33
1. Anatomi kulit normal dan fungsinya? Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis, yang merupakan lapisan terluar, dan aksesori – aksesorinya (rambut, kuku, kalenjar sebasea, dan kalenjar keringat) berasal dari lapisan ectoderm embrio. Dermis berasal dari mesoderm. EPIDERMIS (Penerima sensor) Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam): a) Stratum Korneum Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti. b) Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis. c) Stratum Granulosum Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans. d) Stratum Spinosum Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamenfilame tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum

dk2p1 KJP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dk

Citation preview

Page 1: dk2p1 KJP

1. Anatomi kulit normal dan fungsinya?Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis, yang merupakan lapisan terluar, dan aksesori – aksesorinya (rambut, kuku, kalenjar sebasea, dan kalenjar keringat) berasal dari lapisan ectoderm embrio. Dermis berasal dari mesoderm.EPIDERMIS (Penerima sensor)Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):

a) Stratum KorneumTerdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.

b) Stratum LusidumBerupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

c) Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.

d) Stratum SpinosumTerdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamenfilame tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.

e) Stratum Basale (Stratum Germinativum)Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain.Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit. Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans)

DERMIS (Kalenjar keringat)

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya

Page 2: dk2p1 KJP

dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.

Dermis terdiri dari dua lapisan :

a) Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.b) Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis. Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi

Secara histopatologis ditambah lagi dengan lapisan Subkutis:

SUBKUTIS/ HIPODERMIS (Serabut syaraf sensor)

Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.

Reseptor yang cepat beradaptasi di kulit yaitu reseptor taktil (sentuh) dikulit yang memberitahu mengenai perubahan tekanan pada permukaan kulit. Karena reseptor ini cepat beradaptasi maka seseorang tidak menyadari sedang memakai jam tangan, cincin dan sebagainya. Sewaktu memakai sesuatu maka akan terbiasa karena adanya adaptasi cepat reseptor tersebut. Sewaktu mencopotnya maka akan menyadarinya karena adanya off response.

Mekanisme adaptasi untuk korpus atau badan Pacini (Pacinian corpuscle) suatu reseptor kulit yang mendeteksi tekanan dan getaran diketahui dari sifat-sifat fisiknya. Korpus Pacini adalah suatu ujung reseptor khusus yang terdiri dari lapisan-lapisan konsentrik jaringan ikat mirip kulit bawang yang membungkus ujung perifer suatu neuron aferen.

Setiap neuron sensorik berespons terhadap informasi sensorik hanya dalam daerah terbatas dipermukaan kulit sekitarnya, daerah ini dikenal sebagai lapangan reseptif

Page 3: dk2p1 KJP

(receptive field). Ukuran lapangan reseptif bervariasi berbanding terbalik dengan kepadatan reseptor didaerah tersebut. Semakin dekat penempatan reseptor jenis tertentu, maka semakin kecil daerah kulit yang terpantau oleh reseptor tersebut. Semakin kecil lapangan reseptif di suatu daerah maka semakin besar ketajaman (acuity) atau kemampuan diskriminatif.

FUNGSI KULIT

Pelindung atau proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

Penerima rangsang

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi

Pengatur panas atau thermoregulasi

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

Penyerapan terbatas

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

Pengeluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan

Page 4: dk2p1 KJP

zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

Penyimpanan.

Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

Graham, Robin & Burns, Brown Tony. Lecture Notes Dermatologi. Ed 8. Jakarta : Erlangga, 2005

Sherwood 2011

2. Bagaimana histologis dari kulit normal ?Kulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang dipisahkan oleh alur – alur dinamakan sulcus cutis.

Page 5: dk2p1 KJP

Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di bawahnya tetapi kemudian dari epidermis sendiri terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah papilla corii yang dipisahkan oleh tonjolan epidermis.Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan berjalan ductus excretorius glandula sudorifera untuk menembus epidermis

Epidermis

Dalam epidermis terdapat dua sistem :

Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel – selnya akan mengalami keratinisasi.

Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan akan memberikan melanosit untuk sintesa melanin.

Disamping sel – sel yang termasuk dua sistem tersebut terdapat sel lain, yaitu sel Langerhans dan sel Markel yang belum jelas fungsinya. Struktur histologisPada epidermis dapat dibedakan 5 stratum, yaitu:

Page 6: dk2p1 KJP

Stratum basale

Lapisan ini disebut pula sebagai stratum pigmentosum atau strarum germinativum karena paling banyak tampak adanya mitosis sel – sel.

Sel – sel lapisan ini berbatasan dengan jaringan pengikat corium dan berbentuk silindris atau kuboid. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir – butir pigmen.

Stratum spinosum

Lapisan ini bersama dengan stratum basale disebut pula stratum malpighi atau stratum germinativum karena sel – selnya menunjukkan adanya mitosis sel. Sel – sel dari stratum basale akan mendorong sel – sel di atasnya dan berubah menjadi polihedral.

