Upload
lybao
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinkes
Kab
Ban
dung
i
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rachmat dan
karunia-Nya, Laporan Kinerja InstansiPemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Tahun 2016 merupakan laporan hasil kinerja kegiatan program di Dinas
kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2016 dengan bersumber dana dari
APBD Kabupaten Bandung Tahun 2016, bantuan Gubernur Jawa Barat Bidang
Kesehatan dan Dana Alokasi Khusus Tahun 2016 yang sah. Program/kegiatan
dilaksanakan berdasarkan visi, misi Kabupaten Bandung dan program kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui
pendekatan pencapaian indikator kinerja sasaran mengacu pada indikator kinerja
utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung program pembangunan
kesehatan tahun 2016.Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DinasKesehatanberisi informasi tentang
pencapaian target indikator kinerja utama Dinas Kesehatan pada Tahun 2016,
serta gambaran capaian kinerja Dinas Kesehatan selama kurun waktu
pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021.
Demikian laporan ini, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak atas terlaksananya penyusunan laporan ini.
Soreang, Februari 2013KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
dr. ACHMAD KUSTIJADI, M.EpidPembina Utama Muda
NIP. 19580623 198711 1 001
Dinkes
Kab
Ban
dung
ii
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2016-
2021,berorientasi pada dokumen RPJMD serta perkembangan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung, guna menyiapkan
kemandirian masyarakat sehat Kabupaten Bandung sesuai dengan Visi
dan Misi.
Permasalahan dan isustrategis yang menjadi dasar pertimbangan
dalam upaya pelayanan kesehatan adalah belum optimalnya
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, kurangnya kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia tenaga kesehatan, Angka Kematian Ibu,
Angka Kematian Bayi dan Prevalensi balita gizi buruk dan kurang yang
masih tinggi, Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah, Angka
kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular masih
tinggi, belum optimalnya tata kelola dan manajemen pelayanan
kesehatan.
Tantangan lain pembangunan kesehatan kedepan yang masih
memerlukan upaya dan kerja keras adalah pengendalian program
penyakit menular,penyakit tidak menular (PTM) dan penyehatan
lingkungan.
Dalam upaya meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung pada tahun mendatang, maka perlu dilakukan beberapa
program / kegiatan dilanjutkan dengan meningkatkan target sasaran
pembangunan kesehatan maupun mempertahankan kinerja yang telah
baik; membuat/merencanakan program/kegiatan inovasi baru yang dapat
meningkatkan prioritas program pembangunan kesehatan melalui upaya
upaya yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas dan
cakupan bimbingan teknis dan melakukan pemantauan capaian kinerja
secara berkala.Dinkes
Kab
Ban
dung
iii
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ...............................................................................................i
IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................... ii
DAFTAR ISI. .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1. UMUM . ......................................................................................................... 1
2. TUGAS, PERAN, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI......................... 2
3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGI ....................................................... 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA......................................................................... 7
1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021................................................. 7
2. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN.................. 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. .................................................................... 31
1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2016........................................ 31
2. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016....................................................... 76
BAB IV PENUTUP. .............................................................................................. 85
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Dinkes
Kab
Ban
dung
iiii
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Indeks KepuasanMasyarakat …………………. 35
Tabel. 2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Masyarakat Miskin …………………. 36
Tabel. 3 Rata-rata Belanja Obat yang Bermutu per
Kapita …………………. 42
Tabel. 4 Persentase Produk Olahan Makanan dan
Minuman yang Telah Tersertifikasi Layak Edar …………………. 43
Tabel. 5 Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan …………………. 45
Tabel. 6 Umur Harapan Hidup …………………. 46
Tabel. 7 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil …………………. 48
Tabel. 8 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat
Perawatan …………………. 50
Tabel. 9 Pelayanan Kesehatan Balita …………………. 55
Tabel. 10 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar …………………. 56
Tabel. 11 Pelayanan Kesehatan Penderita TB/
Tuberculosis …………………. 64
Tabel. 12 Cakupan Puskesmas Santun Lansia …………………. 67
Tabel. 13 Persentase Prilaku Hidup Bersih Sehat pada
Rumah Tangga …………………. 72
Tabel. 14 Persentase Pencapaian Target Hyigiene dan
Sanitasi di Rumah Tangga dan Tempat-tempat
Umum …………………. 74
Tabel. 15 Cakupan Desa Siaga Aktif …………………. 75
Tabel. 16 Realisasi Anggaran Bersumber APBD Kab.
Bandung …………………. 77
Tabel. 17 Realisasi Anggaran Bersumber DAK Kab.
Bandung …………………. 82
Tabel. 18 Realisasi Anggaran Bersumber Bantuan
Gubernur Kab. Bandung …………………. 84
Dinkes
Kab
Ban
dung
iiiii
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
BAB IPENDAHULUAN
1. UmumPemerintah Kabupaten Bandung telah mencanangkan visi nya yaitu :
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya
Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan
Berwawasan Lingkungan”.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai peran dan
berkontribusi dalam tercapainya visi dan misi Kabupaten Bandung
terutama pada misi ke-2 yaitu “Mengoptimalkan Kuantitas dan KualitasPelayanan Kesehatan.”
Misi mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan
juga sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yangBerkualitas”. Dalam hal ini derajat kesehatan penduduk menjadi fokus
yang ingin dicapai melalui misi ini. Derajat kesehatan masyarakat menjadi
satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung berpengaruh
terhadap produktivitas penduduk. SDM yang kreatif, inovatif dan
kontributif terhadap pembangunan Kabupaten Bandung tidak akan
berpengaruh signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bandung
tanpa didukung oleh derajat kesehatan penduduk yang tinggi.
Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas
fasilitas kesehatan serta upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci beberapa upaya untuk
mendukung pencapaian misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan
kualitas puskesmas dan jaringannya, menurunkan angka kesakitan
penduduk melalui berbagai upaya pemberdayaan dan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih serta
meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang melayani
seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program dan kegiatan.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 2
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Laporan kinerja disusun dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP), yang berisi informasi capaian kinerja instansi
pemerintah yang dapat digunakan sebagai komunikasi
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah,
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat
pendorong terwujudnya Good Governance yaitu pemerintahan yang
baik, bersih, dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sesuai
dengan Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2016
tentang Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2016.
2. Tugas, Peran, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi
Daerah yang secara struktur sepenuhnya berada dalam kewenangan
pemerintahan Daerah, sedangkan hubungan dengan Dinas Kesehatan
Propinsi adalah merupakan hubungan kerja fungsional, sehingga tugas-
tugas bantuan (dekonsentrasi) di bidang kesehatan di tingkat Kabupaten
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai tugas
merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan Kabupaten dan dan
melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang
meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit,
pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan
ketatausahaan Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung berfungsi sebagai pelaksana perumusan
kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan kegiatan teknis
operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan,
penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan
keluarga dan farmasi serta pelaksana pelayanan teknis administratif
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 3
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
ketatausahaan di bidang kesehatan. Dinas ini berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Bupati Bandung.
Dengan adanya peralihan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 ke
Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 maka Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 diganti menjadi Peraturan
Daerah nomor 12 tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Daerah Kabupaten Bandung, di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kedudukan
A. Dinas adalah Perangkat Daerah yang bertugas membantu Bupati
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Dinas
kesehatan Kabupaten Bandung adalah Dinas Type A
B. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.
2. Tugas PokokDinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem
kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di
bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan
penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga,
farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.
3. FungsiBerdasarkan perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten
dan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang
meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan
penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan farmasi.
b. Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 4
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUMDAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN PENYUSUNANPROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
JABATANFUNG-SIONAL
BIDANGKESEHATAN MASYARAKAT
BIDANGPELAYANAN KESEHATAN
BIDANGSUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
SEKSI PROMOSI DANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEKSI GIZI
SEKSI KEFARMASIAN, MAKANAN /MINUMAN DAN ALAT KESEHATAN
SEKSI INFORMASI, PENELITIAN DANPENGEMBANGAN KESEHATAN
SEKSI SUMBER DAYA MANUSIAKESEHATAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATANPRIMER
SEKSI PELAYANAN KESEHATANRUJUKAN
SEKSI KESEHATAN KHUSUSDAN FASILITASI PELAYANAN
KESEHATAN
BIDANGPENANGGULANGAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI SURVEILAN DAN IMUNISASI
SEKSI PEMBERANTASAN DANPENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 5
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
3. Permasalahan dan Isu Strategis
Pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan financial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Isu strategis yang menjadi sasaran
pokok RPJMN 2015-2019 adalah :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan
Sosial Nasional Kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, Obat dan Vaksin
6. Meningkatkan responsivitas system kesehatan.
Permasalahan dan isu strategis yang menjadi dasar pertimbangan
dalam upaya pelayanan kesehatan adalah masih belum terpenuhinya
akses dan mutu pelayanan kesehatan yang masih perlu pembenahan,
peningkatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, peningkatan
aksesbilitas serta mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, peningkatan
sumber daya manusia kesehatan, penelitian dan pengembangan
kesehatan yang masih rendah, peningkatan pembiayaan kesehatan serta
manajemen, regulasi dan system informasi kesehatan yang masih
rendah.
Untuk itu ditahun 2016 ini akses dan mutu pelayanan kesehatan lebih
ditingkatkan dengan adanya pengembangan pelayanan kesehatan
ditingkat fasilitas kesehatan dasar (Puskesmas) menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), diharapkan permasalahan tersebut dapat teratasi.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 6
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu
strategis yang masih dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat adalah :
1. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan
2. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia tenaga
kesehatan
3. Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Prevalensi balita
gizi buruk dan kurang yang masih tinggi
4. Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah.
5. Angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak
menular masih tinggi.
6. Belum optimalnya tata kelola dan manajemen pelayanan
kesehatan.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 7
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan
dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan
yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) 2015- 2019, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021, Rencana Strategis
Tahun 2016-2021 Dinas Kesehatan dan Rencana Kerja Tahun 2016.
Berdasarkan Visi dan Misi kementerian Kesehatan dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung menetapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan dalam lima tahun kedepan
sebagai berikut :
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang
merata, bermutu dan terjangkau.
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan
3. Peningkatan manajemen kesehatan dan sistem regulasi bidang
kesehatan
4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
5. Peningkatan pengawasan sediaan farmasi dan makanan
Upaya yang dilakukan dalam mewujudkan keberhasilan tujuan
strategis ini melalui program antara lain ;
1. Program obat dan perbekalan kesehatan
2. Program upaya kesehatan masyarakat
3. Program Pengawasan obat dan makanan
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 8
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
6. Program Pengembangan lingkungan sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
8. Program standarisasi pelayanan kesehatan
9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
12. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
13. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran
Untuk mencapai tujuan strategis maka ditetapkan indikator kinerja
dan target kinerja yang harus dicapai sebagai berikut ;
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
76.09 Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Penyusunan
standar
pelayanan
kesehatan
Evaluasi dan
pengembangan
standar
pelayanan
kesehatan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 9
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
76.09 Pembangunan
dan pemutakhiran
data dasar
standar
pelayanan
kesehatan
Monitoring,
Evaluasi dan
Pelaporan
Program
Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas/puskes
mas pembantu dan
jaringannya
Pembangunan
Puskesmas
Pembangunan
puskesmas
pembantu
Pengadaan
sarana dan
prasarana
puskesmas
Pengembangan
gedung dan
revitalisasi
PuskesmasDinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 10
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
76.09 Program obat dan
perbekalan
Pengadaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
Peningkatan
pemerataan obat
dan perbekalan
kesehatan
Peningkatan
mutu pelayanan
farmasi
komunitas dan
rumah sakit
Program
Pengawasan Obat
dan makanan
Peningkatan
pengawasan
keamanan
pangan dan
bahan berbahaya
Persentase
Puskesmas
yang
dibangun dan
direhab
sesuai
standar tata
ruang
100% Program
Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas/puskes
mas pembantu dan
jaringannya
Pembangunan
Puskesmas
Pembangunan
puskesmas
pembantu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 11
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
76.09 Pengadaan
sarana dan
prasarana
puskesmas
Pengembangan
gedung dan
revitalisasi
Puskesmas
Cakupan
pelayanan
kesehatan
dasar pasien
masyarakat
miskin
100% Program Pelayanan
kesehatan
penduduk Miskin
Pelayanan
Kesehatan Dasar
dan Rujukan Bagi
Masyarakat
Miskin
Jaminan
kesehatan bagi
penerima
Bantuan Iuran
(PBI)
Persentase
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
yang
memenuhi
standar
100.0% Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Penyusunan
standar
pelayanan
kesehatan
Evaluasi dan
pengembangan
standar
pelayanan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 12
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
kesehatan
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Persentase
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
yang
memenuhi
standar
100.0% Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Pembangunan
dan pemutakhiran
data dasar
standar
pelayanan
kesehatan
Monitoring,
Evaluasi dan
Pelaporan
Rata-rata
Belanja Obat
yang bermutu
per kapita
(Rp/Kap)
4630/kapita Program obat dan
perbekalan
Pengadaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
Peningkatan
mutu pelayanan
farmasi
komunitas dan
rumah sakit
Peningkatan
mutu pelayanan
farmasi
komunitas dan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 13
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
rumah sakit
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Persentase
Produk
olahan
makanan dan
minuman
yang telah
tersertifikasi
layak edar
40% Program
Pengawasan Obat
dan makanan
Peningkatan
pengawasan
keamanan
pangan dan
bahan berbahaya
Meningkatnya
kualitas SDM
37.60% Program Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Kemitraan
Peningkatan
Kualitas Dokter
dan Paramedis
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Umur
Harapan
Hidup (UHH)
71.23
Tahun
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pelayanan
kesehatan
penduduk miskin
di puskesmas
dan jaringannya
Pemeliharaan
dan pemulihan
kesehatan
Menurunnya Umur 71.23 Program Upaya Pengadaan,
