30
Dinamika Penduduk POSTED BY SEPTIANI ASHARI POSTED ON 5:50 PM WITH NO COMMENTS Salam ipapedia, Jumlah penduduk terutama di Indonesia selalu dan selalu bertambah ini berdampak pada kepadatan populasi yang terus meningkat. Apa pengaruhnya kepada daya dukung lingkungan? Daya dukung lingkungan yang terbatas menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untuk mendapatkan sumber daya alam. Tidak hanya itu, pertambahan penduduk yang tinggi apabila tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang akan berakibat kepada sumber daya manusia yang berkualitas rendah. Perlu adanya upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul dapat ditekan sekecil mungkin. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain: 1. Kelahiran . Angka kelahiran di suatu daerah dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut. Angka kelahiran = Jumlah bayi dalam 1 tahun x 1.000 Jumlah kelahiran Ada kriteria atau penggolongan angka kelahiran, yaitu sebagai berikut: 1. Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi. 2. Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong sedang. 3. Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong rendah. Disini saya contohkan misalkan selama tahun 2009 di desa X terdapat kelahiran sebanyak 145 jiwa. Data jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut. Jumlah kelahiran tahun 2009 adalah 145 jiwa. Jumlah penduduk akhir tahun 2008 adalah 2.500 jiwa. Angka kelahiran = 145 x 1000 = 58 250 0 Dari perhitungan diatas, karena angka kelahiran di atas 30, maka angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 tergolong tinggi. 2. Kematian / Mortalitas

Dinamika Penduduk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen Biasa

Citation preview

Dinamika PendudukPOSTED BY SEPTIANI ASHARIPOSTED ON5:50 PMWITHNO COMMENTSSalam ipapedia, Jumlah penduduk terutama di Indonesia selalu dan selalu bertambah ini berdampak pada kepadatanpopulasi yang terus meningkat. Apa pengaruhnya kepada daya dukung lingkungan? Daya dukung lingkungan yang terbatas menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untukmendapatkan sumber daya alam. Tidak hanya itu, pertambahan penduduk yang tinggi apabila tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang akan berakibat kepada sumber daya manusia yang berkualitas rendah. Perlu adanya upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul dapat ditekan sekecil mungkin.Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamikapenduduk dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain:1. Kelahiran.Angka kelahiran di suatu daerah dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.Angka kelahiran =Jumlah bayi dalam 1 tahunx 1.000

Jumlah kelahiran

Ada kriteria atau penggolongan angka kelahiran, yaitu sebagai berikut:1. Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi.2. Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong sedang.3. Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong rendah.Disini saya contohkan misalkan selama tahun 2009 di desa X terdapat kelahiran sebanyak 145 jiwa. Data jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut.Jumlah kelahiran tahun 2009 adalah 145 jiwa.Jumlah penduduk akhir tahun 2008 adalah 2.500 jiwa.Angka kelahiran =145x 1000 = 58

2500

Dari perhitungan diatas, karena angka kelahiran di atas 30, maka angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 tergolong tinggi.2. Kematian / MortalitasAngka kematian atau mortalitas menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan rumus berikut.Angka kematian =Jumlah penduduk meninggal dalam 1 tahunx 1.000

Jumlah penduduk

Sedangkan kriteria atau penggolongan angka kematian adalah:1. Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong tinggi.

2. Jika angka kematian menunjukkan angka 1418, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong sedang.

3. Jika angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14,maka angka kematian di tempat tersebut tergolong rendah.

Saya contohkan lagi misalnya selama tahun 2010 di desa Y terdapat kematian sejumlah 45 jiwa. Data statistik menunjukkan bahwa jumlahpenduduk desa Suka Rajin pada akhir tahun 2009 berjumlah2.500 jiwa. Maka kriteria angka kematian di desa Ypada tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut.Jumlah kematian tahun 2010 adalah 45 jiwa.Jumlah penduduk akhir tahun 2009 adalah 2.500 jiwa.Angka kematian =45x 1000 = 18

