304
i PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh AFRINIA NUR FATIMAH 1401411499 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG - Selamat Datang -lib.unnes.ac.id/21056/1/1401411499-s.pdf · 2015-11-11 · dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS

MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AFRINIA NUR FATIMAH

1401411499

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Afrinia Nur Fatimah

NIM : 1401411499

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi :Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN

Bendan Ngisor Kota Semarang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya

sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.

Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray

dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui

oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada:

hari : Kamis

tanggal : 25 Juni 2015

Semarang, 10 Juni 2015

Mengetahui,

Ketua Jurusan PGSD Dosen Pembimbing

Dra. Hartati, M. Pd. Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

NIP 19551005 198012 2 001 NIP 19571026 198203 2 001

iv

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray

dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”, telah

dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:

hari : Kamis

tanggal : 25 Juni 2015

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Moch Ichsan, M.Pd.

NIP. 195604271986031001 NIP. 195006121984031001

Penguji Utama

Dra. Munisah, M.Pd

NIP. 195506141988032001

Penguji I Penguji II

Dra. Arini Estiastuti, M.Pd Dr. Eko Purwanti, M.Pd

NIP.195806191987022001 NIP. 195710261982032001

v

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat

serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan

adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika

tidak disertai cinta” (Khalil Gibran)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “(Aristoteles)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, kakakku tersayang, dan seluruh keluarga

Yang telah memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku

Almamaterku

vi

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam

menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat

kepada semua pihak antara lain:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi

2. Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin penelitian dan pengesahan skripsi.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memperlancar penyelesaian skripsi ini.

4. Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji

dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.

vii

vii

6. Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti

dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.

7. Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah

menerima peneliti untuk melakukan penelitian

8. Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan yang berharga

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu

Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah

yang berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat

memberi manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti

viii

viii

ABSTRAK

Fatimah, Afrinia Nur. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui

Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan

Ngisor Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

192 halaman.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil refleksi diri

peneliti dalam pembelajaran IPS pada kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota

Semarang yang menunjukkan perlu adanya peningkatan. Beberapa permasalahan

penyebab kondisi tersebut diantaranya: (1) keterampilan guru: guru belum

maksimal menggunakan model pembelajaran ; (2) aktivitas siswa: dalam kegiatan

keja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif, dan siswa yang lain bermain

sendiri; (3) hasil belajar: hanya 13 dari 24 siswa yang mendapat hasil belajar

mencapai KKM. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

meningkatkan kualiatas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas

siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota

Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pembelajaran IPS pada siswa kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan

tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan 37 siswa SDN Bendan

Ngisor Kota Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes.

Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan analisis deskriptif

kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I

memperoleh kategori baik, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori

sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I memperoleh kategori cukup,

pada siklus II memperoleh kategori baik, dan pada siklus III memperoleh kategori

sangat baik. Hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I memperoleh

kategori cukup, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori baik.

Simpulan penelitian ini adalah melalui model Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan

guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya

menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint sebagai upaya

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, media Powerpoint, IPS, Two Stay Two Stray

ix

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v

PRAKATA ................................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xvi

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

3.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 11

2.1.1 Hakikat Belajar ............................................................................................ 11

2.1.1.1 Pengertian Belajar ..................................................................................... 11

x

x

2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar ............................................................................... 12

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ............................................... 13

2.1.2 Hakikat pembelajaran ............................................................................... 15

2.1.2.1 Pengertian pembelajaran ......................................................................... 15

2.1.2.1 Ciri-ciri pembelajaran ............................................................................. 17

2.1.3 Kualitas pembelajaran .............................................................................. 17

2.1.3.1 Keterampilan guru ................................................................................... 22

2.1.3.2 Aktivitas siswa ........................................................................................ 32

2.1.2.3 Hasil Belajar ........................................................................................... 34

2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................................. 40

2.1.4.1 Pengertian IPS ......................................................................................... 40

2.1.4.2 Tujuan IPS ............................................................................................... 41

2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS .................................................................................. 33

2.1.5 Strategi Pembelajaran ............................................................................... 44

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray .......................... 44

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 44

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray ............................ 46

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray ................. 47

2.1.5.1.4 Tahapan-tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray.................... 47

2.1.5.2 Media Pembelajaran ................................................................................ 50

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 50

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint ................................................................. 50

2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint .................................................................. 54

xi

xi

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran .............................................................. 55

2.1.5.3 Pendekatan Saintifik ......................................................................... 56

2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59

2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 59

2.1.6.1 Teori Belejar Konstruktivisme ........................................................... 61

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62

2.2 Kajian Empiris ................................................................................. 66

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 74

2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 77

III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 78

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian .......................................................... 81

3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 92

3.4 Tempat Penelitian ............................................................................. 92

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 92

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 94

3.6.1 Sumber Data ..................................................................................... 94

3.6.2 Jenis Data ......................................................................................... 95

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 96

3.6.3.1 Teknik Tes ........................................................................................ 96

3.6.3.2 Teknik Non Tes ................................................................................. 97

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 98

3.7.1 Kuantitatif ...................................................................................... 98

xii

xii

3.7.2 Kualitatif ....................................................................................... 101

3.8 Indikator Keberhasilan .................................................................. 104

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 105

4.1.1 Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 105

4.1.1.1 Perencanaan siklus I ....................................................................... 105

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I....................................................... 107

4.1.1.3 Observasi siklus I ........................................................................... 109

4.1.1.4 Refleksi Siklus I ............................................................................ 124

4.1.2 Deskripsi pelaksanaan siklus II ...................................................... 127

4.1.2.1 Perencanaan siklus II...................................................................... 127

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ..................................................... 128

4.1.2.3 Observasi siklus II .......................................................................... 131

4.1.2.4 Refleksi Siklus II ........................................................................... 145

4.1.3 Deskripsi pelaksanaan siklus III .................................................... 147

4.1.3.1 Perencanaan siklus III .................................................................... 147

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III .................................................... 147

4.1.3.3 Observasi siklus III ........................................................................ 150

4.1.3.4 Refleksi Siklus III ......................................................................... 164

4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167

4.2 Pembahasan ................................................................................... 172

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ..................................................... 172

xiii

xiii

4.2.1.1 Peningkatan Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173

4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180

4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ......................... 186

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 193

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ....................................................................... 193

4.2.2.2 Implikasi Praktis ........................................................................ 194

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ................................................................... 194

V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................... 195

5.2 Saran ........................................................................................... 196

Daftar Pustaka ........................................................................... 198

Lampiran .................................................................................... 201

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian ............................................................................. 58

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 73

Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 76

Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .............................. 79

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa .................................. 90

Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan .......................... 90

Tabel 3.6 Kategori Kriteria Ketuntasan ......................................................... 92

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru ........................................ 93

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa .............................................. 93

Tabel 4.1 Perencanaan Siklua I ...................................................................... 96

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ................................. 99

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 102

Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I ..................................... 107

Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ............................ 108

Tabel 4.6 Hasil Belajar Sikap Sosial Siswa Siklus I ..................................... 109

Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus I................................ 118

Tabel 4.8 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus II .................................. 115

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ............................... 118

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 122

Tabel 4.11 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus II ................................. 126

Tabel 4.12 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ......................... 127

xv

xv

Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128

Tabel 4.14 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ............................ 130

Tabel 4.15 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus III .............................. 134

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141

Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145

Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147

Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148

Tabel 4.21 Hasil Observasi Keterampilan Siklus III ..................................... 149

xvi

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale .................................................. 47

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 67

Bagan 3.1 Siklus PTK ................................................................................... 69

xvii

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ............................ 99

Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 103

Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107

Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108

Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109

Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111

Diagram 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ........................... 119

Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 122

Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126

Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127

Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129

Diagram 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ....................... 130

Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138

Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142

Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146

Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147

Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148

Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ........... 150

Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ................................................................................. 154

Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan

siklus III .................................................................................. 155

xviii

xviii

Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ................................................................................. 156

Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II,

dan Siklus III ......................................................................... 157

Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II,

dan Siklus III ......................................................................... 158

Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II,

dan Siklus III ......................................................................... 159

xix

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator .................................................... 201

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................... 206

Lampiran 3 Lembar Observasi Keterampilan Guru ....................................... 211

Lampiran 4 Lembar Oservasi Aktivitas Siswa .............................................. 221

Lampiran 5 Catatan Lapangan Keterampilan Guru ....................................... 234

Lampiran 6 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ............................................. 239

Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ............................................................. 244

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 332

Lampiran 9 Surat-surat Penelitian .................................................................. 365

Lampiran 10 Foto-foto Penelitian .................................................................. 369

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan antara guru

dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar

mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti

kegiatan tersebut. Agar tujuan pembelajaran tercapai yaitu dengan adanya

peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas

pembelajaran ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa,

dan hasil belajar siswa.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 3

tentang tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1

2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Satndar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI menyebutkan

mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang

dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat (BSNP, 2006:575).

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang

menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Trianto, 2014:176).

Tujuan pembelajaran IPS di SD agar peserta didik memiliki kemampuan dalam

(1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3)

memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,

2006:575).

Tujuan pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Kualitas

3

pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa,

kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam

menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan

kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku

pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim

pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran. Dalam

penelitian ini indikator tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu:

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

Hasil refleksi peneliti saat melakukan pembelajaran dikelas VB SDN

Bendan Ngisor menggunakan kurikulum 2013 tema 3 mencakup muatan

pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Penjasorkes difokuskan pada

muatan IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena

mengalami beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum

optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan

belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, aktivitas

siswa: dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan

dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa

yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah,

ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai

KKM yaitu 65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS

maka diperlukan peningkatan proses pembelajaran, agar siswa sekolah dasar lebih

antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS.

4

Berdasarkan kondisi diatas, guru bersama guru mitra melakukan tindakan

perbaikan kualitas pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa dan

menciptakan kondisi belajar menyenangkan dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan

menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan santifik berdasar pada

pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik

modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik

(pendekatan ilmiah). Pendekatan santifik menerapkan lima pengalaman belajar

pokok yaitu: a) mengamati; b) menanya; c) mengumpulkan informasi;

d) mengasosiasi; dan e) mengkomunikasikan seperti yang tertulis pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014. Penggunaan

pendekatan santifik dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu

informasi dari berbagai sumber serta memberikan pemahaman dalam mengenal.

Proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan sesuai dengan

standar kelulusan tahun 2013.

Pendekatan saintifik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan

siswa dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan

siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan

pembelajaran yang melibatkan siswa dengan belajar bersama kelompok secara

langsung dengan menggunakan media presentasi yang menarik.

5

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta

didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang

teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini

dapat meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar

pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok. Model Two

Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.

Sehingga peneliti memilih teknik pembelajaran ini untuk meningkatkan

penguasaan konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan

penggunaan model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk

aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga

menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media

powerpoint. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan

media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.

Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang

dan konsentrasi akan terbangun dengan sendirinya pada diri masing-masing siswa.

Hasil penelitian yang menunjukkan tentang keberhasilan berkaitan

penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran

antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran

6

Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”. Hasil penelitian yang diperoleh dalam

penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah

2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah

3,33 masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan guru sebesar 0,53

dengan persentase 13%. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah

2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase

80,5% sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan

persentase 8%. Persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan

yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 69%. Pada siklus II

mengalami peningkatan yaitu 82%. (Jurnal Kependidikan Dasar Vol 1 No.2

Tahun 2011: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/

1017. Diakses pada tanggal 28 januari 2015)

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan santifik, model

Two Stay Two Stray, dan media Powerpoint. Penerapan model Kooperatif Two

Stay Two Stray dalam pembelajaran bentuk kelompok dapat meningkatkan

partisipasi siswa, dan penggunaan media Powerpoint diharapkan pembelajaran

lebih menarik karena guru menggunakan media penyampaian materi sehingga

hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti akan melakukan

penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika

7

mendapatkan permasalahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam

upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya. Penelitian ini mengambil judul

“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”.

1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah

1.2.1.1 Rumusan Umum

Bagaimanakah model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas VB SDN Bendan Ngisor

Kota Semarang?

1.2.1.2 Rumusan Khusus

1. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

2. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

3. Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

dapat meningkatkan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

1.2.2 Pemecahan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan pada pembelajaran IPS

kelas VB SDN Bendan Ngisor maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

8

perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two

Stray menurut Agus Suprijono (2012:140), dikombinasikan dengan media

Powerpoint menurut Daryanto (2012: 70), dan menngunakan pendekatan saintifik

menurut Hosnan (2014: 39-41). Adapun langkah-langkah tindakan tersebut

adalah:

1) Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2) Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3) Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint

tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru

kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak,

2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa

menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan

bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)

5) Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-

hasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

9

8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan

evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS SD dengan penerapan model Two Stay

Two Stray berbantuan media Powerpoint.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS

dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada

siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

2. Mendiskripsikan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dengan

penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa

kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

3. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPS dengan penerapan model Two

Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri

Bendan Ngisor Kota Semarang.

10

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan teori

pembelajaran IPS, menjadi kajian tentang hasil penelitian Ilmu Pengetahuan

Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint menjadikan pembelajaran siswa dikelas lebih bervariasi sehingga

meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Hasil belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat

dan membentuk karakter siswa.

2. Guru

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint bisa diterapkan guru dalam memberikan pengetahuan maupun

materi serta memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran

kooperatif dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan

pembelajaran.

3. Lembaga/ Sekolah

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat

memberikan panduan model dan media pembelajaran untuk diterapakan

sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamn sendiri dalam interaksi

dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali

baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam

diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2013:2).

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan

pengubahan kelakuan. Tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan

tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini

menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.Didalam

interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar. Belajar

bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi,

11

12

merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar Hamalik,

2014:28).

Cronbach, Haronld Spears, dan Geoch mengungkapkan definisi belajar

yaitu (1) Cronbach memberikan definisi ,”Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience.” (Belajar adalah memperlihatkan perubahan

dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan

batasan,”Learning is to be observe, to read, to iniate, to try something themselves,

to listen, to follow direction.” (Belajar adalah mengamati, membaca, berinisisasi,

mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjik). (3) Geoch

mengatakan, ”Learning is change in perfomance as a result of practice.” (Belajar

adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik) (Hamdani,2011:20).

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan yang keadaaannya berbeda

dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan

tindakan yang serupa itu dengan beberapa kegiatan antara lain membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif

dan terarah yang mempunyai intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik,

mental, dan tendensi pada seorang individu yang melakukanya.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar

Dalam Suprijono, (2012 : 4-5), menyatakan bahwa prinsip-prinsip belajar

terdiri dari tiga hal.

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar

yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

13

a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang disadari.

b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d. Positif atau berakumulasi.

e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai

“any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire

that accurs as a result of experience”.

g. Bertujuan dan terarah.

h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif,

dan organic. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen

belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya

adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu

belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar

merupakan bentuk pengalaman bagi setiap individu.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik (intern) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

14

(ektern). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang

belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu

(Slameto, 2013:54).

Salah satu faktor internal adalah kecerdasan, kecerdasan merupakan salah

satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal,

secara potensi ia dapat mencapai prestasi tinggi (Kartono dalam

Hamdani,2011:139).

Selain kecerdasan yang merupakan faktor internal antara lain: (1)faktor

jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh

pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis

minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

mengingat sesuatu secara terus menerus (4) bakat, merupakan kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang (5) motivasi, yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu (Hamdani, 2011:142).

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: (1)faktor

keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga, (2) keadaan sekolah, faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi

gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan

15

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah, (3) lingkungan masyarakat, masyarakat merupakan faktor ektern yang

juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keberadaannya siswa dalam masyarakat (Slameto, 2013:60)

Suatu faktor atau pendorong yang biasanya besar pengaruhnya dalam

belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari

bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya

disentralisasikan di sekitar cita-cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu

memobilisasikan energi psikis untuk belajar (Daryanto, 2013:58).

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor- faktor

yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal

terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi.

Kemudian utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non

sosial. Faktor internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa,

serta cita-cita peserta didik juga merupakan faktor yang mempengaruhi

belajarnya.

2.1.2 Hakikat pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna lesikal berarti proses, cara, perbuatan

memahami.Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada

peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif, merupakan proses organik

dan konstruktif (Suprijono, 2012:13).

16

Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik

setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari

sekitarnya. Pada dasarnya semua siswa mempunyai gagasan atau pengetahuan

awal yang sudah terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada,

siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkunganya dalam rangka

mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun

ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan

pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatann kepada siswa

menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut,

poses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011: 23).

Pembelajaran yang baik mempunyai beberapa ciri yaitu; (1) inisiasi,

fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara

peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam

prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya

berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit

dalam tujuan pembelajaran (b) subjek pembelajaran, dalam sistem pembelajaran

merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek

(c)materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran

karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran

(d) strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses

pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran

(e) media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran (f) Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas

17

belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya (Sugandi dalam

Hamdani, 2011:48)

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

adalah suatu kegiatan untuk memfasilitasi dalam meningkatkan kualitas belajar

pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik

dengan pendidik yang menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga

kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan

pembelajaran, subjek belajar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

strategi, metode, model, teknik, dan media untuk mencapai keberhasilan.

2.1.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan

secara sadar dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat

menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran

dapat menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4)

pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5)

pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan

bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, (7)

pembelajaran menekankan keaktifan siswa, (8) pembelajaran dilaksanakan secara

sadar dan sengaja (Darsono dalam Hamdani, 2011:47) .

Dari ciri-ciri pembelajaran diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik

pada pembelajaran dan menumbuhkan motivasi positif pada diri siswa.

18

2.1.3 Kualitas pembelajaran

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan (Etzioni

dalam Hamdani, 2011:194). Secara definitive, efektifitas dapat dinyatakan

sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektifitas

merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam

maupun diluar seseorang.

Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga

dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani,

2011: 194) .

Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang

dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang

menghasilkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan

sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan

tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley dalam Hamdani, 2011:194) .

Menurut Depdiknas (2004: 7) kualitas pembelajaran adalah keterkaitan

sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media,

fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar

yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran

dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak

belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas

media pembelajaran. Kualitas pembelajaran terdiri dari berbagai komponen yaitu :

a. Perilaku pembelajaran pendidik, dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut:

Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar.

19

Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman

jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu

memilih, menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai

kebutuhan siswa agar dapat memberikan layanan pendidikan yang

berorientasi pada kebutuhan siswa.

Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi

pada siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta

mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara

dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki.

Mengembangkan kepribadiandan keprofesionalan sebagai kemampuan

untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan

kemampuannya secara mandiri.

b. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut

ini:

Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar.

Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan

keterampilan serta membangun sikapnya.

Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan

ketrampilan serta memantapkan sikapnya.

Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikapnya

secara bermakna.

Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja

produktif.

20

Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum

sekolah/satuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya.

c. Iklim pembelajaran mencakup :

Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan

pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna

bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.

Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas

guru.

d. Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari:

Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus

dikuasai siswa.

Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu

yang tersedia.

Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.

Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar

semaksimal mungkin.

Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan

bidang ilmu, teknologi, dan seni.

Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional, psiko-

pedagogis, dan praktis.

e. Kualitas media pembelajaran tampak dari:

Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

21

Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan

siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan.

Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa

pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif

berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang

ada.

f. Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika:

Memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap

berbagai tantangan secara internal maupun eksternal.

Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan

rencana operasional .

Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang

mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua civitas

akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan.

Aspek-aspek efektivitas belajar yaitu: (1) peningkatan pengetahuan;(2)

peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5) kemampuan

adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi; (8) peningkatan

interaksi kultural. Indikator kualitas pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa,

aktivitas guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan

hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan

dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan

hasil belajar.

22

2.1.3.1 Keterampilan guru

Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan keterampilan

guru yang memadai antara lain keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar

sangat diperlukan dalam pembelajaran karena konstruksi belajar mengajar

berpusat pada guru, guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan

pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru

bertindak sebagai “panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru

dipandang sebagai orang yang paling mengetahui (Agus Suprijono, 2012:12).

Ada 8 (delapan) keterampilan mengajar atau membelajarkan yang sangat

berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

1) Keterampilan bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting

sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat

akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Keterampilan bertanya

menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir

dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan,

dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas

jawaban peserta didik.

Kegiatan tanya jawab harus dilakukan secara tepat, berkenaan dengan

memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah

dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab

pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu

23

yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan;

berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah

dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan

bertanya (Rusman, 2014:82)

2) Keterampilan memberi penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah

bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi

tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan

informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya

sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon

terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan

berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Ada empat cara dalam memberikan penguatan yaitu: Penguatan

kepada pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu

dengan cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;

Penguatan kepada kelompok siswa. Caranya dengan memberikan

penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan

baik; Pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya

diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa

yang diharapkan. Penguatan yang ditunda cenderung kurang efektif; Variasi

dalam penggunaan. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi,

tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan

lama kelamaan akan kurang efektif (Rusman, 2014:84)

24

3) Keterampilan mengadakan variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses

interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengtatasi kebosanan siswa

sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan

ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.

Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut

pendapat Sanjaya (2011: 39) yaitu :

1) Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk menjaga

agar proses pembelajaran tetap kondusif yaitu :

a. Penggunaan variasi suara

Guru harus terampil untuk mengatur volume suaranya, sehingga siswa

mudah menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat

mengatur irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.