Sratum spinosum ini terdiri atas beberapa lapisan sel – sel yang berbentuk polihedral dan pada pemeriksaan dengan mikroskop cahaya pada tepi sel menunjukkan tonjolan – tonjolan seperti duri – duri. Semula tonjolan – tonjolan tersebut disangka sebagai jembatan interseluler dengan di dalamnya terdapat tonofibril yang menghubungkan dari sel yang satu ke sel yang lain.

Stratum granulosum

Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum spinosum. Bentuk sel seperti belah ketupat yang memanjang sejajar permukaan. Sel yang terdalam berbentuk seperti sel pada strarum spinosum hanya didalamnya mengandung butir – butir.

Butir – butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir – butir keratohialin) yang dapat dikelirukan dengan pigmen. Adanya butir – butir keratohyalin semula diduga berhubungan dengan proses keratinisasi, tetapi tidak selalu dijumpai dalam proses tersebut, misalnya pada kuku.

Makin ke arah permukaan butir – butir keratin makin bertambah disertai inti sel pecah atau larut sama sekali, sehingga sel – sel pada stratum granulosum sudah dalam keadaan mati.

Stratum lucidum

Tampak sebagai garis bergelombang yang jernih antara stratum granulosum dan stratum corneum. Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun

Page 7: dk2p1 KJP

sangat padat. Bagian yang jernih ini mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil dari keratohialin.

Stratum Corneum

Pada vola manus dan planta pedis, lapisan ini sangat tebal yang terdiri atas banyak sekali lapisan sel – sel gepeng yang telah mengalami kornifikasi atau keratinisasi. Hubungan antara sel sebagai duri – duri pada stratum spinosum sudah tidak tampak lagi. Pada permukaan, lapisan tersebut akan mengelupas (desquamatio) kadang – kadang disebut sebagai stratum disjunctivum.

Dermis

Terdiri atas 2 lapisan yang tidak begitu jelas batasnya, yaitu :

Stratum papilareMerupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla corii. Jaringan tersebut terdiri atas sel – sel yang terdapat pada jaringan pengikat longgar dengan serabut kolagen halus.

Stratum reticulareLapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut – serabut kolagen kasar yang jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan. Di dalamnya selain terdapat sel – sel jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di dalamnya mangandung butir – butir pigmen. Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis yang mengandung glandula sudorifera yang akan bermuara pada epidermis.

KULIT TIPIS

Page 8: dk2p1 KJP

Menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit tebal.Epidermisnya tipis,sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh.

Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal,hanya terdapat beberapa perbedaan :

a) Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.b) Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.c) Tidak terdapat stratum lucidium.d) Stratum corneum sangat tipis.e) Papila corii tidak teratur susunannya.f) Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.g) Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

Subcutis atau Hypodermis

Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan dari dermis.

Demikian pula serabut-serabut kolagen dan elastisnya melanjutkan ke dalam dermis.Pada daerah-daerah tertentu terdapat jaringan lemak yang tebal sampai mencapai 3cm atau lebih,misalnya pada perut. Didalam subcutis terdapat anyaman pembuluh dan syaraf.

Nutrisi Kulit

Epidermis tidak mengandung pembuluh darah,hingga nutrisinya diduga berasal dari jaringat pengikat di bawahnya dengan jalan difusi melui cairan jaringan yang terdapat dalam celah-celah di antara sel-sel stratum Malphigi.

Struktur halus sel-sel epidermis dan proses keratinisasi

Dengan M.E sel-sel dalam stratum Malphigi banyak mengandung ribosom bebas dan sedikit granular endoplasmic reticulum.Mitokhondria dan kompleks Golgi sangat

Page 9: dk2p1 KJP

jarang.Tonofilamen yang terhimpun dalam berkas sebagai tonofibril didalam sel daerah basal masih tidak begitu pada susunannya.

Di dalam stratum spinosum lapisan teratas, terdapat butir-butir yang di sekresikan dan nembentuk lapisan yang menyelubungi membran sel yang dikenal sebagai butir-butir selubung membran atau keratinosum dan mengandung enzim fosfatase asam di duga terlibat dalam pengelupasan stratum corneum.

Sistem pigmentasi atau melanosit

Warna kulit sebagai hasil dari 3 komponen :

a. Kuning disebabkan karena karotenb. Biru kemerah-merahan karena oksihemoglobinc. Coklat sampai hitam karena melanin.

Sel-sel yang menyusun stratum granulosum berbeda dalam selain dalam bentuknya juga karena didalam sitoplasmanya terdapat butir-butir sebesar 1-5 mikron di antara berkas tonofilamen,yang sesuai dengan butir-butir keratohialin dalam sediaan dasar.

Sel-sel dalam stratum lucidium tampak lebih panjang,inti dan organelanya sudah hilang, dan keratohialin sudah tidak tampak lagi. Sel-sel epidermis yang terdorong ke atas akan kehilangan bentuk tonjolan tetapi tetap memiliki desmosom.

Hanya melanin yang dibentuk di kulit.