2500

Jadi, angka kematian di desa Y pada tahun 2010 termasukgolongan sedang.3. Perpindahan / MigrasiMigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempatke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis, antaralain sebagai berikut.1. Emigrasiadalah keluarnya penduduk dari dalam negeri keluar negeri untuk menetap.2. Imigrasiadalah perpindahan penduduk negara lain ke negaratertentu untuk menetap.3. Transmigrasiadalah perpindahan penduduk dari suatudaerah ke daerah lain dalam suatu negara.4. Urbanisasiadalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi yaitu:1. Faktor keamanan.2. Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahanpekerjaan dan biaya hidup yang murah.3. Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, seperti saranapendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhankomunikasi dan transportasi.4. Pertumbuhan PendudukDinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan cara ini jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.P = (L M) + (I E)

Dimana:

P = pertumbuhan penduduk

L = jumlah kelahiran

M = jumlah kematian

I = jumlah imigrasi

E = jumlah emigrasi

Disini misalnya selama tahun 2008 di desa Z terdapat data jumlah kelahiran 120 sebanyak jiwa, sedangkan jumlah kematian sebanyak 13 jiwa, pendatang 23 jiwa, dan yang mengajukan perpindahan penduduk berjumlah 15 jiwa. Maka pertumbuhan penduduk desa Z selama tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut.

Pertumbuhan penduduk = (L M) + (I E)

= (120 13) + (23 15)

= 115

Dari perhitungan diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa pertumbuhan penduduk desa Z pada tahun 2008 adalah 115 jiwa.

Untuk pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong tingi. Bahkan Indonesia termasuk dalam sepuluh negara berpenduduk terbanyak dimana jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Nah, hal ini tentunya mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan berbagai sumber daya seperti tanah, air, mineral, dan energi. Menyikapi hal tersebut, diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana.

5. Kepadatan PendudukPerbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati disebut kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka kematian. Jika angka kelahirannya tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam yang dimiliki oleh negara tersebut, dan untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area atau luasan wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu

digunakan rumus sebagai berikut.

Kepadatan penduduk=Jumlah penduduk

Luas wilayah (KM2)

Di masing-masing daerah memiliki kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Di Indoensia sendiri, pulau yang paling padat penduduknya adalah Pulau Jawa. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan. Dan program transmigrasi adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memeratakan jumlah persebaran penduduk.

A. Pengertian Dinamika PendudukDinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010.Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika PendudukJumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :- Kelahiran (natalitas)- Kematian (mortalitas)- Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Kelahiran (fertilitas)Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :- Kawin usia muda- Pandangan banyak anak banyak rezeki- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah- Anak merupakan penentu status social- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :-Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)-Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan-Semakin banyak wanita karir.

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :- Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk- Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 40 per 1000 penduduk- Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

b. Kematian (mortalitas)Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan.Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :- Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan- Fasilitas kesehatan yang belum memadai- Keadaan gizi penduduk yang rendah- Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir- Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :-Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan-Fasilitas kesehatan yang memadai-Meningkatnya keadaan gizi penduduk-Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan

Penggolongan angka kelahiran kasar :- angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk- angka kematian sedang, apabila antara 10 20 per 1000 penduduk- angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

c. Migrasi PendudukMigrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative.Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Jenis-jenis Migrasi:Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya

Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah5. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.Dinamika Penduduk dan Unsur-Unsurnya

Unsur-unsur Dinamika PendudukA. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika PendudukJumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :a. Kelahiran (natalitas)b. Kematian (mortalitas)c. Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas)antara lain :1. Kawin usia muda2. Pandangan banyak anak banyak rezeki3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah4. Anak merupakan penentu status sosial5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)antara lain :1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan3. Semakin banyak wanita karir

c.Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR)adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ?

Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 40 per 1000 penduduk3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :a.Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai3. Keadaan gizi penduduk yang rendah4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan

b.Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan2. Fasilitas kesehatan yang memadai3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan5. Kemajuan di bidang kedokteran.

c. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :

Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut ?

Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar :1.angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk2. angka kematian sedang, apabila antara 10 20 per 1000 penduduk3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

kepadatanpenduduk

HYPERLINK "https://www.google.co.id/search?rlz=1C1AVNC_enID563ID564&es_sm=122&biw=1440&bih=799&tbm=isch&q=ledakan+penduduk&revid=687879425&sa=X&ei=iwpYVZfNFMPmuQTXsIC4Cw&ved=0CBoQ1QIoAQ" ledakanpenduduk

HYPERLINK "https://www.google.co.id/search?rlz=1C1AVNC_enID563ID564&es_sm=122&biw=1440&bih=799&tbm=isch&q=kelahiran&revid=687879425&sa=X&ei=iwpYVZfNFMPmuQTXsIC4Cw&ved=0CBsQ1QIoAg" kelahiran

