Upload
gede-eka-putra-nugraha
View
183
Download
23
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diare akut pada geriatri
Citation preview
DIARE AKUT DAN KOMPLIKASINYA PADA PASIEN GERIATRIPembimbingDr.Sri Sunarti, Sp. PD
Latar Belakang
• Diare defekasi dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam.
• Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah (Fauci, et al, 2008).
Diare akut vs kronik
Komplikasi: Kehilangan cairan Kelainan elektrolit
terutama pada usia lanjut dan anak-anak Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)
dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat (Depkes, 2001).
Tiga sampai lima miliar kasus diare akut terjadi setiap tahunnya, dan merupakan penyebab kematian utama di negara-negara belum berkembang. Perkiraan untuk mortalitas dan morbiditas bervariasi secara luas. Angka kematian akibat diare mencapai 5-10 juta per tahun secara internasional. Morbiditas dan mortalitas jauh lebih tinggi pada anak-anak dan lansia (Diskin, A, 2009).
Adanya kasus diare yang dapat menimbulkan komplikasi cukup serius terutama pada pasien geriatri membuat kami ingin mengangkat tema ini.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan diare?
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan dehidrasi?
Bagaimana tatalaksana pasien geriatri dengan diare ?
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien:
Nama : Ny. Dami’ayahUmur : 65 tahunAlamat: Paralegi PasuruanAgama: IslamPendidikan : SDPekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Buruh
taniSuku : JawaBangsa : IndonesiaNo Register : 10949xxTanggal MRS : 27 Desember 2010
• Anamnesis:Anamnesis dilakukan secara auto dan heteroanamnesis
• Keluhan Utama:Diare
• Riwayat Penyakit SekarangPx mengeluh BAB > 5 kali sehari dan tdk mau mkn krn mual
tp tdk muntah sejak 2 hari SMRS. BAB encer, berlendir, warna kuning, darah (-). Px jg mengeluh perut terasa kembung, mules.
Sebelum diare, px merasa tidak enak bdn dan meriang serta mual setiap kali makan, namun tidak sampai muntah. Di bawa ke puskesmas pasien dapat dua macam obat oral amoxilin dan obat lain (px lupa). Gejala meriang brkurang namun BAB bertambah parah. Ke puskesmas lalu dirujuk ke RSSA. Sejak diare, pasien lebih sering minta minum karena merasa haus.
Selain diare px jg mengeluh nyeri dan bengkak di lutut kanan sejak 1 tahun terakhir, kumat2an. Nyeri lutut semakin parah bila px menggerakkan lututnya.
Px juga mengeluh mata kanan nyeri,merah, dan mendadak kabur sejak tiga hari SMRS. Didapatkan pd kulit di ketiak dan lipat pahanya gatal, panas, dan lecet sejak 1 minggu SMRS.
Buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal. Pasien menggunakan kateter
Riwayat HT (+) sejak 1 th lalu (tensi 170/...) tdk kontrol rutin ato minum obat HT rutin. DM (-),.
Riwayat Penyakit Dahulu Px tidak pernah menjalani rawat inap Keluarga Px menceritakan px jarang sakit
(pilek, batuk,pusing, pegel, linu dan sembuh setelah pemberian obat yg di beli di warung/ PUSKESMAS/ mantri
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : cukup, tampak sakit sedang, GCS 456, kesadaran compos mentis Kesan gizi lebih, Tensi : 95/50 mmHg (di UGD) 100/60 mmHg (di ruangan) Laju nafas : 30x regular, dalam (di UGD) 20 kali/menit regular (di
ruangan) Suhu Axilla : 37° celcius Detak jantung : 112kali/menit (di UGD) 92 kali/menit (di ruangan) Kepala : Turgor berkurang. Mata : konjungtiva anemis (-), kemerahan (+/+), sklera ikterik (-) Thorax : Cor : dalam batas normal Pulmo : dalam batas normal Abdomen :Inspeksi: flat Auskultasi: bising usus (+) meningkat Palpasi: Soefl, hepar tidak teraba, lien tidak teraba. Perkusi: Liver
span 10 cm, Traube space timpani Extremitas : Edema Nyeri Plak eritematous, di atasnya terdapat pustul multiple, batas tegas,
beberapa berkonfluen membentuk lake of pus di daerah ketiak dan lipat paha.
