63
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-45 TAHUN TENTANG PAP SMEAR DI WILAYAH PUSKESMAS PURWODININGRATAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: ROSALIA PUTRI BHAYANGKARI NIM. B10 109 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

  • Upload
    vocong

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-45 TAHUN TENTANG

PAP SMEAR DI WILAYAH PUSKESMAS PURWODININGRATAN

JEBRES SURAKARTA TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:

ROSALIA PUTRI BHAYANGKARI

NIM. B10 109

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

ii

Page 3: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

iii

Page 4: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “ Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear

di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta tahun 2013”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk dapat menyusun tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

3. Estri Kusumawati, S.ST, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

4. drg. Supraptini, selaku Kepala UPTD Puskesmas Purwodiningratan,

Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

5. Seluruh responden yang bersedia mengisi kuesioner.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

atas segala bantuan yang diberikan.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu

selesainya karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun saya

harapkan.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 5: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

Rosalia Putri Bhayangkari

10.109

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-45 TAHUN TENTANG

PAP SMEAR DI WILAYAH PUSKESMAS PURWODININGRATAN

JEBRES SURAKARTA TAHUN 2013

Xii + 47 Halaman + 15 Lampiran + 3 Tabel + 2 Gambar

ABSTRAK

Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua

yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun. Kejadian kanker serviks di

Indonesia diperkirakan 100/100.000 per tahun. Cara mengatasi masalah kanker

serviks salah satu dengan diagnosa dini. Pap smear juga telah terbukti mampu

sebagai alat diagnosis dini. Pelaksanaan pap smear ini masih banyak mengalami

hambatan, yang umumnya disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pendidikan

dan pengetahuan.

Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang

Pap Smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta dalam

kategori baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Lokasi penelitian di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta tahun

2013. Jumlah sampel sebanyak 74 responden. Teknik sampling dengan

menggunakan cluster random sampling. Instrumen penelitian dengan

menggunakan kuesioner. Analisa dengan analisa univariat dengan bantuan spss

15.00 for windows.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap

Smear dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 13 responden (17,6%),

dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 45 responden (60,8%), dengan

kategori pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (21,6%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear

sebagian besar dengan kategori cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, pap smear, wanita usia 20-45 tahun

Kepustakaan : 38 literatur (tahun 2001s/d 2012)

Page 6: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

vi

MOTO

Akal itu tidak lebih dari suatu alat untuk mencari kebenaran (Aristoteles).

Hidup itu hanya sekali maka hiduplah seperti sinar matahari memberi

tanpa mengharap kembali tidak memilih siapa yang disinari memberi

kehangatan dihati (penulis).

Jangan melihat masa lampau dengan penyesalan, jangan melihat masa

depan dengan ketakutan tetapi hadapi semua dengan kesadaran (Kahlil

Gibran).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis

ilmiah ini penulis persembahkan :

Papa dan mama tercinta terima kasih atas

doa restunya dan cinta kasihnya selama

ini.

Kakak dan saudaraku tercinta yang selalu

memberikan support setiap langkahku.

Sahabat-sahabatku tercinta Buni, Kopok,

Vera, Cepot, Candra, Mami yang selama

ini menemaniku dalam keadaan senang

maupun sedih.

Pembimbing tercinta ibu cantik Estri

Kusumawati, S.ST yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan karya tulis ilmiah.

Almamater tercinta.

Page 7: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

vii

Page 8: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

KATA PENGANTAR............................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................. v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

CURICULUM VITAE.............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

E. Keaslian Penelitian............................................................... 5

F. Sismatika Penulisan ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ..................................................................... 9

1. Pengetahuan................................................................... 9

2. Kanker Serviks............................................................... 14

3. Pap Smear ..................................................................... 21

B. Kerangka Teori .................................................................... 25

Page 9: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

ix

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................ 27

B. Lokasi dan Tempat Penelitian .............................................. 27

C. Populasi, sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 28

D. Instrumen Penelitian............................................................. 30

E. Validitas dan Reliabilitas...................................................... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 33

G. Variabel Penelitian .............................................................. 34

H. Definisi Operasional............................................................. 34

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................. 35

J. Etika penelitian ................................................................... 37

K. Jadwal Penelitian ................................................................. 39

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum................................................................. 40

B. Hasil Penelitian .................................................................... 41

C. Pembahasan ........................................................................ 42

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 45

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................... 46

B. Saran.................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner . ........................................................... 30

Tabel 3.2 Definisi Operasional. ........................................................... 34

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia 20-45 Tahun tentang Pap Smear ...................... 41

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-45 Tahun tentang

Pap Smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta ............................................................................ 42

Page 11: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori. ................................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 26

Page 12: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi pendahuluan

Lampiran 3 Surat Keterangan Studi pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10 Kuesioner

Lampiran 11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12 Tabel R Product Moment

Lampiran 13 Hasil Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 14 Hasil Uji Statistik

Lampiran 15 Lembar Konsultasi

Page 13: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Serviks merupakan suatu area pada alat reproduksi wanita yang selnya

mudah mengalami perubahan ke arah abnormal. Dimana pada beberapa

wanita dapat berkembang ke arah keganasan yang dikenal dengan sel-sel

kanker. Kanker pada alat reproduksi wanita merupakan suatu hal yang serius

karena ancaman tidak dapat memperoleh keturunan bahkan sampai ancaman

kematian cukup besar. Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan penyebab

kematian terbanyak kelima pada wanita. Kanker serviks ini terjadi kurang

lebih 1 per 123 wanita tiap tahun di dunia, dan menyebabkan kematian 9 per

100.000 wanita tiap tahun. Kanker serviks merupakan tumor ganas kedua

pada wanita yang terbanyak dijumpai di dunia sesudah kanker payudara, dan

termasuk yang tertinggi di negara berkembang seperti Indonesia (Suhartini

dan Herlina, 2007).

