108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE JIGSAW (JIGSAW LEARNING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETUNTASAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: WIWIT ARDIANTI K7408164 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

  • Upload
    dohanh

  • View
    260

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)

TIPE JIGSAW (JIGSAW LEARNING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KETUNTASAN BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

WIWIT ARDIANTI

K7408164

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)

TIPE JIGSAW (JIGSAW LEARNING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN KETUNTASAN BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh:

WIWIT ARDIANTI

K7408164

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Wiwit Ardianti. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CO-OPERATIVE LEARNING) TIPE JIGSAW (JIGSAW LEARNING) DALAMUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETUNTASAN BELAJARAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/ 2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen-didikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan ketuntasanbelajar dalam pembelajaran Akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1Surakarta dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaantindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi. Subjek penelititanadalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta yang berjumlah 33 siswa.Sumber data berasal dari guru, siswa, aktivitas pembelajaran, dan nilai siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data(triangulasi sumber), sedangkan untuk analisis data, peneliti menggunakan tigakomponen, yaitu reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan pembelajarankooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswadari pra siklus ke siklus 1, siklus 1 ke siklus 2, serta dari siklus 2 ke siklus 3. Darijumlah siswa sebanyak 33 orang, saat pra siklus diperoleh data keaktifan siswa padaaspek Visual Activities 36,36%, Oral Activities 27,27%, Listening Activities 30,30%,dan pada aspek Writing Activities 39,39%. Sebelum penerapan pembelajarankooperatif tipe jigsaw, nilai rata-rata ulangan harian kelas XI IPS 4 adalah 60,91,siswa yang telah tuntas sebesar 27,27% atau 9 siswa, sedangkan siswa yang belumtuntas sebesar 72,73% atau 24 siswa. Pada siklus 1 diperoleh hasil peningkatankeaktifan siswa pada aspek Visual Activities 69,70%, Oral Activities 39,39%,Listening Activities 78,79%, dan Writing Activities 63,64%, ketuntasan belajar siswapada siklus 1 sebesar 42,42%. Pada siklus 2 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswapada aspek Visual Activities 81,82%, Oral Activities 87,88%, Listening Activities84,85%, dan Writing Activities 78,79%, ketuntasan belajar pada siklus 2 jumlahnyameningkat menjadi 69,70%. Pada siklus 3 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswapada aspek Visual Activities 100%, Oral Activities 93,94%, Listening Activities100%, dan Writing Activities 93,94%, hasil ketuntasan belajar siswa menunjukkanadanya peningkatan kembali menjadi 90,91%.

Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran kooperatiftipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS4 SMA Batik 1 Surakarta, hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian yangmengalami peningkatan setiap siklusnya.

Kata kunci: pembelajaran kooperatif, jigsaw, keaktifan, ketuntasan belajar.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Wiwit Ardianti. APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING OF JIGSAWLEARNING AS AN EFFORT TO ENHANCE THE LIVELINESS ANDMASTERY LEARNING OF ACCOUNTING ON STUDENTS OF CLASS XI IPS4 AT SMA BATIK 1 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2011/ 2012. Thesis.Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University. June 2012.

The purpose of this research is to enhance the liveliness and mastery learningof Accounting in class XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta by applying a jigsaw type ofcooperative learning.

This research is a classroom action research that was implemented in threecycles, each cycle consist of planning, implementation of action, observation andinterpretation, also analysis and reflection. Subject of this research is class XI IPS 4SMA Batik 1 Surakarta, amounting of 33 students. The source of data came fromteachers, students, learning activities, and test score. Data collection technique in thisresearch consist of observation, interviews, and documentation. The validity of the datausing a technique of data triangulation (triangulation of sources), and than for dataanalysis, researcher used three components, that is data reduction, presentation of data,inference, and verifying.

The results showed that implementation of jigsaw type of cooperative learningcan enhance the liveliness and mastery learning from the pre-cycle to cycle 1, cycle 1to cycle 2, and cycle 2 to cycle 3. Researcher get data of pre cycle in aspects of VisualActivities 36.36%, Oral Activities 27.27%, Listening Activities 30.30%, and aspects ofWriting Activities 39.39%. Before implementation of cooperative learning of jigsawtype, the average value of daily tests class XI IPS 4 is 60.91, students who havecompleted is 27.27% or 9 students, while students who have not been completed is72.73% or 24 students. In the first cycle, there are resulting increase in the activity ofthe students on aspects of Visual Activities 69.70%, Oral Activities 39.39%, ListeningActivities 78.79%, and Writing Activities 63.64%, mastery learning of student in a firstcycle is 42.42% . In the second cycle level of activity obtained by the students onaspects of Visual Activities 81.82%, Oral Activities 87.88%, Listening Activities84.85%, and Writing Activities 78.79%, mastery learning in second cycle increased to69.70 %. At third cycle students obtained the level of liveliness on the aspects ofVisual Activities 100%, Oral Activities 93.94%, Listening Activities 100%, andWriting Activities 93.94%, achievement of student increase to 90.91%.

The conclusions in this research is the application of cooperative learning ofjigsaw learning can enhance liveliness and mastery learning of class XI IPS 4 SMABatik 1 Surakarta, there is showed by the results of research that has increased eachcycle.

Key words: cooperative learning, jigsaw, liveliness, mastery learning.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”.

(Lessing)

“Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa

berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain”.

(Michel De Montaigne)

“Katakan pada harapan bahwa saya mampu”.

(Penulis)

“Nikmati perjalanan hidupmu dengan senyuman, karena dunia dan kisahnya ini begitu

indah”.

(Penulis)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Sebuah persembahan untuk:

♥ Ibu dan Ayah

Terima kasih atas setiap doa, pengorbanan, dan kasih sayang yang tiada terbatas.

♥ Mas Galih dan Dek Esti

Terima kasih atas suntikan semangat yang luar biasa dari kalian.

♥ Bu Wit dan Pak Kirman

Terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya selama ini.

♥ Gobil SC

Muti, Tri Supar, QQ, Asa, Siti, Osin, dan Bu Memey, terima kasih atas semangat dan

kebersamaan kita. Semoga untuk selamanya.

♥ Teman-teman Akuntansi 2008

Terima kasih untuk kebersamaan dan kerja sama selama ini.

♥ Almamater UNS

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik

dan hidayah-Nya, skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis sebagai bagian

dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk

bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PIPS yang telah memberikan ijin

penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan bijaksana.

4. Dra. Sri Witurachmi, M. M. selaku pembimbing I yang telah membimbing dan

memberi arahan penulis dengan sabar.

5. Drs. Sukirman, M. M.selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyak sekali

motivasi, ilmu, dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Tim penguji yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan bagi penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi yang telah membagi ilmunya selama berada di

bangku kuliah.

8. Drs. Literzet Sobri, M.Pd. selaku Kepala SMA Batik 1 Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian skripsi ini.

9. Dra. Suharsih, selaku guru mata pelajaran Akuntansi yang membimbing dalam

pelaksanaan penelitian ini.

10. Guru, staff, dan siswa SMA Batik 1 Surakarta yang telah banyak membantu

dalam penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ...................................... 7

a. Pengertian Belajar ........................................................... 7

b. Pengertian Pembelajaran.................................................. 8

2. Hakekat Pendekatan Pembelajaran Kooperatif ..................... 9

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ............................... 9

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ........................... 11

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif .. 11

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .................................... 11

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................. 12

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ......... 12

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

b. Langkah-langkah Metode Jigsaw ................................... 14

4. Hakekat Keaktifan ................................................................ 14

a. Pengertian Keaktifan ...................................................... 12

b. Indikator Keaktifan ........................................................ 16

c. Jenis-jenis Keaktifan dalam Belajar ............................... 17

5. Hakekat Ketuntasan Belajar ................................................. 18

a. Pengertian Ketuntasan Belajar ....................................... 18

b. Faktor Penentu Ketuntasan Belajar ................................ 19

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 21

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 23

D. Hipotesis ..................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26

A. Tempat Penelitian ....................................................................... 26

1. Tempat Penelitian .................................................................. 26

2. Waktu Penelitian..................................................................... 31

B. Subjek Data ................................................................................. 31

C. Data dan Sumber Data................................................................. 39

1. Data ........................................................................................ 26

2. Sumber Data............................................................................ 31

D. Pengumpulan Data ...................................................................... 33

1. Observasi ................................................................................ 33

2. Wawancara.............................................................................. 33

3. Dokumentasi .......................................................................... 34

E. Uji Validitas Data ...................................................................... 34

F. Analisis Data .............................................................................. 35

1. Reduksi Data .......................................................................... 35

2. Sajian Data .............................................................................. 36

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi ....................................... 36

G. Indikator Kinerja Penelitian ...................................................... 37

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN................................... 42

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 42

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

1. Ditinjau dari Segi Siswa ......................................................... 42

2. Ditinjau dari Segi Guru .......................................................... 44

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ........................................ 47

1. Siklus 1 ................................................................................... 47

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1 ......................................... 47

b. Pelaksanaan Tindakan......................................................... 50

c. Observasi dan Interpretasi .................................................. 53

d. Analisis dan Refleksi ......................................................... 58

2. Siklus 2 ................................................................................... 60

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 ......................................... 60

b. Pelaksanaan Tindakan......................................................... 63

c. Observasi dan Interpretasi .................................................. 66

d. Analisis dan Refleksi ......................................................... 71

3. Siklus 3 ................................................................................... 72

a. Perencanaan Tindakan Siklus 3 ......................................... 73

b. Pelaksanaan Tindakan......................................................... 76

c. Observasi dan Interpretasi .................................................. 78

d. Analisis dan Refleksi ......................................................... 83

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus ................................... 84

D. Pembahasan.................................................................................. 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 88

A. Simpulan ........................................................................................ 88

B. Implikasi ....................................................................................... 90

C. Saran ............................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

LAMPIRAN .................................................................................................... 94

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian 31

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian 37

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa 37

Tabel 4.1 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan Pem-

belajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 45

Tabel 4.2 Nilai Ulangan Harian Terakhir Sebelum Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw 46

Tabel 4. 3. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Visual Activities Siklus 1 53

Tabel 4. 4. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Oral Activities Siklus 1 54

Tabel 4. 5. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Listening Activities Siklus 1 55

Tabel 4. 6. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Writing Activities Siklus 1 56

Tabel 4. 7. Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 1 57

Tabel 4. 8. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Visual Activities Siklus 2 66

Tabel 4. 9. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Oral Activities Siklus 2 67

Tabel 4.10. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Listening Activities Siklus 2 68

Tabel 4.11. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Writing Activities Siklus 2 69

Tabel 4.12. Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 2 70

Tabel 4.13. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Visual Activities Siklus 3 78

Tabel 4.14. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Oral Activities Siklus 3 79

Tabel 4.15. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Listening Activities Siklus 3 80

Tabel 4.16. Pengukuran Keaktifan pada Aspek Writing Activities Siklus 3 81

Tabel 4.17. Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 3 82

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw 14

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir 24

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/ 2012 30

Gambar 3.2. Ilustrasi Teknik Pengujian Validitas Data Menggunakan

Triangulasi Sumber 35

Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Keaktifan dan Ketuntasan Belajar 84

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Penilaian Keaktifan Prasiklus

Lampiran 3. RPP Jurnal Penyesuaian Siklus 1

Lampiran 4. Penilaian Keaktifan Siklus 1

Lampiran 5. Daftar Kelompok Siklus 1

Lampiran 6. RPP Kertas Kerja Siklus 2

Lampiran 7. Penilaian Keaktifan Siklus 2

Lampiran 8. Daftar Kelompok Siklus 2

Lampiran 9. RPP Laporan Keuangan Siklus 3

Lampiran 10. Penilaian Keaktifan Siklus 3

Lampiran 11. Daftar Kelompok Siklus 3

Lampiran 12. Hasil Wawancara Guru

Lampiran 13. Hasil Wawancara Siswa

Lampiran 14. Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 15. Perijinan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan saat ini semakin luas karena adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, hal tersebut akan mendorong kita untuk menyesuai-kan

agar tidak ketinggalan jaman dan tidak ketinggalan dengan negara-negara yang sudah

maju. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menuntut adanya

sumber daya manusia yang terampil dan profesional yang mam-pu bersaing di dunia

kerja. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha yang men-dasar, salah satunya melalui

pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah.

Demi mewujudkan sumber daya manusia yang terampil dan profesional dalam

dunia pendidikan di Indonesia harus berpedoman pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan, salah

satunya dengan mulai meningkat-kan kualitas guru agar memiliki kemampuan dan

pengalaman memadai tentang dunia pendidikan baik teoritis maupun praktis.

Guru berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang nantinya

akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena secara langsung terlibat

dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki berbagai

kompetensi agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik, sehingga bisa

mengajar secara efektif, efisien, dan berkualitas. Untuk mencapai pembelajaran yang

efektif, efisien, dan berkualitas, guru sebaik-nya menerapkan pendekatan pembelajaran

yang menyenangkan dan mendukung kelancaran proses pembelajaran sehingga

memacu siswa untuk dapat lebih aktif serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sangatlah berpengaruh dalam

menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan mendukung kelancar-an proses

pembelajaran, serta sangat membantu dalam pencapaian prestasi belajar yang

memuaskan. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan

teoretis tertentu. Dari sekian banyak pendekatan pembelajaran yang ada, salah satunya

yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah pendekatan

pembelajaran kooperatif.

Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pem-

belajaran yang menggunakan adanya kelompok-kelompok, yaitu siswa yang ada dalam

kelompok tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda, mereka harus

mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan

pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Belajar

kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang

harus bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan

belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pem-belajaran yang secara sadar dan

sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh antara

anggota kelompok maupun antar kelompok belajar. Sementara itu, belajar secara

bersama dapat menjadi kebutuhan manusia yang mendasar untuk merespons pendapat

atau ide-ide manusia lain dalam men-capai suatu tujuan. Beberapa ahli menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep, tetapi juga membantu siswa dalam menumbuhkan

kemampuan kerjasama, ber-pikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Di

samping pendekatan pem-belajaran, menurut Zarkasi (dalam Asmani), “Dalam proses

belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif

dan efisien” (2009).

Strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan stra-tegis

guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan

efisien untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Jaba (dalam Asmani) mengatakan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

bahwa, “Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih oleh guru dalam proses

pembelajaran yang dapat memberi kemudahan atau mem-fasilitasi bagi siswa menuju

tercapainya tujuan pembelajaran” (2009). Salah satu langkah untuk memiliki strategi

itu adalah harus menguasai teknik penyajian, atau biasa disebut dengan metode

mengajar. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai metode yang dapat

diterapkan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien, salah satunya

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengelompokkan siswa baik

dari segi kecakapannya, sikap siswanya, maupun lingkungan asalnya ke da-lam

kelompok ahli dan kelompok asal yang terdiri dari siswa yang heterogen. Dalam

kelompok ahli merupakan perwakilan dari kelompok asal yang membahas suatu materi

dan berusaha menguasainya, kemudian masing-masing perwakilan tersebut kembali ke

kelompok asal untuk menjelaskan pada teman satu kelompok-nya mengenai materi

yang sudah mereka pahami dari hasil diskusi kelompok ahli. Sejumlah riset telah

banyak dilakukan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang secara

konsisten menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran semacam itu

memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan mem-punyai sikap yang lebih baik pula

terhadap pembelajaran karena siswa dilibatkan langsung.

SMA Batik 1 Surakarta yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi 445 Surakarta

merupakan salah satu sekolah RSBI yang menjunjung tinggi disiplin dan

mengutamakan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjang dengan fasilitas sekolah yang

memadai. Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti, guru mata pelajaran akuntansi

dalam proses pembelajaran masih mengutamakan ceramah dan penugasan sehingga

siswa mudah merasa bosan, beberapa di antaranya masih kurang aktif dan kurang

memperhatikan di dalam kelas. Hal ini mempengaruhi pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan guru, serta menyebabkan hasil prestasi belajar akuntansi tidak

maksimal.

