Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
NOMOR : 050/1.2/SK/RSKIA/I/2019
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
TAHUN 2018 - 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 pada Pasal 359 tentang Tata Cara Penyusunan Renstra
Perangkat Daerah;
b. bahwa dengan telah dilaksanakannya reviu atas Renstra RS
Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung
tentang Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Kota Bandung Tahun 2019 – 2023;
Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-
2025;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK Jl. Astanaanyar Nomor. 224 Tlp. (022) 5201139 Fax. (022) 5221531 Bandung 40242
Email : [email protected]
Website : www.rskiakotabandung.com
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Walikota Bandung No 121 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Pedoman dan Tata Cara
Musyawarah Perencanaan Pembangunan.
8. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1381 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Bandung.
9. Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 900/Kep.066-
DPKAD/2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Kota Bandung untuk Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERTAMA : Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Kota Bandung Tahun 2018 – 2023;
KEDUA : Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Kota Bandung sebagaimana Diktum Pertama
merupakan pedoman bagi unit kerja di lingkungan
RSKIA Kota Bandung dalam melaksanakan program
dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang telah ditetapkan;
KETIGA : Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Kota Bandung dijadikan bahan acuan dalam
evaluasi kinerja RSKIA Kota Bandung;
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ...................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................. 4
1.4 Sistematika ................................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN RUMAH SAKIT KHUSUS
IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG .................................... 6
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi .......... 6
2.2 Sumber Daya RSKIA Kota Bandung .......................... 8
2.3 Kinerja Pelayanan RSKIA Kota Bandung ..................... 12
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ...... 16
BAB III GAMBARAN KEUANGAN ................................................. 23
3.1 Kinerja Keuangan ...................................................... 23
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISSUE STRATEGIS ....................... 27
4.1 Permasalahan dan Issue Strategis RSKIA Kota
Bandung ................................................................... 27
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................................ 32
5.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RSKIA Kota Bandung .... 32
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ................................. 36
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan RSKIA Kota Bandung ........ 36
BAB VII KERANGKA PENDANAAN DAN PROGRAM ...................... 38
BAB VIII INDIKATOR KINERJA .................................................. 43
8.1 Indikator Kinerja RSKIA Kota Bandung ......................... 43
BAB VIII PENUTUP .................................................................... 45
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia
yang amat penting untuk segera diwujudkan sebagai upaya
peningkatan kualitas hidup dalam masyarakat. Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan). Pembangunan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan
mutu dan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Mutu pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas, sarana
fisik, sumber daya manusia yang tersedia, sarana penunjang, proses
pelayanan, dan kompensasi yang diterima serta harapan masyarakat
pengguna jasa rumah sakit.
Pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan juga merupakan
jawaban kepada masyarakat terhadap tuntutan pelayanan kesehatan
yang berkualitas seiring dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek), dan
peningkatan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat.
Akhir-akhir ini, tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan
semakin meningkat menyertai semakin meningkatnya kasus penyakit
di masyarakat yang memerlukan penanganan yang lebih seksama yang
diimbangi dengan tersedianya keilmuan dan peralatan yang lebih
memadai.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
2
Target utama di masa depan adalah adanya usaha-usaha ke arah
akreditasi sebagaimana diisyaratkan oleh pemerintah yang merupakan
kewajiban untuk mengikuti akreditasi rumah sakit. Dalam kaitan
peningkatan usaha pelayanan rumah sakit, penambahan sarana dan
prasarana, penambahan peralatan dan penggantian alat yang rusak
harus diiringi dengan peningkatan ilmu pengetahuan sumber daya
manusia sebagai pelaksana agar dapat mengimbangi kemajuan IPTEK
mutakhir.
RPJMD tahun 2018 – 2023 merupakan penjabaran Visi dan Misi kepala
daerah terpilih yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk
periode 5 (lima) tahun kedepan. Berdasarkan RPJMD dan Renstra Dinas
Kesehatan Kota Bandung ini maka disusunlah rencana strategis RSKIA Kota
Bandung untuk periode yang sama yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
1.2 LANDASAN HUKUM
Adapun Landasan hokum pada dokumen Rencana Strategis (Renstra)
RSKIA Kota Bandung Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :
1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-
2025.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
3
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2019 tentang
RPJMD Kota Bandung Tahun 2018-2023.
8. Peraturan Walikota Bandung No 121 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Pedoman dan Tata Cara
Musyawarah Perencanaan Pembangunan.
9. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 1381 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kota Bandung.
10. Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 900/Kep.066-
DPKAD/2011 tentang Penetapan Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Kota Bandung untuk Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
RSKIA Kota Bandung adalah untuk memberikan arah bagi seluruh
dimensi kebijakan RSKIA Kota Bandung pada periode 2018-2023
sebagai pedoman strategis dalam penyelenggaraan pelaksanaan
pelayanan kesehatan di RSKIA Kota Bandung setelah dilakukan reviu
untuk menghasilkan kinerja RSKIA Kota Bandung yang selaras dan
akuntabel dalam pencapaian visi dan misi RSKIA Kota Bandung dan
mempunyai tujuan adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat
sasaran.
1.4 SISTEMATIKA
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Perubahan RSKIA
Kota Bandung Tahun 2018-2023 disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, sasaran,
landasan hukum penyusunan serta sistematika penulisan
Rencana Strategis Perubahan.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran RSKIA Kota Bandung,
tugas pokok dan fungsi, sumber daya manusia dan capaian
kinerja pelayanan RSKIA Kota Bandung.
BAB III GAMBARAN KEUANGAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran keuangan yang terdiri
dari pendapatan dan belanja pada RSKIA Kota Bandung.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
5
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISSUE STRATEGIS
Bab ini menguraikan tentang permasalahan dan issue
strategis yang dihadapi selama 5 tahun kedepan RSKIA Kota
Bandung.
BAB V VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan tentang visi, misi, nilai dasar, tujuan
dan sasaran RSKIA Kota Bandung.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini menguraikan tentang strategi dan arah kebijakan
yang akan dilakukan oleh RSKIA Kota Bandung.
BAB VII KERANGKA PENDANAAN DAN PROGRAM
Bab ini menguraikan tentang kerangka pendanaan selama 5
tahun dan rencana program kegiatan dan indikator kinerja
serta sumber dana RSKIA Kota Bandung.