Melalui intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat

belajar siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan.

b. Pemusatan perhatian

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yag dianggap penting dapat

dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa.

c. Kebisuan guru

Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa

untuk menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam

keadaan gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu,

25

pasti mereka akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus

ketenangan dalam belajar.

d. Mengadakan kontak pandang

Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian

sebagai tanda bahwa guru memperhatikan siswa dan untuk meyakinkan

kepada siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi

siswa.

2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran

Media dan alat pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang

digunakan guru untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa.

Guru dituntut untuk terampil menggunakan variasi dalam penggunaan media

dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang

dapat didengar, dapat dilihat, dan dapat diraba. Untuk penggunaanya harus

disesuaikan dengan kebutuhan.

3) Variasi dalam berinteraksi

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan

lingkungannya. Guru perlu mengadakan interaksi secara penuh dengan

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi

dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi guru perlu menggunakan variasi

dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang

multiarah.

26

4) Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan

yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan

yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana

dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama

kegiatan menjelaskan (Uzer Usman, 2010:74).

Prinsip-prinsip yang harus dikuasai guru agar siswa memperoleh

pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru

antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan

dengan materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan;

(5) penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan

penutup (Rusman, 2013:88).

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang

dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan

prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang

akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang

positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure)

ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau

kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk

memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,

mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam

proses belajar-mengajar ( Rusman, 2014:84).

27

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: (1) menarik

perhatian; (2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan

materi pelajaran. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan

keterampilan yang dilakukan guru ketika akan mengakhiri kegiatan

pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru harus mampu memotivasi siswa untuk

mengutarakan simpulan tentang pembelajaran pada pertemuan tersebut dan

mengetahui tingkat pemahaman siswa (Djamarah, 2010:142).

Tujuan kegiatan membuka pelajaran, yaitu: (1) untuk menarik

perhatian siswa; (2) menumbuhkan motivasi bela-jar siswa, dan; (3)

memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan

dilakukan. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran dapat diartikan

sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan

maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah

dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya,

mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran menurut (Sanjaya, 2013:43).

6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Menurur Rusman (2014: 89) diskusi kelompok adalah suatu proses

yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka

untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok

adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam

interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau

informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi

28

kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu

konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi

kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.

Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,

serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya

keterampilan berbahasa. Komponen-komponen yang harus diperhatikan guru

dalam membimbing diskusi kelompok kecil menurut Rusman (2014: 89)

yaitu :

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi

Cara yang digunakan dalam memusatkan siswa pada tujuan dan topik

yaitu merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi,

mengemukakan masalah-masalah khusus, dan mencatat rangkunman hasil

diskusi.

b. Memperluas masalah atau urunan pendapat

Tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelas masalah yaitu

mengurai kembali masalah tersebut hingga menjadi jelas, meminta komentar

siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dan menguraikan gagasan

siswa dengan memberikan informasi tambahan.

c. Menganalisis pandangan siswa

Apabila didalam diskusi terdapat perbedaan pendapat maka guru

hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan dengan cara meneliti

apakah alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal

yang disepakati dan yang tidak desepakati.

29

d. Meningkatkan urunan siswa

Cara untuk meningkatkan urunan siswa yaitu mengajukan beberapa

pertanyan yang menantang, memberikan beberapa contoh verbal atau

nonverbal yang sesuai, memberi waktu untuk berpikir, dan memberikan

dukunga terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.

e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara

memancing pertanyaan kepada siswa yang enggan berpartisipasi, mencegah

terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan kesempatan kepada

siswa yang pendiam, mencegah dengan bijaksana siswa yang sering

memonopoli pembicaraan, dan mendorong siswa untuk berkomentar terhadap

pertanyaan temannya.

f. Menutup diskusi

Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat

rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa, memberi gambaran

tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses

maupun hasil diskusi.

7) Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi

terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa

30

yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan

waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang

produktif.

Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal, seperti menunjukan sikap tanggap, membagi

perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-

petunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar

yang optimal, Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap

gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat

mengadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang

optimal.

c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

(Rusman, 2014:90).

Menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu dalam

pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut: (1)

penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3)

memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;

(5) memberi teguran dan penguatan (Sanjaya, 2013:45).

8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu

berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk

31

perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan

guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan

yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa

(Uzer Usman, 2010:74).

Keterampilan mengajar yang akan diamati dalam pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meliputi 9

indikator, antara lain:

1. Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan

mengelola kelas).

2. Membuka pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3. Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

(Keterampilan menjelaskan).

4. Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok. (Keterampilan

mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6. Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil)

7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan

model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8. Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja

kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9. Menutup pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

32

2.1.3.2 Aktivitas siswa

Aktivitas belajar terdiri dari beberapa prinsip yang berorientasi pada

pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan

ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh

guru sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa

(Menurut Sardiman, 2011:103).

Aktivitas siswa antara lain: (1) memperhatikan situasi belajar, (2)

menetapkan tujuan, (3) mengadakan percobaan usaha dalam bidang:kognitif,

psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai

tujuan, (7) memperoleh kepuasan (Slameto, 2013:18).

Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli

mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Paul D. Diedrich

membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:

1) Visual activities

Yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities

Seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan

pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activities

Sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities

Seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

33

5) Drawing activities

Misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities

Yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat

konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities

Sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities

Seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,

bergairah, berani, tenang, gugup. (Oemar Hamalik, 2014 :173)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aktivitas siswa merupakan

segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay

Two Stray dengan media Powerpoint dengan mengkombinasikan pendekatan

saintifik berdasar pandapat Paul D. Diedrich dalam membagi kegiatan belajar,

maka indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening

activity, writing activity, mental dan emotional activity. Adapun indikator

aktivitas siswa yang akan diamati sebagai berikut:

1. Kesiapan siswa dalam belajar (emotional activities).

2. Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities).

3. Menjawab pertanyaan dari guru (oral activities)

4. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran (oral, mental activities).

34

5. Siswa aktif dalam diskusi kelompok (mental activities, oral activities)

6. Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities,

writing activities, oral activities).

7. Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya(oral

activities).

8. Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities).

9. Mengerjakan soal evaluasi(writing dan emotional activities).

2.1.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid

apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna

baginya. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian

dengan kecepatan yang berbeda-beda (Oemar Hamalik, 2014:31).

Benyamin S.Bloom (dalam Rifa’i, 2011:86) menjelaskan pengukuran hasil

belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah

psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan hasil

kemahiran intelektual yang meliputi enam kriteria yaitu: pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Berdasarkan taksonomi

Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R

tahun 2001 aspek kognitif meliputi :

1) Mengingat (C1): kemampuan menyebutkan kembali informasi/pengetahuan

yang tersimpan dalam ingatan.

35

2) Memahami (C2): kemampuan memahami instruksi dan menegaskan

pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,

tertulis, maupun grafik/diagram.

3) Menerapkan (C3): kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan

konsep dalam situasi tetentu.

4) Menganalisis (C4): kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa

komponen dan mnghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas

konsep tersebut secara utuh.

5) Mengevaluasi (C5): kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan

norma, kriteria atau patokan tertentu.

6) Mencipta (C6): kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk

baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil

Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10

indikator, antara lain: 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia

pada saat menjelang kemerdekaan; 2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada

di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses

terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan proses terbentuknya PPKI;

5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara

menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

36

Penilaian ranah afektif berkaitan dengan penanaman sikap untuk

mengukur karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses

pembelajaran yang diikutinya. Dalam kurikulum 2013, domain afektif (sikap)

dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap

sosial atau kompetensi inti 2 (KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif

mempunyai indikator yang terukur. Indikator dimaksud sebagimana dalam tabel

berikut.

Tabel 2.1

Materi nilai dan indikatornya yang dibelajarkan

Jenis

karakter

Indikator Perilaku

Cinta dan

kasih sayang

Ungkapan hati, pikiran, dan perbuatan untuk menunjukkan

kasih sayang yang tinggi pada seseorang, baik dalam

bentuk fisik maupun nonfisik

Sikap memahami dan memerhatikan oranglain secara

sungguh-sungguh

Kepedulian

dan empati

Menanggaoi perasaan pikiran, dan pengalaman orang lain

karena merasakan kepedulian pada sesama

Berupaya mengenali pribadi orang lain dan ingin

membantu orang lain yang sedang dalam keadaan susah

Mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap orang lain

Kerjasama Menggabungkan tenaga diri pribadi dengan orang lain

untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan

Membagi pekerjaan dengan orang lain untuk suatu tujuan

Berani Kemampuan menghadapi kesulitan, bahaya, atau sakit

dengan cara dapat mengendalikan sesuatu

Mengenali sesuatu yang menakutkan atau menantang dan

37

kemudian memikirkan strategi untuk menghadapinya

Keteguhan

hati dan

komitmen

Bertahan dalam mencapai cita-cita, pekerjaan, dan segala

urusan

Janji yang dipegang teguh terhadap keyakinan

Adil Memperlakukan orang lain dengan sikap tidak memihak

dan wajar

Mempunyai pandangan yang jujur dalam kehidupan sehari-

hari dan didalam situasi khusus, tanpa pengaruh dari

manapun dan siapapun

Suka

menolong

Kebiasaan membantu orang lain

Selalu siap mengulurkan tangan dan dengan aktif mencari

cara untuk menyumbang

Kejujuran

dan intregitas

Berbicara tidak bohong dan memperlakukan orang lain

secara adil

Jujur terhadap diri sendiri dan berpegang teguh pada nilai-

nilai moral sendiri

Humor Kemampuan untuk merasakan dan menanggapi kelucuan

diluar dan didalam diri sendiri

Menciptakan kecerahan dalam kehidupan sehari-hari

dengan tersenyum pada situasi senang dan tertawa pada

situasi yang menggelikan

Mandiri dan

percaya diri

Kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri

Mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan

sendiri

Disiplin diri Membiasakan diri mematuhi peraturan atau kesepakatan

yang telah dibuat

Melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg

Loyalitas Tetap setia terhadap komitmen dengan orang lain atau

dengan kelompok tertentu

Tetap berkomitmen dalam keadaan sulit maupun adanya

38

rintangan

Sabar Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai cita-

cita

Menunggu segala kebutuhan dan kepentingan dengan

tenang

Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain

Menunda keinginan yang dapat merugikan dirinya

Rasa bangga Menghargai diri sendiri

Merasa senang ketika dapat menyelesaikan suatu tugas

yang menantang

Banyak akal Mampu berpikir secara kreatif dalam upaya menanggulani

situasi yang baru atau sulit

Mampu membuat pertimbangan menggunakan imajinasi

dan semua pilihan terbaik dalam pemecahan masalah

Sikap hormat Menghormati orang lain

Sopan pada orag lain dan memperlakukan dengan baik

Tanggung

jawab

Dapat dipercaya dan diandalkan

Dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya

Toleransi Saling menghormati antar sesama

Saling membantu dalam kebaikan

(Fitri, 2012:107-109)

Indikator ranah afektif dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint adalah:

(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,

toleransi dalam beribadah, dan perilaku syukur.

39

(2) Sikap sosial meliputi :

a. Disiplin dengan deskriptor: mematuhi peraturan bermain peran dalam

berkelompok, mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik, bersikap

mandiri dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas tepat waktu

b. Kerjasama dengan deskriptor: saling membantu dalam mengerjakan tugas,

membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain, mengerjakan tugas

kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh, berpartisipasi

aktif dalam setiap kegiatan

c. Teliti dengan deskriptor: mengerjakan soal dengan cermat, mengecek

kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah

dilakukan, dan melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian

d. Rasa ingin tahu dengan diskriptor: Menanyakan sesuatu karena belum

faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias

dalam penjelasan materi, selalu aktif dalam setiap kegiatan.

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik siswa seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi (perception),

kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa

(mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian

(adaptation), dan kreativitas (originality). Dalam kurikulum 2013, ranah

psikomotorik dimasukkan dalam kompetensi inti 4 (KI 4). Berdasarkan

Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa

40

aspek keterampilan diperoleh siswa melalui aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan menciptakan. Sedangkan keterampilan yang

harus dimiliki siswa SD seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 54

Tahun 2013 tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang

ditugaskan kepadanya.

Indikator ranah psikomotorik/keterampilan dalam pembelajaran

pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint diantaranya: 1) Merencanakan pemecahan masalah; 2) Mengerjakan

soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;

4) Ketrampilan menyajikan hasil diskusi.

2.1.4 Hakikat IPS

2.1.4.1 Pengertian IPS

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu

pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang ilmu-ilmu

sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya) (Trianto, 2014:171).

IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary

Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial,

sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut

41

mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi

yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah

fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa

IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak

disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal

adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua

disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum

pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan

pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis

antara beberapa disiplin ilmu (Mulyono dalam Petrus,2010:1.8)

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar

danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini

mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan semata,

tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap,

dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan

sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial

siswadi masyarakat (Susanto, 2013:138)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-

disiplin Ilmu-ilmu Sosial untuk mengembangkan konsep pemikiran yang

berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa.

2.1.4.2 Tujuan IPS

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

42

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan

yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik

yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut

dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah

diorganisasikan secara baik (Trianto, 2014:176).

Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar agar siswa mampu

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya

sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja,

akan tetapi pendidikan IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berfikir,

agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya

(Susanto, 2014:149)

Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia telah menetapkan delapan

tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi

rakyat, meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan jasmani,

meningkatkan kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan

mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara,

memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa

indonesia dan perdamaian dunia, meningkatkan saling pengertian dan kerukunan,

memelihara sifat keagungan sifat-sifat kemanusiaan (Abdul Azis: 2012: 33).

Jadi tujuan pembelajaran IPS adalah untuk memberikan pengetahuan

mengembangkan kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa,

43

dan untuk mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak

didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat.

2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS

Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial,

ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup

kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa,

organisasi masyarakat, sampai tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi

tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi

sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi

(Taneo, 2010:1.40).

Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di

masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai

sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada

kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau

apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,

kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai

permasalahannya; (2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,

keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi; (3) Lingkungan geografi dan

budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari

lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau,

perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan

terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang

44

besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, keluarga (Tjokrodikaryo dalam Hidayati, 2008: 1-26)

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber

materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-

teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan

sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

Ruang lingkup IPS pada kelas V semester II adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi kelas V semester II

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata

pelajaran IPS kelas V semester 2, peneliti menentukkan ruang lingkup penelitian

pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

2.1.5 Strategi Pembelajaran

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan

45

guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru,

dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan

bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan

masalah (Agus Suprijono, 2012:54).

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar dalam belajar

kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan

pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas

lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan

pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri: a).

Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermantaat seperti fakta , keterampilan,

nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan

keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Agus Suprijono

2012:58).

Pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok

siswa. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mapu membentuk kelompok-

kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja

bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajaranya sendiri dan pembelajaran

teman-teman satu kelompoknyaPembelajaran kooperatif biasanya menempatkan

siswa dalam kelompok-kelompok kecil selam beberapa mingggu atau bulan

kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah

ditentukan (Miftahul Huda, 2014:32).

46

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang mengacu peda metode pembelajaran dimana

siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar

yang kemudian diuji secara individual.

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan

oleh Spencer Kagan, dapat dikombinasikan dengan teknik kepala bernomor bisa

diterapkan untuk semua pelajaran dan tingkatan umur, memungkinkan setiap

kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain

(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok

untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris

Shoimin, 2014:222).

Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang

siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua

orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil

kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok

yang dikunjunginya (Aris Shoimin, 2014:222).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam

berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak

materi yang dijelaskan oleh teman.

47

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi

siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat

siswa, dua siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan

rumah. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti

pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk

memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring)

dan saling mendukung. (2) Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap

kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-

masing. (3) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(4) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7) Kelompok mencocokkan dan

membahas hasil-hasil kerja mereka. (8) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja mereka (Agus Suprijono ,2012:140).

2.1.5.1.4 Tahapan – tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa

tahapan sebagai berikut:

48

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus

dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan

membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota

4 siswa. Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi

akademik siswa.

2. Presentasi guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan

menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3. Kegiatan kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi

tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.

Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan

yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajari

dalam kelompok kecil (4siswa), yaitu mendiskusikan masalah tersebut

bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok

menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara

mereka sendiri. Kemudian, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2

anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja

dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota

yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok masing-masing

49

untuk melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil

kerja mereka.

4. Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang

diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelomponya

untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnyak.

Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal

5. Evaluasi kelompok dan penghargaan

Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan

siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. (Aris Shoimin, 2014:223).

2.1.5.1.5 Kelebihan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah

menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah

memonitor; (4) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; (5) kecenderungan

belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan;

(7) siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; (8) menambah kekompakan

dan rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;

(10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar, (Arif Shoimin,

2014:225).

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta

didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang

50

teacher center namun mengarah student center, dengan demikian teknik ini

dapat meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar

pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok.

2.1.5.1.6 Kekurangan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan

waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3)

bagi guru, membutuhkan banyak persiapan; (4) guru cenderung kesulitan dalam

pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil

bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari

keterlibatan dan tidak memperhatikan guru; (8) kurang kesempatan untuk

memerhatikan guru (Arif Shoimin, 2014:225).

Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka

diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang

digunakan, pada saat pembagian kelompok sebaiknya dikelompokan secara

heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid

maupun antar murid dengan murid.

2.1.5.2 Media Pembelajaran

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Gerlach dan

Elly dalam Arsyad 2014: 3).

51

Media adalah komponen sumber belajar atau wahan afisik yang

mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang

siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011:243).

Media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan informasi dalam

proses belajar memiliki tingkatan yang dijadikan acuan sebagai landasan

penggunaan media dalam proses belajar. Tingkatan tersebut disebut dengan

Kerucut Pengalaman Dale. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2014:14) kerucut

tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman

yang dikemuka-kan oleh Bruner. Berikut merupakan kerucut pengalaman Dale.

Abstrak

Konkret

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Lambang

Kata

Lambang

Visual

Gambar Diam,

Rekaman Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Pengalaman Langsung

Benda Tiruan/Pengamatan

Lambang

Kata

Lambang

Visual

Gambar Diam,

Rekaman Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Pengalaman Langsung

Benda Tiruan/Pengamatan

52

Kerucut pengalaman Dale menggambarkan bahwa hasil belajar seseorang

diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di ling-

kungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada

lambang verbal (abstrak). Menurut Arsyad (2014:14), tingkatan-tingkatan tersebut

tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari

pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai

dengan ke-butuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan

mempertimbang-kan situasi belajarnya.

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media

pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint

Powerpoint merupakan media yang sangat cocok digunakan untuk

menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang

program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan

segala fasilitas yang menarik. Powerpoint merupakan program yang dirancang

khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh

perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perseorangan dengan berbagai

fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat

presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta

53

animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya

(Daryanto, 2012 : 141) .

Powerpoint merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan

oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar, laporan, atau karya

(Arsyad, 2014: 193). Program powerpoint di dalam komputer dikelompokkan

dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk

menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan. Dalam dunia pendidikan

pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta

didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang

akan diberikan. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk

digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,

warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai

kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur

rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri dari

slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan

latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak

atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Menentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

2. Menyiapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

3. Mengidentifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi.

54

4. Menulis materi yang telah dipilih secara singkat dan hanya memuat poin-poin

yang penting saja.

5. Menyajikan pesan-pesan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata),

gambar, animasi atau audio visual

6. Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah

dipahami oleh siswa.

7. Menyajikan materi secara urut dan sistematis agar mempermudah siswa

dalam memahami materi (Daryanto, 2012: 70-71).

Media Powerpoint adalah media yang paling tepat untuk

mempresentasikan materi. Peneliti dalam pembejaran IPS ini menggunakan media

Powerpoint tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan RI. Penggunaan media

Powerpoint selama kegiatan pembelajaran diharapkan materi dapat difahami oleh

siswa dengan jelas.

2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint

Kelebihan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut: 1) Penyajiannya

menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks

maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui

lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara

visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak

menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, 6) Dapat diperbanyak sesuai

kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; 7) Praktis, karena dapat

disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (Daryanto, 2011:158)

55

Penggunaan media Powerpoint dapat mempermudah guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa yang berupa tulisan, gambar,

maupun animasi lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa

sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran

Dalam dunia pendidikan media memiliki fungsi yang dapat menunjang

tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam

dunia pendidikan adalah untuk mempermudah siswa dalam mengungkapkan ide-

ide ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya

kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.

Ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, seperti

berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar

atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi

yang menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual

terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang

visual ataugambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi

Kompensatoris, Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media

visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang

56

lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk

mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi

pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal, (Levie & Lentz

dalam Arsyad 2014: 20-21)

Berdasarkan uraian di atas, media memiliki fungsi yang sangat banyak,

dalam pembelajaran dapan digunakan sebagai sarana guru untuk meingkatkan

konsentrasi dan pemahaman siswa. Dengan penggunaan media dapat memperjelas

penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata

tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera.

2.1.5.3 Pendekatan saintifik

2.1.5.3.1 Pengertian Pendekatan saintifik

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah proses pembelajarn yang dirancang sedemikian rupa

agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan- tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip

yang ditemukan (Hosnan, 2014:34).