300300 - faktailmiah.com

Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan (Biologi SMP Kelas 7)

Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan (Biologi SMP Kelas 7)~KamuBisa-iO.Semakin meningkat kepadatan jumlah popolasi maka akan semakin banyak sumber daya alam yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan populasi tersebut. Tetapi jumlah populasi meningkat juga akan menimbulkan berbagai masalah contohnya akan terjadi pencemaran udara karena lalu lintas yang semakin padat atau terjadi kemacetan, banyak lahan pertanian yang disulap menjadi pemukiman penduduk sehingga akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Jika hal ini dibiarkan saja konsekwensinya adalah akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:

Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan (Biologi SMP Kelas 7)

1. Kelahiran (natalitas), kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun

2. Kematian (mortalitas), kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.

3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.

4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadatan populasi.

Di daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan dan hal ini menimbulkan permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan penduduk berikut ini.

Ketersediaan Udara BersihUdara bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen dan oksida belerang di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna. Semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.

Ketersediaan LahanKepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

Ketersediaan Air BersihPersediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius bagi suatu penduduk. Air bersih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Namun dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan sehingga akan terjadi pencemaran air. Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan dapat mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih dan layak bagi kesehatan.

Ketersediaan PanganPangan bagi manusia juga merupakan kebutuhan pokok. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga akan semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia, misalnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan pangan/ terjadi kerawanan pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti beri-beri, busung lapar, & anemia.

Pencemaran lingkunganAktivitas manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak yang tidak baik pada lingkungan. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Di daerah yang padat penduduknya apabila tidak didukung oleh tempat pembuangan sampah maka sampah akan dibuang di tempat yang tidak semestinya, contohnya di sungai atau danau, hal ini akan menimbulkan pencemaran air dan tanah. Alat transportasi yang bertambah akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan pada ekosistem. Untuk itu kita harus selalu menjaga lingkungan kita.

Demikian artikelPengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan (Biologi SMP Kelas 7),Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi dapat dilihat di >>Materi Pelajaran Biologi SMP Kelas 7.Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi terhadap alam dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti meningkat pula kebutuhan hidup.Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia makin berat apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah. Berikut ini,berbagai dampak dari kepadatan penduduk:1.Ketersediaan Air BersihAir merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi manusia. Selain minum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke rumah-rumah penduduk. Akan tetapi, makin padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan air hujan makin berkurang.Padahal, kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh karena itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah tanah yang -dapat diambil oleh PAM. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut memperburuk kebersihan air di lingkungan. Pembangunan pemukiman masih banyak yang belum mengacu pada konservasi alam. Sebagai contoh, pembuatan lantai semen, betonisasi pada seluruh halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup seluruh lapisan tanah menyebabkan tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air hujan terus mengalir ke sungai dan kembali ke laut.Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih.

2.Ketersediaan PanganUntuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.Thomas Robert Maltusseorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudulEssay on The Principle of Population.Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikutideret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikutideret hitung.Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pemukiman dan sarana-sarana umum terus bertambah sehingga banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan, misalnya untuk tempat tinggal, pembangunan pabrik dan rumah sakit. Akibatnya, produksi pertanian akan menurun sehingga bahan pangan harus di imp or. Apabila harga bahan pangan impor tidak terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana kelaparan. Untuk memenuhi kebutuhan primer (termasuk pangan), pemerintah telah menerapkan usaha untuk melaksanakan swasembada bahan pangan. Usaha konkret yang telah dilakukan, yaitu1.ekstensifikasi pertanian dengan cara membuka lahan baru yang masih memungkinkan;2.meningkatkan teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan;3.meningkatkan persediaan bahan makanan;4.mengubah sikap dan cara mengonsumsi makanan, antara lain mengubah agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan makanan saja;5.diversifikasi tanaman dan lahan pertanian.Diversifikasi berarti penganekaragaman tanaman dan lahan untuk membudidayakannya. Berbagai jenis tanaman pangan perlu dibudidayakan. Berbagai macam lahan juga perlu dimanfaatkan untuk pembudidayaan tanaman yang sesuai. Usaha lain yang terus digalakkan adalah penerapan pancausaha tani yang meliputi pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, dan pemberantasan hama/penyakit pada tanaman.3.Ketersediaan LahanKepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahanuntuktempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.Pesatnya pertambahan penduduk mengakibatkan makin besar kepadatan penduduk. Jumlah penduduk yang bertambah dengan luas lahan tetap menyebabkan peningkatan kepadatan penduduk. Akibatnya, makin besar perbandingan antara jumlah penduduk dan luas lahan. Pada akhirnya, lahan untuk perumahan makin sulit didapat. Itulah sebabnya di kota-kota besar yang sangat padat penduduknya, kita lihat banyak yang mendirikan bangunan tidak resmi, bahkan ada pula yang membuat tempat tinggal sementara dari plastik atau dari karton di pinggir sungai atau di bawah kolong jembatan.

