Upload
hoangtruc
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DINAMIKA BADAN KOORDINASI TKA-TPA KABUPATEN BANTUL
TAHUN 1991-2016 M
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Isna Nurazizah
NIM.: 13120096
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
v
MOTTO
KEINGINAN DAN HARAPAN AKAN TERWUJUD
DENGAN USAHA, DOA, DAN
RESTU ORANG TUA
(Isna Nurazizah)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Almamater Tercinta Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kedua Orang Tua Penulis: Bapak Suradi dan Ibu Umamah
Kakak Penulis: Ahmad Syafiq Mujtaba
vii
ABSTRAK
DINAMIKA BADAN KOORDINASI TKA-TPA KABUPATEN BANTUL
TAHUN 1991-2016 M
Kajian ini membahas dinamika Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA
Kabupaten Bantul. Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul merupakan sebutan untuk
Badan Koordinasi Taman Kanak kanak al-Quran - Taman Pendidikan al-Quran
tingkat daerah Kabupaten Bantul dan berkedudukan di bawah Badko TKA-TPA
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
berfungsi sebagai wahana koordinasi, pembinaan, komunikasi, dan kerjasama
TKA-TPA di Kabupaten Bantul yang terbentuk pada tahun 1991 oleh para aktivis
TKA-TPA dan diresmikan Badko TKA-TPA Propinsi DIY pada Minggu, 26
April 1992. Kepengurusan Badko dari tahun 1991-2016 memiliki empat periode
kepemimpinan yaitu Slamet, Muhammad Hanafi, Ahmadi, dan Endro Suwarno.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
sosiologi. Pendekatan sosiologi digunakan untuk menggambarkan peristiwa masa
lampau untuk mengungkap segi-segi sosial dari peristiwa yang dikaji. Badko
TKA-TPA merupakan organisasi masyarakat. Sudut pandang sosiologis menurut
Weber, organisasi merupakan suatu bentuk hubungan sosial dan menurut
Durkheim bahwa organisasi merupakan sistem sosial Organisasi sebagai sistem
sosial adalah entitas orang (people) dan produksi dikoordinasi. Badan Koordinasi
TKA-TPA merupakan organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang
pendidikan al-Quran. Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengungkap
dinamika atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi Badko TKA-
TPA Kabupaten Bantul baik itu bersifat besar atau kecil dan secara cepat atau
lambat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
Periode kepemimpinan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul selama 25
tahun memiliki empat kepemimpinan. Keberadaannya mengalami dinamika atau
perubahan secara bertahap dan perlahan yaitu fase perintisan, fase pertumbuhan,
fase perkembangan, dan fase eksistensi. Hal tersebut ditunjukkan dengan
peningkatan maupun penurunan dalam berbagai aspek, diantaranya kepengurusan,
aktivitas, maupun pendanaan. Program kerja Badko yaitu pembinaan dan
pengembangan pengelolaan TKA-TPA. Eksistensi Badko TKA-TPA ditunjukkan
pada pemulihan paska bencana alam gempa bumi 27 Mei 2006 berupa program
Tenda TPA Darurat. Tahun 2012, Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul sudah
terdaftar sebagai organisasai masyarakat dan mendapatkan bantuan tetap berupa
dana hibah. Tahun 2015, pendataan unit TKA-TPA sudah terdaftar dalam
Kementrian Agama. Pasang surut perjalanan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
tidak berjalan mulus terdapat faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahan
yang terjadi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kata kunci: Dinamika, Badan Koordinasi TKA-TPA
viii
KATA PENGANTAR
م ل الس و ة ل الص و ن ي الد او ي ن الد ر و م ىأ ل ع ن ي ع ت س ن ه ب و ن ي م ال ع ال ب ر ه ل ل د م ح ل ا
ف ر ش ىأ ل ع ن ي ع م ج أ ه اب ح ص أ و ه ىآل ل ع و د م ح ام ن د ي س ن ي ل س ر م ال و اء ي ب ن ال
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi ini. Selawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW manusia pilihan pembawa rahmat dan pemberi syafaat di hari kiamat.
Skripsi yang berjudul “Dinamika Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA
Kabupaten Bantul Tahun 1991-2016” ini merupakan karya penulis yang proses
penyelesaiannya tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penulis
menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak semata-mata usaha dari
penulis, melainkan atas bantuan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta jajarannya.
2. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.
4. Bapak Prof. Dr. M. Abdul Karim, M. A. M. A. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah bersedia mengerahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk
membimbing dengan cermat dan bersabar dalam memberi masukan, saran,
dan kritik yang sangat bermanfaat bagi penulis.
ix
5. Bapak Dr. Nurul Hak, S. Ag., M. Hum, selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis selama studi di UIN Sunan Kalijaga Jurusan Sejarah
dan Kebudayaan Islam.
6. Seluruh dosen Jurusan SKI yang telah memberikan ilmu dan pengalaman
yang bermanfaat bagi penulis.
7. Kedua orang tua penulis, Bapak Suradi dan Ibu Umamah, yang paling
pantas mendapatkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-
tingginya atas segala upaya dalam mencurahkan jiwa dan raganya untuk
tetap setia menemani, mendoakan, dan mendukung penulis untuk
menuntut ilmu hingga saat ini. Terima kasih juga kepada kakak
kandungku Ahmad Syafiq Mujtaba yang selalu memotivasi, mendukung,
dan memberikan semangat ketika penulis merasa lelah dan jenuh.
8. Ketua Umum Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dari tahun 1991 hingga
sekarang (Bapak Slamet, Bapak Muhammad Hanafi, Bapak Ahmadi,
Bapak Endro Suwarno) beserta seluruh jajarannya yang memberikan izin
penelitian dan meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dalam
mengumpulkan data hingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Teman-teman Jurusan SKI angkatan 2013 atas kebersamaannya selama
menimba ilmu dan selalu memberi dukungan yang tidak akan penulis
lupakan, khususnya SKI D. Sahabat-sahabat penulis Vita Puteri Wardana,
Milawati, Annisa Widianingarum, dan Rina Mufidah yang senantiasa
mengingatkan penulis supaya segera menyelesaikan skripsi serta
meluangkan waktunya untuk menemani dalam melakukan penelitian.
x
10. Sahabat masa kecil dan sampai sekarang Ani Iswandari dan Nur’aini
Sabilussalami yang senantiasa memberi semangat dan dukungan kepada
penulis.
