Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 181/ Sosial EkonomiPertanian
Bidang Unggulan : Pangan
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
PENGEMBANGAN STEVIA HASIL MUTASI IN VITRO
DI SENTRA PRODUKSI JAWA BARAT
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset, Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Perguruan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak PenelitianUnggulan Perguruan Tinggi
Nomor: 23/UN6.E/LT/ 2018, Tanggal 6 Februari 2018
Tahun Ke 2 (Satu) Dari Rencana 2 (Dua) Tahun
Oleh :
Yayat Sukayat, Ir., MSi NIDN. 0028095805 (Ketua)
Dr. Hepi Hapsari, Ir., MS. NIDN. 0010046307 (Anggota)
Dr.rer.nat Ir. Suseno Amien NIDN. 0051065003 (Anggota)
Pandi Pardian, ST.,MBA. NIDN.0002057607 (Anggota)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
NOVEMBER 2018
i
ii
RINGKASAN
PENGEMBANGAN USAHATANI STEVIA HASIL MUTASI IN VITRO
DI SENTRA PRODUKSI JAWA BARAT
(Tahun Kedua)
Yayat Sukayat, Hepi Hapsari, Suseno Amien, Pandi Pardian
Usahatani stevia yang sudah dilakukan di sentra produksi Jawa Barat yaitu di Desa
Mulyasari Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dan Desa Cibodas, Kecamatan
Pasirjambu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Mempunyai karateristik yang
berbeda dalam pengembangan dan pengelolaan bisnis. Bisnis dan perkembangnan kebun
stevia di daerah Garut lebih cepat dan besar dibandingkan di Kabupaten Bandung, namun
dari sisi pengolahan produk Kabupaten Bandung dengan di inisiasi oleh koperasi
NUKITA telah mengahasilkan varian produk yang cukup banyak dari olehan stevia.
Pada penelitian sebelumnya yaitu tahun pertama penelitian difokuskan pada tingkat adopsi
petani terhadap kultivar stevia, serta respon konsumen rumah tangga dan industri terhadap
karakter stevia hasil mutasi in vitro, akan menjadi umpan balik untuk memperbaiki
pemuliaan varietas sesuai kebutuhan pengguna. Penelitian tahun I : (1) mengetahui
preferensi petani terhadap karakter fisiologis dan ekonomis stevia hasil mutasi in vitro;
(2) simulasi usahatani stevia berorientasi keuntungan, (3) rekayasa sosial untuk
meningkatkan adopsi petani terhadap tanaman stevia hasil mutasi in vitro. Demplot
dilakukan di lahan kelompok tani untuk melihat produktivitas, ketahanan hama penyakit,
daya adaptasi agroklimat, kebutuhan pupuk dan pestisida, bentuk, warna, tekstur, rasa
manis, masa simpan dan harga jual. Penelitian tahun ke II : rantai pasoik stevia di
masing masing lokasi dan mengeksplorasi respon konsumen industri gula kesehatan
terhadap tanaman stevia hasil mutasi in vitro. Penelitian ini merupakan kaji tindak (action
research) dengan paradigma participatory plant breeding, yang intinya melibatkan
pengguna (user) dalam proses pengembangan teknologi. Metode penelitian adalah
kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mix method). Penelitian ini merupakan bagian dari
roap map stevia yakni sosialisasi, desiminasi melalui rekayasa sosial, evaluasi dan
simulasi teknologi.
Kata kunci : rantai pasok, pengembangan, usahatani, stevia in vitro
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang memungkinkan penelitian ini
dapat didanai Kemenristek-Dikti tahun 2018 dan kami bisa menyelesaikan penulisan
Laporan Kemajuan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dengan Judul: Pengembangan
Stevia Hasil Mutasi in Vitro di Sentra Produksi Jawa Barat
Pada laporan kemajuan tahun pertama di tahun 2018 ini kami mencoba mendalami peran
kelompok dan mitra luar kelompok yang memungkinkan pengembanngan stevia hasil
mutasi in vitro yang dikembangkan oleh tim peneliti. Peran kelompok tidak terbatas pada
pengembangan stevia hasil in vitro tapi juga pola pengelolaan kelompok dan juga
pengembangan hasil produksi stevia yang memberikan nilai tambah bagi petani anggota
dan kelompok serta mitra lainnya. Respon petani dan konsumen terhadap stevia menjadi
masukkan bagi peneliti untuk pengembangan selanjutnya.
Kepada KemenRistek Dikti kami mengucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya
sehingga bisa di fasilitasi penyelenggaraan penelitian ini
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua stakeholder agribisnis stevia, terutama para
petani dapat meningkat pendapatannya. Semoga penelitian di tahun kedua 2018 juga
dapat berjalan lancar. Aamiin.
Jatinangor, November 2018
Tim Peneliti
iv
DAFTAR ISI
JUDUL Hal
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… i
RINGKASAN …………………………………………………………………… ii
PRAKATA ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………... viii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 6
2.1. Tanaman Stevia ………………………………………………………… 6
2.2. Pemuliaan Tanaman Stevia …………………………………………….. 6
2.3. Limatisasi dan Budidaya Stevia …………………………………………. 7
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Tahapan Riset …………………………………………………………. 9
3.2. Penelitian Tahap 1 (Desiminasi Inovasi Stevia Hasil Mutasi in vitro)……… 11
3.3. Penelitian Tahap 2 (Evaluasi Inovasi Stevia Hasil Mutasi in Vitro) 12
3.4. Penelitian Tahap 3 (Analisis Usahatani Stevia Hasil Mutasi in vitro) 13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ……………………………………. 15
4.1.1. Sejarah Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung
Barat
15
4.2. Gambaran Umum Koperasi NUKITA (Nusantara Kiat Lestari)………. 18
v
4.3. Kelompok Tani Mulyasari ……………………………….. 20
4.4. Pengembangan Stevia di Sentra Produksi Jawa Barat …………………….. 22
4.5. Sistem Rantai Pasok Komoditas Stevia ……………………………….. 24
BAB 5. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
5.1. Kegiatan yang Telah Dilakukan ………………………………………. 26
5.2. Rencana Tahapan Berikutnya ……………………………………………. 27
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
5.3. Kesimpulan ………………………………………………………………. 30
5.4. Saran ……………………………………………………………………... 30
REFERENSI ……………………………………………………………………. 31
LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 33
vii
TABEL NO
JUDUL
HAL
3.1 Tahap, kegiatan, keluaran, dan lokasi …………………………… 10
4.1 Pertanian …………………………………………………………… 16
4.2 Perkebunan ………………………………………………………... 16
4.3 Peternakan ……………………………………………………….. 16
4.4 Jumlah Penduduk Desa Cibodas berdasarkan Mata Pencaharian
Pokok ……………………………………………………………..
17
4.5 Perbedaan pengembangan stevia di sentra Jawa Barat ………… 22
5.1 Kegiatan yang Telah Dilakukan ………………………………..... 29
5.2 Rencana Tahapan Berikutnya …………………………………….. 29
viii
GAMBAR NO
JUDUL
HAL
3.1 Linkages between participatory plant breeding and seed
supply …………………………………………………………
10
4.1 Struktur Organisasi Koperasi Nukita ………………………… 18
4.2 Produk Pemanis Stevia ……………………………………… 19
4.3 Beberapa Produk Olahan Koperasi Nukita …………………… 19
4.4 Koordinasi dengan Ketua LMDH, Kodim dan Koperasi
Nukita …………………………………………………………
21
4.5 Pola pengembangan Stevia Desa Cibodas ………………… 23
4.6 Pola Pengembangan Stevia di Desa Mekarsari …………… 24
4.7 Alur Rantai Pasok Stevia di Desa Cibodas (Kelompok Tani
Mulyasari) …………………………………………………….
25
4.8 Alur Distribusi Stevia di Desa Mekarsari Kecamatan
Cikajang-Garut … …………………………………………….
26
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia gula pasir merupakan komoditas pangan strategis kedua setelah beras
(Maria, 2009). Masyarakat mengkonsumsi gula sebagai sumber kalori atau lebih
utamanya sebagai bahan pemanis alami makanan dan minuman serta sebagai bahan
pengawet. Salah satu sumber bahan pemanis alami yang banyak digunakan adalah gula
yang berasal dari tanaman tebu (Sacharum officinarum L.). Setiap tahun tingkat
kebutuhan konsumsi gula di Indonesia mencapai 5,01 juta ton, sedangkan, produksi gula
nasional pada tahun 2011 hanya mencapai 2,3 juta ton (Muttaqin, 2011). Jumlah produksi
gula pada tahun 2011 tersebut turun drastis dari target produksi sebesar 2,7 juta ton
(Zuhri, 2011). Ketersediaan sumber gula alami sampai saat ini belum mampu mencukupi
kebutuhan konsumsi masyarakat yang semakin meningkat.
Industri makanan dan minuman banyak menggunakan pemanis sintetik untuk
menekan biaya produksi. Contoh pemanis sintetik yang sering digunakan adalah siklamat
dan sakarin yang diguga bersifat karsionogenik (Mubiyanto, 1990). Disisi lain
konsumsi gula yang berlebihan terjadi pada masyarakat golongan menengah ke atas
menyebabkan terjadinya masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes dan penyakit lainnya
yang ditimbulkan oleh komplikasi kedua penyakit tersebut. Kekhawatiran masyarakat
akibat penggunaan pemanis sintetik dan terjadinya penyakit-penyakit yang disebabkan
kelebihan mengkonsumsi gula, mengakibatkan masyarakat mencari pemanis alami
berkalori rendah (Budiarso, 2008).
Tanaman stevia sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku gula
(pemanis) alami, pendamping gula tebu dan pengganti gula sintetik dan aman untuk
dikonsumsi. Keunggulan stevia sebagai bahan pemanis non tebu adalah tingkat
kemanisannya mencapai 200 – 300 kali dari gula tebu dengan tingkat tingkat kalori
yang sangat rendah (Maudy, dkk., 1992).
Ketersediaan dan kualitas benih atau bibit Stevia menjadi faktor yang
menentukan dalam budidaya tanaman Stevia. Perbanyakan stevia dapat dilakukan secara
generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah dengan
2
mengecambahkan biji namun stevia memiliki sifat self incompatible, sehingga menjadi
kendala untuk mendapatkan galur murni dan tanaman hasil silangan yang stabil jika
diperbanyak secara generatif. Selain itu benih stevia yang terbentuk memiliki
persentase daya berkecambah yang rendah (Felippe et al., 1977). Lee et al. (1979) juga
melaporkan bahwa taaman berasal dari benih produktifitasnya lebih rendah
dibandingkan dari stek. Namun dari jumlah bibit yang dihasilkan, perbanyakan vegetatif
konvensional seperti stek juga terbatas oleh rendahnya jumlah individu yang tersedia
secara terus-menerus dari satu tanaman (Sakaguchi and Kan, 1982). Selain itu
perbanyakan secara stek juga rentan terhadap kegagalan ketika dilakukan pindah tanam.
Saat ini teknologi kultur jaringan telah menjadi metode alternatif untuk
menghasilkan varietas baru melalui pemanfaatan fenomena variasi somaklonal dan
mutagenesis.
Metoda pemuliaan tanaman dengan mutasi induksi telah banyak
dilaporkan dapat memperbesar keragaman genetik tanaman dalam program pemuliaan
tanaman seperti padi, kedelai, kacang hijau, gandum dan lain-lain (IAEA, 1984).
Metode pemuliaan mutasi secara in vitro meningkatkan peluang untuk terjadinya mutasi
jika menggunakan eksplan kalus. Kalus yang terdiri dari sejumlah sel yang tidak
berdiferensiasi berpeluang untuk menghasilkan mutanmutan dari sel tunggal.
Peningkatan keragaman genetik yang diperoleh dari mutasi in vitro akan
meningkatkan peluang dihasilkannnya varietas baru. Keterbatasan jumlah varietas
unggul Stevia akan menyebabkan keterbatasan dalam wilayah budidaya tanaman
Stevia. Keragaman wilayah yang ada di Indonesia perlu didiukung dengan
ketersediaan varietas unggul Stevia yang spesifik wilayah.
Di Indonesia sendiri, penelitian untuk pengembangan tanaman stevia telah dilakukan
sejak tahun 1984 oleh Balai Penelitian Perkebunan (BPP) sekarang diubah namanya
menjadi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan telah menghasilkan antara
lain bibit unggul klon BPP (Ditjenbun, 2013). Jumlah kultivar Stevia yang dibudidayakan
di Indonesia masih terbatas. Dari seluruh klon, yang diunggulkan saat ini adalah BPP 72
karena kandungan steviosida-nya sekitar 16%.
3
Bahan pemanis merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang
dimanfaatkan dalam makanan maupun minuman. Kendala dalam penyediaan bahan
pemanis di Indonesia adalah terjadinya penurunan hasil produksi gula tebu dan
berkurangna areal budidaya tebu. Pemanis sintetis seperti sakarin dan siklamat telah
banyak digunakan secara luas di Indonesia terutama untuk memenuhi industry tetapi
pemanis sintetik ini berdampak terhadap kesehatan dan pemanis tersebut dapat
menyebabkan kanker, sehingga pemakaiannya dibatasi dan diatur sangat ketat
(Budiarso, 2008).