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

57

menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut,

bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin

berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya

kelas siswa (Hosnan, 2014:35)

2.1.5.3.2 Karakteristik Pendekatan saintifik

Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran diantaranya yaitu:

1. Berpusat pada siswa.

2. Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum

atau prinsip.

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khusunya keterampilan berfikir tingkat tinggi

siswa.

4. Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36)

2.1.5.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran saintifik

Langkah-langkah Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring.

a. Mengamati

Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti

menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan

mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka

pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,

58

biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan

makna serta tujuan pembelajaran.

b. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab

pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk

menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

c. Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan

pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan

bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam

banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran

adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

d. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik

harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi

yang sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami

konsep-konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun

harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang

59

alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

e. Jejaring

Jejaring Pembelajaran disebut juga Pembelajaran Kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar

sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya

merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan

memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan

disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan

bersama (Hosnan, 2014:39-81).

2.1.6 Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray

2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif

Menurut teori belajar kognitif, belajar dinyatakan sebagai proses

pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal

dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia

ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan

menggunakan pengetahuan (Suprijono, 2012:22).

Proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif

yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap

sensori motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap

operasional formal.

60

a. Tahap sensori motor

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan

dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna.

b. Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat

dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan

indra sehingga ia belum mampu melihat hubungan-hubungan dan

menyimpulkan sesuatu secara konsisten.

c. Tahap operasional konkret

Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat

kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda

konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara

bersama-sama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).

d. Tahap operasional formal

Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang

tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar

secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir secara

deduktif. Pada tahap ini pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa

aspek dari situasi secara bersama-sama (Trianto, 2009:23).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray

akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam berinteraksi dengan

teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai

dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada

61

tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini

menggunakan media powerpoint yang dapat menampilkan materi yang berisi

gambar dan teks.

2.1.6.2 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran

kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa

harus menemukan sendiri dan menstraformasikan informasi kompleks, dan

mengecek informasi baru. Siswa agar benar-benar memahami dan dapat

menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memcahkan masalah,

menemukan sesuatu untuk dirinya (Trianto, 2009:27).

Pendekatan Konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran

kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat

mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya (Slavi dalam Trianto,

2009:29).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini

siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan

masalah-masalah itu dengan temannya. Peran guru dalam pembelajaran sebagai

fasilitator yang menyediakan media dan materi pembelajaran, memberikan

bimbingan, bantuan kepada siswa ketika mengalami kesulitan belajar.

62

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray

dengan Media Powerpoint

Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media

Powerpoint. Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan

motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan

pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa. Adapun komponen dan langkah-

langkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray

(Suprijono, 2012:140) dan media powerpoint yang dipadukan dengan pendekatan

saintifik adalah sebagai berikut:

2.1.7.1 Sintak model Make A Match

1 Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3 Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint

tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru

kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa

menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan

bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)

5 Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya. (menalar)

63

6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil-

hasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan

evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar).

2.1.7.2 Sistem Sosial

Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam

pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan

aktivitas siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik,

dimana pada saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika

guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban siswa langsung

memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara

guru dan siswa.

Tabel 2.3 Sistem Sosial Kegiatan Guru dan Aktivitas Siswa

KEGIATAN GURU AKTIVITAS SISWA

1) Guru menyiapkan materi.

2) Guru membuka pelajaran

dan melakukan apersepsi.

3) Guru menjelaskan materi

1) Siswa mempersiapkan diri mengikuti

pembelajaran.

2) Siswa memperhatikan apersepsi dari

guru.

64

dengan menggunakan

powerpoint tentang tokoh

perjuangan kemerdekaan

4) Guru mengajukan

beberapa pertanyaan

kepada siswa.

5) Guru membentuk

kelompok secara

heterogen yang

benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah

dan 2 anak lainya sebagai

tamu.

6) Guru memberikan lembar

kerja yang akan dibahas

siswa bersama-sama

dengan anggota

kelompoknya masing-

masing.

7) Guru membimbing siswa

yang berperan sebagai tuan

rumah dan tamu.

8) Guru mengajak beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja kelompok.

9) Guru menyimpulkan

kegiatan pembelajaran

kemudian melakukan

evaluasi..

3) Siswa mendengarkan materi dari guru

(mengamati, menanya)

4) Siswa membentuk kelompok secara

heterogen yang benggotakan 4 anak,

2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak

lainya sebagai tamu. (membuat

jejaring)

5) Siswa diberikan lembar kerja (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain.

(mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke

kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari

kelompok lain. (mencoba,

mengkomunikasikan)

8) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9) Guru dan siswa menyimpulkan

kegiatan pembelajaran kemudian

melakukan evaluasi.

(mengkomunikasikan, menalar)

2.1.7.3 Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan

merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two

stay two stray dengan media powerpoint adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan

mengelola kelas).

65

2) Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).

3) Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

(Keterampilan menjelaskan).

4) Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5) Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.(Keterampilan

mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6) Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan

model two stay two stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil).

8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja

kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).

2.1.7.4 Sistem Pendukung

Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two

stray dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat

memberikan dorongan sehingga dapat lebih optimal dalam kegiatan belajar-

mengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar

siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1) rencana pembelajaran yang

disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan

66

media powerpoint, 2) media powerpoint yang disesuaikan dengan materi, dan 3)

penilaian pembelajaran yang disertai dengan rubrik dan penskoran.

2.1.7.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan

media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan

dampak pengiring. Dampak instruksional dslam penelitian ini adalah meingkatnya

kualitas pembelajaran IPS. Sedangkan untuk dampak pengiring adalah dapat

membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media

gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih

menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian mengenai

penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah

dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:

Tabel 2.4 Jurnal Penelitian

1. Nama Jurnal Journal of Primary Educational

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/1

240/1291 diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Isnani Af Idatunnisa

Judul Tulisan PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP GLOBALISASI

Ringkasan Isi Pada pra tindakan, nilai rata-rata pemahaman konsep

siswa adalah 61,25 dengan ketuntasan klasikal 38,89%

atau 14 siswa;Siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep

67

siswa meningkat menjadi 78,22 dengan ketuntasan

klasikal 72,22% atau 26 siswa; Siklus II nilai rata-rata

pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 83,25

dengan ketuntasan klasikal 86,11% atau 31 siswa dan

Siklus III nilai rata-rata pemahaman konsep siswa

meningkat menjadi 86,25 dengan ketuntasan klasikal

91,67% atau 33 siswa.

2. Nama Jurnal Pendidikan Biologi

Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5067

2&val=4057 diakses tanggal 27 januari 2015

Penulis Irma Yuniar Wardhani

Judul Tulisan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 7

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Ringkasan Isi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media audio-

visual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi aspek

kinerja/performance guru dalam kelas, fasilitas

pembelajaran dalam kelas, iklim kelas, sikap ilmiah siswa

dan motivasi belajaran siswa.

3. Nama Jurnal Jurnal PGSD UNS

Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1079

08

diakses tanggal 27 januari 2015

68

Penulis Ria Puti Apriani

Judul Tulisan PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

PESAWAT SEDERHANA

Ringkasan Isi Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal penguasaan konsep

peserta sederhana siklus I meningkat menjadi 70,83%.

Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian

penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.

Hasilnya, ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat

menjadi 95,83%. Hasil pada siklus II ini telah mencapai

indikator ketercapaian yang diharapkan dalam penelitian,

sehingga penelitian ini dihentikan dan dinyatakan

berhasil.

4. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/

1240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Lia Retnaningsih

Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MEDIA SPESIMEN DENGAN

METODE TWO STAY-TWO STRAY PADA MATERI

ARTHROPODA

Ringkasan Isi Data keaktifan siswa diperoleh dengan lembar observasi

keaktifan (pengamatan dan diskusi), data hasil belajar

menggunakan tes tertulis berupa multiple choise pada

akhir pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

keaktifan siswa pada kategori aktif dan sangat aktif

mencapai 96,97% di kelas X.3 dan 97,6% di kelas X.4.

Hasil belajar siswa di kelas X.3 secara klasikal 93,93%

dan 91,17% di kelas X.4.

5. Nama Jurnal Economic Education Analysis Journal

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/1

69

240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Dian Listianah

Judul Tulisan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN EKONOMI MELALUI PERPADUAN

METODE CERAMAH DAN METODE TWO STAY

TWO STRAY PADA KELAS X AP SMK HIDAYAH

SEMARANG

Ringkasan Isi Hasil penelitian ini diperoleh presentase aktivitas siswa

pada pembelajaran siklus I dengan kategori baik (70%)

dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik

(87,5%). Persentase aktivitas guru pada pembelajaran

siklus I yaitu dengan kategori baik (66,6%) dan pada

siklus II meningkat dengan kategori amat baik (90,2%).

Rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 71,81

dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar

75% dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi

80,23 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar

91,6%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pada kelas dengan perpaduan metode

ceramah dan metode Two Stay Two Stray mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa.

6. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb , diakses

tanggal 18 Maret 2015

Penulis Nur Liya Khasanah

Judul Tulisan EFEKTIVITAS STRATEGI QUESTION STUDENT

HAVE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah siswa aktif

dan sangat aktif kelas eksperimen lebih tinggi daripada

70

kontrol, yaitu 86,87% > 76,04%. Hasil uji t hasil belajar

siswa menunjukkan thitung 2,38 lebih tinggi daripada

ttabel 2,30, artinya rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada

kontrol. Ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kontrol yaitu 90,9% > 81,3%. Simpulan

penelitian ini adalahstrategi question student have dan

media powerpoint efektif diterapkan pada materi struktur

dan fungsi jaringan tumbuhan.

7. Nama Jurnal Unnes Journal of Mathematics Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/

3362/3115 Diakses pada tanggal 18 Maret 2015

Penulis Eli Pri Mahanani

Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MODEL COURSE REVIEW HORAY

BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH SISWA

Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan

pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course

Review Horay berbantuan powerpoint dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal klasikal yang ditetapkan;

persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan

pembelajaran Course Review Horay berbantuan

powerpoint lebih tinggi daripada persentase kemampuan

pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran

ekspositori; rata-rata kemampuan pemecahan masalah

siswa dengan pembelajaran Course Review Horay

berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada rata-rata

kemampuan pemecahan masalah siswa dengan

pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

71

Course Review Horay berbantuan powerpoint efektif

pada kemampuan pemecahan masalah.

8. Nama Jurnal International Electronic Journal of Mathematics

Education

Sumber http://www.iejme.com/012010/d2.pdf

Diakses pada tanggal 18 Maret 2015

Penulis Benchawan Wiwatanapataphee

Judul Tulisan An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching-

Learning Model for Multivariate Integral Calculus

Ringkasan Isi Teaching triple integral calculus is a challenging task. In

traditional mode of classroom teaching, students often

find it difficult to understand instructors’ explanations

due to the difficulty in imagining the 3D integration

domain. To overcome this problem, a teaching toolis

developed utilizing the animation feature of PowerPoint

display and the graphic visualization function of the

Maple software

(Pengajaran kalkulus integral tiga adalah tugas yang

menantang. Dalam modus tradisional kelas mengajar,

siswa sering merasa sulit untuk memahami penjelasan

instruktur karena kesulitan dalam membayangkan

integrasi domain 3D. Untuk mengatasi masalah ini ,alat

pengajaran dikembangkan memanfaatkan fitur animasi

Powerpoint layar dan grafis Fungsi visualisasi perangkat

lunak)

9. Nama Jurnal International Journal of Learning & Development

Sumber http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908

diakses tanggal 26 januari 2015

Penulis Dwi Sulisworo

Judul Tulisan The Effect of Cooperative Learning, Motivation and

72

Information Technology Literacy to Achievement

Ringkasan Isi The learning quality improvement has not given a

significant result, because the teachers still do not have

sufficient skills. The promoting of learning process

improvement that more students centered in the

classroom is very important in order to improve student

motivation to learn science better. Learning strategy had

significant effect to the physics learning achievement.

The cooperative learning, Two Stay Two Stray in this

case, has better strategy to improve student achievement

on physics learning rather than the conventional strategy.

Motivation has effect or influence on student learning

achievement. There is a tendency that the better the

student's motivation, it can be estimated that he/ she will

have a good learning achievement. However, the students'

IT literacy did not have a significant effect on learning

achievement.

(Kualitas pembelajaran belum memberikan hasil yang

signifikan, karena para guru masih belum memiliki cukup

keterampilan. Proses pembelajaran yang lebih baik

seharusnya banyak berpusat pada siswa dikelas sangat

penting dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk

belajar ilmu pengetuan yang lebih baik .Strategi

pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar fisika .Two Stay Two Stray dalam hal ini ,

memiliki strategi yang lebih baik untuk meningkatkan

prestasi siswa daripada strategi konvensional.)

10. Nama Jurnal International Journal of Education and Research

Sumber http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/13.pdf

diakses tanggal 26 januari 2015

73

Penulis Faad Maonde

Judul Tulisan The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement

through Cooperative Learning Model, and the ability in

mastering Languages and Science

Ringkasan Isi Based on the result it was concluded that: (a) empirically,

students’ math achievement in senior high schools in

2014 tends to be better than previous research in junior

high school in 2012 and in elementary school in 2013 by

the mean=71, median=73, minimum score=26, maximum

score=92, and deviation standard=11.37, under

cooperative learning models; jigsaw, TSTS, and STAD

with the certain mastery level of Indonesian, English, and

Science; (b) math has positive and significant effect on

students’ achievement in Indonesian, English, and

Science which contributes 0.084, 0.098, and 0.808

respectively.

(Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :(a)

secara empiris, prestasi matematika siswa di SMAsekolah

pada tahun 2014 cenderung lebih baik dari penelitian

sebelumnya di SMP pada tahun 2012 dan di SD sekolah

pada tahun 2013 oleh rata-rata = 71 , median = 73 , skor

minimal = 26 , skor maksimum = 92 ,dan deviasistandar

=11,37,di bawah model pembelajaran kooperatif; jigsaw,

TSTS , dan STAD dengan tingkat penguasaan

tertentudari Indonesia, Bahasa Inggris,dan Ilmu

Pengetahuan;(b) matematika berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi siswa dalam Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Ilmu yang memberikan kontribusi

0,084 , 0,098 , dan 0,808 masing-masing.)

74

Dengan demikian dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:

(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan

keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan

hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

motivasi belajar, (6) penggunaan media powerpoint memudahkan untuk

penyampaian materi pembelajaran, (7) penggunaan media powerpoint

meningkatkan pemahaman materi bagi siswa.

Dari sepuluh penelitian tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas

pembelajaran secara signifikan. Selain itu penelitian tersebut juga berfungsi

sebagai pendukung untuk penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

di SDN Bendan Ngisor”.

2.3 KERANGKA BERFIKIR

IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis.Tujuan

pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar

siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator

tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas

siswa, dan hasil belajar.

75

Hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran dikelas VB SDN Bendan Ngisor

pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa

kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam

pada saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi, dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk

menghafal materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja

yang aktif dan siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan

IPS masih rendah, ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37%

siswa yang mencapai KKM yaitu 65.

Untuk mengatasi masalah tersebut dipilih penerapan model yang sesuai

dengan pokok permasalahan yaitu dengan menerapkan model pembelajaranTwo

Stay Two Straydengan media Powerpoint Melalui model pembelajaranTwo Stay

Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena

penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga

pembelajaran berpusat pada siswa. Penggunaan media Powerpoint dalam

pembelajaran menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif. Sehingga

jika dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan keterampilan guru dan

aktivitas siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas

pembelajaran akan meningkat. Kerangka berfikir tersebut dapat disajikan dalam

bagan sebagai berikut:

76

Tindakan

LangkahPembelajarandenganmenggunakan Model Two

Stay Two Straydengan media powerpoint :

1) Mempersiapkan materi

2) Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi

3) Menjelaskan materi

4) Membentuk kelompok sebagai tuan rumah dan tamu

5) Melakukan diskusi kelompok

6) Melakukan peran sebagai tamu dan tuan rumah

7) Mencocokan hasil kerja dengan kelompok masing-masing

8) Mempresentasikan hasil kerja

9) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan

evaluasi.

Kondisi Akhir

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat

dengan kriteria sekurang-kurangnya baik

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan

kriteria sekurang-kurangnya baik

3. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan

ketuntasan klasikal >75% dan ketuntasan individual

minimal ≥65.

Kondisi Awal

1).Guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan

siswa dalam pada saat kerja kelompok, guru belum

memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan

materi;

2).Siswa:dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk

menghafal materi, dalam kegiatan kerja kelompok hanya

beberapa siswa saja yang aktif dansiswa yang lain bermain

sendiri;

3).Hasil Belajar:hasil belajar belum mencapai KKM,

ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 37%.

Bagan 2.2 Kerangka Berfikir

77

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dengan

menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

powerpoint pada pembelajaran IPS VB SDN Bendan Ngisor maka keterampilan

guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor

akan meningkat.

78

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan

kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti

penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan

yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan

kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan

permasahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya

memperbaiki kualitas pembelajarannya (Trianto, 2012:13). Penelitian tindakan

kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan (Arikunto, 2010:3). Tahapan dalam penelitian tindakan dapat

digambarkan dengan bagai seperti dibawah ini:

Bagan 3.1 siklus kegiatan

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pengamatan /

Pengumpulan Data II

Refleksi II

Perencanaan

Tindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi I Pengamatan /

Pengumpulan Data I

Pelaksanaan

Tindakan I

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Bila permasalahan

belum terselesaikan

Permasalahan baru,

hasil refleksi

SIKLUS I

SIKLUS II

74

79

Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus

pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan

atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti

kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan

siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama

dengan sebelumnya bila ditunjukkan untuk mengulangi keberhasilan, untuk

meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil (Trianto, 2012:72). Adapun tahapannya

secara jelas antara lain:

3.1.1 Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,

2010:17). Perencanaan tindakan tahapannya terdiri atas kegiatan-kegiatan antara

lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2)

menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat

secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanaka (Trianto, 2012:77)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan

antara lain sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator menelaah materi, SK, dan KD serta indikator

mata pelajaran yang akan dilakukan penelitian.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SK, KD, serta

indikator yang telah ditetapkan bersama dalam penelitian.

3) Membuat dan menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian.

80

4) Membuat dan menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrumen

pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian.

5) Membuat dan menyiapkan alat evaluasi yaitu tes tertulis.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan

tindakan dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan

skenario pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara

benar tampak berlaku wajar. (Trianto, 2012:77)

Pada pelaksanaan penelitian tindakain kelas ini, peneliti merencanakan

pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint. Selanjutnya siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki

segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari

hasil refleksi setelah siklus 1.

3.1.3 Observasi

Tahapan ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanakan

tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan

menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga

pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu

81

yang dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan

dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-

lain), tetapi juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias

siswa, mutu diskusi yang dilakukan,dan lain-lain (Trianto, 2012:78).

Peneliti melakukan observasi secara berkolaborasi dengan guru kelas VB

SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat

dari obsrvasi ini untuk perbaikan siklus berikutnya.

3.1.4 Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian

melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi

dalam PTK mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pngamatan

atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka

dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi

kegiatan: prencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga

permasalahan yang dihadapi dapat teratasi (Trianto, 2012:79)

3.2 PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN

Perencanaan dalam siklus

3.2.1 Perencanaan Siklus Pertama

3.2.1.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

82

Tabel 3.1 Perencanaan Siklus I

Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator

2.2 Menghargai peranan tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

2.2.1 Menyebutkan pergerakan nasional yang

ada di indonesia pada saat menjelang

kemerdekaan

2.2.2 Menjelaskan pergerakan nasional yang

ada di indonesia pada saat menjelang

kemerdekaan

2.2.3 Menjelaskan proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.4 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.

b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.1.2.1 Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas

83

3.2.1.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang dilakukan oleh

siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha dalam mempersiapkan

kemerdekaan”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.1.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang usaha dalam rangka

mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan

powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,

2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan

rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk

bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala

berbentuk bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok secara

bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

84

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

j. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.1.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

3.2.1.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

1.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus 1

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus I.

85

3.2.1.4 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.

3.2.2 Perencanaan Siklus Kedua

3.2.2.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tabel 3.2 Perencanaan Siklus II

Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator

2.2 Menghargai peranan tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

2.2.5 Menyebutkan peristiwa yang

terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan.

2.2.6 Menjelaskan peristiwa yang terjadi

menjelang proklamasi

kemerdekaan.

2.2.7 Menjelaskan proses detik-detik

proklamasi kemerdekaan.

b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

86

d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.2.2.1 Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas

3.2.2.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang dilakukan oleh

siswa dipimpin oleh guru kelas.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “proklamasi kemerdekaan”.

e. Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.2.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik menjelang

proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak siswa untuk mengamati

tampilan powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan.

(menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen

seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan

rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi

87

tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk

bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala

berbentuk bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang sudah ditentukan sejumlah 3

kelompok. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan

hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.

(mengkomunikasikan)

j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

3.2.2.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

88

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

3.2.1.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

II.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus II.

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.

3.2.2.3 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.

