Upload
ikhsanmfathoni
View
306
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sebuah draft desain pesan dan teori komunikasi
Citation preview
*DESAIN PESAN PEMBELAJARAN
A. Teori Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang berarti
“memberitahukan”. “berpartisipasi”, “menjadi milik bersama”. Menurut C. Asri
Budingsih (2003:51) komunikasi mengandung pengertian-pengertian
memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan, pikiran,
nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi orang lain agar hal-hal
yang diberitahukan menjadi milik bersama antara orang yang menyampaikan
informasi (komunikator) dengan orang yang menerima informasi (komunikan).
Tujuan komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain atau
mempengaruhi lingkungan fisik dimana seseorang tinggal, dan menjadikan dirinya
suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas
lingkungan tinggalnya menjadi sesuatu yang diinginkan. Dengan kata lain tujuan
komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain untuk maksud tertentu.
Unsur-unsur komunikasi merupakan unsur yang penting bagi berlangsungnya
komunikasi. Dalam setiap komunikasi dapat analisis adanya unsur-unsur seperti
berikut:
1) Siapa yang berkomunikasi (sumber)
2) Mengapa ia berkomunikasi (tujuan)
3) Kepada siapa ia berkomunikasi (penerima)
4) Apa yang ia komunikasikan (pesan)
5) Sarana komunikasi apa yang digunakan, sehingga pesan dapat diterima oleh
penerima (saluran).
Berikut prinsip komunikasi yang sangat berperan dalam meningkatkan
proses komunikasi agar lebih efektif, sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai
(C. Asri Budiningsih, 2003:72):
1) Arti dalam proses komunikasi
2) Gangguan (noise) dalam proses komunikasi
3) Peranan empati dalam proses komunikasi
4) Konsep diri sendiri dalam proses komunikasi
5) Peranan umpan balik dalam komunikasi
B. Bentuk-bentuk Komunikasi
Kegiatan komunikasi dalam E-book pembelajaran terdiri dari komunikasi
verbal dan komunikasi non verbal/ visual. Komunikasi verbal adalah komunikasi
yang menggunakan lambang verbal atau bahasa yang disampaikan secara lisan
(diucapkan)
Komunikasi verbal tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Supaya dapat
menggunakan komunikasi verbal/ audio secara efektif dan efisien terdapat prinsip-
prinsip penggunaan bahasa (C. Asri budingsih, 2003: 90):
1) Prinsip 1: Kata-kata adalah simbol dari hal-hal yang nyata., tetapi bukan hal-
hal itu sendiri. Sesungguhnya manusia hidup dalam dua macam dunia yaitu
dunia kata-kata (dunia verbal) dan dunia nyata (dunia benda-benda, orang-
orang, peristiwa dsb.) Kata-kata digunakan untuk mewakili atau
mensimbolkan dunia nyata dan bukan menrupakan dunia nyata yang mewakili
sendiri.
2) Prinsip 2: Arti terletak dalam diri orang, bukan dalam kata-kata. Bahasa
memang harus mempunyai arti, tetapi arti tersebut tidak terletak dalam kata-
kata, arti terletak dalam diri orang.
3) Prinsip 3: Tidaklah mungkin untuk mengetahui segala sesuatu mengenai
segala sesuatu. Sama seperti dalam proses persepsi, individu tidak menerima
semua informasi yang ada dalam obyek yang diamati. Minat, kebutuhan,
kemampuan fisik dan intelektual berpengaruh dalam memilih dan menyaring
informasi yang diterima.
4) Prinsip 4: Semua hal mengalami perubahan, yang tetap adalah perubahan itu
sendiri. Tidak ada satu hal yang bersifat statis.
5) Prinsip 5: hindari orientasi yang bersifat kaku dan non proses. Masalah akan
muncul ketika seseorang menganggap bahwa hal-hal yang dilihat dan
dialamaninya sebagai sesuatu yang ekstrim, kalau tidak hitam itu putih.
Komunikasi visual adalah komunikasi non verbal yang dilaksanakan
melalui penggunaan gambar dan bahan-bahan ilustrasi lainnya dengan cara
mengamati melalui indera penglihatan. Salah satu aspek penting dalam komunikasi
visual adalah persepsi/ pengamatan, atau persepsi visual.
