Upload
vuxuyen
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSEDUR PENGURUSAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN
KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan
Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Oleh :
ROSALIA INDAH WIJAYANTI
D 1508118
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Cara untuk menjadi di depan adalah memulai dari sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak
diketahui, dan tidak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu”
(William Feather)
“Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras
adalah kemenangan yang hakiki”
(Mahatma Gandi)
“Pandanglah hari ini, kemaren sudah jadi mimpi. Dan esok hanyalah visi.
Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemaren sebagai mimpi
kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan”
(Alexander Pope)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk :
Ayahanda dan Ibunda tersayang
Kakakku Cornelius dan keluargaku tercinta
Sahabatku satu perjuangan Memel, Ind, Nay,
Kaa, Puji, Frendy
Sista and Brothaku Dee, Al, Ayok, Ariz, Ipul,
Noel, Agung, Adit, Catur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“PROSEDUR PENGURUSAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN
KARANGANYAR”, guna melengkapi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya di Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini Penulis banyak menerima bimbingan
dan petunjuk serta bantuan bahkan saran dari berbagai pihak sehingga Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Sudaryanti M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah
sabar menuntun dan memberikan masukan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Drs. Sakur, M.S selaku ketua program Diploma III Manajemen
Administrasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Diploma III Manajemen Administrasi Universitas sebelas Maret yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
5. Bapak Sri Suranto selaku Pimpinan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar beserta seluruh staff yang telah memberikan masukan
baik berupa data maupun nasehat selama melakukan Kuliah Kerja Magang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Ayah dan bundaku, kakakku Cornelius, dan keluargaku yang telah
memberikan doa dan semangat serta banyak berkorban demi terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
7. Sahabat, teman satu perjuangan Melysa, Indah, Nindy, Ika, Puji, Frendy terima
kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama ini.
8. Saudaraku yang selalu menemaniku. Dian, Al, Aryo, Aris, Ipul, Noel, Agung,
Adit, Catur.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah
membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Semoga rahmat dan Karunia dari Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
tercurah dengan berlimpah kepada semua pihak yang telah turut membantu hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Harapan penulis semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
Rosalia Indah Wijayanti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................... i
PERSETUJUAN........................................................................... ii
PENGESAHAN............................................................................ iii
PERNYATAAN........................................................................... iv
MOTTO........................................................................................ v
PERSEMBAHAN........................................................................ vi
KATA NPENGANTAR............................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.......................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................... 1
B. Perumusan Masalah.......................................... 3
C. Tujuan Pengamatan........................................... 4
D. Manfaat Pengamatan......................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur........................................... 6
B. Pengertian Tunjangan........................................ 13
C. Tunjangan Profesi.............................................. 14
D. Prosedur Kerja Dalam Tunjangan Profesi.......... 20
E. Kesalahan Pembayaran....................................... 25
F. Sanksi................................................................... 26
METODE PENGAMATAN.................................... 27
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.............. 32
B. Visi, Misi, dan Kebijakan.................................... 34
C. Susunan Organisasi............................................. 35
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Dalam Pengurusan Tunjangan Profesi.. 42
B. Hambatan-Hambatan............................................ 53
C. Langkah-langkah Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Dalam Mengatasi Hambatan................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................ 56
B. Saran....................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1. Data Guru PNS Tahun 2010 Serta Perkiraan Kebutuhan
Dana Tambahan Penghasilan dan Tunjangan Profesi Guru
PNSD Tahun 2011 .................................................................... 40
2. Laporan Perubahan Data Penerima Tunjangan Profesi Guru
Kabupaten Karanganyar Tahun 2011........................................ 41
3. Kuota Calon Penerima Tunjangan Profesi Guru Kabupaten
Karanganyar Tahun 2010........................................................... 45
4. Jumlah Guru Kabupaten Karanganyar yang Lulus Penilaian
Portofolio.................................................................................... 50
5. Hasil PLPG Kabupaten Karanganyar......................................... 51
6. Hasil PLPG Mengulang Kabupaten Karanganyar....................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1. Bagan Analisis Interaktif ....................................................... 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Rosalia Indah Wijayanti. D1508118. ”PROSEDUR PENGURUSAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARANGANYAR”. Tugas Akhir, Program Study Manajemen Adminstrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Tahun 2011. 58 halaman.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari Departeman Pendidikan Nasional yang bergerak di bidang pendidikan baik formal maupun non formal. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar berusaha menjalankan fungsi pelayanannya dengan baik dan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal di bidang pendidikan masyarakat.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai Prosedur Pengurusan Tunjangan Profesi Guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.
Pengamatan ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi,mengkaji dokumen dan arsip. Proses wawancara dilakukan dengan menunjuk beberapa orang yang dianggap berkompeten dalam bidangnya. Metode observasi yang dilakukan yaitu observasi berperan aktif didalam proses pengurusan tunjangan profesi bagi guru.
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa prosedur pengurusan Tunjangan Profesi Guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar meliputi membentuk panitia pengurusan, menetapkan calon penerima tunjangan profesi, menetapkan nomor peserta, melakukan sosialisasi kepada guru, memverifikasi data, memberikan tunjangan profesi kepada guru yang memenuhi kualifikasi.
Kesimpulan yang didapat dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa prosedur pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar telah dilakukan dengan baik dan memenuhi standar kelayakan pengurusan tunjangan profesi guru seperti yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan lain. Melalui proses yang cepat dan persyaratan yang mudah serta sederhana.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan. Saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu dalam proses pengurusan tunjangan profesi guru, sebaiknya ditambah panitia kepengurusan agar dapat fokus pada proses verifikasi data dan membuat daftar usulan prioritas penerima tunjangan profesi guru. Dan perlu adanya peningkatan sosialisasi dan pembinaan terhadap guru peserta calon penerima tunjangan profesi jika ada hambatan ataupun terjadi penyimpangan, untuk menjamin prioritas tunjangan profesi yang akan disalurkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peran dunia pendidikan menjadi sangat strategis dalam mengantisipasi
persaingan di era global melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia
yang cerdas dan kompetitif sehingga diharapkan mampu bersaing dengan
bangsa lain. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional memiliki
tugas, fungsi, dan kewajiban dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia
dengan pemberdayaan pendidikan baik formal maupun non formal. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sejalan dengan itu untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses,
peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan
akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global perlu dilakukan
pemberdayaan dan peningkatan mutu guru secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Pemberdayaan dan peningkatan mutu guru perlu
dilakukan, karena penyandang profesi ini mempunyai fungsi, peran dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang
pendidikan.
Saat ini telah muncul komitmen kuat dari pemerintah, terutama
Departemen Pendidikan Nasional, untuk merevitalisasi kinerja guru antara
lain dengan memperketat persyaratan bagi siapa saja yang ingin meniti karir
profesi di bidang keguruan. Didalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 diamanatkan bahwa, guru
wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) kualifikasi
akademik dimaksud diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S-
1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai
guru, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah.
Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal S-1 atau D-IV
dibuktikan dengan ijazah dan pemenuhan persyaratan relevansi mengacu pada
jenjang pendidikan yang dimiliki dan mata pelajaran yang dibina. Misalnya,
guru SD dipersyaratkan lulusan S-1 atau D-IV Jurusan, Program Studi PGSD,
Psikologi dan pendidikan lainnya, sedangkan guru Matematika di SMP, MTS,
SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK atau MAK dipersyaratkan lulusan S-
1 dan D-IV Jurusan atau Program Pendidikan Matematika atau Program studi
Matematika yang memiliki Akta IV. Pemenuhan persyaratan penguasaan
kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada
guru yang telah memiliki persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk (1)
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3)
meningkatkan kesejahteraan guru, (4) meningkatkan martabat guru dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk
peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
guru yang memiliki sertifikat pendidik dan memiliki persyaratan lain sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru
yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus
bukan pegawai negeri sipil (swasta)
Tuntutan akan profesionalitas guru harus disertai dengan pemenuhan
kebutuhan hak guru atas kesejahteraan atau penghasilan yang layak. Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 14 ayat (1) huruf a mengamanatkan
bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh
penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial. Pasal 15 ayat (1) dari undang-undang ini mengamanatkan bahwa
penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan
yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan tambahan yang terkait dengan
tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi.
Salah satu hak guru sebagaimana dimaksudkan diatas adalah hak atas
tunjangan profesi, berkaitan dengan ini, Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 Pasal 16 mengamanatkan bahwa pemerintah memberikan tunjangan
profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat
oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat. Tunjangan profesi dimaksud diberikan setara dengan satu (1)
kali gaji pokok guru yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah
daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
Dari penjabaran tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul
“Prosedur Pengurusan Tunjangan Profesi Guru di Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka
permasalahan dalam pengamatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“Bagaimana prosedur kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar dalam pengurusan tunjangan profesi guru?”
C. Tujuan Pengamatan
Pengamatan prosedur pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar mempunyai tujuan
sebagai berikut :
1. Tujuan Operasional.
Untuk mengetahui secara menyeluruh bagaimana prosedur pemberian
tunjangan profesi guru di Di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar mulai dari tahap pengumpulan data sampai tahap
pencairan.
2. Tujuan Fungsional.
Hasil pengamatan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi penulis, pembaca
maupun bagi kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar baik sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan
dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dalam melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur pengurusan
tunjangan profesi guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar. Sehingga bisa membenahi kekurangan dan
menyempurnakan pelayanan yang diberikan.
3. Tujuan Individual.
Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Polotik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil pengamatan di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar adalah :
1. Bagi Mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan praktis secara langsung
tentang prosedur pengurusan tunjangan profesi guru sehingga dapat
dijadikan bekal dalam menghadapi dunia kerja.
2. Bagi Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Hasil pengamatan ini dapat digunakan sebagai referensi bagi Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan pemberian
tunjangan profesi bagi guru serta menyelesaikan permasalahan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DAN METODOLOGI PENGAMATAN
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur
Penulisan ini bermula dari masalah prosedur yang tepat dan cepat
dalam pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karanganyar. Prosedur kerja ini dibuat untuk
memperlancar setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh instansi tersebut dalam
rangka mencapai tujuan atau sasarannya. Prosedur-prosedur berkaitan dengan
suatu langkah yang bertahap yang berkaitan satu sama lain yang digunakan
oleh suatu organisasi dalam menyelesaikan setiap tugas pekerjaannya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadari Nawawi (1989 : 51) : Prosedur kerja adalah hubungan dan pentahapan kerja sama yang
digunakan sistematis untuk melaksanakan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas lainnya dalam batas-batas peraturan dan ketentuan perundangan yang berlaku dan kebijaksanaan yang ditetapkan di lingkungan satuan organisasi atau unit kerja tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 898) Prosedur dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. 2. Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah. Selain itu, pengertian prosedur menurut Moekijat dalam kamus
manajemen (1990 : 435) diartikan sebagai berikut : 1. Suatu prosedur berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan arah
tindakan tertentu sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditentukan. 2. Prosedur-prosedur memberikan urutan menurut waktu (chronologi) kepada
tugas-tugas dan menentukan jalan dari serangkaian tugas demikian dalam kebijaksanaan dan kearah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
3. Suatu prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan.
4. Urutan waktu secara kronologis (menurut waktu) dari tugas-tugas ini meliputi bagaimana, bilamana dan oleh siapa masing-masing tugas harus diselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut Ida Nuraida (2008:35) menyimpulkan bahwa Prosedur
merupakan : 1. Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas yang akan
datang. 2. Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Pedoman untuk bertindak.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur
merupakan tata cara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menurut urutan
waktu dan prosedur memberikan perintah yang terperinci untuk pelaksanaan
kegiatan secara teratur.