Akuntansi merupakan mata pelajaran baru bagi siswa kelas XI IPS. Oleh

karena itu, dibutuhkan pemahaman yang mendalam, agar siswa tertarik dalam

mempelajari akuntansi, perlu dikembangkan rancangan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih aspiratif serta mampu meng-

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

akomodasi berbagai kepentingan sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas

serta memaksimalkan prestasi hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan pencapaian

ketuntasan belajar. Berkenaan dengan masalah tersebut, peneliti men-coba mengatasi

masalah kesulitan belajar siswa melalui penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan, maka peneliti melaku-kan

penelitian dengan judul ”Penerapan Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Tipe Jigsaw (Jigsaw Learning) Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Ketuntasan

Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/

2012.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu :

1. Adakah peningkatan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran akun-tansi

dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XI IPS

4 di SMA Batik 1 Surakarta?

2. Dapatkah dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menghantarkan siswa

kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta mencapai ketuntasan belajar yang sudah

ditentukan oleh sekolah?

3. Seberapa jauh/ banyak jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar

antara sebelum dengan sesudah diterapkannya pembelajaran tipe jigsaw?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Peningkatan keaktifan siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi melalui model pembelajaran kooperatif

dengan metode jigsaw.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta

dalam mengikuti pembelajaran akuntansi melalui model pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw.

3. Jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar dengan yang belum

dapat mencapai ketuntasan belajar sebelum dan sesudah diterap-kan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia

pendidikan yang bersifat teoretis maupun praktis. Manfaat tersebut antara lain :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah ilmu

bagi dunia pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada, serta

dapat memberikan salah satu contoh model pengajaran yang efektif. Selain itu

untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan di bidang penelitian dan

ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Pelaksanaan pembelajaran akuntansi akan lebih efektif.

2) Menumbuhkan rasa kebersamaan antar siswa.

3) Menciptakan persaingan sehat antar siswa dalam berprestasi.

4) Meningkatkan kedisiplinan siswa.

5) Meningkatkan keaktifan siswa.

b. Bagi Guru

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran akun-tansi.

3) Mewujudkan pembelajaran yang inovatif.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Bagi Peneliti

1) Mengembangkan wawasan keilmuan.

2) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku kuliah

yang berkaitan dengan akuntansi serta untuk membekali menjadi calon

guru yang profesional.

3) Mendapatkan fakta bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat memaksimalkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Ali (dalam Wijaya, Djadjuri, dan Rusyan) berpendapat, “\Belajar

tidak semata-mata sebagai suatu upaya dalam merespons suatu stimulus,

tetapi lebih dari itu belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti

mengalami, mengerjakan, dan memahami, disebut belajar proses” (1988:

188). Dalam Gino, dkk (2000) menjelaskan definisi belajar dari beberapa

ahli, definisi tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Cronbach berpendapat bahwa hasil belajar yang baik harus melaluipengalaman, pelajar harus mengalami dengan mempergunakanpanca inderanya.

2) Harold Spears menyatakan : Learning is to observe, to read toimitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.

3) Mc. Geah menyatakan : Learning is a change in performance asresult of practice.

4) Whittaker menyatakan : Learning may be difined as a process bywhich behavior originates oris alterd trough training orexperience.

5) Menurut Howard Kingsley, belajar diartikan sebagai prosestingkah laku dalam arti luas yang diubah melalui praktek ataulatihan.

6) Wingkel menyatakan bahwa belajar adalah aktivitas mental(psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yangmenghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pe-mahaman,keterampilan, dan nilai sikap, perubahan itu ber-sikap konstan danberbekas (hlm. 5).

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku,

baik potensial maupun aktual, perubahan-perubahan tersebut berbentuk

kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama

(konstan) dan terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang

sedang belajar. Belajar merupakan sebuah proses perubahan dalam

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kepribadian manusia, perubahan ter-sebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, ke-biasaan, pemahaman, ketrampilan, daya

pikir, dan kemampuan lain.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik, pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang diberikan pendidik

agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

peserta didik, dengan kata lain, pem-belajaran adalah proses untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain

pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi

sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran

hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga

dapat mem-pengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan

(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini

memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan

pengajar saja, sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara

pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dengan adanya

interaksi antara pengajar dengan peserta didik, hal ini sangat ter-gantung

dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar, ketika pem-belajar yang

memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu

memfasilitasi motivasi tersebut, maka akan membawa pada keberhasilan

pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan

sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran

yang baik, fasilitas yang memadai, di-tambah dengan kreatifitas guru akan

membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Hakekat Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Slavin (dalam Isjoni) berpendapat bahwa, “Cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang

dengan struktur kelompok heterogen” (2009: 12). Belajar dengan

menggunakan pendekatan kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi

siswa berani mengemukakan pendapat-nya, menghargai pendapat teman,

dan saling memberikan pendapat, selain itu siswa juga dihadapkan pada

latihan soal-soal atau pemecah-an masalah. Oleh sebab itu, pembelajaran

kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama

dan saling tolong-menolong mengatasi tugas yang dihadapinya.

Djahiri (dalam Isjoni) menyebutkan bahwa, “Cooperative learning

sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya

pendekatan belajar yang siswa sentris, humanistik, dan demokratis yang

disesuaikan dengan kemampuan siswa dan ling-kungan belajarnya” (2009:

19). Dengan demikian, maka pembelajaran kooperatif mampu

membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau sekolah, selain

itu, lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta

mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan pelatihan hidup

senyatanya.

Beberapa ahli menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tidak

hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi

juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis,

bekerja sama, dan membantu teman menumbuhkan sikap sosial. Dalam

cooperative learning, siswa terlibat aktif pada

proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap

kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, selain itu juga dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Roger dan David (dalam penelitian Putra, 2010) meng-ungkapkan

bahwa:

Tidak semua kerja kelompok itu dapat dianggap sebagai cooperativelearning, karena untuk mencapai hasil yang mak-simal dalampembelajaran kooperatif harus menerapkan lima unsur penting, yaitu:

1) Saling ketergantungan positif2) Tanggung jawab Perseorangan3) Tatap muka4) Komunikasi antaranggota5) Evaluasi proses kelompok (hlm. 12)

Intinya, siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran ko-operatif

didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya atau dengan

kata lain berorientasi pada tujuan dari tiap individu untuk memberi

kontribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain sehingga kelompok

mereka bisa berhasil menyelesaikan tugasnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu pembelajaran dengan settingan kelompok-

kelompok kecil yang memperhatikan keberagaman anggota kelompok

sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui

interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan ke-sempatan pada

peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang

bersamaan dan menjadi narasumber bagi teman yang lain. Singkatnya,

dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan

pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antara siswa yang satu

dengan lainnya untuk mencapai tujuan pem-belajaran sehingga tercapai

proses dan hasil belajar yang produktif.

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur dasar cooperative learning menurut Lungdren (dalam

Isjoni, 2009) sebagai berikut :

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tengge-lamatau berenang bersama.”

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa ataupeserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawabterhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua me-milikitujuan yang sama.

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antarapara anggota kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akanikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka mem-perolehketerampilan bekerja sama selama belajar.

7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secaraindividual materi yang disampaikan dalam kelompok koope-ratif.(hlm. 13)

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Jarolimek dan Parker (dalam Isjoni, 2009) mengatakan bahwa

pembelajaran kooperatif memiliki 6 keunggulan, yaitu :

1) Saling ketergantungan yang positif.2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa

dengan guru.6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan peng-

alaman emosi yang menyenangkan.

Di samping kelebihan yang sudah diuraikan di atas, pem-belajaran kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan, kelemah-antersebut antara lain sebagai berikut :1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, di

samping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, danwaktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkandukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada ke-cenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluassehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telahditentukan.

4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini akanmengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif. (hlm. 24)

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pada dasarnya, pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang di-

rangkum Ibrahim, et al. (dalam Isjoni, 2009), yaitu :

1) Hasil belajar akademikDalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuansosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademispenting lainnya. Para pengembang model ini telah menunjukkan,model sruktur penghargaan kooperatif dapat meningkatkan nilaisiswa pada belajar akademik dan perubahan norma yangberhubungan dengan hasil belajar. Di samping itu, cooperativelearning dapat member keuntungan, baik pada siswa kelompokbawah maupun kelompok atas yang bekerja bersamamenyelesaikan tugas-tugas akademik.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individuTujuan lain model cooperative learning adalah penerimaan secaraluas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelassocial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajarankooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latarbelakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung padatugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatifakan belajar saling meng-hargai satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosialTujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajar-kankepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebabsaat ini banyak anak muda masih kurang dalam ke-terampilansosial. (hlm. 27)

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Slavin mengatakan bahwa, “Jigsaw adalah salah satu dari metode-

metode kooperatif yang paling fleksibel” (2010: 246). Pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw dideskripsikan sebagai strategi untuk

mengelompokkan siswa baik dari segi kecakapannya, sikap siswanya,

maupun lingkungan asalnya ke dalam kelompok asal yang terdiri dari siswa

yang heterogen. Kelompok ahli merupakan perwakilan dari kelompok asal

yang membahas suatu materi dan berusaha menguasai-nya, kemudian

masing-masing perwakilan tersebut kembali ke kelom-pok asal untuk

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menjelaskan pada teman satu kelompoknya mengenai materi yang sudah

mereka pahami dari hasil diskusi kelompok ahli.

Teknik jigsaw mengkondisikan siswa untuk beraktivitas se-cara

kooperatif dalam dua kelompok, yaitu kelompok asal dan kelom-pok ahli

yang saling berbagi pengetahuan, ide, menyanggah, mem-berikan umpan

balik, dan mengajar teman sebaya. Seluruh aktivitas tersebut dapat

menciptakan lingkungan belajar dimana siswa secara aktif melaksanakan

tugas, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Arends (dalam penelitian Putra) mengungkapkan bahwa,

“Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab

atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi

tersebut kepada anggota ke-lompok lain” (2010: 13).

Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, anggota

kelompok sebaiknya heterogen, baik dari segi kemampuannya mau-pun

karakteristik lainnya, dengan demikian, cara yang efektif untuk menjamin

heterogenitas kelompok adalah guru sendiri yang mem-bentuk kelompok-

kelompok itu. Apabila siswa dibebaskan membuat kelompok sendiri, maka

siswa akan memilih teman-teman yang sangat disukainya misalnya sesama

jenis, sesama etnik, dan sama dalam ke-mampuan.

b. Langkah-langkah Metode Jigsaw

Menurut Sugiyanto (2007) langkah-langkah yang diterapkan dalam

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:

1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.

2) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dansetiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagiandari bahan akademik tersebut.

3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tang-gungjawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

selanjutnya berkumpul untuk saling mem-bantu mengkaji bagianbahan tersebut dalam kelompok ahli.

4) Para siswa dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal untukmengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajaridalam kelompok ahli.

5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok asal,para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telahdipelajari. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberipenghargaan oleh guru. (hlm. 28)Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Ilustrasi Interaksi antara Kelompok Asal dan Kelompok Ahli dalamPembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

4. Hakekat Keaktifan

a. Pengertian Keaktifan

Pada hakekatnya keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada semua

perbuatan belajar, tapi kadarnya berbeda-beda tergantung pada jenis

kegiatan, materi yang dipelajari, dan tujuan yang hendak dicapai.

Hollingsworth & Lewis berpendapat bahwa, “Siswa belajar secara aktif

ketika mereka secara terus-menerus terlibat, baik secara mental ataupun

secara fisik, sehingga dapat menciptakan pembelajaran aktif yang terjadi

ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami

pengalaman yang dialami” (2008: 8). Sedangkan Wijaya, dkk menjelaskan

bahwa, “Keaktifan dalam Cara Belajar Siswa Aktif menunjuk pada

keaktifan mental meskipun untuk mencapai maksud ini dalam banyak hal

dipersyaratkan keterlibatan langsung dalam ber-bagai bentuk keaktifan

fisik” (1988: 189).

♠ ♠ ♠ ♠ ♠

♠ ♣ ♥ ♦ ♪♠ ♣ ♥ ♦ ♪♠ ♣ ♥ ♦ ♪♠ ♣ ♥ ♦ ♪♠ ♣ ♥ ♦ ♪

♣♣♣♣♣ ♥♥♥♥♥ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♪ ♪ ♪ ♪ ♪

KelompokAsal

KelompokAhli

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi

keberhasilan proses pembelajaran, hal ini akan menimbulkan suasana kelas

yang hidup dan tidak membosankan. Berikut ini dapat dikemukakan

beberapa pengertian keaktifan belajar siswa menurut beberapa ahli yang

dikutip dari www.buatskripsi.com:

1) Sardiman (2001: 98) mengungkapkan bahwa aktivitas belajaradalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yang berbuatdan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

2) Rohani (2004: 6-7) mengatakan bahwa belajar yang berhasil mestimelalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupunpsikis. Aktivitas fisik ialah siswa giat-aktif dengan anggota badan,membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya dudukdan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memilikiaktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerjasebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangkapembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya, dengan sendirinya iajuga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya.

3) Hermawan (2007: 83) mengungkapkan bahwa keaktifan siswadalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksipengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangunpemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapidalam kegiatan pembelajaran

4) Rochman Natawijaya dalam Depdiknas (2005: 31) meng-ungkapkan bahwa belajar aktif adalah suatu sistem belajarmengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mentalintelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupaperpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dalam proses belajar, siswa harus menampakkan keaktifan, dapat

berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang

sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, men-dengar, menulis,

berlatih keterampilan dan sebagainya, sedangkan ke-giatan psikis misalnya

menggunakan pengetahuan yang dimiliki da-lam memecahkan masalah

yang dihadapi, membandingkan suatu kon-sep dengan yang lain,

menyimpulkan hasil percobaan dan lain se-bagainya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan bela-jar

bukan berarti peserta didik melakukan kegiatan yang asal saja, me-lainkan

siswa diorientasikan pada pembekalan belajar yang sebenar-nya. Siswa

dilatih menyelesaikan masalah, sehingga mereka mampu mengambil

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

keputusan karena telah memiliki keterampilan di dalam mengumpulkan

informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang

diperolehnya.

b. Indikator Keaktifan

Hal penting yang harus ditandaskan dalam gerakan me-ningkatkan

kadar keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah bahwa, apa pun

strategi belajar mengajar yang digunakan, hendaknya diusahakan kadar

keterlibatan mental siswa yang setinggi mungkin, siswa diberi kesempatan

luas untuk menyerap maupun menyesuaikan informasi ke dalam struktur

kognitif dengan informasi-informasi baru yang diperoleh, sehingga tingkat

kebermaknaan dapat diperoleh dengan sebaik-baiknya. Ali (dalam Wijaya,

dkk, 1988) mengatakan bahwa:

Belajar mengajar dapat dikatakan bermakna dan ber-kadarCBSA bila terdapat ciri-ciri berikut:

1) Adanya keterlibatan intelektual emosional siswa, baikmelalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, maupunpembentukkan sikap.

2) Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam men-ciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya pro-sesbelajar mengajar.

3) Guru bertindak sebagai fasilitator dan koordinator ke-giatanbelajar siswa.

4) Menggunakan multimetode dan multimedia. (hlm. 188)

Keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat

dilaksanakan manakala:

1) Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik.

2) Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman da-lam

belajar.

3) Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal pe-serta

didik (kompetensi dasar).

4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada aspek

kreativitas peserta didik, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menjadikan peserta didik yang kreatif serta mampu menguasai konsep-

konsep.

5) Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

c. Jenis-jenis Keaktifan dalam Belajar

Menurut Dierich (dalam Sardiman, 2001) keaktifan belajar dapat

diklasifikasikan dalam delapan kelompok , yaitu:

1) Kegiatan-kegiatan visual (Visual activities)Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati demonstrasi, eks-perimen, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau ber-main.