BAB VIII INDIKATOR KINERJA
Bab ini menguraikan pencapaian target indikator kinerja
utama, indikator kinerja sasaran yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD Kota Bandung dan Renstra Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
BAB IX PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan secara keseluruhan
dokumen Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung 2018-2023.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
RSKIA Kota Bandung merupakan satu-satunya Rumah Sakit milik
Pemerintah Kota Bandung terdaftar di Kementerian Kesehatan
dengan nomor registrasi rumah sakit 3273260. Lokasi eksisting
adalah dengan alamat Jl. Astanaanyar No. 224 Bandung, tetapi
pada akhir bulan juli tahun 2018 akan berpindah lokasi ke tempat
baru di Jl. Kopo No. 311 Bandung.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 122/Menkes/SK/II/Tahun 2009 tentang
Penetapan Status RSKIA Kota Bandung menjadi Kelas B yang
kemudian mengalami penurunan kelas berdasarkan hasil review
kelas rumah sakit Kementerian Kesehatan RI menjadi rumah sakit
khusus ibu dan anak kelas C, pada akhir tujuan di tahun 2020
RSKIA Kota Bandung akan bertransformasi menjadi rumah sakit
umum kelas C. Hal tersebut berdasarkan besarnya animo
masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di Kota
Bandung, dengan adanya peningkatan jumlah tempat tidur sebesar
500 TT dan penambahan jenis layanan di lokasi terbaru dapat
menampung masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandung
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal.
A. Tugas Pokok
Tugas pokok RSKIA Kota Bandung adalah sebagai Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung mempunyai tugas
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
7
melaksanakan upaya kesehatan di bidang kesehatan ibu dan
anak, upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasilguna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
B. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas
maka Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung
mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan
penunjang medik, keperawatan serta sarana dan prasarana
3. Pelaksanaan teknis administrasi rumah sakit
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya
C. Struktur
Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang
merupakan wadah dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
8
Gambar 2.1
Struktur Organisasi RSKIA Kota Bandung
2.2 SUMBER DAYA RSKIA KOTA BANDUNG
RSKIA Kota Bandung memiliki sumber daya manusia yang belum
memenuhi persyaratan sesuai dengan standar minimal kebutuhan
tenaga kesehatan pada rumah sakit khusus ibu dan anak kelas B,
tetapi akan dipenuhi secara bertahap melalui rekruitment tenaga
medis, para medis serta non medis.
Adapun klasifikasi tenaga pada RSKIA Kota Bandung dengan status
tenaga adalah 150 PNS dan 197 Pegawai BLUD dengan berbagai
klasifikasi pendidikan per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut :
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
9
Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai RSKIA Kota Bandung
PNS CPNSD BLUD JUMLAH
1 TENAGA DOKTER
a. Dokter Umum
- S1 12 5 17
- S2 1 1
b. Dokter Spesialis
- Obgyn
- S1 2 2
- S2 1 2 3
- Anak
- S1 1 1
- S2 1 1 2
- Anestesi 2 2
- Patologi Klinik 1 1
- Radiologi 1 1
c. Dokter Gigi 0
2TENAGA PERAWAT +
BIDAN
a. Perawatan
- SPK 2 2
- D3 25 29 54
- Anesthesi 3 3 6
- S1 6 23 29
- S2 1 1
b. Bidan
- SPK 3 3
- D3 30 39 69
- DIV 1 1
-S2 1 1
NO JENIS TENAGA
JUMLAH TENAGA
KET
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
10
PNS CPNSD BLUD JUMLAH
3 TENAGA FARMASI
a. SMF 5 1 6
b. D3 Farmasi 3 4 7
c. S1 Apoteker 3 2 5
4 TENAGA KESMAS
a. S1 Kesmas 4 1 5
5 TENAGA KESLING
a. D3 Kesling 1 1 2
b. S1 Kesling 1 1
6 TENAGA GIZI
a. Nutrisionis
- D3 Nutrisionis 4 1 5
- S1 1 1
7TENAGA KETEKNISAN
MEDIS
a. Teknis Laboratorium
- D3 Analis 5 6 11
- DIV 1 1 2
c. Perekam Medik
- D3 3 15 18
- DIV 4 4
d. Elektro Medik
- D3 2 2
d. Radiologi
- D3 4 4
8TENAGA
ADMINISTRASI
- S2 Psikologi 1 1
- S1 Administrasi
Negara0
- S1 Sosial 0
- S1 Ekonomi 1 1 2
- S1 Hukum 1 1
- S1 Teknik 1 1
- S1 Komunikasi 3 3
- S1 Administrasi Bisnis 4 4
- S2 Manajemen 1 1
- S1 Pendidikan Manajemen Bisnis 1 1
- S1 Manajemen 2 2
Akuntansi
- D1 Akuntansi 1 1
- D3 Akuntansi 2 2
- D4 Akuntansi 1 1
- S1 Akuntansi 1 4 5
NO JENIS TENAGAJUMLAH TENAGA
KET
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
11
Selain sumber daya manusia yang ada, maka keberadaan RSKIA
Kota Bandung ditunjang dengan gedung rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan khusus untuk ibu dan anak.
Adapun jenis layanan eksisting sekarang ini adalah :
1. Layanan Gawat darurat
2. Layanan Rawat Inap
3. Layanan Rawat Jalan
4. Layanan Farmasi
5. Layanan Intensife Care Unit (ICU)
6. Layanan Radiologi
7. Layanan Gizi
8. Layanan Persalinan dan ODS
9. Layanan Bedah
10. Layanan Penyakit Dalam
11. Layanan Laboratorium
PNS CPNSD BLUD JUMLAH
Komputer
- S1 Komputer 2 2
- D3 Komputer 1 1
- D3 Manajemen RS 2 2
- D3 Tataboga 1 1
- D3 Sastra 1 1
- D3 Pariwisata 1 1
- D3 Teknik Elektronika 1 1
- D1 Pariwisata 1 1
- SLTA/Sederajat 12 24 36
- SLTP 1 2 3
- SD 1 3 4
JUMLAH 150 0 197 347
NO JENIS TENAGAJUMLAH TENAGA
KET
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
12
12. Layanan IPSRS
13. Layanan Rekam Medik
14. Layanan Promosi Kesehatan
15. Layanan Jaminan Kesehatan
16. Layanan Sistem Informasi Rumah Sakit
17. Layanan Administrasi dan Manajemen
Untuk memenuhi fasilitas pelayanan kesehatan akan dilakukan di
rumah sakit baru, dengan penambahan jenis layanan sebagai
berikut :
1. Layanan Gigi
2. Layanan Mata
3. Layanan THT
4. Layanan Orthopedi
5. Layanan Bedah Umum
6. Layanan Syaraf
7. Layanan Rehabilitasi Medik
2.3 KINERJA PELAYANAN RSKIA KOTA BANDUNG
Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan
rumah sakit. Indikator tersebut antara lain :
1. BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah angka penggunaan tempat tidur.
2. AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien.
3. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi sampai ke saat terisi berikutnya.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
13
4. GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk setiap
1000 penderita keluar.
5. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat
untuk 1000 penderita keluar.
Berikut tabel pencapaian indikator pelayanan selama 3 (tiga) tahun
terakhir di RSKIA Kota Bandung :
Tabel 2.2 Pencapaian Indikator Pelayanan
RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 – 2018
Terlihat pada tabel diatas peningkatan secara terus menerus pada
indikator pelayanan, hal tersebut hal yang tidak baik dalam
pencapaian, karena semakin pencapaian melebihi dari standar atau
pencapaian semakin kecil dari standar yang telah ditetapkan, maka
pihak rumah sakit harus memperhatikan hal tersebut dan
menjadikan bahan evaluasi tersebut untuk pemecahan masalah
yang timbul diakibatkan dari tingginya atau rendahnya indikator
tersebut. Berikut penjelasan dari pencapaian indikator pelayanan
RSKIA Kota Bandung tahun 2018 :
BED OCCUPANCY RATE (BOR) adalah tingkat pemanfaatan tempat
tidur di rumah sakit atau ratio rata-rata pemanfaatan tempat tidur
yang terisi dalam 1 (satu) tahun adalah sebesar 97.30%, angka ini
sudah tidak sesuai dari standar yang ditetapkan oleh Departemen
NO URAIAN STANDAR 2014 2015 2016 2017 2018
1 BOR (Bed Occupancy Ratio) 60-85% 96.76 104 89.80 96.40 97.30
2 Av LOS (Avarage Length Of
Stay)
6-9 hari 2 2 2 2 2
3 TOI (Turn Over Interval) 1-3 hari 0.07 -0.09 0.4 0.09 0.06
4 GDR (Gross Death Rate) 25‰ 10 10 3 8 7
5 NDR (Net Death Rate) 45‰ 3 3 11 3 3
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
14
Kesehatan RI sebesar 60-85%. Bila ratio sudah melebihi 85% maka
harus ada pengembangan dan penambahan sarana untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Apabila hal tersebut
tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada banyaknya pasien
yang harus dipulangkan dalam waktu singkat.
LENGTH OF STAY (LOS) atau angka rata-rata lamanya pasien
dirawat adalah sebesar 2 hari , angka ini jauh lebih rendah dari
standar Departemen Kesehatan RI sebesar 6-9 hari, rendahnya
angka LOS dapat mengurangi masa pemantauan pasien oleh rumah
sakit dan hal ini berisiko meningkatkan kematian ibu pasca
melahirkan bisa disebabkan proses recovery pasien tidak
maksimal.
TURN OVER INTERVAL (TOI) atau angka rata-rata tempat tidur
tidak terisi adalah sebesar 0.06, angka ini juga jauh lebih rendah
dari standar yang telah ditetapkan sebesar 1-3 hari. Rendahnya
angka TOI akan menyebabkan peningkatan resiko infeksi yang
ditularkan di rumah sakit (infeksi nosokomial). Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan tempat tidur di RSKIA Kota
Bandung relatif tidak pernah kosong dengan cepatnya pergantian
pasien rawat inap pulang dengan yang datang oleh karena itu
RSKIA Kota Bandung diharapkan menambah jumlah tempat tidur
agar ada interval waktu untuk mensterilkan tempat tidur untuk
menurunkan resiko infeksi rumah sakit kepada pasien.
GROSS DEATH RATE (GDR) adalah angka kematian yang terjadi
setiap 1000 penderita keluar sebesar 7%. Hal ini menunjukan
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
15
upaya RSKIA Kota Bandung dalam upaya menekan angka kematian
secara keseluruhan di rasa cukup baik. Angka indikator statistik
pelayanan RSKIA dipengaruhi juga oleh cara penghitungan tempat
tidur. Pada tahun 2018, tempat tidur bayi atau bassinet belum
dihitung dalam statistik, tetapi bayi yang menempati bassinet
tersebut dihitung didalam pasien rawat inap.
NET DEATH RATE (NDR) adalah angka kematian setelah dirawat
48 jam yang terjadi setiap 1000 penderita keluar. Indikator ini
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit sebesar 3%. Hal ini
menunjukan bahwa upaya RSKIA Kota Bandung untuk menekan
angka kematian lebih dari 48 jam tersebut belum optimal sehingga
diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan di tahun yang
akan datang.
Indikator layanan lain adalah jumlah kunjungan yang terdiri dari
rawat inap, rawat jalan dan IGD.
Tabel 2.3 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD
RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 – 2018
No Tahun
Kunjungan Pasien
Jumlah Rawat
Inap
Rawat
Jalan IGD
1 2014 11.513 27.335 9.031 47.879
2 2015 11.151 27.725 10.133 49.009
3 2016 10.033 29.926 7.729 47.688
4 2017 9.943 28.305 9.125 47.373
5 2018 10.524 27.136 8.812 46.472
Indikator layanan lain adalah Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit (SPM RS). Berikut pencapaian SPM RS :
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
16
Tabel 2.4 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 – 2018
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities) dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
a. Matriks Faktor Internal dan Eksternal
Dalam menetapkan strategi untuk pendirian RSKIA Kota
Bandung, maka diperlukan adanya suatu parameter yang dapat
melihat kekuatan internal dan pengaruh eksternal sehingga
strategi pembangunan yang akan dilakukan lebih tepat sasaran.
Pola yang digunakan adalah menggunakan diagram Analisis
SWOT sebagai berikut :
Tahun∑ Indikator Yang
Memenuhi SPM
∑ Realisasi
Indikator
Pencapaian
(%)
2014 85 61 71.76
2015 148 110 74.32
2016 154 131 85.06
2017 154 123 79.87
2018 154 129 83.77
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
17
Gambar 2.2 Analisis SWOT RSKIA Kota Bandung
Sebelum dilakukan penghitungan secara matrik terlebih dahulu
dilakukan nilai rating, masing-masing faktor dengan skala
sebagai berikut:
Skala 5 : Sangat kuat
Skala 4 : Kuat
Skala 3 : Cukup
Skala 2 : Lemah
Skala 1 : Sangat lemah
Adapun bentuk matriks faktor internal dan eksternal tergambar
dalam tabel dibawah ini.
