61
sudah DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI DENGAN KEPALA BPPT Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : III (tiga) Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Hari, Tanggal : Senin, 29 Januari 2018 Waktu : 12.22 WIB 15.55 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII Ketua Rapat : Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD. (Wakil Ketua Komisi VII/F-PD) Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : 1. Evaluasi Kinerja Tahun 2017 2. Rencana Kegiatan Tahun 2018 3. Dan Lain-lain Hadir : 27 Anggota Dengan rincian: Fraksi PDI-P 3 orang dari 9 Anggota Fraksi Partai Gerindra 4 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 6 orang dari 9 Anggota Fraksi PAN 3 orang dari 5 Anggota Fraksi Partai Demokrat 4 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PKS ... orang dari 4 Anggota Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

sudah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI VII DPR RI

DENGAN

KEPALA BPPT

Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : III (tiga)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat

Hari, Tanggal : Senin, 29 Januari 2018

Waktu : 12.22 WIB – 15.55 WIB

Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat :

Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD. (Wakil Ketua

Komisi VII/F-PD)

Sekretaris Rapat :

Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi

VII)

Acara : 1. Evaluasi Kinerja Tahun 2017

2. Rencana Kegiatan Tahun 2018

3. Dan Lain-lain

Hadir : 27 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 3 orang dari 9 Anggota

Fraksi Partai Gerindra 4 orang dari 7 Anggota

Fraksi Partai Golkar 6 orang dari 9 Anggota

Fraksi PAN 3 orang dari 5 Anggota

Fraksi Partai Demokrat 4 orang dari 5 Anggota

Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota

Fraksi PKS ... orang dari 4 Anggota

Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota

Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota

Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

JALANNYA RAPAT: KETUA RAPAT (Dr. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat seluruh Anggota Komisi VII DPR RI; Saudara Kepala BPPT beserta seluruh jajaran; Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Rapat ini merupakan rapat lanjutan dari agenda sebelumnya terkait dengan evaluasi 2017 dan outlock 2018. Satu agenda sudah dituntaskan yaitu terkait dengan program kemasyarakatan sudah diwakili Pak Sestama kemarin dan ini merupakan agenda remedial, diher kemarin, belum lulus Pak Kepala BPPT. jadi ini ujian kedua harus lulus kalau sattu ujian lagi langsung masuk nilai dengan apa adanya nilainya. Saya tidak perlu berpanjang lebar, tentu atas seizin forum kita mohon mulai rapat dan dengan mengucapkan bismillahirrohmannirrohim, maka rapat ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 12.22 WIB) Sesuai dengan jadwal undangan bahwa kami ingin mendapatkan laporan dari mitra kerja, hari ini adalah tinggal BPPT karena kemarin Pak Kepala BPPT tidak dapat hadir. Jadi aturannya begitu sekarang. Kalau diundang Kepala BPPT dalam RDP hadirnya mewakili ya kita remedial Pak, cuma tadi dua kali kesempatannya Pak, setelah itu nilainya akan dinyatakan apa adanya saya mengulang ini supaya rapat disini penting karena saya ingin mengulang saja kalau kita hadir disini Anggota DPR hadir disini, ini mewakili DPR selevelnya dengan presiden Pak, cuma karena memang presiden tidak dapat hadir pada rapat-rapat di DPR, maka diwakilkan kepada para pimpinan baik itu menteri maupun Kepala LPNK. Itu mewakili presiden Bapak hadir disini. jadi esensinya rapat ini adalah rapat DPR dengan pemerintah, DPR dengan presiden, presiden mewakilkan kepada Kepala BPPT karena memang aturannya begitu.

Kami juga mewakili DPR secara institusi disini, sehingga ini mari kita saling hormati dan kalau kami membuat aturan seperti ini, tentu bukan karena didasari oleh kepentingan pribadi sebagai Anggota DPR, tapi kami ingin menegakan kehormatan institusi. Ya sama menurut saya juga Bapak memiliki … di BPPT. Untuk tidak berpanjang lebar kami persilakan Saudara Kepala BPPT untuk menyampaikan presentasi misi, visi yang begitu-begitu menurut saya sudah disampaikan Bapak beberapa tahun yang lalu disini ya. Jadi langsung saja kepada progress di Tahun 2017 dan apa yang akan dilakukan di Tahun 2018 dengan anggaran yang menurut saya sangat terbatas ya. Kami persilakan Pak. KEPALA BPPT: Terima kasih Bismillahirrohmannirrohim Yang terhormat Bapak Ketua Komisi VII DPR RI; Yang terhormat para Anggota Komisi VII DPR RI dan hadirin yang saya muliakan. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Pertama-tama saya menyampaikan permohonan maaf karena acara yang sebelumnya saya tidak bisa hadir karena kebetulan memang sedang bentrok dan waktu itu juga karena ada beberapa perubahan jadwal juga. Baik, saya akan lanjut seperti saran dari Bapak Ketua Komisi VII DPR. Jadi saya akan langsung keevaluasi kinerja BPPT Tahun 2017. Silakan. Untuk realisasi anggaran, BPPT pagunya Tahun 2017 adalah Rp1.273.402.000.000, realisasi Rp1.238.328.000.000 atau kalau dihitung dalam presentase 97,25%. Sementara penerimaan negara bukan pajak pagunya

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Rp98.790.000.000, realisasi Rp93.872.000.000 atau presentasenya sekitar 85%. Terus ada juga Badan Layanan Umum pagunya Rp101.354.000.000, realisasi sekitar Rp91.000.000.000 dan presentase sekitar 90%. Jadi pagu total itu mencapai Rp1.473.547.000.000 dengan realisasi Rp1.413.159.000.000 atau kalau dipresentase dengan totalnya mencapai 95,9%. Untuk beberapa kegiatan kita mempunyai kegiatan dan totalnya mencapai 95,9%. Untuk beberapa kegiatan kita mempunyai kegiatan diantaranya adalah prioritas nasional ketahanan pangan diantaranya kami sudah melakukan pembuatan produk olahan mie dan beras dari bahan baku yang bukan dari beras yaitu ada yang dari sagu, ada yang dari jagung dan peralatannya sudah diproduksi oleh PT Barata adalah salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Kemudian beberapa produk seperti mie dan instan sagu sudah dipasarkan di Indomaret. Yang lain lagi kemudian mungkin bisa lompat lagi untuk prioritas nasional dibidang kesehatan. BPPT sudah membuat design untuk pabrik pati farmasi yakni membuat bahan baku obat yang skalanya 2 ton perhari yang rencananya akan dikerjasamakan dengan perusahaan swasta. Selain itu juga, kita melakukan komersialisasi implant tulang orthopedic dengan PT Jenit Almart presisindo Surabaya dan sudah mendapatkan sertifikasi barangnya sudah diproduksi, in syaa Allah mungkin tahun ini sudah bisa beredar di masyarakat. Ada juga obat herbal untuk anti malaria dan anti amuba ini sudah disertifikasi ya? sudah disertifikasi tinggal menunggu realisasi oleh para dokter untuk memberikan resep. Kemudian saya lompat lagi keprioritas nasional infrastruktur dan conectivitas untuk anggaran 2017. Kita membuat yang disebut ADSB peganti radar dibeberapa bandara Tahun 2017 sudah disertifikasi dan rencananya diproduksi oleh PT Inti. Januari ini sudah terjadi kontrak PT Inti dengan Ernaf, jadi in syaa Allah ini sudah diproduksi juga artinya menjadi inovasi. Kemudian kita juga melaksanakan rekomendasi untuk kebijakan nasional dibidang teknologi yaitu membuat studi kereta api cepat Jakarta-Surabaya yang in syaa Allah akhir Januari ini nanti hasilnya sudah di deliver ke presiden untuk memutuskan kira-kira kereta api Jakarta-Surabaya apakah mau menempuh kecepatan medium atau mau menggunakan kecepatan kereta api cepat seperti dinegara maju lainnya. yang lainnya prioritas nasional dikemaritiman, BPPT juga melakukan pengujian untuk beberapa model kapal dari perusahaan-perusahaan kapal yang diuji di Surabaya termasuk diantaranya adalah pengajuan kapal penangkap ikan dan juga membuat design pelabuhan yang dalam hal ini Marina di Belitung, di Tanjung Pandan. Kemudian melompat lagi kearah prioritas nasional peningkatan daya saing, BPPT 2017 juga sudah membuat prototype raber efek yang TKDN-nya mencapai 90% ini dipakai untuk me-river kapal-kapal dan sudah mendapatkan sertifikasi targetnya tahun ini bisa inovasi artinya bisa diproduksi dan dijual ke market. Selain itu, juga BPPT sudah membuat IID Pabrik Garam Industri yang rencananya tahun ini akan mulai bikin plan-nya di Polo Kupang. Nah kita harapkan akhir tahun itu bisa terlaksana. Mungkin lompat lagi ke prioritas nasional pembangunan wilayah. BPPT juga melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan juga pengisian-pengisian waduk dibeberapa waduk yang dipakai untuk pembangkit listrik milik PLN. Juga BPPT membantu dengan Badan Pusat Statistik untuk melakukan perhitungan luas area panen padi ya dalam hal ini BPPT yang menyiapkan software atau aplikasinya dan itu dipakai untuk memprediksi produksi beras didalam negeri. Berikutnya untuk prioritas nasional bidang polhukam, BPPT sudah membuat pesawat tanpa awak yang dalam hal ini sudah dilakukan uji coba termasuk dipakai untuk pemotretan udara untuk pengujian untuk pendataan rel kereta api Jakarta sampai Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu, juga BPPT melakukan uji pesawat N-219 R 80 dron dan rudal di Serpong yang selama Tahun 2017 kita melaksanakan semua pengujian-pengujian tersebut dan deliver ke PT DI. Juga membuat design kapal perang nasional untuk kapal cepat rudal dan untuk prioritas nasional diketahanan energy, BPPT juga membuat pembangkit listrik Pembangkit Listrik Panas Bumi dengan memanfaatkan komponen dalam negeri sampai 70% yang saat ini sedang dilakukan uji coba. Kita harapkan itu nantinya bisa segera running akhir tahun ini dan akan diserahkan ke PLN. Berikutnya mungkin bisa pindah lagi. untuk perumahan dan pemukiman, BPPT juga membuat beberapa air minum, air minum dibeberapa pemukiman yang dimanfaatkan didaerah-daerah terpencil maupun juga didaerah-daerah yang memang membutuhkan. Untuk prioritas nasional, daya saing technopark, BPPT melaksanakan

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

pembangunan sekitar 8-10 technopark mulai dari Lampung, Batam, Cimahi, Grobogan, Pelalawan. Selanjutnya untuk reformasi birokrasi, BPPT mentargetkan bahwa Tahun 2017 bisa mendapatkan WTP yang mana Tahun 2015 dan 2016 kita sudah berturut-turut mendapatkan predikat WTP dan target lainnya termasuk diantaranya capaian reformasi birokrasi yang Alhamdulillah Tahun 2016 BPPT sudah mendapatkan nilai 74,58 dan kita harapkan Tahun 2017 bisa diatas 75. Sementara untuk kinerja BLU pusian texs Tahun 2017, BPPT sudah mendapatkan kontrak senilai Rp116,79.000.000.000 jauh lebih tinggi dibandingkan Tahun 2016 yang hanya Rp79,44.000.000.000 dan target kita Tahun 2018 ini in syaa Allah berusaha mencapai lebih dari Rp120.000.000.000. Itu dari evaluasi dari Tahun 2017. Berikutnya rencana kerja untuk RKP Tahun 2018. Saya kira mungkin langsung saja kerencana kegiatan BPPT Tahun 2018. Untuk pagu anggaran BPPT Tahun 2018 mendapatkan anggaran sebesar Rp1.189.000.000.000 dengan dukungan managemen dan pelaksanaan tugas teknis Rp477.646.000.000 dan untuk peningkatan sarana dan prasarana Rp8.000.000.000 serta pengkajian dan penerapan teknologi sekitar 703.543.000.000. Kegiatan BPPT adalah sebagai berikut, untuk kegiatan Polhukam dan reformasi birokrasi targetnya adalah diantaranya menghasilkan aplikasi e-performance …budjeting yang mana ini bekerja sama nantinya dengan Kementerian PAN-RB, kemudian kita juga membuat proto type e-services serta untuk pertahanan kita membuat sertifikasi dron alat-alat serta DED dron …Jadi disini kita meningkatkan kemampuan pesawat tanpa awak kita yang semula hanya dipakai untuk foto udara kedepan kita harapkan bisa juga dimanfaatkan untuk TNI AL. Kemudian untuk ketahanan energy, kita mengharapkan bahwa kita sedang membikin pilot project PLTP… recycle yang ada di Lahendong skala 500 kilowatt kita harapkan tahun ini bisa diresmikan. Ini adalah kerja sama dengan Jerman dalam bentuk alih teknologi yang memanfaatkan sumber panas bumi dengan entalpi medium kebawah artinya entalpi-entalpi seperti ini sekarang belum dimanfaatkan dan berikutnya untuk infrastruktur dan konektivitas kemaritiman diantaranya selain kita melakukan revitalisasi peralatan laboratorium, infrastruktur pelabuhan dan dinamika pantai kita juga melakukan beberapa design seperti design kapal ikan dan juga proto type ADSB laut. Jadi ADSB laut. Jadi ADSB udara tahun ini in syaa Allah sudah diproduksi oleh PT Inti bekerja sama dengan lisensi atau hak paten dari BPPT, sementara kita sedang membuat proto type ADSB atau alat peganti radar untuk di laut. Selain itu juga untuk penerapan dan pengkajian teknologi lingkungan. Tahun ini kita membuat pilot project PLT sampah yang bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk sekitar 400 kilowatt dan mampu mengolah sampah 5000 ton ya? 5000 ton dengan anggaran Rp95.873.000.000 dan untuk beberapa pembangunan wilayah kita juga membuat proto type pemetaan dan survey lahan gambut dengan anggaran sekitar Rp3.500.000.000. Kemudian untuk ketahanan pangan, kita membuat benih ekpiktro disatu kawasan wisata agro yang mana ini adalah membuat bibit yang bagus sesuai dengan induknya dengan target untuk dibuat secara masal dengan anggaran sekitar Rp10.381.000.000. juga membuat untuk kesehatan, kita membuat bahan baku obat anti malaria ya dan juga untuk bahan baku obat herbal dengan anggaran diantaranya sekitar Rp6.000.000.000. untuk pengembangan dunia usaha dan pariwisata untuk pengkajian dan penerapan teknologi pengembangan sumber daya energy dan kimia, BPPT juga membuat pilot project pabrik garam industry yang akan diletakan di Bipi Polo kerja sama dengan PT Garam senilai Rp46.000.000.000 yang nantinya akan memproduksi garam industry 40.000 ton pertahun. Selain itu, ada berbagai macam kajian yang dilakukan diantaranya seperti proto type teknologi pemurnian nikel. Selanjutnya rangkaian kegiatan BPPT anggaran 2018 total Rp1.189.258.000.000 diantara untuk belanja gaji pegawai sekitar Rp432.577.000.000 atau 36%, kemudian untuk belanja operasional 9%; prioritas nasional 32%; PNBP sekitar 8%, BLU 4% dan prioritas bidang pendukung 11%. Selanjutnya rancangan prioritas nasional dan kegiatan totalnya Rp512.731.000.000 diantaranya untuk ketahanan energy Rp81.000.000.000 atau 16%; untuk perumahan dan pemukiman 11%, untuk pangan 5%, untuk pengembangan dunia usaha dan pariwisata 67% dan prioritas bidang dan pendukung prioritas lainnya 26%. Saya kira itu yang sudah saya sampaikan. Terima kasih

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Terima kasih Kepala BPPT Prof Unggul dan sebelum ke Anggota Komisi VII DPR yang terhormat, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan melalui meja pimpinan. Pertama, terkait dengan respon situasi public. Menurut saya BPPT mungkin bisa menangkap beberapa isu yang ini menjadi persoalan di masyarakat misalkan kelangkaan gas 3 kilogram. Itukan terkait dengan sosek ya, terkait dengan social-ekonomi masyarakat. Mungkin juga BPPT mengkaji juga itu persoalannya apa, solusinya apa dan barangkali bisa memberikan masukan-masukan nanti kepada Komisi VII DPR sebagai-bagian dari bahan rapat dengan instansi atau institusi terkait. Yang kedua, persoalan santrang Pak. inikan tidak pernah selesai ya, meskipun sudah ketemu dengan presiden beberapa kali utusan dari para nelayan menurut saya ini juga harus ditangkap. Apakah satrang atau pukat hela itu juga tidak rapat terhadap lingkungan dan lain sebagainya. Modifikasinya dari troll kepada cantrang, apakah juga ini berdampak sama seperti menggunakan troll atau bisa dimodifikasi mungkin dengan hal yang saat ini dilakukan oleh para nelayan itu tidak menimbulkan dampak. Tadi saya setuju garam. Inikan juga menjadi persoalan setiap kali masyarakat panen garam, harga anjlok turun, tetapi setiap kali para petani garam sudah menjual garamnya kepada para pengusaha garam itu akan naik beberapa kali lipat. Inikan situasi yang menurut saya diciptakan secara tidak adil kepada masyarakat kecil ya yang semakin ditekan, semakin kecil, tetapi juga bagi yang memanfaatkannya mereka akan meraup untung yang jauh lebih besar.

Jadi Pak Unggul menurut saya sebagian bisa merespon terhadap situasi public dan sebagian besarnya tentu kami memberikan apresiasi terhadap capaian dan inovasi yang dilakukan oleh BPPT. Saya juga mendalami persoalan bahan pangan dengan Ibu Deputi, saya beberapa kali diseminar, saya modalin dulu dari komisi saya karena BPPT tidak punya anggarannya. Anggaran untuk pangan itu terlalu kecil, padahal ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan kalau dipersifikasi ini juga menjadi jargon tahun yang lalu karena saya juga jadi pembicara di BPPT ternyata juga setelah saya evaluasi, saya dalami di Komisi VII DPR BPPT belum mengalokasikan anggaran yang memadai untuk bisa menuju kepada hasil-hasil diversifikasi yang cukup meningkatkan hasil masyarakat.

Kemudian juga kami ingin tahu kalau sudah hasil temuan itu menjadi dokumen BPPT, tadi disampaikan ada kerja sama dengan BUMN, tapi saya mendalami lagi dari dokumen yang ada banyak sekali juga bekerja sama dengan swasta, sehingga ada istilah apa “maklun, maklun apa namanya itu? artinya hasil penelitian inikan tidak bisa dilaksanakan oleh BPPT, tetapi kemudian hasil ini dilaksanakan oleh pihak swasta. Nah swastanya ini siapa? Apakah tidak lebih baik begitu ya untuk dibangun kelompok-kelompok masyarakat, kelompok masyarakat didapil Anggota ini banyak sekali ini. disini saja ada 51 Anggota itu sudah menyangkut berapa ratus kelompok itu didapilnya masing-masing. Nah kalau kemudian hasil temuan BPPT ini memang bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat apalagi dari sisi ekonomi tempat mendorong ekonomi baru dan merupakan hasil kreatif dan inovasi yang ini bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat alokasikan saja nanti anggarannya begitu bisa mendorong terhadap bagaimana tumbuh dan berkembangnya ekonomi dimasyarakat. Kalau dapilnya para Anggota senang ya tidak perlu ada diherlah, tidak perlu BPPT itu.

Kita harus begini toh juga, kita punya tanggung jawab yang sama Pak begitu ya. Kalau pulang kedapil, BPPT itu hasilnya ini Pak, tapi didapil kami tidak ada. Ya nanti kami ngomonglah kepada kepalanya begitukan? Ke Pak Sestama, Pak Sekjen sudah bicara kemarin, sekarang bicara kepada Pak Kepala lebih. Terus-terang saya kira dipublik dan ini adalah merupakan asas transparansi kami begitu ya supaya tidak ada indikasi apa dilain itu. Kami persilakan Ibu Andi Yuliani Paris. Mohon nanti apa yang saya sampaikan ditanggapi sekaligus dengan tanggapan Anggota lainnya Pak. silakan Ibu Andi. Oh yang lain dulu ya? saya pindahkan kebelakang Bu. Kalau antrian di rumah sakit begitu Bu. Ini sudah datang terlambat. “Pak, nanti pindahnya kebelakang jauh sekali saya bilang. Bisa langsung masuk UGD kalau begini. Pak Kurtubilah kalau begitu. Silakan Pak.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, S.E., M.Sp., M.Si): Terima kasih Pak Ketua. Rekan sejawat Anggota Komisi VII DPR yang saya hormati; Bapak Kepala BPPT berikut jajaran yang saya hormati. Saya akan bertanya tentang banyak hal ini ya saya mulai urut-urutan ini sesuai dengan pembahasan tadi. Pertama, sistem atau teknologi yang menyangkut kelautan ya atau lebih spesifik lagi terkait dengan larangan pemerintah ya, larangan pemerintah untuk menjual bibit lobster dibawah 200 gram. Ini terkena kekonsituens saya nelayan di Nusa Tenggara Barat Pak Kepala. Jadi hampir setiap minggu atau ya mungkin sebulan berapa kali mereka selalu tertangkap karena menjual bibit lobster. Sering kali nelayan dari Nusa Tenggara Barat ini, nah pertanyaan saya bisakah BPPT membantu para nelayan ini yang terjebak? Disatu sisi dia dilarang oleh pemerintah untuk menjual bibit, disisi lain dia hanya mampu menangkap ya sekelas bibit. Ya ada satu, dua ekor yang besar-besar, tapi itu jarang. Nah apakah mereka kata mereka “kami butuh makan ini nelayan itu, sehingga dia terpaksa menjual yang dibawah 200 gram itu Pak. mestinya ada bimbingan kepada para nelayan ini untuk melakukan budidaya lobster, bukan udang galah ini tidak ya? budidaya lobster yang bagaimana, sehingga bisa dipercepatlah pembesarannya itu satu dan penanggulangan penyakit.

Saya sendiri menyaksikan pak kepala didaerah Labuhan Haji di Lombok Timur itu ada nelayan-nelayan yang berusaha keras untuk melakukan budidaya seadanya dengan cara air laut itu disedot ke rumah-rumah mereka. Ada bak-bak begitu ya itu sudah berjalan, nah sekarang mereka keluhannya ke saya, sudah beberapa lama ini mereka punya bibit lobster yang sudah 100 atau hampir 200 gram itu terkena penyakit seperti penyakit susu mereka sebut diperutnya itu seperti putih-putih begitu loh. Mereka tidak tahu apa obatnya ini, nah ini mereka ngadu ke Anggota DPR apalah ini. Mereka sudah berusaha ingin mentaati teguran pemerintah untuk tidak boleh menjual atau mengekspor kalau masih dibawah, tapi tidak ada bimbingan dari pemerintah bagaimana cara budidaya yang efektif, efisien berikut kalau ada penyakit bagaimana menanggulanginya.