2) Kegiatan-kegiatan lisan (Oral activities)Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan,mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, menge-mukakanpendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan (Listening activities)Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusikelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis (Writing activities)Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahankopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, mencatat, dan mengi-sikanangket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar (Drawing activities)Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6) Kegiatan-kegiatan metrik (Motor activities)Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,menari dan berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan mentalMerenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisafaktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat ke-putusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional (Emotional activities)Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatandalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satusama lain. (hlm. 99)Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengukur beberapa kriteria

keaktifan belajar, antara lain Visual activities, Oral activities, Listening

activities, dan Writing activities.

5. Hakekat Ketuntasan Belajar

a. Pengertian Ketuntasan Belajar

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Mengacu pada Direktorat Tenaga Kependidikan, Departemen

Pendidikan Nasional mengatakan bahwa, “Keberhasilan pembelajaran

mengandung makna ketuntasan dalam belajar dan ketuntasan dalam proses

pembelajaran, artinya belajar tuntas adalah tercapainya kompetensi yang

meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam

kebiasaan berpikir dan bertindak” (2008: 4). Fungsi ketuntasan belajar adalah

memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam

suatu materi ajar sebelum pindah ke materi ajar selanjutnya. Patokan ketuntasan

belajar mengacu pada standard kompe-tensi dan kompetensi dasar serta

indikator yang terdapat dalam kurikulum. Ketuntasan dalam pembelajaran

berkaitan dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan komponen guru dan

siswa, dengan demikian pemahaman terhadap kriteria keberhasilan belajar,

standard kompetensi dan kompe-tensi dasar serta indikator yang terdapat dalam

kurikulum penting di-pahami oleh guru.

Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian

prestasi belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi

yang ditetapkan, serta mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang

dapat diamati dan diukur, sedangkan indikator adalah acuan penilaian untuk

menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi atau

belum. Untuk mengumpulkan informasi apa-kah suatu indikator telah tercapai

pada siswa, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau

sesudahnya. Sebuah inidikator dapat di-jaring dengan beberapa soal maupun

tugas, selain itu, sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi

tentang ketercapaian beberapa in-dikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap

indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara

0% - 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%,

namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator

dengan pertimbang-an tertentu. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi

sekolah, seperti ke-mampuan peserta didik dan guru serta ketersediaan

prasarana dan sarana.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Faktor Penentu Ketuntasan Belajar

Pelaksanaan belajar tuntas melibatkan komponen guru dan peserta

didik, dimana komponen-komponen tersebut memberikan kontribusi yang sama

dalam keberhasilan ketuntasan belajar.

1) Faktor Guru

Guru adalah pelaksana utama penerapan pembelajaran tuntas

yang meliputi:

(a) Penetapan tujuan pembelajaran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan tujuan

pembelajaran adalah:

1. Keterkaitan dengan kondisi yang ada dan standard kompe-tensi

yang harus dicapai.

2. Kandungan tugas-tugas yang berkaitan dengan fakta, kon-sep,

prosedur, aturan atau prinsip.

3. Urutan pencapaian kompetensi dan urutan indikatornya.

4. Modul-modul yang digunakan untuk mencapai tujuan.

(b) Pengorganisasian pembelajaran.

Ciri-ciri pengorganisasian pembelajaran dalam belajar

tuntas adalah:

1. Guru melakukan siklus pembelajaran mulai dari persiapan,

presentasi, interaksi, dan refleksi dengan pendekatan paeda-

gogis.

2. Menetapkan sasaran pembelajaran, memperkirakan waktu dan

menginformasikan prasyarat ketrampilan serta me-monitor

pemahaman siswa.

3. Melakukan proses pembelajaran. Adapun proses pembe-lajaran

tersebut mencakup:

a. Pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang

dibaca dari lingkup dan urutan pembelajaran yang ada pada

kurikulum.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Menggunakan aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan/

sasaran pembelajaran.

c. Memberikan umpan balik yang humanis dan akademis

dengan segera.

d. Memaksimalkan perilaku dalam bertugas dan meng-gunakan

waktu dengan efektif.

e. Menerapkan berbagai alternatif strategi belajar meng-ajar.

f. Menetapkan acuan patokan untuk tes formatif.

g. Menyiapkan pembelajaran remedial, tes ulang, dan kun-ci

jawaban.

h. Menyediakan glosari untuk istilah teknis, akronim, ke-

panjangan istilah.

(c) Melakukan evaluasi.

Dalam evaluasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyiapkan kisi-kisi yang sesuai dengan tujuan pem-belajaran

dan materi ajar.

2. Menyiapkan jenis-jenis pengukuran melalui tes formatif, tes

sumatif, dan non tes.

3. Reliabilitas dan validitas tes.

Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta

didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi yang mengacu ke

indikator-indikator yang telah ditentukan atau belum. Untuk

mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tercapai pada

diri peserta didik, dilakukan penilaian sewaktu pem-belajaran

berlangsung atau setelah pembelajaran.

2) Faktor Peserta Didik

Peserta didik dalam belajar tuntas harus memiliki sikap mandiri,

ketahanan fisik dan mental dalam belajar, semangat mencari ilmu yang

tinggi, bersungguh-sungguh dalam belajar, dapat belajar secara mandiri,

dan memiliki sifat proaktif, serta mudah berkomunikasi dengan yang

lain untuk mendapatkan ilmu.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5. Pengertian Akuntansi

a. Definisi dan Tujuan Akuntansi

Menurut American Accounting Association (dalam Kardiman)

menyebutkan bahwa, “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, peng-

ukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan

adanya pertimbangan-pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pe-makai

informasi tersebut” (2010: 6).

Sedangkan menurut Simon dan Schuster (dalam Putra) mengata-kan

bahwa, “Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas

bisnis, memproses informasi ke dalam bentuk laporan-laporan, dan

mengkomunikasikan kepada para pengambil keputusan” (2010: 17).

Tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang ber-kaitan

dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa

akuntansi adalah proses yang terdiri dari pengidentifikasian, pengukuran, dan

pelaporan informasi ekonomi yang berguna untuk melakukan penilai-an dan

mengambil keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkut-an.

b. Proses Akuntansi

Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, akuntansi

mencerminkan adanya suatu proses. Proses akuntansi meliputi kegiatan

pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan, pencatatan, serta peng-

komunikasian informasi ekonomi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelum-nya,

beberapa penelitian tersebut dapat dipaparkan di bawah ini :

Erlin Amalia Ramdani (2011) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Akuntansi pada Siswa Kelas XI Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2010/ 2011.” Berdaasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat peningkatan

hasil belajar akuntansi pada materi mutasi dana kas kecil melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Ratna Herawati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akun-tansi

pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/ 2011.”

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2

SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2010/ 2011.

Rediana Setiyani (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Coopertaive Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Ke-

terampilan Mahasiswa.” Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa

penerapan cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan pemaham-an dan

keterampilan mahasiswa pada mata kuliah komputer akuntansi.

Prasetyo Utomo, dkk (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Per-

bandingan Model Pembelajaran Konvensional dan Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap

Hasil Belajar Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian.” Berdasarkan penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar yang pembe-lajarannya menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan model

konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Erlin Amalia Ramdani, Ratna Herawati,

Rediana Setiyani dan Prasetyo Utomo, dkk dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti mempunyai persamaan, yaitu sama-sama menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel yang digunakan

dalam melakukan penelitian, Erlin Amalia Ramdani menggunakan variabel hasil

belajar dengan materi mutasi dana kas kecil pada kelas XI Keuangan SMK, Ratna

Herawati menggunakan variabel hasil belajar akuntansi pada kelas XI SMA, Rediana

Setiyani menggunakan variabel pemahaman dan keterampilan mahasiswa pada mata

kuliah komputer akuntansi, Prasetyo Utomo dkk menggunakan variabel hasil belajar

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pada kompetensi perbaikan sistem pengapian, sedangkan peneliti menggunakan

variable keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi kelas XI IPS.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran konvensional selama ini tidak menyentuh ranah dimensi peserta

didik, dimana proses pembelajaran masih didominasi guru dan akses bagi peserta didik

untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya kurang.

Pembelajaran akuntansi yang selama ini dilakukan di dalam kelas adalah pembelajaran

konvensional yang belum dapat membuat siswa lebih aktif dan tertarik mengikuti

pelajaran akuntansi. Ketiadaan variasi dalam pembelajaran akuntansi membuat siswa

merasa cepat bosan dan kurang antusias dalam menerima pelajaran sehingga siswa

menjadi pasif di kelas. Hal ini mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga berakibat pada rendahnya

jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut,

guru harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung

ke-lancaran proses pembelajaran sehingga memacu siswa untuk dapat lebih aktif serta

dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sangatlah berpengaruh dalam

menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan mendukung kelancar-an proses

pembelajaran, serta sangat membantu dalam pencapaian prestasi belajar yang

memuaskan. Dari sekian banyak pendekatan pembelajaran yang ada, salah satunya

yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah pen-dekatan

pembelajaran kooperatif.

Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pem-

belajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, yaitu siswa yang ada

dalam kelompok tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda, mereka

harus mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan un-tuk

menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat bermacam-macam metode yang

dapat diterapkan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien, salah

satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengelompokkan siswa baik

dari segi kecakapannya, sikap siswanya, maupun lingkungan asalnya ke dalam

kelompok ahli dan kelompok asal yang terdiri dari siswa yang heterogen. Dalam

kelompok ahli merupakan perwakilan dari kelompok asal yang membahas suatu materi

dan berusaha menguasainya, kemudian masing-masing perwakilan tersebut kembali ke

kelompok asal untuk menjelaskan pada teman satu kelompok mengenai materi yang

sudah mereka pahami dari hasil diskusi kelompok ahli. Dengan diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan

ketuntasan belajar pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS. Kerangka berpikir

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Proses Kegiatan Mengajar

Guru masih menggunakan

metode konvensional.

Guru menerapkan pem-

belajaran kooperatif tipe

jigsaw.

Guru melakukan refleksi

pada siklus I, kemudian

melanjutkan perbaikkan di

siklus II.

Siswa cepat bosan, ku-

rang aktif, dan penguasa-

an konsep lemah.

Suasana kelas menjadi

lebih hidup karena sis-

wa menjadi lebih aktif.

Siswa lebih aktif dan

ketuntasan belajar me-

ningkat.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

D. Hipotesis

1. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, maka keaktifan

siswa kelas XI IPS 4 di SMA Batik 1 Surakarta dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi dapat ditingkatkan.

2. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat

menghantarkan siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta mencapai

ketuntasan belajar yang sudah ditentukan oleh sekolah.

3. Setelah diterapkannya pembelajaran tipe jigsaw, jumlah siswa yang dapat

mencapai ketuntasan belajar mencapai 75%.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Batik 1 Surakarta dengan alasan

pemilihan sekolah dan kelas XI IPS 4 karena, pertama, sekolah belum pernah

digunakan penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya

penelitian ulang. Alasan yang kedua, terdapat permasalahan kurangnya keaktifan

dan rendahnya ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS 4 pada pembelajaran

akuntansi. Berikut dijabarkan keterangan singkat mengenai SMA Batik 1

Surakarta:

a. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta

2) Tahun Berdiri : 1 Oktober 1957

3) Status Sekolah : No. 024/c/Kep/1/1995, 22 Maret 1995

(Jenjang akreditasi disamakan Surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar

dan Menengah Depdikbud RI)

4) Nomor Statistik Sekolah : 302036101012

5) Nomor Kode Jawa Tengah : 31.016

6) Nomor Status Kerja : -

7) Nomor Pokok Wajib Pajak : 0.025.625.5-526

8) Alamat Sekolah : Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta

9) Kecamatan : Laweyan

10) Kabupaten/Kotamadya : Surakarta

11) Propinsi : Jawa Tengah

12) Telepon : (0271) 710785

13) Status Tanah : Hak Milik (wakaf)

14) Badan Penyelenggara : YP Batik Surakarta

15) Program Pengakuan : SMU Swasta No. 297/500/25 November

1963

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

16) SK Pertama Depdikbud RI : No. 1238/B5/B III/Djakarta 26 Maret

1966

17) SK Pembaharuan Subsidi : No. E,1909.V.5P.Sub5/Set.73

18) Piagam Pengakuan : No. 145/500 Djakarta 2 Juli 1973

19) Piagam Pengakuan : No. 053/XII/4A/78 Semarang 1 April

1978

20) Piagam Nomor Data Sekolah : No. C350554004 Djakarta 7 Juli 1983

21) Piagam Disamakan :

(a) No. A03.178 Djakarta 6 Februari 1985

(b) No. A03.664 Djakarta 24 Januari 1990

(c) No. A031333 U Djakarta 5 April 1995

22) SK terakreditasi A : Piagam terakreditasi “A”

23) Nama Kepala Sekolah : Drs. Literzet Sobri, M.Pd.

(a) Menjabat sejak : 1 Februari 2006, SK 158/D/YPB/1/ 2006

(b) SK definitif : 821.2/673/2006, 9 Juni 2006

(c) Status Kepegawaian : Guru Negri DPK/ Kepala Sekolah

Definitif

(d) Alamat rumah : Jl. Singosari Selatan I No. 46, Kelurahan

Tegal Mulyo RT 04/IV, Nusukan, Kec. Banjarsari, Kodya Surakarta.

24) Sarana Prasarana Pendidikan

(a) Status tanah : Milik sendiri, wakaf No.11.02.01/

900014

(b) Status gedung : Milik sendiri

25) Tanah dan Bangunan

(a) Luas tanah seluruhnya : 8.830 m2

(b) Luas halaman : 618 m2

(c) Bangunan terdiri dari :

1. Ruang Kepsek : 1 ruang : (9 x 4) m2 = 36 m2

2. Ruang Tata Usaha : 1 ruang : (9 x 4) m2 = 36 m2

3. Ruang BP/UKS : 1 ruang : (7 x 8) m2 = 56 m2

4. Ruang Guru : 2 ruang : (5 x 12) m2 = 60 m2

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5. Perpustakaan : 1 ruang : (15 x 8) m2 = 120 m2

6. Laboratorium

a. Fisika : 1 ruang : (7 x 8) m2 = 56 m2

b. Kimia : 1 ruang : (7 x 7) m2 = 49 m2

c. Biologi : 1 ruang : (7 x 8) m2 = 56 m2

d. Bahasa : 1 ruang : (7 x 8) m2 = 56 m2

e. Komputer : 1 ruang : (7 x 14)m2 = 98 m2

f. Audio Visual : 2 ruang : (9 x 6) m2 = 54 m2

7. Ruang OSIS : 1 ruang : (3 x 8) m2 = 24 m2

8. Ruang Wakasek : 1 ruang : (5,5x5,5)m2 = 30,25 m2

9. Ruang Kesiswaan : 1 ruang : (6 x 5) m2 = 30 m2

10. Mushola : 1 ruang : (11 x 11)m2 = 121 m2

11. Toko Koperasi : 2 ruang : (2 x 8) m2 = 16 m2

12. Kantin : 3 ruang : (3 x 8) m2 = 24 m2

13. Toilet Guru : 2 ruang : (3 x 6) m2 = 18 m2

14. Toilet Siswa : 16 ruang : (2 x 1,75) m2 = 3,5 m2

15. Gudang : 3 ruang : (3 x 7) m2 = 21 m2

16. Garasi : 1 ruang : (5 x 6) m2 = 30 m2

17. Ruang Kelas : 25 ruang : (9 x 7)m2 = 63 m2

18. Ruang Arsip : 1 ruang : (7 x 7) m2 = 49 m2

19. Bangsal Sepeda : 1 ruang : (8 x 9) m2 = 72 m2

20. Ruang Seni : 1 ruang : (7 x 8) m2 = 56 m2

21. Ruang Musik : 1 ruang : (7 x 9) m2 = 63 m2

22. Ruang Stensil : 1 ruang : (1,5 x 4) m2 = 6 m2

23. TRRC : 1 ruang : (4 x 9) m2 = 36 m2

24. Ruang ISO : 1 ruang : (3 x 5) m2 = 15 m2

Luas bangunan keseluruhan (2 lantai) : 2.914 m2

Lapangan olah raga : cukup

Alat-alat olah raga : cukup

Buku-buku perpustakaan : cukup

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

b. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Batik 1 Surakarta

1) Visi SMA Batik 1 Surakarta

Mewujudkan Lembaga Pendidikan Menengah Umum Swasta yang

unggul dengan bertumpu pada peningkatan iman dan taqwa, penanaman

disiplin dan tertingkatnya prestasi (IDASI).