Angka kejadian kanker serviks di Indonesia berdasarkan data

Departemen Kesehatan RI tahun 2011, diperkirakan 100/100.000 per tahun

(Kompasiana, 2012). Sedangkan menurut Kuntari (2012) diperkirakan sekitar

270.000 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat kanker

leher rahim atau serviks setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di Indonesia

didiagnosis terinfeksi kanker serviks. Dari jumlah itu, sekitar 270.000

penderita meninggal dunia. Di Indonesia, kanker serviks telah menjadi

pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan

Page 14: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

2

penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia

20-55 tahun (Harian Republika, 2012). Data kanker serviks di kota Surakarta

pada tahun pada tahun 2010 sebanyak 100 per 500.000 penduduk dan pada

tahun 2011 sebanyak 134 per 500.000 penduduk (DKK Surakarta, 2011).

Penyebab langsung dari kanker serviks belum diketahui, namun

kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrensik,

yang penting meliputi: insidensi lebih tinggi pada mereka yang kawin,

terutama pada gadis yang koitus pertama pada usia muda (<16 tahun),

tingginya paritas, apalagi jarak persalinan terlampau dekat, sosial ekonomi

rendah, berganti-ganti pasangan, wanita yang mengalami infeksi virus HPV

(Human Papilloma Virus)-tipe 16 atau 18, dan kebiasaan merokok

(Wiknjosastro,2002).

Cara mengatasi masalah kanker serviks salah satu dengan diagnosa

dini, dan terbukti mampu menurunkan insiden kanker serviks invasif dan

memperbaiki prognosis. Pap smear juga telah terbukti mampu sebagai alat

diagnosis dini. Pap smear merupakan salah satu metode skrining yang

sederhana, cepat, tidak menyakitkan, dan murah biayanya. Tes ini dapat

mendeteksi secara efektif, tidak hanya sel kanker pada serviks tetapi juga

perubahan sel yang mengarah pada terjadinya keganasan sel. Dengan

menjalani pemeriksaan pap smear secara dini dan teratur, diharapkan 90%

dari terjadinya kanker serviks dapat dicegah (Suwiyoga, 2004).

Menurut Suwiyoga (2004) pelaksanaan pap smear ini masih banyak

mengalami hambatan baik dari segi akurasi pap smear sendiri maupun dari

segi sumber daya manusia, prosedural, geografi, dan wanita yang selayaknya

menjalani skrining. Wanita yang selayaknya menjalani skrining diperoleh

Page 15: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

3

bahwa para wanita sering tidak bersedia untuk diperiksa oleh karena

ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut, dan faktor biaya. Hal ini umumnya

disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan

penduduk di Indonesia.

Puskemas Purwodiningratan Jebres Surakarta merupakan puskemas

yang telah melakukan program sosialisasi mencegah dini dan sosialisasi

penyakit kanker serviks. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan

di Puskemas Purwodiningratan pada tanggal 27 Oktober 2012 dengan

melakukan wawancara terhadap 8 responden di wilayah Puskemas

Purwodiningratan, diperoleh hasil sosialisasi telah dilakukan, tetapi

8 responden menyatakan masih kurang memahami tentang deteksi dini

kanker serviks, termasuk pap smear hal ini dibuktikan dengan ibu tidak bisa

menjawab pertanyaan yang diajukan tentang pap smear.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear di

wilayah Puskesmas Purwodiningratan Kecamatan Jebres Surakarta tahun

2013.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta

tahun 2013?”.

Page 16: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta tahun 2013 pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta tahun 2013 pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat digunakan menambah kajian pustaka tentang tingkat

pengetahuan mengenai kanker serviks dan pap smear.

2. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti

mengenai penyakit kanker serviks dan pap smear.

Page 17: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

5

3. Bagi Institusi Kesehatan

Dapat digunakan gambaran tentang pengetahuan masyarakat

mengenai pencegahan kanker serviks salah satunya kesadaran melakukan

pap smear.

E. Keaslian Penelitian

1. Kurniawan, (2004) dalam penelitian yang berjudul ”Hubungan Tingkat

Pengetahuan dengan Partisipasi pada Pemeriksaan Pap Smear pada Wanita

Pekerja Seks Komersial. Desain penelitian adalah observational dengan

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

PSK di Gang Doli Surabaya. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak

67 responden. Teknik sampling yang digunakan quota sampling.

Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data

menggunakan uji korelasi lamda untuk taraf signifikansi 95%. Hasil

penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan tingkat

pengetahuan cukup (41.79%) dengan tingkat partisipasi baik atau sebagian

pernah melakukan pemeriksaan pap smear. Hasil penelitian disimpulkan

ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan paritipasi pada

pemeriksaan pap smear.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan jenis atau desain

penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik

sampling, dan teknik analisa data.

Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama

meneliti pengetahuan tentang pap smear.

Page 18: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

6

2. Nasution, Beta Liana Putri, (2012) dalam penelitian yang berjudul

“Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Ibu dalam Pemeriksaan pap smear Di

Poli Ginekologi RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2012”. Desain

Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah

seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan pap smear di poli Ginekologi

RSUD Dr Pirngadi Medan sebanyak 1100 orang. Jumlah sampel sebagai

responden diambil sebanyak 63 orang. Teknik pengambilan sampling

purposive. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa

data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor predisposisi responden yaitu pengetahuan

umumnya berada pada kategori baik yaitu sebanyak 34 orang (54,0%).

Untuk sikap responden umumnya berada pada kategori sikap baik yaitu

sebanyak 63 orang (100%). Untuk faktor pemungkin yang berupa biaya

sebagian besar responden menyatakan tidak mengeluarkan biaya dalam

melakukan pemeriksaan pap smear sebanyak 53 responden (84,1%), untuk

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan di poli

ginekologi RSUD Dr Pirngadi sebanyak 47 responden (74,6%)

menyatakan baik, untuk media informasi 13 responden (20,6%) yang

pernah mendapatkan informasi pap smear dari televisi.

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan jenis atau desain

penelitian, teknik sampling. waktu dan tempat penelitian, teknik sampling,

dan teknik analisa data.

Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama

meneliti pengetahuan tentang pap smear.