Melanin mempunyai tonjolan-tonjolan yang terdapat di stratum Malphigi yang dinamakan melanosit.Melanosit terdapat pada perbatasan epidermis-epidermis dengan tonjolan-tonjolan sitoplasmatis yang berisi butir-butir ,melanin menjalar di antara sel Malphigi.melanosit tidak mamiliki desmosom dengan sel-sel Malphigi. Jumlah melanosit pada beberapa tempat berlipat seperti misalnya di dapat pada genital,mulut,dan sebagainya. Warna kulit manusia tergantung dari jumlah pigmen yang dihasilkan oleh melanosit dan jumlah yang di pindahkan ke keratinosit. Butir-butir melanin dibentuk dalam bangunan khusus dalam sel yang dinamakan melanosom. Apabila dalam epidermis tidak ditemukan melanin akan menyebabkan albino. Melanin di duga berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap pengaruh sinar ultraviolet. Melanin juga dapat ditemukan pada retina dan dalam melanosit dan melanofor pada dermis. Sel Langerhans berbentuk bintang terutama ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis. Sel langerhans merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dam menyajikan antigen kepada limfosit T, yang berperan dalam perangsangan sel limfosit T. Sel Merkel bentuknya mirip dengan keratinosit yang juga memiliki desmosom biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki.juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh darah dan serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris.

Page 10: dk2p1 KJP

Hubungan antara Epidermis dan Dermis

Epidermis melekat erat pada dermis dibawahnya karena beberapa hal:

Adanya papila corii Adanya tonjolan-tonjolan sel basal kedalam dermis Serabut-serabut kolagen dalam dermis yang berhubungan erat dengan sel

basal epidermis.

Bahan Kuliah Mahasiswa FKG-UNPADSumber : Prof. Subowo dr., Msc., PhD

3. Bagaimana fisiologi warna kulit dan factor yang mempengaruhinya ?Warna KulitWarna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :

1) Oxyhemoglobin yang berwarna merah2) Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan3) Melanin yang berwarna coklat4) Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta5) Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-

abuan.

Perbedaan warna kulit terjadi akibat factor :

1) Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin. yang bertanggung jawab untuk perwarnaan kulit dari coklat sampai hitam.

Pada rentang yang terbatas, melanin melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari yang merusak. peningkatan produksi melanin (tanning) berlangsung jika terpajan sinar matahari.

Jumlah melanosit (sekitar 1.000/mm2 sampai 2.000/mm2) tidak bervariasi antar ras, tetapi perbedaan genetik dalam besarnya jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen yang lebih melebar mengakibatkan perbedaan ras.

Puting susu, areola dan area sirkumanal, skortum, penis dan labia mayora adalah area tempat terjadinya pigmentasi yang besar, sedangkan telapak tangan dan telapak kaki mengandung sedikit pigmen.

Page 11: dk2p1 KJP

2) Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari pemukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda. Ini lebih jelas terlihat pada orang kulit putih (Caucasian).

3) Keberadaan dan jumlah pigmen kuning. Karotin, hanya ditemukan pada stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis, yang menyebabkan beberapa perbedaan pada warna kulit.

Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta :EGC, 2003

4. Patofisiologi dari bercak hitam dan kulit kering ?

TERJADINYA FLEK PADA WAJAH

Awal mula flek yang dikenal dengan nama melasma

Patofisiologi melasma tidak diketahui dan kebanyakan teori berawal mulai dari faktor risiko yang diketahui yakni UV, Hormon, dan Genetik.Pada sinar UVTerjadinya melasma pada daerah wajah karena memiliki jumlah melanosit epidermal yang lebih banyak dibanding bagian tubuh lainnya dan merupakan daerah yang paling sering terpapar sinar matahari. Interaksi antara faktor sinar matahari dan berbagai hormon terjadi di perifer, kemudian bersama-sama mempengaruhi metabolisme melanin di dalam melanoepidermal unit.

Pada HormonFaktor genetik melibatkan migrasi melanoblas dan perkembangan serta diferensiasinya di kulit. Morfologi melanosit, struktur matriks melanosom, aktivitas tirosinase dan tipe dari melanin yang disintesis, semua dibawah kontrol genetik.Pada KosmetikBerbagai zat yang terkandung didalam kosmetika dapat memberikan faktor positif dan negatif bagi kulit. Perbedaan ras, warna dan jenis kulit seseorang dapat menimbulkan efek kosmetik. Patogenesis diduga akibat reaksi fotosensitisasi setelah terkena pajanan sinar matahari. Absorbsi sinar oleh bahan fotosensitizer, kemudian terbentuk hapten yang akan bergabung dengan protein karier dan memicu terjadinya respon imun. Mediator inflamasi yang mempunyai kemampuan merangsang prolifersi melanosit yaitu leukotrien C4 dan D4. Sedangkan sitokin dan

interleukin (IL)-1 α, IL6, Tumor Necrosing Factor (TNF) α menghambat proliferasi melanosit.