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 14
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
angkakesakitandankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Harapan
Hidup (UHH)
Tahun Kesehatan
Masyarakat
peningkatan dan
perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas dan
jaringannya
Peningkatan
kesehatan
masyarakat
Peningkatan
pelayanan
kesehatan bagi
pengngsi korban
bencana
Peningkatan
pelayanan dan
penanggulangan
masalah
Penyediaan biaya
operasional dan
pemeliharaan
Menurunnyaangkakesakitandan
Umur
Harapan
Hidup (UHH)
71.23
Tahun
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Penyelenggaraan
penyehatan
lingkungan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 15
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
kematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Peningkatan
pelayanan dan
penanggulangan
masalah
kesehatan (PON)
Biaya
Operasional
Kesehatan (DAK
Non Fisik)
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Penyemprotan/fo
oging sarang
nyamuk
Pengadaan alat
fooging dan
bahan-bahan
fooging
Menurunnya Umur 71.23 Program Pelayanan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 16
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
angkakesakitandankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Harapan
Hidup (UHH)
Tahun Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Vaksinasi bagi
balita dan anak
sekolah
Pelayanan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pencegahan
Penularan
Penyakit Endemik
/ Epidemik
Peningkatan
Imunisasi
Peningkatan
Surveillance
Epidemiologi dan
Penanggulangan
Wabah
Menurunnyaangkakesakitan
Umur
Harapan
Hidup (UHH)
71.23
Tahun
Program
Peningkatan
Pelayanan
Pembangunan
pusat-pusat
pelayanan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 17
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
dankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
kesehatan lansia kesehatan
Angka
Kematian
Bayi (AKB)
33.62/1000 Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
kesehatan bagi
ibu hamil dari
keluarga kurang
mampu
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Penyediaan biaya
operasional dan
pemeliharaan
Biaya
Operasional
Kesehatan (DAK
Non Fisik)
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibat
Pelayanan
Kesehatan
ibu hamil (K4)
100% Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
kesehatan bagi
ibu hamil dari
keluarga kurang
mampu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 18
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
penyakitmenular dantidakmenular
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Cakupan
balita gizi
buruk yang
mendapatkan
perawatan
100% Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Penyusunan peta
informasi
masyarakat
kurang gizi
Pemberian
tambahan
makanan dan
vitamin
Penanggulangan
Kurang Energi
Protein (KEP),
Anemia Gizi,
Gangguan Akibat
Kurang Yodium
(GAKY), Kurang
Vitamin A DAN
Kekurangan Zat
Gizi Mikro lainnya
Menurunnyaangkakesakitandankematian
Pelayanan
Kesehatan
Ibu Bersalin
100% Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
kesehatan bagi
ibu hamil dari
keluarga kurang
mampu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 19
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
akibatpenyakitmenular dantidakmenular
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Pelayanan
Kesehatan
Bayi baru
lahir
100% Program
Peningkatan
Keselamatan Ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
kesehatan bagi
ibu hamil dari
keluarga kurang
mampu
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Pelayanan
Kesehatan
Balita
100% Program
Peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
Kesehatan Bagi
Ibu Hamil Dari
Keluarga Kurang
Mampu
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibat
Pelayanan
Kesehatan
pada Usia
Pendidikan
Dasar
100% Program
Peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
Kesehatan Bagi
Ibu Hamil Dari
Keluarga Kurang
Mampu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 20
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
penyakitmenular dantidakmenular
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Pelayanan
Kesehatan
pada Usia
Produktif
100% Program
Peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
Kesehatan Bagi
Ibu Hamil Dari
Keluarga Kurang
Mampu
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Pelayanan
Kesehatan
pada Lanjut
Usia
100% Program
Peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
Penyuluhan
Kesehatan Bagi
Ibu Hamil Dari
Keluarga Kurang
Mampu
Jampersal (DAK
Non Fisik)
Menurunnyaangkakesakitandankematian
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
100% Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
dan tidak menular
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 21
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
akibatpenyakitmenular dantidakmenular
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Diabetes
Militus
100% Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
dan tidak menular
Pelayanan
Kesehatan
Orang
dengan
Gangguan
Jiwa Berat
100% Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pelayanan
Kesehatan
penduduk miskin
di puskesmas
dan jaringannya
Pemeliharaan
dan pemulihan
kesehatan
Peningkatan
kesehatan
masyarakat
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibat
Pelayanan
Kesehatan
Orang
dengan
Gangguan
Jiwa Berat
100% Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Peningkatan
pelayanan dan
penanggulanganDinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 22
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
penyakitmenular dantidakmenular
Pelayanan
Kesehatan
Orang
dengan TB
(Tuberculosis)
100% Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
Pelayanan
Kesehatan
Orang
dengan
Resiko
terinfeksi HIV
100% Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pelayanan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
Presentase
indicator
Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
menular dan
tidak menular
yang
mencapai
target
100% Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Penyemprotan
/fooging sarang
nyamuk
Menurunnyaangka
Presentase
indicator
100% Program
Pencegahan dan
Pengadaan alat
fooging dan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 23
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
kesakitandankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
menular dan
tidak menular
yang
mencapai
target
Penanggulangan
Penyakit Menular
bahan-bahan
fooging
Pelayanan
Vaksinasi bagi
balita dan anak
sekolah
Pelayanan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Pencegahan
Penularan
Penyakit Endemik
/ Epidemik
Peningkatan
Imunisasi
Peningkatan
Surveillance
Epidemiologi dan
Penanggulangan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 24
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
Wabah
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular
Cakupan
Puskesmas
Santun
Lansia
18% Program
peningkatan
pelayanan
kesehatan lansia
Pembangunan
Pusat - Pusat
Pelayanan
Kesehatan
Prevalensi
Balita stunting
pada anak
baduta
(Bawah Dua
Tahun)
12%
Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Penyusunan peta
informasi
masyarakat
kurang gizi
Pemberian
Tambahan
Makanan dan
Vitamin
Penanggulangan
Kurang Energi
Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat
Kurang Yodium
(GAKY), Kurang
Vitamin A dan
Kekurangan Zat
Gizi Mikro lainnya
Meningkatnya sanitasidasar,
Universal
akses
100,0,100 di
80% Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Pengkajian
Pengembangan
lingkungan sehat
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 25
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
lingkungansehat danperilakuhidup sehatdimasyarakat
tahun 2019
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan sehat
Persentase
PHBS pada
Rumah
Tangga
43.7%
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Media Promosi &
Informasi Sadar
Hidup Sehat
Peningkatan
pemanfaatan
sarana kesehatan
Peningkatan
pendidikan
tenaga penyuluh
kesehatan
Presentase
pencapaian
target hygiene
dan sanitasi
di rumah
tangga dan
tempat-
tempat umum
100% Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Pengkajian
Pengembangan
lingkungan sehat
Meningkatnya sanitasi
Presentase
pencapaian
100% Program
Pengembangan
Penyuluhan
menciptakan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 26
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
KEGIATANPROGRAM KEGIATAN
dasar,lingkungansehat danperilakuhidup sehatdimasyarakat
target hygiene
dan sanitasi
di rumah
tangga dan
tempat-
tempat umum
Lingkungan Sehat lingkungan sehat
Cakupan
desa siaga
aktif
45.0% Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Media Promosi &
Informasi Sadar
Hidup Sehat
Peningkatan
pemanfaatan
sarana kesehatan
Dari sasaran strategis dan indicator kinerja yg telah disebutkan
di atas maka setiap tahun anggaran berjalan dibuatkan perjanjian kinerja
sebagai komitment kepala dinas kesehatan untuk tetap konsisten
terhadap kinerja dan sasaran sehingga good government dapat
diwujudkan, berikut dibawah ini ringkasan / ikhtisar Perjanjian Kinerja
tahun 2016
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 27
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Optimalnyapenyediaanlayanan kesehatan
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan76.09%
2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin100%
3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yangmemenuhi standar 100%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu danJaringannya yang dibangun sesuai standar 100%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap) 4630Rp/Kapita
6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yangtelah tersertifikasi layak edar
40%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 37.60%
Menurunnyaangka kesakitandan kematianakibat penyakitmenular dan tidakmenular .
8. Umur Harapan Hidup (UHH) 71.23 tahun
9. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62 /1000
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100%
11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100%
13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100%
14. Pelayanan Kesehatan Balita 100%
15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%
16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif100%
17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 100%Dink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 28
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100%
19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 100%
20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%
21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100%
22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100%
23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulanganpenyakit menular dan tidak menular yang mencapai target
100%
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18%
25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah duatahun) 12%
Meningkatnyasanitasi dasar,lingkungan sehatdan perilaku hidupsehat dimasyarakat.
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 80%
27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43.7%
28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumahtangga dan tempat-tempat umum
100.0%
29. Cakupan desa siaga aktif 45.0%
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 29
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Berikut dibawah ini alokasi anggaran per program dari berbagai sumberanggaran pada tahun anggaran 2016 :
PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
1. Program obat dan pebekalan Rp. 9,777,739,900 DAK, APBD Kab.
2. Program upaya kesehatan masyarakat Rp. 208,439,922,665 DAK, APBD Kab.
3. Program Pengawasan obat dan makanan Rp. 185,273,000 APBD Kab.
4. Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat Rp. 1,047,145,500 APBD Kab.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 866,752,600 APBD Prop. Jabar,APDB Kab.
6. Program Pengembangan lingkungan sehat Rp. 838,524,000 APBD Kab.
7. Program Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menular Rp. 3,629,797,650 APBD Kab.
8. Program standarisasi pelayanan kesehatan Rp. 1,569,667,250 APBD Kab.
9. Program Pelayanan Kesehatan PendudukMiskin Rp. 35,537,284,475 APBD Prop. Jabar,
APDB Kab.
10.
Program Pengadaan, Peningkatan danPerbaikan sarana dan prasaranapuskesmas/puskesmas pembantu danjaringannya
Rp. 28,478,182,500 DAK, APDB Kab.
11. Program Kemitraan Peningkatan PelayananKesehatan Rp. 8,720,510,000 APBD Kab.
12. Program peningkatan pelayanan kesehatanlansia Rp. 52,700,000 APBD Kab.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 30
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
13. Program Peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anak Rp. 6,514,669,940 DAK, APBD Kab.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 31
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2016
Tahun Anggaran 2016 merupakan awal pelaksanaan dari Rencana
Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 Dinas Kesehatan telah
menetapkan 3 (Tiga) sasaran yang akan dicapai. Ketiga Sasaran tersebut
selanjutnya diukur melalui indikator kinerja dan target kinerja.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja
yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan
gambaran tentang keberhasilan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan
membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target)
pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan
pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja
tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator sehingga
dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan/program/kegiatan di masa yang
akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih
berhasil guna dan berdaya guna.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi
organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dengan
menggunakan strategi yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana
Strategis (Renstra) dan dituangkan dalam Penetapan Kinerja yang disusun
setiap awal tahun berjalan.
Rincian tingkat capaian kinerja tiap indikator dapat diinformasikan
dalam bentuk tabel berikut :Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 32
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Sasaran 1 : Optimalnya penyediaan layanan kesehatan
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 Indeks Kepuasan Masyarakat 76.09 77.04 101%
2 Cakupan Pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat miskin100% 100% 100%
3 Persentase Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas yang memenuhi standar100% 16.13% 16.13%
4 Persentase Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan jaringannya yang
dibangun sesuai standar
100% 58.25% 58.25%
5 Rata-rata Belanja Obat yang
bermutu per kapita (Rp/Kapita)
4630
Rp/Kapita
2767
Rp/Kapita60%
6 Persentase produk olahan makanan
dan minuman yang telah tersertifikasi
layak edar
40% 64.80% 162%
7 Meningkatnya kualitas SDM
Kesehatan37.60% 37,51% 97%
Sasaran 2: Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibatpenyakit menular dan tidak menular
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
8Umur Harapan Hidup (UHH)
71.23
Tahun
73,18
Tahun99.72%
9 Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62/1000 33.64/1000 99.94%
10 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100% 91.2% 91.2%
11 Cakupan balita gizi buruk yang
mendapat perawatan100% 100% 100%
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 33
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
12 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 88.7% 88.6%
13 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir
100% 91.3% 91.3%
14 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 84.4% 84.4%
15 Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
100% 89% 89%
16 Pelayanan Kesehatan pada Usia
Produktif
100% 23.7% 23.7%
17 Pelayanan Kesehatan pada Usia
Lanjut Usia
100% 18.89% 18.89%
18 Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi100%
12.42% 12.42%
19 Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Militus
100% 3.34% 3.34%
20 Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa Berat
100% 36.49% 36.49%
21 Pelayanan Kesehatan orang dengan
TB
100% 100% 100%
22 Pelayanan Kesehatan orang dengan
resiko terinfeksi HIV
100% 6.64% 6.64%
23 Presentase indikator Pencegahan
dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular yang
mencapai target
100% 20% 20%
24 Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18% 24% 133%
25 Prevalensi balita stunting pada anak
baduta (bawah dua tahun)
12% 10% 120%
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 34
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Sasaran 3: Meningkatnya sanitasi standar, lingkungan sehat danperilaku hidup sehat di masyarakat
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
26 Universal akses 100,0,100 di tahun
201980% 75.88% 95%
27 Persentase PHBS pada Rumah
Tangga43.7% 53.2% 122%
28 Presentase pencapaian target higiene
dan sanitasi di rumah tangga dan
tempat-tempat umum
100% 59.72% 59.72%
29 Cakupan desa siaga aktif 45.0% 40% 88.89%
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2016 pada Dinas
Kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Optimalnya penyediaan layanan kesehatan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pelayanan kesehatan
yang dilakukan terhadap masyarakat di sarana pelayanan kesehatan dasar
milik pemerintah di Kabupaten Bandung Tahun 2016, dari sasaran ini diukur
melalui capaian realisasi 29 indikator kinerja yaitu:
1. Indeks Kepuasan MasyarakatIndeks Kepuasan Masyarakat disusun dengan tujuan untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
public.
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah Data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 35
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan public
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Dalam
perhitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur
pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang
yang sama, dan digunakan perhitungan nilai rata-rata tertimbang
kemudian dikonversikan dengan nilai dasar 25.
Pada tahun 2016 IKM Bidang Pelayanan Kesehatan memperoleh
77.04 poin dengan predikat kinerja “baik” , jika dibandingkan dengan
tahun 2015 terdapat kenaikan sekitar 1,14 poin. Nilai tertinggi
terdapat pada unsur pelayanan ke-11 yaitu unsur kepastian biaya
pelayanan dengan nilai rata-rata sebesar 3.18, sedangkan nilai
terendah terdapat pada unsur pelayanan ke-12 yaitu unsure
kepastian jadwal pelayanan dengan nilai rata-rata sebesar 2,90.