Page 19: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

7

3. Youvella, Sylvia (2010) dalam penelitian yang berjudul “Gambaran

Pengetahuan Ibu tentang Pap Smear Di Kelurahan Sei Kera Hilir II Medan

Tahun 2010”. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 orang

dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Sampel diambil dengan

metode cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Package for Social Science). Hasil penelitian ini

disimpulkan bahwa pengetahuan ibu di Kelurahan Sei Kera Hilir II yang

berusia 21-55 tahun tentang pap smear berada pada kategori sedang

(83,5%).

Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan jenis atau desain

penelitian, subjek penelitian teknik sampling, waktu dan tempat

penelitian, teknik sampling.

Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama

meneliti pengetahuan tentang pap smear.

.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka Karya Tulis

Ilmiah ini disusun menjadi 5 bab. Adapun penyusunannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 20: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

8

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari konsep pengetahuan meliputi: pengertian, tingkat,

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, dan cara pengukuran

pengetahuan. Konsep tentang konsep kanker serviks meliputi:

pengertian, fisiologi kanker, penyebab, faktor risiko, etiologi kanker

serviks, pencegahan kanker serviks. Konsep pap smear yang

meliputi: pengertian, manfaat, petunjuk pemeriksaan, dan kanker

serviks. Serta kerangka pemikiran yang merupakan kerangka atau

bagan menerangkan hubungan konsep-konsep yang berhubungan

dengan hal-hal yang akan diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari desain penelitian, variabel penelitian, definisi

operasioanal, populasi dan sampel, alat dan metode pengumpulan

data, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan pencapain seseorang dalam

memperoleh informasi dan dapat mengingat kembali informasi

tersebut. Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal,

termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik

secara sengaja maupun tidak disengaja dan terjadi setelah orang

melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu

(Mubarak dkk, 2007).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan indra peraba. Akan

tetapi, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga (Novita, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut

Page 22: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

10

Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang mencakup dalam domain

kognitif ada enam tingkatan yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai

Page 23: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

11

aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi nyata.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya

satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan

sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria

sendiri atau kriteria yang telah ada.

Page 24: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

12

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Mubarak, dkk (2007), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu:

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat

memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan

seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang

baru diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori

perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi,

hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi

Page 25: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

13

akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau

mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

4) Minat

Minat sebagai suatu kecenderunagan atau keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada

kecenderunagan pengalaman yang kurang baik seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap

obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan

timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam

emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap

positif dalam kehidupannya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

Page 26: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

14

lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

7) Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru.

d. Cara Pengukuran Pengetahuan

Cara mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara, angket atau kuesioner yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden

(Mubarak, 2007).

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang pap smear

menurut Riwidikdo (2010) dibagi menjadi:

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean

+ 1SD

2) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah

mean - 1SD X mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah

X < mean - 1SD.

2. Kanker Serviks

a. Pengertian

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks

uterus, yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang

Page 27: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

15

merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus

dengan vagina (Diananda, 2009).

Menurut Corwin (2009 dalam Harahap 2011), kanker

adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang

jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang

letaknya jauh. Kanker terjadi karena proliferasi sel tak terkontrol

yang terjadi tanpa batas dan tanpa tujuan bagi pejamu.

b. Fisiologi Kanker Servis

Kanker mulai di dalam sel-sel, blok-blok bangunan yang

menyusun jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan menyusun organ-

organ tubuh. Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk

membentuk sel-sel baru ketika tubuh membutuhkan mereka. Ketika

sel-sel tumbuh menjadi tua, mereka mati, dan sel-sel baru

mengambil tempat mereka. Kadangkala, proses yang teratur ini

berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan

mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati.

Sel-sel ekstra ini dapat membentuk massa dari jaringan yang disebut

pertumbuhan atau tumor. Leher rahim adalah bagian dari sistem

reproduksi wanita. Ia adalah bagian bawah yang sempit dari rahim

atau kandungan. Rahim adalah organ berongga yang berbentuk buah

per pada perut bagian bawah. Mulut rahim (serviks) menghubungkan

rahim ke vagina. Vagina menjurus pada bagian luar tubuh. Apabila

kanker bermula di serviks, dinamakan kanker serviks

(Youvella, 2010).

Page 28: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

16

c. Faktor resiko kanker serviks

Semua wanita mempunyai resiko mendapatkan kanker

serviks (CDC, 2010). Banyak faktor penyebab terjadinya kanker,

baik internal maupun eksternal. Faktor internal terutama keberadaan

gen gen yang berperan pada siklus sel telah menjadi pusat perhatian

dalam hubungannya dengan proses terjadinya pertumbuhan tumor

(Prayitno, 2005).

Faktor resiko lainnya adalah status sosial ekonomi yang

rendah, pemakaian kontrasepsi oral, merokok, paritas yang tinggi

dan adanya riwayat penyakit menular seksual, sistem imun yang

rendah (Prayitno, 2005).

Banyak wanita terinfeksi HPV, namun hanya sebagian yang

menderita kanker serviks. Ini mengisyaratkan bahwa faktor lain

berperan pada risiko kanker. Faktor risiko penting terjadinya kanker

invasif pada serviks adalah usia dini saat mulai berhubungan kelamin

(di bawah usia 16 tahun), memiliki banyak pasangan seksual,

pasangan seksual memiliki riwayat banyak memiliki pasangan

seksual, merokok, imunodefisiensi eksogen atau endogen, dan

infeksi persisten oleh HPV risiko tinggi (Crum, dkk, 2007).

Kanker serviks jarang ditemukan pada perawan dan pada

wanita yang pasangan seksualnya telah disirkumsisi. Insideni kanker

serviks lebih tinggi pada mereka yang menikah daripada yang tidak

menikah dan pada wanita dengan tingkat sosial ekonomi rendah.

Page 29: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

17

Selain itu, insidensinya juga meningkat dengan tingginya paritas, apa

lagi bila jarak persalinan terlampau dekat (Mardjikoen, 2007).

