Upload
voxuyen
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara
tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka
tentunya akan menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut
dilaksanakan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah,
dan masyarakat), pasti akan mengalami perabahan dan perkembangan menurut warna
dan corak institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini,
Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri
Pusat Pendidikan. Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan
terpadu mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti pendidikan dan lingkungan pendidikan itu?
2. Bagaimana pendidikan di lingkungan keluarga?
3. Bagaimana pendidikan di lingkungan sekolah?
4. Bagaimana pendidikan di lingkungan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti pendidikan dan lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui pendidikan di lingkungan keluarga.
3. Untuk mengetahui pendidikan di lingkungan sekolah.
4. Untuk mengetahui pendidikan di lingkungan masyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang
lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang
lebih tinggi dalam arti mental.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
1. John Dewey
Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
2. Ki Hajar Dewantara
Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
3. UUNo. 2Tahun 1989
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang.
B. Faktor-faktor pendidikan
1. Faktor tujuan
secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Faktor pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Pendidik ini meliputi ;
a. orang dewasa
b. orang tua
c. guru
2
d. pemimpin masyarakat
e. pemimpin agama
3. Faktor anak didik
adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
4. Faktor alat pendidik
adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya
suatu tujuan pendidik yang tertentu.
5. Faktor lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang
sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
a. lingkungan keluarga.
b. lingkungan sekolah.
c. lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.
C. Fungsi pendidikan.
Fungsi pendidikan dalam arti sempit adalah membantu secara sadar
perkembangan jasmani dan rokhani peserta didik. Sedangkan fungsi pendidik
dalam arti luas ialah sebagai alat:
1. Pengembangan pribadi.
2. Pengembangan warga Negara.
3. Perkembangan kebudayaan.
4. Perkembangan bangsa.
D. Pengertian lingkungan pendidikan.
Pengertian lingkungan (environment) yang dalam Webster’s New
Collegiate Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the external
conditions and influences affecting the life and development of an organism.
(Kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan
3
perkembangan suatu organisme)”. Untuk pengertian lingkungan pendidikan maka
yang di maksud yaitu segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan
pendidikan.
Fungsi lingkungan pendidikan dapat ditelusuri sebagai berikut: Setiap
anak yang baru lahir masih dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, ia
memerlukan perlindungan terhadap cuaca, lapar dan haus, serta gangguan-
gangguan lainnya. Lingkungan yang memberikan rasa nyaman dapat
menyenangkan diri anak sehingga tumbuh subur, baik jasmani maupun rokhani.
Di dalam diri setiap manusia terdapat potensi dari Tuhan, mula-mula
potensi atau kemampuan tersebut masih tersembunyi, dan baru dapat muncul
apabila dibantu oleh lingkungan pendidikan. Misalnya untuk makan, seorang anak
perlu disuapi dan untuk kemampuan berbicara perlu dilatih. Setelah anak
bertambah besar mulai menyadari akan kebebasannya, maka perlu diawasi atau
dituntun agar dalam menikmati kebebasannya tetap berhati-hati dan waspada
terhadap hal-hal yang mungkin membahayakan. Gugh dan Thompson (1971):
“We learn to be human beings” (Kita belajar untuk memanusiakan diri kita).
Maka lingkungan pendidikan perlu memberikan motivasi atau dorongan agar anak
mau belajar. Dorongan yang dapat berpengaruh pada anak misalnya dengan
tersedianya ruang belajar yang tenang serta alat-alat pelajaran yang memadai.
Dapat dipahami bahwa fungsi lingkungan pendidikan antara lain sebagai:
pelindung, pembantu atau penolong, penuntun, dan pendorong bagi peserta didik
agar potensi yang ada pada dirinya dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan
benar.
Lingkungan pendidikan berfungsi dalam ruang lingkup yang besar yaitu di
luar dan di dalam sekolah, seperti dinyatakan oleh GBHN 1973: Pendidikan pada
hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Di luar sekolah, lingkungan pendidikan adalah keluarga dan masyarakat
sedangkan di dalam sekolah maka lingkungan pendidikan terbentuk selama anak
belajar di sekolah. Selanjutnya diterangkan dalam GBHN 1973, bahwa:
“Pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
4
pemerintah”.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah jenis lingkungan pendidikan
yang berbeda-beda tetapi perlu ada upaya untuk bahu membahu atau kerja sama.
E. Pendidikan lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai
peletak dasar bagi pendidikan pandangan hidup keagamaan. Keluarga
merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk
mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.
Tuhan menghendaki kelahiran atau kehadiran anak dalam keluarga maka
sekaligus pula orang tua mengemban tugas untuk mengasuh dan mendidiknya.
Kewajiban ini didasari oleh rasa kasih sayang tang berarti ada tanggungjawab
moral. Dasar-dasar tanggungjawab keluarga terhadap anak diuraikan oleh Noor
Syam (1980:17) antara lain:
1) Dorongan/motivasi cinta kasih yang menumbuhkan sikap rela mengabdikan
hidupmya untuk sang anak.
2) Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang
tua terhadap keturunannya, meliputi nilai religious yang dijiwai Ketuhanan
Yang Maha Esa, serta menjaga martabat dan kehormatan keluarga.
3) Tanggungjawab social berdasarkan kesadaran bahwa keluarga sebagai anggota
masyarakat, bangsa, dan negara bukan kemanusiaan.
Mengenai tanggungjawab moral dapat dikutip penemuan seorang ahli
dalam psikologi anak, Jerome Kagan (1981): “The child’s sense of value and
morality begins to take shape in the months just before second birthday” (The
Internatioanal Encyclopedia of Education). Menurutnya, kesadaran anak terhadap
nilai dan moral mulai tampak sejak sebelum ulang tahun yang kedua. Maka
makin jelaslah bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama-
tama memberikan pengaruh peserta didik. Kecuali itu, keluarga merupakan
5
kekuatan utama dalam perkembangan anak. Pengaruh lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama ini diperoleh anak sampai kira-kira 4-5 tahun.
1. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga
a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang
merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana
pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b. Menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan
akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik,
hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak
didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena
hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
c. Menanamkan dasar pendidikan moral
Keluarga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang
dapat di contoh anak.
d. Memberikan dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat
dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa
tolong-menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau
tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan
dan keserasian dalam segala hal.
e. Peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-
dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga. Anak-
anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama untuk
menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan,
kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak.