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Pelayanan Kesehatan
mengalami peningkatan hal ini seiring dengan peningkatan pelayanan
kesehatan baik dari peningkatan SDM, prasarana dan sarana
kesehatan, serta adanya akreditasi puskesmas. Dengan adanya
pengembangan pelayanan kesehatan yaitu puskesmas menjadi
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ditahun 2017 diharapkan
dapat lebih mendukung peningkatan IKM Bidang Pelayanan
Kesehatan di tahun mendatang. Berikut di bawah ini perbandingan
capaian indek kepuasan masyarakat :
Table . 1Realisasi Indikator Kinerja
Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
1 Indeks Kepuasan Masyarakat 75.90 poin 77.04 poin
Sumber data : Laporan IKM Dinkes Kab.BandungDink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 36
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakatmiskin (maskin).Indicator cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin pada tahun 2016 dengan realisasi sebesar 100% dan
mencapai target, dengan jumlah masyarakat miskin yang
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu sebesar 634.461
jiwa angka ini didapat dari frekuensi masyarakat miskin yang
menggunakan sarana pelayanan kesehatan dasar (puskesmas &
jaringannya) terlayani seluruhnya dari kunjungan masyarakat miskin.
Jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2015 sebanyak 562.843
kunjungan maka, kunjungan maskin mengalami kenaikan 71.618
jiwa sekitar 12,7% .
Table . 2Realisasi Indikator Kinerja
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskinTahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
1Cakupan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat miskin100 % 100%
Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin yaitu :
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Pembangunan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 37
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Koordinasi dengan lintas program dan lintas sector terkait
dalam kegiatan pemenuhan pelayanan kesehatan dassar
bagi masyarakat miskin
3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yangmemenuhi standar.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmasadalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan puskesmas harusberupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tersebut makadari itu Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3(tiga) tahun sekali, sehingga pelayanan kesehatan di puskesmasmemenuhi standar.
Pada indicator ini puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan memenuhi standar di tahun 2016 sebanyak 10 puskesmas
dari target 62 Puskesmas tercapai 16.13% dari target tahun 2016, dan
jauh dibawah target dan tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015
karena Akreditasi Puskesmas ini baru berjalan di tahun 2016, hal ini
dikarenakan sesuai dengan instruksi Permenkes Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi menyatakan bahwa dalam pelaksanaan akreditasi
dilakukan penilaian terhadap manajemen puskesmas, penyelenggaraan
program kesehatan, dan pelayanan klinis dengan menggunakan
standar akreditasi puskesmas yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam rangka mempersiapkan Akreditasi Puskesmas, perlu
dilakukan persiapan baik sarana maupun prasarana di Puskesmas
selain itu yang terpenting juga adalah persiapan dalam penyusunan
Dokumen yang ada di Puskesmas.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 38
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar. 1 Kegiatan Akreditasi Puskesmas Tahun 2016
Beberapa langkah dalam persiapan Akreditasi sudah dilaksanakan
diantaranya :
1. Pemetaan Puskesmas yang akan di Akreditasi pemetaan
dilakukan berdasarkan hasil kinerja Puskesmas. dari 62 (Enam
puluh dua) Puskesmas hanya 10 (Sepuluh) Puskesmas yang
di Akreditasi Tahun 2015-2016
2. Sosialisasi Akreditasi melalui WorksShop Akreditasi
Puskesmas
3. Lokakarya Akreditasi Self Asesment,
4. Pendampingan Akreditasi Workshop Akreditasi
4. Persentase Puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannyayang dibangun sesuai standar.Persentase Puskesmas, puskemas pembantu dan jaringannya
yang dibangun sesuai standar diperoleh dari perhitungan jumlah
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 39
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya yang sudah
dibangun dengan jumlah seluruh puskesmas.
Pada tahun 2016 jumlah Puskesmas, puskesmas pembantu dan
jaringannya yang dibangun ada 25 bangunan (Puskesmas : Kopo,
Sugihmukti, Ibun, Sudi, Cicalengka, Cimenyan, Cikaro, Pacet,
Margahayuselatan, Majalaya, Banjaran DTP, Ciparay, Ciluluk,
Cipedes, Cibeunying, Arjasari, Rumah Dinas Medis Rancaekek,
Rumah Dinas Paramedis Rancaekek, Baleendah, Soreang, Rumah
Dinas Medis Kertasari, Poskesdes Ciaro, Poskesdes Mandalawangi,
Poskesdes Ciporeat dan Poskesdes Cibodas), secara target dan
realisasi telah mencapai target 100 persen dari target pembangunan
puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya pada tahun 2016,
akan tetapi jika dibandingkan secara keseluruhan dari puskesmas ,
puskesmas pembantu dan jaringannya yang harus dibangun masih
berada di bawah 100% yaitu sebesar 58.25% jika dibandingkan
dengan tahun 2015 realisasi pembangunan puskesmas terdapat
kenaikan sekitar 1.75%.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 40
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar 2 : Puskesmas Ciwidey, Puskesmas Sugihmukti, Poned Arjasari, Poskesdes
Cibodas dan Poskesdes Ciaro.
Keberhasilan pembangunan puskesmas, puskesmas pembantu
dan jaringannya ini tidak terlepas dari berbagai intervensi yaitu :
a) Dukungan dari berbagai sector melalui musyawarah
perencanaan pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat
desa sampai kabupaten.
b) Melakukan advokasi ke stakeholder yang terkait untuk
memperoleh dukungan untuk penganggaran pembangunan
tersebut.
c) Melakukan advokasi ke pemerintah daerah untuk menyediakan
tenaga kesehatan khususnya dokter dan bidan untuk ditempatkan
di sarana fasilitas kesehatan tersebut.
d) Selain pembangunan diajukan juga beserta peralatan kesehatan
dan alat promosi kesehatan sebagai salah satu menu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 41
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
musrenbang mulai dari desa sampai ke Kabupaten Bidang
Kesehatan.
Dari keberhasilan tersebut tidak terlepas dari beberapa kendala
diantaranya dalam penyedian lahan atau pengadaan tanah dan
pembuatan IMB terutama untuk sertifikat Hak Milik Tanah, sehingga
perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak terutama dalam
penguatan oleh stakeholder yang berkepentingan.
5. Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapitaRata-rata belanja obat yang bermutu per kapita adalah jumlah
alokasi perkapita kebutuhan obat dibagi jumlah penduduk. Pada tahun
2016 Rata-rata belanja obat uang bermutu per perkapita ini sebesar
2.767,- Rp/Kapita masih berada dibawah dari target 4.630 Rp/Kapita
atau sebesar 59.76% dari target, dibandingkan dengan tahun 2015
mengalami kenaikan sekitar 624,- Rp/Kapita atau sekitar 29,1% rata-
rata belanja obat yang bermutu perkapita.
Alokasi obat ideal perkapita versi KONAS 9000,- Rp/Kapita sebagai
target nasional. Nilai nominal perkapita kebutuhan obat tahun 2016 di
Kabupaten Bandung 2.767,- Rp/Kapita sementara versi KONAS Rp.
9000,- artinya kebutuhan obat perkapita di Kabupaten Bandung sebesar
30.74% lebih rendah dari target versi KONAS, hal ini menggambarkan
bahwa kebutuhan obat berdasarkan versi KONAS masih jauh dari
komitmen KONAS tetapi upaya kearah tersebut terus dilakukan seiring
dengan peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
merata, berikut dibawah ini perbandingan capaian indicator kinerja
Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita :
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 42
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 3Realisasi Indikator Kinerja
Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap)Tahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
5Rata - Rata Belanja Obat yang
bermutu per kapita (Rp/Kap)
2143
Rp/Kapita
2767
Rp/KapitaSumber : LKIP 2015 - 2016
Hal ini disebabkan tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten
Bandung yang terus meningkat sementara peningkatan perkapita
penduduk tidak terlalu signifikan.
Factor peningkatan capaian indicator ini di tahun 2016 dikarenakan
adanya dana yang bersumber dari kapitasi BPJS Kesehatan yang
memberikan dampak yang cukup besar.
Dalam kerangka anggaran alokasi pembiayaan terutama untuk
ketersediaan farmasi obat kenaikannya tidak berbanding lurus dengan
pertumbuhan penduduk, akan tetapi bila dilihat secara keseluruhan
alokasi anggaran belanja obat yang bermutu pada dinas kesehatan
akan berbeda dikarenakan dengan adanya penambahan alokasi
anggaran dari kapitasi BJPS sehingga secara pembiayaan alokasi
anggaran obat cukup terpenuhi.
6. Persentase produk olahan makanan dan minuman yang telahtersertifikasi layak edar.Persentase produk olahan makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar, didapat dari perhitungan persentase jumlah
industri yang mengikuti penyuluhan tentang pengelolaan pangan
industri rumah tangga makanan dan minuman dan telah diperiksa
dan dibina keamanan dan layak untuk di edarkan. Berdasarkan hasil
kegiatan tahun 2016, dari sasaran 40% pengelola industri produk
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 43
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
olahan makanan dan minuman yang telah tersertifikasi layak edar
tercapai sekitar 64.80% dari pengelola industri produk olahan
makanan dan minuman yang tersertifikasi layak edar, artinya telah
mencapai target yang direncanakan.
Table . 4Realisasi Indikator Kinerja
Persentase produk olahaan makanan dan minumanyang telah tersertifikasi layak edar
Tahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
6
Persentase produk olahaan
makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar
93.20% 64.80%
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan yang
cukup tajam sekitar 28.4% hal ini dikarenakan pada saat
pengambilan sample untuk sertifikasi berbeda dengan tahun
sebelumnya dan di tahun 2016 ini pengambilan sample lebih selektif
dan baik serta meningkatnya pengetahuan petugas sehingga hasil
pengambilan sample banyak ditemukan yang tidak layak edar. Dari
tahun 2015-2016 jumlah produk olahan makanan dan minuman yang
layak edar memberikan gambaran peningkatan, hal ini menunjukkan
animo pengelola industri rumah tangga begitu besar, sebagai
persyaratan dalam memproduksi olahan yang sesuai persyaratan
kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan diantaranya :
Pertemuan lintas sector dalam rangka tindaklanjut hasil
kajian farmasi dan makanan minuman
Pengawasan peredaran makanan dan minuman di wilayah
kabupaten Bandung
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 44
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Operasi pasar dalam rangka pengawasan peredaran
makanan dan minuman pada hari raya besar
Penyuluhan kepada pedagang jajanan di sekolah
Penyebarluasan informasi mengenai makanan dan
minuman di kecamatan
Pemeriksaan sample makanan dan minuman jajanan anak
sekolah dan makanan minuman yang teridentifikasi
mengandung bahan berbahaya di sekolah dan di pasar
tradisional.
Upaya ini akan terus dikembangkan sejalan dengan maraknya
industri olahan rumah tangga dalam meningkatkan taraf kehidupan
ekonomi, namun demikian hal tersebut belum mencapai maksimal
disebabkan belum seluruhnya produk olahan makanan dan minuman
layak edar untuk mencapai indicator ini diperlukan dukungan dan
intervensi dari sector terkait.
7. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanSumber daya manusia kesehatan dalam aspek jumlah, kualitas dan
penyebarannya terus membaik, namun masih belum mampu memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah terutama bila dilihat
dari segi perbandingan dengan jumlah penduduk, padahal menurut
rekomendasi WHO seharusnya 1 orang tenaga medis (dokter umum)
per 1.000 penduduk, sedangkan ditahun 2016 jumlah penduduk di
kabupaten Bandung sebesar 3.534.111 jiwa dengan jumlah tenaga
medis sekitar 1.084 orang sehingga rasio jumlah tenaga medis masih
dibawah standar, sedangkan pertambahan tenaga medis tidak
mengalami kenaikan secara signifikan.
Secara kualitas sumber daya manusia kesehatan pada tahun 2016
masih berada di kisaran angka 37,51% dan telah mencapai target
37,60%.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 45
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 5Realisasi Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanTahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
6
Meningkatnya kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Kesehatan 33,87% 37,51%
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 kualitas sumber daya manusia
kesehatan mengalami kenaikan sebesar 3,64%.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan dikarenakan
semakin meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang dilatih maupun
diklat sehingga lebih berkompeten di dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kulaitas sumber
daya manusia kesehatan tersebut melalui :
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Melakukan kegiatan supervise fasilitatif bagi tenaga
kesehatan
Rekrutmen tenaga kesehatan melalui rekrutmen tenaga
BLUD UPTD Yankes.
Sasaran 2: Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematianakibat penyakit menular dan tidak menular.
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan lingkungan sehat
sebagai pengendalian penyakit akibat lingkunganmempunyai 3 indikator
pencapaian sasaran, yaitu :
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 46
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
8. Umur Harapan Hidup (UHH) / Angka Harapan Hidup (AHH)Pada tahun 2016 Usia Harapan Hidup Kabupaten Bandung adalah
sebesar 73,18 tahun adapun UHH ini juga merupakan hasil perkiraan tim
analisis LKPJ yang didampingi oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bandung, jika dibandingkan dengan target maka UHH ini sudah melebihi
dari yang di targetkan, interprestasinya dari angka harapan hidup ini
adalah seorang bayi yang dilahirkan di Kabupaten Bandung pada tahun
2016 mempunyai harapan untuk hidup selama 73,18 tahun ke depan;
Berikut di bawah ini angka harapan hidup pada tahun 2015 dan
tahun 2016 :
Table . 6Realisasi Indikator Kinerja
Umur Harapan Hidup (UHH) / Angka Harapan Hidup (AHH)Tahun 2015-2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
8 Umur Harapan Hidup (UHH) / Angka
Harapan Hidup (AHH)
71,03 tahun 73,18 tahun
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 UHH ini
mengalami peningkatan sekitar 2,15 poin. Keberhasilan program
kesehatan terutama dalam pencapaian indeks kesehatan dan usia
harapan hidup bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan namun
merupakan tanggung jawab bersama antara unsur pemerintah, swasta,
akademisi, serta masyarakat sehingga untuk dapat mencapai targetnya
harus ada kerjasama yang baik antara unsur pemerintah, swasta,
akademisi, serta masyarakat.
Seiring dengan teori yang ada bahwa bila angka harapan hidup
meningkat maka angka kematian akan rendah, semakin tinggi kualitas
kesehatan maka angka kematian semakin rendah. Keberhasilan ini tidak
terlepas dari intervensi program kesehatan dan dukungan berbagai sector
terkait serta kebijakan dari pemerintah.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 47
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
9. Angka Kematian Bayi (AKB)Salah satu Indikator keberhasilan pembangunan bidang kesehatan
adalah Angka Kematian Bayi (AKB).
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran
hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bandung tahun 2015
sebesar 33,64 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan di tahun 2016 angka
kematian bayi belum diliris. Namun kami punya target AKB tahun 2016
sebesar 33,62 per 1000 kelahiran hidup.
