10
DRAMA MUSIKAL AKFAR D RORO ANTENG DAN JOKO SEGER Diadaptasi dari cerita rakyat Roro Anteng dan Joko Seger ACT 1 Dikisahkan pada zaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah, kemudian masyarakat kerajaan majapahit kebingungan mencari tempat perlindungan yan aman, dan pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian, yang pertama dipulau bali, dan yang kedua di daerah bromo. Dari sinilah awal mula kisah ini dimulai. ( Musik dan latar pedesaan ) Dan di sebuah pertapaan istri seorang brahmana baru saja melahirkan seorang putra dengan pisik yang sangat bagus dan tampan Brahmana : dinda anak kita laki-laki... Dinda : syukurlah dia lahir dengan selamat.... Brahmana : bayi kita begitu tampan dan sangat sehat, tangisannya begitu cetar membahana Dinda : bagaimana kalau kita namakan anak kita joko seger Brahmana : nama yang sangat bagus, saya setuju dinda Pada saat yang hampir bersamaan serorang permaisuri mantan raja majapahit juga melahirkan seroang anak perempuan Raja : dinda bayi kita perempuan.... Permaisuri : tapi kanda kenapa aku tidak mendengarkan suara tangisan bayi kita

Drama Musikal Akfar d

Embed Size (px)

DESCRIPTION

drama musikal

Citation preview

DRAMA MUSIKAL AKFAR DRORO ANTENG DAN JOKO SEGERDiadaptasi dari cerita rakyat Roro Anteng dan Joko Seger

ACT 1

Dikisahkan pada zaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah, kemudian masyarakat kerajaan majapahit kebingungan mencari tempat perlindungan yan aman, dan pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian, yang pertama dipulau bali, dan yang kedua di daerah bromo. Dari sinilah awal mula kisah ini dimulai.( Musik dan latar pedesaan )Dan di sebuah pertapaan istri seorang brahmana baru saja melahirkan seorang putra dengan pisik yang sangat bagus dan tampanBrahmana : dinda anak kita laki-laki...Dinda : syukurlah dia lahir dengan selamat....Brahmana : bayi kita begitu tampan dan sangat sehat, tangisannya begitu cetar membahanaDinda : bagaimana kalau kita namakan anak kita joko segerBrahmana : nama yang sangat bagus, saya setuju dindaPada saat yang hampir bersamaan serorang permaisuri mantan raja majapahit juga melahirkan seroang anak perempuanRaja : dinda bayi kita perempuan....Permaisuri : tapi kanda kenapa aku tidak mendengarkan suara tangisan bayi kitaRaja : jangan khawatir dinda, bayi kita lahir dengan sehat, lihatah wajahnya yang cantik bersinar seperti titisan dewata... bagaimana kalau dia kita beri nama roro anteng..Permaisuri : (tersenyum sambil mengangguk )

ACT 2Beberapa tahun kemudian roro anteng pun tumbuh menjadi wanita yang angat cantik jelita, begitu pun dengan joko seger, dia tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan....Sudah banyak pangeran-pangeran yang datang melamar roro anteng, tapi belum ada yang berkenan di hatinya, hingga suatu harii seorang raksasa yang bernama kyai bima datang melamar roro anteng.....( Latar kerjaan dan musik gamelan jawa )Kyai bim : wahai raja, kedatanganku kemari ingin melamar putrimu yang cantik jelita roro anteng...Raja : Semua keputusan ada di roro anteng, bagaimana roro anteng?Anteng : ( dengan nada yg pelan dan ragu-ragu ) saya mau menerima pinangan tuan dengan satu syarat..Kyai bim : katakan... apapun itu pasti akan ku penuhi Anteng : kau harus bisa membuat danau yang besar di pegunungan bromo ini dalam waktu semalamKyai bim : hhahahahahahaha... baiklah, syarat yang sangat mudah sekali.... Singkat cereita..........Dengan kecerdikan Roro Anteng Kyai Bima tidak mampu menyelesaikannya. Padahal kyai Bima telah menggunakan Batok Kelapa yang di berikekuatan untuk mengeruk tanah sebanyak mungkin, karena kecerdikan Roro anteng tersebut dibangunkannya para penduduk sekitar untuk menumbuk lesung dan membakar jerami, sehingga ayam berkokok. Roro anteng membuat suasana pagi sebelum saatnya. Kyai Bima marah dan jengkel karena tak bisa menyelesaikan pekerjaannya, dilemparkannya Batok sakti itu hingga berubah menjadi gunung yang sekarang kita kenal dengan gunung batok dan kerukan hasil kerja keras Kyai Bima itu menjadi kawah yang sekarang dikenal dengan lautan pasir..