Disamping itu, prosedur juga bersifat deskriptif karena mereka
membantu pelaksanaan koordinasi dengan cara menyediakan petunjuk-
petunjuk untuk tindakan para karyawan pada situasi-situasi yang berulang-
ulang muncul. Dipandang dari sudut ini prosedur-prosedur dianggap sebagai
reaksi rutin atau yang diprogramkan terhadap situasi-situasi problem yang
bersifat umum dan terstruktur.
Prosedur merupakan rencana yang tetap dipakai atau sering disebut
dengan Standard of Procedure. Rencana ini bersifat permanen yang artinya
terus menerus dipergunakan untuk keperluan yang berulang-ulang.
Mengingat kerjasama antar individu dalam organisasi merupakan suatu
keharusan, maka kerja sama tersebut perlu dinyatakan dalam bentuk tertentu
yang salah satunya adalah prosedur kerja.
Hadari Nawawi ( 1989 : 50 ) menyebutkan bahwa : Oleh karena keharusan bekerja sama lebih dominan daripada bekerja
sendiri, maka harus diciptakan dan dibina kerja sama antara yang satu dengan yang lainnya agar tercipta hubungan kerja dan pentahapan kerja itu, di lingkungan setiap satuan organisasi / unit kerja yang menghasilkan prosedur kerja.
Meskipun pendapat di atas mengemukakan bahwa prosedur kerja
dipahami dalam konteks kerja sama, aspek individual pekerja dalam
melaksanankan setiap pekerjaan tidak boleh dilupakan, karena hal ini berarti
mempersempit ruang lingkup prosedur kerja. Kemugkinan ini dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dihindarkan apabila langkah kerja individual pekerja dalam setiap
mengerjakan setiap pekerjaannya dimasukkan ke dalam proses prosedur kerja.
Dengan demikian prosedur kerja dalam penelitian ini harus dipahami
dalam konteks kerja sama dan individual. Konteks kerja sama berarti bahwa
peosedur kerja merupakan langkah yang mengatur kerja sama dua orang atau
lebih dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Hal ini menggambarkan dari
mana pekerjaan dimulai oleh seseorang, dan kemana pekerjaan itu dilanjutkan
kepada yang lainnya. Sedangkan dalam konteks individual, prosedur kerja
adalah cara seseorang mengerjakan tugas pekerjaannya.
Sedangkan dari pendapat lain, prosedur kerja dapat dipahami sebagai teknik penyelesaian pekerjaan. Ini sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1981 : 173) :
Teknik ini (prosedur kerja) terutama digunakan untuk menetapkan urutan-urutan penyelesaian suatu pekerjaan yang berpindah-pindah dari instansi yang satu ke instansi yang lain. Dengan bagan prosedur maka dapat diketahui aliran pekerjaan yang menunjukkan hubungan kerja diantara berbagai instansi atau pejabat dalam suatu organisasi.
Dengan demikian prosedur kerja menghasilkan garis hubung antar
instansi atau pejabat yang satu dengan yang lainnya. Instansi dan jabatan
disini memerlukan adanya perluasan makna, dimana instansi disini bukan
hanya berarti hubungan dua organisasi atau lebih, namun dapat pula bermakna
instansi yang berada dalam satu organisasi.
Harold Koontz, Cryill O’Donnell, Heinz Weihrich (1993 : 124) memberikan pengertian prosedur sebagai berikut :
Prosedur adalah rencana yang menetapakan suatu metode penanganan yang dibutuhkan untuk aktivitas-aktivitas yang akan datang. Ia merupakan pedoman untuk bertindak, bukan untuk berfikir dan ia menguraikan cara yang tepat untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu. Ia merupakan urutan-urutan kronologis dari tindakan-tindakan yang dibutuhkan.
Dari definisi diatas dapat kita katakan bahwa prosedur merupakan
suatu bentuk rencana yang berkaitan dengan penetapan cara bertindak dan
berlaku untuk kegiatan-kegiatan di masa mendatang. Ketetapan ini dipakai
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dalam proses peencanaan. Dikatan sebagai pedoman karena dalam prosedur
menguraikan cara yang tepat untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut
serta urut-urutan dari kegiatan itu secara kronologis.
Urutan-urutan kronologis tugas-tugas merupakan ciri khas setiap
prosedur. Oleh karenanya batas-batas waktu perlu ditetapkan pada setiap
langkah sebuah prosedur agar dapat dipastikan bahwa masing-masing tugas
maupun hasil akhir dapat dilaksanakan. Karena waktu merupakan sumber
yang sama sekali tidak dapat diperbarui, sehingga harus dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.
Prosedur-prosedur juga tidak dapat berdiri melainkan dijalankan oleh
oarang-orang sebagai pelaksana prosedur. Peranan tenaga manusia merupakan
sumber terpenting yang dimiliki organisasi. Karena sifatnya sebagai pelaksana
sebuah langkah-langkah kebijaksanaan dan keputusan yang diambil dalam
melaksanakan pekerjaannya, maka peranannya juga harus dikelola secara
maksimal.
Adanya itu semua jika tidak di dukung dengan sarana dan prasarana
kerja juga tidak akan bisa berjalan. Penggunaan sarana dan prasarana dalam
prosedur kerja tetap diperhitungkan, artinya dengan sarana dan prasarana yang
seadanya hendaknya tidak mengurangi semangat untuk bekerja dan
diharapkan hasil yang dicapai dapat memuaskan semua pihak.
Apabila faktor-faktor yang mempengaruhi prosedur di atas
dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaik-baiknya, maka akan tercipta suatu
efisiensi kerja dalam organisasi. Hal itu terjadi karena prosedur kerja
merupakan alat untuk mengkoordinasikan suatu tugas dan merupakan alat
kelancaran kerja.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu prosedur tidak
dapat berdiri sendiri karena sudah merupakan suatu kebulatan, dimana faktor-
faktor di dalamnya saling mempengaruhi dan mempunyai ketergantungan satu
sama lain.
Pengertian prosedur menurut Moekijat dalam Kamus Management (1984 : 475) adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Suatu prosedur berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan suatu arah tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan kebijaksanan-kebijaksanaan yang telah ditentukan.
2. Prosedur-prosedur memberikan urutan menurut waktu (chronologis) kepada tugas-tugas yang menentukan jalan dari serangkaian tugas-tugas demikian dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan dan kearah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
3. Suatu prosedur adalah serangkaian daripada tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan.
4. Urutan secara chronologis (menurut waktu) dari pada tugas-tugas ini merupakan ciri daripada setiap prosedur. Biasanya suatu prosedur meliputi bagaimana, bilamana, dan oleh siapa masing-masing tugas harus diselesaikan.
5. Prosedur-prosedur menggambarkan cara atau metode dengan mana pekerjaan akan diselesaikan.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, prosedur merupakan suatu
rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Misalnya prosedur membuat surat pada suatu perusahaan. Dalam kegiatan ini terdapat suatu rangkaian suatu ketentuan-ketentuan mengenai cara menyusun konsep suratnya, cara mengetiknya pada kertas surat atau cara menakliknya yang kesemuanya telah pasti. The Liang Gie (1977 : 263).
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur
merupakan searangkaian tugas atau tahap yang berurutan dengan
berhhubungan satu sama lain sebagai suatu cara atau metode dalam
menjalannkan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlakua untuk
mencapai tujuan. Suatu prosedur tidak dapat berdiri sendiri karena sudah
merupakan suatu kebulatan dimana faktor-faktor didalamnya saling
mempengaruhi dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, karena
keseluruhan yang bekerja bersama-sama akan mencapai hasil yang lebih baik
daripada bila bekerja sendiri-sendiri, karena dalam kehidupan organisasi
manusia bukanlah suatu individu yang lepas dari satu sama lain namun terjalin
dalam satu format kerjasama guna mencapai tujuan pribadi dan tujuan
organisasi dimana ia berada.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini bagan-bagan prosedur yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1981 : 174), yaitu sebagai berikut : 1. Bagan Aliran Pekerjaan (Work Flow Chart)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagan aliran pekerjaan menunjukkan berjalannya suatu pekerjan dari instansi ke instansi serta instansi-instansi mana saja yang ikut serta melaksanakan. Dengan ini dapat diketahui urutan-urutan penyelesaian suatu tugas yang agak luas yang berpindah-pindah dari instansi satu ke instansi yang lain.
2. Bagan Aliran Formulir (Form Distribution Chart) Bagan aliran formulir menunjukkan berapa rangkap suatu formulir yang beredar dan instansi-instansi mana saja yang menerima formulir itu. Dengan ini dapat diketahui penggunaan sesuatu tembusan warkat yang tepat, sehingga tidak terjadi duplikasi atau penghamburan benda, waktu dan tenaga dalam mempersiapkan warkat tersebut.
3. Bagan Rangkaian Kerja (Flow Process Chart) Bagan rangkaian kerja menunjukkan urut-urutan pelaksanaan sesuatu pekerjaan dari permulaan sampai selesainya. Dengan ini dapat diketahui pola-pola perbuatan yang dilakukan oleh masing-masing pekerja, jangka waktunya dan jarak yang ditempuh oleh pekerjaan itu. Sekaligus dapat diketahui kalau ada kekembaran, kemacetan dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam langkah-langkah penyelesaian pekerjaan itu. Untuk menyusun bagan rangkaian kerja, maka setiap pekerjaan dibedakan dalam 5 (lima) pola perbuatan : a. Pekerjaan (Operation)
Perbuatan yang menciptakan, mengubah atau menyusun sesuatu hal. b. Pengangkutan (Transport)
Perbuatan yang memindahkan sesuatu dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
c. Pemeriksaan (Inspection) Perbuatan yang menyelidiki sesuatu hal untuk mengetahui kebenaran isi, mutu, jumlah atau segi-segi lainnya.
d. Penahanan (Delay) Suatu keadaan dimana sesuatu tertahan sehingga untuk sementara tidak dapat dilanjutkan pekerjaannya.
e. Penyimpanan (Storage) Perbuatan menaruh sesuatu untuk waktu yang lama dan sifatnya tetap. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suatu prosedur tidak
dapat berdiri sendiri karena sudah merupakan suatu kebulatan, di mana faktor-
faktor di dalamnya saling mempengaruhi dan mempunyai ketergantungan satu
sama lain.