Resiko noninvasif dan invasif kanker serviks telah

menunjukkan hubungan dengan pemakaian kontrasepsi oral. Namun,

penemuan ini hasilnya tidak selalu konsisten dan tidak semua studi

dapat membenarkan perkiraan risiko ini. Beberapa studi yang lebih

lanjut memerlukan konfirmasi atau menyangkal observasi mengenai

kontrasepsi oral ini (Rasjidi, dkk, 2008).

Ada beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa

defisiensi asam folat dapat meningkatkan risiko terjadinya displasia

ringan dan sedang, serta mungkin juga meningkatkan risiko

terjadinya kanker serviks pada wanita yang makanannya rendah beta

karoten dan retinol (Diananda, 2009).

d. Etiologi kanker serviks

Penyebab langsung dari kanker serviks belum diketahui

(Mardjikoen, 2005). Namun, HPV (Human papilomavirus) dapat

ditemukan pada 85-90% lesi pra-kanker dan neoplasma invasif

(Crum, dkk, 2007).

Menurut Crum, dkk (2007), HPV yang menginfeksi serviks

uterus terdiri dari dua kategori, yaitu tipe risiko rendah (6, 11, 42,

dan 44) dan tipe risiko tinggi (16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 52, 56, 58,

dan 59). HPV tipe risiko tinggi ditemukan pada 50-80% kasus SIL

Page 30: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

18

dan 90% kanker invasif. Sedangkan HPV tipe risiko rendah

ditemukan pada Low-Grade SIL (Garcia, 2009).

Tipe virus risiko tinggi menghasilkan protein yang dikenal

dengan protein E6 dan E7 yang mampu berikatan dan menonaktifkan

protein p53 dan pRb epitel serviks. P53 dan pRb adalah protein

penekan tumor yang berperan menghambat kelangsungan siklus sel.

Degan tidak aktifnya p53 dan pRb, sel yang telah bermutasi akibat

infeksi HPV dapat meneruskan siklus sel tanpa harus memperbaiki

kelainan DNA-nya (Edianto, 2006). Penyebaran virus ini terutama

secara kontak langsung melalui hubungan seksual (Edianto, 2006).

e. Gejala dan Tanda Klinis Kanker Serviks

Menurut Feig (2001), simptom kanker serviks menjadi jelas

terlihat saat lesi servikal berada pada ukuran sedang, yaitu seperti

cauliflower. Simptom kanker serviks terdiri dari beberapa tahap,

yaitu (Feig, 2001):

1) Tahap Awal

a) Asimptomatik

b) Pendarahan vagina yang ireguler atau berkepanjangan

c) Pink discharge

d) Pendarahan pasca koitus atau brownish discharge

2) Tahap Pertengahan

a) Pendarahan pasca defekasi

b) Disuria atau hematuria

Page 31: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

19

3) Tahap Lanjut

a) Penurunan berat badan

b) Pendarahan, discharge berbau busuk

c) Nyeri hebat, penyebaran ke pleksus sakralis.

Tanda dini kanker serviks tidak spesifik seperti adanya

sekret vagina yang agak banyak dan kadang-kadang disertai bercak

pendarahan (Edianto, 2006). Pendarahan abnormal vagina ini

merupakan simptom yang paling sering terjadi pada kanker serviks

invasif. Pendarahan dapat terjadi pasca koitus, intermenstrual, atau

pasca menopause (Hacker, 2004).

Tanda yang lebih klasik adalah bercak pendarahan yang

berulang, atau bercak pendarahan setelah bersetubuh atau

membersihkan vagina (Edianto, 2006). Anemia akan menyertai

sebagai akibat pendarahan pervaginam yang berulang (Mardjikoen,

2007). Perdarahan spontan saat defekasi terjadi akibat tergesernya

tumor eksofitik dari serviks oleh skibala (Mardjikoen, 2007).

Pada kanker serviks juga dapat dijumpai sekret vagina yang

berbau terutama dengan massa nekrosis lanjut. Nekrosis terjadi

karena pertumbuhan tumor yang cepat tidak diimbangi dengan

pertumbuhan pembuluh darah agar mendapat aliran darah yang

cukup. Nekrosis ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan reaksi

peradangan nonspesifik (Edianto, 2006).

Page 32: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

20

Pada stadium lanjut dapat ditemui nyeri yang menjalar ke

pinggul atau kaki ketika tumor telah menyebar ke luar dari serviks

dan melibatkan jaringan di rongga pelvis seperti ureter, dinding

panggul, atau nervus skiatik. Beberapa penderita mengeluhkan nyeri

berkemih, hematuria, sulit berkemih, dan konstipasi (Edianto, 2006).

Sebelum tingkat akhir (terminal stage), penderita meninggal akibat

pendarahan yang eksesif, kegagalan faal ginjal akibat infiltrasi tumor

ke ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan

obstruksi total (Mardjikoen, 2007).

f. Pencegahan Kanker Serviks

Menurut Sukardja (2000), pencegahan kanker serviks

terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1) Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan upaya dalam mengurangi

atau menghilangkan kontak individu dengan karsinogen untuk

mencegah terjadinya proses karsinogenesis. Pencegahan primer

juga dapat dilakukan dengan menghindari berbagai faktor risiko,

seperti dengan menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun,

berhubungan secara monogami, serta penggunaan vaksin HPV

(Rasjidi, dkk, 2009).

2) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk menemukan

kasus-kasus dini kanker serviks, sehingga kemungkinan

Page 33: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

21

penyembuhan dapat ditingkatkan. Pencegahan sekunder

termasuk skrining dan deteksi dini seperti pap smear,

kolposkopi, servikografi, Pap net, dan inspeksi visual dengan

asam asetat (IVA).

3) Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier merupakan pencegahan komplikasi

klinik dan kematian. Pencegahan dapat dilakukan dengan

memberikan pengobatan yang tepat berupa operasi, kemoterapi,

atau radioterapi.

