Upload
iksan-mubarok-alif
View
218
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uios
Citation preview
SEJARAH SINGKAT HIMA-CITA
Rame Ing Gawe, Suci Ing Pamrih..
Gemah Ripah, Loh Jinawi..
Satu Hati, Satu Cinta, Terpatri di
Jiwa, Viva HIMA-CITA..
Berawal dari niat “nawaitu” yang kuat
dari beberapa mahasiswa asal Cirebon yang
sedang melanjutkan studi di kota Jakarta
untuk menyatukan dan mewadahi aktivitas
sesama teman-teman sedaerahnya, maka di
rasa perlu untuk membentuk suatu
komunitas yang bisa memenuhi keinginan
tersebut. Berasal dari perkumpulan santai
dan sederhana yang diadakan beberapa kali,
terbesitlah sebuah ide untuk membentuk
organisasi kemahasiswaan yang menyatukan
visi mahasiswa yang berasal dari Cirebon.
Padahal pada saat yang sama telah berdiri
untuk organisasi sejenis yang menaungi
mahasiswa se wilayah tiga Cirebon yaitu
KMSGD. Mengapa organisasi
kemahasiswaan yang lebih khusus ini perlu
didirikan? Adalah pertanyaan yang muncul
dari sebagian besar teman-teman mahasiswa
yang berasal dari Cirebon. Dengan semangat
yang sama, beberapa teman-teman yang lain
pun serta merta menjawab bahwa
didirikannya organisasi mahasiswa Cirebon
adalah sebuah semangat yang muncul
seiring dengan diberlakukannya otonomi
daerah pada tahun 1999.
Hal ini menurut sebagian mahasiswa
Cirebon perlu ditanggapi secara serius
sekaligus dijadikan tantangan sejauh mana
mahasiswa Cirebon dapat memanfaatkan
momentum untuk membangun daerah
tercintanya. Dengan refleksi panjang
tersebut, tepatnya pada tanggal 23 Agustus
2003 atau bertepatan dengan 4 Jumadil
Akhir 1424 Hijriah dibentuk dan
dideklarasikannya organisasi mahasiswa
asal Cirebon di wilayah Jakarta Raya dengan
nama Keluarga Mahasiswa Cirebon Jakarta
Raya (KEMACIJAYA), sekarang Himpunan
Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya (HIMA-
CITA). Beberapa nama penggagas dan
pendiri HIMA-CITA adalah sebagai berikut,
seperti H. Basit Baedowi, S.ThI, Didi
Ahmadi, S.ThI, Kholid, Nasihin, Anwar
Musyaddad, Sirojuddin, Yuyun Virgonita,
Hasyim Marzuki, SE, dan yang lainnya yang
masih belum bias kami sebutkan. HIMA-
CITA adalah organisasi primordial, nirlaba,
dan independen yang didirikan oleh
mahasiswa Cirebon yang sedang
melaksanakan studi di Perguruan Tinggi
yang ada di Jakarta. Semangat pendiriannya
adalah untuk mengcover dan membina serta
mensolidkan mahasiswa Cirebon yang
berada di daerah ibu kota Indonesia untuk
ikut serta dalam membina, memberdayakan,
dan membangun masyarakat Cirebon yang
sejahtera dan berperadaban.
Sebelum secara formal dideklarasikan,
perkumpulan ini hanya difungsikan untuk
menampung aspirasi suara “masa kampus”
asal Cirebon dan mengumpulkannya guna
mengadakan acara kekeluargaan secara
bersama-sama. Namun pada perkembangan
selanjutnya, terlebih setelah melihat
pesatnya perkembangan organisasi-
organisasi besar di wilayah ibu kota Jakarta
Raya, maka mau tidak mau HIMA-CITA
pun harus bersaing dn memposisikan dirinya
sejajar dengan organisasi-organisasi besar,
seperti; HMI, PMII, IMM, KAMMI, dan
organisasi lainnya. Mengingat peran aktif
mahasiswa sangat diperlukan oleh
masyarakat dalam membangun dan
mengembangkan bangsa dan daerah demi
mencapai suatu kemajuan di masa
mendatang, maka organisasi ini terus
melakukan pembenahan untuk terus
berpartisipasi di daerah Cirebon.
Di era desentralisasi dan otonomi
daerah ini peran serta dari semua elemen
masyarakat tak terkecual mahasiswa tidak
dapat dielakkan lagi dalam membangun dan
mengelola daerahnya sesuai dengan sumber
daya masing-masing. Begitu pun yang ingin
dilakukan para mahasiswa Cirebon
khususnya yang berada di Jakarta yang
tergabung dalam HIMA-CITA. Oleh karena
itu, HIMA-CITA terus mengadakan
kegiatan yang dapat menjaga eksistensi
anggota dan organisasinya. Kegiatan atau
program yang dilaksanakan HIMA-CITA
adalah berorientasi pada penguatan basis
intelektual, pelatihan, pembekalan dan
peningkatan life skill, dan kepedulian sosial.
Organisasi ini dibentuk sebagai wadah
pembelajaran mahasiswa Cirebon untuk
membina, mengembangkan dan
menyalurkan bakat, minat, dan skill
mahasiswa dalam wahana intelektual, social,
dan keagamaan. Sejak tahun berdirinya
hingga sekarang HIMA-CITA terus
berusaha untuk memberikan kontribusinya
yang terbaik kepada masyarakat Cirebon,
hal ini adalah sebagai bentuk partisipasi,
loyalitas, dan pengabdian mahasiswa kepada
tanah kelahirannya.
