DRH PAMBANGUN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 DRH PAMBANGUN.doc

    1/4

    DIABETES MELITUS

    Diabetes melitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan pada tubuh yang timbul

    akibat gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein dengan banyak sebab lainnya!

    Diabetes melitus ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi batas

    normal (hiperglikemia) akibat peningkatan glukoneogenesis dan glikogenolisis!

    Berdasarkan etiologinya DM dibagi men"adi DM tipe # dan DM tipe $! Diabetes

    mellitus tipe # disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap sel beta Langerhans pankreas

    sehingga produksi insulin sangat sedikit! Diabetes melitus tipe $ paling sering ditemukan

    terutama yang disebabkan oleh berkurangnya "umlah reseptor insulin pada permukaan sel!

    %iperglikemia dan penurunan berat badan merupakan ge"ala spesi&ik dari DM tipe #! Di

    samping itu pada kondisi DM tipe # "uga ditemukan ge"ala klinis seperti poliuria polidipsia

    dan poli&agia! %iperglikemia disebabkan oleh menurunnya sekresi insulin sehingga

    meningkatnya glukosa yang beredar dalam darah!

    'ada DM tipe I kadar glukosa darah sangat tinggi tetapi tubuh tidak dapat

    meman&aatkannya seara optimal untuk membentuk energi! leh karena itu energi diperoleh

    melalui peningkatan katabolisme protein dan lemak! Seiring dengan kondisi tersebut ter"adi

    perangsangan lipolisis serta peningkatan kadar asam lemak bebas dan gliserol darah! Dalam

    hal ini ter"adi peningkatan produksi asetil*+oA oleh hati yang pada gilirannya diubah

    men"adi asam asetoasetat dan pada akhirnya direduksi men"adi asam ,* hidroksibutirat atau

    mengalami dekarboksilasi men"adi aseton! 'ada kondisi normal konsentrasi benda*benda

    keton relati& rendah karena insulin dapat menstimulasi sintesis asam lemak dan menghambat

    lipolisis! %anya dibutuhkan kadar insulin yang keil untuk menghambat lipolisis!

    Umumnya DM tipe I ini tidak diturunkan melalui genetik tidak dikaitkan dengan

    he-an yang mengalami kegemukan (obesitas)! 'engobatannya dilakukan dengan pemberian

    suntikan insulin seara berkala dan melakukan diet makanan!

    Seara patologis pada permulaan DM tipe II ter"adi peningkatan kadar glukosa plasma

    dibanding normal namun masih diiringi dengan sekresi insulin yang berlebihan

    (hiperinsulinemia)! %al tersebut mengindikasikan telah ter"adi de&ek pada reseptor maupun

    postreseptor insulin! 'ada resistensi insulin ter"adi peningkatan produksi glukosa dan

    penurunan penggunaan glukosa sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah

    (hiperglikemik)! Seiring dengan ke"adian tersebut sel , pankreas mengalami adaptasi diri

    sehingga responnya untuk mensekresi insulin men"adi kurang sensiti& dan pada akhirnya

    memba-a akibat pada de&isiensi insulin! Sedangkan pada DM tipe II akhir telah ter"adi

  • 7/24/2019 DRH PAMBANGUN.doc

    2/4

    penurunan kadar insulin plasma akibat penurunan kemampuan sel , pankreas untuk

    mensekresi insulin dan diiringi dengan peningkatan kadar glukosa plasma dibandingkan

    normal! 'ada penderita DM tipe II pemberian obat*obat oral antidiabetes sul&onilurea masih

    dapat merangsang kemampuan sel , Langerhans pankreas untuk mensekresi insulin!

    .LU++/TI+ID

    %ormon glukokortikoid dihasilkan oleh bagian korteks kelen"ar adrenal! %ormon

    glukokortikoid merupakan steroid $# karbon disintesis dari kolesterol 0ia pregnenolon!

    %ormon glukokortikoid beredar di dalam plasma dalam bentuk terikat protein dan bentuk

    bebas! Sekresi hormone glukokortikoid tergantung pada A1T% dan diatur oleh 1/%!

    %ormon glokokortikoid ber&ungsi sebagai metabolisme perantara glukoneogenesis respon

    imun dan respon anti radang pengaturan dalam &ungsi kardio0askuler metabolisme airan

    dan elektrolit metabolisme kalsium pertumbuhan "aringan penyambung otot dan tulang

    serta respon terhadap stress!

