22

DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

  • Upload
    others

  • View
    103

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209
Page 2: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

DRAF PUBLIKASI

KERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

KOMITE STANDAR AUDIT

Page 3: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

│1

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120 Telepon 021 85910031 E-mail: Faksimili 021 85910209

PERATURAN KETUA UMUM

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

NOMOR ……………

TENTANG

KERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA UMUM ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan sesuai dengan prinsip dasar, standar, panduan dan kode etik, menghasilkan mutu hasil audit yang baik yang dapat mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean government) dengan didukung auditor yang profesional dan kompeten;

b. bahwa Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia memerlukan suatu kerangka praktik profesional yang menjadi panduan bagi komite, alat kepengurusan, dan anggota organisasi dalam mengembangkan acuan kerja dan melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan intern;

c. bahwa untuk mengoptimalkan pengawasan intern se-bagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah perlu adanya Kerangka Praktik Profesional terkait dengan pengawasan intern pemerintah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Pera-turan Ketua Umum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia tentang Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah;

Mengingat : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

Page 4: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

│2

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KETUA UMUM ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA TENTANG KERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH.

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang selanjut-nya disingkat AAIPI adalah organisasi profesi yang beranggotakan perorangan dan unit kerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan sebagaimana diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga;

2. Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat KP3IP, adalah kerangka kerja yang bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI;

3. Acuan Dasar adalah pokok-pokok pemikiran dan norma yang menjadi landasan praktik pengawasan intern bagi anggota AAIPI;

4. Acuan Teknis adalah pedoman pelaksanaan atas setiap ele-men Acuan Dasar dan pedoman-pedoman teknis dalam men-jalankan kegiatan pengawasan intern.

Pasal 2

KP3IP bertujuan untuk:

(1) Memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI mengenai praktik profesional pengawasan intern;

(2) Memandu AAIPI dalam merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan acuan praktik profesional pengawasan in-tern.

Pasal 3

(1) KP3IP dibangun dan dikembangkan dalam rangka mencapai misi pengawasan intern;

(2) KP3IP terdiri dari Acuan Dasar dan Acuan Teknis;

(3) KP3IP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) meru-pakan satu kesatuan acuan bagi AAIPI dan anggota AAIPI dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi pengawasan in-tern.

Page 5: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

│3

Pasal 4

(1) Acuan Dasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2), terdiri dari:

a. Definisi Pengawasan Intern, yang selanjutnya disebut Definisi;

b. Prinsip-Prinsip Dasar Pengawasan Intern, yang selanjut-nya disebut Prinsip Dasar;

c. Standar Pengawasan Intern, yang selanjutnya disebut Standar, dan

d. Kode Etik.

(2) Acuan Teknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) terdiri dari:

a. Panduan Pelaksanaan; dan

b. Panduan Teknis.

Pasal 5

(1) Acuan Dasar dikembangkan melalui suatu proses komprehensif yang di dalamnya mencakup pemaparan publik (public exposure);

(2) Acuan Teknis yang diterbitkan oleh regulator atau yang pen-erapannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mas-ing-masing APIP disahkan secara formal oleh DPN AAIPI berdasarkan usulan Komite terkait atau Komite yang di-tugaskan oleh Ketua Umum DPN AAIPI;

(3) Acuan Teknis selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan berlaku untuk seluruh anggota asosiasi dikembangkan melalui proses sebagaimana pada ayat (1).

Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai KP3IP dan Prosedur Baku Pengembangan Acuan Dasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) dan Acuan Teknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (3) tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Page 6: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

│4

Pasal 7

Pada saat Peraturan ini berlaku, Keputusan Ketua Umum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Nomor KEP-062/AAIPI/DPN/2018 tentang Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : ………………..

Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia

Ketua Umum

Sumiyati, Ak, M.FM

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan

Page 7: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

i

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Lampiran I

PERATURAN

KETUA UMUM DEWAN PENGURUS NASIONAL

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

NOMOR: …………

KERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL

PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

Page 8: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Diagram 1 Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern

Pemerintah (KP3IP) 2

LATAR BELAKANG 1

MISI 3

PRINSIP DASAR 3

DEFINISI 4

STANDAR 5

KODE ETIK 5

PANDUAN PELAKSANAAN 6

PANDUAN TEKNIS 6

Page 9: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │1

LATAR BELAKANG 1

01. Sesuai dengan Pasal 8 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah 2

Tangga (AD/ART), AAIPI menyelenggarakan tugas dan fungsi, untuk: 3

(a) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan kode etik auditor APIP; 4

(b) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan standar; 5

(c) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan pedoman telaahan 6

sejawat di lingkungan APIP; 7

(d) Memberi masukan dalam pengembangan metodologi, teknik, dan 8

pendekatan-pendekatan pengawasan intern serta praktik pengawasan 9

intern yang baik di lingkungan APIP dengan mengacu pada praktik 10

internasional; 11

(e) Memberi masukan dalam mewujudkan integritas, profesionalisme, dan 12

kesejahteraan auditor guna mewujudkan peran APIP; dan 13

(f) Melakukan kerjasama dengan organisasi profesi lain dalam lingkup 14

nasional dan internasional. 15

02. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, DPN AAIPI 16

menetapkan Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah 17

(KP3IP) yang selanjutnya disingkat KP3IP, yaitu kerangka kerja yang bersifat 18

konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan 19

intern pemerintah Indonesia yang diterbitkan oleh AAIPI. KP3IP menjadi 20

acuan untuk: 21

(a) Memberi panduan bagi AAIPI dalam merumuskan, menetapkan dan 22

mengembangkan prinsip dasar, definisi, standar, kode etik, panduan 23

pelaksanaan dan panduan teknis, serta dalam mengembangkan 24

metodologi, teknik, pendekatan–pendekatan, dan praktik pengawasan 25

intern yang dipandang baik. 26

Panduan tersebut berfungsi sebagai perekat berbagai ide/gagasan terkait 27

pengembangan standar, kode etik dan telaahan sejawat maupun 28

metodologi, teknik dan pendekatan–pendekatan pengawasan intern serta 29

penjabarannya agar berbagai ide/gagasan tersebut tetap dalam konteks 30

Page 10: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │2

mencapai misi pengawasan intern. KP3IP juga menjadi penghubung 31

antara konsep-konsep pengawasan intern dengan kondisi nyata di 32

lapangan agar ide/gagasan tersebut tetap kontekstual. 33

(b) Memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI mengenai acuan 34

kerja pengawasan intern. 35

Sifat keanggotaan AAIPI yang mencakup individu dengan berbagai latar 36

belakang pendidikan dan beranggotakan unit kerja APIP di seluruh 37

Indonesia dengan berbagai tingkat kapabilitas APIP, berisiko menghadapi 38

kesalahan persepsi atau perbedaan pemahaman yang dapat mengarah 39

pada perbedaan dalam praktik di lapangan. Dengan adanya kerangka 40

yang bersifat konseptual, maka perbedaan pemahaman tersebut dapat 41

diminimalisir, sehingga prinsip dasar, definisi, standar, kode etik serta 42

penjabarannya dapat dilaksanakan secara lebih efektif. 43

03. Sifat KP3IP secara konseptual bermakna bahwa KP3IP dibangun 44

dan dikembangkan berdasarkan konsep pengawasan intern yang telah teruji. 45

Perbedaan kapabilitas APIP tidak menjadi penghambat implementasi KP3IP. 46

04. KP3IP digambarkan dalam bentuk diagram sebagaimana Diagram 47

1 berikut: 48

Diagram 1. Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern 49

Pemerintah (KP3IP) 50

51

Page 11: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │3

MISI 52

05. Misi pengawasan intern adalah memberikan nilai tambah bagi 53

pencapaian tujuan kementerian/lembaga/pemerintah daerah dengan: 54

(a) Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, 55

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan 56

fungsi; 57

(b) Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen 58

risiko dan pengendalian intern dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi; 59

dan 60

(c) Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan 61

tugas dan fungsi. 62

PRINSIP DASAR 63

06. Prinsip Dasar secara keseluruhan mengartikulasikan efektivitas 64

penyelenggaraan pengawasan intern. Penerapan Prinsip Dasar secara efektif 65

akan mengarahkan pada pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan intern 66

