Upload
haanh
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Disampaikan oleh:
NOVIANSYAH, S.T., M.Kes., AAK.[Sekretaris Umum Pengurus Daerah IAKMI Lampung]
pada
Workshop Peluang Pemanfaatan Pajak Rokok Daerah untuk Program Pengendalian Tembakau yang Berkelanjutan, The 5th Indonesian Conference on Tobacco or Health (The 5thICTOH)
Hotel Bumi Surabaya, 6 Mei 2018
1
1. Gambaran Umum Provinsi Lampung
2. Kebijakan Pajak Rokok (Nasional dan Daerah)
3. Praktik Alokasi dan Pemanfaatan Pajak Rokok di Provinsi Lampung
4. Rekomendasi
2
GAMBARAN UMUM
PROVINSI LAMPUNG
3
Letak Geografis :103o40' -- 105o50' BT 6o45' -- 3o45' LS
Perbatasan:Utara : Sumatera Selatan dan BengkuluSelatan : Selat SundaTimur : Laut JawaBarat : Samudera Indonesia
▪ Luas Wilayah Daratan : 35.288,35 Km2
▪ Luas keseluruhan wilayah 51.991 Km2
(termasuk pesisir, pulau kecil & laut)
▪ Panjang Garis Pantai 1.185 km2, Jumlah Pulau 132 buah(Data : Survey Kemen. Kelautan & Perikanan, 2012)
▪ Secara Administratif terbagi menjadi 2 Kota dan 13
Kabupaten
4
7,634.0
7,735.9
7,835.3
7,932.1 8,026.2
8,117.3
8,205.1 8,289.6
1.331.28
1.241.19
1.14
1.081.03
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
7,200.0
7,400.0
7,600.0
7,800.0
8,000.0
8,200.0
8,400.0
JUMLAH PENDUDUK PROVINSI LAMPUNG (000 JIWA)
DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK, 2010-2017
Sumber: Proyeksi Penduduk Lampung 2010-2035
JUMLAH LPP JUMLAH LPP JUMLAH LPP
Provinsi Lampung 8.117.268 1,13 8.205.141 1,08 8.289.577 1,03
Lampung Barat 293.105 0,94 295.689 0,88 298.286 0,88
Tanggamus 573.904 1,19 580.383 1,13 586.624 1,08
Lampung Selatan 972.579 1,11 982.885 1,06 992.763 1,01
Lampung Timur 1.008.797 1,01 1.018.424 0,95 1.027.476 0,89
Lampung Tengah 1.239.096 0,97 1.250.486 0,92 1.261.498 0,88
Lampung Utara 606.092 0,56 609.304 0,53 612.100 0,46
Way Kanan 432.914 1,13 437.530 1,07 441.922 1,00
Tulang Bawang 429.515 1,37 435.125 1,31 440.511 1,24
Pesawaran 426.389 1,16 431.198 1,13 435.827 1,07
Pringsewu 386.891 0,99 390.486 0,93 393.901 0,87
Mesuji 195.682 0,72 196.913 0,63 198.092 0,60
Tulang Bawang Barat 264.712 0,91 266.973 0,85 269.162 0,82
Pesisir Barat 149.890 1,00 151.288 0,93 152.529 0,82
Bandar Lampung 979.287 1,94 997.728 1,88 1.015.910 1,82
Metro 158.415 1,55 160.729 1,46 162.976 1,40
2016 20172015Wilayah
15 dari 100 orang
penduduk Pulau Sumatera bertempat tinggaldi Provinsi Lampung
Provinsi Lampung merupakan provinsi yang memiliki
penduduk terbesar kedua di
Pulau Sumatera
5
KAPASITAS FISKAL DAERAH
NO Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah Belanja
1 Provinsi Lampung 8.112.690.214.620,00
2 Pesisir Barat 809.635.096.144,00
3 Lampung Timur 1.750.279.963.000,00
4 Lampung Tengah 2.902.057.682.138,00
5 Way Kanan 745.513.384.238,00
6 Lampung Barat 1.935.548.557.663,00
7 Bandar Lampung 2.431.870.567.150,00
8 Metro 895.290.359.398,00
9 Pesawaran 1.356.968.086.084,65
10 Tanggamus 1.635.889.400.840,05
11 Lampung Selatan 2.146.712.088.999,00
12 Pringsewu 1.221.359.456.500,00
13 Mesuji 868.011.966.226,99
14 Tulang Bawang 1.319.171.826.046,00
15 Tulang Bawang Barat 1.109.381.704.871,00
16 Lampung Utara 1.877.056.834.286,00
31.117.437.188.204,70
KAPASITAS FISKAL DAERAH TAHUN 2018
TOTAL BELANJA
JUMLAH
1 Dekonsentrasi 209.181.113.000,00
2 Tugas Pembantuan 626.056.835.000,00
3 Kantor Daerah/Kantor Pusat 8.838.532.354.000,00
Jumlah 9.673.770.302.000,00
KEWENANGAN
2017 2018 Kenaikan/Penurunan %
36.115.735.468.178,00 40.791.207.490.205 4.675.472.022.026,69 12,95
Kapasitas Fiskal Provinsi Lampung
RINCIAN APBD DAN ALOKASI APBN PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGARAN 2012-2017 (JUTA RUPIAH)
6
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
63.71 64.2 64.8765.73 66.42 66.95 67.65
66.53 67.09 67.7 68.31 68.969.95 70.18