Berikut ini adalah ketua umum HIMA-
CITA:
1. Nasihin (KEMACIJAYA, 2003-2004)
2. Eko H. S., S.T (HIMA-CITA 2004-2005)
3. Ahud Rulyana, 2005-20064. Akhwani Subkhi, 2006-20075. Sulhan Sofwan, 2007-20086. M. Nuruddin, 2008-20097. Khaerul Muttaqin, 2009-20108. Herry Heryanto, 2010-20119. Moh. Adib, 2011-201210. Muhammad As’ad, 2012-Sekarang
TEKNIK PERSIDANGAN
A. Definisi
Sidang adalah forum yang
bersifat formal untuk
pengambilan keputusan yang
akan dijadikan kebijakan dalam
sebuah organisasi (struktural)
dengan diawali konflik.
Sedangan rapat adalah
forum yang bersifat formal
untuk pengambilan kebijakan
dalam sebuah organisasi dalam
bentuk keputusan, kesepakatan,
atau yang lainnya tanpa diawali
dengan konflik.
Musyawarah adalah forum
yang bersifat informal sebagai
sarana pengambilan keputusan,
kesepakatan, penyebaran
informasi atau lainnya dalam
sebuah institusi tanpa harus
didahului konflik.
B. Macam-macam Sidang
1. Sidang Pleno
Sidang Pleno adalah sidang
yang dihadiri oleh seluruh
peserta sidang, yang
termasuk kategori sidang ini
adalah:
a. Sidang Pendahuuan,
biasanya untuk
menetapkan jadwal, tata
tertib, dan pemilihan
presidium sidang.
b. Sidang Paripurna (Sidang
Pleno I) biasanya
dilaksanakan di tengah
persidangan untuk
mengesahkan laporan
pertanggungjawaban
pengurus dan dipimpin
oleh presidium sidang
terpilih.
c. Sidang Paripurna (Sidang
Pleno II) biasanya berisi
pengesahan hasil-hasil
sidang komisi, dsb.
d. Sidang Paripurna (Sidang
Pleno III), biasanya berisi
pemilihan formatur, mid
formatur (tim formatur),
dipimpin oleh presidium
sidang terpilih.
2. Sidang Komisi
Sidang komisi adalah sidang
yang diikuti oleh peserta
sidang terbatas (anggota
komisi), sidang ini diadakan
untuk pematangan materi
sebelum
diplenokan/diparipurnakan
dan dipimpin oleh pimpinan
komisi.
3. Sidang Subkomisi
Sidang subkomisi lebih
terbatas daripada sidang
komisi untuk pematangan
materi lanjut.
C. Unsur-unsur Persidangan
1. Tempat/Ruang Sidang
2. Waktu dan acara sidang
3. Peserta sidang
4. Tata Tertib
5. Pimpinan dan Notulen
6. Perlengkapan
D. Trik-trik Persidangan
1. Skorsing adalah penundaan
sementara waktu atau dalam
waktu tertentu.
2. Lobying adalah penentuan
jalan tengah atas konflik
dengan skorsing waktu untuk
menyatukan andangan
melalui obrolan antardua
pihak yang bersebrangan
pandangan secara informal.
3. Interupsi adalah pemotongan
pembicaraan, ditempuh
dengan menggunakan kata
“interupsi” yang pada
hakikatnya untuk meminta
kesempatan berbicara.
Berikut ini adalah macam-
macam interupsi:
a. Interupsi Point of Order
yaitu permintaan
kesempatan untuk
berbicra yang
dipergunakan untuk
memotong pembicaraan
yang dianggap
menyimpang dari masalah.
b. Interupsi Point of
Information adalah
pelurusan permasalahan
agar penyimpangan
pemahaman tidak semakin
jauh.
c. Interupsi Point of
Clarification yaitu
pemberian atau
permintaan penjelasan
atas yang telah
disampaikan, atau
ketidaksetujuan atas
pemojokan,
penyinggungan masalah
pribadi.
d. Interupsi Point Personal
Prevelage yaitu
pernyataan
ketidaksetujuan atas
pemojokan, atau
penyinggungan masalah
pribadi.
HYMNE HIMA-CITACipt : Ambon ”Edo” Manise / Must-x
Intro : C G C G
C Satu hatiG Satu cintaF G CTerpatri di jiwaC Berhimpun
GDalam satu asaF G CUntukmu HIMA-CITA
* EBerbakti AmDan mengabdiG CPada nusa bangsaEEmban amanah Am GBercita muliaF G CHarumlah HIMA-CITA
Reff. :C GHIMA-CITA HIMA-CITAF G CTebarkan nilai agamaC GHIMA-CITA HIMA-CITA
F G CMemupuk insan mulia
Corus :E Am GJayalah HIMA-CITA F G C Disepanjang masa
E Am 4xBack to *
MARS HIMA-CITACipt. Ambon ”Edo” Manise/Must-x
Intro : D G DMelangkah maju
DWahai putra daerah G Tetap pegang teguh D Asas nilai budaya
D * Satukan tekad
DBara semangat juang G Tetap satu ukhuwah D Untuk HIMA-CITA
Reff.AMelangkah maju G DBangun HIMA-CITAG ABerkarya
D Dan mencipta
AWahai Ang Yayu G DKita tetap bersama
G D A D A Mengabdi setia Viva HIMA-CITA
D A G D back to *