yang efektif. Sebaliknya tidak berjalannya Prinsip Dasar menunjukkan tugas 67

dan fungsi pengawasan intern tidak berjalan secara efektif. 68

07. Prinsip Dasar pengawasan intern meliputi: 69

(a) Menjaga dan mengedepankan integritas; 70

(b) Meningkatkan kompetensi dan menggunakan kemahiran profesionalnya 71

dengan cermat, seksama, dan hati-hati; 72

(c) Bersifat obyektif dan independen dari gangguan dan tekanan entitas atau 73

kepentingan; 74

(d) Bekerja sesuai dengan strategi, tujuan dan risiko organisasi; 75

(e) Mempunyai kedudukan kelembagaan yang tepat dan mempunyai sumber 76

daya yang cukup; 77

(f) Berkualitas dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan; 78

(g) Berkomunikasi secara efektif; 79

(h) Memberikan keyakinan yang memadai berbasis pada risiko; 80

(i) Berwawasan, proaktif dan fokus pada masa depan, dan 81

(j) Mempromosikan perbaikan/inovasi operasional dan organisasional. 82

Page 12: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │4

08. Interpretasi dan penjelasan resmi atas Prinsip Dasar akan 83

diterbitkan oleh DPN-AAIPI. 84

DEFINISI 85

09. Definisi pengawasan intern menyatakan tujuan dasar, sifat, dan 86

ruang lingkup pengawasan intern. AAIPI mendefinisikan pengawasan 87

pengawasan intern mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 88

2008, yaitu “seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan 89

kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi 90

organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa 91

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan 92

secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan 93

tata kepemerintahan yang baik”. Definisi tersebut juga mengakomodasi 94

definisi audit intern menurut The Institute of Internal Auditors (IIA), yaitu 95

“aktivitas asurans dan konsultansi yang bersifat independen dan objektif, 96

yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi or-97

ganisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui 98

pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkat-99

kan keefektifan proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola”. 100

10. Pengawasan intern dilaksanakan dalam bentuk kegiatan 101

asurans/penjaminan (assurance activities) dan kegiatan konsultansi 102

(consulting activities). Kegiatan asurans dilaksanakan dalam bentuk audit, 103

reviu, evaluasi, dan pemantauan. Adapun kegiatan konsultansi dil-104

aksanakan antara lain dalam bentuk asistensi, fasilitasi, pelatihan, dan 105

bimbingan teknis. 106

11. Pengawasan intern dalam bentuk kegiatan asurans dan kegiatan 107

konsultansi harus dapat memberikan nilai tambah dan memperbaiki kuali-108

tas operasional kementerian/lembaga non kementerian dan pemerintah dae-109

rah. 110

Page 13: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │5

12. AAIPI dapat menerbitkan intepretasi, penjelasan resmi atau 111

kerangka kerja rinci atas definisi pengawasan intern ini. 112

STANDAR 113

13. AAIPI menerbitkan Standar dalam rangka menjaga mutu hasil 114

pengawasan intern yang dilaksanakan oleh APIP. Standar adalah kriteria 115

atau ukuran mutu minimal dalam melakukan kegiatan pengawasan intern. 116

Standar merupakan prasyarat dasar dalam menjalankan praktik profesional 117

pengawasan intern dan sebagai dasar evaluasi terhadap efektivitas penye-118

lenggaraan pengawasan intern. 119

14. Standar yang diterbitkan oleh AAIPI berlaku untuk seluruh 120

kegiatan pengawasan intern, termasuk di dalamnya kegiatan audit se-121

bagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 122

60 Tahun 2008. 123

15. AAIPI dapat menerbitkan interpretasi, penjelasan resmi atau 124

acuan kerja rinci atas Standar ini. 125

KODE ETIK 126

16. AAIPI menerbitkan Kode Etik dalam rangka menjaga perilaku ang-127

gotanya. Kode etik adalah pernyataan tentang prinsip moral dan nilai yang 128

digunakan oleh auditor sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan 129

tugas pengawasan intern. Kode Etik bertujuan untuk mempromosikan bu-130

daya etis dalam praktik profesional pengawasan intern. Kode Etik diperlukan 131

karena pengawasan intern merupakan pekerjaan yang dijalankan atas dasar 132

kepercayaan dalam memberikan jaminan yang objektif terhadap tata kelola, 133

manajemen risiko, dan pengendalian intern. 134

17. AAIPI dapat menerbitkan interpretasi, penjelasan resmi atau 135

acuan kerja rinci atas Kode Etik ini. 136

Page 14: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │6

PANDUAN PELAKSANAAN 137

18. Panduan Pelaksanaan adalah panduan untuk melaksanakan 138

Prinsip Dasar, Definisi, Standar, dan Kode Etik dalam rangka melaksanakan 139

praktik-praktik pengawasan intern yang baik. Panduan Pelaksanaan 140

mengarahkan penggunaan pendekatan, metodologi, dan pertimbangan 141

pengawasan intern, namun tidak mencakup proses atau prosedur rinci. 142

19. Panduan Pelaksanaan yang diterbitkan melalui proses 143

pengesahan formal terhadap ketentuan/pedoman yang diterbitkan oleh reg-144

ulator adalah acuan yang diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga se-145

