Upload
lykhuong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
i
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar
dapat diselesaikan.
Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib
menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas laporan kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan
menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan
evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan,
penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna,
namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana
pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong
peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan
laboratorium kepada masyarakat.
Makassar, 20 Januari 2018
dr. Aswan Usman, M.Kes
NIP. 197104042002121001
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian
kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan
pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah pada tahun berikutnya
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan
keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
laporan kinerja.
Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi
pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan
kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja
yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi
pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar
berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai
selama tahun 2018. Rencana kinerja 2018 dan penetapan kinerja tahun 2018
merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2018 yang sepenuhnya
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019. Disamping itu
pula LAKIP BBLK Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan
pencapaian visi dan misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT
Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu
melalui visi “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan
yang andal di kawasan Timur Indonesia”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar
adalah sebagai berikut:
iii
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan
2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di
wilayah binaan
3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya
laboratorium kesehatan.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun
2018 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapaut
adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target
untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2018 adalah
sebesar 82 % dari target 85 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 78 % dari target 50 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 95 % dari target 77 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada
tahun 2018 sebesar 85 Parameter dari target 85 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 90 Laboratorium dari target 175 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota
adalah sebesar 48 Mou dari target 45 Mou
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai
SOP adalah sebesar 100 % dari target 100 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
559 Kasus dari target 1000 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 77% dari target
70%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 250
Laboratorium dari target 116 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 97 % dari target 95%
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 90 %
iv
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun
2018 adalah sebesar 13 Modul dari target 6 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar
90 % dari target 90 %
Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK
Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa
indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah
ditetapkan.
v
KATA PENGANTAR i
EXECUTIVE SUMMARY ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………. 3
3. Tugas Pokok dan fungsi ……………………………………………... 3
4. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 5
5. Sistematika penulisan ………………………………………………… 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6
A. Perencanaan Kinerja…………………………………………………… 7
B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………... 13
I. Perspektif Stakeholder………………………………………... 17
II. Perspektif Proses Bisnis Internal...……………………….. 21
III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan……….. 34
B. Sumber Daya……………………………………………………………. 43
I. Sumber Daya Manusia……………………….……………….. 43
II. Sumber Daya Anggaran………………………………………. 50
III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana…………………... 51
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
56
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja......................................................……..... 15
2. Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja……………………………………………………..................................... 44
3. Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan
dan golongan ……………………………………………........................................ 46
4. Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan …………………………….. 47
5. Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi
…………………………………………………..........................................................
6. Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja....................................................
7. Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun 2018........................
48
52
53
DAF TAR GRAFIK
1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi ……………………………
2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.............
3. Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan.................................
4. Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural.................
5. Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin............................
16
47
47
48
48
1
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada
BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil
integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain
yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional,
dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang
telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2018, dimana kegiatan-
kegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh
data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan
bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan
secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan
BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap
perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium
Kesehatan.
2
Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja untuk tahun 2018.
Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi
pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur
Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu
pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari
hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan
kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu
mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang
handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan
penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tahun 2015 - 2019 yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja
tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar..
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun
anggaran 2018 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber
daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar tahun 2018 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2018 tentang
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53
Tahun 2018 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang
telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji
kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan
teknis di bidang laboratorium kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat;
b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;
dan
f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.
4
Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
52 Tahun 2013 sebagai berikut :
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
5
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
6
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama tahun 2018, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan
rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan
kinerja tahun 2018 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai
informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika
penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2018 ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I, Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan
penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan
Makassar serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran
kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan
sasaran.
3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas,
termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi.
4. BAB IV, Penutup
Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
7
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan
perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur
untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM
yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan
organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara
eksternal kepada masyarakat.
Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku
pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk
meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun
selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan
Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sistem
Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP
merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi kinerja.
Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada
pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus
tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana
Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman
pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
8
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja
tahunan dan anggaran berdasakan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2017 untuk mencapai visi misi organisasi.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kineja yang
diingikan dicapai selama kurun waktu 5 tahuN sebagaimana ditetapkan dalam
Renstra BBLK Makassar tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA MENENGAH
2018 2017 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder 85 80 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 78 80 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
77 90 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 85 70 85 100
lab yang terstandar yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 90 150 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 48 40 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang 100 100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan 559 800 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME 77 60 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 77 100 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya 95 90 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki 97 80 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang 13 5 6 7
diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 90 80 90 100
yang handal standar Kemenkes
9
A. Program Kerja Strategis
Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat
dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2018, tentunya diharapkan
memiliki program kerja strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan
masalah yang akan dihadapi, meliputi:
1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu
- Penjaringan konsumen secara proaktif
- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala
- Monev kepuasan stakeholder
2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu:
- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME
- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan
pelaksanaan PME kawasan timur
3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:
- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium
- Monev standar mutu secara berkala
- Peningkatan audit mutu layanan
4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Optimalisasi kemampuan SDM
5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu:
- Peningkatan system managemen laboratorium
- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP
- Monev secara berkala
6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan
7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu:
- Survey perilaku pegawai
- Penerapan reward dan consequence
8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu:
10
- Penempatan SDM sesuai kompetensi
- Peningkatan kemampuan SDM
9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu:
- Pengadaan modul kebutuhan SILK
- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium
10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal
- Optimalisasi sarana prasarana
- Peningkatan peralatan medic dan non medic
- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
11
B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi sebagai
berikut:
1. VISI:
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas
laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia”
Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar
akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap
pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.
2. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan
kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah
binaan
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium
kesehatan
12
C. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
dirumuskan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2018 seperti tabel berikut:
Tabel 3. 1 Perjanjian Kinerja BBLK Makassar tahun 2018.
No Sasaran Strategis IKU Satuan Target
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
1 Tingkat Kepuasan Stakeholders Persen 85
2 Persentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
Persen 78
Perspektif Proses Bisnis Internal
2. Terwujudnya Peran PME Nasional yang Prima
3 Persentase capaian nilai yang direkomendasikan sbg Lab. PME nasional
Persen 77
3. Terwujudnya Mutu Layanan Lab yang Terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi Parameter 85
5 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai Baik
90
4. Terwujudnya Sistem Rujukan yang Memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab / Kota
MoU 48
5. Terwujudnya Tata Kelola yang Memadai
7 Persentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
Persen 100
6. Terwujudnya Cakupan Layanan Jejaring
8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus Surveilance Kasus 559
9 Tingkat keikutsetaan PME Persen 77
10 Jumlah Laboratorium yang dibina Lab. 116
Perspektif Learning and Growth
7. Terwujudnya Budaya Kinerja 11 Indeks Survei Budaya Persen 97
8. Terwujudnya SDM yang Kompeten 12 Persentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai Persen 98
9. Peningkatan SILK 13 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul 13
10 Terwujudnya Sarpas yang Handal 14 Persentase Sarpas yang sesuai standard Kemenkes Persen 90
Jumlah anggaran kegiatan : Rp. 25.593.373.000,-
Jumlah anggaran kegiatan (revisi) : Rp 27.691.215.000,-
13
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada
pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun 2018 didasarkan kepada
pengukuran dan evaluasi elaksanaan atas rencana strategis.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium
Kesehatan Makassar Tahun 2018 dalam kurun waktu Januari - Desember 2018.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan
realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator
kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat
keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-
masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/
kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat
informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara
lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal
tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan
Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2018 dalam rumusan yang lebih spesifik,
14
terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu
ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2018 yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan
cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek
masukan, keluaran dan hasil.
Adapun pencapaian kinerja Balai Besar Laboraorium Kesehatan Makassar
terhadap indikator sasaran strategis adalah sebagai berikut:
15
Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2018
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
PERBANDINGAN
TARGET REALISASI %
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan stakeholder
1 Tingkat kepuasan stakeholder 82 85 100%
2 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
85 78 109%
II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME
3 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
95 77 101%
3 Terwujudnya mutu layanan lab yang terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi
85 85 100%
5 Jumlah laboraotorium sebagai Peserta PME yang bernilai baik
175 90 103%
4 Tewujudnya sistem rujukan yang memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
45 48 108%
5 Terwujudnya tata kelola yang memadai
7 Presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
100 100 100%
6 Terwujudnya cakupan layanan jaringan
8 jumlah jenis pemeriksaan kasus surveilance 1000 559 504%
9 Tingkat keikutsertaan PME 70 77 98%
10 Jumlah laboratorium yang dibina 250 116 90%
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja
11 indeks survey budaya 95 97 107%
8 Terwujudnya SDM yang kompeten
12 Presentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai
90 98 123%
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang diimplementasikan 6 13 100%
10 Terwujudnya sampras yang handal
14 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
90 90 106%
Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2018 : Rp. 25.593.373.000,-
Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2018 : Rp 27.691.215.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2018 : Rp. 24.450.715.150,-
16
Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar
Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun
2018 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing
indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
TARGET
REALISASI
17
TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK
Makassar adalah sebagai berikut
1. Tingkat kepuasan stakeholder
Kondisi yang dicapai :
Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder
80 80 100 82 85 104
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pengadaan sarana
prasarana
887.993.000 880.601.600 99%
2 Pengadaan Alkes 4.991.334.000 4.362.629.411 87%
3 Pengadaan obat-
obatan dan BHP
4.181.961.000 4.179.256.717 100%
4 Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis
384.520.000 219.168.498 57%
5 Forum Komunikasi
Pelanggan
6.500.000 6.500.000 100%
6 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
10.602.613.000 9.785.716.226 92%
No Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
18
Permasalahan:
Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2018 dapat mencapai
target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap
kepuasan stakeholder di tahun 2017, hal ini berimplikasi dengan
tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium. Adapun capaian
keberhasilan sebagai berikut:
1. Setiap komplain dari pelanggan dibuatkan medianya dan dapat di
komunikasikan antara pelanggan dengan penyedia layanan,
sehingga semua komplain dapat segera ditindak lanjuti.