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkembangan IPM Lampung dan Nasional Tahun 2010-2016
Lampung Indonesia
7
PIRAMIDA PENDUDUK LAMPUNG TAHUN 2016DAN BONUS DEMOGRAFI TAHUN 2034
Peningkatan jumlah perokok
anak akan menjadi bencana
demografi
8
31.2% 31.2% 30.6% 29.9% 28.5% 27.9% 27.7% 26.5% 25.1% 25.0% 24.4% 23.5% 23.2% 22.9% 21.8%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
Prevalensi Perokok Setiap Hari di Provinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota (Riskesdas, 2013)
9
Sumber: Riskesdas 2013
Prevalensi Perokok Laki-Laki ≥ 15 Tahun
50.2%52.6%
57.4%57.9%
59.6%60.3%60.6%60.9%
62.2%62.2%62.5%62.7%
63.9%64.0%64.2%64.3%64.7%65.1%
65.9%66.3%
67.1%67.5%
68.4%68.6%68.9%69.1%
70.3%70.5%70.5%
72.5%72.9%
74.6%75.2%
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0%
PapuaBali
Kalimantan SelatanKalimantan Tengah
Kalimantan TimurKalimantan Barat
DI YogyakartaJambi
DKI JakartaSulawesi Tenggara
Sulawesi BaratRiau
Bangka BelitungKepulauan Riau
Jawa TengahPapua Barat
Sulawesi UtaraSulawesi Selatan
Jawa TimurSumatra Utara
Sumatra SelatanBengkulu
Sulawesi TengahMaluku
LampungBanten
Sumatra BaratDI Aceh
Jawa BaratMaluku Utara
Nusa Tenggara TimurNusa Tenggara Barat
Gorontalo
Di Lampung, 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok
10
Sumber: Riskesdas 2013
Prevalensi Perokok Perempuan ≥ 15 Tahun
3.9%
3.9%
4.1%
4.2%
4.2%
4.2%
4.5%
4.7%
4.8%
4.8%
5.1%
5.1%
5.2%
5.2%
5.5%
5.5%
5.6%
6.0%
6.6%
6.6%
7.1%
7.2%
7.7%
7.7%
9.4%
9.7%
11.4%
13.2%
14.5%
17.4%
24.0%
24.3%
39.5%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0%
JambiKalimantan Selatan
LampungJawa Timur
Sulawesi SelatanKepulauan Riau
Kalimantan TimurJawa Tengah
Sulawesi BaratSulawesi Tenggara
DI YogyakartaBanten
DKI JakartaBengkulu
GorontaloRiau
Bangka BelitungJawa Barat
BaliSumatra Selatan
Sumatra BaratSulawesi Tengah
Sulawesi UtaraNusa Tenggara Barat
Kalimantan TengahKalimantan Barat
Sumatra UtaraDI AcehMalukuPapua
Maluku UtaraPapua Barat
Nusa Tenggara Timur
Prevalensi yg rendah, artinya target
pemasaran bagi industri rokok masih
terbuka luas di kalangan perempuan
11
KEBIJAKAN
PAJAK ROKOK
12
DASAR HUKUM
Kebijakan Pemerintah berkaitan dengan Pajak Rokok, antara lain:• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai,• Undang-Undang Nomor. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai,
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan RetribusiDaerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umumdan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.07/2016 tentangPerubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor115/PMK.07/2013 tentang Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran PajakRokok
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2017 tentang PerubahanAtas Permenkes Nomor 40 Tahun 2016 Petunjuk Teknis PenggunaanPajak Rokok untuk Pendanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 13
Dasar Pertimbangan Penetapan Pajak Rokok
1. Membatasi Konsumsi rokok dan peredaran Rokok Ilegal
2. Melindungi masyarakat atas dampak negatif rokok
3. Peningkatan pendanaan fungsi pelayanan kesehatan
masyarakat
4. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
14
POIN PENTING
▪ Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10 % dari cukai rokok (Pasal 29)
▪ Pajak Rokok dipungut oleh Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea danCukai, dan disetor ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi (oleh Direktorat JenderalPerimbangan Keuangan (Pasal 27 (3)(4))
▪ Proporsi pembagian Pajak Rokok untuk masing-masing Provinsi ditetapkan berdasarkanrasio jumlah penduduk provinsi terhadap jumlah penduduk nasional. Rasio jumlahpenduduk menggunakan data penduduk untuk penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU).