Secara kasus jumlah kematian bayi di Kabupaten Bandung pada
tahun 2016 sebanyak 214 bayi yang terlaporkan melalui puskesmas,
dengan beberapa penyebab diantaranya adalah : BBLR sebanyak 108
kasus (50,47%), kelainan kongenital sebanyak 18 kasus (8,41%), asfiksia
sebanyak 13 kasus (6,08%), sepsis sebanyak 8 kasus (3,74%), hypotermi
sebanyak 4 kasus (1,87%), infeksi sebanyak 2 kasus (0,94%) dan sebab
lain sebanyak 40 kasus (18,69%).
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 kasus kematian bayi
mengalami kenaikan sekitar 51 kasus hal ini dikarenakan berbagai
banyak factor : rendahnya tingkat social ekonomi, rendahnya kualitas
pengetahuan, perilaku dan lingkungan kesehatan masyarakat serta
kurangnya penanganan kegawatdaruratan pada kasus.
Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka menurunkan kasus
kematian bayi yaitu :
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Pembangunan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Kegiatan audit maternal dan perinatal di puskesmas dan
poned
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 48
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (Ke 4)Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kab/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil (k4) sesuai standar di wilayah kab/kota tersebut dalam kurun waktu 1
tahun.
Pada tahun 2016, cakupan ibu hamil yang mendapatkan Pelayanan
antenatal (K4) mencapai 91,20% dan belum mencapai dari yang
ditargetkan baik target kabupaten maupun target nasional.
Berikut dibawah ini capaian pelayanan kesehatan ibu hamil (Ke4)
dari tahun 2015 – 2016 :
Table . 7Realisasi Indikator Kinerja
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (Ke 4)Tahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
10 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 91.50% 91.20%
Jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2015 capaian tersebut
mengalami penurunan sekitar 0.30%.
Ada beberapa kendala dalam mencapai target cakupan tersebut
diantaranya, peningkatan jumlah sasaran ibu hamil seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan sasaran ibu hamil, masih kurangnya
pemahaman dan pengetahuan ibu hamil serta masyarakat dalam hal
kesehatan ibu hamil.
Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu hamil ini diantaranya adalah :
Koordinasi lintas program dan lintas sector dalam menetapan
kebijakan program dan penyediaan anggaran program kesehatan
ibu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 49
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pembangunan dan pemenuhan sarana dan parsarana
poskesdes sebagai sarana mendekatkan akses pelayanan
kesehatan ibu hamil.
Pembinaan dan magang medis , paramedis puskesmas
Pendampingan ibu hamil di kecamatan
Layanan call center SIKIBBLA SABILULUNGAN / sms gateway
Pembinaan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) dan
PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) dalam
mempersiapkan kesehatan reproduksinya.
Kegiatan Audit Maternal dan Perinatal di Puskesmas dan PONED
Kegitan Workshop Forum KIBBLA (Kesehatan Ibu, Bayi Baru
Lahir dan Anak)
11. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan
Gangguan gizi buruk pada balita berkaitan dengan faktor
ekonomi dan pengetahuan mendasar akan kesehatan dari
masyarakat itu sendiri.
Gangguan gizi adalah kondisi tidak tercukupinya jumlah zat gizi
pada makanan yang dikonsumsi oleh seorang bayi atau anak. Ada
beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan
gizi, baik secara langsung maupun tidak secara langsung dan bila hal
tersebut dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan infeksi pada
mereka. Antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi terdapat
hubungan sebab akibat yang timbal balik sangat erat. Gizi buruk
pada seorang bayi dan anak menyebabkan mudahnya terjadi infeksi
karena daya tahan tubuh menurun.
Pada tahun 2016 cakupan balita gizi buruk ada 107 balita dan
telah mendapatkan perawatan sehingga telah mencapai dari target
cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan, jika
dibandingkan dengan tahun 2015 secara kasus mengalami
peningkatan sekitar 51 balita, namun secara target cakupan balita
gizi buruk yang mendapatkan perawatan masih tetap tercapai 100%.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 50
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 8Realisasi Indikator Kinerja
Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatanTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
11
Cakupan Balita Gizi Buruk yang
mendapat perawatan
100% 100%
Beberapa hambatan dalam penanggulangan gizi buruk
diantaranya sebagai berikut :
Rendahnya dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak
terhadap kegiatan penanggulangan gizi buruk terutama
dalam kegiatan posyandu.
Terbatasnya pengetahuan ibu balita tentang status gizi
pada balita
Pola asuh balita yang kurang yang dapat menyebabkan balita
gizi buruk disamping adanya faktor lainnya misalnya penyakit
yang penyerta, kelainan kongenital dan berat badan lahir
rendah.
Terbatasnya dana operasional, sarana dan prasarana di
posyandu.
Upaya Tindak Lanjut:
Untuk mengatasi hambatan diatas, berikut telah disusun beberapa
alternatif penyelesaian masalah yang dapat mendorong terselesainya
hambatan, sebagai berikut :
Pemberdayaan Masyarakat dengan upaya pencegahan balita
gizi buruk melalui kegiatan penyuluhan gizi kepada
masyarakat terutama ibu balita, baik di Puskesmas atau di
posyandu serta bimbingan teknis kepada kader posyandu
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 51
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Advokasi dalam meningkatkan komitmen dan peran aktif para
pemangku kepentingan melalui pertemuan dan
penyelenggaraan lokakarya baik lintas program maupun
lintas sektor.
Melakukan pelacakan balita gizi buruk, memperbaiki sistem
rujukan dan pasca rujukan sehingga mengurangi risiko jatuh
kembali balita ke dalam status gizi buruk.
Gambar. 3 Salah satu Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita yang
menderita Gizi Buruk
12. Pelayanan Kesehatan Ibu BersalinPelayanan kesehatan ibu bersalin salah satu Indikatornya adalah
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi
kebidanan (Pn). Indikator ini memberikan gambaran tingkat kemampuan
Pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih serta partisipasi masyarakat dalam
mengakses pelayanan kesehatan ibu bersalin.
Pada tahun 2016 capaian pelayanan kesehatan ibu bersalin sebesar
88,7% lebih rendah dari target 100%, bila dibanding dengan tahun 2015
cakupan indikator ini meningkat sekitar 0,4% namun tidak signifikan.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 52
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Beberapa upaya prioritas yang telah dilakukan dalam meningkatkan
capaian indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, sebagai berikut:
1. Penguatan motivasi dan komitmen tenaga kesehatan setempat
dalam menjalankan program.
2. Advokasi ke pemerintah daerah terkait ketersediaan dan distribusi
tenaga kesehatan (khususnya bidan) yang merata serta
penyediaan alokasi APBD yang memadai untuk mendukung
kegiatan kesehatan ibu.
3. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam program
kesehatan ibu, baik di Puskesmas maupun di desa dan tetap
menjalankan kemitraan bidan dan dukun.
4. Memperkuat manajemen dan jejaring pelayanan persalinan di
fasilitas kesehatan.
5. Menetapkan kebijakan tentang seluruh persalinan harus ditolong
oleh tenaga kesehatan dan diupayakan dilakukan di fasilitas
kesehatan.
6. Kegiatan SIjari Emas KIBBLA dengan Call Center SIKIBBLA
SABILULUNGAN
Gambar. 4 Alur Kegiatan SIJari Emas Sabilulungan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 53
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
7. Memberi orientasi dan berbagai pelatihan tenaga kesehatan
PONED dan Puskesmas.
8. Menyediakan akses dan pelayanan kegawat daruratan kebidanan
dan bayi baru lahir dasar di tingkat Puskesmas (PONED)
9. Pengembangan program Kemitraan Bidan dan Dukun serta
Rumah Tunggu Kelahiran.
10. Penyediaan anggaran terkait dengan Jampersal dan Jamkesmas
13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru LahirIndikator ini di ukur dari persentase jumlah kunjungan bayi baru
lahir yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi
dengan semua jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu.
Pada Tahun 2016, sebanyak 62.481 bayi baru lahir atau
sekitar 91,3% telah mendapatkan pelayanan sesuai standar dan
masih berada dibawah target 100%, jika dibandingkan dengan tahun
2015 terjadi penurunan sebesar 1,9%. Pelayanan kesehatan di
pencapaian ini didalamnya adalah komposit pelayanan lintas program
meliputi imunisasi dasar lengkap, vitamin A dan pemantauan tumbuh
kembang.
Faktor pendukung dan penghambat capaian indikator kinerja ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Faktor Pendukung :
a. Adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah
setempat.
b. Kemauan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan bayi
di lingkungannya.
c. Tingginya motivasi dari tenaga kesehatan setempat.
d. Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu
e. Tersedianya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
bagi Puskesmas.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 54
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
2) Faktor Penghambat:
a. Kurangnya dukungan dari para pemangku kepentingan,
dimana posyandu hanya didukung oleh tenaga kesehatan
dari puskesmas setempat.
b. Kualitas dan kuantitas dari kader masih kurang
c. Bergantinya pejabat desa atau RW mempengaruhi
pergantian kader posyandu.
d. Terbatasnya dana operasional, sarana dan prasarana di
posyandu.
e. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam
pemantauan pertumbuhan, konseling dan pendampingan
kader posyandu.
f. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang fungsi
dan pentingnya posyandu.
3) Upaya Tindak Lanjut:
Untuk mengatasi hambatan diatas, berikut telah disusun beberapa
alternatif penyelesaian masalah yang dapat mendorong terselesainya
hambatan, sebagai berikut :
a. Advokasi dan readvokasi kepada pemangku kepentingan
terkait
b. Memanfaatkan dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) di Puskesmas.
c. Melakukan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan dan
kader posyandu
14. Pelayanan Kesehatan Balita
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai dari
cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita sehat sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan balita mencapai 84,4% atau
sekitar 278.069 balita dan belum mencapai dari yang ditargetkan 100%.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 55
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 9Realisasi Indikator Kinerja
Cakupan Pelayanan Kesehatan BalitaTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
13Pelayanan Kesehatan Balita 82,2% 84,4%
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 maka pelayanan kesehatan
balita ini mengalami kenaikan sekitar 2,2%.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan balita ini melalui : Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Pembangunan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Mengintegrasikan kegiatan dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui poskesdes dan kegiatan lintas program.
15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan DasarPelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar adalah
penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan
dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh
puskesmas.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
mencapai 89% masih dibawah target 100%.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 56
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 10Realisasi Indikator Kinerja
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan DasarTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
14
Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
99,2% 89,0%
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan sekitar
10,2%.
Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia dasar dilakukan pada
peserta didik kelas 1 dan kelas 7, pada tahun 2016 telah menjangkau
70.315 anak/siswa Sekolah Dasar dan sederajat yang dijaring
kesehatannya.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan capaian
indicator ini diantara adalah :
a. Advokasi dan readvokasi kepada pemangku kepentingan
terkait
b. Pembinaan Tim UKS
c. Mengintegrasikan kegiatan pelayanan kesehatan usia
pendidikan dasar dengan kegiatan sekolah sehat.
d. Penyuluhan dan pembinaan melalui kegiatan
pemberdayaan guru sekolah
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 57
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar. 5 Kegiatan Pemberdayaan sekolah
16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara berusia usia
15–59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia 15–59 tahun yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pada tahun 2016 capaian pelayanan kesehatan 23,7% masih jauh
berada di bawah target 100% dan untuk indicator ini belum bisa
dibandingkan dengan tahun lalu dikarenakan kegiatan ini baru
terlaksana dan merupakan program baru, walaupun secara pelayanan
telah dilaksanakan di tahun sebelumnya namun secara komperehensif
dan khusus baru dilaksanakan di tahun 2016. Pelayanan skrinning ini
dilakukan di Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM) serta fasilitas
kesehatan lainnya. Beberapa upaya telah dilakukan untuk peningkatan
pelayanan skrinning ini sebagai berikut : Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 58
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Sosialisasi pelayanan kesehatan pada usia produktif melalui
promosi kesehatan
Mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan
promosi kesehatan
17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan skrining kesehatan pada warga negara usia 60 tahun
keatas dinilai dari persentase pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Gambar. 6 Kegiatan Hari Lanjut Usia Nasional
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 59
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi,
dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan penderita hipertensi
mencapai 12,42% sangat jauh dibawah target 100%, pada
pelayanan ini pun sama belum bisa dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dikarenakan program ini baru, di tahun sebelumnya
hanya dilakukan pelayanan kesehatan penderita hipertensi dengan
terapi sederhana dan rujukan saja.
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi meliputi :
a) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada
penderita Hipertensi di FKTP.
b) Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi:
pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi,
pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan
pengelolaan farmakologis.c) Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk
mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg
untuk usia di bawah 60 th dan <150/90 mmHg untuk
penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah
terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus
dan penyakit ginjal kronis.
d) Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar,
jika tekanan darah penderita hipertensi tidak bis
dipertahankan sebagaimana dimaksud pada poin
sebelumnya atau mengalami komplikasi, maka
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan penderita hipertensi adalah:
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 60
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Sosialisasi pelayanan kesehatan pada pelayanan kesehatan
pada penderita hipertensi melalui promosi kesehatan
Mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan
promosi kesehatan
Bekerjasama dengan FKTL yang berkompeten dalam
penanganan rujukan kasus.
19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh
penyandang diabetes melitus sebagai upaya pencegahan sekunder di
wilayah kerjanya.
Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dan upaya promotif
dan preventif di FKTP dan rujukan bial diuperlukan.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan penderita hipertensi
mencapai 3,34% sangat jauh dibawah target 100%, pada pelayanan
ini pun sama belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya
dikarenakan program ini baru, dan di tahun sebelumnya pun hanya
dilakukan deteksi dini kasus saja yang selanjutnya dilakukan
penanganan rujukan ke rumah sakit.
Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP
sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai
berikut:
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 61
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
a) Edukasi
b) Aktifitas fisik
c) Terapi nutrisi medis
d) Intervensi farmakologis
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan penderita hipertensi adalah:
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Sosialisasi pelayanan kesehatan pada pelayanan kesehatan
pada penderita diabetes militus melalui promosi kesehatan
Mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan
promosi kesehatan
Bekerjasama dengan FKTL yang berkompeten dalam
penanganan rujukan kasus.
20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)Berat
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ODGJ berat dinilai dengan jumlah ODGJ berat
(psikotik) di wilayah kerja nya yang mendapat pelayanan kesehatan
jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
jiwa berat tercapai sekitar 61,8% belum mencapai target, terdapat
kesenjangan dengan target sekitar 38,2% jika dibandingkan dengan
tahun 2015 mengalami kenaikan signifikan sekitar 35,8% sedangkan
bila dibandingkan dengan 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi. Bila
dibandingkan dengan target Nasional masih jauh mencapai target.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 62
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Beberapa hambatan dalam pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat di puskesmas diantaranya adalah :
Kurangnya persediaan obat-obatan essensial untuk
pengobatan dasar dengan gangguan jiwa, hal ini dikarenakan
kurangnya persediaan / supply dari produsen.
