60
1 DRAF STANDAR ISI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR …………………. TAHUN 2013 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal .... Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Pemerintah Nomor ---- Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ....); 4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

1

DRAF STANDAR ISI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR …………………. TAHUN 2013

TENTANG

STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal ....

Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

3. Peraturan Pemerintah Nomor ---- Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ....);

4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;

5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

Page 2: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

2

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.

Pasal 1

(1) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang

selanjutnya disebut Standar Isi yang merupakan kriteria ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kompetensi muatan, kompetensi mata pelajaran.

(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada

Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal …………………… 2013 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, TTD. M. NUH

Page 3: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

3

Lampiran: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor …………………. Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Fungsi dan tujuan pendidikan di atas sejalan dengan tuntutan

pendidikan abad XXI yang tidak hanya memperhatikan materi bidang kajian

sebagaimana terjadi pada abad sebelumnya, tetapi juga memberikan

penekanan pada kecakapan hidup, keterampilan belajar dan berpikir, serta

literasi dalam teknologi informasi dan komunikasi.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program

wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,

olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi

tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk

menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis

potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen

pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan

Page 4: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

4

pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, salah satunya

adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan dan peraturan pemerintah penggantinya, yaitu Peraturan

Pemerintah Nomor …. Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang

sudah kurang sesuai dengan tuntutan perkembangan serta arah

pembangunan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor … Tahun 2013 ini

memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan

standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi bahan kajian dan

kompetensi mata pelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

suatu jenjang pendidikan. Oleh karena itu dokumen standar isi sebagaimana

dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor ....Tahun 2013, secara

keseluruhan memuat:

1. Tujuan mata pelajaran yang mengarah pada pencapaian Kompetensi

Inti untuk setiap tingkat kompetensi yang tercantum dalam Standar

Kompetensi Lulusan;

2. Ruang Lingkup Materi untuk setiap mata pelajaran; dan

3. Kompetensi mata pelajaran yang harus dikuasai oleh setiap peserta

didik.

Page 5: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

5

BAB II TINGKAT KOMPETENSI

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria minimal tentang kompetensi-

kompetensi inti yang harus dipenuhi/dikuasai oleh peserta didik pada setiap

tingkat/kelas dalam rangka pencapaian standar kompetensi lulusan. Tingkat

kompetensi terdiri atas 8 (delapan) tingkatan yang harus dicapai oleh peserta

didik secara bertahap dan berkesinambungan dalam bentuk pemeringkatan

mulai dari tingkat 0, 1, 2, 3, 4, 4A, 5 dan 6 selama mereka mengikuti

pendidikan di TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII.

Tingkat 0 : TK/PAUD

Tingkat 1 : Kelas 1-2 SD/MI

Tingkat 2 : Kelas 3-4 SD/MI

Tingkat 3 : Kelas 5-6 SD/MI

Tingkat 4 : Kelas 7-8 SMP/MTs

Tingkat 4A : Kelas 9 SMP/MTs

Tingkat 5 : Kelas 10-11 SMA/MA/SMK

Tingkat 6 : Kelas 12 SMA/MA/SMK

Tingkat 1 - Kelas 1

1. Menunjukkan kebiasaan menjalankan ajaran agama yang dianut.

2. Menampilkan kebiasaan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

3. Mengetahui pengetahuan faktual dengan cara mengalami, mengamati (mendengar

dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri,

lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan cakap,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Page 6: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

6

Tingkat 1 - Kelas 2

1. Menunjukkan kebiasaan menjalankan ajaran agama yang dianut.

2. Menampilkan kebiasaan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

3. Mengetahui pengetahuan faktual dengan cara mengalami, mengamati (mendengar

dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri,

lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan cakap,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Tingkat 2 - Kelas 3

1. Menunjukkan kebiasaan menjalankan ajaran agama yang dianut.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengalami, mengamati (mendengar

dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri,

lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan

sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat dan cakap, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Tingkat 2 - Kelas 4

1. Melaksanakan ajaran agama yang dianut.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Page 7: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

7

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengalami, mengamati (mendengar

dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri,

lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan

sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat dan cakap, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Tingkat 3 - Kelas 5

1. Melaksanakan ajaran agama yang dianut.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan

cinta tanah air dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengalami,

mengamati (mendengar dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu secara kritis tentang diri, lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,

logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan cakap, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia.

Tingkat 3 - Kelas 6

1. Melaksanakan ajaran agama yang dianut.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan

cinta tanah air dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengalami,

mengamati (mendengar dan melihat), membaca, dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu secara kritis tentang diri, lingkungan sekitar, dan makhluk lain.

Page 8: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

8

4. Mengekspresikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,

logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan cakap, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia.

Tingkat 4 - Kelas 7

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman yang benar.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang matematika, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

terkait fenomena dan kejadian yang dapat diamati.

4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tingkat 4 - Kelas 8

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman yang benar.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang matematika, ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian yang dapat diamati.

Page 9: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

9

4. Mengolah, menyajikan dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tingkat 4A - Kelas 9

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman yang benar.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang matematika, ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian yang dapat diamati.

4. Mengolah, menyajikan dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Tingkat 5 - Kelas 10

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman dan keyakinan yang

benar.

2. Membudayakan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif)

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Page 10: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

10

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural dalam matematika, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah. (SMA)

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural

dalam matematika, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian dalam bidang kerja spesifik untuk memecahkan masalah.

(SMK)

4. Mencoba, mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah

abstrak materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara mandiri,

serta menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan. (SMA)

Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak

materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara mandiri, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik sesuai dengan bidang kerja. (SMK)

Tingkat 5 - Kelas 11

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman dan keyakinan yang

benar

2. Membudayakan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Page 11: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

11

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menjelaskan

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam matematika,

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta

dampak fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah. (SMA)

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam matematika, ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak

fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

masalah. (SMK)

4. Mencoba, mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah

abstrak materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta menggunakan metode sesuai kaidah

keilmuan. (SMA)

Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak

materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu melaksanakan tugas spesifik

sesuai dengan bidang kerja. (SMK)

Tingkat 6 - Kelas 12

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut dengan pemahaman dan keyakinan yang

benar.

2. Membudayakan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif),

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam

membangun peradaban bangsa dan dunia.

Page 12: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

12

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menjelaskan

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam matematika,

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta

dampak fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah. (SMA)

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam matematika, ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak

fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

masalah. (SMK)

4. Mencoba, mengolah, menalar, menyajikan dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan. (SMA)

Mengolah, menalar, menyajikan dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak materi yang dipelajari di sekolah dan yang dikembangkan secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu melaksanakan tugas spesifik

sesuai dengan bidang kerja. (SMK)

Page 13: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

13

BAB III TUJUAN, RUANG LINGKUP, DAN KOMPETENSI

MATA PELAJARAN Standar Isi untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Kelompok A 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1.1 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti a. Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu

kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa

pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi

nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah

keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan di lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti untuk SD/MI dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral.

Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan

penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan sehari-hari secara individual maupun kolektif kemasyarakatan.

Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada

optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan dengan mengikuti

tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk

mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia,

serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,

etis, saling menghargai, disiplin, santun, harmonis dan produktif, baik

Page 14: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

14

personal maupun sosial demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup

di dunia dan akhirat. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar

kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional

ditandai dengan ciri-ciri:

1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secara utuh selain

penguasaan materi;

2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan

yang tersedia; dan

3. memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan

untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diharapkan menghasilkan

manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak,

serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya

dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu

diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan

perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup

lokal, nasional, regional maupun global.

Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran

sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peran semua unsur

sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung

keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Terkait dengan hal-hal tersebut, perlu disusun Kompetensi Mata

Pelajaran (KMP) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang harus

dikuasai oleh lulusan SD/MI. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan

Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di Sekolah/Madrasah tersebut.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD/MI bertujuan untuk:

1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya

Page 15: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

15

kepada Allah SWT demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat; dan

2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia

yang ditunjukkan dalam perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun,

peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

dan tetangga, serta cinta tanah air.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD/MI

meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al-Qur’an;

2. Aqidah;

3. Akhlak;

4. Fiqih; dan

5. Tarikh Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan

keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia

dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan

manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti SD/MI meliputi:

1. Melafalkan, membaca, menghafal, dan menyalin surat-surat pendek

pilihan dalam Al-Qur’an;

2. Mengamalkan keimanan dan ibadah dengan pemahaman sesuai ajaran

Agama Islam;

3. Membiasakan akhlak mulia yang ditunjukkan dalam perilaku jujur, hormat,

pemaaf, santun, bersih, kasih sayang, kerjasama, tolong menolong, berani

bertanya, disiplin, hidup sehat, peduli, bersyukur, tawadlu, rela berkorban,

kerja keras, gemar membaca, amanah, pantang menyerah, rendah hati,

hemat, saling mengingatkan, menghargai pendapat teman,

mengendalikan diri, ikhlas, toleran, simpati, berbaik sangka, rukun, dan

berserah diri.

4. Mengambil pelajaran dari Sirah Nabawiyah, wali, dan pahlawan.

Page 16: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

16

5. Membiasakan hidup rukun dan damai intra umat dan antar umat

beragama selaras dengan wawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

Page 17: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

17

1.2 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti a. Latar Belakang

Agama memiliki peran dan fungsi yang amat penting dalam kehidupan

umat manusia. Sekurang-kurangnya agama berfungsi sebagai pemberi

identitas dan menjadi penuntun moral. Karena itu agama menjadi pemandu

dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

bermartabat, tetapi juga menuntun kepada sikap dan perilaku adil, damai dan

peduli. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia

maka pendidikan agama dan budi pekerti serta internalisasi nilai-nilai agama

dalam kehidupan setiap pribadi ditempuh melalui Pendidikan Agama Kristen

dan Budi Pekerti baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun

komunitas agamawi masing-masing. Sekolah dengan demikian bukan satu-

satunya konteks di mana pendidikan agama dan budi pekerti terjadi, dan

karena itu tidak semua hal harus disajikan di sekolah agar tidak terjadi

pengulangan dari pokok-pokok yang sama dalam konteks lainnya.

Pendidikan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dimaksudkan

untuk meningkatkan potensi manusia seutuhnya khususnya dimensi spiritual,

sehingga membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dengan

demikian peserta didik dapat menghargai kehidupan dan menjunjung tinggi

nilai-nilai kejujuran, keadilan, perdamaian, dan kasih. Peningkatan potensi

spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai

keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual

maupun kolektif/kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada

akhirnya bertujuan untuk optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia

yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk

Tuhan.

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti lebih

merupakan penuntun dalam membimbing peserta didik berjumpa dengan

Tuhan yang Maha Pengasih dalam Yesus Kristus. Dengan demikian peserta

didik dapat merespons kasih Tuhan dengan cara mengasihi Tuhan melalui

kasihnya kepada sesama dan pemeliharaan atas alam ciptaan Tuhan yang

diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar mengenal

dan bersekutu dengan Allah secara akrab karena sesungguhnya Allah selalu

Page 18: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

18

ada dan berkarya dalam hidup mereka sebagai sahabat dalam kehidupan

anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti seperti yang

tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi Pendidikan Agama Kristen di

Indonesia tahun 1999 adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan

kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar

dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih

Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,

terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang

yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi

Pekerti memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan

Allah dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bersama.

Pada dasarnya Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), tentang

Allah yang mahakasih baik sebagai pencipta, pemelihara, penyelamat serta

pembaharu manusia dan seluruh ciptaan-Nya, maupun nilai-nilai Kristiani

yang pokok sebagai penuntun kehidupan moral dan etis. Dengan demikian,

pengembangan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen dan Budi

Pekerti pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu kepada pokok

kepercayaan Kristiani yang mendasar tentang Allah dan karya-Nya, serta

nilai-nilai Kristiani yang patut diterapkan dalam kehidupan keseharian peserta

didik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi Dasar

pendidikan agama Kristen dan budi pekerti di sekolah dibatasi hanya pada

aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi

dalam kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Fokus Kompetensi Dasar berpusat pada pengalaman konkret peserta

didik (life centered). Artinya, pembahasan Kompetensi Dasar didasarkan

pada pengalaman konkret peserta didik mulai dari lingkungan paling dekat:

keluarga (orang tua), tetangga, teman bermain, sekolah, komunitas iman,

masyarakat dan lingkungan alamnya. Iman dan nilai-nilai Kristiani berfungsi

sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia.

Page 19: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

19

Terkait dengan hal-hal tersebut, perlu disusun Kompetensi Mata

Pelajaran (KMP) pendidikan agama Kristen dan budi pekerti yang harus

dikuasai oleh lulusan SD. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan

Kompetensi Dasar (KD) pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi

Pekerti.

b. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SD

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal dan mengimani Allah yang maha pengasih yang menciptakan

manusia, alam semesta dan isinya, memelihara ciptaan-Nya, dan

menyelamatkan dalam Yesus Kristus.

2. Merespons kasih Allah dengan bersyukur baik melalui ibadah yang benar

maupun melalui penerapan nilai kasih, menghormati dan menyayangi

orang tua, teman sepermainan, dan sesama dalam lingkungan

konkretnya.

3. Memampukan peserta didik merespons dengan benar kasih Allah dalam

kehidupan sehari-hari melalui ketaatan kepada guru, dan menunaikan

ibadah Kristiani yang benar.

4. Bertanggung jawab memelihara lingkungannya.

5. Memampukan peserta didik hidup bersama dalam konteks masyarakat

yang majemuk khususnya menghargai perbedaan suku dan agama.

.

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SD

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Allah dan karya-karya-Nya sebagai pencipta, pemelihara, penyelamat

dalam Yesus Kristus, serta pembaharu melalui Roh Kudus.

2. Nilai-nilai Kristiani:

a. mensyukuri kasih Tuhan;

b. mentaati orang tua;

c. menyayangi sesama dalam lingkungan permainannya;

d. beribadah sebagai ungkapan syukur atas kebesaran Tuhan yang Maha

Pengasih;

Page 20: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

20

e. menghargai perbedaan dan hidup rukun;

f. bertanggung jawab memelihara lingkungan;

g. bertindak jujur, disiplin dan kerja keras;

h. memperlihatkan buah Roh dalam kehidupannya.

d. Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi

Pekerti di SD meliputi:

1. Mensyukuri kasih Allah melalui menerima keberadaan dirinya.

2. Menanggapi kasih Allah dengan cara mengasihi orang tua, keluarga dan

teman-teman.