11. Teman-teman KKN kelompok 054 angkatan 89 tahun 2016, mbak Qorry,
mbak Aneste, mbak Nizam, miss Nee, mas Ghozali, Najib, Subkhan dan
pak ketua Adil yang menjadi keluarga kecil seperjuangan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak diatas, penulisan skripsi ini
dapat diselesaikan. Semoga semua pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi
ini senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis
berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Yogyakarta, 21 September 2017
Penulis,
Isna Nurazizah
NIM: 13120096
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. ii
HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 8
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 8
E. Kerangka Teori ........................................................................ 11
F. Metode Penelitian .................................................................... 14
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 17
BAB II: GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI (BADKO)
TKA-TPA KABUPATEN BANTUL ........................................................... 19
A. Latar Belakang Terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul .................................................................................... 19
B. Keorganisasian Badko TKA-KPA Kabupaten Bantul ............ 24
1. Visi dan Misi .................................................................... 25
2. Struktur Lembaga ............................................................. 25
3. Struktur Organisasi ........................................................... 29
C. Aktivitas Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul ....................... 32
1. Permusyawaratan Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul ................................................................................. 32
2. Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan
TKA TPA ........................................................................... 34
a. Pengembangan Kurikulum dan Standarisasi
Kelulusan ..................................................................... 34
b. Pengembangan Sumber Daya Ustaz/ah ....................... 35
c. Pembinaan Unit TKA-TPA ......................................... 38
3. Kegiatan Acara Besar ........................................................ 39
4. Kegiatan Lainnya ............................................................... 41
xii
5. Sumber Pendanaan ............................................................ 41
BAB III: PERKEMBANGAN BADKO TKA-TPA KABUPATEN
BANTUL ....................................................................................................... 43
A. Periode Kepemimpinan Slamet (1992-2001) .......................... 43
B. Periode Kepemimpinan Muhammad Hanafi (2001-2006) ...... 46
C. Periode Kepemimpinan Ahmadi (2006-2013) ........................ 50
D. Periode Kepemimpinan Endro Suwarno (2014-2016) ............ 51
BAB IV: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DINAMIKA BADKO TKA-TPA KABUPATEN BANTUL ..................... 54
A. Perubahan Dari Tahun 1992-2016 ............................................ 54
1. Struktur Kepengurusan ...................................................... 54
2. Program Kerja ................................................................... 60
3. Pendanaan .......................................................................... 64
B. Faktor Internal ......................................................................... 65
1. Kepengurusan ..................................................................... 65
2. Pendanaan .......................................................................... 67
C. Faktor Eksternal........................................................................ 69
1. Pembinaan Unit TKA-TPA ................................................ 69
2. Geografi ............................................................................. 70
BAB V: PENUTUP ...................................................................................... 73
A. Simpulan .................................................................................. 73
B. Saran ........................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN .................................................................................................. 92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 108
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Lembaga Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
Bagan 2 Struktur Organisasi Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenjang Kursus Tartil
Tabel 2 Pola dan Sistem Pelatihan/Penataran Ustaz-ustazah
Tabel 3 Pembagian Struktur Kepengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul Tahun 1992-2016
Tabel 4 Pendataan unit TKA-TPA, ustaz-ustazah, dan santri di Kabupaten
Bantul
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Jumlah Struktur Kepengurusan
Diagram 2 Pendataan unit TKA-TPA, ustaz-ustazah, dan santri di Kabupaten
Bantul
Diagram 3 Besar Bantuan
xvi
DAFTAR SINGKATAN
TKA-TPA : Taman Kanak-Kanak al-Quran-Taman Pendidikan al-Quran
AMM : Angkatan Muda Masjid dan Musala
ADART : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
FASI : Festival Anak Saleh Indonesia
HI : Humas dan Informasi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Susunan Pengurus Kepemimpinan Slamet
Lampiran 2 Susunan Pengurus Kepemimpinan Muhammad Hanafi
Lampiran 3 Susunan Pengurus Kepemimpinan Muhammad Ahmadi
Lampiran 4 Susunan Pengurus Kepemimpinan Muhammad Endro Suwarno
Lampiran 5 Ketua Badko Rayon
Lampiran 6 Surat Keterangan Terdaftar
Lampiran 7 Naskah Pelantikan Pengurus
Lampiran 8 Rekapitulasi Ustaz-ustazah dan Unit TKA-TPA
Lampiran 9 Buku Wisuda Santri
Lampiran 10 CD/DVD Upacara Wisuda Santri Tahun 2014
Lampiran 11 Kantor Sekretariat Lampiran
Lampiran 12 Plakat TKA-TPA yang Sudah Terakreditasi
Lampiran 13 Piagam Penyelenggaraan TKA-TPA
Lampiran 14 Foto Kegiatan Lampiran
Lampiran 15 Buku Materi Pembelajaran di TKA-TPA
Lampiran 16 Logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lingkungan sosialnya. Manusia dari hari ke hari melaksanakan banyak
tindakan interaksi antarindividu dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam interaksi
tersebut akan terbentuk pola pikir, karakter, dan tingkah laku yang beragam.
Institusi pendidikan berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan
manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna.1 Pendidikan agama
sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam memahami ajaran agama Islam. Agama
bukan dalam hal ibadah saja, melainkan agama mengatur seluruh kehidupan
manusia.2 Manusia dalam kepentingan pendidikan perlu ditumbuh suburkan dan
dikembangkan melalui pendidikan, baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan yang pertama kali diterima anak adalah segala ucapan dan tingkah
laku dari kedua orang tuanya atau keluarga dalam kesehariannya.
Pengajaran pendidikan agama, tidak semua orang tua terutama ibu mampu
mengajarkan kepada anak-anaknya. Pemberian pendidikan dan pengetahuan
tentang agama yang lebih luas dan beragam yaitu orang yang mempunyai
pemahaman terhadap agama Islam. Pada pendidikan formal yaitu seorang guru
agama, sedangkan dalam pendidikan non-formal, seperti kiai dan ustaz/ustazah.
1 Jalaluddin, Pendidikan Islam: Pendekatan, Sistem, dan Proses (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2016), hlm. 140-146. 2 Zakiah Darajdat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama,
1995), hlm. 65.
2
Orang tua Muslim yang belum mengajarkan pendidikan agama terhadap anaknya
karena belum memiliki pemahaman yang mendalam terhadap agama atau
memiliki kesibukan duniawi. Mereka mempercayakan pada lembaga pendidikan
al-Quran.
Salah satu ciri manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan
nasional adalah Manusia yang Beriman dan Bertakwa. Undang-undang RI No. 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 4, Manusia
yang Beriman dan Bertakwa ini dapat terwujud, maka diperlukan pendidikan
keimanan dan ketakwaan yaitu pendidikan agama. Salah satu usaha pendidikan
agama adalah mendirikan lembaga pendidikan al-Quran, seperti Taman Kanak-
Kanak al-Quran, Taman Pendidikan al-Quran, dan Ta’limul Quran lil Aulad
(TQA).3
Lembaga pendidikan al-Quran di Yogyakarta di antaranya Taman Kanak-
Kanak al-Quran - Taman Pendidikan al-Quran (TKA-TPA). Saat ini TKA-TPA di
Yogyakarta mulai berkembang pesat. Pada tanggal 16 Maret 1988 didirikanlah
Taman Kanak-Kanak al-Quran (TKA) Angkatan Muda Masjid dan Musala
(AMM) Yogyakarta. Taman Pendidikan al-Quran (TPA) AMM Yogyakarta
berdiri setahun kemudian tepatnya tanggal 23 April 1989. Bersamaan dengan
didirikannya Taman Kanak-Kanak al-Quran dan Taman Pendidikan al-Quran
3 Tim Badko DIY, Buku Pedoman Kerja Badan Koordinasi TKA-TPA Propinsi DIY
(Yogyakarta: Badko TKA-TPA DIY, 2008), hlm. 19.
