27
dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

dr. Ratnasari KurniasihKepala Seksi Kesehatan Keluarga

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Page 2: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)

Diketahui penyebabnya

adalah novel Coronavirus

yaitu jenis virus baru yang

satu family dengan virus

penyebab SARS & MERS.

WHO

menetapkan

2019-nCoV

sebagai

PHEIC/KKMMD.

Di Kota Wuhan, Cina,

dilaporkan 59 kasus

dengan gangguan

pernapasan

(pneumonia) dan

dirawat di RS.

WHO melaporkan sudah terjadi

penularan terbatas dari manusia ke

manusia (kontak keluarga) telah

dikonfirmasi di sebagian besar Kota

Wuhan, China dan negara lain.

31 Des 2019 27 Jan 2020

9 Jan 2020 30 Jan 2020

Covid19 sudah

tejadi di 53 negara

dan semua regional

WHO ditempatkan

dalam very high

29 Feb 2020

WHO menetapkan

nama 2019-nCoV

menjadi COVID-19

12 Feb 2020 2 Mar 2020

Indonesia

melaporkan 2

kasus konfirmasi

COVID-19

WHO

menetapkan

Covid19

sebagai

Pandemi

11 Mar 2020

Page 3: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)

GEJALA:

- Demam, batuk, sesak napas

- Orang tua dan orang dengan imunitas rendah lebih mudah terinfeksi

CARA PENULARAN:

- Melalui percikan saat batuk atau bersin (droplet)

MASA INKUBASI:

- Sampai saat ini, estimasi masa inkubasi 1-12.5 hari (rata-rata 5-6 hari)

- WHO merekomendasikan masa inkubasi terpanjang 14 hari

PENEGAKAN DIAGNOSA:

- Melalui pemeriksaan laboratorium

PENGOBATAN DAN TATALAKSANA KLINIS:

- Belum ada pengobatan spesifik dan belum ada vaksinnya

PENCEGAHAN:

- Menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan diri dengan melaksanakan GERMAS

Page 4: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

1) Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam(≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakitpernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakittenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat# DAN tidak adapenyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atautinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*.

2) Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengankasus konfirmasi COVID-19.

3) Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat** yang membutuhkanperawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkangambaran klinis yang meyakinkan.

Page 5: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Orang Dalam Pemantauan (ODP)

1) Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejalagangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DANtidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DANpada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalananatau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*.

2) Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan sepertipilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbulgejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.

Page 6: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Orang Tanpa Gejala (OTG)

Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasiCOVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasiCOVID-19.

Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalamruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalampengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14hari setelah kasus timbul gejala.

Termasuk kontak erat adalah:a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan

ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar.b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk

tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejaladan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alatangkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 harisetelah kasus timbul gejala.

Page 7: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Jumlah Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

per- tgl 6 Mei 2020

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

JakartaBarat

JakartaPusat

JakartaSelatan

JakartaTimur

JakartaUtara

KepulauanSeribu

DKI Jakarta

63 6196 88

480

356

289240

301358

252

0

1440

196

309

183241 219

10

1158

169

63

152110

530

547

meninggal

Rawat

Self Isolation

Sembuh

Page 8: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Ibu Hamil Positif Covid-19 di DKI

Jakarta per- tgl 6 Mei 2020

0

2

4

6

8

10

12

0

1 1

0 0 0 0 0

1 1

0 0 0 0

4

1

0 0

1 1

2

1 1

0 0

1

0

2

1

11

0 0 0 0

1

0 0

1

0 0 0

1

0 0

3

Rawat

Self Isolation

Sembuh

Page 9: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Balita Positif Covid-19 di DKI Jakarta

per- tgl 6 Mei 2020

0

2

4

6

8

10

12

14

0 0

1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1

0

22

14

0 0

1

0 0 0 0

1

0 0 0

1 1 1 1 1

0 0

3

1

3

0 0

14

0

1

0

1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1

0 0 0

1

0

4

meninggal

Rawat

Self Isolation

Sembuh

Page 10: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

PELAYANAN BAGI IBU HAMIL,

BERSALIN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR

dan IBU MENYUSUI

Page 11: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik (caracuci tangan yang benar pada buku KIA hal. 28). Gunakan hand sanitizerberbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%, jika air dansabun tidak tersedia. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB)dan Buang Air Kecil (BAK), dan sebelum makan (Buku KIA hal 28 ).

b) Khusus untuk ibu nifas, selalu cuci tangan setiap kali sebelum dan sesudahmemegang bayi dan sebelum menyusui. (Buku KIA hal. 28).

c) Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belumdicuci.

d) Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.e) Tetap tinggal di rumah saat sakit atau segera ke fasilitas kesehatan yang

sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.

