22
KETERANGAN UMUM Nama : By. Yl Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 13 Mei 2008, pk 09.30wib Umur : 2 hari Anak Ke :4 Partus Jenis :Sectio caecaria a/i Pre-Eklamsi Berat BB dan PB Lahir : 1800 gr dan 47 cm Tanggal Dirawat : 13 Mei 2008 Tanggal Pemeriksaan : 14 Mei 2008 Nama Ayah : Tn. Tl Umur : 45th Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pegawai swasta Penghasilan : Rp.3.000.000,-/bulan Alamat : Puri Cipageran II Blok C10 no 3 Cimahi Nama ibu : Ny. YS Umur : 40 tahun Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Penghasilan : - 1

Diskel BBLR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diskel BBLR

KETERANGAN UMUM

Nama : By. Yl

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 13 Mei 2008, pk 09.30wib

Umur : 2 hari

Anak Ke : 4

Partus Jenis : Sectio caecaria a/i Pre-Eklamsi Berat

BB dan PB Lahir : 1800 gr dan 47 cm

Tanggal Dirawat : 13 Mei 2008

Tanggal Pemeriksaan : 14 Mei 2008

Nama Ayah : Tn. Tl

Umur : 45th

Suku : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pegawai swasta

Penghasilan : Rp.3.000.000,-/bulan

Alamat : Puri Cipageran II Blok C10 no 3 Cimahi

Nama ibu : Ny. YS

Umur : 40 tahun

Suku : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan : -

Alamat : Puri Cipageran II Blok C10 no 3 Cimahi

ANAMNESIS

1

Page 2: Diskel BBLR

(Alloanamnesis, tanggal 14 Mei 2008 pk 09.00wib)

KELUHAN UTAMA : Bayi berat badan lahir rendah

ANAMNESIS KHUSUS :

Pasen lahir satu hari yang lalu secara sectio caesaria atas indikasi ibu

dengan pre eklamsi berat dengan pertolongan dokter spesialis

kandungan. Berat badan pada waktu lahir 1800 gram, panjang badan

47cm, lingkar kepala 32cm, lingkar dada 30cm, letak kepala. Pasen tidak

langsung menangis, dengan nilai APGAR 3-5 pada 1 menit dan 5 menit

pertama. Tali.pusat langsung dipotong. Air ketuban terlihat jernih

ANAMNESIS TAMBAHAN MENGENAI RIWAYAT KEHAMILAN :

Pasien lahir dari seorang ibu dengan G4P3A0 dengan HPHT 9 september

2007. Berat badan ibu pasien sebelum hamil 50 kg dengan tinggi badan

150 cm. Kenaikan berat badan selama hamil sebesar 8 kg.

Selama awal kehamilan, ibu pasien tidak kontrol, karena ibu pasen tidak

menyadari dirinya hamil sampai dengan usia kehamilannya 4 bulan.

Setelah tau dirinya hamil ibu pasen kontrol ke dokter spesialis kandungan

rutin, total kontrol selama hamil sebanyak 4 kali. Pada kontrol kedua (usia

kehamilan 6 bulan) ibu pasen mengetahui dirinya mempunyai hipertensi

dalam kehamilannya dengan tensi 160/110 mmHg. Sehingga dokter

spesialisnya menyarankan agar ibu pasen melahirkan dengan cara sectio

sebelum kehamilannya mencapai 38 minggu.

Ibu pasien mendapatkan obat-obatan berupa obat anti hipertensi yang

diminum 1 kali sehari dan vitamin yang diminum 3 kali sehari, zat besi dan

penambah darah yang masing-masing diminum 1 kali sehari.

Selain itu ibu pasen juga tidak mendapatkan vaksinasi Tetanus toksoid

selama kehamilan.

Selama hamil ibu pasien makan dengan frekuensi 3x sehari, berupa nasi

dan lauk pauk yang cukup.Selain itu ibu pasien juga mengkonsmsi buah-

buahan dan susu.

2

Page 3: Diskel BBLR

Riwayat melahirkan prematur dengan berat bayi lahir rendah sebelumnya

tidak ada.

Riwayat ibu hipertensi, kencing manis atau pun kelainan darah tidak ada.

Riwayat ibu merokok dan minum-minuman keras tidak ada.

Riwayat memelihara binatang peliharaan seperti kucing dan unggas tidak

ada.

Riwayat ibu mengalami trauma atau pernah jatuh selama kehamilan

hingga persalinan tidak ada.

Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tambahan selain yang diberikan oleh

dokter dan jamu-jamuan tidak ada.

Golongan darah ibu adalah B dan golongan darah ayah adalah O, adanya

Rhesus tidak diketahui.