Untuk mengatasi penurunan produksi gula tebu dan kekhawatiran
masyarakat terhadap pemanis sintetik, tanaman stevia sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai bahan baku gula (pemanis) sebagai pendamping gula tebu dan
pengganti gula sintetik dan aman untuk dikonsumsi. Keunggulan stevia sebagai bahan
pemanis non tebu adalah kelebihan tingkat kemanisan 200 – 300 kali dari gula tebu
yang diperoleh dengan mengekstrak daun stevia yang mengandung suatu senyawa
glikosida diterpen dan selain itu stevia juga memiliki tingkat kalori yang sangat rendah
(Maudy, dkk., 1992). Penggunaan gula stevia tidak dimaksudkan untuk menggantikan
gula tebu, melainkan untuk melengkapi kekurangan produksi gula tebu tersebut dan
menggantikan penggunaan gula sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia,
seperti dapat memicu pertumbuhan sel kanker, kegemukan, diabetes, dan karies gigi.
Penyebaran stevia di Indonesia masih terbatas di daerah pegunungan, karena
stevia masih bersaing dengan tanaman lain, seperti teh, kentang, dan tanaman sayuran
lainnya yang sentral penanamannya juga memerlukan ketinggiaan diatas 500 meter
diatas permukaan laut, selain itu kondisi iklim tropis di Indonesia menjadi salah satu
kendala dalam pengembangan tanaman stevia. Usaha yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan bibit stevia yang dapat beradaptasi pada kondisi iklim tropis di
Indonesia dan memiliki masa vegetatif yang panjang adalah dengan teknik kultur
jaringan sebagai salah satu metode dalam pemuliaan tanaman Stevia.
Kultur jaringan tanaman adalah suatu teknik isolasi bagian-bagian tanaman,
seperti jaringan, organ, ataupun embrio, lalu dikultur pada medium
4
buatan yang steril sehingga bagian-bagian tanaman tersebut mampu beregenerasi dan
berdifferensiasi menjadi tanaman lengkap (Winata, 1987). kultur jaringan adalah salah
satu cara alternatif untuk mempercepat perbanyakan dari tanaman stevia dalam waktu
yang singkat dan melibatkan pemisahan komponen-komponen biologis dan tingkat
pengendalian yang tinggi dalam memacu proses regenerasi dan perkembangan jaringan.
Tanaman stevia yang dikembangkan di Indonesia berasal dari varietas lokal
dan introduksi. Meskipun demikian, penggunaan varietas lokal kurang berkembang bila
dibandingkan dengan varietas introduksi yang memiliki bentuk dan warna lebih
beragam Oleh karena itu, diperlukan upaya perakitan varietas baru yang memiliki
bentuk serta warna yang beraneka ragam. Peningkatan keragaman genetik tanaman
Stevia dapat dilakukan melalui persilangan dan mutasi serta transfer gen.
Preferensi petani terhadap karakteristik varietas juga berubah seiring dengan
perubahan preferensi konsumen di hilir yakni rumahtangga dan industri. Preferensi petani
terhadap suatu varietas juga dipengaruhi harga pasar dan biaya usahatani. Beberapa varietas
menunjukkan penurunan kualitas dan produktivitas setelah beberapa kali ditanam.
Resistensi hama penyakit dan perubahan iklim menyebabkan kebutuhan pestisida dan
fungisida meningkat sehingga biaya usahatani semakin besar. Rekayasa genetika
seharusnya mempertimbangkan berbagai aspek fisilogis dan ekonomis sesuai kebutuhan
pengguna, yakni petani sebagai pelaku usahatani; rumahtangga dan industri sebagai
konsumen produk agar hasil penelitian tepat guna dalam jangka panjang, seimbang dengan
investasi biaya penelitian yang besar (Direktorat Perbenihan Hortikultura, 2014).
Penelitian Suseno Amien dkk. (2015) yang dibiayai Kemenristek-Dikti melalui
skema Penelitian Strategis Nasional (STRANAS), menghasilkan beberapa nomor stevia
yang berpotensi menjadi varietas unggul, yaitu :
1. Kode tanaman B5A2 aksesi Bogor yang diradiasi sinar Gamma 5 Gy
2. Kode tanaman BEA3 aksesi Bogor diberi perlakuakn EMS 0,5 %.
3. Kode tanaman G3.5B2 aksesi Garut yang diradiasi sinar Gamma 3,5 Gy
4. Kode tanaman G5.BA2 aksesi Garut yang diradiasi sinar Gamma 5 Gy
5
5. Kode tanaman G7.5A2 aksesi Garut yang diradiasi sinar Gamma 7,5 Gy
5. Kode tanaman T3,5B2 aksesi Tawangmangu diradiasi sinar Gamma 3,5 Gy
6. Kode tanaman TED1 aksesi Tawangmangu yang diberi perlakuan EMS 0,5 % Kultivar
tersebut telah teruji di laboratorium, rumah kaca dan kebun percobaan, namun belum
teruji di tingkat petani dan konsumen industri. Respon petani terhadap performa bibit,
pertumbuhan tanaman dan nilai usahatani, serta respon konsumen industri pemanis (gula)
diabet terhadap kualitas stevia hasil mutasi in vitro akan menjadi umpan balik untuk
menyempurnakan pemuliaan varietas stevia unggul sesuai kebutuhan pengguna.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian STRANAS 2015-2016 sesuai
road map yakni pengembangan stevia di tingkat petani on farm meliputi sosialisasi,
evaluasi dan verifikasi benih cabai yang disukai atau tidak disukai petani beserta semua
aspek karakter fisiologis dan ekonomis yang dipentingkan oleh petani di sentra produksi
stevia di Jawa Barat yakni Ciwidey, Kabupaten Bandung. Stevia hasil mutasi in vitro
akan diujicoba ditanam dilahan petani, sesuai panduan (SOP) dari Tim Peneliti dan juga
mempertimbangkan budaya (kebiasaan) petani dalam berusahatani stevia. Petani akan
mengamati dan menilai mulai dari proses pengeluaran plantlet dari botol, persemaian,
pertumbuhan, panen, penanganan pasca panen, kebutuhan sarana produksi dan
pemasaran. Petani menilai kekurangan dan kelebihan stevia hasil mutasi in vitro menurut
kaca pandang mereka sebagai produsen dan pedagang stevia yang berpengalaman.
Petani mempunyai kearifannya tersendiri dalam memanfaatkan teknologi yang
sesuai dengan lingkungan hidupnya. Kearifan itu boleh jadi berbeda dengan kajian di
laboratorium atau kebun percobaan di perguruan tinggi. Penilaian dan saran-saran
mereka akan menjadi masukan bagi Tim Peneliti untuk menyempurnakan
pemuliaan stevia hasil mutasi in vitro. Penelitian ini bersifat kaji tindak dan partisipatif
karena pada dasarnya semua penelitian pengembangan diperuntukkan bagi masyarakat
pengguna, maka mereka harus dilibatkan dalam merakitnya agar sesuai dengan
kebutuhannya, budayanya dan lingkungan hidupnya.
6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Stevia
Stevia rebaudiana Bertoni M merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai
bahan pemanis alami yang pertama kali diteliti oleh peneliti berkebangsaan
Amerika pada tahun 1887 yang bernama Antonio Bertoni. Tanaman Stevia
merupakan salah satu dari 950 genus dari keluarga Asteraceae. Genus ini terdiri dari
lebih dari 200 spesies. Tumbuh mencapai lebih dari satu meter dengan sistem
perakaran yang menyebar, daun kecil berbentuk elips. Tanaman ini umumnya
berbentuk herba, namun juga ditemukan dalam bentuk semak, dan pohon. Asal usul
tanaman stevia berasal dari Amerika Selatan (Paraguay dan Brazil) (Soejarto et al.,
1982). Pada perkembangannya tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai bahan pemanis alami, karena memiliki beberapa keunggulan. Pada penelitian
Buchori (2007) dikatakan, tanaman stevia sebagai pemanis alami dirasa lebih aman
karena non karsinogenik dan non kalori. Keunggulan lainnya yaitu bahan pemanis ini
tidak menyebabkan carries gigi, rendah kalori, cocok bagi penderita diabetes, dan aman
dikonsumsi dalam waktu j angka panj ang.
Di Indonesia sendiri tanaman ini mulai diperkenalkan pada tahun 1977 atas
kerjasama pengusaha Jepang dan Indonesia (Rukmana, 2003). Pada waktu itu tanaman
stevia merupakan komoditas yang mempunyai peluang besar untuk dibudidayakan.
Namun, dalam perkembangannya stevia mulai kehilangan daya tarik dikarenakan para
pengusaha dalam negeri hanya bergantung pada pasar ekspor ke Jepang serta adanya
serangan penyakit langau yang menyebabkan daun stevia berbau.
2.2. Pemuliaan Tanaman Stevia
Pada dasarnya, pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan 1) Introduksi dengan
mendatangkan tanaman baru, 2) seleksi, melakukan seleksi terhadap suatu populasi
tanaman yang sudah ada, 3) persilangan untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan
secara generatif, 3) melakukan penggandaan kromosom dan/atau
7
mutasi sebelum melakukan seleksi, 4) melalui rekayasa genetika (Mangoendidjojo,
2003).
Pembentukan varietas unggul stevia dapat dilakukan melalui program
pemuliaan, yaitu pemasukan (introduksi), seleksi, dan persilangan atau hibridisasi. Secara in
vitro program pemuliaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan fenome variasi somaklonal
(Larkin and Scowcroft, 1981) dan mutagenesis in vitro. Sistim kultur dan metode kultur
merupakan dasar untuk mengembangkan metode pemuliaan in vitro Introgresi gen pada
sistem embryogenesis akan memungkinkan meningkatkan variabilitas genetik dan
seleksi in vitro dapat dilakukan untuk memperoleh galur sel untuk pembentukan
varietas baru. Keberhasilan teknik kultur jaringan antara lain ditentukan oleh
penggunaan jenis eksplan, ukuran dan kebersihan eksplan (George dan Sherrington
(1984), media kultur (Gunawan, 1992), dan zat pengatur tumbuh. Sistem yang stabil
perlu diupayakan sebelum menerapkan mutagen. Faktor yang harus diperhatikan dalam
penggunaan mutagen baik fisik maupun kimia adalah besarnya dosis radiasi dan
konsentrasi, serta jenis eksplan yang menjadi target mutagen (Soertini, 2003).
2.3. Limatisasi dan Budidaya Tanaman Stevia
Evaluasi terhadap tanaman hasil mutasi merupakan tahap penting yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan pemuliaan tanaman Stevia. Beberapa sifat penting
telah berhasil diperoleh melalui induksi mutasi secara in vitro menggunakan
EMS antara lain toleran salinitas pada krisantemum (Hosain et al., 2006) dan ubi jalar
(Luan et al. 2007) serta ketahanan terhadap Fusarium pada abaka (Purwati, 2006).
EMS juga telah digunakan secara in vitro untuk menginduksi keragaman pada
tanaman apukat (Yenisbar 2005) dan perbaikan sifat agronomi pada tanaman anggur
(Khawale et al. 2007).
Aklimatisasi ini merupakan tahap kritis karena kondisi iklim mikro di rumah kaca,
rumah plastik, rumah bibit, dan lapangan sangat berbeda dengan kondisi iklim mikro
dalam botol. Kondisi di luar botol berkelembaban nisbi jauh lebih rendah, tidak aseptik
dan tingkat intensitas cahayanya lebih tinggi daripada kondisi dalam botol. Menurut
Yusnita (2003), aklimatisasi adalah pengkondisian plantlet atau tunas mikro hasil
8
perbanyakan melalui kutur in vitro ke lingkungan in vivo yang septik, dengan media
tanah sehingga plantlet dapat bertahan dan terus tumbuh menjadi bibit yang siap
ditanam di lapang.
Budidaya tanaman Stevia memerlukan persyarakatan umum yang diperlukan agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik. Menurut Rismunandar dan Farry B.Paimin
(2001) persyaratan umum untuk budidaya Stevia memerlukan tanah yang datar, sistim
irigasi/drainase yang baik, kelembapan sekitar 43-47,6%, lubang tanam disiapkan
dengan jarak 25 x 25 cm sampai dengan 40 x 40 cm, waktu yang tepat untuk
pelaksanaan penanaman adalah saat musim hujan mengingat stevia beberapa bulan
setelah penanaman masih memerlukan naungan dan jumlah air yang cukup Budidaya
tanaman Stevia di Pangalengan dan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
menunjukkan bahwa tanam Stevia dapat tumbuh baik pada ketinggian 400- 800 meter
di atas permukaan laut pada tanah andosol, dan jarak tanam 30 cm x 30 cm (data
belum dipublikasikan). Tanah yang ditumbuhi Stevia harus gembur dengan pengairan
secukupnya, tidak boleh sampai menggenang. Pemupukan organik untuk tanaman Stevia
sangat dianjurkan menjaga keamanan produk hasil panen berupa daun dan batang muda.
