Diagnosis Dan Therapy Penyakit Genetik

Embed Size (px)

Citation preview

DIAGNOSIS DAN THERAPY PENYAKIT GENETIK

Prenatal diagnostic

Methode invasive Amniocentesis

: menggunakan sampel sel embrio yang terdapat pada cairan amnion (usia kehamilan 16mgg) Chorionic Villous Sampling: menggunakan sampel yang diambil dari villi chorialis (usia kehamilan 10mgg) Cordocentesis: pengambilan sampel sel melalui fetal umbilical cord Preimplantation genetic diagnosis: analisa genetik terhadap embrio yang dihasilkan melalui fertilisasi invitro untuk menyeleksi embrio.

Prenatal Diagnosisljt

Non invasiveMaternal serum alpha-fetoprotein Maternal serum screening pada trimester I & II USG Isolasi sel fetal dari sirkulasi maternal.

Indikasi invasive prenatal diagnosisUmur ibu yang lebih dari 35 th Adanya riwayat kelainan genetik pada anak sebelumnya Adanya kelainan genetik pada orangtua Adanya riwayat kelainan genetik dalam keluarga orang tua Adanya riwayat X-linked diseases dalam keluarga

Pemeriksaan biokimiawiSampel: fetal amnion dr Amniocentesis maternal serum Contoh: Konsentrasi alpha feto protein Konsentrasi fenilalanin (PKU) Konsentrasi gula darah (DM) dll

Pemeriksaan Alpha feto-protein

Alpha feto protein (AFP): glikoprotein yang disintesis oleh fetus tu/ oleh sel hepar, disekresikan ke dalam sirkulasi darah fetal, ekskresi melalui ginjal ke dalam cairan amnion. AFP melintasi sirkulasi feto-maternal, sehingga dapat dideteksi melalui serum darah maternal. Peningkatan AFP terjadi pada:

Kematian fetus Kontaminasi darah fetus Kehamilan kembar Abnormalitas perkembangan fetus: omphalochele, NTD/spina bifida

Citogenetik dan DNA analisis

Kromosomal analisis (cytological prosedur)

KariotipingG

Banding; Q Banding; R banding; C Banding (metaphase) High resolution banding (prometaphase)

FISH (Fluorescent In Situ Hybridization)- Spectral kariotyping (SKY)

CGH (Comparative Genomic Hybridization)

Indikasi Pemeriksaan CytologisProblem tumbuh kembang anak pada fase dini Bayi lahir mati/kematian neonatal Problem fertilitas Riwayat penyakit genetik dalam keluarga Neoplasia Kehamilan ibu pada usia lanjut (>35th)

Prosedur kariotiping

Syarat: sel dapat hidup dengan cepat pada media kultur (in vitro) - Lymfosit T Kultur sel Lymfosit T - Sel yang sedang membelah ditahan pada metaphase -treatmen dengan hipotonik solution untuk melepaskan kromosom -kromosom difiksasi -dilekatkan pada slide - pewarnaan (banding teknik) Kariotiping dapat digunakan untuk memerikasa morfologi kromosom

G Banding teknik

FISH

Pemeriksaan segmen kromosom (ada tidaknya kromosomal rearrangement) Menggunakan DNA probe untuk mengidentifikasi individual kromosom, segmen, atau gen. Menggunakan fluorochrom Identifikasai dapat dilakukan pada fase metaphase dan interphase Penggunaan lebih dari 1 jenis fluorokrom - SKY

CGH

Analisa kromosom pada genomic level Evaluasi segmen DNA yg relatif pendek (