Dicari Pahlawan Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sosial - Politik

Citation preview

Dicari Pahlawan LingkunganOleh Igo HalimakingAktivis PMKRI Cabang KupangBangsa Indonesia memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan. Momentum perayaan ini tentunya bukan hanya sekedar hadiah, melainkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Bila kita menengok sejarah masa lalu, perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah di bumi pertiwi ini, tidak bisa dibayar dalam bentuk apapun. Mereka rela bertempur mati-matian di medan perang , dan tak pernah gentar meski nyawa menjadi taruhannya. Maka dari itu, kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka saat hari pahlawan 10 November ini. Pertanyaannya, kini kita sudah merdeka berkat jasa pahlawan, lalu apa yang harus kita lakukan dalam mengisi kemerdekaan ini? Hemat penulis, Peringatan hari pahlawan pada tahun 2015 harus dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dari pola pikir yang cenderung mengekploitasi bumi secara sembarangan bahkan dengan keserakahan menjadi pola pikir dan juga perilaku yang berorientasi pada penyelamatan bumi dan seisinya.Dalam kondisi kekinian, Indonesia sedang diuji dengan beragam tantangan pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan, termasuk antara lain bencana kebakaran hutan, tanah longsor, banjir, dan sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, maka sudah saatnya peringatan hari pahlawan pada tahun 2015 harus dijadikan sebagai momentum membangkitkan kepedulian dan melakukan aksi nyata untuk memberikan, mengangkat, berbuat, dan menyelamatkan bumi nusantara, Mari kita sejenak melihat kembali lirik lagu ibu pertiwi. Kulihat ibu Pertiwi/Sedang bersusah hati/Air matanya berlinang/Mas intannya terkenang/Hutan, gunung, sawah, lautan/Simpanan kekayaan/Kini ibu sedang lara/Merintih dan berdoa(NN).Syair lagu Ibu Pertiwi (NN) tersebut apabila kita resapi kata demi kata sangat menyentuh dan relevan dengan peringatan hari Pahlawan 2015. Saya membayangkan pasti ibu Pertiwi menangis tersedu-sedu atas ulah serakah anak manusia yang tidak hanya bandel, tapi juga sekaligus bebal. Walaupun sudah diperingati dengan berbagai bencana tetap saja tidak bisa mengambil hikmah atau pelajaran, namun malah berulang-ulang membuat ulah. Hari ini kita bisa saksikan penebangan hutan yang kian merajalela, pembakaran hutanpun kian menjadi, tambang pun kian mewabah. Dalam konteks NTT pun sama. Tanah perawan telah terenggut dan dijadikan adang tambang. Maka tak heran kerusakan lingkungan maupun konflik social mengahntui rakyat NTT. Namun anehnya, sejumlah pemerintah daerah (Pemda) di NTT gemar sekali mengobral Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada sejumlah Investor di bidang pertambangan. Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 13 Pemda di NTT yang doyan mengobral izin usaha pertambangan (IUP) kepada para investor tambang yang jelas-jelas tidak membawa manfaat bagi masyarakat di NTT. 13 kabupaten yang doyan obral IUP khusus pertambangan mangan yakni Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kupang, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ende, Alor, Rote Ndao, Sumba Timur, Sumba Barat, dan Sumba Tengah. Selain itu dari data yag diperoleh penulis, masih banyak perusahaan-perusahaan tambang di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinilai belum mendapatkan izin dan memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Dari 400-an perusahaan tambang yang ada di NTT, hanya sekitar 114 perusahaan yang hanya mendapatkan izin legal, lalu sisanya sekitar 300 perusahaan tidak mendapatkan izin dan dipaksakan untuk bertambang. Tidak hanya itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga sangat antusias mengeluarkan IUP antara lain untuk tambang emas lintas Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat. Olehnya, harus ada suatu langkah aksi bersama berupa gerakan nasional untuk menyelamatkan bumi kita dari kehancuran yang lebih parah. Jangan biarkan bumi semakin sakit. Ibarat badan kita, bisa dikatakan bahwa hampir seluruh bagian dari tubuh bumi (tanah, air dan udara) mengalami berbagai masalah. Tingkat kerusakan dan pencemaran yang terjadi pada tanah, air dan udara sudah sedemikian parahnya. Dengan kondisi semacam itu apakah patut kalau kita bersikap terus cuek, tidak peduli terhadap kondisi bumi yang semakin parah sakitnya tersebut? Apa yang dapat kita sisakan bagi anak cucu, kalau kerusakan demi kerusakan ? yang sebagian besar adalah ulah manusia ? kita biarkan berlangsung terus menerus?Peringatan hari pahlawan 2015 harus dapat dijadikan sebagai momentum untuk mencari pahlawan lingkungan. Momentum untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dari pola pikir yang cenderung mengekploitasi bumi secara sembarangan bahkan dengan keserakahan menjadi pola pikir dan juga perilaku yang berorientasi pada penyelamatan bumi dan seisinya. Antara lain dengan memanfaatkan bumi beserta isinya secara arif dan memperlakukan bumi dengan kasih sayang. Ajakan beberapa kelompok masyarakat penggerak lingkungan yang peduli terhadap pelestarian bumi dan lingkungan patut didukung dan diikuti oleh banyak pihak. Harus ada gerakan nasional yang dilakukan secara sungguh-sungguh, serentak, berkesinambungan yang melibatkan pemerintah dan semua lapisan masyarakat untuk menjaga agar bumi kita sehat, aman, dan memberi berkah bagi kita semua. Kerusakan demi kerusakan yang dilakukan manusia membuat kita semua (bahkan juga anak cucu kelak) harus menuai bencana. Mari ubah perilaku yang akan menuai bencana demi bencana dengan menabur benih untuk menuai panen kehidupan, demi masa kelangsungan masa depan bumi.Mari kita secara bersama melihat dengan cermat dengan segala persoalan yang menimpa lingkungan kita. Mari memelihara, melindungi dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Alam tidak untuk dieksploitasi habis-habisan. Mari menyelamatkan bumi Indonesia, dan terkhusus alam NTT. Ayo, kita selamatkan bumi dan lingkungan agar ibu Pertiwi tersenyum dan tidak larut dalam kesedihan. Kalau bukan kita siapa lagi. Mari kita semua mendaftarkan diri menjadi pahlawan lingkungan!