2. Penerapan janji layanan kepada pelanggan dilakukan seketat
mungkin melalui pengawalan proses pemeriksaan dari pihak
manajemen
3. pemenuhan logistik melalui Buffer Stok yang ada di gudang dapat
diantisipasi dengan baik berdasarkan pengalaman pada tahun lalu
4. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider)
terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati berdasarkan
parameter pemeriksaan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang
ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan
perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut
1. Dengan terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif kepada
pelanggan atau calon pelanggan.
2. Pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait
dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar.
3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses
pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan.
4. Melakukan optimalisasi tenaga dan alat yang tersedia agar sampel yang
diuji cepat selesai
19
Anggaran:
Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase
kepuasan pelanggan sebesar Rp. 10.602.613.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 9.785.716.226,- atau 92 %.
2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
Kondisi yang dicapai :
Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang
berkinerja Teknis adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
80 87 109 85 78 92
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 4.991.334.000 4.362.629.411 87%
2Akreditasi
Laboratorium 410.985.000 242.519.000 59%
3 Bimtek 88.580.000 85.965.800 97%
4
Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis 384.520.000 219.158.498 57%
5.875.419.000 4.910.272.709 84%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Pada indikator ini Hasil PME merupakan tolok ukur untuk menentukan
kinerja Laboratoium. Presentase kinerja BLK yang mempunyai nilai baik
20
pada saat pelaksanaan bimtek adalah keberhasilan BBLK dalam
melakukan binaan. Dalam pelaksanaan kegiatan PN PME pada tahun ini
mengalami penurunan dari presentase pencapaian indikator dikarenakan
beberapa permasalahan dalam pelaksanakan kegiatan PN PME, adapun
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masih ada peserta yang tidak mengembalikan hasil PN PME sehingga
tidak dapat dievaluasi
2. Dalam sistem penilaian dengan ISO 13528 masih banyak peserta yang
belum memahami sehingga mendapatkan nilai yang tidak memuaskan
3. Masih Peserta ada yang mengembalikan hasil tidak tepat waktu
sehingga tidak dapat dievaluasi secara serentak
Hal ini tentunya membutuhkan perbaikan pada pelaksanaan PN PME di
tahun mendatang
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan PN PME pada tahun mendatang pada
tahun 2018 BBLK Makassar akan melakukan usaha perbaikan sehingga
dapat meningkatkan pencapaian pada indikator ini di tahun mendatang,
diatara usulan pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Akan di lakukan kordinasi terhadap peserta terkait jadwal pelaksanaan
PN PME, melalui optimalisasi penggunaan aplikasi PN PME yang
dimiliki oleh BBLK Makassar sehingga ketepatan informasi kepada
peserta dapat ditingkatkan.
2. Akan melakukan perhitungan dalam hal penilaian ketika melakukan
Bimtek
3. Memberikan pemahaman terhadap pelaksanaan PME kepada peserta
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov.
Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp. 5.875.419.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 4.910.272.709,- atau 84%.
21
TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA
Untuk mencapai sasaran ini, adapun indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME
Nasional
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
90 91 110 95 77 81
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
22
No Target Realisasi %
1 Pertemuan
Kegiatan PME
Nasional
51.650.000 43.380.000 84%
2 Pengadaan Alkes 4.991.334.000 4.362.629.411 87%
3 Pengadaan Obat-
obatan dan BHP
4.181.961.000 4.179.256.717 100%
4. Akreditasi
Laboratorium
410.985.000 242.519.000 59%
9.635.930.000 8.827.785.128 92%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Pengiriman bahan kontrol utamanya wilayah yang sulit dijangkau oleh jasa
pengiriman yang tentunya dapat mempengaruhi kualitas bahan kontrol
yang akan diuji.
Usulan Pemecahan masalah:
Membuat perjanjian kerja sama antara penyelenggara PN PME dengan
jasa pengiriman tentang keamaan bahan kontrol, dimana keamanan bahan
kontrol menjadi tanggung jawab jasa pengiriman termasuk pemeliharaan
suhu yang dipersyaratkan.
Untuk dapat mengawasi setiap proses persiapan sampai pada
pendistribusian bahan kontrol perlu dibuat pemusatan kegiatan PN PME
melalui pembangunan gedung PME Center
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang
direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp. 9.635.930.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 8.827.785.128,- atau 92 %.
23
TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR
1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi
70 70 100 85 85 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Akreditasi
Laboratorium
410.985.000 242.519.000 59%
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
4.181.961.000 4.179.256.717 100%
3 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
4.743.251.000 4.559.335.717 96%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
24
Permasalahan:
Capaian realisasi pada indikator jumlah parameter yang terakreditasi dapat
dipenuhi, akreditasi parameter yang direncanakan.
Hal ini disebabkan bahwa semua parameter pemeriksaan yang ada pada
bahan kontrol telah terakreditasi.