6
2. Tanggung jawab keluarga
a. adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang
tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
c. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
d. Memelihara dan membesarkan anak.
e. Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.
3. Pentingnya Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga
Tidak semua anak sedari kecilnya sudah menjadi sudah menjadi
tanggungan sekolah. Janganlah kita salah tafsir bahwa anak-anak yang sudah
diserahkan kepada sekolah untuk dididiknya adalah seluruhnya menjadi tanggung
jawab sekolah. Telah dikatakan bahwa kewajiban sekolah adalah membantu
keluarga dalam mendidik anak-anak.
Dalam mendidik anak-anak itu sekolah melanjutkan pendidikan anak-anak
yang telah dilakukan orang tua dirumah,berhasil baik atau tidaknya pendidikan di
sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga.
Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak
selanjutnya. Tidak dapat disangkal bahwa dalam keluarga pendidikan anak
menentukan baik buruknya anak selanjutnya.
Comenius (1592-1670) seorang ahli dilantik yang terbesar dalam buku didaktica
magna, disamping mengemukakan asas-asas didaktinya yang sampai sekarang
masih dipertahankan kebenarannya, juga menekankan betapa pentingnya
pendidikan keluarga itu bagi anak-anak yang sedang berkembang. Dalam
uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak sampai
mencapai tingkat kedewasaanya yang menegaskan bahwa tingkatan permulaan
bagi pendidikan anak dilakukan didalam keluarga yang disebutnya scola-materna
(sekolah ibu).
j.j. Rousseau (1712-1778) pendidikan anak dianjurkan untuk sesuai dengan tiap-
7
tiap masa perkembangannya sedari kecil. Perlu diketahui bahwa dasar pendidikan
menurut Rousseau ialah alam anak-anak yang belum rusak anak-anak harus
dididik sesuai dengan alamnya. Kata-kata Rousseau yang penting dan selalu
menjadi pedoman bagi kaum pendidik ialah anak itu bukanlah orang dewasa
dalam bentuk kecil. Pikiran, perasaan, keinginan, dan kemampuan anak itu
berbeda dengan keampuan orang dewasa.
C.G.salzmann (1744-1811), seorang penganut aliran philantropinum, juga telah
mengeritik dan mengecam pendidikan yang telah dilakukan oleh para orang tua
waktu itu. Dalam pengarangan salzman mengatakan bahwa segala kesalahan
anak-anak itu adalah akibat dari perbuatan-perbuatan pendidiknya, terutama orang
tua. Orang tua di pandangnya sebagai penindas yang menyiksa anaknya dengan
pukulan yang merugikan kesehatannya dan menyakiti perasaan-perasaan
kehormatannya. Disini salzman hendak menunjukkan bahwa pendidikan keluarga
penting sekali. Ia juga menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan alam
sekitar terhadap pertumbuhan dan pendidikan anak-anak.
Pestalozzi (1746-1827) seorang ahli pendidikan sosial yang kenamaan telah
mengabdikan tenaga,pikiran,dan hidupnya untuk kepentingan anak-anaknya. Ia
mendirikan te,pat-tempat pendidikan yang diperuntukan bagi anak-anak yatim dan
piatu dan anak miskin lainnya yang kebanyakan dari anak-anak tersebut tidak
mendapatkan pendidikan dari orang tuannya.
4. Kedudukan Orang Dewasa dalam Keluarga
Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang
didasarkan pada rasa asih sayang terhadap anak-anaknya. Orang tua adalah
pedidik sejati, perlu diperhatikan pula kasih sayang harus dijaga jangan sampai
berubah menjadi memanjakan. Lebih berbahaya pula bagi pertumbuhan jiwa
anak-anak jika kasih sayang itu disertai kekhawatiran orang tua. Banyak orang tua
yang merasa khawatir kalau-kalau anak-anak mereka akan terpengaruh oleh
keadaan lingkungan sekitar. Yang penuh kesukaran dan bahaya serta hal-hal yang
kotor. Mereka menahan anaknya supaya dirumah saja tidak boleh bermain dan
bercampur baur dengan anak lain.
8
Ada pula orang tua yang membiasakan anak-anaknya sejak kecil tidur
bersama-sama mereka. Ini juga disebakan karena kekhawatiran orang tua yang
dapat mengakibatkan kurang baik bagi anak itu. Banyak diantara orang tua yang
mengharapkan anak-anaknya menjadi orang yang berkuasa dan ternama dalam
masyarakat sebenarnya hanya untuk kebanggaan mereka saja. Akibatnya, tidak
jarang orang-orang tua yang memaksa anaknya memilih jabatan tertentu sesuai
dengan kehendaknya. Akibatnya, banyak anak yang gagal dalam mencapai cita-
citanya yang mengakibatkan kekecewaan pula bagi orang tuannya. Dalam hal ini
tidak jarang pula orang tua mempersalahkan anaknya. Sedangkan kalau teliti
sesungguhnya, kesalahan itu terletak pada mereka sendiri, yang memaksa
anaknya memilih sekolah atau memilih jabatan yang tidak sesuai dengan bakat
dan kemampuannya. Jadi harus diingat bahwa kita mendidik anak-anak itu harus
menyesuaikannya dengan bakat dan kemampuan anak-anak itu sendiri, disamping
itu mengingat kemampuan dan keinginan orang tua. Dalam hal ini bukan anak
yang harus menyesuaikan diri dengan cita-cita orang tua melainkan sebaliknya.
5. Peran anggota keluarga terhadap pendidikan anak-anak.
a. Peran ibu
Pada kebanyakan keluarga ibulah yang memegang peranan yang
terpenting terhadap anak-anaknya. Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya
merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka
dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik
anak-anaknya. Sesuai dengan fungsinya serta tanggung jawab sebagai anggota
keluarga dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-
anaknya adalah sebagai berikut :
1) Sumber dan pemberian kasih sayang
2) Pengasuh dan pemeliharaan
3) Tempat mencurahkan hati
4) Pengatur kehidupan
5) Pembimbing hubungan baik
6) Pendidik dalam segi-segi emosional
9
b. Peranan ayah
Di samping ibu ada peranan penting lain yaitu ayah dia pun memegang
peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang
tertinggi gengsinya. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaan sehari-hari
sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya.