3.2.3 Perencanaan Siklus ketiga

3.2.3.1 Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

89

Tabel 3.3 Perencanaan Siklus III

Siklus I

SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

KD Indikator

2.2 Menghargai peranan tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.10 Menjelaskan cara menghormati

jasa-jasa para pahlawan

kemerdekaan.

b. Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media

pembelajaran berupa Powerpoint.

c. Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

d. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.3.2.1 Pra kegiatan

a. Salam

b. Berdoa

c. Presensi

d. Pengkondisian kelas

90

3.2.3.2.2 Kegiatan Awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang dilakukan

oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Mengenal tokoh-tokoh

perjuangan kemerdekaan”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa secra verbal.

3.2.3.2.3 Kegiatan inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh perjuangan

kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint

tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan

tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,

2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan

rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk

bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala

berbentuk bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas

bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok yang

sudah ditentukan. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas

91

membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.

(mengkomunikasikan)

j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.3.2.4 Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada

siswa.

92

3.2.3.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

III.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada

siklus III.

c. Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.

3.2.3.4 Refleksi

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c. Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.

3.3 SUBJEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 37 siswa yang

terdiri dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki.

3.4 TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah

Mungkur , Kota Semarang.

3.5 VARIABEL PENELITIAN

3.5.1 Variabel Masalah

3.5.1.1 Keterampilan Guru

Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Menyiapkan

pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan mengelola kelas);

93

2).Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi (Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran); 3).Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

media powerpoint (Keterampilan menjelaskan); 4).Melakukan tanya jawab

dengan siswa. (keterampilan bertanya); 5).Membimbing siswa dalam

pembentukan kelompok.(Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan

mengelola kelas); 6).Memberikan lembar kerja kepada kelompok

diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil); 7).Membimbing

diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two

stray.(Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil); 8).Memberikan

penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi

penguatan); 9).Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan (Keterampilan

membuka dan menutup pelajaran).

3.5.1.2 Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Kesiapan siswa dalam belajar

(emotional activities); 2).Memperhatikan penjelasan dari guru. (visual activities);

3).Menjawab pertanyaan dari guru (Oral activities); 4).Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran (oral, mental activities); 5).Siswa aktif dalam diskusi kelompok

(emotional activities, mental activities); 6).Siswa berbagi informasi sebagai tamu

dan tuan rumah (oral activities); 7).Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya(oral, emotional activities); 8).Menyimpulkan materi

yang sedang dipelajari (writing, dan oral activities); 9).Mengerjakan soal evaluasi

(writing dan emotional activities).

94

3.5.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay

Two Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi; 1).Menyebutkan

pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan;

2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang

kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan

proses terbentuknya PPKI; 5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi kemerdekaan; 6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi kemerdekaan; 7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi

kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan

kemerdekaan.

3.5.2 Variabel Tindakan

Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay

Two Stray dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS kelas VB SDN

Bendan Ngisor.

3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

3.6.1.1 Siswa

Sumber data siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang

diperoleh dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama

95

pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa

lembar aktivitas siswa dan hasil evaluasi

3.6.1.2 Guru

Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh

dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan

siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar

observasi keterampilan dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint.

3.6.1.3 Data dokumen

Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan

tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint, absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada

saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperkuat data-data yang diperoleh

selama pelaksanaan observasi

3.6.1.4 Catatan lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama

proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.

3.6.2 Jenis Data

3.6.2.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik

deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan

96

standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian

data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan

menggunakan tabel, grafik, chart (Widhihastrini, 2012:51). Dalam penelitian ini

data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.

3.6.2.2 Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data

kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket

terbuka, hasil lembar observasi, dan lain-lain (Widhihastirini, 2012:52). Dalam

penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

teknik tes, teknik non tes:

3.6.3.1 Teknik Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman

dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai

dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008: 1.5)

Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain:

(1) tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).

Teknik tes dalam peneilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan

dasar dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk

97

mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur

penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan

pada saat siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

3.6.3.2 Teknik Non Tes

3.6.3.2.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis trhadap objek yang

diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam

situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1)

observasi partisipan, yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang

diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok

yang diamati (Hamdani, 2011:312). Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui

keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil

pengamatan ini dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan

aktivitas siswa selama pembelajaran (Trianto, 2012:62).

Pada penelitian ini observasi berisi catatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS

melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.

3.6.3.2.2 Catatan lapangan

Catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan yang terkumpul

selama sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek,

catatan harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari

98

dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang

bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari

yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu

pengumpulan data selanjutnya (Trianto, 2012:57).

Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data

lapangan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat

pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.7.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan

tenik analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai

tertinggi, nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal

yang ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a. Menentukan nilai

Nilai siswa =

x 100

(Suwandi, 2011:155)

99

b. Menghitung mean atau rerata kelas

Rerata merupakan jumlah dari seluruh nilaidata dibagi dengan banyaknya

data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:

X =

Dengan:

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa

(Aqib, 2011:40))

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar

Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai

berikut :

Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut:

3.7.1.1 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan

kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompotensi yang telah dikontrakkan

dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta

tes dapat menggunakan pedoman yang ada (Poerwanti, 2008:6-15).

(Aqib, 2010 :41)

100

Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar

siswa (KKM SDN Bendan Ngisor Semarang) yang dikelompokan ke dalam

kategori tuntas dan tidak tuntas, kriterianya yaitu:

Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan belajar

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 67 Tuntas

< 67 Belum tuntas

( Sumber: KKM SDN Bendan Ngisor Semarang)

Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang

mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka

proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.

Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas

ketuntasan klasikal juga 75 %.

Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek,

antara lain: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sesuai dengan permendikbud

nomor 104 kategori penilaiannya sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Modus Predikat Rentang

angka

Huruf Rentang angka Huruf

4 SB 3,85- 4,00 A 3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A- 3,51-3,84 A-

3 B 3,18-3,50 B+ 3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B 2,85-3,17 B

2,51-2,84 B- 2,51-2,84 B-

2 C 2,18-2,50 C+ 2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C 1,85-2,17 C

1,51-1,84 C- 1,51-1,84 C-

1 K 1,18-1,50 D+ 1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D 1,00-1,17 D

(Permendikbud Nomor 104 (2014: 11)

101

3.7.2 Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi dalam proses pembelajaran

dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint

berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan

dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari

pengolahan data instrumen pengamatan guru dan aktivitas siswa.

Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat

ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah

seorang peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50,

yakni dari 10 x 5. (Poerwanti, 2008:6-9).

Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,

langkah-langkah yang ditempuh yaitu:

1. Menentukan skor tertinggi

2. Menentukan skor terendah

3. Menentukkan jarak interval,

Jika:

m = skor maksimal

k = skor minimal

t = jumlah kelas interval

i = jarak interval

maka:

i =

(Widiyoko, 2013: 110)

4. Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)

102

Maka dapat dikategorikan menjadi:

Tabel 3.6 Kategori kriteria ketuntasan

Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat

Keberhasilan

> (k+3(i)) s/d m Sangat Baik Berhasil

> (k+2(i)) s/d (k+3(i)) Baik Berhasil

> (k+i) s/d (k+2(i)) Cukup Tidak Berhasil

k s/d (k+i) Kurang Tidak Berhasil

Dalam penelitian ini peneliti menentukan kriteria penilaian yang

digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan

aktivitas siswa yaitu sebagai berikut:

1) Keterampilan guru

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator keterampilan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint. Setiap indikator keterampilan guru dalam

pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media

powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:

m = 9 x 4 = 36

k = 9 x 1 = 9

t = 4

i =

, sehingga i =

= 6,75

Jadi, i = 6,75

103

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

2) Aktivitas siswa

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator aktivitas siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint.Setiap indikator aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media

powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga:

m = 9 x 4 = 36

k = 9 x 1 = 9

t = 4

i =

, sehingga i =

= 6,75

Jadi, i = 6,75

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa

Jumlah Skor Kualifikasi Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

104

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray

berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa

kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor, indikatornya antara lain:

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-

kurangnya baik (> 22,5 s/d 29,25).

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya

baik (> 22,5 s/d 29,25).

c. Ketuntasan hasil belajar klasikal ranah pengetahuan ≥75% dan individual ≥

65, capaian optimum ≥ 2,67 untuk ranah ketrampilan, modus ≥ 3 dengan

predikat B untuk ranah sikap.

195

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang

peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray

dengan media Powerpoint di kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang,

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

5.1.1 Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami

peningkatan setiap siklusnya. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan

skor 29 termasuk kategori baik, pada siklus II mendapatkan skor 30

termasuk kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32

termasuk kategori sangat baik.

5.1.2 Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami

peningkatan setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan

rata-rata skor 22,2 termasuk kategori cukup, pada siklus II mendapatkan

rata-rata skor 27 termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan

rata-rata skor 29,9 termasuk kategori sangat baik.

5.1.3 Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS

melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami

peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar

pada ranah pengetahuan, sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan.

195

196

Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus

sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil

belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3

dengan predikat B (Baik). Pada siklus II memperoleh skor modus 3 dengan

predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan

predikat SB(Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar sikap sosial pada siklus

I memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus II

memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus III

memperoleh skor modus 4 dengan predikat SB (Sangat Baik). Peningkatan

hasil unjuk kerja siswa (ranah keterampilan) ditunjukkan dengan perolehan

skor capaian optimum, pada siklus I memperoleh skor capaian optimum

2,51 dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87

dengan predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21

dengan predikat B+.

Berdasarkan simpulan tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat

meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa

kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.

5.2 SARAN

Berdasarkan pengamatan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS

dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint,

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

197

5.2.1 Guru

Hendaknya guru memilih model pembelajaran, dan media yang bervariasi

sesuai dengan materi pelajaran agar mampu meningkatkan interaksi siswa.

Dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, maka model tersebut bisa digunakan

sebagai acuan guru untuk pelaksanaan pembelajaran yang lainnya

5.2.2 Siswa

Siswa disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, membangun kebiasaan

berpikir kritis, mampu memecahkan suatu permasalahan dan senang mengikuti

pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint sebagai upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

5.2.3 Sekolah

Untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan, hendaknya

sekolah memberikan pelatihan kepada guru tentang model dan media

pembelajaran yang inovatif sehingga guru dapat menerapkannya di dalam kelas

dengan baik. Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan

media Powerpoint dalam pembelajaran.

198

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK.

Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Akasara.

Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: RajaGrafindo Persada.

Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.

________. 2012. Media pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. 2007. Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati,dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Hosnan. 2014. Pendekatan Scientific dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonsia.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai. Skripsi, Universitas

Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses di

http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291, diunduh

tanggal 28 januari 2015

Indriyani, C. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas

IV SD Tambakaji 05 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi,

Universitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Dapat diakses

dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/10

17, diunduh tanggal 28 januari 2015

199

Liya, N. 2013. Efektivitas Strategi Question Student Have dan Media

Powerpoint Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.

Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Dapat diakses di

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb diunduh tanggal 18 Maret

2015

Listiyanah, D. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui

Perpaduan Metode Ceramah dan Metode Two Stay Two Stray Pada

Kelas X AP SMK Hidayah Semarang . Skripsi, Universitas Negeri

Semarang.Pendidikan Ekonomi. Dapat diakses di http:journal.unnes

.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/1147/1113,diunduh tanggal 28

januari 201

Maonde, F. The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through

Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages

and Science. Dapat diakses dihttp://www.ijern.com/journal

/2015/January-2015/13.pdf, diunduh tanggal 26 januari 2015

Petrus,dkk. 2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas

Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.

Pri, E. 2013. Keefektivan Model Course Review Horay Berbantuan Powerpoint

Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Skripsi, Universitas

Negeri Semarang. Dapat diakses di http://journal.unnes.ac.id/

sju/index.php/ujme/article/view/3362/3115 diunduh tanggal 18 Maret

2015

Puti, R. 2011. Penggunaan Teknik Two Stay Two Stray Untuk Meeningkatkan

Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana. Dapat diakses di

http://download.portalgaruda.org /arti cle.php?article=107908&val=

4065&title=PENGGUNAAN%20TEKNIK%20TWO%20STAY%20T

WO%20STRAY%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PENGUAS

AAN%20KONSEP%20PESAWAT%20SEDERHANA, diunduh

tanggal 27 januari 2015

Retnaningsih, L. 2013. Keefektifan Media Spesimen Dengan Metode Two Stay

Two Stray Pada Materi Arthropoda .Dapat diakses

dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/1240 /1291,

diunduh tanggal 28 januari 2015

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013.

Jogja: ARRUZZ.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

200

Sulisworo, D. The Effect of Cooperative Learning, Motivation and Information

Technology Literacy to Achievement. Dapat diakses di

http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908. diunduh tanggal 26 januari

2015

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Fajar Interpratama Mandiri

Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:

Yuma Pustaka

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

______. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Usman, Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

UU No.20 Tahun 2003. Dapat di akses di http://www.kemenag.go.id/file/

dokumen/UU2003, diunduh pada tanggal 27 januari 2015

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wiwatanapataphee, B. An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching

Learning Model for Multivariate Integral Calculus. Dapat diakses di

http://www.iejme.com/012010/d2.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Maret

2015

Yuniar, I .2012.Penerapan Model Pmebelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Dapat diaskses di

http://download.portalgaruda.org/ article.php?article=50672&val=4057

diunduh tanggal 27 januari 2015

201

LAMPIRAN 1

PEDOMAN PENETAPAN

INDIKATOR

202

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT SERI PADA SISWA

KELAS VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Keterampilan

Dasar Mengajar

Keterampilan Guru

Menggunakan Model Two

Stay Two Stray dengan media

powerpoint

Indikator keterampilan

Guru dalam pembelajaran

dengan model Model Two

Stay Two Stray dengan

media powerpoint

1) Keteranpilan

bertanya

(questioning

skillls)

2) Keterampilan

memberi

penguatan

(reinforcement

skills)

3) Keterampilan

mengadakan

variasi

(variation skills)

4) Keterampilan

menjelaskan

(explaning

skills)

5) Keterampilan

membuka dan

menutup

1) Guru menyiapkan materi.

2) Guru membuka pelajaran

dan melakukan apersepsi.

3) Guru menjelaskan materi

dengan menggunakan

powerpoint tentang tokoh

perjuangan kemerdekaan

4) Guru mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa.

5) Guru membentuk kelompok

secara heterogen yang

benggotakan 4 anak, 2 anak

sebagai tuan rumah dan 2

anak lainya sebagai tamu.

6) Guru memberikan lembar

kerja yang akan dibahas

siswa bersama-sama dengan

anggota kelompoknya

masing-masing.

7) Guru membimbing siswa

1) Menyiapkan pembelajaran

dan mengkondisikan

siswa (Keterampilan

mengelola kelas).

2) Membuka pelajaran dan

melaksanakan apersepsi

(Keterampilan membuka

dan menutup pelajaran).

3) Menyampaikan dan

menjelaskan materi

menggunakan media

powerpoint (Keterampilan

menjelaskan).

4) Melakukan tanya jawab

dengan siswa.

(keterampilan bertanya)

5) Membimbing siswa dalam

pembentukan

kelompok.(Keterampilan

mengadakan variasi,

203

pelajaran (set

induction and

closure)

6) Keterampilan

membimbing

diskusi

kelompok kecil

7) Keterampilan

mengelola kelas

8) Keterampilan

mengajar

kelompok kecil

dan

perseorangan

yang berperan sebagai tuan

rumah dan tamu.

8) Guru mengajak beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

kerja kelompok.

9) Guru menyimpulkan

kegiatan pembelajaran

kemudian melakukan

evaluasi.

Keterampilan mengelola

kelas)

6) Memberikan lembar kerja

kepada kelompok

diskusi.(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi

kelompok siswa sebagai

tamu dan tuan rumah

dengan model two stay

two stray.(Keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil).

8) Memberikan penjelasan

dan penguatan tentang

hasil kerja

kelompok.(Keterampilan

memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan

memberi kesimpulan

(Keterampilan membuka

dan menutup pelajaran).

204

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa melalui

Model Two Stay Two Stray

dengan media powerpoint

Indikator

Aktivitas siswa

dalam

pembelajaran

melalui Model

Two Stay Two

Stray dengan

media powerpoint

1) Visual aktivities, yang

termasuk didalamnya

misalnya, membaca,

memperhatikan gambar,

demonstrasi, percobaan,

pekerjaan orang lain

2) Oral activities, seperti:

menyatakan,

merumuskan, bertanya,

dan memberi saran,

mengeluarkan pendapat,

mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi

3) Listening activities,

sebagai contoh

mendengarkan: uraian,

1) Siswa mempersiapkan diri

mengikuti pembelajaran.

2) Siswa memperhatikan

apersepsi dari guru.

3) Siswa mendengarkan materi

dari guru tentang tokoh

perjuangan kemerdekaan

yang telah disiapkan oleh

guru kemudian melakukan

tanya jawab.(mengamati,

menanya)

4) Siswa membentuk

kelompok secara heterogen

yang benggotakan 4 anak,

2 anak sebagai tuan rumah

dan 2 anak lainya sebagai

1) Kesiapan siswa

dalam belajar

(emotional

activities).

2) Memperhatikan

penjelasan dari

guru. (visual,

listening

activities).

3) Menjawab

pertanyaan dari

guru (0ral

activities)

4) Siswa aktif

dalam kegiatan

pembelajaran

205

percakapan, diskusi,

musik, pidato

4) Writing activitie, seperti

misalnya menulis cerita,

karangan, laporan,

angket, menyalin

5) Drawing activities,

misalnya: menggambar,

membuat grafik, peta,

diagram

6) Motor activities, yang

termasuk di dalamnya

antara lain: melakukan

percobaan, membuat

konstruksi, model

mereparasi, bermain,

berkebun, beternak

7) Mental activities, sebagai

contoh misalnya:

menghadapi, mengingat,

memecahkan soal,

menganalisa, melihat

hubungan, mengambil

keputusan

8) Emotional activities,

seperti misalnya:

menaruh minat, merasa

bosan, gembira,

bersemangat, bergairah,

berani, tenang, dan

gugup

tamu. (membuat jejaring)

5) Siswa diberikan lembar

kerja yang dibahas

bersama-sama dengan

anggota kelompoknya

masing-masing. (menalar)

6) Dua orang siswa dari

masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok

lain. Dua orang siswa yang

tinggal dalam kelompok

bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka

ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan

kembali ke kelompok

mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka

(mencoba,

mengkomunikasikan)

8) Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil

kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9) Menyimpulkan kegiatan

pembelajaran kemudian

melakukan evaluasi.

(mengkomunikasikan,

menalar)

(oral, mental

activities).

5) Siswa aktif

dalam diskusi

kelompok

(emotional,oral,

mental

activities)

6) Siswa berbagi

informasi

sebagai tamu

dan tuan rumah

(oral activities).

7) Siswa berperan

aktif dalam

mempresentasik

an hasil kerja

kelompoknya(o

ral activities).

8) Menyimpulkan

materi yang

sedang

dipelajari

(writing, oral

activities).

9) Mengerjakan

soal

evaluasi(emotio

nal, writing

emotional)

206

LAMPIRAN 2

KISI-KISI INSTRUMEN

PENELITIAN

207

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

JUDUL :

Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan

media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Semarang

No. Variabel Indikator Sumber

Data

Alat/

Instrumen

1. Keterampilan

guru dalam

pembelajaran

IPS melalui

model Two

Stay Two

Stray dengan

media

gambar seri

1) Menyiapkan pembelajaran

dan mengkondisikan siswa

(Keterampilan mengelola

kelas).

2) Membuka pelajaran dan

melaksanakan apersepsi

(Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).

3) Menyampaikan dan

menjelaskan materi

menggunakan media

powerpoint (Keterampilan

menjelaskan).

4) Melakukan tanya jawab

dengan siswa. (keterampilan

bertanya)

5) Membimbing siswa dalam

pembentukan

kelompok.(Keterampilan

mengadakan variasi,

Keterampilan mengelola

kelas)

1. Guru

kelas VB

2. Foto

3. Catatan

Lapangan

Lembar

observasi

Catatan

lapangan

208

6) Memberikan lembar kerja

kepada kelompok

diskusi.(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi

kelompok siswa sebagai

tamu dan tuan rumah dengan

model two stay two

stray.(Keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil).

8) Memberikan penjelasan dan

penguatan tentang hasil kerja

kelompok.(Keterampilan

memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan

memberi kesimpulan

(Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran).

2. Aktivitas

siswa dalam

pembelajaran

IPS melalui

model Two

Stay Two

Stray dengan

media

gambar seri

1) Kesiapan siswa dalam belajar

(emotional activities).

2) Memperhatikan penjelasan

dari guru. (visual, listening

activities).

3) Menjawab pertanyaan dari

guru (0ral activities)

4) Siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran (oral, mental

activities).

5) Siswa aktif dalam diskusi

1. Siswa

kelas

VB

2. Foto

3. Catatan

Lapang

an

Lembar

observasi

Catatan

lapangan

209

kelompok (emotional,oral,

mental activities)

6) Siswa berbagi informasi

sebagai tamu dan tuan rumah

(oral activities).

7) Siswa berperan aktif dalam

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya(oral activities).

8) Menyimpulkan materi yang

sedang dipelajari (writing,

oral activities).

9) Mengerjakan soal

evaluasi(emotional, writing

emotional)

3. Hasil Belajar

Siswa dalam

pembelajaran

IPS melalui

model Two

Stay Two

Stray dengan

media

gambar seri

a. Ranah pengetahuan

Hasil belajar, indiktornya antara

lain:

1. Menyebutkan pergerakan

nasional yang ada di

indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

2. Menjelaskan pergerakan

nasional yang ada di

indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

3. Menemukan beberapa usaha

yang dilakukan oleh tokoh-

tokoh kemerdekaan pada

sidang BPUPKI dan PPKI.

