3
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja Secara teknis penegakan diagnosis dilakukan dengan cara berikut ini ( B. Sugeng, 2003 ). : Anamnesis ( Wawancara ) meliputi identitas, riwayat kesehatan, riwayat penyakit, dan keluhan yang dialami saat ini. Riwayat pekerjaan ( kunci awal diagnosis ) o Sejak pertama kali bekerja o Kapan, bilamana, apa yang dikerjakan, bahan yang di gunakan, jenis bahaya yang ada, kejadia sama pada pekerjaan lain, pemakaian alat pelindung diri, cara melakukan pekerjaan, pekerjaan lain yang dilakukan, kegemaran ( hobi ), dan kebiasaan lain ( merokok , alcohol ). o Sesuai tinglat pengetahuan, pemahaman pekerjaan. Membandingkan gejala penyakit sewaktu bekerja dan dalam keadaan tidak bekerja o Pada saat bekerja maka gejala timbul atau menjadi lebih berat, tetapi pada saat tidak bekerja atau istirahat maka gejala berkurang atau hilang. o Perhatikan juga kemungkinan pemajanan di luar tempat kerja. o Informasi tentang ini dapat di tanyakan dalam anamnesis atau dari data penyakit di perusahaan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan catatan o Tanda dan gejala yang muncul mungkin tidak spesifik o Pemeriksaan laboratorium penunjang membantu diagnostic klinis.

Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

  • Upload
    dika316

  • View
    20

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diagnosis penyakit akibat kerja jsadjasjdhsaohdoasdosaoidj

Citation preview

Page 1: Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Secara teknis penegakan diagnosis dilakukan dengan cara berikut ini ( B. Sugeng,

2003 ). :

Anamnesis ( Wawancara ) meliputi identitas, riwayat kesehatan, riwayat penyakit,

dan keluhan yang dialami saat ini.

Riwayat pekerjaan ( kunci awal diagnosis )

o Sejak pertama kali bekerja

o Kapan, bilamana, apa yang dikerjakan, bahan yang di gunakan, jenis bahaya

yang ada, kejadia sama pada pekerjaan lain, pemakaian alat pelindung diri,

cara melakukan pekerjaan, pekerjaan lain yang dilakukan, kegemaran ( hobi ),

dan kebiasaan lain ( merokok , alcohol ).

o Sesuai tinglat pengetahuan, pemahaman pekerjaan.

Membandingkan gejala penyakit sewaktu bekerja dan dalam keadaan tidak bekerja

o Pada saat bekerja maka gejala timbul atau menjadi lebih berat, tetapi pada saat

tidak bekerja atau istirahat maka gejala berkurang atau hilang.

o Perhatikan juga kemungkinan pemajanan di luar tempat kerja.

o Informasi tentang ini dapat di tanyakan dalam anamnesis atau dari data

penyakit di perusahaan.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan catatan

o Tanda dan gejala yang muncul mungkin tidak spesifik

o Pemeriksaan laboratorium penunjang membantu diagnostic klinis.

o Dugaan adanya penyakit akibat kerja dilakukan juga melalui pemeriksaan

laboratorium atau pemeriksaan biomedis.

Pemeriksaan laboratorium khusus atau pemeriksaan biomedis

o Seperti pemeriksaan spirometri dan rontgen paru ( pneumoconiosis –

pembacaan standard ILO )

o Pemeriksaan Audiometri.

o Pemeriksaan hasil metabolit dalam darah dan urine

Pemeriksaan atau pengujian lingkungan kerja atau data hygiene perusahaan yang

memerlukan :

o Kerja sama dengan tenaga ahli hygiene perusahaan

o Kemampuan mengevaluasi faktor fisik dan kimia berdasarkan data yang ada

Page 2: Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

o Pengenalan secara langsung sistem kerja, intensitas, dan lama pemajanan.

Konsultasi keahlian medis dan keahlian lain

o Sering kali penyakit akibat kerja di tentukan setelah ada diagnosis klinis,

kemudin di cari faktor penyebabnya di tempat kerja, atau melalui pengamatan

( penelitian ) yang relative lebih lama

o Dokter Spesialis lainna, ahli toksikologi, dan dokter penasihat.

Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan

WHO menggolongkan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan bersifat

“Multifactorial”. Penyakit ini adalah penyakit dengan faktor tempat kerja yang dikaitkan

sebagai penyebab timbulnya penyakit namun tidak merupakan faktor resiko setiap kasus.

Penyakit ini sering di temukan di masyatakat umum. Penyakit berhubungan dengan pekerjaan

semacam itu, antara lain : 1. Tekanan darah tinggi, 2. Penyakit jantung coroner, 3. Penyakit

psikosomatik, 4. Penyakit musculoskeletal, 5. Penyakit pernapasan kronis tidak spesifik /

bronchitis kronik. Pada penyakit ini pekerjaan dapat merupakan penyebab atau bisa

memperberat kondisi penyakit yang telah ada.

Perbedaan utama Penyakit Akibat Kerja dengan Penyakit yang Berhubungan dengan

Pekerjaan dapat dilihat di tabel berikut.

Tabel Perbedaan antara Penyakit Akibat Kerja dengan Penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan

No Penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan

Penyakit Akibat Kerja

1. Banyak terjadi di masyarakat Terjadi terutama pada populasi pekerja

2. Bersifat Multifaktorial Penyebabnya spesifik

3. Pajanan di tempat kerja mungkin

merupakan salah satu faktor

Terpajan di tempat kerja merupakan faktor

utama

4. Mungkin dapat di catat dan mendapat ganti

rugi

Di catat dan mendapat ganti rugi

Page 3: Diagnosis Penyakit Akibat Kerja