Page 12: dk2p1 KJP

Lubis, Faridah Israwaty. "Efektifitas Astaxanthin Oral disertai Gel Astaxanthin Dibandingkan dengan Astaxanthin Oral disertai Krim Triple Combination (Hidrokuinon 4%, Tretinoin 0, 05%, Fluosinolon Asetonid 0, 01%) dalam Pengobatan Melasma." (2011)

TERJADINYA KULIT KERING

Pada keadaan normal, air mengalir secara difusi dari dermis menuju ke epidermis melalui dua cara yaitu melalui stratum corneum (sc) dan ruang interseluler. Oleh sebab itu normal air akan keluar dari tubuh melalui epidermis, keadaan tersebut dikenal dengan istilah transepidermal water loss ( TEWL ). Normal TEWL berkisar 0.1-0.4 mg/cm2 per jam. Proses difusi pasif terjadi karena terdapatnya perbedaan kandungan air dari stratum basalis ( 60 ? 70%) , stratum granulosum ( 40 -60%) dan stratum corneum kurang dari 15% sehingga air mengalir dari stratum basalis ke stratum corneum. Dengan demikian maka SC merupakan barier hidrasi yang sangat penting dalam memepertahankan kelembaban kulit. Pada kulit yang sakit seperti pada psoriasis dan eczemal (terdapat kelainan epidermis ), barier kulit melemah sehingga kec TEWL meningkat 10 kali lebih besar dari normal. Di lain pihak SC terdiri dari sel- sel tak berinti yang banyak mengandung protein ( profilaggrin, filaggrin dan garnul keratohyalin) dan ruang interseluler yang banyak mengandung lipid dan membran SC ( ceramide, FFA dan cholesterol ) dan bahan pelembab alami ( natural moistuerizing factor = NMF ) yang mempunyai kemampuan mengikat air sangat kuat. Di samping itu enzyme-enzym yang ada di ruang interseluler juga dapat menyebabkan perubahan komposisi lipid interseluler sehingga dapat mempengaruhi TEWL. Ceramide merupakan komponen utama lipid interseluler SC dan banyak mengandung asam linoleat. Ikatan antara ceramide dan air akan membentuk emulsi yang halus sehingga nampak halus dan lembut. Pada keadaan tertentu, cuaca bersuhu rendah dengan kelembaban relatif rendah, ikatan antara ceramide dan air tersebut akan mengkristal sehingga kulit menjadi kering kasar dan kusam. Pada proses penuaan SC masih intak akan tetapi fungsi barier mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena jumlah faktor pelembab alami yang rendah sehingga menyebabkan penurunan kapasitas mengikat air lebih kurang 75% dari normal, akibatnya TEWL meningkat.

Donna Partogi, SpKK. "Kulit Kering." (2009) repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3397/3/08E00855.pdf.txt

5. Bagaimana embryogenesis kulit dan adneksanya ?Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hinggakedelapan dan merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri-ciri utamabentuk tubuh

Page 13: dk2p1 KJP

mulai jelas.Lapisan Mudigah ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yangmemelihara hubungan dengan dunia luar: (a) susunan saraf pusat; (b) sistem saraftepi; (c) epitel sensorik telinga, hidung dan mata; (d) kulit, termasuk rambut dankuku; dan (e) kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat sertaemail gigi. Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalahmesoderm para aksial, intermediat, dan lempeng lateral. Mesoderm para aksialmembentuk somitomer; yang membentuk mesenkim di kepala dan tersusunsebagai somit-somit di segmen oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom(jaringan otot), skeletom (tulang rawan dan sejati), dan dermatom (jaringansubkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh. Mesodermjuga membentuk sistem pembuluh, yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh getahbening, dan semua sel darah dan sel getah bening.

Terdiri dari 2 lapisan besar :

1. EPIDERMIS : - Terdiri dari jaringan epitel - Merupakan lapisan luar - Asal : ektoderm 2. DERMIS : - Terdiri dari jaringan ikat padat

- Asal mesoderm

HYPODERMIS

- Merupakan lapisan dibawah dermis

- Bukan bagian kulit

- Terdiri dari jaringan ikat kendor

- Fungsi menghubungkan kulit dengan lapisan dibawahnya

- Pada tempat tertentu berubah menjadi jaringan lemak, disebut panniculus –

adiposus.

PEMBAGIAN :

Page 14: dk2p1 KJP

1. KULIT TEBAL :

- Tidak ada follikel rambut

- Epidermis / stratum corneum tebal

- Didapatkan pada telapak tangan dan kaki

2. KULIT TIPIS :

- Epidermis / stratum corneum tipis

- Terdapat pada bagian lain dari

tubuh

EPIDERMIS :

Merupakan epitel berlapis pipih bertanduk terdiri dari 5 lapis ( dari dalam keluar ) :

1. Stratum basale :

- Letak diatas membrana basalis

- Terdiri dari selapis sel silindris disebut stratum germinativum

- Proses mitosis banyak sekali

- Mengandung pigmen melanin

2. Stratum spinosum :

- Terdiri dari beberapa lapis sel polihedris

- Mengandung “jembatan antar sel”, sel seperti berduri

- Proses mitosis banyak terjadi

- Bersama-sama dengan stratum basale disebut juga stratum malphigi

3. Stratum granulosum :

- Terdiri dari 2-4 lapis sel polihedris rendah ( diamond shape )

- Butir keratohyalin banyak didapatkan

- Bagian superficial sel-sel mati & inti melarut

4. Stratum lucidum :

Page 15: dk2p1 KJP

- Terdiri dari protein eleidin → diduga hasil konversi dari keratohyalin.