Act 3Akhinya joko seger pun tak sengaja bertemu dengan roro anteng ( joko seger muncul dengan gerakan wayang dan roro anteng bergerak-gerak solah menari menggambarkan dia adalah wanita yang anggun + music )

Joko Seger : siapakah gerangan dirimu, bunga yang cantik jelita... bolehkah aku yang sedang kasmaran ini memperkenalkan diri?Roro anteng : hm hm kang mas, kaulah yang kutunggu-tungu, aku mendapat bisikan dari dewata, untuk menunggu pemuda tampan sepertimu.. kenapa kang mas tiba-tiba datang menghampiriku?Joko Seger : aku tadi terpesona melihat kecantikan wajahmu yang sungguh menawan, ijinkan aku, mengetahui siapakah engkau ?Roro Anteng : aku Roro Anteng Putri mantan Raja Majapahit, dan kau siapa kang mas yang rupawan? (Tersipu malu)Joko Seger : aku Joko Seger, seger seperti wajah dan tubuhku, aku adalah putra dari Brahmana yang tinggal dibalik lereng gunung bromo ini... Roro kau lihat matahari itu?Roro Anteng : iya kang mas, memang kenapa?Joko Seger : cahayanya sungguh menyilaukan, tapi lebih menyilaukan lagi jika aku melihat kecantikan wajahmu Roro...Roro Anteng : ih kang mas Joko Guoommbal....Joko Seger : aku benar-benar jatuh cinta padamu pada pandangan pertama...Roro Anteng : tapi kang mas harus berjanji untuk setia kepadaku... sampai akhir hayat nanti. Joko Seger : iya ... aku berjanji Roro... (memegang tangan Roro Anteng).

ACT 4oh kasih yang sangat besar, Hujan cinta yang membanjiri kehidupan mereka, mereka benar-benar diuji kesetiaannya oleh sang dewata, Joko Seger berangkat menuju medan perang yang sangat lama, bertahun-tahun perang itu berlangsung, sampai akhirnya Joko Seger mendapat kemenangan.. saat ia ingin kembali ke gunung tiba-tiba.....

( Tiba tiba muncul letusan berkali kali dari gunung Bromo, gunung itu mengeluarkan lahar dan menerjunkan wedus gembel, beberapa orang membawa kentongan memukul kentongan nampak kebingungan dan mereka berlari kesana kemari mengindari bencana, Roro Anteng masih tetap berdiam diri di puncak tempat itu.. lahar dan asap panas tidak menyentuh tubuh roro sama sekali. Dan letusan yang sangat hebat muncul )

Dewata membisikkan sesuatu hal pada Roro Anteng Roro anteng, bangunlah dari diammu, aku sangat kagum dengan kesetiaanmu pada joko seger, bahkan letusan gunung tak membuatmu gentar dan takut, maka aku akan jadikan tempat ini tempat yang subur... subur tanahnya, masyarakatnya sejahtera dan aku beri nama tempat ini Anteng dan Seger jadi nama tempat ini menjadi TENGGER. Bangunlah Roro Anteng sambutlah calon suamimu

Act 5Akhirnya Joko seger datang dengan gagahnya dia datang membawa kabar gembira atas kemenangannya, tapi dia terkejut karena gunung yang ditinggalkannya telah berubah hancur dan dia langsung berlari menuju tempat Roro Anteng berdiam diri.

