Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    1/66

    Kata Pengantar

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya berkat rakhmat dan ridho-Nya,

    Petunjuk Pelaksanaan Program KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota dapat disusun.

    Tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Program KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota

    bermaksud memberikan gambaran tentang bagaimana melaksanakan tahapan

    Program KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota.

    Dari sisi perencanaan dan pelaksanaan, penanganan kumuh umumnya masih bersifat

    sektoral, sehingga dibutuhkan pengintegrasian. Guna mengejar target pencapaian 0 ha

    kumuh di tahun 2019 di tingkat Kabupaten/Kota , dibutuhkan suatu strategi

    percepatan berkelanjutan dan berkesinambungan, yang diselaraskan dengan target

    pencapaian RPJM Nasional, dimana hal itu dapat diwujudkan melalui Program KOTAKU

    Tingkat Kabupaten/Kota.

    Proses Pelaksanaan Program KOTAKU ini dinakhodai Pemerintah Daerah dan

    melibatkan peran unsur perguruan tinggi, LSM, pihak swasta dan elemen masyarakat.

    Tahapan Program KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota ini juga secara proses bersamaan

    dengan tahapan kegiatan KOTAKU di tingkat kelurahan/desa.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    2/66

    Daftar Isi

    Kata Pengantar .................................................................................................................. i

    Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

    Daftar Singkatan ............................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 2

    1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 2

    1.2. Perihal dan Kedudukan Petunjuk Pelaksanaan ................................................... 3

    1.3. Tujuan .................................................................................................................. 3

    1.4. Strategi Pelaksanaan ........................................................................................... 4

    1.5. Keluaran dan Hasil ............................................................................................... 4

    1.6. Prinsip Dasar Pelaksanaan ................................................................................... 4

    BAB II PENYELENGGARAAN .............................................................................................. 5

    2.1. Tahap Persiapan .................................................................................................. 9

    2.2. Tahap Perencanaan ........................................................................................... 13

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    3/66

    Lampiran 4 : Gambar Contoh Keterpaduan Persoalan, Potensi dan Rencana

    Penanganan Permukiman kumuh dengan permukiman Rawan Sanitasi Kota dan

    Perencanaan Sektor Lainnya .................................................................................. 36

    Lampiran 5a : Contoh Perumusan strategi Pencegahan Permukiman Kumuh Skala

    Kota dari hasil proses sebelumnya; Refleksi Perkara Kumuh & Penyepakatan Visi

    Permukiman Kota, Konsolidasi data kumuh/Profil Permukiman Kumuh serta hasil

    Kajian kebijakan dan perencanaan permukiman kota. .......................................... 37

    Lampiran 5b : Contoh Perumusan strategi Peningkatan kualitas Permukiman

    Kumuh Skala Kota dari hasil proses sebelumnya; Refleksi Perkara Kumuh &

    Penyepakatan Visi Permukiman Kota, Konsolidasi data kumuh/Profil Permukiman

    Kumuh serta hasil Kajian kebijakan dan perencanaan permukiman kota. ............ 40

    Lampiran 6a : Contoh Matrik Program / Kegiatan Pencegahan Permukiman Rawan

    Kumuh untuk 5 tahun............................................................................................. 42

    Lampiran 6b : Contoh Matrik Program / Kegiatan Peningkatan Kualitas

    Permukiman Kumuh untuk 5 tahun ....................................................................... 44

    Lampiran 7a : Contoh Matrik Kegiatan Tahunan Pencegahan Permukiman Kumuh

    45

    Lampiran 7b : Contoh Matrik Kegiatan Tahunan Peningkatan Kualitas

    Permukiman Kumuh ............................................................................................... 46

    Lampiran 8a : Penilaian Lokasi Prioritas ................................................................. 47

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    4/66

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    5/66

    Daftar Singkatan

    AD : Anggaran Dasar

    APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    ART : Anggaran Rumah Tangga

    BABS : Buang Air Besar Sembarangan

    BAP2 : Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan

    BCB : Benda Cagar Budaya

    BDC : Bussiness Development Center

    BDI : Bantuan Dana Investasi (dahulu disebut dengan Bantuan LangsungMasyarakat atau BLM)

    BGAP : Better Good Governance Action Plan

    BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat

    BOP : Biaya Operasional Pelaksanaan

    BPD : Badan Permusyawaratan Desa

    BPKP B d P K d P b

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    6/66

    KCB : Kawasan Cagar Budaya

    KK : Kepala Keluarga

    KME : Konsultan Manajemen Evaluasi

    KMP : Konsultan Manajemen Pusat

    KOTAKU : Kota Tanpa Kumuh

    KMT : Konsultan Manajemen Teknik

    KMW : Konsultan Manajemen Wilayah

    KPP : Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

    KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

    KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat

    LA : Loan Agreement

    LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat

    LO : Loan Covenance

    LPJ : Laporan Pertanggungjawaban

    LPM : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

    LSM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat

    M&E : Monitoring and Evaluation

    MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    7/66

    PKP : Perumahan dan Kawasan Permukiman

    PKP2B : Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

    PKPBM : Pengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat

    PLPBK : Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas

    PMU : Program Management Unit

    POB : Prosedur Operasional Baku

    Pokja PKP : Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman

    PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

    PPM : Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

    PPMK : Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas

    PS : Pemetaan Swadaya

    PT : Perguruan Tinggi

    PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    QA : Quality Assurance

    RAB : Rencana Anggaran Biaya

    RDTR : Rencana Detail Tata Ruang

    RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan

    Renta ILP : Rencana Tahunan Infrastruktur Lingkungan Permukiman

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    8/66

    SK : Surat Keputusan

    SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

    SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

    SP3 : Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan

    SPK : Surat Perintah Kerja

    SPM : Surat Perintah Membayar

    SPPB : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan

    SPPDE : Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Ekonomi

    SPPDL : Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan

    SPPDS : Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Sosial

    SPPIP : Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

    STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

    TAPD :Tim Anggaran Pemerintah Daerah

    TIPP : Tim Inti Perencanaan Partisipatif

    ToT : Training of Trainer

    TPA : Tempat Pembuangan Akhir (Sampah)

    TPP : Tim Perencanaan Partisipatif

    TPS : Tempat Penampungan Sementara (Sampah)

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    9/66

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang

    Memiliki tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan

    kebutuhan dasar manusia dan adalah hak warga negara Indonesia. Hal ini tercantum di

    dalam Undang-Undang 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

    dan menjadi kewajiban Pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah untuk

    bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia melalui pelaksanaan

    perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal

    serta menghuni rumah yang layak. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah

    memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan perumahan

    dan kawasan permukiman secara berjenjang; dari Menteri hingga pemangku

    kepentingan yang ada di daerah; untuk seluruh aspek perencanaan, pengaturan,

    pengendalian dan pengawasan; sesuai dengan amanat PP No 88 tahun 2014.

    Di dalam Undang-Undang Nomor 9/ 2015 tentang perubahan kedua atas UU 23/ 2014

    tentang Pemerintah Daerah, ditegaskan bahwa penyediaan pelayanan dasar

    perumahan rakyat dan kawasan permukiman merupakan urusan wajib pemerintah

    dimana pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada daerah

    Kabupaten/Kota merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota .

    S l h t dil k k t k i k h d l h d h d

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    10/66

    Upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh secara kolaborasi

    tersebut dilakukan dengan pendekatan partisipatif yang mempertemukan proses

    perencanaan makro (top down) dan perencanaan mikro (bottom up). Rencana yang

    dibuat tidak hanya berdasarkan pada penyelesaian masalah saat ini tetapi harus

    dilandaskan pada pencapaian visi penataan permukiman untuk mencapai

    Kabupaten/Kota Layak Huni dan disesuaikan dengan visi Kabupaten/Kota , Rencana

    Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan rencana pembangunan lainnya.

    Agar pelaksanaan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

    berjalan dengan baik, maka Petunjuk Pelaksanaan Program KOTAKU Tingkat

    Kabupaten/Kota ini disusun sebagai acuan bagi para pelaku di tingkat Kabupaten/Kota

    dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman

    kumuh.

    1.2. Perihal dan Kedudukan Petunjuk Pelaksanaan

    Petunjuk Pelaksanaan ini adalah turunan dari Pedoman Teknis Program KOTAKU.

    Pedoman Teknis menyajikan panduan dan informasi menyeluruh tentang program

    KOTAKU bagi seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat, Provinsi,

    Kabupaten/Kota, masyarakat dan sebagainya. Semua hal yang diatur dalam pedoman

    teknis namun tidak dimuat dalam pedoman ini secara otomatis berlaku untuk

    penyelenggaraan program di tingkat Kabupaten/Kota seperti misalnya Kerangka dasar

    pengelolaan pengamanan lingkungan dan sosial; Kerangka rencana aksi tata kelola

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    11/66

    1.4.Strategi Pelaksanaan

    Strategi pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota mengacu pada strategipedoman teknis KOTAKU.

    1.5.Keluaran dan Hasil

    Keluaran dan hasil yang akan dicapai dalam penyelenggaraan program KOTAKU

    Tingkat Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

    1. Tersusun dokumen perencanaan tingkat Kabupaten/Kota dalam rangkaPencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan

    (rp2kp-kp) untuk mencapai permukiman layak huni dan berkelanjutan;

    2. Terlaksananya pembangunan pelayanan sarana dan prasarana dasar, sosial

    dan ekonomi sesuai standar; dan berkontribusi pada berkurangnya luasan

    kumuh menjadi 0 ha.

    3. Ada regulasi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

    Tingkat Kabupaten/Kota.

    1.6.Prinsip Dasar Pelaksanaan

    Prinsip dasar dalam petunjuk pelaksanaan KOTAKU mengacu pada prinsip dasar

    pedoman teknis KOTAKU.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    12/66

    BAB II PENYELENGGARAAN

    Penyelenggaraan program KOTAKU di tingkat Kabupaten/Kota merupakan upaya

    untuk mendorong kolaborasi kegiatan ditingkat Kabupaten/Kota dengan kegiatan di

    tingkat desa/kelurahan dalam rangka pencapaian target sanitasi dan air bersih 100%

    serta 0 hektar kawasan kumuh di tahun 2019. Penyelenggaraan program KOTAKU di

    tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam empat tahap sebagai berikut:

    I. Tahap Persiapan;

    II. Tahap Perencanaan;III. Tahap Pelaksanaan;

    IV. Tahap Keberlanjutan.

    Ketentuan Penyelenggaraan :

    a. Lembaga Penanganan Kumuh. Terbentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan

    Kawasan Permukiman (Pokja-PKP) atau lembaga sejenisnya yang dimandatkan

    untuk merumuskan kebijakan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan

    pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh di tingkat

    Kabupaten/Kota

    b. Berorientasi OUTCOME. Setiap Kabupaten/Kota menetapkan tujuan dan tujuan

    antara yang diukur dengan indikator outcome yang akan berkontribusi pada

    pencapaian tujuan nasional dalam RPJMN (capaian pemda berkontribusi pada

    capaian 0% kumuh Nasional)

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    13/66

    e. Pelaksanaan kegiatan. Semua kegiatan harus berorientasi pada tujuan yang telah

    ditetapkan di dokumen perencanaan di tingkat Kabupaten/Kota maupun

    kelurahan/desa dan dilakukan sesuai dengan tata kelola kepemerintahan yangbaik. Kegiatan dipilah menjadi kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat

    dan kegiatan pembangunan yang harus dilaksanakan oleh pihak ketiga. Bila

    melibatkan pihak ketiga seperti kontraktor maka pelaksanaan dilakukan melalui

    pola e-procurement agar transparan.

    f. Monev partisipatif. Guna memastikan bahwa pelaksanaan pencegahan dan

    peningkatan kualitas permukiman kumuh diperkotaan berjalan sesuai dengan

    tujuan dan rumusan kerangka keberhasilan maka penting dilakukan monitoring

    dan evaluasi dipimpin pokja dengan melibatkan berbagai unsur pelaku lainya.

    g. Selaras dengan sistem perencanaan Kabupaten/Kota . Perencanaan di tingkat

    Kabupaten/Kota dan tingkat desa/kelurahan harus terintegrasi dan selaras dengan

    sistem perencanaan Kabupaten/Kota ; Dalam hal ini terintegrasi dengan misi

    RPJMD, RTRW Kabupaten/Kota , atau dokumen lainnya yang relevan.

    h. Keterpaduan Pendanaan. Pendanaan dari berbagai sumber, yaitu APBN, APBD

    Provinsi, APBD Kabupaten/Kota , masyarakat, swasta dan pihak donor.