- Homogen , jernih dan terang

- Merupakan lapisan tipis, tidak selalu nampak

5. Stratum corneum :

- Tidak berinti

- Tidak ada butir keratohyalin

- Bagian luar sering mengelupas, disebut stratum disjunctum.

Sel – sel epidermis :

1. Sel-sel keratonocytes : asal ectoderm, 85% dari sel epidermis

2. Sel melanosit : membentuk melanin, asal dari neural crest.

3. Sel langerhans : fungsi seperti macrofage

4. Sel merckel : sebagai receptor sensorik,dermis terdiri dari dua lapis, batas tak jelas

Kulit tipis

- Disebut kulit tipis karena epidermisnya tipis.

- Paling tipis pada kelopak mata

- Paling tebal pada punggung dan bahu

- Jumlah kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan kulit tebal.

- Terdapat folikel rambut, kecuali pada glans penis

Lapisan-lapisannya :

Epidermis → lebih tipis

1. Stratum basale = kulit tebal

2. Stratum spinosum lebih tipis

3. Stratum granulosum tidak kontinyu

4. Stratum lucidum tidak ada

5. Stratum corneum tipis

Page 16: dk2p1 KJP

Dermis

stratum papilare tidak teratur

Chairul Anwar, Kulit dan Adneksanya (2011).

vetmed.fkh.unair.ac.id/.../KULIAH%20%20KULIT%20%20DAN%20%...

6. Bagaimana proses keratinase kulit ?Sel-sel keratinosit sebagai salah satu sel utamadi lapisan epidermis berperan dalam proseskeratinisasi sebagai barier mekanis; sel-selepidermis melepaskan diri secara teratur kepermukaan terluar kulit. Sel-sel keratinositepidermis mengalami diferensiasi secara li near dengan secara mitosis mulai dari sel-seldi stratum basalis menjadi sel-sel di stratumspinosum seterusnya ke stratum granulosummenjadi sel gepeng dan bergranula, akhirnyamakin ke atas, inti sel makin menghilang, beralih menjadi sel tanduk dan berskuamasi distratum korneum.

Menon G, Kligman A. Barrier Function of Human Skin:A Holistic View. Skin Pharmacol Physiol 2009

7. Jelaskan factor internal dari kulit kering dan bercak hitam ?

Faktor Internal kulit kering Faktor genetik merupakan kondisi bawaan seseorang, termasuk kondisi kulit

wajah yang kering. Kondisi struktur kulit yaitu kelenjar minyak yang tidak mampu memberi

cukup lubrikasi untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit. Kondisi lainnya yang sangat berpeluang menjadi penyebab kulit kering adalah

karena kulit terserang penyakit tertentu seperti eksim, psoriasis dan sebagainya. Kulit kering merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnya kelenjar thyroid dan komplikasi pada penderita diabetes. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar minyak terganggu. Pada kulit berminyak terjadi kelebihan minyak dan pada kulit kering justru kekurangan minyak. Kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit,sehingga mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput dan kulit terlihat lelah serta terlihat kasar.

Page 17: dk2p1 KJP

Kulit kering memerlukan perawatan yang bersifat pemberian nutrisi agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit dapat selalu terjaga kelembabannya.Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.

Faktor Internal bercak hitam

Faktor EndokrinHormon yang dikenal dapat meningkatkan melanogenesis antara lain : Melanin Stimulating Hormone (MSH), ACTH, lipotropin, estrogen, dan progesteron.Melanin Stimulating Hormon (MSH) merangsang melanogenesis melalui interaksi dengan reseptor membran untuk menstimulasi aktivitas adenyl cyclase (c-AMP) dan juga meningkatkan pembentukan tirosinase, melanin dan penyebaran melanin. Hipermelanosis yang difus berhubungan dengan insufisiensi korteks adrenal. Peningkatan MSH dan ACTH yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari akan terjadi bila kortisol mengalami defisiensi sebagai akibat dari kegagalan mekanisme inhibisi umpan balik.

Faktor genetik dan ras mempunyai kontribusi bermakna terhadap patogenesis melasma, seperti yang diduga pada kajadian melasma familial bahwa penyakit ini jauh lebih sering ditemukan pada ras Hispanik, Latin, Oriental dan Indo-Cina. Faktor genetik melibatkan migrasi melanoblas dan perkembangan serta diferensiasinya di kulit. Morfologi melanosit, struktur matriks melanosom, aktivitas tirosinase dan tipe dari melanin yang disintesis, semua dibawah kontrol genetik.

Lubis, Faridah Israwaty. "Efektifitas Astaxanthin Oral disertai Gel Astaxanthin Dibandingkan dengan Astaxanthin Oral disertai Krim Triple Combination (Hidrokuinon 4%, Tretinoin 0, 05%, Fluosinolon Asetonid 0, 01%) dalam Pengobatan Melasma." (2011)

8. Jelaskan factor eksternal dari kulit kering dan bercak hitam ?

Faktor Eksternal kulit kering

Page 18: dk2p1 KJP

Pola makan yang buruk, kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit menjadi kering.