4.Ketersediaan Udara BersihDidaerahpadat penduduk seperti di perkotaan, jumlah kendaraan bermotor meningkat. Gas sisa pembakaran kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara banyak mengakibatkan gangguan kesehatan. Manusia dan makhluk hidup memerlukan udara sehat, yaitu udara yang tidak mengandung un sur pencemar, misalnya gas karbon monoksida dan karbon dioksida yang jumlahnya melebihi normal. Gas yang diambil dari udara buruk pernapasan makhluk hidup adalah oksigen. Gas tersebut merupakan hasil proses fotosintesis tumbuhan hijau. Oleh karena itu, diperlukan pelestarian tumbuhan hijau melalui penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintahkotadi setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutankotauntuk menurunkan tingkat pencemaran udara.

5.Pencemaran LingkunganPeningkatan jumlah penduduk diikuti dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal itu menyebabkan kebutuhan akan barang,jasa, dan tempat tinggal meningkat tajam dan menuntut tambahan sarana dan prasarana untuk melayani keperluan masyarakat. Akan tetapi, alam memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas. Kebutuhan yang terus-menerus meningkat tersebut pada gilirannya akan menyebabkan penggunaan sumber daya alam sulit dikontrol. Pengurasan sumber daya alam yang tidak terkendali tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan.Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang.Untuk memenuhi kebutuhan lahanpertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhikebutuhansandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampahdibuangdi tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

6.Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap PendidikanPendidikan merupakan usaha mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan akan terus meningkat apabila jumlah penduduk usia muda terus bertambah. Kemampuan menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, banyak anak yang tidak tertampung di sekolah-sekolah. Pada gilirannya. ringkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan jasa.Pendidikan merupakan usaha mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan akan terus meningkat apabila jumlah penduduk usia muda terus bertambah. Kemampuan menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, banyak anak yang tidak tertampung di sekolah-sekolah. Pada gilirannya. ringkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan jasa.KTT Bumi yang diselenggarakan di Rio De Janeiro (Brasil) pada bulan Juni 1992 yang lalu, merupakan bentuk kepedulian negara maju dan negara berkembang ferhadap pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup dunia. KTT tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 kepala negara di dunia. Negara-negara industri diharapkan lebih bertanggung jawab dan mampu membiayai usaha perbaikan lingkungan hidup. Hal itu disebabkan konsumsi energi di negara industri jauh lebih besar dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang.Peningkatan konsumsi energi menyebabkan makin banyak pembuangan bahan pencemar dan sampah. Negara berkembang dan negara miskin dengan segala keterbatasannya berusaha untuk mengendalikan akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan sumber daya alam. Akan tetapi, jumlah penduduk, yang bertambah pesat makin meningkatkan pemanfaatan sumber daya alamo Sementara itu, rendahnya pendidikan penduduk di negara berkembang juga menjadi kendala dalam usaha pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup. Keadaan ini makin mendorong rusaknya lingkungan hidup.CARA PENANGGULANGAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Fauza AuliaThursday, March 13, 2014Lingkungan kita telah banyak mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukancara-caramengatasi kerusakan lingkungan sebagai berikut :

Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak

Mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih

Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakaralternatif

Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan pertanian.

Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan

Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah

Melakukan upaya remidiasi, yaitu membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam polutan

Menerapkan prinsip 4R yaitu:1)Reduce,artinya mengurangi pemakaian2)Reuse,artinya memakai ulan3)Recycle,artinya mendaur ulang4)Replant,artinya menanam atau menimbun sampah organik

Upaya yang Dilakukan Pemerintah1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (AnalisaMengenai Dampak Lingkungan)4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian LingkunganC.Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama PemerintahI.Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.II.Pelestarian udara Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosferIII.Pelestarian hutan Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.IV.Pelestarian laut dan pantaiAdapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengancara: Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. Melarang pemakaian pukatharimauuntuk mencari ikan.V.Pelestarian flora dan fauna Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. Melarang kegiatan perburuan liar. Menggalakkan kegiatan penghijauan. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PENYEBAB KERUSAKAN DAN UPAYA MENGATASI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

KATA PENGANTAR Assallamualikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas curahan rahmat dan karunia-Nya, sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga. Amin Adapun makalah Geografi ini bertujuan untuk memenuhi tugas TIK. Makalah kami ini berisi tentang pembahasan mengenai Lingkungan Hidup. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga amal kebaikan diterima Allah SWT dan mendapatkan imbalan dari Nya. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang. Semarang, 14 Januari 2012 Penyusun DAFTAR ISI Halaman Kata pengantar................i Daftar Isi.........ii BAB IPENDAHULUAN A. Latar belakang.......................................................................................................................1 B. Tujuan....................................................1 C. Rumusan Masalah..............1 D. Manfaat.................................................1 BAB IIISI BAB 1 Lingkungan hidup Berkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan A. Pengertian lingkungan Hidup.....2 B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup.2 C. Manfaat lingkungan Hidup bagi kehidupan..............2 D. Hakikat Pembangunan di Indonesia.......2 E. Upaya-Upaya Pokok pembangunan di Indonesia...........................2 F. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan.........3 BAB 2 Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan A. Kualitas Lingkungan Hidup.....3 B. Bentuk-Bentuk Kerusakan lingkungan Hidup Dan factor Penyebabnya..........................................................................3 C. Upaya pelestarian Lingkungan Hidup.........6 D. Pembangunan Berkelanjutan.6 E. Analisi mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)..........................7 F. Identifikasi Wilayah Yang dikonservasi7 BAB IIIPENUTUP A.Kesimpulan ..............8 B.Saran............8 Daftar pustaka...............9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organism dalam melangsungkan kehidupanya. Dengan kata lain lingkungan hidup merupakan komponen yang berada disekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan manusia dimuka bumi. Akhir-akhir ini terjadi banyak kerusakan lingkungan hidup yang sebagian besar disebabkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri. Manusia tanpa berfikir panjang melakukan kegiatan yang pada akhirnya merusak kelestarian lingkungan. Ada berbagi bentuk kerusakan di muka bumi ini, Kesadaran manusia sangat diperlukan, hubungan antara manusia dengan lingkungan harus terjaga dengan baik agar kelestarian lingkungan hidup tetap dapat seimbang. B.Tujuan Makalah ini bertujuan agar siswa-siswi kelas XI mengetahui dan lebih memahami mengenai lingkungan hidup khusunya mengenai kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya. C. Rumusan Masalah 1. Ada berapa jenis kerusakan lingkungan hidup berdasarkan penyebabnya? , Sebutkan! 2 Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup? 3. Apa saja factor yang menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan hidup? D.Manfaat 1.Siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan factor . penyebabnya 2.Dapat lebih mencintai dan melestarikan lingkungan hidup 3.Dapat Membantu pelestarian lingkungan 4.Dapat membantu antar sesama korban dari kerusakn lingkungan. BAB II ISI BAB 1Lingkungan hidup Berkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan A.Pengertian lingkungan Hidup Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan dimana antara manusia dan makhluk hidup lain memiliki kaitan yang erat. Hidup manusia terkait erat dengan mereka. Selain makhluk hidup, di sekeliling kita juga terdapat benda mati, seperti tanah, air, udara, dan sebagainya yang menjadi tumpuan hidup kita semua. Lingkungan hidup adalah kesuluruhan unsure atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan. B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup 1. Unsur Abiotik (fisik) Unsure yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air, udara, Klembapan, sinar matahri, dan senyawa kimia. Dan berfungsi sebagai media berlangsungnya kehidupan. 2.Unsur Bioik (Hayati) Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk hidup yang ada dibumi. 