Dia berjasa besar, jika BPPT mereka dikasih jalan keluar ini sebab harga yang sekitar 200 gram ini perkilonya sekitar Rp200.000 ditempat sana itu, tapi saya dengar di Hongkong atau di Singapura dimana itu bisa Rp1.000.000-an itu yang berat 1 kilo ya. ini perbedaan harga tinggi sekali. Mereka memimpikan sebenarnya untuk bisa melakukan budidaya lobster, sehingga lobsternya bisa besar paling tidak sekilo atau setengah kilo atau dua kilo baru dijual. Nah lebih jauh lagi juga mereka bermimpi dia utarakan ke saya ini. saya sampaikan sekarang ke Pak Kepala ingin kalau nanti suatu saat mereka sudah berhasil membudidayakan dalam skala yang cukup begitu ingin lobsternya ini dia ekspor dalam bentuk hidup ya. nah persoalannya bagaimana mengangkutnya? Kebetulan didekat pelabuhan nelayan ini ada landasan kapal terbang yang dibangun jaman Belanda tidak dipakai begitu loh. Nah ini mereka minta ke pemerintah landasan ini bisa dipakai untuk didarati pesawat twin other, N219 itu ya untuk bisa dalam keadaan hidup lobster diangkut ke Denpasar. Dari Denpasar pada saat yang sama langsung diterbangkan ke Cina, ke Tokyo, kemana begitu loh maksudnya seperti itu. itu cita-citanya mereka, nah saya sendiri tidak tahu apa yang harus saya lakukan sebagai Anggota Dewan.

Ini yang saya sampaikan ini masalah yang kita hadapi di daerah Pak Kepala. Mudah-mudahan ada jawabannya, disamping juga itu satu ya yang masih menyangkut pangan didapil kami ada beberapa daerah, beberapa kecamatan begitu penghasil cabai yang cukup besar ya, mereka mengeluh mengapa waktu panen cabai harganya anjlok luar biasa. Nah mereka ingin mungkin ada teknologi sederhana bagaimana cabai yang banyak ini bisa diawetkan atau dipanaskan atau diapakan saya tidak tahu, sehingga dia tidak dirugikan pada saat panen. Dikeringkan atau bikin sambal apa tidak tahu. Kan ada solusi kata mereka petani ini sebab percuma berupaya meningkatkan produktivitas cabai begitu panen harganya anjlok luar biasa. Nah keluhan itu, itu soal pangan ya.

Berikutnya Pak Kepala ini soal energy ya, nah kita senang kalau BPPT tetap memberikan perhatian kepada penelitian teknologi energy di PLTP Panas Bumi ya, nah kalau itu sudah ada terbukti proven teknologinya ini bagaimana bisa diimplementasikan ya. nah kebetulan dapil saya ada potensi geothermal yang sampai sekarang belum termanfaatkan ya geothermal ini. Jadi kalau teknologi skala kecil sudah terbukti

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

mungkin tinggal dibesarkan saja nanti untuk menyesuaikan potensi geothermal yang ada diberbagai daerah. Saya mendukung penuh penelitian-penelitian energy BPPT ini untuk mencari terobosan bagaimana teknologi yang tepat, efisien untuk panas bumi ini ya sebab mau tidak mau kita kedepan energy terbarukan ini, Energi Baru dan Terbarukan ini harus digenjot habis-habisan karena kita ketahui bersama konsumsi listrik kitakan melonjak suka-tidak suka ini siapa presidennya sebab semua presiden ingin rakyatnya tetap makmur. Untuk cepat makmur investasi harus banyak-banyaknya masuk, ada gerak ekonomi, gerak industry yang berjalan. Industry bisa berjalan, pabrik-pabrik bisa berjalan kalau listriknya sudah cukup ya, maka belum kesana dulu.

Jadi dari sisi demandnya pasti akan meningkat. Ah kita ketahui Bapak juga pasti lebih tahu dari kami, … mobil listrik pasti jadi kenyataan. Entah 10 tahun, entah 20 tahun pasti akan datang pasti ini mobil listrik akan merajalela dinegeri kita sebagai maju dinegara lain yang mengakibatkan konsumsi BBM akan anjlok yang diganti dan konsumsi listrik akan melonjak. Belum lagi LRT Jakarta kalau sudah jadi inikan baru satu arah utara-selatan kalau mengikut negara-negara maju di Paris, di Tokyo itu … kesegala arah jurusannya. Bukan utara-selatan doang. Kesegala arah underground kereta api ini. Ini butuh listrik besar.

Nah kalau ini ditiru juga di Surabaya di kota besar kedua model MLR bawah tanah di Medan pasti arahnya kesitu ya? butuh listrik besar, belum lagi antar kota. Tadi Pak Kepala menerangkan tentang kereta api cepat Jakarta-Surabaya, Jakarta-Bandung semua butuh listrik ini, semua butuh listrik yang melonjak luar biasa, nah kita ingin lebih sejahtera kedepan. Teknologi factor penting untuk menunjangnya, nah maksud saya tentang kebutuhan listrik ini apakah ada scenario atau studi dari BPPT ini ya berapa kebutuhan listrik total kita setiap satu decade, sekarang Tahun 2017 katakanlah Tahun 2025, Tahun 2030-2035 berapa ya, berapa yang dibutuhkan pembangunan pembangkit-pembangkit baru pada pembangunan itu? jangan seperti sekarang sekaligus dibangun 35.000.

Jadi kalau jadi semua kelimpungan PLN seolah-olah kita sudah surplus, seolah-olah sudah surplus 1-2 tahun mungkin habis itu kurang lagi. Nah ini perencanaan kapan kita butuh berapa pembangkit dibutuhkan, mungkin ada studinya BPPT ini yang harus disosialisasikan ya? kalau belum keluarkan dana sedikitlah untuk studi akademik sedikit ini tentang kebutuhan listrik per-5 tahun lebih canggih, lalu bagaimana memenuhinya secara komprehensif. Jangan sekedar memenuhi, jangan PLTU yang diperbanyak ya. Program 50.000 megawatt sebagian besar itu untuk PLTU. Itu suka tidak suka menghasilkan CO2 yang bertentangan dengan keinginan kita untuk mengurangi climate changes. Kita ngomong apa saja deh, jadi PLTU ini tidak mendukung climate changes ya? tidak mendukung. Jangan sembunyikan.

Belum ada teknologi pembangkit yang bisa PLTU membikin nol CO2-nya itu atau membikin nol debunya tidak bisa. Kita ngomong apa adanya. Kita kecewa dalam rencana pembangunan pembangkit sekarang ini, pembangkit-pembangkit besar itu di Pulau Jawa baik Pantai Utara, Pantai Selatan besar-besar sekali PLTU-nya, mungkin ada juga studi dari BPPT bagaimana dampak daripada PLTU dengan begitu polusi, polutannya ya? pertama, terhadap biaya. Biaya penanggulangan lingkungannya; nomor dua biaya kesehatannya yang harus diderita oleh generasi yang akan datang ya. ini BPPT muncul dengan studi yang firm bahwa Pulau Jawa kalau 60% listriknya dari batu bara ya, cost eksternality costnya sebesar sekian ya, kalau eksternality cost di internalize, maka quote and quote BPT pokok produksi daripada PLTU sebenarnya tidak kecil-kecil amat ya akan besar juga akhirnya. Nah kita berbicara secara akademik saja ya tidak menembak siapa pun ini, tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara kita harus jujur. Kasih tahu rakyat, kasih tahu pemerintah bahwa PLTU ada resiko yang harus kita tanggung. Kerusakan lingkungan yang kotor dan kesehatan untuk generasi yang akan datang ya.

Jadi kita mendukung studi-studi apa namanya energy. Pertanyaan yang krusial suka tidak suka saya yakin kita akan kenuklir. Indonesia timur pulaunya pulau-pulau kecil. Masuk sekarang umumnya pulau-pulau kecil, apakah ada design PLTN dari ahli-ahli nuklir kita yang ada di BPPT ini untuk kemungkinan mendesign pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil dan sedang bila perlu terapung ya untuk Indonesia Timur ya. kita akan dorong Pak Komisi VII DPR untuk sepakat Pak secara politik untuk PLTN ini masuk dalam sistem kelistrikan nasional. Untuk itu, teknologinya harus kita kuasai ya baik skala kecil maupun skala menengah untuk pembangkit listrik tenaga nuklir ini. mumpung kita belum mulai, tapi kita sudah siapkan ahli-ahlinya yang bisa merancang PLTN ya skala kecil dan menengah. Ini dibutuhkan untuk Indonesia Timur. Sekali lagi

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

untuk Pulau Jawa ya, Pulau Jawa yang butuh PLTN skala besar. Tidak bisa Pulau Jawa dijejelin PLTU batu bara sebanyak-banyaknya berkapasitas besar ada disini. Kasihan nanti Pulau Jawa ini rakyatnya tidak sehat nanti untuk jangka panjang anak-anak generasi kita ya dan tidak logic bahwa PLTU begitu besar dibangun di Pulau Jawa ini, sehingga sharenya terhadap energy kelistrikan di Pulau Jawa tidak masuk akal ini, sudah tidak masuk akal. Harus energy terbarukan yang didorong, energy terbarukan yang didorong ini, tapi ini yang kita kurang lihat kebijakannya untuk energy terbarukan 23% sasaran ya itu masih kurang ya. Kebijakan yang keliru harus berani kita koreksi ya, harus berani kita koreksi untuk kepentingan bangsa dan negara untuk generasi yang akan datang.

Berikutnya tadi jadi saya ingin sekali lagi ulangi kalau ada hitungan penelitian bagaimana eksternality cost dari PLTU ini bisa diinternalize, sehingga kalau pemerintah menggunakan biaya pokok sebagai acuan kebijakannya, sekarang ini biaya pokok sebgai acuan contohnya energy terbarukan baru boleh dibangun disuatu daerah, kalau biaya pokok dari energy terbarukan ini memenuhi criteria 80% dari biaya pokok yang ada diwilayah itu. Kalau ini dipakai Pulau Jawa itu tidak bisa, hampir tidak bisa energy terbarukan karena disini di Pulau Jawa saya ulang kembali pembangkit listrik yang banyak besar-besar batubara. Batubara teorinya katanya BPP-nya rendah. Rendahnya ini adalah quote and quote tidak benar rendah karena belum memperhitungkan yang saya jelaskan tadi. Lingkungan belum diperhitungkan, biaya penanggulangan kesehatan belum diperhitungkan. Nah mustahil energy terbarukan bisa dikembangkan di Pulau Jawa kalau menggunakan acuan biaya pokok produksi listrik PLTU. Bisa menggunakan biaya pokok PLTU untuk pengembangan energy terbarukan, kalau didalam biaya pokok PLTU ini sudah menginternalkan saya ulang biaya-biaya eksternality cost baru bisa kita pakai, tapi kalau tidak, tidak fear ini diskriminatif ya. energy terbarukan didiskriminatifkan.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi misalnya relative mahal Pak. siapapun yang mengupayakan itu relative mahal karena biaya ngebornya itu seperti ngebornya minyak. Apalagi sampai sekilo ngebornya, dua kilo mahal. Tidak bisa dia berkembang dibanding dengan PLTU 80% dari biaya pokok yang ada didaerah itu. nah harus berani kita mengkoreksi dan kajian ilmiahnya ada begitu loh. Kajian analisanya ada, sehingga kita tidak menjadi korban untuk kebijakan kita sendiri. Saya rasa cukup demikian Pak Ketua. Sekali lagi terima kasih. Mudah-mudahan bisa ditangkap aspirasi daerah terutama lobster tadi sama pembangkit-pembangkit listrik untuk mendorong energy terbarukan dan penghitungan biaya pokok produksi dari PLTU yang lebih fear harus dihitung.

Demikian, terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. Ada 8000 masyarakat di Teluk Awang dan di Teluk Ekas itu yang terpengaruh dengan pelarangan lobster itu Pak, padahal penelitian terdahulu itu kalau dibiarkan itu mortalitasnya 99 koma sekian artinya hanya kurang dari 1% saja yang bisa survive lobster itu di laut, tapikan kebijakan Ibu Susi lain ya. kita hargai itu otoritasnya, tetapi tadi kalau diminta bahwa untuk menemukan teknologi baru yang sekiranya itu bisa membantu. Disana itu haji-haji banyak karena dulu ekspor benih lobster ke Vietnam, Singapura. Sekarang itu tidak boleh, maka itu haji ditempatnya Pak Kurtubi agak berkurang begitu. berarti apa? Kesejahteraannya menurun. Nah bagaimana meningkatkan lagi peran BPPT-lah yang saya maksud disitu. Selanjutnya saya persilakan Pak Harry Poernomo. Siap-siap Pak Andi Jamaro. F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Setelah Pak Harry, Bu Andilah kan sama-sama Andi juga ini.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pimpinan dan Anggota yang saya hormati;

Kepala BPPT segenap jajaran yang saya hormati.

Saya ingin mengajukan pertanyaan atau pun pendapat ya saran. Tadi

disinggung sub sector yang kebetulan saya ikut mengamati, walaupun ini diluar koornya

Komisi VII, tadi disinggung masalah kereta api ya. saya amati pemerintah yang saya

yakin bukan rekomendasi BPPT, tapi seringkali dalam berbagai hal BPPT ini

keputusannya bukan netral secara akademisi, scientik lebih kepada apa ya mengikuti

seolah-olah keputusan BPPT lebih banyak intervensi dari pemerintah. Menurut saya

kalau mau bangun kereta semi cepat ya atau pun kereta cepat jangan menggunakan

trek yang lama. Ini saya ikuti dimedia, tetapi karena saya tidak membidangi itu Komisi

VII saya tidak bisa bicara, kebetulan BPPT mengangkat isu itu ya. bangun gunakan trek

yang sama sekali baru, tetapi yang perlu diintegrasikan adalah stasiun-stasiun

utamanya ya atau kalau terpaksanya sengaja dibuat stasiun baru dibuat enter

koneksian jalur lambat yang sekarang ke stasiun kereta yang akan dibangun yang baru

itu. Apakah nanti mau diintegrasikan dengan jalur yang super cepat Jakarta-Bandung

itu lebih bagus ya.

Jadi saya sangat tidak sependapat dan saya yakin BPPT pun pasti rekomendasi

membangun trek yang baru, bukan menggunakan trek yang lama dimodifikasi karena

akan mengganggu existing. Kenapa? Kontruksinya mungkin lebih murah dengan

menggunakan jalur existing mengganggu mobilisasi masyarakat yang sekarang ini luar

biasa besar dengan track yang ada saja tidak tercukupi kebutuhan transportasi, apalagi

mau diganggu ya. Oleh karena itu, BPPT supaya mengkaji ulang menurut pendapat

saya kalau mau bangun jalur cepat atau semi cepat Jakarta-Surabaya gunakan track

yang baru. Kalau pun mau menggunakan track yang lama elevated diatas tranck yang

lama contohnya seperti jalan tol Cikampek yang sekarang Cawang-Cikampek dibuat

sebelahnya LRT, ditengah bahkan disebelah kanannya juga Cikarang itu dibuat

elevated tolnya, walaupun selama tahap kontruksi terganggu ya, lalu lintas terganggu

macet, tapi tidak mengganggu volumelah kecil, damai, tapi kalau track kereta api ini

seakan dari Jakarta-Surabaya dirubah, dimodifikasi menjadi semi cepat, saya yakin

akan sangat mengganggu dan itu merugikan.

Bangun saja elevated track sama sekali baru misalnya dibuat untuk stasiun semi

cepat yang baru tidak lewat Gambir misalnya dari Stasiun Kota, tetapi orang yang mau

naik kereta baru nanti bisa dengan mudah menuju Stasiun Kota dari Gambir ke

Jatinegara bisa tidak ada masalah karena kalau Stasiun Kota dibangun stasiun cepat

masih memungkinkan lahannya mulai ke Tanjung Priok terus sampai ke Surabaya.

Dimungkinkan. Kalau perlu dibeberapa …elevated, nanti pada waktu mendekati

misalnya stasiun utama dari sini berhentinya mesti di Cikampek-Cirebon jalurnya bisa

mendekat ke stasiun-stasiun setempat.

Problem pembebasan tanah yang rumit inikan hanya di Jakarta saja, tapi tidak

sulit contohnya pembangunan jalan tol dari Jakarta ke Surabaya bisa kok. Kenapa

susah? Tetapi kelemahan republic ini adalah kerja sama antar kementerian. Kenapa

pada waktu membangun jalan tol tidak dipikirkan sekalian track untuk kereta api dari

Cawang-Cikampek-Cipulang sekarang mau sampai Semarang-Kertosono-Surabaya

kenapa pada waktu pembebasan tanah itu tidak sekalian dibebaskan tanah untuk

kereta api sekalian? Karena antara PUR dan Perhubungan tidak ada kerja sama,

pemikirannya terkotak-kotak. Nah disinilah peran BPPT memberikan masukan melalui

sidang-sidang cabinet siapapun yang mau bangun jalan pikirkan sekalian untuk

membangun infrastruktur yang lain. Sisa tanahnya itu pembebasannya diperluas,

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

ditambah untuk pembangunan infrastruktur yang lain yang terkait dengan perhubungan

misalnya bangun jalan tol baru dari Sulawesi Selatan-Lampung ke Banda Aceh.

Bebasin tanah jangan hanya jalan tol saja, sekalian kejalur kereta api tambahkan 20

meter, 40 meter kesamping. Bisa untuk infrastruktur pipa gas, pipa minyak ya, bisa

untuk kereta api, bisa untuk listrik tegangan tinggi pikirkan itu. Jadi antar kementerian

itu jangan terkotak-kotak…jadi kedepan repot kita.

Disinilah peranan BPPT mensinergikan, menyatukan semua master plan

infrastruktur kedepan. Itu tugas pokoknya juga bukan karena teknologinya saja, tetapi

langkah-langkah perencanaan dari… Jadi kita berfikir jangka panjang. Ini saja masukan

untuk BPPT, BPPT harus murni jangan teritervensi dengan politik atau kepentingan

sector. BPPT. Tadi pendapat Pak Kurtubi jangan apa, jangan terkontaminasi dengan

keputusan kementerian, sector. Harus diatas semua sector. Coba sekarang bebasin

tanah untuk jalan tol dari Banda Aceh ke Lampung. Kalau misalkan dibeli tanah

nambah lagi … untuk kereta api, untuk nanti suatu saat jalur pipa gas, jalur pipa minyak

misalnya karena kita semua butuh itu. Ini yang ingin saya sampaikan karena kelemahan

kita adalah direpublik ini adalah kerja sama. Saling percaya antar kementerian itu tidak

ada contohnya saja yang sekarang gaduh ya soal cantrang, soal impor garam, impor

beras ya. nanti sore kita bicara soal gas untuk pupuk.

Sebetulnya masalah ini selesai dipemerintahan, tidak perlu sampai ke parlemen.

Masa parlemen bicara pasokan gas berarti dikabinet tidak selesai itu, harusnya

dikabinet selesai itu, tetapi saya bisa maklum republiik ini memang tidak ada. Barang

mewah koordinasi itu memang tidak ada kementerian antar sector dan kami pun

mengalami disektor energy migas itu antara kepentingan sector korporasi dengan

sector energy itu tidak sejalan karena menterinya tidak bicara bedua itu, tidak pernah

ada koordinasi. Mana pernah kita dengar pemberitaan dimedia Menteri Energi

koordinasi dengan Menteri BUMN bicara soal pasokan gas tidak pernah ada, terpaksa

kami memanggil disini nanti sore untuk menyatukan gerak langkah antara Menteri

BUMN dan Menteri Energi ya karena ini fakta yang kita hadapi. Itu saja BPPT masukan

saya. jadi jangan sampai terkontaminasi atau terintevensi kepentingan sector. Yang

saya dengar, yang saya ikuti dimedia itukan keinginan perhubungan saja kereta api itu

pakai jalur lama.

Tadi disinggung BPPT masih tanda tanya track baru sudahlah itu paling tepat.

Mungkin mahal diawal, tetapi in the future ya long term akan jauh lebih efisien.

Pembebasan tanah itu hanya sebagian kecil dari seluruh intruksi. Seringkali

mengatakan pembebasan tanah itu menjadikan kendala. Itu pendapat yang keliru

menurut pandangan saya. semahal-mahalnya tanah itu bagian kecil dari biaya kontruksi

keseluruhan. Jadi kalau ada pendapat kontruksi cak lontoh terlambat karena tanah

maaf ya itu kebodohan kita saja. Berapa sih semahal-mahalnya harga tanah itu

berapa? Coba kita ingat ya lingkar barat dari Cengkareng ke Pondok Indah? 10 tahun

baru bisa bebasin tanah. Itu kebangetan menurut pandangan saya. berapa sih

mahalnya tanah permeter persegi?ditotal berapa tidak sebanding dengan nilai

kontruksi, nilai manfaat secara nasional ya. Nasional benefit ini jauh lebih tinggi

daripada sekedar nilai tanah, padahal pembebasan tanah palingkan berapa sih dikasih

Rp2 juta permeter persegi. Bayar saja tidak ada masalah ya? ini pandangan saya.

Jadi sekali lagi BPPT ini harus mampu mengarahkan semua blue print atau roop

map perencanaan infrastruktur kedepan di BPPT. Tidak hanya teknologinya saja, tetapi

juga tahap perencanaannya ya supaya kedepan kita tidak apa ya tidak mengalami

kesulitan, pemborosan dan lain sebagainya.

Itu terima kasih Pimpinan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Ya terima kasih Pak Harry.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Silakan Ibu Andi.

F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Karena rapat pada hari ini adalah salah satunya membicarakan program prioritas

nasional yang tidak akan dilakukan oleh BPPT Tahun 2018. Saya ingin mendengar ada

istilahnya apa Pak BPPT deputi ya? deputi ya? ada deputi. Mungkin masing-masing

deputi menyampaikan kira-kira tiga program unggulannya di Tahun 2018 karena tidak

semua mungkin Anggota Komisi VII DPR mengerti bahwa ada deputi-deputi yang

paling terkenal ya deputinya Ibu Eni ya lobster apalagi jagung, garam begitukan?

Mungkin tiga program unggulannya dimasing-masing deputi.

Kemudian yang kedua kalau mengacu kepada halaman 5 bagan tentang

pengkajian penerapan. Pengkajian, penerapan mulai dari audit teknologi sampai

komersialisasi, pertanyaan saya kalau proto type itu masuk yang dimana ya didalam

bagan ini diletakan dimana dalam bagan ini? karena disini banyak program-programnya

Tahun 2018 itu berupa prototype.

Kemudian yang ketiga, pada Tahun 2017 BPPT sudah mendapatkan

pendapatan yang lumayan dari pendapatan nasional bukan pajak. Nah ini mungkin bisa

dijelaskan yang Tahun 2017 itu darimana saja dan target Tahun 2018 dari bidang-

bidang apa saja. Itu mungkin yang ingin saya tanyakan. Saya tidak panjang-panjang,

tapi jawabannya panjang.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Andi Jamaro.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Baik.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Singkat saja Pak Kepala mengenai program pertanian terpadu mungkin ada

juknis yang bisa kita dapat atau ada program yang Bapak disana yang seperti

umpamanya ada teknologi untuk pertanian, perikanan dan peternakan apa-apa yang

bisa kita manfaatkan disana.

Yang kedua begini Pak, mengenai pada periode-periode tertentu garam itu biasa

menjadi langkah, lalu kalau pada musim kemarau itu produksi itu melimpah, lalu

kemudian menjadi harga jatuh bisa tidak berfikir bagaimana garam itu kita kemas dalam

bentuk cair? Kalau gula kan sudah ada kan itu dalam bentuk cair, bagaimana kalau

garam dalam bentuk cair dengan kadar tertentu, lalu kemudian kemasannya katakanlah

direkomendasikan oleh BPPT.

