulu pada APBD, yang didalam itu ada

DAU. Cuma di sini memang setelah dikurangi oleh DAK. Jadi logikanya kalau pemerintah

pusat mensupport terhadap pemerintah desa sementara itu sudah ada DAU menurut ini

signifikansi tidak ada. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, tadi DPD menyampaikan bahwa penerimaan yang akan

ditingkatkan itu dari sektor pajak. Nah logikanya yang tertumpuk untuk mendapatkan

pendapatan dari sektor pajak ini sesungguhnya tidak mensejahterakan rakyat. Kenapa tidak

diorientasikan kepada bagi hasil migas misalnya atau bagi hasil kontrak karya dengan

Freeport atau mana misalnya karena banyak sekali begitu kan sehingga tidak tertuju pada

pajak karena pajak itu memiskin rakyat menurut saya kalau pajak menjadi orientasi. Jadi

tolong dikritisi.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Pak Aceng. Baiklah Bapak Ibu sekalian. Ada lagi? Silakan.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG, SE., MM (SULSEL)

Kanan Pak.

Terima kasih Pimpinan. Saya Bahar Ngitung, 103, Sulawesi Selatan.

Membaca asumsi pertimbangan yang diajukan oleh Komite IV ini hampir setiap tahun

itu hampir sama, ekonomi makro yang diajukan padahal sudah lama direncanakan, DPD juga

harus membuat sebuah asumsi APBN tandingan. Artinya DPD juga harus bisa membuat

yang mikro yang langsung bersentuhan kepada kepentingan daerah kita masing-masing. Saya

tidak pernah merasakan apa pertimbangan DPD itu bermanfaat untuk MPR, tidak ada. Kita

tidak pernah merasakan langsung karena hanya secara makro yang kita ajukan. Kenapa kita

tidak berani membuat juga, mengajukan program-program setiap tahun yang langsung dari

daerah melalui DPD dan kita juga adakan rapat kerja dengan kementerian tentang program

kerja mereka di daerah sehingga kepentingan daerah langsung kita rasakan yang ada di dalam

APBN. Ini kertas ini pertimbangan yang diajukan kepada MPR, kepada DPR, tidak ada

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 13

manfaatnya, tidak pernah saya merasakan apa dampak langsung kepada daerah. Kita hanya

berbicara banyak buang waktu di sini tapi kita tidak rasakan kepentingan daerah. Dan sudah

lama di Komite IV itu ada Budget Office. Apa fungsi Budget Office ? Hanya meramu sebuah

kertas untuk setiap 5 tahun. Oleh karena itu kita buat juga APBN yang kira-kira kita

sandingkan sebagai bahan pertimbangan langsung ke sana secara mikro untuk kepentingan

daerah daripada kita berbicara ada berbicara di sini pimpinan tertawa-tertawa, jangan

berbisik Pak, etika sedikit. Kita berbicara, berbisik-bisik di sana, bagaimana itu. Coba pikir

ini untuk kepentingan daerah. Jadi saya hanya mau agar kita mengajukan sendiri, jangan

berulang setiap ulang setiap tahun dan tanpa ada manfaatnya.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik ya, teman-teman sekalian.

Apa yang kita lakukan ini kita lakukan sesuai dengan konstitusional. Memang

perintah daripada saya baca-baca ini RUU APBN kita ini dimintakan memberikan

pertimbangannya kepada DPR. Jadi mungkin tidak dirasakan, saya paham karena kita bukan

eksekutor tapi garis-garis besar ini sesungguhnya itu menjadi catatan juga bagi pemerintah

waktu mereka rapat anggaran dengan DPR. Jadi tidak begitu juga benar yang disampaikan

barusan itu. Banyak asumsi-asumsi yang segala macam itu. Cuma Saudara lihat bagaimana

Menteri Bapennas mengatakan bagaimana pertimbangan soal kesenjangan, gini indeks, itu

adalah bahasa-bahasa DPD RI, tidak ada itu bahasa DPR selama ini. Jadi asumsi itu penting

sekarangpun sudah dimasukan juga IPM indeks, gini indeks, itu bahasanya DPD.Saya

membicarakan itu tetapi bagaimana detailnya tentu antara pemerintah dan DPR. Nah itulah

makanya di Komite IV juga sudah ada perubahan. Benar kata Pak Bahar kalau kita mau lebih

mau teknis ya mari masing-masing kita memberikan masukannya. Jadi ini catatan. Apa yang

kita lakukan itu terasakan benarnya. Di tahun 2012 saudara-saudara sekalian, bagaimana

DPD memberikan pertimbangan sisa anggaran 20 trilyun kemudian dari Komite IV

mengusulkan supaya sisa anggaran itu diserahkan kepada provinsi yang IP-nya rendah itu

dilaksanakan oleh Presiden SBY. Betulkan Komite IV? Iya, 6 provinsi terbawah. Maluku,

Maluku Utara, itu bisa diberikan pemerintah atas kesepakatan kita dari DPD ya. Nah itulah,

ya karena kita ini berada di hulunya, kebijakan kita ini bukan berada di hilir daripada

kebijakan. Kalau kita ingin langsung di hilir jadi camat kita, jadi bupati kita, jadi walikota

atau kepala desa ya. Jadi kalau Anggota DPD ya kita berada di tingkat kebijakan yang atas.

Nah ini saya ingin meluruskan saudara-saudara sekalian, jangan merasa seolah-olah kita ini

tidak berperan, sangat berperan dan saya, sebentar dengar saya dulu, saya juga bicara .