Pengaruh lingkungan seperti terpapar sinar matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit kering

Faktor Eksternal bercak hitam Paparan sinar matahari adalah faktor yang sangat berpengaruh. Terjadinya

melasma pada daerah wajah karena memiliki jumlah melanosit epidermal yang lebih banyak dibanding bagian tubuh lainnya dan merupakan daerah yang paling sering terpapar sinar matahari. Interaksi antara faktor sinar matahari dan berbagai hormon terjadi di perifer, kemudian bersama-sama mempengaruhi metabolisme melanin di dalam melanoepidermal unit.

Berbagai zat yang terkandung didalam kosmetika dapat memberikan faktor positif dan negatif bagi kulit. Bahan kosmetika yang menimbulkan hiperpigmentasi/melasma yaitu yang berasal dari bahan iritan atau photosensitizer misalnya minyak bergamot, tar, beberapa asam lemak, minyak mineral, petrolatum, lilin tawon, bahan pewarna seperti Sudan III, para-fenilen diamin, pewangi, dan pengawet kosmetik.

Faktor Obat-obatan patogenesis pigmentasi yang diinduksi oleh obat ini bermacam-macam, berdasarkan pada penyebab pengobatan dan melibatkan akumulasi melanin, diikuti dengan peradangan kutaneus yang non spesifik dan sering diperparah dengan paparan sinar matahari. Biasanya obat-obat ini akan tertimbun pada lapisan atas dermis bagian atas secara kumulatif, dan juga dapat merangsang melanogenesis.

Lubis, Faridah Israwaty. "Efektifitas Astaxanthin Oral disertai Gel Astaxanthin Dibandingkan dengan Astaxanthin Oral disertai Krim Triple Combination (Hidrokuinon 4%, Tretinoin 0, 05%, Fluosinolon Asetonid 0, 01%) dalam Pengobatan Melasma." (2011)

9. Bagaimana hubungan penggunaan sabun antiseptic dan air hangat pada kulit kering ?

Sabun banyak didefinisikan oleh para dermatologis sebagai campuran antara lemak dan logam alkali. Sabun berguna dalam membantu membersihkan tubuh. Sabun memiliki efek anti bakteri tergantung kandungan asam lemak yang dikandungnya, tetapi saat ini sudah banyak sekali bakteri yang resisten. Akan tetapi hal ini tidak terlalu masalah karena kerja sabun yang paling penting adalah dengan mencuci dan

Page 19: dk2p1 KJP

menghilangkan bakteri bukan membunuhnya. Sabun yang bersifat alkali akan membuat keratin bermuatan negatif. Hal yang sama juga terjadi pada bakteri dan kotoran-kotoran lain sehingga bakteri dan kulit cenderung saling tolak menolak sehingga ketika dibasuh bakteri dan kotoran akan terbawa oleh air. Meskipun demikian, bakteri tidak dapat dibersihkan seluruhnya. Cara kerja lain dari sabun adalah dengan membentuk micelle yaitu lingkupan yang mengurung partikel yang sebelumnya terperangkap dalam lapisan sebum kulit sehingga mempermudah untuk membasuhnya. Meskipun baik untuk menghilangkan bakteri dan kotoran,tetapi sabun juga memiliki efek buruk. Dengan PHnya yang tinggi ketimbang pH alami kulit maka pemakaian sabun dapat meningkatkan PH normal kulit untuk beberapa saat. Dengan meningkatnya pH ini maka beberapa enzim untuk regenerasi kulit dan sistem pertahanan tubuh yang bergantung pada keadaan asam akan terganggu. Semakin lama pajanan kulit dengan sabun maka semakin lama pula pH akan pulih ke keadaan normal. Oleh karena itu, sabun memiliki hubungan dengan timbulnya beberapa gangguan kulit karena pengikisan stratum korneum, pecah-pecah, dan jika sangat berlebihan perih. Saat ini sabun memiliki bahan tambahan tertentu seperti pelembab, pengatur pH, pewangi, pewarna, dan campuran lainnya. Bahan tambahan yang memiliki sifat antibakteri yang biasa ditambahkan kedalam sabun adalah triclocarban dan triclosan. Bahan ini biasanya akan tertinggal di kulit untuk jangka waktu yang lebih lama dari proses pencuciannya. Hal ini bermanfaat untuk menghambat perkembangan bakteri yang merugikan. Efek buruk dari penggunaan sabun dengan kandungan anti bakteri adalah timbulnya resistensi dan lebih bisa mengakibatkan kulit kering dari sabun biasa. Hal ini terjadi karena beberapa flora normal kulit menghasilkan metabolit yang berguna untuk meningkatkan keasaman kulit. Dengan hilangnya flora normal ini maka akan berakibat pada kulit kering.