Selanjutnya yang ketiga adalah bagaimana BPPT membuat semacam naskah

akademik mengenai tren energy dunia sekarang ini seperti yang disampaikan oleh Pak

Kurtubi tadi saya baru-baru ini dengan Ibu Andi Yuliani ke London, disana sudah

ditetapkan Tahun 2025 BBM sudah tidak digunakan, batubara tidak digunakan, lalu

kemudian mereka berpindah ke listrik. Salah satu contoh konsep mereka yang menarik

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

adalah mobil yang masuk di Kota London itu kalau mereka mobil listrik, bebas parkir ya.

bebas parkir, tidak bayar parkir meskipun tempat parkirnya ada. Bebas tidak bayar

parkir, walaupun mobilnya mobil listrik, tetapi kalau itu mobil BBM itu bayarnya dibuat

lebih mahal.

Kemudian kalau ada orang yang mau mengganti mobilnya dari mobil bensin

umpamanya menjadi mobil listrik, maka pemerintah membeli mobil itu dengan harga

yang mahal. Jadi dengan ditambah sedikit dapatlah mobil baru, mobil listrik, tetapi kalau

dia hanya menjual mobilnya tanpa mengganti mobilnya dengan mobil listrik, maka

harga itu anjlok. Harganya tidak seberapa. Dihitung menjadi besi tua saja. Nah ini

kebijakan negara, kebijakan negara. lalu kemudian memang sudah ada pembatasan

untuk masuk di Kota London itu sudah tidak lagi diperbolehkan dengan usia-usia

tertentu sudah tidak boleh masuk lagi, tetapi itu tadi disamping ada punishment seperti

itu ada reward-nya, nah sekarang bagaimana kita merumuskan itu di Indonesia,

sehingga untuk menyongsong tren energy dunia nanti kalau kita sudah masuk pada

energy listrik, tidak ada lagi BBM, tidak ada lagi batubara bagaimana lagi kita mencoba

membuat konsep yang kira-kira tidak membuat masyarakat kaget dengan itu. saya kira

ini kami berharap bahwa base konsepnya itu bisa dibuat oleh BPPT. Saya kira itu saja

karena saya tahu bahwa pada rapat kemarin mengenai program sosialisasi kedapil

masing-masing itu sudah jelas, sehingga saya mengapreasiasi saja putusan kita Pak.

Terima kasih Pak Kepala Ketua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam.

Ini Pak Kepala tidak ada buntutnya Pak, tidak ada buntutnya. Lanjut Pak Nawafie

Saleh siap-siap Pak Sayed.

F-PG (Drs. KH. NAWAFIE SALEH, S.E., MM.): Terima kasih Ketua. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Ketua yang saya hormati beserta rekan-rekan Komisi VII DPR RI, Bapak Kepala BPPT Pak Prof beserta jajarannya. Alhamdulillah kalau kemarin sama-sama tidak sedetail ini ya, tapi sekarang lebih detail ada kelebihannya ya. terima kasih Pak Ketua, jadi BPPT ini dikhususkan begitu ya, jadi hikmahnya luar biasa ini. baik Pak Kepala BPPT, saya melihat anggaran Tahun 2017 itu ya kalau sebelumnya Tahun 2016 WTP, in syaa Allah WTP juga ya Pak? sebab realisasinya 95% iu mudah-mudahan bisa mencapai WTP lagi, jadi berturut-turut nanti. Nah yang kedua, saya bandingkan dengan pagu 2018. Kenapa ini turun Pak? turunnya hampir berapa ya? ya sekian ratus juta begitu Rp250 miliar ya? Rp210 miliar ini kekurangan. Kenapa dikurangi begitu ya, padahal BPPT dilihat programnya itu harus membutuhkan dana yang luar biasa Pak. Kenapa diturunkan kami ingin tahu. Kemudian dalam skala nasional, saya melihat tadi yang kaitan dengan udang galah. Lobster sudah tidak lagi. lobster udang galah ini harusnya menjadi perhatian kita bersama sebab biasanya udang yang bagus itu yang payau ya? payau yang airnya air laut dan air darat. Justru di Bogor banyak airnya air tawar, nah perlu kami ada udang galah ini. Bagaimana perkembangannya begitu? disini saja produksi benih udang galah monoseks jantan. Ini dimana lokasinya ini? apakah didaerah-daerah yang air tawar ini bisa bagus, bisa mencapai angkanya berapa bisa satu kilo dalam jangka setahun umpamanya begitulah lobsternya begitu. ini yang harus menjadi perhatian kita bersama

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

karena membutuhkan. Saya kira, saya melihat Jawa Barat jarang itu yang menanam udang, udang galah itu, tapi dipikir-pikir pantainya ya sudah biasa itu panen udang itu, udang air payau apa namanya begitu ya? Yang kedua, saya melihat dalam peningkatan produksi pangan Pak ya? saya ingat waktu jadi wartawan Angkatan Bersenjata Pak Ketua Tahun 1979 saya ikut panen raya di Karawang. Langsung waktu itu Pak Harto bisa 11 ton Pak perhektar, 11 ton perhektar. Waktu itu kita menyaksikan sendiri dihitung waktu panen di Karawang di daerah Telaga Sari. Saya masih ingat saya menulis waktu itu, nah kenapa sekarang tidak mencapai 10 juta sampai? Saya masih terakhir pada Tahun 2014 di Provinsi Jawa Barat saya Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat menanyakan kepada Dinas Pertanian berapa sekarang produksi padi perhektar? Dia mengatakan hanya 7 ton perhektar. Saya tanya apa bisa meningkat tidak? Karena kalau dibandingkan dengan Tahun 1979 itu saja sudah mencapai 11 ton, kenapa sekarang malah 7 ton begitu? ini saya ingin tahu mungkin bagaimana pengembangan dari BPPT kaitannya dengan pangan ini khususnya beras ya? kalau Kerawang sekarang kena musim gagal panen dampaknya akhirnya impor beras Pak Ketua ya? ya Pak Ketua apalah di Komisi IV. Saya dulu selalu memang dibidang pangan ini saya selalu soroti waktu jadi wartawan Pak karena ingat waktu Karawang waktu itu gagal panen dua kali Pak sampai rakyat itu makan apa? Makan daun apa eceng gondok dan pohon pisang. Itu waktu Tahun 1978 Pak, Tahun 1979 itu melonjak lagi Tahun 1979. Nah ini merupakan suatu langkah mungkin saya berharap BPPT menemukan, sehingga para petani, para petani ini bisa dengan hasil kajian dan inovatif dari BPPT bisa mencapai seperti minimal 10 saja Pak bisa tidak kira-kira? Nah kalau bisa BPPT 10 bisa dikembangkan kepada dinas-dinas yang lain. Itu mungkin pemikiran saya disitu Pak Ketua. Kemudian juga yang ini saya berharap, jadi hasil BPPT temuan-temuan ini yang saya kira lihat banyak tadi Pak. Apakah ini disosialisasikan kepada dinas-dinas tidak ditingkat kabupaten? Karena merekakan pelaksana dikabupaten dan semua ada. Nah ini apakah hanya penemuan saja tidak… yang paling dekat sosialisasi dengan Pak Ketua itu yaitu 51 Anggota Dewan khususnya yang ada di Komisi VII DPR ya itu bisa dimanfaatkan. Itu kita sosialisasi Pak. jadi ini mungkin kalau anggaran tadi tidak dikurangi sebaiknya itu diberikan kepada sosialisasi lewat dapil-dapil. Itu saja Pak Ketua. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam.

Sebetulnya banyak cerita histeris ya dengan situasi Indonesia masa lalu ya Pak

kekurangan pangan bahkan bukan hanya makan gedebong, makan saya membaca

sejarah pangan itu mereka meninggal dalam antrian begitu ya. nah apakah ini bisa

terjadi kedepan? Bisa kalau kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang, sehingga yang

punya ibu deputi ini bagus sebetulnya yang disetifikasi yang bagus ikut menjadi

narasumber itu bagus ya dan disertasi saya juga tentang disertifikasi karena hanya itu

yang bisa menolong kita kedepan. Bogor ini Pak Nawafie ini paling sawahnya tinggal

berapa lagi Bogor begitu. satu-satunya dapil ya Pak Nawafie? Satu-satunya dapil hanya

satu kabupaten itu kabupaten Bogor Pak. yang lain itu gabung tiga kabupaten. Ada

yang 15 kabupaten. Bogor itu hanya satu dapil, pemilihnya Rp5 juta. 5,8 juta, sawahnya

semakin tidak ada, tanahnya semakin mungkin airnya juga semakin berkurang.

Nah ini yang sebetulnya diteliti lebih jauh apa yang sekiranya bisa memberikan

jaminan ketahanan pangan masa depan. Ya pada akhirnya yang dikembangkan

teknologi pada akhirnya. Apakah dari teknologi budidayanya maupun teknologi

pengolahannya. Lobster itu menurut saya masyarakatnya Teluk Ekas itu justru

membantu mortalitas yang begitu tinggi. Begitu diangkat, diangkatnya itukan pakai

kertas pocong itu namanya, bekas kertas semen dimasukan kedalam diangkat dia

nempel semua itu ramah lingkungan Pak dia mengangkatnya itu, tetapi setelah itu

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

dilarang ekspor ya kalau dilarang ekspor semestinya bisa dibudidayakan dalam negeri

begitu dan ya kalau saya sih berharap BPPT karena dimodali oleh uang negara hasil-

hasil temuannya jangan kepada swastalah begitu ya, kepada masyarakat. Kalau pun

swasta ya masyarakat koperasi, kelompok-kelompok masyarakat. Kalau Bapak

kekurangan kelompok-kelompok itu banyak di Cirebon silakan Pak datang ke Cirebon

itu banyak sekali begitu.

Ditempatnya Pak ini ikan asinnya bagus-bagus tinggal ditingkatkan cara

pengeringan. Jakarta ini Pak, Jakarta ini tidak punya sumber daya daratan. Kemarin

panen Cuma 1 hektar. Gubernur panen Cuma 1 hektar, coba itu dari tiga hektar yang

masih ada sawahnya di DKI Jakarta itu. nah apa Pak yang harus dikembangkan

dengan DKI begitu. inikan teknologi-teknologi terapan, namanya juga teknologi terapan.

Pak Sestama orang Bandung sudah tidak punya sawah Pak begitu, jadi harus

dipikirkan itu bagaimana kedepan. Orang Bandung pak sestama ini. Pak Nawafie

menurut saya mengangkat emosional kita ya, emosional. Masa lalu saja yang luas

lahannya masih begitu luas, airnya masih banyak, penduduknya masih sedikit terjadi

kelaparan, apalagi nanti kita semakin berkompetisi dengan kebutuhan karena tanahnya

semakin sempit. Kita ini archipelago Pak, jadi bukan negara continental. Jadi apa

peganti makanan ini Pak? asmat hari ini ya kita hari ini bersedih di Asmat terjadi

kurang gizi. Barusan hari ini di Babel Bangka Belitung juga sama terjadi balita kurang

gizi, nah yang begini-beginikan bisa kita tangkap, sehingga hari ini bisa kita jadikan

kesimpulan dan kalau mengangkat masalah dari seluruh masalah pasti akan banyak

dan saya kira solusinya bisa secara bertahap. Silakan lanjut Pak Sayed, nanti siap-siap

Pak Ivan Doly.

F-PD (SAYED ABUBAKAR A. ASSEGAF):

Terima kasih Pimpinan dan rekan-rekan Komisi VII DPR, Bapak Kepala BPPT

dan jajarannya.

Dari sekian banyak barang-barang yang dibikin BPPT ini yang paling tertarik oleh

saya itu mesin pembuat mie sagu itu Pak dan beras …memang tidak diolah oleh

masyarakat, hanya dikirim melalui row material saja, sehingga nilai jualnya, nilai

ekonomisnya berkurang. Jadi kalau umpamanya BPPT punya teknologi untuk itu

mohon bisa disalurkan ke daerah. Kabupaten Meranti itu Pak sagunya luar biasa.

Selanjutnya saya juga berharap bahwa BPPT ini bisa menciptakan, membuat

teknologilah yang berkaitan dengan energy juga seperti solar sel, tetapi yang

kapasitasnya kecil Pak yang bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Nah banyak

didaerah di kepulauan-kepulauan khususnya di Provinsi Riau ditempat dapil saya itu

memang kehidupannya itu jauh dari kota dan kalau pun dibangun pembangkit-

pembangkit itu untuk mengalirkan itu susah ke mereka karena jarak rumah mereka

antara satu itu sekilo jaraknya kan? Nah solusi yang paling tepat itu buat saat ini yaitu

dengan memberikan solar sel, solar sel yang di rumah-rumah yang dipasang itu Bu,

yang kecil-kecil. Nah kalau umpamanya teknologi seperti itu yang diciptakan oleh BPPT

itu sangat langsung menyentuh ke masyarakat dan bisa langsung digunakan oleh

masyarakat begitu. Bisa bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk pembelian itu

kira-kira begitu dan satu lagi tambahan juga selain daripada sagu tadi didaerah saya itu

juga terkenal dengan kopra Pak.

Jadi disatu kabupaten, di Kabupten Indragiri Hilir ditempatnya Pak Nasir itu, itu

memang semua masyarakat pasti punya kebun kelapa. Ya tempat disitu memang orang

Bugis semua di Indragiri Hilir itu. Nah rata-rata semua penduduk disana itu punya

Kebun Kelapa, nah tapi sampai hari ini kelapa itu dijual dalam bentuk kopra. Tidak

pernah ada teknologi-teknologi lain yang bisa menaikan ekonomi dari kelapa itu begitu.

jadi itu kita juga minta tolong kepada BPPT-lah untuk memperhatikan itu juga, tapi kalau

bisa industry-industri yang dibikin adalah industry rumahan Pak, jangan industry skala

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

besar, sehingga tidak bisa dinikmati oleh masyarakat, tapi dibikinnya dalam skala kecil

yang bisa menjadi home industry buat masyarakat. Nah itu sangat membantu daripada

kita memikirkan yang lain-lain Pak masalah drone itu Pak. Roket mereka jauh lebih

hebat. Mending kita ciptakan sesuatu yang bermanfaat buat masyarakat kita begitu.

saya rasa itu saja yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih Pimpinan dan rekan-rekan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraatuh

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam

Itu masih mending kalau kopra. Kalau kopra itu masih mending, kelapa jadi

kopra. Sekarang ini yang susah itu Pak adalah teknologi bagaimana memanen

kelapanya justru. Iya itu Pak. Coba ciptakan yang dengan teknologi sederhana bisa

untuk memanjat kelapa dengan mudah. Dulukan juga pakai monyet, Cuma sekarang

monyet sudah tidak mau lagi katanya, dia sudah modern. Kemarin saya ke Sulawesi

Utara disanakan sentra kompra, katanya disini kesulitannya sekarang sudah tidak ada

lagi manjat. Dulu banyak mempergunakan monyet supaya dia bisa, tapi sekarang

monyet lebih sening datang ke Jakarta dia apa namanya topeng monyet itu, sehingga

kalau ada teknologi yang bisa naik manjat itu waduh sudah. Itu murah, tetapi bagi

masyarakat bermanfaat. Silakan. Ibu Andi interupsi?

F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Tambah sedikit.

KETUA RAPAT:

Sesuai kelapa bukan?

F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Ya karena kelapa juga boleh, tapi kita pernah lihat dishare digrup. Jadi teknologi

bisa memanggil kelapa. Ya mungin bisa diciptakan juga oleh BPPT. Ini Pak Pimpinan

saya menambahkan inikan terkait kunjungan kita ke yang di Nurtanio apa? Pesawat

apa? Ya BPPT-kan setahu saya yang memulai dulu dijamannya Pak Habibi, nah pasti

ada laboratoriumnya. Nah bagaimana nasib laboratorium antariksa atau apa

namanyalah untuk penerbangan itu saat ini, bagaimana kerjasamanya dengan LAPAN?

Ah itukan sayang laboratoriumnya tidak digunakan. Ini mungkin yang ingin saya

mendapatkan penjelasan.

KETUA RAPAT:

Baik lanjut. Silakan Ibu. Eh ibu bapak dulu. Pak Ivan Doly terakhir Ibu Ari.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Yang saya hormati Bapak Pimpinan Rapat beserta rekan-rekan Komisi VII DPR da

juga Bapak Kepala BPPT beserta jajarannya.

Saya sebenarnya mau bicara, tetapi sudah dibahas terlebih dahulu oleh rekan

saya yang terhormat Pak Nawafie Saleh dan juga Pimpinan Rapat, tapi disini Pak

Kepala BPPT saya melihat ada salah satu dari LPNK yang memang sudah

menjalankan sosialisasi yaitu didapil saya itu dari LIPI Pak itu sebenarnya tidak

memerlukan biaya yang banyak, hanya mengumpulkan satu titik itu 100 sampai 150

orang dan menjabarkan kajian ilmiah tentang pemanfaatan rumput laut menjadi kue dan

lain sebagainya, dan juga untuk sosialisasi penanaman pohon mangrove ya yang masih

20 centi atau 30 centi, tetapi itu sungguh membuka wawasan daripada masyarakat

Kepulauan Seribu. Nah dapil saya itukan Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan

Seribu.

Jadi saya melihat program-program Bapak disini sejak Tahun 2015 sampai 2018

itu sangat banyak manfaatnya Pak bagi warga masyarakat seperti contohnya

peningkatan kualitas guru dan juga pengembangan bibit atau benih, dan itu dari

sosialisasi itu kriterianya kalau saya melihat adalah seperti sosialisasi program Bapak

dari BPPT maupun kajian ilmiah, maupun pendidikan dan pelatihan itu semuanya

banyak manfaatnya artinya disini seperti rekan saya yang terhormat juga dari Pak

Sayed untuk apa kita bicara yang jauh melebihi daripada kemampuan kita, sementara

masyarakat Indonesia masih membutuhkan pengetahuan dan seperti juga yang ketua

tadi katakan untuk apa kita bicara tentang hasil penyelidikan kita, tetapi kita hanya

memberikan masukan-masukan kepada usaha-usaha atau pengusaha-pengusaha.

Saya mengajak Bapak-bapak cobalah dibuat kira-kira daftarnya apa saja yang

Bapak bisa berikan itu Pimpinan dan pada waktunya nanti alangkah baiknya Pimpinan

saya usulkan untuk kita masuk keruang pimpinan membedah karena setiap itukan

berbeda-beda. Jadi kalau sudah ada daftarnya tinggal kita panggil satu-satu yang cocok

didapil ini apa saja begitu dan itu yang bisa direalisasikan segera begitu, tapi jangan

seperti ada beberapa mitra yang lain yang programnya in shaa Allah begitu Pimpinan.

Jadi itu saya harapkan Pak Kepala BPPT mudah-mudahan apa yang kita bahas ini

dapat segera direalisasikan.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

KETUA RAPAT:

Kalau program in shaa Allah masih ada harapan Pak. Program masya Allah. Itu

yang sedang ada harapan dan nanti mohon saja Pak Kepala dan Pak Sestama TA-TA-

nya diundang dan jangan menuruti kemauan Bapak-bapak sekalian dan Ibu-ibu

sekalian. Coba sekali-kali turuti kemauanlah Anggota begitu ya. kita doakanlah Bapak-

Ibu sekalian disini menjadi orang yang sehat wal’afiat. Silakan Ibu Ari. Siap-siap Pak

Ferry Kase.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat Ketua Komisi VII DPR dan teman-teman sejawat Komisi VII DPR,

Kepala BPPT dan jajarannya.

Nah disini saya juga mau berbicara sedikit karena disini juga saya melihat

Program Nasional Kesehatan BPPT, nah disini karena saya juga dibidang kesehatan.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Nah saya melihat disini ada obat herbal anti diabetes karena di Indonesia ini rata-rata

juga mungkin sekarang di Indonesia sudah tingkat ke-4 atau ke-3 untuk penyakit

diabetes. Jadi karena mungkin karena dari pola makan dan apa ya tidak olah raga.

Saya mau berbicara disini “Pak ini obat herbal anti diabetes ini tidak pernah dipasarkan

atau cuma penelitian saja masih sampai di BPPT atau bagaimana? Itu satu.

Terus yang kedua, sebenarnya Indonesia ini sangat kaya atas tanaman yang

apa ya sepert jahe terus kencur dan itu juga bisa inovasi untuk dari BPPT begitukan?

Dan di Kalimantan Utara sendiri disana banyak tanaman apa sih itu namanya ya seperti

apa ya? kencur ya, kencur banyak disana itu. Nah mungkin bisa digunakan. Terus

masalah betul mungkin disampaikan sama Pak Ifan tadi bahwa harus ada realisasi dan

setiap dapil itukan berbeda-beda. Jadi mungkin nanti jangan sampai nanti begini

Pimpinan, kadang di ruang rapat ini ya-iya, tapi pada waktu TA menyampaikan nanti

susah dihubungi. Itu kejadian yang pernah saya alami juga dibeberapa mitra. BPPT in

shaa Allah tidak ya karena kemarin juga kita ada kesusahan itu disini iya ternyata pada

waktu kita TA menghubungi ternyata susah.

Selanjutnya masalah nah di Kaltara udang galah, ikan asin dimana sangat

terkenal. Jadi disana itu selain udang galah, ikan asin, kepiting. Jadi kalau misalnya

orang dari Jakarta kalau datang ke Kaltara pasti membeli kepiting, kepitingnya disana

besar-besar ya Pak? udang galah. Disanakan mayoritas banyak untuk petambak. Jadi

tambak-tambak udang galah harusnya itu juga menjadi perhatian dari BPPT.

Selanjutnya saya juga mau menanyakan tentang ini Pak black garlic itu

produknya BPPT ya? saya kemarin waktu pas ada acara apa ya kunjungan ke yang

produk mie dari rumput laut terus habis itu ada bawang putih, black garlic bagus betul

itu garlic black, cuma saya bingung…. Jadi garlic black itu ternyata benar-benar efeknya

dan saya sudah coba soalnya. Kemarin saya beli ada dua botol dan ternyata memang

kolesterol saya turun waktu itu berartikan berhasil, nah saya apresiasi kepada BPPT

dan Pak yang ingin saya tanyakan selama inikan pemasarannya cuma lewat online,

nah apakah sudah dipasarkan di toko atau di supermarket atau di farmasi itu bagus-

bagus sekali loh Pak dan rasanya juga enak begitukan? Jadi bawangnya itu tidak terlalu

menyengat, rasanya seperti manisan. Nah itu mungkin bisa dibagi-bagi didapil dan itu

juga untuk pemasaran produk. Itu pemasaran tentang garlic black itu karena saya juga

minum itu 2 botol itu ada sekitar 2 mingguan. Sebelumnya kolesterol saya ada sekitar

250. Saya cek karena saya ingin tahu benar tidak begitukan? Beneran turun Pak. Jadi

230, walaupun herbal. Malahan herbal itu lebih bagus daripada obat-obat yang farmasi

kimia begitu Pak ya?