Meskipun demikian, di beberapa keluarga masih dapat kita liat kesalahan-
kesalahan pendidikan yang diakibatkan oleh tindakan seorang ayah. Karena
kesibukannya mencari nafkah ayah tidak ada waktu bergaul mendekati anak-
anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan
dengan pendidikan anak-anaknya. Ia mencari kesenangan bagi dirinya sendiri
saja. Segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam rumah tangga
mengenai pendidikan anak-anaknya dibebankan kepada istrinya, dituduhkan
dan dimaki-maki istrinya.
Dapat dikemukakan disini bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-
anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut :
1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga
2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat
3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga
4) Pelidung ancaman dari luar
5) Hakim
6) Pendidik dalam segi rasional
c. Peran nenek
Selain oleh ayah dan ibu banyak pula anak-anak yang menerima
pendidikan dari neneknya umumnya, nenek itu merupakan sumber kasih
sayang yang mencurahkan kasih sayangnya yang berlebih-lebihan terhadap
cucunya. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari cucu-cucunya itu, mereka
semata-mata member belaka. Maka dari itu, mereka memanjakan cucu-
10
cucunya dengan sangat berlebih-lebihan. Dalam suat keluarga yang serumah
dengan nenek sering kali terjadi pertengkaran antara orang tua anak dan nenek
mengenai cara mendidik anak-anaknya. Pandangan orang tua anak tentang
mendidik anaknya sering bertentangan dengan pandangan nenek yang merasa
bahwa si nenek itu sudah lebih banyak makan garam dari pada anaknya.
6. Pengaruh Lingkugan Keluarga terhadap pendidikan Anak-anak
kita semua tentu telah maklum bahwa pengaruh keluarga terhadap
pendidikan anak-anak berbeda-beda. Sebagian keluarga mendidik anak-anaknya
menurut pendirian-pendirian modern. Keadaan tiap-tiap keluarga berlain-lainan
pula satu sama lain. Ada keluarga yang kaya ada yang kurang mampu. Dengan
sendirinya keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan
membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak. Dari
kecil anak dipelihara dan dibesarkan oleh dan dalam keluarga. Segala sesuatu
yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang serta
peraturan-peraturan dan adat-istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat
berpengaruh dan menentukan corak perkembangan anak-anak. Bagaimana cara
mendidik yang berlaku dalam keluarga itu, begitulah anak mereaksikan terhadap
lingkungannya.
Jika di dalam keluargannya dia sering diejek jika tidak berhasil dalam
melakukan sesuatu maka dengan tidak sadar ia akan melakukan sesuatu selalu
dengan penuh kehati-hatian. Ia akan menjadi orang yang penuh keragu-raguan.
Jika dalam lingkungan keluargannya ia selalu dianggap dan dikatakan
bahwa ia masih kecil dan karena itu belum dapat melakukan sesuatu kemungkinan
anak itu akan menjadi orang yang selalu kecil tidak berdaya tidak sanggup
mengerjakan sesuatu. Ia akan berkembang menjadi anak yang bersifat masa bodoh
dan kurang mempunyai rasa harga diri.
Sebaliknya jika anak itu dibesarkan dan dididik oleh orang tua yang
mengetahui akan kehendaknya dan berdasarkan kasih sayang kepadanya, ia akan
tumbuh menjadi anak yang tenang dan mudah menyukai diri sendiri terhadap
orang tua dan anggota keluarga lainnya serta terhadap teman-temannya. Wataknya
11
akan berkembang dengan tidak mengalami kesulitan-kesulitan besar.
Dalam kenyataan masih banyak kita dapati kesalahan-kesalahan yang
dilakukan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Akibat umum yang timbul
karena kesalahan-kesalahan pendidikan dalam lingkungan keluarga dapat kita
sebut mempertebal perasaan harga-diri-kurang pada anak-anak. Mengingat
buruknya akibat tersebut,dan tidak sesuai lagi dengan alam kemerdekaan kita
sekarang ini, maka perlu kiranya disini diberikan beberapa petunjuk untuk
membrantas atau sekurang-kurannya mengurangi perasaan harga-diri-kurang :
a. Janganlah sering melemahkan semangat anak dalam usahanya hendak
berdiri sendiri.
b. Janganlah memaluka atau mengejek anak-anak dimuka umum
c. Jangan terlalu membeda-bedakan dan berlaku “pilih kasih”
d. Jangan memanjakan anak.
7. Petunjuk-petunjuk Penting bagi Pendidikan dalam lingkungan keluarga
Adapun yang perlu diperhatikan bagi para pendidik ialah :
a. Usahakanlah lingkungan yang baik dalam keluarga, hal ini terutama
bergantung pada bapak dan ibu sebagai pengatur keluarga dasar dari
pendidikan keluarga ialah perasaan cinta-mencintai. Kita hendaknya selalu
berusaha agar didalam lingkungan keluarga selalu terdapat tolong-
menolong, kasih sayang antara anggota-anggota keluarga dan harus
diliputi suasana kegembiraan dan ketentraman.
Perlu diingat bahwa kesenangan dan ketentraman keluarga itu tidak hanya
bergantung pada banyak sedikitnya harta benda yang dipunyai. Di dalam
keluarga baik selalu ada kejujuran kesetiaan keteguhan hati kesabaran
kerajinan kerapian dan kebersihan di antara anggota-anggota keluarga.
b. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan
tugas kewibawaan masing-masing. Hal ini terutama menurut kedudukan
dan umurnya masing-masing. Tidak mungkin seorang anak kecil akan
sama hak maupun kewajibannya dengan anak yang sudah besar. Orang tua
harus berusaha agar anak-anak sedikit demi sedikit berangsung-angsur
12
tahu akan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Untuk itu, anak-anak
perlu dibiasakan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti mengenakan
pakaian sendiri,mandi,makan,tidur pada waktunya dll.
c. Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah
mengetahui tabiat dan watak anak-anak. Hal ini mudah diusahakan karena
orang-orang tualah yang setiap hari bergaul dan bermain dengan anak-
anaknya. Dari pergaulan dan dari ikut serta bermain dengan anak-anak
orang tua dapat mengetahui tabiat anaknya. Pengetahuan ini sungguh
merupakan hal yang tak ternilai harganya untuk mendidik anak kea rah
kedewasaan. Seorang pendidik akan dapat lebih berhasil usahanya jika ia
dapat mengetahui siapa dia.
d. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-
anak
e. Biarkanlah anak-anak bermain dengan teman diluar lingkungan
keluarganya sendiri.