bagaimana yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. 146

20. AAIPI dapat menerbitkan Panduan Pelaksanaan yang pengem-147

bangannya dilakukan melalui suatu proses komprehensif yang di dalamnya 148

mencakup pemaparan publik (public exposure) seperti Pedoman Penerapan 149

Kode Etik Auditor Intern dan Pedoman Penerapan Standar. 150

PANDUAN TEKNIS 151

21. Panduan Teknis adalah panduan rinci untuk melaksanakan 152

kegiatan pengawasan intern. Panduan Teknis mencakup isu-isu pengawasan 153

intern pada topik atau sektor tertentu, yang didalamnya memuat proses dan 154

prosedur, alat dan teknik, program kerja pengawasan, langkah-langkah 155

kerja, dan contoh pelaksanaannya. 156

22. AAIPI dapat menerbitkan Pandun Teknis melalui proses 157

pengesahan formal terhadap ketentuan/pedoman yang diterbitkan oleh 158

regulator atau ketentuan/pedoman yang penerapannya disesuaikan dengan 159

kondisi dan kebutuhan masing-masing APIP. 160

23. Panduan Teknis yang diterbitkan melalui proses pengesahan for-161

mal terhadap ketentuan/pedoman yang diterbitkan oleh regulator adalah 162

Page 15: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran I – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) │7

acuan yang diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga sebagaimana yang di-163

amanatkan dalam peraturan perundang-undangan, seperti Peraturan 164

Menteri Keuangan tentang reviu atas rencana kerja dan anggaran, reviu 165

rencana kerja barang milik negara, dan reviu laporan keuangan, Peraturan 166

Kepala BPKP tentang kapabilitas APIP, dan Peraturan Menteri PAN tentang 167

Evaluasi SAKIP. 168

24. Panduan Teknis yang diterbitkan melalui proses pengesahan for-169

mal terhadap ketentuan/pedoman yang penerapannya disesuaikan dengan 170

kondisi dan kebutuhan masing-masing APIP adalah acuan pelaksanaan 171

pengawasan pada bidang teknis tertentu, seperti Pedoman Audit Pencetakan 172

Sawah, Pedoman Audit Kinerja Patroli Bea dan Cukai, dan Pedoman Audit 173

BPJS. 174

25. AAIPI dapat menerbitkan Panduan Teknis yang pengem-175

bangannya dilakukan melalui suatu proses komprehensif yang di dalamnya 176

mencakup pemaparan publik (public exposure) seperti Pedoman Audit 177

Kinerja, Pedoman Audit Manajemen Risiko, dan Pedoman Audit Investigasi. 178

Page 16: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

Lampiran II

PERATURAN

KETUA UMUM DEWAN PENGURUS NASIONAL

ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

NOMOR: …………

PROSEDUR BAKU PENGEMBANGAN

ACUAN DASAR DAN ACUAN TEKNIS

Page 17: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Diagram 2 Tahapan Pengembangan (Due Process) Acuan 1

IDENTIFIKASI TOPIK UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI DRAF ACUAN 2

KONSULTASI TOPIK KEPADA DEWAN PENGURUS NASIONAL DAN SELURUH

KOMITE 2

SURVEI/RISET TERBATAS 2

PENYUSUNAN DRAF 2

PEMBAHASAN DRAF 2

PENULISAN DRAF PUBLIKASI 3

KONSULTASI DRAF PUBLIKASI KEPADA DEWAN PENGURUS NASIONAL DAN

SELURUH KOMITE 3

PENERBITAN DRAF PUBLIKASI 3

PEMAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSURE) 3

PEMBAHASAN TANGGAPAN ATAS DRAF PUBLIKASI 4

PERMINTAAN PERTIMBANGAN KEPADA DEWAN PENGURUS NASIONAL DAN

SELURUH KOMITE 4

PEMBAHASAN HASIL PERTIMBANGAN 4

FINALISASI ACUAN 4

Page 18: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran II – Prosedur Baku Pengembangan Acuan Dasar dan Acuan Teknis │ 1