Upaya Pencegahan Umum yang Dapat

Dilakukan oleh Ibu Hamil, Bersalin dan

Nifas

Page 12: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

f) Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan batuk sesuai etika batuk. g) Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh. h) Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja masih kurang cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus disertai dengan usaha pencegahan lain. Pengunaan masker harus dikombinasikan dengan hand hygiene dan usaha-usaha pencegahan lainnya. i) Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan dapatmembuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan lain yang samapentingnya seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat

Page 13: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

j) Cara penggunaan masker medis yang efektif :• Pakai masker secara seksama untuk menutupi mulut dan hidung, kemudianeratkan dengan baik untuk meminimalisasi celah antara masker dan wajah.• Saat digunakan, hindari menyentuh masker.• Lepas masker dengan teknik yang benar (misalnya : jangan menyentuh bagiandepan masker, tapi lepas dari belakang dan bagian dalam).• Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh masker yang telah digunakan, segeracuci tangan.• Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti masker jika masker yangdigunakan terasa mulai lembab.• Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.• Buang segera masker sekali pakai dan lakukan pengolahan sampah medis sesuaiSOP.• Masker pakaian seperti katun tidak direkomendasikan.

Page 14: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

k) Menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabila tidak ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan (Buku KIA hal. 8-9).l) Menghindari kontak dengan hewan seperti: kelelawar, tikus, musang atau hewanlain pembawa COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan.m) Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon layanandarurat yang tersedia (Hotline COVID-19 : 112 atau 081112112112) untukdilakukan penjemputan di tempat sesuai SOP, atau langsung ke RS rujukan untukmengatasi penyakit ini.n) Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untukpergi diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis obstetri atau praktisikesehatan terkait.o) Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 di mediasosial terpercaya.

Page 15: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji dengan dokter agar tidakmenunggu lama. Selama perjalanan ke fasyankes tetap melakukan pencegahanpenularan COVID-19 secara umum.

b) Pengisian stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi(P4K) dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi.

c) Pelajari buku KIA dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.d) Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika

terdapat risiko / tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA), maka periksakan dirike tenaga kesehatan. Jika tidak terdapat tanda-tanda bahaya, pemeriksaankehamilan dapat ditunda.

e) Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usiakehamilan 28 minggu hitung gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam).

f) Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsimakanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikanaktivitas fisik berupa senam ibu hamil / yoga / pilates / aerobic / peregangansecara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat.

g) Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan olehtenaga kesehatan. Kelas Ibu Hamil ditunda pelaksanaannya sampai kondisibebas dari pandemik COVID-19.

Pelayanan Bagi Ibu Hamil

Page 16: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Rujukan terencana untuk ibu hamil berisiko. b) Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Segera ke fasilitas

kesehatan jika sudah ada tanda-tanda persalinan. c) Ibu dengan kasus COVID-19 akan ditatalaksana sesuai tatalaksana

persalinan yang dikeluarkan oleh PP POGI. d) Pelayanan KB Pasca Persalinan tetap berjalan sesuai prosedur yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pelayanan Bagi Ibu Bersalin

Page 17: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihatBuku KIA). Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ketenaga kesehatan.

b) Kunjungan nifas (KF) dilakukan sesuai jadwal kunjungan nifas yaitu :i. KF 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari

pasca persalinan;ii. KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari

pasca persalinan;iii. KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh

delapan) hari pasca persalinan;iv. KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42

(empat puluh dua) hari pasca persalinan.c) Pelaksanaan kunjungan nifas dapat dilakukan dengan metode kunjunganrumah oleh tenaga kesehatan atau pemantauan menggunakan media online(disesuaikan dengan kondisi daerah terdampak COVID-19), dengan melakukanupaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas, ibu dankeluarga.

Pelayanan Bagi Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir

Page 18: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

d) Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjiandengan petugas.

e) Bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0 – 6jam) seperti pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini,injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik dan pemberianimunisasi hepatitis B.

f) Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan, pengambilansampel skrining hipotiroid kongenital (SHK) dapat dilakukan oleh tenagakesehatan.

g) Pelayanan neonatal esensial setelah lahir atau Kunjungan Neonatal (KN) tetapdilakukan sesuai jadwal dengan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatandengan melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 baik daripetugas ataupun ibu dan keluarga.Waktu kunjungan neonatal yaitu :i. KN 1 : pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 48 (empat puluh

delapan) jam setelah lahir;ii. KN 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari setelah

lahir;iii. KN3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh

delapan) hari setelah lahir.