Sebenarnya di Indonesia inikan 34 provinsi terus habis itu dengan tanaman yang

bermacam-macam itu bisa dikembangkan dan menjadi obat untuk dan yang penting

jangan hanya diteliti, tapi juga bisa dipasarkan dimasyarakat. Disini saya banyak sekali

program-program tentang obat anti malaria dan anti amubana. Kalau malaria inikan

biasanya banyak di Papua, di Kalimantan. Di Kalimantan itu didaerah yang hutan-hutan

kali ya? itu juga banyak dokter muda yang meninggal kena malaria, kena. Jadi mungkin

obat-obat ini yang produk-produk BPPT ini maksud saya apakah sudah dipasarkan,

apakah sudah dirasakan oleh masyarakat itu sangat penting begitu. jangan hanya

diteliti, tapi tidak tahu efeknya atau tidak tahu manfaatnya maksudnya belum dirasakan

oleh masyarakat Indonesia. Mungkin seperti itu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Mas nanti tolong diedit ya filmnya, tapi memang warga di Kaltara itu milik Ibu Ari

ketawanya khas itu. itu abis nyoblos Ibu Ari itu ketawanya seperti itu. baik, terima kasih

Ibu Ari dan tadi saya lihat misalkan ini ya obat herbal anti diabetes. Mitranya PT Soho

Global Health itukan sudah kaya orang itu. coba mitranya itu Dokter Ari dari Kaltara

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

mitranya kan bagus Pak dan menurut saya sekarangkan dengan eranya online dengan

toko ofline itu dan ini bisa tidak harus kemudian kerja sama. Mungkin hanya diaspek

produksi nanti yang harus diperbanyak bagaimana caranya. Itu yang saya katakana tadi

bahwa produk-produk yang ini bagus, baik bahkan sudah dites oleh Dokter Ari bukan

kepada pasiennya, kepada dirinya sudah bagus begitu. apalagi kepada pasiennya

diyakinkan begitu ya. terakhir Pak Ferry Kase.

F-HANURA (FERRY KASE, S.H.):

Ya ini sudah menjelang pencoblosan Pak.

KETUA RAPAT:

Begini, boleh semua aspirasi Pak dicatat, ditampung, hanya satu yang tidak

boleh karena sudah mendekat pemilihan itu membuat mesin pencetak uang. Itu tidak

boleh. Bahaya itu Pak.

F-HANURA (FERRY KASE, SH):

Terima kasih Pimpinan dan rekan-rekan Komisi VII DPR yang saya hormati,

Kepala BPPT dan jajaran yang juga saya hormati.

Begini, saya dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur Pak, Nusa Tenggara

Timur II khususnya dari perbatasan Timor Leste sampai ke Sumba Barat Daya. Ada 12

kabupaten-kota. Saya baru di Komisi VII DPR dan juga tidak mengikuti persis program

2017 kemarin, tapi sepintas tadi saya agak terlambat datang, saya sempat lihat sekilas

apa yang digambarkan program prioritas 2018. Begini, saya concern untuk juga berfikir

tentang daerah yang selalu dikenal dengan 3 T Pak. 3 T itu yang terluar, tertinggal dan

terdepan ya. Nah ini saya pikir ada lembagakan, lembaga pengkajian dan penerapan

teknologi. Nah ini daerah-daerah inikan sangat-sangat tertinggal dengan apa yang

namanya teknologi itu Pak. Kita belum bicara teknologi pun pengkajian tentang kira-kira

penerapan teknologi yang akan tepat disana itu apapun kami sampai hari ini sampai

sekarang belum tahu sama sekali dan juga pemerintah daerah itu belum bisa

memahami kira-kira kondisi apa sih target, focus mereka itu kemana, sehingga menjadi

suatu label ya, suatu trade mark dari daerah tersebut.

Ini sangat disayangkan karena kemarin juga ketika rapat dengan Menteri ESDM

mengambarkan bahwa asas keadilan apa yang menjadi atensi dari presiden ya untuk

tidak terfokus kepada daerah-daerah yang hanya potensial saja, tetapi daerah yang lain

itu belum bisa digali potensinya. Nah ini hal yang sangat perlu kita concern karena bisa

daerah-daerah keluar dari label itu. itu akan berakibat terhadap kemiskinan yang terjadi

disana. Nah bagaimana kita bicara pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan teknologi

beriring dengan itu, tapi kita sendiri tidak pernah mengkaji secara baik. Disana masih

kekurangan misalnya air minum, air bersih dan banyak sekali. Padahal ada kekayaan-

kekayaan lain yang mungkin kita bisa gunakan, bisa kita teliti secara baik, bisa kita

lakukan kajian-kajian secara baik dan teknologi apa yang tepat begitu loh. Nah ini saya

langsung focus saja tidak ingin jauh-jauh dari…, tapi apa sih deprogram 2018 ini kira-

kira yang menyentuh disana apa yang sudah siap begitu. Teknologi apa yang akan

diterapkan disana atau apa yang mau dikaji paling tidak. Ini tolong lebih focus saja.

Saya ingin tahu itu, sehingga juga kita yang berasal dari dapil ini kita bisa

mensupport penuh begitu loh. Saya lihat anggaran cuma Rp1 triliun lebih. Inikan kecil

sekali, tetapi saya kira ini-ini harus kita dukung penuh betul, sehingga dukungan

anggaran ini juga bisa optimal hasilnya. Masih banyak hal yang harus kita buat

bersama, sehingga bisa mengejar ketertinggalan maupun bisa daripada pemerataan itu

kemudian bisa dirasakan oleh daerah-daerah lain, sehingga ada keseimbangan,

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

keadilan dan sebagainya. Tolong saya dikasih gambaran seperti apa itu tentang

pengkajian atau pun nanti akan rencana penerapan karena belum ada dalam gambaran

Program Prioritas 2018 ini. Mungkin itu saja, nanti lebih detail nanti kalau dalam

penjelasan nanti kalau kurang itu bisa nyela ditengah-tengah. Saya kira ini dulu

Pimpinan. Terima kasih. Saya kembalikan.

KETUA RAPAT:

Baik, semua pendapat, pandangan dan masukan dari seluruh Anggota Komisi

VII DPR yang terhormat sudah disampaikan dan menurut saya Pak Kepala BPPT

mungkin sudah mulai harus dipilah begitu ya, mana yang ini memang didorong sebagai

teknologi pendukung terhadap teknologi yang tinggi begitu kualifikasinya, mana yang

lebih tepat guna dan bermanfaat langsung terhadap masyarakat. Contoh kecil saja

ditempat saya itu banyak sekali UKM yang kalau kita makan kerupuk, makan apa ngeri-

ngeri sedap begitu ya, terasa sedap, tapi ngeri begitu yak arena tidak ada jaminan label

dan sebagainya. Nah kalau dibuatkan misalkan mesin untuk membuat kemasan yang

kedap udara karena dia bisa mengawetkan dalam jangka panjang tanpa menambah

bahan pengawet kan begitu. Itu bernilai nantinya mereka bisa menjual ketempat yang

lebih bernilai, kemudian harganya semakin baik, untungnya semakin baik dan itulah

guna untuk mensejahterakan rakyat. Silakan Pak kepala dan kalau tadi ada pertanyaan

masing-masing eselon I silakan juga diberikan kesempatan, tetapi singkat-singkat saja.

KEPALA BPPT:

Terima kasih Bapak Ketua Komisi VII DPR.

Pertama-tama saya akan menjawab tentang masalah temuan-temuan yang bisa

langsung dideliver atau dikerjakan dengan masyarakat kecil, memang sebagian dari

temuan-temuan di BPPT ada yang sifatnya industri, jadi suka tidak suka harus kita

kerjasamakan baik itu dengan BUMN atau pun dengan swasta, tapi sebagian besar

banyak juga yang bisa kita kerjasamakan dengan masyrakat kecil diantaranya seperti

teknologi pembibitan. Jadi kita memang bekerja sama juga dengan misalnya petani

kentang di Batu untuk pembibitan kentang yang biasa mereka pakai umbi, bisa pakai

tunas, sehingga produktivitasnya bisa naik dan biaya bibit bisa turun. Demikian juga

dengan petani di Wonosobo. Yang lainnya juga seperti ikan nila salina yang mana kita

bisa menternakan bukan hanya di air tawar, tapi juga payau maupun laut dan ini sudah

kita coba dibeberapa technopark kita maupun juga yang di Pekalongan. Hal lain juga

banyak seperti pembibitan satu … atau tales yang kecil itu, itu juga kita lakukan di

Bantaeng dan petani disana sangat mendapatkan untung yang cukup dengan itu. jadi

beberapa hal nanti biar nanti akan dijelaskan oleh Ibu Enia setelah ini ketika

menyangkut masalah pertanian.

Kemudian soal gas LPG Pak, memang LPG ini untuk yang 3 kilo selalu menjadi

masalah karena ada disparitas harga yang cukup besar, tapi sebetulnya menurut

pendapat saya kalau pemerintah ingin menggunakan gas untuk diversifikasi BBM itu

sebetulnya yang paling tepat ya menggunakan gas alam ya atau istilahnya gas kotak,

cuma mungkin ini panjang menyangkut infrastruktur. Nah untuk LPG ini kalau

menggunakan gas alam bisanya jatuhnya itu kurang dari separuh bisa-bisa sebanding

dengan LPG karena LPG itu sebetulnya di dunia ini sangatlah termasuk yang langka ya

artinya tidak banyak didunia itu negara yang rumah tangganya menggunakan LPG itu

hanya sebagian kecil misalnya kita lihat di Jepang. Umumnya mereka disana memakai

gas kotak atau gas alam itu yang harganya separuh, tapi kalau memang kondisi seperti

di Indonesia darurat masalah infrastruktur bagaimana mengatasi itu salahsatunya

mungkin dengan memasang semacam…. Mungkin Pak Amam bisa menambahkan?

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

BPPT (AMAM):

Baik Pak. jadi untuk RFAIDI digunakan dalam pemenuhan gas ini, memang

sudah pernah kita terapkan sebelumnya pada saat kita melaksanakan pemenuhan

subsidi BBM Pak. Dimana radio frekuensi indentification ini adalah sebuah solusi

teknologi elektronika yang digunakan oleh SPBU-SPBU untuk mengukur kebutuhan

daripada subsidi yang diberikan kepada pihak-pihak yang atau pun pihak yang..

KETUA RAPAT:

RFAIDI itu masih berjalan Pak sampai sekarang?

BPPT (AMAM):

Karena subsidi itu kemudian dibatalkan Pak, jadi kegiatan ini kemudian tidak

batal, walaupun kontrak itu sudah diberikan oleh Pertamina kepada pihak pelaksananya

Pak, tetapi dalam hal ini teknologi RFAIDI itu sudah mature sekarang, sudah cukup

matang. Banyak pihak yang bisa melaksanakan ini kalau memang ada ketegasan dari

pemerintah untuk melakukan konversi gas.

KETUA RAPAT:

Solarkan masih subsidi?

BPPT (AMAM):

Kenapa Pak?

KETUA RAPAT:

Solar.

BPPT (AMAM):

Kalau solar kan juga saya kira bisa demikian Pak. Ya bisa dilakukan begitu. saya

kira itu Pak. mungkin soal cantrang bisa dijelaskan Pak…

SES.BPPT:

Mengenai cantrang ini memang sesuatu teknologi yang sebetulnya akan

merusak dasar ini karena cantrang itu adalah merupakan suatu bottom troll yang

didasar laut dan dia tangkap sapu bersih semua, sehingga semua ikan tertangkap

semua dan termasuk juga merusak lingkungan Pak. Jadi sebagai teknologi alternative

itu biasa kita kenakan dengan trolol pancing… atau pun dengan jarring-jaring instan

yang sudah dikembangkan di KKP, dimana dalam tangkapan itu tidak sampai ke…

KETUA RAPAT:

Sebentar Pak, situasinya bukan disitu ya artinyakan mengukur hajat hidup rakyat

itukan dari sisi pendapatan. Jangan mereka biasa pakai itu, biasa pakai pancing,

kemudian mereka hanya buang-buang uang untuk biaya operasional. Pulang ke

daerahnya tidak bawa uang. Itu ukuran itu maksud saya kajian itu dari berbagai aspek

ya bukan hanya persoalan cantrangnya. Kalau dilarang cantrang ya berarti misalkan

jenis cantrang masih boleh, tetapi misalkan tidak boleh memakai pemberat yang

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

melebihi berat jenis air misalkan atau lebih berat dari jenis airnya supaya dia tidak

sampai ke dasar atau daerah-daerah lain yang boleh karena ini tidak terkait dengan

urusan biota atau pun urusan dengan terumbu karang dan lain sebagainya. Maksudnya

itu, Cuma Pak Fadel dulu tidak dilarang biasa-biasa saja itu, makanya Pak Fadel itu

Menteri Keuangan yang paling hebat menurut saya. impor dibongkar, tidak boleh

diimpor begitu.

F-PG (Dr. Ir. H. FADEL MUHAMMAD):

Karena beliau ketua disana Komisi IV, jadi kompak

KETUA RAPAT:

Nah itu dia.

F-PG (Dr. Ir. H. FADEL MUHAMMAD):

Intinya kompak, tapi yang paling inti Pak saya boleh interupsi sedikit adalah

jangan mengganggu pendapatan rakyat. Kita memang harus punya akal, punya ide

untuk itu. Tadi dikatakan Pak Herman itu benar begitu didaerah-daerah untuk diving

daerah ini mereka tidak bisa kerja begitu, tapi itu kita usakan melayang saja begitu Pak.

yes itu boleh begitu. Kasihan mereka.

SES.BPPT:

Jadi memang yang tadi saya sampaikan salingtang tadi itu

KETUA RAPAT:

Jadi begini Pak, saya interupsi dulu. Jadi jangan sampai Bapak mengatakan

itukan sudah dilarang sama KKP, bukan itu maksud kita. Kenapa dieranya Pak Rohmin

misalnya Pak Sarwono itukan aktivis lingkungan tidak dilarang, Pak Rohmin itukan ahli

sumber daya lingkungan, laut, sumber daya alam itukan juga tidak dilarang. Sedangkan

Pak Fadel keras Pak impor tidak boleh. Garam impor dibongkar sama Pak Fadel, kalau

bisa justru kapal yang impor ditenggalamkan oleh Pak Fadel itu. nah maksudnya bikin

kajian itu begitu loh. Kan orang bertanyanya “loh sekarang menterinya professor, tapi

kok kebijakannya bisa melampau kebijakan menteri sebelumnya yang…” ah ini yang.

BPPT sebagai institusi negara membuat suatu kajian yang lebih objektif dan ya hajat

hidup rakyat jangan dihilangkan itu saja begitu ya. Memang kita sepakat lingkungan

jangan rusak, tapi hajat hidup rakyat jangan dihilangkan. Lanjut Pak.

SES.BPPT:

Demikian itu Pak. itu tadi ada beberapa karya membuat kajian supaya

penangkapannya itu tidak sampai kepada dasar dan lokasi-lokasi tertentu harus kita

sampaikan dengan menggunakan kondisi yang demikian itu. itu saja barangkali Pak.

Terima kasih Bapak Ketua.

KEPALA BPPT:

Terima kasih.

Ya mungkin sekalian untuk lobster biar dijawab sama Ibu Enia ya.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

BPPT (ENIA):

Terima kasih Pak Kepala, Pak Herman Pimpinan Sidang.

Kami menjelaskan tentang lobster terlebih dahulu saat, memang terkait ini

dengan udang sebetulnya. Lobster itukan sejenisnyalah begitu, tapi pada dasarnya kita

belum melakukan kajian tentang lobster khusus untuk lobster ini, hanya kalau

diprediksikan bahwa tadi menjawab sekalian tentang udang dari Pak Nawafie. Pak

Nawafie tentang teknologi monoseks jantan. Sebetulnya teknologinya persis sama.

Kalau kita ingin budidaya udang inikan biasa dipanen 8 sampai 10 bulanlah, nah

dengan teknologi merubah seksnya istilahnya menjadi monoseks jantan itu udangnya

dibuat lebih cepat membesar dan lekas dipanen karena ada proses perubahan,

perubahan jenisnya sebetulnya. Nah disini kita prediksikan nanti akan bisa dipanen 4

bulan separuh dari target kepanenan itu. Nah metode ini sebetulnya kita lakukan

dengan proses ikan nila salina juga.

Jadi itu temuan dari kami merubah bagaimana ikan air tawar bisa

berkembangbiak di laut, lalu metodenya adalah mengubah kelaminnya juga begitu. Lalu

dulu ada ikan l gesit, nila gesit. Ini ikan nila yang dikembangkan dipercepat besarnya

dan bisa langsung dipanen dan ini kita terapkan untuk udang juga. nah kedepan udang

itu dalam berat yang sama, dalam bobot yang sama jika dipanen 10 bulan itu bisa

dipanen dalam waktu 4 bulan. Nah teknologi inilah yang sekarang dikaji dan ini baru

tahun kedua karena memang kita inginkan udang galah ini juga tercatat didalam

prioritas nasional, sehingga kita ingin kejar, tapi kalau kita memprediksikan teknologi ini

kapan dikomersialkan. Ini mungkin masih sekitar 2-3 tahun ya untuk sampai komersial,

tapi sekarang kita sudah mengawinkan dari Aceh terus dari beberapa tempat Pak.

Jadi kita ambil termasuk dari Kalimantan itu kita silangkan karena kita ingin

mengambil “oh kalau dari Aceh cepat besarnya, kalau dari Kalimantan umurnya lebih

cepat laki-laki itu lebih apa sih lebih besar ukurannya. Nah ini yang kita kerjakan, tapi

kalau untuk lobster sendiri mungkin ini saya belum paham betul, nanti kita tanya

dengan ekspert. Prediksi saya untuk masalah budidaya saat ini pakan udang, pakan

lobster itu sama yang paling berefek itu namanya artemia. Artemia ini semacam

plankton yang dikembangkan di ladang gandum juga bisa. Nah ini menjadi pakan

utamanya udang, udang atau lobster, nanti kalau misalnya petaninya itu dari KKP

sekarang juga ada program dream aqua culture, nah itu untuk mengembangkan pesisir

pantai. Kalau misalnya petani disitu bisa panen lobster maksudnya bibitnya sudah

punya, tinggal untuk mengembangbiakannya budidaya yang perlu dilakukan. Untuk

penyakit yang timbul putih-putih ini mungkin bisa dikomunikasikan dengan tim kami

lebih lanjut itu bagaimana caranya, hanya mungkin prediksi. Kalau kita menyarankan

perlu diperbaiki dan juga mungkin usulan pakannya itu bisa didapat juga dari masalah

apa petambak-petambak garam bisa menghasilkan itu.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Ya terkait dengan lobster ini kira-kira mirip dengan larangan cantrang tadi.

larangan menjual bibit lobster dibawah 200 gram ini amat sangat merugikan nelayan,

amat sangat di NTB, di Lombok itu ya. Sedangkan penelitian tentang perudangan ya

sebagaimana kita dengar tadi penjelasan teknologi budidayanya ini mungkin 2-3 tahun

ya. Baru padahal lobster pun mulai diteliti, nah bisakan kita minta kepada Menteri

Kelautan dan Perikanan untuk melonggarkan larangan menjual atau mengeskpor bibit

lobster ini, sementara teknologi atau mekanisme teknik, cara budidaya ditemukan untuk

dikembangkan, sehingga petani itu bisa hidup begitu loh. Sekarang itu mereka

menderita tidak ada pendapatan karena akhirnya ekspornya ngumpet-ngumpet

ketangkap polisi. Nah maksud saya mungkin kita Menteri KKP bukan mitra sih ya,

mungkin saya sebagai Anggota Dewan bisa memberikan argumentasi untuk kita

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

usulkan ada kelonggaran terhadap larangan ekspor lobster dibawah 200 gram sambil

menunggu ada teknologi budidaya yang bisa applicable untuk diterapkan. Kalau begitu

mereka melanggar hokum terus ini kucing-kucingan sama polisi. Kasihan, kalau tidak

dapat makan itu …penangkap bibit lobster ini. mau membudidayakan seperti itu

kondisinya tidak sampai 200 gram terserang penyakit. Ya mereka sebut penyakit…

putih diitunya. Tidak berdaya mereka. Mau menunggu sampai 200 gram keburu itu

terserang penyakit, padahal anak bininya butuh makan. Kira-kira begitu anunya ya.

Mungkin ini mirip dengan larangan cantrang tadi itu. akhirnya cantrangnya pun

diperlonggar sama pemerintah kan dengan persyaratan-persyaratan tadi itu misalnya.

Penjualan bibit lobster ini mungkin Komisi VII DPR bisa mengambil kesimpulan ini

bahwa larangan penjualan atau ekspor bibit lobster dibawah 200 gram perlu ditinjau ya

sampai ditemukannya mekanisme teknologi cara budidaya yang bisa diaplikasikan

begitu. Mungkin bisa jadi kesimpulan kita rapat hari ini. Saya usulkan begitu Pak Ketua.

Terima kasih

KETUA RAPAT:

Itukan Permennya Permen 1 Tahun 2015 Pelarangan ekspor atau pelarangan

penjualbelian lobster, kepiting dan rajungan dibawah 200 gram, kemudian direvisi

dengan Permen 56 Tahun 2016. Jujur Pak sudah patah arang Pak semuanya Pak. jadi

sudah berbagai cara sudah tidak mempan. Sudah sampai kepada Presiden tidak

selesai juga persoalan ini. Jadi lebih baik kita meminta teknologinya saja dari BPPT.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Catrang akhirnya diperlonggar sekarang Pak cantrang itu.

KETUA RAPAT:

Tidak juga Pak. diperlonggar hanya didaerah yang bersangkutan berdasarkan

diskresinya gubernur. Kalau keluar tetap kalau andon tetap ditangkap. Lobster juga

dulu minta kelonggaran, yang dilonggarin kepiting. Kepiting itu hanya terhadap close

open session. Jadi di Februari-Maret untuk menangkap yang bertelor. Diluar itu sudah

close lagi tidak boleh.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Maksudnya saya usulkan menjadi kesimpulan kita juga dirapat ini agar Komisi

VII DPR menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk.

KETUA RAPAT:

Lebih baik kita kesimpulannya meminta BPPT untuk membuatkan pilot project

terkait dengan pembesaran lobster itu, budidaya lobster itu. itu lebih efektif

dibandingkan dengan kalau lawan, menurut saya kalau lawan kebijakan Bu Susi sudah

susahlah begitu. kita mengertilah Prof begitu ya?

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sambil menunggu hasil pilot project

KETUA RAPAT:

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Sudah tidak bisa prof, sudah tidak bisa. Dulu mitra saya. jadi sudah …, jadi lebih

baik minta kita BPPT…

F-PG (Drs. KH. NAWAFIE SALEH, S.E., MM.): Ketua izin melanjutkan pertanyaan saya kaitan dengan udang galah. Udang galah itukan hidupnya di air tawar. Air tawar itu banyak daerah-daerah seperti yang di Jogja ada, kemudian dari Sumatera Selatan dan Sumatera Barat juga banyak. Itu dikembangkan bagus, hanya memang belum mencapai titik yang lebih besar hasilnya. Bagaimana ini? tadikan digambarkan udang galah itu yang cukup baik juga ya. kami ingin tahu dibeberapa daerah lagi yang bisa dikembangkan udang galah ini. saya pernah kerja sama dengan LIPI Pak dulu Tahun 1989 kalau tidak salah, eh 1989. 1990 itu bisa dari mulai kecil larva ya? larva 6 bulan kok bisa sampai sebesar begini ini nih. Itu 6 bulan, nah inikan artinya cocok apa ya? ya ini artinya kalau dikembangkan kepada masyarakat, memang yang jadi masalah itu pasarnya tidak ada. Jadi produksi bisa, pasar tidak ada, nah ini. Mungkin itu Pak Ketua. Terima kasih ya. F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya silakan.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Terima kasih Pimpinan.

