Document 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmmm

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangCiri anak sehat dapat dilihat dari segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat akan merasa senang apabila diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional, dan penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan yang lain. Kesehatan tubuh anak sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai manfaat pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang layak untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedang jajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

B. Maksud dan TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana memberi giziyang sesuai pada balita.

C. Rumusan Masalah1. Bagaimana prinsip gizi seimbang bagi balita ?2. Bagaimana cara pengolahan makanan bagi balita ?3. Faktor -faktorapa sajayang mempengaruhipemberianmakanan bagi balita?4. Bagaimana pengaruh status gizi seimbang bagi balita ?5. Bagaiman menu seimbang bagi balita ?

A. Gizi BalitaDi tahun pertama kehidupan, panjang bayi bertambah sebanyak 50%, tetapi tidak berlipat setelah usia 4 tahun. Anak yang berumur 1-3 tahun akan mengalami pertambahan berat sebanyak 2-2,5 kg, dan tinggi rata-rata sebesar 12 m setahun (tahun kedua 12 cm, tahun ketiga 8-9cm. Berat badan baku juga bisa mengacu pada berat badan dan tinggi badan dari WHO/NCHS, atau rumusan perkiraan berat badan anak:

berat anak usia 1-6 tahun = [Usia x 2 + 8]

dengan demian 1 sampai 3 tahun masing-masing 10, 12, dan 14 kg. (Tabel Berat Badan dan Tinggi Badan)Dengan buku WHO-NCHS, rata-rata berat badan anak usia 1,2 dan 3tahun berturut-turut adalah 9,5; 12,6; dan 14,7 untuk anak laki-laki, sementara anak perempuan 9,5; 11,9; dan 13,9. Tinggi badan anak laki-laki masing-masing 76,1; 87,6; dan 96,5 cm. Sedangkan anak perempuan 74,3; 86,5;dan 95,6 cm. Pertambahan badan anak usia prasekolah (4-6 tahun) berkisar antara 0,7-2,3 kg dan tinggi 0,9-1,2 cm/tahun sehingga menyebabkan tubuh mereka tampak kurus.Perkembangan mental anak dapat dilihat dari kemampuannya mengatakan tidak terhadap makanan yang ditawarkan. Penolakan itu harus disikapi orang tua dengan bijaksana. Ada baiknya anak diberikan pilihan satu atau dua makanan. Pada banyakpenelitian dilaporkanbahwa pada usia ini kebanyakan anak hanya mau makan satu jenismakanan selama berminggu-minggu (food jag). Orang tua sebaiknya tetap menawarkan jenis makanan lain tiap kali makan. Sehingga kebutuhan gizi tetap terpenuhi.Rumus Perkirahian Tinggi BadanUsiaTinggi Badan

Lahir50

-1 taun75

2 12 tahunUsia (tahun) x 6 + 77

B. Masalah Gizi AnakMasalah gizi pada anak kebanyakan merupakan dampak dari ketidak seimbangan antara asupan dan kekurangan zat gizi (nutritional inbalance), yaitu asupan yang melebihi keluaran atau sebaliknya, disamping kesalahan dalam memlilih bahan makanan yang di santap. 1. Anemia Defisiensi BesiKeadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam makanan, terutama pada anak yang terlampau banyak mengkonsumsi susu, sehingga mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk mengatasi hak ini, disamping mengkonsumsi suuplemen penambah zat besi juga makan makan yang banyak mengandung zat besi, yaitu : . Sementara, sebagian susu diganti dengan air mineral atau air jeruk. Meski tidak kaya akan zat besi air jeruk mengandung banyak vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. 2. Karies DentisZat esensialbagi perkembangan dan pemeliharaan gigi meliputi vitamin A, C, D dan mineral kalsium, fosfor, serta fluor. Protein dentin ialah kolagen, yang bergantung pada vitamin C untuk sintesis yang normal. Kekurangan vitamin C menyebabkan pembentukan dentin irreguler dan perunbahan pulpa. Enamel gigi mengandung Kreatin, yang memerlukan protein untuk pembentuknya. Vittamin D esensial membantu membentuk struktur tukang dan gigi.Kekurangan vitamin A mengganggu perkembangan jaringan epitel, mengganggu pembentukan gigi, menyebabkan hiploplansia enamel. Hipomineralisasi adalah pengaruh dari kekurangan vitamin D, kalsium, serta fosfat. Kurang kalori mengakibatkan perlambatan erupsi, pengecilan ukuran gigi, pengurangan keterlarutan enamal, dan difungsi kelenjar ludah. Air ludah membersihkan sisa makanan sekaligus merendam kegiatan asam pembentuk plague. Ketika kekuatan asam ini punah, fodfor, kalsium dan fluor berpeluang melakukan remineralisasi bagian gigi yang tererosi. Status gizi jelek berpengaruh terhadap fungsi kelenjar ludah.Fluor berfungsi untuk membentuk fluorapatite. Fluor dalam ludang membantu mengurangi produksi asam dan bakteri penyebab plak.Di samping gula dan tepung ada faktor lain yang mempengaruhi potensi kariogenetik, seperti frekuensi asupan, bantuk dan konsistensi, waktu retensi dan posisi makanan dalam santapan. Makanan yang dapat menyebabkan karies antara lain kripik kentang, permen (terutama permen karet),kue yang berisi krim, dan makanan bergula. Namun perinsipnya, memakan apapun bisa memiliki risiko lebih kecil untuk menimbulkan karies bila gosok gigi dengan pasta gigi yang menganfung fluorida. Makanan yang baik untuk gigi antara lain popcron non karamel, buah segar,kacang, keju, yogurt, sayursayuran,permen tidak bergula dan asinan.

