6
AMPLANG Gambaran umum Kerupuk Amplang/Kuku Macan di Kota Samarinda Amplang merupakan makanan ringan yang terbuat dari ikan. Biasanya berbentuk bulat dan berwarna putih. Amplang produk yang dikenali berasal dari Samarinda provinsi Kalimantan Timur. Samarinda tidak hanya terkenal dengan sarungnya. Kuku macan, seperti juga sarung samarinda, menjadi semacam "pengabsah" kunjungan seseorang ke kota tepian Mahakam ini. Makanan khas dari Samarinda ini mungkin menjadi oleh-oleh yang paling banyak dicari oleh pengunjung ibu kota provinsi kaya tambang ini. Kuku macan begitu mudah didapat karena cukup banyak tersedia di kios-kios, di sejumlah sudut kota. Kuku macan sebenarnya hanyalah salah satu jenis dari makanan khas yang biasa disebut amplang oleh warga Kaltim. Di sebut kuku macan karena bentuk fisiknya memang seperti potongan kuku macan, jadi bisa juga disebut kuku kucing atau kuku hewan-hewan yang sejenis.Besarnya seujung jari kelingking yang meruncing. Selain bentuk kuku macan, para perajin juga membuat amplang dalam bentuk lain, yakni panjang, tanggung, meriap, dan bundar. Cara mengetahui amplang yang bagus kualitasnya dengan melihat dari warnanya. Bila amplang yang warnanya cukup putih, itu tandanya bawang putihnya kurang. Jika yang agak kemerah-merahan, bawang putihnya cukup. Tidak di ketahui siapa yang memulai, kerajinan makanan khas ini sudah berlangsung puluhan tahun secara turun-temurun. Dalam buku Kalimantan Timur, Apa, Siapa, dan Bagaimana disebutkan, makanan khas ini sudah dikenal bahkan sejak sebelum Perang Dunia II. Aslinya, makanan ini bahan utamanya adalah ikan pipih atau ikan belida (Notopetrus chitala). Pembuatan amplang dengan berbagai bentuknya ini dari zaman dulu sampai sekarang masih menggunakan cara-cara tradisional.

Diversivikasi Amplang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diversivikasi Amplang

AMPLANG

Gambaran umum Kerupuk Amplang/Kuku Macan di Kota Samarinda

Amplang merupakan makanan ringan yang terbuat dari ikan. Biasanya berbentuk bulat dan berwarna putih. Amplang produk yang dikenali berasal dari Samarinda provinsi Kalimantan Timur. Samarinda tidak hanya terkenal dengan sarungnya. Kuku macan, seperti juga sarung samarinda, menjadi semacam "pengabsah" kunjungan seseorang ke kota tepian Mahakam ini. Makanan khas dari Samarinda ini mungkin menjadi oleh-oleh yang paling banyak dicari oleh pengunjung ibu kota provinsi kaya tambang ini. Kuku macan begitu mudah didapat karena cukup banyak tersedia di kios-kios, di sejumlah sudut kota.

Kuku macan sebenarnya hanyalah salah satu jenis dari makanan khas yang biasa disebut amplang oleh warga Kaltim. Di sebut kuku macan karena bentuk fisiknya memang seperti potongan kuku macan, jadi bisa juga disebut kuku kucing atau kuku hewan-hewan yang sejenis.Besarnya seujung jari kelingking yang meruncing. Selain bentuk kuku macan, para perajin juga membuat amplang dalam bentuk lain, yakni panjang, tanggung, meriap, dan bundar.

Cara mengetahui amplang yang bagus kualitasnya dengan melihat dari warnanya. Bila amplang yang warnanya cukup putih, itu tandanya bawang putihnya kurang. Jika yang agak kemerah-merahan, bawang putihnya cukup. Tidak di ketahui siapa yang memulai, kerajinan makanan khas ini sudah berlangsung puluhan tahun secara turun-temurun. Dalam buku Kalimantan Timur, Apa, Siapa, dan Bagaimana disebutkan, makanan khas ini sudah dikenal bahkan sejak sebelum Perang Dunia II.

Aslinya, makanan ini bahan utamanya adalah ikan pipih atau ikan belida (Notopetrus chitala). Pembuatan amplang dengan berbagai bentuknya ini dari zaman dulu sampai sekarang masih menggunakan cara-cara tradisional.

Proses pengolahan amplang relatif sederhana. Ikan segar setelah dibersihkan lalu diambil dagingnya, kemudian digiling. Setelah daging ikan digiling kemudian dicampur bumbu dan tepung, lalu diaduk hingga rata. Adonan itu kemudian dibentuk dengan tangan sesuai dengan keinginan, atau dicetak jika akan dibuat kuku macan.

Semua pekerja yang mengaduk dan membentuk amplang ini umumnya perempuan, sementara laki-laki hanya kebagian membersihkan ikan. untuk membuat campuran atau ulenan itu hingga siap digoreng dibutuhkan ketelatenan yang hanya dimiliki oleh pekerja perempuan. Seusai dibentuk, tinggal dimasukkan ke penggorengan dan setelah dingin dikemas.

Page 2: Diversivikasi Amplang

Tetapi seiring dengan semakin rusaknya ekosistem Sungai Mahakam, kekhasan amplang sedikit berkurang. Makin sulitnya mencari ikan belida memaksa para perajin beralih bahan pembuatan amplang.

Belida adalah sejenis ikan sungai yang gurih dagingnya dan banyak durinya. Bentuk badannya pipih lebar dengan punuk di bagian tengkuknya. Ikan pipih biasanya berasal dari para nelayan yang menangkapnya dengan menggunakan jaring rengge. Penangkapan dari alam kini sangat sulit, sementara hingga sekarang belum ada teknologi untuk membudidayakan ikan ini.Hingga sekarang ikan ini belum bisa dibudidayakan di Kaltim.