    Gambaran umum keterkaitan tahapan pelaksanaan penyelenggaraan program

    KOTAKU ditingkat Kabupaten/Kota dan desa/kelurahan dapat dilihat pada gambar 2.1,

    serta tahapan pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten/Kota dapat dilihat pada

    gambar 2.2.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    14/66

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    15/66

    Monev Pengembangan Kapasitas (menerus) : Pelatihan & Sosialisasi Operasional & Pemeliharaan

    V. KEGIATAN YANG MENERUS DAN BERKALA

    I.PERSIAPAN

    1. Sosialisasi Awal

    2. Pembentukan/

    Penguatan Pokja

    PKP

    II.PERENCANAAN

    4. Konsolidasi data

    Permukiman kumuh

    5.Penyusunan rencana

    pencegahan dan

    peningkatan kualitas

    permukiman kumuh

    perkotaan

    III.PELAKSANAAN

    6.Implementasi Kegiatan

    Lingkungan, Ekonomi, Sosial

    IV. KEBERLANJUTAN

    7.Penyusunan Kerangka

    Regulasi

    8. Penguatan

    Kelembagaan

    9.Pengelolaan database &

    Mekanisme Pemantauan

    PROSES KONSULTASI

    Monitoring Pengembangan Kapasitas (menerus) : Pelatihan & Sosialisasi Operasional & Pemeliharaan

    V.KEGIATAN YANG MENERUS DAN BERKALA

    I.PERSIAPAN

    1. Sosialisasi

    Awal & RKM

    II.PERENCANAAN

    5.Penyusunan Rencana

    Penataan Lingkungan

    Permukiman (RPLP)/

    RTPLP

    III.PELAKSANAAN

    6.Implemetasi Kegiatan

    Lingkungan, Ekonomi, Sosial2.

    Pembentukan/

    Penguatan TIPP

    KEGIATAN

    TINGKATKA

    B/KOTA

    KEGIATAN

    TINGKATKELURAHAN/

    DESA

    Review Perencanaan

    3.Membangun

    Visi & RPK

    Review Perencanaan

    IV.KEBERLANJUTAN

    7.Pengembangan

    Kelembagaan

    8.Integrasi Perencanaan

    3.Membangun

    Visi & RPK

    4. Pemetaan

    Swadaya

    Gambar 2.1. Tahapan kegiatan Program KOTAKU Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Desa/kelurahan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    16/66

    Monev Pengembangan Kapasitas (menerus) : Pelatihan & Sosialisasi Operasional & Pemeliharaan

    V. KEGIATAN YANG MENERUS DAN BERKALA

    I.PERSIAPAN

    1. Sosialisasi Awal

    2. Pembentukan/Penguatan Pokja

    PKP

    II.PERENCANAAN

    4. Konsolidasi data

    Permukiman kumuh

    III.PELAKSANAAN

    6.Implementasi KegiatanLingkungan, Ekonomi, Sosial

    IV. KEBERLANJUTAN

    7.Penyusunan KerangkaRegulasi

    8. PenguatanKelembagaan

    9.Pengelolaan database &Mekanisme Pemantauan

    PROSES KONSULTASI

    Monitoring Pengembangan Kapasitas (menerus) : Pelatihan & Sosialisasi Operasional & Pemeliharaan

    V.KEGIATAN YANG MENERUS DAN BERKALA

    I.PERSIAPAN

    1. SosialisasiAwal & RKM

    II.PERENCANAAN

    5.Penyusunan RencanaPenataan Lingkungan

    Permukiman (RPLP)/RTPLP

    III.PELAKSANAAN

    6.Implemetasi Kegiatan

    Lingkungan, Ekonomi, Sosial2.Pembentukan/

    Penguatan TIPP

    KEGIATAN

    TINGKAT

    KAB/KOTA

    KEGIATAN

    TINGKATKELURAHAN/

    DESA

    Review Perencanaan

    3.MembangunVisi & RPK

    Review Perencanaan

    IV.KEBERLANJUTAN

    7.PengembanganKelembagaan

    8.Integrasi Perencanaan

    3.MembangunVisi & RPK

    4. PemetaanSwadaya

    5.Penyusunan rencanapencegahan dan

    peningkatan kualitas

    permukiman kumuhperkotaan

    Gambar 2.2. Tahapan kegiatan Program KOTAKU Tingkat Kabupaten / Kota

    8

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    17/66

    2.1. Tahap Persiapan

    Tahap persiapan dilaksanakan untuk membangun kapasitas, peran dan kontribusi Pemerintah,pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan pembangunan kota dalam

    peyelenggaraan kolaborasi; menyepakati penyebab utama kekumuhan dan menggalang komitmen

    kumuh menjadi musuh bersama yang harus ditangani; serta tersusunnya profil permukiman kumuh

    Kabupaten/Kota

    Tahap persiapan meliputi empat kegiatan utama, yaitu: (1) sosialisasi yang dilakukan melalui

    berbagai kegiatan termasuk lokakarya orientasi tk Kabupaten/Kota , (2) Pembentukan/Penguatan

    Pokja PKP, (3) Membangun visi permukiman & Refleksi Perkara Kumuh, serta (4) konsolidasi data

    permukiman kumuh perkotaan.

    Sebagai bahan sosialisasi, pemerintah Kabupaten/Kota (dengan salah satu instansi sebagai

    penggagas atau pemrakarsa program KOTAKU, Bappeda atau Dinas Pekerjaan Umum) memulai

    dengan mempersiapkan:

    Identifikasi pelaku yang sekiranya terkait dengan isu kekumuhan di kota maupun di desa/kelurahan

    dan dokumen-dokumen perencanaan Kabupaten/Kota. Pelaku tersebut akan berkumpul dalam

    beberapa forum diskusi dan penyepakatan (bisa jadi satu forum dengan forum lainnya diikuti oleh

    peserta yang berbeda).

    Pengumpulan data dan Informasi mengenai kondisi atau skala kumuh di tingkat Kabupaten/Kota .

    Beberapa Kabupaten/Kota sudah mengeluarkan SK Kepala Daerah mengenai luasan Wilayah

    k h k d h li l d b li

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    18/66

    Proses 1. Lokakarya ditingkat Kabupaten/Kota

    2. Lokakarya tingkat Kecamatan

    3. Lokakarya tingkat Desa/Kelurahan4. Rembuk/diskusi ditingkat basis

    5. Paralel dengan penggunaan medi sosialisasi non tatap muka langsung baik ditingkat

    Kabupaten/Kota maupun basis (koran, TV, radio,poster, leaflet dll)

    6. Disetiap kegiatan sosialisasi dilakukan pendaftaran relawan penggerak KOTAKU baik

    ditingkat Kabupaten/Kota maupun di basis

    Output 1. Kesamaan pemahaman bahwa Kabupaten/Kota mempunyai permasalahan terkait

    kumuh yang harus diselesaikan bersama

    2. Kesamaan pemahaman bahwa dalam mengelola program KOTAKU maka pemda

    membutuhkan adanya suatu kelompok kerja lintas pemangku kepentingan sebagaisalah satu perwujudan kolaborasi, sehingga peserta sosialisasi sepakat untuk mulai

    pembentukkan atau penguatan Pokja PKP

    3. Kesamaan pemahaman bahwa dalam rangka penyempurnaan pengelolaan Program

    KOTAKU maka pemda dapat menyusun atau memutakhirkan rp2kp-kp

    4. Terbangunnya komitmen bersama untuk mewujudkan kolaborasi gerakan

    Pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman Kumuh

    5. Daftar Relawan penggerak KOTAKU

    6. Rencana tindak lanjut kegiatanPelaksana Bappeda

    Peserta SKPD, DPRD , Pokja PKP, Pokja AMPL/Sanitasi, KBP, FKA BKM, Asosiasi Air Minum dan

    Sanitasi, City Changer, Forum CSR, PT, lembaga pemerhati permukiman, dll

    Fasilitator Tim Konsultan

    b k d kj

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    19/66

    2. Review terhadap kinerja instansi terkait dan Pokja sejenis yang saat ini sudah ada di

    tingkat Kabupaten/Kota , dan menyepakati mengenai kebutuhan pembentukkan

    Pokja yang baru atau memanfaatkan Pokja yang sudah ada3. Diskusi mengenai daftar usulan calon anggota atau instansi untuk duduk dalam Pokja

    PKP; Dalam hal ini, Pemda didorong untuk pembentukan pokja yang dapat mewakili

    tupoksi dari masing-masing sektor, serta mengundang keterlibatan pihak-pihak non

    pemerintah sebagai relawan (relawan yang sudah terdaftar dalam sosialisasi)

    4. Diskusi mengenai indikasi rencana kerja dan alokasi anggaran.

    5. Presentasi kepada masing-masing perwakilan lintansi atau unsur kepada pengambil

    keputusan guna pemanfaatan sumber daya dan anggaran

    6. Kesepakatan dan komitmen lintas Sektor untuk memfungsikan Pokja semaksimal

    mungkin dalam penanganan kumuhOutput 1. Draft SK tupoksi dan struktur Pokja PKP

    2. Rencana Kerja Pokja PKP

    3. Kesiapan alokasi anggaran

    Pelaksana Bappeda

    Peserta Sekda, Bappeda, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Lainnya yang

    terkait dengan KOTAKU

    b. Penguatan Pokja PKP

    Tujuan Adanya anggota Pokja yang memahami tupoksinya dan berkomitmen untuk

    menjalankanya.

    Metoda Pelatihan, lokakarya

    Proses 1. Penjelasan rencana Pemda untuk menjalankan Program KOTAKU diperlukan adanya

    k d k d k d k d l k

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    20/66

    2.1.3. Membangun Visi Permukiman & Refleksi Perkara Kumuh (RPK)

    Tahapan membangun visi dimaksudkan mengajak seluruh pelaku yang terlibat dalam penanganankumuh untuk bersama-sama merumuskan cita-cita permukiman ideal seperti apa yang diharapkan

    pada masa depan kotanya, sehingga semua aktifitas tahapan dalam penanganan kumuh digerakan

    oleh visi bukan hanya digerakan untuk memecahkan persoalan yang ada.

    Tahapan kegiatan Refleksi Perkara Kumuh, dimaksudkan mengajak warga yang terlibat dalam

    penanganan untuk mendiskusikan penyebab, akibat dan akar masalah kumuh yang terjadi

    dikotanya, serta berdiskusi mengungkapkan ide dan gagasan awal penanganan kumuh dikotanya.