Pemanenan tanaman Stevia dapat dilakukan setiap enam minggu dengan cara memotong
daun dan batang bagian atas tanaman. Hama yang terutama menyerang tanaman stevia
adalah ulat grayak (Heliothis sp) dan kutu daun (Aphis sp). Ulat Heliothis sp. Terutama
menyerang bunga dan daun muda. Tanaman yang terserang hama ini daun-daun
mudanya berlubang-lubang, sedangkan kutu daun Aphis sp, merusak pucuk daun.
Penyakit yang sering menyerang tanaman Stevia adalah cendawan Poria hypolateria
yang mengakibatkan warna merah pada bagian batang kemudian tanaman menjadi
layu. Penyakit lain yang sering merusak tanaman Stevia adalah busuk batang dan
bercak daun, yang disebabkan jamur Colletotrichum sp. , Sclerotium rolfsii, Rizoctonia
solani, dan Fusarium sp. Pengendalian penyakit dengan pestisida dan fungsisida organik
diperlukan untuk menjaga kualitas panen Stevia.
9
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Tahapan Riset
Penelitian bersifat kaji tindak (action research) berdasarkan filosofi
participatory plant breeding. Metode penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif
(mix method). Jenis material penelitian adalah tanaman stevia hasil mutasi in vitro
dengan nomor B5A2, BEA3, G3.5B2, G5.BA2, G7.5A2, T3.5B2, TED 1. Obyek
penelitian adalah preferensi petani terhadap tanaman stevia hasil mutasi in vitro, kearifan
lokal petani dalam usahatani stevia, analisis usahatani, kelembagaan petani, sistem
agribisnis stevia, dan rekayasa sosial untuk adopsi inovasi stevia in vitro. Teknik
pengambilan data : (1) observasi partisipatif, (2) wawancara mendalam dengan
pertanyaan terstruktur dan tidak terstruktur, (3) focus group discussion dengan para
stakeholder untuk konfirmasi dan verifikasi data, (4) dokumentasi dan penulusuran
data sekunder. Informan adalah petani “calon” pengguna stevia in vitro, pedagang
pengumpul, pengusaha industri gula kesehatan dan pihak-pihak yang terkait dengan
agribisnis stevia di tingkat lokal. Tahapan riset dibagi tiga, yaitu :
(1) Desiminasi inovasi dengan demonstrasi plot di lahan kelompok tani oleh petani
sendiri, untuk menunjukkan bahwa secara teknis stevia in vitro bagus, produksi tinggi,
harga tinggi, tahan hama penyakit.
(2) Eksplorasi respon petani dengan focus group discussion (FGD) untuk menggali
kekurangan dan kelebihan stevia in vitro berdasarkan preferensi petani, agroklimat,
kebiasaan (budaya) usahatani, dan kearifan lokal yang spesifik.
(3) Simulasi analisis usahatani stevia in vitro berdasarkan sistem usahatani yang biasa
dilakukan petani setempat, untuk menunjukkan bahwa secara ekonomis stevia in vitro
lebih menguntungkan dari varietas lain.
10
Tabel 3.1. Tahap, kegiatan, keluaran, dan lokasi
Tahap Kegiatan Keluaran Lokasi Keterangan
1 Desiminasi
stevia in vitro
dgn
Demonstrasi
plot di lahan
kelompok tani
Adopsi Petani thd
stevia in vitro di
thn I desiminasi
minimal 20 %
Lahan Kelompok
Tani Desa Cibodas,
Kec. Ciwidey, Kab.
Bandung
Penangungjawab
Hepi Hapsari dan
Harus dibuktikan
bhw stevia in vitro
produksi tinggi,
kadar manis tinggi,
tahan hama
penyakit 2 Evaluasi stevia
in vitro dgn
Focus Group
Discussion
Dihasilkan
umpan balik
petani utk
perbaikan stevia
in vitro
Saung kelompok tani
Desa Cibodas
Penangungjawab
Hepi Hapsari dan
Umpan balik
berupa kelebihan
dan kekurangan
stevia in vitro
sesuai lokasi 3 Analisis
Usahatani stevia
in vitro dgn
simulasi
Pendapatan
usaha tani stevia
in vitro lebih
tinggi
Saung kelompok tani
Desa Cibodas
Penanggungjawab :
Hepi Hapsari dan
Harus dibuktikan
bhw stevia in vitro
menguntungkan scr
ekonomis
11
3.2. Penelitian Tahap 1 (Desiminasi Inovasi Stevia Hasil Mutasi in vitro)
Tempat dan waktu
Kegiatan ini akan dilaksanakan di lahan kelompok tani seluas 1500 m2, di tiga lokasi
sentra produksi stevia di Ciwidey, Kab. Bandung, pada bulan Maret sampai Agustus 2017.
Alat dan bahan
Alat yang akan digunakan antara lain, cangkul, kored, tugal, patok, ajir, gunting, tali
rafia, kantung benih, meteran, penggaris, spidol, pensil, buku catatan, plastik obat, jangka
sorong, timbangan analitik dan kertas label.
Bahan yang akan diguanakan adalah tujuh nomor stevia hasil mutasi in vitro (B5A2,
BEA3, G3.5B2, G5.BA2, G7.5A2, T3.5B2, TED1). Bahan penunjang adalah Pupuk
(Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang), dan untuk pengendalian hama dan penyakit
digunakan insektisida dan fungisida organik untuk menjaga kualitas stevia.
Metode
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan berupa
empat varietas diulang enam kali. Pengamatan deskripsi seperti yang tercantum pada
Lampiran 6. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota kelompok tani (partisipatif) mulai
dari pengeluaran planlet dari botol, persemaian, budidaya, panen, penanganan pasca panen
dan penyimpanan, sehingga mereka dapat menilai karakter fisik stevia in vitro secara
menyeluruh.
Analisis
Karakter kuantitatif dianalisis menggunakan uji-F dan uji lanjut Duncan pada taraf uji 5%
(Gomez dan Gomez, 1995). Data respon petani diukur dengan skala Likert dan
dianalisis dengan statistik deskriptif. Skala Likert 1 = lebih jelek dari variatas lainnya; 2 =
sama dengan varietas lainnya; 3 = lebih baik dari varietas lainnya, dan disertai
penjelasan alasannya. Penjelasan petani penting untuk menggali dan mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan stevia in vitro menurut persepsi petani.
12
3.3. Penelitian Tahap 2 (Evaluasi Inovasi Stevia Hasil Mutasi in Vitro)
Tempat dan Waktu
Kegiatan ini akan dilaksanakan di saung meeting kelompok tani, pada bulan JuliAgustus
2017 setelah demontrasi plot dilakukan atau setelah panen.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk pertemuan FGD adalah laptop, proyektor, layar, printer,
alat tulis, papan tulis, kuesioner, sound sistem. Bahan yang digunakan untuk pertemuan
FGD adalah tujuh nomor stevia hasil mutasi in vitro (B5A2, BEA3, G3.5B2, G5.BA2,
G7.5A2, T3.5B2, TED1) dalam polibag, contoh hama dan penyakit stevia, contoh pupuk
dan pestisida yang biasa digunakan petani.
Metode
Eskplorasi partisipatif berupa diskusi fokus dan terarah. Nara sumber adalah
stakeholder stevia di wilayah setempat, meliputi petani konsumsi, petani
penangkar, kontak tani, pedagang pengumpul, PPL, pelaku industri gula kesehatan.
Bertindak sebagai moderator adalah Tim Peneliti.
Analisis
Analisi data secara deskriftif kualitatif dan dikonfirmasikan kepada petani. Petani
adalah subyek penelitian yang ikut mengkonstruksi hasil penelitian. Tanggapan, penilaian,
respon petani digali sebanyak-banyaknya. Kemudian data direduksi untuk
memfokuskan hasil penelitian. Data reduksi, diklasifikasi dan disajikan dalam bentuk
data display yang dipahami petani. Data display selanjutnya dikonfirmasi ke petani
untuk kesimpulan final. Hasil FDG adalah penilaian atau respon petani terhadap stevia in
vitro, bersifat subyektif yang terkontrol karena dibandingkan varietas lain yang pernah
ditanam. Penilaian subyektif, akan menjadi obyektif jika digabungkan seluruh petani.
Data FGD akan menjadi masukan atau umpan balik untuk menyempurnakan
pemuliaan stevia in vitro sesuai kebutuhan petani dan pasar industri gula kesehatan.
13
3.4. Penelitian Tahap 3 (Analisis Usahatani Stevia Hasil Mutasi in vitro)
Tempat dan Waktu
Kegiatan ini akan dilaksanakan di saung meeting kelompok Tani, pada bulan April-
Oktober 2017 bersamaan dengan kegiatan Penelitian Tahap 2.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat tulis, papan tulis, kertas koran, kalkulator sebanyak
peserta, sound sistem. Bahan yang digunakan adalah bibit stevia in vitro (B5A2,
BEA3, G3.5B2, G5.BA2, G7.5A2, T3.5B2, TED1, alat-alat usahatani dan
penanganan pasca panen, contoh pupuk dan pestisida yang biasa digunakan petani beserta
daftar harga terbaru.
Metode
Analisis usahatani stevia menggunakan metode simulasi partisipatif. Petani
menghitung sendiri usahataninya sesuai luas tanam masing-masing. Peneliti bertindak
sebagai fasilitator. Hasil simulasi merupakan data ekonomi dan berguna untuk
meyakinkan petani akan keuntungan menanam stevia in vitro. Analisis usahatani juga
dilakukan terhadap varietas lain yang biasa ditanam petani.
Analisis
Ada beberapa konsep penerimaan (revenue) yang digunakan untuk menganalisa perilaku
produsen (petani) yaitu :
a. Total Revenue
Total revenue adalah peneneriamaan total yang diperoleh oleh produsen penghasil produk.
Penerimaan total ini didapat dari perkalian dari produk yang dijual dikalikan dengan
harga jual produk per unit.
b. Average Revenue
Average revenue adalah penerimaan per unit produsen penghasil produk atas penjualan
produk yang berhasil yang terjual dipasaran. Average revenue didapat dari hasil bagi
penerimaan total dibagi dengan unit yang terjual.
c. Marginal Revenue
14
Marginal revenue merupakan kenaikan dari peneriman total yang disebabkan karena
terjadi pertambahan penjualan satu unit hasil produk. Marginal revenue diperoleh dari
pembagian keseluruhan total produk dibagi dengan keseluruhan produk yang terjual.
Konsep Titik Impas
Titik impas atau sering disebut dengan Break Event Point (BEP)
merupakan sebuah sarana untuk menentukan kapasitas produksi yang harus dicapai
oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan. Analisis titik impas dalam produksi
biasanya digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang bisa mengakibatkan produsen
berada dalam kondisi impas. Untuk mendapatkan titik impas dari sebuah produksi harus
dicari fungsi biaya maupun pendapatan, dimana total biaya sama dengan total pendapatan.
Terdapat tiga komponen yang harus dipertimbangkan dalam analisis titik impas ini, yaitu:
a. Biaya-biaya tetap (Fixed Cost)
b. Biaya-biaya variabel (Variabel Cost)
c. Biaya-biaya total (Total Cost)
Dalam kondisi titik impas ketiga komponen tersebut diatas akan berlaku :
TC = FC + VC= FC + Cx
Jika TR = pX Maka TR = TC atau pX = FC + cX
X = FC/ p-c
Dimana :
TC = ongkos total untuk pembelian X produk
FC = ongkos tetap
VC = ongkos variabel untuk membuat X produk
C = ongkos variabel untuk membuat 1 produk
TR = total pendapatan dari penjualan X buah produk
P = harga jual persatuan produk
X = volume produksi
15
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Gambaran Umum Tempat Penelitian.
4.2.1. Sejarah Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Barat
Desa Cibodas adalah salah satu desa yang berada wilayah Bandung Selatan,
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung + 28, 1 Km dari Kota Bandung.
Kondisi Geografis
Desa Cibodas merupakan Desa yang letaknya di kaki Gunung Tilu
dengan ketinggian 1000 s/d 1500 m diatas permukaan laut. Desa Cibodas juga
merupakan Desa yang sebagian besar wilayahnya adalah daerah Perbukitan dan
sebagian pesawahan serta hutan lindung. Topografi Desa Cibodas Kebanyakan
berbukit-bukit / tidak merata. Luas Wilayah Desa Cibodas ± 1.926,3 Ha itu
mencaku perkampungan, pesawahan, hutan lindung dan hutan produksi.