Page 19: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

h) Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI ekslusif dantanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum padabuku KIA). Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, segerabawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bayi dengan beratbadan lahir rendah (BBLR), apabila ditemukan tanda bahaya ataupermasalahan segera dibawa ke Rumah Sakit.

i) Pelayanan imunisasi dapat dilakukan dengan membuat perjanjian denganpetugas.

Page 20: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Tenaga kesehatan tetap melakukan pencegahan penularan COVID 19b) Tempatkan pasien yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam Pengawasan

(PDP) dalam ruangan khusus (ruangan isolasi infeksi airborne) ,jika ruangan khusus ini tidak ada, pasien harus sesegera mungkin dirujuk ke tempat yang ada fasilitas ruangan khusus tersebut. Perawatan maternal dilakukan diruang isolasi khusus ini termasuk saat persalinan dan nifas.

c) Bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi COVID-19, dianggap sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan bayi harus ditempatkan di ruangan isolasi sesuai dengan Panduan Pencegahan Infeksi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

d) Untuk mengurangi transmisi virus dari ibu ke bayi, harus disiapkan fasilitas untuk perawatan terpisah pada ibu yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari bayinya sampai batas risiko transmisi sudah dilewati.

e) Pemulangan pasien postpartum harus sesuai dengan rekomendasi.

Rekomendasi Utama Untuk Tenaga Kesehatan Yang MenanganiPasien COVID-19 Khususnya Ibu Hamil, Bersalin Dan Nifas

Page 21: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Wanita hamil yang termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 harus segeradirawat di rumah sakit (berdasarkan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksiCOVID-19). Pasien dengan COVID-19 yang diketahui atau diduga harus dirawat di ruang isolasi khusus di rumah sakit.

b) Investigasi laboratorium rutin seperti tes darah dan urinalisis tetap dilakukanc) Pemeriksaan rutin (USG) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan infeksi

terkonfirmasi maupun PDP sampai ada rekomendasi dari episode isolasinya berakhir. Pemantauan selanjutnya dianggap sebagai kasus risiko tinggi.

d) Antenatal care untuk wanita hamil yang terkonfirmasi COVID-19 pasca perawatan, kunjungan antenatal selanjutnya dilakukan 14 hari setelah periode penyakit akutberakhir. Periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila pasien dinyatakan sembuh.

e) Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan perjalananke luar negeri dengan mengikuti anjuran perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkanpemerintah. Dokter harus menanyakan riwayat perjalanan terutama dalam 14 hariterakhir dari daerah dengan penyebaran luas SARS-CoV-2.

f) Vaksinasi. Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah COVID-19

Rekomendasi bagi Petugas Kesehatan saat antenatal care

Page 22: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Jika seorang wanita dengan COVID-19 dirawat di ruang isolasi di ruang bersalin,dilakukan penanganan tim multi-disiplin yang terkait yang meliputi dokter paru /penyakit dalam, dokter kandungan, anestesi, bidan, dokter neonatologis danperawat neonatal.

b) Upaya harus dilakukan untuk meminimalkan jumlah anggota staf yang memasukiruangan dan unit, harus ada kebijakan lokal yang menetapkan personil yang ikutdalam perawatan. Hanya satu orang (pasangan/anggota keluarga) yang dapatmenemani pasien. Orang yang menemani harus diinformasikan mengenai risikopenularan dan mereka harus memakai APD yang sesuai saat menemani pasien.

c) Pengamatan dan penilaian ibu harus dilanjutkan sesuai praktik standar, denganpenambahan saturasi oksigen yang bertujuan untuk menjaga saturasi oksigen >94%, titrasi terapi oksigen sesuai kondisi.

d) Apabila ibu dalam persalinan terjadi perburukan gejala, dipertimbangkan keadaansecara individual untuk melanjutkan observasi persalinan atau dilakukan seksiosesaria darurat apabila hal ini akan memperbaiki usaha resusitasi ibu.