Bengkak, penurunan ROM di lutut kanan dan kiri karena nyeri.
-- ---- --
-- --+ --
Data Laboratorium
Data laboratorium Leukosit : 25.100 /mm3
Hb : 13,5 g/dLPCV : 35 %Trombosit : 146.000 /mm3Gula darah acak : 56 mg/dl d40% 50 cc (IRD) 185 mg/dL (ruangan)Ureum : 127,8 mg/dlKreatinin : 2,82 mg/dlSGOT : 119 u/LSGPT : 75 u/LSerum elektrolit: Na : 138, K : 4,30, Cl : 107 mmol/dL
UL : SG/BJ : 1.025pH : 5Lekosit : +Nitrit : -Prot/Alb : 2+Glukose : -Keton : +Urobil : +Bilirubun :
+Eritrosit : -
Mikroskopik sedimen (10x):Epitel : +
Mikroskopik sedimen (40x):Eritrosit : 1-2/lpb
Leukosit : 3-6/lpbKristal : Amorf (+)Bakteri : (+) (kokus)
Protein Esbach : 0,2 g/LKultur Feses : Escherichia coliAnalisis Feces : Leukosit (-), eritrosit (-), serat tumbuhan (+)
CUE AND CLUE PL IDx PDx PTx PMo
Wanita/65 thn
Riwayat demam
Leukositosis
Diare >20 kali sejak tiga hari
sebelum masuk RS.
Riwayat minum antibiotic
sebelum diare
Tidak ada leukosit pada
analisa mikroskopik tinja.
Kultur feses:
Escherichia coli
1.Diare akut 1.1 Noninflamatory
diarrhea
1.1.1 ETEC
1.1.2 EAEC
1.2 Inflamatory
diarrhea
2.2.1 EIEC
2.2.2 EHEC
Diet lunak rendah serat dan sisa
1900 kkal/hari
Rehidrasi NS 0,9% 1L selama sejam
diteruskan NS 0,9% 20 tpm
Inj Ceftriaxon 2x1g IV
Attapulgit 2 tab/diare
Keluhan,
dan tanda-
tanda vital
Wanita/65 thn
Perut kembung
Mual
Riwayat sering minum obat-
obatan pegal-linu yang dibeli
sendiri.
2. Dyspepsia
syndrome
2.1 Due to no1
2.2 Gastritis
2.2.1 NSAID
gastropaty
Metoclopramid 3x10mg IV
Ranitidin 2x50 mg IV
Keluhan,
bising usus,
tanda-
tanda vital
Wanita/65 thn
GCS 456, compos mentis
Diare.
Sering minta minum
Mata cekung (-)
Turgor kulit berkurang.
Sebelum rehidrasi : T 95/50, N
112x/’, RR 30x/’, regular-
dalam. Post-rehidrasi: T:
100/60; N:92/menit; RR:
20x/menit.
3.Dehidrasi
sedang
3.1 Dehidrasi
karena
diare
(no.1)
3.2 Dehidrasi
karena
dyspepsia
syndrom
BJ plasma Rehidrasi NS 0,9% 1L selama sejam
diteruskan NS 0,9% 20 tpm.
Produksi
urin,
keluhan,
dan tanda-
tanda vital
Wanita/65 tahun
Overweight (BMI 27 kg/m2)
Pekerjaan: buruh tani
Sejak setahun lalu nyeri di kedua
sendi lutut. Nyeri semakin hebat
bila lutut akan digerakkan
penurunan ROM. Nyeri lebih hebat
di lutut kanan.
Bengkak, tidak merah, tidak
hangat. Lutut kanan lebih bengkak
daripada lutut kiri.