Saya sebenarnya hanya ingin menanyakan Bapak Kepala BPPT, saya melihat

disini industry kemasyarakatan ini saya rasa kok kurang pas ya. biasanya saya ingin

tanya salah tidak ya saya untuk mengenai berbasi kemasyarakatan tersebut industrinya

itu kalau kita bicarakan ada gurame, ada ayam, kambing, sapi, sementara selalu obat-

obatan dari luar, pengembangbiakannya juga ahlinya ini dari luar. Ini kira-kira sudah

diterjuni belum Pak?

KEPALA BPPT:

Ya baik saya langsung jawab. Sebetulnya yang seperti Bapak tanyakan itu

sudah Pak ya. jadi tadi saya menjelaskan tentang ikan nila, terus kemudian ada pakan

sapi-sapi yang sudah kita uji coba di Kabupaten Pelalawan. Mungkin Ibu Enia kebetulan

Ibu Profesor Dokter Enia ini Deputi Teknologi Agro Industri dan Biotek, nah Ibu Enia ini

yang menangani masalah agro dan bio teknologi. Silakan.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Terima kasih Pak.

DEP. BPPT (ENIA):

Menjawab dulu mungkin yang tentang pakan, pakan ya Pak yang tentang obat

untuk peternakan. Sementara pada saat ini kita focus ke pakan karena pakan ini

termasuk pakan ikan, pakan ikan dan segala macam itu yang romenensia atau

peternakan itu kebanyakan impor memang, nah impornya dari Thailand biasanya.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Teknologi ini kita kembangkan berdasarkan tempat dimana ternak itu berada. Jadi

kalau tadi disinggung mengenai sapi sawit itu kita kembangkan di Kerumutan, di

Pelalawan daerah situ. Disana kita membuktikan bahwa ada industry kelapa sawit ada

bungkilnya, ada sampahnya dari industry kelapa sawit, lalu ada daun sawit yang di

pekarangan di kebun, nah ini bisa dicacah, lalu dicampurkan dan kita tambahi nutrisi.

Nah ini yang jadi satu pakan komplit. Pakan komplit ini kita dorong untuk dikuasai

kelompok peternak yang ada disitu dan ini sudah melahirkan PPBT Perusahaan

Pemula Berbasis Teknologi. Nah ini yang kita dorong misalnya menjadi CV, menjadi PT

dan sebagainya dia membesarkan dan sekarang kapasitasnya sudah 40 ton perbulan

itu sudah sangat besar sekali dan mereka produktif. Nah ini yang satu contoh yang kita

kembangkan.

Lalu berikutnya kita ingin membuat satu misalnya disitu daerah yang jagung,

daerah yang ada tanaman jagung. Nah pakannya ini kita formulasikan dengan apa

begitu agar cocok dengan ternak apa begitu. nah ini kita bangun satu database yang

namanya sipintar dikami ini ada database yang mengolah itu. Kalau Bapak input ketela,

daun singkong misalnya terus disitu harus ada ternak domba, nah ini campurannya apa

saja begitu. nah format seperti inilah yang kita kembangkan sekaligus dengan penelitian

yang kita lakukan. Nah terkadang ada permintaan misalnya kedaerah yang ada

jagungnya itu, nah pelepahnya sama bonggol jagungnya itu dicacah, dicampur. Nah ini

salah satu solusi pakan ternak yang ada disitu.

Untuk masalah obat. Masalah obat vaksin ini, ini perlu diketahui kita juga di

Indonesia itu sudah resisten terhadap obat antibiotic karena banyaknya antibiotic yang

masuk ke ayam yang ada dikita. Jadi kita makan ayam itu sudah berarti kita makan

antibiotic loh. Ini kita temukan karena kita juga berkerjasama dengan Filandia untuk

membuat turunan antibiotic. Juga bukan Filandia saja, tapi ditempat kami sendiri

dengan bio farma itu dilab bio teknologi kita, kita membuat turunan falosforin. Nah ini

obat yang nantinya akan menjadi antibiotic berikutnya. Ini sangat penting karena bahan

baku obat dikita itu 95% diimpor, sehingga terkait hal itu juga kita ingin mendorong

industry bahan baku obat di Indonesia. Nah sekaligus ada ini sudah kita temukan istilah

patifarmasi. Patifarmasi ini berangkat dari tepung patinya singkong itu bisa menjadi

bahan baku obat tablet. Jadi filer tablet yang kita makan itu pati. 5%-nya atau kurang

dari 5% itu bahan kimia.

Jadi sebetulnya kita makan tablet itu makan pati. Nah itu impor 100% dari

Australia, India juga. itu biasanya dari jagung. Kalau diluar tanamannya kebanyakan

jagung. Nah kita menemukan singkong ini menjadi salah satu andalan untuk bisa

menjadi bahan baku obat filer bahkan daya…itu lebih tinggi daripada singkong dan

harganya. Kita bisa mengangkat petani yang menjual singkong itu paling seribu atau

mungkin dibawah seribu. Biasanya kalau anjlok angkanya turun itu bisa diangkat 30-40

ribu, nah industry ini yang kita ingin.

KETUA RAPAT:

Memang kebutuhannya seberapa besar Bu? Toh sampai sekarang jatuh terus itu

harga singkong dalam negeri itu.

DEP. BPPT (ENIA):

Sebetulnya untuk obat filer itu 10.000 ton pertahun. Mungkin angkanya tidak

banyak, hanya dijadikan tablet pun jadi banyak banget kebutuhan dalam negeri itu

seperti itu. nah sekarang bahan baku obat itu banyak langsung dari luar. Inilah kita ingin

meminta Kementerian Kesehatan juga untuk menjaga impor.

KETUA RAPAT:

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Begini, Ibu rapat dengan Komisi VII itu bahan itu apa saja yang dari luar itu

dibuatkan daftarnya itu. apa yang bisa dikonversi menjadi dengan sumber daya local

begitu. nah itu yang nanti bisa kita sampaikan dalam rapat-rapat lebih tinggi lagi

bilamana perlu kita rapat gabungan dengan Komisi IX, sehingga bisa mencegah

kebutuhan itu dengan kemampuan sumber daya local begitu. kalau beginikan apa

namanya ya membangun opini saja begitu ya. hasilnya sebetulnya belum terukur, tidak

ada ukurannya. Nah kalau ada ukurannya kan ini bisa mengkonversi singkong 1 juta

ton setahun. 1 juta ton itu bisa diproduksi dimana saja, bisa menaikan tingkat harga

berapa. Mana yang bisa memenuhi 1 juta ton, nah obat-obat ini yang harus dilarang

nanti kedepan supaya bisa dipenuhi oleh singkong. Kan begitu harusnya begini

teruskan tidak ketemu kita begitu ya.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silakan Ibu Ari.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Iya makanya itu dari dulukan kita menggunakan obat itu banyak bahan kimianya

dari impor, seharusnya memang kita seharusnya sekarang sudah mulai pakai local dan

Menteri Kesehatan juga harusnya apa ya berfikir bagaimana menggunakan bahan

impor eh bahan local kan begitu Bu ya? dari rumput laut itu juga bisa dibuat ini bu

gelatin bu untuk apa? Ya apa sih untuk kapsul

KETUA RAPAT:

Sebentar-sebentar. Ibu-ibu tenang dulu. Ibu sabar dulu.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Dari rumput lautkan bisa dibuat ini dibuat apa sih kapsulnya kan begitu,

makanyakan bahan-bahan alam itu malah lebih bagus dan lebih cepat diresap

dipencernaan dan juga efeknya terhadap ginjal juga lebih sedikit begitukan. Sedangkan

kalau bahan-bahan yang farmasi kita minum vitamin saja itu apapun yang kita minum

baik vitamin, baik obat untuk mengobati penyakit yang lain itu tetap ada efek

dampaknya ke ginjal begitu loh. Kalau misalnya kita menggunakan herbal itu lebih

sedikit ininya efek toksinnya Bu, makanya harusnya bukan dibikin sekarang, tapi dari

dulu-dulu harusnya dipikirkan menggunakan bahan yang local jangan dari impor.

Imporkan mahal juga kan begitu.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sebentar dulu. Ibu dokter bu, tidak usah berdebat beda ilmu ya. silakan Pak

Ivan.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Terima kasih Pimpinan.

Ibu Profesor maksud saya tadi itu adalah seperti yang kita bicarakan udang

galah jadi 4 bulan panen. Maksud saya itu kalau denda yang diapa dikaji supaya

misalnya seperti yang saya dengar ayam 3 bulan sudah sekian ratus gram misalnya

kambing 6 bulan … bisa dipotong. Kira-kira ada tidak itu dipersempit bu? Karena

masyarakat itu juga rasanya lebih baik dia bisa mengetahui binatang-binatang yang

memang menjadi konsumsi masyarakat Indonesia dan juga diternak oleh berbasis

kemasyarakatanlah seperti gurame. Jangan yang aneh-aneh begitu bu maksudnya.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya silakan. Pokoknya BPPT harus segala bisalah, tapi jangan berdebat dengan

dokter.

DEP. BPPT (ENIA):

Saya sangat berterimakasih dengan Ibu Dokter Ari tentang coment black garlic-

nya tadi Bu. Terus mengenai obat herbal kami sangat setuju sekali. Disitu dislide sudah

ada tadi obat herbal anti malaria, anti diabetes dan sebagainya. Ini salah satu

penguatan bagaimana mengupayakan natural resources kita itu bisa dijadikan salah

satu sumber bahan baku obat. Nah pada saat ini kita sudah menjalani 10 tahun kerja

sama dengan Korea. Jepang pun sudah sangat melirik ini. kita sudah

mengindentifikasikan 4000 jenis tanaman dan didalamnya kita hit anti dengeu, anti

malaria, anti diabetes, anti implamasi termasuk anti amuba dari mikroba yang ada di

tanah. Nah anti dengue itu temuan terbaik kita karena berasal dari daerah yang dekat-

dekat Poso itu. Disana itu apa sering banyak dukun-dukun itu sebetulnya mereka ada

indentifikasinya, nah mereka membantu kita, nah kita membuktikan secara analisis.

Nah ini kita dorong, kita budidayakan di Lampung saat ini unit kita yang ada di

Lampung.

KETUA RAPAT:

Tadi dukun?

DEP. BPPT (ENIA):

Iya Pak dukun.

KETUA RAPAT:

Indentifikasi pakai dukun?

DEP. BPPT (ENIA):

Bukan, Maksudnya daerah mana anda membuat obat untuk batuk dari jenis

tanaman apa saja, nah itu informasi pertama dari kita.

KETUA RAPAT:

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Bukan itu. kalau dukun pakai air putih Bu. Langsung pakai air putih tiup. Itu

dukun.

DEP. BPPT (ENIA):

Maaf itu namanya ahli tabib ya Pak. tabib. Nah obat-obatan ini kita namanya

terbanyak. Jadi misalnya tadi kita ambil dari anti diabetes kita temukan tanaman ini Bu

termasuk daun strawberry dan aduh satu lagi kok saya jadi blank lupa, nah itu kita

budidayakan. Sekarang kita budidayakan. Kebetulan ada PT Soho yang mau. Soho ini

anak perusahaan dari Kimia Farma. Jadi dia mau ikut membantu memberdayakan dan

menangkap apa simplifia, simplisia dari tanaman kita. Nah kita sudah budidayakan, lalu

kita ekstrak. Jadi sekarang itu kita banyak maklon ekstrak jahe, ekstrak kencur dan

segala macam itu Bu. Itu petani seharusnya didorong untuk membuat banyak ekstrak,

nah ekstraknya ini memang belum sempurna kalau ditingkat petani. Skala industrilah

yang ini kurang karena perlu alat khusus, alat yang untuk mengeringkan, untuk

mencacah menjadi powder dan sebagainya.

Nah ini problem dikita tentang bahan baku obat. Kalau tentang obat herbal pada

saat ini ada jenis obat herbal berstandar, ada jenis obat herbal yang sudah bisa

diresepkan oleh dokter. Itu namanya fito farmaka. Indonesia punya 9 jenis fitofarmaka

yang sudah diproduksi oleh Indovarma oleh ada beberapa perusahaan 9. Nah 9 ini

belum masuk ke fornas. Inilah yang perlu didorong agar itu bisa diresepkan oleh dokter.

Ada peraturan juga yang harus dirubah karena dokter kita tidak bisa meresepkan obat

herbal. Begitu ya Bu kalau dokter? Dokter ini tidak bisa langsung dia meresepkan obat

herbal begitu. nah ini kalau di Jepang bisa dua-duanya dinegara lain. Jadi obat kimia

bisa diresepkan, obat herbal bisa diresepkan juga di Cina. Jadi dokter itu punya

wewenang untuk memilih salahsatunya obat kimia atau obat herbal.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Karena mungkin begini kali Bu ya, obat herbal selama ini mungkin juga tidak

masuk langsung ke rumah sakit kali ya atau mungkin sebenarnya kalau mungkin

peraturan yang mengatur kalau misalnya bisa digunakan obat herbal, mungkin kita

sebagai dokter bisa lebih senang menggunakan obat herbal daripada obat yang ini

yang farmasi, yang kimia.

DEP. BPPT (ENIA):

Betul Bu. Itu belum masuk ke fortifikasi nasional, jadi secara nasional belum

masuk. Jadi sekarang seperti Indo Farma kemarin mengeluh, mengeluh bahwa dia

sudah punya fitomarka, tetapi belum dianggap sebagai obat. Nah ini perlu perubahan

peraturan di Kementerian Kesehatan. Oh ya sagu dari Pak Sayed.

KETUA RAPAT:

Langsung saja pertanyaan itu Pak Sayed. Itu mesinnya belum datang-datang.

Mau datang tidak itu. Itu saja jawabannya singkat saja. Kalau siencetifik gampanglah

nanti dilapangan itu ya.

DEP. BPPT (ENIA):

Karena kita sudah komersialisasi dengan PT Barata. Jadi harus dipesan melalui

PT Barata. Itu keterikatan royalty sama kontrak

KETUA RAPAT:

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Bukan-bukan pertanyaannyakan akan dijanjikan mesin itu, mesin pengolah itu.

mau ada atau tidak begitu loh.

KEPALA BPPT:

Nanti bisa dibicarakan itu Pak. Kemudian garam ya. Garam kadang-kadang naik

beberapa kali lipat terus sekalian juga dikemas dalam bentuk cair tadi ya.

KETUA RAPAT:

Sebetulnya ada jenis bunga yang bisa membahagiakan orang banyak, bunga

bank. Lanjut Bu.

DEP. BPPT (ENIA):

Terima kasih Pak.

Tadi saya sekilas ada presentasi mungkin yang masuk itu bisa dibantu slide

tentang garam. Jadi garam ini ada beberapa jenis yang sekarang tidak dislide ini yang

lain lagi Pak. Tentang garam ini ada dua solusi. Intensifikasi atau ekstensifikasi. Nah

untuk apa usulan kami yang ada di BPPT, saya mohon dibantu file yang lain Pak. file

yang lain yang tadi ada sekilas…

KETUA RAPAT:

Ibu minta ke saya filenya tidak?

DEP. BPPT (ENIA):

Oh tidak.

KETUA RAPAT:

Oh bukan ya. Saya kira minta ke saya

DEP. BPPT (ENIA):

ini begini, ada dua hal intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi itu

permasalahan ada di Jawa dan Madura.

KETUA RAPAT:

Operator ibu disana, makanya disini dicuekin. Ibu nunjuk-nunjuk kepada siapa

begitukan? Kalau kepada saya tidak apa-apa saya carikan itu.

DEP. BPPT (ENIA):

Untuk intensifikasi Jawa dan Madura ini kita harapkan ada konsolidasi dari

sebagian besar petani garam yang mau berfikir merubah konsep…

KETUA RAPAT:

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Langsung to the point saja Bu, to the point ya. konsep-konsep itu sudah matang

disini. langsung saja konsepnya seperti apa begitu ya.

DEP. BPPT (ENIA):

Ya ini makanya saya sambil menunggu. Nah pada saat ini petani garam itu

kelimpungan ya pada saat musim kemarau, pada saat musim apa hujan.

KETUA RAPAT:

Saya sudah tahu, saya sudah tahu ibu langsung konsep saja.

DEP. BPPT (ENIA):

Satu lagi slidenya ya

KETUA RAPAT:

Bahwa hujan tidak bisa produksi garam, kalau panas sudah bisa produksi garam

itu sudah tahu semua itu. sekarang langsung kesitu saja.

DEP. BPPT (ENIA):

Nah ini konsep integrasi. Inilah konsep perubahan bahwa dilahan garam itu

harus ada konsep garam terintegrasi dan luasnya saat ini Undang-Undang Nomor 7

Tahun 2016 mengatakan bahwa petani garam itu paling maksimam 15 hektar yang

harus dimasukan kedalam program pugarnya

KETUA RAPAT:

Undang-undang itu tidak mengatur itu. jangan salah Bu, saya Ketua Panja

undang-undang itu, jadi tidak mengatur tentang pembatasan lahan itu ya. jadi pugar

diatur 15 hektar itu tidak diatur.

DEP. BPPT (ENIA):

Nah kalau begitu bagus Pak.

KETUA RAPAT:

Langsung saja kesinilah. Saya ketemu panja undang-undang…

DEP. BPPT (ENIA):

Disini tadi menjawab juga tentang garam yang masalah cair dan sebagainya. Ini

dari sini kita bisa membuat satu konsep, saya bicara lahan dulu on farm ya. on farm

slidenya kebawah lagi itu. nah ini on firm yang harus dilakukan perubahannya bahwa

dari air laut masuk ke reservoir. Satu. Lalu masuk ke evaporasi, lalu dimasukan

kereservoar lagi satu lagi baru masuk kelahan kristalisasi atau lahan petani tambak.

Nah disini skalanya harus sembilan banding satu. Ini satu solusi teknologi tanpa adanya

tambahan-tambahan yang lain. Jadi proses evaporasi yang dilakukan dengan

menggunakan sinar matahari. Ini konsepnya seperti yang ada di Australia dan ditempat

lain, tapi harus ada dilahan atau kontinen yang curah hujannya itu rendah.

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Jadi sangat cocok diterapkan dilahan Indonesia bagian timur dan konsep ini

kalau lebih dari 400 hektar itu baru ekonomis dan sangat visible untuk memasok garam

industry yang nilainya NHCL-nya itu 97% lebih. Coba balik lagi keslide sebelumnya.

Disini dilahan on firm-nya kita bisa memanen lahan-lahan yang resovar yang b1 di 9

bagiannya itu kita bisa menggunakan artemia. Ini sebagai pakan udang, pakan lobster

dan sebagainya ini berasal dari planton yang disebarkan begitu saja di air tua dilahan

tambak garam. Lalu disitu kita bisa budidaya perikanan menggunakan bandeng

misalnya nah itu bisa dilakukan.

Jadi petani garam itu tidak hanya memanen garam. Dia bisa memanem pakan

artemia dijual satu botol itu Rp400 ribu botol kecil itu Rp400 ribu saat ini impor dari

Thailand dan perikanan udang dan sebagainya. Lalu dari air tua yang kita sebut air tua

tadi kita sebut biten Pak. biten ini bongskilnya sudah mendekati 23 ya. 23 itu bisa

digunakan. Kita tinggal masuk ke treatment sama perifikasi ini bisa menjadi mikro

vertilaser atau pupuk cair, lalu yang kedua mineral atau food supplement. Ini adalah

mineral yang digunakan untuk isotonic water itu, sehingga bisa lebih murah dan on

farm-nya dipabrik sendiri kita bisa membuat pabrik dengan segala yang mau ditarget

garam konsumsi atau garam industry atau garam farmasi yang disitu bisa terlihat

harganya itu fluktuatif sekali ya memang kalau kita mentargetkan garam industry yang

saat ini saingan impor dari Australia dan India itu bisa kita dapatkan dilahan Indonesia

Timur.

KETUA RAPAT:

Berapa skala kecil untuk membangun skala industry yang bisa menurunkan

berbagai produk turunan itu?

DEP. BPPT (ENIA):

40 ribu ton pertahun.

KETUA RAPAT:

Biaya berapa biayanya?

DEP. BPPT (ENIA):

Kapasitas produksi pabriknya pak, kalau lahannya 400 hektar.

KETUA RAPAT:

Ada tidak konsep membuat skala-skala kecil misalkan tadi di NTT-kan kalau

diserahkan kepada pabrik besarkan nilai manfaat bagi rakyatnyakan juga kecil.

Maksudnya supaya Pak Feri ini bisa mengumpulkan masyarakat disitu dibantu oleh

programnya BPPT disitu, kemudian bisa menjadi produk-produk yang bernilai seperti ini

begitu. Bisa menghasilkan garam apa namanya garam konsumsi, bisa menghasilkan

garam untuk kimia dan lain sebagainya. Seperti inikan? Nah harusnya itu yang

dibuatkan, sehingga saya pun di Cirebon hasil garam yang begitu banyak ya bisa juga

nanti dibuatkan satu unit khusus disitu misalkan. Nah inikan jadi contoh. Kalau

masyarakatnya itu ya bagus jadi bernilai. Tidak lagi disetir-setir oleh tengkulak. Dia juga

nanti membangun dengan kapasitas kemampuan sendirinya ditempat lain. Kan di

Indonesia seharusnya begitu Bu selalu harus ada contoh yang itu membuat mereka

tertarik itu akan tumbuh dengan sendirinya.

Itu maksudnya sebab Pak Ferry juga di NTT saya di Cirebon, Pak Satya

didapilnya, Pak Kurtubi di NTB itu bisa membangun yang skala-skala yang home

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

industry, tetapi juga dari sisi teknologinya bisa lebih baik, dari sisi kesehatannya juga

bisa terjamin terus ikut juga didalam good processing practices-nya mengikuti itu begitu

ya, nah sehingga ini yang bisa dikloning maksud saya. Jangan menghasilkan industry,

tapi jatuhnya kepada skala korporasi besar yang nilainya nanti kepada rakyatnya jadi

kuli lagi disitu begitu ya atau nanti ditekan lagi dari sisi harga. Dia bisa saja pada musim

tertentu dia tidak butuh bahan baku. Dia tutup begitu supaya harga jatuh. Begitu dia

jatuh dia beli, tetapi dia jual tetap dengan harga mahal begitu.

Kejadian kemarin kan begitu. pabrik menjual garam konsumsi Rp10 ribu sampai

Rp15ribu dipasaran, tetapi begitu sekarang panen dimasyarakat dia turun mulai dari

harga Rp2.700 turun ke Rp1.800 ya jatuh-jatuhnya ke Rp500-600 rupiah perkilo begitu.

Padahal begitu 500-600 dibeli sebanyak-banyaknya oleh industry, begitu jatuh dia beli,

dia nanti tahan sedikit. Garam mahal lagi dipasaran, dijual lagi. Padahal kan juga para

petani garam juga mengkonsumsi garam lagi, mahal lagi dia begitu loh. Maksudnya

mengembangkan skala-skala kecil yang nanti didampingilah para Anggota didapil itu

bisa membuat kapsul tadi, herbal, membuat herbal kan bisa. Ibu Ari bisa bikin herbal

disana begitu. Kalau ada obat kurus saya maulah jadi produsen obat kurus. Saya

contohnya, nanti bisa ngurusin badan begitu ya. begitu Bu jangan terlalu inilah yang

lebih to the point saja.

DEP. BPPT (ENIA):

Saya bisa mencotohkan tiga daerah. Kajiannya sudah hampir pembangunan

pabrik. Tolong slide selanjutnya. Ada beberapa peta yang ini, ini pabrik pengolahan

garam yang kapasitasnya 50 ribu ton. Satu ada di Bipolo yang dalam APBN kita, kita

menganggarkan untuk pabrik garam industry disitu. Ini satu. Untuk kearah garam

menutup impor ya untuk industry klor alkalipen, industry kima dan lain sebagainya.