Batas Wilavah
Secara Geografis Desa Cibodas berbatasan denganbebe apa desa, baik
yang termasuk ke dalam wilayah satu kecamatan maupun termasuk ke dalam
wilayah k camatan lain. Diantaranya adalah sebagai berikut :
• Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa. Cukanggenteng Kecamatan
Pasirjambu
• Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Mekarsari Kecamatan
Pasirjambu
• Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Cisondari Kecamatan
Pasirjambu
• Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Cisondari Kecamatan
Pasirjambu
16
Data Wilavah Administrasi Desa Gibodas
Jumlah RT : 61 Rukun Tetangga
Jumlah RW : 17 Rukun Warga
Jumlah Dusun : 4 Dusun
POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Tabel 4.1 Pertanian
No Kepemilikan Tanah Pertanian Keterangan
1 Jumlah Keluarga memiliki tanah Pertanian 419 Keluarga
2 Jumlah Keluarga tidak memiliki tanah pertanian 2.192 Keluarga
3 Jumlah Total Keluarga Petani 419keluarga
Tabel 4.2. Perkebunan
No Kepemilikan Tanah Perkebunan Keterangan
1 Jumlah Keluarga memiliki tanah Perkebunan 193 keluarga
2 Jumlah Keluarga tidak memiliki tanah 2.418 keluarga 3 Jumlah Total Keluarga Perkebunan 193luarga
Tabel 4.3 Peternakan
No Kepemilikan Tanah Peternakan Keterangan
1 Jumlah Keluarga memiliki Peternakan 281 keluarga
2 Jumlah Keluarga tidak memiliki Peternakan 2.330 keluarga 3 Jumlah Total Keluarga Peternak 281 keluarga
17
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Desa Cibodas berdasarkan Mata Pencaharian Pokok
No Mata Pencaharian Pokok Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Ahli Pengobatan Alternatif 2 - 2
2 Belum Bekerja 120 57 177
3 Buruh Harian Lepas 4 53 81 534
4 Buruh Migran 2 11 13
5 Buruh Tani 58 57 515
6 Dokter swasta - 0
7 Dosen swasta - 0
8 Guru swasta 17 19 36
9 Ibu Rumah Tangga 2461 2461
10 Karyawan Honorer 14 16 30
11 Karyawan Perusahaan Pemerintah 14 1 15
12 Karyawan Perusahaan Swasta 308 94 402
13 Kepala Daerah - - 0
14 Montir 14 14
15 Nelayan - 0
16 POLRI 2 - 2
17 Pedagang Keliling 39 49 88
18 Pedagang barang kelontong 20 92 112
19 Pegawai Negeri Sipil 8 33 41
20 Pelajar 879 595 1474
21 Pengusaha kecil, menengah dan besar 108 103 211
22 Perangkat Desa 20 3 23
23 Perawat swasta - 2 2
24 Petani 278 81 359
25 Peternak 281 281
26 Purnawirawan/Pensiunan 62 29 91
27 Senimaniartis 0 31 41
28 Sopir 50
29 TNI 10 - 10
30 Tidak Mempunyai Pekerjaan 539 86 625
31 Tukang Jahit 111 68 179
32 Tukang Kayu 63 - 63
33 Usaha Jasa Pengerah Tenaga Kerja - - 0
34 Wiraswasta 334 4 338
Jumlah 4216 3973 8189
4.3. Gambaran Umum Kop
Koperasi Nusantara Kia
“Menjalin Kebersamaan Memba
Alam.”. Koperasi Nukita erat
kelompok tani mulyasari merupa
bahan baku produksi untuk produ
Khusus untuk komoditas stevi
signifikan untuk melindungi ben
dan lainnya sehingga menjadi s
yang berada di bawah kelopok
ketiga dari varietas stevia moren
cocok ditanam pada kondisi la
Kelompok Tani Mulyasari dapa
dengan waktu tanam sekitar 40-
Lokasi kantor koperasi N
dimiliki oleh sekretaris Kopera
memasarkan produk. CV. NUL
mengurus segala hal yang berk
berdiri total anggota koperasi seb
data terbaru struktur oganisasi ko
Gambar
Koperasi Nukita kegiat
membuat berbagai macam pro
dikeluarkan dan dijual oleh kope
SEKRETARISM. Luqmanulhakim
18
m Koperasi NUKITA (Nusantara Kiat Lestari)
a Kiat Lestari (NUKITA) berdiri tahun 2005 den
embangun Kemandirian Bangsa Melalui Agroindus
erat kaitannya dengan Kelompok tani Mulyasa
erupakan salah satu binaan koperasi Nukita dalam p
produk agroindustri yang berasal dari the, kopi dan j
stevia koperasi nukita memberikan kontribusi ya
gi benih CM3 (Cibodas Manis 3) dengan pengajuan
jadi salah satu bibit stevia utama yang digunakan o
lopok tani Mulyasari. Varietas benih CM3 merupaka
morenta 3 asal Vietnam. Salah satu kelebihan varieta
disi lahan Ciwidey adalah produktivitas yang cuk
i dapat memanen 5-6 kg stevia segar per dua min
r 40-60 hari setelah penanaman.
rasi Nukita bertempat di kantor CV.NUL Food and
operasi Nukita dan merupakan mitra Koperasi Nuk
NUL memiliki peran dalam mendesain kemasan p
berkaitan dengan pemasaran produk dari Nukita.
asi sebanyak 23 orang namun tidak semuanya aktif, b
sasi kopersi nukita adalahs ebagai berikut:
ambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Nukita
kegiatan utamanya terkait dengan komoditas stev
m produk olahan dengan bahan baku stevia. Pro
koperasi merupakan private label atau merek yang d
KETUA Dini Mardiani
hakim
BENDAHARARaden Eliza Sukariaputri
MAIr. Bangb
5 dengan moto
oindustri Selaras
ulyasari karena
alam penyediaan
i dan juga stevia.
usi yang cukup
gajuan sertifkasi
akan oleh petani
rupakan turunan
arietas ini selain
g cukup tinggi.
a minggu sekali
and Craft yang
si Nukita dalam
asan produk dan
kita. Pada awal
ktif, berdasarkan
s stevia adalah
a. Produk yang
yang dikeluarkan
MANAJERBangbang Setiawan
19
oleh Koperasi sedniri. Selain produk olahan koperasi juga membuat pemanis stevia yang
yaitu pemanis daun stevia berbentuk amplop dan tepung daun stevia namun bukan
merupakan fokus utama. Fokus utama masih pada produk olahan dengan pemanis stevia
dimana semua produk yang dihasilkan sudah memiliki izin P.IRT (Produk Industri Rumah
Tangga) sehingga telah legal untuk diedarkan di masyarakat.
1. Pemanis Stevia
Seduh
2. Tepung Daun Stevia 3. Bubuk Pemanis Stevia
Gambar 4.2. Produk Pemanis Stevia
1. Kemasan teh celup pemanis stevia 2. Kemasan cumate pemanis stevia
Gambar 4.3. Beberapa Produk Olahan Koperasi Nukita
20
4.4. Kelompok Tani Mulyasari
Sentra pengembangan stevia Jawa barat yang pertama adalah di Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Garut. Perkembangnan stevia di kedua kabupaten yang dikelola oleh
kelompok tani sifatnya berbeda. Stevia di Kabupaten Garut yang dikelola oleh kelompok tani
bermitra dengan PTPN (PT. Perkebunan Nusantara), pada proses budidaya stevia yang
dilakukan oleh kelompok input produksi berupa bibit didapatkan dari membeli dan bukan dari
hasil kerjasama riset dengan peneliti. Selain itu dukungan data dari pemilik modal dan
penggunaan alat produksi dari bekas pabrik teh. Sedangkan perkembangan stevia di
Kabupaten Bandung yang dikelola oleh kelompok tani Mulyasari yang bermitra dengan
peneliti dari Universitas Padjadjaran dengan pengembangan stevia hasil mutasi in vitro
dimana sebelumnya kelompok sendiri telah mempunyai varietas stevia yang unggul dengan
rangkaian percobaan sehingga menghasilkan stevia dengan varietas CM 3 (Cibodas Manis3).
Terkait dengan penelitian terkait dengan pengembangan stevia hasil mutasi in vitro di sentra
produksi Jawa Barat dari survey yang dilakukan didapatkan bahwa hanya kelompok tani
Mulyasari di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung yang fokus pada pengembangan
dan pengolahan lebih lanjut yang bermitra dengan Koperasi Nusantara Kiat Lestari
(NUKITA).
Usaha stevia yang dilakukan oleh petani di Desa Cibodas awalnya merupakan usaha
percobaan dengan bibit yang berasal dari Vietnam di LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan)
pada tahun 2002. Pada tahun 2005 ketua LMDH membentuk kelompok Mulyasari yang selain
mengusahakan kopi,teh, kayu, hanjeli juga khusus melakukan penanaman komoditas stevia.
Kelompok tani Mulyasari beranggotakan 25 orang anggota. Khusus untuk komoditas stevia
kelompok tani Mulyasari mulai dusahakan dan dikembangkan pada tahun 2014 oleh bapak Rayi
sebagai ketua LMDH dan ketua Kelompok Tani Mulyasari dan telah mampu menghasilkan benih
dan bibit sendiri dengan cara melakukan perbanyakan melalui stek batang. Kerjasama Kelompok
Tani Mulyasari dan Koperasi Nusantara Kiat Lestari (NUKITA) saat ini menggunakan jenis bibit
unggulan lokal dari jenis CM3 (Cibodas Manis 3) yang merupakan hasil pengembangan yang
digagas oleh kelompok dan koperasi dan telah mempunyai sertifikat SKMB (dari BP2MB Jawa
Barat.
Pada pelaksanaan kegiatan usahatani yang difokuskan pada komoditas stevia
kegiatan penguatan kelembagaan di internal kelompok dilakukan bersamaan dengan
kegiatan penguatan kelembagaan LMDH seperti dengan diadakannya kegiatan pelatihan,
kegiatan Studi banding, dan kegiatan pertemuan rutin. Kegiatan pelatihan yang dilakukan
21
berupa pelatihan kopi dari mulai budidaya hingga pengolahan pascapanen oleh Dinas
Pertanian Provinsi Bandung, serta pelatihan budidaya Stevia hingga pengolahan pasca
panen oleh PT.BDA, PT.Kimia Farma, Faperta UNPAD, LIPI dan BPPT. Untuk kegiatan
Studi Banding, LMDH Mulyasari Cibodas pernah melakukan Studi Banding komoditas
kopi kedaerah Cianjur, Garut, Sumedang, Pangalengan dan Jawa Timur. Sedangkan untuk
kegiatan pertemuan rutin di LMDH Mulyasari yang pernah dilakukan berupa penyusunan
SOP penanaman kopi.
Kelompok Tani Mulyasari merupakan salah satu dari 8 Kelompok Tani Hutan
yang tergabung kedalam LMDH Mulyasari cibodas. Kelompok Tani Mulyasari memiliki
beberapa komoditas unggulan pada awal pembentukannya diantaranya kopi, teh, kayu-
kayuan, dan hanjeli. Luas lahan yang dimiliki oleh LMDH Mulyasari total 401,34 Ha
dengan pembagian 6 petak hutan produksi dan 6 petak hutan lindung. Serta komoditas
Stevia yang baru mulai ditanam pada tahun 2014.
1. Koordinasi dengan Ketua LMDH selaku
Ketua Kelompok Mulya Sari dan Kodim
2. Diskusi dan wawancara Mendalam dengan
Koperasi NUKITA
Gambar 4.4.Koordinasi dengan Ketua LMDH, Kodim dan Koperasi Nukita
22
4.5. Pengembangan Stevia di Sentra Produksi Jawa Barat
Pengembangan stevia di sentra produksi Jawa barat di Desa Cibodas
Kecapatan Pasirjambu Kabupaten Bandung dan Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang
Kabupaten Garut mempunyai perbedaan pola. Hasil penelitian menujukkan bahwa
pola pengembangan masing-masing daerah dipengaruhi oleh lingkuan dan lokasi
tanam serta pola usahatani yang dilakukan.
Tabel 4.5. Perbedaan pengembangan stevia di sentra Jawa Barat
Unsur Desa Cibodas Desa Mekarsari
Kemitraan Dengan koperasi yang
mengolah stevia menjadi
produk akhir
Dengan Perusahaan mitra
yang memasarakan stevia
dalam bentuk bahan baku
Lahan Milik perhutani dan sebagai
tanaman penyela diantara
tanaman Kopi
Milik sendiri dan ditanam
pada hamparan lahan.
Pengembangan Fokus kepada pengembangan
dan riset bibit serta produk
akhir
Fokus ke usahatani stevia dan
pengembangan lahan serta
pemasaran
Pengelolaan Bukan Kelompok
(Petani/ketua LMDH)
Bukan Kelompok
(Petani/Kepala Desa)
Jika dilihat model sistem produksi usahatani stevia di dua sentra pengembagan stevia
di Jawa Barat. Secara umum petani pelaku memiliki pola yang hampir sama namun
sifat pengelolaan dimana di Desa Cibodas tanaman utama adalah kopi dan stevia
masih sebagai tanaman penyelia atau kedua namun di Desa Mekarsari tanaman utama
adalah stevia sehingga diusahakan dalam sekala yang luas.
Desa Cibodas Kecamatan Pasir jambu Kabupaten Bandung meskipun sudah
lama dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan stevia namun hasil produksi dan
petani yang mengushakan masih sedikit dan ketermanfaatan tanaman stevia terhadap
pendapatan petani belum dirasakan oleh karena belum diusahakan dalam skala besar
dan sebagai tanaman utama baik oleh petani pelopor maupun petani lainnya.