    Membangun visi permukiman dan refleksi perkara kumuh disamping menggali ide dan gagasan

    penanganan kumuh juga diharapkan bisa membangun komitmen bersama diantara pelaku dalam

    penanganannya.

    Tujuan 1. Membangun Visi permukiman kota

    2. Menemukan persoalan dan gagasan awal pencegahan dan peningkatan kualitas

    3. Membangun kesadaran kritis mengenai pentingnya pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh.

    Metoda Lokakarya dan FGD

    Acuan Panduan FGD Refleksi Perkara Kumuh

    Proses 1. Membangun VisiPermukiman Kota

    a. Penjelasan mengenai pentingnya membangun Visi Permukiman;

    b. Identifikasi dan mengingat terhadap Visi permukiman Kota yang sudah ada atau

    d f k k b

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    21/66

    permukiman kumuh. Tahapan kegiatan ini dimulai dari pengumpulan data, konsolidasi data hingga

    verifikasi SK Kumuh Kabupaten/Kota terhadap data eksisting.

    Tujuan Mengkonsolidasikan semua data yang terkait permukiman kumuh dari berbagai sektor

    dan aktor, termasuk data baseline, untuk dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam

    proses pengambilan keputusan

    Metoda Diskusi, Konsolidasi data, analisis data , verifikasi SK Kumuh, Pleno

    Acuan Buku POS Penyusunan Profil Permukiman kumuh Kabupaten/Kota

    Proses 1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber sektor dan aktor yang ada di Tingkat

    Kabupaten/Kota yang terkait dengan permukiman termasuk Profil permukiman

    kelurahan yang sudah disusun kedalam bentuk profil permukiman kota;

    2. Konsolidasi data untuk menyamakan atau menyepakati data yang sama;

    3. Memasukan data hasil kesepakatan kedalam sistem informasi kota;

    4. Verifikasi hasil konsolidasi data kumuh terhadap SK Kumuh Kabupaten/Kota

    Output 1. Sistem informasi data permukiman kumuh kota ;

    2. Profil Permukiman Kumuh Kota;

    3. Hasil verifikasi data kumuh terhadap SK Kumuh Kabupaten/Kota

    Pelaksana Pokja PKP,

    Peserta SKPD, DPRD, Tim Teknis, KBP, FKA BKM, City Changer, Forum CSR, PT, lembaga pemerhati

    permukiman

    Fasilitator Tim Konsultan

    Pokja PKP dan Tim Teknis Kota dalam Tahapan Persiapan ini sekaligus memastikan bahwa kegiatan

    di tingkat kelurahan/desa berjalan sesuai rencana melalui: 1. Mendampingi Pembentukan dan

    l b l h b k b k d l k

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    22/66

    2.2.1. Dokumen rp2kp-kp

    Dokumen rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh untuk 5 tahunmendatang. Di dalam dokumen rencana ini setidaknya harus memuat:

    a. Visi pembangunan permukiman yang mengacu pada visi/ misi Kabupaten/Kota di dalam

    RPJMD.

    b. Pemetaan persoalan dan lokasi permukiman kumuh di tingkat Kabupaten/Kota dan

    c. Luasan kumuh yang akan ditangani selama 5 tahun mendatang dengan melakukan delineasi

    dan pemetaan kawasan permukiman kumuh dan kawasan permukiman kumuh prioritas

    yang akan ditangani.

    d. Identifikasi kawasan rencanaan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

    yang didasarkan pada akar permasalahan permukiman kumuh dan konektivitas infrastruktur

    yang direncanakan.

    e. Analisis Tingkat Kabupaten/Kota dan kawasan perencanaan yang meliputi:

    (i) Analisis tentang tingkat kemiskinan di perkotaan yang ditunjukkan dengan jumlah dan

    persentase KK miskin di wilayah Perkotaan, jumlah dan persentase KK miskin yang

    tinggal di kawasan kumuh; GINI koefisien di kawasan perkotaan.

    (ii) Analisis tentang akses pada infra dan pelayanan dasar, terutama masyarakat miskin

    perkotaan yang ditunjukkan dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses air

    bersih, pengelolaan sampah, sewerage cost yang harus dibayar masyarakat miskin

    dibandingkan dengan masyarakat kaya utk air bersih, sanitasi, dsb. Dampak yang

    ditimbulkan terhadap kesehatan, dll. Dana APBD untuk penyediaan infra dan pelayanan

    dasar dan persentasenya terhadap APBD. Analisis juga dilakukan berdasarkan quintile.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    23/66

    infrastruktur berdasarkan 8 indikator kumuh yang tetap mengakomodasi aspek sosial dan

    ekonomi masyarakat dan penyebab kumuh, yang secara keseluruhan mengacu pada

    pencapaian visi pembangunan permukiman dan visi Kabupaten/Kota .

    g. Indikasi rencana investasi dan identifikasi sumber-sumber pembiayaan (nasional, Provinsi,

    Pemda, swasta, swadaya komunitas, dan sumber pembiayaan lainnya) untuk 5 tahun

    mendatang, serta peran dan tanggung jawab masing-masing sektor terkait dengan rencana

    investasi yang sudah diidentifikasi.

    h. Rencana pemeliharaan dan monitoring serta tugas dan tanggung jawab Pemda (masing-

    masing SKPD terkait) untuk melakukan mekanisme O&M.

    2.2.2. Desain Kawasan

    Sebagai penjabaran rp2kp-kp, secara bertahap disusun desain kawasan untuk seluruh kawasan

    kumuh yang diidentifikasi, sesuai dengan skenario penanganan kawasan dalam rp2kp-kp, misalnya

    tahun ke 1 disusun desain kawasan A, B, C dan tahun selanjutnya untuk kawasan D,E,F, dst.

    diharapkan desain kawasan dapat diselesaikan untuk seluruh kawasan kumuh di Kabupaten/Kota

    pada tahun ke 3 perencanaan. Desain kawasan mencakup aspek infrastruktur, sosial, dan ekonomi,

    dilengkapi dengan rencana O & P, dan rencana investasi. Dalam desain kawasan, dilakukan analisa

    lebih mendalam terhadap kondisi dari sisi supply maupun demand, yaitu perencanaan detil

    infrastruktur yang dibutuhkan di dalam kawasan kumuh, termasuk infrastruktur primer dan

    sekunder yang terhubung dengan sistem infrastruktur di kawasan kumuh dan mempengaruhi secara

    langsung efektivitas penanganan di kawasan kumuh. DED (skala 1:100 1:20) akan disusun

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    24/66

    d. Penguatan ekonomi

    e. Legalitas kepastian bermukim.

    2.2.3. Tahapan perencanaan

    Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Pokja PKP melaksanakan tahapan penyusunan rp2kp-kp secara

    konsisten dengan skema kolaborasi. Tahapan perencanaan ini merupakan bagian yang tidak

    terpisahkan dari Skema Tahapan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), dalam tahapan KOTAKU

    sebelum masuk tahap perencanaan yaitu tahapan ; RPK dan Visi Permukiman Kota, serta konsolidasi

    data.

    Adapun hasil dari tahapan kegiatan RPK dan membangunn Visi permukiman kota adalah berupa

    rumusan akar masalah kumuh, ide/gagasan awal penanganan kumuh, serta penyepakat rumusan visi

    permukiman kota. Sedangkan tahapan kegiatan konsolidasi data permukiman kumuh menghasilkan ;

    Profil permukiman kumuh kota, data baseline kumuh, informasi persoalan dan potensi kumuh

    eksisting serta verifikasi terhadap SK Kumuh. Proses dan hasil dari tahapan diatas akan dijadikan

    dasar analisa dalam penyusunan rp2kp-kp.

    Tahapan penyusunan rp2kp-kp terdiri dari tahapan berikut:

    1) Mempersiapkan Kegiatan Perencanaan

    2) Kajian kebijakan dan rencana kota untuk Penanganan kumuh

    3) Perumusan Skenario Penanganan

    4) Perumusan Program dan Kegiatan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    25/66

    KEGIATAN

    TINGKAT

    KABU

    PATEN/KOTA

    Perumusan

    Skenario

    Penanganan

    kumuh

    II PERENCANAAN

    1

    4

    2

    3

    Perumusan

    Program &Kegiatan

    rp2kpkp

    PROSES KONSULTASI

    SEBAGAI PROSES KOLABORASI DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KUMUH

    Kajian

    kebijakan dan

    rencana kota

    untukPenanganan

    kumuh

    5

    6

    7

    Menyiapkan

    kegiatan

    Uji Publik Draft

    RP2KP-KPIntegrasi Ke Perencanaan Daerah

    April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Thn ke -n+1

    Memorandum Profil Kumuh Memorandum Program/Kegiatan Memorandum Keberlanjutan Program

    Memorandum

    Program &

    Kegiatan

    rp2kpkpPelaksanaan KegiatanPenyusunan

    DED

    Gambar 2.3. Tahapan kegiatan Penyusunan rp2kp-kp

    2.2.3.1.Penyiapan Kegiatan Perencanaan

    Penyiapan kegiatan perencanaan ini merupakan kegiatan yang mengawali tahapan kegiatan

    perencanaan lainya, dimana pada kegiatan ini Tim perencanaan berkumpul untuk mendapatkan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    26/66

    2.2.3.2.Kajian Kebijakan dan Rencana Kota untuk Penanganan Kumuh

    Tahapan ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan karena dalamkegiatan ini akan dikaji kebijakan dan rencana sektor permukiman kota dengan profil permukiman

    kumuh kota eksisting, hingga dimungkinkan terjadi penyelarasan kebijakan dan rencana sektor kota

    dalam mendukung penanganan permukiman kumuh

    Tujuan Mengkaji kebijakan dan strategi pembangunan, serta rencana tata ruang wilayah yang telah

    tersedia maupun yang sedang disusun terkait dengan persoalan permukiman kumuh kota

    Metoda analisis isi kebijakan dan perencanaan, studi literatur, overlaypeta, pleno penyepakatan

    Proses 1. Inventarisasi kebijakan dan strategi pembangunan Kabupaten/Kota, serta perencanaansektor khususnya yang terkait pengembangan permukiman; RTRW, SPPIP, SSK, RISPAM,

    masterplan drainase, masterplan jalan, masterplan persampahan, RISPK, RTBL dan rencana

    Pengembangan ekonomi, serta perencanaan lainya ditingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi.