Aktivitas selama kehamilan cukup ringan karena ibu pasien melakukan

cuti dari pekerjaannya dan pekerjaan rumah tangga dalam kesehariannya

ada yang membantu.

ANAMNESIS MAKANAN

Pasien mendapatkan ASI sejak hari pertama kelahirannya dengan cara

diperas dan diberikan dengan sendok, kira-kira 6 kali 10ml setiap harinya,

karena ibunya masih lemah setelah operasi.

Anamnesis Keadaan Keluarga

No Stat

Us

Umur L / P Keterangan

1 Ayah 45 tahun L Sehat

2 Ibu 40 tahun P Sehat

3 Anak 1 17 tahun L Sehat

4 Anak 2 12 tahun P Sehat

5 Anak 3 9 tahun P Sehat

3

Page 4: Diskel BBLR

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

Kesadaran : Alert, menangis kuat, gerak aktif

Kesan sakit : Sakit sedang

Sesak : PCH (-), Retraksi (-)

Sianosis : Sentral maupun perifer (-)

Ikterus : (-)

Edema : Pitting edema (-), Anasarka (-)

Anemi : (-)

Kejang : Lokal/ Umum (-), Tonik/ Klonik (-)

Tanda Vital

Heart rate : 148 x/menit

Respirasi : 38 x/menit, tipe abdominothorakal

Suhu : 37,2 oC

Pengukuran

Umur : 2 hari

Berat badan : 1750 gram

Panjang badan : 47 cm

Lingkar kepala : 32 cm

Lingkar dada : 27 cm

Kepala

Bentuk : Simetris Normocephal, Cephal Hematom (-), Caput

Succedaneum (-), Ubun-ubun besar belum

menutup

Mata : Sklera : Ikterik -/-

Conjungtiva : Anemis -/-

Telinga : Bentuk sempurna, lunak, mudah membalik (Ballard

score = 2)

4

Page 5: Diskel BBLR

Hidung : PCH (-), Rhin (-)

Mulut : Sianosis (-), Lidah basah bersih, Langit-langit intak

Leher : KGB tidak teraba membesar

Thoraks

Payudara : aerola seperti titik, tonjolan 1-2 mm (Ballard score =

2)

Paru:

Inspeksi : bentuk dan gerak simetris

retraksi (-)

Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan

Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : BVS kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Jantung:

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : BJ I - BJ II murni reguler

Abdomen

Inspeksi : Datar, tali pusat terawat, segar, tidak berbau

Auskultasi : BU (+) N

Palpasi : lembut, Hepar & Lien tidak teraba

Perkusi : Timpani

Ektremitas : Akral hangat

Sianosis : (-)

Lipatan plantar : 2/3 anterior ( Ballard Score = 3 )

Edema ; (-)

Anus

5

Page 6: Diskel BBLR

Atresia ani : (-)

Genitalia

Jenis kelamin : perempuan

Klitoris dan labia mayora sama-sama menonjol ( Ballad Score =2 )

Kulit

Warna : Daerah pucat retak-retak,vena jarang (Ballard

score=2)

Lanugo : banyak (Ballard score=1)

Ikterik : ikterik (-)

Neurologi

Refleks moro : (+)

Refleks hisap : (+) cukup kuat

Refleks rooting : (+)

Refleks genggam : (+) kuat

Neuromuscular Maturity (Ballard) :

1. Sikap : Ballard score=2

2. Sudut pergelangan

tangan : 45o (Ballard score = 2)

3. Arm Recoil : 90-100o (Ballard score = 3)

4. Popliteal angle : 110o (Ballard score = 3)

5. Scarf sign : Ballard score = 2

6. Heel to ear : Ballard score = 2

Total Ballard score = Kematangan fisis + Neuromuscular Maturity

= 12 + 14

= 26

Umur kehamilan : 34 minggu

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan

Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

6

Page 7: Diskel BBLR

Feces : Tidak dilakukan pemeriksaan

RESUME

Dari keterangan umum didapatkan :

Bayi perempuan, kurang bulan, usia 2 hari, BBL 1800 gram, panjang

badan 47 cm. Ayah pasien 45 tahun, seorang karyawan, Ibu pasien, 40

tahun, seorang ibu rumah tangga.

Berdasarkan Anamnesa :

Bayi lahir secara SC a/i pre eklamsi berat ditolong oleh dokter

Sp.OG

BBL pasien 1800 gram, PB 47 cm, LK 32 cm, LD 27 cm, APGAR

score 3-5

Bayi lahir dari seorang ibu G4P3A0 dengan HPHT 9

september 2007 TP 16 juni 2008 dan dirawat pada tanggal

13 mei 2008.