Rekomendasi Bagi Tenaga Kesehatan Terkait Pertolongan Persalinan

Page 23: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Semua bayi baru lahir dilayani sesuai dengan protokol perawatan bayi baru lahir.Alat perlindungan diri diterapkan sesuai protokol. Kunjungan neonatal dapatdilakukan melalui kunjungan rumah sesuai prosedur. Perawatan bayi baru lahirtermasuk Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan imunisasi tetap dilakukan. Berikaninformasi kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan bayi baru lahir dan tandabahaya. Lakukan komunikasi dan pemantauan kesehatan ibu dan bayi baru lahirsecara online/digital.b) Untuk pelayanan Skrining Hipotiroid Kongenital, pengambilan spesimen tetapdilakukan sesuai prosedur. Tata cara penyimpanan dan pengiriman spesimen sesuaidengan Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital. Apabila terkendala dalampengiriman spesimen dikarenakan situasi pandemik COVID-19, spesimen dapatdisimpan selama maksimal 1 bulan pada suhu kamar.c) Untuk bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 atau masuk dalam kriteriaPasien Dalam Pengawasan (PDP), dikarenakan informasi mengenai virus baru initerbatas dan tidak ada profilaksis atau pengobatan yang tersedia, pilihan untukperawatan bayi harus didiskusikan dengan keluarga pasien dan tim kesehatan yangterkait.

Rekomendasi bagi Tenaga Kesehatan terkait Pelayanan PascaPersalinan untuk Ibu dan Bayi Baru Lahir

Page 24: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

d) Ibu diberikan konseling tentang adanya referensi dari Cina yang menyarankanisolasi terpisah dari ibu yang terinfeksi dan bayinya selama 14 hari. Pemisahansementara bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi.e) Bila seorang ibu menunjukkan bahwa ia ingin merawat bayi sendiri, maka segalaupaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa ia telah menerima informasilengkap dan memahami potensi risiko terhadap bayi.f) Tindakan pencegahan tambahan yang disarankan adalah sebagai berikut:• Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan.• Ketika bayi berada di luar inkubator dan ibu menyusui, mandi, merawat, memelukatau berada dalam jarak 1 meter dari bayi, ibu disarankan untuk mengenakan APDyang sesuai dengan pedoman PPI dan diajarkan mengenai etiket batuk.• Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yangmenghasilkan aerosol yang harus dilakukan di dalam ruangan.

Pemulangan untuk ibu postpartum harus mengikuti rekomendasi pemulanganpasien COVID-19.

Page 25: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

a) Ibu sebaiknya diberikan konseling tentang pemberian ASI. Risiko utama untuk bayimenyusu adalah kontak dekat dengan ibu, yang cenderung terjadi penularan melaluidroplet infeksius di udara. Petugas kesehatan sebaiknya menyarankan bahwamanfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan virus melalui ASI.

b) Untuk wanita yang ingin menyusui, tindakan pencegahan harus diambil untukmembatasi penyebaran virus ke bayi:

• Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, pompa payudara atau botol.• Mengenakan masker untuk menyusui.• Lakukan pembersihan pompa ASI segera setelah penggunaan.• Pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat untukmemberi ASI.• Ibu harus didorong untuk memerah ASI (manual atau elektrik), sehingga bayi dapatmenerima manfaat ASI dan untuk menjaga persediaan ASI agar proses menyusui dapatberlanjut setelah ibu dan bayi disatukan kembali. Jika memerah ASI menggunakanpompa ASI, pompa harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan sesuai.• Pada saat transportasi kantong ASI dari kamar ibu ke lokasi penyimpanan harusmenggunakan kantong spesimen plastik. Kondisi penyimpanan harus sesuai dengankebijakan dan kantong ASI harus ditandai dengan jelas dan disimpan dalam kotak wadahkhusus, terpisah dengan kantong ASI dari pasien lainnya.

Rekomendasi terkait Menyusui bagi Tenaga Kesehatan dan IbuMenyusui

Page 26: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

TERIMA KASIH

Page 27: dr. Ratnasari Kurniasih Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas … · 2020-05-09 · tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14

Sumber : 1. Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/buku%20kia%202019.pdf 2. Rekomendasi POGI Penanganan Infeksi Virus Corona (COVID-19) pada Maternal

(Hamil, Bersalin dan Nifas) https://bit.ly/RekomendasiPOGIdanIDAI 3. Anjuran IDAI Mengenai Pelayanan Imunisasi pada Anak

https://bit.ly/RekomendasiPOGIdanIDAI 4. Materi KIE tentang Dapatkan Pelayanan KB dan Kespro dengan Meminimalkan

Tertular COVID-19 http://kesga.kemkes.go.id/ 5. Materi KIE tentang Lindungi Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir dari

COVID-19 http://kesga.kemkes.go.id/ 6. Clinical management of severe acute respiratory infection (SARI) when COVID-19

disease is suspected, WHO tahun 2020