    2. Melakukan pemetaan terhadap arahan kebijakan dan strategi pembangunan serta rencanasektor terkait penanganan kawasan permukiman kumuh terutama yang terdapat di dalam

    RTRW, SPPIP, SSK, RISPAM, masterplan drainase, masterplan jalan, masterplan

    persampahan, RISPK, RTBL dan rencana Pengembangan ekonomi, serta perencanaanlainya diTingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi. (lampiran 2; Sumber-Sumber Rujukan Data,

    Informasi, Kebijakan, Program, Rencana, Kegiatan yang digunakan dalam Penyusunan

    rp2kp-kp),

    3. Melakukan kajian terhadap keselarasan antar kebijakan, strategi pembangunan, sertaperencanaan sektor pengembangan permukiman yang ada (RTRW, SPPIP, SSK, RISPAM,

    masterplandrainase, masterplanjalan, masterplanpersampahan, RISPK, RTBL dan rencana

    pengembangan ekonomi, serta perencanaan lainya ditingkat Kabupaten/Kota dan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    27/66

    Tujuan Merumuskan strategi Penanganan kumuh pencapaian 0%

    Metoda Analisa konsep penanganan, Diskusi, pleno penyepakatan

    Proses 1. Merumuskan konsepsi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh danpermukiman rawan kumuh untuk mencapai target 0% kumuh, yang meliputi:

    a. Perumusan misi, tujuan dan sasaran penanganan permukiman kumuh dan

    permukiman rawan kumuh yang sinergis dengan rencana pembangunan permukiman

    kota serta berlandaskan pada kondisi, potensi dan permasalahan lokasi yang

    mengacu pada rumusan Visi permukiman kotahasil kesepakatan.

    b. Perumusan strategi pencegahan kumuh mengacu pada visi, tujuan, sasaran serta

    hasil kajian kebijakan dan rencana kota serta kondisi eksisting kumuh kota hasil RPK

    untuk penanganan Kumuh. (Lampiran 5a: Contoh perumusan strategi pencegahan

    permukiman kumuh skala kota dari hasil proses sebelumnya; refleksi perkara kumuh& penyepakatan visi permukiman kota, konsolidasi data kumuh/profil permukiman

    kumuh serta hasil Kajian kebijakan dan perencanaan permukiman kota)

    c. Perumusan strategi peningkatan kualitas permukiman kumuh mengacu pada visi,

    tujuan, sasaran serta hasil kajian kebijakan dan rencana kota serta kondisi eksisting

    profil permukiman kumuh untuk penanganan kumuh hingga pencapaian 0%

    (Lampiran 5b : Contoh perumusan strategi peningkatan kualitas permukiman kumuh

    skala kota dari hasil proses sebelumnya; refleksi perkara kumuh & penyepakatan visi

    permukiman kota, konsolidasi data kumuh/profil permukiman kumuh serta hasil

    kajian kebijakan dan perencanaan permukiman kota).

    2. Menyusun pentahapan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman

    kumuh dan permukiman rawan kumuh yang dirinci kedalam langkah-langkah yang akan

    dilakukan pertahun hingga tahun 2019

    a. Memastikan tema pengembangan pada seluruh kawasan kumuh yang disusun

    masyarakat dalam RTPLP

    b. Menyusun kriteria dan indikator permukiman kumuh dan permukiman rawan

    kumuh prioritas penanganan. (lampiran 8a; penilaian lokasi prioritas)

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    28/66

    a. Perumusan Program dan Kegiatan rp2kpkp

    Tujuan Menyusun program dan rencana kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitaspermukiman kumuh dan permukiman rawan kumuh tingkat Kabupaten/Kota yang selaras

    dengan penanganan kumuh kawasan.

    Metoda Diskusi Analisis, FGD, pleno penyepakatan

    Proses 1. Merumuskan kebutuhan program-program pencegahan yang aplikatif, riil dan terukursesuai dengan kebutuhan pencegahan kawasan permukiman rawan kumuh dalam skala

    Kabupaten/Kota berdasarkan pada konsep dan stretegi penanganan permukiman

    kumuh. (Lampiran 6a: Contoh matrik program / kegiatan pencegahan Permukiman

    rawan kumuh untuk 5 tahun)

    2. Merumuskan kebutuhan program-program peningkatan kualitas yang aplikatif, riil danterukur sesuai dengan kebutuhan penanganan kawasan permukiman kumuh dalam

    skala Kabupaten/Kota berdasarkan pada konsep dan stretegi penanganan permukiman

    kumuh. (Lampiran 6b: Contoh matrik program / kegiatan peningkatan kualitas

    permukiman kumuh untuk 5 tahun)

    3. Merinci setiap program ke dalam skema pentahapan yang dirinci kedalam programtahunan (2016 2019);

    4. Menyusun indikasi kegiatan pencegahan permukiman kumuh dan peningkatan kualitas

    prioritas tahun pertama.(Lampiran 7a: Contoh matrik kegiatan tahunan pencegahanpermukiman kumuh)

    5. Menyusun indikasi kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh .(Lampiran 7b :Contoh matrik kegiatan tahunan peningkatan kualitas permukiman kumuh)

    6. Menyusun pemetaan spatialdari strategi dan program yang telah dirumuskan.Output 1. Daftar kebutuhan program pencegahan pada permukiman rawan kumuh skala kota

    2. Daftar kebutuhan program peningkatan kualitas pada permukiman kumuh skala kota

    3. Matriks program pembangunan dalam skala Kabupaten/Kota

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    29/66

    setelah dibangun atau before-after

    3. Penyiapan gambar pra rencana berdasarkan rumusan program kegiatan untuk

    pembangunan kawasan secara keseluruhan. Gambar ini memuat bentuk dan komponen-komponen fisik apa saja yang diperlukan dalam penanganan kawasan kumuh prioritas,

    namun jumlah dan besarannya belum terinci yang disepakati antara Pokja

    Kabupaten/Kota, pemangku kepentingan Kabupaten/Kota serta masyarakat pada

    kawasan prioritas.

    4. Melakukan analisis dan diskusi pemilihan komponen dengan pemangku kepentingan

    Kabupaten/Kota serta masyarakat pada kawasan prioritas

    5. Melakukan ground checkdan pengukuran yang di sesuaikan dengan kebutuhan nyata di

    lapangan. Komponen rencana disusun ulang dan dilihat sejauh mana kemungkinan dapat

    dilaksanakan pembangunannya di lapangan. Pemilihan komponen yang akan diukur

    harus melalui beberapa kriteria, yaitu: (a) Komponen harus benar-benar menjadi

    prioritas utama bagi penanganan kawasan kumuh; (b) Komponen harus memberikan

    dampak nyata/manfaat terhadap perbaikan lingkungan kumuh yang ditangani; dan (c)

    Komponen dapat dilaksanakan pembangunannya dan tidak berada dalam lahan yang

    disengketakan.

    Output Desain kawasan yang dilengkapi dengan rencana investasi, rencana operasional danpemeliharaan, dan rencana aksi pusat pengembangan usaha (Lampiran 9a: Contoh; rencana

    penataan kawasan permukiman kumuh prioritas dan 9; Contoh peta tematik rencana

    penataan kawasan permukiman kumuh)

    Pelaksana Pokja PKP & Konsultan Perencanaan

    Peserta SKPD, DPRD, BKM, KBP, Perguruan Tinggi, pemerhati permukiman, Forum CSR, Lurah/Kades

    dan BKM lokasi prioritas dll.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    30/66

    kumuh

    2. Akademisi, pemerhati permukiman, perwakilan masyarakat permukiman kumuh

    pendukung kegiatan antara lain mewakili unsur3. Satuan Kerja Pengembangan Permukiman

    4. DPRD

    5. Lurah/Kades dan BKM lokasi prioritas.Fasilitator Tim Konsultan

    2.2.3.6.Memorandum Program dan Kegiatan rp2kp-kp

    Tahapan ini dimaksudkan menyepakati seluruh kegiatan yang telah dirumuskan pada tahapan

    sebelumnya untuk dikerjakan dan didanai secara kolaboratif oleh seluruh peserta yang diundang

    dibawah arahan kepala daerah. Kegiatan ini pun sekaligus penandatangan dokumen oleh kepala

    daerah sebagai dokumen resmi pemda.

    Tujuan 1. Menyepakati dokumen rp2kp-kp 2016 2019.2. Menyepakati rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

    tingkat Kabupaten/Kota dan tingkat kawasan tahun pertama

    3. Menyepakati rencana investasi kegiatan antar sektor dan aktor.

    Metoda Presentasi, tanya jawab, diskusi kelompok interaktif, dan pleno penyepakatan

    Proses 1. Melakukan diskusi sinkronisasi program sektoral tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

    terkait peningkatan kualitas dan pencegahan permukiman kumuh.

    2. Penyepakatan rencana antar sektor terkait peningkatan kualitas dan pencegahan

    permukiman kumuh tahun 2016 2019.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    31/66

    Output 1. Gambar detail bangunan/gambar bestek, yaitu gambar desain bangunan yang dibuat

    lengkap untuk konstruksi yang akan dikerjakan

    2. Engineer's Estimate(EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB)3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

    4. Laporan akhir tahap perencanaan

    Pelaksana Konsultan Perencanaan

    Pengendali Pokja PKP

    Fasilitator Tim Konsultan

    2.3. Tahap Pelaksanaan

    Dalam tahapan pelaksanaan kegiatan baik kegiatan sosial, kegiatan ekonomi maupun kegiatan

    infrastruktur harus sesuai dengan perencanaan yang disusun dalam dokumen rp2kp-kp (dokumen

    perencanaan kota) dan dokumen rplp (dokumen perencanaan desa/kelurahan ).

    Tahapan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah dokumen rp2kp-kp maupun dokumen rplpdisahkan oleh pihak yang berwenang. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang tertera

    dalam rencana tahunan dan merupakan kegiatan prioritas penanganan baik skala kota maupun skala

    lingkungan yang sudah dikoordinasikan antara berbagai stakeholderdi tingkat desa/kelurahan dan

    tingkat Kabupaten/Kota .

    Tahapan ini dilakukan secara kolaboratif, dengan hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut:

    1. Transparansi pelaksanaan program mulai dari proses pengadaan barang dan jasa, dst

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    32/66

    2. Pra-konstruksi. Setelah penyusunan rp2kp-kp dan rencana/desain kawasan maka kemudian

    pemerintah Kabupaten/Kota menyiapkan DED (peta 1:100 1:20) atau perencanaan detail

    infrastruktur untuk infrastruktur primer dan sekunder prioritas yang terhubung dengan sistem

    infrastruktur di kawasan kumuh dan mempengaruhi secara langsung efektifitas penanganan di

    kawasan kumuh. Pemerintah Kabupaten/Kota merekrut konsultan yang akan menyiapkan DED

    infrastruktur. Konsultan Management Teknis (KMT) yang direkrut Pemerintah Pusat akan

    mensupervisi DED yang disiapkan oleh konsultan DED tersebut.

    3. Konstruksi. Memasuki pelaksanaan konstruksi infrastruktur, pemerintah Kabupaten/Kota

    merekrut pihak ketiga (kontraktor dan konsultan supervisi) sesuai dengan prosedur

    pelelangan public. Pelelangan konstruksi infrastruktur Tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan

    melalui National Competitive Bidding di Kabupaten/Kota . Pemaketan kontrak untuk

    pekerjaan infrastruktur akan berdasarkan jenis pekerjaan, sumber pendanaan, dan efisiensi.

    Mengingat pekerjaan yang dilaksanakan akan menggabungkan berbagai sumber pendanaan

    maka satu kontrak untuk seluruh pekerjaan tidak selalu bisa dilaksanakan. Dimana pemerintah

    daerah kurang memiliki kapasitas untuk pengadaan maka pengadaan akan dilakukan di tingkat

    Provinsi atau Pusat. Pokja PKP memantau setiap usulan kegiatan yang akan dilelangkan atau

    konstruksi pada setiap SKPD melalui forum pertemuan lintas sektor. KMT memastikan proses

    dan kualitas konstruksi memenuhi syarat yang ditetapkan. Tata cara pengadaan dan

    konstruksi untuk jenis infrastruktur yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui Program

    KOTAKU untuk Kabupaten/Kota terpilih disediakan dalam SOP atau POS terpisah.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    33/66

    2.4.1. Penyusunan Kerangka Regulasi.

    Pokja PKP bisa mulai mengidentifikasi seluruh permasalahan kumuh dimulai dari tahap kegiatanpersiapan, terutama pada tahap Refleksi Perkara Kumuh baik ditingkat kota maupun ditingkat

    kawasan. Pada tahapan tersebut diperoleh persoalan yang terkait dengan penyebab utama

    kekumuhan dari berbagai dimensi misalkan terkait soal ekonomi, fisik , sosial budaya, perencanaan,

    lahan dan kebijakan. Pada tahap konsolidasi data permukiman kumuh yang output dari kegiatan itu

    adalah kesepakatan data baseline yang akan digunakan dan profil permukiman kumuh kota yang

    bisa jadi tidak sesuai dengan SK Kumuh Kota/Kabupaten eksisting, sehingga perlu ada langkah

    verifikasi SK Kumuh terhadap data baseline dan profil kumuh yang rekomendasinya adalah

    perubahan SK Kumuh atau membuat SK kumuh baru.