Usulan Pemecahan masalah:
Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan pelaksanaan akreditasi di
masa yang akan datang adalah Untuk mengantisipasi adanya parameter
tambahan, maka secara bertahap seluruh parameter pemeriksaan yang
ada di BBLK Makassar diupayakan untuk terakreditasi. Oleh karena itu
BBLK Makassar sebagai laboratorium penguji akan meminta dukungan
anggaran kepada kantor pusat sehingga dapat melakukan akreditasi untuk
parameter yang belum masuk cakupan akreditasi
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi
adalah sebesar Rp. 4.743.251.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
4.559.335.717,- atau 96 %.
2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
150 154 103 175 90 51
25
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2017 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Kegiatan PME 51.650.000 43.380.000 0,84
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
4.181.961.000 4.179.256.717 100%
3 Pengembangan
Kegiatan
150.305.000 137.560.000 92%
4.383.916.000 4.360.196.717 99%
No KegiatanKeluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Adanya penurunan jumlah parameter yang bernilai baik karena dalam
sistem penilaian peserta yang mengikuti masih banyak yang belum
memahami sehingga masih terdapat peserta yang mendapatkan nilai tidak
memuaskan
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini untuk
perbaikan dimasa mendatang adalah
1. Pelaksanaan Bimtek secara rutin terhadap laboratorium yang punya
potensi bernilai kurang baik. Dan komunikasi yang intensif antara
penyelenggara dan peserta PME
2. dengan Pemanfaatan peningkatan frekuensi komunikasi antara
penyelenggara dan peserta PN PME melalui pemanfaatan aplikasi
Sistem Informasi Pelayanan Mutu (SIMPEL) BBLK Makassar
26
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta
PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp. 4.383.916.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 4.360.196.717,- atau 99 %.
TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI
1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota
40 43 108 45 48 107
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Temu Pelanggan 6.500.000 6.500.000 100%
2 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
156.805.000 144.060.000 92%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
27
Permasalahan:
Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian dalam indikator
mengalami peningkatan walaupun masih belum signifikan namun adanya
perbaikan dalam pelayanan yang dilakukan oleh BBLK Makassar hal
tersebut meningkatkan kepercayaan (Trust) konsumen terhadap pelayanan
BBLK Makassar.
Usulan Pemecahan masalah:
Meningkatkan promosi dan sosialisasi yang masif terhadap produk layanan
untuk menjaring pelanggan baik yang retail maupun korporasi dan institusi
maupun lembaga.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 156.805.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
144.060.000,- atau 92 %.
TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI
1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
100 100 100 100 100 100
28
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga
teknis dan non teknis 384.520.000 219.168.498 57%
2 Rapat dan Konsultasi 1.307.100.000 1.064.080.418 81%
3 Diklat PIM 46.800.000 - 0%
1.738.420.000 1.283.248.916 74%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target
yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh
1 merupakan amanat dalam akreditasi mengharuskan setiap petugas
melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan
pengawasan dari supervisior (kepala Instalasi). Disamping itu secara
reguler dilakukan audit internal untuk yang salah satunya menilai
kepatuhan dalam menggunakan SOP setiap bekerja, Untuk
memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran
kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan
2. Mewajibkan setiap lembaga yang terakreditasi melakukan kegiatan
sesuai dengan sop
3. Adanya tim audit mutu yang dilakukan secara reguler setiap tahun untuk
menilai unjuk kerja dari petugas laboratorium
29
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang
melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp. 1.738.420.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 1.283.240.916,- atau 74 %.
TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN
1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveylance
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2017 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance
800 4035 504 1000 559 56
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Penangan KLB - - 0%
- - 0%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Terjadi penurunan dalam pencapain indikator ini dikarenakan tidak adanya
program dari Dinas Kesehatan Provinsi yang melibatkan BBLK Makassar
selaku laboratorium Sero Survey, berbeda dari tahun lalu yang mengalami
peningkatan dalam pemeriksaan kasus surveilance.
30
Usulan Pemecahan masalah:
Terjadi penurunan realisasi pada indikator ini disebabkan karena
berkurangnya program dari dinas kesehatan Propinsi yang melibatkan
BBLK Makassar selaku laboratorium sero survey.
Untuk kedepannya BBLK Makassar harus dilibatkan dalam Tim
penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten Kota
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase penangan kasus
surveilance tidak dialokasikan kedalam pagu anggaran BBLK Makassar
2. Tingkat keikutsertaan PME
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat keikutsertaan PME
60 59 98 70 77 110
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
31
No Target Realisasi %
1 Kegiatan PME 51.650.000 43.380.000 84%
2 Pengadaan Obat-Obatan
dan BHP
4.181.961.000 4.179.256.717 100%
3 Bimtek wilayah Binaaan 88.580.000 85.965.800 97%
4.322.191.000 4.308.602.517 100%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan
Pada tahun 2018 presentase keikutsertaan peserta PME meningkat jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun kenaikan tersebut belum
optimal melihat jumlah fasyankes yang ada didalam wilayah BBLK
Makassar cukup banyak. Hal tersebut merupakan potensi yang dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan pelaksaanaan PN PME dimasa
mendatang, adapun permasalahan terkait dalam pencapaian indikator ini
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Adanya peserta PN PME yang tidak mengembalikan hasil PMEnya
akibat Trouble shooting di alat laboratorium pada saat pemeriksaan
bahan kontrol yang dilakukan secara serentak di semua wilayah
2. Tidak tersedianya anggaran dari peserta PN PME karena kegiatan PME
telah berbayar.