Joko Seger : Roro,,, Roro anteng Roro Anteng Roro.....dimanakah kau...Roro Anteng : Aku disini Kang mas... aku menunggumu disini Kang mas Joko Seger...Joko Seger : Sungguh kau benar-benar setia Roro, akan aku jadikan kau Istriku, biarlah semua gunung yang berada disini menjadi saksi Ikrarku padamu, Dinginnya Udara disini Menjadi selimut Cintaku yang membara padamu, dan Indahnya tempat ini menjadi Bukti Cinta kita, Betapa dewata Mengasihi cinta kita berdua dan kita akan mengarungi bahtera kehidupan Bersama Dinda. Roro Anteng : iya kang,,,, aku akan menjadi istri yang baik dan setia untukmu kang mas Joko Seger.( Joko Seger dan Roro Anteng bergandeng mesrah, saling memegang tangan, dan membuat tarian kecil yang menggambarkan perasaan cinta yang bergejolak diantara keduanya, musik mengalun lembut menghantarkan mereka kelautan asmara yang sangat luas )

ACT 5(slide muncul keindahan-keindahan dan kesuburan daerah tengger. Sehingga membuat masyarakat disana makmur dan sejahtera)

bertahun-tahun berlangsung, roro anteng dan joko seger mengarungi bahtera kehidupan, akan tetapi Roro Anteng dan Joko Seger belum juga dikaruniai anak, mereka bersedih dan keduanya saling diam, bersemedi, meminta pada yang maha agung, tapi tidak ada respon setelah itu.. maka joko seger diam diam tanpa pamit kepada roro anteng dia pergi ke puncak bromo bersemedi disana meminta pada dewata.( Setting menggambarkan seolah-olah joko seger berada di puncak bukit bromo, Joko bersila dan tangan mengadah)

Joko Seger : Wahai sang Dewata Agung, Hamba ini sedang dilanda kerisauan, hamba telah menjalani bahtera kehidupan bersama Roro Anteng sudah cukup lama, bertahun-tahun kami mengharapkan akan mendapatkan keturunan, tapi hingga sekarang masih belum juga mendapatkannya. Aku mohon padamu Dewata yang Agung, berikanlah hambamu ini keturunan, untuk menyempurnakan kebahagiaan kami.

( musik gemuruh dan tegang menjadi baground dialog)

Joko Seger ... kau sudah lupa, kau sudah terlena atas kesuburan dan keindahan yang kuberikan pada tempat ini, kau telah lupa untuk tidak beribadah, kau lupa untuk tidak merawat kelestarian alam ini, sehingga banyak sampah sampah yang kau buat dengan masyarakat disini, itu adalah hukuman bagimu, aku akan mencabut hukuman itu asalkan kau berjanji satu hal ! aku akan memberimu anak, istrimu akan melahirkan anak sebanyak 25, dan kau harus mengorbankan anak yang terakhir setelah berumur 18 tahun ke kawah gunung ini, bersedia kau menyanggupinya joko seger ?

Joko Seger : ampun,... Dewata Agung... Hamba mohon ampun... baik Dewata yang Agung hamba akan memenuhi syarat itu... terima kasih Dewata Agung....

Joko Seger turun dari puncak gunung dan langsung berlari menuju kediamannya dan memberi tahu kabar itu kepada Roro Anteng.

Act 6 joko seger dan roro anteng di karuniai anak sebanyak 25, Roro Anteng setiap tahunnya melahirkan 2 anak kembar, hingga akhirnya mereka melahirkan anak yang 25. Tahun-tahun berganti, anak-anak Roro Anteng dan Joko Seger tumbuh besar.. hingga anak yang terakhir sudah sampai umur 18 tahun.