4.Osteoartritis 4.1 obesitas
4.2 overuse
Rontgen
genu D-S AP
Lat
Inj ketorolac 3x1 amp (prn nyeri) Keluhan
dan gejala
Wanita/65 tahun
Diare
Dehidrasi
Ureum : 127,8 mg/dl
Kreatinin : 2,82 mg/dl
GFR = 22,16
Rasio BUN/Creat > 20
BJ urine : 1,025 (>1,018)
5. Azotemia prerenal 5.1 Acute Kidney
Injury
5.1.1 due to
dehydration
Rehidrasi sda RFT (Ur/cr),
produksi urine
Wanita/65 tahun
Dehidrasi
SGOT (119), SGPT (75) meningkat
Bilirubinuria
6. Transaminitis 6.1 Reaktif
6.1.1 Iskemik hepatitis
HbS Ag,
IgM HVA,
Anti HCV,
bilirubin darah, ALP
Rehidrasi sda Konfirmasi
diagnosis
Wanita/ 65 tahun
Dehidrasi
Protein urin dipstick (2+)
Protein Esbach 0,2 g/L
7. Proteinuria 7.1 Transient
proteinuria
7.1.1 due to
dehydration
Rehidrasi Protein urine
Wanita/65 tahun
Keton urin +
GDA normal
Gejala DM tidak ada
Sejak tiga hari tidak mau makan
8. Ketonuria 8.1Starvasi due to
low intake
8.2 DM type 2
GD1, GD2, TTGO, keton
serum
Diet 1900 kkal/hari Urinalisis
GD1, GD2
Wanita/ 65 tahun
Mata kanan nyeri, merah, dan
mendadak kabur.
Kornea keruh, oedem.
Pupil mid midriasis
9. Penurunan visus
mendadak pada OD
9.1 Glaukoma kongestif akut Konsul cito ke
ophtalmologist
Wanita/ 65 tahun
Riwayat demam
Kulit di ketiak dan lipat pahanya
gatal, panas, dan lecet sejak tiga hari
yang lalu.
Plak eritematous, di atasnya
terdapat pustul multiple, batas tegas,
beberapa berkonfluen membentuk
lake of pus di daerah ketiak dan lipat
paha, central healing (-), lesi satelit
(-), maserasi (+).
10. Plak eritematous 10.1 Candidiasis cutis
dengan infeksi
sekunder.
10.2 Tinea corporis
10.3 Psoriasis pustulosa
Pemeriksaan KOH, biopsi Konsul ke TS Kulit
Kelamin
PROBLEM LIST 1
DIARE AKUT
DIAGNOSIS
Problem List 2
SINDROMA DISPEPSIA
DIAGNOSIS
TEORI
PROBLEM LIST 3
DEHIDRASI
DIAGNOSIS
IndikatorDehidrasi
Ringan(kehilangan cairan <5% BB)
Sedang(kehilangan cairan 5-10% BB)
Berat(kehilangan cairan >10% BB)
KU HausNadiNapasMataTurgorKencing
Sadar baik +normalBiasaAgak cekungBiasaKencing biasa
Gelisah++CepatCepat CekungMenurunOliguria
Apatis/ koma+++Cepat >140KussmaulCekung sekaliMenurun sekaliAnuria
Terapi
Rehidrasi
PROBLEM LIST 3
AZOTEMIA PRERENAL
Diagnosis
Index diagnostik Azotemia prerenal Azotemia Renal
Na urin (mmol/L) <10 >20
Rasio Cr urin/ Cr plasma >40 >20
BUN urin/ BUN plasma >8 <3
BJ urin >1,108 <1,015
Osmolalitas urin >500 <300
Rasio BUN/creat plasma >20 <10-15
Index gagal ginjal (UNa/Ucr/Pcr) <1 >1
Sedimen urin Silinder hialin Silinder granuler
Osteoartritis
Osteoartritis
Terapi
Transaminitis
Proteinuria
Ketonuria
KESIMPULAN
Prinsip penatalaksanaan pasien dengan diare meliputi: Rehidrasi adekuat (peroral dan parenteral) sesuai kehilangan cairan Mencegah kehilangan cairan lebih lanjut, salah satunya dengan
memberikan obat-obatan antidiare sesuai indikasi. Mencari dan menghilangkan kausa diare (definitive terapi).
Prinsip penatalaksanaan pasien dengan dehidrasi Memperkirakan jumlah kehilangan cairan Mengganti kehilangan cairan sesuai jumlah dan jenis kehilangan
cairan. Tatalaksana pasien geriatri dengan diare harus lebih teliti dan hati-
hati, karena tanda-tanda dehidrasi sebagai komplikasi diare tidak terlalu tampak dengan jelas pada pasien geriatri. Selain itu, penggunaan obat-obatan antidiare yang menghambat peristaltik usus pada pasien geriatri juga harus diperhatikan karena ada efek sampingnya dapat menyebabkan ileus paralitik.
TERIMA KASIH