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang
adalah sebagai berikut:
1. Mengantisipasi peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
bahan kontrol dari penyelenggara kegiatan PN PME
2. Mengalokasikan secara khusus anggaran untuk kegiatan PME
3. Memastikan agar sosialisasi terkait PN PME dapat dilakukan secara
masiv dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi online PN PME
4. Memberikan surat edaran gubernur yang mewajibkan untuk ikut sebagai
peserta PME
32
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar
Rp. 4.322.191.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.308.602.517,- atau 100
%.
3. Jumlah laboratorium yang dibina
Kondisi yang dicapai : belum mencapai target
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium yang dibina
100 90 90 250 116 46
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Bimtek wilayah
binaan
88.580.000 85.965.000 97%
2 Pelatihan tenaga
teknis dan non
teknis
384.520.000 219.168.498 57%
3 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
623.405.000 442.693.498 71%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah keseluruhan
33
Permasalahan:
1. Kurangnya pembinaan yang dilakukan disebabkan karena keterbatasan
anggaran yang dialokasikan di APBN (1 kali Setahun) untuk BLK dan
labkesda
2. Sebagai satker BLU yang jumlah penerimaannya sangat kecil, tidak
memungkinkan untuk melakukan bimtek yang lebih frekuentif.
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan
penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar
2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk
terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah.
3. Melakukan sosialisasi secara gencar untuk meningkaatkan penerimaan
sehingga dapat digunakan untuk kegiatan bimtek
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina
sebesar Rp 623.405.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 4462.693.498,-
atau 71 %.
34
TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA
1. Indeks Survey Budaya
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Survey budaya
90 96 107 95 97 107
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Rapat dan Konsultasi 1.307.100.000 1.064.080.418 81%
2 Peningkatan
Kapabilitas Tenaga
261.890.000 240.046.000 92%
3 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
1.719.295.000 1.441.686.418 84%
Kegiatan
Keluaran (output)
Total Keseluruhan
Permasalahan:
Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya
kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2017
walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih ada beberapa
kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini mencakup masalah
kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain disebabkan oleh
beberapa hal:
35
1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat.
2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai
dengan hari yang hari yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas , maka perlu
ada perbaikan antara lain sebagai berikut:
1. Menyampaikan kepada seluruh pegawai agar supaya lebih
memperhatikan waktu masuk kerja pegawai.
2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang menarik
berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK Makassar
3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua
peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis
Informasi dan Teknologi.
5. Penerapan kedisiplinan secara ketat
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp.
1.719.295.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.441.686.419,- atau 84%
36
TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN
2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
80 98 123 90 98 108
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga teknis
dan non teknis 384.520.000 219.168.498 57%
2 Rapat dan konsultasi 1.307.100.000 1.064.080.418 81%
1.691.620.000 1.283.248.916 76%
No KegiatanKeluaran (Output)
Total Keseluruhan
37
Permasalahan:
Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian
indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang
ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan
yang akan diikuti
2. SDM yang akan dilatih akan memasuki masa purna bakti sehingga
tidak dipertimbangkan untuk mengikuti diklat
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat
2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat
sesuai kebutuhan
3. Merencanakan pegawai sesuai kompetensi untuk menggantikan
pegawai yang akan memasuki masa purna bakti.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang
memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp. 1.691.620.000,- dengan
realisasi sebesar Rp 1.283.248.916,- atau 76 %
38
PENINGKATAN SILK
1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2017 2018
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
5 5 100 6 13 217
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Pengembangan
Pelayanan
150.305.000 137.560.000 92%
150.305.000 137.560.000 92%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar
menghadapi beberapa kendala sebagai berikut:
1. Semua instalasi telah didukung oleh sistem informasi laboratorium
kesehatan (SILK) walaupun belum optimal operasional sistem yang
dijalankan
2. Peningkatan pengembangan beberapa fungsi (Modul) Aplikasi yang
dapat menjangkau kebutuhan pada unit kerja terkait yang
menggunakan.
39
Usulan Pemecahan masalah:
1. Optimasilasi sistem informasi dengan mengadakan perangkat
pendukung IT
2. Meningkatkat fungsi monitoring sehingga dapat menjadi media dalam
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh stakeholder layanan
dalam pengambilan keputusan strategis
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang
diimplementasikan sebesar Rp. 150.305.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 137.560.000- atau 92%.
TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL
1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2017 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
80 85 106 90 90 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2018 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
40
No Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 4.991.334.000 4.362.629.411 87%
2 K3 Laboratorium 442.857.000 242.983.865 55%
3 Operasional
Pemeliharaan Kantor
2.696.829.000 1.925.051.685 71%
4 Rehabilitasi Aula 200.000.000 194.987.000 97%
8.331.020.000 6.725.651.961 81%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target
namun masih ada kendala yaitu:
1. Masih ada sarana prasarana yang belum memenuhi standar,
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
605/MENKES/SK/VII/2008
2. Keterbatasan alokasi anggaran untuk kebutuhan pengadaan sarana
prasarana baik yang APBN maupun di BLU karena penerimaan yang
terbatas.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK
Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di
masa mendatang sebagai berikut
1. Mengupayakan penyeuaian sarana prasarana sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 605/MENKES/SK/VII/2008
2. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana melalui APBN berikut
justifikasi kebutuhan alat berdasarkan standar BBLK yang tertuang
didalam PMK
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai
dengan standar Kemenkes sebesar Rp 8.331.020.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 6.725.651.961,- atau 81 %.
41
Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA
MENENGAH
2018 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder
85 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 78 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik
II. PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
77 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 85 85 100
lab yang terstandar
yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 90 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 48 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang
100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan
559 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME
77 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 116 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya
97 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki
98 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang
13 6 7
Diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 90 90 100
yang handal
standar Kemenkes
Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja
telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi, namun tentunya masih ada
beberapa indikator yang belum mencapai target.
42
B. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi dalam
ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium
Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah
Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
pada tahun 2018 terdapat ada 90 Pegawai, untuk mendukung pelayanan
laboratorium maka BBLK Makassar mengangkat Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 10 Orang, Distribusi pegawai menurut jenis
ketenagaan, pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini :
43
Tabel 2. 1. Jumlah SDM BBLK Makassar berdasarkan klasifikasi pendidikan dan golongan per 31 Desember 2018
IV III II I
2 Magister Kesehatan 4 1 5
3 Magister Administrasi 1 1
4 Magister Manajemen SDM 1 1
Magister Keuangan 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Spesialis Mikrobiologi 1 1
8 Dokter Umum 2 1 3
9 Sarjana Kimia 1 1 2
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Farmasi 1 7 8
12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 9 5 14
13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 4 4
14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
15 Sarjana Hukum - 0
16 Sarjana Administrasi/Public 3 3
17 Sarjana Pendidikan 1 1
18 Sarjana Teknik Informatika 1 1
19 DIV / S. Terapan Sains 1 4 5
20 Akademi Analis Kesehatan 5 8 13
21 D3 Keperawatan 2 2
22 A T R O 1 1 2
23 ATEM 1 1
24 DIII Kesling 1 1
25 S M A K 5 5
26 S A K M A 2 2
27 SMA/SMTI/MAN 1 4 5
28 K P A A 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
31 SMP 1 1 2
20 53 16 1 90
NO Jenis PendidikanGOLONGAN
Jumlah
J U M L A H
44
Tabel 2. 2. Data jenis ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar per 31 Desember 2018
NO Jenis Pendidikan GOLONGAN
Jumlah Teknis Non Teknis
Pascasarjana (S2)
1 Magister Kesehatan 2 2 4
2 Magister Administrasi 1 1
3 Magister Manajemen SDM 1 1
4 Magister Keuangan
1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Spesialis Mikrobiologi 1 1
Sarjana (S1)
8 Dokter Umum 3 3
9 Sarjana Kimia 2 2
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Farmasi 4 4 8
12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 11 3 14
13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 4 4
14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
15 Sarjana Hukum - -
16 Sarjana Administrasi/Public 3 3
17 Sarjana Pendidikan 1 1
18 Sarjana Teknik Informatika 1 1
Diploma IV
19 DIV / S. Terapan Sains 5
5
Diploma III
20 Akademi Analis Kesehatan 13 13
21 D3 Keperawatan 2 2
22 A T R O 2 2
23 ATEM 1 1
24 DIII Kesling 1 1
SLTA
25 S M A K 5 5
26 S A K M A 2 2
27 SMA/SMTI/MAN 5 5
28 K P A A 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
SLTP
31 SMP 2 2
TOTAL PNS 59 31 90
45
1 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 1
2 Sarjana Ekonomi Akuntansi 1 1
3 Sarjana Teknik Mesin 1 1
4 Sarjana Ilmu Sosial 1 1
5 Sarjana Biologi 1 1
6 Sarjana Keperawatan 1 1
7 SMA/SMTI/MAN 2 2
8 SMP 2 2
TOTAL NON PNS 2 8 10
TOTAL PEGAWAI (PNS + NON PNS) 61 39 100
61% 39% 100%
Grafik 2 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember Tahun 2018
Tabel 2. 3 Distribusi PNS menurut golongan per 31 Desember 2018
No. Golongan Jumlah
1. Gol. IV 20
2. Gol. III 52
3. Gol. II 17
4. Gol. I 1
90TOTAL
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Pasca Sarjana Sarjana
Akademi SLTA ke bawah
10
43
19 17
46
Grafik 2 2. Jumlah Pegawai menurut Golongan Per 31 Desember 2018
Dari SDM yang ada, terdapat 8 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi,
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. 4. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural Eselonisasi per 31
Desember 2018
No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah
1 Magister Administrasi 1
2 Magister Kesehatan 2
3 Magister Managemen Kesehatan 1
4 Magister Managemen 1
5 Sarjana Farmasi 2
6 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
9Jumlah
0
10
20
30
40
50
60
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I
20
52
17
1
Pascasarjana Sarjana Akademik SLTA ke Bawah
47
Grafik 2 3. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural
Sementara itu sebanyak 35 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 55 Pegawai
Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:
Grafik 2 4. Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
11%
23%
11%
11%
22%
22%
Magister Administrasi Magister Kesehatan
Magister Managemen Kesehatan Magister Managemen
Sarjana Farmasi Sarjana Kesehatan Masyarakat
39%
61%
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Laki-Laki
Perempuan
48
Jumlah Pegawai CPNS
Tahun 2018 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat
penambahan 3 (tiga) pegawai CPNS, dan tidak ada pegawai yang pensiun di
periode tahun 2018.