Masih kurangnya frekuensi kunjungan rumah yang dilakukan
tenaga kesehatan (dokter dan perawat) karena keterbatasan
waktu dan tenaga, hal ini jumlah kunjungan di puskesmas
(balai Pengobatan) yang banyak sehingga kunjungan rumah
tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya;
Kemampuan dan kapasitas perawat dalam kunjungan rumah
kasus kejiwaaan masih kurang.
Gambar. 7 Kegiatan Bimbingan dan pendampingan Tim Psikiatri
Upaya yang dilakukan diantaranya adalah :
Penyediaan obat melalui belanja langsung oleh BLUD
(Puskesmas)
Melakukan peningkatan kapasitas tenaga medis melalui
pelatihan skrining diagnose dua menit.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 63
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Bekerjasama dengan lintas sector terkait dalam upaya
pembinaan dan pengawasan teknis yang dilaksanakan oleh
tenaga coordinator program kesehatan jiwa bersama dengan
tenaga psikiatri dari RSUD Majalaya dan RSUD Soreang.
21. Pelayanan Kesehatan Penderita TB / TuberculosisTuberkulosis/TB adalah penyakit menular langsung Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
di dunia terutama negara-negara yang sedang berkembang.
Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan penderita tuberculosis men
capai 100% dan telah mencapai target dari sekitar 6.626 penderita TB
dan telah diberikan pelayanan kesehatan sesuai standar, jika
dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi peningkatan sekitar 1,6% hal
ini banyak factor yang mempengaruhi diantaranya status social
ekonomi, prilaku dan lingkungan serta pelayanan kesehatan.
Table . 11Realisasi Indikator Kinerja
Pelayanan Kesehatan Penderita TB / TuberculosisTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
14
Pelayanan Kesehatan Penderita TB /
Tuberculosis
99,2% 100%
Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target :
Validasi data dan monev Program TB ke Puskesmas dan Rumah
Sakit
Memenuhi kebutuhan OAT melalui lintas vertikal (Dinkes Propinsi)
guna menjamin keberlanjutan pengobatan dari pasien TB.
Pelibatan rumah sakit dalam layanan TB berkualitas, Public Private
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 64
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Mix (PPM) atau bauran layanan pemerintah – swasta adalah
hubungan kerja sama antara pemerintah dengan institusi/ sektor
swasta atau antara institusi/ sektor pemerintah dengan institusi/
sektor pemerintah dalam upaya ekspansi dan kesinambungan
program pengendalian TB. PPM meliputi semua bentuk kolaborasi
pemerintah–swasta, (seperti kerjasama dengan industri/
perusahaan/ tempat kerja, dengan RS swasta), dengan tujuan
menjamin akses layanan TB yang bermutu dan berkesinambungan
bagi masyarakat terdampak TB memperoleh serta dijamin
kesembuhannya.
Pelayanan TB Multi Drugs Resistance (MDR) secara bertahap.
Monitoring Lab. Dan Pengambilan sample slide Fasyankes
Serah terima dan monitoring pasien MDR dari Rumah Sakit ke
Puskesmas
22. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko Terinfeksi HIV
Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV diberikan
kepada orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan).
Pada tahun 2016 capaian pelayanan kesehatan orang dengan
resiko terinfeksi HIV sekitar 6,64% masih berda dibawah target
100%., pada pelayanan ini pun sama belum bisa dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dikarenakan program ini baru, dan di
tahun sebelumnya pun hanya dilakukan deteksi dini kasus saja yang
selanjutnya dilakukan penanganan rujukan ke rumah sakit.
Beberapa upaya telahdilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV diantaranya adalah : Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 65
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan
promosi kesehatan
Melakukan Zero Survei : pengambilan sampel darah pada
kelompok resiko untuk pemeriksaan HIV
Melaksanakan Mobile Voluntary Conseling Test (VCT) pada
kelompok beresiko HIV
Sosialisasi Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)
Bekerjasama dengan FKTL yang berkompeten dalam
penanganan rujukan kasus.
23. Presentase Indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakitmenular dan tidak menular
Indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan
tidak menular pada tahun 2016 ini mencapai sekitar 20%, dari 5
indikator yang di ukur presentasenya dan ini masih jauh dibawah dari
target 100%, artinya baru ada indicator yang mencapai target sedang
kan bila dibandingkan dengan tahun 2015 kelima indicator tersebut
belum mancapai ada ynag mencapai target hal ini menunjukkan
adanya peningkatan 20%. Adapun ke lima indicator yang menjadi
perhitungan persentase tersebut adalah : Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi, Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Militus, Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat,
Pelayanan Kesehatan orang dengan TB dan Pelayanan Kesehatan
orang dengan resiko terinfeksi HIV.
Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan
pencapaian indicator ini adalah:
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Sosialisasi Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular melalui promosi kesehatan
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 66
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular
Pembinaan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan promosi
kesehatan
Bekerjasama dengan FKTL yang berkompeten dalam
penanganan rujukan kasus penyakit menular.
24. Cakupan Puskesmas Santun LansiaPada tahun 2016 cakupan puskesmas santun lansia mencapai 24%
melebihi dari target 18% namun jika dibandingkan dengan tahun 2015
tidak mengalami kenaikan (flattening).
Table . 12Realisasi Indikator Kinerja
Cakupan Puskesmas Santun LansiaTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
14Cakupan Puskesmas Santun Lansia 24% 24%
Puskesmas santun lansia merupakan pelayanan kesehatan bagi usia
lanjut di dalam gedung dengan sarana mulai dari pendaftaran, tempat
pemeriksaan dan pengambilan obat terpisah dari pasien umum. Selain
Puskesmas santun lansia terdapat juga Posbindu, yaitu salah satu
upaya kegiatan pengendalian faktor risiko Penyakit Tidak Menular
(PTM) berbasis masyarakat sebagai bentuk peran serta masyarakat
dalam upaya monitoring faktor risiko PTM, deteksi dini dan
pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan Posbindu PTM dilaksanakan monitoring, dan deteksi
dini faktor risiko PTM (merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas
fisik, obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemi dan hiperkolesterol)
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 67
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
secara terpadu, rutin dan periodik, serta menindak lanjutinya secara dini
faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera
merujuknya ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kenaikan ini tidak
terlepas dari baiknya koordinasi pemangku kepentingan dalam menata
penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut.
25. Prevalensi Balita Stunting pada Anak Bawah Usia Dua Tahun(Baduta)
Pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2015-2019 difokuskan
pada empat program prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan
bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), pengendalian
penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak menular. Upaya
peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita
pendek menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.
Prevalensi balita stunting pada anak baduta ini didapatkan dari hasil
bulan penimbangan balita dengan membandingkan tinggi badan
menurut umur (TB/U).
Target penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
pada anak baduta (dibawah 2 tahun) pada tahun 2016 adalah menjadi
12% dengan realisasi capaian sekitar 7,98% hal ini sangat baik dari yang
ditargetkan artinya jika angka prevalensi semakin kecil dari yang
ditargetkan maka semakin baik kejadian balita pendek atau stunting
(berkurang kejadian balita sunting).
Prevalensi balita stunting pada anak baduta ini tidak bisa
dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena tahun 2015 belum
dilaksanakan secara program, namun secara status gizi sudah
terlaksana.
Beberapa Upaya telah dilakukan untuk menurunkan balita sytunting
meliputi:
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil melalui promosi kesehatan
penanganan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), pemberian tablet
tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 68
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pada saat bayi lahir Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih
dan begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Bayi
sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI
Eksklusif)
Pada bayi usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI)/ terutama pemeberian MP-ASI pada
balita dari keluarga miskin. Pemberian ASI terus dilakukan sampai
bayi berumur 2 tahun atau lebih,
Pemberian kapsul vitamin A, imunisasi dasar lengkap pada bayi dan
anak.
Memantau pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang
sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan
pertumbuhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga termasuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan
fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. PHBS
menurunkan kejadian sakit terutama penyakit infeksi yang dapat
membuat energi untuk pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan
tubuh menghadapi infeksi, gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya
pertumbuhan.
Sasaran 3: Meningkatnya Sanitasi Dasar, Lingkungan Sehatdan Perilaku HidupSehat di Masyarakat
26. Universal Akses 100, 0, 100 di tahun 2019Indikator yang ada dalam Universal persentase akses yaitu
akses penduduk terhadap air minum yang layak, Persentase
pemukiman kumuh, dan persentase akses penduduk terhadap jamban
sehat. Pada tahun 2016 universal akses 100,0,100 di tahun 2019 ini
mencapai 75, 88% hal ini masih berada di bawah dari yang ditargetkan
yaitu 80%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 capaian universal
akses tidak dapat dibandingkan dikarenakan universal akses ini mulai
dilaksanakan pada tahun 2016.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 69
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Ada beberapa kendala dalam mencapai universal akses
100,0,100 ini diantaranya yaitu:
a. Kenyataan dan kondisi di lapangan, bahwa di wilayah Kab.
Bandung untuk akses air minum, masih banyak penduduk
yang menggunakan sumber air bersih dari sarana yang
kondisinya tidak memenuhi syarat kesehatan. Sarana yang
digunakan antara lain sumur gali, sumur pompa (dalam dan
dangkal), penipaan (PDAM dan BP SPAM), terminal air, kran
umum, hydran umum dan juga mata air.
b. Untuk akses jamban sehat, diwilayah Kab. Bandung masih
banyak rumah-rumah penduduk yang belum menggunakan
tangki septic, ataupun cubluk sebagai sarana pengolah limbah
dari jamban. Kondisi di lapangan masih banyak ditemukan
rumah-rumah penduduk yang membuang limbah dari jamban
(limbah BAB) yang langsung dialirkan ke selokan dan sungai.
c. Dengan adanya 2 faktor tadi yang tidak memenuhi syarat
kesehatan, tentu hal ini merupakan kondisi yang tidak baik
sehingga rumah tersebut belum dikategorikan rumah sehat
Upaya telah dilakukan untuk mengurangi dan meningkatkan hasil
capaian melalui beberapa kegiatan yaitu :
1. Meningkatkan kegiatan penerapan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) terutama pilar 1 Stop Buang Air Besar
Sembarangan (Stop BABS) antara lain dengan melakukan
pemicuan dan pelatihan fasilitator STBM
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 70
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar. 8 Kegiatan Program Penyehatan Lingkungan STBM
2. Melakukan pengawasan dan pembinaan setiap penyelenggara air
minum (Depot Air Minum Isi Ulang/DAMIU dan Balai Pemeriksaan
Sarana Pengolahan Air Minum/BP SPAM) serta pengambilan
sampel air minum untuk dilakukan pemeriksaan kualitas air minum
di laboratorium
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 71
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar. 9 Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan DAMIU
3. Meningkatkan efektivitas Kelompok Wirausaha Sanitasi (KWS)
yang telah dibentuk di setiap kecamatan dengan selalu melakukan
pemantauan dan evaluasi serta memberi dukungan sarana
prasarana yang diperlukan oleh KWS.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 72
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Gambar. 10 Kegiatan KWS
27. Persentase Prilaku Hidup Bersih Sehat/PHBS pada RumahTangga
Persentase Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada Rumah
Tangga pada Tahun 2016 mencapai 53,2% melebihi dari yang
ditargetkan sedangkan jika dibandingkan dengan Tahun 2015
cakupan PHBS pada Rumah Tangga 43,7% mengalami kenaikan
sekitar 9,5%.
Table . 13Realisasi Indikator Kinerja
Persentase Prilaku Hidup Bersih Sehat/PHBS pada Rumah Tangga Tahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
14
Persentase Prilaku Hidup Bersih
Sehat/PHBS pada Rumah Tangga
43,7% 53,2%Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 73
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Dari data tersebut memperlihatkan bahwa PHBS pada Rumah
Tangga semakin membaik.
Namun Pencapaian ini masih rendah dari target nasional
rumah tangga ber-PHBS yaitu 60%.
Hamabatan dalam Pencapaian tersebut erat kaitannya dengan
pengetahuan, sikap dan perilaku tiap keluarga dalam menerapkan
PHBS di rumah tangganya, kurannya Pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat dalam meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), kurangnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
dan kurangnya upaya promotif preventif.
Beberapa upaya telah dilaukan untuk meningkatkan persentase
PHBS pada tatanan rumah tangga ini yaitu :
Advokasi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
pemenuhan anggaran dan sumber daya manusia
Penguatan pemberdayaan masyarakat melalui UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat)
Mengembangkan pustu dan sekolah ber-PHBS serta desa siaga
aktif
Mengadakan seminar Perilaku Hidup Sehat
Pelatihan fasilitator terapis rokok
Mengembangkan sanitasi total berbasis masyarakat
Penguatan kegiatan Saka Bhakti Husada di kecamatan
28. Presentase pencapaian target hygiene dan sanitasi di rumahtangga dan tempat-tempat umum
Pencapaian target hygiene dan sanitasi ditempat – tempat umum
tidak tercapai, pada tahun 2016 realisasi yang dicapai sebesar 59,72%,
jika dibandingkan dengan target persentase ini masih jauh berada di
bawah target 100%, hal ini dikarenakan dari hasil kegiatan yang
dilakukan, banyak bangunan dan fasilitas TTU yang tidak memenuhi
syarat kesehatan dan pemeriksaan laboratorium yang hasilnya tidak
memenuhi syarat kesehatan.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 74
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Table . 14Realisasi Indikator Kinerja
Presentase Pencapaian Target Hygiene dan SanitasiDi Rumah Tangga dan Tempat-tempat Umum Tahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
Presentase Pencapaian Target
Hygiene dan Sanitasi
Di Rumah Tangga dan Tempat-
tempat Umum
53% 59,72%
Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terdapat kenaikan yang cukup
signifikan sekitar 6.72%,
Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah :
Pengawasan temat-tempat umum (TTU) terhadap hotel, depot
air minum isi ulang dan rumah makan.
Pengujian yang berbeda terhadap Lokasi TTU yang diuji petik
Pengawasan dan pembinaan dilakukan dengan metode
observasi menggunakan form penilaian hygiene dan sanitasi,
pengukuran parameter lingkungan serta pengambilan sampel
untuk pemeriksaan laboratorium.
Pemberian Saran perbaikan dan pembinaan yang dilakukan
kunjungan oleh petugas sanitasi puskesmas untuk memantau
hasil dari perbaikan yang dilakukan agar TTU tersebut bisa
mamenuhi syarat kesehatan.
Kerjasama dengan lintas program dan lintas sector terkait.