F. Pendidikan lingkungan sekolah.
1. Sejarah timbulnya sekolah
Meningkatnya tuntutan kehidupan dan bervariasi serta kompleksnya
masalah yang akan dipecahkan adalah merupakan suatu titik tolak mengapa
sekolah dibutuhkan dalam masyarakat. Pada beberapa suku :primitive” telah
dikemukakan dalam masyarakat statis seperti suku Peublo, Eskimo,Indian dll.
Mereka hanya membutuhkan kepandaian sederhana sekali untuk dapat
melangsungkan hidupnya. Mereka bertani secara sederhana dan melakukan
kegiatan lainnya dengan sederhana. Kepandaian tersebut tidak perlu memiliki
pendidikan khusus tetapi melalui pemagangan dengan aktifitas langsung bersama
orang tuannya. Mereka mengikuti orangtuanya bekerja dan langsung mengerjakan
mereka dilatih untuk tahan hujan,panas dan dingin dengan langsung semenjak
turun kelaut atau dibawa ke hutan. Sekolah khusus seperti yang ada sekarang
belum dibutuhkan.
13
Tetapi kemudian setelah tuntutan manusia kian meningkat sebagai akibat
terbukannya komunikasi dengan dunia luar, serta bertambah sempit dan
kompleksnya lingkungan manusia harus meninggalkan kestatsannya dan mencoba
untuk berpikir dinamis. Alam lingkungan tidak dapat dan tidak cukup lagi diolah
sesuai dengan perubahan maka mulailah diperlukan kemampuan dan ketrampilan
khusus, namun belum ada sekolah untuk rakyat tetapi pendidikan untuk kelas
tertentu sudah lama dikembangkan. Pada saat itu orang telah banyak yang ahli
dalam bidang tertentu namun terbatas pada golongan yang telah ditentukan.
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan
dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat
kelak.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah
ini, yaitu sebagai berikut:
a. pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
b. usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
c. waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
d. materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimasa yang akan datang.
1. Sifat-sifat lembaga pendidikan .
a. tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b. merupakan lembaga pendidikan formal.
c. merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
2. Fungsi dan peranan sekolah.
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan bukan mengambil peranan dan
fungsi orang tua dalam mendidik anaknya dalam lingkungan keluarga tetapi
14
sekolah bersama-sama dengan orang tua membantu mendidik anak-anaknya. Di
rumah dia mendapatkan pendidikan sesuai dengan batas kemampuan lingkungan
keluarga. Hal itu disebabkan karena kemampuan yang terbatas dan banyaknya
tugas dan tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan. Ini bukan berarti orag tua
melepaskan wewenang dan tanggung jawabnya kepada sekolah kepada guru yang
telah mempunyai tugas khusus untuk itu sesuai dengan kemampuan masing-
masing.
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,
maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,
adalah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
b. Spesialisasi.
c. Efisiensi-
d. SosialisasL
e. konservasi dan transmisi cultural.
f. transisi dari rumah ke masyarakat.
3. Macama – macam sekolah
a. ditinjau dari segi yang mengusahakan
1) Sekolah negeri
2) Sekolah swasta
b. ditinjau dari sudut tingkatan
1) Pendidikan dasar
2) Pendidikan menengah
3) Pendidikan tinggi
c. ditinjau dari sifatnya
1) Sekolah umum
2) Sekolah kejuruan
Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam lingkungan pendidikan
sekolah ini anak dipersiapkan untuk memecahkan berbagai masalah hidup, seperti
15
mengurus kesehatannya, mencari pekerjaan, bergaul dengan orang lain yang
bukan anggota keluarga, mengurus barang-barang yang menjadi miliknya,
mempertahankan diri dari berbagai ancaman, dan mengenal dirinya sendiri.
G. Pendidikan lingkungan masyarakat.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga
setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,
telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan
keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih luas.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut
dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta
didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b. peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
c. pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
d. Peserta tidak perlu homogen
e. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g. Keterampilan kerja sangat ditekankan
h. Nilai sosial dan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
i. Pandangan hidup/filsafah masyarakat yang bersangkutan khususnya cita-cita
dan tanggungjawab dalam bidang pendidikan.
j. Pengaruh/kaedaan ilmu pengetahuan teknologi dalam segala bidang
kehidupan masyarakat yang bersangkutan (Tim Pengembangan MKDK IKIP
Semarang, 1989:273).
16
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah:
a. pendidikan social
b. pendidikan Masyarakat
c. pendidikan rakyat
d. pendidikan luar sekolah
e. mass education
f. adult education
g. extension education
h. fundamental education
Ketiga jenis lingkungan pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan
masyarakat, oleh Ki Hadjar Dewantara dinamakan Tripusat Pendidikan. Dalam
pembagian tanggung jawab tampak bahwa masing-masing lingkungan pendidikan
tidak berdiri sendiri, melainkan ada keterkaitan atau hubungan timbal balik.
Dalam beberapa hal dapat juga terjalin kerjasama.
Pengaruh timbal balik antara lingkungan pendidikan keluarga dan sekolah
terhadap peserta didik terwujud antara lain dengan:
1. Kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama
anak di sekolah.
2. Orang tua memperhatikan sekolah anaknya dan menghargai kemajuannya.
Apabila anak lengah atau lalai maka orang tua harus dapat mengendalikan
agar anak kembali ke jalan yang benar. Zahara Idris menemukan bahwa pekerjaan
guru di sekolah akan lebih efektif apabila ia mengetahui latar belakang dan
pengalaman anak didik di rumah tangganya. Dengan adanya kerja sama ini akan
banyak kelemahan dan kekurangan anak dapat diatasi (1984:120).
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang berpengaruh
besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita
bangsa, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat
tersebut. Fungsi sekolah agar dapat dikenal oleh masyarakat sehingga mereka
merasa ikut memilikinya.
17
Pengaruh timbal balik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat terhadap
perkembangan peserta didik antara lain:
1. Akibat dari adanya interaksi antara sekolah dan masyarakat, maka mata
pelajaran yang fungsional bagi kehidupan diperdalam. Misalnya bagi
kehidupan kaum nelayan, pengusaha pertanian, dan pengelola industry kecil.
2. Lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama
menanamkan etos kerja pada peserta didik. Sebagai contoh yaitu pemeliharaan
kebersihan.
3. Ketiga lingkungan pendidikan menanamkan jiwa keagamaan pada peserta
didik, misalnya pada Idul Qurban, pengumpulan zakat fitrah, pertunjukan
pentas seni yang bersifat keagamaan, dan lain-lain.
4. Peningkatan semangat belajar pada peserta didik. Ketiga lingkungan
pendidikan pendidikan makin menyadari akan pentingnya mencerdaskan
kehidupan bangsa.
5. Penanaman budi pekerti yang baik. Ketiga lingkungan pendidikan seyogyanya
sama-sama membentuk pribadi-pribadi yang bermoral, agar peserta didik
tidak terombang-ambing dalam menentukan mana yang baik dan tidak baik
untuk dijadikan pedoman hidupnya.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah menyusun makalah dengan judul “Lingkungan Pendidikan (Keluarga,
Sekolah dan Masyarakat).” kami dapat menarik beberapa kesimpulan, antara
lain sebagai berikut:
1. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang
lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan
yang lebih tinggi dalam arti mental. Sedangkan lingkungan pendidikan
yaitu segala kondisi dan pengaruh dari luar yang berpengaruh terhadap
kegiatan pendidikan.
2. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai
peletak dasar bagi pendidikan pandangan hidup keagamaan. Keluarga
merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk
mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.
3. Lingkungan pendidikan sekolah ini anak dipersiapkan untuk memecahkan
berbagai masalah hidup, seperti mengurus kesehatannya, mencari
pekerjaan, bergaul dengan orang lain yang bukan anggota keluarga,
mengurus barang-barang yang menjadi miliknya, mempertahankan diri
dari berbagai ancaman, dan mengenal dirinya sendiri.
4. Masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-
anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada
di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh
pendidikan tersebut tampak lebih luas.
19
B. SARAN
Lingkungan pendidik juga menunjang dan pemegang kunci
keberhasilan pembelajaran bagi siswa, karena bagaimanapun linglungan luar
(keluarga dan masyarakat) sangat banyak menyumbangkan sumbangsih
terhadap kemampuan siswa. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua
sekaligus masyarakat harus mampu memilih, menetapkan dan menyiapkan
lingkungan secara tepat, yang disesuaikan situasi dan kondisi yang
dibutuhkan dalam pembelajaran yang dihadapi dan dilaksanakan oleh peserta
didik. Sehingga dengan terencananya lingkungan pendidikan yang bagus
dapat menunjang kemajuan siswa baik dalam aspek akademis maupun non
akademis.
20
ARTIKEL ASING
Importance of Education in Society
By Rohini Mohan
Education, if looked at beyond its conventional boundaries, forms the very
essence of all our actions. What we do is what we know and have learned, either
through instructions or through observation and assimilation. When we are not
making an effort to learn, our mind is always processing new information or
trying to analyze the similarities as well as the tiny nuances within the context
which makes the topic stand out or seem different. If that is the case then the mind
definitely holds the potential to learn more, however, it is us who stop ourselves
from expanding the horizons of our knowledge with self-doubt or other social,
emotional, or economic constraints.
While most feel that education is a necessity, they tend to use it as a tool for
reaching a specific target or personal mark, after which there is no further need
to seek greater education. Nonetheless, the importance of education in society is
indispensable and cohering, which is why society and knowledge cannot be ever
separated into two distinct entities. Let us find out more about the role of
education in society and how it affects our lives.Purpose of Education in Society
Education is Self Empowerment Receiving a good education helps empower you,
thus making you strong enough to look after yourself in any given situation. It
keeps you aware of your given surrounding as well as the rules and regulations of
the society you're living in. It's only through knowledge that you can be able to
question authority for its negligence or discrepancies. It is only then that you can
avail your rights as a citizen and seek improvement in the structural functioning
of governance and economy. It's only when a citizen is aware about the policies of
its government can he be able to support or protest the change. As a whole,
people can bring about development only when they know where improvement is
necessary for the greater good of mankind. Education helps you understand
21
yourself better, it helps you realize your potential and qualities as a human being.
It helps you to tap into latent talent, so that you may be able to sharpen your
skills.
Financial Stability and Dignity of Life
Another importance of education is that it helps you gain sufficient academic
qualification so that you are able to get suitable employment at a later stage. A
decent employment would be combined with hard-earned remuneration or salary
through which you can look after your personal expenses. While you earn for
yourself, you gradually begin to realize the true worth of money and how hard it
is to earn it. You realize the significance of saving for a rainy day and for
unforeseeable contingencies. You feel empowered because there is a new sense of
worth that develops within you, and you feel the need to be independent and free
from any further financial support. You take pride in the fact that you are earning
for yourself, and are not obligated to anyone.
Growth in Personal Aspiration
There also comes a phase when the amount you are earning presently will seem
inadequate because your aspirations and expectations from yourself would have
grown considerably. After this, you will want to change jobs so as to have a
higher profile. However, here is when you need to be prepared. A promotion of
this figure can occur in two given situations, which are, that either you have the
necessary higher academic qualification or a college degree which allows you a
safe passage, or that you have amassed enough practical experience which allows
you to be a suitable candidate for the employment you seek.
On the Job Efficiency
This is why college education is very important after high school and must not be
taken for granted. When faced with the option of choosing between a highly
qualified candidate and a not so educated candidate, the employers will most
22
probably go in for the qualified person. The reason being that, a qualified
candidate will not require much investment of the employer's time and money. The
organization need not teach him or her the tricks of the trade, or the various ways
of functioning and performing the tasks of the workplace. On the contrary, a
novice / amateur applicant would need to be taught everything from scratch,
which many employer's are usually not willing to do. The same applies for people
who seek higher education and get advanced diplomas while working. These
people are continuously improving their profile and their knowledge base so as to
go higher up on the competitive ladder.
Helps Plan Ahead
Those who have amassed enough education, steer the path of development and
progress for their country. It is these individuals who go ahead and become
teachers, scientists, inventors, welfare activists, soldiers, and politicians who
work together to form the very backbone of the society. Without this pool of
intellect, the economic and social framework would crumple and fall, paving its
way for anarchy, degradation, and violence. While this intricate balance of
growth is maintained, there will be a continuous rise in progress in all quarters of
life, whether that be personal growth, or development of the nation as an entity.