▪ Hasil Penerimaan Pajak Rokok diserahkan kepada Kabupaten/Kota sebesar 70%(Pasal 94 (1.d))
15
POIN PENTING lanjutan
▪ Penerimaan Pajak Rokok, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota,dialokasikan minimal 50% untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat danpenegakan hukum (Pasal 31)
Pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain, pembangunan/pengadaan dan pemeliharaansarana dan prasarana unit pelayanan kesehatan, penyediaan sarana umum yang memadaibagi perokok (smoking area), kegiatan memasyarakatkan tentang bahaya merokok, dan iklanlayanan masyarakat mengenai bahaya merokok.
Penegakan hukum sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah yang dapat dikerjasamakandengan pihak/instansi lain, antara lain, pemberantasan peredaran rokok ilegal dan penegakanaturan mengenai larangan merokok sesuai peraturan perundang-undangan
▪ Pemungutan Pajak Rokok secara efektif mulai dilaksanakan tanggal 1 Januari 2014(Pasal 181).
16
17
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
1. Menetapkan Perda Pajak Rokok → Perda ProvinsiLampung No. 2 Tahun 2011
2. Menetapkan Keputusan Gubernur tentangPenetapan Perhitungan Dana Bagi Hasil PajakRokok kepada Pemerintah Kabupaten/Kota (setiaptahun)
18
POLA PENYETORAN (DILAKUKAN SECARA TRIWULAN)
• TW I – III disetor di setiap bulan pertama TW
berikutnya
• TW IV (okt’ – nov’) disetor di bulan Desember
• TW IV (des’) disetor bersamaan dengan TW I
tahun berikutnya
PENGGUNAAN DANA PAJAK ROKOK UNTUK
BIDANG KESEHATAN
19
Dana Pajak Rokokmerupakan tambahan dana APBD untuk kesehatan
yang bersumber dari penerimaan pajak rokok ini bersifat
“On Top” (tidak mengurangi alokasi APBD untuk kesehatan yang telah ada selama ini)
PRAKTIK ALOKASI
PAJAK ROKOK
20
Mekanisme Perencanaan dan Penganggaran
21
RPJM DaerahRPJP Daerah
RKP RPJM NasionalRPJP Nasional
RKP Daerah
Renstra KL Renja - KL
Renstra OPD Renja - OPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA-OPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
PedomanDijabar
kanPedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabar kan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN
Pem
erintah
Pusat
Pem
erintah
Daerah
UU KN
UU PEMDA
Kebijakan Umum Pajak Rokok
1. Tarif = 10 % dari cukai rokok
2. Bagi Hasil (pasal 31 UU 28/2009):
Earmarking : 30% Provinsi
70% Kabupaten/KotaAlokasi minimal 50% untuk mendanai:
• Bidang Kesehatan
• Penegakan hukum oleh aparat yang berwenang
** Bagi kabupaten/kota ditetapkan dengan memperhatikan aspek pemerataan
dan/atau potensi antar kabupaten/kota22
Kebijakan Khusus pada Pedoman Penyusunan APBD
Peraturan Mendagri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Pedoman
ini diperbaharui setiap tahun)
e) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Rokok, baik bagian provinsi
maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50 % (lima puluh
per seratus) untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan
penegakan hukum oleh aparat yang berwenang sebagaimana diamanatkandalam pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, Selanjutnya, pelayanankesehatan masyarakat yang didanai dari pajak rokok mempedomani PeraturanPemerintah Nomor 55 tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPemungutan Pajak Daerah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2016tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok untuk Pendanaan PelayananKesehatan Masyarakat. 23
Penerimaan Pajak Rokok untuk Provinsi/Kabupaten/Kota diperiode 2014 s.d 2018 adalah sebagai berikut:
▪ Tahun 2014 sebesar Rp. 225 milyar
▪ Tahun 2015 sebesar Rp. 357 milyar
▪ Tahun 2016 sebesar Rp. 487 milyar
▪ Tahun 2017 sebesar Rp. 634 milyar
▪ Tahun 2018 sebesar Rp. 960 milyar (Proyeksi Target, sebelum
penerapan rencana pemotongan langsung 75% dari 50 % earmark pajak rokok dimuka) →
Pemprov/kab/kota harus segera menyesuaikan belanja dalam APBD).