3. Mengidentifikasi dan menjelaskan ajaran-ajaran pokok Tuhan Yesus.

4. Mempraktikkan ibadah Kristiani yang benar.

5. Membiasakan hidup rukun dengan sesama umat seagama dan antar umat

beragama sesuai wawasan NKRI.

6. Membiasakan hidup yang bertanggung jawab untuk memelihara ciptaan

Tuhan.

Page 21: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

21

1.3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti a. Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu

kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama

amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam

kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui

pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa

dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan

Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman,

dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun

kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya

bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang

aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk

Tuhan.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah usaha yang

dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja

Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama

laindalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat

untuk mewujudkanpersatuan nasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui

(pengetahuan, ilmu) tidakselalu membuat hidup seseorang sukses dan

bermutu. Tetapi kemampuan, keuletandan kecekatan seseorang untuk

mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahuidalam hidup nyata,

akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikianpula dalam

kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh

apayang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya

Page 22: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

22

bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan

imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang

yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati

kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan

kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu

Pendidikan agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah merupakan salah

satuusaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman,

pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan

demikian proses ini mengandung 4 unsuryaitu: penyajian fakta/pengalaman

manusiawi, pengidentifikasi nilai-nilai luhur dari fakta, penegasan nilai

religius/iman menurut ajaran katolik terutama terdapat dalam kisah-kisah suci,

dan diakhiri dengan pilihan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai iman yang

ditawarkan.

Oleh karena hal-hal tersebut di atas dan dengan memperhatikan

kompetensi inti (KI) yang terdapat dalam standar kompetensi lulusan, perlu

disusun kompetensi mata pelajaran (KMP) pelajaran agama Katolik dan Budi

Pekerti yang harus dikuasai oleh lulusan SMP. KMP ini selanjutnya dijadikan

dasar penyusunan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran agama Katolik dan Budi

Pekerti.

b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) dan Budi Pekerti pada dasarnya

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup

yang semakin beriman. Membangun hidupberiman Kristiani berarti

membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan

tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa

penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dankeadilan,

kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian

lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan

kepercayaan.

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti di Sekolah Dasar mencakup empat aspek yang memiliki

Page 23: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

23

keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan

adalah:

1. Pribadi peserta didik

2. Yesus Kristus

3. Gereja

4. Kemasyarakatan

d. Kompetensi Mata Pelajaran Standar kompetensi mata pelajaran pendidikan agama Katolik dan

Budi Pekerti di SD merupakan standar umum minimal yang meliputi: dasar-

dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan

diamalkan para peserta didik. Oleh karenanya, untuk meningkatkan

kompetensi mata pelajaran, pendidikan agama Katolik dan Budi Pekertidapat

membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan sekolah setempat

bertolak dari 4 ruang lingkup/aspek tersebut di atas.

1. Mengenal diri sendiri sebagai pria dan wanita yang memiliki kelebihan

dan kekurangan dalam berelasi dengan anggota keluarga, tetangga, dan

teman-teman di kelas.

2. Menerima pribadi Yesus Kristus yang lahir di Betlehem sebagai sahabat

kanak-kanak dan Tuhan yang selalu bersama manusia

3. Mengenal Allah Bapa sebagai pencipta bumi, manusia, binatang,

pemohonan, dan benda-benda alam lainnya.

4. Mengenal Allah Roh Kudus yang menghangatkan kasih sayang dan

kegembiraan dalam hidup bersama dalam keluarga, dengan tetangga,

dan teman-teman kelas/sekolah.

5. Mengenal karya cinta kasih Allah kepada manusia lewat para raja-raja,

hakim-hakim para nabi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama.

6. Mampu berdoa sebagai warga Gereja untuk bersyukur atas semua

bantuan dari Allah Bapa melalui Tuhan Yesus Kristus bagi hidupnya,

keluarga, tetangga dan teman-teman.

7. Mampu berdoa sebagai warga Gereja untuk mohon bantuan Tuhan

Yesus bagi hidupnya, keluarga, tetangga dan teman-teman.

8. Mengenal anggota keluarga, tetangga, teman-teman kelas/sekolah

sebagai pemberian Tuhan yang paling baik

Page 24: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

24

Bergaul dan berbicara sopan dengan anggota keluarga, tetangga, dan

teman-teman di kelas/sekolahsesuai dengan ajaran Tuhan Yesus.

Page 25: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

25

1.4 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti a. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu

kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran

agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama

dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh

melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan

Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman,

dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut

dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan

potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai

potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di SD adalah usaha yang

dilakukan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan dalam rangka

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan

dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta

peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Jadi

pendidikan agama diharapkan juga agar peserta didik memiliki kemampuan

untuk meyakini keberadaan Tuhan, mampu hidup bersama sebagai

komunitas masyarakat yang baik dan mampu memanfaatkan potensi dirinya

dengan baik untuk memanfaatkan ciptaan Tuhan (berupa dunia ini) untuk

kehidupannya yang lebih baik, dalam rangka mencapai tujuan hidupnya

(Mokshartham dan Jagadhita)

Pendekatan yang semestinya digunakan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti guna mencapai tujuan sebagai

tersebut di atas adalah pendekatan kontektual, dalam arti peserta didik

Page 26: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

26

diarahkan untuk memahami tema-tema pembelajaran yang mengambil

contoh terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka peserta

didik secara tidak langsung akan tergiring pada kenyataan bahwa ilmu agama

adalah sesungguhnya ilmu yang harus bisa diaplikasikan dan benar-benar

bermakna untuk hidup kita sehari-hari.

Terkait dengan hal-hal tersebut dan dengan memperhatikan Kompetensi

Inti (KI) yang diberikan dalam Standar Kompetensi Lulusan, perlu disusun

Kompetensi Mata Pelajaran (KMP) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

yang harus dikuasai oleh lulusan Sekolah Dasar (SD). KMP ini selanjutnya

dijadikan dasar penyusunan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran Agama Hindu

dan Budi Pekerti sekolah tersebut.

b. Tujuan Adapun tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

di SD adalah sebagai berikut:

1. Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti

kehadapan Brahman, dan seseorang mengenal hakekat kehidupannya di

jagat raya ini.