1) Tabel EFAS (External Factors Analysis Summary)
Berbagai peluang
lingkungan
Kekuatan internal
substansial
Ancaman utama
dari lingkungan
Kelemahan internal yang
kritikal
Kuadran I
Mendukung
strategi yang
agresif
Kuadran IV
Mendukung
strategi
Diversifikasi
Kuadran II
Mendukung
strategi dengan
orientasi Putar
Balik
Kuadran III
Mendukung
strategi Defensif
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
18
Tabel ini menunjukkan hasil analisis lingkungan eksternal
untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan
ancaman.
Tabel 2.5 External Factors Analysis Summary (EFAS)
Bobot RatingBobot x
Rating
No
1 Laju pertumbuhan penduduk Kota
Bandung dan sekitar yang tinggi
0,18 4 0,72
2 Adanya dukungan dari pemerintahan
daerah dalam pengembangan RSKIA
Kota Bandung
0,14 4 0,56
3 Lokasi rumah sakit yang masih
terjangkau dari seluruh wilayah
kecamatan di Kota Bandung
0,20 4 0,80
4 PDRB Kota Bandung yang terus positif
menopang laju pertumbuhan ekonomi
0,12 2 0,24
5 Akses menuju lokasi rumah sakit yang
berdekatan dengan pintu Tol Kopo
sehingga memudahkan untuk dituju
baik dari dalam maupun dari luar kota
0,14 3 0,42
6 Struktur penduduk Kota Bandung yang
didominasi oleh kelompok usia
produktif, yang membuat pelayanan
kesehatan reproduksi menjadi sangat
relevan dan berpeluang besar
0,12 3 0,36
7 Adanya sistem logistik atau sistem
operasional yang lebih baik sehingga
rumah sakit dapat langsung dengan
pemasok utama obat-obatan dan tidak
membutuhkan distributor atau reseller
0,10 2 0,20
1,00 3,30
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Peluang
Skor Peluang
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
19
2) Tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
Tabel ini menunjukkan hasil analisis lingkungan internal untuk
mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
Bobot RatingBobot x
Rating
No
1 Akses rumah sakit berada pada jalan
kota/arteri primer sehingga cenderung
terjadi kemacetan pada jam-jam
tertentu
0,22 -2 -0,44
2 Banyaknya rumah sakit privat/swasta
yang kompetitif, baik dari sisi kualitas
pelayanan, kelengkapan fasilitas,
maupun tarif
0,25 -4 -1,00
3 Semakin tingginya standar pendidikan
tenaga kesehatan, maka ketersediaan
sumber daya yang berkualitas akan
semakin mahal
0,16 -2 -0,32
4 Perkembangan tuntutan masyarakat
akan mutu pelayanan kesehatan yang
tinggi dan termasuk penyelesaian
masalah kesehatan melalui litigasi
(pengadilan)
0,21 -3 -0,63
5 Kecendrungan meningkatnya daya
tawar konsumen karena meningkatnya
akses informasi pelanggan terhadap
rumah sakit
0,16 -2 -0,32
1,00 -2,71
0,59
Ancaman
Skor Ancaman
Total Skor Faktor Eksternal
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
20
Tabel 2.6 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
Bobot RatingBobot x
Rating
No
1 Memiliki peralatan medik yang cukup
memadai sesuai dengan spesialisasi
pelayanan
0,26 4 1,04
2 Memiliki areal lahan pengembangan
rumah sakit yang cukup di area yang
baru
0,15 3 0,45
3 Memiliki konsep Visi & Misi sebagai
rumah sakit daerah yang
mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat yang mendunia
0,16 3 0,48
4 Adanya captive market rujukan
berjenjang pasien peserta BPJS
penerima iuran dari pemerintah dari
seluruh puskesmas di Kota Bandung
0,18 4 0,72
5 Strategi penetapan tarif rumah sakit
pemerintah yang efisien
0,25 4 1
1,00 3,69
No
1 Kemampuan alokasi anggaran dari
pemerintah daerah mempengaruhi
rencana pembangunan dan
pengembangan rumah sakit
0,28 -2 -0,56
2 Belum memiliki sistem remunerasi dan
carrier path pegawai negeri sipil yang
berbasis BLU penuh
0,26 -2 -0,52
3 Pemenuhan SDM RSKIA sebagai PNS
yang terkendala/tersendat sesuai
kemampuan APBD pemerintah daerah
Kota Bandung
0,24 -2 -0,48
4 Kesan rumah sakit daerah berpeluang
untuk menimbulkan citra yang negatif
0,22 -1 -0,22
1,00 -1,78
1,91
Faktor-Faktor Strategi Internal
Kekuatan
Skor Kekuatan
Kelemahan
Skor Kelemahan
Total Skor Faktor Internal
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
21
Dari hasil matriks internal dan eksternal di atas, maka dapat
diketahui skor yang diperoleh RSKIA Kota Bandung. Untuk
faktor internal, skor kekuatan = 3,69 dan skor kelemahan =
1,78 (Skor kekuatan - skor kelemahan: 3,69 – 1,78 = 1,91).
Untuk faktor eksternal, skor peluang = 3,30 dan skor ancaman
= -2,71 (skor peluang - skor ancaman: 3,30 – 2,71 = 0,59).
Gambar 2.3 Kecenderungan Analisis SWOT
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa posisi RSKIA Kota
Bandung berada pada kuadran SO yang mendukung strategi
yang agresif, sehingga pilihan strategi utama yang dapat diambil
diantaranya: market development, yaitu membangun pondasi
pasar yang kuat dari pangsa pasar loyal yang telah ada dan
sasaran pasar baru yang menjadi target pasar; product
(3,3)
2
1
0,59
2
(-1,78) (1,91) (3,69)
-1
-2
(-2,71)
Opportunity
Weakness Strength
Threat
Posisi RSKIA di Kuadran SO
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
22
development, yaitu membangun produk pelayanan yang kuat
dalam ketersediaan, keterjangkauan dan terstandar.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
23
BAB III
GAMBARAN KEUANGAN
3.1 KINERJA KEUANGAN
Analisis pengelolaan keuangan pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan
keuangan pada instansi/unit organisasi dalam mendanai
penyelenggaraan program dan kegiatan. Mengingat bahwa pengelolaan
keuangan pada laporan keuangan unit organiasi pada umumnya,
sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja
keuangan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya.