Yang satu industry untuk pangan. Nah Jawa Tengah ini, yang Jawa Tengah ini adalah

contoh pabrik yang nantinya akan menggunakan bahan baku dari petani yang ada

disekitarnya dan petani ini bisa dibeli dengan harga konstan, konstan dalam angka

Rp1000 rupiah atau Rp1.200 rupiah. Ini skalanya kira-kira 65 hektar. 65 hektar atau pun

ini tergantung dari lahannya tadi dan kesepakatan para pemilik lahan karena pemilik

lahan ini bukan lagi menjadi petani garam langsung, tapi dia menjadi pemilik tanah. Nah

konsep ini yang perlu ditawarkan ke masyarakat, nanti dia bisa panen ya harus

membentuk satu korporasi.

Selanjutnya ini di Pati. Tayangannya seperti itu. Jadi lahan-lahannya itu bisa kita

petakan seperti ini. ini harus ada visibilities tadi yang memang harus dipelajari disitu.

Nah saat itu sedang running di Desa Raci Batangan daerah Pati. Ini sekitar 75 hektar.

KETUA RAPAT:

Saya kira cukup garam ya? silakan lanjut Pak.

KEPALA BPPT:

Terima kasih.

Berikutnya Pak Hamam. Jadi Pak Hama mini Deputi yang menangani masalah

energy dan…

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Pak Kepala, penjelasan professor tadi itu terlalu panjang, sementara pertanyaan

saya singkat saja sudah cair atau tidak. Itu saja.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

DEP. BPPT (ENIA):

Bisa Pak. itu yang masalah bitren, jadi sebelum masuk ke ladang kristalisasi

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Saya butuh yang singkat-singkat saja jangan terlalu panjang itu Prof.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Maksud Pak Andi Jamaro itu kalau bisa cair ada di dapur itu, itu lebih sederhana

begitu.

DEP. BPPT (ENIA):

Maaf mungkin ada salah persepsi. Jadi kalau garamnya di dapur itu lebih baik

padatan, tapi kalau yang cair tadi dimaksud itu nilai tambahnya sangat tinggi malahan

karena itu biasanya air garam itu Pak NhCL mengadung… dan sebagainya

KETUA RAPAT:

Bukan Bu, ini pertanyaannya kalau garam itukan sekarang dalam bentuk Kristal,

bisa tidak disajikan dalam bentuk cair dalam konsumsi itu begitu loh. Maksudnya itu.

kalau misalkan nilai tambah dari air sebelum jadi Kristal, nanti turunannya ada dalam

bagan. Tadi pertanyaan sederhana bisa tidak nanti garam itu…

KEPALA BPPT:

Saya jawab. Mungkin untuk rumah tangga juga maksudnyakan begitu. Mungkin

perlu dihitung keekonomian juga Pak karena disitukan apa namanya kemasan segala

macamnya, jadi mungkin bisa tidak praktis nanti begitu.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Ya kan cukup kita sedok dengan air laut sudah dibawa ke dapur bisa. Tidak usah

terlalu banyak proses.

KEPALA BPPT:

Kalau untuk industry ya mungkin bisa saja ya

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Artinya di dapur, cukup dengan begini berapa kebutuhan sudah.

DEP. BPPT (ENIA):

Oh itu masalah mineral Pak nanti, mineralnya.

KETUA RAPAT:

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Okelah Ibu ini belum bisa menjawab itu. Soalnya ada yang bisa menjawab, ada

yang bisa menjawab bahwa sekarang sudah bisa disajikan dalam bentuk cair, tidak lagi

dalam bentuk Kristal. Silakan diteliti di BPPT ya.

KEPALA BPPT:

Silakan Pak Amam. Jadi tadi ada pertanyaan termasuk masalah energy outlock.

Jadi mungkin Pak Kurtubi untuk out lock ini kita setiap tahun me-running Pak termasuk

kebutuhan listrik tahun sekian kita prediksi berapa, kemudian juga EBT tadi ya

termasuk energy baru terbarukan misalkan target nasionalnya 23% untuk 2025, tapi

dari hasil outlock kita itu mungkin hanya mampu dengan kebijakan yang sekarang ada,

hanya mampu 12%. Ya kalau dengan kondisi seperti sekarang ini kita lanjutkan terus itu

tidak akan tercapai artinya hanya 12%. Nah sebetulnya sisanya itu pakai apa? Itu

mungkin solusinya dengan mempercepat atau memberikan banyak konsensi ya untuk

pengembangan panas bumi karena sebetulnya potensi panas bumi kitakan cukup besar

ya. Dari sekitar 26 gigawatt itu sampai sekarang PLTP yang betul-betul jadi pembangkit

itu baru 1600, ya padahal kita nomor 1 di dunia untuk potensi itu. Disatu sisi kalau nuklir

itu memang sebaiknya untuk peganti batubara yang bisa baseline tadi. Mungkin Pak

Amam bisa menjelaskan lebih lanjut tentang masalah solar sama apa tadi?

SETYA:

Interupsi sebentar. Pak Onggoh apa yang menjadi observasi daripada BPPT kita

melihat dari tadi capaian target EPD tidak akan tercapai kalau menggunakan suasana

sekarang inilah ya. Apakah BPPT bisa memberikan satu rekomendasi bahwa itu juga

yang menghambat adalah karena factor komersial sebetulnya yang selama ini menjadi

hal yang paling dominan dan paling utama. Apakah ada masukan BPPT kesektor begitu

dalam hal ini Kementerian ESDM bahwa suasana investasi sekarang ini mempengaruhi

betul dari capaian yang tadi dibilang tidak akan tercapai begitu. Silakan Pak.

KEPALA BPPT:

Sebetulnya kita sudah selalu rutin setiap tahun Pak mengeluarkan outlock dan

juga memberikan rekomendasi diantaranya kalau misalkan dinegara-negara seperti

Eropa dan Jepang itukan fosil itu dipajak ya misalkan BBM itukan bisa dipajak 100% ya

batubara juga seperti itu. sementara untuk energy terbarukan itu bisa-bisa hampir tidak

dipajak sama sekali misalkan seperti itu atau kalau ada pajaknya kecil. Nah kalau

dikitakan dibalik Pak. Pajaknya mungkin sama-sama tidak dipajak, tapi untuk

meningkatkan itu disubsidi. Nah kalau subsidinya kelihatan besar, maka otomatis akan

dikurangi kan begitu. Jadi pendekatannya memang berbeda. Kalau disebelah sana

yang fosil dipajak, yang energy terbarukan tidak dipajak ya, kalau dikita sama-sama

tidak dipajak, tapi yang energy terbarukan seperti bio diesel itu maunya disubsidi, tapi

tentunya dengan batasan karena kitakan masalah subsidikan juga menyangkut

masalah APBN juga. Kira-kira itu pendekatannya. Karena itu, mungkin…

SETYA:

Sebentar Pak, apakah ada policy rekomendasinya ada tidak Pak? policy

rekomendation-nya? Karena begini Pak, seperti yang posil dipajak tadi ya kita

sebenarnya sudah berfikir yang kebetulan dalam beberapa kunjungan ini ada kayanya

carbon pricising itu sebetulnya hanya untuk membatasi pada ambang tertentu, jadi

pada jumlah tertentu boleh mereka memproduksi karbon, tapi begitu dia lewat minta

pajak begitu loh. Skema itu belum pernah ditawarkan. Maksud saya kalau BPPT bisa

memberikan policy rekomendasi dalam hal ini ya termasuk misalnya seperti carbon

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

pricing terus termasuk nanti didalamnya kapan kita mesti stop untuk menggunakan

PLTU. Macron dimana world economic conference dia menyebutkan Tahun 2021 dia

akan stop … plan. Itukan luar biasa. Nah maksud saya kalau BPPT bisa mengeluarkan

rekomendation itu membantu betul. Jadi salah satunya misalkan harga juga mesti

dikritisi Pak. Kalau saya ketemu dengan beberapa investor ICC IPT itu betul-betul dia

sangat-sangat tidak vaverable untuk dia masuk ke Indonesia dengan harga yang

sedemikian murah begitu. ya masa sekarang BAYU yang di Sidrap itu, itu sekarang

mau ditawar, mau ditekan untuk supaya bisa survive dengan …6 kilo hours. Kalau bisa

ya luar biasa hebatnya begitu, tetapikan itu tidak merangsang adanya investasi yang

berkelanjutan begitu. mungkin 1, 2, 3 company yang berani dia bertaruh dengan harga

yang sedemikian murah. Maksud saya kalau BPPT ikut menyuarakan itu akan jauh

lebih bagus Pak tidak semata-mata karena apapun juga teknologi, teknologi apapun

juga yang akan kita introduce kalau policy improvement-nya tidak mendukung juga tidak

ada artinya apa-apa Pak. jadi sebetulnya kita harapkan betul BPPT bisa memberikan

view begitu Pak supaya masukan itu datang dari pemerintah juga.

Terima kasih.

KEPALA BPPT:

Baik Pak terima kasih.

Menjadi masukan bagi kami, nanti tahun ini juga kita akan me-launching energy

out lock juga seperti biasanya. Bisa dilanjutkan?

BPPT (AMAM):

Ya baik Pak. terima kasih Pak Kepala BPPT.

Mohon izin Pimpinan Komisi VII DPR. terkait dengan beberapa pertanyaan dari

Pak Kurtubi tadi juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Pak Kepala. Memang

kita BPPT mengeluarkan outlock energy Indonesia itu Pak dengan tema yang arahnya

lebih banyak kearah kajian teknologi seperti pada Tahun 2017 yang lalu, kami

mengeluarkan outlock energy itu dengan tema khusus yaitu “Inisiatif Pengembangan

Industry Hijau” seperti itu Pak. nah aspek komersial yang disampaikan oleh Pak Satya

itu memang belum pernah kita sentuh Pak didalam outlock energy, jadi kita hanya

melihat berapa kebutuhan energy primer, berapa kemudian kapasitas pembangkit kita,

bagaimana kontribusi EBT misalnya baik untuk rumah tangga, untuk komersial, untuk

transportasi maupun untuk industry ya seperti itu.

Terkait dengan apa yang disampaikan oleh Pak Kurtubi, kami sangat setuju

sekali dengan apa yang disampaikan sebagai permasalahan bahwa kita akan

memasuki jaman dimana transformasi dari berbagai kebutuhan kita itu baik itu seperti

mobil listrik, kemudian berkembangnya transportasi, MRT, LRT itu semuanya

membutuhkan listrik. Sebagai dasar saja, saat ini kita kapasitas pembangkit kita itu

belum sampai 45 gigawatt ya Pak disaat ini, sedangkan di Tahun 2025 kita

mengharapkan kebutuhan listrik kita itu ada 135 gigawatt. Karenanya, Program 135

gigawatt sekarang ini sedang kita jalankan itu sebenarnya adalah untuk mengejar

memang kebutuhan listrik kita di Tahun 2025. Dari situ saja kita lihat memang EBT ya

seperti disampaikan oleh Pak Kepala tadi itu menurut analisa kami tidak akan melebihi

dari 12 sampai 15%, padahal didalam proyeksi daripada DEN itu kita mengharapkan

target 23% di 2025. Saat ini baru 5% kebutuhan pasokan listrik kita itu bersumber dari

Energi Baru dan Terbarukan yang sekitar 1,5 gigawatt itu, padahal kita membutuhkan 8

gigawatt untuk pasokan saat ini ya. sedangkan nanti di 2025 kita perlu sekitar 45

gigatwaat dipasok dari Energi Baru dan Terbarukan.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Ini tentu saja membutuhkan kerja keras kita untuk mengejar ini dan dalam

rangka itu pula BPPT melaksanakan beberapa hal terkait dengan EBT ini Pak. pertama,

ditahun ini kami akan mengembangkan laboratorium yang lebih lengkap untuk

kebutuhan solar energy. Seperti diketahui Balai Besar Konversi Energi itu merupakan

satu-satunya balai besar yang melakukan kemudian yang tersertifikasi untuk Indonesia

ya dan ini akan tingkatkan kemampuannya Pak dalam rangka mendukung saat ini

program sejuta ruftof itu, ruftof. Kita harapkan dengan adanya fasilitas ini karena kita

BPPT itu konsentrasi didalam pengujian dan sertifikasi bagi pengembangan PLTS, kita

harapkan itu bisa kita bantu, tapi untuk kegiatannya sendiri kami hanya

menggabungkan PLTS ini sebagai-bagian daripada sebuah smart gride Pak. jadi ini

mungkin juga menginformasikan kepada Pak Ferry dari NTT, kita di Bilacenge Sumba

Barat Daya itu memiliki smart gride, sebuah pilot project smart gride. Tahun yang lalu

kita mengembangkan energy managemen sistem bekerja sama dengan pihak Jepang

untuk mengkontribusikan sistem kelistrikan di Sumba ya.

Jadi disitu ada 500 kilowatt fasilitas PLTS kita yang dikombinasikan dengan

pembangkit disel dari PLN untuk memberikan supply energy baru terbarukan bagi

kelistrikan di Sumba itu. itulah yang kita sebut dengan Sumba Mikro Gride, smart mikro

gride ya.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc./F-PG):

Begini Pak lewat Pak Ketua. Jadi memang smart gride harus menjadi tujuan kita.

Penggunaan solar room sistem untuk rumah Pak itu sebetulnya akan ideal sekali kalau

dia punya akses capacity, jadi akses capacity-nya bisa dijual keg ride. Jadi kita men-

generide rumah-rumah itu, tapi begitu dia tidak pakai sesuai dengan kebutuhannya kita

sale keg ride. Kalau bisa seperti itu akan merangsang orang untuk menggunakan solar

home sistem itu.

BPPT (AMAM):

Baik, terima kasih Pak Satya.

Memang itu salah satu kajian yang kita bahas, kita lakukan. Nah disini dikami

juga melengkapi seperti apa yang disampaikan tadi mengenai producer dan consumer

listrik. Itu untuk akses capacity itu difasilitas kami di Puspitek Serpong Pak. jadi di

Puspitek Serpong di STP itu kami juga mengembangkan smart gride untuk kawasan

Puspitek Serpong. Ini sudah kita lakukan dalam 2 tahun terakhir. Terakhir kita harapkan

di Tahun 2018 ini akan menghasilkan sebuah kajian studi design yang kemudian bisa

dimanfaatkan industry untuk melaksanakan pengembangan smart gride.

KETUA RAPAT:

Ya silakan.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Terima kasih.

Menarik ini kajian kelistrikan ini. kita lihat dari sisi yang lebih independen ya,

BPPT bukan dari sisi ESDM maupun PLTN. Pertanyaan saya, Tahun 2045-2050

menurut BPPT berapa kebutuhan listrik kita? Ada tidak kajiannya itu?

BPPT (AMAM):

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Kita tidak punya kajian itu Pak. kita mengacu kepada beberapa data yang datang

dapat dari ESDM dan BAPPENAS Pak.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Oh dari BAPPENAS?

BPPT (AMAM):

Ya dari RUPTL. Jadi kami mengacu kepada data itu juga.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Kalau dari BAPPENAS mestinya juga kita harus cari solusi kembali kerencana

awal. Tadi dijelaskan untuk share energy EBT 2025 target 23 hampir pasti tidak akan

tercapai, hampir pasti ya? sekarang Cuma berapa ya? 11 berapa itu? 12%. Padahal

dalam Undang-Undang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, undang-

undang ini loh ya Tahun 2025 sudah ada PLTN itu. kenapa tidak solusi untuk mengejar

target 23% ini disamping kita dorong Surya, Bayu itu tetap atau apa geothermal ya?

listrik saya pikir sudah waktunya untuk PLTN untuk masuk karena undang-undang

mengatakan begitu ya? yang jadi masalah PP-nya yang bertentangan dengan undang-

undang, berpegang kepada PP begitu loh. Nah ini terkait dengan jangka panjang sekali

karena kita sepakat tadi kebutuhan listrik kita sekalipun belum ada kajian BPPT berapa

kebutuhan 2045-2050 hampir pasti kita akan membutuhkan listrik berlipat-lipat karena

kita ingin menjadi negara industry pada 100 tahun kita merdeka. Kira-kira seperti

itukan? Nah untuk itu, kita butuh listrik yang kuat untuk jadi base load kalau nantinya

pada akhirnya PLTU ini sedikit demi sedikit share-nya dikurangi, sharenya diperkecil.

EBT-nya dibesarkan. Tidak hanya 2-3 mungkin nanti sampai 50%-nan ya energy baru

terbarukan ini. Jadi kita melihat jauh kedepan untuk jangan nyesel dikemudian hari

nanti. Kita tertinggal terus dengan bangsa lain nantinya ini.

Ini dari sisi kelistrikan ya, maka ide dari Undang-Undang Jangka Panjang untuk

menempatkan nuklir sudah on, padahal Tahun 2025 mungkin dihidupkan lagi saja itu.

Direkomendasikan untuk mengacu kembali kepada undang-undang yang lebih tinggi.

Daripada mengacu kepada PP yang sekarang kita PP-kan untuk menempatkan nuklir

sebagai opsi terakhir sebab kita bahaya ini kalau terus-terusan akhirnya kembali ke

batubara lagi. Akhirnya batu bara 60% lagi. Bahaya itu Pak dan kalau kita lihat Pulau

Jawa ini ya saya katakana tadi Pantai Utara dari ujung barat sampai ujung timur pantai

besar-besar itu. Pantai selatan juga sekarang membuat PLTU batubara. Nah bahaya

ini. jadi kebetulan Komisi VII DPR kita sudah memutuskan secara politik ya untuk

masuk PLTU segera begitu. nah kalau BPPT lebih independen memberikan masukan,

pemerintah juga memberikan kajian yak arena memang suka tidak suka batubara

maupun migas yang fosil akan habis juga, akan habis juga pada saatnya itu.

KETUA RAPAT:

Bukan habis Pak, ente.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Jangan tunggu nanti 20 tahun baru buru-buru bangun PLTN pada saat batubara

sudah mau habis betulan begitu loh. Nah sekarang kita harus merencanakan,

mengkoreksi sesuatu yang salah itu tidak dosa kok. Kok mengkoreksi sesuatu yang

seperti kita berdosa satu bangsa ini, sehingga ngeri, takut hanya mengkoreksi PLTN

sebagai opsi terakhir kok susah bener seperti berdosa. Ini keliru ini. Kita harapkan

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

BPPT lebih independenlah sebab kasihan nanti kalau. Target yang 23 tidak akan

pernah bisa tercapai itu. Sekali lagi wong tadi Pak Satya sudah bilang Prancis saja mau

mem-… out semua PLTU-nya, kita besar-besaran bangun di Pulau Jawa terbalik ini. Ini

yang harus ada yang mengingatkan begitu. tidak boleh kita biarkan sesuatu yang keliru

itu berjalan terus begitu ya, nah itu gunanya saya pertanyakan lagi apakah ada studi,

gunanya satu lagi jangan sampai begitu sadar listrik kurang ujug-ujug langsung

program 35.000 megawatt sekaligus, nah ini kurang bagus ini. Mestinya 3 tahun, apa 2

tahun selesai ini, 3 tahun selesai ini begitu loh, sehingga tidak selesai pada saat yang

sama, sehingga seolah-olah kita kelebihan pembangkit pada tahun ini seolah-olah,

padahal tidak masih butuh banyak. Demikian.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik. Tidak usah didebatkan, diperdebatkan. Bapak catat saja itu ya. catat

kemudian, jika memang anggarannya kurang dan roopmapnya BPPT kedepan memang

itu termasuk didalamnya ya dilakukan saja kajian itu. Silakan Pak Kepala.

KEPALA BPPT:

Terima kasih.

Sebelumnya mohon izin Ketua Sidang. Ibu Enia ini sekarang dipanggil sama

Komisi IV Pak untuk masalah pangan, kalau diizinkan bisa..

KETUA RAPAT:

Tidak usah dulu, disini saja. Tolong kasih tahu.

KEPALA BPPT:

Mungkin soal mobil listrik ya Pak Amam bisa jawab?

BPPT (AMAM):

Mengenai mobil listrik Pak karena sangat besar ya tantangannya, BPPT itu ingin

focus di cargic station Pak. jadi kita tidak akan melihat bagaimana pengembangan

mobil listrik dan lain-lain. Secara infrastruktur, kalau memang nanti mobil listrik itu

adalah sebua keniscayaan dimana kita akan sampai kesana, maka BPPT akan sudah

mulai sejak tahun ini menganggarkan untuk melaksanakan kajian pengembangan

charging station atau pun SPLU Pak. itu saya kira dan melengkapi tadi juga PLTP Pak

Kurtubi, BPPT itu punya tiga sebenarnya side untuk pilot project. Yang kita sebut

dengan skala kecil pertama ada di Kamojang, di Kamojang KM3 kita mengembangkan

3 megawatt disana bekerja sama dengan PGE. Nah ini sudah.

KETUA RAPAT:

Sebentar Pak, bekerja sama itu…

BPPT (AMAM):

Memanfaatkan sumur dari PGE Pak.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

KETUA RAPAT:

Ya artinya memanfaatkanlah ya? kalau dari sisi investasinyakan mungkin berapa

disitu?

BPPT (AMAM):

Investasi yang kita laksanakan dari APBN sudah 5 tahun ini Pak.

KETUA RAPAT:

Ya berapa itu nilainya?

BPPT (AMAM):

Hampir sekitar Rp80 miliar

KETUA RAPAT:

Selama 5 tahun?

BPPT (AMAM):

Ya

KETUA RAPAT:

Berarti kecil sekalilah.

BPPT (AMAM):

Kecil sekali.. 3 megawatt…

KETUA RAPAT:

Namanya juga mengkaji.

BPPT (AMAM):

Yang kita ingin dorong dari hasil kajian ini lab PLTG kita ini Pak adalah design

TKGN karena disitu generatornya, kemudian seluruh peralatan-peralatannya itu

diproduksi oleh industry dalam negeri seperti PT PINDAD menghasilkan generator,

kemudian NTP itu menghasilkan turbin ya seperti itu Pak. mudah-mudah ini juga bisa

memberikan kontribusi Pak. Demikian Pak Herman.

KETUA RAPAT:

Cukup-cukup, nanti didalami lagi soalnya ini energy semua ini. ahli energy

semua nanti. Silakan Pak Kepala.

KEPALA BPPT:

Terima kasih.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Mungkin saya mau menjawab tadi dari Ibu Andi ya tentang masalah.

KETUA RAPAT:

Pak Kepala begini ya, yang penting bahwa mengevaluasi selalu kedepan itu ini

ada korelasinya dengan dapil-dapil Anggota Komisi VII DPR. ini lebih baik disitu. Kalau

konteks-konteks yang teoritis begitu ya, itu tinggalkan dulu deh. Ini yang praktis-praktis

saja dan kalau pernah ada contoh dimana tunjukan contoh dimana. Itu menurut saya

lebih terapan, lebih penerapan. Ini juga namanya pengkajian dan penerapan. Tadi

sudah benar namanya pengkajian terus pengkajian. Nah penerapannya ini yang belum.

Silakan Pak.