29. Cakupan Desa Siaga AktifCakupan Desa Siaga aktif, diperoleh dari jumlah desa siaga yang
aktif strata madya dibagi dengan jumlah seluruh desa siaga yang
ada.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 75
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pada tahun 2016 dari 280 desa/kelurahan siaga yang ada
hanya 112 desa/kelurahan yang aktif strata madya atau sekitar
40% hal ini masih berada dibawah target.
Jika dibandingkan dengan Tahun 2015, mengalami kenaikan
yang cukup signifikan sekitar 48 desa atau sekitar 75%, hal ini
tidak terlepas dari dukungan stakeholder terkait.
Table . 15Realisasi Indikator Kinerja
Cakupan Desa Siaga AktifTahun 2015- 2016
NO INDIKATOR KINERJAREALISASI
2015 2016
Cakupan Desa Siaga Aktif 22,86% 40%
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 76
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Jumlah anggaran yang tersedia menurut DPPA tahun 2016 secara
keseluruhan setelah perubahan anggaran dengan rincian sebagai
berikut :
1. PendapatanTarget pendapatan sebesar Rp. 120.596.333.470,-
2. Anggaran BelanjaAnggaran Belanja Dinas Kesehatan Rp. 437.173.047.093,-
terdiri dari :
Belanja tidak langsung Rp. 127.872.885.038,-
Belanja langsung Rp. 309.300.162.055,-
Terdiri dari :
- Belanja Pegawai Rp. 9.985.565.000,-
- Belanja Barang dan Jasa Rp. 226.149.732.548,-
- Belanja modal Rp. 73.164.864.507,-
Sumber anggaran dalam belanja langsung untuk program pada
tahun 2016 sebagaimana tabel berikut :
PROPORSI ANGGARAN PROGRAMDINAS KESEHATAN KAB. BANDUNG
BERDASARKAN SUMBER ANGGARAN TAHUN 2016
APBD TK II86%
APBD TK I3%
APBN11%
3. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 77
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Dari tabel diatas terlihat proporsi anggaran tahun 2016
berdasarkan sumber anggaran menunjukkan bahwa proporsi terbesar
sekitar 86% anggaran Dinas kesehatan Kesehatan bersumber dari
dana alokasi umum melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah II
Kabupaten Bandung tahun 2016.
Kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Bandung Tahun
2016 didanai dari berbagai sumber anggaran yaitu APBD Kabupaten
Bandung, Bantuan Gubernur Jawa Barat dan Dana Alokasi Khusus
(DAK), Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Tahun anggaran 2016 semua kegiatan yang anggarannya baik
bersumber DAK bidang kesehatan maupun Bantuan Gubernur
dialirkan melalui kas daerah sehingga pembuatan Dokumen
Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (DPA) bersatu dengan kegiatan
bersumber APBD Kabupaten Bandung serta APBN berupa tugas
Pembantuan dan Dana Kapitasi BPJS.
Untuk jelasnya mengenai alokasi dan realisasi anggaran pada
belanja langsung pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung dari berbagai sumber APBD
Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 16
Realisasi Anggaran Bersumber APBD Kabupaten Bandung,Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2016
NO PROGRAM/ KEGIATAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5I Pendapatan 120.596.333.470 125.075.927.038,80 103.71
II Belanja 437.173.047.093 328.855.334.076,49 75.22A. Belanja Tidak Langsung 127.872.885.038 100.123.899.764 78.30
Belanja Pegawai 127.872.885.038 100.123.899.764 78.30B. BELANJA LANGSUNGI Belanja Langsung SKPD1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran1.814.942.500 1.745.930.988 96.20
Penyediaan jasa surat menyurat 3.380.000 2.096.000 62.01
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 78
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
139.652.500 101.064.277 72.37
Penyediaan jasa peralatan danperlengkapan kantor
104.500.000 104.499.000 100.00
Penyediaan jasa kebersihankantor
82.900.000 82.899.050 100.00
Penyediaan alat tulis kantor 107.185.000 106.693.000 99.54Penyediaan barang cetakan danpenggandaan
268.510.000 260.372.400 96.97
Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor
556.260.000 541.929.970 97.42
Penyediaan bahan bacaan danperaturan perundang-undangan
14.700.000 11.365.000 77.31
Penyediaan makanan danminuman
89.230.000 88.878.000 99.61
Rapat-rapat kordinasi dankonsultasi ke luar daerah
292.500.000 291.279.791 99.58
Rapat-rapat kordinasi dankonsultasi ke Dalam Daerah
16.275.000 16.125.000 99.08
Penunjang Perayaan Hari-hariBersejarah
139.850.000 138.729.500 99.20
2 Program peningkatan saranadan prasarana aparatur
833.390.000 754.881.259 90.58
Pemeliharaan rutin/berkala rumahdinas
46.600.000 7.200.000 15.45
Pemeliharaan rutin/berkalagedung kantor
420.380.000 414.219.500 98.53
Pemeliharaan rutin/berkalakendaraan dinas/operasional
366.410.000 333.461.759 91.01
3 Program peningkatan kapasitassumber daya aparatur
171.000.000 170.920.050 99.95
Pendidikan dan pelatihan formal 171.000.000 170.920.050 99.954 Program peningkatan
pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dankeuangan
822.660.075 818.697.595 99.52
Penyusunan laporan capaiankinerja dan ikhtisar realisasikinerja SKPD
474.923.000 472.417.520 99.47
Penyusunan laporan keuangansemesteran
11.520.000 11.520.000 100.00
Penyusunan pelaporan prognosisrealisasi anggaran
20.475.000 20.018.000 97.77
Penyusunan pelaporan keuanganakhir tahun
43.372.000 43.372.000 100.00
Penyusunan Rencana danPenganggaran Kegiatan
272.370.075 271.370.075 99.63
JUMLAH BELANJA SKPD : 3.641.992.575 3.490.429.892 95.84II Belanja Langsung Program
1 Program Obat dan PerbekalanKesehatan
9.777.739.900 9.562.547.374 97.80
Pengadaaan Obat danPerbekalan Kesehatan
8.245.395.400 8.175.672.649 99.15
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 79
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Peningkatan pemerataan obatdan perbekalan kesehatan
450.000.000 426.581.625 94.80
Peningkatan mutu pelayananfarmasi komunitas dan rumahsakit
1.082.344.500 960.293.100 88.72
2 Program Upaya KesehatanMasyarakat
208.439.922.665 140.501.669.964.49 67.41
Pelayanan kesehatan pendudukmiskin di puskesmas danjaringannya
70.860.000 69.360.000.00 97.88
Pemeliharaan dan pemulihankesehatan
78.430.000.00 66.029.875.00 84.19
Pengadaan, peningkatan, danperbaikan sarana dan prasaranaPuskesmas dan jaringannya
3.171.930.000.00 2.580.938.036.00 81.37
Peningkatan kesehatanmasyarakat
84.105.000.00 75.205.000.00 89.42
Peningkatan pelayanankesehatan bagi pengungsi korbanbencana
152.217.500.00 121.317.500.00 79.70
Peningkatan pelayanan danpenanggulangan masalahkesehatan
400.034.500.00 390.363.695.00 97.58
Penyediaan biaya operasionaldan pemeliharaan
3.939.080.468.00 3.309.243.750.00 84.01
Penyelenggaraan penyehatanlingkungan
652.281.000.00 645.860.230.00 99.02
Peningkatan Pelayanan danPenanggulangan Masalahkesehatan n(PON)
817.911.630.00 580.862.990.00 71.02
Peningkatan Mutu PelayananKesehatan
182.828.142.567.00 121.674.183.612.49 66.55
Biaya Oprasional Kesehatan (DAK Non Fisik)
16.244.930.000.00 11.030.513.626 67.90
3 Program Pengawasan Obat danMakanan
185.273.000 185.273.000 100.00
Peningkatan pengawasankeaman pangan dan bahanberbahaya
185.273.000 185.273.000 100.00
4 Program Promosi Kesehatandan Pemberdayaan Masyarakat
1.047.145.500 974.829.500 93.09
Pengembangan media promosidan informasi sadar hidup sehat
599.325.500 545.129.500 90.96
Peningkatan Pemanfaatan SaranaKesehatan
396.390.000 378.270.000 95.43
Peningkatan Pendidikan TenagaPenyuluh Kesehatan
51.430.000 51.430.000 100.00
5 Program Perbaikan GiziMasyarakat
866.752.600 840.445.100 96.96
Penyusunan peta informasimasyarakat kurang gizi ( cetak)
463.077.600 450.527.600 97.29
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 80
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pemberian tambahan makanandan vitamin
284.585.000 270.827.500 95.17
Penanggulangan kurang energiprotein (KEP),Anemia GiziBesi,Gangguan Akibat KurangYodium (GAKY),Kurang VitaminA,dan kekurangan zat Gizi Mikrolainnya
119.090.000 119.090.000 100.00
6 Program PengembanganLingkungan Sehat
838.524.000 834.941.000 99.57
Pengkajian pengembanganlingkungan sehat
594.540.000 590.957.000 99.40
Penyuluhan menciptakanlingkungan sehat
243.984.000 243.984.000 100.00
7 Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular
3.629.797.650 3.219.575.473 88.70
Penyemprotan/fogging sarangnyamuk
362.000.000 362.000.000 100.00
Pengadaan alat fogging danbahan-bahan fogging
322.304.200 313.131.500 97.15
Pelayanan vaksinasi bagi balitadan anak sekolah
56.992.000 47.017.000 82.50
Pelayanan pencegahan danpenanggulangan penyakitmenular
907.790.450 891.840.600 98.24
Pencegahan penularan penyakitEndemik/Epidemik
452.522.000 431.494.250 95.35
Peningkatan imunisasi 1.307.869.500 983.733.798 75.22
Peningkatan survellanceEpidemiologi danpenanggulangan wabah
220.319.500 190.358.325 86.40
8 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan
1.569.667.250 1.549.065.783 98.69
Penyusunan standar pelayanankesehatan
122.311.250 121.711.250 99.51
Evaluasi dan pengembanganstandar pelayanan kesehatan
177.250.000 171.678.774 96.86
Pembangunan dan pemutakhirandata dasar standar pelayanankesehatan
281.470.500 277.470.500 98.58
Monitoring, Evaluasi danPelaporan
988.635.500 978.205.259 98.94
9 Program Pelayanan KesehatanPenduduk Miskin
35.537.284.475 33.468.236.797 94.18
Pelayanan Kesehatan Dasar danRujukan bagi masyarakat miskin
23.766.327.000 23.408.841.797 98.50
Jaminan Kesehatan bagiPenerima Bantuan Iuran ( PBI)Bantuan Gubernur
11.770.957.475 10.059.395.00085.46Dink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 81
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun anggaran 2016 sebesar
Rp. 125.075.927.038,80,- lebih dari taget sebesar Rp.
120.596.333.470,- atau sekitar 103,71%, target diatas setelah
perubahan anggaran.
Sumber pendapatan Dinas Kesehatan berasal dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD) berupa Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Lain- lain
Pendapatan Asli Daerah yang sah yaitu dana kapitasi BPJS.
Penentuan kebijakan kenaikan target pendapatan didasarkan pada
potensi-potensi pendapatan yang sudah tersedia. Sedangkan untuk
realisasi belanja langsung program dan kegiatan pada tahun 2016
10 Program pengadaan,peningkatan dan perbaikansarana dan prasaranapuskesmas/ puskemaspembantu dan jaringannya
28.478.182.500 24.540.947.735 86.17
Pembangunan puskesmas 10.676.547.500 9.451.899.480 88.53
Pembangunan puskesmaspembantu
1.575.270.000 1.322.607.000 83.96
Pengadaan sarana dan prasaranapuskesmas
235.830.000 232.489.455 98.58
Pengembangan Gedung danRevitalilsasi Puskesmas ( DAK)
15.990.535.000 13.660.102.500 85.43
11 Program kemitraan peningkatanpelayanan kesehatan
8.720.510.000 7.758.652.106 88.97
Kemitraan peningkatan kualitasdokter dan paramedis
8.720.510.000 7.758.652.106 88.97
12 Program PeningkatanPelayanan Kesehatan Lansia
52.700.000 52.400.000 99.43
Pembangunan pusat-pusatpelayanan kesehatan
52.700.000 52.400.000 99.43
13 Program peningkatankeselamatan ibu melahirkandan anak
6.514.669.940 1.752.420.588 26.90
Penyuluhan kesehatan bagi ibuhamil dari keluarga kurangmampu
2.320.820.000 1.752.420.588 75.51
Jampersal (DAK) 4.193.849.940 0 0
JUMLAH BELANJA PROGRAM 305.658.169.480 225.241.004.420.49 73.69
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 82
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
sebesar Rp. 225.241.004.420,49,- atau mencapai 66,37% dari total
alokasi anggaran sebesar Rp. 339.545.376.633,-. Sedangkan jika
dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp.
244.969.408.219,- penyerapannya sebesar Rp. 172.826.438.028,-
atau 70,55% secara persentase penyerapan tahun 2016 dengan
tahun 2015 ada penurunan sebesar 4,18% tetapi secara nominal
anggaran tahun 2016 ada kenaikan jumlah anggaran dengan tahun
2015 yaitu sebesar Rp. 94.575.968.414,- dari total anggaran tahun
2015, hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah pendapatan
yang cukup signifikan terutama dari pendapatan kapitasi/pendapatan
jasa layanan umum BLUD.
Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber DAK Bidang Kesehatan
Adapun kegiatan yang bersumber anggaran Dana Alokasi
Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung tahun 2016 dipergunakan untuk 4 Program dan 5
kegiatan, lebih jelasnya mengenai alokasi dan realisasi kegiatan
bersumber DAK Bidang Kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel . 17
Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung BersumberDAK Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2016
NO PROGRAM / KEGIATAN ALOKASI REALISASI %
1 Program Obat dan PerbekalanKesehatan
7.695.851.000 7.690.991.592
Pengadaaan Obat dan PerbekalanKesehatan
7.695.851.000 7.690.991.592
2 Program Upaya KesehatanMasyarakat
19.416.860.000 13.611.451.662
Pengadaan, peningkatan, danperbaikan sarana dan prasaranaPuskesmas dan jaringannya
3.171.930.000.00 2.580.938.036.00
Biaya Oprasional Kesehatan (DAK Non Fisik)
16.244.930.000.00 11.030.513.626Dink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 83
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
NO PROGRAM / KEGIATAN ALOKASI REALISASI %
3 Program pengadaan,peningkatan dan perbaikansarana dan prasaranapuskesmas/ puskemaspembantu dan jaringannya
15.990.535.000 13.660.102.500
Pengembangan Gedung danRevitalilsasi Puskesmas ( DAK)
15.990.535.000 13.660.102.500
4 Program peningkatankeselamatan ibu melahirkan dananak
4.193.849.940 0 0
Jampersal (DAK) 4.193.849.940 0 0
T OT A L
Alokasi anggaran kegiatan bersumber DAK Bidang Kesehatan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun anggaran 2016
sebesar Rp. 47.846.640.340,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
35.447.226.811,- atau sebesar 74,09%. Jika dibandingkan dengan DAK
tahun 2015, alokasi DAK 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp.
