Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DR. (can) Willy Farianto,S.H.,M.Hum.Farianto & Darmanto
Law firm
LINA Building, 2nd Floor, suite 205A
H.R. Rasuna Said, kav B-7
Jakarta 12910
Web. www.fardalaw.com
Mobile. 0811157937
Perselisihan Hubungan Industrial
Perselisihan Hak
Perselisihan Kepentingan
Pemutusan Hubungan Kerja
Antar Serikat dalam Suatu
Perusahaan
PHK
Perselisihan PHK adalah perselisihan yang timbul
karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh
salah satu pihak.
Back
Hak
Perselisihan Hak adalah Perselisihan yang timbul
karena tidak dipenuhinya Hak, akibat adanya
perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan,
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.
Back
Kepentingan
Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang
timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan
atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan
dalam perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan,
atau perjanjian kerja bersama.
Back
Antar Serikat dalam Suatu Perusahaan
Perselisihan Antar Serikat Pekerja dalam Suatu
Perusahaan adalah perselisihan antar serikat
pekerja dengan serikat pekerja lain hanya dalam
satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian
paham mengenai keanggotaan , pelaksanaan
hak, dan kewajiban keserikat-pekerjaan.
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dalam Praktek
Melalui Proses Tata Usaha
Negara
Melalui Proses Perdata / HIR
/ RBG
Melalui Proses Penyelesaian
Hubungan Industrial / UU
No.2 Tahun 2004
Melalui Proses Pidana
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Bipartit Tripartit
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrasi
Pengadilan
Hubungan
Industrial
Mahkamah
Agung
Eksekusi oleh Pengadilan
Hubungan Industri
Bipartit
Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
Pihaknya adalah pengusaha dengan serikat pekerja apabilapekerjanya anggota atau dengan pekerja langsung
Membuat notulen bipartit
Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan HubunganIndustrial
Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHItidak dilaksanakan, maka mohon eksekusi ke PengadilanHubungan Industrial
Apabila tidak tercapai kesepakatan, pengusaha dapatmenerbitkan surat skorsing dan melakukan pencatatan /permohonan mediasi kepada dinas tenaga kerja ditempatpekerja bekerja
Mediasi
Perselisihan yang dapat dilakukan Mediasi adalah, PHK, Hak, Kepentingan, dan
Antar Serikat dalam Satu Perusahaan
Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dan mediator dari dinas
tenaga kerja
Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan Hubungan Industrial
Apabila tidak tercapai kesepakatan, mediator menerbitkan anjuran
Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuat perjanjian bersama
dan setelah dilaksanakan, didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial
Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidak dilaksanakan, maka
mohon eksekusi ke Pengadilan Hubungan Industrial
Apabila pengusaha dan pekerja menolak anjuran, maka pengusaha dan pekerja
berhak mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial
Konsiliasi
Perselisihan yang dapat dilakukan Konsiliasiadalah, PHK, Kepentingan, dan Antar Serikat dalam SatuPerusahaan
Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya dankonsiliator
Apabila tercapai kesepakatan, dibuat perjanjian bersama
Mendaftarkan perjanjian bersama ke Pengadilan HubunganIndustrial
Apabila tidak tercapai kesepakatan, konsiliator menerbitkan anjuran
Apabila pengusaha dan pekerja menerima anjuran maka, dibuatperjanjian bersama dan setelah dilaksanakan, didaftarkan kePengadilan Hubungan Industrial
Apabila perjanjian bersama yang telah didaftarkan ke PHI tidakdilaksanakan, maka mohon eksekusi ke Pengadilan HubunganIndustrial
Apabila pengusaha dan pekerja menolak anjuran, maka pengusaha
Arbitrasi
Perselisihan yang dapat dilakukan Arbitrasi adalah Kepentingan danAntar Serikat dalam Satu Perusahaan
Jangka waktu penyelesaiannya 30 hari
Pihaknya adalah pengusaha dengan pekerja atau wakilnya danarbitor
Apabila tercapai kesepakatan, dimasukan dalam putusan arbitor
Apabila tidak tercapai kesepakatan, arbitor menerbitkan putusan
Apabila pengusaha dan pekerja menerima putusan arbitrasi, makaputusan dapat dilaksanakan
Apabila putusan arbitor yang telah berkekuatan hukum mengikattidak dilaksanakan, maka upayanya mohon eksekusi ke PengadilanHubungan Industrial
Apabila pengusaha atau pekerja keberatan dengan putusan arbitor,maka dapat melakukan permohonan pembatalan putusan keMahkamah Agung
Tenggang Waktu Hukum dalam
Penyelesaian Perselisihan dalam
Hubungan Industrial Perundingan Bipartit waktu penyelesaian 30 hari
Mediasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
Konsiliasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
Arbitrasi waktu penyelesaian 30 hari kerja
Jawaban Anjuran 10 hari kerja (tidak Jawab dianggap menolak)
Gugatan PHK 160 ayat (3) & 162 UU No. 13/ 2003 1 (satu) tahun
Gugatan Hak 2 tahun
Pengadilan Hubungan Industrial waktu penyelesaian 50 hari kerja
Menyatakan Kasasi 14 Hari Kerja
Mengajukan Memori Kasasi 14 hari kalender sejak menyatakan
Mengajukan Kontra Memori Kasasi 14 hari kalender sejakmenerima pemberitahuan
Mahkamah Agung waktu penyelesaian 30 hari kerja
Proses beracara di Pengadilan
Hubungan IndustrialGugatan
Penggugat
Replik Penggugat
Jawaban Tergugat
Duplik Penggugat
Kesimpulan