Dalam penetapan, pemeliharaan, dan pengembangan prosedur kerja agar pelaksanaan pekerjaan berlangsung secar efektif dan efisien perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini yang dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1989:51) : 1. Prosedur kerja harus dinyatakan secara jelas dalam bentuk tertulis yang
menggambarkan arus jalannya pekerjaan secara bertahap dan sistematis, agar mudah dilaksanakan dan diawasi.
2. Prosedur kerja harus dikomunikasikan secara sistematis, kepada semua personil, agar dalam pelaksanaan pekerjaan rutin berlangsung secara mekanis dan lancar.
3. Prosedur kerja diciptakan dan dikembangkan sedapat mungkin diselaraskan dengan prosedur kerja yang digunakan oleh satuan organisasi atau unit kerja yang lebih tinggi dalam lingkungan yang bersifat vertikal.
4. Prosedur kerja harus disusun secara baik, dengan garis komando yang menggambarkan arus perintah dan pertanggungjawaban yang jelas dan garis hubungan kerja konsultatif yang jelas juga.
5. Prosedur kerja harus selalu di evaluasi atau memuat program pemerikasaan intern, agar selalu dapat dilaksanakan tindakan perbaikan secara periodik dan berkesinambungan.
6. Untuk mengurangi atau mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan atau kekeliruan, prosedur kerja harus dikoordinasikan secara baik pula, agar pekerjaan seorang personil atau pegawai secara otomatis di cek oleh pegawai atau personil yang lain, terutama dalam melaksanakan pekerjaan yang berproses secara bertahap.
7. Dalam mewujudkan pekerjaan secara operasional yang sifatnya tidak mekanis, prosedur kerja tidak boleh terlalu rinci sehingga menghasilkan birokrasi yang terlalu ketat. Untuk itu prosedur kerja harus luwes dan memungkinkan para pelaksana mengambil keputusan secara cepat, bilamana situasi menuntutnya, sehingga keputusan harus dilakukan diluar kebiasaan.
8. Prosedur kerja tidak boleh tumpang tindih, bertentangan, dan berduplikasi antara yang satu dengan yang lain, karena dapat membingungkan dalam melaksanakan arus pekerjaan.
9. Prosedur kerja harus bernilai ekonomis sehingga tidak memerlukan banyak uang, waktu, dan tenaga secara berlebihan.
Disamping dapat menjamin pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien,
pelaksanaan prinsip tersebut berguna pula sebagai sarana pengawasan,
pemeriksaan, pemantauan, dan evaluasi harus mampu mengungkapkan apakah
prosedur kerja tersebut sudah jelas dan apakah pentahapan kerja sudah
sistematis. Disamping itu juga dapat diketahui pula mekanisnya yang
menggambarkan apakah usaha mengkomunikasikan prosedur kerja itu kepada
bawahan sudah merata atau belum, apakah tidak terdapat pertentangan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
prosedur yang digunakan dan ditetapkan oleh pimpinan yang lebih tinggi
sehingga tidak lagi menimbulkan hambatan.
B. Pengertian Tunjangan
Tunjangan adalah penghasilan yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil di luar gaji pokok.
Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 128) Tunjangan dapat diartikan sebagai tambahan pendapatan di luar gaji sebagai bantuan, yang ditunjangkan, ataupun sokongan.
Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri pada umumnya
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, dan tunjangan yang diberikan
kepada golongan Pegawai Negeri tertentu ditetapkan oleh Presiden.
Arif Rohman (2009 : 80) menjelaskan : Tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil diatur dalam
Bab IV, pasal 15 sampai dengan pasal 20 Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil tahun 1977, yang pedoman pelaksanaannya ditetapkan dengan Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No 02/SE/1977, tanggal 7 Maret 1977. 1. Adapun tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri adalah :
a. Tunjangan Keluarga. b. Tunjangan Jabatan. c. Tunjangan pangan.
2. Tunjangan keluarga berupa : a. Tunjangan isteri/suami, sebesar 5% dari gaji pokok jika suami dan
isteri sama-sama Pegawai Negeri Sipil, maka tunjangan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang gajinya lebih tinggi.
b. Tunjangan anak, dengan ketentuan : 1. Anak kandung/anak angkat tersebut belum mempunyai
penghasilan dan belum kawin. 2. Usia setinggi-tingginya 25 tahun. 3. Besarnya tunjangan 2%. 4. Sebanyak-banyaknya yang diberi tunjangan adalah 3 anak.
3. Tunjangan jabatan terdiri dari : a. Tunjangan jabatan struktural, yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang menduduki jabatan struktural tertentu. b. Tunjangan jabatan fungsional, yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu. 4. Tunjangan pangan, berupa beras.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dewasa ini tunjangan pangan tidak hanya berupa beras akan tetapi satuan-satuan organisasi Pemerintah telah mengatur satuan organisasinya masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawainya. Mekanisme pengaturan tersebut satu sama lain berbeda, akan tetapi tujuannya adalah kesejahteraan pegawai lingkungannya.
C. Tunjangan Profesi Guru
Pengakuan kedudukan guru sebagai pendidik profesional seyogyanya
dapat dibuktikan secara objektif. Tuntutan profesionalitas guru harus disertai
dengan pemenuhan kebutuhan hak guru atas kesejahteraan atau penghasilan
yag layak. Salah satu hak guru yang dimaksud adalah hak atas tunjangan
profesi guru.
Salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan guru adalah berupa
tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok bagi guru
yang memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya.
I. Tunjangan Profesi Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS)
a. Pengertian Tunjangan Profesi Guru
Adapun Pengertian Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang
diberikan kepada guru dan guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi
persyaratan lainnya. Guru dimaksud adalah guru PNS dan guru bukan
PNS yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah atau yayasan /
masyarakat penyelenggara pendidikan baik yang mengajar di sekolah
negeri maupun sekolah swasta. Tunjangan Profesi dibayarkan paling
banyak 12 bulan dalam satu tahun berdasarkan prinsip prestasi.
Tunjangan Profesi bagi guru PNS Daerah adalah tunjangan
yang diberikan kepada guru PNS yang mengajar di Taman Kanak-
kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dan guru PNS yang diangkat dalam jabatan pengawas.
Tujangan Profesi bagi guru meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ruang lingkup petunjuk pembayaran tunjangan profesi bagi
guru PNS Daerah melalui mekanisme transfer ke daerah meliputi :
a) Mekanisme pengusulan dan pembayaran tunjangan profesi.
b) Persyaratan guru penerima tunjangan profesi.
c) Mutasi pembayaran tunjangan profesi.
d) Penghentian pembayaran tunjangan profesi.
e) Pembatalan pembayaran tunjangan profesi.
f) Pengendalian pembayaran tunjangan profesi.
g) Mekanisme pengawasan dan pelaporan.
h) Sanksi atas pelanggaran ketentuan
2. Sasaran
Adapun sasaran ataupun tujuan petunjuk teknis pengurusan
tunjangan profesi guru ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang
berkepentingan terutama :
a) Kementerian Pendidikan Nasional.
b) Kementerian Keuangan.
c) Badan Kepegawaian Daerah.
d) Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota.
e) Dinas Pendapatan dan Aset Daerah pada Provinsi, Kabupaten
atau Kota.
f) Badan Pengawas Keuangan.
g) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
h) Badan Pengawas Daerah atau Inspektorat Daerah.
i) Satuan Pendidikan.
j) Guru
b. Besaran
Tunjangan Profesi bagi guru PNS Daerah adalah setara dengan
1 (satu) kali gaji pokok per bulan dipotong pajak penghasilan Pasal 21
dengan tarif 15 % bersifat final sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang - Undangan di bidang perpajakan.
c. Sumber Dana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Anggaran Tunjangan Profesi bagi guru PNS Daerah
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang ditransfer ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
melalui mekanisme Transfer ke Daerah.
Pada tahun 2007 tunjangan profesi telah disalurkan dari pusat
langsung ke rekening masing-masing guru penerima. Sedangkan pada
tahun 2008 dan 2009, tunjangan profesi disalurkan melalui dana
dekonsentrasi di masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi.
Mulai tahun 2010 tunjangan profesi bagi sebagian guru
Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dibayarkan melalui mekanisme
transfer ke daerah di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota
masing-masing.
Sedangkan tunjangan profesi guru bukan PNS dan sebagian
guru PNS masih tetap disalurkan melalui dana dekonsentrasi di Dinas
Pendidikan Provinsi masing-masing.
d. Latar belakang diadakannya progran Tunjangan Profesi Guru adalah :
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 2 mengamanatkan bahwa guru mempunyai kedudukan
sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal. Sebagai pendidik profesional diwajibkan memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
e. Landasan Hukum Tunjangan Profesi Bagi Guru PNS Daerah :
Adapun landasan hukum tunjangan profesi bagi guru PNS
Daerah adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan
Profesi Guru dan Dosen serta Tunjangan kehormatan Guru Besar.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 tentang Kenaikan Gaji
Pokok Pegawai Negeri Sipil.
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum
meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan
lain berupa tunjangan profesi pendidik bagi guru, tunjangan fungsional,
tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya
sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi.
Dalam Undang-Undang yang sama Pasal 16 ayat (2) disebutkan
bahwa guru yang telah memiliki sertikat pendidik dan memenuhi
persyaratan lainnya berhak mendapatkan tunjangan profesi yang besarnya
setara satu kali gaji pokok, dan dalam ayat (3) menyatakan tunjangan
profesi sebagaimana dimaksud dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan Pasal 17 menjelaskan bahwa tanggung jawab pemerintah
terhadap pendanaan biaya personalia Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sektor
pendidikan di antaranya adalah biaya personalia satuan pendidikan, baik
formal maupun nonformal. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut
disebutkan bahwa salah satu biaya personalia satuan pendidikan adalah
tunjangan profesi.
Pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS harus
memperhatikan data kepegawaian guru yang bersangkutan, karena terkait
dengan perubahan besaran gaji pokok dan status kepegawaiannya.
Pemerintah mengambil kebijakan mulai tahun 2010, bahwa
anggaran tunjangan profesi bagi guru PNS dibebankan pada dana APBD
Kabupaten atau Kota yang bersumber dari dana transfer pusat ke daerah.
Untuk kelancaran pembayaran tunjangan profesi bagi guru Pegawai
Negeri Sipil Daerah (PNSD) sesuai dengan Ketentuan Perundangan perlu
disusun Petunjuk Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru PNS
Daerah Melalui Mekanisme Transfer ke Daerah.