Zirwas MJ, Stechschulte SA. Moisturizer Allergy Diagnosis and Management. J Clin Aesthetic Dermatol. 2008

Shai A, Maibach HI. Skin cleansing. In: Shai A, Maibach HI, Baran R[editor]. Hand book of cosmetic and nd skincare. 2 ed. London: Informa UK Ltd; 2009

Mandi air hangat dengan suhu di atas 36oC bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit karena kulit kering. Hal ini terjadi terutama bila air yang dipakai mengandung banyak klorin. Hal ini terjadi Karena air hangat memberikan efek positif feedback pada proses pelumasan kulit.7 Jika dihubungkan dengan pemiu maka terbukti bahwa kulit kering dapat terjadi karena pemakaian sabun antiseptic yang tidak benar dan mandi dengan air hangat sedangkan pelembab kulit merupakan solusi untuk yang baik untuk mengatasi kulit kering ini. Sedangkan sunscreen tidak diindikasikan untuk kulit yang kering, tetapi baik untuk merawat kulit agar tidak cepat menua dan mencegah kanker kulit karena terkena sinar matahari. Jerawat bisa diatasi dengan sabun antiseptic yang mengandung benzoyl peroksida.

Page 20: dk2p1 KJP

Krasowska D, Kiczuk K, Janowski K, Chodorowska G. Etiopathogenesis and treatment of dry skin. Annales Universitatis Mariae Curie-Skodowska. 2006

10. Penyinaran Matahari dan Efeknya Pada Kulit

Kulit adalah pelindung tubuh dari pengaruh luar terutama dari sengatan sinar matahari. Sinar matahari mempunyai 2 efek, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan, tergantung dari frekuensi dan lamanya sinar mengenai kulit, intensitas sinar matahari, serta sensitivitas seseorang. Walaupun berguna untuk pembentukan vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh, sinar matahari dianggap faktor utama dari berbagai masalah kulit, mulai dari sunburn, pigmentasi kulit, penuaan kulit, hingga kanker kulit. Kulit yang terkena radiasi sinar UV akan berwarna lebih gelap, berkeriput, kusam, kering, timbul bercak-bercak coklat kehitaman (melasma), hingga kanker kulit. Bahkan jauh sebelum efek radiasi itu terlihat oleh mata telanjang, kulit sebenarnya sudah mengalami kerusakan.

Sumber : Purba, D. Pigmentasi Kulit. Jurnal Universitas Sumatera Utara. 2011.11. Pengaruh usia pada kulit?

- Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60-tahunan, proses keratinisasi membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit. Lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

- Sejalan dengan perkembangan usia, ketika kondisi tubuh menurun, kulit tidak hanya menjadi kering tapi juga suram dan berkeriput. Keadaan ini makin mudah terjadi setelah melewati usia tiga puluhan. Saat itu fungsi kelenjar minyak mengendur, sehingga kulit terasa lebih kering dibandingkan dengan sebelumnya. Diduga dengan bertambahnya usia, kadar asam amino pembentuk kalogen pun berkurang sehingga kalogen yang terbentuk bermutu rendah, selain itu kalogen kehilangan kelembaban dan menjadi kering serta kaku. Akibatnya jaringan penunjang itu tak mampu menopang kulit dengan baik, seperti yang tampak pada kulit orang tua yang makin lama makin kendur dan kurang lentur. Perubahan susunan molekul kalogen ini merupakan salah satu faktor utama yang membuat kulit manusia lebih cepat keriput, timbul pigmentasi, kehilangan kelembaban dan elastisitas. Kapan tanda-tanda penuaan itu muncul, tergantung pada usaha kita untuk melindungi dan merawatnya secara baik.

- Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari

Page 21: dk2p1 KJP

pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, akan berkurang lemaknya dan akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

- Sering terjadi kelainan kulit atau akne (jerawat) pada masa pubertas. Dianggap fisiologis oleh karena perubahan hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Timbunan lemak di bawah kulit ini selain membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata. Penderita umumnya mempunyai jenis kulit berminyak. Kulit kasar akan makin menjadi, pada kulit yang kurang memproduksi minyak, seperti mereka yang termasuk kategori berkulit kering.Sumber :Kusantati, Herni dkk. Tata Kecantikan Kulit. Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

12. Proses Penuaan pada Kulit

Proses kulit menua mempunyai 2 fenemona yang saling berkaitan, yaitu :

1. Proses Menua Intrinsik (Intrinsic Aging).Merupakan proses menua fisiologik yang berlangsung secara alamiah, disebabkan berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri seperti genetik, hormonal dan rasial. Fenomena ini tidak dapat dicegah/dihidari dan mengakibatkan perubahan kulit yang menyeluruh sesuai dengan pertambahan usia.

2. Proses Menua Intrinsik (extrinsic Aging).Teradi akibat berbagai factor dari luar tubuh. Faktor lingkungan seperti sinar matahari, kelembaban udara, suhu dan berbagai factor eksternal lainnya dapat mempercepat proses menua kulit sehingga terjadi penuaan dini. Perubahan pada kulit terutama teradi di daerah terpaan seperti kulit wajah. Sehingga waah terlihat lebih tua, tidak sesuai dengan usia sebenarnya. Berbagai usaha dapat dilakukan untuk mencegah/memperlambat terjadinya penuaan dini.

Sumber :

Jusuf, Nelva K. Kulit Menua. Departemen SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK-USU. 2005.

