Upload
habao
View
229
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Ringkasan Eksekutif (executive summary)
CAGAR ALAM GUNUNG TUKUNG GEDE
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2018
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 1
1. Informasi Umum :
Menurut administrasi pemerintahan kawasan ini termasuk ke dalam 4 wilayah
kecamatan, yaitu Kecamatan Pabuaran, Mancak, Anyer dan Cinangka, Kabupaten
Serang. Sedangkan secara geografis terletak pada 6°14’ - 6°20’ LS dan 105°52’ -
105°57’ BT.
Topografi kawasan ini umumnya berupa lereng dengan kemiringan 30° - 60° pada
ketinggian ± 125 - 750 m dpl. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, iklim CA
Gunung Tukung Gede termasuk tipe A dengan curah hujan rata-rata 2.151 mm/thn.
Bulan kering terjadi pada Juni -Agustus, sedangkan bulan basah terjadi pada
September - Mei. Temperatur rata-rata berkisar antara 17°C - 25°C.
CA Gunung Tukung Gede terbentuk dari batuan vulkanik sekarang dan sisanya dari
batuan sedimen miophiosin. Jenis tanah di kawasan adalah regosol dan sebagian
latosol dengan bahan induk batu bekuan basis dan intermedier dan fisiografi
bergelombang sampai bergunung.
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 2
2. Risalah Kawasan Kawasan Gunung Tukung Gede seluas 1.700 Ha ditunjuk sebagai Cagar Alam
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.395/Kpts/ Um/6/1979 tanggal 23 Juni
1979.
Gunung Tukung Gede ditetapkan sebagai Cagar Alam seluas 1.519,50 Ha melalui
Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.3622/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 6 Mei
2014.
CA. Gunung Tukung Gede Barat/Timur memiliki ekosistem hutan alam pegunungan
dengan luas CA Gn. Tukung Gede Barat 1.121 Ha dan CA. Gn. Tukung Gede Timur
406,70 Ha.
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 3
sumber :BKSDA JABAR
3. Potensi Flora dan Fauna
a. Potensi Flora :
Cagar Alam Gunung Tukung Gede Barat memiliki tipe vegetasi hutan hujan pegunungan
yang kondisinya relatif utuh, sedangkan Cagar Alam Gunung Tukung Gede Timur tipe
vegetasinya terdiri dari hutan hujan pegunungan dan hutan tanaman. Jenis tumbuhan yang
ditemui di Cagar Alam Gunung Tukung Gede diantaranya Burahol (Stelechocarpus
burahol), Bungur (Lagerstomia Speciosa), Bayur (Pterospermum javaicum), Kelapa Ciung
(Horsfieldia glabra), Muncang (Aleurites molucana), Duren (Durio zibethinus), Aren
(Arenga pinata), Teureup (Artocarpus alastica), Puspa (Schima wallichii), Anggrek
(Phalaenopsis sp.), Hantap (Sterculia cocciea)
b. Potensi Fauna :
Mamalia : Macan Tutul (Panthera pardus), Surili (Presbytis comata), Lutung
(Trachypethacus auratus), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis),
Tando (Ptaurista elegent), Kancil (Tragulus javanicus), Babi Hutan (Sus
vitasus)
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 4
Di Cagar Alam Tukung Gede terdapat tiga spesies mamalia penting, yaitu Macan
Tutul, Kucing Kuwuk dan Surili.
a) Macan Tutul (Panthera pardus melas)
Macan Tutul/Javan Leopard (Panthera pardus melas) adalah hewan karnivora dari
suku Felidae. Pada umumnya Macan Tutul mempunyai panjang 90-130 cm dan
hampir separuhnya adalah ekor. Berat tubuh Macan Tutul dapat mencapai 60 kg.
Namun ada pula catatan yang menyatakan bahwa beratnya dapai mencapai 90 kg.
Dengan bentuk tubuhnya, memungkinkan Macan Tutul untuk memanjat, berlari
cepat, melompat, berenang, berjalan dan menaklukan mangsanya sekalipun dalam
keadaan gulap gulita.
Dalam keadaan terdesak, Macan Tutul seringkali memangsa ayam dan ternak di
perkampungan penduduk. Dalam menangkap mangsa, Macan Tutul mempunyai
perilaku unik yaitu akan membawa mangsanya naik ke atas pohon untuk
menghindari predator lain. Macan Tutul termasuk ke dalam Appendix I CITES
serta masuk ke dalam katagori Near Threatned dalam katagori IUCN, selain itu
termasuk yang dilindungi dalam PP No. 7 Th 1999.
Macan Tutul/Javan Leopard
Sumber : BKSDA JABAR PUSLITBANG HUTAN; FORMATA
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 5
sumber : https://biodiversitywarriors.or
sumber : https:// http://www.besgroup.org
b) Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis)
Kucing Kuwuk/Meong
Congkok/Leopard Cat
(Prionailurus bengalensis)
adalah binatang carnivora dari
suku Falidae atau bangsa
kucing. Kucing Kuwuk hidup
terrestrial, namun terkadang
Kucing Kuwuk aktif di pepohonan kecil. Jenis
ini umumnya aktif pada malam hari (nocturnal). Habitatnya adalah pada hutan-
hutan baik primer maupun sekunder, perkebunan, bahkan dapat juga ditemukan di
kebun-kebun. Kucing Kuwuk di Rawa Danau dapat ditemukan di hutan rawa
sekitar resort dan hutan dataran rendah sekitar resort. Di hutan alam, beberapa
tempat di hutan alam menunjukkan bahwa home range Kucing Kuwuk bertumpuk
dengan Macan Tutul. Kucung Kuwuk kini termasuk ke dalam Appendix I CITES
serta masuk katagori Least Concern atau konsentrasi rendah dalam katagori
IUCN. Selain itu, Kucing Kuwuk juga dilindungi dalam PP No. 7 Th 1999.