3
(TKA-TPA) dan sejak disusunnya metode Iqra4 oleh KH As‟ad Humam
5. Sejak
saat itu mulai bermunculan TKA-TPA di segala penjuru Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan berbagai macam latar belakang dan ormas pendiri.6
KH As‟ad Humam berinisiatif melakukan gerakan penyatuan TKA-TPA
di Yogyakarta dengan mendirikan Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA. As‟ad
Humam bersama Team Tadarus AMM pada tanggal 28 Oktober 1990 mendirikan
Badko TKA-TPA Propinsi DIY yang mewadahi seluruh TKA, TPA, dan
Madrasah Diniyah al-Quran (MDA) di seluruh DIY.7 Agar program kerja dapat
terealisasi sampai penjuru DIY, maka dibentuklah Badko TKA-TPA daerah yang
berkedudukan di kabupaten/kota dan Badko TKA-TPA rayon ditingkat
kecamatan. Badko TKA-TPA wilayah Propinsi DIY membawahi Badko TKA-
TPA tingkat daerah di seluruh DIY yaitu Kabupaten Bantul, Sleman, Gunung
Kidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Salah satu Badko TKA-TPA daerah yaitu Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul. Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Batas-batas wilayah Kabupaten Bantul sebelah Timur adalah
Kabupaten Gunung Kidul, sebelah Utara Kota Yogyakarta, sebelah Barat
Kabupaten Kulon Progo, dan sebelah Selatan samudra Indonesia. Secara
4 Iqra merupakan metode praktis, cepat, dan mudah dalam membaca al-Quran. Skripsi
Padmiyati, “Sejarah Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 1990-2008” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, tidak dipublikasikan, 2008), hlm. 18. 5 Penemu salah satu metode cepat belajar membaca al-Quran atau metode Iqra. Nashih
Nasrullah, “KH As‟ad Humam „Sang Kakek‟ Penemu Metode Iqra‟”,
http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/16/02/07/o26fw91-kh-asad-humam-
sang-kakek-penemu-metode-iqro, diakses pada 03 April 2017 pukul 10: 44. 6 Padmiyati, “Sejarah Badan Koordinasi”, hlm. 16-18.
7 Ibid., hlm. 3.
4
administrasi Kabupaten Bantul memiliki tujuh belas kecamatan yaitu Srandakan,
Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Pajangan, Jetis, Imogiri,
Dlingo, Bantul, Banguntapan, Pleret, Piyungan, Sewon, Kasihan, dan Sedayu.8
Luas wilayah Kabupaten Bantul adalah 506,85 km2 yang terdiri dari dataran
rendah dan daerah perbukitan yaitu bagian timur adalah daerah landai dan
perbukitan, bagian tengah adalah daerah datar dan landai, miring dan terjal, serta
bagian selatan yang berpasir dan berlagun terbentang di Pantai Selatan.9
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul adalah sebutan Badan Koordinasi
TKA-TPA tingkat daerah Kabupaten Bantul merupakan organisasi sosial
keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan al-Quran dengan mengusung
gerakan M5A (gerakan membaca, memahami, menulis, mengamalkan, dan
memasyarakatkan al-Quran). Organisasi ini bertujuan untuk mengkoordinir,
membina, meningkatkan kualitas pengelolaan TKA-TPA di Kabupaten Bantul.10
Awal terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul pada tahun 1991
dengan nama Badkoda11
TKA-TPA Kabupaten Bantul dengan didukung oleh
Team Tadarus AMM cabang Bantul dan berbagai pihak. Pembentukan Badkoda
dengan terpilihnya Ustaz Slamet sebagai ketua Badkoda untuk awal kepengurusan
Badko dan Masjid Agung Manunggal sebagai kantor sekretariat. Perkembangan
8 Tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sekilas Kabupaten Bantul
(Bantul: Bappeda, 2010), hlm. 4. 9 Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Bantul “Profil Kabupaten
Bantul”, www.bantulkab.go.id, diakses pada 12 September 2017 pukul 05:51. 10
Wawancara dengan Bapak Endro Suwarno, ketua umum Badko periode 2014-2018,
pada tanggal 22 Februari 2017 jam 16:55 di kediamannya Blawong II Rt. 13, Trimulyo, Jetis,
Bantul. 11
Badkoda merupakan kependekan dari Badan Koordinasi Daerah. Wawancara dengan
Bapak Endro Suwarno, ketua umum Badko periode 2014-2018, pada tanggal 22 Februari 2017 jam
16:55 di Blawong II Rt. 13, Trimulyo, Jetis, Bantul.
5
Badko dalam pembinaannya sampai saat ini memiliki jaringan di seluruh
kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul sebanyak tujuh belas Badko rayon
(Badko TKA-TPA tingkat kecamatan) terdiri dari 909 unit TPA, 35.534 anak
santri, dan 6.002 orang ustaz-ustazah (pendataan pada 19 Desember 2016).12
Penting untuk mengkaji Badko TKA-TPA karena keberadaan dan
gerakannya masih berjalan sampai saat ini. Kepengurusan Badko sampai saat ini
mengalami empat periode kepemimpinan yaitu Bapak Slamet, Bapak Muhammad
Hanafi, Bapak Hanafi, dan Bapak Endro Suwarno dengan program kerja yang
dijalankan. Perkembangan Badko TKA-TPA tidak lepas dari perubahan-
perubahan yang terjadi baik perubahan besar maupun kecil. Perubahan terjadi
disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun faktor eksternal.
Gempa Bumi yang melanda Yogyakarta pada 27 Mei 2006 berakibat
banyak TKA-TPA yang sudah mapan dan terkoordinasi dengan baik, namun
musibah bencana alam gempa bumi meluluhlantakkan semuanya, seperti tempat
tinggal, tempat ibadah, sarana umum, termasuk gedung TKA-TPA tempat santri
belajar al-Quran. Bukan hanya harta benda yang hilang, namun juga jiwa dan
raga. Para aktivis, ustaz/ustazah, dan santri banyak menjadi korban, sehingga
proses belajar mengajar sempat terhenti.13
Gempa bumi juga mengakibatkan arsip,
dokumen, dan data-data Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul yang dimiliki para
pengurus maupun yang ada di sekretariat Badko sebelum tahun 2006 mengalami
12
Wawancara dengan Bapak Endro Suwarno, ketua Badko periode 2014-2018, pada
tanggal 22 Februari 2017 jam 16:55 di kediamannya Blawong II Rt. 13, Trimulyo, Jetis, Bantul. 13
Tim Badko Bantul, “Proposal Kegiatan Pembinaan TKA-TPA Kabupaten Bantul
Tahun 2018” (Yogyakarta: Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul, 2017), hlm. 4.
6
kerusakan bahkan musnah. Perjalanan Badko TKA-TPA ini menarik bagi penulis
untuk mengkaji lebih mendalam.