Jangan anda saja bicara. Jadi kita harus saling memahami, begitu lho. Saya merasakan, saya

juga tidak mau membuang waktu juga 15 tahun di sini. Jadi teman-teman untuk itu kita harus

meningkatkan terus kinerja kita secara bertahap , Komite IV sudah ada. Kenapa kita tidak

undang karena memang APBN ini kita serahkan ke DPR. Kalau memang ada inspirasi kita

undang, nanti kita undang. Waktu dekat ini kita ada konsultasi dengan pemerintah. Nah

selama ini hubungan kita baik. Kita baru 10 tahun, kita tingkatkan, kita tingkatkan tapi kita

jangan melemahkan diri kita, itu yang saya tidak mau, jangan dong ya. Kita bukan untuk sia-

sia di sini. Jadi kita juga harus meng-appreciate kita dan saya juga sebagai seorang ekonom ,

seorang sarjana memang dibidang bisnis, saya melihat banyak perubahan terhadap kebijakan

terhadap APBN kita ya. Alokasi yang terutama adalah wilayah timur, yang tertinggal dan

sebagainya dan itu kita amati, begitu. Jadi mohon juga kita juga mengapresiasi, memberikan

juga insentif pada diri kita, itu harapan saya teman-teman sekalian dan kita buktikan dalam

kesehariannya kita hadir siap sidang. Ini juga catatan buat kita baru 4 bulan supaya betul-

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 14

betul kita dihargai oleh publik dan masyarakat kita. Itulah harapan saya, untuk itu silakan

Komite IV untuk bisa menjawab. Sebentar ya, coba Pimpinan Komite IV untuk menjawab.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG, SE., MM (SULSEL)

Pak Ketua, jadi begini, ini rupanya tidak nyambung. Bukan tidak bermanfaat, ini tugas

kita kenapa itu tidak berani membuat suatu gebrakan. Di Komite IV kan ada budget office ,

usulan-usulan kepentingan daerah langsung kita buat dalam bentuk apa kepentingan daerah,

bukan cuma seperti ini. Jadi Pak Ketua jangan marah, ini usulan dari anggota.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Saya tidak marah Pak Bahar, saya cinta betul sama kita semua.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG, SE., MM (SULSEL)

Tidak boleh ada marah-marah di sini. Ini harus aspirasi daerah kita tampung, setiap

sekarang di DPR sedang bagi-bagi daerah mana yang mau dapat, daerah mana mau dapat.

Kenapa kita tidak berani juga secara kelembagaan mengajukan setiap daerah. Kita kan

ketemu bupati, ketemu gubernur, ketemu rakyat, ini usulan-usulannya ini banyak Pak.

Maksud saya di Komite IV kan ada Budget Office.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Ada lagi?

PEMBICARA : BENNY RHAMDANI (SULUT)

Pak Ketua. B-96, Benny Rhamdani dari Sulawesi Utara.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Oke, habis itu saya minta Komite IV menjawab ya. Silakan.

PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT)

Begini Pak Ketua, mohon dengan cermat Pak Ketua memimpin Paripurna hari ini kita

sedang melaksanakan Paripurna berkaitan dengan pertimbangan DPD terhadap Rancangan

Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Secara materi tadi komite sudah menyampaikan

disampaikan oleh Pak Ajieb yang mewakili Pimpinan dan Anggota dan tadi Pak Ketua

memberi kesempatan setiap anggota untuk memberikan koreksi berkaitan dengan materi

yang disampaikan oleh Pak Ajiep. Hal-hal yang berkaitan dengan usulan-usulan seperti

seperti Pak Bahar itu menyangkut teknis proses politik kelembagaan. Usulan saya hal-hal

tadi kita sampaikan nanti setelah kita mengesahkan. Silakan Pak Ketua memimpin kembali

meminta pendapat koreksi atas materi yang disampaikan Pak Ajiep. Jika pada akhirnya kita

mengesahkan dalam bentuk persetujuan nanti sebelum acara paripurna ini ditutup Pak Ketua

tentu ya membuka ruang untuk anggota memberikan masukan-masukan berkaitan dengan

teknis.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 15

Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Terakhir Pak Cholid sebagai Ketua Komite IV

PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Terima kasih Pimpinan.

Pertama apa yang disampaikan oleh Pak Bahar ini adalah keinginan kita semuanya.

Dan kita sudah menyepakati mekanisme itu melalui perdoman pemberian pertimbangan

untuk APBN maupun APBNP. Nah mekanisme yang sudah kita buat itu sudah memberi

ruang kepada setiap daerah untuk mengusulkan itu. Nah pada masa reses kemarin Komite IV

sudah membagikan draft usulan-usulan yang akan diberikan oleh daerah masing-masing

termasuk untuk APBN-P 2015. Sayangnya bahwa dari sekian banyak anggota itu tidak ada

10 persen yang masuk. Nah padahal sebenarnya itu adalah kita gunakan untuk kita

melakukan pembahasan-pembahasan bersama pemerintah, bukan untuk pertimbangan resmi

kepada DPR tetapi sebagai lampiran yang kita berikan kepada pemerintah ketika kita

melakukan proses pembahasan, baik di setiap komite maupun melalui Komite IV dalam

fungsi sebagai panitia anggarannya DPD itu. Nah oleh karena itu saya berharap bahwasannya

mekanisme yang sudah kita buat dengan cukup baik itu pada masa yang akan datang akan

lebih efektif dengan keterlibatan yang lebih baik dari kita bersama.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Dari Pak Ajiep ada tambahan? Cukup ya dan dijelaskan oleh Pak Ghazali. Soal

Budget Officenya coba.

PEMBICARA : Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (NAD)

Baik, terima kasih Pimpinan.

Saya menambah lagi apa yang disampaikan oleh Ketua Komite IV Mas Chalid.

Memang sejatinya kita terlibat full kita secara personal ataupun daerah. Suaranya kecil. Nah

sudah besar. Oke ya.

Baik saya ulangi, saya ini ya menambah apa yang diutarakan oleh Ketua Komite IV

Mas Chalid dari Yogyakarta. Kita sudah membuat edaran memang kepada semua teman-

teman ini untuk memberi masukan hasil resesnya dalam rangka persiapan kita buat yang

dibacakan Bapak Ajiep tadi tapi nyatanya memang tidak banyak yang merespon. Okelah itu

masa lalu yang kita lupakan. Ke depan saya kira tidak boleh seperti itu lagi, kalau kita minta

masukan dari teman-teman tolong proaktif memberikannya dan yang kita sampaikan tadi

juga masukan dari teman-teman kita juga mengundang kemarin para representatif komite,

wakil-wakil komite untuk ikut terlibat dalam pembahasan dengan eksekutif tapi ternyata

ketika itu tidak banyak yang juga memberi respon terhadap keinginan Komite IV. Ini saya

anggap pengalaman lagilah untuk masa yang akan datang ini boleh evaluasi tapi sejatinya

kita evaluasi diri kita terlebih dahulu dan ini apa yang komite sudah sampaikan ini sudah

maksimal, hasil kerja keras kita bersama hasil dari BO dan hasil juga dari teman-teman

sekalian. Oleh karena itu saya harap dengan hormat kepada teman-teman, kita membuka

peluang kepada siapapun untuk memperbaiki apa yang telah sampaikan. Saya sepakat juga

usul dari pada saudara saya dari Sulawesi Utara kita terima dulu yang ini kalau ada perbaikan