    Data dan informasi hasil kegiatan RPK dan Konsolidasi data kumuh dianalisa melalui tahapan kajian

    kebijakan dan rencana kota untuk penanganan kumuh, pada tahapan ini data dan informasi kumuh

    disandingkan dengan kebijakan kota dan perencanaan kota khususnya yang terkait dengan

    permukiman. Hasil dari tahapan ini adalah Kebijakan dasar yang mendukung pencegahan kumuh dan

    Kebijakan dasar yang mendukung peningkatan kualitas permukiman kumuh. Pada tahapan kegiatanberikutnya sangat dimungkinkan ada kebijakan atau perencanaan kota yang perlu disesuaikan

    dengan penanganan kumuh, sehingga pokja PKP akan mengusulkan penyusunan atau perubahan

    regulasi sesuai dengan hasil pemantauan dan evaluasi serta konsultasi dengan berbagai pelaku dari

    semua tahapan kegiatan.

    2.4.2. Pengembangan Kelembagaan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    34/66

    berkala terhadap setiap proses yang terjadi dilapangan yang akan berdampak pada perubahan

    database.

    Mekanisme pemantauan mencakup pelaksanaan prosedur rutin seperti supervisi dan review atas

    kegiatan yang terjadi, yang membantu untuk memastikan apakah kegiatan operasional telah sesuai

    dengan sistem dan prosedur pengendalian yang telah ditetapkan. Lebih lanjut dengan

    perkembangan teknologi informasi, pemantauan juga sudah memanfaatkan kemajuan teknologi

    tersebut, antara lain otomatisasi alat yang secara elektronis melakukan evaluasi terhadap sistem

    pengendalian dengan memanfaatkan pengelolaan database

    2.4.4. Integrasi Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah

    Integrasi perencanaan dan penganggaran daerah yang mulai dilaksanakan pada tahap perencanaan

    dan pemrograman tujuannya adalah untuk memastikan program nasional menjadi target

    pembangunan di dalam RPJMD dan untuk menjamin keberlanjutan program sampai permukiman

    kumuh di perkotaan menjadi 0 % pada tahun 2019. Proses integrasi difokuskan pada skenario

    pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang sudah menghasilkan investasikegiatan, dapat terintegrasi dengan perencanaan daerah. Mengingat kebutuhan pembiayaan

    pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh ini sangat besar dan kemampuan

    anggaran pemerintah pusat dan Pemda juga terbatas, maka diperlukan Investasi tambahan seperti

    yang terdapat dalam dokumen rp2kp-kp dan dokumen RPLP/RTPLP. Kegiatan yang sudah

    direncanakan dalam rp2kp-kp dan RPLP/RTPLP dapat dipasarkan kepada swasta dan kelompok

    peduli lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menangani permukiman kumuh perkotaan. Intinya

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    35/66

    2.5.1. Monitoring dan Evaluasi

    Pokja PKP memimpin kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh dengan memanfaatkan sistem informasi dan GIS berbasis websiteyang

    terintegrasi dalam program KOTAKU. Dengan memanfaatkan sistem tersebut maka Pokja PKP:

    a. Mengkaji laporan dari SKPD untuk setiap pelaksanaan program dan kegiatan serta anggaran

    b. Mengkaji laporan pelaksanaan tingkat masyarakat

    c. Mengkaji laporan hasil audit Bawasda/Auditor Daerah

    Subyek pemantauan dan evaluasi adalah:

    a. Kesesuaian daftar program dan kegiatan pada tahun berjalan (apakah masih ada gap,

    misalnya ada program-program yang tidak bisa dilaksanakan karena kendala tertentu)

    b. Perbandingan alokasi anggaran dan realisasi (dari yang dibiayai oleh APBN, APBD maupun

    masyarakat dan pihak lainnya)

    c. Pencapaian target dan sasaran (jumlah dan jenis pemanfaat serta luasan kumuh)

    d. Ketepatan target dan sasaran (kesesuaian hasil program dengan pemanfaat, kawasanprioritas)

    e. Kesiapan keberlanjutan

    Indikator program secara lengkap dijelaskan pada kerangka keberhasilan dan monitoring program

    Lampiran 10. Kerangka kerja hasil dan monitoring evaluasi. Masing-masing Pemerintah Daerah

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    36/66

    2.5.2.

    Pengembangan kapasitas.

    Kegiatan pengembangan kapasitas dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi,

    kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala pada setiap tahapan kegiatan. Kegiatan

    pelatihan akan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas Pokja PKP, Tim Teknis, FKA

    BKM/LKM, KBP, relawan kota dalam rangka menjalankan setiap tahapan kegiatan. Sebagai

    rujukan untuk pelaksanaan pengembangan kapasitas menggunakan Prosedur Operasional

    Standar Kegiatan Pengembangan Kapasitas Tingkat Kabupaten/Kota.

    2.5.3. Operasional dan Pemeliharaan

    Operasional dan pemeliharaan terhadap kegiatan infrastruktur yang telah dibangun akan

    dilaksanakan secara menerus. Sebagai rujukan untuk pelaksanaan Operasional dan

    Pemeliharaan menggunakan Prosedur Operasional Standar Operasional dan

    Pemeliharaan.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    37/66

    BAB III PERAN PELAKU

    Pemerintah Kabupaten/Kota merupakan nakhoda dalam pencegahan dan peningkatan kualitas

    permukiman kumuh perkotaan secara kolaboratif. Dalam implementasinya, Bupati/Walikota melalui

    Surat Keputusan membentuk Kolompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP)

    atau lembaga sejenis sebagai motor penggerak terjadinya kolaborasi antara Pemerintah

    Kabupaten/Kota, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya (termasuk swasta). Keberadaan

    Pokja PKP/lembaga sejenis pada intinya adalah untuk menguatkan peran SKPD yang sudah ada

    dalam urusan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan.

    Anggota Pokja PKP/lembaga sejenis terdiri dari berbagai unsur SKPD yang disesuaikan

    dengan kebutuhan Kabupaten/Kota dalam menangani permukiman kumuh. Pokja ini diketuai

    oleh dinas/ pejabat yang memiliki fungsi koordinasi dengan Provinsi dan unsur SKPD yang ada di

    Kabupaten/Kota. Pokja PKP akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya

    yang ada di Kabupaten/Kota dan di tingkat masyarakat, seperti perguruan tinggi, city changger,

    Forum BKM/ LKM dan kelompok peduli lainnya. Dalam pelaksanaannya, Program KOTAKU akan

    menyediakan dukungan teknis berupa konsultan pendamping yang akan membantu Pokja PKP

    dalam melaksanakan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan tingkat

    Kabupaten/Kota hingga Kelurahan/Desa.

    3.1.

    Peran Dan Pelaku Kegiatan Pelaku Kegiatan Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    38/66

    No Pelaku Peran dan tanggung jawab

    2 SKPD - Sinkronisasi rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman

    kumuh perkotaan sesuai dengan tupoksi masing-masing- Penanggung Jawab pencapaian target pencegahan dan peningkatan kualitas

    permukiman kumuh sesuai dengan sektor/tupoksi SKPD (perencanaan,

    pelaksanaan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian)

    - Memberikan masukan kepada Pokja PKP/ lembaga sejenis dalam membuat

    rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan

    - Melaksanakan program KOTAKU sesuai dengan tupoksi masing-masing

    3 Pokja PKP (Tim

    Teknis)

    - Menyiapkan rumusan rekomendasi kebijakan, strategis, dan program KOTAKU

    tingkat Kabupaten/Kota

    - Menyiapkan langkah-langkah koordinasi, pengendalian dan pemantapanpelaksanaan program KOTAKU tingkat Kabupaten/Kota

    - Menyiapkan arahan pelaksanaan program KOTAKU tingkat Kabupaten/Kota

    - Menjamin keterpaduan dan sinergitas penyelenggaraan KOTAKU lintas sekor

    dan aktor baik dari pusat hingga tingkat masyarakat

    - Melaporkan secara berkala perkembangan program KOTAKU di tingkat

    Kabupaten/Kota ke Bupati/ Walikota dan Pokja PKP Provinsi

    - Memfaslitasi pembentukan dan penguatan kelembagaan di Desa/Kelurahan

    dan memfasiltasi masyarakat melalui pendampingan pendataan danperencanaan hingga monitoring dan evaluasi

    4 Pemangku

    Kepentingan

    Lainnya (termasuk

    lembaga keuangan

    non-bank, swasta,

    lembaga keilmuan,

    dll)

    - Pemberi masukan kepada Tim Teknis

    - Kontributor (penelitian, pengembangan, diseminasi, pendanaan, dll) dalam

    pencapaian penaganan permukiman kumuh

    - Keterlibatan dalam mengembangkan alternatif pendanaan yang sesuai dengan

    pola penghidupan masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    39/66

    a. Bagi Kabupaten/Kota yang sudah memiliki Pokja PKP/ lembaga sejenis yang diberi mandat

    untuk mengurusi urusan permukiman (seperti Pokja AMPL, Pokja Sanitasi, Pokja

    Perumahan, dll), maka hanya perlu melakukan reviewkelembagaan.

    Kabupaten/Kota yang berada pada kondisi seperti ini, maka yang harus dilakukan adalah

    melaksanakan review kelembagaan yang sudah ada (1a). review ini berfungsi untuk

    memastikan apakah Pokja/lembaga eksisting dalam implementasinya sudah

    mengakomodasi seluruh sektor permukiman atau belum. Jika sudah ada (1c), maka Pokja

    atau lembaga tersebut dapat dikukuhkan yang kemudian akan berperan dalam program

    KOTAKU di tingkat Kabupaten/Kota . Jika belum (1d), maka pemerintah daerah memiliki

    dua pilihan, yaitu (a) melakukan penguatan Pokja/lembaga eksisting dengan

    menambahkan unsur SKPD yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam sektor

    permukiman sebagai anggota Pokja/ lembaga eksisting; atau (b) membentuk Pokja PKP

    dengan anggota di luar Pokja/lembaga yang sudah ada karena Pokja PKP yang baru

    terbentuk dapat berkoordinasi dengan Pokja/lembaga eksistingyang sudah ada (misalnya

    Pokja AMPL, Pokja Sanitasi, Pokja Perumahan, dll).

    b. Bagi Kabupaten/Kota yang belum memiliki Pokja PKP/lembaga sejenis, maka harus

    membentuk Pokja PKP/ lembaga sejenis.