This progress has a very important role to play for the coming generations, which
will reap the benefits of our hard work, as they develop it further. At the same
time, the negative impact of our actions shall have its collateral damage on the
coming generation as well. Which is why we must be exceptionally prudent about
the decisions we make and the actions we take in the present.
Job Seeker vs. Job Provider
There will come a time, when you will no longer feel the need to be working as
someone's mere employee. You would want to take charge and control over your
own life and income. This is when you will decide to become a self-employed
individual, who would like to watch his / her own ideas take realistic form. You
would prefer being the one offering job opportunities to others and aid in
23
providing income to them. At this stage of entrepreneurship, you may use your
own expertise as well as that of other trained and skilled associates. As a team,
you will find your business or venture expanding and yielding good results. You
may even gain the confidence and insight, which will help you diversify and
spread your expertise into other business arenas, which were previously unknown
to you, or you were unsure about. This ability, comes with experience and
knowledge amassed over the years.
An Idle Mind is The Devil's Workshop
Education and studying regularly, gives people of all age groups something
substantial and challenging to do. It helps them think and use their idle hours,
doing something productive and worthwhile. Education need not be purely
academic and may include reading for leisure or as a passion for literature,
philosophy, art, politics, economics, or even scientific research. There is no limit,
to all that you can teach yourself, only if you take the interest to learn and grow
as an individual. However, those who treat knowledge as trash, eventually find
themselves getting absorbed with thoughts of violence, and jealously against those
who are better off than themselves. It is people such as these who turn towards
drug addiction, unnecessary rebellion, crime, and plain inactivity. Such people
lack the self-esteem, that a good education often provides to its followers.
Education plays its continuous role in all spheres of life. The reason being, that if
we are aware of the drawbacks of a decision and we know about the possible
contingencies and the collateral damage, our consequent actions would be wiser,
which would help us to keep danger at bay at all times.
24
ARTI DALAM BAHASA INDONESIA.
Pentingnya Pendidikan di Masyarakat
Pendidikan, jika melihat melampaui batas-batas konvensional, membentuk inti
dari semua tindakan kita. Apa yang kita lakukan adalah apa yang kita ketahui dan
pelajari, baik melalui instruksi atau melalui pengamatan dan asimilasi. Ketika kita
tidak membuat upaya untuk belajar, pikiran kita selalu memproses informasi baru
atau mencoba untuk menganalisis kesamaan serta nuansa kecil dalam konteks
yang membuat topik menonjol atau tampak berbeda. Jika itu terjadi maka pikiran
pasti memiliki potensi untuk mempelajari lebih lanjut, bagaimanapun, adalah kita
yang menghentikan diri dari memperluas cakrawala pengetahuan kita dengan
keraguan diri atau kendala sosial, emosional, atau ekonomi lainnya.
Sementara sebagian besar merasa bahwa pendidikan adalah sebuah kebutuhan,
mereka cenderung untuk menggunakannya sebagai alat untuk mencapai target
tertentu atau tanda identitas, setelah itu tidak ada kebutuhan lebih lanjut untuk
mencari pendidikan yang lebih besar. Meskipun demikian, pentingnya pendidikan
dalam masyarakat sangat diperlukan dan cohering, yang mengapa masyarakat dan
pengetahuan tidak dapat pernah dipisahkan menjadi dua entitas yang berbeda.
Mari kita cari tahu lebih banyak tentang peran pendidikan dalam masyarakat dan
bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan kita.
Tujuan Pendidikan di Masyarakat
Pendidikan adalah Pemberdayaan Diri
Menerima pendidikan yang baik membantu memberdayakan Anda, sehingga
membuat Anda cukup kuat untuk menjaga diri sendiri dalam situasi tertentu. Ini
membuat Anda menyadari keterberian Anda sekitarnya serta aturan dan peraturan
25
dari masyarakat Anda tinggal masuk Ini hanya melalui pengetahuan yang Anda
dapat bisa mempertanyakan otoritas atas kelalaian atau perbedaan. Hanya
kemudian bahwa Anda dapat memanfaatkan hak-hak Anda sebagai warga negara
dan mencari perbaikan dalam fungsi struktural pemerintahan dan ekonomi. Hanya
ketika warga negara menyadari tentang kebijakan pemerintah yang bisa ia dapat
mendukung atau memprotes perubahan. Secara keseluruhan, orang dapat
membawa tentang perkembangan hanya ketika mereka tahu di mana perbaikan
diperlukan untuk kebaikan umat manusia. Pendidikan membantu Anda
memahami diri Anda lebih baik, hal ini membantu Anda menyadari potensi Anda
dan kualitas sebagai manusia. Ini membantu Anda untuk memanfaatkan bakat
laten, sehingga Anda mungkin dapat mempertajam kemampuan Anda.
Stabilitas keuangan dan Martabat Kehidupan
Pentingnya pendidikan lain adalah bahwa hal itu membantu Anda mendapatkan
kualifikasi akademik yang memadai sehingga Anda bisa mendapatkan pekerjaan
yang sesuai pada tahap berikutnya. Sebuah pekerjaan yang layak akan
dikombinasikan dengan remunerasi susah payah atau gaji melalui mana Anda
dapat melihat setelah pengeluaran pribadi Anda. Sementara Anda peroleh untuk
diri sendiri, Anda secara bertahap mulai menyadari nilai sebenarnya dari uang dan
bagaimana sulitnya untuk mendapatkannya. Anda menyadari pentingnya
menabung untuk hari hujan dan kontinjensi yang tak terduga. Anda merasa
diberdayakan karena ada rasa baru senilai yang berkembang dalam diri Anda, dan
Anda merasa perlu untuk mandiri dan bebas dari dukungan keuangan lebih lanjut.
Anda bangga pada kenyataan bahwa penghasilan Anda untuk diri sendiri, dan
tidak diwajibkan untuk siapa pun.