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 16

nanti setelah baru kita sampaikan dengan cara yang lebih santun, lebih cerdas dan lebih apa

namanya ya, lebih mewakililah kita semuanya sehingga apa yang kita sampaikan itu

bermakna. Janganlah kita mau menihilkan usaha kita bersama ini. Kalau itu kita lakukan

bermakna kita nihilkan diri kita sendiri. Saya kira demikian hasil kesepakatan dari teman –

teman dari Komite IV.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Bapak Ibu sekalian. Sudah jelas penjelasan Pimpinan Komite IV tadi semuanya.

Ada lagi?

PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, MM., M.Si (KALTENG)

Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, MM., M.Si (KALTENG)

Terima kasih Pak Ketua. Mawardi, B-83.

Apa yang di sampaikan oleh Komite IV sebenarnya sudah merupakan gambaran yang

harus kita dukung dan itu hasil dari rekan-rekan kita yang membidangi masalah keuangan.

Dan menyangkut pemahaman-pemahaman teknis, saya berharap kita sendiri juga harus

memahami secara pribadi salah satu yang ingin saya sampaikan adalah ketika tadi fokus

kepada Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa. Jadi harus dipahami rekan-rekan

bahwa sumber anggaran itu memang ada beberapa anggaran. Kalau yang dikatakan

berdasarkan dana perimbangan 10 persen itu adalah untuk ADD. Tetapi ada juga dalam Pasal

72 itu bersumber dari APBN yang kita harapkan 1-1,4 milyar kemudian dana desa itu juga

ada yang bersumber dari bagi hasil pajak setiap tahun di daerah. Pak Aceng sebagai bupati

saya pikir juga kita selalu membagikan kepada desa bagi hasil dari PBB dan lain-lain. Nah

kemudian ada lagi sumber yang dari APBD Provinsi maka mari kita memahami secara utuh

Pasal 72 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 itu sehingga kita tidak perlu mengkhawatirkan

seperti TPAD itu. Harusnya mereka wajib menganggarkan kepada desanya. Jadi ini sudah

Undang-Undang kita cukup bagus saya lihat untuk membantu pemerataan pembangunan di

desa. Saya pikir demikian Pak Ketua.

Terima kasih.

PEMBICARA : MESAKH MIRIN (PAPUA)

Pak Ketua ini yang terakhir. Mesakh Mirin, B-126 ya.

Oke, terima kasih Pak Ketua.

Ini hanya sifatnya hanya masukan dan koreksi saja untuk Komite IV, hal teknis

sebenarnya. Beberapa waktu yang lalu kan saya sempat protes ke Pak Ketua dan Sesjen

tentang hal teknis yang Nomor 3 tentang surat edaran itu ya. Jadi Komite IV itu harus lihat

hal-hal mana yang harus dilihat, apa yang kewenangan dan tidak seperti kemarin kita punya

perjalanan dinas yang pernah saya itu, itu harus selektif betul diluar dari itu, itu satu.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 17

Yang kedua, unsur pimpinan tidak boleh intervensi masalah hal-hal lain, masalah

untuk anggaran Komite IV. Jadi itu saya lihat terlalu banyak intervensi, itu juga harus

diperhatikan baik-baik. Kalau memang, kita ini kan Anggota DPD yang batas ininya Cuma

kecil DPR RI di sana yang lebih banyak. Jadi kita ini jangan dikira diri sendiri. Itu hanya

saya masukan saja untuk Pak Ketua sama Komite IV. Komite IV punya surat 03 yang

kemarin kita protes dari Komite II. Saya yang protes, tidak boleh dilakukan hal-hal seperti

itu.

Terima kasih Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Saudara- saudara sekalian..

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Izin Ketua

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Asri.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Iya, terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya hanya mencoba bertanya saja Ketua kepada Komite IV. Pada poin 7 itu

menjelaskan tentang dana transfer ke daerah. Jadi begini Ketua, Pimpinan dan para Anggota

yang kami hormati, saya tentu sangat berapresiasi terhadap pertimbangan yang diberikan

oleh DPD terhadap terutama RAPBN. Hanya menurut saya suara-suara teman-teman yang

mau melihat tentang eksistensi kita dalam membaca kontribusi kita terhadap pertimbangan

APBN terutama yang diberikan kepada daerah saya pikir itu wajar karena ini kan juga

kegelisahan-kegelisahan. Sekarang pertanyaan saya sebenarnya begini, dalam belanja APBN

kita kan hanya mengenal dua Ketua. Yang pertama itu adalah belanja pusat dan belanja

daerah. Kalau di poin 7 di sini saya saya membaca dana transfer ke daerah diperoleh dari

dana perimbangan terdiri atas DBH, DAU dan Dana Alokasi Khusus. Kalau Dana Alokasi

Khusus memang membacanya itu sangat gampang karena dia selalu menyatu dengan dana

alokasi ke daerah DAU yang kemudian disusun oleh kabupaten menjadi APBD. Sekarang

pertanyaan saya kepada Komite IV adalah bagaimana memberikan pertimbangan strategis

terhadap dana-dana transfer yang ke daerah, apakah dia masuk menjadi kategori belanja

departemen yang ditransfer ke daerah? Tetapi kadang-kadang tidak proposional oleh

pemerintah pusat dalam memberikan. Saya memberikan contoh Ketua. Saya ambil contoh

saja saya sudah membaca list dana trasfer ke daerah untuk pokok 2015 yang di keluarkan

oleh Departemen Dalam Negeri jumlahnya 600 milyar. Dia disebut dana TP (Tugas

Pembantuan) yang diberikan langsung kepada daerah melalui departemen. Hitungan

kalkulatifnya saya tidak menemukan apa rumusnya. Kan harusnya Tugas Pembantuan itu

diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki kualifikasi khusus. Keputusan Presiden sudah

mengeluarkan 183 daerah miskin di Indonesia, yang mendapatkan TP itu hanya 63 kabupaten

dan hanya 9 provinsi yang mendapatkan dana TP Pokok 2015.