    Kabupaten/Kota yang belum memiliki Pokja PKP ataupun lembaga sejenis lainnya, maka

    harus menyelenggarakan pembentukan Pokja PKP. Anggota Pokja PKP /Tim Teknis terdiri

    dari berbagai SKPD yang disesuaikan dengan kebutuhan pencegahan dan peningkatan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    40/66

    BAB IV PENUTUP

    Hal hal yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini akan diatur dalam Prosedur

    Operasioanl Standar (POS).

    Petunjuk Pelaksanaan ini terbuka untuk disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan

    kebutuhan Kabupaten/Kota .

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    41/66

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1. Nama Kebutuhan Peta

    NO NAMA KEBUTUHAN PETA SKALA

    1 Peta orientasi wilayah administratif kota 1 : 25000

    2 Peta rencana tata guna lahan kota 1 : 25000

    3 Peta arah pengembangan wilayah kota 1 : 25000

    4 Peta infrastruktur eksisting pada wilayah perkotaan 1 : 25000

    5 Peta deliniasi sebaran lokasi kawasan permukiman kumuh

    kota1 : 25000

    6 Peta deliniasi pada permukiman kumuh kota 1 : 5000

    7 Peta status legalitas lahan pada wilayah perencanaan

    (planning area)1 : 5000

    8 Peta kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan pada

    wilayah perencanaan1 : 5000

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    42/66

    Lampiran 2 : Sumber-Sumber Rujukan Data, Informasi, Kebijakan, Program, Rencana, Kegiatan

    yang digunakan dalam Penyusunan rp2kp-kp

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    43/66

    Lampiran 3: Form Kajian-Kajian Kebijakan dan Program/Kegiatan Sektoral Penanganan

    permukiman Kumuh Perkotaan

    Kabupaten/Kota :

    A. Kajian Kebijakan

    NoProduk

    HukumKebijakan Tujuan

    Strategi

    dan

    Rencana

    KegiatanKomponen

    Program

    Sumber dana

    dan Waktu

    1

    2

    3

    4

    5

    Dst.

    B. Kajian Program/Kegiatan Sektor Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

    No

    Program/

    Kegiatan

    Sektoral

    Lokasi

    Kumuh

    (Kelurahan)

    Lokasi dan

    Luas

    Penanganan

    (Cakupan

    Skala

    Penanganan

    Lingkungan

    Sumber

    danaTahun

    Komponen

    Infrastruktur

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    44/66

    Lampiran 4 : Gambar Contoh Keterpaduan Persoalan, Potensi dan Rencana Penanganan

    Permukiman kumuh dengan permukiman Rawan Sanitasi Kota dan Perencanaan Sektor Lainnya

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    45/66

    Lampiran 5a : Contoh Perumusan strategi Pencegahan Permukiman Kumuh Skala Kota dari hasil proses sebelumnya; Refleksi Perkara Kumuh &

    Penyepakatan Visi Permukiman Kota, Konsolidasi data kumuh/Profil Permukiman Kumuh serta hasil Kajian kebijakan dan perencanaan permukiman

    kota.

    N0

    Kondisi Faktual Dan Isu Kumuh Kota

    (Hasil RPK/Refleksi Perkara Kumuh &Kajian Awal)

    Kebijakan Penanganan

    Permukiman Kumuh

    (Hasil Kajian kebijakan

    & rencana eksisting)

    Kebutuhan Pencegahan Konsep pencegahan Strategi Pencegahan

    1. URBANISASI & KEMISKINAN

    Urbanisasi gak terkontrol

    Kumuh identik dengan Kemiskinan

    Banyak pendatang yang tidak memiliki

    lahan

    Urbanisasi dan prilaku/budaya

    Lemah perencanaan dan keterbatasan

    sumber daya

    Lemah pengendalian pemb & rencana

    Pengendalian

    urbanisasi

    Kaum urban menempati

    kawasan permukiman

    yang sudah disediakan.

    Kaum urban mentaati

    aturan yang

    dikendalikan kota

    Sosialisasi

    Pelayanan informasi

    Pengendalian

    Penegakan aturan

    Menyediakan lapangan

    kerja khususnya

    masyarakat MBR

    dikawasan kumuh

    Meningkatkan sistem regulasi

    urbanisasi,

    Penempatan kaum urban

    disesuaikan dengan tujuan ijin

    tinggal.

    Pelibatan semua unsur dalam

    pengendalian dan penempatan

    kaum urban sesuai ijin tinggal

    Konsistensi penerapan perda/peraturan urbanisasi

    Membangun ekonomi kreatif

    yang diprakarsai oleh SKPD

    perdagangan dan UKM

    2. WASDAL & KELEMBAGAAN

    Mekanisme kendali mandul kerena

    lembaga tidak ada

    Pembiaran kondisi/ tidak peduli

    Pembiaran oleh pemerintah mendirikan

    bangunan, mendirikan usaha

    Adanya pembiaran dari pemerintah

    Pengendalian

    pembangunan

    permukiman pada

    kawasan yang tidak

    sesuai peruntukanya

    Ada lembaga khususyang menangani

    pengendalian

    permukiman

    Kota memiliki perencaan

    permukiman masa

    depan yang jelas.

    Kota memiliki lembaga

    perencana dan

    pengendalianpembangunan yang

    efektif

    Pemberdayaan

    masyarakat

    Sosialisai & edukasi

    mengenai aturan dan

    ketentuan teknis

    pembangunankawasan permukiman

    perkotaan

    Memfungsikan kelembagaan

    yang ada sebagai pengawasan

    dalam hal kesesuaian tataruang,

    aturan, SPM dan standar teknis.

    Penerapan sangsi yang jelas

    solusinya

    37

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    46/66

    N0

    Kondisi Faktual Dan Isu Kumuh Kota

    (Hasil RPK/Refleksi Perkara Kumuh &

    Kajian Awal)

    Kebijakan Penanganan

    Permukiman Kumuh

    (Hasil Kajian kebijakan

    & rencana eksisting)

    Kebutuhan Pencegahan Konsep pencegahan Strategi Pencegahan

    3 PERENCANAAN & REGULASI

    Kebijakan yang tidak adil

    Ketidaksiapan kota menghadapipertumbuhan / perkembangan

    Zonasi/ tata ruang tidak jelas

    Rencana kota tidak diterapkan

    Kota tidak direncanakan sebagai pusat

    pertumbuhan

    Ketidaksesuaian dengan rencana/

    peraturan

    Tidak ada aturan yang jelas dalam

    pengelolaan lingkungan

    Rencana kota tidak jelas

    Rencana kota tidak mengakomodasi

    kemajuan bangsa

    Kebijakan dan

    perencanaan yangmenghambat

    penangan kumuh

    harus segera

    dilakukan penyesuain

    terhadap kondisi

    yang ada guna

    mendukung

    penanganan kumuh.

    Kota memiliki visi

    permukiman yang jelas Penerapan aturan bagi

    semua kalangan dengan

    tegas

    Kota mempersiapkan

    daya dukung dan daya

    tampung demi

    permukiman layak huni

    Warga memahami

    kebijakan dan rencana

    permukiman kota

    Pengaturan untuk

    menciptakanpermukiman yang layak

    huni.

    Ada lembaga yang

    khusus menciptakan

    permukiman layak huni

    Sosialisasi

    Pelayanan informasi Pengendalian

    Penegakan aturan

    Kampanye penyadaran

    (web, TV, radio, poster)

    Mereview kebijakan dan

    perencanaan kota terkaitperencanaan permukiman layak

    huni

    Penyepakatan dan penegakan

    aturan yang bisa menciptakan

    permukiman layak huni

    Pelibatan semua unsur dalam

    menciptakn permukiman kota

    layak huni

    Mendorong Gerakan sosial

    permukiman layak huni

    Penyediaan pelayanan dasarsesuai SPM

    Penyediaan ruang publik hijau

    untuk semua

    4 PERILAKU DAN KAPASITAS

    Tidak disiplin / taat peraturan

    Masyarakat yang tidak disiplin terhadap

    kebersihan lingkungannya.

    Tidak tahu kondisi yang lebih baik

    tidak punya cita cita

    Miskin = hidup seadanya.

    Peraturan kota

    sinergi dengan aturan

    bersama yang dibuat

    warga kawasan soal

    permukiman layak

    huni.

    Warga memiliki

    harapan/visi hidup

    dipermukiman layak

    huni

    Warga memahami

    untungnya hidupdipermukiman yang

    layak

    Warga mentaati aturan

    demi terciptanya

    permukiman layak huni

    Pemberdayaan

    masyarakat

    Kampanye penyadaran

    (web, TV, radio, poster)

    Kesepakatan terhadap aturan

    bersama.

    Mendorong gerakan sosial

    permukiman layak huni.

    Mendorong even rutin yang

    mendukung permukiman layakhuni.

    Peningkatan pendapatan kaum

    miskin

    38

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    47/66

    N0

    Kondisi Faktual Dan Isu Kumuh Kota

    (Hasil RPK/Refleksi Perkara Kumuh &

    Kajian Awal)

    Kebijakan Penanganan

    Permukiman Kumuh

    (Hasil Kajian kebijakan

    & rencana eksisting)

    Kebutuhan Pencegahan Konsep pencegahan Strategi Pencegahan

    5 VISUAL FISIK

    Hunian tidak teratur

    Banyak kontrakan pendatang Kostan tingkat 3 menutup sinar

    matahari

    Bangunan hunian yang tidak layak huni

    Masih berpikir individu dalam

    membangun rumah

    Membangun rumah tidak sesuai IMB /

    tidak teratur

    Penumpukan sampah

    Tidak ada sarana kebersihan dan

    pengelolaan sampah

    Kualitas sapras tidak layak / sesuai

    kebutuhan Kurangnya RTH

    Buang sampah disembarang tempat

    Banyak anak kecil main digang

    Kurang mampu masyarakat

    membangun mck pribadi

    Akses jalan rusak

    Tidak ada saluran air bersih

    Genangan air

    Saluran tidak berfungsi

    Tidak tersedia sanitasi dipermukiman

    Ternak berkeliaran

    Jemuran dijalan dan pagar

    Gang kecil belok-belok

    Gersang sumpek

    Gak ada cahaya matahari gelap

    Pengendalian

    pembangunanpermukiman pada

    kawasan yang tidak

    sesuai peruntukanya

    Pembangunan sarana

    prasarana dasar

    sesuai SPM

    Pemeliharaan sarana

    dan prasarana yang

    sudah dibangun.

    Sosialisasi dan edukasi

    mengenai aturan danketentuan teknis

    pembangunan kawasan

    permukiman kota.

    Konektifitas jaringan;

    jalan, drainase, saluran

    limbah, air bersih,

    persampahan skala kota

    hingga skala

    lingkung/kawasan

    Pemenuhan kebutuhan

    sarana dan prasarana

    permukiman sesuaidengan SPM

    Pemberdayaan

    masyarakat Sosialisai & edukasi

    mengenai aturan dan

    ketentuan teknis

    pembangunan kawasan

    permukiman perkotaan

    Membangun kepedulian

    gerakan permukiman

    layak huni.

    Menciptakan dan

    menerapkan aturanbersama disetiap

    kawasan

    Meningkatkan sistem regulasi

    terhadap kesesuain perijinan,kesesuaian tata ruang, SPM,

    aturan dan standar teknis.

    Memfungsikan operasional dan

    pemeliharaan terhadap sarana

    dan prasarana yang sudah ada.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    48/66

    Lampiran 5b : Contoh Perumusan strategi Peningkatan kualitas Permukiman Kumuh Skala Kota dari hasil proses sebelumnya; Refleksi Perkara Kumuh &

    Penyepakatan Visi Permukiman Kota, Konsolidasi data kumuh/Profil Permukiman Kumuh serta hasil Kajian kebijakan dan perencanaan permukiman

    kota.