4. Menjelaskan beberapa usaha

yang dilakukan oleh tokoh-

Siswa Tes

tertulis

Tes unjuk

kerja

Lembar

penilaian

sikap

Lembar

penilaian

keterampil

an

(kinerja)

210

tokoh kemerdekaan pada

sidang BPUPKI dan PPKI.

5. Menyebutkan beberapa tokoh

perjuangan dalam

mempersiapkan

kemerdekaan.

6. Mengidentifikasikan

beberapa tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

7. Menjelaskan peranan

beberapa tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

8. Menyebutkan jasa-jasa para

pahlawan kemerdekaan.

9. Menemukan cara

menghormati jasa-jasa para

pahlawan kemerdekaan.

10. Menjelaskan cara

menghormati jasa-jasa para

pahlawan kemerdekaan

dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari.

b. Ranah Sikap

Sikap siswa saat

pembelajaran

c. Ranah Keterampilan

Keterampilan dalam kegiatan

pemecahan masalah

211

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN GURU

212

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus……….

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator

pengamatan!

a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1.

b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No. Indikator Deskriptor Check Skor

1. Menyiapkan

pembelajaran dan

mengkondisikan siswa

(Keterampilan

mengelola kelas).

1. Mempersiapkan ruangan

2. Mempersiapkan sumber

belajar

3. Memimpin berdo’a

4. Mengecek kehadiran siswa

2. Membuka

pembelajaran

1. Melakukan apresepsi dengan

bernyanyi

213

(Keterampilan

membuka dan menutup

pelajaran).

2. Menarik perhatian siswa

3. Menumbuhkan motivasi

4. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3. Menyampaikan dan

menjelaskan materi

menggunakan media

powerpoint

(Keterampilan

menjelaskan).

1. Menyampaikan materi

dengan jelas

2. Menggunakan media

powerpoint yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran

3. Menggunakan media

powerpoint yang mampu

mendukung materi yang

diajarkan.

4. Mengunakan bahasa yang

baik dan benar

4. Melakukan tanya jawab

dengan siswa.

(Keteranpilan

bertanya).

1. Memberikan pertanyaan

secara jelas

2. Memberi pertanyaan secara

logis

3. Mengolah kalimat tanya

dengan baik dan benar

4. Guru menyampaikan

konfirmasi jawaban

5. Membimbing siswa

dalam pembentukan

kelompok.

(Keterampilan

mengadakan variasi,

Keterampilan

mengelola kelas)

1. Membentuk siswa menjadi

beberapa kelompok kecil

2. Pembagian kelompok secara

heterogen

3. Membagi kelompok sesuai

kemampuan siswa

4. Menjelaskan aturan kegiatan

kelompok sebagai tamu dan

tuan rumah

6. Memberikan lembar

kerja kepada kelompok

diskusi.(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

1. Memberikan lembar kerja

sesuai materi

2. Memberikan aturan

pengerjaan soal yang jelas

3. Membimbing siswa secara

perseorangan dalam

melakukan diskusi

4. Membimbing siswa secara

kelompok dalam melakukan

diskusi

7. Membimbing diskusi

kelompok siswa sebagai

tamu dan tuan rumah

dengan model two stay

1. Membimbing jalanya diskusi

antar kelompok

2. Memberi bimbingan sesuai

kebutuhan siswa

214

two stray.

(Keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil).

3. Membimbing siswa yang

berperan sebagai tamu

4. Membimbing siswa yang

berperan sebagai tuan rumah.

8. Memberikan penjelasan

dan penguatan tentang

hasil kerja kelompok.

(Keterampilan memberi

penguatan)

1. Melakukan refleksi hasil

kerja siswa.

2. Memberikan penguatan

secara verbal.

3. Memberikan penguatan

dengan memberikan reward

4. Memberikan penguatan

dengan gerakan/ acungan

jempol.

9. Menutup pembelajaran

(Keterampilan

membuka dan menutup

pelajaran).

1. Meninjau kembali dengan

mengadakan refleksi

2. Menyimpulkan materi

pembelajaran

3. Melakukan

evaluasi(penilaian)

4. Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor Kategori Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, ..............................

Observer,

............................................

215

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

Siklus I

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator

pengamatan!

a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1.

b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator yang Diamati Deskriptor

Skor 1 2 3 4

1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4

2 Membuka pembelajaran √ √ √ 3

3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

media powerpoint

√ √ √ √ 4

4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3

5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3

6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3

7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan

tuan rumah dengan model two stay two stray

√ √ √ 3

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil

kerja kelompok

√ √ √ 3

9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3

Jumlah Skor 29

Persentase 80 %

Kategori Baik

216

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor Kategori Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang,13 April 2015

Observer,

217

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

Siklus II

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal :Senin, 20 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator

pengamatan!

a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1.

b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator yang Diamati Deskriptor

Skor 1 2 3 4

1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4

2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4

3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

media powerpoint

√ √ √ √ 4

4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ √ 4

5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3

6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3

7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu

dan tuan rumah dengan model two stay two stray

√ √ √ 3

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil

kerja kelompok

√ √ √ 3

9 Menutup pembelajaran √ √ √ 3

Jumlah Skor 30

Persentase 83 %

Kategori Sangat

Baik

218

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor Kategori Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, 20 April 2015

Observer

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

219

Siklus III

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator

pengamatan!

a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1.

b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator yang Diamati Deskriptor

Skor 1 2 3 4

1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa √ √ √ √ 4

2 Membuka pembelajaran √ √ √ √ 4

3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

media powerpoint

√ √ √ √ 4

4 Melakukan tanya jawab dengan siswa √ √ √ 3

5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok √ √ √ 3

6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi. √ √ √ 3

7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan

tuan rumah dengan model two stay two stray

√ √ √ √ 4

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil

kerja kelompok

√ √ √ 3

9 Menutup pembelajaran √ √ √ √ 4

Jumlah Skor 32

Persentase 88 %

Kategori Sangat

Baik

220

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor Kategori Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, 24 April 2015

Observer,

221

LAMPIRAN 4

LEMBAR PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

222

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Siklus……….

Nama Siswa :

Kelas/Semester : V (Lima) /2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

a. Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator

pengamatan!

a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1.

b. Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2.

c. Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3.

d. Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

b. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator Deskriptor Check Skor

1. Kesiapan siswa

dalam belajar

(emotional

activities).

1. Berbaris di depan kelas

2. Masuk ruang kelas

3. Duduk dengan tenang

4. Menyiapkan alat tulis dan

buku pelajaran

2. Memperhatikan

penjelasan dari guru.

1. Memperhatikan penjelasan

dari guru.

223

(visual, listening

activities).

2. Mencatat penjelasan materi.

3. Menanyakan hal yang belum

difahami

4. Memperhatikan penjelasan

guru dengan serius dan

berkonsentarsi.

3. Menjawab

pertanyaan dari guru

(0ral activities)

1. Mengangkat tangan untuk

bertanya atau menjawab

pertanyaan

2. Berani untuk bertanya

3. Berani untuk menjawab

4. Berani mengeluarkan

pendapat dengan percaya diri

4. Siswa aktif dalam

kegiatan

pembelajaran (oral,

mental activities).

1. Memperhatikan

pembelajaran

2. Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

3. Menjalin komunikasi dengan

guru saat pembelajaran

4. Berani perpendapat pada saat

pembelajaran

5. Siswa aktif dalam

diskusi kelompok

(emotional, oral,

mental activities)

1. Memberanikan diri untuk

memimpin diskusi

2. Mengeluarkan pendapat saat

diskusi

3. Menghargai pendapat teman

4. Memancing teman lain untuk

mengeluarkan pendapat

6. Siswa membagi

informasi ke tamu

dan tuan rumah (oral

activities)

1. Melakukan peran sebagai

tuan rumah dan tamu

2. Mengeluarkan pendapat

kepada kelompok lain

3. Menghargai pendapat teman

4. Menjalin komunikasi yang

baik dengan teman yang

menjadi tamu

7. Siswa berperan aktif

dalam

mempresentasikan

hasil kerja

kelompoknya(oral

activities).

1. Menyimpulkan hasil diskusi

sendiri

2. Menyimpulkan hasil diskusi

dengan teman

3. Menyampaikan hasil diskusi

sesuai dengan hasil

kelompok

4. Menyampaikan hasil diskusi

dengan guru

224

8. Menyimpulkan

materi yang sedang

dipelajari (oral

activities).

1. Siswa mampu memahami

materi

2. Membuat ringkasan tentang

materi

3. Mampu memberikan

simpulan

4. Berani menyampaikan

simpulan yang dibuat

9. Mengerjakan soal

evaluasi(writing,

emotional activities).

1. Mengerjakan evaluasi

dengan tenang

2. Mengerjakan evaluasi

dengan percaya diri

3. Mengerjakan evaluasi tepat

waktu

4. Mengerjakan evaluasi sendiri

Jumlah skor

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..

Tabel Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa

Jumlah Skor Kategori Tingkat

Keberhasilan

> 29,25 s/d 36 Sangat Baik Berhasil

> 22,5 s/d 29,25 Baik Berhasil

> 15,75 s/d 22,5 Cukup Tidak Berhasil

9 s/d 15,75 Kurang Tidak Berhasil

Semarang, ..............................

Observer,

.............................................

225

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

No Nama Indikator

Jum

lah

Kat

egori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 I D S 3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C

2 I S A 3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B

3 R A H 4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B

4 M A 3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C

5 A.A. C 4 3 2 3 3 3 3 2 2 25 B

6 A I 3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C

7 A R 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

8 A I T 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

9 A S Y 2 2 1 1 1 2 2 1 4 16 C

10 A I P P 3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C

11 C S - - - - - - - - - - -

12 D P 4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B

13 D A S - - - - - - - - - - -

14 D A 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

15 F R A 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

226

16 F T S 3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B

17 F M P 3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

18 G A 4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B

19 G L Z 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

20 H A T 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

21 I S R 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

22 L C P 4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B

23 L D S 3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

24 M R 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB

25 M J S 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

26 M B R 2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C

27 M S 4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C

28 N S F 3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B

29 P F T 3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B

30 R A K 3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C

31 R Y 4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B

32 S N 3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C

33 S L 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB

34 S B 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

35 W S L 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B

227

36 A N 4 3 2 3 4 3 3 2 3 27 B

37 M B 2 1 1 2 1 1 1 2 2 15 C

Jumlah

yang

mendapat

skor

1 0 2 2 2 3 3 3 2 0

2 3 21 20 20 21 17 12 28 7

3 17 10 10 8 6 12 17 4 12

4 11 2 3 5 5 3 3 1 16

Jumlah skor 105 82 84 86 83 85 90 74 114

Rata-rata 3 2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2

Jumlah skor seluruh

indikator 779

Jumlah rata-rata seluruh

indikator 22,2

Kategori Cukup

Presentase keberhasilan 62 %

Observer I

Observer II

228

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

No Nama Indikator

Jum

lah

Kri

teri

a

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 I D S 2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C

2 I S A 3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C

3 R A H 4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B

4 M A 3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B

5 A.A. C 3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B

6 A I 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

7 A R 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB

8 A I T 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB

9 A S Y 3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

10 A I P P 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

11 C S - - - - - - - - - - -

12 D P 3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B

13 D A S 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

14 D A 3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B

15 F R A 3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B

16 F T S 4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B

229

17 F M P 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB

18 G A 4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB

19 G L Z 4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B

20 H A T 3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B

21 I S R 3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B

22 L C P 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB

23 L D S 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

24 M R 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB

25 M J S 4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B

26 M B R 3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B

27 M S - - - - - - - - - - -

28 N S F 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB

29 P F T 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

30 R A K 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B

31 R Y 3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B

32 S N 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB

33 S L 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB

34 S B 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

35 W S L 3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B

36 A N 4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB

230

37 M B 2 2 2 2 1 2 3 2 2 17 C

Jumlah

yang

mendapat

skor

1 0 1 0 0 2 0 0 1 0

2 2 15 10 6 10 9 8 10 3

3 13 13 22 20 8 23 20 19 7

4 20 6 3 9 15 3 7 5 25

Jumlah 123 94 98 108 106 99 100 98 127

Rata-rata 3,5 2,7 2,8 3,1 3 2,8 2,8 2,8 3,6

Jumlah skor seluruh

indikator 946

Jumlah rata-rata seluruh

indikator 27

Kategori Baik

Presentase keberhasilan 75,6 %

Observer I

Observer II

231

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS III

No Nama Indikator

Jum

lah

Kri

teri

a

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 I D S 3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C

2 I S A 3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B

3 R A H 4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B

4 M A 3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B

5 A.A. C 4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B

6 A I 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

7 A R 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

8 A I T 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

9 A S Y 2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C

10 A I P P 4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB

11 C S 3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B

12 D P 4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB

13 D A S 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

14 D A 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB

15 F R A 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B

16 F T S 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

232

17 F M P 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB

18 G A 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB

19 G L Z 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

20 H A T - - - - - - - - - - -

21 I S R 4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B

22 L C P 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

23 L D S 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB

24 M R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

25 M J S 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB

26 M B R 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

27 M S 4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B

28 N S F 4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB

29 P F T 3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B

30 R A K 4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B

31 R Y 4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B

32 S N 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB

33 S L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

34 S B 4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB

35 W S L 4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

36 A N 4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB

233

37 M B 3 2 2 3 3 2 2 1 2 20 C

Jumlah

yang

mendapat

skor

1 0 1 0 0 0 0 0 1 0

2 1 10 5 2 10 4 7 10 2

3 7 9 20 9 5 20 19 20 4

4 28 16 11 25 21 12 10 5 30

Jumlah 135 112 114 131 119 116 111 104 136

Rata-rata 3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8

Jumlah skor seluruh

indikator

1078

Jumlah rata-rata seluruh

indikator

29,94

Kategori Sangat Baik

Presentase keberhasilan 83 %

Observer I

Observer II

234

LAMPIRAN 5

CATATAN LAPANGAN

KETERAMPILAN GURU

235

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester :

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................

236

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015

Kelas/Semester : VB/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Guru dalam keterampilan mengajar kurang menumbuhkan motivasi siswa

2. Sebaiknya guru memberikan pertanyaan yang menjadikan siswa berfikir aktif

sehingga suasana kelas lebih hidup / ada feedback antara guru dan siswa

3. Guru harus membimbing secara keseluruhan, agat model “ Two Stay Two

Stray” ini dapat dirasakan hasilnya oleh siswa

Semarang, 13 April 2015

Observer,

237

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015

Kelas/Semester : VB/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Dalam pembelajaran IPS melalui model “Two Stay Two Stray” materi

peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu

siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar

2. Model “Two Stay Two Stray” , guru harus menyebarkan perhatian kepada

semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi

pelajaran.

Semarang, 20 April 2015

Observer,

238

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STSTRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Kelas/Semester : VB/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Dengan menggunakan model “Two Stay Two Stray” perlu bimbingan yang

intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama

dengan siswa yang lain

2. Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan,

siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa

dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.

Semarang, 24 April 2015

Observer,

239

LAMPIRAN 6

CATATAN LAPANGAN

AKTIVITAS SISWA

240

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester :

Pukul :

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................

241

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015

Kelas/Semester : V/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Ada beberapa siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti

pembelajaran

2. Pada saat berdiskusi siswa kurang tertib, dan pada saat perpindahan

kelompok masih ada beberapa siswa yang bingung

3. Pada saat berdiskusi (bertamu dan tuan rumah) ada satu siswa yang membuat

kegaduhan didalam kelas.

4. Siswa yang lain tidak memperhatikan teman yang presentasi dan ramai

sendiri

5. Siswa yang presentasi kurang keras

Semarang, 15 April 2015

Observer

242

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015

Kelas/Semester : V/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru

2. Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh

3. Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain

4. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai

5. Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya

kepada teman yang lain

Semarang, 20 April 2015

Observer

243

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Kelas/Semester : V/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan pembelajaran

2. Saat diskusi semua siswa sudah mengikuti aturan, baik siswa yang berperan

sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah

3. Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa berebut

untuk maju ke depan kelas

4. Siswa yang membacakan hasil diskusi sudah membacakan dengan baik

5. Pada saat evaluasi sudah berjalan dengan tertib

Semarang, 24 April 2015

Observer

244

LAMPIRAN 7

PERANGKAT

PEMBELAJARAN

237

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2.2.1 Menyebutkan

pergerakan nasional yang

ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

2.2.2 Menjelaskan

pergerakan nasional yang

ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

2.2.3 Menjelaskan

Proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.4 Menjelaskan

Proses terbentuknya PPKI.

Upaya

Persiapan

Kemerdekaan

a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan

powerpoint tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”.

(mengamati)

b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk

jejaring)

c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)

d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat

orang. (menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok

lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)

f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

mereka. (mengkomunikasikan)

Tes dan

Non Tes

3 x 35

menit (1

pertemuan)

a. Standar

IsiJakarta:

Depdiknas.

b.Standar

Proses.

Permendiknas

No 41 Tahun

2007

c.BSE IPS

Kelas V SD

245

246

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

Semester : II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

III. Indikator

2.2.11 Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

2.2.12 Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan

2.2.13 Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI.

2.2.14 Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu

menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat

menjelang kemerdekaan dengan lengkap.

2. Melalui tayangan powerpoint tentang persiapan kemerdekaan, siswa

mampu siswa mampu menjelaskan pergerakan nasional yang ada di

indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan benar.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses

terbentuknya BPUPKI BPUPKI denan runtut.

247

4. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses

terbentuknya PPKI dengan runtut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung

jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli

(caring), Jujur(fairnes).

V. Materi Ajar

Usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.(terlampir)

VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi kelompok

c. Penugasan

d. Tanya jawab

VII. Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN WAKTU

A. Pra Kegiatan

Salam

Doabersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang

dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha para

pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

15 menit

B. Kegiatan Inti

a. Guru menyiapkan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk

mengamati tayangan powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang tayangan

powerpoint tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara

65 menit

248

heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya

bertugas menjadi tuan rumah. Siswa yang berperan sebagai tamu

diberi tanda kepala bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan

rumah diberi tanda kepala lingkaran.(membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan

bersama. (menalar)

e. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(menalar)

f. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain

sejumlah 3 kelompok.

(mencoba, mengkomunikasikan)

g. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan

hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

h. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,

mengkomunikasikan)

i. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar)

j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

k. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan

bimbingan dari guru. (menalar)

l. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja

kelompok. (konfirmasi)

C. KegiatanPenutup

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas

secara individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan

salam kepada siswa.

25 menit

VIII. Media dan Sumber Belajar

1. Media :

a. Tayangan powerpoint tentang upaya persiapan kemerdekaan.

b. Teks lagu “Hari Merdeka”.

2. Sumber Belajar:

a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.

249

b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014

c. BSE IPS Kelas V

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian :

a. Test

b. Non Test Akhir

2. Bentuk Penilaian :

a. Tertulis

b. Unjuk kerja

3. Bentuk Test :

a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)

b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4. Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)

Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499

250

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

1. Pergerakan Nasional

a. Budi Utomo

Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama

Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di

Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan,

kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.

Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.

Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat

perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada

tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat

dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan

perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan

meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo.

b. Sarekat Islam

Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun

1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya

adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan

251

perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Pada tahun 1912 perkumpulan

itu diperluas. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja.

Setiap orang dapat menjadi anggota, namanya pun diubah menjadi ”Sarekat

Islam”. Perubahan nama itu atas usul H.O.S. Cokroaminoto.Para pemimpin

Sarekat Islam sangat gigih dalam melawan penjajah. Sarekat Islam berusaha

meningkatkan kesadaran nasional kepada rakyat.

c. Perhimpunan Indonesia

Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang

ingin menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke

negeri Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan

bangsanya.

Pada tahun 1908 mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan

Indische Vereeniging. Tujuannya, mengurusi kepentingan orang-orang Indonesia

252

di negeri Belanda.Pada tahun 1922 nama perkumpulan itu diubah menjadi

PerhimpunanIndonesia. Tujuannya juga diubah, yakni memperjuangkan hak,

menentukannasib sendiri, dan lepas dari penjajahan.Tokoh-tokoh Perhimpunan

Indonesia berjuang gigih menuntut pemerintah Belanda agar memberi kebebasan

bagi pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Tuntutan itu tentu saja ditolak oleh

pemerintah Belanda. Pada tahun 1927 tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap.

Mereka adalah Moh. Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Joyodiningrat, dan

AliSastroamijoyo. Akan tetapi, karena tidak bersalah mereka dibebaskan.

2. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI, yaitu Perdana Menteri Jepang, Jenderal

Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia

akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia

Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut

rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945,

Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan

pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI

dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan

negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang

tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua

253

didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain

menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha

BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei

1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang

pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut

ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.

Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945.

Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang

yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa

sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya

Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota

tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.

254

b. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas

bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang

dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

Pada termin ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-

panitia yang terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar

(diketuai Sukarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno

Cokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad

Hatta).Di antara dua sidang resmi itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang

dihadiri 38 orang. Sidang yang dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada sidang

resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).

b . Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas

mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi

negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk

sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI

ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar

Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan

Ahmad Subarjo.

Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin

memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua

golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan

muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerja sama dengan

Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada

anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain

pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi

255

suatu negara. Dalam suasanaseperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang

bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.

PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama

terbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.

1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian

Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut

256

kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang

merdeka, yaitu:

a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada

pembukannya,

b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs.Moh. Hatta,

c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah

Komite Nasional.

2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945.

Sidang hari kedua ini menghasilkan keputusan:

a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),

b. menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan

provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya,

c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.

3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong

Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal

ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan

Keamanan Rakyat (BKR).

4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang:

a. Komite Nasional

b. Partai Nasional

c. Badan Keamanan Rakyat.

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan

berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai

Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak

dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. PPKI

sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok

muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini

tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang

diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat

meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja

berdiri.

257

Lampiran 2

Teks Lagu

Hari Merdeka

Tujuh belas agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membela negara kita

258

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan Jawaban

a. Siapakan tokoh

pergerakan tersebut?

b. Bentuk pergerakan

nasional apa yang

mereka bentuk?

c. Pada tanggal berapa

perkumpulan tersebut

mengadakan rapat?

a. Siapakan tokoh

pergerakan tersebut?

b. Bentuk pergerakan

apa nasional apa yang

mereka bentuk?

c. Pada tanggal berapa

perkumpulan tersebut

mengadakan rapat?

259

a. Bentuk pergerakan

nasional apa yang

dibentuk oleh tokoh

pejuang pada gambar

disamping?

b. Pada tanggal berapa

perkumpulan tersebut

mengadakan rapat?

a. Merupakan gambar

rapat apa?

b. BPUPKI dibentuk pada

tanggal berapa?

c. Sebutkan 5 anggota

BPUPKI!

d. Pada tanggal berapa

saja sidang BPUPKI

berlangsung?

a. Merupakan gambar

rapat apa?

b. PPKI dibentuk pada

tanggal berapa?

c. Sebutkan 5 anggota

PPKI!

d. Pada tanggal berapa

saja sidang PPKI

berlangsung?

260

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1. a.Budi Utomo, Dr. Soetomo

b. Budi Utomo

c. 20 Mei 1908

3. a. H. Samanhudi, Cokroaminoto, Agus Salim

b. Serikat Dagang Islam

c. 1912

4. a. Perhimpunan Indonesia

b. 1922

5. a. BPUPKI

b. 29 April1945

c. Moh.Yamin, Moh.Hatta, Sutardjo, K.H. Wachid, Ki. Bagus Hadi Kusumo

d. 28 Mei- 1 Juni 1945

5. a. PPKI

b. 7 Agustus 1945

c. Soepomo, Radjiman, Suroso, Sutarjo, Ki Hajar Dewantoro

d. 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, 20 agustus 1945

261

Lampiran 5

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR

1 4

2 5

3 2

4 9

5 10

Jumlah

Skor

30

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

262

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Ranah Nomor

Soal

Upaya

Persiapan

Kemerdekaan

2.2.5 Menyebutkan

pergerakan nasional

yang ada di

indonesia pada saat

menjelang

kemerdekaan

2.2.6 Menjelaskan

pergerakan nasional

yang ada di

indonesia pada saat

menjelang

kemerdekaan

2.2.7 Menjelaskan

Proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.8 Menjelaskan

Proses terbentuknya

PPKI.

Tertulis

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda

Isian

C1

C2

C2

C2

1,2

(pilihan

ganda)

1 (isian)

5,9

(pilihan

ganda)

2(isian)

3,7,10 (pilihan

ganda)

3,5(isian) 4,6,8

(pilihan

ganda)

4 (isian)

BSE IPS

Kelas V

263

Lampiran 7

LEMBAR SOAL

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi

tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1. Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat perjuangan disebut...

a. Budi Utomo c. Pergerakan Sutomo

b. Budi Sutomo d. Pergerakan Utomo

2. Banyak pergerakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam rangka

mempersiapkan kemerdekaan. Akan tetapi, semua pergerakan bangsa

Indonesia tersebut dilarang, kecuali organisasi atau badan-badan yang tugasnya

membantu...

a. Vietnam

b. Jepang

c. Malaysia

d. Singapura

3. Kepanjangan dari BPUPKI adalah ...

a. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

b. Badan Penyelidik Untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia

c. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pencapaian Kemerdekaan Indonesia

d. Badan Pembuat Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

4. Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru,

kecuali...

a. KNI c. BKR

b. PNI d. PDI

5. Perkumpulan yang dinamakan Indische Vereeniging Pada tahun...

a. 1808 c. 1908

b. 1909 d. 1809

264

6. PPKI dibentuk pada tanggal...

a. 7 Januari 1945 c. 1 Maret 1945

b. 1 Februari 1945 d. 7 Agustus 1945

7. Ir. Soekarno yang mengajukan rancangan dasar negara dan memberi nama

Pancasila. Berapakah jumlah rancangan tersebut...

a. 4 c. 6

b. 5 d. 7

8. PPKI beranggotakan...

a. 20 orang c. 30 orang

b. 21 orang d. 31 orang

9. Pada tahun 1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di...

a. Surabaya c. Surakarta

b. Jakarta d. Jogjakarta

10. BPUPKI mengadakan sidang kedua pada ...

a. 8-16 Juli 1945 c. 10-16 Juli 1945

b. 9-16 Juli 1945 d. 11-16 Juli 1945

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah

disediakan!

1. Sebutkan 2 contoh pergerakan nasional !

2. Apakah tujuan didirikan Sarekat Islam ?

3. BPUPKI tersebut diketuai oleh?

4. Apa kepanjangan dari PPKI?

5. Apa yang dihasilkan BPUPKI pada saat mengadakan sidang kedua?

265

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A

2. B

3. A

4. D

5. C

6. D

7. B

8. B

9. A

10. C

B. Isian

1. Sarekat islam, budi utomo

2. Memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam.

3. dr. Radjiman Wedyodiningrat

4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

5. Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka

266

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF)

a. Pilihan Ganda

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

b. Isian

No Skor

1 2

2 2

3 2

4 2

5 2

Jumlah 10

Penskoran isian:

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

No Skor

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

Jumlah 10

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

267

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

NHari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum

dan sesudah

melakukan kegiatan

Toleransi dalam

beribadah

Perilaku syukur

1

2

3

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104 2014: 11)

268

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap

spiritual yang

diamati

Kriteria

Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum

dan Sesudah

melakukan

kegiatan

Siswa selalu

melakukan doa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa sering

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa berdoa

hanya sebelum

atau sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa tidak

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Toleransi dalam

beribadah

Siswa

menunjukkan

sikap toleransi

dalam beribadah

Siswa sering

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Siswa kadang-

kadang

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Siswa tidak

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar ataupun

saat mendapat

sesuatu

Siswa

sesekali

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar

ataupun saat

mendapat

sesuatu

Siswa

mengucapkan

hanya pada saat

akhir

pembelajaran

Siswa tidak

pernah

mengucapkan

syukur selama

proses

pembelajaran

269

Lampiran 11

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

No. Indikator Deskriptor Check Skor

1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain

peran dalam berkelompok

2. mengerjakan lembar kerja

kelompok dengan baik

3. bersikap mandiri dalam

mengerjakan tugas

4. menyelesaikan tugas tepat

waktu

2. Kerjasama 1. saling membantu dalam

mengerjakan tugas

2. membagi tugas dengan

anggota kelompok yang lain

3. mengerjakan tugas kelompok

bersama anggota lain dengan

sunguh-sungguh

4. berpartisipasi aktif dalam

setiap kegiatan

3. Teliti 1. mengerjakan soal dengan

cermat

2. mengecek kembali soal yang

diangap sulit

3. meneliti kembali pekerjaan

270

yang sudah dilakukan

4. melakukan sesuatu dengan

penuh ketelitian

4. Rasa ingin tahu

1. Menanyakan sesuatu karena

belum faham pada sustu materi

2. sering bertanya tentang hal

baru

3. selalu antusias dalam

penjelasan materi

4. selalu aktif dalam setiap

kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

271

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

Aspek yang diamati Nilai Huruf

Merencanakan

pemecahan

masalah

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Melaksanakan

diskusi

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

1

2

3

4

5

272

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Kategori Penilaian Keterampilan

(Permendikbud no.104, 2014:12)

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4

273

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang

diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan

pemecahan

masalah

Siswa membaca

soal dengan

cermat, bertanya

apabila tidak

memahami isi soal,

serta bersikap

tenan

Siswa

membaca soal

dengan cermat,

bertanya

apabila tidak

memahami isi

soal dan

bersikap gaduh

Siswa

membaca soal

namun masih

terlihat gaduh

Siswa tidak

membaca soal

dan bersikap

gaduh

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Mampu

menyelesaikan

semua pertanyaan

dengan benar dan

tepat serta mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

hampir semua

pertanyaan

dengan benar

dan tepat serta

mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaaan

dengan benar

namun kurang

tepat dan sulit

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaan

namun kurang

benar dan tepat

serta tidak

dapat

dimengerti

Melaksanakan

diskusi sebagai

tuan rumah

dan tamu

Seluruh anggota

kelompok

mengikuti langkah

- langkah yaitu

sebagai tuan rumah

dan tamu dan

bekerjasama

Hampir

seluruh

anggota

kelompok

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Beberapa

anggota

kelompok

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah laporan

Hanya sedikit

anggota

kelompok

yang

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara yang

kreatif dan

dikembangkan

dengan

menggunakan

kalimat-kalimat

buatan sendiri dan

mudah dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang cukup

kreatif dan

dapat dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang kurang

menarik,

kurang

inovatif, dan

masih perlu

diperbaiki agar

dapat lebih

dimengerti

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang tidak

menarik, tidak

inovatif,

kurang jelas

dan belum

dapat

dimengerti

274

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan

anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

275

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2.2.4 Menyebutkan

peristiwa yang

terjadi menjelang

proklamasi

kemerdeka

2.2.5 Menjelaskan

peristiwa yang

terjadi menjelang

proklamasi

kemerdekaan.

2.2.6 Menjelaskan

proses detik-detik

proklamasi

kemerdekaan.

Peristiwa

menjelang

Proklamasi

a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint

tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati)

b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk

jejaring)

c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)

d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat

orang. (menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain

sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)

f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

mereka. (mengkomunikasikan)

Tes dan

Non Tes

3x 35 menit

(1

pertemuan)

a.Standar

Isi Jakarta:

Depdiknas.

b.Standar

Proses.

Permendikn

as No 41

Tahun 2007

c.BSE IPS

Kelas V SD

275

276

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

Semester : II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

III. Indikator

2.2.7 Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan.

2.2.8 Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan.

2.2.9 Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru tentang peristiwa menjelang proklamasi

kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi

menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.

2. Melalui tayangan powerpoint tentang peristiwa menjelang proklamasi

kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi

menjelang proklamasi kemerdekaan dengan dengan lengkap.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses detik-

detik proklamasi kemerdekaan dengan runtut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung

277

jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli

(caring), Jujur(fairnes).

V. Materi Ajar

Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik

proklamasi.(terlampir)

VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi kelompok

c. Penugasan

d. Tanya jawab

VII. Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN WAKTU

A. Pra Kegiatan

Salam

Doabersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia raya” yang

dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peristiwa yang

terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

15 menit

B. Kegiatan Inti

k. Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik

menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak

siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut.

(mengamati)

l. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang

berisikan tentang detik-detik menjelang proklamasi dan

proklamasi kemerdekaan. (menanya)

m. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa

secara heterogen seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi

tamu bergantian menjadi tuan rumah dan 2 siswa lainya bertugas

menjadi tuan rumah bergantian menjadi tamu. Bagi siswa yang

65 menit

278

berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan

siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala

berbentuk bulan. (membentuk jejaring)

n. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok

untuk dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya.(menalar)

o. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang

sudah ditentukan sejumlah 3 kelompok. Dua orang yang tinggal

dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi

mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

p. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,

mengkomunikasikan)

q. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar)

r. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

s. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja

kelompok. (mengkomunikasikan)

t. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan

bimbingan dari guru. (menalar)

u. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil

kerja kelompok.

C. KegiatanPenutup

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara

individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan

salam kepada siswa.

25 menit

VIII. Media dan Sumber Belajar

1. Media :

a. Tayangan powerpoint tentang Peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi dan saat detik-detik proklamasi.

b. Teks lagu “Indonesia raya”.

2. Sumber Belajar:

a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.

b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014

279

c. BSE IPS Kelas V

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian :

a. Test

b. Non Test Akhir

2. Bentuk Penilaian :

a. Tertulis

b. Unjuk kerja

3. Bentuk Test :

a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)

b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4. Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)

Ratih Juwariah, S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngi

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2

280

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

A. Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada beberapa peristiwa

penting yang terjadi.Peristiwa-peristiwa tersebut adalah kekalahan Jepang dari

sekutu dan peristiwa Rengasdengklok.

1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota

Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom

tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas

juga hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada

tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita

penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita

kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.

281

Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak

mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat

bahwa masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan

Bung Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para

pemuda gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan

kemerdekaan Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini

Nomor 71 untuk membahas langkah-langkah berikutnya. Beberapa tokoh pemuda

saat itu, antara lain Sukarni, Singgih, Wikana, Chaerul

Saleh, B.M. Diah, Yusuf Kunto, dan Adam Malik.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar

Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu

terbebas dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal

16 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir.

Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke

282

Rengasdengklok. Turut serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung

Karno, dan putranya, Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah

Ahmad Subarjo dari Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan

para pemuda. Ahmad Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau

menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada

tanggal 17 Agustus 1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada

saat itu juga ke Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00

WIB tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup

menjadi jaminannya. Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs

Moh.Hatta beserta rombongan kembali ke Jakarta.

3. Perumusan Teks Proklamasi

Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno

dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah

Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI

dan tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira

tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.

Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan

(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.

283

Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis

Soekarno kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik

oleh Sayuti Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat

pelaksanaan proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan

Timur No. 56 Jakarta.

B. Detik -detik Proklamasi

Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat

sibuk. Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang

anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan

bendera Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan

bendera Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya.

Pada pukul 10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno

sebagai pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang

telah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan

proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera

Merah Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat,

dibantu oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera

284

Merah Putih, para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut

adalah ciptaan W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan,

maka bangsa Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.

285

Lampiran 2

Teks Lagu

INDONESIA RAYA

Indonesia tanah airku

Tanah tumpah darahku

Disanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku

Indonesia Kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru

Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku

Bangsaku rakyatku semuanya

Bangunlah jiwanya

Bangunlah badannya

Untuk indonesia raya

Indonesia raya

Merdeka Merdeka

Tanahku Negriku yang kucinta

Indonesia raya

Merdeka merdeka

Hiduplah indonesia raya

286

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 2

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan Jawaban

a. Disamping merupakan

gambaran pada perang

dunia II, dikota

manakah jepang dibom

oleh amerika?

b. Pada tanggal berapa

jepang dibom oleh

amerika?

c. Pada tanggal berapa

jepang menyerah pada

sekutu?

287

d. Disamping merupakan

gambar rumah untuk

mengasingkan Bung

Karno dan Bung Hatta,

Berada dimanakah

rumah tersebut?

e. Apa tujuan para

pemuda mengasingkan

Bung Karno dan Bung

Hatta?

f. Pada tanggal berapa

pengasingan Bung

Karno dan Bung Hatta?

d. Disamping merupakan

gambar teks apa?

e. siapakah yang menulis

konsep teks tersebut?

f. Siapakah yang

mengetik naskah

tersebut?

a. Disamping merupakan

gambar peristiwa apa?

b. Siapakah yang

membaca teks

proklamasi?

c. Dimanakah teks

prolamasi

dikumandangkan?

d. Siapakah yang menjahit

bendera merah putih

yang digunakkan pada

detik- detik

proklamasi?

e. Siapakah yang

menciptakan lagu

indonesia raya?

288

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1. a. Nagasaki dan Hirosima

b. 6 agustus 1945

c. 14 Agustus 1945

3. a. Rengasdengklok, Jawa Barat

b. Agar Tidak terpengaruh oleh jepang

c. 16 Agustus 1945

4. a. Proklamasi Kemerdekaan RI

b. Ir. Soekarno

c. Sayuti Melik

5. a. Pembacaan Teks Proklamasi

b. Ir. Soekarno

c. Jln. Pegangsaan Timur No. 56

d. Fatmawati

e. WR. Supratman

289

Lampiran 5

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR

1 3

2 4

3 3

4 5

Jumlah

Skor

15

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

290

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Ranah Nomor

Soal

Peristiwa

menjelang

Proklamasi

2.2.5 Menyebutkan

peristiwa yang

terjadi

menjelang

proklamasi

kemerdeka

2.2.6 Menjelaskan

peristiwa yang

terjadi

menjelang

proklamasi

kemerdekaan.

2.2.7 Menjelaskan

proses detik-

detik

proklamasi

kemerdekaan.

Tertulis

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

C1

C2

C2

1,3

(pilihan

ganda)

1 (isian)

2,4,5,6 (pilihan

ganda)

2 ,3(isian)

7,8,9,10 (pilihan

ganda)

4,5(isian)

BSE

IPS

Kelas

V

291

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 2

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi

tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1. Pada perang dunia II jepang dibom oleh...

a. Amerika c. Cina

b. Inggris d. Belanda

2. Pada tanggal berapa kota Hirosima dibom oleh amerika?

a. 3 Agustus 1945

b. 4 Agustus 1945

c. 5 Agustus 1945

d. 6 Agustus 1945

3. Pada saat menjelang proklamasi para tokoh pejuang diasingkan oleh para

pemuda, peristiwa itu disebut ...

a. Peristiwa Penculikan

b. Peristiwa pengasingan

c. Peristiwa rengasdengklok

d. Peristiwa pemuda

4. Para pejuang kemerdekaan diasingkan oleh para pemuda pada tanggal...

a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945

b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945

5. Pada perang dunia II Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada

tanggal...

a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945

b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945

292

6. Beberapa tokoh pemuda saat itu menjelang kemerdekaan disebutkan dibawah

ini, kecuali...

a. Sukarni c. Yusuf Kunto

b. Sukarno d. Adam malik

7. Teks proklamasi dirumuskan dirumah...

a. Sukarno c. Laksamana Maeda

b. Moh.hatta d. Laksamana Muda

8. Konsep Proklamasi ditulis...

a. Sukarno c. Laksamana Maeda

b. Moh.hatta d. Laksamana Muda

9. Teks proklamasi diketik oleh...

a. Sukarno c. Achmad Subarjo

b. Moh.hatta d. Sayuti Melik

10. Lagu Indonesia raya yang dinyanyikan pada saat proklamasi kemerdekaan

diciptakan oleh ...

a. W.R. Supratman c. Achmad Subarjo

b. W.R. Subarjo d. Sayuti Melik

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah

disediakan!

1. Sebutkan 2 peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi !

2. Apa saja akibat dari bom di hirosima dan nagasaki ?

3. Apa tujuan para pemuda mengasingkan bung karno dan bung hatta?

4. Dimanakah tempat pelaksanaan proklamasi?

5. Siapakah yang menandatangani teks proklamasi?

293

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A

2. D

3. C

4. A

5. C

6. B

7. C

8. A

9. D

10. A

B. Isian

1. Perang dunia II, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan teks proklamasi

2. Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar

serta berbagai fasilitas juga hancur.

3. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas dari

tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang.

4. Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

5. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

294

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF)

a. Pilihan Ganda

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

b. Isian

No Skor

1 2

2 2

3 2

4 2

5 2

Jumlah 10

Penskoran isian:

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

No Skor

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

Jumlah 10

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

295

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum

dan sesudah

melakukan kegiatan

Toleransi dalam

beribadah

Perilaku syukur

1

2

3

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104 2014: 11)

296

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap

spiritual yang

diamati

Kriteria

Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum

dan Sesudah

melakukan

kegiatan

Siswa selalu

melakukan doa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa sering

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa berdoa

hanya sebelum

atau sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa tidak

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Toleransi dalam

beribadah

Siswa

menunjukkan

sikap toleransi

dalam beribadah

Siswa sering

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Siswa kadang-

kadang

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Siswa tidak

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar ataupun

saat mendapat

sesuatu

Siswa

sesekali

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar

ataupun saat

mendapat

sesuatu

Siswa

mengucapkan

hanya pada saat

akhir

pembelajaran

Siswa tidak

pernah

mengucapkan

syukur selama

proses

pembelajaran

297

Lampiran 11

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

No. Indikator Deskriptor Check Skor

1. Disiplin 5. mematuhi peraturan bermain

peran dalam berkelompok

6. mengerjakan lembar kerja

kelompok dengan baik

7. bersikap mandiri dalam

mengerjakan tugas

8. menyelesaikan tugas tepat

waktu

2. Kerjasama 5. saling membantu dalam

mengerjakan tugas

6. membagi tugas dengan

anggota kelompok yang lain

7. mengerjakan tugas kelompok

bersama anggota lain dengan

sunguh-sungguh

8. berpartisipasi aktif dalam

setiap kegiatan

3. Teliti 5. mengerjakan soal dengan

cermat

6. mengecek kembali soal yang

diangap sulit

7. meneliti kembali pekerjaan

298

yang sudah dilakukan

8. melakukan sesuatu dengan

penuh ketelitian

4. Rasa ingin tahu

5. Menanyakan sesuatu karena

belum faham pada sustu materi

6. sering bertanya tentang hal

baru

7. selalu antusias dalam

penjelasan materi

8. selalu aktif dalam setiap

kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

299

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

Aspek yang diamati Nilai Huruf

Merencanakan

pemecahan

masalah

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Melaksanakan

diskusi

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

1 I D S

2 I S A

3 R A H

4 M A

5 A.A. C

300

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Kategori Penilaian Keterampilan

(Permendikbud no.104, 2014:12)

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4

301

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang

diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan

pemecahan

masalah

Siswa membaca

soal dengan

cermat, bertanya

apabila tidak

memahami isi soal,

serta bersikap

tenan

Siswa

membaca soal

dengan cermat,

bertanya

apabila tidak

memahami isi

soal dan

bersikap gaduh

Siswa

membaca soal

namun masih

terlihat gaduh

Siswa tidak

membaca soal

dan bersikap

gaduh

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Mampu

menyelesaikan

semua pertanyaan

dengan benar dan

tepat serta mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

hampir semua

pertanyaan

dengan benar

dan tepat serta

mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaaan

dengan benar

namun kurang

tepat dan sulit

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaan

namun kurang

benar dan tepat

serta tidak

dapat

dimengerti

Melaksanakan

diskusi sebagai

tuan rumah

dan tamu

Seluruh siswa

mengikuti langkah

- langkah yaitu

sebagai tuan rumah

dan tamu dan

bekerjasama

Hampir

seluruh siswa

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Beberapa

siswa

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah laporan

Hanya sedikit

siswa yang

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara yang

kreatif dan

dikembangkan

dengan

menggunakan

kalimat-kalimat

buatan sendiri dan

mudah dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang cukup

kreatif dan

dapat dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang kurang

menarik,

kurang

inovatif, dan

masih perlu

diperbaiki agar

dapat lebih

dimengerti

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang tidak

menarik, tidak

inovatif,

kurang jelas

dan belum

dapat

dimengerti

302

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan

anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

303

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2.2.8 Menyebutkan 4

tokoh perjuangan

dalam

mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.9 Menjelaskan

peranan 4 tokoh

perjuangan dalam

mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.10 Menjelaskan cara

menghormati jasa-

jasa para pahlawan

kemerdekaan.

Peranan para

tokoh

perjuangan

dalam meraih

kemerdekaan

a. Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint

tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih

kemerdekaan”. (mengamati)

b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk

jejaring)

c. Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar)

d. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat

orang. (menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok

lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan)

f. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja

mereka. (mengkomunikasikan)

Tes dan

Non Tes

3 x 35

menit (1

pertemuan)

a. Standar

IsiJakarta:

Depdiknas.

b.Standar

Proses.

Permendiknas

No 41 Tahun

2007

c.BSE IPS

Kelas V SD

303

304

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : SDN Bendan Ngisor

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

Semester : II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

III. Indikator

2.2.8 Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.9 Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.10 Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan

kemerdekaan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru tentang tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan 4 tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.

2. Melalui tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menjelaskan peranan 4

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan dengan

lengkap.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan cara

menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dengan tepat.

305

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung

jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas (integrity), Peduli

(caring), Jujur(fairnes).

V. Materi Ajar

Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan.(terlampir)

VI. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi kelompok

c. Penugasan

d. Tanya jawab

VII. Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN WAKTU

A. Pra Kegiatan

Salam

Doa bersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal

a. Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta”

yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peranan para

tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

15 menit

B. Kegiatan Inti

a. Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh

perjuangan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati

tampilan powerpoint tersebut. (mengamati)

b. Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang

berisikan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya)

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa

secara heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa

lainya bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan

sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa

yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk

65 menit

306

bulan. (membentuk jejaring)

d. Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok

untuk dibahas bersama-sama dengan anggota

kelompoknya.(menalar)

e. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain

sejumlah 3 kelompok yang sudah ditentukan. Dua orang yang

tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba,

mengkomunikasikan)

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba,

mengkomunikasikan)

g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar)

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan)

i. Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja

kelompok. (mengkomunikasikan)

j. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan

bimbingan dari guru. (menalar)

k. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil

kerja kelompok.

C. KegiatanPenutup

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

b. Guru memberikan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas

secara individu (PR).

d. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

e. Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan

salam kepada siswa.

25 menit

VIII. Media dan Sumber Belajar

1. Media :

a. Tayangan powerpoint tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam

meraih kemerdekaan”.

b. Teks lagu “Mengheningkan Cipta”.

2. Sumber Belajar:

a. Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.

b. Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014

c. BSE IPS Kelas V

307

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian :

a. Test

b. Non Test Akhir

2. Bentuk Penilaian :

a. Tertulis

b. Unjuk kerja

3. Bentuk Test :

a. Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir)

b. Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4. Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Mitra Guru Kelas VB (Peneliti)

Ratih Juwariah , S.Pd Afrinia Nur Fatimah

NIP. 19860731 201001 2 028 NIM 1401411499

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngisor

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2 001

308

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

Peranan para tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

kemerdekaan

Kemerdekaan yang bangsa Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh nasional

yang ada. Tokoh-tokoh tersebut berjasa besar dalam proses proklamasi

kemerdekaan.

1. Beberapa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Banyak tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Beberapa

tokoh yang terlibat di antaranya adalah sebagai berikut

a. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno dikenal

sebagai pemuda yang pemberani dan cerdas. Pada masa penjajahan, ia berhasil

meraih gelar insinyur di Bandung.Pada masa pergerakan nasional, Soekarno

selalu tampil sebagai pemimpin organisasi. Pada 1927 Soekarno mendirikan

Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, ia ditangkap oleh Belanda. Soekarno

309

diadili dan dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa

penjajahan Jepang, Soekarno memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur mengelola

Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Soekarno

mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan

BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu

dibentuknya Panitia Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini

diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan ini bertugas merumuskan asas dan tujuan

negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini dikenal dengan nama Jakarta

Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. Sebagai

gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan

beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano.

b. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh. Hatta lahir di Batuampar, Sumatera Barat pada 12 Agustus

1902. Nama aslinya Mohammad Khattan. Ia dikenal sebagai anak yang taat

beragama. Gelar sarjana diraihnya di Belanda.Pada masa pergerakan nasional,

Drs. Moh. Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Perhimpunan

Indonesia ini merupakan gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangka

Pada masa pendudukan Jepang, Drs. Moh. Hatta memimpin Pusat Tenaga Rakyat

(Putera). Ia bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

Peranan Drs. Moh. Hatta sangat penting bersama Ir. Soekarno pada saat persiapan

kemerdekaan.n kemerdekaan.

310

c. Prof. Dr. R. Soepomo, S.H.

Buah pikirannya banyak dipakai dalam penyusunan UUD 1945. Ia ahli

ilmu tata negara dan hukum. Karena kemampuannya ini, ia dapat duduk dalam

keanggotaan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang

bertugas merancang Undang-Undang Dasar. Dalam sidang pertama BPUPKI, 31

Mei 1945, Soepomo mengemukakan lima dasar negara. Ia juga diberi tugas

memperbaiki redaksi dari rancangan UUD. Yakni sebagai panitia penghalus

bahasa. Akhirnya UUD RI dapat diterima seluruhnya oleh sidang BPUPKI.

Terakhir Soepomo duduk sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI).

d. Prof. Mohammad Yamin, S.H.

Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan

gemar membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong

311

Sumatranen Bond.Kemudian menjadi Indonesia Muda. Ia juga salah satu tokoh

lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.Dalam sidang BPUPKI, Moh.

Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian

dinamakan Pancasila. Ia juga banyak memberikan masukan dalam perumusan

UUD 1945. Ia adalah salah satu anggota PPKI.

2. Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di

antaranya sebagai berikut

a. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara

mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.

b. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga

arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

312

c. Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia

supaya lebih maju.

Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan

kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alammerdeka dan

menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan.Bentuk penghormatan

kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita

juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.Bentuk

penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang

mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.

Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:

1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.

2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.

Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan

memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah

diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka

membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin

kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang

313

amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman

undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita

mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita

lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang

sebagai generasi penerus bangsa.

314

Lampiran 2

Teks Lagu

MEHENINGKAN CIPTA

Dengan seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja diribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau cahya pelita

Bagi Indonesia merdeka

315

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 3

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

A. Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan Jawaban

a. Siapakah nama tokoh

disamping?

b. Tokoh tersebut lahir

pada tanggal berapa?

c. Sebutkan 2 peran

tokoh tersebut untuk

mencapai

kemerdekaan

indonesia?

a. Siapakah nama

tokoh disamping?

b. Tokoh tersebut lahir

pada tanggal

berapa?

c. Sebutkan 2 peran

tokoh tersebut untuk

mencapai

kemerdekaan

indonesia?

316

a. Siapakah nama

tokoh disamping?

b. Sebutkan 2 peran

tokoh tersebut untuk

mencapai

kemerdekaan

indonesia?

c. Siapakah nama

tokoh disamping?

f. Sebutkan 2 peran

tokoh tersebut untuk

mencapai

kemerdekaan

indonesia?

b. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!

317

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1. a. Ir. Soekarno

b. 6 Juni 1901

c. Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama

2. a. Moh. Hatta

b. 12 Agustus 1903

c. Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI

3. a. Dr. Soepomo

b. Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo

4. a. Moh. Yamin

b. Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi

318

Lampiran 5

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

NO SKOR

1 5

2 4

3 3

4 3

Jumlah

Skor

15

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

319

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester : V/ II

Mata Pelajaran : IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Indikator Penilaian Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Ranah Nomor

Soal

Peranan para

tokoh

perjuangan

dalam meraih

kemerdekaan

2.2.8 Menyebutkan 4

tokoh

perjuangan

dalam

mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.9 Menjelaskan

peranan 4 tokoh

perjuangan

dalam

mempersiapkan

kemerdekaan.

2.2.10Menjelaskan

cara

menghormati

jasa-jasa para

pahlawan

kemerdekaan.

Tertulis

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

Pilihan

ganda dan

Isian

C1

C2

C2

1,2

(pilihan

ganda)

4 (isian)

3,4,5,6,7,

8

(pilihan

ganda)

2

,3(isian)

9,10

(pilihan

ganda)

1,5(isian)

BSE

IPS

Kelas

V

320

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 3

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi

tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali...

a. Soekarno c. Supomo

b. Bung hatta d. Moh.Yanin

2.

Siapa nama tokoh diatas?

a. Soekarno c. Supomo

b. Bung hatta d. Moh.Yanin

3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat

(Putera) adalah......

a Soekarno c. Supomo

b. Bung hatta d. Moh.Yanin

4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal...

a. 6 Juni 1901

b. 7 Juni 1901

c. 8 Juni 1901

d. 7 Juni 1901

321

5. Ir Soekarno berhasil meraih gelar insinyur di...

a. Semarang c. Jakarta

b. Surabaya d. Bandung

6. Soepomo menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang Undang-

Undang pada sidang...

a. BPUPKI II c. PPKI II

b. BPUPKI d. PPKI I

7. Ir. Soekarno mendirikan sebuah partai yaitu...

a. PNI c. PNN

b. PDI d. PDN

8.Moh. Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang

kemudian dinamakan...

a. UUD 45 c. Pancasila

b. Piagam Jakarta d. Dasasila

9. Pada saat waktu upacara di sekolah, untuk mengenang jasa para pahlawan

dinyanyikan lagu...

a. Hari merdeka c. Para Pahlawan

b. Indonesia Raya d. Mengheningkan cipta

10. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara

lain,kecuali...

a. Rela berkorban c. Menghargai pendapat orang lain

b. Mengambil keputusan sendiri d. Berpendirian

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah

disediakan!

1. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!

2. Sebutkan 2 peranan Drs. Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekan!

3. Dr. Soepomo pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang

bertugas?

4. Sebutkan 2 tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan!

5. Sebutkan salah satu sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh!

322

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. D

2. C

3. B

4. A

5. D

6. B

7. A

8. C

9. D

10. B

B. Isian

1. Pada waktu upacara di sekolah dilakukan acara mengheningkan cipta,

Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.

2. menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, memimpin Pusat

Tenaga Rakyat (Putera)

3. merancang Undang-Undang Dasar

4. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

5. Rela berjuang demi bangsa dan negara

323

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF)

a. Pilihan Ganda

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

b. Isian

No Skor

1 2

2 2

3 2

4 2

5 2

Jumlah 10

Penskoran isian:

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

No Skor

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

Jumlah 10

Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

324

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

NO Nama Siswa Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum

dan sesudah

melakukan kegiatan

Toleransi dalam

beribadah

Perilaku syukur

1

2

3

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104 2014: 11)

325

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap

spiritual yang

diamati

Kriteria

Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum

dan Sesudah

melakukan

kegiatan

Siswa selalu

melakukan doa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa sering

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa berdoa

hanya sebelum

atau sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Siswa tidak

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

pembelajaran

Toleransi dalam

beribadah

Siswa

menunjukkan

sikap toleransi

dalam beribadah

Siswa sering

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Siswa kadang-

kadang

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Siswa tidak

menunjukkan

sikap toleransi

dalam

beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar ataupun

saat mendapat

sesuatu

Siswa

sesekali

mengucapkan

syukur setiap

akhir aktifitas

belajar

ataupun saat

mendapat

sesuatu

Siswa

mengucapkan

hanya pada saat

akhir

pembelajaran

Siswa tidak

pernah

mengucapkan

syukur selama

proses

pembelajaran

326

Lampiran 11

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 4 = sangat baik

b. 3 = baik

c. 2 = cukup

d. 1 = kurang

No. Indikator Deskriptor Check Skor

1. Disiplin 1. mematuhi peraturan bermain

peran dalam berkelompok

2. mengerjakan lembar kerja

kelompok dengan baik

3. bersikap mandiri dalam

mengerjakan tugas

4. menyelesaikan tugas tepat

waktu

2. Kerjasama 1. saling membantu dalam

mengerjakan tugas

2. membagi tugas dengan

anggota kelompok yang lain

3. mengerjakan tugas kelompok

bersama anggota lain dengan

sunguh-sungguh

4. berpartisipasi aktif dalam

setiap kegiatan

3. Teliti 1. mengerjakan soal dengan

cermat

2. mengecek kembali soal yang

diangap sulit

3. meneliti kembali pekerjaan

327

yang sudah dilakukan

4. melakukan sesuatu dengan

penuh ketelitian

4. Rasa ingin tahu

1. Menanyakan sesuatu karena

belum faham pada sustu materi

2. sering bertanya tentang hal

baru

3. selalu antusias dalam

penjelasan materi

4. selalu aktif dalam setiap

kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus Kategori

4 SB

3 B

2 C

1 K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

328

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : IPS

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut:

a. 1 jika kinerja siswa tidak kompeten

b. 2 jika kinerja siswa cukup kompeten

c. 3 jika kinerja siswa kompeten

d. 4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

Aspek yang diamati Nilai Huruf

Merencanakan

pemecahan

masalah

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Melaksanakan

diskusi

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

1

2

3

4

5

329

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Kategori Penilaian Keterampilan

(Permendikbud no.104, 2014:12)