Maksud saya anasir-anasir seperti ini yang harusnya bisa diberikan pertimbangan

karena saya yakin bahwa melihat uraian-uraian ini misalnya. Dana alokasi khusus tidak susah

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 18

membacanya, dia saatu kesatuan dengan APBD nanti dibahas oleh DPRD Kabupaten tetapi

dana Tugas Pembantuan yang langsung diberikan kepada daerah tanpa melalui pembahasan

DPR ini kalau ada mantan bupati ya menurut saya bisa mungkin agak bisa mendalami atau

mantan gubernur, itu kadang-kadang indikator-indikatornya yang dikeluarkan oleh

pemerintah pusat itu tidak jelas dan saya tidak melihat ada asumsi pertimbangan-

pertimbangan yang harusnya kita menjadi kontribusi terbesar kita ada di sini. Jadi ini hanya

menjadi catatan Ketua, saya melihat bahwa pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh

teman-teman Komite IV ini kelihatannya memang harus lebih mendalamlah supaya kita bisa

rasakan ini untuk teman-teman yang ada di daerah. Itu saja Ketua.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Jadi menurut saya ada apa yang disampaikan tsadi untuk catatan supaya nanti

pertimabngan kita lebih strategis dan lebih dalam lagi.

Saudara-saudara sekalian, masih ada 3 yang kita putuskan, waktu sudah hampir 15.

Sepakatkah kita untuk menyetujui putusan terhadap pertimbangan DPD RUU tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN Anggaran Tahun

2015? Setuju?

Baik, terima kasih dan tepuk tangan buat kita semua. Terima kasih kepada Pimpiann

dan Anggota Komite IV telah bekerja keras dalam hal ini. Mudah-mudahan ke depan kita

semua kita semua harus lebih proaktif supaya betul-betul pertimbangan yang sangat strategis

ini dirasakan betul oleh kita semua.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (WAKIL KETUA KOMITE

IV)

Pimpinan, interupsi.

Terima kasih kepada Pimpinan. Saya bicara setelah diterima.

Karena kan Bapak Ibu sekalian saya melihat ini saran kepada Pimpinan DPD dan

kepada semua. Ada dua hal pertama kita perlu kembali sama-sama belajar tentang apa itu

struktur dan postur APBN. Kedua apa fungsi kewenangan kita pada APBN. Ini saran kepada

Pimpinan dewan mungkin ada sebuah forum untuk kita berdiskusi ya dan kami menghimbau

kalau ada undangan Komite IV kepada semua teman-teman di Komite ya tolong dihadiri atau

diikuti. Itu saja Pak.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, bagus kita terima. Jadi kita buat acara khusus supaya semua kita kenal

bagaimana itu APBN.

Baiklah Bapak Ibu sekalian. Baik untuk itu kita berangkat ke selanjutnya kepada

Pimpinan PPUU untuk dapat menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya.

Mohon waktunya dikelola dengan baik supaya sebelum jam 12.30 bisa kita selesaikan.

Kami persilahkan Pimpinan PPUU.

KETOK 2X

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 19

PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (WAKIL KETUA PPUU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Shalom.

Salam sejahtera.

Om swasti astu

Saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang saya hormati,

Saudara-saudara Anggota DPD RI, Sekretariat Jenderal. Mestinya yang menyampaikan

laporan perkembangan tugas Panitia Perancang Undang-Undang adalah Ketua PPUU Pak

Gede Pasek. Beliau kelihatan agak lesu karena suaranya habis untuk kegiatan lain. Mungkin

izinkan kami atas nama Anggota dan Pimpinan Panitia Perancang Undang-Undang.

Bapak Ibu sekalian untuk menyampaikan laporan terkait pelaksanaan tugas PPUU

dalam penyusunan Prolegnas prioritas 2015 dan juga prioritas 2015-2019. Dalam sidang

yang terhormat ini kami sampaikan bahwa Program Legislasi Nasional 2015 telah disahkan

pada masa sidang yang lalu. Namun usulan perubahan dari Komite IV sebagaimana surat

yang masuk dari Komite IV Nomor 030 tanggal 13 Januari lalu perihal pergantian RUU

inisiatif yang semula RUU tentang perubahan atas undang-undang No. 28 Tahun 2009

tentang PDRD atau Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diganti menjadi RUU tentang

perubahan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara

perpajakan. Menindaklanjuti permintaan tersebut dalam rapat gabungan antara PPUU dengan

komite pada tanggal 20 Januari yang lalu dengan agenda pembahasan Prolegnas 2015-2019

telah disepakati usul pergantian tersebut. Semula dengan usul Prolegnas 5 Tahunan 2015-

2019 terinventarisir 105 RUU namun setelah dilakukan penyesuaian substansi RUU oleh

PPUU ditetapkan sebanyak 84 RUU. Dari 84 RUU tersebut 12 diantaranya adalah prioritas

tahun 2015 sehingga untuk tahun 2016-2019 tersisa 72 rancangan undang-undang.

Dapat kami sampaikan juga bahwa masih ada komite yang belum merumuskan

konsepsi tentang RUU sebagaimana ketentuan Pasal 19 Ayat 2 Undang-Undang P3 yang

meliputi latar belakang, sasaran yang ingin diwujudkan dan jangkauan serta arah pengaturan.

Kedua komite yang belum menyelesaikan ini adalah Komite III dan Komite IV. Tentu saja

bukan semua yang kurang tapi ada beberapa yang kurang, nanti kita bisa cek di dokumen

yang kita sudah miliki ini. Melalui forum yang terhormat ini maka kiranya kami minta

kekurangan tersebut dapat dipenuhi, usahakan untuk hari ini.

Bapak Ibu sekalian yang kami hormati, Rapat Pansus 27 Januari yang lalu, Pimpinan

DPD juga menyampaikan mengenai RUU perubahan atas Otsus Papua yaitu Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2001 untuk dimasukkan juga dalam Prolegnas tahun 2015-2019. Pada

kesempatan ini kami juga mohon untuk Sidang Paripurna ini dapat memutuskan agar RUU

perubahan atas Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua apakah dapat

dimasukkan dalam Prolegnas Tahun 2015-2019 dan apakah dapat dijadikan prioritas tahun

2015 sekaligus menetapkan alat kelengkapan yang mana yang nanti akan membahas.