PROSEDUR BAKU PENGEMBANGAN ACUAN DASAR DAN ACUAN 1

TEKNIS 2

1. Prosedur baku pengembangan Acuan Dasar dan Acuan Teknis, 3

yang selanjutnya disebut Acuan, merupakan prosedur yang meliputi seluruh 4

tahapan kegiatan penyusunan Acuan oleh Komite yang berwenang (sesuai 5

dengan tugas dan fungsinya atau berdasarkan penugasan oleh Ketua Umum 6

DPN AAIPI). Prosedur baku disusun dengan mengacu pada proses penyiapan 7

Acuan yang telah disepakati berlaku umum secara internasional dengan 8

penyesuaian terhadap kondisi di Indonesia. 9

2. Penyesuaian dilakukan antara lain karena pertimbangan 10

kebutuhan yang mendesak dan kemampuan pengguna untuk memahami 11

dan melaksanakan Acuan. Prosedur baku dilaksanakan dengan mekanisme 12

dan tahapan sebagaimana disajikan pada Diagram 2. 13

Diagram 2: Tahapan Pengembangan (Due Process) Acuan 14

1. Identifikasi

Topik

2. Konsultasi Topik Kepada

DPN danSeluruh

Komite

3. Survey/Riset Terbatas oleh

Komite

4. Penyusunan

Draf Acuan

oleh Komite

5. Pembahasan

Draf Acuan

oleh Komite

6. Penulisan

Draf Publikasi Acuan oleh

Komite

7. Konsultasi Draf Publikasi

Acuan oleh Komite kepada DPN dan Seluruh Komite

8. Peluncuran

Draf Publikasi

Acuan

9. Pemaparan Publik (Public Ex-

posure)

10. Pembahasan Masukan / Tang-gapan Public Ex-

posure

11. Permintaan Pertimbangan

kepada DPN AAIPI

12.Pembahasan Hasil Pertim-

bangan

DPN AAIPI

13.Finalisasi/ Pengesahan Acuan

oleh DPN AAIPI

Page 19: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran II – Prosedur Baku Pengembangan Acuan Dasar dan Acuan Teknis │ 2

IDENTIFIKASI TOPIK UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI 15

DRAF ACUAN 16

3. Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian topik-topik yang 17

berkembang yang memerlukan pengaturan dalam bentuk Acuan. 18

KONSULTASI TOPIK KEPADA DEWAN PENGURUS NASIONAL 19

DAN SELURUH KOMITE 20

4. Topik yang telah diidentifikasi, selanjutnya dikonsultasikan kepada 21

DPN AAIPI dan seluruh Komite pada Asosiasi Auditor Intern Pemerintah 22

Indonesia (AAIPI), yang terdiri dari Komite Standar Audit, Komite Pengem-23

bangan Profesi, Komite Telaah Sejawat dan Komite Kode Etik untuk disusun 24

menjadi Draf Acuan. 25

SURVEI/RISET TERBATAS 26

5. Dalam pembahasan suatu topik pada Draf Acuan, dilakukan 27

survei/riset terbatas terhadap literatur standar pengawasan intern yang 28

berlaku di berbagai negara, praktik-praktik pengawasan intern yang baik 29

(best practices), peraturan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik 30

yang akan dibahas. 31

PENYUSUNAN DRAF 32

6. Berdasarkan hasil survei/riset terbatas dan acuan lainnya, Komite 33

yang berwenang menyusun Draf Acuan. Draf yang disusun selanjutnya 34

dibahas dalam Rapat Anggota Komite tersebut, atau oleh Kelompok Kerja 35

yang dibentuk oleh Komite tersebut. 36

PEMBAHASAN DRAF 37

7. Draf yang disusun dibahas oleh anggota dalam Rapat Anggota 38

Komite yang berwenang. Pembahasan diutamakan pada substansi dan 39

implikasi penerapan Acuan, diharapkan draf tersebut menjadi Acuan yang 40

berkualitas. Dalam hal diperlukan Komite dapat melakukan konsultasi 41

Page 20: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran II – Prosedur Baku Pengembangan Acuan Dasar dan Acuan Teknis │ 3