2. Mewujudkan insan Sadhu-Gunawan (bersusila dan berguna untuk

kehidupan)

3. Membangun insan yang toleran yang gemar mewujudkan kerukunan.

4. Memantapkan pelaksanaan ibadah agama baik secara pribadi maupun

kelompok

5. Mewujudkan insan yang memahami kandungan ajaran yang tertera

dalam kitab suci Weda

6. Meningkatkan pemahaman akan peran penting sejarah perkembangan

Agama Hindu dalam kontek kehidupan di masa yang akan datang

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di SD meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

1. Tattwa

2. Susila

3. Acara

Page 27: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

27

4. Weda

5. Sejarah Agama Hindu

d. Kompetensi Mata Pelajaran Adapun kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi

Pekerti di tingkat SD adalah agar para peserta didik mampu:

1. Mengenal Eksistensi Brahman/Tuhan, Alam semesta dan keberadaan

manusia

2. Mengenal dan melaksanakan ajaran yang berfungsi membangun pribadi

yang positif dan negatif

3. Mengenal, dan melaksanakan ajaran yang mengarahkan untuk hidup

rukun, harmonis dan damai

4. Mengenal dan melaksanakan ibadah keagamaan baik rutin (nitya)

maupun insidental (naimitika karma)

5. Mengenal secara garis besar kandungan ajaran kitab suci weda

6. Mengenal sejarah perkembangan Agama Hindu baik secara nasional

maupun internasional

Page 28: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

28

1.5 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti a. Latar Belakang

Agama berperan sangat penting dalam menghadapi proses perubahan

(anicca) kehidupan umat manusia. Agama menjadi petunjuk jalan dalam

upaya mewujudkan kehidupan yang selaras, damai, bermartabat, dan

bermakna. Kesadaran terhadap pentingnya peran agama bagi kehidupan

umat manusia maka faktor pendukung proses internalisasi nilai-nilai universal

dalam kehidupan merupakan kebutuhan, yang harus ditempuh melalui

pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan adalah penerusan nilai, pengetahuan, kemampuan, sikap

dan tingkah laku; dalam pengertian yang luas pendidikan adalah hidup itu

sendiri, sebagai proses menyingkirkan kebodohan dan mendewasakan diri

menuju kesempurnaan. Masalah sentral pendidikan dalam pandangan

Buddha adalah penderitaan manusia. Penderitaan bersumber pada keinginan

yang rendah (tanha), keinginan sendiri timbul tergantung pada faktor lain

yang mendahuluinya. Buddha menempatkan kebodohan (avijja) dalam

rumusan rangkaian sebab musabab yang saling bergantungan (paticcasa-

muppada), di urutan pertama.

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SD merupakan proses

internalisasi (paratoghosa) yang dilakukan secara bertahap dalam rangka

mengembangkan potensi peserta didik agar dapat memahami nilai-nilai

ajaran Buddha, menerapkannya dalam kehidupan, sehingga meperoleh

kemajuan spiritual. Pendidikan diperoleh dari terminologi 'sikkha' (education)

secara umum merupakan proses latihan, belajar, mempelajari,

pengembangan, dan pencapaian penerangan. Secara natural termasuk

latihan moral yang tinggi (síla), konsentrasi (samadhi), dan kebijaksanaan

atau pengetahuan (pañña). Secara holistik berhubungan dengan

pengembangan fisik (kaya bhavana), pengembangan sosial (sila bhavana),

pengembangan mental (citta bhavana), dan pengembangan intelektual

(panna bhavana) sehingga menghasilkan keluaran teman yang baik

(kalyanamitta).

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SD mengacu kepada

Ajaran Sakyamuni Buddha (Buddha Gautama) yang terdapat dalam Kitab

Page 29: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

29

Suci Tripitaka (Tipitaka). Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaan pengetahuan secara

komprehensif (Pariyatti), mempraktikan hasil yang dipelajari menjadi

pedoman dalam berperilaku sehari-hari (Pariyatti), dan pencapaian atau

pencerahan (Pativedha). Diharapkan dapat diselenggarakan menggunakan

pendekatan dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan

perkembangan peserta didik.

Terkait dengan hal-hal tersebut dan dengan memperhatikan Kompetensi

Inti (KI) yang diberikan dalam Standar Kompetensi Lulusan, perlu disusun

kompetensi mata pelajaran (KMP) Pendidikan Agama Buddha dan Budi

Pekerti yang harus dikuasai oleh lulusan SD. KMP ini selanjutnya dijadikan

dasar penyusunan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran Pendidikan Agama

Buddha dan Budi Pekerti sekolah tersebut.

b. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SD

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsap-konsep dasar agama Buddha sehingga memiliki

perilaku cerdas, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, toleransi,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

2. Mewujudkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati,

mengamalkan/menerapkan Dharma kontektual sesuai Kitab Suci

Tripitaka (Tipitaka) dalam kehidupan sehari-hari.

c. Ruang Lingkup Mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SD

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Keyakinan (Saddha)

2. Perilaku/moral (Sila)

3. Meditasi (Samadhi)

4. Kebijaksanaan (Panna).

5. Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka (Tipitaka)

6. Sejarah

Page 30: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

30

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi

Pekerti meliputi:

1. Mengenal dan mempraktikan penghormatan (ajali), dengan berdiri

(uttana), bersujud (namaskara) dilingkungan keluarga, sekolah, dan

vihara

2. Mengenal tempat ibadah, rohaniwan, kitab suci, hari raya dan Guru

Agung Agama Buddha

3. Melakukan puja bakti di Vihara, Cetiya, dan di rumah.

4. Mengenal riwayat Pangeran Siddharta.

5. Mengenal lambang-lambang dalam agama Buddha.

6. Mengenal hari raya agama Buddha.

7. Mempratikan dana paramita

8. Mengenal dan melaksanakan perlindungan (tisarana) dan latihan sila

(Pancasila).

9. Menjelaskan tujuan akhir umat Buddha.

10. Melatih Meditasi untuk belajar mengendalikan diri.

11. Mengenal hukum-hukum kebenaran

12. Mengenal kitab suci Tripitaka (Tipitaka)

Page 31: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

31

1.6 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti a. Latar Belakang

Agama memiliki peran dan fungsi yang amat penting dalam kehidupan

umat manusia. Sekurang-kurangnya agama berfungsi sebagai pemberi

identitas dan menjadi penuntun moral. Karena itu agama menjadi pemandu

dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

bermartabat, tetapi juga menuntun kepada sikap dan perilaku adil, damai dan

peduli. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia

maka pendidikan agama serta internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan

setiap pribadi ditempuh melalui pendidikan agama baik pendidikan di

lingkungan keluarga, sekolah maupun komunitas keagamaan masing-masing.

Sekolah dengan demikian bukan satu-satunya konteks tempat pendidikan

agama terjadi, dan karena itu tidak semua hal harus disajikan di sekolah agar

tidak terjadi pengulangan dari pokok-pokok yang sama dalam konteks

lainnya.

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti di SD dimaksudkan

untuk peningkatan potensi manusia seutuhnya khususnya dimensi spritual,

sehingga membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dengan

demikian peserta didik dapat menghargai kehidupan dan menjunjung tinggi

nilai-nilai kejujuran, keadilan, perdamaian, dan kasih. Peningkatan potensi

spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai

keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual

maupun kolektif/kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada

akhirnya bertujuan untuk optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia

yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk

Tuhan.

Penerapan Kompetensi Dasar di mata pelajaran pendidikan agama

Khonghucu mendukung tercapainya internalisasi nilai-nilai dalam agama

Khonghucu dalam kehidupan peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar

dan Menengah. Kompetensi Dasar disajikan dengan cara menyesuaikan

tingkat perkembangan intelektual, emosional, dan moral anak didik karenanya

memberikan ruang kepada keunikan masing-masing individu.