Pertumbuhan Personal Aspirasi
Ada juga dilengkapi fase ketika jumlah penghasilan Anda saat ini akan tampak
tidak memadai karena aspirasi dan harapan dari diri sendiri akan berkembang
jauh. Setelah ini, Anda akan ingin mengubah pekerjaan sehingga memiliki profil
26
yang lebih tinggi. Namun, di sini adalah ketika Anda perlu dipersiapkan. Sebuah
promosi angka ini dapat terjadi dalam dua situasi yang diberikan, yaitu, bahwa
baik Anda memiliki diperlukan kualifikasi akademik yang lebih tinggi atau gelar
sarjana yang memungkinkan Anda perjalanan yang aman, atau bahwa Anda telah
mengumpulkan pengalaman praktis yang cukup yang memungkinkan Anda untuk
menjadi cocok kandidat untuk pekerjaan yang Anda cari.
Pada Efisiensi Kerja
Inilah sebabnya mengapa pendidikan tinggi sangat penting setelah sekolah tinggi
dan tidak boleh diterima begitu saja. Ketika dihadapkan dengan pilihan untuk
memilih antara calon yang berkualitas dan kandidat tidak begitu berpendidikan,
pengusaha akan sangat mungkin masuk untuk orang yang memenuhi syarat.
Alasannya adalah bahwa, calon yang memenuhi syarat tidak akan memerlukan
banyak investasi waktu majikan dan uang. Organisasi tidak perlu mengajari dia
trik perdagangan, atau berbagai cara berfungsi dan melakukan tugas-tugas di
tempat kerja. Sebaliknya, pemohon pemula / amatir akan perlu diajarkan
semuanya dari awal, yang banyak majikan biasanya tidak bersedia melakukan.
Hal yang sama berlaku untuk orang-orang yang mencari pendidikan tinggi dan
mendapatkan diploma lanjutan saat bekerja. Orang-orang ini terus meningkatkan
profil mereka dan basis pengetahuan mereka sehingga untuk pergi lebih tinggi
pada tangga kompetitif.
Membantu Rencana ke Depan
Mereka yang telah mengumpulkan cukup pendidikan, mengarahkan jalan
pembangunan dan kemajuan untuk negara mereka. Ini adalah orang-orang yang
pergi ke depan dan menjadi guru, ilmuwan, penemu, aktivis kesejahteraan,
tentara, dan politisi yang bekerja sama untuk membentuk tulang punggung
masyarakat. Tanpa pool ini intelek, kerangka ekonomi dan sosial akan
menggumpalkan dan jatuh, membuka jalan untuk anarki, degradasi, dan
kekerasan. Sementara keseimbangan rumit ini pertumbuhan dipertahankan, akan
ada kenaikan terus menerus berlangsung di semua bagian kehidupan, apakah itu
27
pertumbuhan pribadi, atau pembangunan bangsa sebagai suatu entitas. Kemajuan
ini memiliki peran yang sangat penting untuk bermain untuk generasi yang akan
datang, yang akan menuai keuntungan dari kerja keras kami, karena mereka
mengembangkan lebih lanjut. Pada saat yang sama, dampak negatif dari tindakan
kita harus memiliki kerusakan kolateral pada generasi yang akan datang juga.
Itulah sebabnya kita harus sangat berhati-hati tentang keputusan yang kita buat
dan tindakan yang kami ambil di masa sekarang.
Job Seeker vs Provider Job
Akan datang suatu waktu, ketika Anda tidak lagi merasa perlu untuk bekerja
hanya sebagai karyawan seseorang. Anda ingin mengambil alih dan kontrol atas
hidup Anda sendiri dan pendapatan. Ini adalah ketika Anda akan memutuskan
untuk menjadi individu yang mandiri, yang ingin menonton / ide sendiri itu
mengambil bentuk yang realistis. Anda akan memilih menjadi peluang kerja satu
persembahan kepada orang lain dan membantu dalam memberikan penghasilan
kepada mereka. Pada tahap ini kewirausahaan, Anda dapat menggunakan keahlian
Anda sendiri serta yang rekan terlatih dan terampil lainnya. Sebagai sebuah tim,
Anda akan menemukan bisnis atau usaha memperluas dan menghasilkan hasil
yang baik. Anda bahkan mungkin mendapatkan kepercayaan diri dan wawasan,
yang akan membantu Anda diversifikasi dan menyebar keahlian Anda ke arena
bisnis lainnya, yang sebelumnya tidak diketahui untuk Anda, atau Anda tidak
yakin tentang. Kemampuan ini, datang dengan pengalaman dan pengetahuan
mengumpulkan selama bertahun-tahun.
Sebuah Pikiran Menganggur adalah Lokakarya Setan
Pendidikan dan belajar secara teratur, memberikan orang dari semua kelompok
umur sesuatu yang substansial dan menantang untuk dilakukan. Ini membantu
mereka berpikir dan menggunakan jam menganggur mereka, melakukan sesuatu
yang produktif dan bermanfaat. Pendidikan tidak perlu murni akademis dan
mungkin termasuk membaca untuk bersantai atau sebagai gairah untuk sastra,
filsafat, seni, politik, ekonomi, atau bahkan penelitian ilmiah. Tidak ada batasan,
28
semua yang dapat Anda mengajar diri sendiri, hanya jika Anda tertarik untuk
belajar dan tumbuh sebagai individu. Namun, mereka yang memperlakukan
pengetahuan sebagai sampah, akhirnya menemukan diri mereka mendapatkan
diserap dengan pikiran kekerasan, dan iri terhadap mereka yang lebih baik dari
diri mereka sendiri. Ini adalah orang-orang seperti ini yang berubah terhadap
kecanduan narkoba, pemberontakan yang tidak perlu, kejahatan, dan aktivitas
polos. Orang-orang seperti tidak memiliki harga diri, bahwa pendidikan yang baik
sering memberikan kepada pengikutnya.
Pendidikan memainkan peran terus-menerus dalam semua bidang kehidupan.
Alasannya karena, jika kita menyadari kelemahan dari keputusan dan kita tahu
tentang kontinjensi mungkin dan kerusakan jaminan, tindakan konsekuen kami
akan lebih bijaksana, yang akan membantu kita untuk menjaga bahaya di teluk
setiap saat.
Families In Environmental Education
By akhmad
The family is the smallest social unit of the institution or in the community
environment in the form of legitimate matrimony State and Religion is usually
composed of : father , mother and children who used to live / lived in a place
commonly called the house .
The concept of a family .
Family is one of the chain 's most sederhanan life in the history of the human
child's life . Frame so that families need good teachings as patron and decorator
painting is so beautiful when viewed by the eye , not in spite of it all is the basic
family sakinah , mawadah and warrohmah .