Pada struktur APBD unit organisasi merupakan satu kesatuan yang
terdiri dari: Pendapatan dan Belanja, sehingga dalam menganalisis
pengelolaan keuangan daerah, terlebih dahulu harus memahami jenis
obyek Pendapatan dan Belanja sesuai dengan kewenangan.
Pendapatan merupakan hak unit organisasi yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Kriteria pendapatan yang
dianggarkan harus merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Dengan
mendasarkan pada ketentuan tersebut, pendapatandiperoleh dengan
mengacu pada kebijakan melalui kebijakan intensifikasi dan
ektensifikasi pendapatan.
Belanja merupakan kewajiban unit organisasi yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih, yang dipergunakan dalam rangka
pelaksanaan program dan kegiatan.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
24
A. Pendapatan
Pendapatan RSKIA Kota Bandung merupakan pendapatan
fungsional yang bersumber dari dana BLUD.
Berikut target dan realisasi pendapatan RSKIA Kota Bandung :
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan RSKIA Kota Bandung Tahun 2014-2018
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa trend kenaikan realisasi
pendapatan RSKIA Kota Bandung dari tahun ke tahun meningkat
secara signifikan dan melebihi target yang telah ditetapkan.
B. Belanja
Adapun gambaran keuangan pada belanja RSKIA Kota Bandung
kurun waktu dari tahun 2013-2018 terdapat kenaikan yang sangat
signifikan, disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
1. Upaya relokasi rumah sakit ke lahan yang lebih memadai
sehingga Kota Bandung memiliki rumah sakit dengan standar
internasional.
2. Adanya dukungan Pemerintah Kota Bandung dan Legislatif
dalam upaya terwujudnya pembangunan rumah sakit di lokasi
yang lebih memadai.
3. Dalam upaya pemenuhan peralatan kesehatan dalam
mendukung operasional rumah sakit.
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %
1 Pendapatan Tahun 2014 25,806,117,216.00 29,912,267,688.00 115.91
2 Pendapatan Tahun 2015 21,155,278,956.00 29,741,179,652.00 140.59
3 Pendapatan Tahun 2016 25,000,000,000.00 26,798,207,300.00 107.19
4 Pendapatan Tahun 2017 28,500,000,000.00 35,141,596,827.00 123.30
5 Pendapatan Tahun 2018 30,000,000,000.00 32,059,645,795.00 106.87
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
25
4. Pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit dengan tujuan
akhir rumah sakit umum kelas C.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
26
Tabel 3.2 Target dan Realisasi Anggaran Belanja RSKIA Kota Bandung Tahun 2013-2018
ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%) ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%) ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%) ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%) ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%) ANGGARAN (RP) REALISASI (RP) (%)
2 Urusan Kesehatan (RSKIA) 26,239,235,325.00 20,596,968,228.00 78.50 38,106,117,216.00 33,197,500,277.00 87.12 46,601,457,253.00 47,081,401,758.00 843.42 60,897,694,936.00 61,251,577,920.00 100.58 215,124,910,830.00 202,906,274,320.00 94.32 411,775,987,776.00 372,966,821,196.00 90.58
1 Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
1,772,902,703.00 386,924,390.00 21.82 940,400,000.00 791,881,749.00 84.21 2,651,952,989.00 2,204,753,155.00 83.14 2,140,900,000.00 1,860,801,712.00 86.92 539,329,142.00 339,797,974.00 63.00 2,636,550,903.00 2,033,661,529.00 77.13
2 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
3,000,000,000.00 0.00 0.00 112,500,000.00 98,615,122.00 87.66 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
0.00 0.00 0.00 90,600,000.00 87,669,410.00 96.77 363,900,000.00 337,468,390.00 92.74 185,600,000.00 184,954,594.00 99.65 170,200,000.00 129,344,300.00 76.00 139,839,700.00 137,839,700.00 98.57
4 Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
0.00 0.00 0.00 339,279,000.00 305,667,155.00 90.09 383,300,000.00 326,982,468.00 85.31 770,000,000.00 753,825,774.00 97.90 339,400,000.00 278,796,250.00 82.14 298,550,000.00 293,050,616.00 98.16
5 Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah
Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit
Mata
2,250,872,125.00 0.00 0.00 7,166,900,000.00 2,062,910,677.00 28.78 12,955,973,793.00 8,900,550,649.00 68.70 16,073,062,936.00 15,137,219,005.00 94.18 176,643,422,437.00 162,436,771,958.00 91.96 370,047,942,859.00 329,948,098,710.00 89.16
6 Program Peningkatan Keselamatan
Ibu Melahirkan dan Anak
1,798,710,000.00 1,165,625,486.00 64.80 1,392,120,000.00 1,380,975,494.00 99.20 1,694,500,000.00 1,574,638,095.00 92.93 2,654,650,000.00 2,190,033,263.00 82.50 2,259,928,650.00 2,060,787,652.00 91.19 0.00 0.00 0.00
7 Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Badan Layanan Umum
Daerah
14,861,512,297.00 17,526,284,211.00 117.93 25,806,117,216.00 26,541,245,275.00 102.85 21,155,278,956.00 28,201,122,528.00 133.31 30,000,000,000.00 33,171,246,562.00 110.57 30,000,000,000.00 33,999,142,810.00 113.33 30,000,000,000.00 33,977,710,153.00 113.26
8 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1,950,438,200.00 1,112,699,141.00 57.05 1,801,281,000.00 1,481,868,445.00 82.27 5,035,451,515.00 4,707,018,330.00 93.48 6,399,682,000.00 5,524,179,607.00 86.32 4,107,430,601.00 3,008,677,342.00 73.25 7,862,610,314.00 5,805,991,636.00 73.84
9 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
204,800,000.00 118,210,000.00 57.72 131,520,000.00 126,336,000.00 96.06 376,400,000.00 336,125,000.00 89.30 372,000,000.00 354,067,664.00 95.18 147,700,000.00 110,829,333.00 75.04 244,210,000.00 238,721,572.00 97.75
10 Program peningkatan disiplin
aparatur
0.00 0.00 0.00 325,400,000.00 320,330,950.00 98.44 369,900,000.00 355,136,270.00 96.01 473,000,000.00 412,539,888.00 87.22 0.00 0.00 0.00 196,284,000.00 182,464,150.00 92.96
11 Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur
400,000,000.00 287,225,000.00 71.81 0.00 0.00 0.00 1,614,800,000.00 137,606,873.00 8.52 1,828,800,000.00 1,662,709,851.00 90.92 917,500,000.00 542,126,701.00 59.09 350,000,000.00 349,283,130.00 99.80
NO URUSAN / PROGRAMTAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
27
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISSUE STRATEGIS
4.1 PERMASALAHAN DAN ISSUE STRATEGIS RSKIA KOTA
BANDUNG
Berdasarkan potensi, kendala dan tantangan serta peluang
dalam pelaksanaan pengembangan RSKIA Kota Bandung tersebut,
maka dapat diidentifikasi isue-isue strategis yang harus dihadapi
dalam pelaksanaan pengembangan RSKIA Kota Bandung
dalam lima tahun kedepan. Adapun Isu-isu tersebut adalah meliputi :
1. Operasional Rumah Sakit Berstandar Internasional
Pada saat ini bagaimana upaya Kota Bandung dapat
mewujudkan RS kelas dunia yang berstandar internasional,
sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik secara
kualitas dan kuantitas dapat terjamin. Dengan status penetapan
kelas B Khusus tetapi mengalami penurunan kelas menjadi
kelas C, maka RSKIA Kota Bandung akan bertransformasi
menjadi rumah sakit umum dengan kelas C sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini.