II. Tunjangan Profesi Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS)
Mengingat kebijakan sertifikat pendidik berlaku bagi semua guru,
maka untuk memberikan tunjangan profesi kepada Guru Bukan Pegawai
Negeri Sipil (GBPNS) yang telah memenuhi kualifikasi akademik dan
memiliki sertifikat pendidik, perlu dilakukan inpassing (proses penyetoran
kepangkatan GBPNS dengan kepangkatan Giri PNS) penetapan jabatan
fungsional dan angka kreditnya bagi guru yang diangkat oleh
penyelenggara pendidikan dan / atau satuian pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat atau GBPNS. Atas dasar itu ditetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan
Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya yang dijadikan acuan untuk
menetapkan Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Dasar dan Tatacara Penetapan
1. Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya
ditetapkan berdasarkan dua hal, yaitu :
a) Kualifikasi akademik.
b) Masa kerja.
2. Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya
dilakukan menggunakan tata cara sebagai berikut :
a) Meneliti kelengkapan persyaratan penetapan Inpassing GBPNS
dan Angka Kreditnya.
b) Menghitung masa kerja GBPNS yang bersangkutan, terhitung
sejak diangkat sejak menjadi guru tetap pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
yayasan atau masyarakat penyelenggara pendidikan.
c) Masa Kerja GBPNS diperhitungkan dengan satuan tahun
penuh. Misalnya GBPNS dengan masa kerja 10 tahun 11 bulan
dihitung 10 tahun.
d) Kelebihan masa kerja 11 bulan diperhitungkan untuk
kesetaraan kenaikan gaji berlaku berikutnya.
e) Berdasarkan kualifikasi akademik dan masa kerja guru yang
bersangkutan.ditetapkan jenjang jabatan fungsional guru
tersebut dengan menggunakan tabel konversi.
b. Pejabat yang Berwenang Menetapkan
1. Pejabat yang berwewenang menetapkan Inpassing Jabatan
Fungsional GBPNS DAN Angka Kreditnya disesuaikan dengan
jenjang kepangkatan guru yang bersangkutan. Yaitu sebagai
berikut :
a) Menteri Pendidikan Nasional berwenang menetapkan
Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya pada
jenjang Guru Pembina.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Pendidikan Nasional
berwenang menetapkan Jabatan Fungsional GBPNS dan
Angka Kreditnya pada jenjang Guru Dewasa Tk. I.
c) Kepala Biro Kepegawaian atas nama Menteri Pendidikan
Nasional berwenang menetapkan Jabatan Fungsional
GBPNS dan Angka Kreditnya pada jenjang Guru Dewasa.
d) Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian pada Biro
Kepegawaian Departemen Pendidikan Nasional atas nama
Menteri Pendidikan Nasional berwenang menetapkan
Jabatan Fungsional GBPNS pada jenjang Guru Pratama
sampai dengan Guru Madya.
2. Keputusan Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka
Kreditnya dibuat dengan menggunakan format pada lampiran.
c. Lain-lain
1. Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka
Kreditnya mulai berlaku terhitung mulai tanggal 1 Oktober
2007 sampai dengan 1 Oktober 2010.
2. GBPNS yang telah ditetapkan Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya, bilaman yang bersangkutan diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil, maka Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya yang telah dimiliki tidak dapat diguakan dalam
pengangkatan pertama sebagai Guru Pegawai Negeri Sipil.
D. Prosedur Kerja Dalam Tunjangan Profesi Guru
Pengertian prosedur kerja secara umum merupakan serangkaian cara
kerja atau proses yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga
menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.
Dalam penyelenggaraan tunjangan profesi guru, yang dimaksud
prosedur yang tepat untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar adalah suatu tata cara, aturan, dan tahap-tahap kegiatan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menyelesaikan pelaksanaan Tunjangan Profesi Guru dengan serangkaian tugas
yang saling berhubungan yang merupakan urut-urutan waktu dan cara tertentu
unuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dan harus dikelola.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar menggunakan bagan prosedur yang
dikemukakan oleh The Liang Gie, yaitu Bagan Rangkaian Kerja (Flow
Process Chart), yaitu Dinas Pendidikan Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar dalam penyelenggaraan pengurusan tunjangan profesi
guru menggunakan urut-urutan pelaksanaan suatu pekerjaan dari permulaan
sampai selesainya sehingga dapat diketahui pla-pola perbuatan yang dilakukan
setiap bagian yang melaksanakan pekerjaan itu, sehingga dapat diketahui
apabila terdapat kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaannya.
a. Kriteria Guru Penerima
Tunjangan Profesi diberikan kepada guru yang telah mendapat
Surat Keputusan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) tentang Penetapan Penerima
Tunjangan Profesi dan melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan yang berlaku sejak
tanggal 30 Juli Tahun 2009.
b. Mekanisme Penyusunan Daftar Nominatif Penerima Tunjangan Profesi
Guru
1. Ditjen PMPTK (Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan) Kementerian Pendidikan Nasional
mengirimkan SK Penetapan Penerima Tunjangan Profesi Guru ke
Sekretaris Daerah Provinsi, Kabupaten atau Kota dan Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota.
2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota menyusun
dan menetapkan daftar nominatif guru penerima Tunjangan Profesi
berdasarkan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. SK Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional tentang
penetapan penerima Tunjangan Profesi guru,
b. SK kepegawaian yang menunjukkan gaji pokok terakhir,
c. SK tugas guru sesuai dengan Permendiknas Nomor 39 tahun
2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas
satuan tugas guru.
c. Mekanisme Pembayaran
Pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah dilakukan
melalui cara sebagai berikut :
1. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional
menetapkan daftar dan rekap jumlah guru PNS Daerah yang berhak
mendapatkan tunjangan profesi per Provinsi, Kabupaten dan Kota
paling lambat bulan Oktober tahun berjalan untuk pembayaran tahun
berikutnya. Selanjutnya data tersebut disampaikan kepada Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.
2. Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan
(Permenkeu) tentang Alokasi Dana Tunjangan Profesi bagi Guru PNS
Daerah untuk masing-masing daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota
berdasarkan data yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK)
Kementerian Pendidikan Nasional.
3. Pemerintah daerah mengalokasikan tunjangan profesi bagi guru pada
APBD dan APBD Perubahan sesuai alokasi dana dalam Peraturan
Menteri Keuangan (Permenkeu).
4. Dinas pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota berkewajiban untuk
menyusun daftar nominatif guru penerima tunjangan profesi setiap
bulan dengan mengacu kepada surat keputusan kepegawaian tentang
gaji pokok terakhir dengan menggunakan format sebagaimana pada
Lampiran 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Dinas pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan Kota setiap bulan
menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Bendahara
Umum Daerah (BUD) dilampiri daftar nominatif.
6. Bendahara Umum Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota menyalurkan
tunjangan profesi guru ke Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
7. Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, dan
Kota membayarkan tunjangan profesi kepada guru melalui rekening
bank atau pos masing-masing.
8. Pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah dilakukan pada
awal bulan berikut, kecuali untuk bulan Desember dilakukan pada
akhir bulan Desember tahun berjalan.
9. Apabila terjadi kekurangan atau kelebihan dana yang dialokasikan
dibandingkan dengan realisasinya, maka akan diperhitungkan pada
tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Mekanisme Pengembalian Sisa Anggaran
Apabila terdapat sisa pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS
Daerah, Pemerintah Daerah wajib menyetorkan kembali dana tersebut
ke Rekening Kas Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
e. Mutasi Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Guru PNS Daerah
Mutasi pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah
dilakukan apabila terjadi mutasi sebagai berikut:
1. Pindah tugas ke sekolah di luar pembinaan Kementerian Pendidikan
Nasional atau sebaliknya.
2. Pindah tugas dari sekolah pada satu Provinsi, Kabupaten atau Kota
kesekolah di Provinsi, Kabupaten atau Kota lain, atau
3. Pindah tugas dari pejabat struktural yang berasal dari guru menjadi
guru kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mutasi pembayaran tunjangan profesi dilakukan apabila SK
mutasinya sudah diterbitkan oleh pemerintah daerah tempat tugas yang
baru. Berkas yang harus dipersiapkan guru untuk mutasi pembayaran
tunjangan profesi antara lain :
1. Foto kopi Surat Keputusan mutasi.
2. Surat Keputusan tugas mengajar.
3. Foto kopi nomor rekening bank atau pos yang bersangkutan, kecuali
bagi daerah yang tidak memungkinkan.
4. Surat Keputusan Penghentian Pembayaran Tunjangan Profesi dari
tempat tugas sebelumnya.
Berkas tersebut disampaikan ke dinas pendidikan Provinsi,
Kabupaten atau Kota tempat tugas yang baru.
f. Penghentian Pembayaran
Pemberian tunjangan profesi dihentikan apabila guru penerima
Tunjangan profesi memenuhi salah satu atau beberapa keadaan sebagai
berikut:
1. Meninggal dunia.
2. Mencapai batas usia pensiun.
3. Tidak lagi bertugas sebagai guru atau pengawas.
4. Tidak memenuhi kewajiban melaksanakan tugas 24 jam tatap muka
per minggu.
5. Tidak mengampu mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat
pendidik yang diperuntukannya, atau
6. Dengan alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
Kondisi tersebut di atas dibuktikan dengan surat resmi atau surat
keterangan dari pihak yang berwenang. Berdasarkan surat resmi tersebut,
kepala satuan pendidikan, Dinas Pendikan Kabupaten atau Kota sesuai
dengan kewenangannya tidak memasukkan ke dalam daftar guru PNS
Daerah dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang akan
menerima pembayaran tunjangan profesi pendidik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
g. Pembatalan Pembayaran
Tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah dibatalkan
pembayarannya dan wajib mengembalikan tunjangan profesi yang telah
diterima kepada negara apabila:
1. Sertifikat Pendidik yang dimilikinya dibatalkan oleh pejabat yang
berwenang.
2. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) tentang Penerima Tunjangan
Profesi Pendidik dibatalkan oleh pejabat yang berwenang.
Mekanisme pengembalian ke kas Negara melalui Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota yang bersangkutan
untuk selanjutnya disetorkan ke rekening kas Negara.
E. Kesalahan Pembayaran
Dalam hal tunjangan profesi guru, apabila terjadi kesalahan
pembayaran tunjangan profesi kepada guru PNS Daerah yang bukan haknya,
maka yang bersangkutan wajib mengembalikan dana kesalahan tersebut ke
rekening kas Negara melalui Bendahara Umum Daerah. Pengendalian
Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru.
Pengendalian pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru
PNS Daerah melalui mekanisme transfer ke daerah mencakup semua upaya
yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program pembayaran
tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah agar dapat berjalan sebagaimana
mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu. Kegiatan pengendalian dilakukan
dalam bentuk pengawasan, pelaporan hasil pengawasan dan rekonsiliasi, serta
sanksi.
1. Pengawasan
Untuk mewujudkan pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS
Daerah yang transparan dan akuntabel diperlukan pengawasan oleh aparat
internal dan eksternal. Pengawasan internal sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Kepala Satuan Pendidikan tempat guru yang bersangkutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bertugas dan Pengawas Sekolah. Pengawasan eksternal dilakukan oleh
lembaga fungsional yang berwenang seperti: Inspektorat Daerah atau
Bawasda.