3. Pap Smear

a. Pengertian

Tes pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan

porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel

serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks

atau prakanker (Rasjidi, dkk, 2008). Pap smear merupakan suatu

metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan

kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap smear merupakan tes

yang aman dan murah, serta telah dipakai selama bertahun-tahun

lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-

sel leher rahim (Diananda, 2009).

Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit,

serta bisa dilakukan setiap saat, kecuali pada saat haid (Dalimartha,

2004). Pap Smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr.

Page 34: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

22

George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, namun mulai populer

sejak tahun 1943 (Purwoto dan Nuranna, 2002).

b. Manfaat Pap Smear

Pemeriksaan pap smear berguna sebagai pemeriksaan

penyaring (skrining) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah

keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi

serta pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah (Dalimartha,

2004). Pap smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium

awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih mungkin

bersifat kuratif (Crum, dkk, 2007).

Menurut Manuaba (2005) manfaat pap smear secara rinci

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Diagnosis dini keganasan

Pap smear berguna dalam mendeteksi dini kanker

serviks, kanker korpus endometrium, keganasan tuba fallopi,

dan mungkin keganasan ovarium.

2) Perawatan ikutan dari keganasan

Pap smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah

operasi dan setelah mendapat kemoterapi dan radiasai.

3) Interpretasi hormonal wanita

Pap smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi

dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas

kehamilan, dan menentukan kemungkunan keguguran pada

hamil muda.

Page 35: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

23

4) Menentukan proses peradangan

Pap smear berguna untuk menentukan proses

peradangan pada berbagai infeksi bakteri dan jamur.

c. Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear

American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua

wanita sebaiknya memulai skrining 3 tahun setelah pertama kali aktif

secara seksual. Pap smear dilakukan setiap tahun. Wanita yang

berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes pap smear normal

sebanyak tiga kali, melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali

wanita dengan risiko tinggi harus melakukan tes setiap tahun. Selain

itu wanita yang telah mendapat histerektomi total tidak dianjurkan

melakukan tes pap smear lagi. Namun pada wanita yang telah

menjalani histerektomi tanpa pengangkatan serviks tetap perlu

melakukan tes Pap atau skrining lainnya sesuai rekomendasi di atas.

Menurut American College of Obstetricians and

Gynecologists (1989) dalam Feig (2001), merekomendasikan setiap

wanita menjalani Pap Smear setelah usia 18 tahun atau setelah aktif

secara seksual. Bila tiga hasil pap smear dan satu pemeriksaan fisik

pelvik normal, interval skrining dapat diperpanjang, kecuali pada

wanita yang memiliki partner seksual lebih dari satu. pap smear

tidak dilakukan pada saat menstruasi. Waktu yang paling tepat

melakukan pap smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid

terakhir. Pada pasien yang menderita peradangan berat pemeriksaan

ditunda sampai pengobatan tuntas. Dua hari sebelum dilakukan tes,

pasien dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan melalui

Page 36: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

24

vagina. Hal ini dikarenakan obat tersebut dapat mempengaruhi hasil

pemeriksaan. Wanita tersebut juga dilarang melakukan hubungan

seksual selama 1-2 hari sebelum pemeriksaan pap smear .

d. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Prosedur pemeriksaan pap smear menurut Manuaba (2005)

prosedur pemeriksaan pap smear adalah:

1) Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum

bivalve (cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah

diberi label atau tanda, dan alkohol 95%.

2) Pasien berbaring dengan posisi litotomi.

3) Pasang spekulum sehingga tampak jelas vagina bagian atas,

forniks posterior, serviks uterus, dan kanalis servikalis.

4) Periksa serviks apakah normal atau tidak.

5) Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam

endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360

jarum jam.

6) Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada

sisi yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45

kali usapan.

7) Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10

menit.

8) Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan

dikirim ke ahli patologi anatomi.

Page 37: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

25

B. Kerangka Teori

p

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Modifikasi dari Notoatmodjo, 2010, Mubarak, 2007.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. pengalaman

6. Kebudayaan

lingkungan sekitar

7. Informasi

Pengetahuan ibu

Tingkat

Pengetahuan :

1. Tahu

2. Paham

3. Aplikasi

4. Analisa

5. Sintesis

6. Evaluasi

Pap Smear

1. Pengertian pap smear

2. Pengertian pap smear

3. Petunjuk pemeriksaan pap

smear

Page 38: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

26

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar : 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat pengetahuan

wanita usia 20-45 tahun

tentang Pap Smear

Baik

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. pengalaman

6. Kebudayaan

lingkungan sekitar

7. Informasi

Cukup

Kurang

Page 39: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran/dekriptif suatu keadaan secara obyektif, sedangkan kuantitatif

artinya pemaparan data statistik (data berbentuk) angka, kemudian melakukan

analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk

pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Purwodiningratan Kecamatan

Jebres Kota Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis

untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai Juli 2013.

Page 40: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

28

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2010)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita umur 20-45

di wilayah kerja Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta sejumlah

285 responden yang tersebar di 6 kampung.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi

atau subjeknya besar , maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%

tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka

semua anggota populasi mejadi sampel. Karena populasi < 1000 maka

penghitungan sampel dengan rumus sebagai berikut:

2)(1 dN

Nn

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : taksiran kesalahan pengambilan sampel (10%)

Page 41: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

29

2)(1 dN

Nn

2)01.0(2851

285

7485.3

285

Jadi jumlah sampel yang akan digunakan sejumlah 74

responden. Sampel kemudian dibagi menjadi 4 kampung (kluster) yang

ditetapkan, dengan masing-masing jumlahnya sebagai berikut:

Kampung /Kluster Jumlah Jumlah Sampel

Kampung

Sudirorjan

36143

143

36x 19

Kampung

Gandekan

35143

143

35x 18

Kampung

Purwodiningratan

35143

143

35x 18

Kampung

Kepatihan Wetan

37143

143

37x 19

Jumlah total 143 74

3. Teknik Pengambilan Sampel.

Teknik Pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga

jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik

sampling yang digunakan adalah cluster random sampling yaitu cara

penarikan sampel didasarkan pada area atau dalam kelompok-kelompok

tertentu yang diambil secara random (acak)

(Narimawati dan Munandar, 2008).

