21
MAKALAH/ARTIKEL PERAN GURU BK DALAM MENGATASI TAWURAN ANTAR PELAJAR Disusun oleh : Mu’min (11001249) Kelas E FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN TAHUN AJARAN 2012/2013

mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

  • Upload
    ngoanh

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

MAKALAH/ARTIKELPERAN GURU BK DALAM MENGATASI TAWURAN

ANTAR PELAJAR

Disusun oleh :Mu’min   (11001249)

Kelas E

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR

Page 2: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang pengertian dan bagaimana mengenal Allah. Makalah ini memuat tentang”Remaja dan Tawuran”dan sengaja dipilih karena untuk memenuhi tugas penyusun.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luasa kepada pembaca dan dapat membatu pembaca memahami lebih dalam tentang Remaja dan Tawuran. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kritik dan saran sangat penyusun harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Table of ContentsBAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

1. Latar Belakang................................................................................................................................4

2. Pembahasan masalah.......................................................................................................................5

3. Tujuan................................................................................................................................................6

4. Manfaat.............................................................................................................................................6

BAB II...................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN...................................................................................................................................7

Pengertian Tawuran............................................................................................................................7

4. faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar...........................................7

1. Faktor internal..................................................................................................................................7

2. Faktor keluarga..................................................................................................................................8

3. Faktor sekolah...................................................................................................................................8

4. Faktor lingkungan..............................................................................................................................9

4. Aspek aspek yang menimbulkan tawuran pelajar...........................................................................10

1. Aspek dendam.................................................................................................................................10

2. Aspek selain dendam.......................................................................................................................10

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:......................12

Contoh kasus dalam Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:........................................................................................14

CARA MENGATASI TAWURAN ANTAR PELAJAR......................................................................14

III. Kesimpulan dan Saran....................................................................................................................14

1. Kesimpulan......................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

BAB I

Page 4: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seolah-olah nurani tidak lagi diyakini oleh para remaja, lebih-lebih apabila melihat banyaknya tawuran pelajar akhir-akhir ini. Dengan garangnya api kebencian merasuki pelajar seperti mafia hendak menunjukkan keperkasaannya. Dan kekerasan, dianggap sebagai solusi yang paling tepat dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan.

Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan terjadi dihadapan mereka. Dan seringkali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari sudut pandang negatif permasalahan yang ada. Seolah-olah seperti seorang terdakwa yang telah mendapat vonis hukum, yang dipastikan sebentar lagi akan dimasukkan kedalam penjara.

Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar sendiri. Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap respon yang ditimbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam gejolak jiwa yang berupa agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.Hal itu menimbulkan gejolak jiwa berupa kepenatan yang membumbung menjadi gundukan stress dan mencari sebuah pelampiasan. Hal tersebut seringkali tersalurkan dalam perbuatan negatif, berkumpul dengan sekelompok preman dan secara tidak langsung menjadi bagian dari mereka. Karena didalam kelompok barunya, mereka mendapat pengakuan sebagaimana yang selama ini tidak didapatkan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dari situlah dimulainya pembelajaran kekerasan, dilingkungan baru yang tanpa kenal akan aturan, norma, adat, dan kesusilaan. Yang berlaku adalah hukum anarkisme, kriminalisme, premanisme, rimbaisme yang kesemuanya itu selalu mengedepankan otot dari pada otak. Dan yang terjadi adalah wujud nyata mereka yaitu seorang pelajar namun substansinya adalah preman yang belajar. Itulah sekilas kenyataan akan adanya jiwa mafia dalam diri seorang pelajar yang berpotensi menimbulkan kenakalan pelajar yang terutama berupa tawuran. Sehingga tidak asing lagi hanya sekedar saling pandang dapat menimbulkan tawuran.