4.409.600.000,- dan bila dilihat dari realisasi perbandingan dengan
realisasi tahun 2015 maka realisasi tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 25,31% dengan berbeda kegiatan dan pelaksanaan penggunaan
dana DAK tahun 2015.
Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber Bantuan GubernurJawa Barat Tahun Anggaran 2016
Kegiatan bersumber Bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan di Kabupaten Bandung yang meliputi kegiatan Program
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin berupa kegiatan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan bagi maskin. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan 2016 84
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Tabel. 18Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Bersumber Bantuan Gubernur Jawa BaratTahun Anggaran 2016
NO PROGRAM/KEGIATANALOKASI
ANGGARANREALISASI %
1PROGRAM PELAYANANKESEHATAN PENDUDUK MISKIN
11.770.957.475 10.059.395.000 85.46
Jaminan Kesehatan bagi PenerimaBantuan Iuran ( PBI) Bantuan Gubernur
11.770.957.475 10.059.395.000 85.46
Total 11.770.957.475 10.059.395.000 85.46
Realisasi anggaran kegiatan bersumber Bantuan Gubernur Jawa
Barat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebesar Rp.
10.059.395.000,- atau 85,46% dari total anggaran sebesar Rp.
11.770.957.475,-. Jika dibandingkan dengan alokasi kegiatan
bersumber Bantuan Gubernur Jawa Barat tahun 2015 sebesar Rp.
11.498.653.900,- alokasi anggaran bersumber Bantuan Gubernur Jawa
Barat tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp. 272.303.575,-
sedangkan realisasi anggaran tahun 2016 lebih rendah daripada tahun
2015.
Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2016 85
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
BAB IVPENUTUP
Tahun 2016 adalah tahun pertama dari 5 (lima) pelaksanaan rencana
strategis untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bandung
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 yang berbunyi
“Mengoptimalkan Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan.”Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan analisisnya diperoleh
gambaran mengenai capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung secara keseluruhan dari 3 sasaran strategis dengan 29 indikator
kinerja, sebanyak 18 indikator kinerja atau sekitar 62,07% berhasil, rata-
rata diatas 80% pencapaian. Sedangkan 11 indikator kinerja atau
37,93% tidak berhasil atau pencapaian kurang dari 80%.
Indikator Kinerja yang belum mencapai target yang ditetapkan antara
lain (1) Persentase pelayanan kesehatan di puskesma yang memenuhi
standar terealisasi 16% (2) Persentase Puskesmas, Puskesmas
pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar terealisasi 58%
(3) Rata-rata belanja obat yang bermutu per kapita terealisasi 60% (4)
Pelayanan kesehatan pada usia produktif terealisasi 24% (5) Pelayanan
kesehatan pada usia lanjut terealisasi 19% (6) Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi terealisasi 12% (7) Pelayanan kesehatan Penderita
diabetes militus terealisasi 3% (8) Pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat terealisasi 36% (9) Pelayanan kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi HIV teralisasi 7% (10) Presentase indicator
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
yang mencapai target terealisasi 20% (11) Presentase pencapaian target
higiene dan sanitasi di rumah tangga dan tempat-tempat umum terelisasi
60%.Dinkes
Kab
Ban
dung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2016 86
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Pencapaian indikator kinerja tersebut didukung oleh 13 buah program
dan kegiatannya yang tersebar di 4 (empat) Bidang dalam Struktur Dinas
Kesehatan, 31 Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelayanan kesehatan,
1 Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Daerah dan 1 Unit
Pelaksana Teknis Dinas Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Dalam tahun 2016 terdapat kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam upaya pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
meliputi :
1. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia tenaga
kesehatan. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang belum
memadai merupakan kelemahan yang dapat memengaruhi
keberhasilan pembangunan kesehatan. Mobilitas tenaga
kesehatan di Kabupaten Bandung cukup tinggi juga menyebabkan
perlunya adanya pelatihan berulang-ulang untuk pelaksanaan
program-program kesehatan serta berpengaruh terhadap
kelangsungan pelaksanaan program.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang belum
memadai. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang belum memadai mengakibatkan akses yang
belum menjangkau seluruh masyarakat dan mutu pelayanan
kesehatan yang belum maksimal.
3. Rendahnya penerapan SOP dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan Standard Operational Procedur (SOP) belum optimal
mengakibatkan rendahnya mutu pelayanan kesehatan.
Kemampuan aparatur dalam menjalankan standar operasional
prosedur pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek mutu masih
perlu ditingkatkan.
4. Tata kelola manajemen pelayanan belum optimal. Keseragaman
dalam menentukan program kesehatan karena adanya kebijakan
pelaksanaan program pokok menyebabkan adanya pelaksanaanDink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2016 87
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
program yang kurang sesuai kebutuhan dan situasi masyarakat
setempat
5. Sistem informasi komunikasi yang belum optimal. Sistem
informasi komunikasi yang belum optimal menjadi faktor yang
menghambat dalam penyebarluasan informasi kesehatan dan
peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan
dilakukan antara lain :
1. Meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan yang terdistribusi diseluruh wilayah kabupaten.
2. Mengoptimalkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan
(Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas pembantu dan
Poliklinik) di setiap kecamatan.
3. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
mengoptimaliskan kualitas pelayanan kesehatan pada sarana-
sarana kesehatan.
4. Membuka peluang untuk melaksanaan pembangunan
kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah
sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna melalui
pelaksanaan otonomi daerah dan Kerjasama lintas sector
antara instansi kesehatan dengan instansi pemerintah lainnya
maupun kerjasama dengan sector swasta merupakan peluang
untuk dapat mempercepat proses pembangunan kesehatan di
Kabupaten Bandung.
5. Meningkatkan penyelenggaraan informasi pelayanan
kesehatan kepada public melalui berbagai kegiatan dan
program pemberdayaan masyarakat.Dink
es K
ab B
andu
ng
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2016 88
Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2016
Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan
datang, pelaksanaan program dan kegiatan serta berbagai kebijakan.
Hasil pencapaian pelaksanaan program pembangunan bidang kesehatan
yang dilaksanakan dari tahun ke tahun diharapkan selalu sesuai dengan
rencana strategis dan dokumen perencanaan lainnya.
Keberhasilan yang telah dicapai selama kurun waktu tahun 2016-
2021 dan kekurangan diharapkan dapat menjadi parameter dan acuan
penetapan tujuan di 5 tahun kedepan sehingga dapat dilaksanakan secara
lebih efektif
Dinkes
Kab
Ban
dung
SASARAN STRATEGIS TARGET
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan 76,092. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin 100%3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang memenuhi
standar100%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu dan Jaringannyayang dibangun sesuai standar
100%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap) 4630 Rp/Kapita6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar40%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 37,60%Menurunnya angka kesakitandan kematian akibat penyakit
8. Umur Harapan Hidup (UHH) 71.23 tahun9. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62 /1000
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100%11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100%13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100%14 Pelayanan Kesehatan Balita 100%15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100%17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 100%18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100%19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 100%20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100%22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100%23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular yang mencapai target100%
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18%25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah dua tahun) 12%
Meningkatnya sanitasi dasar,lingkungan sehat dan perilaku
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 80%27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43,7%28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumah tangga
dan tempat-tempat umum100,0%
29. Cakupan desa siaga aktif 45,0%
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
INDIKATOR KINERJA
Optimalnya penyediaanlayanan kesehatan
Dinkes
Kab
Ban
dung
PROGRAM KEGIATAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Dinkes
Kab
Ban
dung
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA TARGET
Optimalnya penyediaanlayanan kesehatan
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan 76,092. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin 100%3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang memenuhi
standar100%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu dan Jaringannya yangdibangun sesuai standar
100%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap) 4630 Rp/Kapita6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar40%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 37,60%Menurunnya angka kesakitandan kematian akibat penyakit
8. Umur Harapan Hidup (UHH) 71.23 tahun9. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62 /1000
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100%11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100%13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100%14 Pelayanan Kesehatan Balita 100%15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100%17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 100%18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100%19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 100%20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100%22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100%23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular yang mencapai target100%
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18%25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah dua tahun) 12%
Meningkatnya sanitasi dasar,lingkungan sehat dan perilaku
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 80%27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43,7%28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumah tangga
dan tempat-tempat umum100,0%
29. Cakupan desa siaga aktif 45,0%
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Dinkes
Kab
Ban
dung
KETERANGAN
1. Program obat dan pebekalan Rp. 9.777.739.900 DAK, APBD Kab.
2. Program upaya kesehatan masyarakat Rp. 208.439.922.665 DAK, APBD Kab.
3. Program Pengawasan obat dan makanan Rp. 185.273.000 APBD Kab.
4.Program Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat
Rp. 1.047.145.500 APBD Kab.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 866.752.600APBD Prop. Jabar, APDBKab.
6. Program Pengembangan lingkungan sehat Rp. 838.524.000 APBD Kab.
7.Program Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menular
Rp. 3.629.797.650 APBD Kab.
8. Program standarisasi pelayanan kesehatan Rp. 1.569.667.250 APBD Kab.
9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Rp. 35.537.284.475APBD Prop. Jabar, APDBKab.
10.Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikansarana dan prasarana puskesmas/puskesmaspembantu dan jaringannya
Rp. 28.478.182.500 DAK, APDB Kab.
11.Program Kemitraan Peningkatan PelayananKesehatan
Rp. 8.720.510.000 APBD Kab.
12. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Rp. 52.700.000 APBD Kab.
13.Program Peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anak
Rp. 6.514.669.940 DAK, APBD Kab.
BUPATI BANDUNGKABUPATEN BANDUNG
(H. DADANG M. NASER, SH., S.IP., M.Ip)
ANGGARAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
(dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid)
Soreang, 2016
PROGRAM
Dinkes
Kab
Ban
dung
TRI1 TRI 2 TRI
3 TRI4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 5 6 7 8 9 11Penyusunan Standar Jaminan PelayananKesehatan
122.311.250
Evaluasi dan Pengembangan standarpelayanan kesehatan
177.250.000
Pembangunan dan Pemutakhiran data dasarstandar pelayanan kesehatan
281.470.500
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 988.635.500
Pembangunan Puskesmas 10.676.547.500
Pembangunan Puskesmas Pembantu 1.575.270.000
Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas 235.830.000
Pengembangan Gedung dan RevitalisasiPuskesmas
15.990.535.000
Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter danParamedis
8.720.510.000
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 8.245.395.400
Peningkatan pemerataan obat danperbekalan kesehatan
450.000.000
Peningkatan mutu pelayanan farmasikomunitas dan rumah Sakit
1.082.344.500 Bidang Wasdalkes
Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangandan Bahan Berbahaya
185.273.000 Bidang Wasdalkes
Pelayanan Kesehatan Dasar dan RujukanBagi Masyarakat Miskin
23.766.327.000
Jaminan Kesehatan bagi Penerima BantuanIuran (PBI) Provinsi Jawa Barat
11.770.957.475
Umur Harapan Hidup(UHH)
18 23,7 36 71,2 Program Upaya KesehatanMasyarakat
Umur Harapan Hidup 71.23tahun
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin diPuskesmas dan Jaringannya
70.860.000 Bidang Pelayanan Dasar
Pelayanan Kesehatan PenderitaHipertensi
100% Biaya Operasional Kesehatan (DAK) 16.244.930.000
Pelayanan Kesehatan PenderitaDiabetes Militus
100% Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan 78.430.000
Pelayanan Kesehatan Orang denganGangguan Jiwa Berat
100% Pengadaan, peningkatan dan perbaikansarana dan prasarana puskesmas danjaringannya
3.171.930.000
Pelayanan Kesehatan pada UsiaProduktif
100% Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagiPengungsi Korban Bencana
152.217.500
Bidang Wasdalkes
Bidang Pelayanan Dasar
Bidang Wasdalkes
UPTD Farmasi
Bidang Pelayanan Dasar
Program Kemitraan PeningkatanPelayanan Kesehatan
Optimalnyapenyediaanlayanankesehatan
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)bidang kesehatan
Cakupan pelayanankesehatan dasar bagimasyarakat miskin
100 100 100 100
19 25,4 38
100%
Program Pelayanan KesehatanMasyarakat Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin
100%
37,6%
4630Rp/Kapita
Program Pengawasan Obat danMakanan
Persentase produk olahaan makanandan minuman yang telahtersertifikasi layak edar
40%
Meningkatnya kualitas SDMkesehatan
Program Obat dan PerbekalanKesehatan
Rata - Rata Belanja Obat yangbermutu per kapita (Rp/Kap)
10
SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGETKEGIATAN RENCANA AKSI ANGGARAN (Rp) PENANGGUNGJAWAB TRI 1 TRI 2 TRI 3 TRI 4
JADWAL KEGIATAN
Menurunnyaangkakesakitan dankematianakibatpenyakitmenular dantidakmenular .