    .lukokortikoid mempunyai e&ek terhadap semua sistem didalam tubuh antara lain

    meningkatkan glukoneogenesis mengurangi penggunaan glukosa di "aringan peri&er dengan

    ara menghambat uptake dan penggunaan glukosa oleh "aringan mungkin melalui hambatan

    transporter gluose meningkatkan lipolisis di"aringan lemak 'ada penggunaan khronis dapat

    ter"adi redistribusi sentral lemak didaerah dorsoer0ialbagian belakang leher (Bu&&alo

    hump) muka (moon &ae) suprala0iularmediastinum anterior dan mesenterium

    meningkatkan proses apoptosis menghambat sintesis ytokine menghambat nitri o2yd

    synthetase menghambat respon proli&erati& monosit terhadap 1olony Stimulating 3ator dan

    di&&erensiasinya men"adi makro&ag menghambat &ungsi &agositik dan sitotoksik makro&ag

    menghambat pengeluaran sel*sel radang dan airan ketempat keradangan!

    Toksisitas yang ditimbulkan akibat pemakaian glukokortikoid antara lain kambuhnya

    penyakit yang telah diobati insu&&isiensi adrenal akibat penghentian terapi mendadak "uga

    menyebabkan supresi aksis %'A akibat pemberian dosis super&isiologis!

    E&ek samping pemberian glukokortikoid dapat menyebabkan edema hipokalemik

    alkalosis hipertensi hiperglikemia in&eksi laten ulkus peptikum myopati ner0ous

    insomnia euphoria psyhosis galauoma osteoporosis osteonekrosis dan gangguan

    pertumbuhan!

    'emberian dapat melalui intra0ena intramuskular per oral tropikal per inhalasi

    intranasal dan intraartikular!

  • 7/24/2019 DRH PAMBANGUN.doc

    3/4

    +SITSI4

    ksitosin merupakan hormon polipeptida yang disekresikan oleh pituitary

    posterior yang berperan pada kelahiran dan pengeluaran air susu! Tu"uan dari induksi atau

    augmentasi adalah untuk mempengaruhi akti0itas uterus sehingga mampu menghasilkan

    kontraksi yang kuat untuk membuka ser0iks dan mendorong "anin untuk turun (descent)!

    ksitosin beker"a pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan 5

    a! +ontraksi uterus pada kehamilan aterm yang ter"adi le-at ker"a langsung pada otot

    polos maupun le-at peningkatan produksi prostaglandin!

    b! +onstriksi pembuluh darah umbilius!

    ! +ontraksi sel*sel miopital ( re&leks e"eksi ASI )!

    d! ksitosin beker"a pada reseptor hormon antidiuretik ( AD% )!

    'elepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh persalinan stimulasi ser0iks 0agina

    atau payudara estrogen yang beredar dalam darah dan peningkatan osmolalitas 6 konsentrasi

    plasma "uga 0olume airan yang rendah dalam sirkulasi darah! E&ek samping yang

    ditimbulkan spasme uterus (pada dosis rendah hiper stimulasi uterus 7 membahayakan

    "anin 5 kerusakan "aringan lunak 6 rupture uterus keraunan airan dan hiporatremia (pada

    dosis besar) mual muntah aritmia ana&ilaksis ruam kulit aplasia plasenta emboli amnion

    kontraksi pembuluh darah tali pusat ker"a antidiuretik dan reaksi hipersensiti&itas!

    Indikasinya yaitu sebagai oksitosik dan mengurangi pembengkakan payudara! Sedangkan

    kontra indikasinya yaitu 5 kontraksi uterus hipertonik distres "anin prematurisasi letak hati

    tidak normal disporposi sepalo pel0is predisposisi lain untuk peahnya rahim obstruksi

    mekanik pada "alan lahir preeklamasi atau penyakit kardio0askuler atau pada ibu hamil yang

    berusia 89 tahun resistensi dan mersia uterus uterus yang star0asi ga-at "anin!

    1ara pakai dan dosis 5

    a! Untuk induksi persalinan intra0ena #*: mU6menit dinaikkan men"adi 9*$; mU 6menit

    sampai ter"adi pola kontraksi seara &isiologis! Untuk perdarahan uteri pasa partus

    ditambahkan #;*:; unit pada # L dari 9 < de2trose dan keepatan in&use dititrasi

    untuk menga-asi ter"adinya atonia uterus!

    b! +emungkinan lain adalah #; unit dapat diberikan seara intramuskuler setelah

    lahirnya plasenta! Untuk menginduksi pengaliran susu satu tiupan ( pu&& )

    disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk $*8 menit sebelum

    menyusui!

  • 7/24/2019 DRH PAMBANGUN.doc

    4/4