Page 42: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

30

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrument atau alat ukur berupa

kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang

diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Hadi, 2004).

2. Kisi-Kisi Kuesioner

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan tentang pap smear

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

Favorable Un Favorable

Tingkat

pengetahuan

wanita usia 20-45 tahun

tentang Pap

Smear

Pengertian Pap

Smear

Manfaat Pap

Smear

Petunjuk

Pemeriksaan

Pap Smear

1, 2,

5, 6, 7, 8

11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20,

21

3,4

9, 10

22, 23, 24, 25,

26

4

6

16

Total 26

3. Cara Penilaian

Kuesioner terdiri dari dua pernyataan, yaitu favorable (pernyataan

positif) dan un favorable (pernyataan negatif). Untuk pernyataan

favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban benar

diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 sedangkan Untuk

pernyataan un favorable (pernyataan negatif) jika responden memilih

jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1.

Page 43: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

31

E. Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik

seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan

pada tanggal 13 Februari 2013. Uji valididas dan reliabilitas dilakukan di

Kelurahan Kepatihan Kulon dan Kelurahan Tegalharjo dengan jumlah 30

responden.

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari

kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2010). Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen (Arikunto, 2006).

Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan

instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung

korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan

rumus product moment (Arikunto, 2010). Uji validitas dalam penelitian

ini menggunakan teknik product moment, dengan rumus sebagai berikut

2222 )()(

).()(

yyNxxN

yxxyNr

Keterangan:

r : koefisien korelasi

x : pernyataan

y : skor total

xy : skor pernyataan

N : Jumlah sampel

Page 44: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

32

Secara keseluruhan uji validitas didapat jika rhitung > rtabel maka,

Item pernyataan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka item

pernyataan dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan dari 30 item pernyataan

didapatkan 4 item pernyataan tidak valid yaitu pernyataan no 3 dengan r

hitung 0.105 < r tabel 0.361, pernyataan no 9 dengan r hitung 0.009 < r

tabel 0.361, pernyataan no 12 dengan r hitung 0.094 < r tabel 0.361, dan

pernyataan no 20 dengan r hitung 0.027, < r tabel 0.361, sehingga

keempat pernyataan tidak dimasukan dalam kuisioner, sehingga jumlah

pernyataan yang valid 26 item.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat

ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan

sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda

(Riwidikdo, 2010). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun

diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen

penelitian menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach adapun

rumusnya sebagai berikut:

Page 45: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

33

2

2

11ki

r

tS

iSk

Keterangan:

r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

k = mean kuadrat antara subjek

2i

S = jumlah mean kuadrat kesalahan

2t

S= varian total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach

minimal 0,7 (Riwidikdo, 2010). Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai

koefisien alpha sebesar 0,980. Hasil pengujian menunjukkan nilai

koefisien alpha (0,980) > (0,700) sehingga instrumen penelitian

dinyatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data (Hidayat, 2011). Teknik pengumpulan data meliputi:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden.

Data primer dalam penelitian ini adalah hasil jawaban kuesioner

(Hidayat, 2011).

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang

atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang

digunakan berasal dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas

Page 46: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

34

Purwodiningratan Jebres Surakarta, yaitu jumlah wanita usia subur 20-45

tahun (Hidayat, 2011).

G. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2008).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang pap smear.

H. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan

menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2011).

Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

OperasionalAlat Ukur

Skala

UkurHasil Ukur

1. Tingkat

Pengeta

huan

wanita

usia 20-

45 tahun

Segala sesuatu

yang diketahui

oleh ibu

tentang pap

smear

Kuesioner Ordinal a. Baik: apabila

X > mean + 1SD

b. Cukup: apabila

Mean - 1SD

mean + 1SD

c. Kurang : apabila skor

X < mean - SD

(Riwidikdo, 2010).

Page 47: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

35

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Editing

Menurut Setiadi (2007), editing adalah memeriksa daftar

pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data,

pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan

terhadap:

1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada

jawabannya, meskipun jawaban hanya hanya berupa tidak tahu

atau tidak mau menjawab.

2) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan

mempersulit pengolahan data atau berakibat pengolah data salah

membaca.

3) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak

relevan maka editor harus menolaknya.

Pada penelitian ini peneliti melakukan editing pada saat

menerima kuesioner yang telah di isi oleh responden, di periksa

kebenaran dan kelengkapannya. Bila didapatkan seorang responden

yang belum lengkap maka peneliti meminta responden tersebut

untuk melengkapinya.

b. Coding

Coding adalah memberikan kode dalam hubungan dengan

pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini

pengolah data memberikan kode pada semua variabel, kemudian

mencoba menetukan tempatnya di dalam coding sheet/ coding form

Page 48: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

36

(Arikunto, 2006). Coding pada penelitian ini peneliti memberikan

kode atau tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam

pengolahan dan analisis data serta berpedoman pada definisi

operasional.

c. Tabulating

Tabulasi adalah pekerjaan menyusun tabel mulai dari

penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data dan informasi

yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai dengan

tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan bentuk dan isinya

sesuai dengan tujuan penelitian. Yang termasuk dalam kegiatan

tabulasi ini antara lain: memberi skor terhadap aitem- aitem yang

perlu diberi scor, memberi kode, mengubah jenis data, memberikan

kode (Arikunto, 2010).

2. Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya hasil

untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pap smear maka,

ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean

+ 1SD

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1SD

mean + 1 SD

Page 49: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

37

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah

X < mean - 1SD

Keterangan:

Nilai rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

n

XiXatau Mean

X : nilai rata-rata

Xi : jumlah nilai total dari data

n : jumlah data

Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

1

2

n

n

XiXi

SD

Xi : jumlah nilai total dari data

Prosentase diperoleh dengan rumus:

%100prosentaseBesar xn

f

Keterangan:

f : jumlah atau distribusi frekuensi

n : jumlah responden

J. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

Page 50: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

38

(Hidayat, 2011). Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak

boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi,

kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada

masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah

etika yang meliputi:

1. Informed Consent

Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informent consent ini berupa lembar persetuan untuk menjadi responden.

Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud

dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan di beri lembar

persetujuan.

2. Anonymity (Kerahasiaan nama/ identitas)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang

harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Dalam penelitian

Page 51: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

39

ini kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap

subyek akan di jamin oleh peneliti.

K. Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 52: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

40

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Puskesmas Purwodiningratan terletak di Kelurahan Purwodiningratan

Kecamatan Jebres Kota Surakarta, wilayah kerja meliputi 6 Kelurahan, yaitu

Kelurahan Sudiroprajan, Gandekan, Purwodiningratan, Kepatihan Wetan,

Kepatihan Kulon, Tegal Harjo. Puskesmas Purwodiningratan mempunyai

letak yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dari seluruh

wilayah binaan puskesmas.

Batas-batas wilayah kerja/binaan Puskesmas Purwodiningratan adalah

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kelurahan Mojosongo dan Kalurahan Jebres

2. Sebelah Barat : Kelurahan Setabelan

3. Sebelah Timur : Kelurahan Pucang Sawit

4. Sebelah Selatan : Kelurahan Sangkrah

Puskesmas Purwodiningratan mempunyai 2 unit tempat pelayanan

kesehatan yaitu Puskesmas Induk Purwodiningratan, yang melayani KIA

(persalinan, imunisasi, layanan KB, dan lain-lain), pengobatan umum, dan 4

unit puskesmas keliling.

Page 53: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

41

B. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 8 Maret 2013 sampai dengan

tanggal 12 Maret 2013. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear di wilayah

Puskesmas Purwodiningratan Kecamatan Jebres Surakarta. Sampel dalam

penelitian sebanyak 74 responden. Hasil penelitian diperoleh nilai mean, dan

estándar deviasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Wanita

Usia 20-45 Tahun tentang Pap Smear

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan wanita

usia 20-45 tahun tentang

Pap Smear

18,93 2,68

Sumber: SPSS (2013).

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui kategori tingkat

pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear sebagai berikut:

Mean (18,93) + 1 SD (2,68) = 21,61

Mean (18,93) – 1 SD (2,68) = 16,26

1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean + 1SD

sehingga baik jika X > 21,61

2. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1SD

mean + 1 SD sehingga cukup bila 16,26

3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X < mean - 1SD

sehingga kurang bila X < 16,26

Page 54: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

42

Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan wanita usia 20-45

tahun tentang pap smear dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-45 Tahun tentang Pap Smear

di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1 Baik 13 17,6

2 Cukup 45 60,8

3 Kurang 16 21,6

Total 74 100

Sumber: Data Primer (2013).

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia 20-45

tahun tentang pap smear, dimana responden dengan tingkat pengetahuan baik

sebanyak 13 responden (17,6%), responden dengan tingkat pengetahuan

cukup sebanyak 45 responden (60,8%), dan responden dengan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (21,6%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun

tentang pap smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres Surakarta

dengan hasil sebagian besar responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu

sebanyak 45 responden (60,8%). Tingkat pengetahuan tentang pap smear

diukur berdasarkan indikator yang meliputi: pengertian Pap Smear, manfaat

Pap Smear, petunjuk pemeriksaan Pap Smear.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden sudah cukup

memahami tentang pengertian Pap Smear, manfaat Pap Smear, petunjuk

pemeriksaan Pap Smear. Hasil ini menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan

yang mencakup dalam domain kognitif responden sudah mencapai tingkatan

Page 55: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

43

tahu, yang diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

Tingkat pengetahuan ibu tentang pap smear, dipengaruhi tingkat

pendidikan ibu, informasi umur, dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang, menurut pendapat Mubarak (2007) dengan

bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan

psikologis (mental). Tingkat pendididikan sesoerang sangat mempengaruhi

pengetahuannnya. Hal ini disebabkan semakin baik pendidikan yang diterima,

maka semakin mudah dalam menyerap informasi yang diterima. Menurut

Mubarak (2007) makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap

penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pekerjaan

dapat mempengaruhi pengetahuan. Menurut Mubarak (2007) lingkungan

pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi menurut Mubarak

(2007) dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

Page 56: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

44

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam

penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula

pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif

baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Youvella (2010),

yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pap Smear di Kelurahan

Sei Kera Hilir II Medan tahun 2010”. Dengan hasil penelitiannya sebagai

berikut, pengetahuan ibu tentang Pap Smear di Kelurahan Sei Kera Hilir II

pada kategori sedang atau cukup (83,5%).

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

a. Keterbatasan lainnya adalah ibu kurang begitu antusias dalam

mengisi lembar kuesioner yang diberikan, hal ini terjadi karena

perilaku warga yang mengira ketika akan mengisi akan diberikan

uang imbalan.

b. Peneliti sulit menemui responden, banyak responden yang bekerja

sehingga memerlukan waktu untuk menemui responden. Ketika

ditemui peneliti juga menemukan kesulitan responden kurang

responden terhadap kuesioner yang dibagikan.

2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,

sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu tentang pap

Page 57: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

45

smear, penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi

diteliti. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan menggunakan

kuesioner sehingga peneliti tidak dapat menggali informasi yang

diketahui ibu mengenai pap smear secara mendalam.

Page 58: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “tingkat pengetahuan wanita usia 20-

45 tahun tentang Pap Smear di wilayah Puskesmas Purwodiningratan Jebres

Surakarta dengan jumlah 74 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear dengan

kategori pengetahuan baik sebanyak 13 responden (17,6%).

2. Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear dengan

kategori pengetahuan cukup sebanyak 45 responden (60,8%).