23
Gambar 4.5. Pola pengembangan Stevia Desa Cibodas
Pengembangan stevia di Desa Cibodas oleh individu ketua LMDH kolaborasi dengan
koperasi selama ini yang dilakukan petani sifatnya terbatas karena hanya untuk
memenuhi kebutuhan stevia untuk produk teh sebagai produk akhir dari koperasi.
Pada tataran penggunaan lahan, masih belum di produksi secara luas dan hanya
sebagai pilihan ke -2 setelah tanaman kopi. Pola pengembangan yang dilakukan tidak
dengan pengembangan lahan dan produksi dalam jumlah besar tapi lebih ke
pengolahan dan penanganan hasil (pasca panen) yang berupa produk akhir.
Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut saat ini meskipun
merupakan salah satu sentra pengembangan stevia namun pelaku yang
mengusahakannya tidak banyak hanya beberapa orang karena sayuran masih
merupakan komoditas utama. Namun petani yang mengusahkan stevia mencoba
beralih dari sayuran ke stevia karena manfaatnya sudah dirasakan dengan bisa
membeli lahan sekitar meskipun manfaat komersil belum bisa tapi masih mempunyai
keyakinan dari hasil usaha stevia akan mendatangkan penghasilan yang lebih baik dan
investasi awal meskipun besar tapi bisa memberikan manfaat jangka panjang.
24
Gambar 4.6. Pola Pengembangan Stevia di Desa Mekarsari
Pengembangan stevia di Desa Mekarsari oleh individu dan bisa dikategorikan sebagai
petani inovator karena mengembangkan produksi stevia dari lahan 350 m2 menjadi 1
hektar, saat ini juga melakukan kerjasama dengan ekprotir dan juga mengembangkan
jaringan dengan beberapa pihak yang mengusahakan stevia hasil kerjasama untuk
memenuhi kebutuhan eksportir/perusahaan. Selain itu dilakukan sosialisasi dan
kunjungan dari berbagai pihak yang tertarik mengembangkan stevia tidak hanya dari
jawa barat tapi juga dari Jawa Tengah dan Sulawesi.
Pola pengembangan yang dilakukan seperti pengembangan luas lahan stevia,
pengembangan teknik budidaya, pengembangan jaringan kerjasama pasokan bahan
baku stevia untuk perusahaan eksportir, memasyarakatkan stevia.
4.6. Rantai Pasokan Komoditas Stevia di Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu
dan Alur Distribusi Stevia Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang.
Menurut (Croxton et al., 2001), rantai pasok atau (supply chain management)
merupakan integrasi proses-proses bisnis dari pengguna akhir sampai pemasok-pemasok
awal untuk menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah bagi
para pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Manajemen rantai pasok bertujuan untuk
memenuhi permintaan pelanggan dengan melibatkan para pelaku dan pihak-pihak terkait
dalam rantai pasok. Rantai pasok erat kaitannya dengan ketidakpastian (uncertainty). Yang
disebabkan oleh permintaan (demand) maupun pasokan (supply).
25
Rantai pasok komoditas stevia yang melibatkan aliran barang, uang dan informasi
komoditas stevia dari petani sampai dengan konsumen digunakan untuk mengetahui secra
detail aliran komoditas stevia khususnya di daerah awal sentra pengembangan stevia di
Kabupaten Bandung. Hasil pemetaan rantai pasok komoditas stevia yang terjadi di Desa
Cibodas Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut.
Gambar 4.7 . Alur Rantai Pasok Stevia di Desa Cibodas (Kelompok Tani Mulyasari)
Pada komodaitas stevia di desa CIbodas ada 4 pihak yang terlibat dalam
kegiatan rantai pasok, yakni petani anggota Kelompok Tani Mulyasari, pengurus
Kelompok Tani Mulyasari, Koperasi nukita dan konsumen. Konsumen sendiri di
bedakan menjadi beberapa kategori diantaranya konsumen komunitas, konsumen
ekspor (luar negeri) dan konsumen on line shop. Semua produk stevia dari petani
di bawah kelompok tani mulyasari menjual hasil produksi nya kepada koperasi
nukita sedangkang koperasi nukita akan mengolah menjadi bebrbagai varian
produk olahan yang langsung di jual ke konsumen.
: Aliran Informasi : Aliran Barang
: Aliran Uang
Ket:
26
Gambar.4.8 Alur Distribusi Stevia di Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang-Garut
Produksi stevia di Desa Mekarsari dilakukan melalui kerjasama dengan PT
Agro Jabar. Pelaku usaha stevia di Desa Mekarsari selain sebagai petani juga
penampung produk petani lainnya untuk di simpan dan nantinya dipasarkan oleh PT
Agro Jabar. Gudang penyimpanan PT. Agro Jabar terletak di Kecamatan Cikajang
sedangkan pasokan produk ke gudang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan
juga dari Jawa Tengah. Selain di gunakan untuk dilakukan pengnolahan dalam bentuk
campuran produk minuman dan juga ujicoba dan penelitian membuat stevia cair juga
sebagian besar hasil produksi produsen (petani) dijual untuk diekspor ke Jepang.
27
BAB V. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
5.1. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian ini, berikut adalah
tahapan aktivitas penelitian yang telah dilaksanakan adalah:
Tabel 5.1 Kegiatan yang Telah Dilakukan
No. Jenis Kegiatan Uraian Waktu
Pelaksanaan
1 Menyusun proposal
Pertemuan untuk mendiskusikan rumusan
dan pengembangan dan merevisi proposal
penelitian dan disesuaikan dengan tujuan
dan luaran yang diharapkan
April 2018
2
Pertemuan persiapan
administrasi dan survey
lapangan
Pertemuan untuk mempersiapkan
kebutuhan administrasi dansuvey lapangan
ke Desa Cibodas Kabupaten Bandung dan
Cikajang Kabupaten Garut
25 -27 April
2018
3
Pertemuan dan
diskusi persiapan
penelitian
Mempersiapkan dan menyusun tahapan
kegiatan penelitian yang akan dilakukan,
mengatur waktu pelaksanaan tahapan
kegiatan sampai dengan pencapaian setiap
tahapan kegiatan penelitian dari awal
sampai akhir
5 Mei 2018
4 Menyusun metode
dan diskusi
penyusunan metode dan
instrumen penelitian
Identifikasi penelitian dan sasaran serta
koordinasi dengan berbagai pihak
untuk integrasi kegiatan sebelum
dilakukan survey Lapangan.
10 Mei
2018
5
Survei awal dan
wawancara dengan key
-informan produsen
stevia mitra peneliti
Melakukan kunjungan lapangan ke
kelompok tani stevia di Ciwidey dan
Cikajang untuk mengetahui dan
mengidentifikasi komoditas stevia
26 Mei 2018
6 Diskusi hasil survei Melakukan pertemuan untuk 29 Mei 2018
28
No. Jenis Kegiatan Uraian Waktu
Pelaksanaan
awal dan rencana
survey ke penampung
stevia hasil produksi
Kelompok
mendiskusikan hasil survei awal dan untuk
identifikasi aliran produk stevia.
7
Pertemuan tim
penelitin untuk
mendiskusikan
panduan wawancara
Melakukan diskusi dengan seluruh tim
peneliti untuk membuat panduan
wawancar dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan yang diperoleh saat survei
awal dan perkembangan instrument
penelitian
8 Juni 2018
8
Survei awal dan
wawancara dengan
key- informan pasar
stevia
Diskusi dan wawancara dengan
Koperasi Nukita sebagai penampung
stevia hasil produksi kelompok tani dan
membuat rencana gelar produkdi acara
seminar departemen
25 Juli 2018
8
Pertemuan tim peneliti
dan identifikasi
kegiatan lapangan
berdasarkan luaran
penelitian
Melakukan pertemuan dan diskusi lanjutan
untuk mengidentifikasi kegiatan lanjutan
dan kebutuhan data serta informasi
berdasrkan luaran penelitian
27 Juli 2018
9
Pertemuan tim
peneliti dan
pengarahan
untuk tim lapangan
pengumpul data
lanjutan
Melakukan pertemuan dengan seluruh tim
penelit dan persiapan pengarahan untuk
tim lapangan yang ditempatkan di
kelompok maupun di Koperasi Nukita
guna keperluan penelitian
9 Juli 2018
10
Pelatihan dan
pengarahan untuk
tim lapangan
Melakukan pelatihan untuk tim lapangan
yang akan mengumpulkan data berserta
pembagian tugas dan jadwal pekerjaan
1 Agustus
2018
29
No. Jenis Kegiatan Uraian Waktu
Pelaksanaan
selama di lapangan
11 Publikasi awal di
Seminar Nsional di
UNPAD dan
Internasional Di
Universitas
Lampung
Mengikuti Seminar Internasional dengan
sebagian materi hasil survey pendahuluan
pada komoditas Stevia keuangan
27 Juli dan 11
Agustus 2018
12 Pertemuan tim
peneliti
Melakukan pertemuan dan disuksi dengan
seluruh tim untuk persiapan penyusunan
laporan kemajuan
15 Agustus
2018 (65)
13 Survey Lapangan Kujungan Lapangan untuk
mengidentifikasi jalur distribusi stevia
desa Mekarsari ke pasar
7 September
2018 (75)
14 Survey Lapangan Kujungan Lapangan untuk
mengidentifikasi jalur distribusi stevia
Desa Cibodas
21 September
2018 (85)
15 Analisis Data Melakukan analisis dan olah data hasil
penelitian untuk paper
8 Oktober
2018 (95)
16 Pembuatan Laporan
Akhir
Pembuatan Laporan Akhir 1 November
2018 (100)
5.2. Rencana Tahapan Berikutnya
Saat ini, hasil penelitian ini sedang dibuatkan draft yang akan dipublikasikan di
jurnal nasional. Kemudian untuk laporan akhir, akan dikaji tentang beberapa perilaku
data yang sudah didapatkan dan dirasa harus dilakukan observasi lanjut ke lapangan
untuk mencari alasan nyatanya mengapa data-tersebut menunjukkan gej ala demikian.
Berikut ini adalah tahapan kegiatan penelitian selanjutnya akan dilakukan oleh tim
peneliti dalam penyelesaian kegiatan penelitian:
Tabel 5.2. Rencana Tahapan Berikutnya
30
No. Waktu Rencana Kegiatan
1
September 2018 Pembuatan Draft untuk di publikasikan ke Jurnal Nasional serta
juga melakukan wawancara mendalam dengan untuk menggali
program pengembangan dari stevia in vitro dari peneliti ke
kelompk serta respon kelompok
2
Agustus-
September
2018
- Pengamatan dan penelusuran rantai pasok komoditas stevia
- Melajutkan ke Penelitian Tahap 3
- Pengolahan data hasil lapangan dankompilasi serta finalisasi
keseluruhan data pendukung lainnya untuk digunakan
membuat laporan akhir.
3 September 2018 Penulisan laporan akhir
31
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai proses agribisnis komoditas stevia di
sentra pengembangan bibit dan produk stevia di Desa Cibodas Kecamatan Pasir
Jambu Kabupaten Bandung Barat dan di Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang
Kabupaten Garut berbeda dalam pengolaan bisnis hal itu terklihat dari rantai pasok
bisnis stevia.
Di Desa Mekarsari pengusahaan stevia dalam jumlah besar dan penjualan
dilakukan langsung dari petani ke penampung dan penampung dijual ke Perusahaan
mitra dalam bentuk kering dan perusahaan mitra akan menjual ke konsumen
pengolah sedangkan di Desa Cibodas petani akan menjual ke Kelompok tani dan
kelompok tani menjual ke Koperasi sebagai mitra dan pendamping dimana koperasi
akan membuat produk ahir untuk dijual ke Konsumen.
6.2 Saran
1. Pengelolan dan binis stevia masih belum di prioritaskan sehingga
pengembangan agroindustri dan promosi manfaat stevia sebagai pemanis
lainnya selain gula yang bernilai lebih positif menjadi tidak banyak diketahui
masyarakat
2. SOP (standar operational procedure) proses budidaya stevia belum ada sehingga
penguasaan metode dan proses budidata stevia masih terpusat pada beberapa
kalangan.
32
REFERENSI
Almekinders, C.J.M., Thiele, G., Danial, D.I. 2007. Can cultivars from
participatory plant breeding improve seed provision to small scale farmers ?
Euphytica Journal, No. 153 : 363-372
Abdul Rodjak. 2005. Manajemen Usahatani. Bandung : CV. Giratuna.
Bishaw, Z. & Turner, M. 2008. Linking participatory plant breeding to the seed suppley
system. Euphytica Journal, No. 163 : 31-44
Budiarso, Irwan T.2008. Karsinogen Kimiawi dan Mikokarsinogen. Departemen
Kesehatan R.I. Jakarta.
Buchori, 2007. Pembuatan Gula Non Karsinogenik Non Kalori dari Daun stevia, 11 (2).
Pp. 57-66. ISSN 0852-0798. http://stevia-steviacide.com. Di akses tanggal 27
Januari 2014.