Sungguh ironis memang apa yang terjadi di dunia pelajar, yang sebenarnya dituntut untuk belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan harapan mereka bisa berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

Inti Permasalahan

Pada bab ini penulis mencoba untuk memberikan sebuah gambaran dengan mengambil suatu contoh tawuran pelajar yang terjadi. Bengis dan kejamnya sekelompok mafia terekam jelas pada tawuran pelajar berujung maut yang terjadi di kota Tangerang. Furqon (18), pelajar kelas tiga Otomotif I, SMK Otomotif Alhusna, Kota Tangerang, meregang nyawa setelah dikeroyok puluhan siswa SMK Voktek Tangerang. Informasi yang

Page 5: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

dihimpun detikcom, kejadian tersebut terjadi di Jl TMP Taruna, Kota Tangerang, sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (7/8/2009).Saat Furqon yang hendak pulang sedang menunggu angkot di Jalan Daan Mogot, tepatnya samping kantor Pemkot Tangerang lama, tiba-tiba datang puluhan pelajar SMK Voktek. Puluhan pelajar itu lansung menyerang Furqon dengan berbagai senjata tumpul. Serangan mendadak itu tak bisa dihindari Furqon. Remaja itu pun menjadi bulan-bulanan hingga akhirnya jatuh terkapar di jalanan. Sadisnya, hal itu tak membuat para pelajar Voktek puas. Mereka menginjak-nginjak tubuh Furqon yang sudah tidak berdaya sebelum meninggalkannya.

Warga di sekitar lokasi berusaha menolong korban dengan membawanya ke RSUD Tangerang. Namun sebelum sempat ditangani tim medis, Furqon menghembuskan nafasnya yang terakhir. Petugas Polsek Tangerang Kota, yang mendengar kejadin itu lansung melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Puluhan siswa SMK Voktek yang belum jauh dari lokasi berhasil diciduk. “Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku pengeroyokan itu,” kata Wakapolsek Tangerang, AKP Arif. (detikcom-2009).

Itulah sekilas masalah yang akan kita kaji dan uraikan dalam makalah ini. Bagaimana permasalahan itu hadir dan mengapa kejadian itu terjadi. Dan bagaimana meminimalisir kejadian-kejadian tawuran pelajar.

2.  Pembahasan masalah

Apabila mengkaji masalah tawuran pelajar di tangerang tersebut lebih mendalam, apa yang sebenarnya terjadi di tangerang maka tidak bisa menyalahkan begitu saja apa yang terhadap para pelajar. Pertanyaan yang akan timbul adalah sudahkah masyarakat memperhatikan apa sebenarnya keinginan mereka sehingga mereka mencari pelampiasan-pelamapiasan yang berujung tindakan anarki? Apa penyebab mendasar yang menyebabkan mereka menjadi manusia kasar dan tak bernurani? Mengapa bisa terjadi demikian? Siapa yang harus disalahkan?

Berbagai pertanyaan itu akan senantiasa timbul dan secara tidak langsung seolah menyindir masyarakat karena sejatinya masyarakat adalah bagian dari mereka. Apabila masyarakat mau sadar sebenarnya sebagai bagian dari lingkungan yang ada disekitar mereka, seolah memaksa remaja untuk mencari solusi negatif. Hal itu dikarenakan seringnya masyarakat tidak menghargai dan menghormati mereka bahkan dengan kata lain sering menyepelekan keberadaan mereka.Banyak keluarga yan tidak memperhatikan anaknya, banyak sekolah yang hanya terfokus terhadap kegiatan belajar mengajar saja tanpa memperhatikan sisi psikologis anak didiknya. Banyaknya masyarakat acuh tak acuh dengan keberadaan mereka. Hingga bangsa ini yang kurang memperhatikan dunia remaja.Padahal sebenarnya para remaja hanya ingin diperhatikan, diakui, dihargai dan dihormati oleh lingkungan disekitar mereka. Banyak hal yang perlu untuk diperbaiki guna memperbaiki keadaan yang ada.

Page 6: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Itulah sekilas betapa pentingnya masyarakat tahu bagaimana masalah ini perlu untuk dikaji. Sehingga diharapkan masyarakat dapat meminimalisir segala bentuk potensi-potensi yang menimbukan kejadian tersebut, yang terutama sekali adalah tawuran pelajar.Karena kita tahu bahwasanya dampak tawuran tidak hanya pada pelaku tawuran itu sendiri. Namun akan berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti rusaknya bangunan umum, kemacetan, sehingga menimbulkan proyeksi gangguan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari.