2. Sumber Daya Manusia
Pemenuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
agar dapat memenuhi kualitas dan kuantitas serta memiliki
kompetensi yang direfleksikan melalui sikap, perilaku, pola pikir
serta tindakan yang didasari intelektualitas dan spiritualitas
sehingga terbentuk integritas yang didukung oleh pola disiplin
yang baik dan amanah sehingga memenuhi persyaratan rumah
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
28
sakit kelas dunia. Pola rekruitmen sumber daya manusia
sehingga memenuhi kualitas dan kuantitas serta kualifikasi
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
paripurna untuk masyarakat luas.
3. Sistem Informasi Rumah Sakit yang terintegrasi
Teknologi informasi saat ini sangat dibutuhkan pada
implementasi di rumah sakit, kebijakan paperless dan kebijakan
sistem yang terintegrasi.
4. Tarif Layanan Kesehatan
Tarif layanan kesehatan masih belum optimal, karena masih
menggunakan tarif layanan berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 3 Tahun 2010.
5. Implementasi Universal Health Coverage (UHC)
Implementasi UHC di Kota Bandung bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar premi atau
premi yang dibayarkan pemerintah.
RSKIA Kota Bandung merupakan rumah sakit khusus ibu
dan anak kelas B, berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor :
122/Menkes/SK/II/2009, yang kemudian mengalami penurunan
kelas menjadi rumah sakit khusus kelas C berdasarkan hasil
review kelas pada Kementerian Kesehatan RI. Menjadi rumah sakit
khusus ibu dan anak kelas C merupakan tantangan yang sangat
besar dalam hal pemenuhan persyaratannya, karena dalam
ketetapan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa setiap rumah sakit
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
29
harus memenuhi persyaratan sesuai kelas yang telah ditetapkan.
Bagi rumah sakit yang belum memenuhi persyaratan diberi
kesempatan untuk pemenuhan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
sejak Undang-Undang tersebut diberlakukan.
Namun demikian masih ada sarana pada perjalanan tahun
2018-2019 pelayanan yang belum dapat dipenuhi, antara lain :
1. Pelayanan Bedah Umum
2. Pelayanan Penyakit dalam
3. Pelayanan Gigi
4. Pelayanan Mata
5. Pelayanan Rehabilitasi Medik
Jenis-jenis pelayanan tersebut akan dilakukan pengembangan
pada saat rumah sakit di lokasi terbaru dengan lahan dan fasilitas
lebih memadai, sehingga RSKIA Kota Bandung akan bertranformasi
menjadi rumah sakit umum kelas C.
Sampai dengan akhir periode RPJMD Tahun 2013-2018, hal
tersebut masih menjadi permasalahan yang dihadapi RSKIA Kota
Bandung. Adapun permasalahan tersebut disebabkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Belum operasionalnya rumah sakit secara menyeluruh.
2. Kebutuhan penganggaran untuk mendukung operasional
rumah sakit yang sangat besar.
3. Sumber daya manusia yang akan disiapkan menjelang
operasional rumah sakit.
4. Masih rendahnya tarif pelayanan kesehatan.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
30
5. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi serta penanganan
kasus-kasus lainnya seperti HIV dan TB di RSKIA Kota
Bandung.
Pada awal RPJMD Tahun 2018-2023, operasional rumah sakit
menjadi permasalahan utama yang pasti akan dihadapi RSKIA Kota
Bandung. Karena operasional rumah sakit akan membutuhkan
pendaan yang sangat besar setelah pembangunan rumah sakit
rampung. Untuk mengatasi permasalahan terkait operasional
rumah sakit, ada beberapa upaya/solusi sebagai tindak lanjut dari
permasalahan diatas yaitu sebagai berikut :
1. Dukungan pembiayaan baik dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam rangka operasional rumah sakit
secara menyeluruh.
2. Soft Opening dan operasional rumah sakit yang akan
dilakukan pada awal tahun 2020.
3. Pemenuhan peralatan kesehatan dan kedokteran beserta
kelengkapan dalam upaya menunjang operasional rumah
sakit, baik yang bersifat medis dan non medis (penunjang
pelayanan).
4. Pemenuhan sumber daya manusia yang profesional sesuai
kompetensi.
5. Sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
6. Pembebasan lahan untuk tempat parkir dan sarana penunjang
lainnya.
Adapun dampak yang terjadi dari permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
31
1. Dengan rampungnya pembangunan rumah sakit tahap awal
dan lanjutan di lokasi baru dengan luas lahan ± 7.434 m² dan
luas bangunan direncanakan ± 45.000 m², sehingga hal ini
pun berimbas pada kebutuhan pembiayaan yang sangat besar
dan berimbas pula pada kurangnya ketersediaan sarana dan
prasarana dan sumber daya manusia.