Ditjenbun,. 2013. Mengenal Stevia (sweat Honey Leaf) Sebagai Sumber Pemanis.
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-160-mengenal-stevia-sweathoney-
leaf-sebagai-sumber-pemanis-.html. Diakses pada tanggal 30 April 2014.
IAEA. 1984. Selection in mutation breeding. Proceedings of a Consultants Meeting
Joint FAO/IAEA, Vienna, 21-25 June 1992. ISBN 92-0- 111284- X.
Ken Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.
Maudy E., Paimin, dan Fendy R. 1992. Budidaya Stevia. Trubus, No. 274 Tahun XXIII,
hal. 22-23.
Maria. 2009. Analisis Kebijakan Tataniaga Gula terhadap ketersediaan dan Harga Domestik
Gula Pasir di Indonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian.
Muttaqin Zaenal, 2011. Produksi Gula Nasional Masih Defisit.
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/2897/Produksi-Gula-NasionalMasih-
defisit-. (diakses 17 January 2012). 5 iAP XQDQdDr dDQ ) Dru yo3DIP IQ, “ . D X P
DQiA-EXJ D D dDQ 3eQgR0DKDQ” Penebar Swadaya 2001.
33
Totok Mardikanto. 2012. Metoda Penelitian dan Evaluasi Pemberdayaan
Masyarakat, untuk Akademisi dan Praktisi. Program Studi Penyuluhan
Pembangunan / Pemberdayaan Masyarakat, Program Pascasarjana, UNS.
Suseno Amien, Sarifah Nurjanah, dan Hepi Hapsari. 2015. Seleksi Hasil dan
Kompenen Tanaman Stevia Hasil Mutasi in Vitro untuk Memenuhi
Kebutuhan Gula Rendah Kalori Nasional. Laporan Penelitian Strategis Nasional,
UNPAD. Belum dipublikasi.
Suseno Amien. 2015. The Seeds Study from Two Accessions Crossing Ability of Stevia
rebaudiana bertoni. International Confference on Tropical Natural Resources.
Mataram University, Lombok, Indonesia. Tgl. 10-13 Juni 2015.
Witcombe, J.R., Petre, R., Jones, S. & Joshi, A. 1999. Farmer participatory crop
improvment. Experimental Agriculture, No. 35 : 471-487l
Zuhri Sepudin, 2010. Tahun Depan RI Impor Gula 269.618 Ton.
http://www.bisnis.com/articles/tahun-depan-ri-impor-gula-269-dot-618-ton.
(diakses: 17 Januari 2012).
34
Lampiran1. Perjanjian Penelitian
35
36
37
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Yayat Sukayat, Ir. ,MSi./ 0028095805
Fak.Pertanian UNPAD
Sosial Ekonomi Pertanian
8 Manajer Penelitian Penanggungj awab Rekayasa Sosial Sosialisasi Stevia
2. Dr.Hepi Hapsari, Ir.MS./
0010046307
Fak.Pertanian UNPAD
Sosial Ekonomi Pertanian
8 Supervisor Penelitian Penanggungjawab Ujicoba Stevia di Tingkat Petani (on
farm) 3 Dr. rer.nat., Ir. Suseno
Amien./
0005106503
Fak.Pertanian UNPAD
Pemuliaan Tanaman
8 Pemulia Stevia Penanggungjawab Participatory Plant
Breeding
4 Pandi Pardian, ST.,MBA./ 0028095805
Fak.Pertanian UNPAD
Agribisnis 8 Supervisor Penanggungjawab Agribisnis Stevia di Tingkat Pedagang dan Industri (Hilirisasi Stevia)
38
Lampiran 3. Biodata Tim Peneliti
BIODATA KETUA PENELITI
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
A. Identitas Diri
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yayat Sukayat, Ir.M.Si. (L)
1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19580928 198601 1001
1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Singaparna, 28 September 1958
1.5 Alamat Rumah Cibiru Indah No.14, Cibiru, Bandung
1.6 Nomor Telepon/Faks Tlp. (022) 7802576
1.7 Nomor HP HP : 081.220.014555
1.8 Alamat Kantor Jl. Raya Jatinangor Km 21 Sumedang Kode Pos 40600
1.9 Nomor Telepon/Faks 022-7796318
1.10 Alamat e-mail E-mail : [email protected] 1.11 Mata Kuliah yg diampu 1 Sosiologi Pertanian
2 Sosiologi Pedesaan
3 Penyuluhan Pertanian
4 Komunikasi Agribisnis
5 Dinamika Kelompok dan Organisasi B. C. II RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1 Program: S-1 S-2 S-3
2.2 Nama PT Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
2.3 Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Sosiologi
2.4 Tahun Masuk
2.5. Tahun Lulus 1983 1994
2.6 Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
Tingkat Partisipasi Kerja Anggota
Keluarga Petani Dalam Kegiatan Usahatani Padi Sawah Di Desa
Pinggiran Kota
Partisipasi Petani dalam Penatagunaan Air di Tingkat Usahatani
2.7. Nama Pembim- bing/ Promotor
Ir. E Machmudin , MS Prof. Dr Herman Soewardi, Ir.
D. E. III PENGALAMAN PENELITIAN
No
. Tahun Judul Penelitian Kedudukan
1 2003 Farmer Group Development Plan, Kerjasama Special Programme For Food Security ( SPFS ) dengan Fakultas
Anggota
39
Pertanian Universitas Padjadjaran
2 2005 Rencana Induk Pengembangan Pertanian (RIPP) Kabupaten Garut
Ketua
3 2007 Studi Pengembangan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Tasikmalaya
Anggota
4 2008 Orientasi Usaha Petani Lahan Kering di Desa Pangkuan Hutan. Lembaga Penelitian UNPAD
Ketua
5 2008 Strategi Pengembangan Koperasi dalam Revatilasis Perkebunan di Propinsi Jambi
Ketua
6 2010 Strategi Adaptasi Petani Padi Dalam Menghadapi Dampak Pencemaran Limbah Industri
Anggota
7 2011 Respon Petani Dalam Pengembangan Padi Organic Di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua
8 2012 Dinamika Organisasi Gabungang Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur, di Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang
Ketua
9 2012 Peran Kelembagaan Lokal Arisan Pare Dalam Menunjang Program Ketahanan Pangan Di Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.
Anggota
F. G. IV PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No .
Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
1 2007 Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Padjadjaran di Kabupaten Purwakarta
2 2007 Penyuluhan Bahaya Flu Burung di Kecamatan Gedebage Kota Bandung
3 2008 Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Padjadjaran di Kabupaten Bandung
4 2009 Pemanfatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku Briket Arang Di Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung
5 2010 Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Bakatul Sebagai Bahan Makanan Trdisional Melalui Pengolahan dan Pengemasan Yang Baik di Desa Karticala Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu
6 2011 Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Pindang Ikan Nilem Melalui Pengolahan dan Pengemasan Yang Baik Di Desa Rancapaku Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya.
7 2012 IbM Briket Arang
8 2013 Pembinaan Kelompok Tani (Penyuluhan Pertanian Organik Pada Kelompok Tani di Sekitar SPLPP Arjasari )
40
H. V PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
No
. Tahun Judul Artikel Ilmiah
Volume/ Nomor
Nama Jurnal/Prosiding
1 2006 Strategi Adaptasi Petani Padi Dalam Menghadapi Kelangkaan Buruh Tani (studi kasus di Desa Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung
Vol 17 No3 Desember
2006
Agrikultura
2 2006 Dampak Program Pendampingan Sehati Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Partisipasi Kaum Laki-laki di Pedesaan
Dalam Pengelolaan Kesehatan Reproduksi
vol 8 No 2 Juli 2006.
Jurnal Kependudukan
Padjadjaran
3 2008 Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang Perkoperasian di Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung
vol. 18
No.13 Maret
2008.
Jurnal pengabdian
kepada Masyarakat
4 2010 Pemanfatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku Briket Arang Di
Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung
Vol. 20 no. 17 April
2010
Jurnal pengabdian
kepada Masyarakat
5 2012 Mata kuliah Sosiologi Dalam Pendidikan Pertanian
ISBN 978- 602-8955-
84- 3
Prosiding Pertemuan Nasional
Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan
Pertanian I. J. Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian
Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT).
K. .
L. Bandung, 27 Mei 2016 Anggota Pengusul,
M. (_Yayat Sukayat, Ir., M.Si )
41
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
1 Nama Lengkap Dr. Hepi Hapsari, Ir.MS.
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/No.identitas lainnya 196304101989032002
5 NIDN 0010046307
6 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 10 April 1963
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/ HP 022-7797116 / 0816614011
9 Alamat Kantor Prodi Agribisnis, Fak. Pertanian UNPAD, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor 45363
10 Nomor Telepon/Fax 022-7797116 / -
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1= 150 orang; S-2 = 20 orang; S3 = 3 orang
12 Mata Kuliah yg Diampu
1. Komunikasi Agribisnis
2. Metode Pemberdayaan
3. Metode Penelitian
4. Sosiologi Pertanian
5. Home Economic (Kesejahteraan
Keluarga)
6. Business and Enabling Environment
Program (BEDP 3)
7. Industri Perbenihan
B. Riwayat Penddikan
Program S1 S2 S3 Nama Perguruan Tinggi IPB IPB UNPAD
BidangIlmu Gizi Masyarakat Kom.Pembangunan Ilmu Sosial
Tahun Masuk-Lulus 1982-1987 1989-1993 2002-2008
Judul Skripsi/Tesis/ Disertasi
Tingkat Pendapatan dan Status Gizi Keluarga Peternak Ayam Ras Petelur
Perilaku Komunikasi 36LELI 3LQJLQ ELQ
* I X p L E L $ W E
KB Mandiri
Proses Entrepreneurship dan Komunikasi Pelaku Agribisnis Hortikultura
Nama Pembimbing/
Promotor
Prof. Suhardjo
Prof. Ali Khomsan
Prof. Aida Vitayala
Prof. Darwin Karyadi Prof. Siswadi
Prof. Nina Winangsih Prof. Imang Hasansulama
Dr. Neni Yulianita
42
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2010 Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Padi System of Rice Intensification (SRI) di Kec. Manonjaya, Kab. Tasikmalaya
DIPA –
UNPAD 10
2. 2010 Ketahanan Pangan Rumahtangga di Wilayah Rawan Bencana di Kab. Cianjur
DIPA–
UNPAD
10
3. 2010 Analisis Potensi Ekonomi di daerah tertinggal di Kab. Garut
DIPA –
UNPAD 10
4. Okt.201 1- Mei 2012
Pola Penyuluhan Ketahanan Pangan bagi Petani di Kecamatan Rawan Pangan di Kab. Bandung
Mandiri 5
5. Okt.2012- Mei 2013
Persepsi Petani terhadap Kinerja Pengelolaan Irigasi di Kec. Darangdan, Kab.Purwakarta
Mandiri 5
6. Okt.20 13- Mei 2014
Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan melalui Pengembangan Agribisnis Kopi di Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
Mandiri 5
7. Okt.2015 Seleksi Hasil dan Komponen Tanaman Stevia Hasil Mutasi in Vitro untuk memenuhi Kebutuhan Gula Rendah K alori
STRANAS 78
8. Okt.2016 Participatory Plant Breeding (PBB) Cabai UNPAD
IPTEKS 125
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 April – Nop. 2010
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Wanita PKK Kelurahan Sukamiskin, Kota Bandung
DP2M- DIKTI
36
43
2. Agustus 2011
Pelatihan Penyusunan Menu Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) bagi Perempuan Perdesaan di Kec. Cikalong, Kab. Tasikmalaya.
DIPA- UNPAD
10
3. April – Nop.2012
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Peternak Sapi Perah Madani di Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
DP2M- DIKTI
49
4. April – Nop.2013
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Petani Kopi Manglayang di Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
DP2M- DIKTI
48
5. April – Nop.2014
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) UKM Hasil tani Gunung Geulis di Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
DP2M- DIKTI
45
6. April – Nop.2015
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Petani Lebah Madu Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung
DP2M- DIKTI
49
D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume / Nomor / Tahun
1 Pemanfaatan Pelayanan Informasi Pasar (PIPP) oleh Petani dan Pedagang Kubis Bunga di Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Sosiohumaniora UNPAD
Vol.11 No.2, Juli 2009
2 Pengarahan Pusat Pertumbuhan melalui Analisis keunggulan Komparatif di Kab. Garut
Agrikultura, Fak.Pertanian UNPAD
Vol. 20, No.3, Des. 2009
3 Pelatihan Menyusun Perencanaan Bisnis dan Kewirausahaan bagi Usaha mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
Pengabdian Kepada Masyarakat - LPPM UNPAD
Vol.20, No.17, April 2010
4 Strategi pengembangan Daerah Tertinggal di Kab. Garut
Sosiohumaniora UNPAD
Vol.15, No.2, Juli 2013
5 Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kemandirian Petani Mangga Gedong Gincu
Agrifet Univ. Majalengka
Vol. 3 No. 1., Juli 2015
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
44
1 International Conference : Sustainable Agriculture and Food Security
Food Security in Natural Desaster Prone Area in Cianjur, West Java
September 2011, Unpad
2 Seminar Internasional Small Scale Producer Agency In The Golbalized Market
The Partnership of Tomato Farmers with Middleman in Sub Terminal Agribusiness Cigombong, Cianjur, West Java
Pebruari 2012, Unpad
3 Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian yang Adaptif dan Inovatif
Mengapa Mata Kuliah Komunikasi Agribisnis Perlu Untuk Profil Lulusan
Fakultas Pertanian
Januari 2012, Unpad
4 Seminar Pembangunan Pertanian Menuju Kemandirian Pangan dan Energi
Tingkat Adopsi Petani Padi Terhadap Teknik Pertanian Organik SRI
April 2013, UNS
5 Seminar Penerapan Ilmu Sistem Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional
Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan (KTH) Melalui Pengembangan Agribisnis Kopi Arabika
Nopember 2013, Unpad.