3. Penyakit KronisPenyakit kronis dapat mengganggu pertumbuhan karena menguras banyak energi. Energi berasal dari zat gizi yang masuk dalam tubuh anak. Misalnya penyakit campak yang menguras banyak vitamin A.

4. Berat Badan BerlebihBerat badan berlebih bisa menimbulkan obesitas hingga remaja. Hal tersebut terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masukdan energi yang keluar, jumlah energi yang masuk cenderung lebih banyak,terlalu banyak makan, terlalu banyak olah raga,atau keduanya. Berat badan pada anak tidak boleh diturunkan karena akan mengurangi zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Perlambatan ini bisa dilakukan dengan mengurangi makanan dan olah raga.

5. PicaOrang yang mengkonsumsi sesuatu bukan makanan misal debu dan perca terglong pica. Hal ini tidak berbahaya selama balita tidak menyantap zat toksik.

6. TelevisiBuka televisi yang menimbulkan masalah gizi, namun dampaktayangannya, terlebih iklan yang di lakoni oleh anak. Orang yan tidak berfikir kritis akan mudah terbujuk untuk memberikan anaknya makan-makanan yang kurang bergizi.

7. Berat Badan KurangHal ini merupakan masalah serius. Kondisi ini mencermikan kebiasaan makan yang buruk. Untuk menangani masalah ini harus di cari penyebabnya dulu.a. Konsumsi makan apa yang selelu membuat muntah dan diare?b. Apakah selalu ada makanan dirumah?c. Apakah anak sering tidak sarapan dan menggantinya dengan makanan yang berlemak dan memiliki gizi yang rendah?d. Apakah anak makan satu jenis makanan saja dalam waktu lama?e. Apakah anak dapat tidur lelap?f. Apakah anak banyak menontoniklan di TV dan menirunya?g. Apakah anak jarang makan?Semua itu dapat mengakibatkan anak enggan makan.pemecahan diperluka untuk menangani masalah tersebut.

6. Alergi Alergi dapat diartikan sebagai respontidak normal terhadap makanan yang orang biasa dapat mengkonsumsinya. Alergi anak tak jarang terlihat pada anak (5-8%), terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita alergi. Bergantung pada jenis makanan yangdisantap, alergi dapat bersifat sementara dan menertap. Alergi yang dipicu oleh susu, kedelai,telur dan tepung terigu dapat reda sendiri, sementara yang disebabkan oleh kacang, ikan dan kerang cenderung menetap.

C. Penilaian Status Gizi Anak Penilaian status gizi anak pada perinsipnya sama dengan pemeriksaan pada periode kehidupan lain. Pemeriksaan tergantung pada bentuk kelainan yang berkaloyan dengan kejadian penyakit tertentu.kurang protein misalnya, lazim menjangkiti anak. oleh karena itu tanda dan gejaa kesana termasuk kelainan lainperlu dipelajari.Anamnesis tentang asupan pangan harus mencantumkan pula pertanyaan tentang baik tidaknya status gizi maupun kesehatan gigi; asupan fluor baiksecara sistematik maupun tropikal; obat atau kondisi yang mempengaruhi sekresi air ludah; penyakit kronik misal DM, jantungm dan HIV; mutu makanan yang disantap secara umum;konsumsi obat tertentu.Kebutuhan vitamin A dan K meningjat saat anak mengkonsumsi obat anti kejang (phenytoin) dan anti kolesterol (cholesteryalmine). Kebutuhan vitamin Dakan meningkat manakala mengkonsumsi obat peningkat asamempedu (calestipol). Pemeriksaan klinis diarahkan untuk mencari kemungkinan adanya bintik otot, xerosis konjungtiva, anemia, pembesaran kelenjar parotis, kheilosis, angular, fluorotis, karies, gondok, serta hepato dan splenomegali. Pengukuran antropometis yang penting dilakukan ialah penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps.