2) Misi SMA Batik 1 Surakarta

(a) Menyelenggarakan pendidikan menengah umum yang berkualitas sesuai

dengan tuntutan masyarakat kini dan mendatang.

(b) Mengembangkan pembentukan generasi muda yang islami, ber-taqwa,

dan berakhlak mulia.

(c) Membentuk generasi muda yang berdisiplin tinggi, bertanggung jawab,

mandiri, dan tetap santun.

(d) Senantiasa mengupayakan tercapainya optimalisasi prestasi bidang

akademik, olahraga, seni budaya maupun ketrampilan.

(e) Menanamkan prinsip hidup berilmu amaliyah dan beramal amali-yah.

3) Tujuan SMA Batik 1 Surakarta

(a) Mempersiapkan siswa untuk memiliki akhlakul karimah.

(b) Memberi layanan kepada siswa yang berpotensi untuk mencapai prestasi

bertaraf nasional dan internasional.

(c) Menyiapkan lulusan SMA Batik 1 Surakarta agar mampu berperan aktif

dalam masyarakat global.

(d) Menyiapkan lulusan SMA Batik 1 Surakarta memiliki kompetensi

seperti yang tercantum dalam SKL yang diperkaya dengan SKL berciri

internasional.

(e) Lulusan SMA Batik 1 Surakarta menjadi :

1. Individu yang nasionalis dan berwawasan global.

2. Individu yang cinta damai dan toleran.

3. Pemikir yang kritis, kreatif, dan produktif.

4. Pemecah masalah yang efektif dan inovatif.

5. Komunikator yang efektif.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

6. Individu yang mampu bekerja sama.

7. Individu yang mandiri.

c. Struktur Organisasi SMA Batik 1 Surakarta

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang digunakan dari penyusunan

perencanaan sampai pada perbanyakan laporan hasil penelitian, adapun kegiatan

sebagai berikut:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Jenis Kegiatan

1. Persiapan penelitian

Tahun 2012Jan Feb Mar Apr Mei Juni

a. Pengajuan judulb. Penyusunan proposalc. Izin penelitian

2. Pelaksanaan tindakana. Siklus 1b. Siklus 2c. Siklus 3

3. Penarikan hasil4. Penyusunan laporan penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta, alasan

yang pertama karena terdapat permasalahan kurangnya keaktifan dan rendahnya

ketuntasan belajar siswa, sedangkan alasan yang kedua karena kelas XI IPS 4 belum

pernah digunakan untuk penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya

penelitian ulang pada subyek, obyek, dan waktu yang sama.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Jenis data menunjuk pada data-data yang menjadi fokus peneliti-an,

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data yang menunjukkan keaktifan

siswa dan nilai ulangan harian siswa.

2. Sumber Data

Sumber data menunjuk dari mana saja data diperoleh, Sutopo

berpendapat, ”Beragam sumber data bisa dikelompokkan jenis dan posisinya,

mulai dari yang paling nyata sampai dengan yang paling samar-samar, dan

mulai dari yang paling terlibat sampai dengan yang bersifat sekunder” (2002:

50). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 sumber data, yaitu:

a. Narasumber (Informan)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Sutopo berpendapat, ”Di dalam memilih siapa yang akan

menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan be-ragam

peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang

dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitian-nya” (2002: 51). Dalam

penelitian ini, peneliti memilih guru dan siswa sebagai narasumber.

Dengan memilih guru akuntansi dan siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1

Surakarta, peneliti dapat mem-peroleh informasi yang diperlukan

mengenai pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah penelitian.

b. Peristiwa atau aktivitas

Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa maupun

aktivitas sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran

penelitiannya. Mengenai sumber data peristiwa, Sutopo berpendapat,

”Peristiwa sebagai sumber data memang sangat beragam, dari berbagai

peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak, aktivitas rutin

yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi, aktivitas yang formal

maupun yang tidak formal, dan juga yang tertutup ataupun yang terbuka

untuk bisa diamati oleh siapa saja” (2002: 51). Dalam penelitian ini,

peneliti memperoleh informasi melalui aktivitas pembelajaran akuntansi,

baik yang dilakukan sebelum penelitian maupun selama penelitian.

c. Dokumen

Sutopo berpendapat, ”Dokumen dan arsip merupakan bahan

tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.

Ia merupakan rekaman tertulis tetapi juga berupa gambar atau benda

peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa

tertentu” (2002: 54). Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data

berupa dokumen dari hasil tes siswa yang dilakukan pada saat sebelum

penelitian dan selama penelitian.

D. Pengumpulan Data

1. Observasi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Hadi (dalam Sugiyono) mengemukakan bahwa, ”Obser-vasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”

(2008: 145).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua bentuk observasi,

yaitu observasi berperan serta dan observasi terstruktur. Pengertian kedua

bentuk observasi tersebut menurut Sugiyono (2008) sebagai berikut:

a. Observasi Berperan SertaDalam observasi berperan serta, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagaisumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikutmelakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan sukadukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akanlebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna darisetiap perilaku yang nampak.

b. Observasi TerstrukturObservasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang

secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di manatempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahudengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati (hlm. 145).

2. Wawancara

Menurut Sugiyono, ”Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/ kecil” (2008: 137).

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan wawancara terstruktur

sebagai teknik pengumpulan data, hal ini karena peneliti telah mengetahui

dengan pasti informasi apa yang akan diterima. Wawancara yang dilakukan

peneliti berfokus pada guru dan siswa sebagai informan untuk memperoleh data

mengenai kesulitan yang dialami dalam pembelajaran akuntansi serta faktor-

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

faktor penyebabnya, selain itu untuk mengetahui tanggapan dan harapan siswa

mengenai pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi bisa

berbentuk tulisan dan gambar, dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan,

sedangkan dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,

sketsa, dan lainnya. Peneliti akan menggunakan kedua dokumen tersebut

sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian ini.

E. Uji Validitas Data

Teknik pengujian validitas data dapat dilakukan dengan triangulasi, Paton

(dalam Sutopo) menyatakan bahwa, ”Ada empat macam teknik triangulasi, yaitu (1)

triangulasi data, (2) triangulasi peneliti, (3) triangulasi metodologis, dan (4) triangulasi

teoretis” (2002: 78). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data

(triangulasi sumber), Sutopo berpendapat bahwa, ”Cara triangu-lasi sumber dapat

dilakukan dengan menggali informasi dari satu narasumber tertentu, dari kondisi

lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga masyarakat,

atau dari sumber yang berupa catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan

peneliti” (2002: 79). Dengan adanya berbagai sumber dan teknik pengumpulan data

yang berbeda, data sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya. Teknik pengujian

validitas data mengguna-kan triangulasi sumber dapat digambarkan sebagai berikut:

Wawancara Informan

Data Content analysis Dokumen/ arsip

Observasi Aktivitas

Gambar 3.2 Ilustrasi Teknik Pengujian Validitas Data MenggunakanTriangulasi Sumber (Sumber: Sutopo, 2002: 80)

Berdasarkan gambar 3.2, peneliti memperoleh data berdasarkan hasil

wawancara dari informan, analisis dokumen, dan observasi dengan kegiatan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pembelajaran, dengan menggali data dari narasumber dan menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda, data sejenis bisa teruji kemantapan dan ke-

benarannya.

F. Analisis Data

Miles dan Huberman (dalam Sutopo) menyatakan bahwa, ”Dalam proses

analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap

peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah (1) reduksi data, (2) sajian

data, dan (3) penarikan simpulan serta verifikasinya” (2002: 91). Tiga komponen

tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling terkait, serta menentukan hasil akhir

analisis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan ketiga komponen tersebut dalam

melakukan analisis data.

1. Reduksi Data

Sutopo menyatakan bahwa, ”Reduksi data adalah bagian dari proses

analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal

yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan

penelitian dapat dilakukan” (2002: 92). Peneliti melakukan reduksi data sejak

sebelum pelaksanaan pengumpulan data dan berlangsung terus sepanjang

pelaksanaan penelitian. Pada saat pengumpul-an data berlangsung, reduksi data

dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di

lapangan, dalam menyusun catatan tersebut, peneliti membuat coding,

memusatkan tema, dan menentukan batas-batas permasalahan. Proses ini

berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai disusun.

2. Sajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data,

melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam

pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles dan Huberman (dalam

Sugiyono) menyatakan bahwa, ”Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

naratif” (2007: 249). Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat

berbentuk gambar/ skema dan tabel sebagai pendukung narasinya.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Kesimpulan yang dikemukakan di awal masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung bukti-bukti valid dan konsisten pada

saat pengumpulan data kembali, maka kesimpulan yang dikemuka-kan

merupakan kesimpulan yang kredibel. Mengenai penarikan simpulan, Sutopo

menyatakan bahwa, ”Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-

benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, pe-nelusuran data kembali dengan

cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti

waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan

lapangan” (2002: 93). Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan yang

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan ketercapaian tujuan, perlu dirumuskan indikator

keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik berdasarkan kondisi sebelum

dilakukan tindakan dan dapat diukur. Indikator kinerja penelitian dapat dilihat pada

gambar 3.3 berikut:

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian

Aspek PresentaseKetercapaian

Cara Mengukur

Keaktifan siswa dalam kelas yangditunjukkan dengan:

1. Meningkatnya Visual activi-ties seperti membaca, mem-

75% mencapai in-dikator keaktifan.

Mengamati saat pem-belajaran dengan lem-bar observasi dan di-hitung jumlah siswa

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

perhatikan, dan mengamati.2. Meningkatnya Oral activities

seperti bertanya, memberi sa-ran, mengeluarkan pendapat,dan diskusi.

3. Meningkatnya Listening acti-vities seperti mendengarkanuraian materi dan pendapatdalam diskusi.

4. Meningkatnya Writing acti-vities seperti merangkum.

yang menunjukan ke-sungguhan dalam me-ngikuti mata pelajaranakuntansi.

Peningkatan ketuntasan belajar di-tunjukkan dengan siswa yang mem-peroleh nilai minimal 75 lebih dari75%.

75% dari jumlahsiswa mencapainilai di atas batastuntas belajar, ya-itu 75.

Dilihat dari nilai kuisyang dilaksanakan se-tiap akhir periode.

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa

Visual ActivitiesTingkatan Kriteria Penilaian

1(KurangSekali)

1. Tidak memperhatikan, seperti melakukan aktivitas yangmengganggu proses belajar mengajar (ribut atau berbuatgaduh), melakukan kesibukkan sendiri (misalnya berbicaradengan teman sebangku), mengerjakan tugas mata pelajaranlain.

2. Tidak membaca materi yang diberikan guru.2

(Kurang)1. Tidak memperhatikan, seperti melakukan aktivitas yang

mengganggu proses belajar mengajar (ribut atau berbuatgaduh), melakukan kesibukkan sendiri (misalnya berbicaradengan teman sebangku), mengerjakan tugas mata pelajaranlain.

2. Membaca materi yang diberikan guru.3

(Cukup)1. Memperhatikan namun terkadang masih melakukan kesibuk-

kan sendiri, misalnya berbicara dengan teman sebangku.2. Membaca materi yang diberikan guru.

4(Baik)

1. Memperhatikan penjelasan materi dari guru.2. Membaca materi yang diberikan oleh guru.

5(Baik Sekali)

1. Sangat memperhatikan penjelasan materi dari guru.2. Membaca dan memahami materi yang diberikan guru, serta

mencari referensi lain yang mendukung materi.Oral Activities

1(Kurang

1. Tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelompokdan presentasi.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Sekali) 2. Tidak bertanya baik pada saat diskusi maupun pada saat gurumenyampaikan materi.

3. Tidak memberi saran pada saat diskusi.4. Tidak mengeluarkan pendapat pada saat diskusi dan

presentasi.2

(Kurang)1. Berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok, namun

kurang untuk diskusi kelas.2. Tidak bertanya baik pada saat diskusi maupun pada saat guru

menyampaikan materi.3. Tidak memberi saran pada saat diskusi.4. Tidak mengeluarkan pendapat pada saat diskusi.

3(Cukup)

1. Berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok, namunkurang untuk diskusi kelas.

2. Tidak bertanya baik pada saat diskusi maupun pada saat gurumenyampaikan materi.

3. Memberi saran dan mengeluarkan pendapat pada saat diskusikelompok, namun kurang untuk diskusi kelas.

4(Baik)

1. Berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok maupundiskusi kelas.

2. Memberikan pertanyaan pada saat diskusi namun tidakbertanya pada saat guru menyampaikan materi.

3. Memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saatdiskusi kelas.

5(Baik Sekali)

1. Berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok maupundiskusi kelas.

2. Memberikan pertanyaan pada saat diskusi serta bertanya padasaat guru menyampaikan materi.

3. Memberikan saran dan mengeluarkan pendapat pada saatdiskusi kelompok dan diskusi kelas.

Listening Activities1

(KurangSekali)

1. Tidak mendengarkan materi yang disampaikan guru, tidakfokus pada proses belajar mengajar, melakukan aktivitassendiri di luar kegiatan pembelajaran akuntansi.

2. Tidak mendengarkan pendapat dalam diskusi kelompokmaupun diskusi kelas.

2(Kurang)

1. Kurang mendengarkan materi yang disampaikan guru sertakurang fokus pada proses belajar mengajar.

2. Kurang mendenagarkan pendapat dalam diskusi kelasmaupun diskusi kelompok.

3(Cukup)

1. Mendengarkan materi yang disampaikan guru namun kurangfokus pada proses belajar mengajar.

2. Mendengarkan pendapat dalam diskusi namun kurang untukdiskusi kelas.

4 1. Mendengarkan materi yang disampaikan guru.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(Baik) 2. Mendengarkan pendapat dalam diskusi kelompok maupundiskusi kelas.

5(Baik Sekali)

1. Mendengarkan materi yang disampaikan guru dan sangatfokus pada saat proses belajar mengajar.

2. Mendengarkan pendapat dalam diskusi kelompok dan diskusikelas.

Writing Activities1

(KurangSekali)

1. Tidak merangkum pada saat guru memberikan materi.2. Tidak berpartisipasi dalam membuat laporan kelompok.3. Tidak mendapatkan hasil laporan yang maksimal.

2(Kurang)

1. Tidak merangkum pada saat guru memberikan materi.2. Kurang berpartisipasi dalam membuat laporan kelompok.3. Belum mendapatkan hasil laporan yang maksimal.

3(Cukup)

1. Merangkum pada saat guru memberikan materi.2. Kurang berpartisipasi dalam membuat laporan kelompok.3. Belum mendapatkan hasil laporan yang maksimal.

4(Baik)

1. Merangkum pada saat guru memberikan materi.2. Berpartisipasi dalam membuat laporan kelompok.3. Belum mendapatkan hasil laporan yang maksimal.