Hadirin yang kami hormati, sehubungan dengan pembahasan Prolegnas bersama DPR

dan pemerintah untuk kami mendapatkan informasi bahwa pembahasan oleh DPR dan

pemerintah akan dilakukan besok pada hari Kamis tanggal 29 Januari di Baleg DPR.

Sehubungan dengan itu maka PPUU telah membentuk tim kerja untuk melakukan

pembahasan oleh Prolegnas di DPR dan sejumlah 12 orang anggota yang kesemuanya

mencerminkan unsur masing-masing komite yang tergabung dalam DPD.

Sidang yang terhormat, sebagaimana surat komite dalam rangka pembahasan RUU

tentang perubahan kedua terhadap Undang-Undang MD3 dan RUU tentang perimbangan

keuangan pusat dan daerah, komite telah menyampaikan beberapa nama untuk masuk dalam

keanggotaan Pansus RUU tersebut. Oleh karena itu dalam sidang yang terhormat ini kami

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 20

juga meminta pengesahan terhadap pembentukan Pansus RUU tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang MD3 dan perubahan dan pembentukan Pansus RUU tentang perubahan atas

Undang-Undang No. 33 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Berkenaan dengan

hal tersebut kami mohon untuk diambil dalam Sidang Paripurna ini keputusan 4 hal Pak

Ketua. Kalau tadi Pak Ketua menyampaikan 3 hal, atas 4 hal. Yang pertama adalah RUU

Perubahan Otsus Papua, yang kedua RUU.. Maaf, yang kedua Rancangan Keputusan DPD

RI tentang Prolegnas DPD RI tahun 2015-2019. Kemudian rancangan keputusan DPD RI

tentang pembentukan Pansus RUU tentang perubahan kedua atas Undang-Undang MD3 dan

yang keempat Rancangan Keputusan DPD RI tentang pembentukan Pansus RUU perubahan

atas Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat

dan pemerintah daerah.

Hadirin yang kami hormati, demikian laporan yang dapat kami sampaikan dalam

Sidang Paripurna ini dan sebelum kami menyampaikan karena hari ini tanggal 28 Januari, di

meja saya dan meja kita semua ada pantun, ada buku pantun, oleh karena itu saya tidak mau

menghilangkan kesempatan dan kehormatan kepada pembuat pantun, pantun untuk hari ini

demikian. “Budak-budak mendorong meja. Meja disusun hidangan makan. Mendapatkan

hadiah tanpa bekerja. Ibarat hidup tanpa dilahirkan”

Terima kasih Pak.

Selamat, Hardi Hood.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baiklah Bapak Ibu sekalian, tadi memang tiga karena ada missing satu ya? Ini

kemarin sebenarnya itu sudah ada disampaikan dalam draft di panitia Panmus. Jadi

sesungguhnya sudah jelas itu disepakati bahwasanya pansus dimasukan jadi prioritas tapi

dibahasnya di Komite I kalau tidak salah. Pimpinan Komite I yang hadir kemarin Pak

Mukowam ya? Baiklah, saya bacakan dulu yang sudah kita agendakan. Pertama, sepakatkah

kita untuk memutuskan tentang Prolegnas (Program Legislasi Nasional) di DPD prioritas

tahun 2014 dan prioritas tahun 2015-2019? Yang pertama. Yang kedua, apakah kita

mengkesepakati pembentukan pansus tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 17

Tahun 2014 tentang MD3? Yang ketiga, dapatkah kita menyetujui untuk pembentukan

pansus tentang perubahan atas Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan pusat dan daerah? Yang terakhir, dapatkah kita juga memasukkan RUU Otsus

Papua untuk dijadikan Prolegnas tahun 2015 dan tahun 2019 dan ini menjadikan prioritas

kita di tahun 2015? Bisakah kita sepakati?

PEMBICARA : M. SYUKUR, SH (JAMBI)

Interupsi Ketua. Jambi, M. Syukur, Ketua.

Pak Ketua, saya setuju soal Pansus tetapi mungkin perlu digarisbawahi Pak Ketua

dalam keputusannya perlu memberi waktu Pansus itu berapa lama. Itu saja Pak Ketua.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, apakah 3 bulan atau 6 bulan? Ya sebenarnya maksimal 6 bulan ya tentu ini bisa

diperpanjang ya.

Baiklah, kalau begitu kita sepakati semua, setuju?

KETOK 2X

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 21

Baik, terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua.

Sidang dewan yang mulia, pada kesempatan ini ingin kami menyampaikan pada

tanggal 26 Maret 2015, DPD RI akan melaksanakan diplomatic gathering. Ini pernah kita

laksanakan juga di tahun 2010 dengan tema “Peran DPD RI dalam peningkatan investasi di

daerah melalui pembangunan regional”. Melalui pertemuan ini kita harapkan terjadi

komunikasi yang efektif antara kita sebagai senator, gubernur, bupati, walikota dan seluruh

pimpinan daerah dengan para duta besar negara sahabat sebagai entry point untuk kita

mengenalkan berbagai potensi perdagangan, investasi, industri untuk daerah-daerah di

Indonesia sehingga ini akan tentu memberikan dampak terhadap pembangunan daerah. Jadi

teman-teman sekalian ini penting sekali diplomatic gathering supaya kita nanti menyiapkan

diri waktu sudah kembali reses untuk berbicara dengan para bupati walikota karena kita akan

ada pertemuan internasional ya, artinya melibatkan para duta besar pada tanggal 26 Maret

2015.

Yang kedua, pada kesempatan ini kami ingin juga menyampaikan ya, pertemuan kami

secara informal dengan Presiden dimana Pimpinan DPD tentu akan melibatkan juga para

pimpinan alat kelengkapan ya tergantung nanti berapa kursi yang bisa disediakan untuk

dalam waktu dekat apakah minggu ini atau minggu depan untuk mengadakan pertemuan

konsultasi pertama antara DPD dan Presiden dan kami dan kita Sekjen lagi menunggu jadwal

yang ditetapkan. Untuk itu kami minta kepada semua anggota melalui alat kelengkapannya

untuk dapat menginterveresi berbagai persoalan yang ini menjadi bahan buat kami untuk

bicarakan dengan tingkat Presiden. Tentu hal ini tidak bicara soal yang teknis tapi hal-hal

yang strategis yang menjadi prioritas yang kita ingin sampaikan.