6 Seminar Pembangunan Pertanian Terpadu Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Pengahasil Beras Organik
April 2014, UNS
7 Seminar Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian
Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Mangga di Kabupaten Majalengka
Nopember 2014, Unpad
8 Kebijakan Untuk Petani : Pemberdayaan Untuk Pertumbuhan
Tingkat Adopsi Petani Terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu di Kab. Sumedang
Agustus 2014, IPB
9 Seminar Pengembangan Kedelai Nasional
Kajian Potensi Kedelai Lokal Sebagai Bahan Baku Industri Tahu Sumedang
Mei 2015, UGM
E. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Jumlah Halaman
Tahun Penerbit
1. 0aJ. 9 I, R3 1QyNYKPQ
. 1E IIDNaKTEQ $ JIEiNQiN” EEIIIQ
dari Buku Penyuluhan Paripurna, Penyuluhan Humanistik (Prof. Tarya J. Sugarda)
23 2012 Lab. Sosiologi dan Penyuluhan, Fak. Pertanian, UNPAD
45
F. Perolehan HKI Dalam
No. Judul/Tema H
1 -
2 -
G. Pengalaman Merumusk
dalam 5 Tahun Terak
No. Judul/Tema/Jenis RekaLainnya yang Telah D
1 Pemberdayaan Kel.Petani
bersama Perhutani - PHB
2 Pemberdayaan Kel. PeHibrida Unpa
H. Penghargaan dalam 10
institusi lainnya)
No. Jenis Pengh
1 Satyalencana Karya S
2 Satya karya Bhakti K
Semua data yang saya isikandipertanggung jawabkan secuntuk memenuhi salah satuPerguruan Tinggi (PUPT).
.
45
alam 5 – 10 Tahun Terakhir
ma HAKI Tahun Jenis Nomor
-
-
muskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial lainn
Terakhir
s Rekayasa Sosial elah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
RespMasya
Petani Kopi
PHBM
2013 Kec.Cilengkrang
Kab. Bandung
Positif p
el. Petani Jagung a Unpad
2016 Kec.Arjasari Kab.Bandung
Positif p
m 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, sosial at
Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Ta
arya Satya 10 Tahun Presiden RI
akti Kelas II Rektor UNPAD
isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar danan secara hukum. Biodata ini saya buat dengan sebeh satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian Un
Bandung, 27 Mei 2016Ketua Pengusul,
(Dr. Hepi Hapsari, Ir.MSNIP. 1963041019890320
omor P/ ID
-
-
l lainnya
Respon Masyarakat
sitif proaktif
sitif proaktif
sial atau
Tahun
2008
2011
ar dan dapat n sebenarnya an Unggulan
i 2016
i, Ir.MS.) 9032002
46
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
IDENTITAS DIRI Nama : Suseno Amien
NIP/NIK : 196510051991031004 Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 05 Oktober 1965 Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan/Pangkat : IV a/Lektor Kepala Jabatan Akademik : Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran Alamat : Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Bandung 40600
Telp./Faks. : 022-7796316
Alamat Rumah : Komplek Pesona Cisaranten Indah Kav. 8 J l n . R a y a C i s a r a n t e n K u l o n –
Aracamanik Bandung 40298 Telp./Faks. : 022-70768544 Alamat E-mail : [email protected] &
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGI Tahun Lulus
Program Pendidikan
Perguruan Tinggi J urusan/Program Studi
1990 Sarjana Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
Budidaya Pertanian/ Teknologi Benih
2003 Doktor Universitas Hamburg, Jerman
Biologi Molekuler tanaman Terapan/Biotechnology
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2006 Workshop Penelitian Berorientasi Paten. Bogor, 9-11 November 2006.
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
PENGALAMAN JABATAN Jabatan Institusi Tahun ... s.d. ...
Direktur Eksekutif I- Universitas Padjadjaran 2006-2011
47
MHERE
Ketua SPM Fakultas Pertan ian
Fakultas Pertanian Un iverstas Padjadjaran
2004-2010
Wakil Ketua UPT HKI Universitas Padjadjaran 2009-2012
Ketua PP HKI Universitas Padjadjaran 2013 - sekarang
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Pro
gram Tahun ... s.d. ...
Topik Khusus Pemuliaan Tanaman
S-1 Program Studi Pemuliaan Tanaman
2004- sekarang (Phasing Out)
Biologi Sel dan Molekuler Tanaman
S-1 Program Studi Pemuliaan Tanaman
2004-2007
Rekayasa Tanaman I S-1 Program Studi Agroteknologi
2008- sekarang
Rekayasa Tanaman III S-1 Program Studi Agroteknologi
2009- sekarang
Dasar Ilmu Tanaman S-1 Program Studi Agroteknologi
2008- sekarang
Teknologi Perbenihan I S-1 Program Studi Agroteknologi
2008- sekarang
Teknologi Perbenihan II S-1 Program Studi Agroteknologi
2009- sekarang
Bioteknologi Pertanian I S-1 Program Studi Agroteknologi
2008- sekarang
Bioteknologi Pertanian II S-1 Program Studi Agroteknologi
2009- sekarang
Biokimia S-2 Program Pasca Sarjana Ilmu Tanaman
2004 – sekarang
Aspek Fisiologi Biokimia dan Biomolekuler perkembangan perkecambahan dan Deteoriasi Benih
S-3 Program Doktor dan Magister Agroteknologi
2014 - sekarang
Sumber Daya Genetik (2 SKS)
S-2 Program Magister Agroteknologi
2014 - sekarang
Genetika Molekuler S-3 Program Pasca Sarjana Ilmu Tanaman
2004- sekarang
Regulasi Molekuler & beberapa Aspek Ekofisiologi Tanaman
S-3 Program Pasca Sarjana Ilmu Tanaman
2014 - sekarang
48
PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA Tahun Judul
2008 S1: Penampilan Fenotipik dan Beberapa Genetik 16 Kultivar Padi Gogo Pada Sistem Tumpangsari 3:1 dengan kacang tanah
2009 S1 :Induksi Akar Dari Eksplan Daun Tiga Varietas Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dalam Media MS Yang Mengandung Paclobutrazol InVitro
2011 S3: Variasa genetik populasi pohon surian (Toona sinensis Roem) di Pulau Jawa (Yayat Hidayat, Promotor: Murdaningsih H. Karmana, Suseno Amien dan Iskandar Z. Siregar
2011 S3: Efektivitas fungsi Mikoriza Arbuskula dan pupuk fosfat dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil dan rendemen minyak jarak pagar (Jatropha circas L.) (Cucu Suherman, Promotor: Amir Hamzah Seomintapura, Hj. Dedeh Hudaya, Suseno Amien)
2012 S3: emanfaatan alel gen Xa7 dan gen OsIRTI dalam pembentukan galur harapan padi tahan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) dan toleran keracunan Fe (Marjam Magdalena, Promotor: Tarkus Suganda, Suseno Amien, Dwinita W. Utami)
2014 S3: Correlation between Harevesting Time and Deterioriation, Germination for Seed Quality Improvement (Omar Ahmed, Sumdai, Anne Nuraini, adn Suseno Amien
PENGALAMAN PEN ELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber
Dana 2010 Konstruksi Plasmid untuk Analisis
Ekspresi pZmES4;Bbm1 :NOS pada Dikotil (Arabidopsis thaliana L.) dengan menggunakan Gateway Technology
Ketua 1-MHERE, DAAD
2011 De Novo Assembly Seguencing Genome of (Garcinia mangostana L.). Warid Ali Qosim, Suseno Amien, Hongsheng Liang (University of Beijing)
Anggota Riset
Andalan Perguruan Tinggi UNPAD
2010 Development of SSR Marker of Mangosteen (Garcinia Mangostama l) Dr. Ir. Warid A. Q., MS, Dr. Suseno Amien, Prof. KN Watanabe
Angggota PUPT UNPAD
2013 Produksi Planlet Stevia Via Ketua PUPT
49
Embriogenesis Somatik : Optimasi Pada Tahap Perkecambahan
UNPAD
2013 Potensi Tumbuhan Dadap Ayam (Erythrina variegata) Sebagai Produk Herbal Terstandar
Antimalaria
Anggota Hibah Kompetensi
KARYA TULIS ILMIAH A. Buku/Bab/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2007 Suseno Amien. Prospek dan Kendala Rekayasa Genetika Tanaman Apomiksis. Porsiding Seminar Nasional Pengembangan dan Optimalisasi Produksi Comoditas Tanaman Pangan, Horticultura, Perkebunan dan Bioenergi. Kongres IX
Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Bandung, 15- 17 November 2007.
2007 Suseno Amien, Mira Aryanti, Mohammad Arief, dan Dani Kurniawan. 2007. Induksi Kalus dari Daun Nilam Kultivar Lhoeksemawe, Sidikalang dan Tapak Tuan dengan 2,4-D .
Zuriat. Vol. 18 (2).
2008. Suseno Amien. Genetic Engineering for Quality and Value Improvement of Crops: A challenge in malnutrition. Presented Indonesian Physiological Society (IPS)in National Symposium XVIII. Malang,
December 20-21th
, 2008
Indonesian Physiological Society (IPS)
2010 "Defensin-like ZmES4 Mediates Pollen Tube Burst in Maize via Opening of the Potassium Channel KZM1" by Suseno Amien, Irina Kliwer, Mihaela Marton, Thomas Debener, Dietmar Geiger, Dirk Becker, and Thomas Dresselhaus.
PLoS (Public Library of Science) Biology www.plosbiology.org 2 June 2010, Volume 8 , Issue 6, e1000388
2013 Ratu Safitri, Septyana Dewi V., Nia Rossiana, S r i R e j e k i R . , S u s e n o A m i e n . BIODEGRADATION WASTE OIL PALM EMPTY BUNCH (Elaeis guineensis Jacq.) BY LIGNOCELLULOLYTIC FUNGI
. AgroLife Scientific Journal - Volume 2, Number 2, 2013 ISSN 2285-5718; ISSN CD-ROM 2285-5726; ISSN ONLINE 2286- 0 126; ISSN-L 2285- 5718
50
B. Makalah/Poster Tahun Judul Penyelenggara
2010 APPLICATION OF ZmES4 PROMOTER FOR SEED QUALITY IMPROVEMENT IN MAIZE Suseno Amien and Thomas Dreeselhaus
Presented in
INTERNATIONAL SEMINAR BIOTECHNOLOGY FOR
ENHANCEMENT THE TROPICAL
BIODIVERSITY Universitas Padjadjaran, Bandung, October 18-20
th,
2010 2010 STUDI POLA EKSPRESI GEN
SPESIFIK KANTUNG EMBRIO JAGUNG
MENGGUNAKAN MARKER GREEN
FLOURESCENCE PROTEIN
Disampaikan pada Seminar Nasional Biologi, 6 Desember 2010 di U n iversitas Padjadjaran Bandung
2012 Suseno Amien, Azani Magrita Yanuarti, And Kinanti Destiana Khirana PACLOBUTRAZOL STIMULATE
CHLOROPHYLL NUMBER AND ROOT NUMBER ON PLANLET OF PATCHOULI (Pogostemon Cablin Benth.) CV. SIDIKALANG AND TAPAKTUAN IN VITRO
The 5 Indonesia Biotechnology Conferenece : An
International Forum. Lombok, 4-7 Juli 2012
2013 Suseno Amien Dan Warid Ali Qosim. Zeatin Dan Tiaduzuron Sebagai Inisiasi Pembentukan Kalus Embriogenik Stevia
Rebaudiana Bertoni Sebagai Sumber Produksi Embriosomatik
Seminar Nasional Biologi 2013. FMIPA. Universitas Padjadjaran.
2014 Wiwi Indri Anti, Tia Setiawati, Suseno Amien
INDUCTIONS CALLUS VARIOUS CULT IVARS STEVIA (Stevia
Rebaudiana Bertoni M.) BY THE ADDITION OF VARIATION THE C O N C E N T R A T I O N S O F 2 , 4 Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) ON M E D I U M D R I V E R , KUNIYUKI,WALNUT (DKW)
Conference Innovation of Science Technology for Food, Energy and Health 6RYIIeiJnty’. Universitas Gadjah mada. 8 Maret 2014.
2014 Suseno Amien, Tia Setiawati, dan Wiwi Indri Anti. 2014. Karakterisasi morfologi planlet dari kalus tiga Genotif Stevia hasil Induksi Mutagen EMS.