2. Pelaporan dan Rekonsiliasi
Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota wajib menyampaikan
rekap data guru penerima tunjangan profesi bagi Guru PNS Daerah secara
rutin pada bulan April dan September tahun berjalan dengan menggunakan
format sebagaimana pada lampiran 2 kepada Direktorat Jenderal PMPTK
Kementerian Pendidikan Nasional ke alamat :
Direktorat Profesi Pendidik
Up. Subdit Program
Gedung D Lt 14 Kompleks Kemendiknas
Jalan Pintu I Senayan, Jakarta
Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional
bersama Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian
Keuangan melaksanakan rekonsiliasi rekapitulasi jumlah penerima
tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah setiap bulan Mei dan Oktober
tahun berjalan untuk dapat dialokasikan dalam APBD Kabupaten atau
Kota tahun berikutnya.
F. Sanksi
Sanksi merupakan salah satu bentuk pembinaan terhadap guru yang
telah melakukan suatu tindakan dimana tindakan tersebut tidak sesuai dengan
peraturan dan atau persyaratan yang telah ditentukan.
Tunjangan profesi pendidik diberikan kepada setiap guru yang telah
memenuhi persyaratan. Apabila ternyata setelah dilakukan verifikasi dan atau
pemeriksaan ditemukan ada dokumen guru yang tidak sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan maka yang bersangkutan diberi sanksi
sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Prosedur tunjangan profesi bagi guru ini merupakan acuan yang
mengikat dalam pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme
transfer ke daerah.
Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam pedoman ini dapat
ditambahkan sesuai dengan kewenangan dan kondisi masing-masing daerah
yang tidak bertentangan dengan prosedur pengurusan tunjangan profesi guru
ini dan ketentuan lain yang berlaku.
III. METODE PENGAMATAN
Berdasarkan dari Perumusan Masalah dan Tinjauan Pustaka yaitu
untuk mengetahui bagaimana prosedur pelayanan, serta kendala yang
dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
dalam tunjangan profesi, maka dalam pengamatan ini terdapat beberapa hal
yang menyangkut masalah tata kerja untuk memahami obyek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan, antara lain :
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karanganyar, yang beralamatkan di Jalan Lawu
Komplek Perkantoran Cangakan. Telp. (0271) 495041-495014, Fax.
494522. Kode Pos. 57712.
2. Jenis Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan guna mengetahui permasalahan yang ada di
lapangan. Jenis pengamatan ini bersifat “Deskriptif Kualitatif” yaitu
menggambarkan realita yang ada tentang sifat-sifat individu, keadaan dan
gejala dalam masyarakat atau memaparkan lokasi yang diamati (orang,
lembaga dan lainnya).
3. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari informasi-informasi. Adapun jenis sumber data
secara menyeluruh dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Data Primer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Data yang diperoleh dari sumber secara langsung melalui wawancara
dan pengamatan kepada narasumber atau informan Pegawai Unit
Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar mengenai Tunjangan Profesi Guru.
1. Narasumber
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia
(narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang
memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber disini memiliki
posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan
tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa memilih arah
dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (H.B Sutopo
2002:50)
Narasumber dalam pengamatan ini adalah pimpinan dan karyawan
dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar.
2. Dokumen dan Arsip
Dalam pengamatan ini diperoleh data dari beberapa arsip dan
dokumen yang berhubungan dengan masalah pengamatan tersebut.
3. Tempat dan Lokasi
Tempat ditemukannya data adalah di kantor Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dan dikumpulkan secara ridak langsung melalaui
dokumen dan arsip yang berhubungan dengan sasaran pengamatan yaitu
masalah tentang Tunjangan Profesi Guru di Kabupaten Karanganyar.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pengamatan
ini adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh data, penulis terjun langsung dengan memasuki
lapangan yaitu tempat terdapatnya sumber-sumber data. Dalam
mengumpulkan data penulis menggunakan cara sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta gambar.
Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung. (H.B Sutopo 2002:64)
Dalam pengumpulan data, penulis tidak hanya berperan sebagai
pengamat melainkan juga berperan aktif didalam proses pemberian
kredit dengan demikian penulis dapat mengarahkan pada pendalaman
dan kelengkapan data pada permasalahan.
b. Wawancara
Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan
bertanya langsung kepada informan atau narasumber. Teknik
wawancara yang dipergunakan dalam pengamatan ini yaitu wawancara
mendalam (in- depth interviewing ) menurut patton wawancara
mendalam bersifat lentur dan terbuka, tidak tersruktur ketat, tidak
dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang ulang pada
informan yang sama. (H.B sutopo 2002:184)
c. Mengkaji Dokumen dan arsip
Dalam pengamatan ini diperoleh data dari beberapa arsip dan dokumen
yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengamatan.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk mengolah data sedemikian rupa
sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun
hasil pengamatan ini.
Dalam penamatan ini teknik pengamatan data menggunakan model
interaktif, yatu setelah data terkumpul kemudian dilakuakan analisis
melalui 3 (tiga) komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, serta
penarikan simpulan dan verifikasi (HB. Sutopo, 2002 : 186).
Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dengan proses
pengumpulan data sehingga merupakan suatu siklus. Komponen-
komponen dan analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Reduksi Data
Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses
seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabstrakan data kasar
yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam proses ini
berlangsung terus sepanjang pelaksanaan pengamatan. Bahkan diawali
sebelum pelaksanaan pengumpulan data sampai laporan akhir
pengamatan selesai disusun. (H.B Sutopo, 2002 : 92).
b. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat
dilakukan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang
telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi
yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk
menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.
c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Dari awal pengumpulan data pengamat sudah harus memahami apa
arti dari berbagai hal yang ia temui. Konklusi-konklusi yang ada tetap
dibiarkan, pada awalnya kurang jelas kemudian semakin meningkat
secara eksplisit dan juga memiliki landasan yang semakin kuat.
Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data
berakhir.
Gambar 1 : Model Analisis Interaktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber : H.B. Sutopo (2002 : 96)
SAJIAN DATA
REDUKSI DATA
PENGUMPULAN DATA
PENARIKAN SIMPULAN/VERIFIKA
SI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar.
Proses history terbentuknya Kabupaten Karanganyar dimulai dari
pemerintahan desa yang kecil, yang terbentuk pada masa perjuangan Raden
Mas Said, pada tahun 1741-1757. Ketika itu Raden Mas Said yang dikenal
sebagai Pangeran Sambernyawa menjadikan beberapa daerah sebagai pusat
perlawanan terhadap Belanda. Daerah-daerah tersebut adalah daerah Nglaroh,
daerah Sembuyan, dan daerah Matesih, yang selanjutnya menjadikan titik
sejarah dan awal dari proses pertumbuhan pemerintahan.
Berdasarkan STAATSBLAD Nomor 30 Tahun 1847, Tanggal 5 Juni
1847, Kabupaten Anom (Onderregent) Karanganyar terbentuk, bersama-sama
dengan dibentuknya 2 (dua) Kabupaten Anom lain, yaitu Kabupaten Anom
Wonogiri dan Anom Malangjiwan, yang berada dalam wilayah Pemerintahan
Kadipaten Mangkunagaran. Dalam pelaksanaan pemerintahannya, pada setiap
Kabupaten Anom, termasuk pada Kabupaten Anom Karanganyar dibentuk
Kantor Urusan Pemerintahan, Kantor Urusan Pengadilan, Kantor Urusan
Kepolisian, dan Kantor Urusan Perkebunan.
Pada tahun 1917, dengan RIJKSBLAD Mangkunegaran Nomor 37
dibentuk 2 (dua) Kabupaten, yaitu : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Wonogiri. Dan pada tanggal 18 November 1917 , Kanjeng Gusti Pangeran
Arya Mangkunegara VII melantik KRMT. Hardjo Hasmoro sebagai Bupati
Karanganyar.
Dalam kurun waktu tahun 1917-1930 di Kabupaten Karanganyar telah
terjadi pergantian bupati sebanyak 2 (dua) kali, yang berarti dalam kurun
waktu 1917-1930 tersebut, ada 3 (tiga) orang Bupati yaitu KRMT.
Hardjohasmoro, RMT. Sarwoko Mangoen Koesoemoe, dan RMT. Darko
Soegondo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan RIJKSBLAD Mangkunegaran Nomor 10 Tahun 1923,
Kabupupaten Karanganyar dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah Kawedanan, yaitu :
1. Kawedanan Karanganyar
2. Kawedanan Karangpandan
3. Kawedanan Jumapolo
Dalam 3 (tiga) Kawedanan tersebut terdapat 14 (empat belas) wilayah
Kapanewon atau Kecamatan, yaitu :
1. Kapanewon Karanganyar.
2. Kapanewon Tasikmadu.
3. Kapanewon Jaten.
4. Kapanewon Kebakkramat.
5. Kapanewon Mojogedhang.
6. Kapanewon Karangpandan.
7. Kapanewon Matesih.
8. Kapanewon Tawangmangu.
9. Kapanewon Ngargoyoso.
10. Kapanewon Kerjo.
11. Kapanewon Jumapolo.
12. Kapanewon Tugu (sekarang Jumantono).
13. Kapanewon Jatipuro.
14. Kapanewon Jatiyoso.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan terjadi reorganisasi pemerintahan
daerah di Indonesia. Tiga Kapanewon yang sebelumnya tidak termasuk
wilayah Kabupaten Karanganyar, setelah Proklamasi Kemerdekaan
dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Karanganyar. Tiga Kapanewon
tersebut adalah Kapanewon Malangjiwan (sekarang Kecamatan Colomadu),
Kapanewon Kaliyoso (sekarang Gondangrejo), dan Kapanewon Jenawi. Sejak
saat itu maka wilayah Kabupaten Karanganyar menjadi 17 (tujuh belas)
Kapanewon atau Kecamatan.
Dengan demikian dapat sisimpulkan bahwa proses terbentuknya
pemerintahan Kabupaten Karanganyar dimulai dari pemerintahan desa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
terbentuk pada masa perjuangan RM Said (1941-1957), kemudian
dibentuknya Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, diikuti dengan
dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada tanggal 18 November 1917.
Dengan Peraturan Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 20 Tahun
1998 tentang hari jadi Kabupaten Karanganyar, maka hari jadi Kabupaten
Karanganyar ditetapkan pada tanggal 18 November 1917.
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
pembangunan bangsa. Sejarah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan
pembangunan negara-negara maju adalah tersedianya penduduk yang terdidik
dalam jumlah, jenis, dan tingkat yang memadai. Karena itu, hampir semua
bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam
program pembangunan mereka. Sumber daya manusia yang bermutu,
merupakan rahasia keberhasilan pembangunan negara.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah mencanangkan pendidikan
sebagai salah satu prioritas pembangunan yang harus segera ditangani,
prioritas progran ini memiliki target semua anak usia sekolah mampu
menyelesaikan pendidikan setingkat SMA dengan mutu yang baik.