5(Baik Sekali)

1. Merangkum pada saat guru memberikan materi.2. Berpartisipasi dalam membuat laporan kelompok.3. Mendapatkan hasil laporan yang sangat baik.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti direncanakan

dalam tiga siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis

dan refleksi secara umum masing-masing siklus. Kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan adalah sebagai

berikut:

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang disiapkan meliputi silabus, strategi,

dan skenario pembelajaran yang menggunakan pembelajaran koopertaif

tipe jigsaw.

b. Menyusun instrument penelitian dan menetapkan indikator ketercapai-an.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi yang digunakan untuk mengetahui penerapan pembelajaran

kooperatif jigsaw dalam meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar

siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran

akuntansi yang sebelumnya dirasa kurang optimal. Pada tahap ini merupakan

implementasi rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang telah dibuat pada

tahap perencanaan. Tindakan dalam penelitian ini berupa pembelajaran akuntansi

dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw agar dapat menarik minat belajar siswa

sekaligus mengaktifkan peran siswa dalam pembelajaran akuntansi. Setiap

tindakan yang dilaksanakan tersebut selalu diikuti dengan pemantauan dan

evaluasi, serta analisis dan refleksi.

3. Observasi dan Interpretasi

Tahap observasi merupakan tahap pelaksanaan pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas untuk mengetahui dan

memperoleh gambaran lengkap secara obyektif tentang perkembangan proses

pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang

dinyatakan dalam bentuk data.

4. Analisis dan Refleksi

Analisis dilakukan dengan mengolah data hasil observasi dan interpretasi

sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan

bagian mana yang sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada tahap

refleksi, peneliti harus bekerjasama dengan guru sebagai kolaborator untuk

menentukan langkah-langkah dalam menghadapi per-masalahan yang dihadapi

dalam pelaksanaan tindakan. Tahap selanjutnya adalah menarik kesimpulan apakah

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak, sehingga dapat menentukan langkah-

langkah berikutnya.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti melakukan kegiatan

observasi awal yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan,

yaitu kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta pada tanggal 17 Februari 2012 dan

sebelumnya peneliti juga sudah mengetahui sedikit permasalahan melalui observasi

pada saat Program Pengalaman Lapangan. Hasil identifikasi masalah tersebut sebagai

berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa Kurang Aktif dalam Mengikuti Pembelajaran Akun-tansi

Siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi, pada

umumnya hal ini disebabkan pembelajaran akuntansi dilaku-kan dengan

metode ceramah, tidak semua siswa dapat memahami pelajaran dengan

mudah. Tingkat kejenuhan siswa meningkat karena setiap pembelajaran

akuntansi dilakukan dengan metode yang sama, yaitu ceramah. Dalam

metode ceramah yang diterapkan oleh guru, siswa hanya duduk,

mendengarkan, dan mencatat penjelasan dari guru, sehingga membuat

siswa bosan dan meng-abaikan pembelajaran, siswa tidak fokus serta

kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran, siswa melamun,

mengantuk, berbicara dengan teman lain, dan sebagainya.

Ketidakaktifan dan kurang konsentrasinya siswa dalam pembelajaran

akuntansi juga tercermin ketika mereka mendapat tugas maupun

mengerjakan ulangan harian, mereka lebih sering bingung serta tidak

tahu bagaimana harus menyelesaikan tugas dan ulangan harian, hal ini

mendorong siswa untuk melakukan berbagai kecurangan seperti

menyontek pekerjaan teman atau membuka catatan. Di samping

menimbulkan berbagai kecurangan, ketidakaktifan dan kurangnya

konsentrasi belajar siswa juga mengakibatkan nilai siswa yang rendah

dan tidak memenuhi standar ketuntasan belajar.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Siswa Tidak Terlalu Antusias dan Kurang Berminat Terhadap

Pelajaran Akuntansi

Pada saat pembelajaran akuntansi, seringkali siswa me-

nunjukkan sikap yang tidak antusias dan kurang berminat terhadap mata

pelajaran akuntansi, siswa terlihat bosan, jenuh, dan kurang

memperhatikan materi pelajaran, padahal guru sudah mencoba untuk

membangkitkan minat siswa dengan memberi motivasi dan menegur

siswa yang tidak memperhatikan, namun cara ini ternyata belum mampu

membangkitkan semangat dan minat belajar siswa terhadap mata

pelajaran akuntansi.

c. Beberapa Siswa Kurang Memahami Materi

Siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran dan kurang

fokus tidak akan mengerti penjelasan yang disampaikan oleh guru,

apabila diberi kesempatan untuk bertanya, mereka juga tidak akan

mengerti apa yang akan mereka tanyakan, mereka cenderung lebih suka

bertanya kepada teman yang juga belum tentu memahami penjelasan

dari guru. Siswa yang tidak me-mahami materi pelajaran akan kesulitan

ketika menghadapi ulang-an harian, mereka akan bertanya kepada teman

atau menyontek catatan, hal ini sangat mengganggu jalannya ulangan

karena pada saat ulangan harian siswa dilarang untuk saling membantu

maupun menyontek dalam menjawab soal. Keadaan ini harus diatasi

dengan suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara

aktif dan siswa dapat langsung bertanya kepada temannya pada saat

proses belajar mengajar, apabila diperlukan, siswa dapat bertanya

kepada guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

mudah untuk memahami materi.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru Masih Menggunakan Metode Ceramah

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Metode ceramah yang dilakukan oleh guru secara terus-

menerus akan menimbulkan rasa jenuh pada siswa dalam meng-ikuti

pembelajaran akuntansi, siswa hanya diminta untuk men-dengarkan,

mencatat, dan mengerjakan apa yang diperintahkan guru, hal ini tentu

saja menimbulkan rasa bosan pada siswa, mereka tidak antusias dan

kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi, apalagi akuntansi

merupakan mata pelajaran baru bagi mereka yang sekilas terlihat rumit

untuk dipelajari. Ketidak-antusiasan dan kurangnya minat belajar

terhadap mata pelajaran akuntansi mempengaruhi pemahaman siswa

terhadap mata pelaja-ran tersebut sehingga banyak siswa mengalami

kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas dari guru. Hal tersebut dapat

diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa dapat mengungkapkan pendapatnya dan bertanya disaat

mereka mengalami kesulitan.

b. Hasil Belajar yang Dicapai Belum Optimal

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, menun-

jukkan bahwa prestasi belajar akuntansi para siswa di SMA Batik 1

Surakarta dapat dikatakan belum merata dan kurang memenuhi kriteria

ketuntasan belajar, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa

terdapat kesenjangan antara pencapaian kompetensi belajar siswa

dengan kriteria minimal yang harus dicapai. Berdasarkan nilai ulangan

harian KD 1, terdapat 72,73% siswa yang memper-oleh nilai di bawah

standar ketuntasan belajar dan sisanya 27,27% siswa memperoleh nilai

lebih dari atau sama dengan standar ketuntasan belajar, hal ini

menunjukkan pencapaian kompetensi siswa belum merata dan

kurangnya pemahaman terhadap mata pelajaran akuntansi.

Selain identifikasi masalah, penulis juga mengobservasi keaktifan dan

ketuntasan belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta sebelum dilaku-kan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini adalah hasil observasi

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

keaktifan dan ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

Tabel 4.1 Pengukuran Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan Pembelajaran Koope-ratifTipe Jigsaw

Krite-

ria

Jenis Keaktifan

Visual

Activities

Oral

Activities

Listening

Activities

Writing

Activities

(%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah

BS 6,06 2 0 0 3,30 1 6,06 2

B 12,12 4 3,30 1 9,09 3 15,15 5

C 18,18 6 24,24 8 18,18 6 18,18 6

K 45,45 15 60,61 20 63,64 21 48,48 16

KS 18,18 6 12,12 4 6,06 2 12,12 4

Sumber: Data olahan pengamatan observasi awal peneliti

Dengan melihat sekilas data pada tabel 4.1, keaktifan siswa sebelum di-

terapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw masih tergolong rendah. Dari jumlah

siswa sebanyak 33 orang, pada aspek Visual Activities untuk kriteria C (Cukup) ke atas

hanya sebanyak 12 siswa, pada aspek Oral Activities untuk krtieria C ke atas sebanyak

9 siswa, pada aspek Listening Activities untuk kriteria C ke atas se-banyak 10 siswa,

dan pada aspek Writing Activities untuk kriteria C ke atas se-banyak 13 siswa. Jumlah

siswa yang mempunyai kriteria C ke atas pada semua aspek keaktifan masih sangat

rendah, tidak ada satu pun aspek yang mencapai indikator ketercapaian sebesar 75%.

Standar ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Batik

1 Surakarta adalah 75, peneliti mengambil nilai ulangan harian terakhir yang diperoleh

siswa untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diterapkan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, nilai

rata-rata ulangan harian kelas XI IPS 4 adalah 60,91, siswa yang telah tuntas sebesar

27,27% atau 9 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 72,73% atau 24

siswa.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.2 Nilai Ulangan Harian Terakhir Sebelum Penerapan Pembelajaran Ko-operatifTipe Jigsaw

No. Nama Nilai Keterangan

1. Agung Bastian A. G. S. 30 Tidak Tuntas

2. Amien Yoga 60 Tidak Tuntas

3. Bagastino Kusdiyansyah 60 Tidak Tuntas

4. Bayu Adi Pratowo 30 Tidak Tuntas

5. Bobby Suryo Laksono 65 Tidak Tuntas

6. Danil Haloman 75 Tuntas

7. Dewi Yuli Purnamasari 78 Tuntas

8. Dian Ayu Aristiana 78 Tuntas

9. Dinda Ismi Respati 50 Tidak Tuntas

10. Erik Saputra 60 Tidak Tuntas

11. Fajar Karunia 50 Tidak Tuntas

12. Fatma Trisnaningtyas 50 Tidak Tuntas

13. Ghiffar Rizky Lailian 70 Tidak Tuntas

14. Hartono 60 Tidak Tuntas

15. Hayu Sumarsono Hadi 70 Tidak Tuntas

16. Hesti Haryanti 78 Tuntas

17. Indah Aprilin Cahyani 70 Tidak Tuntas

18. Kevin Fabiano 60 Tidak Tuntas

19. Mawarsih Widiyani 70 Tidak Tuntas

20. Melda Kartika 78 Tuntas

21. Mita Tri Adi Winata 70 Tidak Tuntas

22. Monicca Maya Gita 70 Tidak Tuntas

23. Muhammad Mahdi 70 Tidak Tuntas

24. Muhammad Naufal Ashabi 30 Tidak Tuntas

25. N. Vista Danur Hara 30 Tidak Tuntas

26. Neni Triyana 70 Tidak Tuntas

27. Putri Intan Nurhidayati R. 78 Tuntas

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

28. Raga Prana Digda 50 Tidak Tuntas

29. Riko Saputro 75 Tuntas

30. Ristra Ludvi Lukitosari 75 Tuntas

31. Sausan Ali Sungkar 75 Tuntas

32. Triana Arfiyastuti 30 Tidak Tuntas

33. Yusuf Fajar Kurniawan 45 Tidak Tuntas

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri

dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

interpretasi, serta analisis dan refleksi tindakan. Peneliti meng-gunakan tiga siklus

karena hal tersebut dirasa sudah mencukupi keperluan penelitian, selain keterbatasan

waktu yang diberikan oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan penelitian.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1

Pembelajaran akuntansi dengan penerapan pembelajaran koope-ratif

tipe jigsaw pada siklus 1 adalah:

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

1) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

akuntansi, kemudian memilih materi yang sesuai untuk penelitian,

tahap selanjutnya, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pem-

belajaran (RPP) dan skenario pembelajaran untuk didiskusikan dengan

guru. Peneliti dan guru sepakat bahwa siklus 1 akan di-laksanakan

dalam 3 kali pertemuan. Peneliti bersama guru men-diskusikan

skenario pembelajaran akuntansi menggunakan pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw, skenario yang direncanakan sebagai berikut:

(a) Pertemuan 1

Waktu pelaksanaan : Senin, 20 Februari 2012

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru menciptakan situasi yang kondusif untuk membang-kitkan

minat siswa dalam belajar.

3. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

4. Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaat, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

5. Guru menjelaskan pengertian, fungsi, bentuk, format, dan

prosedur penyusunan jurnal penyesuaian.

6. Guru memberikan tugas secara berkelompok, kelas dibagi

menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 6 siswa yang disebut kelompok asal.

7. Setiap anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke

dalam kelompok ahli, terdapat 6 wakil dari setiap kelom-pok

yang membahas materi mengenai jurnal penyesuaian dengan

tema yang berbeda. Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi,

mereka kembali ke kelompok asal untuk men-jelaskan satu sama

lain mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok ahli.

8. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

9. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi jurnal

penyesuaian.

10. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(b) Pertemuan 2

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 24 Februari 2012

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaat, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

4. Guru mengingatkan hasil diskusi siswa pada pertemuan

sebelumnya.

5. Siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil diskusi pada

pertemuan sebelumnya mengenai jurnal penyesuaian.

6. Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil diskusi siswa.

7. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

8. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi jurnal

penyesuaian.

9. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(c) Pertemuan 3

Waktu pelaksanaan : Senin, 27 Februari 2012

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengung-

kapkan pandangannya mengenai materi jurnal penyesuaian.

3. Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis.

4. Siswa mengerjakan tes tertulis secara individu.

5. Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpul-kan.

6. Sebelum pembelajaran diakhiri, guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi jurnal penyesuaian.

7. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Menyiapkan Instrumen

Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan

non tes, instrument tes diperoleh dari hasil pekerjaan siswa, yaitu

evaluasi akhir siklus, sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pedoman observasi dengan mengamati tingkat keaktif-an siswa selama

proses pembelajaran.

3) Menyiapkan Materi

Peneliti dibantu dengan guru menyiapkan materi yang sesuai

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4) Menyiapkan Media Pembelajaran

Peneliti menyiapkan media yang diperlukan sesuai dengan

skenario pembelajaran, media yang diperlukan adalah Power Point

dengan materi yang sesuai, yaitu tentang jurnal penyesuaian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus 1 dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, yaitu pada tanggal 20, 24, dan 27 Februari 2012 di ruang kelas XI

IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ini

adalah jurnal penyesuaian dengan alokasi waktu yang digunakan yaitu 5 x 45

menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Uraian pelaksanaan tindakan siklus 1 dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1) Pertemuan Pertama (Senin, 20 Februari 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

(b) Guru menciptakan situasi yang kondusif untuk membangkitkan

minat siswa dalam belajar dan memotivasi siswa agar semangat

dalam proses pembelajaran.

(c) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya, yaitu

mengenai neraca saldo.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(d) Guru memberikan pengarahan tentang pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dan apa manfaatnya, serta menyampaikan tujuan dari

pembelajaran tersebut.

(e) Guru menjelaskan pengertian, fungsi, bentuk, format, dan pro-sedur

penyusunan jurnal penyesuaian secara singkat dan jelas.

(f) Guru memberikan tugas secara berkelompok, kelas dibagi men-jadi

5 kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggo-ta 6

siswa yang disebut kelompok asal.

(g) Satu anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke dalam

kelompok ahli, terdapat 6 anggota kelompok ahli yang membahas

materi mengenai jurnal penyesuaian dengan tema yang berbeda.

Kelompok ahli harus dapat menyelesaikan soal yang diberikan

dengan baik agar dapat menjelaskan kembali ketika mereka kembali

ke kelompok asal, bagi siswa yang belum paham dapat bertanya

kepada teman mereka yang sudah memahami. Setelah kelompok ahli

selesai berdiskusi, mereka kembali ke kelompok asal untuk

menjelaskan satu sama lain mengenai materi yang didiskusikan

dalam kelompok ahli. Kelompok asal menuliskan hasil diskusi

mereka dalam selem-bar kertas untuk dikumpulkan pada akhir

pembelajaran.

(h) Guru mempersilahkan siswa untuk kembali ke tempat duduk

masing-masing dan menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum

jelas.

(i) Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru dan siswa ber-sama

menyimpulkan materi jurnal penyesuaian.

(j) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (Jum’at, 24 Februari 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengaawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(b) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya, yaitu

mengenai jurnal penyesuaian.

(c) Guru mengingatkan hasil diskusi siswa pada pertemuan se-

belumnya.

(d) Guru meminta siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil

diskusi pada pertemuan sebelumnya mengenai jurnal penye-suaian di

depan kelas. Guru memberikan sedikit motivasi agar mereka berani

mempresentasikan hasil diskusi mereka, di samping itu, guru juga

menjanjikan hadiah menarik bagi ke-lompok dengan presentasi

terbaik.