2. Dengan adanya progam jaminan pelayanan kesehatan untuk
masyarakat miskin melalui program UHC menjadi tantangan
tersendiri untuk RSKIA Kota Bandung untuk mempermudah
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3. Dengan ketersediaan SIMRS yang terintegrasi dapat
meminimalisir kehilangan data rumah sakit dan rumah sakit
dapat menyediakan data yang up to date dan dalam upaya
mendukung kebijakan paperless di rumah sakit.
4. Tarif pelayanan kesehatan masih rendah pada saat ini
menyebabkan ketidaksesuaian tarif dengan pelayanan yang
diberikan, tetapi pada tahun ini sedang diupayakan perubahan
atau penyesuaian tarif pada ke-3 rumah sakit milik
pemerintah tersebut.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
32
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RSKIA KOTA BANDUNG
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan pembangunan daerah. Visi juga
dapat diartikan sebagai arah pembangunan atau kondisi masa
depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang
(clarity of direction) yang menjawab permasalahan dan issue
strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah, maka
dari itu Visi RSKIA Kota Bandung adalah Visi Kota Bandung Tahun
2018-2023, yaitu:
Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:
Bandung : Meliputi seluruh wilayah dan isinya. Artinya Kota Bandung
dan seluruh warganya yang berada di dalam satu kawasan
dalam batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun
1810 hingga sekarang,
Unggul : Dengan berbagai capaian prestasi yang telah diraih pada
periode sebelumnya, maka Pemerintah Kota Bandung akan
terus berusaha untuk menjadi yang terbaik disetiap sektor
serta tetap menjadi contoh bagi daerah lain dalam bentuk
terobosan bagi pembangunan daerah. Dukungan SDM Kota
Bandung yang berkualitas baik secara fisik dan mental
akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
33
daya saing dan kemandirian daerah, namun juga dalam
mendukung pembangunan Kota Bandung.
Nyaman : Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan,
maka kualitas infrastruktur yang sudah baik harus terus
ditingkatkan dengan tetap memperhatikan dampak
terhadap kualitas lingkungan. Pemenuhan kebutuhan
dasar manusia seperti tanah, air dan udara harus
terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali
dengan ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya
yang responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku
penghuninya. Kebutuhan ruang dalam konteks
pelaksanaan pembangunan harus tetap berpihak terhadap
lingkungan,
Sejahtera : Kesejahteraan lahir dan batin yang ingin diwujudkan
merupakan kesejahteraan yang berbasis pada individu,
keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial.
Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah
dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan
batiniah. Kesejahteraan dalam arti yang sejati adalah
keseimbangan hidup yang merupakan buah dari
kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar
seluruh dimensi dirinya meliputi ruhani, akal, dan jasad.
Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi
dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan
makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan
batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
34
Kesejahteraan seperti inilah yang akan membentuk
kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota
Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang
semakin baik hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.
Agamis : Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama
sebagai wujud perintah Tuhan bahwa tujuan akhir dari
kehidupan beragama harus mampu menjadi rahmat bagi
alam semesta. Terwujudnya masyarakat yang agamis
adalah kondisi yang harus hadir sepanjang tahun 2018-
2023. Dalam masyarakat yang agamis semua warga
masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke
dalam bentuk cara berfikir, bersikap dan berbuat. Ajaran
agama tidak saja hanya dijadikan kegiatan ritual namun
juga diimplementasikan ke dalam pencapaian pelaksanaan
pembangunan dan pengembangan sosial kemasyarakatan
Adapun misi yang diemban oleh RSKIA Kota Bandung adalah
sebagai berikut :
Sesuai dengan pencapaian visi dan misi RSKIA Kota Bandung yang
disesuaikan dengan Visi dan Misi Kota Bandung, maka dalam
upaya mencapai visi misi ditetapkan tujuan dan sasaran RSKIA
• Membangun Masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing
MISI
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
35
Kota Bandung sebagai penjabaran dari misi, maka RSKIA Kota
Bandung memiliki tujuan yang akan dicapai adalah :
Adapun sasaran untuk mewujudkan visi dan misi RSKIA Kota
Bandung adalah sebagai berikut :
Berikut gambar visi, misi, tujuan dan sasaran RSKIA Kota Bandung
yang tercantum dalam dokumen rencana strategis tahun 2018-2023 :
Visi :
Terwujudnya Kota Bandung Yang
Unggul, Nyaman, Sejahtera dan
Agamis
Tujuan : Meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat
Sasaran:
Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan
Indikator Kinerja :
Indeks Kepuasan Masyarakat
Misi : Membangun
Masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing
TUJUAN
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
SASARAN
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
36
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RSKIA KOTA BANDUNG
A. Strategi RSKIA Kota Bandung
Strategi jangka menengah RSKIA Kota Bandung merupakan
perumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana rumah
sakit dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dengan efektif dan efisien. Strategi RSKIA Kota Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Pembangunan tahap akhir gedung rumah sakit.
2. Pemenuhan sarana prasarana an penunjang lainnya di rumah
sakit dalam upaya operasional rumah sakit secara menyeluruh.
3. Pemenuhan akreditasi rumah sakit dengan versi terbaru secara
berkesinambungan.
4. Pengembangan SIMRS terintegrasi.
5. Peningkatan sarana prasarana untuk mencapai Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Pengembangan program preventif dan promotif kesehatan rumah
sakit.
7. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak.
8. Pengembangan kompetensi SDM, baik internal maupun eksternal
melalui pendidikan/pelatihan formal dan informal.
B. Kebijakan RSKIA Kota Bandung
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
37
agat lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, adapun
kebijakan tersebut adalah :
1. Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah hal pembiayaan
dalam upaya peningkatan sarana prasarana rumah sakit.
2. Melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit versi terbaru.
3. Mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang
terintegrasi.
4. Relokasi rumah sakit dengan pemindahan lahan ke lokasi
yang lebih memadai dan pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
5. Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit.
6. Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak, baik bidang
pelayanan dan bidang pendidikan kesehatan.
7. Melaksanakan pendidikan /pelatihan pegawai melalui
pendidikan formal dan informal.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
38
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN DAN PROGRAM
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran berdasarkan arah kebijakan
yang diambil difokuskan pada bidang pelayanan kesehatan ibu dan
anak dengan mengupayakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
reproduksi yang paripurna. Dalam mendukung kebijakan tersebut
maka disusun program-program yang tercantum dalam Renstra
RSKIA Kota Bandung yang merupakan pendukung secara langsung
dalam pencapaian kinerja UPT RSKIA Kota Bandung dalam periode 5
(lima) tahun.