Sasaran utama gerakan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul di antaranya
anak-anak (santri), pengajar (ustaz-ustazah), aktivis-aktivis pecinta, dan peduli
pendidikan al-Quran, dan sarana prasarana unit TKA-TPA. Program-program
yang dijalankan selain menyelenggarakan kegiatan syiar agama, Badko juga
meningkatkan sumberdaya pengajar TKA-TPA melalui pendidikan dan pelatihan
agar kegiatan belajar mengajar di TKA-TPA berjalan efektif. Program sosial
dilakukan untuk membantu peningkatan sarana prasarana TKA-TPA di
Kabupaten Bantul.14
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul juga membuka usaha
yang bernama DEPOT IQRA Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul di antaranya
penyewaan baju wisuda, penjualan buku-buku Iqra, al-Quran dan perlengkapan
TPA lainnya.15
Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang
perjalanan historis pasang surut Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada dinamika Badan Koordinasi (Badko) TKA-
TPA dari tahun 1991-2016 M. Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul merupakan
lembaga yang mengkoordinir TKA-TPA se-Kabupaten Bantul. Sejak
terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul sampai tahun 2016 mengalami
dinamika atau perubahan. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya terjadi
14
Ibid., hlm. 2. 15
Wawancara dengan Bapak Endro Suwarno, ketua umum Badko periode 2014-2018,
pada tanggal 22 Februari 2017 jam 16:55 di kediamannya Blawong II Rt. 13, Trimulyo, Jetis,
Bantul.
7
dalam keorganisasian, program kerja, dan pendanaan. Gerakan Badko yang masih
berjalan sampai saat ini tidak lepas dari pasang surut perjalanan Badko dalam
mempertahankan eksistensinya. Untuk memperoleh hasil yang runtun maka
penelitian ini mencakup perjalanan Badko dari tahun 1991 hingga 2016.
Penulis memilih tahun 1991 sebagai awal dari penelitian ini karena tahun
1991 M merupakan tahun terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
Penulis memilih tahun 2016 M sebagai batas akhir dari penelitian ini karena
hanya sampai tahun ini penulis bisa mengamati perubahan Badko TKA-TPA.
Tahun 2016 merupakan laporan pertanggung jawaban tengah periode Badko
TKA-TPA Kabupaten Bantul masa periode Endro Suwarno. Badko dibentuk
sebagai gerakan lembaga yang mengkoordinir gerakan TKA-TPA di Kabupaten
Bantul yang berafiliasi dengan Badko TKA-TPA Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka
penulis merumuskan beberapa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul ?
2. Bagaimana perkembangan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul ?
8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan perkembangan Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika Badko TKA-
TPA Kabupaten Bantul.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Diharapkan dapat memberikan informasi tentang Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul sehingga dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi
peneliti selanjutnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.
2. Memberikan informasi berkaitan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
3. Memberikan sumbangan terhadap khazanah keilmuan sejarah Islam yang
berkaitan dengan dinamika Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis, penelitian yang mengkaji tentang Badko
TKA-TPA di Yogyakarta sudah ada yang mengkaji, akan tetapi kajian yang
khusus membahas tentang dinamika Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun
1991-2016 belum ada. Terdapat beberapa karya yang membahas tentang Badko
9
TKA-TPA dapat dijadikan bahan tinjauan oleh penulis dalam penelitian ini.
Adapun beberapa karya tersebut yaitu:
Buku yang berjudul Buku Pedoman Kerja Badan Koordinasi TKA-TPA
Propinsi Dearah Istimewa Yogyakarta diterbitkan oleh Badko TKA-TPA Propinsi
DIY tahun 2008. Buku ini memuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(ADART) Badko DIY serta pedoman pelaksanaan program kerja dan kegiatan-
kegiatan Badko TKA-TPA. ADART meliputi nama dan kedudukan, asas dan
tujuan, usaha dan kegiatan, struktur organisasi, hak dan kewajiban,
permusyawaratan, masa jabatan, keuangan, keanggotaan, Badko TKA-TPA
daerah, Badko TKA-TPA rayon, dan unit. Pedoman program kerja dan kegiatan
Badko diantaranya pelaksanaan supervisi dan akreditasi, pelaksanaan kursus tartil,
pelaksanaan pelatihan, dan pelaksanaan munaqosah. Buku tersebut hanya memuat
gambaran umum Badko TKA-TPA. Perbedaan penelitian ini dengan buku diatas
adalah peneliti memaparkan sejarah Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dengan
fokus penelitian dari sisi historis serta dinamika yang terjadi.
Skripsi yang berjudul “Sejarah Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1990-2008” ditulis oleh Padmiyati
tahun 2009, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu
Budaya. Skripsi ini memaparkan tentang sejarah Badko TKA-TPA Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi gambaran umum, sejarah berdiri dan
perkembangan Badko TKA-TPA Propinsi DIY tahun 1990-2008 serta hubungan
Badko dengan masyarakat. Karya tersebut menyinggung sedikit latar belakang
terbentuknya Badko yang ada di Yogyakarta, salah satunya Badko TKA-TPA
10
Kabupaten Bantul. Penelitian ini jelas berbeda dengan karya diatas, sebab
penelitian ini fokus pada dinamika perkembangan Badan Koordinasi (Badko)
TKA-TPA Kabupaten Bantul yang mana Badko TKA-TPA TKA-TPA Kabupaten
Bantul berada di bawah koordinator Badko TKA-TPA Propinsi DIY.
Skripsi yang berjudul “Peran Badan Koordinasi TKA-TPA Rayon Depok
dalam Pengembangan Unit TKA-TPA di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman”
ditulis oleh Dwi Seto Condro Baroto”, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Skripsi ini memaparkan tentang gambaran
umum Badko TKA-TPA Rayon Depok meliputi letak geografis, sejarah dan latar
belakang, struktur organisasi, unit-unit TKA-TPA serta sumber dana dan
pembiayaan. Peran Badko Rayon Depok dalam pengembangan unit TKA-TPA
yaitu sebagai motivator, mediasi, dan fasilitator. Skripsi ini juga menerangkan
hambatan-hambatan dan kontribusi dalam pengembangan unit TKA-TPA di
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Persamaan penelitian diatas dengan
penelitian ini adalah mengkaji mengenai Badko TKA-TPA. Perbedaannya yaitu
penelitian diatas membahas Badko TKA-TPA tingkat kecamatan (Badko TKA-
TPA Rayon Depok), sedangkan penelitian ini mengenai Badko TKA-TPA tingkat
daerah.
Berdasarkan beberapa tinjauan pustaka tersebut diketahui bahwa penelitian
mengenai Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA bukanlah hal yang baru.
Penelitian yang membahas mengenai sejarah, dinamika, dan perkembangan
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dari tahun 1991-2016 belum ada peneliti
yang mengkajinya.
11
E. Kerangka Teori
Kerangka teori atau kerangka skema pemikiran merupakan suatu
perangkat kaidah yang memandu sejarawan dalam penelitian dalam menyusun
bahan-bahan (data) yang diperoleh dari hasil analisis data.16
Penelitian ini
merupakan kajian sejarah yang bermaksud merekonstruksi sejarah masa lampau,
maka pendekatan pertama yang penulis gunakan adalah pendekatan historis.
Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi
digunakan untuk menggambarkan peristiwa masa lampau untuk mengungkap
segi-segi sosial dari peristiwa yang dikaji.17
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
merupakan organisasi masyarakat. Sudut pandang sosiologis menurut Weber,
organisasi merupakan suatu bentuk hubungan sosial dan menurut Durkheim
bahwa organisasi merupakan sistem sosial. Organisasi sebagai sistem sosial
adalah entitas orang (people) dan produksi dikoordinasi. Organisasi merupakan
unit sosial yang dibentuk untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pencapaian tujuan
dapat dilakukan secara efisien, maka koordinasi kegiatan membutuhkan struktur
rasional terdapat pihak yang diberi otoritas sebagai penguasa untuk memberi
perintah (command) dan ada yang dikuasai untuk menjalankan perintah.18
Badan
Koordinasi TKA-TPA merupakan organisasi masyarakat yang bergerak dalam
bidang pendidikan al-Quran. Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengungkap
dinamika atau perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam organisasi Badko
TKA-TPA Kabupaten Bantul baik itu bersifat besar atau kecil dan secara cepat
16
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2011), hlm. 29. 17
Ibid., hlm. 11. 18
Gudono, Teori Organisasi (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm. 2-5.
12
atau lambat. Pendekatan tersebut memiliki relevansi untuk mengungkap dinamika
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
Dinamika adalah suatu bentuk perubahan, baik itu yang bersifat besar atau
kecil, maupun secara cepat atau lambat yang bersifat nyata dan berhubungan
dengan suatu kondisi keadaan.19
Suatu organisasi dalam perjalanan historisnya
selalu mengalami perubahan. Walaupun dalam taraf yang paling kecil sekalipun,
masyarakat (yang didalamnya terdiri atas banyak individu) selalu berubah.
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang kecil sampai pada taraf
perubahan yang besar dan mampu memberikan pengaruh bagi aktivitas atau
perilaku manusia.20
Sehingga, berpengaruh pada kemajuan maupun kemunduran
suatu organisasi.
Perubahan mengandung perbedaan antara keadaan tertentu dalam jangka
waktu yang berlainan. Konsep dasar mengenai perubahan menyangkut tiga hal,
yaitu: pertama, kajian mengenai perbedaan; kedua, kajian dilakukan pada waktu
yang berbeda; ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama. Maka, perubahan
sosial harus ada perbedaan atau perubahan kondisi objek penelitian, dalam
konteks waktu yang berbeda dan memiliki kajian objek yang sama.21
Seperti
halnya dalam organisasi Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul mengalami
perubahan-perubahan selama kurun waktu dua puluh lima tahun mulai dari awal
berdiri tahun 1991 sampai 2016. Penulis mengklasifikasikan perbedaan atau
19
“Pengertian Dinamika Menurut Para Ahli”, diakses pada, 10 Oktober 2017,
www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-dinamika-menurut-para-ahli/. 20
Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern,
dan Poskoloial (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 1. 21
Ibid., hlm. 2-3.
13
perubahan pada setiap periode kepemimpinan dalam Badko. Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul memiliki empat periode kepemimpinan dari tahun 1991-2016
yaitu periode Slamet, Muhammad Hanafi, Ahmadi, dan Endro Suwarno.
Dinamika terjadi karena adanya pengaruh baik dari luar maupun dari dalam yang
membuat kondisi suatu hal menjadi berubah.
Buku Pedoman Kerja Badan Koordinasi TKA-TPA DIY bagian Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) Bab I tentang Nama dan
Kedudukan Pasal I disebutkan Badan koordinasi (Badko) TKA-TPA merupakan
wahana koordinasi pembinaan, komunikasi, dan kerjasama TKA-TPA.22
TKA-
TPA adalah Taman Kanak Kanak al-Quran-Taman Pendidikan al-Quran
merupakan lembaga pendidikan non-formal tingkat dasar yang bertujuan
memberikan bekal dasar kepada anak-anak usia 4-5 tahun (TKA) dan usia 7-12
tahun (TPA) agar menjadi generasi yang saleh-salehah yang mampu dan gemar
membaca, memahami, dan mengamalkan al-Quran dalam kehidupan sehari hari.23
Jadi, Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul merupakan organisasi masyarakat yang
mengkoordinir seluruh unit Taman Kanak-Kanak al-Quran dan Taman Pendidikan
al-Quran di seluruh Kabupaten Bantul dalam pembinaan pendidikan al-Quran.
Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA Kabupaten Bantul adalah sebuah
organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang dakwah dan pendidikan al-
Quran yang berfungsi sebagai koordinator gerakan TKA-TPA se-Kabupaten
Bantul. Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dalam gerakannya berafiliasi dengan
22
Tim Badko DIY, Buku Pedoman Kerja, hlm. 1. 23
Tim Litbang Badko TKA-TPA DIY, Pedoman Pengelolaan dan Kurikulum
Implementasi TKA-TPA DIY (Yogyakarta: Badko TKA-TPA Propinsi DIY, 2013), hlm. 1.
14
Badko TKA-TPA Propinsi DIY. Badko TKA-TPA Propinsi DIY membawahi
Badko TKA-TPA tingkat daerah di seluruh DIY yaitu Kabupaten Bantul, Sleman,
Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Penulis menggunakan pendekatan historis dan sosiologi serta teori
dinamika untuk mengetahui proses dan perubahan kearah kemajuan maupun
kemunduran yang terjadi pada Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dari tahun
1991 hingga 2016 sehingga dapat menganalisis dinamika dari peristiwa-peristiwa
yang terjadi.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
sejarah. Metode penelitian sejarah digunakan untuk mempermudah dan
memperlancar proses penelitian, penulis menggunakan beberapa langkah-langkah
atau tahapan, yaitu:
1. Heuristik (Pengumpulan sumber)
Tahap pertama dalam metode penelitian sejarah yaitu heuristik. Heuristik
merupakan suatu teknik kegiatan mencari dan menemukan sumber yang
diperlukan. Penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang
berkaitan dengan Badko TKA-TPA. Penulis menggunakan sumber tertulis dan
sumber lisan untuk kelengkapan penelitian.
Pengumpulan sumber-sumber tertulis diperoleh dari buku-buku dan arsip
yang diperoleh dari Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Umum
15
Kabupaten Bantul, Sekretariat Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul, koleksi-
koleksi pribadi narasumber, koleksi pribadi penulis, dan sumber internet. Untuk
mendukung dan melengkapi data tertulis penulis melakukan wawancara dengan
beberapa narasumber. Wawancara dilakukan dengan beberapa para pengurus
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul dari tahun 1991 hingga 2016.
2. Verifikasi (Kritik Sumber)
Tahap kedua dalam metode penelitian sejarah adalah verifikasi atau kritik
sumber. Penulis menggunakan dua cara untuk mengetahui benar atau tidaknya
data yang diperoleh, yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Dalam hal ini yang
harus diuji adalah keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) yang dilakukan
melalui kritik ekstern, dan kesahihan tentang kebenaran sumber (kredibilitas)
ditelusuri melalui kritik intern.24
Kritik ekstern dan intern dilakukan setelah
penulis menemukan data tertulis maupun lisan.