Penggugat + Tergugat
Pembuktian
Penggugat + Tergugat
Putusan M. Hakim
Putusan Provisionil
Majelis Hakim Pasal 96
UU 2/2004
Sita Jaminan
Penetapan Sita Jaminan tidak
dapat diajukan Perlawanan
dan atau tidak dapat
digunakan upaya hukum
(Pasal 96 UU PH)
Mahkamah Agung
1. Upaya Hukum Biasa / Kasasi Alasan Kasasi:
a. Tidak berwenang atau melampaui bataswewenang
b. Salah menerapkan hukum yang berlakuc. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan
oleh peraturan Yang dapat dimohonkan Kasasi adalah:
a. Perselisihan Hakb. Perselisihan PHK
2. Upaya Hukum Luar Biasa
Alasan PK:a. Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat
pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkanpada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim dianggap palsu
b. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifatmenentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan
c. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripadayang dituntut
d. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpadipertimbangan sebab-sebabnya
e. Apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai sesuatu soal yang samaatas dasar yang sama oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatannyatelah diberikan putusan yang bertentangan satu sama lain
f. Apabila dalam suatu keputusan terdapat kekhilafan hakim atau kekeliruanyang nysts
Tenggang Waktu Pengajuan PK
a. 180 hari sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat
b. 180 hari sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari sertatanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpahdan disahkan oleh pejabat yang berwenang
c. 180 hari sejak putusan memperoleh kekuatan hukumtetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yangberperkara, untuk alasan PK karena adanya Ultra petita,kekhilafan dan adanya tuntutan yang belumdipertimbangkan sebab-sebabnya
d. 180 hari sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itumemperoleh kekuatan hukum tetap dan telahdiberitahukan kepada pihak yang berperkara, untukalasan adanya putusan yang bertentangan untuk perkarayang sama
Eksekusi
Permohonan Kepada Ketua PengadilanHubungan Industrial
Anmaning / Panggilan Pengadilan kepada parapihak untuk melaksanakan putusan
Apabila putusan tidak dilaksanakan,permohonan sita eksekusi
Penetapan dan Pelaksanaan sita eksekusi
Eksekusi
Proses Pidana Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan pidana
Laporan polisi:
a. Melaporkan pelaku pada bagian layanan masyarakat
b. Pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi
c. Penyerahan bukti-bukti surat dan barang bukti
d. Pengajuan saksi ahli
e. Penetapan tersangka
f. Penahanan
g. Pemberkasan
h. Pelimpahan ke kejaksaan
Proses di Kejaksaan:
a. Menerima berkas dan tersangka dari kepolisian
b. Melanjutkan penahanan
c. Mempersiapkan dakwaan kepengadilan negeri
d. Pelimpahan kepengadilan negeri
Proses di Pengadilan Negeri
a. Menerima pelimpahan berkas dan tersangka dari kejaksaan
b. Melanjutkan penahanan
c. Membuka persidangan: pembacaan dakwaan, pemeriksaan saksi, surat, tersangka, tuntutan
pidana, pembelaan , replik, duplik, simpulan, dan putusan
Proses di Pengadilan Tinggi
a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan negeri
b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan banding atau mengadili sendiri
Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima pelimpahan kewenangan ,berkas ,dan tersangka dari pengadilan tinggi
b. Menjatuhkan putusan : menerima atau menolak permohonan kasasi atau mengadili sendiri
Proses Eksekusi oleh Jaksa
Proses Perdata
Bukti dan Saksi cukup untuk menduga suatu perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugianmateriil maupun imateriil
Membuat dan mengajukan gugatan mengenai perbuatan melawan hukum
Proses di Pengadilan Negeri:
a. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak
b. Mediasi
c. Pembacaan Gugatan
d. Jawaban
e. Replik
f. Duplik
g. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli
h. Kesimpulan,
i. Putusan
Proses di Pengadilan Tinggi
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding
Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi
Proses Eksekusi oleh Pengadilan Negeri
Proses Tata Usaha Negara
Objeknya adalah Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang bersifat Final, Individual, Kongkrit
Mengikuti proses banding administrasi apabila ada
Membuat dan mengajukan gugatan mengenai pembatalan putusan Pejabat TUN dan perintah menerbitkankeputusan baru
Proses di Pengadilan Tata Usaha Negara:
a. Pemeriksaan Dismisal atau Formalitas Gugatan
b. Pemeriksaan Administrasi Para Pihak
c. Mediasi
d. Pembacaan Gugatan
e. Jawaban
f. Replik
g. Duplik
h. Pemeriksaan bukti surat, saksi, saksi ahli
i. Kesimpulan,
j. Putusan
Proses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan banding
Proses di Mahkamah Agung
a. Menerima, Memeriksa dan Memutus permohonan Kasasi
Proses Eksekusi melalui Pengadilan Negeri
Contoh Kasus dalam Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
Proses penyelesaian Perselisihan HubunganIndustrial: Upah lembur, Pelanggaran PP/PKB, mangkir,dll
Proses penyelesaian Pidana: Pekerja melakukanpenggelapan dalam jabatan atau pengusahamelanggar pasal 169 UU No.13 tahun 2003,dll.
Proses penyelesaian Perdata: Ganti rugi akibatpenggelapan dalam jabatan yang dilakukan olehpekerja,dll.
Proses penyelesaian Tata Usaha Negara: GugatanPenetapan Upah Lembur pegawai Pengawas,dll.