Pentingnya pengunaan bahan-bahan visual sebagai sarana komunikasi
visual dalam pembelajaran dalam pembelajaran dikemukakan oleh Francis M.
Dwyer dalam C. Asri Budiningsih, 2003: 112) :
1) Memudahkan mengkomunikasikan pesan secara tepat dan terstandar.
2) Menunjukan kedalam kelas proses, peristiwa, situasi, materi dan perubahan
fase yang tidak mungkin dapat dibawa ke kelas karena keterbatasan ruang dan
waktu.
3) Menggambarkan, menjelaskan dan memperkuat komunikasi secara lisan
verbal maupun tertulis hubungan kuantitatif, detail yang bersifat khusus,
konsep abstrak dan hubungan yang bersifat ruangan (spatial)
4) Memberikan hal-hal kongkrit kedalam situasi belajar
5) Meningkatkan minat, rasa ingin tahu dan konsentrasi siswa untuk belajar.
6) Memberikan kepada siswa kesempatan untuk mengamati suatu benda, proses
atau situasi dari berbagai segi yang menguntungkan.
7) Memberikan umpan balik pembelajaran kepada siswa.
Berikut akan diuraikan beberapa petunjuk praktis dalam menyiapkan media visual
yang dapat digunakan dalam komunikas pembelajaran:
1) Bentuk atau garis
Buatlah gambar sederhana tetapi jelas. Artinya dalam bentuk tidak perlu
bersifat naturalis. Hindari garis-garis dan bentuk yang ruwet (complicated).
Dianjurkan memberiakn garis luar (cutline) yang jelas. Gambar-gambar seperti
kartun pada umumya lebih tepat, sebab bentuknya sederhana tetapi cukup jelas
dan dapat menggugah kegembiraan, sehingga proses belajar dapat dipertinggi.
Pembuatan bentuk harus disesuaikan dengan bidang gambar serta jarak
pirsawan, sehingga mudah ditangkap.
2) Warna
Bila gambar yang dibuat berwarna, maka usahakan agar warna yang
dipakai jangan terlalu banyak dan berbaur satu sama lainnya hendaknya
diusahakan jelas. Penggunaan dua atau tiga warna saja untuk satu bentuk atau
obyek. Warna yang terlalu banyak dan saling berbaur juga bentuk-bentuk serta
garis-garis yang banyak dipergunakan apalagi bila garis-garis ini bersimpang
siur, akan sangat melelahkan mata yang melihatnya.
3) Huruf
Huruf pada judul dianjurkan jelas dibaca. Apalagi media visual yang
harus dibaca dari jarak jauh. Huruf diupayakan menonjol untuk judul, bentuk
huruf yang dipilih, serta kontras anatara huruf dengan latar belakangnya.
4) Keseimbangan
Agar karya seni (art work) media visal tampak indah, menarik dan
mencapai sasaran, maka perlu disusun antara unsur-unsur visual seperti
bentuk, garis, warna dan huruf dengan susunan yang simetris. Susunan
asimetrispun dapat dirasakan sebagai susunan yang keseimbangan, misalnya
dengan meletakan suatu bentuk yang masif atau besar sekali disebelah kiri dan
disebelah kanan yang kosong, dapat diisikan atau ditempatkan beberapa
bentuk kecil atau diberi suatu warna yang kuat, sehingga bentuk-bentuk yang
kecil atau warna yang kuat tersebut dapat mengimbangi bentuk yang besar
disebelahnya. Susunan simetris memberikan kesan tenang, statis, dan dapat
menimbulkan rasa jemu, sedangkan susunan yang memberikan kesan gerak
tidak akan memberikan rasa bosan atau jemu.
5) Kontras
Pemberian warna yang kontras seprti hitam dan putih, kuning dan hitam,
orange dan kuning, dan sebaginya akan memperjelas bentuk yang satu
terhadap yang lain atau dapat juga menonjolkan salah sau bentuk. Kontras
yang paling kuat adalah antara hitam dan putih. Pemakaian warna yang
kontras akan dapat menarik perhatian dan memberikan kesan meriah. Namun
harus diingat, gunakan kontras ini bila diperlukan saja, bila ada suatu maksud
tertentu, sebab bila terlalu banyak dan kuat digunakan dapat melelahkan mata.