Sumber tertulis yang penulis temukan yaitu berupa arsip-arsip dan buku-
buku. Arsip dan buku yang ditemukan ada yang masih dalam keadaan bagus,
namun ada juga arsip-arsip dalam keadaan kurang bagus, seperti kertas sobek,
berlubang, dan bernoda. Untuk menguji keaslian sumber, dapat diuji berdasarkan
lima pertanyaan pokok, yaitu: kapan sumber itu dibuat, di mana sumber itu dibuat,
siapa yang membuat, dari bahan apa sumber itu dibuat, dan apakah sumber itu
dalam bentuk asli atau tidak.25
Adapun kritik intern pada sumber tertulis
24
Abdurrahman, Metodologi, hlm. 108. 25
Ibid., hlm. 108-109.
16
dilakukan dengan menelaah dan membandingkan isi dengan referensi lain yang
memiliki keterkaitan dengan penelitian.
Setelah diperoleh keaslian sumber kemudian diuji kebenarannya.
Kredibilitas (kebenaran) sumber ditelusuri berdasarkan proses-proses dalam
kesaksian, karena kesaksian dalam sejarah merupakan faktor penentu benar atau
tidaknya sumber. Oleh karena itu, kritik dilakukan sebagai alat pengecekan
proses-proses itu serta mendeteksi adanya kekeliruan yang mungkin terjadi.26
Penulis juga melakukan konfirmasi data tertulis yang diperoleh dengan pelaku
sejarah. Sedangkan, Kritik sumber lisan yang penulis lakukan dengan menelaah
isi informasi yang berkaitan dengan Badko TKA-TPA. Beberapa informasi yang
diperoleh dari satu narasumber penulis membandingkan informasi tersebut dengan
narasumber lain.
3. Interpretasi (Penafsiran)
Interpretasi merupakan tahap penafsiran data yang telah menjadi fakta
dengan cara analisis (menguraikan) dan sintesis (menyatukan) fakta yang relevan.
Fakta-fakta tersebut disusun bersama-sama dengan teori-teori ke dalam suatu
interpretasi yang menyeluruh.27
Pada tahap ini penulis melakukan penafsiran
secara mendalam sesuai kemampuan penulis terhadap data-data yang telah teruji
kebenarannya. Tahap ini merupakan upaya penulis untuk mengkronologikan
peristiwa sejarah sehingga menghasilkan kontruksi peristiwa sejarah.
26
Ibid., hlm. 108. 27
Ibid., hlm. 114.
17
4. Historiografi (Penulisan Sejarah)
Tahap terakhir dalam metode penelitian sejarah yaitu historiografi.
Historiografi adalah cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian
sejarah yang telah dilakukan.28
Tahap ini, penulis menyusun laporan hasil
penelitian secara sistematis dan kronologis yang dibagi dalam beberapa bab dari
awal hingga akhir. Penulis melakukan pembahasan setiap bab yaitu bab pertama
berisi pendahuluan. Bab kedua berisi gambaran umum Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul. Bab ketiga berisi perkembangan Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul. Bab keempat berisi faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika Badko
TKA-TPA Kabupaten Bantul. Bab kelima berisi penutup.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini, penulis membagi ke dalam lima bab dan
beberapa sub bab dengan tujuan untuk memudahkan penulisan dan pemahaman
bagi penulis maupun pembaca. Adapun sistematika pembahasan diuraikan sebagai
berikut:
Bab Pertama merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran umum
mengenai penelitian yang dilakukan. Bab ini memuat latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Pembahasan ini
merupakan penjelasan pokok yang menjadi bahasan bab-bab selanjutnya dan
kerangka penelitian.
28
Ibid., hlm. 116-117.
18
Bab Kedua berisi gambaran umum Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
Bab ini menganalisis latar belakang terbentuknya Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul. Kemudian dijelaskan pula struktur keorganisasian Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul.
Bab Ketiga mendeskripsikan perkembangan Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul. Bab ini berisi aktivitas dan perkembangan Badko TKA-TPA Kabupaten
Bantul dari tahun 1992-2016 yang dibagi dalam empat periode kepemimpinan
yaitu periode kepemimpinan Slamet, periode kepemimpinan Muhammad Hanafi,
periode kepemimpinan Ahmadi, dan periode kepemimpinan Endro Suwarno.
Penulisan bab ini bermaksud untuk mengetahui perkembangan setiap periode
kepemimpinan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul.
Bab Keempat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul. Bab ini diawali dengan perubahan yang
terjadi dalam keorganisasian Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul. Bab ini juga
berisi faktor yang mempengaruhi dinamika Badko baik faktor internal maupun
faktor eksternal.
Bab Kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan
berisi jawaban dari rumusan masalah. Adapun saran berisi untuk memberi
masukan dan kritik kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
73
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa Badan
Koordinasi (Badko) TKA-TPA Kabupaten Bantul merupakan sarana koordinasi,
pembinaan, komunikasi, dan kerjasama seluruh TKA-TPA di Kabupaten Bantul.
Sasaran gerakan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul yaitu semua unit TKA-TPA
meliputi santri, ustaz/ah, dan lembaga pendidikannya. Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul mulai dirintis tahun 1991 namun resmi terbentuk pada Minggu,
26 April 1992. Badko terbentuk sebagai gerakan untuk membantu Badko TKA-
TPA Propinsi DIY dalam mengkoordinir di seluruh pelosok Daerah Istimewa
Yogyakarta sehingga program kerja dapat terealisasikan. Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul dalam menjalankan gerakan organisasi bekerja sama dengan
tujuh belas Badko rayon yang berkedudukan di kecamatan.
Periode kepemimpinan Badko dari tahun 1991 sampai 2016 memiliki
empat kepemimpinan yaitu periode Slamet (fase rintisan dan fase pertumbuhan),
Muhammad Hanafi (fase perkembangan), Ahmadi (fase eksistensi), dan Endro
Suwarno (fase eksistensi). Keberadaannya mengalami dinamika atau perubahan
secara perlahan selama kurun waktu 25 tahun. Hal tersebut ditunjukkan dengan
peningkatan maupun penurunan dalam berbagai aspek, diantaranya kepengurusan,
kegiatan, maupun pendanaan. Program kerja Badko yaitu permusyawaratan
pengurus Badko, pembinaan dan pengembangan pengelolaan TKA-TPA,
74
peningkatan kualitas tenaga pengajar, kegiatan acara besar, seperti wisuda santri,
jambore santri dan FASI. Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul menjalin kerjasama
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dan Kementrian Agama Kabupaten
Bantul. Kerjasama tersebut memperlancar Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
sehingga mempengaruhi pengembangan maupun penurunan TKA-TPA di
Kabupaten Bantul.
Eksistensi Badko TKA-TPA ditunjukkan pada pemulihan paska bencana
alam gempa bumi 27 Mei 2006 berupa program Tenda TPA Darurat. Tahun 2012,
Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul sudah terdaftar sebagai organisasai
masyarakat dan mendapatkan bantuan tetap berupa dana hibah. Tahun 2015,
pendataan unit TKA-TPA sudah terdaftar dalam Kementrian Agama. Pasang surut
perjalanan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul tidak berjalan mulus terdapat
faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi yaitu faktor
eksternal dan faktor internal.