KEPALA BPPT:

Ya tadikan ada pertanyaan tentang lab uji yang ada di BPPT. Nah lab uji seperti

LAGG yang memang selama ini dipakai untuk menguji pesawat itu sebenarnya bukan

hanya pesawat, jadi bisa juga untuk jembatan gantung ya. kebanyakan hampir semua

pengujiannya kesitu. Selain itu, juga PT DI sampai sekarang itu memang rutin kalau

menguji pesawat ya di kami di BPPT di Serpong. Jadi kalau LAPAN tidak, kalau LAPAN

kan dia hanya bikin model ya, kemudian di deliver ke PT DI dan PT DI yang bikin proto

type, nah proto type itu yang modelnya itu yang diuji di BPPT. Jadi kami memang

selama ini komunikasi dengan PT DI kalau untuk urusan yang pengujian pesawat

seperti itu.

Kemudian terkait dengan kereta api tadi, mungkin yang dari Pak Harry bisa

dijawab ya? studi kereta api tadi mungkin yang dari Pak Harry bisa dijawab ya, studi

kereta api tadi.

DEP. BPPT:

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sekaligus menambahkan apa yang disampaikan oleh Bapak Kepala BPPT

mengenai kajian kereta api, kami mendapatkan mandat dari Kementerian Perhubungan

untuk melakukan pra FS pemilihan rute untuk kereta api Jakarta-Surabaya untuk

peningkatan kecepatan. Kesimpulannya diakhir pra AFS kami pada 4 kesimpulan

sebetulnya awalnya yaitu yang pertama, existing yaitu dengan melakukan revitalisasi,

lalu yang kedua adalah kita menambah jalur baru, tetapi neuro gets. Neuro gets ini atau

jalur yang sekarang. Lebarnya 10-1067 mili meter. Jadi yang sekarang ini disebutnya

neuro gets, nah neuro gets ini memang saat ini yang menggunakan hanya Indonesia,

Jepang dan Australia. Nah yang ketiga adalah menambah jalur baru, satu single track

disamping jalur existing itu dengan standard gets, standard gets ini agak lebih lebar, ini

yang lebih standard internasional yang banyak digunakan, lebar jalurnya 1435 mili

meter dan pilihan keempat adalah standard gets tapi double track, ini merupakan

pilihan yang paling optimal tetapi biaya paling mahal, nah rekomendasi kami tadi

disampaikan oleh Pak Harry bahwa dimedia tersirat berita bahwa kita memilih

menggunakan track lama itu sudah opsi satu tadi, itu sudah tidak kita gunakan lagi Pak.

Sekarang kita lebih banyak pilihan kita adalah ke opsi dua dan opsi tiga, dimana antara

opsi dua dan opsi tiga ini biaya tidak terlalu banyak berbeda Rp105.000.000.000.000

dan Rp115.000.000.000.000.

KEPALA BPPT:

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Saya ringkas saja supaya lebih ini.

Jadi sebetulnya kajian kita Pak, yang pertama dan itu memang atas permintaan

kita diminta memberikan opsi. Opsi pertama memanfaatkan jalur lama dengan

memperkuat ya tetapi kecepatan hanya maksimum 160 dan kecepatan rata-rata paling

hanya 110, memang investasinya paling rendah tapi pertama masalah savety, masalah

jumlah frekuensi yang bisa dilewati itu sangat minim, jadi termasuk mengatasi masalah

apa kepadatan penumpang kurang, kurang sekali. Nah opsi yang kedua itu

menambahkan satu track tapi tetap masih yang lama, maksudnya teknologi lama yang

lebarnya istilahnya sekitar 100 centi itu tadi ya 110, ya 167, itu hanya satu jalur.

Kemudian opsi yang ketiga itu menambahkan satu jalur lagi tapi yang standard, itu yang

bisa sampai kecepatan sampai diatas 200-an. Nah opsi yang terakhir itu adalah

membuat double track dengan standard yang internasional. Nah dari empat opsi itu

kemudian mengerucut tinggal dua ya ? tinggal dua, yaitu dengan menambahkan satu

track dijalur yang lama, satu jalur. Ya opsi yang kedua itu dengan yang double track

dengan standard internasional. Kami sudah diminta oleh Kementerian Perhubungan

karena atas perintah Presiden, akhir Januari ini sudah harus keluar hasilnya dari dua

opsi itu tadi. Jadi, Jalur yang lama ditambah satu jalur, satu track baru ya dengan...

KETUA RAPAT:

Itu termasuk pemagaran dan segala macam Pak ?

KEPALA BPPT:

Ya semuanya Pak.

KETUA RAPAT:

Karena kalau tidak dipagar itu Dapil saya banyak yang kesambar itu.

KEPALA BPPT:

Jadi nanti itu akan ada sekitar 1000 lintasan yang semuanya akan dibuat apa

namanya jembatan ya ? underpass semacam kayak begitu. Silahkan dilanjutkan, yang

singkat saja.

KETUA RAPAT:

Karena begini Pak Kepala ya, kan itu kan sepanjang jalur Jakarta-Surabaya itu

kan tidak terpagar ya, itu kan bebas-bebas saja itu, para Petani lewat situ, Kambing,

Kerbau lewat situ, itu kan yang sebetulnya agak riskan ya. Maka itu sebaiknya apakah

tidak flyover gitu ya pakai lintas diatas gitu, karena kalau dibawah kalau situasinya

seperti ini, ini setiap hari saya dapat saja kiriman dari Dapil saya itu ada yang ketabrak,

ada mobil yang ketabrak, ada orang yang ketabrak, ada saja itu yang kesambar kereta

itu. Apalagi kalau kereta cepat dengan kecepatan 200 km/jam ya saya tidak ini, Kerbau,

Sapi apa lewat situ bagaimana itu ya, perlintasan oke lah kalau perlintasan nanti

ditambah pakai tenaga orang disitu, tapi hampir semuanya terbuka kok itu. Kalaupun

bikin kajian dengan penambahan itu ya harus dipagar itu sepanjang itu, kalau tidak

bahaya itu.

DEP. BPPT:

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Betul Pak, memang skenario nanti semua dipagar, perlintasan sebidang ada 601

Pak, itu semua akan dibuat flyover atau underpass. Semua lintasan secara Undang-

undang Perhubungan harus steril, jadi sudah mandatori harus dihilangkan. Tapi akan

dilakukan bertahap dan pemagaran sesuai dengan standard supaya noise nya juga kita

minimalis artinya kereta api cepat ini akan menimbulkan noise yang cukup besar, nanti

bisa di minimize dengan pemagaran khusus dengan kajian-kajian kami Pak lingkungan

isu lingkungan tetap kita perhatikan. Mungkin demikian Pak

KETUA RAPAT:

Cukup Pak, meladeni Pak Harry bisa sampai Maghrib Pak. Lanjut Pak, lanjut.

DEP. BPPT:

Terus tadi tambahan Pak, kalau yang elevated jadi tadi menambahkan mungkin

ada beberapa titik memang akan dibuat elevated terutama untuk dari Jakarta-

Cikampek, lalu menjelang masuk Cirebon akan dibuat elevated, masuk Semarang dan

masuk Surabaya ya jadi ada beberapa titik yang memang harus kita naikkan karena

banyaknya perlintasan sebidang jadi rel kereta yang ngalah naik ke atas. Mungkin itu

saja, Terima kasih.

KEPALA BPPT:

Baik bisa saya lanjutkan untuk Pusyantek mungkin, dari Kapus Yantek yang

akan menjelaskan kira-kira selama ini BLU itu dapat dari kegiatan atau kontrak apa

saja, silahkan.

KAPUS YANTEK:

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mohon izin Pak Kepala, Pak Pimpinan.

Untuk Pusyantek jadi kami selama ini untuk kontrak memang lebih banyak

Pemerintah itu hampir 50% kontraknya adalah dengan Pemerintah. Kemudian diikuti

dengan BUMN itu sekitar 20%, kemudian swasta itu sekitar 15% dan Asing ini masih

kecil masih 10%. Nah untuk jenis layanan yang paling banyak dilakukan oleh BPPT

kepada mitra adalah Transportasi dan IT, kemudian diikuti oleh Sumber Daya Alam.

Mungkin itu saja Bu yang untuk bisa.. Mohon maaf untuk yang target 2018, memang

Pusyantek kedepan merencanakan selama 5 tahun ini akan memperbesar swasta. Jadi

layanan teknologi BPPT ini nanti akan kami tingkatkan untuk ke mitra swasta dan juga

Pemerintah.

Terima kasih.

KEPALA BPPT:

Bisa saya lanjutkan.

Mungkin untuk yang Pak Feri ya kira-kira apa yang paling apa namanya bisa

dilakukan untuk...

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

KETUA RAPAT:

Pak Ferinya tidak ada Pak, nanti kalau ada Pak Feri saja, nanti kan tidak

nyambung juga kan ke Dapilnya ya. Tertulis saja tertulis nanti buat Pak Feri.

KEPALA BPPT:

Mohon maaf saya lanjutkan.

Kemudian untuk pagu 2018, memang kelihatannya turun karena

pembandingannya dengan APBNP. Nah Dirjen Anggaran tidak mau membandingkan

Anggaran 2018 untuk BPPT dengan APBNP, dia maunya dengan pagu yang lama,

makanya kelihatannya turun tapi sebetulnya ya naik sedikit. Itu saja Pak yang bisa saya

sampaikan.

Kemudian untuk permintaan Bu Andi tadi masing-masing Deputi menyampaikan

3 program unggulan ya. Mohon izin kalau bisa saya akan ini perkenalkan yang paling

ujung ini Pak Gatot, Deputi Kebijakan Teknologi. Mungkin bisa menyampaikan apa 3

program unggulannya ?

KETUA RAPAT:

Singkat saja ya, singkat.

DEP. BPPT (GATOT):

Baik Terima kasih Pak Kepala

Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VII

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Singkat saja Pak ya, Deputi kami diberi tugas oleh BPPT yang pertama untuk

internal kita mengerjakan masalah Evaluasi Teknologi juga masalah tingkat kesiapan

teknologi dan membangun Lembaga Sertifikasi Profesi Pak, jadi semua auditor BPPT

nanti akan di sertifikasi oleh Lembaga ini, itu yang pertama. Yang kedua, kita diminta

untuk membantu daerah-daerah dalam bidang penguatan sistem inovasi daerah juga

pembangunan kawasan spesifik dan juga membantu beberapa pertumbuhan Perguruan

Tinggi supaya budaya Teknopreneur dan apa namanya tentang keindustrian itu ada di

dalam Perguruan Tinggi. Kemudian yang terakhir, tugas khusus yaitu membangun

Techno Park di Kedeputian saya ada 4 Techno Park yang dibangun yaitu yang pertama

di Pelalawan, yang kedua di Pekalongan, yang ketiga di Cimahi dan yang keempat N-

STP (National Science Techno Park) yang ada di Serpong, saya fikir itu Pak.

Terima kasih.

KEPALA BPPT:

Ya mungkin itu, terus mungkin dari Ibu Enia, ada sudah ? 3 yang penting tadi.

DEP. BPPT (ENIA):

Ini mungkin saya tentang Ekstrak, jadi Kesehatan dan Pangan Pak kalau

topiknya di kami. Jadi untuk Pangan: Pangan Fungsional, Diversifikasi Pangan, dan

juga untuk Kesehatan: Bahan baku obat. Mungkin intinya itu, yang lain bibit dan lain.

Mungkin saya sedikit menambahkan yang tentang cabai, ini tadi ada pertanyaan

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

tentang cabai. Cabai itu Pak Kurtubi tadi ya Pak. Ini waktu itu BI sudah melakukan

kajian Pak, KEIN juga (Komite Ekonomi Nasional), nah disitu sebetulnya ada solusi

untuk mengeringkan cabai, dikeringkan lalu dijadikan powder atau di grinder dan

sebagainya cuma berbenturan pada kebiasaan pola makan orang Indonesia. Jadi

akhirnya kalaupun kita delivered misalnya mesin ekstrak dan sebagainya mesin

pengering untuk powder itu sebetulnya secara teknologi sudah tidak ada problem lagi,

hanya untuk mencapai solusi yang paling tepat itu belum ada karena problem

kebiasaan kita dan selera, itu sih Pak pada saat ini.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sebentar, sebentar, tapi anunya ada ? alatnya untuk...

DEP. BPPT (ENIA):

Ada Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

untuk merubah dari cabai itu menjadi powder ?

DEP. BPPT (ENIA):

Ada Pak, ada, bisa Pak.

KETUA RAPAT:

Kalau ada kasih lah, kasih dulu lah.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Kalau ada berapa harganya itu ? kalau bisa dibagi ke...

DEP. BPPT (ENIA):

Ini sama persis, ini persis membuat ekstrak tanaman obat. Jadi apa alatnya

sudah bisa diproduksi, tinggal skalanya saja.

KETUA RAPAT:

Berapa harganya ?

DEP. BPPT (ENIA):

Tergantung skala ya

KETUA RAPAT:

Skala kecil saja dulu Bu

DEP. BPPT (ENIA):

Mungkin 20-50 maksimal segitu lah.

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sebab ini apa 3 kali saya apa bertemu dengan kelompok apa masyarakat yang

membutuhkan itu. Jadi bagaimana kami bisa ditolong pada saat panen cabai harganya

anjlok. Nah mungkin kalau soal kebiasaan orang-orang Indonesia mungkin tidak semua

juga seperti itu, ada juga yang pakai apa namanya kalau restoran-restoran kan pakai

powder juga kan sambalnya kayak restoran Jepang itu misalnya seperti itu.

KETUA RAPAT:

Kalau contoh konkret itu yang pakai cabai kering itu empal gentong Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Yang penting kalau ada mesinnya, dimana dijual ada informasi seperti itu atau

bisa BPPT menampung aspirasi Dapil misalnya. Terima kasih

KETUA RAPAT:

Ya bagus juga itu, cuma Anggarannya di Bu Enia ini kan kecil sekali ini, ya itu.

Nanti ditambahin Pak Anggarannya Pak Kepala ya, karena aspirasinya kan tadi banyak

pangan, pertanian yang lebih nyentuh ke masyarakat di Dapilnya. Mungkin nanti Pak

Kepala bisa agak sisihkan lebih besar lah ke Bu Eni, atau nanti di pembahasan

Anggaran-P memberikan tambahan yang lebih gitu. Lanjut Pak.

KEPALA BPPT:

Siap, yang berikutnya Deputi Teknologi Rancang Bangun Industri, silahkan Pak

Wahyu.

DEP. BPPT:

Terima kasih

Kami dari Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, 3 bidang yang

prioritas kami tahun 2018 yaitu dari Transportasi. Dari Transportasi kami lakukan

Visibility Study Kereta Api Jakarta-Surabaya, lalu LRT Jabodebek, dan kajian kami

Silver Smart Level Closing, ini semacam lalu lintas perlintasan kereta api tapi otomatis,

otomatis tanpa perlu operator. Ini sudah kita uji coba, sedang kami uji coba di

Pekalongan, mudah-mudahan kalau ini berhasil 10 lokasi tahun depan akan kita

pasang untuk uji coba. Pakai sensor Pak, jadi 1 km sebelum kereta dan sesudah, kita

pasang sensor. Otomatis nanti...

KETUA RAPAT:

Tapi sensornya yang harus dijaga malah nanti.

DEP. BPPT:

Sensornya aman Pak.

KETUA RAPAT:

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Kan selama ini yang dijaga perlintasannya tuh sama orang, nanti otomatis

sensornya yang harus dijaga orang Pak. Kalau tidak dijaga sensornya hilang

bagaimana itu ?

DEP. BPPT:

Agak tinggi Pak jadi agak susah dijangkau dan aman pak insya Allah, sudah

kami...

KETUA RAPAT:

Jadi orangnya dipindahin menjaga sensor bukan menjaga pintu gitu, lanjut.

DEP. BPPT:

Baik.

Yang kedua dibidang Hankam, kami akan melakukan sertifikasi untuk Pesawat,

Drone, Alap-alap, karena ini akan kita gunakan untuk pemetaan dan surveillance.

Kemampuan sekarang sudah bisa terbang bukan hanya dari landasan udara, tapi juga

dari kapal. Jadi kita lepas landas pakai ketapel, mendaratnya pakai jaring Pak. Jadi bisa

dimanfaatkan di Kapal-kapal TNI AL untuk...

KETUA RAPAT:

Contohnya bagaimana Pak, jangan-jangan pakai ketapel bener tuh.

DEP. BPPT:

Contohnya itu Pak yang kiri atas Pak, tapi contoh ketapelnya tidak ditunjukkan

disini.

KETUA RAPAT:

Harusnya kedepan mungkin Pak Kepala dibuatkan simulasi-simulasi lah ya, alat

untuk menggiling itu ada simulasinya, alat ini ada simulasinya, jadi oh gambarannya

sudah terlihat, detector untuk pintu otomatis, gitu ya. Jadi bisa tahu gitu, jangan sampai

justru dengan teknologi-teknologi baru tetapi apa namanya malah menambah beban

gitu ya terhadap finansialnya gitu. Itu kan juga tidak sejalan dengan peningkatan

teknologi akhirnya. Lanjut Pak.

DEP. BPPT:

Khusus untuk Drone ini saat ini kita sudah banyak kerjasama dengan KLHK, lalu

dengan BNPB, lalu juga untuk Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan). Jadi untuk

daripada mengirim helikopter akan digunakan mengirim pakai Drone akan di uji coba,

untungnya tidak ada kebakaran Pak. Jadi tapi sudah kita standby kan 1x24 jam siap

terbang.

Lalu yang ketiga program kami di Kemaritiman, kami kerjasama dengan

Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan design-design kapal penangkap

Ikan 120GT menangkap ikan Tuna yang saat ini kosong Pak di Perairan Indonesia

Samudera, akan mulai diproduksi tahun ini oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Lalu juga ada design kami kapal angkut ikan hidup, ini juga mungkin banyak permintaan

untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil. Lalu juga kita lakukan design kapal

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

untuk Kapal Feeder untuk Tol laut di daerah-daerah Kepulauan antar Kepulauan di

Indonesia Timur. Semua design-design kapal ini sudah kita sertifikasi di BKI, jadi untuk

kapal ikan ini nanti tinggal bisa dibangun segera tahun ini.

Mungkin demikian. Terima kasih

KEPALA BPPT:

Berikutnya Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, Prof. DR.

Wimpy.

DEP. TEKNOLOGI:

Baik, Terima kasih Pak.

Jadi kegiatan yang dilakukan di Kedeputian TPSA sudah banyak dimanfaatkan

dan diterapkan oleh Dapil-dapil Komisi VII khususnya Pak itu adalah pengolahan air

bersih dan Arsinum (air siap minum) itu sudah dimanfaatkan oleh beberapa Dapil di

Komisi VII ini Pak. Dan itu juga atas arahan dari Komisi VII dimana lokasi akan

dipasang Pak. Arsinum (Air Siap Minum) pengolahan air bersih untuk siap minum.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Bahan bakunya air yang kotor Pak ?

DEP. TEKNOLOGI:

Bisa air payau, bisa air asin, bisa air tawar biasa, dan itu sudah banyak dipasang

dibeberapa Dapil di Komisi VII ini. Pokoknya ada air.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Kapasitas berapa maksimal dan minimal ?

DEP. TEKNOLOGI:

Bervariasi Pak, tergantung kebutuhannya itu mau dipasang berapa ? 5 m3 per 8

jam atau per hari itu juga bisa dilakukan, minimal itu Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Oke, ya mungkin banyak yang belum memanfaatkan termasuk saya itu.

DEP. TEKNOLOGI:

Itu tergantung dari TA nya itu Pak. Kami memasang itu sudah dari arahan dari

Komisi VII, dimana harus kita pasang.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Yang sudah dipasang berapa Anggota Pak ?

DEP. TEKNOLOGI:

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Kalau anggotanya mungkin tidak tahu itu, tapi ada kurang lebih 12 sampai 15

lokasi di Dapil. Selanjutnya adalah kita tahun ini adalah PLTSa (PLT Sampah) itu yang

akan membuat pilot project barangkali sampah dengan kapasitas 50 ton per hari,

dengan kapasitas listriknya 400 KW yang akan digunakan paling tidak minimal untuk

menjerit energinya untuk pengolahannya sendiri itu akan dibangun di Jakarta, di Bantar

Gebang itu kita bekerja sama dengan lahannya adalah milik Provinsi DKI di Bantar

Gebang. Kemudian yang kedua adalah pengolahan emas kita bikin pilot...

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sebentar Pak Ketua

Ini adalah soal PLT Sampah ? ini penting sekali, sebab belum ada solusi

penanganan sampah di seluruh Indonesia ini. Nah kalau boleh tahu teknologinya

seperti apa ? sebab ada keputusan Mahkamah Agung yang melarang di 7 Kota

Teknologi PLTSa-nya katanya merusak lingkungan sehingga dibatalkan oleh

Mahkamah Konstitusi itu. Apakah Teknologi yang Bapak cobakan untuk menjadi

standard ini teknologinya seperti apa, apakah termasuk yang disebut Zero Waste

Technology ? dan kecil sekali ya percobaannya, cuma 150 ton per hari ya.

DEP. TEKNOLOGI:

Ini hanya pilot project Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Pilot project 150 ton.

DEP. TEKNOLOGI:

50 ton per hari Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

50 ton kecil banget ya berarti itu.

DEP. TEKNOLOGI:

Kalau itu berhasil kita bisa membangun lebih banyak di Kota-kota.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Lebih besar lagi ? Kira-kira berapa investasi untuk 50 ton ini ? kira-kira.

DEP. TEKNOLOGI:

Tahun ini kita sediakan anggaran 95 M.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

95 M ya ? jadi akhirnya cukup mahal juga. Memang yang diperoleh bukan hanya

listrik, kan ada pupuknya...

DEP. TEKNOLOGI:

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Kita harapkan sampahnya Pak. kita harapkan bisa mengolah sampahnya,

menghapuskan sampahnya itu dan bonusnya adalah energi tadi.

KETUA RAPAT:

Itu 95 M anggarannya dari bapak semua dari Negara, dari BPPT ?

DEP. TEKNOLOGI:

Dari APBN.

KETUA RAPAT:

Lebih besar daripada Dirjen Sampah itu, anggarannya itu.

DEP. TEKNOLOGI:

Tapi lahannya disediakan oleh Pemda DKI di Bantar Gebang.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Yang dihasilkan tidak hanya listrik, pupuk dihasilkan tidak ?

DEP. TEKNOLOGI:

Tidak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Tidak juga.

DEP. TEKNOLOGI:

Kita hanya mengolah sampahnya saja, akselerasi...

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Tidak, kalau dari Dewan Riset Nasional yang kebetulan juga sudah presentasi di

Dapil saya, sebab Pemda kami juga amat sangat menginginkan sampah di Kota

Mataram itu harus ada solusi final. Nah teman dari Dewan Riset Nasional

mempresentasikan teknologi Zero Waste tidak hanya menghasilkan listrik, tapi juga dia

bisa sebagian sampah itu akan menghasilkan jadi apa namanya pupuk.

DEP. TEKNOLOGI:

Kan nanti pemisahan di awalnya Pak, pemisahan awalnya nanti kita lalui proses

dengan proses termal dan hasilnya.

KEPALA BPPT:

Saya mungkin bisa menambahkan.

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Ya jadi memang begitu, jadi memang teknologi ini untuk Zero Waste dan apa

bagaimana caranya menghilangkan apa menangani sampah secara cepat. Jadi kalau

listrik itu sebetulnya hanya bonus saja, yang penting bagaimana penanganan

sampahnya. Karena itu kita uji cobanya memang kita memilih DKI, karena di DKI itu

sangat masif.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Oke kalau bisa ujicoba dipercepat kalau boleh, sehingga bisa diadopsi untuk

daerah-daerah.