3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan  makalah ini adalah :Mengetahui dan memahami tentang tawuran antar pelajar itu sendiriMengetahui serta dan memahami pengertian tawuran dan factor-faktor penyebabanya.Mengetahui dampak dari tawuran.Mengetahui dan memehami peran konselor dalam memberikan strategi serta metode

dalam  mengatasi masalah tawuran antar pelajar di sekolah.

4. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah secara umum adalah sebagai referensi dan sebagai motivasi bagi pembaca untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta dapat lebih menggali dan mengembangkanya kedepan, manfaat secara khusus  bagi mahasiswa khususnya bagi penulis sendiri agar lebih mengerti dan memahami dalam pembahasan matakuliah Bimbingan Konseling  mengenai tawuran antar pelajar di sekolah Menengah Atas dan dapat lebih  mengkaji kasusnya sebagai latihan kedepan sebagai seorang calon konselor.

BAB IIPEMBAHASAN

Pengertian Tawuran

Tawuran dalam kamus bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan pelajar adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga

Page 7: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

apabila kita menarik garis besarnya yaitu perkelahian antar banyak orang yang tugas pelakunya adalah manusia yang sedang belajar. Ironis memang orang yang sedang belajar melakukan perkelahian, namun itu kenyataan yang terjadi.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.1. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.2. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.3. Tinjauan psikologi penyebab remaja terlibat perkelahian pelajarDalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya

4. faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.

1.  Faktor internal.

Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya.Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri darimasalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

2. Faktor keluarga.

Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau melakukan kekerasan yang sama. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu

Page 8: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

bergabung dengan teman-temannya, banyak anak akan menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya. Selain itu suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja. Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994)Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Sehingga peran besar keluarga dituntut untuk memberikan contoh yang baik agar anak-anak tidak mencari perilaku menyimpang seperti tawuran pelajar.

3. Faktor sekolah.

Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam mendidik siswanya. Bagi Durkheim, sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting dan sangat khusus untuk menciptakan makhluk baru, yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Emile Durkheim, Leducation Morale ( Paris : Libraire Felix Alean, 1925), hal. 68. Untuk itu dibutuhkan sekali keselarasan antara harapan masyarakat dengan system pengajaran. Sekolah untuk lingkungan masyarakat militer harus berbeda dengan cara pengajaran di sekolah yang memperuntukkan anak didiknya untuk dunia industry. Namun, disamping itu semua hal yang paling penting dalam mengajar adalah menumbuhkan motivasi diri (self motivation) untuk belajar. Dengan ada keinginan sendiri untuk belajar bagi para siswa maka mereka akan bisa lebih focus terhadap pelajaran yang diberikan oleh pengajar.

4. Faktor lingkungan.

Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Lingkungan yang tidak menerima eksistensi para remaja juga menjadi slah satu faktor pemicu seorang pelajar atau remaj melakukan perbuatan-perbuatan anarki. Padahal pada usia remaja tersebut remaja dalam taraf pencarian jati diri, dan dibutuhkan sekali dukungan dan partisipasi warga masyarakat dilingkungan sekitar mereka berada. Hal itu bisa dilakukan

Page 9: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

dengan berbagai cara diantaranya mengadakan wadah organisasi pemuda, memberikan apresiasi terhadap remaja yang berprestasi, melibatkan remaja dalam berbagai kegiatan kemsyarakatan sampai dengan memberikan tanggung jawab yang lebih untuk menjadi panitia sebuah kegiatan yang diadakan oleh masyarakat. Hal-hal tersebut mungkin bisa diharapkan untuk meminimalisasi remaja untuk mencari kegiatan-kegiatan negative di luar lingkungan mereka atau dengan kata lain untuk meminimalisasi tawuran pelajar.Kesimpulan:Apabila menilik dari beberapa faktor perkelahian pelajar yang ditinjau dari sisi psikologis terdapat 3 faktor lingkungan selain faktor internal yang menyebabkan seorang pelajar melakukan tindakan tawuran. Itu menunjukkan peran penting lingkungan dalam andil menciptakan sebuah tawuran pelajar. Lingkungan-lingkungan mereka antara lain keluarga sebagai lingkungan dasar dari seorang remaja. Sekolah sebagai lingkungan tempat mencari ilmu dan membangun kreativitas mereka. Dan masyarakat sebagai lingkungan pengapresiasikan apa yang telah mereka pelajari dalam lingkungan keluarga dan sekolah.