(e) Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil pekerjaan siswa,

guru juga mengkonfirmasi konsep yang belum di-mengerti oleh

siswa.

(f) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi jurnal

penyesuaian.

(g) Sebelum pelajaran diakhiri, guru mengumumkan kelompok dengan

presentasi terbaik dan memberikan hadiah sebagai penghargaan agar

mereka lebih termotivasi lagi dalam belajar.

(h) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Pertemuan ketiga (Senin, 27 Februari 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengung-kapkan

pandangannya mengenai materi jurnal penyesuaian.

(c) Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis berupa 6 soal uraian.

(d) Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan tes tertulis secara

individu.

(e) Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpulkan.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

(f) Sebelum pembelajaran diakhiri, guru menanyakan soal yang dirasa

sulit oleh siswa, kemudian menjelaskan secara singkat.

(g) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dalam Penelitian

Tindakan Kelas untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara

obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari

tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang dinyatakan dalam bentuk

data. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pem-belajaran

akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama ke-giatan belajar

mengajar berlangsung, hasil pengamatan tersebut adalah se-bagai berikut:

1) Visual Activities

Tabel 4.3 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Visual Activi-tiesSiklus 1

KriteriaVisual Activities

(%) Jumlah

BS 6,06 2

B 21,21 7

C 42,42 14

K 30,30 10

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 1 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Visual Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 6,06% atau sebanyak 2 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 21,21% atau sebanyak 7 siswa, untuk C (Cukup) sebesar

42,42% atau sebanyak 14 siswa, untuk K (Kurang) sebesar 30,30% atau

sebanyak 10 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada. Dengan

adanya penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada aspek Visual

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Activities ini, untuk kriteria C ke atas prosentasenya sebesar 69,70% atau

sebanyak 23 siswa, hal ini menunjukkan belum tercapainya indikator

ketercapai-an 75%.

2) Oral Activities

Tabel 4.4 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Oral Activities

Siklus 1

KriteriaOral Activities

(%) Jumlah

BS 0 0

B 9,09 3

C 30,30 10

K 36,36 12

KS 24,24 8

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 1 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Oral Activities,

untuk BS (Baik Sekali) tidak ada, untuk B (Baik) se-besar 9,09% atau

sebanyak 3 siswa, untuk C (Cukup) sebesar 30,30% atau sebanyak 10

siswa, untuk K (Kurang) sebesar 36,36% atau sebanyak 12 siswa, dan

untuk KS (Kurang Sekali) se-besar 24,24% atau sebanyak 8 siswa.

Dengan penerapan pem-belajaran kooperatif tipe jigsaw pada aspek

Oral Activities ini, untuk kriteria C ke atas prosentasenya sebesar

39,39% atau se-banyak 13 siswa, hal ini menunjukkan belum

tercapainya indikator ketercapaian 75%.

3) Listening Activities

Tabel 4.5 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Listening Acti-vitiesSiklus 1

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

KriteriaListening Activities

(%) Jumlah

BS 12,12 4

B 9,09 3

C 57,57 19

K 21,21 7

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 1 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Listening Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 12,12% atau sebanyak 4 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 9,09% atau sebanyak 3 siswa, untuk C (Cukup) sebesar

57,57% atau sebanyak 19 siswa, untuk K (Kurang) sebesar 21,21% atau

sebanyak 7 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada. Dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada aspek Listening

Activities ini, untuk kriteria C ke atas prosentasenya sebesar 78,79% atau

sebanyak 26 siswa, hal ini menunjukkan indikator ketercapaian 75%.

4) Writing Activities

Tabel 4.6 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Writing Acti-vitiesSiklus 1

KriteriaWriting Activities

(%) Jumlah

BS 3,03 1

B 9,09 3

C 51,51 17

K 36,36 12

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 1 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Writing Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 3,03 % atau sebanyak 1 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 9,09% atau sebanyak 3 siswa, untuk C (Cukup) sebesar

51,51% atau sebanyak 17 siswa, untuk K (Kurang) sebesar 36,36% atau

sebanyak 12 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada. Dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada aspek Writing

Activities ini, untuk kriteria C ke atas prosen-tasenya sebesar 63,64%

atau sebanyak 21 siswa, hal ini menunjukkan belum tercapainya

ketercapaian 75%.

5) Ketuntasan Belajar

Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus 1, dapat diidenti-fikasi

bahwa siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan

mendapat nilai di atas standar ketuntasan belajar yaitu 75 adalah

sebanyak 14 siswa atau 42,42% sedangkan 19 siswa atau 57,57% belum

mampu mencapai batas tuntas belajar yang ditentu-kan. Hal ini

menunjukkan belum tercapainya ketercapaian, yaitu 75 %.

Tabel 4.7 Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 1

No. Nama Nilai Keterangan

1. Agung Bastian A. G. S. 63 Tidak Tuntas

2. Amien Yoga 53 Tidak Tuntas

3. Bagastino Kusdiyansyah 68 Tidak Tuntas

4. Bayu Adi Pratowo 75 Tuntas

5. Bobby Suryo Laksono 67 Tidak Tuntas

6. Danil Haloman 69 Tidak Tuntas

7. Dewi Yuli Purnamasari 77 Tuntas

8. Dian Ayu Aristiana 75 Tuntas

9. Dinda Ismi Respati 63 Tidak Tuntas

10. Erik Saputra 77 Tuntas

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

11. Fajar Karunia 50 Tidak Tuntas

12. Fatma Trisnaningtyas 69 Tidak Tuntas

13. Ghiffar Rizky Lailian 69 Tidak Tuntas

14. Hartono 56 Tidak Tuntas

15. Hayu Sumarsono Hadi 82 Tuntas

16. Hesti Haryanti 83 Tuntas

17. Indah Aprilin Cahyani 82 Tuntas

18. Kevin Fabiano 64 Tidak Tuntas

19. Mawarsih Widiyani 75 Tuntas

20. Melda Kartika 83 Tuntas

21. Mita Tri Adi Winata 75 Tuntas

22. Monicca Maya Gita 72 Tidak Tuntas

23. Muhammad Mahdi 52 Tidak Tuntas

24. Muhammad Naufal Ashabi 53 Tidak Tuntas

25. N. Vista Danur Hara 53 Tidak Tuntas

26. Neni Triyana 63 Tidak Tuntas

27. Putri Intan Nurhidayati R. 84 Tuntas

28. Raga Prana Digda 64 Tidak Tuntas

29. Riko Saputro 68 Tidak Tuntas

30. Ristra Ludvi Lukitosari 82 Tuntas

31. Sausan Ali Sungkar 80 Tuntas

32. Triana Arfiyastuti 75 Tuntas

33. Yusuf Fajar Kurniawan 67 Tidak Tuntas

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu mening-katkan keaktifan

siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan keaktifan siswa antara

sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada

siklus 1 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswa pada aspek Visual Activities

69,70%, Oral Activities 39,39%, Listening Activities 78,79%, dan Writing

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Activities 63,64%, apabila dicermati lebih jauh pada tabel memperlihatkan

bahwa ketercapaian keaktifan sebelum penelitian dan sesudah penelitian

mengalami perubah-an, dalam hal ini yaitu peningkatan. Pada siklus 1, yang

sudah memenuhi ketercapaian 75% adalah Listening Activities, yaitu sebesar

78,79%.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mampu

meningkatkan ketuntasan belajar, sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw, jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 9 siswa atau sebanyak

27,27%, sedangkan setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

jumlah siswa yang telah tuntas meningkat menjadi 14 siswa atau 42,42%.

Dengan melihat data tersebut, ketercapaian sebesar 75% belum tercapai, namun

sudah ada peningkatan sebesar 15,15%.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 1,

peneliti menemukan beberapa kelemahan dalam penerapan pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw, kelemahan pada siklus 1 sebagai berikut:

1) Dari segi guru:

(a) Guru kurang mampu menguasai kelas, sehingga masih banyak

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka hanya

terkadang memperhatikan kemudian ber-diskusi dengan

temannya yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran.

(b) Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab sangat terbatas,

sehingga siswa merasa tidak ada kesempatan untuk

mengungkapkan ketidakpahaman mereka mengenai materi

kepada guru.

2) Dari segi siswa:

(a) Masih banyak siswa yang merasa segan bertanya langsung pada

guru saat proses pembelajaran, mereka baru mau bertanya atau

mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru.

(b) Siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampai-kan

materi, sehingga keaktifan siswa rendah dalam proses

pembelajaran.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(c) Siswa kurang mampu melakukan presentasi hasil diskusi di

depan kelas, sehingga hasil diskusi terkesan mengambang dan

tidak dikuasai dengan maksimal.

(d) Siswa masih banyak yang mencoba bekerjasama dengan teman

dalam mengerjakan soal evaluasi.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan antara lain:

1) Guru menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif agar siswa lebih

fokus dalam menerima pembelajaran, serta memberikan materi dengan

bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa.

2) Guru mengalokasikan waktu khusus bagi para siswa untuk bertanya dan

menyampaikan kekurangpahaman terhadap materi, sehingga guru dapat

mengetahui dan menerangkan kembali materi yang kurang dipahami

oleh siswa.

3) Guru sebaiknya melakukan pendekatan pada masing-masing individu

agar mereka tidak merasa segan baik untuk bertanya maupun

mengemukakan pendapat.

4) Guru sebaiknya lebih banyak lagi memotivasi siswa dalam belajar

supaya siswa terpacu untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

5) Guru memberikan contoh sederhana dalam mempresentasikan hasil

diskusi agar dapat dimengerti oleh anggota kelompok lain.

6) Guru hendaknya lebih cermat dan tegas dalam mengawasi evaluasi agar

siswa tidak saling bekerjasama.

2. Siklus 2

Pembelajaran akuntansi dengan penerapan pembelajaran koope-ratif

tipe jigsaw pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

1) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

akuntansi, kemudian memilih materi yang sesuai untuk

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

penelitian, tahap selanjutnya, peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran

untuk didiskusikan dengan guru. Peneliti dan guru sepakat

bahwa siklus 2 akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.

Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran

akuntansi menggunakan pembelajar-an kooperatif tipe jigsaw,

skenario yang direncanakan se-bagai berikut:

(a) Pertemuan 1

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 2 Maret 2012

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk mem-bangkitkan

minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

3. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya, yaitu

mengenai jurnal penyesuaian.

4. Guru memberikan motivasi mengenai materi kertas kerja yang

akan diajarkan dan apa manfaat, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

5. Guru menjelaskan pengertian, fungsi, bentuk, format, dan

prosedur penyusunan kertas kerja.

6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal.

7. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

8. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi kertas

kerja.

9. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(b) Pertemuan 2

Waktu pelaksanaan : Senin, 5 Maret 2012

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan :

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru memberikan motivasi mengenai materi yang akan

diajarkan dan apa manfaat, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

3. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

4. Guru merefleksi kegiatan pembelajarn sebelumnya dan

memberitahukan rencana pembelajaran untuk hari ini.

5. Guru memberikan tugas secara berkelompok.

6. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggotakan 5 siswa, disebut kelompok asal.

7. Setiap anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke

dalam kelompok ahli. Terdapat 5 anggota kelompok ahli yang

membahas materi mengenai kertas kerja dengan tema yang

berbeda. Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi, mereka

kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan satu sama lain

mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok ahli.

8. Siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil diskusi ker-tas

kerja.

9. Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil pe-kerjaan

siswa.

10. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

11. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi kertas

kerja.

12. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(c) Pertemuan 3

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 9 Maret 2012

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk meng-

ungkapkan pandangannya mengenai materi kertas kerja.

3. Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis.

4. Siswa mengerjakan tes tertulis secara individu.

5. Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpul-kan.

6. Guru mengulas soal yang belum dimengerti oleh siswa.

7. Sebelum pembelajaran diakhiri, guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi kertas kerja.

8. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Menyiapkan Instrumen

Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa tes dan

non tes, instrument tes diperoleh dari hasil pekerjaan siswa, yaitu

evaluasi akhir siklus, sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi dengan mengamati tingkat keaktif-an siswa selama

proses pembelajaran.

3) Menyiapkan Materi

Peneliti dibantu dengan guru menyiapkan materi yang sesuai

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4) Menyiapkan Media dan Alat Pembelajaran

5) Peneliti menyiapkan media yang diperlukan sesuai dengan

skenario pembelajaran, media yang diperlukan adalah Power

Point dengan materi yang sesuai, yaitu tentang kertas kerja.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanan tindakan dalam siklus 2 dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, yaitu pada tanggal 2, 5, dan 9 Maret 2012 di ruang kelas XI IPS 4

SMA Batik 1 Surakarta. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 2 ini adalah

kertas kerja dengan alokasi waktu yang digunakan yaitu 4 x 45 menit sesuai

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dengan skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Uraian

pelaksanaan tindakan siklus 2 dapat dijabarkan se-bagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Jum’at, 2 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(c) Guru mengulang dan menanyakan materi yang telah diajarkan

sebelumnya, yaitu mengenai jurnal penyesuaian.

(d) Guru memberikan motivasi mengenai materi kertas kerja yang akan

diajarkan dan apa manfaat, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(e) Guru menjelaskan pengertian, fungsi, bentuk, format, dan pro-sedur

penyusunan kertas kerja dengan jelas.

(f) Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal, siswa boleh

berdiskusi dengan teman maupun bertanya kepada guru apabila

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

(g) Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa

dengan mengulang kembali materi dengan bahasa yang sederhana.

(h) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi kertas kerja.

(i) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (Senin, 5 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan pada pertemuan

sebelumnya.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

(c) Guru merefleksi kegiatan pembelajarn sebelumnya dan mem-

beritahukan rencana pembelajaran untuk hari ini.

(d) Guru memberikan tugas secara berkelompok.

(e) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 5 siswa, disebut kelompok asal.

(f) Setiap anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke dalam

kelompok ahli. Terdapat 5 anggota kelompok ahli yang membahas

materi mengenai kertas kerja dengan tema yang berbeda. Setelah

kelompok ahli selesai berdiskusi, mereka kembali ke kelompok asal

untuk menjelaskan satu sama lain mengenai materi yang

didiskusikan dalam kelompok ahli.

(g) Siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil diskusi kertas kerja

dengan jelas sehingga anggota kelompok lain dapat me-mahami.

(h) Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil pekerjaan siswa,

bagi siswa yang belum mengrerti dapat langsung bertanya kepada

guru.

(i) Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa dan

menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti.

(j) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi kertas kerja.

(k) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Pertemuan ketiga (Jum’at, 9 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengungkap-kan

pandangannya mengenai materi kertas kerja.

(c) Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis dengan materi kertas

kerja.

(d) Guru membagikan lembar soal dan lembar jawab kepada siswa.

(e) Siswa mengerjakan tes tertulis secara individu.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(f) Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpulkan.

(g) Guru mengulas soal yang belum dimengerti oleh siswa secara

singkat.

(h) Sebelum pembelajaran diakhiri, guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi kertas kerja.

(i) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dalam Penelitian

Tindakan Kelas untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara

obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari

tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang dinyatakan dalam bentuk

data. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pem-belajaran

akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama ke-giatan belajar

mengajar berlangsung, hasil pengamatan tersebut adalah se-bagai berikut:

1) Visual Activities

Tabel 4.8 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Visual Activi-tiesSiklus 2

KriteriaVisual Activities

(%) Jumlah

BS 27,27 9

B 45,45 15

C 9,09 3

K 18,18 6

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 2 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Visual Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 27,27% atau sebanyak 9 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 45,45% atau sebanyak 15 siswa, untuk C (Cukup)

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

sebesar 9,09% atau sebanyak 3 siswa, untuk K (Kurang) sebesar

18,18% atau sebanyak 6 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada.

Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sampai dengan

siklus 2 pada aspek Visual Activities ini, untuk kriteria C ke atas

prosentasenya sebesar 81,82% atau sebanyak 27 siswa, hal ini

menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75%.

2) Oral Activities

Tabel 4.9 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Oral ActivitiesSiklus 2

KriteriaOral Activities

(%) Jumlah

BS 3,03 1

B 39,39 13

C 45,45 15

K 12,12 4

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 2 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Oral Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 3,03% atau sebanyak 1 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 39,39% atau sebanyak 13 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 45,45% atau sebanyak 15 siswa, untuk K (Kurang) sebesar

12,12% atau sebanyak 4 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak

ada. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sampai

dengan siklus 2 pada aspek Oral Activities ini, untuk kriteria C ke atas

prosentasenya sebesar 87,88% atau sebanyak 29 siswa, hal ini

menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75%.

3) Listening Activities

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.10 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Listening ActivitiesSiklus 2

KriteriaListening Activities

(%) Jumlah

BS 27,27 9

B 54,54 18

C 3,03 1

K 15,15 5

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 2 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Listening Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 27,27% atau sebanyak 9 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 54,54% atau sebanyak 18 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 3,03% atau sebanyak 1 siswa, untuk K (Kurang) sebesar

15,15% atau sebanyak 5 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada.

Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sampai dengan

siklus 2 pada aspek Listening Activities ini, untuk kriteria C ke atas

prosentasenya sebesar 84,85% atau sebanyak 28 siswa, hal ini

menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75 %.

4) Writing Activities

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4.11 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Writing Acti-vitiesSiklus 2

KriteriaWriting Activities

(%) Jumlah

BS 0 0

B 57,57 19

C 21,21 7

K 21,21 7

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 2 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Writing Activities,

untuk BS (Baik Sekali) tidak ada, untuk B (Baik) sebesar 57,57% atau

sebanyak 19 siswa, untuk C (Cukup) sebesar 21,21% atau sebanyak 7

siswa, untuk K (Kurang) sebesar 21,21% atau sebanyak 7 siswa, dan

untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada. Dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sampai dengan siklus 2 pada aspek Writing

Activities ini, untuk kriteria C ke atas prosentasenya sebesar 78,79%

atau sebanyak 26 siswa, hal ini menunjukkan tercapainya indikator

ketercapaian 75%.

6) Ketuntasan Belajar

Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus 2, dapat diidenti-fikasi

bahwa siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan

mendapat nilai di atas standar ketuntasan belajar yaitu 75 adalah

sebanyak 23 siswa atau 69,70% sedangkan 10 siswa atau 30,30% belum

mampu mencapai batas tuntas belajar yang ditentu-kan. Hal ini

menunjukkan belum tercapainya indikator ketercapai-an, yaitu 75 %.

Tabel 4.12 Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 2

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

No. Nama Nilai Keterangan

1. Agung Bastian A. G. S. 71 Tidak Tuntas

2. Amien Yoga 61 Tidak Tuntas

3. Bagastino Kusdiyansyah 76 Tuntas

4. Bayu Adi Pratowo 76 Tuntas

5. Bobby Suryo Laksono 75 Tuntas

6. Danil Haloman 79 Tuntas

7. Dewi Yuli Purnamasari 85 Tuntas

8. Dian Ayu Aristiana 81 Tuntas

9. Dinda Ismi Respati 75 Tuntas

10. Erik Saputra 84 Tuntas

11. Fajar Karunia 57 Tidak Tuntas

12. Fatma Trisnaningtyas 77 Tuntas

13. Ghiffar Rizky Lailian 77 Tuntas

14. Hartono 64 Tidak Tuntas

15. Hayu Sumarsono Hadi 90 Tuntas

16. Hesti Haryanti 91 Tuntas

17. Indah Aprilin Cahyani 90 Tuntas

18. Kevin Fabiano 70 Tidak Tuntas

19. Mawarsih Widiyani 76 Tuntas

20. Melda Kartika 93 Tuntas

21. Mita Tri Adi Winata 76 Tuntas

22. Monicca Maya Gita 79 Tuntas

23. Muhammad Mahdi 62 Tidak Tuntas

24. Muhammad Naufal Ashabi 63 Tidak Tuntas

25. N. Vista Danur Hara 63 Tidak Tuntas

26. Neni Triyana 69 Tidak Tuntas

27. Putri Intan Nurhidayati R. 90 Tuntas

28. Raga Prana Digda 72 Tidak Tuntas

29. Riko Saputro 75 Tuntas

30. Ristra Ludvi Lukitosari 90 Tuntas

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

31. Sausan Ali Sungkar 88 Tuntas

32. Triana Arfiyastuti 82 Tuntas

33. Yusuf Fajar Kurniawan 75 Tuntas

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu mening-katkan keaktifan

siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan keaktifan siswa antara

sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada

siklus 2 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswa pada aspek Visual Activities

81,82%, Oral Activities 87,88%, Listening Activities 84,85%, dan Writing

Activities 78,79%, apabila dicermati lebih jauh pada tabel memperlihatkan

bahwa ketercapaian keaktifan sebelum penelitian dan sesudah penelitian, baik

siklus 1 maupun siklus 2 mengalami perubahan, dalam hal ini yaitu

peningkatan. Pada siklus 2, semua aspek keaktifan sudah memenuhi

ketercapaian 75%. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw juga mampu me-ningkatkan ketuntasan belajar, sebelum menerapkan

pembelajaran ko-operatif tipe jigsaw, jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 9

siswa atau sebanyak 27,27%, setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw pada siklus 1, jumlah siswa yang telah tuntas meningkat menjadi 14

siswa atau 42,42%, sedangkan pada siklus 2 jumlah siswa yang telah tuntas

kembali meningkat sebanyak 23 siswa atau 69,70%. Dengan melihat data

tersebut, indikator ketercapaian sebesar 75% masih belum tercapai, akan tetapi

sudah ada peningkatan sebesar 27,28%.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 2,

peneliti menemukan beberapa kelemahan dalam penerapan pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw, kelemahan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

1) Dari segi guru:

(a) Guru kurang aktif dalam melakukan pendekatan kepada siswa

yang tidak aktif dalam proses pembelajaran.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(b) Guru kurang memotivasi siswa agar percaya pada diri sendiri

ketika mengerjakan ulangan harian.

2) Dari segi siswa:

(a) Siswa kurang mampu dalam berkomunikasi/ bersosialisasi pada

saat presentasi hasil diskusi kelompok.

(b) Beberapa siswa masih ada yang belum mengerjakan eva-luasi

secara mandiri.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan antara lain:

1) Guru hendaknya lebih berupaya untuk melakukan pendekatan kepada

siswa sehingga mereka bisa merasa lebih nyaman dengan guru yang ada

di depan mereka.

2) Guru hendaknya memotivasi siswa agar percaya diri dalam mengerjakan

tugas maupun ulangan sehingga hasil yang diperoleh siswa merupakan

hasil pekerjaannya sendiri dan bukan dari hasil menyontek pekerjaan

teman maupun membuka buku yang berkait-an dengan pelajaran.

3) Guru memberi saran atau masukan kepada siswa bagaimana sebaiknya

berkomunikasi dalam presentasi di depan kelas.

4) Guru sebaiknya lebih tegas lagi dalam mengawasi siswa pada saat

mengerjakan evaluasi, pemberian sanksi dapat dilakukan kepada siswa

yang melakukan kecurangan.

3. Siklus 3

Pembelajaran akuntansi dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw pada siklus 3 adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus 3

1) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

akuntansi, kemudian memilih materi yang sesuai untuk penelitian, tahap

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

selanjutnya, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pem-belajaran

(RPP) dan skenario pembelajaran untuk didiskusikan dengan guru.

Peneliti dan guru sepakat bahwa siklus 3 akan dilaksanakan dalam 3 kali

pertemuan. Peneliti bersama guru men-diskusikan skenario

pembelajaran akuntansi menggunakan pem-belajaran kooperatif tipe

jigsaw, skenario yang direncanakan adalah sebagai berikut:

(a) Pertemuan 1

Waktu pelaksanaan : Senin, 12 Maret 2012

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk mem-

bangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

3. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelum-nya.

4. Guru memberikan motivasi mengenai materi laporan

keuangan yang akan diajarkan dan apa manfaat, serta

menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru menjelaskan pengertian laporan keuangan dan jenis-

jenis laporan keuangan.

6. Guru memberikan tugas secara berkelompok.

7. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing

kelompok beranggotakan 6 siswa, disebut ke-lompok asal.

8. Setiap anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke dalam

kelompok ahli. Terdapat 6 anggota kelompok ahli yang membahas

materi mengenai laporan keuangan dengan tema yang berbeda.

Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi, mereka kembali ke

kelompok asal untuk menjelaskan satu sama lain mengenai materi

yang sudah didiskusikan dalam kelompok ahli.

9. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

10. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

11. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(b) Pertemuan 2

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 16 Maret 2012

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru menanyakan materi yang telah diajarkan dan meng-ingatkan

hasil diskusi siswa pada pertemuan sebelumnya.

3. Siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil diskusi laporan

keuangan yang dibuat pada pertemuan sebelumnya.

4. Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil pekerjaan

siswa.

5. Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

6. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

7. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

(c) Pertemuan 3

Waktu pelaksanaan : Senin, 19 Maret 2012

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan :

1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengungkap-kan

pandangannya mengenai materi laporan keuangan.

3. Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis.

4. Siswa mengerjakan tes tertulis secara individu.

5. Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpulkan.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

6. Guru mengulas soal yang belum dimengerti oleh siswa.

7. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

8. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Menyiapkan Instrument

Peneliti menyusun instrument penelitian yang berupa tes dan

non tes, instrument tes diperoleh dari hasil pekerjaan siswa, yaitu

evaluasi akhir siklus, sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi dengan mengamati tingkat ke-aktifan siswa selama

proses pembelajaran.

3) Menyiapkan Materi

Peneliti dibantu dengan guru menyiapkan materi yang sesuai

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4) Menyiapkan Media dan Alat Pembelajaran

Peneliti menyiapkan media yang diperlukan sesuai dengan

skenario pembelajaran, media yang diperlukan adalah Power Point

dengan materi yang sesuai, yaitu tentang laporan keuangan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanan tindakan dalam siklus 3 dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, yaitu pada tanggal 12, 16, dan 19 Maret 2012 di ruang kelas XI IPS

4 SMA Batik 1 Surakarta. Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 3 ini adalah

laporan keuangan dengan alokasi waktu yang digunakan yaitu 5 x 45 menit

sesuai dengan skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Uraian pelaksanaan tindakan siklus 3 dapat dijabarkan se-bagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Senin, 12 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk membang-kitkan

minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa mau-pun kelas.

(c) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan sebelumnya, yaitu

mengenai kertas kerja.

(d) Guru memberikan motivasi mengenai materi laporan keuangan yang

akan diajarkan, apa manfaatnya, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran, serta memberitahukan rencana pem-belajaran untuk

hari ini.

(e) Guru menjelaskan pengertian laporan keuangan dan jenis-jenis

laporan keuangan yang meliputi laporan laba rugi, laporan

perubahan modal, dan neraca.

(f) Guru memberikan tugas diskusi secara berkelompok.

(g) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 6 siswa, disebut kelompok asal.

(h) Setiap anggota mewakili kelompok asal untuk bergabung ke dalam

kelompok ahli. Terdapat 6 anggota kelompok ahli yang membahas

materi mengenai laporan keuangan dengan tema yang berbeda.

Setelah kelompok ahli selesai berdiskusi, mereka kembali ke

kelompok asal untuk menjelaskan satu sama lain mengenai materi

yang didiskusikan dalam kelompok ahli.

(i) Guru mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa,

apabila ada siswa yang belum jelas dengan materi yang

disampaikan, dapat langsung bertanya kepada guru.

(j) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

(k) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (Senin, 5 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru menanyakan materi yang telah diajarkan dan mengingat-kan

hasil diskusi siswa pada pertemuan sebelumnya.

(c) Siswa (kelompok asal) mempresentasikan hasil diskusi laporan

keuangan yang dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan singkat

dan jelas sehingga anggota kelompok lain dapat me-mahami materi

yang disampaikan..

(d) Guru mengadakan evaluasi dan feedback atas hasil pekerjaan siswa

dengan mengkonfirmasi konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

(e) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

(f) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Pertemuan ketiga (Jum’at, 9 Maret 2012)

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian mengabsen siswa.

(b) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengungkap-kan

pandangannya mengenai materi laporan keuangan.

(c) Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis.

(d) Guru membagikan soal kepada siswa.

(e) Siswa mengerjakan tes tertulis secara individu.

(f) Ketika waktu habis, semua lembar jawab siswa dikumpulkan.

(g) Guru mengulas soal yang belum dimengerti oleh siswa.

(h) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi laporan

keuangan.

(i) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dalam Penelitian

Tindakan Kelas untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara

obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari

tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas yang dinyatakan dalam bentuk

data. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pem-belajaran

akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama ke-giatan belajar

mengajar berlangsung, hasil pengamatan tersebut adalah se-bagai berikut:

1) Visual Activities

Tabel 4.13 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Visual Activi-tiesSiklus 3

KriteriaVisual Activities

(%) Jumlah

BS 45,45 15

B 39,39 13

C 15,15 5

K 0 0

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 3 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Visual Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 45,45% atau sebanyak 15 siswa, untuk

B (Baik) sebesar 39,39% atau sebanyak 13 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 15,15% atau sebanyak 5 siswa, untuk K (Kurang) dan KS

(Kurang Sekali) tidak ada. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw sampai dengan siklus 3 pada aspek Visual Activities ini,

untuk kriteria C ke atas prosentasenya sebesar 100% atau sebanyak 33

siswa, hal ini menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75%.

2) Oral Activities

Tabel 4.14 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Oral Acti-vitiesSiklus 3

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

KriteriaOral Activities

(%) Jumlah

BS 3,03 1

B 75,76 25

C 15,15 5

K 6,06 2

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 3 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Oral Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 3,03% atau sebanyak 1 siswa, untuk B

(Baik) sebesar 75,76% atau sebanyak 25 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 15,15% atau sebanyak 5 siswa, untuk K (Kurang) sebesar

6,06% atau sebanyak 2 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada.

Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sampai dengan

siklus 3 pada aspek Oral Activities ini, untuk kriteria C ke atas

prosentasenya sebesar 93,94% atau sebanyak 31 siswa, hal ini

menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75%.

3) Listening Activities

Tabel 4.15 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Listening ActivitiesSiklus 3

KriteriaListening Activities

(%) Jumlah

BS 33,33 11

B 54,54 18

C 12,12 4

K 0 0

KS 0 0

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 3 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Listening Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 33,33% atau sebanyak 11 siswa, untuk

B (Baik) sebesar 54,54% atau sebanyak 18 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 12,12% atau sebanyak 4 siswa, untuk K (Kurang) dan KS

(Kurang Sekali) tidak ada. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw sampai dengan siklus 3 pada aspek Listening Activities ini,

untuk kriteria C ke atas prosentase-nya sebesar 100% atau sebanyak 33

siswa, hal ini menunjukkan tercapainya indikator ketercapaian 75 %.

4) Writing Activities

Tabel 4.16 Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Writing Acti-vitiesSiklus 3

KriteriaWriting Activities

(%) Jumlah

BS 12,12 4

B 57,57 19

C 24,24 8

K 6,06 2

KS 0 0

Sumber: Data olahan pengamatan observasi peneliti

Setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pada

siklus 3 diperoleh hasil keaktifan siswa pada aspek Writing Activities,

untuk BS (Baik Sekali) sebesar 12,12% atau sebanyak 4 siswa, untuk B

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(Baik) sebesar 57,57% atau sebanyak 19 siswa, untuk C (Cukup)

sebesar 24,24% atau sebanyak 8 siswa, untuk K (Kurang) sebesar

6,06% atau sebanyak 2 siswa, dan untuk KS (Kurang Sekali) tidak ada.

Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sampai dengan

siklus 3 pada aspek Writing Activities ini, untuk kriteria C ke atas

prosentasenya sebesar 93,94% atau sebanyak 31 siswa, hal ini

menunjukkan tercapainya ketercapaian 75%.

5) Ketuntasan Belajar

Berdasarkan hasil evaluasi akhir siklus 3, dapat diidenti-fikasi

bahwa siswa yang telah mampu mengerjakan soal evaluasi dan

mendapat nilai di atas standar ketuntasan belajar yaitu 75 adalah

sebanyak 30 siswa atau 90,91% sedangkan 3 siswa atau 9,09% belum

mampu mencapai batas tuntas belajar yang ditentu-kan. Hal ini

menunjukkan tercapainya ketercapaian, yaitu 75 %.

Tabel 4.17 Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus 3

No. Nama Nilai Keterangan

1. Agung Bastian A. G. S. 80 Tuntas

2. Amien Yoga 80 Tuntas

3. Bagastino Kusdiyansyah 77,5 Tuntas

4. Bayu Adi Pratowo 67,5 Tidak Tuntas

5. Bobby Suryo Laksono 87,5 Tuntas

6. Danil Haloman 79 Tuntas

7. Dewi Yuli Purnamasari 77,5 Tuntas

8. Dian Ayu Aristiana 77,5 Tuntas

9. Dinda Ismi Respati 95 Tuntas

10. Erik Saputra 98 Tuntas

11. Fajar Karunia 82,5 Tuntas

12. Fatma Trisnaningtyas 100 Tuntas

13. Ghiffar Rizky Lailian 80 Tuntas

14. Hartono 72,5 Tidak Tuntas

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

15. Hayu Sumarsono Hadi 75 Tuntas

16. Hesti Haryanti 97,5 Tuntas

17. Indah Aprilin Cahyani 89 Tuntas

18. Kevin Fabiano 70 Tidak Tuntas

19. Mawarsih Widiyani 80 Tuntas

20. Melda Kartika 80 Tuntas

21. Mita Tri Adi Winata 98 Tuntas

22. Monicca Maya Gita 82,5 Tuntas

23. Muhammad Mahdi 87,5 Tuntas

24. Muhammad Naufal Ashabi 84 Tuntas

25. N. Vista Danur Hara 85 Tuntas

26. Neni Triyana 82,5 Tuntas

27. Putri Intan Nurhidayati R. 85 Tuntas

28. Raga Prana Digda 82 Tuntas

29. Riko Saputro 75 Tuntas

30. Ristra Ludvi Lukitosari 85 Tuntas

31. Sausan Ali Sungkar 77,5 Tuntas

32. Triana Arfiyastuti 90 Tuntas

33. Yusuf Fajar Kurniawan 80 Tuntas

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkat-kan keaktifan

siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan keaktif-an siswa antara

sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran ko-operatif tipe jigsaw. Pada

siklus 3 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswa pada aspek Visual Activities

100%, Oral Activities 93,94%, Listening Activities 100%, dan Writing Activities

93,94%, apabila dicermati lebih jauh, pada tabel memperlihatkan bahwa

ketercapaian keaktifan sebelum penelitian dan sesudah penelitian, baik siklus 1,

siklus 2, maupun siklus 3 mengalami perubahan yang meningkat. Pada siklus 3,

semua indikator sudah memenuhi ketercapaian 75%.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mampu

meningkatkan ketuntasan belajar, sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw, jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 9 siswa atau sebanyak

27,27%, setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus 1,

jumlah siswa yang telah tuntas meningkat menjadi 14 siswa atau 42,42%, pada

siklus 2 jumlah siswa yang telah tuntas kembali meningkat sebanyak 23 siswa

atau 69,70%, sedangkan pada siklus 3, jumlah siswa yang telah tuntas menjadi

30 siswa atau 90,91%, dengan melihat data tersebut, indikator ketercapaian

sebesar 75% sudah tercapai.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 3,

peneliti masih menemukan beberapa kelemahan dalam penerapan pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw, kelemahan pada siklus 3 diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Dari segi guru, guru kurang teliti dengan perhitungan waktu diskusi,

sehingga waktu yang diberikan telalu banyak.

2) Dari segi siswa, masih ada beberapa siswa yang pasif dan kurang berani

mengutarakan pendapatnya dalam kelompok diskusi.

3) Masih ada siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar

sebanyak 3 orang.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan antara lain:

1) Guru hendaknya lebih teliti dalam memperhitungkan waktu bagi siswa

untuk berdiskusi sehingga waktu yang digunakan bisa lebih efektif dan

efisien.

2) Guru memberikan lebih banyak motivasi bagi siswa agar mereka berani

mengutarakan pendapat dalam kelompok dan tidak minder dengan

teman yang lainnya.

3) Guru memberi tugas individu bagi siswa yang belum memenuhi standar

ketuntasan belajar, mereka diberi soal dan mengerjakan di depan kelas.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3,

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

peningkatan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1:

Gambar 4. 1 Grafik Peningkatan Keaktifan dan Ketuntasan Belajar

Gambar 4. 1 menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dari

siklus 1, 2, dan berlanjut ke siklus 3 dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan

belajar siswa XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta. Grafik peningkatan keaktifan dan

ketuntasan belajar memberikan informasi bahwa pada siklus 1 diperoleh hasil tingkat

keaktifan siswa pada aspek Visual Activities 69,70%, Oral Activities 39,39%, Listening

Activities 78,79%, dan Writing Activities 63,64%, hal ini menunjukkan bahwa belum

semua aspek keaktifan siswa mencapai indikator ketercapaian yang telah ditentukan,

yaitu 75%. Dari keempat aspek keaktifan siswa, baru satu aspek keaktifan saja yang

mencapai indikator ketercapaian, yaitu aspek Listening Activities. Penerapan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mampu meningkatkan ketuntasan belajar,

pada gambar 4. 1 diinformasikan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 sebesar

42,42% atau sebanyak 14 siswa, walaupun jumlahnya masih sangat jauh dari

ketercpaian 75%, namun ketuntasan belajar siswa sudah menunjukkan adanya

peningkatan dibandingkan dengan ketuntasan belajar pada saat pra siklus yang hanya

27,27% atau sebanyak 9 siswa.

Pada siklus 2 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswa pada aspek Visual

Activities 81,82%, Oral Activities 87,88%, Listening Activities 84,85%, dan Writing

Activities 78,79%, hal ini menunjukkan bahwa semua aspek keaktifan siswa pada siklus

2 sudah mencapai indikator ketercapaian yang telah ditentukan. Peningkatan juga

0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%

100.00%120.00%

VisualActivities

OralActivities

ListeningActivities

WritingActivities

KetuntasanBelajar

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

terjadi pada hasil ketuntasan belajar siswa, jika pada siklus 1 hasil ketuntasan belajar

siswa hanya sebesar 42,42%, maka pada siklus 2 jumlahnya meningkat menjadi

69,70% atau sebanyak 23 siswa. Hasil ketuntasan belajar siswa tersebut memang masih

belum memenuhi indikator ketercapaian sebesar 75%, namun sudah ada peningkatan

sebesar 27,28% dari siklus sebelum-nya.

Pada siklus 3 diperoleh hasil tingkat keaktifan siswa pada aspek Visual

Activities 100%, Oral Activities 93,94%, Listening Activities 100%, dan Writing

Activities 93,94%, hal ini menunjukkan bahwa semua aspek keaktifan siswa sudah

mencapai indikator ketercapaian yang telah ditentukan. Hasil ketuntasan belajar siswa

menunjukkan adanya peningkatan kembali menjadi 90,91% atau sebanyak 30 siswa,

hal ini menunjukkan bahwa ketercapaian ketuntasan belajar sebesar 75% sudah

tercapai.

D. Pembahasan

Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan

ketuntasan belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta. Hasil

penelitian ini sesuai dengan pendapat Stahl dalam Isjoni yang menyatakan,

“Cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan me-ningkatkan

sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial” (2009: 12).

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan interpretasi, serta analisis dan refleksi tindakan. Sebelum melaksanakan siklus 1,

peneliti melakukan survey awal untuk mengetahui kondisi yang ada di SMA Batik 1

Surakarta, dari hasil survey tersebut, peneliti menemu-kan bahwa keaktifan dan prestasi

belajar siswa kelas XI IPS 4 pada mata pelajaran akuntansi masih kurang optimal, oleh

karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru mata pelajaran akuntansi untuk

mengatasi permasalahan tersebut dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

Pada siklus 1, peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran

akuntansi untuk kelas XI IPS, kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pembelajaran (RPP) dengan materi jurnal penyesuaian lengkap dengan skenario

pembelajaran. Setelah perangkat siap, peneliti bersama guru merencanakan bahwa

siklus 1 dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Penerapan pembelajaran ko-operatif

tipe jigsaw pada siklus 1 berjalan cukup baik, walaupun masih banyak siswa terlihat

belum aktif. Dari hasil pengamatan masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, misalnya saja, siswa masih segan

untuk mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi, hasil ketuntasan belajar pun

masih jauh dari ketercapaian 75%, jumlah siswa yang memenuhi standar ketuntasan

belajar sebesar 42,42% atau sebanyak 14 siswa, walaupun masih sedikit, jumlah ini

sudah meningkat dibandingkan sebelum pe-nerapan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw yang hanya 9 siswa atau sebesar 27,27%. Oleh karena itu, peneliti bersama guru

mata pelajaran akuntansi mencari solusi dan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran siklus 2 untuk meng-atasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi siklus 1.

Materi pelajaran yang digunakan pada siklus 2 adalah kertas kerja yang

dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

proses pembelajaran, siswa terlihat lebih aktif daripada siklus sebelumnya, hanya saja

mereka masih sulit berkomunikasi dalam berpresentasi, hasil ketuntasan belajar juga

meningkat, namun belum memenuhi indikator ketercapaian, jumlah siswa yang

memenuhi standar ketuntasan belajar sebanyak 23 siswa atau sebesar 69,70%. Hal ini

membuat peneliti dan guru kembali mencari solusi dan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran siklus 3 untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus 2.

Memasuki siklus 3, materi yang dipelajari siswa adalah laporan keuangan

yang juga dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan

selama proses pembelajaran, siswa terlihat semakin antusias untuk belajar dan

berdiskusi dalam kelompok mereka. Hal ini mendorong mereka untuk lebih memahami

materi yang diajarkan, sehingga ketuntasan belajar yang diraih dapat optimal dan

memenuhi ketercapaian 75%, jumlah siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar

sebanyak 30 siswa atau sebesar 90,91%. Masalah yang dihadapi pada pembelajaran

akuntansi sudah dapat diatasi dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

yang berkesinambungan, sehingga mening-katkan pemahaman, mengaktifkan siswa

dalam proses pembelajaran, meningkat-kan keterampilan siswa dalam berdiskusi, dan

meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan melalui siklus 1, siklus 2, dan

siklus 3, peneliti berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang menarik minat

dan perhatian siswa, sehingga keaktifan dan prestasi belajar mereka juga meningkat. Di

samping itu, peneliti juga dapat memberikan masukan mengenai inovasi pembelajaran

yang efektif, menarik, dan menyenangkan.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Keaktifan

Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Akuntansi pada Kelas XI IPS 4

SMA Batik 1 Surakarta

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-

masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi tindakan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpul-an bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkat-kan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan

sikap siswa dalam proses pembelajaran, di-antaranya, siswa terlihat semakin

antusias dalam mengikuti pembelajaran, kerjasama antar siswa semakin baik,

siswa menjadi lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat maupun

bertanya di hadapan teman-temannya. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada

guru sehingga dapat membentuk kemandirian belajar siswa dengan seringnya

mencari informa-si dan bertukar pendapat dengan siswa lain.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktif-an

siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian yang mengalami pe-

ningkatan setiap siklusnya. Sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, keaktifan siswa masih rendah, hal ini dapat terlihat dari aspek Visual

Activities 36,36%, Oral Activities 27,27%, Listening Activities 30,30%, dan

Writing Activities 39,39%. Pada penelitian siklus 1 terdapat peningkatan hasil

keaktifan pada aspek Visual Activities 69,70%, Oral Activities 39,39%,

Listening Activities 78,79%, dan Writing Activities 63,64%, hal ini

menunjukkan bahwa belum semua aspek keaktifan siswa mencapai indikator

ketercapaian yang telah ditentukan, yaitu 75%, dari keempat aspek keaktifan

siswa, baru satu aspek keaktifan saja yang men-capai indikator ketercapaian,

yaitu aspek Listening Activities. Pada siklus 2 diperoleh hasil tingkat keaktifan

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

siswa pada aspek Visual Activities 81,82%, Oral Activities 87,88%, Listening

Activities 84,85%, dan Writing Activities 78,79%, hal ini menunjukkan bahwa

semua aspek keaktifan siswa pada siklus 2 sudah mencapai indikator

ketercapaian yang telah ditentukan. Pada siklus 3 diperoleh hasil tingkat

keaktifan siswa pada aspek Visual Activities 100%, Oral Activities 93,94%,

Listening Activities 100%, dan Writing Activities 93,94%, hal ini menunjukkan

bahwa semua aspek keaktifan siswa sudah mencapai indikator ketercapaian

yang telah ditentukan.

2. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Batik 1 Surakarta

Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai siswa sebelum dan sesudah

penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan pem-belajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Sebelum

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa yang telah tuntas hanya

sebesar 27,27% atau sebanyak 9 siswa, pada pelaksanaan siklus 1, siswa yang

tuntas menjadi 42,42% atau sebanyak 14 siswa, pada siklus 2, siswa yang tuntas

juga mengalami peningkatan men-jadi 69,70% atau sebanyak 23 siswa, dan

pada pelaksanaan siklus 3 kem-bali terjadi peningkatan terhadap hasil

ketuntasan belajar siswa menjadi 90,91% atau sebanyak 30 siswa. Peningkatan

hasil ketuntasan belajar pada mata pelajaran akuntansi tersebut terjadi setelah

guru melakukan beberapa upaya yang dikemas dalam tiga siklus tindakan

sebagai berikut:

a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses

pembelajaran.

b. Guru mengefektifkan siswa dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi

intensif dengan bimbingan guru.

c. Guru memberikan motivasi dan perhatian pada siswa sehingga siswa

terpacu semangatnya dalam belajar.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang saling

berhubungan satu sama lain, faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru

maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

menyampaikan materi, mengembangkan strategi dan metode peng-ajaran,

mengelola kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, serta dalam

memotivasi semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar,

sedangkan faktor yang berasal dari siswa antara lain, antusias dan keaktifan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi, baik dalam diskusi

kelompok maupun presentasi.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui

penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan ke-aktifan

dan ketuntasan belajar siswa. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai alternatif pilihan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran, di samping itu dapat menjadikan siswa lebih aktif dan mengubah

pandangan siswa bahwa pembelajaran akuntansi yang membosankan menjadi

menarik dan menyenangkan. Guru sebaiknya me-miliki kemampuan untuk

mengajak siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak malu

untuk bertanya maupun menyampaikan pendapatnya.

C. Saran

1. Bagi Guru

a. Guru mata pelajaran akuntansi diharapkan dapat menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw atau pembelajaran lain yang relevan

sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan

mudah diterima oleh siswa.

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN .../Penerapan...keaktifan dan ketuntasan belajar akuntansi siswa kelas xi ips 4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/2012 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

b. Guru perlu menambah wawasannya tentang berbagai pendekatan

pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran lebih me-narik dan

siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di

kelas.

c. Ada baiknya guru selalu meningkatkan kemampuan mengembang-kan

dan menyampaikan materi, serta kemampuan dalam mengelola kelas.

2. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat lebih berperan aktif dan berani dalam

mengemukakan pendapat atau pemikirannya selama proses pem-

belajaran berlangsung sehingga pembelajaran dapat berjalan se-cara

efektif dan efisien.

b. Siswa diharapkan memiliki keinginan untuk berusaha mencari sendiri

sumber belajar yang lain, tidak hanya menganggap guru sebagai pusat

informasi.