24
25
Alokasi Pajak Rokok pada Dinkes Provinsi Lampung 2014-2017
TAHUN 2014 2015 2016 2017
APBD MURNI 76.14 M (53,19 %) 68.97 M (62,17 %) 52.17 M (43,34 %) 29,72 M (22,95%)
PAJAK ROKOK 67 M (46,81 %) 41.96 M (37,83 %) 68.19 M (56,66 %) 99,78 M (77,05%)
JUMLAH BL DINKES 143.14 M 110.93 M 120.36 M 129,50 M
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017
APBD PR
APBD Murni
Contoh Perhitungan Dana Bagi Hasil Pajak Rokok bagi Kab/Kota
PERHITUNGAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH (PAJAK ROKOK)
KEPADA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016
TARGET ROKOK = 70% x Rp. 410,000,000,000,- = Rp. 287,000,000,000,-
NO KABUPATEN/ KOTA PEMERATAAN (50%)JUMLAH PENDUDUK (50%)
DBH ROKOK% Rp.
1 2 3 4 5 6
1 KOTA BANDAR LAMPUNG 9.566.666.666.667 11,97 17.176.950.000.000 26.743.616.666.667
2 KOTA METRO 9.566.666.666.667 1,95 2.798.250.000.000 12.364.916.666.667
3 KABUPATEN LAMPUNG UTARA 9.566.666.666.667 7,51 10.776.850.000.000 20.343.516.666.667
4 KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 9.566.666.666.667 11,98 17.191.300.000.000 26.757.966.666.667
5 KABUPATEN LAMPUNG BARAT 9.566.666.666.667 3,62 5.194.700.000.000 14.761.366.666.667
6 KABUPATEN TANGGAMUS 9.566.666.666.667 7,07 10.145.450.000.000 19.712.116.666.667
7 KABUPATEN TULANG BAWANG 9.566.666.666.667 5,28 7.576.800.000.000 17.143.466.666.667
8 KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 9.566.666.666.667 15,29 21.941.150.000.000 31.507.816.666.667
9 KABUPATEN WAY KANAN 9.566.666.666.667 5,33 7.648.550.000.000 17.215.216.666.667
10 KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 9.566.666.666.667 12,44 17.851.400.000.000 27.418.066.666.667
11 KABUPATEN PESAWARAN 9.566.666.666.667 5,25 7.533.750.000.000 17.100.416.666.667
12 KABUPATEN PRINGSEWU 9.566.666.666.667 4,77 6.844.950.000.000 16.411.616.666.667
13 KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 9.566.666.666.667 3,27 4.692.450.000.000 14.259.116.666.667
14 KABUPATEN MESUJI 9.566.666.666.667 2,42 3.472.700.000.000 13.039.366.666.667
15 KABUPATEN PESISIR BARAT 9.566.666.666.667 1,85 2.654.750.000.000 12.221.416.666.667
JUMLAH 143.500.000.000.000 100 143.500.000.000.000 287.000.000.000.000
27
NO KABUPATEN/KOTA TW II TA. 2014 TW III TA. 2014 TW IV TA. 2014 JUMLAH
1 BANDAR LAMPUNG 1.419.483.903 2.838.967.806 14.216.452.230 18.474.903.939
2 METRO 499.474.211 998.948.422 5.002.347.151 6.500.769.784
3 LAMPUNG UTARA 822.295.255 1.644.590.510 8.235.472.896 10.702.358.661
4 LAMPUNG SELATAN 1.051.237.759 2.102.475.518 10.528.383.838 13.682.097.115
5 LAMPUNG BARAT 600.620.767 1.201.241.534 6.015.352.778 7.817.215.079
6 TANGGAMUS 784.743.839 1.569.487.678 7.859.386.975 10.213.618.492
7 TULANG BAWANG 682.991.615 1.365.983.230 6.840.315.445 8.889.290.290
8 LAMPUNG TENGAH 1.234.755.163 2.469.510.326 12.366.352.132 16.070.617.621