3. Ditinjau Dari Aspek Biologi

Ditinjau dari aspek ini menurut Paul Maclean seorang ahli neorologi mengenai tawuran pelajar terjadi karena adanya prosess alamiah yang dihadapi oleh otak manusia. Paul Maclean menyebutkan otak manusia terdiri dari tiga bagian yang dinamakan triune brain. Dan masing-masing otak mempunyai fungsi masing-masing. Otak paling rendah dinamakan reptile brain dan seing disebut juga primitf brain yang berfungsi mengatur fisik kita agar tetap hidup, mengelola gerak reflex, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang ditangkap oleh panca indra. Dan pada saat menghadapi ancaman atau keadaan berbahaya cenderung untuk memberikan reaksi melawan atau lari.Ketika ada suatu kejadian tawuran, ancaman akan datang walaupun sebenarnya tidak keinginan untuk melakukan sebuah pekelahian. Dikarenakan reaksi dari primitif otak yang mengambil ancaman dan sekaligus membalasnya dengan sebuah perlawanan, maka akan timbulah sebuah perlawanan yang berujung kepada perkelahian. Itulah sekilas proses alamiah perkelahian pelajar yang mendasari tawuran terjadi apabila dipandang dari aspek biologi.

4. Aspek aspek yang menimbulkan tawuran pelajar

1. Aspek dendam

Tidak sedikit penyebab tawuran dikarenakan dendam entah itu karena pemalakan yang dilakukan pelajar sekolah atau dendam karena tidak bisa bersekolah di sekolah yang diinginkan. Sehingga timbul keinginan untuk merusak sekolah yang dimaksud.Aspek dendam ini menimbulkan proyeksi tawuran-tawuran berikutnya bahkan mungkin hanya dengan diawali dengan hanya saling pandang. Karena sebenarnya sudah ada kebencian yang mendasari hati mereka.

2. Aspek selain dendam

Page 10: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

1) Perayaan hasil UN (Ujian Nasional)

Ada kebiasaan perayaan hasil ujian nasional bagi pelajar. Yaitu dengan melakukan pawai keliling kota, meneriakkan yel-yel dan sebagainya. Pada saat bersamaan satu rombingan bertemu dengan rombongan sekolah lain. Dan pertemuan itu menimbulkan saling ejek sehingga emosi meluap dan selanjutnya terjadilah sebuah tawuran.2) Perayaan hari libur

Seringnya pelajar memaknai hari libur sebagai hari tanpa aktifitas atau sering hari bebas. Untuk sementara waktu mereka akan berhenti melakukan aktivitas belajar. Sehingga mereka beranggapan akan melakukan tawuran dan setelah itu mereka bisa sembunyi dirumah tanpa takut keluar rumah. Karena aktifitas mereka hanya ada dirumah.

4.   Dampak perkelahian pelajar

Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar.

1.      Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas.

2.       Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan.

3.      Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah.4.      Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya

penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

5.      Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja

Banyak solusi yang ditawarkan oleh para ahli hingga para tokoh masyarakat untuk menanggulangi kenakalan remaja yang berupa tawuran pelajar. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat digunakan sebagai salah satu cara meminimalisasi tawuran pelajar;

1.      Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2.      Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang

harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.3.      Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan

dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.4.      Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya

atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.Cara lain yang ditawarkan oleh Kartini Kartono memberikan beberapa cara untuk meminimalisasi tawuran pelajar yang terurai sebagai berikut;

Page 11: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

1. Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun

2. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat3. Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja

Dengan hal-hal tersebut diharapkan masyarakat bisa meminimalisasi potensi-potensi yang ada guna menimbulkan remaja yang kreatif, aktif, produktif dan berpotensi menjadi generasi penerus yang baik.2. SaranMenyikapi berbagai fenomena kenakalan remaja khususnya tawuran pelajar yang telah disampaikan diatas penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut;

1.      Sedari sekarang masyarakat harus sadar akan pentingnya peran mereka dalam membentuk lingkungan yang kondusif.

2.       Keluarga sebagai elemen dasar sebuah bangunan pendidikan agar lebih aktif dalam memperhatikan anak-anaknya, pentingnya menciptakan demokratisasi dalam keluarga.