KETUA RAPAT:

Ini sudah selesai belum ? sudah selesai belum ?

KEPALA BPPT:

Tahun ini Pak baru mau dimulai.

KETUA RAPAT:

Oh baru mau mulai.

KEPALA BPPT:

Kita harapkan akhir tahun.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc./F-PG):

Saya tambahkan sedikit.

Jadi gini, yang kemarin dilarang itu teknologi menggunakan insinerator itu Pak.

Ya jadi kalau kita masih menggunakan insinerator itulah yang Mahkamah Agung

melarangnya gitu. Makanya saya tidak tahu apa yang dipakai oleh BPPT. Bukan ?

pengganti insineratornya apa ?

KETUA RAPAT:

Kalau insinerator kan dibakar Pak, ini ada bakarannya tidak ? tidak ada ?

KEPALA BPPT:

Mungkin nanti bisa dijelaskan tertulis Pak, kebetulan ahlinya tidak ada disini

sekarang.

KETUA RAPAT:

Ya kan begini Pak Kepala, saya pernah ninjau dengan Menteri Kehutanan itu

dulu di Norwei itu. Plainnya kecil, dia butuh anggaran sekitar 400 Milyaran lah untuk

membuat itu. Jadi begitu sampah apapun masuk, kecuali sampah-sampah buangan

apa namanya kayu itu yang tidak bisa. Tapi begitu masuk, dia akan terpisah mana yang

kertas, mana yang alumunium, mana yang organik itu terpisah dengan sendirinya. Nah

yang organik itu ya dibuat pupuk organik, yang lain-lainnya dipadatkan dijual juga, gitu.

Tidak ada pembakaran dan tidak ada penggunaan listrik juga, karena mereka

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

menggunakan untuk, barangkali teknologinya teknologi apa itu yang dipertanyakan.

Apakah tadi kata Pak Satya ada yang menggunakan insinerator sebagai pembakaran

atau tidak. Kalau tidak ya tidak apa-apa, karena kalau pakai pembakaran, pakai

insinerator ya tidak boleh. Karena itu kan asapnya kan akan keluar. Lanjut Pak.

DEP. TEKNOLOGI:

Masih ada satu lagi, ya pengolahan emas tanpa merkuri itu dengan kapasitas 1,5

ton per batchnya itu, sudah kita laksanakan. Dan itu sudah kita laksanakan di Lebak

sudah kita laksanakan.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Pengolahan emas tanpa merkuri yang skala kecil ? percobaannya itu anu

programnya dimana itu Pak ?

DEP. TEKNOLOGI:

Di Lebak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Di Lebak. bisa diterapkan dilokasi lain tidak ?

DEP. TEKNOLOGI:

Bisa, tahun ini akan diterapkan di 3 lokasi utama yaitu di Kulonprogo, di Jawa

Tengah di Banyumas, kemudian Jawa Timur di Pacitan.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Tidak ada rencana untuk Nusa Tenggara Barat ?

DEP. BPPT:

Baik saya mau menambahkan Pak.

Kebetulan untuk tahun itu akan di total di nasional akan dibangun 5 Pak, 1 BPPT

di Kulonprogo, ini yang sudah terbangun di Lebak 2017. 2018 ada 5, nah salah satunya

BPPT itu dengan Kementerian KLHK diminta untuk membuat DED nya di Sekotong

Pak.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Di Sekotong ?

DEP. BPPT:

Di Sekotong iya, kemudian di Sulawesi Utara, kemungkinan di Pulau Buru dan di

Sulawesi Selatan yang tahun 2018. Jadi di Sekotong itu kita sudah menjajaki juga

kesana untuk mencoba membuat detil dan jaring design...

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Page 52: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Sudah dimulai belum yang di Sekotong ini ?

DEP. BPPT:

Baru mulai DED nya Pak, tapi tahun ini rencana targetnya dibangun sama KLHK,

BPPT membuat DED-nya.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sebab disana Illegal Mining nya banyak ya dan pengolahan gelondongan untuk

emas itu ada yang didekat masjid, airnya itu dipakai kena ke air wudhu itu loh, jadi

bahayanya disana.

DEP. BPPT:

Betul Pak iya, mungkin BPPT sudah melihat kesana Pak untuk membuat DED-

nya.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Ya saya akan dukung kalau terus apa serius di Sekotong ini ya, saya harapkan.

Terima kasih

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Izin Ketua.

Kalau boleh 1 unit ke Sulawesi Tengah, di Palu itu Pak yang menjadi soal

selama ini. Kita sudah dua kali Kunker spesifik disana untuk kasus Palu dengan

Merkuri. Jangan kita meminta orang berhenti menggunakan merkuri tapi tidak ada

solusinya, kalau bisa dikasih contoh disitu satu. Ya tidak usah mengurangi yang lain,

ditambah saja. Terima kasih

DEP. BPPT:

Mohon izin untuk menjelaskan yang di Sulawesi Tengah Pak yang di Palu.

KETUA RAPAT:

Ya gini aja, nanti diperlihatkan saja tidak usah terlalu detil lah. Ini kan hanya

menyampaikan program-program unggulan saja. Dan tadi kalau didaerahnya ada

permintaan ya nanti di respon saja. Di respon langsung kira-kira memang disana

skalanya cukup tidak dengan skala yang dikembangkan BPPT. Gitu ya Pak Ketua.

KEPALA BPPT:

Mungkin saya sudah selesai Pak, menjawab.

KETUA RAPAT:

Belum Pak. Tadi Bapak kasih tau sebelah paling kiri itu belum ada Pak ini. Pak

ini, Pak itu, Pak ono.

DEP. INFORMASI:

Page 53: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Ya mohon izin Pak, saya Deputi di Teknologi Informasi Energi dan Meterial Pak.

Untuk 3 kegiatan yang kami sampaikan sebagai kami harapkan sebagai impact

dari BPPT pada tahun 2018 ini salah satunya adalah juga menjadi kepentingan

masyarakat luas yaitu Pemilu Elektronik. Didalam Pemilu Elektronik ini BPPT seperti

diketahui telah melaksanakan teknologi e-voting dihampir 628 Desa. Kami memang

melaksanakan itu ditingkat Desa, karena peraturan pemungutan suara itu diatur oleh

Perda ya. Nah kita ditahun 2018 ini ingin mengeluarkan rekomendasi kebijakan

penggunaan e-verifikasi dan e-rekapitulasi Pak, untuk baik untuk di Pilkada yang bisa

dilaksanakan yang bisa digunakan oleh KPU maupun untuk Pemilu Nasional 2019

nanti.

KETUA RAPAT:

Singkat saja, singkat saja Pak.

DEP. INFORMASI:

Yang kedua tadi mungkin dibidang energi sudah kami sampaikan Pak tentang

Smart Grid. Dan yang ketiga dibidang teknologi material ada dua hal yang kami

harapkan bisa mencapai impact yaitu Implan Tulang untuk traumatik serta Rubber

Airbag untuk industri maritim Pak. Ini dipakai di Pelabuhan menjadi Fender Pneumatic

untuk menahan kapal dan lain-lain Pak, saya kira itu.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Cukup ya, selebihnya nanti jawaban tertulis Pak. Jadi setelah remedial masih

ada jawaban tertulis Bapak, belum selesai.

Iya ini, gurunya killer Pak, tapi setelah itu bisa langsung Profesor. Yang baru 1

profesor jadi 2 profesor lah kasih.

Baik, kalau tidak ada hal lain, karena jam 4 kita akan ada Rapat Panja MIGAS

beserta dengan seluruh tapi saya infokan yang tidak termasuk Panja MIGAS kalau mau

hadir silahkan, boleh berpendapat juga ya asal jangan mengambil pendapatannya.

Kita masuk kepada sesi Kesimpulan.

1. Komisi VII DPR RI memberikan apresiasi atas capaian kinerja BPPT Tahun

Anggaran 2017 dengan serapan anggaran sebesar 95,90% serta mendesak BPPT

agar lebih meningkatkan kinerja dan realisasi serapan Anggaran di Tahun

Anggaran 2018.

Coba bikin skor Pak, mungkin bisa 100% lah gitu ya, itu kan luar biasa. Kalau

100% kenapa anggaran itu menjadi salah satu Key Performance Indicator Pak ya,

karena kalau serapan anggarannya bagus berarti serapan ke Rakyatnya juga bagus

gitu. Kalau anggarannya serapannya 80%, 60% kayak gitu berarti ya memang kepada

rakyatnya pun tidak bagus, karena anggarannya tidak sampai. Poin 1 apakah disetujui,

teman-teman anggota Komisi VII ? Pak Kepala BPPT, setuju ?

KEPALA BPPT:

Setuju Pak.

KETUA RAPAT:

Page 54: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Kalau tidak setuju, apresiasinya bisa dicabut. Setuju ya, tenang Bu saya sudah

kasih tahu Komisi IV kalau Ibu masih Rapat disini, tenang saja.

2. Komisi VII DPR RI mendesak Kepala BPPT untuk melakukan kajian sekaligus

memberikan solusi atas permasalahan yang berkembang di masyarakat,

diantaranya terkait Kelangkaan Elpiji 3 kg, Penurunan produksi dan kelangkaan

garam, Alat tangkap ikan jenis cantrang, Pelarangan ekspor bibit lobster dibawah

200 gr, Pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya,

Masih ada yang lain tidak ? silahkan kalau mau dimasukkan.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Pimpinan

Pimpinan, Obat, Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silahkan dicantumkan.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Mungkin Obat Herbal, Obat Herbal, gimana caranya ya

KETUA RAPAT:

Setelah koma disitu lah ya

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dan Bahan Baku Obat Herbal

KETUA RAPAT:

Bahan Baku dan Produksi Obat Herbal. Ada lagi tidak yang ingin dimasukkan

disitu ? supaya kita masukkan ini hal-hal yang prioritas nanti bisa digarap oleh BPPT.

Pak Nasir, apa masalahnya di Riau Pak Nasir ? tidak ada masalah ? tidak usah dikasih

kalau begitu Riau.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Turunan Industri Kelapa tadi itu Pak.

KETUA RAPAT:

Pangan ya ? iya. Setelah herbal, Pengembangan Industri Pangan. Tadi ada

kelapa ada macam-macam lah. Industri Pangan dan Diversifikasi lah gitu ya biar, dan

Diversifikasi, dan Permasalahan lainnya, supaya kita tidak mengunci di. Industrinya

biasa toh, dan diversifikasinya. Gini saja, Industri dan Diversifikasi Pangan, Pangannya

satu saja, pangannya dibelakang nya nya dihapus, soalnya dibelakangnya ada.

Pengembangan Industri dan Diversifikasi Pangan. Kalau bisa anggarannya ditambah

lah Pak Unggul, ini kan kecil sekali. Saya sering melihat anggarannya Ibu ini kecil

Page 55: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

sekali. Bapak jangan diskriminatif mentang Deputinya cuma satu perempuan dikecilin

gitu.

KEPALA BPPT:

Dari Bappenasnya Pak memang sudah diatur itu.

KETUA RAPAT:

Aduh, Bappenas terlalu banyak ngatur itu. Nanti kita panggil Bappenasnya saja

sini lah. Apakah nomor 2 disetujui ? setuju ? Pak Kepala setuju ?

3. Komisi VII DPR RI mendesak Kepala BPPT untuk melakukan inovasdi teknologi

tepat guna yang dapat di implementasikan dengan mengakomodasi aspirasi

masyarakat di daerah melalui usulan Anggota Komisi VII DPR RI.

Setuju tidak nih, anggota Komisi VII setuju tidak ini poin 3 ini ya ? setuju kali ya.

Ini sudah sangat bvagus ini, aspirasi masyarakat melalui usulan. Nomor 3 Pak Kepala

setuju ? kita tidak ngusulin kereta cepat kok Pak.

KEPALA BPPT:

Iya setuju Pak, sepanjang yang kami mampu ya.

KETUA RAPAT:

Kita juga tahu, kita kan tahu kemampuannya BPPT Pak. Tidak bakalan juga tuh

dari Kalimantan minta jembatan itutidak bakalan. Ya maksudnya yang tepat guna ini

nyambung dengan poin 2 ya dengan poin 2, karena itu yang harus dijawab oleh BPPT.

Setuju ya ?

4. Komisi VII DPR RI mendesak Kepala BPPT agar dalam menyusun Energi Outlook

menyertakan kajian kebijakan dan komersial untuk dijadikan rekomendasi kepada

Pemerintah.

Kan kajian, kajian, kajian isinya itu ya, penerapannya yang kecil-kecil. Ya mesin

pengolah apa namanya pengolah cabai gitu, itu yang penerapannya gitu ya. Yang

besarnya kajian, kajian, kajian itu. Setuju Pak ? kalau ada yang tidak setuju, silahkan

interupsi.

5. Komisi VII DPR RI meminta Kepala BPPT untuk menyampaikan jawaban tertulis

paling lambat 5 Februari 2018.

Cukup lah waktu Pak, cukup ya ? poin 5 setuju ? ya Pak, tanggal berapa Pak ?

KEPALA BPPT:

Saya kira bisa Pak.

KETUA RAPAT:

Bisa ya tanggal 5 ya, setuju ya. Apakah ada kesimpulan lain yang penting untuk

dicantumkan pada Rapat siang ini ? kami persilahkan. Cukup ? ya silahkan Pak. halo

halo halo, silahkan.

Page 56: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Komisi VII DPR RI mendesak Kepala BPPT agar dalam penyusunan Energi

Outlook menyertakan kajian pemenuhan kebutuhan listrik dalam jangka panjang,

pemenuhan kebutuhan listrik jangka panjang.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc./F-PG):

Serta hal-hal lain yang menyangkut kebijakan komersial

KETUA RAPAT:

Lainnya, oh sudah ya ? hal-hal lainnya sudah ya, oke. Poin 4 ada tambahan

sepertinya apakah disetujui ? Pemerintah ? kajian Pak, kajian lah ini bukan penerapan.

Ya ya silahkan.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Pak mumpung belum diketuk, kembali ke nomor 4. Komisi VII DPR RI mendesak

Kepala BPPT agar dalam penyusunan Energi Outlook menyertakan kajian

pemenuhan...

KETUA RAPAT:

Kebutuhan listrik jangka panjang

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Menyertakan kajian pemenuhan kebutuhan listrik jangka panjang...

KETUA RAPAT:

Memang kalau belum ada nuklirnya ini, memang belum selesai disebut.

F-NASDEM (Dr. H. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Menyertakan kajian pemenuhan kebutuhan listrik jangka panjang dengan

memperhatikan ya, dengan memperhatikan…

KETUA RAPAT:

Energy baru terbarukan

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Energy yang bersih dan mendukung proses industrialisasi.

KETUA RAPAT:

Itu sudah ada komersialisasinya itu.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Page 57: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Industrialisasi ini. Base load-nya harus kuat.

KETUA RAPAT:

Oke saya baca dulu ya, takut nanti redunden ini. “Komisi VII DPR RI mendesak

Kepala BPPT agar dalam penyusunan energy out lock menyertakan kajian pemenuhan

kebutuhan listrik jangka panjang dengan memperhatikan energy yang bersih dan

mendukung proses industrialisasi, serta hal-hal lain atau serta hal lainnya yang

menyangkut kebijakan dan komersial untuk dijadikan rekomendasi kepada

pemerintah”. Ini lebih komplit ini, lebih lengkap ya? Baik Pak Kepala. Setuju Pak

Kepala? Kebijakan Pak ini.

KEPALA BPPT:

Komersialisasi mungkin ya maksudnya

KETUA RAPAT:

Boleh juga dan komersialisasi untuk.

KEPALA BPPT :

Supaya sama dengan industrialisasi.

KETUA RAPAT:

Lebih komplit.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Jadi bukan PLTN sekedar percobaan ya

KETUA RAPAT:

Kenapa Bapak ragu mencantumkan nuklir disitu? Belum saatnya-belum saatnya.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Boleh juga energy nuklir.

KETUA RAPAT:

Baik sudah cukup informasi, yang penting sinyal dulu. Baik Pak Kepala setuju

ya? kalau tidak ada usulan lain, tentu kita bisa mengakhiri Rapat Dengar Pendapat hari

ini. Silakan Bu.

F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Saya tertarik ya dihalaman 15 tentang kerangka sample area untuk memperbaiki

metode pengumpulan data pertanian. Sekarangkan terkait dengan impor beras. Menteri

Pertanian bilang cukup, terus kemudian kita impor, kemudian tidak ada kesamaan

pendapat tentang berapa sih luas lahan pertanian khususnya padi. Nah ini mungkin

BPPT perlu memperkenalkan ini supaya kita tahu berapa sih sebenarnya luas areal

sawah, kalau bukan sawah mungkin sawah yang untuk padi, padi yang pakai pengairan

Page 58: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

ya, tapi termasuk padi yang diluar sawah. Nah alat ini mungkin saya dorong untuk

dikembangkan, jadi kita tahu berapa sih sebenarnya stok pangan kita ini kedepannya

seperti itu. Ini mungkin catatan Pak Ketua untuk menguatkan BPPT untuk memperkuat

program ini.

Terima kasih.

KEPALA BPPT:

Bisa…

KETUA RAPAT:

Silakan singkat saja.

KEPALA BPPT:

Jadi begini, sebetulnya dalam hal memprediksi luasan area panen itu pemerintah

menugaskan kepada dua institusi. Yang satu BPS, yang satu Kementerian Pertanian.

Nah BPS ini di back up oleh BPPT, jadi dengan menggunakan metode kerangka

sampel area. Jadi menugaskan beberapa surveyor didaerah-daerah yang memang

menjadi sentra produksi beras. Sementara Kementerian Pertanian di back up oleh

LAPAN yang menggunakan data satelit yang kadang-kadang memang ada kendala

misalkan dia tidak bisa terganggu dengan adanya awan. Mungkin bisa diitu singkat.

DEP. TEKNOLOGI:

Jadi kalau kami dengan sampel area itu kami sudah diplot-plot grade-grade-nya

dilokasi itu, jadi si para mitra statistik itu memasukan datanya disitu dan langsung

dikirim kepada server kami disana dan itu tidak bisa dipakai untuk lokasi yang lainnya.

KETUA RAPAT:

Itu yang metoda ubinan kali ya?

DEP. TEKNOLOGI:

Iya.

KETUA RAPAT:

Ubinan itukan mengukur dia pada besaran tertentu, kemudian diambil dilokasi

tertentu secara sampling. Secara random. Samplingnya diambil perubinan itu. Berapa

area diambil itu?

DEP. TEKNOLOGI:

Kita tergantung dari lokasinya, tapi ada yang luas, ada yang kecil-kecil juga, tapi

itu adalah yang paling valid yang kecil-kecil tadi dibuat grade-gradenya tadi itu Pak

dengan menggunakan area tadi Pak.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Page 59: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Ketua…

KETUA RAPAT:

Ya silakan.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Bagaimana menentukan lokasi pengubinan ya? sebab masing-masing wilayah

atau daerah kan tingkat kesuburannya beda-beda.

DEP. TEKNOLOGI:

Tingkat kesuburannya juga, tingkat lokasinya, tingkat kesusahan lokasinya

berbeda-beda juga. Para mitra statistic datang lagi langsung ke lokasi itu Pak, sehingga

kadang-kadang yang sudah kita prediksikan dikertas tadi itu lahan ternyata disana

adalah tempat sungai atau apa, sehingga lokasi akan menjadi lebih valid kondisi

lapangan yang sebenarnya. Itu Pak yang didata itu.

KETUA RAPAT:

Oke nanti ajaklah kami nanti kedaerah-daerah yang memang itu nanti dijadikan

sampling begitu ya.

DEP. TEKNOLOGI:

Siap. Di Jawa sebetulnya sudah dan Tahun 2018 ini akan berlokasi diluar Pulau

Jawa.

KETUA RAPAT:

Oke silakan Pak.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Saya dengan Pak Gatot, dengan Ibu Andi Yuliani itu pernah ke Jepang Pak di

Shiba University, lalu bertemu dengan Profesor Yusafat. Beliau punya satelit yang…

KETUA RAPAT:

Agak dekat mixnya Pak.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Beliau punya satelit yang tidak terganggu lagi oleh awan Pak. Jadi sebetulnya

dia bisa karena dia bisa dari horizontal, vertical bisa menggunakan satelit yang beliau

punya, sehingga tidak ada lagi permukaan bumi ini yang tidak bisa terjangkau oleh

satelit itu, apalagi kalau gangguannya hanya awan bahkan beliau menyampaikan

bahwa dia bisa mendeteksi mineral yang ada dibawah permukaan bumi dengan

kedalaman 10 meter. Sedang dia mencoba untuk mencari teknologi yang bisa mampu

menembus lebih dalam lagi, begitu juga dengan dikedalaman laut. Jadi apalagi kalau

hanya untuk mematahkan itu tentang padi yang mau panen yang saya kira dengan

menggunakan atau bekerjasamakan dengan satelit yang dibangun oleh Profesor

Page 60: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Yusafat yang orang Solo itu, itu bisa kita mendapatkan teknologinya untuk diterapkan

dikepentingan BPPT. Saya kira demikian.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Kurtubi.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Ditutup, coba kembali kekesimpulan. Mohon maaf. Betul karena bisa salah tafsir

nanti ini kalau tidak disebutkan Pak Ketua. Mana dia? betul harus disebutkan, kalau

tidak salah tafsir nanti.

KETUA RAPAT:

Coba tampilkan point 4.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Point 4

KETUA RAPAT:

Sudah diprint, sudah ditandatangani. Oh belum.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

“…Energy bersih turun (EBT), termasuk nuklir kurung tutup. Nanti Pak Kepala

salah tafsir itu. “…EBT, termasuk nuklir)” itu saja.

KETUA RAPAT:

Baru membuatkan kajian begitulah.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Kalau kalimatnya begini Pak, kata nuklir dibelakang itukan berarti menempatkan

nuklir sebagai opsi terakhir lagi mungkin.

KETUA RAPAT:

Sudah puas Pak. Yang penting ayam taliwangnya mana? Baik mengakhiri Rapat

Dengar Pendapat hari ini. kami persilakan Saudara Kepala BPPT untuk menyampaikan

kata akhir.

KEPALA BPPT:

Terima kasih.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah rapat hari ini yang menurut saya sangat

produktif dan juga konstruktif telah kita akhiri dan mudah-mudahan bisa memberikan

manfaat bagi kita semua.

Page 61: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2018. 9. 3. · Surabaya yang mana itu dimanfaatkan untuk studi kelayakan kereta api cepat Jakarta-Surabaya. Selain itu,

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam.

Ya silakan.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Pimpinan, pimpinan. Jadi kita kapan akan dikasih ini black garlic-nya ini. Siap

Ibu.

KETUA RAPAT:

Tadi Pak Satya berbisik ke saya itu black garlic-nya bagus itu. Baik atas nama

Komisi VII DPR kepada Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi VII DPR yang terhormat

dihaturkan terima kasih kepada Saudara Kepala BPPT, Sestama dan para Deputi serta

Bapak-Ibu sekalian yang hadir dalam rapat ini dihaturkan terima kasih dan mohon maaf

jika ada hal yang kurang berkenan. Dengan demikian, Rapat Dengar Pendapat hari ini.

Wabilahitaufik Walhidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

RAPAT DITUTUP PUKUL 15.55 WIB

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT

Dra. Nanik Herry Murti

NIP. 196505061994032002