9 WAY KANAN 692.076.635 1.384.153.270 6.931.303.975 9.007.533.880
10 LAMPUNG TIMUR 1.071.224.803 2.142.449.606 10.728.558.602 13.942.233.011
11 PESAWARAN 804.125.214 1.608.250.428 8.053.495.837 10.465.871.479
12 PRINGSEWU 735.079.062 1.470.158.124 7.361.983.014 9.567.220.200
13 TULANG BAWANG BARAT 581.845.058 1.163.690.116 5.827.309.818 7.572.844.992
14 MESUJI 628.481.494 1.256.962.988 6.294.384.269 8.179.828.751
15 PESISIR BARAT 504.925.222 1.009.850.444 5.056.940.270 6.571.715.936
JUMLAH 12.113.360.000 24.226.720.000 121.318.039.230 157.658.119.230
28
NO KABUPATEN/KOTA TRIWULAN I 2015 TRIWULAN II 2015 TRIWULAN III 2015 TRIWULAN IV 2015 JUMLAH
1 BANDAR LAMPUNG 4.835.094.510 6.388.823.005 4.003.930.801 14.216.452.230 29.444.300.546
2 METRO 2.235.506.941 2.953.873.631 1.851.218.229 5.002.347.151 12.042.945.952
3 LAMPUNG UTARA 3.677.992.658 4.859.893.443 3.045.737.381 8.235.472.896 19.819.096.378
4 LAMPUNG SELATAN 4.837.688.909 6.392.251.099 4.006.079.216 10.528.383.838 25.764.403.062
5 LAMPUNG BARAT 2.668.771.536 3.526.365.193 2.210.003.658 6.015.352.778 14.420.493.165
6 TANGGAMUS 3.563.839.112 4.709.057.343 2.951.207.088 7.859.386.975 19.083.490.518
7 TULANG BAWANG 3.099.441.732 4.095.428.662 2.566.640.671 6.840.315.445 16.601.826.510
8 LAMPUNG TENGAH 5.696.434.902 7.526.949.944 4.717.204.826 12.366.352.132 30.306.941.804
9 WAY KANAN 3.112.413.726 4.112.569.128 2.577.382.749 6.931.303.975 16.733.669.578
10 LAMPUNG TIMUR 4.957.031.252 6.549.943.385 4.104.906.340 10.728.558.602 26.340.439.579
11 PESAWARAN 3.091.658.536 4.085.144.383 2.560.195.423 8.053.495.837 17.790.494.179
12 PRINGSEWU 2.967.127.396 3.920.595.910 2.457.071.468 7.361.983.014 16.706.777.788
13 TULANG BAWANG BARAT 2.577.967.579 3.406.381.932 2.134.809.107 5.827.309.818 13.946.468.436
14 MESUJI 2.357.443.683 3.114.994.010 1.952.193.769 6.294.384.269 13.719.015.731
15 PESISIR BARAT 2.209.562.953 2.919.592.698 1.829.734.072 5.056.940.270 12.015.829.993
JUMLAH 51.887.975.425 68.561.863.766 42.968.314.798 121.318.039.230 284.736.193.219
29
NO KABUPATEN/KOTA TRIWULAN I 2016 TRIWULAN II 2016 TRIWULAN III 2016 TRIWULAN IV 2016 JUMLAH
1 BANDAR LAMPUNG 1.419.268.962 7.277.477.738 7.394.397.473 6.840.609.656 37.282.713.879
2 METRO 974.489.719 4.996.816.970 3.416.328.434 1.207.197.374 19.550.464.262
3 LAMPUNG UTARA 1.221.293.371 6.262.333.324 5.624.773.876 4.335.337.114 29.393.184.347
4 LAMPUNG SELATAN 1.419.268.962 7.277.477.737 7.400.339.589 6.853.095.431 37.303.290.184
5 LAMPUNG BARAT 1.048.175.701 5.374.650.989 4.080.718.360 2.151.715.803 22.506.877.856
6 TANGGAMUS 1.201.762.146 6.162.184.547 5.449.006.860 4.085.689.559 28.611.169.170
7 TULANG BAWANG 1.121.861.684 5.752.485.008 4.739.798.941 3.085.078.056 25.444.677.514
8 LAMPUNG TENGAH 1.566.640.927 8.033.145.775 8.711.797.331 8.705.734.488 43.155.952.214