13. Cara merawat kulit yang baik dan benar :

Page 22: dk2p1 KJP

1. Menjaga kulit agar tetap bersih tanpa melakukan pembersihan secara berlebihan sebaiknya, dihindarkan pemakaian sabun yang berlebihan dan air terlalu panas.

2. Memakai krim pelembabKulit kering merupakan problem terbesar pada usia tua sehingga pemakaian krim pelembab sangat penting yang berguna sebagai anti dehidrasi kulti. Kerja dari pelembab bukanlah menambah kelembaban pada kulit, tetapi mencegah hilangnya kelembaban yang telah ada.

3. Melindungi kulit dari factor-faktor penyebab kulit menua terutama terhadap sinar matahari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:- Menggunakan tabir surya- Menghindari pajanan langsung sinar matahari dengan memakai topi,

payung, baju lengan panjang, dan lain-lain.4. Gizi yang baik5. Suplemen internal yang mengandung antioksidan seperti vitamin A,C, E zinc

dan selenium.6. Cara hidup yang sehat (tidur yang cukup, berolahraga teratur, tidak merokok,

dan lain-lain.Sumber :

Jusuf, Nelva K. Kulit Menua. Departemen SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK-USU. 2005.

14. Penatalaksaan dan pemeriksaan penunjang (farmako dan non farmako) kulit kering dan bercak hitam

Farmakologi :

Menopause terjadi oleh karena keadaan hipo-estrogenik akibat penurunan fungsi dari ovarium. Hal ini dapat menimbulkan perubahan pada banyak sistim dan organ tubuh termasuk kulit seperti kulit kering. Diketahui bahwa manifestasi kulit karena penurunan kadar estrogen dapat diperbaiki dengan pemberian estrogen.

Pemeriksaan penunjang melasma bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu : Pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan lampu Wood.

Pemeriksaan histopatologi diperlukan pemeriksaan secara patologi anatomi dengan sampel biopsi kulit.

Pemeriksaan dengan lampu Wood bertujuan menspesifikkan suatu keadaan melasma yang akan menentukan seperti apa bentuk penatalaksanaannya.

Hasil pemeriksaan akan dibagi menjadi 3 tipe yaitu tipe Epidermal, tipe Dermal, dan tipe Campuran.

Page 23: dk2p1 KJP

1. Tipe Epidermal : umumnya lebih kontras antara melasma dengan kulit sekitarnya

2. Tipe Dermal : kontras kurang nyata antara melasma dengan kulit sekitarnya.

3. Tipe Campuran : terdapat bagian yang kontras dan bagian yang tidak kontras.

Sumber :

Oktarina, Praningrum Dwi. Faktor Risiko Penderita Melasma. Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya. 2012.

Fauzi, Nurul dkk. Kulit dan Menopause Manifestasi dan Penatalaksanaan. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. 2009.

Nonfarmakologi :

- Pengobatan Umum :o Hindari paparan sinar matahari antara jam 09.00 sampaijam 16.00.o Gunakan payung, topi dengan pinggir yang lebar atau caping.

- Pengobatan khusus:o Secara topikal :

Gunakan tabir surya dengan SPF > 15 untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.

Kulit kering dan kasar diatasi dengan pemakaian krim pelembab (moisturizer).

Kulit berkeriput dapat digunakan krim yang mengandung asam vitamin A 0,05% - 0,1o/o. Bahan ini bekerja pada lapisan epidermis dan dermis sehingga tampak kulit lebih halus, komedo/jerawat menghilang, lebih putih, lebih bersih,lebih elastis, lebih kenyal dan lebih kencang. Krim asam alfa hidroksi menyebabkan diskohesi keratinosit, meningkatkan ketebalan epidermis dan deposisi serabut-serabut kolagen.

Untuk kelainan pigmentasi dapat digunakan krim pemutih (hidrokuinon),

Obat topikal yang mengandung vitamin C untuk kulit (L-ascorbic acid) yang dapat diserap oleh kulit. Bahan irti dapat merangsang pertumbuhan susunan

kolagen dan elastin, juga dapat menghilangkan flek-flek hitam pada kulit

Page 24: dk2p1 KJP

o Secara oral : Vitamin C : membantu pembentukan kolagen dan untuk mengurangi

pigmentasi. Dosis 500 - 1000 mg. Vitamin E : mencegah kerusakan akibat radikal bebas, mencegah

terjadinya degenerasi otot, gangguan sirkulasi dan gangguan regenerasi pada kulit.

Vitamin E akan membuat dinding sei lebih kuat dan dapat mencegah proses penuaan. Dosis : 300 lU Perhari.

Vitamin A : akan meningkatkan keutuhan inti sel dan memacu regenerasi sel-sel epitel kulit. Anjuran 4.000 lU per hari.

Provitamin A (beta karoten) adalah suatu antioksidan kuat untuk perlindungan terhadap kanker.

Antioksidan lain yaitu : Selenium (Se), dan seng (Zn)

Sumber :

Lestari, Sri. Seminar Kemandirian Perempuan dalam Setiap Aspek Kehidupan. Bagian lSMF llmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil. Fakultas Kedokteran Andalas Padang. 2004.