3.Unsur Budaya Merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami dan menginterpretasikan lingkungan. C. Manfaat Lingkungan hidup Bagi Kehidupan Beberapa manfaat lingkungan bagi manusia antara lain : 1. Tempat berpijak dan beraktifitas 2. Tanah digunakan sebagai lahan pertanian 3. Komponen hewan sebagai sumber makanan bagi manusia D. Hakikat Pembangunan di Indonesia Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam yang harus dilandasi wawasan lingkungan. Agar keberadaan lingkungan hidup tetap terjaga. Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang suber alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut : 1. Investarisasi SDA 2. Pemanfaatan teknologi yang memadai 3. Menilai dampak terhadap lingkungan 4. Rehabilitasi SDA Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup. E. Upaya-Upaya Pokok Pembangunan di Indonesia Berikut ini upaya pemerintah meratakan pembangunan : 1.Stabilitas Nasional 2.Pertumbuhan di bidang ekonomi 3. Pemerataan pendapatan 4.Pembangunan pertanian sebagai landasan pembangunan Nasional F. Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Adalah pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan manusia dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Sumber daya yang mendukung pembangunan : a. Sumber daya alam : air, tanah, udara, hutan, hewan b. Sumber daya manusia cIlmu pengetahuan dan teknologi Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan : a. Dilakukan dengan perencanaan yang matang b. Memerhatikan daya dukung lingkungan c. Meminimalisasi dampak pencemaran Melibatkan pertisipasi warga BAB 2Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan A.Kualitas Lingkungan Hidup Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdsarkan karakteristik , antara lain : 1. Lingkungan Biosfik (komponen biotik dan abiotik) 2. Lingkungan Sosial ekonomi (hubungan dengan sesama) 3. Lingkungan Budaya (segala materi atau non materi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia) B.Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya 1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini. a. Letusan Gunung Api Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentukdan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. b .Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besarkekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi c.banjir Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinyabanjir, b . Degradasi Lahan Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasilahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusiayang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN Ada beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan, antara lain : (a) pertambahan penduduk yang pesat, sehingga telah menyebabkan tekanan yang sangat berat terhadap pemanfaatan keanekaragaman hayati. Misalnya, timbulnya eksploitasi terhadap sumberdaya alam hayati yang berlebihan, (b)perkembangan teknologi yang pesat, sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasikeanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah dilakukan, (c)makin meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan, (d)kebijakan dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis dan tidak tepat guna, C.Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup 1. Upaya Yang dilakukan Pemerintah: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri. 3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991. 2. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah: 1. Pelestarian tanah(tanah datar/tanah miring) 2. Pelestarian udara 3. Pelestarian hutan 4. Pelestarian laut dan Pantai 5. Pelestarian Flora dan fauna D. Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijaksana. Ciri-ciri Pembangunan berwawasan lingkungan: a. Menjamin pemerataan dan keadilan b. Menghargai keanekaragaman hayati c. Menggunakana pendekatan integritif d. Menggunakan jangka panjang E.Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) AMDAL adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak pentingnya suatu lingkungan yang direncanakan. AMDAL dilakukan karena : a.Dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-undang pemerintah menghendaki demikian b. Agar kualitas lingkungan tidak rusak karena proyek pembangunan F. Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi Konserfasi adalah Upaya Pelestarian Lingkungan, dengan tetap mempertahankankeberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Tujuan dari kegiatan Konservasi antara lain : a. Melindungi dan memilihara tempat yang berharga b. Penggunaan kembali bangunan lama agar tidak terlantar c. Melindungi benda-benda cagar budaya d. Melindungi benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala. Fungsi daerah Konservasi antara lain : 1. Cagar alam (tumbuhan) Suaka margasatwa (hewan) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis kerusakan alam yaitu kerusakan akibat proses alam dan akibat aktivitas manusia. Kerusakan karena proses alam yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kemarau panjang, Sedangkan kerusakan akibat aktivitas manusia yaitu pencemaran lingkungan dan degradasi lahan. Beberapa factor penybab kerusakan lingkungan antara lain pertambahan penduduk yang pesat,perkembangan teknologi yang pesat,makin meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis,kebijakan dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis,berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya. B. Saran Makhluk hidup harus dapat melerasikan lingkungan hidup agar lingkungan hidup tetap lestari dan terjaga. Sehingga organisme di muka bumi dapat hidup dengan baik begitu pula dengan manusia. Agar tidak timbul kerusakan lingkungan maka perlu mengetahui factor penyebabnya sehingga dapt melakukan penj\cegahanya dengan baik dan bijaksana.