Tabel 2. 5. Data CPNS per 31 Desember 2018
No Nama NIP Gol TMT
1 Novitasari 199011142018012001 II/c 01/01/2018
2 Sitti Fatimah Azzahra 199206192018012001 II/c 01/01/2018
3 Jamylatun Cahya Muslimah 199412112018012001 II/c 01/01/2018
2.3.1. Sumber daya Anggaran
Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran
APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2018
Nomor : SP DIPA-024.04.2.415655/2018 Tanggal 05 Desember 2017. Anggaran tahun
2018 tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber dana BLU dengan total
anggaran sebesar Rp. 27.691.215.000,- naik sebesar 27,85 % dari anggaran tahun 2016
yang sebesar Rp. 22.231.042.000,- Pagu anggaran tahun 2018 meliputi pagu awal Rp.
25.593.373.000,- dan ada penambahan pagu melalui revisi target BLU sebesar Rp.
1.700.000.000,- kemudian dari BLU ada penggunaan saldo awal sebesar Rp.
397.842.000,- Sedangkan komposisi anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah
sebagai berikut:
49
Tabel 2. 6. Rincian anggaran dan realisasi tahun anggaran 2018
Kode Jenis
BelanjaUraian Jenis Belanja
Anggaran
(Rupiah)
Realisasi Belanja
(Rupiah)
1 2 3 4
51 Belanja Pegawai 6.262.113.000 5.963.931.261
52 Belanja Barang 15.549.775.000 13.243.552.878
53 Belanja Modal 5.879.327.000 5.234.231.011
27.691.215.000 24.441.715.150 Jumlah
Tabel 2. 7. Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam
mencapai tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan memudahkan
SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam melaksanakan setiap
kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di
lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan
dengan melaporkan SIMAK BMN.
Pada periode 1 januari s.d 31 Desember 2018 terdapat penambahan alat
laboratorium/medik dan peralatan kantor/non medik yang berasal dari
pengadaan/pembelian dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Sebagai Berikut:
Rupiah Murni BLU
2016 13.414.354.000 4.044.437.000 17.458.791.000
2017 16.308.539.000 6.012.503.000 22.321.042.000
2018 21.293.373.000 6.397.842.000 27.691.215.000
Tahun
Anggaran
Jenis Sumber DanaJumlah
50
Tabel 2. 8. Penambahan Alat Laboratorium/medis per 1 Januari s.d Desember 2018
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
1 Sension Fill Kit 1 Pembelian
2 Anemometer 1 Pembelian
3 Impenger Set (Tabung) 1 Pembelian
4 Water Sampling 1 Pembelian
5 Hotplate 3 Pembelian
6 Turbidimeter 1 Pembelian
7 Double Beam UV-VIS 1 Pembelian
8 Ph Meter 2 Pembelian
9 Buchi Distilation 1 Pembelian
10 Fully Automated Coagolation 1 Pembelian
11 Electrolyte Analyzer 1 Pembelian
12 Centrifuge Biocontainer Refrigerator 1 Pembelian
13 Refrigerator 2-8C 2 Pembelian
14 Timbangan Analitik 2 Pembelian
15 Autoclave Volume 120 Liter 2 Pembelian
16 Freeer -70C 1 Pembelian
17 Kalibrator Bacht Alert 1 Pembelian
18 Ez FIT Membran Filtration 1 Pembelian
19 Medical Freezer 1 Pembelian
20 Mikropipet 10 Pembelian
21 Inspisator 1 Pembelian
22 Peristalic Pump 1 Pembelian
23 Spygmomanometer 3 Pembelian
24 Sprirometri 1 Pembelian
25 Audiometri 1 Pembelian
51
Dalam melakukan pelayanan laboratorium kepada konsumen tidak terlepas
dari dukungan peralatan non medis yang dibutuhkan oleh BBLK Makassar tahun
anggaran 2018. Sehingga untuk menunjang kegiatan operasional pelayanan
pemeriksaan laboroatorium yang dilakukan BBLK Makassar, terdapat beberapa
penambahan alat non medik periode 1 Januari s.d 31 Desember 2018 yang berasal
dari pengadaan/pembelian, dengan menggunakan anggaran APBN maupun BLU
dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2. 9 Penambahan alat perkantoran/non medis per 1 januari s.d Desember 2018
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
1 Genset 250 KVA 1 Krisbow Pembelian
2 ATS Genset 1 - Pembelian
3 UPS 6 ICA Pembelian
4 CCTV 12 Dahua Pembelian
5 Handy Talky 7 Cherda Pembelian
6 Filling Cabinet 3 - Pembelian
7 Lemari Arsip Besi 5 - Pembelian
8 Meja Kerja 5 - Pembelian
9 Laptop 5 Lenovo Pembelian
10 Printer 4 EPSON Pembelian
11 LCD Projector 3 EPSON EBS 300
12 Mesin Antrian 1 -
13 Ambulance Lingkungan 1 Mitsubishi Triton Pembelian
14 AC Split 1 Panasonic Pembelian
2Total
Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018, dapat dilaporkan dalam
52
bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan
Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. 10. Laporan Keadaan BMN BBLK Makassar Per 1 januari s.d 31 Desember
Thn 2018
A. BMN INTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2018) Rp. 90.850.377.858
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011
Pengurangan (Tindak Lanjut Rev.) Rp. 615.249.200
Posisi Akhir (31 Desember 2018) Rp. 95.478.359.669
B. BMN EKSTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2018) Rp. 9.106.000
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2018) Rp. 9.106.000
C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awal (1 Januari 2018) Rp. 90.859.483.858
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011
Pengurangan Rp. 615.249.200
Posisi Akhir (31 Desember 2018) Rp. 90.487.465.669
D. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2018) Rp. 77.380.875
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2018) Rp. -
E. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (1 Januari 2018) Rp. -