Selama kehamilan berat badan ibu naik 8 kg, berat badan ibu

sebelum hamil 50 kg dengan tinggi badan 150 cm.

Selama kehamilan ibu rajin memeriksakan kehamilannya pada

dokter Sp.OG. Dan mengetahui dirinya mengalami preeklamsi

berat pada bulan ke6 kehamilannya.

Ibu mendapatkan obat anti hipertensi, vitamin dan Obat penambah

darah yang dimakan 1x sehari, Ibu pernah mendapatkan suntikan

Vaksinasi Tetanus Toksoid sebanyak 1x selama kehamilan.

Riwayat makanan ibu selama hamil makan dengan kualitas dan

kuantitas baik.

Riwayat kehamilan prematur dan BBLR tidak ada.

Riwayat ibu menderita Riwayat ibu menderita kencing manis atau

pun kelainan darah tidak ada.

Riwayat ibu merokok dan minum-minuman keras tidak ada.

Riwayat memelihara binatang peliharaan seperti kucing dan

unggas tidak ada.

7

Page 8: Diskel BBLR

Riwayat ibu mengalami trauma atau pernah jatuh selama

kehamilan hingga persalinan tidak ada.

Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tambahan selain yang

diberikan oleh dokter dan jamu-jamuan tidak ada.

Golongan darah ibu adalah B dan golongan darah ayah adalah O,

adanya Rhesus tidak diketahui.

Aktivitas selama kehamilan cukup ringan

Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan :

Keadaan Umum :

Kesadaran : Alert, Menangis kuat, Gerak aktif

Tanda Vital

Heart rate : 115 x/menit

Respirasi : 45 x/menit, tipe abdominothorakal

Suhu : 36,5 oC

Pengukuran

Umur : 2 hari

Berat badan : 1750 gram

Panjang badan : 47 cm

Lingkar kepala : 32 cm

Lingkar dada : 27 cm

Pemeriksaan Fisik lainnya dalam batas normal

Total Ballard score = Kematangan fisis + Neuromuscular Maturity

= 12 + 14

= 26

Umur kehamilan : 34 minggu

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan

Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

Feces : Tidak dilakukan pemeriksaan

8

Page 9: Diskel BBLR

DIAGNOSIS BANDING

BBLR + NKB+ KMK+ SC a/i PEB + perempuan

DIAGNOSIS KERJA

BBLR + NKB+ KMK+ SC a/i PEB + perempuan

PENATALAKSANAAN

Pertahankan suhu tubuh (36,5 – 37,5)

Bersihkan dan hangatkan

Rawat tali pusat

Vitamin K 0,1 ml

Chloramfenicol 1 tetes/mata

ASI on demand

PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam

Quo ad functionam : Dubia ad bonam

Diskusi

1. Bagaimana klasifikasi pembagian bayi berat lahir rendah?

BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) : <2500 g

9

Page 10: Diskel BBLR

BBLSR (Bayi Berat Lahir Sangat Rendah) :<1500 g

BBLASR (Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah) :<1000 g

2. Kapan penimbangan berat lahhir bayi?

0-24 jam setelah lahir

3. Apakah BBLR hanya terjadi pada bayi yang kurang bulan?

Tidak, BBLR dapat terjadi pada bayi yang cukup bulan, ini beberaapa

kelompok BBLR::

BBLR, BCB, SMK

BBLR, BKB, KMK

BBLR, BKB, BMK

BBLR, BCB, KMK

BBLR, BLB, KMK

Klasifikasi bayi baru lahir berdasarkan usia gestasi adalah :

Pre-term/Kurang Bulan/BKB : < 37 minggu

Term/Cukup Bulan/BCB : 37 – 41 minggu

Post-term/Lebih Bulan/BLB : > 42 minggu

4. Apa saja yang menyebabkan terjadinya BBLR?

Penyebab kelahiran bayi kurang bulan sebagian besar belum diketahui. BKB

dan banyak kasus BBLR lahir berhubungan dengan kondisi sebagai berikut :

Status ekonomi yang rendah

Ras (angka kelahiran prematur pada kulit hitam 2 kali lipat daripada kulit

putih.)

Ibu usia dibawah 16 tahun atau lebih diatas 35 tahun, lebih banyak

melahirkan BBLR. Faktor usia lebih bermakna daripada faktor ras.

Aktifitas ibu. Adanya stres fisik yang laama mungkin berhubungan dengan

gangguan pertumbuhan intrautern dan prematuritas, teteapi kondisi ini tidak

10

Page 11: Diskel BBLR

bermakna pada ibu-ibu dari kelompok sosial ekonomi lebih tinggi dimana

perawatan kesehatannya, termasuk PNC baik.