6) Penekanan
Dalam membuat media pembelajaran terdapat bagian yang dipentingkan,
yaitu yang mengandung pesan pokok, dapat berupa gambar-gambar atau huruf.
Hal ini harus dibuat secara lebih menyolok dari bentuk-bentuk lainnya. Namun
tetap harus dibuat dengan cara sederhana, sehingga mudah dimengerti.
7) Kesatuan (unity)
Hasil karya akan sangat komunikatif apabila ada kesatuan antara bentuk
atau unsur satu dengan bentuk atau unsur lainnya. Hendaknya tampak jelas
hubungan unsur satu dengan lainnya.
8) Layout (susunan, tata letak)
Unsur-unsur visual seperti gambar, kata-kata, bentuk simbol, dan lainnya
harus direncanakan lebih dahulu sebagaimana susunannya dalam medan visual
yang akan disajikan. Karena pengorganisasian dan penataan pada media cetak
khususnya modul guna mempertahankan minat dan menarik perhatian siswa
pada pesan atau informasi yang diberikan.
C. Prinsip-Prinsip Desain Pesan Pembelajaran
Menyampaikan pembelajaran sesuai dengan konsep teknologi pendidikan dan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada
siswa oleh narasumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam
lingkungan tertentu. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan
beberapa prinsip desain pesan pembelajaran (C Asri Budiningsih, 2003: 118).
Prinsip yang dimaksud antara lain:
1) Kesiapan dan Motivasi (readuness and motivation)
Kesiapan dan motivasi menyatakan bahwa jika dalam penyampaiaan
pesan pembelajaran siswa siap dan mempunyai motivasi tinggi, hasilnya akan
lebih baik. Siap disini mempunyai makna siap pengetahuan prasyarat, siap
mental dan siap fisik. Untuk mengetahui kesiapan siswa perlu diadakan tes
prasyarat, tes diaknostik, dan tes awal. Jika pengetahuan, keterampilan, dan
sikap prasyarat untuk mempelajari suatu kompetensi belum terpenuhi perlu
diadakan pembekalan atau matrikulasi. Selanjutnya motivasi adalah dorongan
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, termasuk melakukan kegiatan
belajar. Dorongan yang dimaksud bisa berasal dari dalam diri siswa maupun
dari luar diri siswa. Penerapannya prinsip motivasi ini dalam pengembangan
E-Book, nantinya pengembang akan memberikan semacam cerita-cerita awal
yang memotivasi di E-Book terkait materi secara garis besar hal ini menjadi
bekal dan menumbuhkan motivasi bagi siswa.
2) Penggunaan Alat Pemusat Perhatian (attention directing devices)
Prinsip ini menyatakan bahwa jika dalam penyampaian pesan
digunakan alat pemusat perhatian, hasil belajar akan meningkat. Hal ini
didasarkan atas pemikiran bahwa perhatian yaitu terpusatnya mental terhadap
suatu objek yang memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar.
Semakin memperhatikan semakin berhasil, semakin tidak memperhatikan
semakin gagal. Pada desain pesan pembelajaran E-Book, prinsip ini
memegang peranan penting. Dalam pengembangan E-Book alat pemusat
perhatian siswa adalah Warna, Gambar Ilustrasi, Animasi, Video, Audio,
Tulisan/Font dan Layout.
a) Warna
Warna memiliki fungsi dan arti yang berpengaruh secara psikologis
terhadap seseorang yang melihatnya. Psikologi warna memiliki peran
penting dalam penggunaan grafis untuk kepentingan pembelajaran. Setian
warna dapat menimbulkan renspons psikologis yang berbeda-beda, namun
secara umum hubungan psikologis antar warna dengan manusia sebagai
berikut (Pujirianto, 2005:47) :
Tabel 1Korelasi Psikologis antara warna dan manusia
Dalam
penelitian pengebangan ini salah satu cara untuk menarik perhatian siswa taitu penggunaan
warna. Penggunaan warna-warna sekunder (pastel) pada bagian-bagian yang membutuhkan
perhatian khusus supaya mempertajam dan memperjelas pesan yang dikandung akan
diterapkan. Serta akan menggunakan warna-warna yang kontras dari warna background
dengan warna materi (Teks dan Ilustrasi)
b) Gambar Ilustrasi
Gambar merupakan metode paling cepat untuk memperoleh
pemahaman. Ada pepatah yang mengatakan bahwa sebuah gambar lebih
efektif dari seribu kata. Gambar sangat potensial berdiri sendiri, karena
mudah dikenali oleh anak kecil sekalipun. Gambar memiliki kekuatan
sebagai simbol yang dapat divisualkan dalam berbagai bentuk, seperti
logo, karikatur, foto, ilustrasi dan sebagainya sehingga mendukung
pegertian riil dari suatu pesan.