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2018) Rp. -
53
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total Keseluruhan BMN keadaan
tanggal 31 Desember 2018 sebanyak Rp 90.487.465.669,- dimana aset tetap
sebesar Rp. 90.487.465.669,- dan aset lancar Rp. 1.452.626.008,-
3. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan
terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal
tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan
setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang
ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat
beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan
efisien.
Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan
mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang
dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk
sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar.
Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil
mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble
shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang
besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara
harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan
alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam
pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu
Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2018 yang
dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan
54
Laporan Kinerja Tahun 2018 ini merupakan wujud pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja
dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah
disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang
dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa
realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja
yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan
memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan
berjalan secara baik.
Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa
kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan
demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan
kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun
2018 adalah sebagai Berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2018 adalah sebesar
82 % dari target 85 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 78 % dari target 50 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 95 % dari target 77 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun
2018 sebesar 85 Parameter dari target 85 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 90 Laboratorium dari target 175 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah
sebesar 48 Mou dari target 45 Mou
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
adalah sebesar 100 % dari target 100 %
55
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
559 Kasus dari target 1000 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 77% dari target 70%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 250
Laboratorium dari target 116 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 97 % dari target 95%
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 90 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2018
adalah sebesar 13 Modul dari target 6 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 90 %
dari target 90 %
Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas,
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun
anggaran 2018 sebesar Rp. 27.691.215.000,- dari anggaran awal sebesar Rp.
25.593.373.000,- hal ini dikarenakan adanya penambahan anggaran karena revisi
target sebesar Rp.1.700.000.000,- dan penggunaan saldo awal untuk pembiayaan
kegiatan operasional pelayan laboratorium sebesar Rp. 397.842.000,- . anggaran
2018 tersebut berasal dari dana APBN dan pendapatan BLU dengan besaran nilai
realisasi belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 24.450.715.150,- atau sebesar
88.32 % dari anggarannya.
Dan dari Hasil evaluasi secara umum terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun
2017 dapat disimpulkan hal-hal antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya target Pendapatan BLU tahun 2018 sebesar Rp.
7.322.170.796,- Atau mencapai 122 % dari target pendapatan sebesar
Rp. 6.000.000.000,-
2. Target pelayanan tahun 2017 tercapai 167.975 pemeriksaan
3. Key Performance Indicator (KPI) talah dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
4. Secara keseluruhan Balai Besar Laboratorium telah melaksanakan
kegiatan yang direncanakan
56
5. Berdasarkan Indikator Kinerja BLU sesuai perben 36/PB/2018 Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar memperoleh skor untuk
aspek keuangan dengan skor 21.75 dan aspek pelayanan skor yang
dicapai adalah 61.25
6. Realisasi belanja adalah sebesar Rp. 24.450.715.150,- atau mencapai
88.32% dari anggaran dalam DIPA TA 2018
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan
kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja
di masa mendatang.
Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan,
petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap
kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan.
57
LAMPIRAN
58
59
KINERJA BBLK DALAM GAMBAR
KEGIATAN PELAYANAN
60
61
62
63