B. Saran
Penulis telah melakukan penelitian tentang dinamika Badko TKA-TPA
Kabupaten Bantul. Penulis menyarankan dalam pembinaan dan pengembangan
TKA-TPA di Bantul dengan luasnya wilayah kerja Badko yang melingkupi satu
kabupaten perlu dimaksimalkan koordinasinya sehingga informasi atau program
kegiatan dapat tersosialisasikan oleh seluruh TKA-TPA di Kabupaten Bantul.
Studi kesejarahan sangat penting dilakukan, sehingga dapat melihat
perkembangan ataupun kemunduran yang terjadi pada suatu lembaga atau
75
organisasi dapat terus berjalan untuk memperoleh tujuan bersama. Penting untuk
menuliskan peristiwa atau kejadian yang terjadi dari waktu ke waktu. Peristiwa
atau kejadian tidak dapat terulang sama persis dalam waktu yang sama juga.
Penelitian ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang membangun senantiasa peneliti harapkan.
76
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta:
Ombak. 2011.
Darajdat, Zakiah. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama. 1995.
Etzionioni, Amitai. terj. Suryatim Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: UI-
Press. 1985.
Gudono. Teori Organisasi. Yogyakarta: BPFE. 2014.
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintas Sejarah Pertumbuhan
dan Perkembangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Jalaluddin. Pendidikan Islam: Pendekatan Sistem dan Proses. Jakarta: PT Raja
Grafindo. 2016.
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan: apakah pemimpin abnormal
itu?. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2001.
Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,
Posmodern, dan Poskoloial. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
77
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung:
Penerbit Yrama Widya. 2012.
Tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Sekilas Kabupaten
Bantul. Bantul: BAPPEDA. 2010.
Tim Badko TKA-TPA DIY. Buku Pedoman Kerja Badan Koordinasi TKA-TPA
DIY. Yogyakarta: Badko TKA-TPA DIY. 2008.
Tim Badko TKA-TPA DIY. Petunjuk Pelaksanaan Supervisi TKA-TPA-MDA
Propinsi DIY. Yogyakarta: Badko TKA-TPA DIY. 1996.
Tim Litbang Badko TKA-TPA DIY. Pedoman Pengelolaan dan Kurikulum
Implementatif TKA-TPA DIY. Yogyakarta: Lembaga Penerbitan Badko
TKA-TPA DIY. 2013.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik dan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Jurusan
Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, 2010.
Winardi, J. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pres. 2009.
Arsip
Buku Wisuda TKA-TPA se-Kabupaten Bantul Tahun 2008.
Buku Wisuda TKA-TPA se-Kabupaten Bantul Tahun 2011.
Buku Wisuda TKA-TPA se-Kabupaten Bantul Tahun 2014.
Laporan Keuangan Badan Koordinasi TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun 2011.
78
Laporan Penggunaan Dana Hibah APBD Kabupaten Bantul Tahun 2014.
Laporan Penggunaan Dana Hibah APBD Kabupaten Bantul Tahun 2016.
Laporan Pertanggungjawaban Tengah Periode Badko TKA-TPA Daerah
Kabupaten Bantul 2003-2006.
Laporan Program Kerja Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul periode 2016.
Rekapitulasi Ustaz/Ustazah Per-Mei 2009.
Rekapitulasi Ustaz/Ustazah Per-Mei 2010.
Rekapitulasi Unit TKA-TPA dan Santri di Kabupaten Bantul Per-Mei 2009.
Surat Keterangan Terdaftar Sebagai Organisasi KemasyarakatanTahun 2012.
Tahfiz Rakerda: Program Kerja Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul Periode
2016.
Proposal
Proposal Pengajuan Anggaran Kegiatan Badkoda Bantul Tahun 2009.
Proposal Pemulihan Kegiatan TKATPA Se-Kabupaten Bantul Pasca Gempa Bumi
27 Mei 2006.
Proposal Kegiatan Pembinaan TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun 2012.
Proposal Kegiatan Pembinaan TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun 2018
79
Skripsi :
Skripsi Lilik Alim Markhamah. “Pengembangan Kompetensi Sumber Daya
Manusia di Angkatan Masjid dan Musholla (AMM) Kotagede
Yogyakarta”. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2011. Tidak Diterbitkan.
Padmiyati. “Sejarah Badan Koordinasi (Badko) TKA-TPA Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 1990-2008”. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga. 2008. Tidak Diterbitkan.
Internet :
Ahmadi Asyifa. “Badko TKA-TPA Kab. Bantul”. Diakses pada 20 September
2017. http: //badkotkatpakabbantul.blogspot.co.id.
“Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul”. Diakses pada 31 Januari 2017.
http://badkodatpabantul.or.id/.
Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Bantul. “Profil
Kabupaten Bantul”. Diakses pada 12 September 2017.
www.bantulkab.go.id.
Hamim Jazuli. “Masih Ingat Metode Ngaji al-Baghdadiyah? Sebelum Iqra”.
Diakses pada 18 Oktober 2017. www.muslimedianews.com.
Lembaga Qiroati Pusat. “Metode Pembelajaran Qiroati”. Diakses pada 18
Oktober 2017. www.qiroatipusat.or.id.
80
Nashih Nasrullah. “KH As‟ad Humam „Sang Kakek‟ Penemu Metode Iqra”.
Diakses pada 03 April 2017 pukul 10: 44.
http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digestkoran/16/02/07/o26fw
91-kh-asad-humam-sang-kakek-penemu-metode-iqro.
“Pengertian Dinamika Menurut Para Ahli”. Diakses pada, 10 Oktober 2017.
www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-dinamika-menurut-para-
ahli/.
Wawancara:
No Nama Umur Peran Alamat
1 Slamet, S.Ag. 48 Tahun Ketua Umum
BADKO TKA-TPA
Kabupaten Bantul
Periode 1992-2001
Manding,
Sabdodadi, Bantul
2 Muhammad
Hanafi, S.Ag.
44 Tahun Ketua Umum
BADKO TKA-TPA
Kabupaten Bantul
Periode 2001-2006
Bedukan, Pleret,
Pleret, Bantul
3 Ahmadi 48 Tahun Ketua Umum
BADKO TKA-TPA
Kabupaten Bantul
Periode 2006-2013
Trayeman, RT 03,
Pleret, Bantul
4 Endro Suwarno,
A.Md.
39 Tahun Ketua Umum
BADKO TKA-TPA
Kabupaten Bantul
Periode 2014-2018
Blawong II Rt. 13,
Trimulyo, Jetis,
Bantul
5 Trubus
Trimulyadi, S.Ag.
49 Tahun Sekretaris Umum
BADKO TKA-TPA
Kabupaten Bantul
Periode 1995-1998
Jl. Dr. Sutomo No.
3C RT 07
Badengan, Bantul
6 Setyarini
Muslimah
47 Tahun Ustazah di TKA-
TPA al-Ikhlas
Perum, Trimulyo
Blok I/57, Jetis
Bantul
81
Lampiran I: Susunan Pengurus Kepemimpinan Slamet
Ketua Umum : Slamet
Ketua 1 : Sugeng Prihatin, S.H.
Ketua 2 : Richwan Isdarwanto
Sekretaris : Nurwachid Sahadi
Wakil Sekretaris : Trubus Trimulyadi
Bendahara : Hj. Siti Fatonah S.