D. Pemantauan PertumbuhanPertumbuhan anak dapat diamati dengan cermat dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita. Kartu ini berfungsi sebagai alat bantu emantau gerak pertumbuhan bukan penilaian status gizi.

E. Gizi Seimbang pada BalitaMasa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible(tidak dapat pulih).Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.

Kecukupan gizi:Golongan umum: 1-3 tahun BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram4-6 tahun BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram.Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut:a. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan.

Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :a. AirBayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:

TrimesterKebutuhan (ml/kg BB/hari)

I175-200

II150-175

III130-140

IV120-140

b. EnergiMenurut FAO/WHO 1971

UmurKebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)

3 bulan120

3-5 bulan115

6-8 bulan110

9-11 bulan105

Diatas 1 tahun112

1-3 tahun101

4-6 Tahun91

c. ProteinUmurKebutuhan Protein (g/kg BB/hari)

6-11 bulan3,5-2,0

1-3 tahun2,5-2,0

4-6 Tahun3,0

d. LemakPada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan.Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.

e. KarbohidratRekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.

f. Vitamin dan mineralCaFeVit AVit B1Vit B12Vit B6Vit CVit D

6-11 bln0,6 gr8 gr1200 mg0,4 mg0,5 mg6 mg25 mg400 unit

1-3 th0,5 gr8 gr1500 mg0,5 mg0,7 mg8 mg30 mg

4-6 th0,5 gr10 gr1800 mg0,6 mg0,9 mg9 mg40 g

1. Gizi Seimbang Bagi BalitaSeorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk membentengi tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.

1. Tujuan Gizi Bagi Balitaa. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.b. Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang buah hatic. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.d. Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.e. Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak balita.f. Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.g. Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.h. Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.i. iMenyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.

2. Cara Mengelola Makanan Bagi BalitaPemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.

Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga.Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.

Fungsi makanan selingan adalah :a. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.b. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan malam).c. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.

Ciri-ciri gizi buruk :a. Kurus, rambut kemerahan.b. Perut kadang-kadang buncit.c. Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).d. Cengeng.e. Kurang respons.

3. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanana. Pengaruh ibuKurangnyapengetahuanibudan keterampilan yang mempengaruhi gizi di bidangmemasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.Prasangka buruk :Anggapanterhadapjenismakanantertentu yang bisa mempengaruhi gizi, misalnya anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa menyebabkan cacingan.b. PantanganPantangan terhadap makanantertentu yang telah menjadi kebiasaan yang mempengaruhi gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging yang biasanya yang terjadi di daerah pedesaan.c. Kesukaan yang berlebihan:Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Misal kesukaan yang berlebihan terhadap coklat.d. Jarak kelahiran yang terlalu cepatJarakantaraduakelahiranyang terlalurapatyaitukurangdari1 tahun.e. Sosial ekonomiTingkatpenghasilankeluargayang mempengaruhi status gizi kurang pada balita yang dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.f. Penyakit pada anakPenyakityangdideritapadaanak yang menyebabkan terganggunya status gizi balita.4. Pengaruh Status Gizi Terhadap Balitaa. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.b. Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.c. Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.

5. Pengaruh StatusGiziDapatDilihatDariSegi:a. Tingkat Pendidikan Orang TuaOrang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.b. Sosial BudayaAda sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.c. Serat MakananSerat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.d. Kemudahan CernaNutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan.e. Rasa KenyangSelain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai nilai rendah.f. Sumber MakananTersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.6. Menu Seimbang Bagi Balitaa. KarbohidratSeperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.b. Buah danSayurSeperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi yang berbeda.c. Susu dan Produk Olahan SusuSusu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya.d. ProteinSeperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.e. Lemak dan GulaSeperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung Omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.F. MPASI pada BalitaAspek pola pemberian makanan pada balita terdiri dari :1. Tingkat asupan makanan anak balita2. Zat gizi adalah unsure yang terkandung dalam pangan yang di butuhkan untuk metabolisme dalam tubuh secara normal, jumlah zat gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan harus mencukupi kebutuhan tubuh untuk melakukan kegiatan ekternal dan internal, pemeliharaan tubuh dan perrtumbuhan serta aktivitas. Balita umur 3-5 tahun bersifat konsumen aktif, artinya anak dapat memilih makanan yang disukainya. AKG dapat digunakan untuk menilai kebutuhan gizi suatu individu, anak umur 3-5 tahun membutuhkan 90 kkal/kg BBa. KarbohidratDianjurkan 60-70% energy total berasal dari karbohidrat, sumbernya : padi-padian, umbi-umbian, jagung, kacang-kacangan kering, hasil olahan karbohidrat misalnya : mie bihun, roti, tepun-tepungan, dllb. ProteinKecukupan yang dianjjurkan untuk anak 3-5 tahun 2g/kg BBSumber protein : kacang-kacangan, bijian, ikan, daging, telur, susu dan hasil olahannya.c. LemakDianjurkan 15-20% energy total berasal dari lemak. 1-2% nya berasal dari asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan kulit. Asam esesnsial terdapat pada susu formula juga untuk membantu pertumbuhan otak.d. Vitamin dan mineraVitamin dan mineral dapat diperoleh dari sumber makanan seperti sayuran, buah-buahan dan hatie. AirKebutuhan air dalam sehari pada anak umur 3-5 tahun adalahh 100-110ml/kg BB