It often becomes a term commonly used by most people is " baitii jannatii " which
29
means my house is my heaven . This is the right expression for ideal because my
family , the family is the primary source of any terms . Family as the primary
source of education greatly to the development and growth of children's mental
and physical life. So keep in mind that , the family is a system that consists of
elements that are related to each other that have a very close relationship .
Educational success of children in the family when the child was premature , will
greatly affect the success in the future . So how educational interests in a family .
Family function
The function of the family is responsible to maintain and cultivate their family
members . In this case serves to equip all family members to live according to
religious values are good , good personal and environmental well too . To the
development and education of children , a family must carry out its functions
properly .
The family is the first environment for children . Education is the responsibility of
the parents , the father and mother who is a central figure in education . The
function of education requires each parent to condition a family life education
into the situation . And educational environment of the school children when it is
only 45 % so the opportunity to educate children at home that much more . So , it
is important role of the family in educating children , start early so that children
can be better in the future .
Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan
Keluarga merupakan lembaga atau unit social terkecil di dalam lingkungan
masyarakat yang di bentuk dalam ikatan perkawinan yang sah secara Negara
maupun Agama biasanya terdiri dari: Ayah, ibu dan anak yang biasa
hidup/bermukim di suatu tempat yang biasa di sebut dengan rumah.
Konsep sebuah keluarga.
30
Keluarga adalah salah satu mata rantai kehidupan yang paling sederhanan dalam
sejarah perjalanan hidup anak manusia. Sehingga keluarga membutuhkan bingkai
ajaran-ajaran yang baik sebagai pelindung dan penghias lukisan yang begitu indah
bila di pandang oleh mata ini, tidak terlepas dari itu semua dasar keluarga adalah
sakinah, mawadah dan warrohmah.
Ini sering menjadi sebuah istilah yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang
yaitu “baitii jannatii” yang artinya rumahku adalah surgaku. Ini adalah ungkapan
yang tepat untuk kelurga yang ideal karena, keluarga adalah sumber utama dari
segi manapun. Keluarga sebagai sumber utama memberikan pendidikan yang
sangat besar bagi perkembangan dan pertumbuhan mental maupun fisik anak
dalam kehidupannya. Sehingga perlu diingat bahwa, keluarga merupakan suatu
system yang terdiri atas elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain yang
memiliki hubungan sangat erat. Keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga
ketika anak berusia dini, akan sangat berpengaruh pada keberhasilannya di masa
mendatang. Jadi betapa pentingan pendidikan di dalam sebuah keluarga.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah bertanggung jawab dalam rangka menjaga dan menumbuh
kembangkan anggota keluarganya. Dalam hal ini keluarga berfungsi untuk
membekali semua anggotanya agar dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama
yang baik, pribadi yang baik, dan lingkungan yang baik pula. Demi
perkembangan dan pendidikan anak, sebuah keluarga harus melaksanakan fungsi-
fungsinya dengan baik.
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak. Pendidikan
merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan figure
sentral dalam pendidikan. Fungsi pendidikan mengharuskan setiap orang tua
untuk mengkondisikan kehidupan keluarga menjadi situasi pendidikan. Dan
pendidikan anak ketika dilingkungan sekolah itu hanya 45% jadi kesempatan
mendidik anak di rumah itu lebih banyak. Jadi, sangatlah penting peran keluarga
31
dalam mendidik anak, mulailah dari sejak dini sehingga anak kedepannya bisa
lebih baik.
ARTIKEL INDONESIA
Pendidikan dalam Keluarga
Willy Yandi Wijaya
Kehidupan kita dimulai di dalam lingkungan keluarga.
Kita besar dan dididik di dalam keluarga kita.
Kita tumbuh dari kecil dalam lingkungan keluarga. Orang tua mengajar
bagaimana kita harus bertindak. Orang tua juga yang membesarkan kita dengan
pendidikan dan etika. Jika kita melihat seorang anak kecil sering mengucapkan
kata-kata kasar, apakah kita sadar bahwa anak tersebut tumbuh di lingkungan
keluarga, sehingga terkadang kita malah menyalahkan anak tersebut, padahal yang
seharusnya disalahkan adalah pendidikan dalam keluarganya?
Sering kali kita menyalahkan anak kecil yang berbuat salah, padahal bukankah
anak kecil belajar dan mencontoh tindakan atau perilaku dari orang dewasa?
Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak penting.
Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika
seorang anak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang
tua juga harus baik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak
kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan
harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang
benar maka semua manusia akan hidup berdampingan dan damai.
Hendaknya kita menyadari dengan jelas bahwa setiap tindakan yang kita lakukan
dipengaruhi oleh kebiasaan kecil kita dalam keluarga.
32
Oleh sebab itu kita perlu memperhatikan pola pendidikan dalam keluarga kita.
Pola pendidikan dalam keluarga harus berdasarkan nilai-nilai etika yang benar.
Pengaruh Lingkungan terhadap Individu Peserta Didik
Muhammad Risal
.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar.Terhadap faktor
lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti
pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan
mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari
pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada
uraian berikut :
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang
atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat
dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai
makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun
permulaan perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia
sebagai manusia. Berubahnya tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia
tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya
dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja,
walaupun diberinya cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia
dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia
33
tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan
lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu
akan berlangsung sangat lambat sekali.
2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan
daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat
membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang
berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang
tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :
1. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat
pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum
atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
2. Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat
menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong
manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
3. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam
senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi
dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya,
apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang
senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya
sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun
berubah menjadi anak yang rajin.
4. Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun
autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk
merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu
memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal
ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk
34
memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan
dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang
dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya.
35
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. 1989. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja
Karya
Hadi Kusumo, Kunaryo. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang
Press
Tirtahadja,Umar. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Langgulung, Hasan. 1995. Manusia dan Pendidikan. Jakarta: Husna Zikra
Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Ahmad, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://edukasi. kompasiana .com/2013/11/26 / family - as - environmental-education-614150.html (Diunduh tanggal 22 Maret 2014).
http://deassyratnasari.blogspot.com/2013/01/artikel-pendidikan-dalam-keluarga_8.html (Diunduh tanggal 22 Maret 2014).
http://dhammacitta.org/artikel/pendidikan-dalam-keluarga/
(Diunduh tanggal 24 Maret 2014).
36