Keterampilan

Rentang angka Huruf

3,85- 4,00 A

3,51-3,84 A-

3,18-3,50 B+

2,85-3,17 B

2,51-2,84 B-

2,18-2,50 C+

1,85-2,17 C

1,51-1,84 C-

1,18-1,50 D+

1,00-1,17 D

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4

330

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang

diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan

pemecahan

masalah

Siswa membaca

soal dengan

cermat, bertanya

apabila tidak

memahami isi soal,

serta bersikap

tenan

Siswa

membaca soal

dengan cermat,

bertanya

apabila tidak

memahami isi

soal dan

bersikap gaduh

Siswa

membaca soal

namun masih

terlihat gaduh

Siswa tidak

membaca soal

dan bersikap

gaduh

Mengerjakan

soal dalam

lembar kerja

Mampu

menyelesaikan

semua pertanyaan

dengan benar dan

tepat serta mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

hampir semua

pertanyaan

dengan benar

dan tepat serta

mudah

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaaan

dengan benar

namun kurang

tepat dan sulit

dimengerti

Mampu

menyelesaikan

beberapa

pertanyaan

namun kurang

benar dan tepat

serta tidak

dapat

dimengerti

Melaksanakan

diskusi sebagai

tuan rumah

dan tamu

Seluruh siswa

mengikuti langkah

- langkah yaitu

sebagai tuan rumah

dan tamu dan

bekerjasama

Hampir

seluruh siswa

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Beberapa

siswa

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah laporan

Hanya sedikit

siswa yang

mengikuti

langkah -

langkah yaitu

sebagai tuan

rumah dan

tamu

Ketrampilan

menyajikan

hasil diskusi

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara yang

kreatif dan

dikembangkan

dengan

menggunakan

kalimat-kalimat

buatan sendiri dan

mudah dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang cukup

kreatif dan

dapat dipahami

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang kurang

menarik,

kurang

inovatif, dan

masih perlu

diperbaiki agar

dapat lebih

dimengerti

Hasil diskusi

disampaikan

dengan cara

yang tidak

menarik, tidak

inovatif,

kurang jelas

dan belum

dapat

dimengerti

331

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2

anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan

anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja

mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

332

LAMPIRAN 8

HASIL BELAJAR SISWA

333

DATA AWAL HASIL BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN IPS

KELAS VB SDN BENDAN NGISOR

NO NAMA JENIS

KELAMIN NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS

2 Ina Setyo Arum P 60 65 TIDAK TUNTAS

3 Ryan Adi Herlambang L 55 65 TIDAK TUNTAS

4 Muhammad Afrizal L 60 65 TIDAK TUNTAS

5 A.A. Komang Candra L 60 65 TIDAK TUNTAS

6 Anggreini Indah P 65 65 TUNTAS

7 Anisa Ratasya P 60 65 TIDAK TUNTAS

8 Ardine Ibtihal Tamir L 70 65 TUNTAS

9 Aswa Salsabela

Yanayir P 40 65 TIDAK TUNTAS

10 Aulia Ika Putri Puspita P 65 65 TUNTAS

11 Chrisandito Sebastian L 60 65 TIDAK TUNTAS

12 Daffa Pawahyangan L 50 65 TIDAK TUNTAS

13 Danda Arya Syahputra L 60 65 TIDAK TUNTAS

14 Dewangga Ananta L 60 65 TIDAK TUNTAS

15 Fahchri Rizky

Ardhiarta L 60 65 TUNTAS

16 Faza Triadi Saputra L 60 65 TIDAK TUNTAS

17 Firda Maya Pratiwi P 75 65 TUNTAS

18 Gavin Azarya P 70 65 TUNTAS

19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS

20 Harya Aditya Tama L 75 65 TUNTAS

21 Isnal Syahrul

Ramadhan L 60 65 TIDAK TUNTAS

22 Leoni Calista Putri P 75 65 TUNTAS

23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS

24 Maulida Rahma P 70 65 TUNTAS

25 Meishita Jasmine

Sharira P 75 65 TUNTAS

26 Mohamad Bagus Rizal L 60 65 TIDAK TUNTAS

27 Muhammad Shidiq

Mulya L 63 65 TIDAK TUNTAS

28 Nafiza Salsabila Faliha P 70 65 TUNTAS

29 Peggy Farsha Tintya P 60 65 TIDAK TUNTAS

334

30 Rafi Adiatma Kurnia L 66 65 TUNTAS

31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS

32 Sandra Nabila P 75 65 TUNTAS

33 Sausan Lintang P 60 65 TIDAK TUNTAS

34 Syailendra Bintang L 50 65 TIDAK TUNTAS

35 Willy Samudra

Laksana L 60 65 TIDAK TUNTAS

36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS

37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS

Rata-rata 61,7297

3

Nilai tertinggi 75

Nilai terendah 40

Jumlah siswa yang tuntas 13

Jumlah siswa yang tidak tuntas 24

Persentase ketuntasan belajar 37%

335

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS I

336

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS I

337

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS II

338

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS II

339

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS III

340

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS III

341

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

SIKLUS I

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 45 65 TIDAK TUNTAS

2 Ina Setyo Arum P 45 65 TIDAK TUNTAS

3 Ryan Adi Herlambang L 50 65 TIDAK TUNTAS

4 Muhammad Afrizal L 45 65 TIDAK TUNTAS

5 A.A. Komang Candra L 75 65 TIDAK TUNTAS

6 Anggreini Indah P 55 65 TIDAK TUNTAS

7 Anisa Ratasya P 65 65 TUNTAS

8 Ardine Ibtihal Tamir L 80 65 TUNTAS

9 Aswa Salsabela Yanayir P 45 65 TIDAK TUNTAS

10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS

11 Chrisandito Sebastian L s

12 Daffa Pawahyangan L 70 65 TIDAK TUNTAS

13 Danda Arya Syahputra L s

14 Dewangga Ananta L 70 65 TUNTAS

15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 70 65 TUNTAS

16 Faza Triadi Saputra L 55 65 TIDAK TUNTAS

17 Firda Maya Pratiwi P 65 65 TUNTAS

18 Gavin Azarya P 55 65 TIDAK TUNTAS

19 Gyda Leilani Zaneta P 55 65 TIDAK TUNTAS

20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS

21 Isnal Syahrul

Ramadhan

L 65 65 TUNTAS

22 Leoni Calista Putri P 55 65 TIDAK TUNTAS

23 Linda Dea Safira P 55 65 TIDAK TUNTAS

24 Maulida Rahma P 75 65 TUNTAS

25 Meishita Jasmine

Sharira

P 70 65 TUNTAS

26 Mohamad Bagus Rizal L 65 65 TUNTAS

27 Muhammad Shidiq

Mulya

L 60 65 TIDAK TUNTAS

28 Nafiza Salsabila Faliha P 75 65 TUNTAS

29 Peggy Farsha Tintya P 50 65 TIDAK TUNTAS

30 Rafi Adiatma Kurnia L 65 65 TUNTAS

342

31 Rifki Yahya L 70 65 TUNTAS

32 Sandra Nabila P 60 65 TIDAK TUNTAS

33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS

34 Syailendra Bintang L 55 65 TIDAK TUNTAS

35 Willy Samudra Laksana L 45 65 TIDAK TUNTAS

36 Azhar Nafi'ah P 65 65 TUNTAS

37 Muhammad Basman L 40 65 TIDAK TUNTAS

Rata-rata 60,57143

Nilai tertinggi 80

Nilai terendah 40

Jumlah siswa yang tuntas 17

Jumlah siswa yang tidak tuntas 18

Persentase ketuntasan belajar 48%

343

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

SIKLUS II

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 50 65 TIDAK TUNTAS

2 Ina Setyo Arum P 65 65 TUNTAS

3 Ryan Adi Herlambang L 80 65 TUNTAS

4 Muhammad Afrizal L 70 65 TUNTAS

5 A.A. Komang Candra L 75 65 TUNTAS

6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS

7 Anisa Ratasya P 95 65 TUNTAS

8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS

9 Aswa Salsabela Yanayir P 50 65 TIDAK TUNTAS

10 Aulia Ika Putri Puspita P 75 65 TUNTAS

11 Chrisandito Sebastian L s

12 Daffa Pawahyangan L 75 65 TUNTAS

13 Danda Arya Syahputra L 70 65 TUNTAS

14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS

15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 95 65 TUNTAS

16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS

17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS

18 Gavin Azarya P 90 65 TUNTAS

19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS

20 Harya Aditya Tama L 55 65 TIDAK TUNTAS

21 Isnal Syahrul

Ramadhan

L 65 65 TUNTAS

22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS

23 Linda Dea Safira P 60 65 TIDAK TUNTAS

24 Maulida Rahma P 90 65 TUNTAS

25 Meishita Jasmine

Sharira

P 95 65 TUNTAS

26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS

27 Muhammad Shidiq

Mulya

L s

28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS

29 Peggy Farsha Tintya P 70 65 TUNTAS

30 Rafi Adiatma Kurnia L 75 65 TUNTAS

344

31 Rifki Yahya L 60 65 TIDAK TUNTAS

32 Sandra Nabila P 85 65 TUNTAS

33 Sausan Lintang P 80 65 TUNTAS

34 Syailendra Bintang L 95 65 TUNTAS

35 Willy Samudra Laksana L 50 65 TIDAK TUNTAS

36 Azhar Nafi'ah P 60 65 TIDAK TUNTAS

37 Muhammad Basman L 70 65 TUNTAS

Rata-rata 74,71429

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 50

Jumlah siswa yang tuntas 26

Jumlah siswa yang tidak tuntas 9

Persentase ketuntasan belajar 74%

345

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

SIKLUS III

NO NAMA L/P NILAI KKM KRITERIA

1 Ilham Dwi Setiawan L 60 65 TIDAK TUNTAS

2 Ina Setyo Arum P 70 65 TUNTAS

3 Ryan Adi Herlambang L 75 65 TUNTAS

4 Muhammad Afrizal L 75 65 TUNTAS

5 A.A. Komang Candra L 50 65 TIDAK TUNTAS

6 Anggreini Indah P 85 65 TUNTAS

7 Anisa Ratasya P 80 65 TUNTAS

8 Ardine Ibtihal Tamir L 75 65 TUNTAS

9 Aswa Salsabela Yanayir P 60 65 TIDAK TUNTAS

10 Aulia Ika Putri Puspita P 85 65 TUNTAS

11 Chrisandito Sebastian L 85 65 TUNTAS

12 Daffa Pawahyangan L 85 65 TUNTAS

13 Danda Arya Syahputra L 80 65 TUNTAS

14 Dewangga Ananta L 90 65 TUNTAS

15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 85 65 TUNTAS

16 Faza Triadi Saputra L 85 65 TUNTAS

17 Firda Maya Pratiwi P 95 65 TUNTAS

18 Gavin Azarya P 80 65 TUNTAS

19 Gyda Leilani Zaneta P 60 65 TIDAK TUNTAS

20 Harya Aditya Tama L s

21 Isnal Syahrul

Ramadhan

L 70 65 TUNTAS

22 Leoni Calista Putri P 60 65 TIDAK TUNTAS

23 Linda Dea Safira P 65 65 TUNTAS

24 Maulida Rahma P 95 65 TUNTAS

25 Meishita Jasmine

Sharira

P 70 65 TUNTAS

26 Mohamad Bagus Rizal L 70 65 TUNTAS

27 Muhammad Shidiq

Mulya

L 80 65 TUNTAS

28 Nafiza Salsabila Faliha P 95 65 TUNTAS

29 Peggy Farsha Tintya P 80 65 TUNTAS

30 Rafi Adiatma Kurnia L 85 65 TUNTAS

346

31 Rifki Yahya L 95 65 TUNTAS

32 Sandra Nabila P 80 65 TUNTAS

33 Sausan Lintang P 75 65 TUNTAS

34 Syailendra Bintang L 70 65 TUNTAS

35 Willy Samudra Laksana L 95 65 TUNTAS

36 Azhar Nafi'ah P 80 65 TUNTAS

37 Muhammad Basman L 80 65 TUNTAS

Rata-rata 77,91667

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 60

Jumlah siswa yang tuntas 31

Jumlah siswa yang tidak tuntas 5

Persentase ketuntasan belajar 86%

347

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

SIKLUS I

NO NAMA INDIKATOR YANG

DIAMATI

1 2 3

1 I D S 4 3 3

2 I S A 4 3 3

3 R A H 4 3 3

4 M A 4 3 3

5 A.A. C 4 3 3

6 A I 4 4 3

7 A R 4 3 3

8 A I T 4 4 4

9 A S Y 4 3 3

10 A I P P 4 3 3

11 C S

12 D P 4 3 3

13 D A S

14 D A 4 3 3

15 F R A 4 3 4

16 F T S 4 3 3

17 F M P 4 3 3

18 G A 4 3 3

19 G L Z 4 3 3

348

20 H A T 4 3 3

21 I S R 4 3 3

22 L C P 4 3 3

23 L D S 4 4 4

24 M R 4 4 4

25 M J S 4 3 3

26 M B R 4 3 3

27 M S 4 4 3

28 N S F 4 3 3

29 P F T 4 3 3

30 R A K 4 3 3

31 R Y 4 3 3

32 S N 4 3 3

33 S L 4 3 3

34 S B 4 3 4

35 W S L 4 3 3

36 A N 4 4 3

37 M B 4 3 3

Jumlah

yang

mendapat

skor

1 0 0 0

2 0 0 0

3 0 29 30

4 35 6 5

Modus 4 3 3

Modus 3

Kriteria B

349

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

SIKLUS II

NO NAMA INDIKATOR YANG DIAMATI

1 2 3

1 I D S 4 3 3

2 I S A 4 3 3

3 R A H 4 3 4

4 M A 4 4 4

5 A.A. C 4 4 3

6 A I 4 4 4

7 A R 4 4 4

8 A I T 4 4 4

9 A S Y 4 3 3

10 A I P P 4 3 3

11 C S

12 D P 4 4 4

13 D A S 4 3 3

14 D A 4 4 3

15 F R A 4 3 4

16 F T S 4 4 4

17 F M P 4 3 3

18 G A 4 4 3

19 G L Z 4 4 3

350

20 H A T 4 3 3

21 I S R 4 3 3

22 L C P 4 3 3

23 L D S 4 4 3

24 M R 4 4 4

25 M J S 4 3 3

26 M B R 4 3 3

27 M S

28 N S F 4 4 3

29 P F T 4 3 3

30 R A K 4 3 3

31 R Y 4 3 3

32 S N 4 3 3

33 S L 4 3 3

34 S B 4 3 4

35 W S L 4 3 3

36 A N 4 4 4

37 M B 4 3 3

Jumlah

yang

mendapat

skor

1 0 0 0

2 0 0 0

3 0 21 24

4 35 14 11

Modus 4 3 3

Modus 3

Kriteria B

351

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

SIKLUS III

NO NAMA INDIKATOR YANG

DIAMATI

1 2 3

1 I D S 4 3 3

2 I S A 4 4 4

3 R A H 4 3 4

4 M A 4 3 3

5 A.A. C 4 3 3

6 A I 4 4 4

7 A R 4 4 4

8 A I T 4 4 4

9 A S Y 4 3 4

10 A I P P 4 4 3

11 C S 4 4 3

12 D P 4 4 4

13 D A S 4 4 3

14 D A 4 4 3

15 F R A 4 3 3

16 F T S 4 4 3

17 F M P 4 4 3

18 G A 4 4 4

19 G L Z 4 4 3

352

20 H A T

21 I S R 4 3 3

22 L C P 4 4 4

23 L D S 4 4 4

24 M R 4 4 3

25 M J S 4 4 3

26 M B R 4 3 3

27 M S 4 3 4

28 N S F 4 4 4

29 P F T 4 4 3

30 R A K 4 3 3

31 R Y 4 3 3

32 S N 4 4 4

33 S L 4 4 4

34 S B 4 3 4

35 W S L 4 4 3

36 A N 4 4 4

37 M B 4 3 3

Jumlah

siswa yang

mendapat

skor

1 0 0 0

2 0 0 0

3 0 13 20

4 36 23 16

Modus 4 4 3

Modus 4

Kriteria SB

353

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS I

NO Nama

Siswa

Sikap yang diamati

Ketepatan

waktu

Kerjasama Teliti Rasa

ingin

tahu

1 I D S 2 2 2 2

2 I S A 3 2 3 3

3 R A H 2 2 2 3

4 M A 3 3 2 2

5 A.A. C 2 3 3 2

6 A I 3 2 3 2

7 A R 3 4 4 4

8 A I T 3 3 3 3

9 A S Y 2 3 2 2

10 A I P P 3 2 3 2

11 C S 0 0 0 0

12 D P 3 3 3 2

13 D A S 0 0 0 0

14 D A 4 3 3 2

15 F R A 3 2 2 3

16 F T S 4 3 2 3

17 F M P 2 2 3 3

18 G A 3 4 4 4

19 G L Z 3 3 3 3

20 H A T 4 4 3 3

21 I S R 2 3 3 3

22 L C P 3 2 3 4

23 L D S 4 3 2 3

354

24 M R 4 4 3 3

25 M J S 3 3 2 2

26 M B R 3 2 3 2

27 M S 3 3 3 4

28 N S F 3 2 2 2

29 P F T 3 3 2 2

30 R A K 4 3 3 2

31 R Y 3 3 3 3

32 S N 3 2 4 2

33 S L 3 3 3 3

34 S B 3 3 3 2

35 W S L 2 3 2 2

36 A N 4 4 3 4

37 M B 2 3 2 2

Jumlah

siswa

yang

mendapat

skor

1 0 0 0 0

2 8 11 12 17

3 20 19 20 13

4 7 5 3 5

Modus 3 3 3 3

Modus 3

355

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS II

NO Nama

Siswa

Sikap yang diamati

Ketepatan

waktu

Kerjasama Teliti Rasa

ingin

tahu

1 I D S 2 2 2 2

2 I S A 3 3 2 3

3 R A H 2 3 2 2

4 M A 4 3 3 3

5 A.A. C 3 3 4 2

6 A I 2 3 3 4

7 A R 4 3 4 4

8 A I T 4 3 3 3

9 A S Y 3 3 2 2

10 A I P P 4 4 4 3

11 C S 0 0 0 0

12 D P 4 3 3 3

13 D A S 4 4 3 3

14 D A 4 3 3 3

15 F R A 4 4 3 4

16 F T S 4 3 3 4

17 F M P 4 3 3 3

18 G A 4 4 4 4

19 G L Z 4 3 3 3

20 H A T 4 3 3 3

21 I S R 3 2 3 2

22 L C P 3 4 4 4

23 L D S 4 3 3 4

356

24 M R 4 4 4 3

25 M J S 4 3 4 3

26 M B R 4 3 3 3

27 M S 0 0 0 0

28 N S F 4 3 3 3

29 P F T 4 3 4 3

30 R A K 2 2 3 2

31 R Y 4 4 3 4

32 S N 4 3 2 3

33 S L 4 4 3 3

34 S B 2 3 4 2

35 W S L 4 4 4 3

36 A N 4 4 4 4

37 M B 2 2 2 2

Jumlah

siswa

yang

mendapat

skor

1 0 0 0 0

2 6 4 7 8

3 5 21 17 18

4

24 10 11 9

Modus 4 3 3 3

Modus 3

357

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS III

NO Nama

Siswa

Sikap yang diamati

Ketepatan

waktu

Kerjasama Teliti Rasa

ingin

tahu

1 I D S 3 2 3 2

2 I S A 3 3 3 3

3 R A H 4 3 3 2

4 M A 4 3 4 4

5 A.A. C 3 3 3 3

6 A I 4 3 4 4

7 A R 4 4 4 4

8 A I T 4 3 4 4

9 A S Y 3 3 2 3

10 A I P P 4 3 3 4

11 C S 4 2 3 2

12 D P 4 3 4 3

13 D A S 4 3 4

14 D A 4 3 3 4

15 F R A 4 3 4 4

16 F T S 4 3 3 3

17 F M P 4 3 4 4

18 G A 4 3 3 4

19 G L Z 4 3 4 4

20 H A T 0 0 0 0

21 I S R 4 3 3 2

22 L C P 4 3 4 4

358

23 L D S 4 3 4 4

24 M R 4 4 4 4

25 M J S 4 4 4 4

26 M B R 4 3 3 3

27 M S 3 3 3 4

28 N S F 4 3 4 4

29 P F T 4 3 4 4

30 R A K 4 3 4 3

31 R Y 4 3 4 4

32 S N 4 3 3 3

33 S L 4 3 4 4

34 S B 4 3 4 4

35 W S L 4 3 3 4

36 A N 4 4 4 4

37 M B 3 2 2 3

Jumlah

siswa

yang

mendapat

skor

1

2

3 2 2

3 6 29 14 9

4 30 4 20 25

Modus 4 3 4 4

Modus 4

359

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS I

NO Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Konversi

1-4 Kategori 1 2 3 4

1 I D S 3 3 2 3 11 2,75 B-

2 I S A 2 2 3 3 10 2,5 C+

3 R A H 2 3 3 3 11 2,75 B-

4 M A 2 3 3 4 12 3 B

5 A.A. C 3 2 3 3 11 2,75 B-

6 A I 2 2 3 3 10 2,5 C+

7 A R 4 4 3 1 12 3 B

8 A I T 4 4 3 1 12 3 B

9 A S Y 3 2 2 3 10 2,5 C+

10 A I P P 3 3 2 4 12 3 B

11 C S

0 0

12 D P 4 3 3 3 13 3,25 B+

13 D A S

0 0

14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-

15 F R A 1 2 3 1 7 1,75 C

16 F T S 2 3 3 1 9 2,25 C+

17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-

18 G A 2 2 3 1 8 2 C

19 G L Z 2 3 2 1 8 2 C

20 H A T 2 3 3 4 12 3 B

360

21 I S R 3 4 3 2 12 3 B

22 L C P 3 3 3 1 10 2,5 C+

23 L D S 1 2 3 1 7 1,75 C

24 M R 3 3 3 3 12 3 B

25 M J S 3 3 2 1 9 2,25 C+

26 M B R 3 3 3 1 10 2,5 C+

27 M S 2 2 2 3 9 2,25 C+

28 N S F 2 3 2 1 8 2 C

29 P F T 3 3 2 1 9 2,25 C+

30 R A K 3 2 2 4 11 2,75 B-

31 R Y 3 3 2 2 10 2,5 C+

32 S N 2 3 2 2 9 2,25 C+

33 S L 1 2 2 3 8 2 C

34 S B 3 2 2 3 10 2,5 C+

35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-

36 A N 3 3 1 2 9 2,25 C+

37 M B 2 2 2 2 8 2 C

Jumlah skor 89 95 87 81 352 88

B-

Capaian optimum 2,54 2,71 2,48 2,31 10,05 2,51

361

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS II

NO Nama

Siswa

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Konvers

i 1-4

Kategori

1 2 3 4

1 I D S 3 3 3 3 12 3 B-

2 I S A 2 2 3 3 10 2,5 C+

3 R A H 2 3 3 3 11 2,75 B-

4 M A 2 3 3 4 12 3 B

5 A.A. C 3 4 3 3 13 3,25 B+

6 A I 2 4 3 3 12 3 B

7 A R 4 3 3 3 13 3,25 B+

8 A I T 4 3 3 2 12 3 B

9 A S Y 3 2 2 3 10 2,5 C+

10 A I P P 3 3 4 4 14 3,5 B+

11 C S

0 0

12 D P 4 3 4 3 14 3,5 B+

13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+

14 D A 3 2 3 3 11 2,75 B-

15 F R A 2 2 3 3 10 2,5 B-

16 F T S 2 3 3 2 10 2,5 B-

17 F M P 3 3 2 3 11 2,75 B-

18 G A 2 2 3 3 10 2,5 B-

19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-

20 H A T 2 3 3 4 12 3 B

21 I S R 3 4 3 2 12 3 B

22 L C P 3 3 3 3 12 3 B

362

23 L D S 2 2 3 3 10 2,5 B-

24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B

25 M J S 3 3 2 4 12 3 B

26 M B R 3 3 3 3 12 3 B

27 M S

0

28 N S F 2 3 2 4 11 2,75 B-

29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-

30 R A K 3 3 2 4 12 3 B

31 R Y 3 3 3 2 11 2,75 B-

32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+

33 S L 3 3 2 3 11 2,75 B-

34 S B 3 2 3 3 11 2,75 C+

35 W S L 2 3 2 4 11 2,75 B-

36 A N 3 3 4 2 12 3 B

37 M B 2 3 2 2 9 2,25 C+

Jumlah skor 95 101 101 105 402 100,5 B

Capaian

optimum

2,71 2,88 2,88 3 11,48 2,87

363

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS III

NO Nama

Siswa

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

Konversi

1-4

Kategori

1 2 3 4

1 I D S 3 4 3 3 13 3,25 B+

2 I S A 3 3 4 2 12 3 B

3 R A H 3 3 3 3 12 3 B

4 M A 2 4 3 4 13 3,25 B+

5 A.A. C 3 4 3 4 14 3,5 B+

6 A I 3 4 4 3 14 3,5 B+

7 A R 4 3 4 3 14 3,5 B+

8 A I T 4 4 3 2 13 3,25 B+

9 A S Y 3 2 4 3 12 3 B

10 A I P P 3 4 4 4 15 3,75 A-

11 C S 4 3 4 3 14 3,5 B+

12 D P 4 4 4 3 15 3,75 A-

13 D A S 3 3 4 4 14 3,5 B+

14 D A 3 4 3 3 13 3,25 B-

15 F R A 4 3 4 3 14 3,5 B+

16 F T S 3 3 3 4 13 3,25 B+

17 F M P 3 3 3 3 12 3 B

18 G A 3 4 3 3 13 3,25 B+

364

19 G L Z 3 3 3 2 11 2,75 B-

20 H A T 0 0 B

21 I S R 3 4 4 2 13 3,25 B+

22 L C P 3 3 3 3 12 3 B

23 L D S 4 3 4 3 14 3,5 B+

24 M R 3 3 4 3 13 3,25 B+

25 M J S 3 3 2 4 12 3 B

26 M B R 4 3 3 3 13 3,25 B+

27 M S 3 4 3 3 13 3,25 B+

28 N S F 4 3 4 4 15 3,75 B-

29 P F T 3 3 3 2 11 2,75 B-

30 R A K 3 3 2 4 12 3 B

31 R Y 3 3 3 4 13 3,25 B+

32 S N 2 3 2 3 10 2,5 C+

33 S L 3 3 4 3 13 3,25 B+

34 S B 3 4 3 3 13 3,25 B+

35 W S L 2 3 4 4 13 3,25 B+

36 A N 3 3 4 2 12 3 B

37 M B 2 3 3 2 10 2,5 C+

Jumlah skor 112 119 121 111 463 115,75

B+ Capaian

optimum

3,11 3,3 3,36 3,08 12,86 3,21

365

LAMPIRAN 9

SURAT-SURAT

PENELITIAN

366

Surat Ijin Penelitian

367

Surat Keterangan Penelitian

368

Surat Keterangan KKM IPS Kelas V

369

LAMPIRAN 10

FOTO-FOTO PENELITIAN

370

FOTO-FOTO PENELITIAN SIKLUS I, II, DAN III

GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN

GURU & SISWA MELAKUKAN

APERSEPSI DENGAN BERYANYI

BERSAMA

371

Guru Menjelaskan Materi

Guru Membagikan tanda kepala

kepada masing-masing kelompok

372

Guru Membimbing Siswa

Saat Berdiskusi

Siswa Melakukan Diskusi

373

Siswa bertamu ke kelompok lain

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

374

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Guru dan siswa membahas hasil diskusi

375