Nasi300 gr2,5 gelas

Daging 100 gr2 potong

Telur50 gr1 butir

Tempe 50 gr2 potong sedang

Anak perempuan usia 3 tahun berat badannya 13 kg .Menu makan pagi anak 3-5 tahun

Menu Berat (g)Ukuran Rumah TanggaKalori

Roti 40 g2 iris87,5 kal

Telur60 g1 butir95 kal

Selada, timun, tomatMinyak goring

5 g1 atau 2 iris

sdm

45 kal

Air mineralSusu 200 g1 gelas1gelas125 kal

Jumlah352,5 kal

Menu selingan makan pagiMenuBerat(g)Ukuran Rumah TanggaKalori

Bubur kacang hijau Kacang hijau Gula Santan20 g6,5 g20 g2 sdm sdm1/5 gelas75 kal25 kal25 kal

Air mineral1 gelas

Jumlah125 kal

Menu makan siangMenuBerat(g)Ukuran Rumah Tangga

Nasi150 g1 1/8 gelas262,5 kal

Telur isi ayam Telur Ayam60 g25 g1 butir potng sedang95 kal42,5 kal

Sayur bening tahu Bayam Tahu Jagung50 g110 g176, 25 g gelas setelah direbus1 kotak25 kal75 kal70,5 kal

Buah pepaya100 g1 potong sedang40 kal

Minyak goreng5 g sdm45 kal

Air mineral1 gelas

Jumlah 655,5 kal

Menu makan selingan balitaMenuBerat (g)Ukuran Rumah TanggaKalori

Sari buah Buah jeruk Gula110 g6,5 g2 buah sdm50 kal25 kal

Biskuit40 g4 buah175 kal

Air mineral1 gelas

Jumlah 250 kal

Menu makan malam balitaMenu

Nasi 100 g gelas175 kal

Sup ayam Ayam Brokoli

Wortel

Jagung 40 g50 g

50 g

100 g1 potong sedang gelas setelah direbus gelas setelah direbus50 kal12,5 kal

12,5 kal

72 kal

Susu putih200 g1 gelas125 kal

Air mineral1 gelas

Jumlah447 kalJumlah total 1830 kal

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanMasa balita merupakan masa yang sangat penting danmerupakan periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita mulai menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan, berbicara dan mereka sudah mempunyai pilihannya sendiri dalam menentukan apa yang mereka suka dan tidak suka. Banyak sekali masalah terutama masalah pada gizi balita yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita. Untuk itu pada masa balita sangat membutuhkan gizi yang seimbang yaitu makanan yang dibutuhkan sesuai dengan umur. Makanan gizi seimbang perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.Balita masih rawan sekali terkena berbagai macam penyakit, hal ini karena sistem kekebalan tubuh belum sepenuhnya terbentuk. Asupan gizi yang cukup juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Untuk menyediakan gizi pada balita diperlkan makanan yang di kenal dengan Gizi Seimbang.B. SaranBagi para ibuagar tetap memperhatikan kebutuhan gizi yang seimbang untuk anaknya agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.Bagi tenaga kesehatan, agar melakukan pemberian KIE atau penyuluhan kepada ibu-ibu khususnya yang berada di pedesaan akan penghitungan pemenuhan gizi seimbang padabalita. Sebagai tenaga kesehatan kita harus memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik danseimbang kepada para orang tua sehingga bisa memberikan gizi yang seimbang untuk anak-anaknya.

DAFTAR PUSTAKAArisman, MB. 2008. Gizi Dalam daur Kehidupan. Jakarta: ECGDian Rakyat Laksamana, Hendra T.2005. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan.Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet ........Besi Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.