Dengan bekal ini diharapkan warga Karanganyar dapat
mengembangkan dirinya lebih lanjut yang akhirnya mampu memilih dan
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sekaligus
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Visi, Misi, dan Kebijakan
1. Visi
Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
adalah :
Terwujudnya masyarakat yang berpengetahuan, berkeimanan dan berdaya
saing.
2. Misi
a. Mewujudkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Mewujudkan pendidika yang bermutu, relevan, dan berdaya saing
c. Mewujudkan akuntabilitas dan pencitraan publik dalam
penyelenggaraan pendidikan
d. Melestarikan seni dan budaya daerah
e. Mewujudkan masyarakat yang sehat, terampil, dan profesional.
3. Kebijakan
a. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan.
b. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing.
c. Governance, akuntabilitas dan pencitraan publik.
C. Susunan Organisasi
Di dalam menjalankan operasionalnya suatu Instansi perlu sekali
memiliki pembagian tugas dan wewenang diantaranya tiapa bagian yang ada
dalam instansi perlu mengadakan pengorganisasian yang baik.
Susunan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar merupakan suatu kebijaksanaan yang dilakukan untuk
kepentingan pencapaian tujuan Instansi tersebut, sedangkan Organisasi Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar yang ada sekarang
ini.
1. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah di bidang pendidikan, meliputi
perumusankebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian bidang pendidikan, pemberian bimbingan dan
pembinaan pegawai dan UPT.
b. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas
mengelola urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan
dan pelaporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
Sub bagian perencanaan dan pelaporan dipimpin oleh
Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan tugas-tugas
dan fungsi menyusun rencana program kehiatan, penggumpulan,
pengelolaan data dan informasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dinas.
2. Sub Bagian Keuangan.
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,
mempunyai tugas sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
yang melakukan fungsi pengelolaan keuangan dinas.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum Kepegawaian dipimpin oleh Kepala
Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan surat emnyurat,
penggandaan, ekspedisi, kearsipan, rumah tangga, pemngadaan dan
pemeliharaan perlengkapan kantor serta melakukan pengelolaan
administrasi kepegawaian.
c. Bidang Pendidikan Dasar
Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas (Pengelolaan
TK, SD, SMP, SMA, PLB).
1. Seksi Taman Kanak-Kanak
Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar dipimpin
oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas mea;lksanakan sebagian
tugas bidang Pendidikan Dasar, meliputi pengelolaan Kurikulum
dan pembinaan kesiswaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah
Dasar.
2. Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa
Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar
Biasa dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan dasar, meliputi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah
Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa.
4. Seksi Sarana Prasarana
Seksi Sarana dan Prasarana Dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagioan tugas bidang
pendidikan dasar, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
d. Bidang Pendidikan Menengah
Bidang Pendidikan menengah dipimpin oleh Kepala Bidnag
yang melaksanakan sebagian tugas dinas, meliputi pengelolaan
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Seksi Sekolah Menengah Atas
Seksi Sekolah Menengah atas dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang
pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan
pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Atas.
2. Seksi Sekolah Menengah Kejuruan
Seksi Sekolah Menengah Kejuruan dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang
pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan
pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Seksi Sarana Prasarana
Seksi Sarana Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang
peendidikan menengah, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan.
e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan
dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dinas meliputi pengembangan dan peningkatan mutu
pendidik, tenaga kependidikan dan Pengembangan Profesi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Seksi Pengembangan Profesi
Seksi pengembangan profesi dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2. Seksi Pendidik
Seksi Pendidik dipimpin oleh kepala seksi yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
mengelola tenaga pendidik.
3. Seksi Tenaga Kependidikan
Seksi Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengelola tenaga
kependidikan.
4. Bidang Pendidikan Non Formal
Bidang Pendidikan Non Formal dipimpin oleh kepala
bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas,
meliputi pengelolaan Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak
Usia Dini dan kesetaraan.
a. Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan
Kesetaraan.
Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia
Dini dan Kesetaraan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyaoi tugas melaksanakan sebagian tugas Pendidikan
Non Formal, meliputi pengelolaan Pendidikan Masyarakat,
Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan.
b. Seksi Perpustakaan Sekolah
Seksi Perpustakaan Sekolah dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas melaksankan sebagian tugas Bidang
Pendidikan Non Formal yang mengelola perpustakaan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
Kelompok Jabatan Pelaksana Teknis Dinas mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya
berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan mengelola
bidang teknis.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya
berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel : 1
REKAP DATA GURU PNS TAHUN 2010 SERTA PERKIRAAN
KEBUTUHAN DANA TAMBAHAN PENGHASILAN DAN TUNJANGAN
PROFESI GURU PNSD TAHUN 2011
KABUPATEN / KOTA : KARANGANYAR
PROVINSI : JAWA TENGAH
JUMLAH GURU
JENJANG PNSD
2010
PNSD
2010
PNSD LULUS
SERTIFIKASI
2006-2009
PNSD
PESERTA
SERTIFIKASI
2010
PERKIRAAN
CPNSD 2011
TK 644 22 78 34 x
SD 4459 80 1390 601 x
SMP 1438 15 942 29 X
SMA 386 13 319 38 X
SMK 200 25 94 12 X
SLB 89 - 32 11 X
PENGAWAS 80 59 1 X
JUMLAH 7296 155 2914 726 X
- Perkiraan Kebutuhan Tambahan Penghasilan PNSD 2011
- Perkiraan Kebutuhan Tunjangan Profesi Guru PNSD 2011
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel : 2
LAPORAN PERUBAHAN DATA PENERIMA TUNJANGAN PROFESI
GURU KABUPATEN KARANGANYAR
NO JENIS
PERUBAHAN
JUMLAH
GURU
JUMLAH
DANA
KETERANGAN
1 PENSIUN 21 61.047.000 Pensiun Tahun 2010
2 PINDAH
KE KABUPATEN
2 4.662.300 Pindah Tahun 2009
3 PINDAH
KE KABUPATEN
- - Pindah Tahun 2009
4 MENINGGAL
DUNIA
6 14.591.600 Meninggal Tahun
2009
5 PINDAH
KE STRUKTURAL
- Pundah ke Struktural
Tahun 2009
6 KENA DISIPLIN
PEGAWAI
- Kena Disiplin Pegawai
Tahun 2010
7 KENAIKAN GAJI
BERKALA
8 KENAIKAN
PANGKAT/GOL
JUMLAH SASARAN 29 80.300.900
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar Dalam Pengurusan Tunjangan Profesi Guru
Penyelenggaraan Tunjangan Profesi Guru melibatkan berbagai institusi
pemerintah, salah satunya adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten atau Kota. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar merupakan bagian dari Departemen Pendidikan Nasional yang
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan melalui pemberdayaan pendidikan. Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar melaksanakan peran
Departemen Pendidikan dalam pengurusan tunjangan profesi di Kabupaten
Karanganyar, khususnya tunjangan profesi bagi guru melalui transfer daerah.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan prosedur kerja sebagi berikut :
1. Membentuk Panitia Tunjangan Profesi Guru Tingkat Kabupaten atau
Kota.
Panitia-panitia tersebut mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
a. Membuat daftar prioritas peserta calon penerima tunjangan profesi
guru :
Pembuatan daftar prioritas peserta calon penerima tunjangan
profesi guru berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen PMPTK) dan kesepakatan tingkat provinsi. Penetapan peserta
dilakukan secara terbuka dan transparan dengan melibatkan beberapa
unsur terkait yaitu perwakilan dari kepala sekolah, guru, pengawas,
PGRI, dan asosiasi guru lainnya.
Penentuan calon penerima tunjangan profesi guru
menggunakan sistem rangking bukan berdasarkan seleksi atau tes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penyusunan ranking calon penerima tunjangan profesi guru
secara berurutan adalah :
1. Masa kerja sebagai guru dihitung sejak yang bersangkutan bekerja
sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.
2. Usia, dihitung berdasarkan tanggal, bulan, tahun kelahiran guru,
yang tercantum dalam akta kelahirannya atau bukti lain yang sah.
3. Pangkat atau Golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan
sebagai pesera penerima tunjangan profesi. Kriteria ini khusus bagi
guru PNS.
4. Beban mengajar per minggu yang diemban oleh guru saat
didaftarkan sebagai calon penerima tunjangan profesi.
5. Tugas tambahan yang diemban oleh guru pada saat guru yang
bersangkutan diusulkan sebagai calon peserta penerima tunjangan
profesi. Tugas tambahan yang dimaksud misalnya kepala sekolah,
ketua program/jurusan, pendidikan, kepala laboratorium, kepala
unit produksi satuan pendidikan, kepala perpustakaan sekolah, atau
ketua program keahlian.
6. Prestasi kerja yang pernah diraih guru atau pembimbingan yang
dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan baik tingkat
Kecamatan, Kabupaten atau Kota, Provinsi, Nasional, maupun
Internasional. Disamping itu prestasi kerja terasuk kinerja guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Dinas Pendidian, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar membuat daftar urutan prioritas guru, apabila ada
guru memilki masa kerja yang sama maka diurutkan berdasarkan
kriteria berikutnya yaitu usia. Apabila masa kerja dan usia sama
maka berdasarkan golongan beban mengajar, emikian seterusnya.
b. Menetapkan Calon Penerima Tunjangan Profesi Guru
Penetapan calon penerima tunjangan profesi guru sesuai
dengan kuota melalui surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar. Penetapan calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
peserta oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar untuk guru TK, SD, SMP, SMA, SMK mengikuti
tahapan sebagai berikut :
1. Mendata guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi, peringkat 1,
2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan
tingkat Internasional yang belum mengikuti sertifikasi melalui
portofolio dan melalui jalur pendidikan tahun sebelumnya.
2. Mengelompokkan data guru yang memenuhi persyaratan menurut
status guru (PNS ataupun bukan PNS) serta jenis pendidiakan (TK,
SD, SMP, SMA, SMK). Dalam pemberian tunjangan profesi, guru
harus memenuhi persyaratan sebagi berikut :
1. Sesuai dengan kriteria dan urutan prioritas.
Syarat dan kriteria peserta :
a) Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau
diploma 4 (D-IV) dari program studi yang terakreditasi.
b) Mengajar di sekolah umum hanya binaan Departemen
Pendidikan Nasional.
c) Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau guru ynag
diperbantukan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
d) Guru bukan PNS yang berstatus Guru Tetap Yayasan
(GTY) atau guru yang diangkat oleh pemda yang mengajar
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
e) Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun pada
satu sekolah atau sekolah yang berbeda pada yayasan yang
sama.
f) Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(NUPTK).
2. Masih aktif mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Tidak akan di alih tugaskan pada jabatan lain baik fungsional
maupun struktuaral.