Perhimpunan Pemuliaan
Indonesia. Universitas Riau. 10-11 Juni 2014
51
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi Tahun Editor Penerbit/Jurnal
1990 Editor Pelaksana Zuriat Zuriat
2006-sekarang Editor Pelaksana Bionatura Bionatura
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
2005 Rekayasa Genetika Pemnbentukan Biji Apomiksis. Prospek pada Swasembada Varietas Unggul. 2005. Proseding Bogor 5- 7 Agustus 2004.
Simposium Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indoensia,
2007 Prospek dan Kendala Rekayasa Genetika Tanaman Apomiksis. Porsiding Seminar Nasional Pengembangan dan Optimalisasi Produksi Comoditas Tanaman Pangan, Horticultura, Perkebunan dan Bioenergi. Kongres IX Bandung, 15-17 November 2007.
Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi)
2008 Genetic Engineering for Quality and Value Improvement of Crops: A challenge in malnutrition. Malang, December 20-21
th, 2008
National Symposium Indonesian Physiological Society (IPS)
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun Kegiatan
2009- Peningkatan Kualitas dan Inisiasi Pembentukan Cluster Industry 2010 Nilam di Sumedang. Didanai oleh Japan International Cooperation
Agency
2012 Transfer Teknologi Pembibitan dan Praktek Baik Budidaya Kawung/Enau Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Di Desa Naringgul dan Desa
Sukabakti Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur
2014 Peningkatan Mutu Produk Berbasis Kelapa Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya Dan Pasca Panen Di Desa Kujang Dan Cidadap Kecamatan
Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Program KKNM-PPMD
Integratif. LPPM. Universitas Padjadjaran
PEN GHARGAAN/PIAGAM Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
2004 Juara Pertama Dosen Berprestasi Fakultas Pertanian Unpad
2006 Satya Karya Bhakti Kelas II Rektor Universitas Padjadjaran: Prof. H. A. Himendra Wargahadibrata
2007 Juara Pertama Karya Ilmiah Terbaik
Universitas Padjadjaran
52
5
2
2008 Peneliti Terbaik Tahun 2008 Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran
2008 Satyalancana Karya Satya Presiden Republik Indonesia:
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
ORGAN ISASI PROFESI/ILMIAH Tahun Organisasi Jabatan
1990- sekarang
Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia
Anggota
2008- sekarang
Ikatan Ahli Ilmu Faal Indoensia Ketua Divisi Fisologi Tumbuhan
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Tahun Organisasi Jabatan
2001 Paten Internasional EP 2 308 984 A1, Application number: 10011679.7 (22) Date of filing: 28.02.2001: Embryo sac-specific genes
Kantor Paten Eropa
2006 Paten Internasional : United States Patent No. US 7,105,720 B2, Embryo sac-specific genes. 26 Juli 2006
Patet Office United State of America
2015 Drafting : Paten Met0de Embriogenesis somatik Stveia.
TUGAS KHUSUS
Ketua Delegasi Indonesia Pada Pertemuan Di Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) Intersessional Working Group – 3 On Genetic Resources,
Jenewa, Swiss, 28 Februari – 4 Maret 2011.
Bandung, 27 Mei 2016
Dr. rer. nat. Suseno Amien, Ir. NIP. __ 19651005 199103 1 004
53
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
1. Nama : Pandi Pardian, ST., MBA 2. NIP/Pangkat/Gol. : 197605022008121 001/Lektor/IIIc 3. Tempat, Tgl. Lahir : Mantang, 2 Mei 1976 4. Program Studi : Agribisnis 5. Fakultas : Pertanian 6. Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran 7. Alamat Kantor : Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21
Jatinangor 45363 8. Alamat Rumah : Komp. Citra Graha Handayani Jl. Citra 1 no 43
Tanjungsari Sumedang 9. Kedudukan dalam Tim : Anggota
10. Pendidikan :
No Nama Perguruan Tinggi
dan lokasinya Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
1 Institut Teknologi Bandung MBA (S2) 2004 MBA
2 STT Telkom ST (S1) 2001 Teknik Industri
11. Pengalaman Penelitian yang terkait
No Judul Penelitian Kedudukan Tahun
1
Analisa Penawaran dan Permintaan Bawang Merah Nasional (Kerjasama antara Puslitabang Inovasi dan Kelembagaan dengan Kementerian Pertanian)
Anggota
2014
2
Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk Mengetahui Tingkat Kepuasan Peserta Pelatihan Pengolahan Pepaya di Desa Padaasih Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang
Mandiri (Ketua)
2010
3
Ketahanan Pangan Masyarakat pada Daerah Rawan Bencana Alam (Kasus Bencana Alam Tanah Longsor di Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)
Anggota
2010
12. Publikasi
No Judul Media Publikasi Tahun
1 Analisis Penawaran dan Permintaan Bawang Merah di Provinsi Jawa Barat
Prosiding seminar
Nasional 2015
54
“Pembangunan
Inklusif di Sektor
Pertanian II ”.
Dept Sosek, Faperta
Unpad
2
Analisis Rantai Nilai Bawang Merah Jawa Barat
Prosiding seminar
Nasional
“Pembangunan
Inklusif di Sektor
Pertanian II ”.
2015
3
Penerapan Model Material Requirement Planning Pada Industri Pengolahan Minyak Akar Wangi (Studi Kasus Pada PT. Pulus Wangi Nusantara, Garut)
Prosiding seminar
Nasional
“Pembangunan
Inklusif di Sektor
Pertanian ”.
2014
4 Analisis Usahatani Petani Kedelai Panen Muda Ketika Panen Tua dengan Ketika Panen Tua
Prosiding seminar
Nasional
“Pembangunan
Inklusif di Sektor
Pertanian ”.
2014
5 Analisis Sistem Informasi Distribusi Produk Hasil Calakan Farm
Prosiding seminar
Nasional Penerapan
Ilmu Sistem Dalam
Pengembangan
Agribisnis Nasional
Di UNPAD
2013
6 Tingkat pemahaman petani terhadap pertanian organik (studi kasusdi desa Cinangsi Kec. Cibogo Kab. Subang)
Prosiding seminar
Nasional hasil
penelitian pertanian
dan perikanan tahun
2012 di Universitas
Gajah Mada
2012
7
Strategi Pengembangan Usaha Oncom terhadap tenaga kerja pedesaan guna penguatan ketahanan pangan dan kesejahteraan Masyarakat
Jurnal Sosiohumaniora volume 14 no 1
Maret 2012 (ISSN141 1-0911)
2012
8 Food security in natural disaster prone area (the case of landslide in cibinong sub district, cianjur, west java
Prosiding seminar
Inter nasional
(ICSAFS) ISBN no
978-9798426-13-5
(printed Version)
2012
55
13. PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT
No. Judul Pengabdian Kedudukan Tahun
1 Pengembangan Nilai Tambah Hortikultura Di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut
Anggota 2014
2 Pelatihan Konsep Pertanian Terpadu Di Desa Banjarangsana dan Desa Jayagiri Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis
Ketua Januari – April 2014
3 Diseminasi Teknologi Pemanenan Air Hujan Sebagai Upaya Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Desa Sukatani dan Sukajaya, Kec. Sukatani, Kab. Cianjur
Anggota Januari – April 2013
4 IBK(Ipteks Bagi Kewirausahaan) Universitas Padjadjaran
Anggota 2011 - 2013
5 Revitalisasi Kelompok Tani dan pembinaan Petani sebagai Pelaku Agribisnis di Desa Pasireungit dan Desa Padanaan Kec. Paseh Kab. Sumedang
Anggota Januari – April 2011
6 Pelatihan Wirausahan Pengolahan Pepaya Guna Mendukung Program Pemerintah Menggalakkan Penanaman Pohon Pepaya di Desa Wanasari dan Padaasih Kabupaten Subang
Ketua Juni – September 2010
7 Pelatihan Wirausaha Pembuatan Pupukk Organik Bokashi Dalam Upaya Menggalakkan Pertanian Organik di Desa Cisaga dan Cinangsi Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang
Anggota Januari – April 2010
14. SEMINAR-SEMINAR/PERTEMUAN
No Event Partisipasi Year
1 Seminar Nasional “Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian II”. Dept. Sosek Pertanian UNPAD
2015 Panitia dan Peserta
2 Seminar Nasional “Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian”.
2014 Panitia dan Peserta
3 Penerapan Ilmu Sistem dan Kompleksitas Dalam Pengembangan Agribisnis Nasional di UNPAD
2013 Pemakalah/Pembicara
4 Kegiatan pendampingan program Two in One wilayah Jawa barat
2013 Pemakalah/Pembicara
56
5 Strategi induk membangun pertanian 2012 Peserta
6 Logistik pertanian membangun kemandirian dan daya saing bangsa
2012 Peserta
7 Seminar kependudukan Transisi Demografi di Provinsi Jawa Barat: Bonus atau malapetaka
2012 Peserta
8 International Conference on Small Scale Agency in the globalised Market
2012 Peserta
9 Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan pertanian yang adaptif dan Inovatif
2012 Peserta
10 Seminar nasional hasil-hasil pertanian dan perikanan (UGM)
2012 Pemakalah/Pembicara
11 Tantangan Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Asean China Free Trade Agreement
2010 Peserta
12 Agriculture at The Crossroad 2009 Peserta
13 Recharging Metode Penelitian 2010 Peserta
14 Apresiasi Model Pengabdian kepada Masyarakat
2010 Peserta
15 Sarasehan Mengantisipasi Pangan Jawa Barat
2009 Peserta
16 Tantangan Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Asean China Free Trade Agreement
2010 Peserta
17 Agriculture at The Crossroad 2009 Peserta
18 Recharging Metode Penelitian 2010 Peserta
15. PELATIHAN/TRAINING
No. Pelatihan Tahun Keterangan
1 Cara Berpikir sistem Angkatan 10
2012 Peserta
2 Strategi assessment dalam proses pembelajaran berbasis SCL
2012 Peserta
3 Pelatihan penyusunan proposal penelitian bagi dosen muda
2012 Peserta
4 Pelatihan HRD/Personalia 19-20 Februari
2011 Peserta
57
5 Sosialisasi optimalisasi peran dan fungsi dosen wali di fakultas pertanian Universitas Padjadjaran angkatan ke III
2011 Peserta
6 E – Learning Training
2010 Peserta
7 Lokakarya Persiapan proses pembelajaran berbasis SCL Program Studi Agribisnis
2010 Peserta
8 Lokakarya Evaluasi Proses Pembelajaran Berbasis SCL
2010 Peserta
9 One Day Workshop ”A Talent – Base
HRM Approach”, - Jakarta
2007 Peserta
10 One Day Workshop “Tip dan Trik PHK
yang aman tanpa menimbulkan gejolak” (Serba-serbi PHK & Problematikanya) – Jakarta
2007 Peserta
16. Pengalaman profesional serta kedudukan saat ini
No Institusi Jabatan Periode Kerja
1 PERHEPI Anggota 2011- Sekarang
2 Universitas Padjadjaran Dosen 2008-Sekarang
3 PT. CATV (antv) dan PT. AGM GA dan TA Head
2007-2008
4 PT. CATV Staff Deputy Presdir dan Asst. GM
HRD
2005-2007
Bandung, 27 Mei 2016
Pandi Pardian, ST, MBA
NIP. 19760502 200812 1 001
58
Lampiran 4. Publikasi dan Produk Penelitian
No Judul Jurnal/Prosiding Terbit
1. Keputusan Petani dalam Pengembangan
Stevia di Daerah Pangkuan Hutan (Studi
Kasus pada Kelompok Tani Mulyasari
Kecamatan Pasijambu Kabupaten Bandung)
Agricore (Jurnal
ber-ISSN)
2018 (Sudah
terbit)
2. Partisifasi Petani dalam Pemulliaan Stevia
Studi Kasus pada Kelompok Tani Mulyasari
Kecamatan Pasijambu Kabupaten Bandung)
Agrivet (Jurnal
Nasional ber –
ISSN)
2018 Sudah
Terbit
3. Farmer Readiness for Adopting Stevia
Cultivation (case study of distric of
Pasirjambu, Regency of Bandung)
Procediing Scopus
IOP Conf. Series
142-ICSAE impact
Factor Jurnal =1
2018 Sudah
Terbit
4. Peranan Kelompok tani dalam
Pengembangan Usahatani Stevia
Pemakalah
Seminar Nasional
(Hepi Hapsari)
Sudah
Dilaksanakan
5. Strategi Pengembangan Stevia Di Desa
Mekarsari Kecamatan Cikajang Kabupaten
Garut Provinsi Jawa Barat
Pemakalah
Seminar Nasional
(Pandi Pardian)
Sudah
Dilaksanakan
6. Pengembangan Agribisnis Stevia di Jawa
Barat
Pemakalah
Seminar Nasional
(Hepi Hapsari)
Sudah
Dilaksanakan
7. Partisipasi Petani dalam Pemulian Stevia Pemakalah
Seminar Nasional
(Yayat Sukayat)
Sudah
Dilaksanakan