    N0

    Kondis Faktual Dan Isu Kumuh Kota (Hasil

    RPK/Refleksi Perkara Kumuh , visi

    permukiman kota & Kajian Awal serta profil

    kumuh kota)

    Kebijakan Penanganan

    Permukiman Kumuh

    (Hasil Kajian kebijakan

    & rencana eksisting)

    Kebutuhan

    Peningkatan KualitasPermukiman Kumuh

    Konsep Peningkatan kualitas

    permukiman kumuh

    Strategi Peningkatan

    kualitasPermukiman Kumuh

    1.

    Tingkat kekumuhannya sudah sangat tinggi

    atau kondisi lingkungan permukiman yang

    sudah tidak layak huni, dimana infrastruktur

    yang tersedia sangat terbatas, kepadatan

    bangunan sangat tinggi, KDB tinggi, lahan

    terbatas, namun status lahan umumnya

    merupakan lahan hak milik, dan berada di

    permukiman pusat kota

    Pembangunan dan

    pengelolaan rumah

    susun/vertikal.

    Penyediaan fasiltasi

    Rumah dan sarana

    prasarana Lingkungan

    permukiman yang

    layak

    Pembangunan Rumah Susun Milik ini

    dilakukan oleh Pihak Perumnas

    bekerjasama dengan Pemda. Penguasaan

    tanah dilakukan dengan sistem ganti

    rugi, sedangkan sistem penjualannya

    dilakukan dengan pemberian subsidi

    terhadap penduduk asli, dibandingkan

    dengan harga jual terhadap penduduk

    pendatang

    Peremajaan kota

    2.

    permukiman kumuh yang berada pada lahan-lahan yang ilegal (bantaran sungai, taman

    kota, sempadan pantai, dll) yang umumnya

    ditempati oleh kaum migran yang sebagian

    besar merupakan pekerja informal dan buruh

    dengan tingkat pendapatan yang rendah

    Pembangunan dan

    pengelolaan rumah

    susun/vertikal.

    Penyediaan fasiltasi

    Rumah dan sarana

    prasarana Lingkungan

    permukiman yang

    layak

    Pembangunan Rumah Susun Sewa Peremajaan kota

    3.Permukiman kumuh sedang menempati

    daerah-daerah bantaran / sempadan,

    Pengadaan Perumahan

    dan perrmukiman

    dengan dukungan

    Fasilitas Subsidi

    Perumahan

    Pembebasan/pengam

    anan bantaran dari

    aktifitas fungsi

    lindung.

    Konsep rumah sederhana dan rumah

    sangat sederhana (RS dan RSS) dengan

    Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat / RsH)

    yang dituangkan dalam Keputusan

    Menteri Kimpraswil Nomor

    403/KPTS/M/2002

    Pembangunan

    Rumah Sederhana

    Sehat (RsH)

    40

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    49/66

    4.

    Permukiman kumuh dengan tingkat

    kekumuhan kurang kumuh sampai Kumuh

    sedang dimana infrastruktur terbatas atau

    kurang, sering terkena banjir atau genangan,

    merupakan kampung kampung tua, dan

    pendapatan perkapita masyarakat rendah

    program untuk

    memperbaiki

    komponen

    infrastruktur

    Peningkatan kualitas

    perumahan dan

    sapras lingkungan

    permukiman menjadi

    layak

    Meningkatkan mutu kehidupan,

    terutama bagi golongan masyarakat yang

    berpenghasilan rendah melalui penataan

    lingkungan dan peningkatan serta

    penyediaan prasarana dasar, sehingga

    akan meningkatkan jumlah keluarga yang

    bertempat tinggal pada rumah-rumahyang layak huni dan sehat

    Penataan lingkungan

    atau perbaikan

    kampung

    5.

    Tingkat penguasaan lahan secara tidak sah

    (tidak memiliki bukti primer pemilikan/

    penghunian) oleh masyarakat cukup tinggi.

    Tata letak permukiman tidak/kurang

    berpola, dengan pemanfaatan yang beragam

    (tidak terbatas pada hunian).

    Berpotensi untuk dikembangkan menjadi

    kawasan fungsional yang lebih strategis dari

    sekedar hunian.

    Penataan ulang

    permukiman di atas

    lahan yang selama ini

    telah dimanfaatkan

    sebagai lokasi

    permukiman dan

    strategis

    Layak sebagai

    permukiman dan

    strategis sebagai

    fungsi lainya

    Penataan ulang permukiman di atas

    lahan yang selama ini telah dimanfaatkan

    sebagai lokasi permukiman dan

    Mengembangkan menjadi kawasan

    fungsional yang lebih strategis

    Program Land

    Consolidation

    (penataan ulang

    permukiman)

    6.

    Permukiman berada pada kawasanpermukiman tidak layak sehingga perlu

    direhabilitasi dan dapat memberikan nilai

    ekonomi, sosial, dan estetika serta fisik

    lingkungan bagi kehidupan kota.

    Pengurangan resiko

    bencana

    Penyelamatan jiwa

    penduduk dari resiko

    bencana. Perumahan

    dan permukiman

    dilokasi baru yang

    layak

    program penataan permukiman kumuh

    melalui pemindahan penduduk yang

    biasanya memakan waktu dan biaya

    sosial cukup besar, termasuk

    kemungkinan timbulnya keresahan

    bahkan kerusuhan oleh masyarakat

    Resettlement

    (pemindahan

    penduduk)

    7.

    Keterbatasan sarana dan sanitasi lingkungan

    di permukiman Kumuh perlu diatasi dengan

    pengadaan infrastruktur sanitasi lingkungan

    skala kota (yang secara teknis maupun

    pengadaan belum bisa dilaksanakan oleh

    kelompok masyarakat).

    Kewenangan

    penanganan

    pelaksanaan

    peningkatan kualitas

    permukiman

    Terlayaninya sarana

    dan prasarana

    peningkatan kualitas

    permukiman baik

    dalam kawasan

    maupun antarkawasan dalam kota

    Penanganan persolalan jaringan

    infrastruktur skala kota sebagai solusi

    peningkatan kualitas permukiman

    skala kota dan skala kawasan.

    Identifikasi jenis infrastruktur

    peningkatan kualitas permukiman

    berdasarkan kualitas penanganan. Pengadaan skala kota

    Monitoring skala kota.

    Peningkatan kualitas

    permukiman kumuh

    skala kota

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    50/66

    Lampiran 6a : Contoh Matrik Program / Kegiatan Pencegahan Permukiman Rawan Kumuh untuk 5 tahun

    Program Kegiatan Indikator KinerjaPenanggung

    jawab

    Target % / Tahun

    1 2 3 4 5

    Pengendalian

    Urbanisasi

    Sosialisasi

    Pelayanan informasi

    Pengendalian

    Penegakan aturan

    Menyediakan lapangan kerja khususnya masyarakat

    MBR dikawasan kumuh

    Kaum urban menempati kawasan

    permukiman yang sudah

    disediakan.

    Kaum urban mentaati aturan

    yang dikendalikan kota

    Kaum urban berpenghasilan

    cukup

    dinas kependudukan,

    dinas perekonomian,

    0% 30% 40% 20% 10%

    Perubahan

    Prilaku dan

    peningkatan

    kapasitas

    masyarakat

    (pemberdaya

    an)

    Mendorong gerakan sosial permukiman layak huni.

    Membangunan Kesepakatan terhadap aturan

    bersama mewujudkan permukiman layak huni.

    Mendorong berbagai even rutin yang mendukung

    permukiman layak huni.

    Peningkatan pendapatan kaum miskin

    Warga memiliki harapan/visi

    hidup dipermukiman layak huni

    Warga memahami untungnya

    hidup dipermukiman yang layak

    Warga mentaati aturan demi

    terciptanya permukiman layak

    huni

    Dinas PU,

    Kependudukan, dinas

    kesehatan, dinas

    pendidikan, dinas

    lingkungan hidup, Dinas

    pertanian, perikanan,

    peternakan, industri dan

    perdagangan

    5% 30% 20% 40% 10%

    Pengawasan

    dan

    pengendalian

    lingkungan

    permukiman

    Memfungsikan kelembagaan yang ada sebagai

    pengawasan dalam hal kesesuaian tataruang,

    aturan, SPM dan standar teknis.

    Penerapan sangsi yang jelas solusinya Sosialisai & edukasi mengenai aturan dan

    ketentuan teknis pembangunan kawasan

    permukiman perkotaan

    Kota memiliki lembaga

    perencana dan pengendalian

    pembangunan yang efektif

    Warga membangun sesuai aturanyang berlaku

    Bapeda

    PU

    Kependudukan

    30% 20% 30% 20%

    Dukungan Mereview kebijakan dan perencanaan kota terkait Kota memiliki visi permukiman Bapeda 10% 20% 20% 20% 20%

    42

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    51/66

    Perencanaan

    dan regulasi

    dalam

    menciptakan

    lingkungan

    layak huni

    perencanaan permukiman layak huni

    Penyepakatan dan penegakan aturan yang bisa

    menciptakan permukiman layak huni

    Pelibatan semua unsur dalam menciptaknpermukiman kota layak huni

    Mendorong Gerakan sosial permukiman layak huni

    Penyediaan pelayanan dasar sesuai SPM

    Penyediaan ruang publik hijau untuk semua

    yang jelas

    Penerapan aturan bagi semua

    kalangan dengan tegas

    Kota mempersiapkan daya

    dukung dan daya tampung demi

    permukiman layak huni

    Warga memahami kebijakan dan

    rencana permukiman kota

    Pengaturan untuk menciptakan

    permukiman yang layak huni.

    Ada lembaga yang khusus

    menciptakan permukiman layak

    huni

    Pengelolaan

    Kawasan

    Bantaran/

    Sempadan

    (Sungai,

    Pantai,

    Danau, KA,

    SUTET, dll)

    Pencegahan & Penertiban Kawasan Bantaran Tidak ada penambahan

    permukiman

    Dinas Lingkungan Hidup,

    Dinas Kelautan, PT. KAI,

    PU, BWS, dll

    50% 50%

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    52/66

    Lampiran 6b : Contoh Matrik Program / Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh untuk 5 tahun

    Program Kegiatan Indikator KinerjaPenanggung

    jawab

    Target % / Tahun

    1 2 3 4 5

    Peremajaan

    KotaPenataan Kawasan Bantaran 90 % kawasan tertata 30% 50% 20 %

    Pembangunan Rumah Susun milik

    Penyediaan fasiltasi Rumah dan sarana

    prasarana Lingkungan permukiman yang

    layak

    Dinas PU

    Pemda20% 30% 30% 20%

    Pembangunan Rumah Susun Sewa

    Penyediaan fasiltasi Rumah dan sarana

    prasarana Lingkungan permukiman yang

    layak

    Dinas PU

    Pemda20% 30% 30% 20%

    Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RsH)

    Pembangunan rumah sehat sederhana dan

    penyediaan fasilitas lingkungan permukiman

    layak huni.

    Dinas PU

    Pemda20% 30% 30% 20%

    Program Perbaikan KampungPeningkatan kualitas perumahan dan sapras

    lingkungan permukiman menjadi layak

    Dinas PU

    Pemda20% 30% 30% 20%

    Resettlement(pemindahan penduduk)

    Penyelamatan jiwa penduduk dari resiko

    bencana.