3. Menyusun daftar urut guru yang memenuhi persyaratan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Daftar urut guru di buat per jenis dan jenjang pendidikan (TK,
SD, SMP, SMA, SMK).
b. Daftar guru PNS di buat dengan urutan prioritas.
c. Daftar guru bukan PNS di buat dengan urutan prioritas.
4. Menetapkan guru calon penerima tunjangan profesi sesuai kuota
Kuota calon penerima tunjangan profesi guru ditetapkan
oleh LPMP dan setiap tahun berubah-ubah. Pada tahun 2010 kuota
peserta sertifikasi di Karanganyar sebanyak 1204, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel : 3
Kuota Peserta Calon Penerima Tunjangan Profesi Guru
Kabupaten Karanganyar tahun 2010
TK SD SMP SMA
PNS 324 472 81
NON-PNS 4 2 33 44
JUMLAH 4 326 215 125 1204
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
Cara menetapkan peserta calon penerima tunjangan profesi
guru sesuai kuota adalah sebagai berikut :
a. Guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi, peringkat 1, 2,
dan 3tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan
tingkat internasional diprioritaskan menjadi peserta.
b. Sisa kuota per jenis dan jenjang pendidikan di tetapkan
berdasarkan urutan prioritas penetapan peserta.
Contoh peserta penetapan calon penerima tunjangan profesi guru
SD di Kabupaten Karanganyar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kuota calon penerima tunjangan profesi guru SD di Kabupaten
Karanganyar = 326
Guru SD tingkat provinsi = 0
Urutan langkah penetapan calon penerima tunjangan profesi guru
adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada guru berprestasi, sehingga semua peserta calon
penerima tunjangan profesi guru ditetapkan dari daftar urut
guru.
b. Berdasarkan daftar urut guru SD (PNS) Kabupaten
Karanganyar ditetapkan 326 guru peserta yang diambil dari
nomor urut 1 sampai dengan 326.
Berdasarkan data peserta tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karangayar menerbitkan Surat Keputusan
guru peserta calon penerima tunjangan profesi beserta lampiran daftar
nama peserta calon penerima tunjangan profesi guru.
Surat keputusan guru peserta calon penerima tunjangan profesi
guru yang sudah di tanda tangani kepala Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar tersebut beserta lampirannya
kemudian di kirim ke :
1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
2. LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Jawa Tengah,
Direktorat Profesi Pendidik, up. Subdit program, komplek
depdiknas.
c. Menetapkan nomor peserta calon penerima tunjangan profesi guru di
wilayah Kabupaten Karanganyar
Penetapan nomor calon penerima tunjangan profesi guru
berdasarkan rentang yang dibuat oleh LPMP. Nomor peserta terdiri
dari 14 digit yang masing-masing digit diisi dengan rumusan kode
digit sebagai berikut :
1. Digit 1 dan 2 diisi dengan kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru.
2. Digit 2, 3 dan 4 diisi dengan kode Provinsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Digit 5 dan 6 diisi dengan kode Kabupaten.
4. Digit 7, 8 dan 9 diisi dengan kode bidang studi yang disertifikasi.
5. Digit 10 diisi dengan kode peserta sertifikasi.
6. Digit 11, 12, 13 dan 14 diisi dengan nomor urut peserta yang
diberikan LPMP.
d. Menerima dokumen dari ditjen PMPTK atau Dinas Pendidikan
Provinsi sebagai berikut :
Pedoman pengurusan tunjangan profesi guru dalam kuota 2010.
1. Format A1 dan Format A2 untuk sejumlah peserta.
2. Jadwal pelaksanaan tunjangan profesi guru.
e. Mengkomunikasikan pedoman calon penerima tunjangan profesi guru
melalui mekanisme sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian
portofolio untuk guru, dan panduan penyusunan portofolio sejumlah
peserta sertifikasi guru yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar.
f. Mendistribusikan nomor peserta, Panduan penyusunan portofolio,
pedoman tunjangan profesi guru dalam jabatan melalui penilaian
portofolio untuk guru, Format A1 dan Format A2 kepada guru yang
masuk kuota.
g. Melakukan sosialisasi kepada guru di wilayah Kabupaten
Karanganyar.
Sosialisasi penerima tunjangan profesi guru dilaksanakan
setelah penetapan peserta calon penerima tunjangan profesi guru. Hal
ini dimaksud untuk pemfokusan sosialisasi pada penerima tunjangan
profesi guru di tahun 2010, sekaligus untuk penghematan biaya dalam
sosialisasi tunjangan profesi guru.
Dalam sosialisasi tunjangan profesi guru, materi yang
disosialisasikan mencakup :
1. Prosedur tata cara pendataan.
2. Prosedur dan tata cara pemberian tunjangan profesi kepada guru
dalam kuota 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Peran lembaga-lembaga terkait seperti Dinas Pendidikan Provinsi,
Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar, Lembaga Pendidik
Tenaga Kependidikan (LPTK) penyelenggara, dan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
4. Syarat guru penerima tunjangan perofesi.
5. Prosedur penyusunan portofolio dan penjelasan tentang rubik
portofolio, dan
6. Jadwal penyerahan dokumen portofolio.
Dinas pendidikan Kabupaten Karanganyar melakukan
sosialisasi tunjangan profesi guru dengan beberapa cara, yaitu :
1. Mengumpulkan peserta calon penerima tunjangan profesi guru
yang kemudian diberikan penjelasan tentang pentingnya tunjangan
profesi bagi guru, prosedur pemberian tunjangan profesi bagi guru
dan hal-hal yang berkaitan dengan tunjangan profesi.
2. Membuka kesempatan bagi calon peserta penerima tunjangan
profesi untuk konsultasi mengenai tunjangan profesi bagi guru.
Selama sosialisasi tunjangan profesi, peserta calon
penerima tunjangan profesi guru diwajibkan membayar uang
pendaftaran sebesar Rp. 25.000,00 untuk mengganti biaya
operasional dalam penyelenggaraan pengurusan tunjangan profesi,
misalnya untuk mengganti biaya fotocopy buku-buku pedoman
tunjangan profesi bagi guru, biaya untuk sosialisasi, dan lain-lain.
h. Menugaskan Kepala Sekolah untuk memverifikasi kebenaran dan
keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh guru. Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar berhak
memberikan sangsi kepada Kepala Sekolah yang tidak melaksanakan
tugas dengan baik.
i. Menugaskan pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan
pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan)
secara objektif. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karanganyar berhak memberikan sangsi kepada pengawas yang tidak
melakukan tugas ini dengan baik.
j. Mengecek kebenaran dokumen-dokumen dari guru
Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Form A1 dan Form A2 yang telah diisi oleh guru.
2. Dokumen portofolio rangkap 2.
3. Pas Foto terbaru berwarna ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar. Di
bagian belakang setiap foto di tulis identitas peserta (nama dan
nomor peserta).
k. Memverifikasikan kebenaran dan keabsahan dokumen-dokumen
portofolio dengan melibatkan pengawas sebelum diserahkan ke LPTK.
l. Membuat rekapitulasi peserta calon penerima tunjangann profesi guru
menggunakan format B1. dokumen dibuat dalam bentuk hardcopy dan
softcopy excel.
m. Menyerahkan kepada LPMP dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Format A1 yang telah diisi oleh peserta calon penerima tunjangan
profesi guru disertai dengan rekapitulasinya dalam bentuk
hardcopy dan softcopy.
2. Format A2 yang tealah diisi oleh peserta calon penerima tunjangan
profesi guru disertai rekapitulasinya. Penyerahan dokumen tersebut
disertai dengan Berita Acara Serah Terima Berkas Penetapan
Calon Penerima Tunjangan Profesi Guru.
n. Menghimpun dokumen portofolio yang telah disusun oleh peserta
calon penerima tunjangan profesi guru (dua rangkap untuk setiap guru
secara tidak terpisah).
o. Merekap peserta yang menyerahkan dokumen portofolio dengan
format B1.
p. Menyerahkan dokumen-dokumen kepada rayon LPTK sebagai berikut
:
1. Portofolio, masing-masing peserta rangkap 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Rekapitulasi peserta berdasarkan nomor peserta calon penerima
tunjangan profesi guru.
3. Pas photo terbaru peserta, berwarna, ukuran 3X4 cm, sebanyak 4
lembar. Di bagian belakang setiap pas photo dituliskan identitas
peserta (nama dan nomor peserta).
Penyerahan dokumen tersebut disertai dengan berita acara
serah terima dokumen portofolio.
q. Menyerahkan rekapitulasi peserta calon penerima tunjangan profesi
guru yang telah diisi ke Dinas Pendidikan Provinsi. Penyerahan
disertai dengan Berita Acara Serah Terima Dokumen.
r. Menerima dokumen rekapitulasi hasil penilaian portofolio dan
sertifikasi pendidik (bagi peserta yang lulus) dari rayon LPTK
penyelenggara tunjangan profesi bagi guru.
Tabel : 4
Jumlah Guru Kabupaten Karanganyar yang Lulus Penilaian Portofolio
:
Lulus
Portofolio
PLPG Diskualifikasi
TK 2 2 1
SD 225 100 1
SMP 275 258 1
SMA 100 114 1
SMK 38 86 1
Jumlah 640 560 4
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Oahraga Kabupaten
Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
s. Menindak lanjuti hasil portofolio sebagai berikut :
1. Meneruskan pengumuman hasil penerima tunjangan profesi guru
kepada peserta calon penerima tunjangan profesi guru.
2. Meminta peserta tunjangan profesi yang lulus menunggu
pengumuman lebih lanjut untuk memperoleh tunjangan profesi
guru dan nomor registrasi dari Departemen Pendidikan Nasional.
3. Menyerahkan sertifikat pendidik kepada peserta yang lulus melalui
sekolah tempat peserta bertugas.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta yang harus
melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi dokumen
portofolio, kemudian diserahkan lagi ke rayon LPTK.
5. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta yang harus
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG).
PLPG dilaksanakan melalui beberapa tahap. Untuk peserta
yang tidal lulus PLPG diberikan ujian ulang 2 kali. Berikut ini hasil
penilaian PLPG Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 :
Tabel : 5
Hasil PLPG Kabupaten Karanganyar
Lulus Tidak lulus
Tahap 1 dan 2 94 180
Tahap 3 dan 4 29 257
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar
Tabel : 6
Hasil PLPG mengulang Kabupaten Karanganyar
Lulus Tidak lulus
Tahap 1 dan 2 138 42
Tahap 3 dan 4 49 208
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karanganyar
Untuk yang tidak lulus PLPG sejumlah 250 orang tersebut
disuruh untuk mengikuti tunjangan profesi tahun berikutnya.
t. Mengambil bendel pertama dokumen portofolio yang memuat bukti
fisik asli untuk komponen 2 dan 8, minimal setelah 2 minggu dari
pengumuman kelulusan.
2. Mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru sesuai dengan
pedoman dan kewenangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar.
Dalam mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru,
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
menyarankan para guru agar memenuhi syarat peserta sertifikasi.