9 WAY KANAN 1.123.637.249 5.761.589.443 4.761.486.183 3.119.768.018 25.535.621.369
10 LAMPUNG TIMUR 1.439.687.969 7.382.178.730 7.582.374.994 7.110.474.338 38.115.514.217
11 PESAWARAN 1.120.973.901 5.747.932.790 4.728.858.921 3.067.530.520 25.397.832.421
12 PRINGSEWU 1.099.667.111 5.638.679.580 4.539.047.352 2.799.252.076 24.550.723.570
13 TULANG BAWANG BARAT 1.033.083.394 5.297.263.297 3.941.943.739 1.952.597.906 21.891.281.911
14 MESUJI 994.908.728 5.101.517.962 3.605.615.989 1.479.814.743 20.387.327.326
15 PESISIR BARAT 970.938.590 4.978.608.100 3.378.856.518 1.150.220.124 19.386.881.794
JUMLAH 17.755.658.414 91.044.341.990 79.355.344.560 57.944.115.206 418.513.512.034
30
NO KABUPATEN/KOTA TRIWULAN I 2017 TRIWULAN II 2017 TRIWULAN III 2017 TRIWULAN IV 2017 JUMLAH
1 BANDAR LAMPUNG 11,877,395,650.64 9,058,048,751.42 8,424,576,336.39 6,754,563,467.30 36,114,584,206
2 METRO 5,485,241,487.26 4,167,683,201.09 3,876,217,299.89 3,107,830,556.66 16,636,972,545
3 LAMPUNG UTARA 9,027,499,138.92 6,834,730,168.80 6,356,744,992.86 5,096,640,565.09 27,315,614,866
4 LAMPUNG SELATAN 11,880,643,720.21 9,018,085,672.99 8,387,408,066.04 6,724,763,103.34 36,010,900,563
5 LAMPUNG BARAT 6,550,904,626.12 4,970,102,257.87 4,622,519,376.98 3,706,192,366.71 19,849,718,628
6 TANGGAMUS 8,748,308,970.35 6,642,969,350.63 6,178,394,920.42 4,953,645,020.19 26,523,318,262
7 TULANG BAWANG 7,610,272,126.57 5,782,768,257.83 5,378,351,779.80 4,312,195,295.71 23,083,587,460
8 LAMPUNG TENGAH 13,984,700,874.91 10,605,867,392.16 9,864,148,660.59 7,908,767,814.36 42,363,484,742
9 WAY KANAN 7,644,265,736.72 5,803,017,885.67 5,397,185,254.90 4,327,295,390.69 23,171,764,268
10 LAMPUNG TIMUR 12,172,079,140.32 9,233,855,317.35 8,588,087,913.31 6,885,661,967.67 36,879,684,339
11 PESAWARAN 7,592,003,524.23 5,764,145,034.34 5,361,030,966.88 4,298,308,006.25 23,015,487,532
12 PRINGSEWU 7,286,742,662.00 5,528,834,707.63 5,142,177,010.08 4,122,837,705.76 22,080,592,085
13 TULANG BAWANG BARAT 6,328,107,831.87 4,800,950,247.48 4,465,196,970.90 3,580,056,151.16 19,174,311,201
14 MESUJI 5,787,974,701.30 4,389,702,289.29 4,082,709,537.68 3,273,389,615.06 17,533,776,143
15 PESISIR BARAT 5,424,400,367.49 4,116,895,299.55 3,828,981,237.77 3,069,958,150.17 16,440,235,055
JUMLAH 127,400,540,558.91 96,717,655,834.10 89,953,730,324.49 72,122,105,176.12 386,194,031,894
PRAKTIK PEMANFAATAN PAJAK ROKOK
Studi Kasus: LAMPUNG BARAT
31
Total dana pajak rokok untuk Dinkes Kabupaten Lampung Barat:
▪Tahun 2014 & 2015 sebesar Rp. 8.610.000.000,-
▪Tahun 2016 sebesar Rp. 7.541.052.100,-
▪Tahun 2017 sebesar Rp. 7.686.491.750,-
▪Tahun 2018 sebesar Rp. 13.510.143.510,-
32
▪Perencanaan kegiatan dilakukan dengan melibatkan seluruh bidang-bidang di Dinas Kesehatan serta dengan berkoordinasi dengan DinasPPKAD dan Bappeda Lampung Barat.