Selain itu kami ingin sampaikan pula pada tanggal 23 Januari yang lalu telah

dilaksanakan 2 agenda yang perlu kita tindaklanjuti ya dimana DPD telah melakukan

penandatanganan nota kesepahaman dengan PGRI di Padang sebagai tindaklanjut kerjasama

pada periode sebelumnya yang ini nanti akan ditindaklanjuti oleh Komite III.

Yang kedua, kita telah menerima kunjungan dari Gubernur Papua, MRP dan DPR

Papua yang mengharapkan agar Undang-Undang Otonomi Khusus plus di Papua ini dapat

kita tindaklanjuti yang nanti akan dilakukan pembahasannya oleh Komite I bersama PPUU..

Saudara-saudara sekalian, para anggota yang saya hormati, menyikapi perkembangan

situasi nasional beberapa minggu terakhir, DPD meminta kepada Presiden untuk berperan

aktif dalam penyelesaian gesekan antara KPK dan Kepolisian. Sebagai sesama lembaga

penegakan hukum, KPK dan Kepolisian dapat secara sinergi dalam menjalankan tugas dan

fungsinya dengan mengedepankan prinsip keadilan. DPD berharap setiap proses hukum

dapat dijalankan untuk menjunjung penegakan kedaulatan hukum, bukan justru untuk

memenuhi kepentingan kelompok atau golongannya. Untuk itu DPD meminta bahwa selain

menjadi lembaga penegak hukum, KPK dan Kepolisian harus mampu menjadi contoh bagi

masyarakat dalam upaya penegakan hukum dengan menghormati setiap proses hukum yang

ada.

Untuk itu kami dari Pimpinan merespons apa yang terjadi antara KPK dan Kepolisian

ya hasil dari itu Pak Farouk mewakili kami semua datang ke KPK dan juga hadir di

Kepolisian untuk mencoba ya memahami persoalan dan juga memberikan kontribusi

bagaimana kita ingin supaya lembaga ini ya kita save KPK, kita save Kepolisian dari hal-

hal yang dipolitisasi dan DPD terus mengawal dan memantau dan juga memberikan

pandangan-pandangannya sebagaimana hari ini kalau dibaca di halaman utama Kompas ya

kita juga diberikan ruang untuk memberikan positioning DPD terhadap dua masalah ini.

Meningkatnya pelanggaran kasus pelanggaran hukum yang dipicu oleh penyalahguna

narkoba juga jadi perhatian kita bersama. DPD mengapresiasi ketegasan pemerintah dalam

menjalankan eksekusi kepada pengedar narkoba baik yang berasal dari dalam maupun luar

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 22

negeri. Namun kami meminta agar pemerintah tidak hanya mengedepankan upaya

penindakan dalam pengentasan masalah penyalahgunaan narkoba tapi lebih diutamakan

upaya preventif untuk menyelamatkan generasi muda kita dari dampak buruk narkoba ini.

Pada kesempatan ini pula kami ingin mengimbau agar setiap Anggota DPD dapat

secara maksimal menjalankan tugas-tugas konstitusionalnya dalam menyikapi aspirasi

masyarakat dan daerah. Kami mengharapkan agar setiap anggota terus kita bersama menjaga

semangat kerja dan untuk itu secara aktif untuk terus menyikapi berbagai perkembangan

kondisi masyarakat yang berkaitan dengan tugas kita sebagaimana tadi yang saya sampaikan.

Kami mohon setiap anggota harus mengambil peran yang aktif ya di setiap kesempatan di

alat kelengkapan dimanapun menyampaikan pandangannya kalau tidak lisan secara tertulis

dan sebagainya. Jadi kesadaran kita bersama untuk menghadiri setiap kegiatan ini menurut

saya wajib untuk kita tunaikan, di sinilah adalah kesempatan sejarah buat kita buat dalam

kehidupan kita ini.

Selanjutnya Bapak Ibu sekalian, kami sampaikan juga untuk memenuhi amanah

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme bahwa setiap penyelenggara negara wajib untuk

menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan untuk itu sekali lagi dan

terakhir ini kami imbau kepada setiap anggota segera menyerahkan LHKPN ini kepada

Sekretariat Jendral untuk kemudian secara kolektif kita serahkankan kepada KPK. Jadi kita

telah menerima surat yang terakhir dari Ketua KPK, ya mudah-mudahan sebelum akhir bulan

ini semua kita telah menyerahkan. Tradisinya Bapak Ibu sekalian ya pada periode yang lama

itu semuanya menyerahkan tidak ada kecualinya bahkan ditambah lagi dengan Eselon I Pak

Sekjen, II, III ya. Kita harapkan tradisi yang telah kita lakukan ini bisa kita lakukan bersama.

Jadi kita akan undang nanti Pimpinan KPK ya ke sini dan semua kita akan menyampaikan

laporannya dan sebagainya sebagai bentuk wujud kebudayaan kita ya dalam meningkatkan

good governance dan juga anti terhadap korupsi dan KKN.

Sebelum menutup Sidang Paripurna kali ini, kami perlu mengingatkan pula bahwa

Sidang Paripurna ke-9 Masa Sidang II akan berlangsung pada tanggal 18 Februari 2015

dengan agenda laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan dan pengesahan Keputusan DPD

RI. Jadi saudara-saudara sekalian inilah yang ingin kita sampaikan dan barangkali kalau

memang ada waktu kita 15 menit ada beberapa hal yang ingin kita sampaikan tapi mohon ya

to the point ya apa saja dan ini menjadi catatan kita untuk ke depan ya, maksimal tiga. Ada?

Baik, Pak Ajiep, silakan. Pak Fatwa. Pak Fatwa dulu. Sebentar Pak Ajiep.