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
39
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
40
Tabel 7.1 Pendanaan dan Rancangan Program
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
4 RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Cakupan pelayanan
administrasi
perkantoran
100% 100% 7,478,965,992.00 100% 20,686,536,000.00 100% 24,823,843,200.00 100% 22,353,451,080.00 100% 24,485,866,596.00
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Cakupan sarana
prasarana rumah sakit
100% 100% 258,120,000.00 100% 383,932,000.00 100% 460,718,400.00 100% 506,790,240.00 100% 557,469,264.00
Peningkatan Disiplin
Aparatur
Cakupan disiplin
pegawai
100% 100% 159,159,000.00 100% 250,000,000.00 100% 300,000,000.00 100% 375,000,000.00 100% 468,750,000.00
Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Presentase pegawai yang
mendapatkan
pendidikan pelatihan
sesuai bidangnya
100% 100% 600,000,000.00 100% - 100% - 100% - 100% -
Program kefarmasian
dan alat kesehatan
Cakupan ketersediaan
obat dan perbekalan
kesehatan
100% 100% 2,600,000,000.00 100% - 100% - 100% - 100% -
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Tingkat Kesehatan
Keluarga
N.A 78.27 - 79.24 159,269,000.00 79.95 191,122,800.00 80.79 180,617,000.00 81.63 198,678,000.00
Program promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat
Cakupan pelaksanaan
promosi kesehatan
rumah sakit
100% 100% 135,699,700.00 100% - 100% - 100% - 100% -
Program standarisasi
pelayanan kesehatan
Cakupan standarisasi
pelayanan kesehatan
100% 100% 500,000,000.00 100% 550,000,000.00 100% 660,000,000.00 100% 726,000,000.00 100% 798,600,000.00
No Program Indikator Kinerja
Data
Capaian
Tahun Awal
Perencanaan2019 2022 202320212020
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
41
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
Target
Kinerja Dana
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana
dan Prasarana Rumah
Sakit/ RS Jiwa/RS
Paru/RS Mata
Cakupan layanan
pengadaan sarana
prasarana rumah sakit
100% 100% 112,396,210,713.00 100% 9,400,678,000.00 100% 103,923,700,000.00 100% 3,919,320,000.00 100% 4,355,314,500.00
Program pemeliharaan
sarana dan prasarana
rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit
mata
Cakupan Ketersediaan
pemeliharaan Sarana
Prasarana Rumah Sakit
yang memadai
100% 100% - 100% 1,000,000,000.00 100% 1,200,000,000.00 100% 1,320,000,000.00 100% 1,452,000,000.00
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
Cakupan pelayanan
pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
100% 100% 2,000,000,000.00 100% - 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan
pelayanan kesehatan
BLUD
Cakupan pelayanan
kesehatan
100% 100% 75,000,000,000.00 100% 100,000,000,000.00 100% 150,000,000,000.00 100% 200,000,000,000.00 100% 250,000,000,000.00
Program Pengelolaan
Sumber Daya
Kesehatan
Peningkatan Persentase
Pengelolaan Sumber
Daya Kesehatan
N.A 80.83 - 82.50 240,532,936,000.00 84.17 120,825,000,000.00 85.83 101,038,213,000.00 87.50 82,677,535,000.00
201,128,155,405.00 372,963,351,000.00 402,384,384,400.00 330,419,391,320.00 364,994,213,360.00 Jumlah
No Program Indikator Kinerja
Data
Capaian
Tahun Awal
Perencanaan
2019 2020 2021 2022 2023
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
42
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
43
BAB VIII
INDIKATOR KINERJA
8.1 INDIKATOR KINERJA RSKIA KOTA BANDUNG
Indikator kinerja RSKIA Kota Bandung yang mengacu pada tujuan
dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2018-2023 yang
merupakan penjabaran lebih luas dari RPJMD Kota Bandung adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai dalam periode 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen dalam
mendukung Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung dan RPJMD Kota
Bandung. RSKIA Kota Bandung mengacu pada :
A. Tujuan
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
B. Sasaran
1. Meningkatnya Mutu Pelayanan Masyarakat
C. Indikator Kinerja Sasaran
1. Indeks Kepuasan Masyarakat.
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan
Indeks Kepusan Masyarakat
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
44
Tabel 8.1
Indikator Kinerja Renstra Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung
2019 2020 2021 2022 2023
1 Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
mutu pelayanan
kesehatan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
82.78 78 79 80 81 82 82
KONDISI
AKHIR
RENSTRA
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
SASARAN
KONDISI
AWAL
RENSTRA
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN KE-
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung
45
BAB IX
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) RSKIA Kota Bandung merupakan
pedoman taktis strategis dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dan pengelolaan serta pelayanan kesehatan publik di RSKIA Kota
Bandung yang akan dilaksanakan pada tahun 2018-2023.
Strategi atau cara pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Renstra ini yang berisikan tentang kebijakan
program dan kegiatan-kegiatan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
RSKIA Kota Bandung.
Program – program dan indikasi kegiatan – kegiatan yang tercantum
dokumen Renstra RSKIA Kota Bandung ini akan dijabarkan lebih lanjut
dalam rencana kerja dan rencana kegiatan RSKIA Kota Bandung.
Keberhasilan pencapaian visi dan misi beserta tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada komitmen dari seluruh
komponen RSKIA Kota Bandung dalam melaksanakan seluruh program
dan kegiatan yang telah ditetapkan.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
NOMOR : 050/119/SK/RSKIA/XII/2018
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
TAHUN 2018 - 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 pada Pasal 359 tentang Tata Cara Penyusunan Renstra
Perangkat Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung tentang Tim
Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Kota Bandung Tahun 2019 – 2023;
Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-
2025;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK Jl. Astanaanyar Nomor. 224 Tlp. (022) 5201139 Fax. (022) 5221531 Bandung 40242
Email : [email protected]
Website : www.rskiakotabandung.com
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
NOMOR : 050/119/SK/RSKIA/XII/2018
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
TAHUN 2018 - 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 pada Pasal 359 tentang Tata Cara Penyusunan Renstra
Perangkat Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung tentang Tim
Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Kota Bandung Tahun 2019 – 2023;
Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-
2025;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK Jl. Astanaanyar Nomor. 224 Tlp. (022) 5201139 Fax. (022) 5221531 Bandung 40242
Email : [email protected]
Website : www.rskiakotabandung.com