Penerapan prinsip ini dalam pengembangan E-book untuk menarik
perhatian dengan menerapkan gambar ilustrasi. Shingga tidak hanya
Warna Respons Psikologi
Merah Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahayaBiru Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,
kebersihan, keteraturanHijau Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuanKuning Optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran.Ungu/jingga Spiritual, misteri, kebangsawanan, trasnformasi,
kekasaran, keangkuhanOranye Energi, keseimbangan, kehangatan Coklat Tanah/ bumi, kenyamanan, daya tahanAbu-abu Intelek, masa depan (millenium), kesederhanaan,
kesedihanPutih Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidakbersalahan,
steril, kematianHitam Kekuatan, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri,
ketakutan, kesedihan, keanggunan
sekedar gambar yang tidak bernilai/ hiburan. Tetapi gambar ilustrasi yang
mendukung pesan pembelajaran yang akan disertakan pada E-Book ini.
c) Audio
Bunyi memainkan peranan penting dalam teknologi
multimedia saat ini salah satunya E-Book. Terdapat
berbagai cara yang dapat digunakan agar dalam suatu E-
Book terdapat suara manusia. Antara lain dengan cara
merekam menggunakan microphone atau pengeras suara
yang telah tersedia pada setiap komputer. Format yang
mendukung suara adalah : mp3, wav, voc, snd, aud dan
sebagainya. Di dalam sebuah tampilan slide E-Book
pembelajaran bisa disisipkan berbagai macam suara yang
bisa menjadikan tampilan itu lebih menarik untuk diikuti.
Bunyi menghapuskan perasaan janggal dan seolah-olah
pengguna sedang berkomunikasi dengan manusia lain dan
bukan dengan mesin. Dahulu suara berbentuk data atau
sinyal analog yang direkam kedalam pita kaset, saat ini
telah berkembang menjadi sinyal digital yang dapat
disimpan dalam media penyimpanan komputer. Format
audio yang paling banyak digunakan dalam file digital ini
adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav. Sedangkan dari segi
kualitas audio yang baik, saat ini format mp3 merupakan
pilihan yang terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif
kecil, suara yang dihasilkan juga cukup bagus. Dalam
penerapannya audio yang akan digunakan adalah audio
pembelajaran yang mana siswa yang memiliki gaya belajar
auditori dapat lebih optimal dalam belajarnya.
d) Video
Video dalam multimedia memiliki peran yang sangat
penting. Dengan video pengguna akan merasa lebih dekat
dengan apa yang ingin dipelajari. Video bisa lebih
memberikan penjelasan yang bisa diambil kesimpulan
secara mandiri oleh pengguna sehingga lebih mudah untuk
diingat dan difahami. Penggunaan video dalam E-Book
memiliki kelebihan tersendiri. Tampilan video sebagai
gambar hidup dapat meningkatkan keefektifan multimedia
dalam menyampaikan pesan atau misi yang dibawa. Video
cukup berperan, disamping kelebihannya dapat direkam
dan diputar ulang, video lebih mampu menjelaskan
tentang suatu proses karena terdapat penggabungan 2
indera yaitu penglihatan dan pendengaran, sehingga
materi yang disampaikan oleh video tersebut lebih mudah
diserap dan dimengerti oleh peserta didik. Pada masa awal
video, media ini hanya berupa tampilan visual bergerak
tanpa suara. Media yang digunakan untuk menyimpan
atau merekam gambar merupakan pita yang di tata
sedemikian rupa. Saat ini dengan perkembangan teknologi
komputer, memberikan efek baik pada perkembangan
video. Video yang pada awalnya berupa sinyal-sinyal yang
disimpan dalam media pita, sekarang dapat disimpan
dalam media elektrik yaitu digital video. Dalam
pengembangannya, E-Book akan menggunakan video
pembelajaran sebagai salah satu unsur untuk menarik
perhatian siswa.