3. Memproses tunjangan profesi bagi guru yang telah lulus sertifikasi.
Memberikan tunjangan profesi kepada para guru yang telah lulus
sertifikasi sebesar satu kali gaji pokok. Bagi guru lulus uji sertifikasi
menunjuk surat Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah bahwa
pembayaran melalui Bank Jateng.
Bagi yang belum mempunyai rekening Bank Jateng disuruh
membuka rekening Bank Jateng.
Dari penjelasan diatas, prosedur kerja yang dilakukan Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar dalam
pengurusan tunjangan profesi guru melalui portofolio dapat digambarkan
seperti yang ada di lampiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Hambatan-Hambatan Dalam Prosedur Pengurusan Tunjangan Profesi
Guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar
Setelah melakukan pengamatan langsung di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, ternyata pengamat
menemukan beberapa hambatan yang sebelumnya belum pengamat ketahui.
Pengurusan tunjangan profesi guru oleh Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar tidak lepas dari hambatan dalam
memberikan pelayanan bagi peserta tunjangan profesi guru. Dari hasil
wawancara salah satu panitia pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, beberapa
hambatan yang ditemui antara lain :
1. Dana
Kurangnya dana dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar yang dialokasikan untuk pengurusan tunjangan
profesi guru. Dalam pengurusan tunjangan profesi guru di Kabupaten
Karanganyar, dana diperoleh dari uang pendaftaran guru calon penerima
tunjangan profesi, akan tetapi dana tersebut diperoleh pada saat sosialisasi
tunjangan profesi. Oleh karena itu, dalam pengurusan tunjangan profesi
guru, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
menggunakan dana dari Dinas itu sendiri yang kemudian akan diganti
setelah pembayaran uang pendaftaran dari guru calon penerima tunjangan
profesi.
2. Sumber daya Manusia
Pengurusan tunjangan profesi guru tahun 2010 di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar memerlukan
sumber daya manusia untuk melaksanakan operasionalisasi program di
lapangan, baik untuk melaksanakan sosialisi, pemberkasan, dan berbagai
aktivitas dalam menyampaikan informasi dan berbagai arsip dari pusat
kepada guru dan sebaliknya, juga pada berbagai pihak yang terkait dalam
pelaksanaan program ini. Minimnya panitia tunjangan profesi guru di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, sehingga dalam mengurusi
masalah tersebut terasa berat.
3. Tingkat pemahaman yang berbeda-beda antar peserta sertifikasi
Kurang optimalnya pengurusan tunjangan profesi guru juga
dipengaruhi karena terbatasnya informasi yang dimiliki para peserta calon
penerima tunjangan profesi. Keterbatasan informasi dapat dipengaruhi
oleh tingkat pemahaman yang berbeda antar peserta dalam menangkap arti
dan maksud dari sosialisasi yang telah diselenggarakan Dinas pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar. Mungkin juga dipengaruhi
oleh minimumnya upaya sosialisasi yang diselenggarakan dengan alasan
tidak tersedianya dana bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Karanganyar untuk menyelenggarakan sosialisasi sehingga
dalam pelaksanaannya terpaksa dipadatkan untuk memenuhi seluruh
tujuan sosialisasi.
C. Langkah-Langkah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar Mengatasi Hambatan dalam Pengurusan Tunjangan
Profesi Guru Tahun 2010
Memang tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan pengurusan
tunjangan profesi guru terdapat beberapa hambatan yang menyebabkan kurang
optimalnya kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar, namun adanya berbagai hambatan harusnya dapat diminimalisir
dengan mengoptimalkan daya dukung dan kemampuan yang telah dimiliki,
seperti :
1. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada
Upaya dalam mengantisipasi keterbatasan yang ada dalam
pengurusan tunjangan profesi guru dalam hal keterbatasan dana yang
berkaitan pada minimnya fasilitas dan sarana prasarana untuk
operasionalisasi ditangani dengan penggunaan sarana dan prasarana yang
dimiliki Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Memelihara hubungan baik antara guru dengan Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
Hubungan yang terjalin baik antara para guru dengan Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar cukup
membantu dalam pengurusan tunjangan profesi guru karena dengan
berbagai keterbatasan dan tuntutan kebutuhan yang yang ada hubungan
yang baik dapat melahirkan kerjasama yang baik antara guru dan Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar untuk
bekerjasama dan saling melengkapi dalam penyelenggaraan pengurusan
tunjangan profesi guru. Keberadaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karanganyar cukup penting sebagai mediator
program dan kerjasama guru semakin memperlancar jalannya pengurusan
tunjangan profesi. Peran aktif para guru dalam mencari informasi seputar
tunjangan profesi sangat membantu memperlancar pelaksanaan
pengurusan tunjangan profesi guru karena penyampaian informasi dari
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar hanya
dilakukan melalui sosialisasi yang dibatasi waktu dan penyelenggaraanya.
Maka untuk mengatasi hal tersebut para guru harus datang langsung ke
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk mencari informasi tentang
tunjangan profesi guru.
3. Media komunikasi
Komunikasi antar guru juga dapat dipermudah dengan adanya
teknologi komunikasi antar guru yang sudah ada seperti handphone yang
dirasa cukup berperan dalam memperlancar komunikasi antar guru calon
penerima tunjangan profesi terutama bagi ynag merasa kesulitan
memperoleh informasi langsung dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karanganyar. Peserta calon penerima tunjangan
profesi yang kurang paham juga diperbolehkan untuk berkomunikasi
melalui handphone dengan panitia pengurusan tunjangan profesi guru di
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa
pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karanganyar tahun 2010 dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009, tentang
penyaluran tunjangan profesi pendidik .
Berdasarkan pembahasan terhadap temuan-temuan yang penulis
dapatkan pada saat melakukan pengamatan terhadap prosedur kerja yang
dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar
dalam pengurusan tunjangan profesi guru tahun 2010, prosedur yang
digunakan sesuai dengan alur prosedur yang ditetapkan.
Prosedur kerja pengurusan tunjangan profesi guuru di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar meliputi
membentuk panitia pengurusan tunjangan profesi guru. Adapun tugas panitia
tunjangan profesi guru meliputi :
1. Panitia tunjangan profesi guru mempunyai tugas membuat daftar prioritas
calon peserta tunjangan profesi.
2. Menetapkan calon peserta tunjangan profesi.
3. Menetapkan nomor urtut peserta tunjangan profesi guru Kabupaten
Karanganyar.
4. Menerima dokumen dari ditjen PMPTK.
5. Mengkomunikasikan buku pedoman tunjangan profesi.
6. Mendistribusikan nomor tunjangan profesi.
7. Melaksanakan sosialisasi tunjangan profesi guru di wilayah Kabupaten
Karanganyar.
8. Menugaskan kepala sekolah untuk memverifikasi kebenaran dokumen
portofolio guru.
9. Menugaskan pengawas untuk melakukan penilaian atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10. Mengecek kebenaran dokumen portofolio guru.
11. Membuat rekapitulasi sertifikasi guru.
12. Menghimpun dokumen portofolio.
13. Menyerahkan dokumen portofolio kepada rayon LPTK.
14. Menerima rekapitulasi peserta sertifikasi guru.
15. Menerima rekapitulasi hasil penilaian portofolio dan sertifikat pendidik.
16. Menindak lanjuti hasil portofolio, bagi yang lulus diberikan tunjangan
profesi, sedang yang tidak lulus disuruh untuk melengkapi dokumen
portofolio atau menngikuti PLPG.
Dalam pelaksanaan tunjangan profesi di Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Karanganyar tidak terlepas dari berbagai kendala dan
hambatan. Kendala yang dihadapi dalam pengurusan tunjangan profesi guru di
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar meliputi :
1. Keterbatasan dana yag dialokasikan untuk tunjangan profesi guru yang
menangani program ini,serta
2. Tingkat pemahaman guru yang berbeda-beda.
B. Saran
Setelah mengamati secara langsung temuan-temuan yang terjadi di
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, maka
penulis dapat menyarankan sebagai berikut :
1. Sehubungan dengan proses pendataan dan pengurusan tunjangan profesi
yang hanya ditangani oleh beberapa petugas, sebaiknya perlu ditambah
petugas yang khusus menangani pengumpulan berkas dan kelengkapan
data, sehingga petugas pengurusan tunjangan dapat fokus pada prioritas
penerima tunjangan profesi dan verifikasi kelengkapan data peserta calon
penerima tunjangan profesi guru.
2. Verifikasi kelengkapan data membantu dalam pemberian keterangan
tentang prosedur dan persyaratan yang harus dilaksanakan, baik dalam hal
kelengkapan berkas maupun informasi lainnya yang dibutuhkan Dinas
Pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Perlu adanya peningkatan sosialisasi dan pembinaan terhadap guru tentang
tunjangan profesi guru jika ada hambatan ataupun terjadi kesalahan. Untuk
mengurangi resiko yang mungkin terjadi dikemudian hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat.1984.Kamus Management.Bandung:Alumni
Poerdarminta.2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga.Jakarta:Balai Pustaka Hadari,Hanawi. 1989. Pengawasan melekat di lingkungan apatur negara. Jakarta: Erlangga Koontz Harold,O’Donnel,Weihrich Henz.1989.Intisari Manajemen.Jakarta: Bina Aksara Nuraida,Ida.2008.Manajemen Administrasi Perkantoran.Yogyakarta:Kanisius
Sutopo,HB.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif.Surakarta:Sebelas Maret Univercity Press The Liang Gie.1986.Kamus Administrasi Perkantoran.Yogyakarta:Nur Cahya.
The Liang Gie.1981.Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara. Yogyakarta: Gajah Mada Univeraity Press Rohman,Arif.2009.Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yoyakarta.
Mediatama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SUMBER DOKUMEN
Pedoman Penetapan Peserta.2008.Departemen Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Thun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
Petunjuk Teknis Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil
Daerah Melalui Mekanisme Transfer ke Daerah
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Nasional 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apakah persyaratan pengurusan tunjangan profesi guru di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar cukup sulit ?
2. Apakah dalam pengurusan tunjangan profesi guru harus melalui
kualifikasi tertentu ?
3. Apakah syarat yang harus dipenuhi guru dalam pengurusan tunjangan
profesi ?
4. Apakah kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam pengurusan
tunjangan profesi ?
5. Bagaimana mekanisme peembayaran tunjangan profesi guru ?
6. Apakah sangsi bagi pelanggar ?
7. Apakah pihak Dinas Pendidikan melakukan pengecekan ulang terhadap
kebenaran semua data tunjangan profesi ?
8. Apakah aliran dana tunjangan profesi sudah terealisasi dengan baik ?
9. Apakah calon penerima tunjangan profesi mendapat keterangan atas
diterima atau ditolaknya permohonan yang telah diajukan ?
10. Apakah pihak Dinas Pendidikan mengirimkan surat pemberitahuan
keputusan penerima tunjangan profesi kepada guru ?