Menurut para perajin, untuk mendapatkan ikan ini harus berebutan dan harganya sangat mahal. Sekarang harganya bisa mencapai Rp 50.000 per kilogram. Selain dari nelayan di Sungai Mahakam, juga ada yang dari Kalimantan Selatan. Sekarang ini, sangat sulit untuk mendapatkan amplang yang terbuat dari ikan belida. Menurut keterangan sejumlah perajin, dalam sehari mereka sebenarnya memerlukan 150 kilogram ikan. Karena tidak ada ikan belida, bahan baku para perajin kuku macan dan berbagai jenis amplang lainnya kini beralih ke ikan tenggiri. Sejumlah perajin juga membuat amplang dari bahan ikan biji nangka. Hanya saja, substitusi bahan baku utama ini sedikit mengorbankan cita rasa khas amplang. Perlu segera dicari cara untuk membudidayakan ikan belida agar cita rasa dan kekhasan kuku macan Samarinda kembali terjaga

Page 3: Diversivikasi Amplang

DIVERSIFIKASI PRODUK

Dijaman modern seperti sekarang ini membuat pasar barang dan jasa dibanjiri oleh

banyak produk baik barang maupun jasa. Untuk bisa tampil beda produsen dituntut untuk

dapat kreatif agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk ditawarkan kepada para

konsumen. Produk baru yang diterima pasar alias laku dijual dapat memberi nilai plus pada

perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada segmen tertentu.

Berikut di bawah ini adalah tahapan dalam pengembangan atau penciptaan produk baru :

1. Pencarian Ide Produk

Ide bisa dicari namun terkadang datang dengan sendirinya tanpa diharapkan. Banyak

perusahaan yang memiliki bagian atau divisi riset maupun menggunakan jasa pihak luar

untuk mencarikan ide segar dan brilian bagi perusahaan. Ide yang dihasilkan haruslah sesuai

dengan apa yang telah menjadi tujuan perusahaan.Ide pun bisa datang dari konsumen yang

biasa mengkonsumsi produk perusahaan maupun produk produsen lain yang serupa. Ide pun

bisa dicuri dari produsen lain yang berkompetisi dengan kita. Ide memang mahal, kerena

tidak sedikit perusahaan yang berani membayar mahal sebuah inovasi baru yang mampu

menciptakan keuntungan besar bagi perusahaan.

Yang diharapkan pada perusahaan amplang ini ialah munculnya ide-ide baru pada produk

amplang. Misalnya pada rasa amplang/kuku macan, biasanya amplang hanya rasa asin dan

bawang putih. Dari sini diinginkan munculnya ide baru dalam membuat rasa baru seperti

rasa pedas asin, jagung bakar. Barbeque dan rasa lainnya. Pada kemasan produk adanya

diversifikasi seperti kemasan dari alumunium foil agar terlihat lebih menarik dan terjaganya

amplang dari masuknya angin ke dalam kemasan.

2. Menyaring Ide Produk

Apabila ide yang didapat banyak jumlahnya maka sebaiknya dilakukan pemilihan ide yang

sekiranya patut untuk maju ke langkah selanjutnya. Sesuaikanlah dengan kondisi dan tujuan

Page 4: Diversivikasi Amplang

perusahaan. Ide yang sulit untuk diwujudkan karena dirasa tidak memiliki sumber daya yang

dibutuhkan sebaiknya tidak diteruskan demi kebaikan perusahaan.

3. Analisis Bisnis

Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut mulai dari berapa

kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi pasarnya, seberapa besar

tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau keuntungan yang mungkin diraih

perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira

saja.

4. Pengembangan Produk

Dari ide yang layak untuk maju ke tahap selanjutnya dibuatkan prototip atau model produk

untuk dilakukan uji kelayakan bisnis. Produk diuji coba secara internal baik dilakukan sendiri

maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten di bidangnya. Dari contoh

produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya atau akan mengalami kendala

produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan atau dilakukan perbaikan dengan

kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk diperbaiki.

5. Uji Coba Pemasaran

Produk yang telah lulus uji model prototipe, selanjutnya dilakukan pengujian pemasaran

dengan memilih beberapa sampel pasar yang kurang lebih mewakili kondisi segmen pasar

yang akan dituju oleh produk perusahaan. Lihat bagaimana reaksi pasar terhadap produk

baru tersebut. Jika hasilnya ternyata positif maka produk tersebut layak untuk lanjutkan ke

tahap berikutnya. Sebaliknya apabila ternyata negatif atau mendapat respon yang buruk dari

target pasat terbatas maka sebaiknya dilakukan evaluasi kembali atau menggugurkan

produk. Baik hasil positif dan negatif sebaiknya dipelajari kelebihan dan kekurangan agar

hasil di pasar yang sesungguhnya dapat dimaksimalkan.

Page 5: Diversivikasi Amplang

6. Komersialisasi Produk Baru

Tahap yang terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru adalah menawarkannya

kepada seluruh pasar yang dituju. Produk baru tersebut sebaiknya terus dilakukan

monitoring dan dilakukan berbagai evaluasi dari yang ada di lapangan dan perbaikan baik

pada produk, target konsumen, harga, promosi, dan lain sebagainya sehingga mampu

memaksimalisasi keuntungan yang diperoleh. Amplang tersebut ditawarkan kepada pasar

yang banyak didatangi konsumen agar amplang dengan rasa, bentuk dan kemasan baru

dapat dilihat dan dibeli langsung oleh konsumen.