Page 32: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

32

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Khonghucu lebih merupakan

penuntun dalam membimbing peserta didik dalam upaya pencarian dan

perjumpaan dengan Tuhan yang Maha Esa. Dengan demikian peserta didik

dapat merespons Karunia Tuhan (Tian Ming) dengan cara menjalankan

perintahNya (Cheng Ming) melalui pelayanan dan pengabdian kepada

sesama manusia (Shi ren er shi Tian) dan pemeliharaan dan pelestariannya

atas alam semesta dan isinya sebagai ciptaan Tuhan.

Hakikat Pendidikan Agama Khonghucu adalah usaha yang dilakukan

secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan

peserta didik agar dengan semangat membina diri dapat dinyatakan dalam

kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan

demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran agama

Khonghucu memiliki tanggungjawab untuk mewujudkan kebahagiaan dan

kesentosaan dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bersama.

Pada dasarnya Pendidikan Agama Khonghucu dimaksudkan untuk

menyampaikan ajaran agama Khonghucu secara utuh dan jelas agar peserta

didik dapat hidup didalam Jalan Suci Tuhan sebagai penuntun kehidupan

moral dan etis. Dengan demikian, pengembangan Kompetensi Dasar

Pendidikan Agama Khonghucu pada Pendidikan Dasar dan Menengah

mengacu kepada Kitab Suci Si Shu dan Wu Jing serta tata agama yang

disusun oleh Dewan Rohaniwan Matakin. Materi pendidikan agama

Khonghucu bukan bersumber pada tradisi Tionghua dan tidak dicampur- aduk

tradisi Tionghua, tetapi tidak menentang tradisi Tionghua yang bernilai positip.

Fokus Kompetensi Dasar berpusat pada pengalaman konkrit peserta

didik (life centered). Artinya, pembahasan Kompetensi Dasar didasarkan

pada pengalaman konkrit peserta didik mulai dari lingkungan paling dekat:

keluarga (orang tua), tetangga, teman bermain, dan sekolah. Terkait dengan

hal-hal tersebut, perlu disusun Kompetensi Mata Pelajaran (KMP) agama

Khonghucu yang harus dikuasai oleh lulusan SD. KMP ini selanjutnya

dijadikan dasar penyusunan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran Agama

Khonghucu di sekolah.

Page 33: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

33

b. Tujuan Mata pelajaran Agama Khonghucu dan Budi pekerti di SD bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal adanya Tian yang maha Esa yang menciptakan alam semesta

dan isinya, mengatur dan memelihara serta menjaga agar yang tidak

lurus tetap diluruskan sesuai kodratnya

2. Menjadi orang yang disiplin bermoral berakhlak mulia mempunyai rasa

peduli kepada orang lain dalam keluarga dan masyarakat, Menjadi siswa

yang rajin belajar hormat kepada guru dan mampu bekerja sama dengan

teman-temannya.

3. Ikut bertanggungjawab dan mampu memelihara lingkungan hidup di

sekitarnya.

4. Mengakui kedudukan Nabi Khongcu sebagai Utusan Tuhan atau Genta

Rohani untuk membina dan memperbaiki kehidupan manusia

5. Meyakini kebenaran isi Kitab Si Shu Wu Jing untuk membina kehidupan

manusia

6. Percaya adanya Roh dan Nyawa

7. Berbakti kepada orang tua, menyayangi saudara dan mencintai tanah air

Indonesia

c. Ruang Lingkup Mata pelajaran Agama Khonghucu dan budi pekerti di SD meliputi

aspek-aspek sebagaii berikut:

1. Keimanan agama Khonghucu

2. Jalan Suci Junzi

3. Ibadah agama Khonghucu.

4. Sejarah Suci agama Khonghucu

5. Kitab Suci agama Khonghucu

d. Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi mata pelajaran Agama Khonghucu dan Budi Pekerti di SD

meliputi:

1. Mengenal Watak Sejati atau Xing yaitu Ren, Yi, Li, Zhi.

2. Mengenal cara membina diri sesuai dengan isi kitab Da Xue bab utama.

Page 34: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

34

3. Berbakti kepada orang tua, menyayangi saudara, menghormati undang-

undang negara, dan mekewajiban sebagai warganegara yang baik.

4. Melakukan ibadah secara teratur sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan di rumah, Litang, atau Miao (kelenteng).

5. Mengenal riwayat nabi Khongcu dan murid-muridnya.

6. Mengenal para shenming dan perbuatan baiknya.

7. Mengenal simbol simbol suci dalam agama Khonghucu.

8. Memahamai ayat kitab suci yang sesuai keperluannya.

9. Hidup rukun dengan orang lain yang berbeda agama.

10. Bersikap mandiri dan dapat dipercaya sesuai dengan ajaran Ba De.

Page 35: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

35

2. Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

a. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta

didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk

mengawal dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Hakikat NKRI adalah negara kebangsaan modern. Negara

kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada

semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu

masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara

yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,

etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik

Indonesia, 1998].

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat

kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), perlu ditingkatkan secara terus

menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang NKRI.

Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan

dengan bentuk Republik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia 1945]

Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai

saat ini, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang

mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang

mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan

semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

Page 36: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

36

bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara Republik

Indonesia 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan

kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda

sebagai generasi penerus.

Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang

memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip

demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-

pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi

terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula

ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak asasi

manusia (HAM), kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,

tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak,

serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air, cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945.

Terkait dengan hal-hal tersebut, perlu disusun Kompetensi Mata

Pelajaran (KMP) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang harus

dikuasai oleh lulusan SD/MI. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan

Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan di sekolah tersebut.

b. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan

agar peserta didik dapat:

1. berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan;

Page 37: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

37

2. berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-

korupsi;

3. bersikap positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-

karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dalam

lingkungan keluarga, masyarakat dan bangsa;

4. berinteraksi dengan lingkungan masyarakat dan bangsa secara langsung

atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga-

negaraan di SD/MI mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. persatuan dan kesatuan bangsa

2. nilai-nilai karakter Pancasila

3. norma, hukum dan peraturan

4. hak asasi manusia

5. kebutuhan warga negara

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga-

negaraan meliputi: 1. menerapkan hidup rukun, damai, dan bersatu dalam keberagaman

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;

2. memahami dan menerapkan hidup tertib,

jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, toleran, kasih sayang,

dan percaya diri dalam berinteraksi di rumah dan di sekolah berdasarkan

Pancasila;

3. memahami dan menjalankan kewajiban sebagai warga negara dalam

lingkungan keluarga dan sekolah;

4. memahami dan menjalankan hidup tertib, bekerjasama, dan bergotong

royong berdasarkan nilai-nilai Pancasila;

5. menampilkan sikap cinta lingkungan dan

Page 38: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

38

kehidupan yang demokratis berdasarkan nilai-nilai Pancasila;

6. menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang

bekerja keras dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila.

Page 39: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

39

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia a. Latar Belakang

Bahasa berperan sangat penting dan sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik sekaligus merupakan sarana

untuk mencapai keberhasilan dalam mempelajari semua mata pelajaran.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan membantu peserta didik

mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, Mata

pelajaran Bahasa Indonesia menjadi sarana pembentukan karakter peserta

didik seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja

sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam mengemukakan

gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan

bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis

dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI diarahkan untuk mencapai

peningkatan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Kompetensi mata pelajaran (KMP) Bahasa Indonesia merupakan

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang terdiri atas keterampilan

berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), kebahasaan,

kesastraan, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar

kompetensi mata pelajaran ini merupakan indikator bagi peserta didik dalam

mencapai pemahaman dan kemampuan merespons situasi lokal, regional,

nasional, dan global.