▪Kegiatan yang menjadi prioritas adalah kegiatan-kegiatan yang tidakdapat dibiayai oleh APBD Kab. Lampung Barat karena keterbatasananggaran.
▪Perencanaan kegiatan dilakukan berdasarkan buku “Petunjuk TeknisPenggunaan Pajak Rokok untuk Pendanaan Pelayanan KesehatanMasyarakat”
33
▪Alokasi DBH Pajak Rokok untuk Dinkes Lampung Barat Tahun 2016 sebesar 74%digunakan untuk kegiatan sarana prasarana kesehatan yaitu Rehab PuskesmasPembantu dan Pengadaan Sarana Prasarana Puskesmas.
▪ Lebih kurang 26% digunakan untuk program/kegiatan promotif dan preventif yangterdiri dari:
1) Program KIA & Gizi;
2) Program PTM;
3) Program Peningkatan Kapasitas SDM;
4) Program Promkes;
5) Program Pengawasan Obat dan Makanan.
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
7) Program Penyehatan Lingkungan.
34
35
NO KEGIATAN JUMLAH (Rp.)
1 PELATIHAN TATA LAKSANA GIZI BURUK BAGI TENAGA GIZI PUSKESMAS 19.958.000
2 PENINGKATAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT KESEHATAN 30.965.000
3 PELATIHAN KELAS IBU DAN KELAS IBU BALITA BAGI BIDAN DESA 31.155.000
4 PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA PELAKSANA GIZI (TPG) PUSKESMAS 61.876.000
5 PENINGKATAN MUTU PELAYANAN FARMASI KOMUNITAS DAN RS 14.000.000
6 PENYEDIAAN BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN UPT INSTALASI FARMASI 108.544.100
7 PEMELIHARAAN DAN PEMULIHAN KESEHATAN 487.500.000
8 PELAYANAN KESEHATAN DAERAH TERPENCIL, TERTINGGAL DAN SITUASI KHUSUS (POSKOTIS) 422.126.000
9 SERTIFIKASI PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN (PKP) 29.880.000
10 PROMOSI KESEHATAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) 400.487.000
11 SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) 107.062.000
12 PMT PADA BUMIL KEK 110.000.000
13 SOSIALISASI PP NOMOR 33 TAHUN 2012 DAN PERDA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG ASI EKSKLUSIF 19.469.000
14 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN HYGIENE SANITASI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM) 35.450.000
15 REHAB SEDANG/BERAT/TOTAL PUSKESMAS PEMBANTU 1.350.000.000
16 PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN PUSKESMAS/PUSTU DAN JARINGANNYA 4.210.000.000
17 SOSIALISASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) 102.580.000
JUMLAH 7.541.052.100
▪ Alokasi DBH Pajak Rokok untuk Dinkes Lampung Barat Tahun 2017 sebesar 60 % digunakanuntuk program/kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Pustu
▪ Lebih kurang 40% digunakan untuk program/kegiatan promotif dan preventif yang terdiridari:
1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
2) Program Promosi Kesehatan;
3) Program Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak;
4) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
5) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
6) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
7) Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
37
NO PROGRAM JUMLAH (Rp.)