3. Tingkat pengetahuan wanita usia 20-45 tahun tentang Pap Smear dengan

kategori pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (21,6%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan untuk ibu atau wanita usia subur di wilayah

Purwodiningratan Jebres Surakarta mendapatkan informasi yang benar

mengenai pap smear, sehingga muncul tingkat kesadaran untuk

melakukan pemeriksaan secara mandiri,

2. Bagi institusi kesehatan

Diharapkan institusi kesehatan (Departemen Kesehatan) melalui

Puskesmas setempat lebih mengintensifkan penyuluhan-penyuluhan

Page 59: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

47

tentang kesehatan reproduksi pada umumnya serta khususnya pap smear

sebagai upaya pencegahan penyakit kanker serviks.

3. Penelitian selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang sejenis

dengan menambah variabel dan jumlah sampel penelitian sehingga

didapatkan hasil penelitian yang lebih spesifik.

Page 60: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Peelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

American Cancer Society, 2009. Cervical Cancer. diakses dari

http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_2_2x_Can_Cancer_o

f_the_Cervix_Be_Prevented.asp?rnav=cri

Centers for Disease and Prevention, 2010. Basic information about cervical

cancer, Cervical Cancer Statistics, and Screening. Division of Cancer

Prevention and Control.

Crum, C.P., dkk, 2007. Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara. In: Hartanto,

H., et al., ed. Buku Ajar Patologi (vol. 2), 7th ed. Jakarta: EGC

Budiarto. 2003. Biostatistika. Jakarta: EGC

Dalimartha, S., 2004. Deteksi Dini Kanker & Simplisia Antikanker. Jakarta:

Penebar Swadaya

Diananda, R., 2009. Kanker Serviks: Sebuah Peringatan Buat Wanita. In:

Diananda, R. Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahari

DKK Kota Surakarta. 2011. Jumlah Penderita Kanker serviks di Solo Cukup

Tinggi. diakses dari www.m.metronews.com

Edianto, D., 2006. Kanker Serviks. In: Aziz, M.F., Andrijono, Saifuddin, A.B., ed.

Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Feig, R.L., et al., 2001. First Aid For The Obstetrics & Gynecology Clerkship.

US: McGraw-Hill.

Garcia, A.A., 2009. Cervical Cancer. University of Southern California. diakses

dari http://emedicine.medscape.com/article/253513-overview

Hacker, N.F., 2005. Cervical Cancer. In: Berek, J.S. & Hacker, N.F., ed.

Practical Gynecologic Oncology. 4th ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins

Page 61: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

Hadi. S. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Andi

Harahap. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Tentang Pap Smear Sebagai Salah

Satu Langkah Deteksi Awal Kanker Serviks Di Kelurahan Padang

Bulan. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran USU

Harian Republika. 2012. Sekitar 270 Ribu Wanita Indonesia Meninggal Akibat

Kabker Serviks. http://www.republika.co.id/berita/breaking-

news/kesehatan/11/02/24/165977-sekitar-270-ribu-wanita-indonesia-

meninggal-akibat-kanker-serviks

CDC.2010. Mordibity and Morfality Weekly Report (MMWR). Tersedia

www.CDCGOU.com., diakses tanggal 5 Desember 2012.

Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. Surabaya: Health Books

Publissing

Kompasiana. 2012. Waspada Si Pembunuh Perempuan No. 1 di Indonesia.

diakses http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/04/16/waspada-si-

pembunuh-perempuan-no-1-di-indonesia/

Kurniawan. 2004. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Partisipasi pada

Pemeriksaan Pap Smear pada Wanita Pekerja Seks Komersial. Jurnal

Kedokteran Universitas Brawijaya Vol XXIV No. 3 Desember 2008

Manuaba, I.B.G., 2005. Pemeriksaan Pap Smear. Dasar-Dasar Teknik Operasi

Ginekologi. Jakarta: EGC

Mardjikoen, P., 2005. Tumor Ganas Alat Genital. In: Wiknjosastro, H., ed. Ilmu

Kandungan. 2nd ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Mubarak, I. M., dkk. 2007. Promosi Kesehatan:Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Narimawati dan Munandar. 2008. Teori Sampel. Yogyakarta: Gava Media

Nasution, B.L.P. 2012. Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Ibu dalam

Pemeriksaan Pap Smear Di Poli Ginekologi RSUD Dr Pirngadi Medan

Tahun 2012. Skripsi .Medan: Universitas Sumatera Utara

Page 62: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

Novita. 2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba

Medika

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba medika.

Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno, A, 2005. Cervical cancer with Human Papilloma Virus and Epstein

Barr Virus positive, Muwardi Hospital Surakarta. diakses

http://www.carcinogenesis.com/content/51/13.

Prawirohardjo. 2005. Ilmu kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Purwoto, G. & Nuranna, L., 2002. Metode Skrining Alternatif pada Kanker

Serviks dalam Deteksi Dini Kanker. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Puspita. 2006. Identifikasi Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Pap Smear (Suatu

Studi pada Ibu-Ibu di Rw. 08 Kelurahan Purwodadi Kecamatan

Blimbing Kota Malang). Karya Tulis Ilmiah. Malang: Program Diploma

III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Rasjidi, I., dkk. 2008. Modalitas Deteksi Dini Kanker Serviks. Jakarta: Sagung

Seto

Riwidikdo. 2010. Statistika Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Sukardja 2000. Prevensi Kanker. In: Tutiek, K., ed. Onkologi Klinik. Surabaya:

Airlangga University Press

Suhartini dan Herlina. 2007. Hubungan antara Usia Menikah dan Paritas Dengan

Kejadian Kanker Serviks di RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Jurnal Penelitian

Kesehatan Suara Forikes Vol.I No.1 Januari 2010 ISSN: 2086-3098

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suwiyoga. 2004. Beberapa Masalah Pap Smear Sebagai Alat Diagnosis Dini

Karakter Serviks Di Indonesia. Lab. Obstetri dan Genekologi Fakultas

Kedokteran. Denpasar: Universitas Udayana

Wiknjosastro, H, 2007. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharojo

Page 63: Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-rosaliaput... · Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk

Youvella. 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear di Kelurahan

Sei Kera Hilir II Medan Tahun 2010. Medan: Fakultas Kedokteran USU