Berkenaan dengan hal itu, perlu disusun kompetensi mata pelajaran

(KMP) Bahasa Indonesia yang harus dimiliki oleh lulusan sekolah dasar (SD)

dan madrasah ibtidaiyah (MI). KMP ini selanjutnya menjadi dasar dalam

penyusunan kompetensi dasar (KD) pelajaran Bahasa Indonesia pada

jenjang tersebut.

b. Tujuan Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI adalah peserta didik

dapat:

Page 40: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

40

1. berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis;

2. menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa

negara;

3. menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa

negara dengan penuh kebanggaan;

4. memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan;

5. menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan nilai-nilai

pendidikan karakter, kemampuan intelektual, serta kematangan

emosional dan sosial;

6. menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa; dan

7. menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

c. RuangLingkup

Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakupi komponen keterampilan

berbahasa, kebahasaan, dan kesastraan yang meliputi aspek-aspek:

1. menyimak,

2. berbicara,

3. membaca,

4. menulis,

5. kebahasaan,

6. kesastraan, dan

7. kesantunan berbahasa.

Pada akhir pendidikan di SD/MI peserta didik diharapkan telah membaca

sekurang-kurangnya lima belas buku sastra dan nonsastra.

d. Kompetensi Mata Pelajaran

1. Keterampilan Berbahasa

a. Menyimak

Page 41: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

41

Memahami wacana lisan yang berbentuk cerita diri dan

keluarga, perintah, laporan sederhana, pidato persuasif, kegiatan

bermain, surat tanggapan pribadi, buku harian, wawancara, ulasan

buku, penjelasan, ungkapan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita,

teks deskriptif tentang fenomena alam, permainan/dolanan daerah,

serta karya sastra berbentuk puisi tentang alam semesta, dongeng,

cerita, drama, pantun, dan cerita rakyat.

b. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan informasi dalam kegiatan menyampaikan cerita diri dan

keluarga, perintah, laporan sederhana, pidato persuasif, kegiatan

bermain, surat tanggapan pribadi, buku harian, wawancara, ulasan

buku, penjelasan, ungkapan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita,

teks deskriptif tentang fenomena alam, permainan/dolanan daerah,

serta karya sastra berbentuk puisi tentang alam semesta, dongeng,

cerita, drama, pantun, dan cerita rakyat dengan bahasa yang baik dan

benar serta santun.

c. Membaca

Menggunakan berbagai teknik membaca untuk memahami teks

nonsastra yang berbentuk cerita diri dan keluarga, perintah, laporan

sederhana, pidato persuasif, kegiatan bermain, surat tanggapan

pribadi, buku harian, wawancara, ulasan buku, penjelasan, ungkapan

perasaan hati, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, teks deskriptif

tentang fenomena alam, permainan/dolanan daerah, serta teks sastra

berbentuk puisi tentang alam semesta, dongeng, cerita, drama,

pantun, dan cerita rakyat.

d. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk cerita

diri dan keluarga, perintah, laporan sederhana tentang fenomena alam,

pidato persuasif, kegiatan bermain, surat tanggapan pribadi, buku

harian, wawancara, ulasan buku, penjelasan tentang fenomena alam,

petunjuk tentang pemeliharaan, pesan, pengumuman, berita, teks

deskriptif tentang fenomena alam, permainan/dolanan daerah, serta

Page 42: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

42

dalam bentuk puisi tentang alam semesta, dongeng, cerita, drama,

pantun, dan cerita rakyat.

2. Kebahasaan

Memahami dan dapat menggunakan berbagai komponen

kebahasaan yang meliputi bunyi bahasa, fonem, kata, frasa, klausa

sederhana, dan kalimat sederhana dengan baik dan benar dalam wacana

lisan dan tulis.

3. Kesastraan

Memahami bentuk-bentuk sastra sederhana dan unsur-unsurnya

yang meliputi puisi (lama, baru), prosa (cerpen), prosa lirik, dan drama;

serta dapat menciptalan bentuk-bentuk sastra sederhana dan

mengapresiasinya.

4. Kesantunan Berbahasa

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan

santun dan penuh toleran, responsif, proaktif sesuai dengan budaya

nasional Indonesia sebagai cerminan budi pekerti yang luhur.

Page 43: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

43

4. Mata Pelajaran Matematika a. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia, serta pembentukan watak dan kepribadian manusia. Perkembangan

pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori

peluang, dan matematika diskrit. Untuk membentuk manusia berwatak dan

berkepribadian yang baik, menguasai dan mencipta teknologi di masa depan

diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak

dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta

didik mulai dari sekolah dasar, untuk membekali peserta didik yang disiplin

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan

kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar

peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan

pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus dapat

merasakan kegunaan belajar matematika.

Kompetensi mata pelajaran Matematika dalam dokumen ini disusun

sebagai landasan pembelajaran untuk membentuk watak, dan kepribadian,

serta mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan

pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan

menggunakan media sederhana maupun media modern yang lain.

Pendekatan pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah

merupakan fokus utama dalam pembelajaran yang mencakup masalah

tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal,

dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan

Page 44: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

44

memahami masalah, membangun model matematika dan menyelesaikan

masalah, dan menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual

problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara

bertahap dibimbing untuk menguasai fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan

matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah

diharapkan menggunakan media pembelajaran yang sederhana maupun

media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai bagaimana matematika terkait

atau diterapkan dalam kehidupan di sekitar, maupun dalam perkembangan

ilmu pengetahuan teknologi dan seni.

Penguasaan mata pelajaran matematika memudahkan peserta didik

untuk melatih berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan inovatif yang

difungsikan untuk mendukung pembentukan soft-skill (watak, kepribadian,

atau karakter) peserta didik. Dengan pembelajaran matematika diharapkan

peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan

mengembangkan diri serta pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.

Terkait dengan hal-hal tersebut dan dengan memperhatikan

Kompetensi Inti (KI) yang diberikan dalam Standar Kompetensi Lulusan, perlu

disusun kompetensi mata pelajaran (KMP) matematika yang harus dikuasai

oleh lulusan SD/MI. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan

Kompetensi Dasar (KD) pelajaran matematika sekolah tersebut.

b. Tujuan Mata pelajaran Matematika di SD/MI bertujuan agar peserta didik

dapat:

1. memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, analitik dan kreatif,

kemampuan pemecahan-masalah, dan kemampuan mengkomunikasikan

gagasan serta budaya bermatematika;

2. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah;

Page 45: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

45

3. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;

4. mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

di kehidupan sehari-hari (dunia nyata);

5. mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam

matematika dan pembelajarannya.

c. Ruang Lingkup Mata pelajaran Matematika pada jenjang SD/MI memuat materi

tentang:

1. Bilangan dan Operasinya

2. Aljabar (pola gambar bangun/bentuk dan bilangan);

3. Geometri dan Pengukuran; dan

4. Peluang dan Analisis Data.

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi mata pelajaran Matematika di SD/MI meliputi:

1. Memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, analitik dan kreatif, kemampuan

pemecahan-masalah, dan kemampuan mengkomunikasikan gagasan

serta budaya bermatematika

2. Menghargai nilai-nilai dan kegunaan matematika dalam kehidupan, ilmu

pengetahuan dan teknologi

3. Memiliki rasa ingin tahu dan percaya diri dalam belajar dan menggunakan

matematika.