PEMBICARA : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Saudara Ketua, Pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kita mendapatkan sudah informasi bahwa Panglima TNI mengirim satu peleton

penjagaan ke KPK. Ini pelanggaran Undang-Undang yang prinsipil. KPK sendiri tentu juga

melanggar Undang-Undang kenapa minta bantuan kepada kepada TNI. TNI ini tugasnya

adalah pertahanan negara, hanya bisa turun di dalam soal pengamanan kalau diminta oleh

Polri. Jadi ini juga sudah pelecehan kepada Polri. Nah ini sudah komplikatif sekali. Jadi saya

pikir DPD atau siapa saja kita perorangan ini harus memberikan reaksi atas pelanggaran

Undang-Undang itu.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Ajiep.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 23

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL)

Terimakasih Bapak Ketua.

Bapak Pimpinan, para anggota dewan, Anggota DPD yang saya hormati, saya ingin

pada forum ini mengusulkan kepada Pimpinan dewan dan kita semua para senator

perkembangan menunjukkan setelah kita 3 bulan lebih di sini. Memang kelihatan mendesak

untuk dilakukan perubahan tata tertib DPD. Jadi hanya saya sampaikan lisan kemudian

mungkin saya tambah mencoba menggagas dengan teman-teman yang sepaham untuk

melakukan perubahan tata tertib terutama perlunya penyesuaian tugas pokok fungsi

kewenangan alat kelengkapan dewan dan kemitraannya dengan pemerintah, berhubung

karena adanya penyesuaian nama dan struktur kelembagaan pada pemerintah itu sendiri.

Oleh karena itu kami sarankan kepada Pimpinan dewan tidak gegabah menetapkan kemitraan

baru masing-masing komite karena pernah kami diminta atau diberi informasi untuk

mengajukan usulan kemitraan komite-komite. Ini perlu kita bicarakan lebih matang, lebih

bijak supaya tidak ada semacam egoisme masing-masing kelompok atau pengelompokan

yang ada di lembaga kita. Selain itu memang perlu ada semacam revitalisasi alat kelengkapan

kita dan pendukungnya seperti kami di Komite IV dengan keberadaan BO (Budget Office)

berkait malah dengan struktur kesekjenan DPD RI. Saya kira ini semua membutuhkan suatu

kajian, suatu perumusan yang bijaksana untuk kepentingan meletakkan fungsi, meletakan

wewenang, fungsi DPD RI ke depan. Sekali terima kasih Bapak Pimpinan.

Sekian.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, terakhir Pak Benny.

PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT)

Iya terima kasih Pak Ketua.

Pimpinan yang saya sangat hormati, Saudara-saudaraku para Anggota Senator Se-

Indonesia yang hadir. Pak Ketua, kita baru saja mengambil keputusan yang berkaitan dengan

pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-

Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN. Tentu dengan keputusan-keputusan yang

lainnya yang baru kita setujui dan kita sahkan di forum Rapat Paripurna siang hari ini.

Saya ingin memulai dengan pertanyaan, mudah-mudahan ini menjadi catatan batin kita

semua. Setelah Pak Ajiep tadi menyampaikan materi kemudian kita mengesahkan dan itu

menjadi keputusan DPD, pertanyaan besar kita adalah setelah itu kita apa? Apakah cukup ini

menjadi dokumen resmi DPD kemudian suatu saat ini menjadi koleksi dalam sebuah gudang

di kantor ini ataukah melalui delegasi jika kita menyampaikannya ke DPR sebagaimana

amanat konstitusi? Tentu kita tidak menyalahkan kondisi ini karena inilah takdir DPD yang

dibatasi oleh apa yang kita sebut tentang kewenangan tapi minimal saya ingin mengusulkan

mudah-mudahan ini menjadi catatan penting Ketua atau Pimpinan dan juga kita semua,

minimal kita ingin sedikit mengisi marwah sebuah rapat paripurna karena kita paham

paripurna itu adalah pengambilan keputusan tertinggi dalam proses politik kelembagaan

DPD. Saya tidak mengatakan bahwa paripurna seperti ini kita telah kehilangan kewibawaan

karena jika saya melakukan itu atau mengatakan itu saya telah menghina diri saya sendiri tapi

kita ingin mendorong atau menambah sedikit kewibawaan dalam paripurna-paripurna seperti

ini.

Yang kedua, saya ingin memberikan apresiasi kepada Komite IV. Saya mencatat

dengan seksama bahwa apa yang menjadi materi Komite IV dan itu menjadi keputusan kita

Page 25: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 24

hari ini benar-benar sangat kritis, DPD telah mengambil garis tegas posisi yang jelas sebagai

alat kontrol terhadap kekuasaan dalam ini pemerintah dan juga materi-materi yang sangat

konstruktif yang mampu memotret ekonomi makro dan satu sisi kekinian maupun

memberikan solusi-solusi terhadap masa depan. Saya cukup bangga terhadap Komite IV.

Saya memberikan apresiasi. Namun ada hal yang kering karena ini paripurna yang hanya

menghadirkan kita dengan kita yang diawali cipika-cipiki antara pimpinan dengan anggota

dan anggota dengan anggota kita merasa bahwa ini adalah acara-acara ceremonial yang

kehilangan sakralitas dari sebuah ya panggung politik dimana hari ini sebetulnya publik

dimana hari ini sebetulnya media harus tahu persis apa sikap politik kita tentang kondisi

ekonomi dan masa depan bangsa ini. Kritik saya kepada Pusdatin tidak ada media lain yang

hadir di sini kecuali media yang memang disiapkan oleh kesekjenan, tidak ada pihak-pihak

yang mewakili publik di sini. Minimal saya menginginkan suatu saat rektor-rektor dari

kalangan perguruan tinggi hadir, publik yang direpresentasi oleh para tokoh, para pakar juga

hadir di sini. Kita tidak ingin apa yang menjadi materi dan sikap politik kita hari ini

kemudian kita kirim atas nama konstitusi ke DPR dan itu diklaim menjadi sikap politik DPR.

Ini memang memiriskan, ini memang memprihatinkan sehingga saya ingin mencoba

menangkap kegelisahan Pak Habib tadi. Saya ingin menangkap kegelisahan Pak Bahar. Pak

Ketua, Pak Bahar tidak marah tapi memang suaranya seperti itu dan saya juga menangkap

Pak Ketua sedang tidak marah. Pak Ketua sedang mengekspresikan bagaimana kecintaan

terhadap lembaga ini seperti Pak Farouk dan juga Ibu Ratu yang terhormat. Kita percaya itu.