dengan ahli/pihak lain yang berkompeten. Apabila terjadi perubahan dari 42

draf awal, maka Komite yang berwenang melakukan diskusi dengan DPN 43

AAIPI dan seluruh Komite AAIPI untuk menyamakan persepsi. 44

PENULISAN DRAF PUBLIKASI 45

8. Draf Acuan yang telah dibahas oleh Komite yang berwenang 46

disusun dalam bentuk Draf Publikasi Acuan untuk kemudian 47

dikonsultasikan kepada DPN AAIPI dan seluruh Komite AAIPI. 48

KONSULTASI DRAF PUBLIKASI KEPADA DEWAN PENGURUS 49

NASIONAL DAN SELURUH KOMITE 50

9. Komite yang berwenang berkonsultasi dengan DPN AAIPI dan 51

seluruh Komite AAIPI untuk penerbitan Draf Publikasi. 52

PENERBITAN DRAF PUBLIKASI 53

10. Komite yang berwenang menerbitkan Draf Publikasi untuk dimin-54

takan masukan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), antara 55

lain: anggota AAIPI, masyarakat, praktisi pengawasan intern, akademisi dan 56

organisasi profesi lainnya. 57

PEMAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSURE) 58

11. Pemaparan Publik dilakukan dalam rangka meminta masukan 59

kepada anggota AAIPI, masyarakat, praktisi pengawasan intern, akademisi 60

dan organisasi profesi lainnya untuk penyempurnaan Draf Publikasi. 61

12. Pemaparan Publik dapat dilakukan melalui penyampaian salinan 62

Draf Publikasi dalam bentuk cetak, media elektronik seperti website asosiasi, 63

e-mail/surat elektronik dan/atau tatap muka langsung. 64

Page 21: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Lampiran II – Prosedur Baku Pengembangan Acuan Dasar dan Acuan Teknis │ 4

PEMBAHASAN TANGGAPAN ATAS DRAF PUBLIKASI 65

13. Komite yang berwenang melakukan pembahasan atas 66

tanggapan/masukan yang diperoleh dari pemaparan publik dan masukan 67

lainnya dari berbagai pihak untuk menyempurnakan draf publikasi Acuan. 68

PERMINTAAN PERTIMBANGAN KEPADA DEWAN PENGURUS 69

NASIONAL DAN SELURUH KOMITE 70

14. Draf publikasi Acuan yang telah disempurnakan tersebut, 71

kemudian dimintakan pertimbangan kepada DPN AAIPI dan seluruh Komite 72

AAIPI. 73

PEMBAHASAN HASIL PERTIMBANGAN 74

15. Komite yang berwenang melakukan pembahasan atas 75

pertimbangan yang telah diberikan oleh DPN AAIPI dan seluruh Komite AAIPI. 76

FINALISASI ACUAN 77

16. Tahap ini merupakan tahap akhir penyempurnaan substansi, 78

konsistensi, koherensi maupun tata bahasa. Finalisasi Acuan ditandai 79

dengan: 80

(a) Penyampaian Draf Final Acuan dari Ketua Komite yang berwenang kepada 81

Ketua Umum DPN AAIPI, 82

(b) Penandatanganan dokumen pengesahan Acuan oleh Ketua Umum DPN 83

AAIPI. 84

17. Sebelum dilakukan penandatanganan, Ketua Umum DPN AAIPI 85

dapat mengundang seluruh Pengurus DPN AAIPI dan/atau Komite AAIPI un-86

tuk memperoleh masukan final. 87

Page 22: DRAF PUBLIKASI PENGAWASAN INTERN PEMERINTAHelms.aaipi.or.id/backend-admin/upload/media/... · Gedung BPKP Lantai 11 Jalan Pramuka No. 33Jakarta 43120-mail: Faksimili 021 85910209

Tim Penyusun – Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah│

Tim Penyusun Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah

Ketua Widiarto (Inspektur Jenderal Kementerian PUPR)

Wakil Ketua I

Sunraizal (Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN)

Wakil Ketua II Gusmah Yuzar (Inspektur Kota Palembang)

Sekretaris

Endah Herawaty (Itjen KemenPUPR)

Anggota Komite Standar Audit

-ksaaaipi-