1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 599.917.000
2 PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 45.964.160
3 PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (UKBM, ABAT,
MEDIA DAN PROMKES KTR)
758.816.000
4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR 1.759.086.200
5 PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN 55.271.400
6 PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA
PUSKESMAS/PUSTU
4.105.000.000
7 PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK 335.033.000
8 KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN 27.403.990
JUMLAH 7.686.491.750
▪ Alokasi DBH Pajak Rokok untuk Dinkes Lampung Barat Tahun 2018 sebesar 31% digunakanuntuk kegiatan operasional ambulans hebat dan 22% untuk Premi JKN PBI Daerah.
▪ Lebih kurang 47% digunakan untuk kegiatan promotif dan preventif yang terdiri dari:
1) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Imunisasi;
2) Program Promosi Kesehatan;
3) Program Kesehatan Keluarga;
4) Program Gizi;
5) Program Kesehatan Lingkungan.
6) Program Kesehatan Kerja dan Olahraga;
7) Program Pengendalian Konsumsi Rokok dan Produk Tembakau lainnya;
8) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
9) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;
10) Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
39
NO PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH
1 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta Imunisasi 2,007,191,000
2 Promosi Kesehatan 305,662,000
3 Kesehatan Keluarga 325,068,000
4 Gizi 302,208,000
5 Kesehatan Lingkungan 260,000,000
6 Kesehatan Kerja dan Olahraga 157,000,000
7 Pengendalian Konsumsi Rokok dan Produk Tembakau lainnya 432,000,000
8 Pelayanan Kesehatan Primer 1,364,722,710
9 Operasional Ambulans Hebat 4,213,278,500
10 Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 209,776,000
11 Pengawasan Obat dan Makanan 586,237,300
12 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin diluar kuota (PBI Daerah) 2,917,000,000
13 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 430,000,000
JUMLAH 13,510,143,510
▪Sosialisasi dan Deklarasi pekon (desa) sebagai pilot project pekon yangmelaksanakan KTR di wilayahnya;
▪Satgas KTR tingkat Kabupaten terdiri dari unsur Dinas Kesehatan,Inspektorat, Bagian Hukum Sekretariat Pemda dan Pol. PP;
40
▪Tugas yang dilakukan antara lain untuk sosialisasi KTR dimasyarakat, penegakan hukum pelaksanaan KTR, danmengganti spanduk-spanduk rokok yang ada di toko-tokosepanjang jalan utama Kota Liwa dengan spandukhimbauan untuk tidak merokok.
▪Deklarasi pekon-pekon KTR didahului dengan sosialisasiKTR yang dilanjutkan dengan menawarkan pekon sasaranuntuk menjadi pekon pilot project KTR.
41
▪Kesanggupan pekon untuk melaksanakan KTRdituangkan dalam SK Peratin (Kepala Desa) yangberisikan poin kesepakatan pelaksanaan KTR.
42
Isi kesepakatan antara lain:
✓ Tidak merokok di dekat bayi dan bumil;
✓ Tidak menyuruh anggota keluarga untuk membeli rokok;
✓ Tidak merokok di tempat ibadah;
✓ Tidak menyediakan rokok di acara-acara pesta (hajatan) atau keramaian di pekonnya;
✓ Tidak merokok di dalam rumah;
✓ Dst...
43
REKOMENDASI
▪Perlu adanya evaluasi terhadap kebijakan penggunaan dana pajak rokok untuk JKN (75 % dari earmark 50 % yankesmas), menjadi diutamakan untuk kegiatan Promotif-
Preventif (minimal 75 %).
▪Perlu dipertimbangkan kebijakan pemotongan 75 % dari 50% alokasi Pajak Rokok untuk menutup defisit JKN-KIS karena sebagian besar alokasi pajak rokok didaerah juga
dimanfaatkan untuk membiayai premi JKN PBI APBD, sehingga terdapat potensi pengurangan kepesertaan bersumber PBI APBD
▪Perlu ada penegasan secara tersurat dalam Permendagri tentang pedoman penyusunan APBD setiap tahunnya (khususnya dalam penerapan On Top).
▪Perlu adanya mekanisme reward & punishment bagi Pemerintah Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemanfaatan dana pajak rokok
sesuai ketentuan (fungsi kontrol).
▪Kemenkeu perlu memperkuat peran Bappeda dalam proses perencanaan dan pemanfaatan alokasi dana pajak rokok didaerah, bukan hanya pada proses transfer
keuangan dari Pusat ke Daerah.
45
Terimakasih