Tapi persoalannya Pak Habib, tapi persoalannya juga Pak Bahar, tata tertib mengatur seperti

itu. Maka benar seperti Pak Ajiep sampaikan ini usulan saya, mudah-mudahan didukung juga

oleh semua pihak, mudah-mudahan koreksi kita terhadap proses paripurna hari ini dan apa

yang menjadi harapan-harapan kita yang terbentur pada wilayah tata tertib ini menjadi pintu

masuk DPD untuk melakukan perubahan tata tertib ya dan saya ingin ingatkan kepada

Pimpinan jika anggota sudah mewacanakan perubahan tata tertib saya pikir tidak perlulah

Pimpinan kemudian merasa khawatir seolah-olah ini menyangkut juga tata tertib tentang

kekuasaan Pimpinan. Saya pikir tidaklah. Kita sudah bersepakat tentang 3 ya, pimpinan

untuk tetap memimpin kita selama 5 tahun kecuali ada hal-hal yang tentu ya extraordinary-

lah ya tapi saya yakin tidaklah. Jadi kegelisahan tentang siapa yang harus hadir ya akan

menambah kewibawaan paripurna, pakaian yang akan digunakan dalam paripurna ya tidak

seperti kita sebagaimana dijemput di tengah jalan kemudian hadir di acara kemudian juga

skenario acara ini semua diatur oleh tata tertib. Saya mengusulkan mendukung Pak Ajiep dan

mudah-mudahan didukung oleh semua anggota demi kesempurnaan dan menambah sedikit

kewibawaan paripurna hari ini dengan harapan-harapan tadi kiranya Pimpinan DPD segera

mengagendakan untuk perubahan tata tertib DPD.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, terakhir ini. Pak Djasarmen.

PEMBICARA : DJASARMEN PURBA (KEPULAUAN RIAU)

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua.

Om swasti astu

Paripurna ini saya ambil kesempatan untuk DPD mendesak pemerintah. Berdasarkan

Undang-Undang Kelautan Nomor 32 Tahun 2014 pada Pasal 10 ayat (4) izinkan saya baca

Page 26: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 25

untuk menjadikan kelautan sebagai basis pembangunan ekonomi bangsa sebagaimana

dimaksud pemerintah wajib menyertakan luas wilayah laut sebagai dasar pengalokasian

anggaran pembangunan kelautan yang diambil dari APBN. Nah daerah yang berwawasan

laut menunggu undang-undang kelautan ini tetapi yang mau didesak adalah peraturan

pemerintah segera dibentuk oleh pemerintah. Ini harapan kami melalui format ini karena

daerah sedang menunggu-nunggu sampai sekarang tapi nyatanya PP nya belum diterbitkan .

Harapan kami jangan berlama-lama lagi pemerintah untuk menerbitkan PPnya karena ini

sangat besar sekali gunanya bagi daerah-daerah secara khusus dari sisi keluar. Itu harapan

kami.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih.

Saudara-saudara sekalian, ini untuk evaluasi kita juga. Saya disampaikan oleh Ketua

Badan Kehormatan untuk bisa menyampaikan pointer saja dimana menyampaikan terhadap

kehadiran daripada kita semua untuk alat kelengkapan tapi secara individu nanti Badan

Kehormatan akan menyampaikan. Saya kira presentasinya begini, bahwasannya tingkat

kehadiran kita yang paling tinggi itu adalah pada paripurna sejumlah 87,60%. Tepuk tangan

buat kita semua. Lumayan, itu pada Masa Sidang I, yang tadi belum tahu. Panmus itu 72,6%,

itu yang kedua. Kemudian selanjutnya per komite itu yang tertinggi itu adalah Komite IV

77,7%, Komite III 71,58%, Komite II 67,88% dan Komite I 63,88%. Kemudian alat

kelengkapan lain kami ingin bacakan yang tertinggi itu adalah Badan Akuntabilitas Publik

83%, kemudian Badan Kehormatan 83,82% kemudian PPUU 80% dan Badan Kerjasama

Parlemen yang masih terendah 67 koma sekian persen.

Harapannya teman-teman sekalian tentu yang per anggota akan serahkan langsung dan

mudah-mudahan tentu tidak ingin saya per anggota ini nanti dapat peringatan sampai 3 kali

yang itu tentu menyangkut integritas kita untuk anak cucu, tidak mau kita kan. Mudah-

mudahan ini catatan dari BK ini ya untuk memperbaiki kita karena masih ada 5 tahun lagi ke

depan untuk kita bersama.

Silakan Pak Fatwa.

PEMBICARA : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Sedikit penjelasan bahwa misalnya kalau BKSP itu di situ terendah, itu tidak usah

harus dianggap bahwa di sana paling malas karena kalau BKSP itu paling rajin justru

menimbulkan pertanyaan ya. Itu harus didudukkan demikian ya. Nah kemudian sebenarnya

ini secara rutin nanti tiap anggota akan diberitahukan tingkat kehadirannya tapi secara

tertutup. Jadi ini untuk kita saling menghormati, katakanlah itu ya privasi masing-masing ya.

Saya kira kita tidak ingin saling mencari-cari kesalahan dan banyak keberatan-keberatan

pengajuan-pengajuan antara kita itu yang disampaikan secara lisan itu tidak bisa kami proses.

Silakan kalau ada itu lewat pimpinan, pimpinan meneruskan kepada BK atau lewat

masyarakat di luar yang mengajukan. Ada juga yang kami masukkan di laci saja karena itu

saya kira ya tidak proporsional lewat BK dan kadang-kadang kami approach untuk ini agar

bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Page 27: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... - … filekarena itu sidang ini telah memenuhi syarat kita buka dengan ucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA DPD RI MS II TS 2014-2015

RABU, 28/01/2015 26

Baik, Bapak Ibu sekalian, biasanya BK itu pamungkas saja terakhir. Jadi tidak ada lagi

ya bicara setelah Badan Kehormatan. Untuk itu izinkan kami dengan mengucapkan

alhamdulillah Sidang Paripurna ini kami tutup.

Wabilahitaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om santi santi om

SIDANG DITUTUP PUKUL 12:16 WIB

KETOK 3X