( Masuk beberapa anak Joko Seger dan Roro Anteng, mereka bernyanyi gembira bersama-sama, tak nampak sedikitpun kegelisahan diwajah mereka, tampak dibelakang mereka Roro Anteng dan Joko Seger melihat anak-anaknya dengan wajah lesuh pucat dan bersedih.. karena mengingat syarat joko seger kepada dewata. Kemudian semua keluar tinggallah anak ke 25 yang mereka beri nama Jaya Kusuma. Dan menghampiri kedua orangtuanya )

Jaya Kusuma : ayah ibu, mengapa nampaknya wajah ayah dan ibu bersedih, ada apa gerangan yang membuat ayah dan ibu bersedih? Roro Anteng : tidak ada apa-apa le... sudah sana lanjutkan mainmu bersama saudara-saudaramu. Joko Seger : tidak dinda, kita harus memberitahunya, kalau tidak Dewata akan murka pada kita dan masyarakat tengger ini.Roro Anteng : tapi kang, aku tak tega... kalau Dewata akan murka, aku akan galau tingkat dewa jika anak kita ini tahu.. kang....Jaya Kusuma : ada apa ayah? Ibu? Katakanlah? Joko Seger : anakku.... Roro Anteng : kang .... Joko Seger : aku harus mengatakannya ... Roro Anteng : apa kang mas sudah yakin.... dia sudah siap mendengarkan apa yang kang mas akan katakan ?Joko Seger : iya dinda.. aku yakin... (kepada anaknya) anakku? Dulu sebelum kalian semua lahir, aku pergi ke....Roro Anteng : kang to the point saja... aku keburu menangis ini...Joko Seger : baiklah, aku dulu berjanji pada dewata akan mengorbankanmu ke kawah gunung bromo, setelah kau berumur 18 tahun... bagaimana le kau siap untuk kami korbankan,,,,,?Jaya Kusuma : ayah ibu .... aku .. kenapa mesti aku,.... tetapi kalau benar-benar ini perintah sang Dewata Agung, aku ikhlas bu yah ... tolong maafkan semua kesalahan kesalahanku bu... dan bahagiakan semua saudara-saudaraku bu jadikan mereka anak yang berbakti kepada orang tua dan taat beribadah dan suka merawat bumi bromo yang indah ini bu... yah....! Joko Seger & Roro Anteng : Anakku.... (menangis)

( slide muncul setting kawah gunung bromo, dan setting masuk... joko seger menggendong Jaya Kusuma naik ke puncak gunung bromo bersama Roro Anteng dibelakangnya... musik sedih mengalun musik ini sejenis musik tarawangsa, menggunakan biola orang jawa, menyayat mengalun )

karena kerelaan dan keikhlasan si Jaya Kusuma, sang Dewata Agung mendengar peristiwa ini kemudian turun kebumi dan berkata Hai Joko Seger dan Roro Anteng aku sangat menghargai keikhlasanmu dan pengorbananmu terutama kau Jaya Kusuma, maka dari itu, kau gantikan korban itu, aku tidak akan menerima jika Jaya Kusuma sebagai korbannya, kau gantikan dia dengan hasil bumi dan hasil ternak yang kau punya, korbankan dan berikan kepada yang membutuhkan, kepada orang-orang miskin, ingatlah 2,5% dari hartamu adalah milik fakir miskin dan anak-anak terlantar. Maka kau peringati hari ini setiap tahunnya sebagai hari untuk berkorban untuk menyempurnakan ibadahmu kepadaku

( Joko Seger dan Roro Anteng tidak jadi mengorbankan anaknya, nampak beberapa orang masuk menarikan sebuah simbolisasi jika kita semua harus berkorban dan beramal, mereka membawa hasil-hasil buminya, sayur-sayur dan ternak ternak untuk di korbankan.,... slide muncul keindahan, kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat tengger )SELESAI