21
No Diagnosa Keperawatan / Masalah Kolaborasi Perencanaan Tujuan dan Kriteria (NOC) Intervensi (NIC) 1. Nyeri Akut b.d angen cidera bilogis dan agen cidera fisik Definisi: Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan. Kontrol Nyeri Definisi: tindakan individu untuk mengonrtol rasa nyeri. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien mampu mengontrol nyeri dengan indicator : - Mampu mengenali onset nyeri - Mampu mendeskripsikan faktor penyebab nyeri - Mampu menggunkan analgetik, jika Manajemen Nyeri Definisi: pengentasan atau penurunan nyeri pada level nyaman yang bisa diterima oleh pasien Aktivitas: - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi - Observasi reaksi

diag

Embed Size (px)

Citation preview

NoDiagnosa Keperawatan / Masalah KolaborasiPerencanaan

Tujuan dan Kriteria (NOC)Intervensi (NIC)

1.Nyeri Akut b.d angen cidera bilogis dan agen cidera fisik

Definisi: Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.

Batasan karakteristik : Laporan secara verbal atau non verbal Fakta dari observasi Posisi antalgic untuk menghindari nyeri Gerakan melindungi Tingkah laku berhati-hati Terfokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makan dan minumFaktor yang berhubungan : Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

Kontrol Nyeri Definisi: tindakan individu untuk mengonrtol rasa nyeri. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien mampu mengontrol nyeri dengan indicator : Mampu mengenali onset nyeri Mampu mendeskripsikan faktor penyebab nyeri Mampu menggunkan analgetik, jika diperlukan Mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengontrol nyeri Pasien melaporkan nyeri terkontrolVital SignsDefinisi: Suhu, nadi, tekanan darah dan pernafasan dalam rentang normalSetelah dilakukan perawatan suhu nadi, tekanan darah dan pernafasan pasien dalam rentang normal dengan indicator: Suhu tidak mengalami kenaikan dari rentang normal Pernafasan tidak mengalami kenaikan dari renang normal Nadi tidak mengalami kenaikan dari rentang normal Tekanan darah tidak mengalami kenaikan dari rentang normal

Manajemen NyeriDefinisi: pengentasan atau penurunan nyeri pada level nyaman yang bisa diterima oleh pasien Aktivitas: Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeriAnalgesic AdministrationDefinisi: penggunaan agen farmakologi untuk menurunkan atau menghilangkan nyeri Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping).

2.Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invansif dan adanya insisi

Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen

NOC : Kontrol RisikoSetelah dilakukan perawatan, klien mampu mengontrol risiko infeksi dengan indikator: Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi TTV dalam batas normal Jumlah leukosit dalam batas normal

NIC : Kontrol infeksi Batasi pengunjung bila perlu Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat Lakukan perawatan aseptik pada semua jalur IV dan insersi kateter

NIC: Proteksi terhadap infeksi Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Partahankan teknik aseptik pada pasien yang beresiko Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase Inspeksi kondisi luka / insisi bedah Dorong masukkan nutrisi yang cukup Dorong istirahat Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara menghindari infeksi

3.Cemas (Anxiety)Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.

Batasan Karakteristik:Perilaku: Penurunan produktivitas Gerakan yang irelevan Gelisah Melihat sepintas Insomnia Kontak mata yang buruk Mengekspresikan kekawatiran larena perubahan dalam peristiwa hidup Agitasi Mengintai Tampak waspadaAfektif: Gelisah Kesedihan yang mendalam Distress Ketakutan Perasaan tidak adekuat Berfokus pada diri sendiri Peningkatan kewaspadaan Iritabilitas Gugup Senang berlebihan Rasa nyeri yang meningkatkan ketidakberdayaan Peningkatan rasa ketidakberdayaan yang persisten Bingung Menyesal Ragu/tidak percaya diri KhawatirFisiologis: Wajah tegang Tremor tangan Peningkatan keringat Peningkatan ketegangan Gemetar Tremor Suara bergetarSimpatik: Anoreksia Eksitasi kardiovaskular Diare Mulut kering Wajah merah Jantung berdebar-debar Peningkatan tekanan darah Peningkatan denyut nadi Peningkatan reflex Peningkatan frekuansi pernafasan Pupil melebar Kesulitan bernafas Vasokontriksi superficial Kedutan pada otot LemahParasimpatik: Nyeri abdomen Penurunan tekanan darah Penurunan denyut nadi Diare Vertigo Letih Nual Gangguan tidur Kesemutan pada ekstrimitas Sering berkemih Anyang-anyangan Dorongan segera berkemihKognitif: Menyadari gejala fisiologis Bloking pikiran Konfusi Penurunan lapang persepsi Kesulitan berkonsentrasi Penurunan kemampuan untuk belajar Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah Ketakutan terhadap konsekuensi yang tidak spesifik Lupa Gangguan perhatian Khawatir Melamun Cenderung menyalahkan orang lain

Faktor yang berhubungan: Perubahan dalam status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran Pemajanan toksin Terkait keluarga Herediter Infeksi/kontaminan interpersonal Penularan penyakit interpersonal Krisis maturasi Krisis situasional Stress Penyalahgunaan zat Ancaman kematian Ancaman pada: status ekonomi,lingkungan, status kesehatan,pola interaksi, fungsi peran, status peran,konsep diri Konflik yang tidak didasari mengenai tujuan penting hidup Konflik yang tidak didasari mengenai nilai yang esensial/penting Kebutuhan yang tidak dipenuhiKontrol KecemasanSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama, kecemasan klien teratasi dengan kriteria hasil: Klien mampu memonitor intensitas cemas. Klien mampu menghilangkan faktor penyebab kecemasan. Klien mampu mengenal dan mengungkapkan gejala cemas Klien mampu menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengontrol kecemasan. Klien melaporkan tidur yang adekuat. Penampilan fisik, perilaku, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas klien menunjukkan berkurangnya kecemasanPenurunan KecemasanAktivitas: Gunakan pendekatan teknik komunikasi terapeutik Bantu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien Jelaskan semua prosedur pengobatan dan perawatan Temani klien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Anjurkan keluarga untuk mendampingi klien Instruksikan pada klien untuk menggunakan tehnik relaksasi (misal mendengarkan musik). Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Identifikasi tingkat kecemasan klien Kolaborasi pemberian obat anti cemas

4.Kurang PengetahuanDefinisi : Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubunan dengan topic spesifik.Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.

Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.NOC : Kowlwdge : disease process Kowledge : health BehaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnyaNIC :Teaching : disease Process Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Hindari harapan yang kosong Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat