Upload
mitrajoe
View
226
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diit
Citation preview
DIIT PADA GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
DIIT PADA GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
Oleh :
Mahdiah, DCN, M.Kes.
Ulkus Peptikum
Adanya luka/tukak pada lambung duodenum, jejunum dan ileum akibat pengaruh asam lambung
Hasil Lab : plasma protein menurun
Terapi :
Obat : Antasid, Antispasmodik, Tranqualizer
Diit
Operasi
Terapi Diit :
Dulu :
Diit Sippy
Diit ini dikembangkan tahun 1915 dengan memberikan makanan guna menetralisis asam lambung . Makanan diberikan : susu, skim. Diit ini tidak digunakan
Gastritis adalah :
Peradangan pada lapisan mukosa lambung
Proses inflamasi pada lapisan mukosa & sub mukosa lambung
Penyebab
Produksi asam lambung yang
berlebihan.
Dalam keadaan normal lambung akan memproduksi asam lambung sesuai dg jmh makanan yg masuk
Pola makan tidak teratur lambung sulitberadaptasi
Produksi asam lambung >>>
Gastritis Akut
Adanya zat iritasi akut yang masuk ke dalam lambung sehingga mengiritasi mukosa lambung
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal
mungkin terjadi :
sekresi mukosa berupa HCO3
bersama dg NaCl HCl & NaCO3
Asam lambung
3
Asam lambung rasa mual & muntah
Gangguan nutrisi, cairan & elektrolit
Penyebab:
Rangsangan kimia, iritasi alkohol
Infeksi bakteri atau keracunan makanan
yang mengandung stapilococcus
Infeksi virusvirus gastroenteritis
Alergi
Gejala:
nafsu makan berkurang
perut kembung
mual, muntah
kadang ada perdarahan
diare
colic dan salit kepala
kejang
Penyakit Usus Besar:
I. Colitis
Peradangan pada colon ditandai dengan kelemahan dinding usus dan dapat menjadi tukak dengan perdarahan
Dapat terjadi semua golongan umur
Penyebab :
Tidak jelas
Emosi
Alergfi makanan
Defisiensi vit B terutama B12/ protein yang
berhubungan dengan peristaltik usus besar
Gejala :
Diare : 15-20 kali sehari, kadang mjd
ulkus
Enek, kadang perut kram
Demam
Anemia
Dehidrasi
Sering BB rendah
Macam-macam Colitis
1. Colitis Ulcerosa (biasanya akut)
Gejala : diare mengandung darah dan lendir
Diit:
TETP
Makanan bentuk lunak
Mudah dicerna
Tidak merangsang
Rendah serat
Vitamin dan mineral tinggi
Porsi kecil tapi sering
Makanan disajikan secara menarik
2. Colitis Non Ulcerosa
Gejala :
rasa tidak enak pada perut
mules, frekuensi defekasi bertambah
bersifat kronis
Diit :
TETP
Bentuk makanan tergantung keadaan penderita : lunak atau biasa
Sayuran dikonsumsi lebih banyak dan terpilih
Porsi kecil tapi sering
Sajikan makanan secara menarik
III. DIVERTICULOSIS
Penyakit usus besar yang ditandai dengan tonjolan-tonjolan pada kolon karena meningkatnya tekanan kolon
Diit :
1. Akut : Bentuk makana cair, berangsur-angsur ke
bentuk makanan biasa.
. kronis : tinggi serat supaya sisa-sisa makanan
keluar secara lancar dan makanan tidak
merangsang
MALASORBSI LAKTOSA (INTOLERANSI LAKTOSA)
Dikarenakan defisiensi enzim laktase
Patofisiologi:
Enzim sukrese & maltase mulai terbentuk pada 28-32 mg kehamilan, sedangkan laktosa baru terbentuk pada akhir gestasi dan mencapai maksimum pada saat aterm atau setelah bayi lahir.
Oleh karena itu pada neonatus kurang bulan terjadi intoleransi laktosa
Faktor Penyebab
Gangguan pencernaan
Gangguan penyerapan
Dapat terjadi :
Primer
kongenital
sekunder
Gejala :
Diare dengan feses cair dan berbau asam
Perut kembung, flatulens, kolik abdomen
Gangguan pertumbuhan
MALASORBSI LEMAK
Etiologi:
Gangguan penyerapan lemak Long Chain Trigliserida ( LCT)
Penyebab:
Kekurangan enzim lipase
Garam empedu tidak/kurang terkonjugasi
Atrofi atau kerusakan mukosa usus halus (villi)
Gangguan sistem limfe usus
Pemeriksaan laboratorium
Ph tinja < 6
Adanya glukoca dalam feses
Biopsi mukosa usus
Keadaan tersebut berakibat diare dengan tinja berlemak ( steatorhea) & malasorbsi lemak
Patofisiologi :
Penyakit Pankreas
Penyakit hati
Penyakit usus halus
Kelainan limfe
Neonatus kurang bulan
Gejala :
Diare/tinje lembek
Kurang gizi
Pemeriksaan Laboratorium
Tinja mikroskopis : lembek, tidak berbentuk, warna coklat sampai kuning, berminyak
Malasorbsi Protein
Etiologi :
Alergi terhadap protein susu sapi
Gizi kurang dan diare menahun sehingga aktifitas tripsin menurun
Meningkatnya permeabilitas mukosa usus sehingga dapat menerima protein utuh
Fungsi Saluran Pencernaan
Fungsi saluran pencernaan adalah untuk mencerna dan mengabsorbsi
Sistem saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut sampai anus. Aktifitas pencernaan
dan absorbsi diperlukan enzim -enzim yang diproduksi oleh kelenjar -kelenjar yang
bermuara pada saluran pencernaan.
Aktifitas dalam saluran pencernaan diatur oleh berbagai hormone yang diekskresi oleh
lambung, usus halus dan usus besar.
Penyakit-Penyakit yang Berkaitan dengan Saluran Pencernaan :
Fungsi Saluran Pencernaan
Fungsi saluran pencernaan adalah untuk mencerna dan mengabsorbsi
Sistem saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut sampai anus. Aktifitas pencernaan dan absorbsi diperlukan enzim-enzim yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang bermuara pada saluran pencernaan.
Aktifitas dalam saluran pencernaan diatur oleh berbagai hormone yang diekskresi oleh lambung, usus halus dan usus besar.
Penyakit-Penyakit yang Berkaitan dengan Saluran Pencernaan :
Ulkus Peptikum
Ulkus Peptikum adalah erosi sebagian mukosa esophagus, lambung atau duodenum.
Penyebab :
1. Ketidakseimbanganya sekresi asam/pepsin dengan ketahanan mukosa karena
hipersekresi asam lambung, dan penurunan sekresi mucin
2. Trauma local, misalnya ka rena alcohol
3. Faktor predisposisi, misalnya pekerjaan, merokok, kurang istirahat, status gizi buruk,
stress psikologi dan fisiologi dan obat tertentu.
Gejala :
Nyeri pada ulu hati 1-3 jam setelah makan
Hiperasiditas
Hematemesis melena pada kasus berat
Mual dan muntah
Ulkus Peptikum
Ulkus Peptikum adalah erosi sebagian mukosa esophagus, lambung atau duodenum.
Penyebab :
1. Ketidakseimbanganya sekresi asam/pepsin dengan ketahanan mukosa karena hipersekresi asam lambung, dan penurunan sekresi mucin
2. Trauma local, misalnya karena alcohol
3. Faktor predisposisi, misalnya pekerjaan, merokok, kurang istirahat, status gizi buruk, stress psikologi dan fisiologi dan obat tertentu.
Gejala :
Nyeri pada ulu hati 1-3 jam setelah makan
Hiperasiditas
Hematemesis melena pada kasus berat
Mual dan muntah
Penyebab :
1. Belum pasti
2. Faktor yang berpengaruh/menunjang:
Ras/bangsa
Makanan
Emosi/psikis
Keadaan lambung
Gejala :
Rasa perih diepigastrum 2 -3 jam setelah makan
Ulkus duodenum rasa sakit tengah malam
Kembung, penuh, mual, muntah dan mulas
Nafsu makan berkurangBB
Kadang-kadang kejang bila produksi asam lambung>>
Tubuh lemah, feses berwarna hitam
Diare dan konstipasi
Penyebab :
1. Belum pasti
2. Faktor yang berpengaruh/menunjang:
Ras/bangsa
Makanan
Emosi/psikis
Keadaan lambung
Gejala :
Rasa perih diepigastrum 2-3 jam setelah makan
Ulkus duodenum rasa sakit tengah malam
Kembung, penuh, mual, muntah dan mulas
Nafsu makan berkurangBB
Kadang-kadang kejang bila produksi asam lambung>>
Tubuh lemah, feses berwarna hitam
Diare dan konstipasi
Terapi :
1. Obat : Antasid untuk menetralisir asam lambung
2. Diit:
Sippy susu, cream dan makanan yg terbuat dari susu
Meulengrancht : lebih bebas dari sippy : makanan
terbuat dari ikan, daging sayuran yang dicincang/pure
dan ini kurang mencukupi
Diit baru berdasarkan penelitian dan lebih liberal.
Penderita dapat menyesuaikan macam makanan yang
dimakan
Prinsip Diit:
Disesuaikan dengan riwayat hidup
Toleransi terhadap makanan
Keadaan akut: makanan diberikan secara berangsur -
angsur
Terapi :
1. Obat : Antasid untuk menetralisir asam lambung
2. Diit:
Sippy susu, cream dan makanan yg terbuat dari susu
Meulengrancht : lebih bebas dari sippy : makanan terbuat dari ikan, daging sayuran yang dicincang/pure dan ini kurang mencukupi
Diit baru berdasarkan penelitian dan lebih liberal. Penderita dapat menyesuaikan macam makanan yang dimakan
Prinsip Diit:
Disesuaikan dengan riwayat hidup
Toleransi terhadap makanan
Keadaan akut: makanan diberikan secara berangsur-angsur
Diit untuk penderita tidak akut :
Prinsip :
Sesuai dengan toleransi penderita
Cukup zat gizi
Protein diatas kebutuhan norma l (1,5 g/kg BB)
Lemak cukup untuk menghambat sekresi asam
lambung
Syarat :
Porsi kecil tapi sering
Mudah dicerna
Tidak merangsang
Hindari makanan dpt menimbulkan gas
Diit untuk penderita tidak akut :
Prinsip :
Sesuai dengan toleransi penderita
Cukup zat gizi
Protein diatas kebutuhan normal (1,5 g/kg BB)
Lemak cukup untuk menghambat sekresi asam lambung
Syarat :
Porsi kecil tapi sering
Mudah dicerna
Tidak merangsang
Hindari makanan dpt menimbulkan gas
Terapi :
- Anti biotika
- Puasa 24-48 jam
- Bila mual dan nyeri hilang diberikan diit cair secara
bertahap sampai ke bentuk maka nan lunak
Kronis Gastritis
Peradangan lambung menahun - - - - - sektesi HCl terganggu
Penyebab :
- Zat toksik
- Tekanan jiwa
- Kebiasaan makan yang jelek
Terapi :
Anti biotika
Puasa 24-48 jam
Bila mual dan nyeri hilang diberikan diit cair secara bertahap sampai ke bentuk makanan lunak
Kronis Gastritis
Peradangan lambung menahun- - - - - sektesi HCl terganggu
Penyebab :
Zat toksik
Tekanan jiwa
Kebiasaan makan yang jelek
Gejala :
Sakit ulu hati
Mual, muntah
Nafsu makan berkurang
Perut kembubg
Terapi:
o Melihat penyebab, kebiasaam makan yang jelek maka
merubah pola kebiasaan makan
o Diit :
Makanan tidak merangsang (Mudah dicerna)
Porsi keciltapi sering
Rendah serat terutama serat tdk larut air
Hindari bahan makanan yang menimbulkan gas
Bentuk makanan umumnya lunak
Gejala :
Sakit ulu hati
Mual, muntah
Nafsu makan berkurang
Perut kembubg
Terapi:
Melihat penyebab, kebiasaam makan yang jelek maka merubah pola kebiasaan makan
Diit :
Makanan tidak merangsang (Mudah dicerna)
Porsi keciltapi sering
Rendah serat terutama serat tdk larut air
Hindari bahan makanan yang menimbulkan gas
Bentuk makanan umumnya lunak
II. Konstipasi
Pergerakan feses yang lambat dalam kolon melebihi
batas waktu yang normal sehingga sukar melakukan
defekasi
Normal defekasi : 12 -72 jam setelah makan
Penyebab :
Waktu makan tidak teratur
Defekasi tidak teratur
Kurang bergerak
Makanan kurang memenuhi kebutuhan
Gangguan syaraf
Kecemasan
Makana kurang mengandung serat, kurang air, kurang
vitamin B kompleks
II. Konstipasi
Pergerakan feses yang lambat dalam kolon melebihi batas waktu yang normal sehingga sukar melakukan defekasi
Normal defekasi : 12-72 jam setelah makan
Penyebab :
Waktu makan tidak teratur
Defekasi tidak teratur
Kurang bergerak
Makanan kurang memenuhi kebutuhan
Gangguan syaraf
Kecemasan
Makana kurang mengandung serat, kurang air, kurang vitamin B kompleks
JENIS-JENIS KONSTIPASI :
1. Konstipasi Atonik
Peristaltik colon lemah/lambat, sisa makanan terkumpul.
Sering terjadi : - orang tua
- ibu hamil
- demam
- post operatif
- obesitas
Penyebab umum:
- makanan tidak adekuat
- makan tidak teratur
- kurang intake cairan
- kurang serat
JENIS-JENIS KONSTIPASI :
1. Konstipasi Atonik
Peristaltik colon lemah/lambat, sisa makanan terkumpul.
Sering terjadi : - orang tua
ibu hamil
demam
post operatif
obesitas
Penyebab umum:
makanan tidak adekuat
makan tidak teratur
kurang intake cairan
kurang serat
Terapi:
- Makan teratur
- Cukup exercise
- Defekasi secara teratur
Tujuan Diit:
Memudahkan penderita defekasi secara teratur
Prinsip Diit:
Makan yang adekuat
Tinggi serat
Cukup cairan (8 -10 gls/hari)
Tinggi vitamin khususnya vit B 12
Lemak disesuaikan denga n keadaan penderita
Terapi:
Makan teratur
Cukup exercise
Defekasi secara teratur
Tujuan Diit:
Memudahkan penderita defekasi secara teratur
Prinsip Diit:
Makan yang adekuat
Tinggi serat
Cukup cairan (8-10 gls/hari)
Tinggi vitamin khususnya vit B 12
Lemak disesuaikan dengan keadaan penderita
2. Konstipasi Spastik
Keadaan dimana terjadi spasma pada kolon sehingga sisa -
sisa makanan tidak dapat keluar secara normal
Penyebab :
- Stres yang lama
- Gangguan jiwa
- Tidur, istirahat , minum, defekasi yang tidak teratur
Gejala :
- Jantung berdebar
- Flatus banyak
- Perut rasa penuh
- Kram
2. Konstipasi Spastik
Keadaan dimana terjadi spasma pada kolon sehingga sisa-sisa makanan tidak dapat keluar secara normal
Penyebab :
Stres yang lama
Gangguan jiwa
Tidur, istirahat , minum, defekasi yang tidak teratur
Gejala :
Jantung berdebar
Flatus banyak
Perut rasa penuh
Kram
Diit
- Makanan tidak merangsang
- Rendah serat
- Bentuk cair/ lunak
- Lemak cukup
- Vitamin bisa ditambah sesuai dengan kebutuhan
penderita
Diit
Makanan tidak merangsang
Rendah serat
Bentuk cair/ lunak
Lemak cukup
Vitamin bisa ditambah sesuai dengan kebutuhan
penderita
3. Konstipasi Obstruksi
Adalah obstruksi/penyumbatan yang biasanya disebabkan
tumor atau kanker
Diit:
- Tergantung berat ringannya obstruksi
- Bila berat bentuk makanan cair, rendah sisa atau
makanan parenteral
3. Konstipasi Obstruksi
Adalah obstruksi/penyumbatan yang biasanya disebabkan tumor atau kanker
Diit:
Tergantung berat ringannya obstruksi
Bila berat bentuk makanan cair, rendah sisa atau makanan parenteral
PENYAKIT USUS HALUS
1. Gastroenteritis
Radang pada l ambung dan usus halus yang
memberikan gejala diare disertai muntah
Penyebab :
- Infeksi : Virus (enterovirus)
Bakteri (salmonella, shigella)
Parasit (cacing askaris, dll)
- Makanan : Alergi
Malasorbsi (K H/L)
Keracunan makanan
- Malnutrisi atropi mukosa usus halusenzim -
enzim tdk dapat keluar
- Gangguan imonologi: menyebabkan mudah terkena
infeksi
Gejala :
- Mual dan muntah
- Nafsu makan kurang/ tidak ada dan gelisah
- Diare, feses cair, lendir dan berdarah
- Dehidrasi
PENYAKIT USUS HALUS
1. Gastroenteritis
Radang pada lambung dan usus halus yang memberikan gejala diare disertai muntah
Penyebab :
Infeksi : Virus (enterovirus)
Bakteri (salmonella, shigella)
Parasit (cacing askaris, dll)
Makanan : Alergi
Malasorbsi (KH/L)
Keracunan makanan
Malnutrisi atropi mukosa usus halusenzim-enzim tdk dapat keluar
Gangguan imonologi: menyebabkan mudah terkena infeksi
Gejala :
Mual dan muntah
Nafsu makan kurang/ tidak ada dan gelisah
Diare, feses cair, lendir dan berdarah
Dehidrasi
Terapi :
- Mengatasi dehidrasi
- Obat-obatan antasid
- Istirahat: phisik dan mental
- Diit ;
Bayi : ASI
Susu diencerkan, LLM
Bubur tepung, lunak
Rendah selulosa
Dewasa : Lunak
Rendah selulosa
Mudah dicerna
Bentuk makanan tergantung pasien
Tujuan Diit:
Mencegah dan memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit dengan memperbaiki saluran cerna
Terapi :
Mengatasi dehidrasi
Obat-obatan antasid
Istirahat: phisik dan mental
Diit ;
Bayi : ASI
Susu diencerkan, LLM
Bubur tepung, lunak
Rendah selulosa
Dewasa : Lunak
Rendah selulosa
Mudah dicerna
Bentuk makanan tergantung pasien
Tujuan Diit:
Mencegah dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit dengan memperbaiki saluran cerna
Prinsip Diit:
Keadaan akut: pasien dipuasakan 12 -24 jam
Pemberian makanan bertahap
Cukup zat energi
Syarat Diit :
Lemak tergantung penderita
Mudah dicerna dan rendah sisa
Hindari makanan yangf terlalu manis, bumbu
merangsang
Hindari makanan yang mengandung gas
Prinsip Diit:
Keadaan akut: pasien dipuasakan 12-24 jam
Pemberian makanan bertahap
Cukup zat energi
Syarat Diit :
Lemak tergantung penderita
Mudah dicerna dan rendah sisa
Hindari makanan yangf terlalu manis,bumbu merangsang
Hindari makanan yang mengandung gas