Ibu menderita penyakit akut/kronis (DM, thyroid, ginjal, jantung, paru-

paru, PEB/E,otoimun, trombositopenia, akan melahirkan lebih dini.

Kehamilan multipel

Kehamilan sebelumnya jelek.

Faktor-faktor kebidan seperti malformasi uterus, trauma uterus, plasenta

previa, solutio plasenta, servix inkompetene, terpapar diethylstilbestrol,

ketuban pecah sebelum waktu/dini dan amnionitis.

Faktor janin seperti erythroblastosis fetalis, gawat janin taupun IUGR

Kelahiran dini oleh sebab lain.

5. Apa saja kommplikasi yang dapat di timbulkan dari BBLR?

Pada bayi kurang bulan, sistem fungsi dan struktur organ tubuh masih

sangat muda sehingga belum berfungsi optimal, sehingga muncul komplikasi

sebagai berikut :

Asfiksia perinatal

Aspirasi pneumonia

Perdarahan germinal matriks/periventrikuler dan perdarahan

intraventrikuler

Leukomalsia periventrikuler

Penyakit membran Hyalin

Apnea rekuren

Sindrom kebocoran udara

Bronchopulmonary dysplasia

Hipo/hipertermia

Patent Ductus Arteriosus

Enterokolitis Nekrotikans

Ikterus neonatorum

Anemia prematuritas

Koagulasi intravaskuler

11

Page 12: Diskel BBLR

Mudah mengalami infeksi, asidosis metabolik

Retinopathy of prematurity

BBLR dengan KMK (kurang untuk masa kehamilan) mengalami gangguan

pertumbuhan intrauterin dapat berhubungan dengan adanya kelainan

kongenital, selama intrauterin tidak tumbuh optimal dan lahir BBLR.

Komplikasi yang terjadi:

Depresi perinatal

Aspirasi mekonium

Perdarahan paru

Hipertensi paru-paru persisten

Hipoksemis

Hipoglikemis

Hipokalsemia

Hiponatremia

Polisitemia

6. BBLR sering berhubungan dengan BBKB, bagaimana menegakkan diagnosa

BKB?

Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)

Rumus HPHT, contoh : 1 – 1 - 1999

+7 - 3 + 1

HPL: 8-10-1999

Maturitas fisik dan neurologis bayi paska natal dengan skor Dubowitz,

Ballard maupun simplified Dubowitz.

7. Bagaimana penatalaksanaan BBLR?

Pengelolaan BBLR meliputi 3 tahapan yaitu:

a. Pengelolaan ante/intrapartum

12

Page 13: Diskel BBLR

Setiap kehamilan dipertahankan sampai aterm. Apabila ada gawat janin,

kehamilan ditunggu paling tidak sampai maturitas janin optimal setelah

usia kehamilan lewat 35 minggu, dimana organ-organ tubuh berfungsi

optimal.

Bila terjadi gawat janin yang diketahui dari monitor BJA (O2) maka

dilakukan resusitasi intrauterin dengan pemberian tokolitik dan

mencegah infeksi dengan antibiotik.

Kehamilan < 35 minggu dan tidak dapat dipertahankan, maka untuk

mempercepat kematangan paru diberikan kortikosteroid dosis tunggal.

Beberapa jam sebelum persalinan dimulai, bagian UPF Anak diberi

informasi.

b. Pengelolan di kamar bersalin

Sebelum bayi lahir yang harus dilakukan adalah;

Menyiapkan alat-alat resusitasi seperti KIT, ambu, ETT, obat-obatan,

dll.

Meja resusitasi, lampu penghangat dan penerang

Penghisap lendir disposabel dan suction pump bayi.

Ambulans inkubator.

O2 dengan flowmeter

Status, tanda identitas bayi-ibu

Informasikan ke perawatan intermediat / intensif.

Tentukan skor APGAR 1 dan 5 menit, untuk menentukan diagnosa dan

prognosis bayi.

Paska resusitasi, dilakukan;

- Pemeriksaan fisik secara sistimatis dan lengkap.

- Tentukan masa gestasi berdasarkan skor Dubowitz atau

modifikasinya

- Tentukan pentubuhan janin berdasarkan kurva Lubchenco

(SMK/AGA, KMK/SGA, BMK/LGA)

- Tentukan diagnosis kerja

- Perawatan tali pusat dengan antibiotik / antiseptik

- Tetes mata

13

Page 14: Diskel BBLR

- Vitamin K ½- 1 mg atau 1-2 mg / peroral

- Beri identitas

Indikasi perawatan BKB, BBLR sesuai masa gestasi, berat lahir dan

klinis kondisi BKB/BBLR, bayi dirawat dalam 3 tempat perawatan.