Wakil Bendahara : Riswanto
Susunan kengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul (Kepemimpinan
Slamet) periode 1992-199593
93
Wawancara dengan Bapak Slamet, ketua umum Badko periode 1992-2001, pada
tanggal 1 Juli 2017 jam 16:07 di kediamannya Manding Sabdodadi Bantul.
82
Lampiran II: Susunan Pengurus Kepemimpinan Muhammad Hanafi
Susunan kepengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul (Kepemimpinan
Muhammad Hanafi) periode 2003-200694
94
Diambil dari arsip Laporan Pertanggungjawaban Tengah Periode Badko TKA-TPA
Daerah Kabupaten Bantul 2003-2006.
83
Lampiran III: Susunan Pengurus Kepemimpinan Ahmadi
Susunan kepengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul (Kepemimpinan
Ahmadi) periode 2007-200995
95
Diambil dari Proposal Pengajuan Anggaran Kegiatan Badkoda Bantul Tahun 2009.
84
Susunan kepengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul (Kepemimpinan
Ahmadi) periode 2009-201396
96
Diambil dari Proposal Kegiatan Pembinaan TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun 2012.
85
Lampiran IV: Susunan Pengurus Kepemimpinan Endro Suwarno
Susunan kepengurusan Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul periode 2014-201897
97
Diambil dari Proposal Kegiatan Pembinaan TKA-TPA Kabupaten Bantul Tahun 2017.
86
Lampiran V: Ketua Badko Rayon
1. Kecamatan Bantul : Saridjan
2. Kecamatan Sedayu : Ir. Darnawi
3. Kecamatan Kasihan : Heni Surapto
4. Kecamatan Pajangan : Dalijo
5. Kecamatan Srandaan : Harjono, S.Ag.
6. Kecamatan Sanden : Drs. Suyitno
7. Kecamatan Bambanglipuro : Subandi
8. Kecamatan Kretek : Kasdarmanto
9. Kecamatan Pundong : M. Bashori
10. Kecamatan Imogiri : M. Djamin, BA.
11. Kecamatan Jetis : Syahidan Ahmadu
12. Kecamatan Pleret : Maryadi
13. Kecamatan Piyungan : Drs. Nuridi
14. Kecamatan Sewon : Sudarmanto
15. Kecamatan Pandak : Agus Riyanto
16. Kecamatan Banguntapan : M. Ja’far, BA.
17. Kecamatan Dlingo : Drs. Subardi
Ketua BADKO Rayon se-Kabupaten Bantul periode kepemimpinan Slamet98
98
Wawancara dengan Bapak Slamet, ketua umum Badko periode 1995-1998, pada
tanggal 1 Juli 2017 jam 16:07 di kediamannya Manding Sabdodadi Bantul.
87
Lampiran VI: Surat Keterangan Terdaftar
Surat Keterangan Terdaftar Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul sebagai
Organisasi Kemasyarakatan di Bantul Yogyakarta99
99
Diambil dari arsip Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Badko TKA-TPA DIY.
88
Lampiran VII: Naskah Pelantikan Pengurus
Naskah Pelantikan Pengurus Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul Periode 2009-
2013100
100
Diambil dari arsip Badko TKA-TPA Propinsi DIY Tahun 2010.
89
Lampiran VIII: Rekapitulasi Ustaz-ustazah dan Unit TKA-TPA
Rekapitulasi ustaz-ustazah dan unit TKA-TPA pada pendataan Mei 2009101
101
Diambil dari arsip Rekapitulasi Ustaz/Ustazah Per-Mei 2009.
90
Lampiran IX: Buku Wisuda Santri
(Dokumentasi Peribadi Penulis)
91
Lampiran X: CD/DVD Upacara Wisuda Santri Tahun 2014
Dokumentasi CD/DVD kegiatan wisuda santri pada 25 Desember 2014
(Dokumentasi Peribadi Penulis)
92
Lampiran XI: Kantor Sekretariat
Gedung kantor sekretariat Badko TKA-TPA Kabupaten Bantul
(Dokumentasi Peribadi Penulis)
93
Lampiran XII: Plakat TKA-TPA yang Sudah Terakreditasi
TKA-TPA yang sudah terakreditasi didirikan plakat
(Dokumentasi Peribadi Penulis)
94
Lampiran XIII : Piagam Penyelenggaraan TKA-TPA
(Dokumentasi Pribadi Penulis)
95
Lampiran XIV : Foto Kegiatan
Kegiatan FASI VII pada lomba kategori lagu-lagu islami pada Minggu 16 Januari
2011 di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro
(Dokumentasi Foto Album FASI VII)
Kagiatan FASI VII pada lomba kategori Tartil al-Quran pada Minggu 16 Januari
2011 di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro
(Dokumentasi Foto Album FASI VII)
96
Perkemahan santri dalam kagiatan Jambore Santri pada 28-30 Juli 2009 di
Lapangan Sorobayan Sanden Bantul
(Dokumentasi Foto Album Jambore Santri)
Lintas alam santri dalam kagiatan Jambore Santri pada 28-30 Juli 2009 di
Lapangan Sorobayan Sanden Bantul
(Dokumentasi Foto Album Jambore Santri)
97
Lampiran XV: Buku Materi Pembelajaran di TKA-TPA
(Dokumentasi Peribadi Penulis)
Lampiran XVI : Logo102
102
Ahmadi Asyifa, Badko TKA-TPA Kab. Bantul, diakses pada 20 September 2017, http:
//badkotkatpakabbantul.blogspot.co.id.
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Isna Nurazizah
Tempat/tgl. Lahir : Bantul, 02 September 1995
Nama Ayah : Suradi
Nama Ibu : Umamah
Asal Sekolah : MAN Wonokromo (MAN 3 Bantul)
Alamat Rumah : Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul, DI.Yogyakarta
E-mail : [email protected]
No. HP : 0896 7885 6068
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK ABA Puton tahun lulus 2001
b. SDN Kowang tahun lulus 2007
c. MTsN Wonokromo (MTsN 6 Bantul) tahun lulus 2010
d. MAN Wonokromo (MAN 3 Bantul) tahun lulus 2013
2. Orgnanisasi
a. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kecamatan
Jetis sebagai wakil bendahara tahun 2017 sampai sekarang.
b. Forum silaturahmi Ustaz/ah TKA-TPA Trimulyo Jetis Bantul tahun
2016 sampai sekarang.
3. Forum Ilmiah/Diskusi/Seminar
a. Seminar Nasional “Pendidikan Murah untuk Rakyat” tahun 2013.
b. Peserta “Kegiatan Penumbuhan Minat Kewirausahaan Muda di
Kalangan Pemuda-One Youth One Product” diselenggarakan oleh
Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tahun 2017.
c. Peserta Sosialisasi empat pilar MPR RI “Pancasila sebagai Dasar dan
Ideologi Negara UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara
serta Ketetapan MPR NKRI sebagai Bentuk Negara Bhinneka
Tunggal Ika sebagai semboyan Negara” tahun 2017.
Yogyakarta, 21 September 2017
(ISNA NURAZIZAH)