e) Layout
Layout adalah sket rancangan awal untuk menggambarkan
organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan. Usaha
untuk menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis
menjadi media komunikasi visul yang komunikatif, estetik, persuasif,
menarik perhatian dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan
tepat dikenal dengan istilah tata letak. Terdapat beberapa kaidah yang
harus diketahui dalam mendesain supaya menghasilkan komposisi yang
seimbang yakni proporsi, keseimbangan, irama atau ritme, kesatuan dan
kontras. Dalam penelitin ini akan menerapkan kaidah-kaidah tersebut
yakni proporsi, keseimbangan, irama atau ritme, kesatuan dan kontras.
f) Tulisan (Jenis dan Bentuk Huruf)
Huruf bukan sekedar pelengkap, namun menjadi bagian utama dari
penyajian grafis. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf.
Anatomi huruf menjadi penting untuk memahami awal dari setiap
keunikan bentuk huruf secara fisik. Huruf secara garus besar
dikelompokan menjadi lima yaitu huruf tak berkait (Sans Serif), huruf
berkait (Serif), huruf latin atau tulisan, huruf dekoratif, dan huruf
monoscope. Huruf juga memiliki karakteristik watak atau kekhasan huruf
dai A-Z. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan
kekontrasan dan efek visual tersendiri.
Dalam penerapannya nantinya akan digunakan huruf yang tak
berserif (Sans Serif). Karena jenis huruf ini akan menimbulkan kesan
visual yang lebih tebal, lebih kontras dan tidak terlalu formal.
3) Partisipasi Aktif Siswa (student’s active participation)
Partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran jika siswa
aktif berpartisipasi dan interaktif, hasil belajar akan meningkat, aktivitas
siswa meliputi aktivitas mental (memikirkan jawaban, merenungkan,
membayangkan, merasakan) dan aktivitas fisik (melakukan latihan,
menjawab pertantaan, mengarang, menulis, mengerjakan tugas, dan
sebagainya). Dalam penerapannya nantinya E-book akan disertai dengan
latihan soal/ quiz / tugas sehingga siswa dapat secara aktif berpartisipasi
dan berinteraksi dengan E-Book.
4) Perulangan (repetition)
Jika penyampaian pesan pembelajaran diulang-ulang, maka hasil
belajar akan lebih baik. Perulangan dilakukan dengan mengulangi dengan cara
yang berbeda-beda. Perulangan dapat pula dilakukan dengan memberikan
tinjauan selintas awal pada saat memulai pelajaran dan ringkasan atau
kesimpulan pada akhir pelajaran. Perulangan dapat pula dilakukan dengan
jalan menggunakan kata-kata isyarat tertentu seperti “sekali lagi saya ulangi”,
“dengan kata lain”, singkat kata”, atau “singkatnya”, dan sebagainya. Namun
dalam pengembangan E-Book prinsip perulangan ini dapat diaplikasikan
dalam bentuk rangkuman atau peringatan-peringatan untuk mengulang hal-hal
yang penting yang harus diingat siswa.
5) Umpan Balik (feedback)
Jika dalam penyampaiaan pesan siswa diberi umpan balik, hasil belajar
akan meningkat. Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada siswa
mengenai kemajuan belajarnya. Jika salah, diberikan pembetulan (corretive
feedback) dan jika betul diberi konfirmasi atau penguatan (confirmative
feedback). Siswa akan menjadi mantap kalau betul kemudian dibetulkan.
Sebaiknya, siswa akan tahu dimana letak kesalahannya jika salah diberi tahu
kesalahannya kemudian dibetulkan secara teknis, umpan balik diberikan
dalam bentuk kunci jawaaban yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. (2003). Desain Pesan Pembelajaran. FIP. UNY
Pujirianto. (2005). Desain Grafis Komputer. Teori Grafis Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.