3.      Sekolah sebagai suatu lembaga pendidik seharusnya memperhatikan potensi-potensi dasar peserta didik untuk lebih meningkatkan daya kreativitas mereka.

4. Adanya system penanganan yang lebih tepat apabila diketemukan tawuran pelajar.

Tawuran pelajar  juga merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang sangat marak terjadi dikota -kota besar, misalnya Jakarta. Permasalahan remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang berlanjut menjadi perkelaian masal dan tak jarang melibatkan penggunaan senjata tajam atau bahkan senjata api. Banyak korban yang berjatuhan, baik karena luka ringan, luka berat, bakan tidak jarang terjadi kematian. Tawuran ini juga membawa dendam berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat didalamnya dan sering berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Hal ini tentunya merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Generasi yang diharapkan mampu membawa perubahan bangsa kearah yang lebih baik ternyata jauh dari harapan. Kondisi ini juga dapat membawa dampak buruk bagi masa depan bangsa. Lickona menyebutkan beberapa tanda dari perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa antara lain meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, pengaruh kelompok sebaya terhadap tindakan kekerasan, dan semakin kaburnya pedoman moral.

Upaya-upaya telah dilakukan berbagai pihak, baik birokrasi pendidikan, kalangan pengajar, organisasi masyarakat, maupun LSM untuk menanggulangi masalah ini secara formal. Namun, upaya-upaya tersebut belum membawa hasil yang sangat bermakna jika dilihat dari rendahnya perubahan frekwensi tawuran yang terjadi dari tahun ketahun. Pada tahun 2001, Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI) SMK DKI Jakarta menggagas penerapan metode baru yaitu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Dakwah Sistem Langsung (DSL) sebagai program wajib di SMK-SMK Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari sistem pembinaan kesiswaan yang pelaksanaannnya pada tahap awal diprioritaskan pada sekolah yang sering terlibat tawuran. Penanganan moral remaja secara intensif ini sangat tepat jika dihubungkan dengan latar belakang tawuran pelajar, karena menurut Malik (2002) rendahnya moralitas remaja memiliki peran yang sangat besar dalam melatar belakangi tawuran pelajar Program ini telah diuji

Page 12: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

coba pada siswa muslim di SMK Poncol Jakarta Pusat dan SMK Budi Utomo. Penerapan ini telah berhasil menurunkan angka tawuran disekolah tersebut.

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.

Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir

saya sendiri pribadi saat SMA memandang BK sebagai tempat pengadilan untuk anak-anak yang memiliki kasus di sekolah dan tentunya menjadi momok yang menakutkan bagi Siswa yang dalam masalah, untuk berurusan dengan Guru BK. sayapun pernah sesekali terkena kasus membolos dan harus berurusan dengan guru BK. diberikan nasehat dan ditekan oleh sanksi yang akan diberikan sekolah  bila saya mengulanggi lagi. berhasil kah ? ya bagi saya, namun sesungguhnya tidak menyelesaikan masalah. menurut saya menekan siswa yang bermasalah dengan sanksi-sanksi yang diberikan justru akan menjadi beban Psikologis siswa, bayangkan bahwa seharusnya siswa dibantu dalam menyelesaikan masalah justru bertambah memberatkan dengan sanksi yang dihadapkannya.bagaimana dengan pengembangan karir, saya akui bahwa saat saya di SMA, banyak teman-teman saya , termasuk saya yang baik dalam akademisnya sangat terbantu oleh masukkan yang diberikan oleh BK, bahkan untuk masuk PTN melalui PMDK teman-teman saya dibantu dalam penelusuran minat dan bakat yang pada akhirnya guru BK memberikan rekomendasi Fakultas mana yang cocok sesuai bakat siswa.tapi bagaimana dengan siswa-siswa yang kurang baik dalam prestasi akademiknya ? ya dalam melakukan pelayananya guru BK kurang dapat merangkul siswa-siswa yang kurang baik dalam akademiknyakita kembali lagi ke dalam kasus tawuran yang  marak. kita harus yakin bahwa para pelaku tawuran ini adalah korban dari doktrinisasi lingkungan sekitarnya.doktrin dari Acara-acara TV yang memperlihatkan kekerasan sebagai hal yang lumrah, komik-komik jepang yang saya nilai tidak sedikit yang bertemakan kekerasan, serta doktrinisasi dari pihak alumni yang sejujurnya pernah saya rasakan sewaktu SMA. dengan psikologi yang masih labil dan doktrinisasi yang datang berubi-tubi maka tak heran pelajar-pelajar akhirnya mendapatkan jawaban atau kegalauannya dalam pencarian jati dirisaat mellihat anak pintar kita mengatakan siapa gurunya, namun melihat anak nakal. kita akan mengatakan siapa sih orang tuanya, tidak asing lagi bukan ?. kita tidak bisa menyalahkan segalanya kepada orang tua. ingat anak usia sekolah menghabiskan waktunya lebih banyak di sekolah. maka tidak alasan lagi bahwa guru BK tidak memiliki cukup berfungsi dengan baik.saya sangat mengapreasi kebijakan yang akan menambahkan jam pendidikan BK. namun harus diingat, remaja adalah jiwa yang rentan lebih baik kuranggi waktu dimana guru BK masuk kedalam kelas dan menjalankan tugasnya.kita asumsikan saja 1 kelas berisi kurang lebih 40 siswa. apakah dengan siswa sebanyak itu guru BK dapat menjalankan tugasnya dengan baik?.apakah semua siswa dapat terbuka di depan guru BK dan 39 teman lainnya?.

Page 13: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

saya yakin banyak yang dapat dilakukan guru BK, dibanding saat ini, sekolah tidak perlu ragu lagi untuk menambah tenaga Guru BK honorer yang berkompeten untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. dengan tenaga guru BK yang mumpuni, maka intervensi dapat dilakukan dengan efektif, seperti terapi kelompok, untuk siswa-siswa yang sama-sama membutuhkan bantuan atau siswa yang sama-sama sedang dirundung kasus. dengan kesamaan yang dimiliki tentunya siswa ini memiliki kebersamaan yang kuat dan keinginan untuk dapat menyelesaikan masalahnya . terapi individu.untuk membantu siswa yang memiliki masalah dengan lingkungannya. tentunya siswa ini tidak dapat datang sendiri ke ruang BK, tapi guru BK lah yang mengajak mereka dengan tulus dan terbuka tanpa harus ditakuti oleh sanksi-sanksi keras. oleh karena itu sebaiknya guru BK yang bertugas langsung kepada siswa sebaiknya adalah guru BK yang berumur antara 24 sampai 30an dan ramah tujuannya agar dapat memberikan kenyamanan kepada siswa dalam keterbukaanya dalam menerima guru BK di dalam lingkungan sekitarnya, termasuk tongkrongannya. Guru BK sebaiknya tidak harus selalu menyuruh Orang tua siswa untuk datang ke sekolah untuk diberikan masukkan dan Informasi, guru BK lebih baik datang langgsung ke rumah siswa tersebut bukan dengan niat untuk memberikan surat peringatan, tapi untuk melihat bagaimana lingkungan rumah siswa ini, termasuk pergaulannya di lingkungan sekitar rumahnya. dengan melihat dengan langgsung ,guru BK dapat menilai siswa secara Objektif.dan mengetahui mengapa timbul kecendrungan siswa melakukan pelanggaran.saya yakin dengan pendekatan guru BK yang tepat dan baik, maka kasus tawuran dapat ditekan, walapun ini bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi keberhasilannya untuk menciptakan para remaja yang terbuka dan cerdas dalam menilai suatu yang baik dan tidak baik dalam melihat situasi sebanding dengan tantangannyaterakhir saya tekankan, di awal saya katakan tawuran ini disebabkan juga oleh doktrinisasi oknum yang tidak bertanggung jawab salah satunya  oleh para alumni sekolah, sehingga ini menjadikan tawuran suatu hal yang turun temurun di tiap generasi, pihak sekolah tidak perlu khawatir nama sekolah mereka takut tercemar ,bila dapat mencegah hal ini. pihak sekolah harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untukdapat membongkar sindikat oknum yang turut campur untuk menghasut dan mengajak siswa dalam tawuran. pihak kepolisian juga harus serius dalam memandang kasus ini. bila Teroris saja yang bersembunyi bisa ditemukan apalagi para oknum-oknum ini.Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar – Hi, Sobat Kang Wahyu apa kabar? Luar biasa. Disini Kang Wahyu akan share tentang Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar. Belakangan ini tawuran semaikn marak di kalangan pelajar. Ini akan terus berlanjut jika kita tidak mengetahui penyebab terjadinya tawuran tersebut. Nah,Berikut   Penyebab Terjadinya Tawuran Antar PelajarContoh kasus dalam Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:

Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.

Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.

Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.

CARA MENGATASI TAWURAN ANTAR PELAJAR

Tawuran pelajar yang sudah menjadi budaya akan sulit diberantas karena siswa siswi yang bandel akan menjadi provokator tawuran dan memaksa teman-temannya serta adik kelas untuk ikut ambil bagian dalam tawuran antar pelajar. Bagi yang tidak ikut tawuran biasanya

Page 14: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

akan dimusuhi, dikerjai, dimaki-maki, diejek, difitnah, bahkan bisa diperlakukan kasar dari para pelajar nakal, ada bebarapa cara untuk mengatasi tawuran, cara-carta tersebut sebagai berikut :

Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar, memberikan pemdidikan moral tidak hanya diberikan disekolah saja, tetapi lingkungan dan keluarga harus mendukung.

Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik.

Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang mencari jati diri.

Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat  diwaktu luangnya. Contohnya  : membentuk ikatan remaja masjid atau karang taruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya.

III. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Bisa dikatakan bahwa kenakalan remaja seperti halnya tawuran pelajar tidak bisa dikatakan bahwa semua aspek pendorong berasal dari internal mereka saja. Namun faktor lingkungan dimana mereka berada juga mempunyai andil besar dalam memicu seorang pelajar mencari pelampiasan-pelampiasan negatif. Seperti faktor keluarga yang dipenuhi oleh kekerasan orang tua, faktor sekolah yang kurang memperhatikan potensi anak-anak didiknya. Sampai faktor masyarakat yang senantiasa menyepelekan keberadaan mereka.

Untuk menindak lanjuti itu semua sebaiknya masyarakat yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat sadar betapa pentingnya mereka menjaga kestabilan remaja dengan memberi ruang yang cukup kepada mereka untuk berekspresi. Sehingga mereka mendapatkan kenyamanan yang cukup di mana mereka berada. Pengakuan masyarakat yang selama ini mereka idamkan, sambutan keluarga yang mereka impikan dan sekolah yang nyaman untuk meningkatkan potensi mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Read more: http://kangwahyu.com/info-terkini/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-pelajar/#ixzz2AwvFoZ2s

http://daimabadi.blogdetik.com/2010/04/27/tawuran-pelajar/comment-page-1/Raymond Tambunan, 2008. Perkelahian pelajar. Diambil : 12 oktober 2009, dari: http://informasi.psikolog.online.edu Article, 2009. Tawuran Antar Pelajar. Diambil : 10 oktober 2009, dari: http://ifkarulya.wordpress.com/Januari, 2009. Tawuran Pelajar. Diambil : 10 November 2009, dari

Page 15: mukmin192.files.wordpress.com viewmakalah/artikel. peran guru bk dalam mengatasi tawuran antar pelajar. disusun oleh : mu’min (11001249) kelas e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

: http://sobatbaru.blogspot.com/2009/01/ta…Januari, 2009. Diambil : 22 januari 2010, dari : http://www.mizan.com/index.LampiranTawuran Pelajar Berujung Maut Di Tangerang

http://www.detiknews.com/read/2009/08/07…