    Perumahan dan permukiman dilokasi baru

    yang layak

    BPN, PU, Satpol

    PP, Bappeda20% 30% 30% 20%

    Land ConsolidationLayak sebagai permukiman dan strategis

    sebagai fungsi lainyaBPN, PU, Bappeda 20% 30% 30% 20%

    Pembangunan

    akses

    infrastruktur

    skala kota

    Jaringan jalan skunder

    100 % kawasan permukiman kumuh terlayani

    infrastruktus skala kota dan terkoneksidengan skala lingkungan

    PU 20% 20% 30% 30% 20%

    Jaringan air minum skunderPU 20% 30% 30% 20%

    Jaringan drainase skunder PU 20% 30% 30% 20%

    Sistem Pengelolaan sampah KotaDinas Kebersihan 20% 30% 30% 20%

    Sistem IPAL KotaPU 20% 30% 30% 20%

    44

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    53/66

    Lampiran 7a : Contoh Matrik Kegiatan Tahunan Pencegahan Permukiman Kumuh

    NoProgram

    Kegiatan

    Lokasi dan

    Luas

    PenangananTarget Volume Anggaran

    Sumber

    pendana

    an

    Penanggung

    Jawab

    kegiatan

    1 PengendalianUrbanisasi

    Sosialisasi, Pelayanan informasi

    Pengendalian

    Penegakan aturan

    Kel A, B,

    C,D,E30 %

    Kawasan500 RT 500 jt APBD

    Dinas

    kependuduk

    an

    2 Perubahan

    Prilaku dan

    peningkatan

    kapasitas

    masyarakat

    Mendorong gerakan sosial permukiman layak huni.

    Membangunan Kesepakatan terhadap aturan bersama

    mewujudkan permukiman layak huni.

    Mendorong berbagai even rutin yang mendukung

    permukiman layak huni.

    Kel A, B, C

    (....ha)

    30 %

    kawasan500 RT 500 jt APBD

    Dinas

    lingkungan

    hidup

    3 Pengawasan

    dan

    pengendalian

    lingkunganpermukiman

    Memfungsikan kelembagaan yang ada sebagai

    pengawasan dalam hal kesesuaian tataruang, aturan,

    SPM dan standar teknis.

    Penerapan sangsi yang jelas solusinya

    Sosialisai & edukasi mengenai aturan dan ketentuan

    teknis pembangunan kawasan permukiman perkotaan

    Kel A, B,

    C,D,E 30% 500 RT 500 jt APBD BapedaPU

    3 Pengadaan

    infrastruktur

    sanitasi

    lingkungan

    Pembangunan IPAL Kel A, B, C

    (....ha)10% ..... unit 4 Miliar

    APBD

    Dinas PUPR

    Pembangunan Jaringan Air Bersih Kel A, B, C

    (.....ha)10% ..... m 3 Miliar APBD

    4 pengadaan

    infrastruktur

    Jalan

    Drainase

    Pembangunan Jaringan JalanKel A, B, C 10% ...... m 15 Miliar

    APBD,

    APBN

    Pembangunan Jaringan DrainaseKel A, B, C 10% ...... m 8 Miliar

    APBD,AP

    BN

    5 ProgramPerbaikan

    Kampung

    Sosialisasi Kel A , RW 1 100% 100 jt APBD

    Dinas PUPRPenyusunan Rencana Kel A , RW 1 100% 250 jt APBD

    Pembangunan FisikKel A , RW 1 50% 18 Miliar

    APBN

    Swasta

    Dst

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    54/66

    Lampiran 7b : Contoh Matrik Kegiatan Tahunan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

    NoProgram

    Kegiatan

    Lokasi dan Luas

    Penanganan Target Volume Anggaran

    Sumber

    pendanaan Penanggung

    Jawab

    kegiatan

    1 Peremajaan

    Kota

    Pembangunan Rumah Susun milik Kawasan 1,2,3 (20

    ha)

    20 %

    Kawasan

    200 Kepala

    Rumah

    Tangga

    10 M APBD

    APBN

    Perbangkan

    Dinas

    kependuduk

    an

    Program Perbaikan Kampung Kawasan 4,5,6

    (20.ha)

    20 %

    kawasan

    300 Kepala

    Rumah

    Tangga

    5 M APBD

    APBN

    Dinas

    lingkungan

    hidup

    Resettlement (pemindahan penduduk) Kawasan 7,8 (5 ha) 20%

    Kawasan

    100 Kepala

    rumah

    tangga

    5 M APBD

    APBN

    2 Pembanguna

    n aksesinfrastruktur

    skala kota

    Jaringan jalan skunder Kawasan 7,8,9,10

    (20 ha)

    20% .....m ......M APBD

    APBN

    PU

    Jaringan air minum skunder Kawasan 7,8,9,10(20.ha)

    20% ..... m .... M APBD

    APBN

    PDAM

    PU

    Jaringan drainase skunder Kawasan 7,8,9,10(20 ha)

    20% ..... m ....M APBD

    APBN

    Dinas PUPR

    Sistem Pengelolaan sampah Kota Kawasan 7,8,9,10(20 ha)

    20% ...... m ....M APBD

    APBN

    Dinas

    Kebersihan

    Sistem IPAL Kota Kawasan 7,8,9,10(20.ha)

    20% ...... m ....M APBD

    APBN

    PU

    Lingkungan

    Hidup

    Dst

    46

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    55/66

    Lampiran 8a : Penilaian Lokasi Prioritas

    Penilaian lokasi dilakukan untuk menilai hasil identifikasi lokasi yang telah dilakukan terhadap aspek

    berikut:

    1. Kondisi Kekumuhan

    Penilaian lokasi berdasarkan aspek permasalahan kekumuhan terdiri atas klasifikasi :

    a. Kumuh kategori ringan;

    b. Kumuh kategori sedang; dan

    c. Kumuh kategori berat.

    2. Legalitas Lahan

    Penilaian lokasi berdasarkan aspek legalitas lahan terdiri atas klasifikasi :

    a. Status lahan legal; dan

    b. Status lahan tidak legal.

    3. Pertimbangan Lain

    Penilaian berdasarkan aspek pertimbangan lain terdiri atas :

    a. Pertimbangan lain kategori rendah;

    b. Pertimbangan lain kategori sedang; dan

    c. Pertimbangan lain kategori tinggi.

    Identifikasi Lokasi

    1. Identifikasi Satuan Perumahan dan Permukiman

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    56/66

    b. Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang

    Kesesuaian dengan rencana tata ruang merupakan kesesuaian terhadap peruntukan

    lahan dalam rencana tata ruang, dengan bukti Surat Keterangan Rencana

    Kabupaten/Kota (SKRK).

    4.

    Identifikasi Pertimbangan Lain

    Identifikasi pertimbangan lain merupakan tahap identifikasi terhadap beberapa hal lain yang

    bersifat non fisik untuk menentukan skala prioritas penanganan perumahan kumuh dan

    permukiman kumuh. Identifikasi pertimbangan lain meliputi aspek :

    a. Nilai Strategis Lokasi

    Nilai strategis lokasi merupakan pertimbangan letak lokasi perumahan atau

    permukiman pada:

    - Fungsi strategis Kabupaten/Kota; atau

    - Bukan fungsi strategis Kabupaten/Kota.

    b.

    Kependudukan

    Kependudukan merupakan pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi

    perumahan dan permukiman dengan klasifikasi :

    - Rendah yaitu kepadatan penduduk di bawah 150 jiwa/ha;

    - Sedang yaitu kepadatan penduduk antara 151-200 jiwa/ha;

    - Tinggi yaitu kepadatan penduduk antara 201-400 jiwa/ha;

    - Sangat padat yaitu kepadatan penduduk di atas 400 jiwa/ha.

    c. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

    Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya merupakan pertimbangan potensi yang dimiliki

    lokasi perumahan atau permukiman berupa:

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    57/66

    Tabel Formula Penilaian Dalam Penentuan Skala Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

    Nilai Keterangan

    Berbagai Kemungkinan Klasifikasi

    A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6

    Tingkat Kekumuhan (Total

    Nilai A)

    71 95 Kumuh Berat x x x x x x

    45- 70 Kumuh Sedang x x x x x x

    19 44 Kumuh Ringan x x x x x X

    Pertimbangan Lain (Total

    Nilai B)

    7 9Pertimbangan

    Lain Tinggix x x x x x

    4 6Pertimbangan

    Lain Sedang

    x x x x x x

    1- 3Pertimbangan

    Lain Rendahx x x x x X

    Legalitas Lahan (Total Nilai

    C)

    (+)Status Lahan

    Legalx x x x x x x x x

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    58/66

    8. B2 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain tinggi dan status lahan tidak

    legal;

    9. B3 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain sedang dan status lahan legal;10.B4 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain sedang dan status lahan tidak

    legal;

    11.B5 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain rendah dan status lahan legal;

    12.B6 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain rendah dan status lahan tidak

    legal;

    13.C1 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi dan status lahan legal;

    14.C2 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain tinggi dan status lahan tidaklegal;

    15.C3 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang dan status lahan legal;

    16.C4 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain sedang dan status lahan tidak

    legal;

    17.C5 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain rendah dan status lahan legal;

    18.C6 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain rendah dan status lahan tidak

    legal.

    Berdasarkan berbagai klasifikasi tersebut, maka dapat ditentukan skala prioritas penanganan,

    sebagai berikut:

    a. Prioritas 1 yaitu untuk klasifikasi A1 dan A2.

    b. Prioritas 2 yaitu untuk klasifikasi B1 danB.

    c. Prioritas 3 yaitu untuk klasifikasi C1 dan C2.

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    59/66

    Lampiran 8b : Penilaian Lokasi Prioritas penanganan tahun 1

    Contoh dasar pertimbangan penentuan kawasan pembangunan tahap 1

    1. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota Terhadap Penanganan Kawasan

    Semakin tinggi komtmen pemerintah Kabupaten/Kota maka semakin prioritas untuk

    ditangani.

    2. Respon dan Kesiapan Masyarakat Terhadap Program Penanganan

    Semakin tinggi respon dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap program maka

    semakin prioritas untuk ditangani.

    3. Keberadaan dan Aktifitas Sistem/Kelompok Pengelola Lingkungan

    Semakin baik struktur dan pola kelembagaan di dalam kawasan maka semakin prioritas

    untuk ditangani.

    4. Karakteristik Daerah dan Kebijakan Daerah

    Adanya karakteristik khusus dan kebijakan daerah yang perlu dipertimbangkan

    5. Kemampuan Pembiayaan Daerah

    Adanya kontribusi kemampuan pembiayaan daerah untuk ikut serta dalam penanganan

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    60/66

    Lampiran 9a : Contoh; Rencana Penataan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    61/66

    Lampiran 9b: Contoh Peta Tematik Rencana Penataan Kawasan Permukiman Kumuh

  • 7/26/2019 Draft Petunjuk Pelaksanaan KOTAKU Tingkat Kota - 23-05-16

    62/66

    Lampiran 10. Kerangka Kerja Hasil dan Monitoring dan Evaluation

    Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

    TUJUAN

    Peningkatan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan di lokasi target kawasan kumuh perkotaan

    Nama Indikator Baseline

    Target kumulatif Kabupaten/Kota

    YR 1

    (2016)

    YR 2

    (2017)

    YR 3

    (2018)

    YR 4