c) Surili (Prebytis comata)
Surili/Grizzles Leaf Monkey (Prebytis
comata) adalah salah satu jenis primata
yang mempunyai bentuk dan warna yang
khas. Pada umumnya warna bagian
(dorsal) tubuh Surili dewasa berwarna
hitam atau coklat tua keabuan. Pada
bagian kepala sampai jambul berwarna
hitam. Tubuh bagian depan (ventral)
mulai dari bawah dagu, dada, perut, bagian
dalam tangan, kaki dan ekor berwarna
putih. Warna kulit muka dan telinga hitam pekak agak kemerahan, warna iris
mata coklat gelap dan warna bibir kemerahan. Pada individu yang baru lahir,
tubuhnya berwarna putih keperakan dengan garis hitam mulai dari kepala hingga
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 6
ekor. Panjang tubuh individu jantan dan betina hampir sama yaitu antara 430-600
mm. Panjang ekor berkisar antara 560-720 mm. Berat tubuh rata-rata mencapai
6,5 kg. Beberapa hasil penelitian memperlihatkan bahwa Surili mengkonsumsi
lebih dari 75 jenis tumbuhan yang berbeda. Satwa ini dilindungi oleh perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia yaitu PP No. 7 Th 1999.
Aves : Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Ular Bido (Spilornis cheela),
Elang Bondol (Haliastur indus), Elang Berontok (Spizaetus chirrhatus),
Julang Emas (Rhyticeros undulates)
Reptilia : Biawak (Varanus salvator), Ular Sanca (Phyton reticulata), Ular Tanah
(Calloselasma rhodostoma)
c. Potensi Hidrologi :
Cagar Alam. Gunung Tukung Gede merupakan bagian dari chactment area DAS Cidanau
(22.697,98 Ha). Beberapa sungai dan mata air yang berasal dari CA. Gunung Tukung
Gede mengalir ke kawasan CA. Rawa Danau antara lain Sungai Cipatujah, Sungai
Cibuntu, mata air Cipanas (air panas) dan mata air Banyu Suku. Sedangkan sungai yang
mengalir ke kawasan milik masyarakat di Kecamatan Mancak, Kecamatan Anyer dan
Kecamatan Cinangka yang bermuara di Pantai Anyer adalah Sungai Cikoneng, Sungai
Cihideung, Sungai Cigarubug/Sungai Garung dan Sungai Cisirih.
d. Potensi Wisata :
Wisata alam Curug Lawang di Blok Cisirih Desa Cinangka Kecamatan Mancak,
Wisata alam Puncak Panenjoan di Blok Panenjoan Desa Luwuk Kecamatan Gunung
Sari,
Wisata spiritual Keramat Tulang di Blok Pasir Laja Desa Angsana Kecamatan Mancak
serta
Ringkasan Eksekutif (executive summary ) Cagar Alam Gunung Tukung Gede Page 7
Wisata jalur tracking lintas alam (Blok Cimacan – Cikiray – Cipanas – Ciherang –
Sukatani – Panenjoan).
4. Sarana dan Prasarana serta Aksesibilitas
a. Aksesibilitas :
Akses menuju kawasan CA. Gunung Tukung Gede dapat ditempuh melalui jalur
Jakarta Serang (± 90 KM), dilanjutkan ke Kawasan Cagar Alam (Kecamatan Gunung
Sari/Mancak) dengan jarak tempuh ± 25 Km, atau menuju menuju Kecamatan Anyer
dengan jarak tempuh ± 30 Km.
b. Sarana Prasarana :
Kantor Resort/Pos Terpadu, Pos Kerja, Menara Pantau, Sepedamotor, Senjata Api,
GPS, Kamera, Teropong Monokuler, Komputer dan Printer, Infocus, Televisi.
5.
c. Kemitraan :
Dalam rangka pelestarian sumber daya air di CA. Tukunggede telah dilakukan
kerjasama dengan PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan Surat Perjanjian
Kerjasama No. PKS.995/BBKSDA.JABAR.1/2014 tanggal 01 Juni 2014 yang
berlaku selama 5 tahun. 25/PERJ/DU-KTI/VIII/2014.
6. Nilai manfaat adanya kawasan hutan Cagar Alam Gunung
Tukung Gede
Cagar Alam Rawa Gunung Tukung Gede merupakan salah Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang menyumbang ketersediaan air untuk DAS Cidanau yang mempunyai manfaat
strategis bagi masyarakat dan kawasan industri di kota Cilegon maupun Kabupaten
Serang sebagai berikut :
1. Berperan dan berfungsi dalam mendukung proses pembangunan ekonomi dalam
bentuk penyediaan air baku dan satu-satunya reservoir air dengan debit yang cukup
di wilayah tersebut.
2. Sebagian wilayah Cagar Alam Gunung Tukung Gede merupakan hutan primer yang
masih asri dan belum banyak terjamah oleh manusia.