4. Menggunakan teknologi secara tepat dan efektif untuk memecahkan

masalah serta memahami gagasan matematika.

5. Memahami konsep bilangan bulat, pecahan, dan operasi hitung

(penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian) dan sifat-

sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan

sehari-hari.

6. Memahami pola bangun/bentuk dan bilangan.

Page 46: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

46

7. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan

sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

kehidupan sehari-hari.

8. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume,

sudut, waktu, kecepatan, debit, serta menggunakan dalam pemecahan

masalah kehidupan sehari-hari.

9. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

10. Memahami konsep pengumpulan, pembacaan, dan penyajian data/

informasi dengan tabel, gambar, dan grafik (diagram), serta

menggunakan dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

Page 47: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

47

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses

pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja

ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan

pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan

dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum

yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan

dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. KD didasarkan

pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja

ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Page 48: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

48

Terkait dengan hal-hal tersebut dan dengan memperhatikan

Kompetensi Inti (KI) yang diberikan dalam Standar Kompetensi Lulusan, perlu

disusun kompetensi mata pelajaran (KMP) IPA yang harus dikuasai oleh

lulusan SD/MI. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Kompetensi

Dasar (KD) mata pelajaran IPA pada jenjang tersebut.

b. Tujuan Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan:

1. Menumbuhkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan-

nya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

c. Ruang Lingkup Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan

2. Materi dan sifat-sifatnya.

3. Energi dan perubahannya.

4. Bumi dan alam semesta.

Page 49: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

49

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi mata pelajaran IPA untuk SD/MI meliputi:

1. Menunjukkan sikap jujur, terbuka, cermat, selalu ingin tahu, dan percaya

diri.

2. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

3. Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana dan melaporkan

hasilnya secara lisan dan tertulis.

4. Mengenal persamaan dan perbedaan tumbuhan, hewan, dan manusia,

bagian-bagian tubuhnya, fungsi atau manfaatnya, serta perubahan dan

interaksinya dengan alam.

5. Mengidentifikasi wujud zat beserta sifat-sifat dan perubahannya, serta

kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mengidentifikasi bentuk-bentuk energi dan perubahannya, pengaruhnya

terhadap gerak, dan pengaruhnya bagi kehidupan sehari-hari.

7. Mengenal anggota tata surya, kenampakan dan perubahan permukaan

bumi, manfaat, bahaya, serta cara mengatasinya.

Page 50: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

50

6. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS

memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata

pelajaran IPS, peserta didik, diarahkan untuk dapat menjadi warga negara

Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang

cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan

berat, karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan

setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, keterampilan,

dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam

memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu, tematik, dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan

keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut

diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan

mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Terkait dengan hal tersebut di atas dan dengan memperhatikan

Kompetensi Inti (KI) yang diberikan dalam Standar Kompetensi Lulusan,

perlu disusun Kompetensi Mata Pelajaran (KMP) IPS yang harus dikuasai

oleh lulusan SD/MI. KMP ini selanjutnya dijadikan dasar penyusunan

Kompetensi Dasar (KD) pelajaran IPS di sekolah tersebut.

b. Tujuan Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. memahami dan menggunakan konsep-konsep IPS yang berkaitan

dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;

Page 51: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

51

2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, toleran, tanggung jawab, peduli,

santun, percaya diri, dalam melakukan interaksi sosial dengan

lingkungan;

3. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap sikap spiritual, nilai-nilai

sosial dan kemanusiaan;

4. mengkomunikasikan gagasan, serta mampu bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk secara sehat, di tingkat

lokal, nasional; dan

5. melakukan kegiatan-kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan

IPS, dengan bantuan berbagai media.

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1. Manusia, tempat, dan lingkungan.

2. Waktu, interaksi, keberlanjutan, dan perubahan.

3. Sistem sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya.

4. Perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan.

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi mata pelajaran IPS di SD/MI meliputi:

1. m

emahami dan mengunakan konsep-konsep IPS yang berkaitan

dengan interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat dan

lingkungannya, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila;

2. m

emiliki komitmen dan kesadaran terhadap sikap spiritual, nilai-nilai

sosial, dan kemanusiaan;

3. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, toleran, tanggung jawab,

peduli, percaya diri dalam melakukan interaksi sosial dengan

lingkungannya;

4. Menunjukkan perilaku bijaksana, bertanggung jawab dalam

menghargai tokoh pejuang bangsa pada masa penjajahan sampai

sekarang dalam menumbuhkan rasa kebangsaan.

Page 52: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

52

5. mengkomunikasikan gagasan yang berkaitan dengan IPS, serta

mampu bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang

majemuk secara sehat, di tingkat lokal dan nasional;

6. melakukan kegiatan-kegiatan motorik yang menggunakan pengeta-

huan IPS dengan bantuan berbagai media.

Page 53: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

53

Kelompok B 1. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya a. Latar belakang

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, sesuai dengan namanya,

mempunyai dua ruang lingkup yakni: (1) Seni Budaya; dan (2) Prakarya.

Dalam konteks pendidikan, kedua ruang lingkup ini selain memiliki kesamaan,

juga memiliki ciri khas masing-masing.

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena memiliki

keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan dalam upaya membentuk

keperibadian peserta-didik menjadi manusia yang utuh sebagaimana yang

terkristalisasi dalam rumusan kompetensi inti. Keunikan, kebermaknaan, dan

kebermanfaatan pendidikan Seni Budaya terletak pada cirinya yang khas

yang tidak dimiliki oleh mata pelajaran lain yakni pada pemberian

pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan

berapresiasi. Dalam praktiknya, pendidikan seni budaya terlaksana melalui

bidang seni rupa, seni musik dan seni tari. Bidang seni rupa, seni musik, seni

tari, memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-

masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian harus

menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman

mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional,

dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan

mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti

bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.

Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi

konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi dengan cara memadukan secara

harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural

mengandung makna pendidikan seni budaya menumbuhkembangkan

kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara

(meliputi budaya daerah setempat dan daerah lain dalam wilayah Indonesia)

dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis

yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam

masyarakat dan budaya yang majemuk.

Page 54: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

54

Pendidikan prakarya di sekolah dasar lebih menekankan pada

dicapainya keterampilan dari peserta-didik memanfaatkan vahan di

lingkungannya untuk berlatih membuat barang-barang kerajinan.

Materi pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya yang bersifat teori

(fakta, konsep, kaidah, dan teori seni/keterampilan) tidak diberikan secara

terpisah, tetapi terpadu dalam kegiatan mengapresiasi karya seni dan

berkreasi seni. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan seni budaya tidak

terjerumus ke arah pembelajaran yang bersifat kognitif.