3
RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TARGET KINERJASASARAN KETERANGA
N
76,09 Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase Pelayanan Kesehatan diPuskesmas yang memenuhi standar
100%
Program Pengadaan Peningkatandan Perbaikan Sarana danPrasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu danJaringannya
Persentase Puskesmas ,PuskesmasPembantu dan Jaringannya yangdibangun sesuai standar
Dinkes
Kab
Ban
dung
TRI1 TRI 2 TRI
3 TRI4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 5 6 7 8 9 11Bidang WasdalkesOptimalnya
penyediaanlayanankesehatan
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)bidang kesehatan
19 25,4 38
10
SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGETKEGIATAN RENCANA AKSI ANGGARAN (Rp) PENANGGUNGJAWAB TRI 1 TRI 2 TRI 3 TRI 4
JADWAL KEGIATAN
3
TARGET KINERJASASARAN KETERANGA
N
76,09 Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase Pelayanan Kesehatan diPuskesmas yang memenuhi standar
100% Peningkatan Pelayanan dan PenanggulanganMasalah Kesehatan
400.034.500
Penyediaan Biaya Operasional danPemeliharaan
3.939.080.468
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan 652.281.000
Peningkatan Pelayanan dan PenanggulanganMasalah Kesehatan PON
817.911.630
Peningkatan mutu Pelayanan KesehatanMasyarakat
182.828.142.567
Pelayanan Kesehatan pada UsiaPendidikan Dasar
100% Peningkatan kesehatan masyarakat 84.105.000 Bidang Binkesmas
Presentase indikator Pencegahan danpenanggulangan penyakit menulardan tidak menular yang mencapaitarget
100% Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 362.000.000
Pelayanan Kesehatan orang denganTB
100% Pengadaan alat fogging dan bahan-bahanfogging
322.304.200
Pelayanan Kesehatan orang denganresiko terinfeksi HIV
100% Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anaksekolah
56.992.000
Pelayanan Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menular
907.790.450
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik /Epidemik
452.522.000
Peningkatan Imunisasi 1.307.869.500
Peningkatan Surveillance Epidemiologi danPenanggulangan Wabah
220.319.500
Cakupan puskesmas santun lansia 18% Pembangunan Pusat - Pusat PelayananKesehatan
Pelayanan Kesehatan pada UsiaLanjut Usia
100% Pembangunan Pusat - Pusat PelayananKesehatan
Angka Kematian Bayi(AKB)
34 33,6 34 33,6 Program PeningkatanKeselamatan Ibu melahirkan dananak
Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62/1000Kelahiranhidup
Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil DariKeluarga Kurang Mampu
2.320.820.000 Bidang Binkesmas
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil(K4)
100% Jampersal 4.193.849.940
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100%
Pelayanan Kesehatan Bayi BaruLahir
100%
Pelayanan Kesehatan Balita 100%
Pelayanan Kesehatan pada UsiaProduktif
100%
Cakupan balita gizi buruk yangmendapat perawatan
100% Penyusunan Peta Informasi MasyarakatKurang Gizi
463.077.600
Bidang P2PL
Bidang Binkesmas
Bidang BinkesmasCakupan balita giziburuk yang mendapatperawatan
100 100 100 100 Program Perbaikan GiziMasyarakat
Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular
Program Peningkatan PelayananKesehatan Lansia
52.700.000
Dinkes
Kab
Ban
dung
TRI1 TRI 2 TRI
3 TRI4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 5 6 7 8 9 11Bidang WasdalkesOptimalnya
penyediaanlayanankesehatan
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)bidang kesehatan
19 25,4 38
10
SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGETKEGIATAN RENCANA AKSI ANGGARAN (Rp) PENANGGUNGJAWAB TRI 1 TRI 2 TRI 3 TRI 4
JADWAL KEGIATAN
3
TARGET KINERJASASARAN KETERANGA
N
76,09 Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase Pelayanan Kesehatan diPuskesmas yang memenuhi standar
100% Pemberian Tambahan Makanan danVitamin
284.585.000
Penanggulangan Kurang Energi Protein(KEP), Anemi Gizi Besi,Gangguan akibatKurang Iodium (GAKI),Kurang vitamin A,dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya
119.090.000
Universal akses 100,0,100 di tahun2019
80% Pengkajian Pengembangan LingkunganSehat
594.540.000
Presentase pencapaian target higienedan sanitasi di rumah tangga dantempat-tempat umum
100% Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 243.984.000
Persentase PHBS pada RumahTangga
43,7% Pengembangan Media Promosi & InformasiSadar Hidup Sehat
599.325.500
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan 396.390.000
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluhkesehatan
51.430.000
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.EpidPembina Utama Muda
NIP. 19580623 198711 1 001
14,6 22
Mengetahui,
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BANDUNG
43,7
Meningkatnya sanitasidasar ,lingkungansehat danperilakuhidup sehatdimasyarakat.
Universal akses100,0,100 di tahun2019
20 26,7 40
Persentase PHBSpada Rumah Tangga
11
Bidang Binkesmas
Bidang P2PL
Bidang BinkesmasProgram Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat
Cakupan desa siaga aktif 45%
Cakupan balita giziburuk yang mendapatperawatan
100 100 100 100 Program Perbaikan GiziMasyarakat
Prevalensi balita stunting pada anakbaduta (bawah dua tahun)
12%
80 Program PengembanganLingkungan Sehat
Dinkes
Kab
Ban
dung
TRI1 TRI 2 TRI
3 TRI4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 5 6 7 8 9 11Bidang WasdalkesOptimalnya
penyediaanlayanankesehatan
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)bidang kesehatan
19 25,4 38
10
SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGETKEGIATAN RENCANA AKSI ANGGARAN (Rp) PENANGGUNGJAWAB TRI 1 TRI 2 TRI 3 TRI 4
JADWAL KEGIATAN
3
TARGET KINERJASASARAN KETERANGA
N
76,09 Program Standarisasi PelayananKesehatan
Persentase Pelayanan Kesehatan diPuskesmas yang memenuhi standar
100%
Dinkes
Kab
Ban
dung
KABUPATEN : BANDUNGSKPD/UNIT KERJA : DINAS KESEHATANURUSAN : WAJIB
2011 2012 2013 2014 20151 Indeks Kepuasan Masyarakat 73,01% 73,53% 74,48% 74,23% 75,87% BPS KAB. BANDUNG
2 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasienmasyarakat miskin 100 100 100 100 100
LAKIP &PROFIL
3 Meningkatnya kemnadirianmasyarakat dalam bidangkesehatan
Cakupan PHBS pada tatanan Rumah Tangga21,34% 51,2% 41,3% 43,3% 43,7%
LAKIP &PROFIL
4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat penanganan100 100 100 100 100
LAKIP &PROFIL
5 Prevalensi anak balita yang menderita gizi buruk 0,057% 0,030% 0,050% 0,045% 0,04% LAKIP &PROFIL
6 Angka Kematian Bayi (AKB) 34,17% 34,05% 34,01% 33,9% 33,64% BPS KAB. BANDUNG
7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan yg memiliki komp.kebidanan 82,9% 87,1% 88,0% 87,5% 88,3%
LAKIP &PROFIL
8 Persentase rumah yang sehat 23,0% 62,0% 52,1% 70,40% 55,1% LAKIP &PROFIL
9 Presentase tempat-tempat umum sehat 39,59% 77,0% 71,9% 80,4% 53,0% LAKIP &PROFIL
10 Cakupan desa/kelurahan yang mengalami wabahdan KLB penyakit menular yang dilakukanpenyelidikan epidemiologi < 24 jam
100 100 100 100 100LAKIP &PROFIL
11 Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) 76,0% 91,30% 94,98% 90 62,8
LAKIP &PROFIL
Pembina Utama MudaNip. 19580623 198711 1 001
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BANDUNG
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid
Meningkatnya fungsi saranapelayanan kesehatan dankompetensi tenaga kesehatanterhadap pelayanan kesehatan
Meningkatnya status gizi dankesehatan keluarga dalammasyarakat
Mengendalikan penyakit berbasislingkungan
Menurunnya angka kesakitanpenyakit menular
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja UtamaRealisasi Kinerja
Penanggung jawab Sumber Data Keterangan
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
KABUPATEN : BANDUNGSKPD/UNIT KERJA : DINAS KESEHATANURUSAN : WAJIB
2016 2017 2018 2019 20201 Indeks Kepuasan Masyarakat
77,4% DINASKESEHATAN DINAS KESEHATAN
2 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasienmasyarakat miskin 100,00%
DINAS KESEHATAN
3Umur Harapan Hidup (UHH)
73,18Tahun TIM ANALISIS LKPJ+BPS
4Angka Kematian Bayi (AKB) 33,64/1000
KH BPS
5 Cakupan balita gizi buruk yangmendapat perawatan 100,00%
DINAS KESEHATAN
6 Universal akses 100,0,100 di tahun2019 75,88%
DINAS KESEHATAN
7 Persentase PHBS pada RumahTangga 53,2%
DINAS KESEHATAN
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BANDUNG
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.EpidPembina Utama Muda
Nip. 19580623 198711 1 001
Optimalnya penyediaan layanankesehatan
Menurunnya angkakesakitan dan kematianakibat penyakit menulardan tidak menular .
Meningkatnya sanitasidasar , lingkungan sehatdan perilaku hidup sehatdi masyarakat.
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016-2021
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja UtamaREALISASI Penanggung
jawabSumber Data Keterangan
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
KABUPATEN : BANDUNGSKPD/UNIT KERJA : DINAS KESEHATANURUSAN : WAJIB
2016 2017 2018 2019 20201 Indeks Kepuasan Masyarakat
76,09% 76,31% 76,56% 76,83% 77,2% DINASKESEHATAN DINAS KESEHATAN
2 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasienmasyarakat miskin 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
DINAS KESEHATAN
3Umur Harapan Hidup (UHH) 71,2 Tahun
71,52Tahun
71,77Tahun
72,01Tahun
72,26Tahun TIM ANALISIS LKPJ+BPS
4Angka Kematian Bayi (AKB) 33,62/1000
KH33,60/1000
KH33,57/1000
KH33,54/1000
KH33,5/1000
KH BPS
5 Cakupan balita gizi buruk yangmendapat perawatan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
DINAS KESEHATAN
6 Universal akses 100,0,100 di tahun2019 80,00% 85,00% 90,0% 100,0% 100,0%
DINAS KESEHATAN
7 Persentase PHBS pada RumahTangga 43,7% 45,0% 48,4% 49,2% 50,0%
DINAS KESEHATAN
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN BANDUNG
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.EpidPembina Utama Muda
Nip. 19580623 198711 1 001
Optimalnya penyediaan layanankesehatan
Menurunnya angkakesakitan dan kematianakibat penyakit menulardan tidak menular .
Meningkatnya sanitasidasar , lingkungan sehatdan perilaku hidup sehatdi masyarakat.
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016-2021
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja UtamaTARGET Penanggung
jawabSumber Data Keterangan
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
Dinkes
Kab
Ban
dung
1500
Dinkes
Kab
Ban
dung
2012 2013 2014 2015 20161. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan 76,092. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin 100%3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang memenuhi
standar100%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu dan Jaringannya yangdibangun sesuai standar
100%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap) 4630 Rp/Kapita6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar40%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 37,60%8. Umur Harapan Hidup (UHH) 71.23 tahun9. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62 /1000
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100%11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100%13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100%14 Pelayanan Kesehatan Balita 100%15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100%17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 100%18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100%19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 100%20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100%22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100%23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular yang mencapai target100%
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18%25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah dua tahun) 12%
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 80%27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43,7%28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumah tangga
dan tempat-tempat umum100,0%
29. Cakupan desa siaga aktif 45,0%
TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2012-2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Optimalnya penyediaanlayanan kesehatan
Menurunnya angka kesakitandan kematian akibat penyakitmenular dan tidak menular .
Meningkatnya sanitasi dasar,lingkungan sehat dan perilakuhidup sehat di masyarakat.
REALISASISASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Dinkes
Kab
Ban
dung
SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI %
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan 76,09 77,04 101%2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin 100% 100% 100%3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang memenuhi
standar100% 16,13% 16,13%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu dan Jaringannyayang dibangun sesuai standar
100% 58,25% 58%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap) 4630 Rp/Kapita 2767 Rp/Kapita 60%6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yang telah
tersertifikasi layak edar40% 64,80% 162%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 37,60% 37,51% 100%Menurunnya angka kesakitandan kematian akibat penyakit
8. Umur Harapan Hidup (UHH) 71.23 tahun 73,18 103%9. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.62 /1000 33.64/1000 99,94%
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 100% 91,2% 91%11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100% 100%12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 88,7% 89%13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100% 91,3% 91%14 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 84,4% 84%15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100% 89% 89%16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100% 23,7% 24%17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 100% 18,89% 19%18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100% 12,42% 12%19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 100% 3,34% 3%20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100% 36,49% 36%21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100% 100% 100%22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100% 6,64% 7%23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular yang mencapai target100% 20% 20%
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 18% 24% 133%25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah dua tahun) 12% 10% 120,0%
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 80% 75,88% 95%27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43,7% 53,2% 122%28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumah tangga
dan tempat-tempat umum100,0% 59,72% 60%
29. Cakupan desa siaga aktif 45,0% 40,0% 88,89%
Meningkatnya sanitasi dasar,lingkungan sehat dan perilakuhidup sehat di masyarakat.
TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
INDIKATOR KINERJA
Optimalnya penyediaanlayanan kesehatan
Dinkes
Kab
Ban
dung
11.770.957.475,00
11.498.653.900,00
272.303.575,00
Dinkes
Kab
Ban
dung
2016 2015
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang kesehatan 77,04 75,90%2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
100% 100,00%
3. Persentase Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yangmemenuhi standar 16,13% 0,00%
4. Persentase Puskesmas ,Puskesmas Pembantu danJaringannya yang dibangun sesuai standar 58,25% 56,50%
5. Rata - Rata Belanja Obat yang bermutu per kapita (Rp/Kap)2767 Rp/Kapita 2143 Rp/Kapita
6. Persentase produk olahaan makanan dan minuman yangtelah tersertifikasi layak edar 64,80% 93,20%
7. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan 36,46% 33,87%8. Umur Harapan Hidup (UHH) 73,18 71,039. Angka Kematian Bayi (AKB) 33.64/1000 33.64/1000
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 91,20% 91,50%11. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100,00%12. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 88,6% 88,30%13. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 91,3% 93,20%14 Pelayanan Kesehatan Balita 84,4% 82,20%15. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 89,0% 99,2%16. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 23,7% 0,00%17. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut Usia 18,89% 0,00%18. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 12,42% 0,00%19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Militus 3,34% 0,00%20. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
36,49% 35,85%
21. Pelayanan Kesehatan orang dengan TB 100% 73,37%22. Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 6,64% 0,00%23. Presentase indikator Pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular dan tidak menular yang mencapai target 20% .
24. Cakupan Puskesmas Santun Lansia 24,19% 24,19%25. Prevalensi balita stunting pada anak baduta (bawah dua
tahun) 10% 0,00%
26. Universal akses 100,0,100 di tahun 2019 75,88% 0,00%27. Persentase PHBS pada Rumah Tangga 43,7% 43,70%28. Presentase pencapaian target higiene dan sanitasi di rumah
tangga dan tempat-tempat umum 59,72% 53,00%
29. Cakupan desa siaga aktif 40,0% 22,86%
TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Optimalnya penyediaanlayanan kesehatan
Menurunnya angkakesakitan dan kematianakibat penyakit menular dantidak menular .
Meningkatnya sanitasidasar, lingkungan sehat danperilaku hidup sehat dimasyarakat.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJAREALISASI
Dinkes
Kab
Ban
dung
=
TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Kesenjangan
Dinkes
Kab
Ban
dung