- Perawatan I/rawat gabung/rooming in

BBLR sampai 2250 gram, sehat tanpa komplikasi dilakukan rawat

gabung.

- Perawatan II/perawatan khusus/intermediate care/high care/special

care

BBLR-BBLSR memerlukan perawatan khusus untuk onservasi.

- Perawatan III/perawatan intebsive neonatus/neonatal intensive care

unit

BKB BBLR dengan komplikasi berat (PMH, MAS, sepsis, meningitis

dll)

c. Pengelolaan di kamar bayi

Mempertahan suhu tubuh optimal 36,5 oC -37,5oC, kelembaban udara

60%.

Memenuhi kebutuhan O2 (PaO2 50-80 Torr).

Memenuhi kebutuhan nutrisi, dengan mempertahankan hidrasi, kadar

gula darah dan elektrolit plasma. Untuk mencegah hipoglikemi pada 2

hari pertama kehidupan diberikan infus glukosa;

- 5-7,5% BBLASR / <28 minggu

- 10% BBLSR / <32 minggu

- 10% BBLR > 1500 gr / 32 minggu

Jika ada hipovolemia atau syok diberikan plasma expander (NaCl

0.9%/RL, albumin 5%, darah segar : 10 cc/kg dalam 10 menit dapat

diulang sampai stabil.

A. Kebutuhan cairan IV

14

Page 15: Diskel BBLR

Doyle (1997) menganjurkan pada hari I sebanyak 60 cc/kgBB/hari, hari ke

II 90 cc/kgBB/hari, hari ke III 120 cc/kgBB/hari, hari ke IV 150

cc/kgBB/hari, hari ke V dan selanjutnya sebanyak 150 cc/kgBB/hari.

B. Kebutuhan elektrolit

Menurut Townsend (1995) dan Doyle (1997) setelah 12-24 jam atau

beberapa hari pertama kehidupan diberikan kelengkapan elektrolit sebagai

berikut; Natrium dan Kalium masing-masing 2-3 mEq/kg/hari, Cl 2-3

mEq/kg/hari, kalsium 20-30 mEq/kg/hari

C. Pemberian vitamin

Multivitamin MVI-Ped (amaor), Soluvito N i.v melalui infus glukose/N4.

Vitamin lipid i.v via larutan intralipid.

D. Kebutuhan energi

Glukosa : pada hari I 4-6 mg/kg/mnt melalui infus glukosa 10%

60cc/kg/hr = 4,2 mg/kg/mnt

Protein/aminofusin ped : mulai hari ke-3 nutrisi parenteral mulai 0,5

gr/hari dinaikkan bertahap sampai 2-3 gr/kg/hari.

Lemak/intralipid : emulsi lemak 10% atau 20% (1,1 kkal/ml-2

kkal.ml), mulai diberikan pada hari ke-3 nutrisi parenteral.

Nutrisi enteral ; diberikan secepat mungkin setelah diketahui tidak ada

kontraindikasi pemberian peroral dan toleraransi saluran cerna (+),

yaitu peristaltik usus (+), mekonium (+) dan retensi lambung (-). Mulai

diberikan ASI/PASI secara bertahap, 1-2,5 cc.

E. Mencegah dan mengatasi infeksi

F. Mengatasi hiperbilirubinemia, bila klinis timbul ikterus I-II, segera lakukan

fototerapi sampai kondisi aman. Bila ikterus hebat lakukan transfusi ganti.

G. Memenuhi kebutuhan psikologis

H. Mencegah dan mengatasi PDA; O2 adekuat, retriksi pemberian cairan,

intermiten diuresis, pada PDA simtomatik diberikan indometasin atau bila

gagal dilakukan ligasi.

I. Melibatkan perawatan orang tua

J. Program imunisasi; ibu dengan karier hepatitis B, dalam jangka 12 jam

paska natal bayi diberi Ig M hepatitis B dan diberikan vaksin HBV di

15

Page 16: Diskel BBLR

tempat lain pada waktu bersamaan. Sebelum pulang bayi diberikan vaksin

BCG dan polio-zero.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: Diskel BBLR

1. Sukadi, dkk. Diktat Kuliah Perinatologi. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak

FKUP/RSHS. Bandung : 2002.

2. Behrman, et al. Nelson Textbook of Pediatrics 17th Edition. Saunders.

Pennsylvania : 2004.

3. Sastrawinata, dkk. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUP.

Bandung : 1983.

17