Terkait dengan hal-hal tersebut perlu disusun Standar Isi yang

selanjutnya akan dijadikan acuan dalam merumuskan Kompetensi Dasar

mata pelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,

kemampuan awal, dan karakteristik mata pelajaran.

b. Tujuan

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SD/MI berorientasi pada

pencapaian Kompetensi Inti yang meliputi aspek spiritual, sosial,

pengetahuan, dan keterampilan melalui pencapaian tujuan berikut ini:

1. memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya;

2. menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya dan prakarya;

3. mengungkapkan pengalaman estetik melalui kreasi/rekreasi seni budaya

dan prakarya; dan

4. menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya.

c. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SD/MI

mencakup:

1. Seni Rupa

Aspek konsepsi (pemahaman), apresiasi (pencerapan dan

penanggapan terhadap gejala estetik seni rupa) dan aspek kreasi

(penciptaan karya seni rupa serta penyajiannya dalam bentuk pameran di

kelas/sekolah).

2. Seni Musik

Aspek konsepsi (pemahaman), apresiasi (pencerapan dan

penanggapan terhadap gejala estetik seni musik) dan aspek kreasi

Page 55: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

55

(penciptaan karya seni musik serta penyajiannya dalam bentuk

pementasan di kelas/sekolah).

3. Seni Tari

Aspek konsepsi (pemahaman), apresiasi (pencerapan dan

penanggapan terhadap gejala estetik karya seni tari) dan aspek kreasi

(penciptaan karya seni tari serta penyajiannya dalam bentuk pementasan

di kelas/sekolah.

4. Prakarya

Aspek konsepsi (pemahaman), apresiasi (pencerapan dan

penanggapan terhadap karya prakarya) dan aspek kreasi (penciptaan

karya prakarya serta penyajiannya dalam bentuk pameran di

kelas/sekolah

Di antara ketiga bidang seni yang ditawarkan minimal diajarkan satu

bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas

yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran

lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih

bidang seni yang akan diikutinya. Pada tingkat SD/MI, prakarya ditekankan

pada keterampilan vokasional.

d. Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SD/MI yang

harus dimiliki oleh peserta didik untuk bidang seni rupa mencakup: 1. memiliki pengetahuan kesenirupaan yang memungkinkan peserta-didik

mengapresiasi dan mengekspresikan diri (berkreasi) melalui seni rupa

sesuai dengan tingkat usia sekolah menengah pertama.

2. mengapresiasi (mencerap, dan menanggapi) karya seni rupa Nusantara

(seni rupa yang tumbuh dan/atau berkembang serta diakui sebagai

kekayaan budaya tradisi/daerah di Indonesia) khususnya dan seni rupa

Indonesia pada umumnya, baik yang merupakan seni rupa terapan

maupun seni rupa murni, yang diamati secara langsung atau melalui

media rekam; dan

3. mengekspresikan diri melalui karya seni rupa terapan dan seni rupa murni

dengan memanfaatkan teknik dan corak seni rupa Nusantara/Indonesia

serta menyajikan karya tersebut dalam bentuk pameran di kelas maupun

Page 56: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

56

di sekolah.

Kompetensi mata pelajaran Seni Budaya yang harus dimiliki oleh

peserta didik untuk bidang seni musik mencakup:

1. memiliki pengetahuan kesenimusikan yang memungkinkan peserta-didik

mengapresiasi dan mengekspresikan diri (berkreasi) melalui seni musik

sesuai dengan tingkat usia sekolah dasar;

2. mengapresiasi (mencerap, dan menanggapi) karya seni musik Nusantara

(seni musik yang tumbuh dan/atau berkembang serta diakui sebagai

kekayaan budaya tradisi/daerah di Indonesia) khususnya, lagu wajib, dan

seni musik Indonesia pada umumnya, yang diamati secara langsung atau

melalui media rekam; dan

3. mengekspresikan diri melalui karya seni musik vokal dan instrumen

dengan menampilkan/merekreasi karya seni musik Nusantara khususnya,

lagu wajib, dan seni musik Indonesia pada umumnya dalam bentuk

penampilan di kelas maupun penampilan/pementasan di sekolah.

Kompetensi mata pelajaran Seni Budaya yang harus dimiliki oleh

peserta didik untuk bidang seni tari mencakup:

1. memiliki pengetahuan yang memungkinkan peserta-didik mengapresiasi

dan mengekspresikan diri (berkreasi) melalui seni tari sesuai dengan

tingkat usia sekolah dasar.

2. mengapresiasi (mencerap dan menanggapi) karya seni tari Nusantara

(seni tari yang tumbuh dan/atau berkembang serta diakui sebagai

kekayaan budaya tradisi/daerah di Indonesia) khususnya dan seni tari

Indonesia pada umumnya, yang diamati secara langsung atau melalui

media rekam; dan

3. mengekspresikan diri melalui karya seni tari dengan menampilkan/

merekreasi karya seni tari Nusantara khususnya dan seni tari kreasi

Indonesia pada umumnya dalam bentuk pemeragaan di kelas maupun

pementasan di sekolah.

Kompetensi mata pelejaran Prakarya yang harus dimiliki oleh peserta

didik mencakup:

1. memahami bahan-bahan lingkungan yang dapat dimanfaakan sebagai

material membuat barang kerajinan sederhana;

2. menggunakan alat-alat sederhana untuk membentuk barang-barang

Page 57: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

57

teknik kerajinan; dan

3. memiliki kreativitas dalam membuat barang-barang kerajinan.

Page 58: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

58

2. Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

a. Latar Belakang Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,

keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas

emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan

bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang

berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai

pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang

terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu

diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang

lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang

hayat.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan

kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,

karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk

mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah

dengan perkembangan zaman.

Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,

keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola

hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Ini berarti bahwa

Pendidikan Jasmani adalah pendidikan manusia seutuhnya yang diperoleh

melalui segala bentuk aktivitas jasmani yang mengacu kepada konsep

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Page 59: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

59

Terkait dengan hal-hal tersebut di atas perlu disusun Kompetensi Mata

Pelajaran (KMP) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang harus

dikuasai oleh lulusan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). KMP ini

selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah tersebut.

b. Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan

agar peserta didik dapat:

1. Memiliki karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang

terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan;

2. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis;

3. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap

yang positif

4. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih;

5. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik;

6. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar; dan

7. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,

orang lain, dan lingkungan.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga

2. Aktivitas pengembangan

3. Aktivitas senam

4. Aktivitas ritmik

Page 60: Draf Permen - Standar Isi SD - Ver 11 Mei

60

5. Aktivitas air

6. Pendidikan luar kelas, dan

7. Kesehatan.

d. Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi lulusan mata pelajaran ini meliputi:

1. Menunjukkan kebiasaan hidup bugar, bersih, aman, sehat fisik, sehat

mental dan sehat sosial yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan

masalah lingkungan serta kehidupan sehari-hari;

2. Memiliki rasa ingin tahu terkait dengan informasi tentang hidup bersih,

sehat, aman, dan bugar;

3. Mengenal sikap kompetitif, sportif, dan prestatif melalui aktivitas jasmani

yang terkandung di dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan yang dapat ditransfer ke dalam kehidupan sehari-hari;

4. Memiliki kemampuan berbagai macam aktivitas motorik (permainan dan

olahraga, aktivitas pengembangan diri, aktivitas senam, aktivitas ritmik,

aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan kesehatan) yang dapat

dimanfaatkan dalam memecahkan masalah lingkungan dan kehidupan

sehari-hari.